LAPORAN AKHIR TAHUN PENGELOLAAN LABOR DISEMINASI (LABDIS) PADANG Oleh: Rifda Roswita Yohana Evariza Adriyaswar Amrin P. Chani Risnawati Mudjiono Benhar Silviati Zulhafizah KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN SUMATERA BARAT 2013
31
Embed
LAPORAN AKHIR TAHUN PENGELOLAAN LABOR ...sumbar.litbang.pertanian.go.id/images/pdf/labdis2013.pdfKegiatan Pengelolaan Labor Diseminasi (Labdis) Padang bertujuan untuk: (1) Memanfaatkan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
LAPORAN AKHIR TAHUN
PENGELOLAAN LABOR DISEMINASI (LABDIS) PADANG
Oleh: Rifda Roswita
Yohana Evariza
Adriyaswar Amrin P. Chani
Risnawati Mudjiono Benhar Silviati
Zulhafizah
KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN SUMATERA BARAT
2013
ii
LAPORAN AKHIR TAHUN
PENGELOLAAN LABOR DISEMINASI (LABDIS) PADANG
Oleh: Rifda Roswita
Yohana Evariza
Adriyaswar Amrin P. Chani
Risnawati Mudjiono Benhar Silviati
Zulhafizah
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN SUMATERA BARAT
1. Perkembangan jumlah tanaman hias yang dipelihara di Labor
Diseminasi Padang, Desember 2013............................................. 12
2. Perkembangan jumlah plasma nutfah buah-buahan di kebun Labor Diseminasi Padang, Desember 2013……………………………………………
13
3. Judul media informasi …………………………………………….………………..
15
vii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Kegiatan Pengelolaan Labor Diseminasi (Labdis) Padang bertujuan untuk: (1) Memanfaatkan lahan Laboratorium Diseminasi Padang dengan pengembangan pembibitan 10 jenis tanaman hias, serta penanaman dan pemeliharaan 25 jenis plasma nutfah buah-buahan unggul nasional maupun spesifik lokasi Sumatera Barat; (2) Menyediakan informasi inovasi teknologi pertanian dalam bentuk display. Kegiatan dilaksanakan di Lahan Labor Diseminasi Padang pada bulan Januari sampai Desember 2013. Kegiatan yang dilakukan terdiri dari: (1) Memelihara dan memperbanyak 10 jenis tanaman hias, yaitu: anggrek, anthurium, philodendron, aglaonema, sensiviera, bromelia, adenium, pucuk merah, jamaikadan Raphis excelsa ; (2) Memelihara 25 jenis plasma nutfah tanaman buah-buahan yang sudah ditanam pada tahun 2009-2012; (3) Menanam 20 batang bibit buah-buahan pada lahan yang masih kosong dan pot drum; (4) Menyediakan materi informasi dalam bentuk display sebanyak 3(tiga) judul. Sampai akhir Desember 2013 telah dilakukan Telah dilakukan pemeliharaan terhadap 10 jenis tanaman hias sehingga telah berkembang dari 705 pot tanaman remaja dan dewasa serta 131 anakan pada akhir tahun 2012 menjadi 882 pot tanaman dewasa dan 50 pot anakan pada akhir Desember 2013. Sebanyak 25 jenis atau 143 batang tanaman buah-buahan unggul telah dipelihara secara rutin. Beberapa tanaman telah berbuah namun beberapa tanaman masih belum menunjukkan perkembangan yang optimal karena sebagian besar lahan masih sering tergenang air. Untuk memberikan informasi kepada masyarakat yang berkunjung ke Labor Diseminasi tentang Laboratorium Diseminasi Padang dan BPTP Sumbar, telah dicetak 3 (tiga) judul display, yaitu: (1) Tugas dan Fungsi Labor Diseminasi Padamng sesuai dengan SK Kepala Badan Litbang Pertanian No. 96/Kpts/HK.060/I/8/08; (2) Visi, Misi, Mandat dan Tugas BPTP Sumbar serta (3) Kegiatan Utama BPTP Sumbar 2013. Dengan adanya kegiatan ini maka kebersihan, dan keindahan pekarangan Labor Diseminasi Padang menjadi lebih baik. Disamping itu juga memberikan manfaat sebagai tempat mempertahankan kekayaan plasmanutfah tanaman hias dan buah-buahan yang selanjutnya dapat pula sebagai etalase Badan Litbang Pertanian dalam mengkomunikasikan hasil penelitian.
viii
EXECUTIVE SUMMARY
The activity of Padang dissemination laboratory management with objectives for: To utilize Padang dissemination area with developing to make seedling for 10 kinds of ornamental and fruit crops, and also planting and managing 25 kinds of germ plasma of national high yielding fruits and West Sumatra location specific. To make available the technology innovation media for ornamental and fruit crops in sample plot at the field and 2 kinds of printing matter was leaflet and banner. The activities was conducted in the area of Padang dissemination laboratory starting from January until December 2012. The activities were conducted such as: (1) Managing and multiplying 10 kinds of ornamental crops; (2) Managing 25 kinds of germ plasma fruit crops have been planting in year 2009-2012; (3) Planting 20 seedlings of fruit on an empty field and pot drums; (4) Provide information materials in the form of display for three (3) titles. Until the end of December 2013 has been done has been done maintenance on the 10 species of ornamental plants that have grown from 705 adolescents and adults potted plants and 131 saplings at the end of 2012 to 882 mature pot plants and 50 seedling pots at the end of December 2013. A total of 25 species or 143 stems of fruit trees have been maintained regularly excel. Some plants have been fruitful but some plants still showed optimal development because most of the land still under water. To provide information to the public who visit the Dissemination of Labor and the Ministry of Agriculture Laboratory Dissemination of Padang in West Sumatra , has been printed three (3) displays the title, namely: (1) The duties and functions in accordance with the Labor Dissemination Padamng Decree No. Head of Agricultural Research. 96/Kpts/HK.060/I/8/08; (2) Vision, Mission, Mandate and Duties BPTP Sumatra and (3) BPTP Sumatra Main Event 2013. With this event the cleanliness and beauty of Labor Dissemination Padang grounds for the better. Besides, it also provides benefits as a wealth plasmanutfah maintain ornamental plants and fruits that can subsequently also as a showcase of AARD in communicating the results of research.
ix
I. PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Badan Litbang Pertanian melalui Balai Penelitian Komoditas ataupun Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) telah menghasilkan berbagai macam
inovasi teknologi pertanian baik untuk tanaman pangan, buah-buahan, sayuran,
perkebunan dan tanaman hias. Inovasi teknologi ini perlu diinformasikan kepada
para pengguna melalui berbagai media informasi, maupun melalui percontohan-
percontohan di lapangan.
Labor Diseminasi Padang merupakan instalasi dari BPTP Sumatera Barat
terletak di Ibu Kota Propinsi Sumatera Barat dan mempunyai lahan yang cukup
luas (1,14 ha) sangat cocok dimanfaatkan untuk mempromosikan hasil penelitian
dan pengkajian Badan Litbang Kementerian Pertanian terutama untuk komoditas
tanaman hias dan buah-buahan. Untuk maksud tersebut tahun 2009-2012 telah
dilakukan penanaman 143 batang plasma nutfah buah-buahan unggul lokal dan
nasional serta pembibitan 10 jenis tanaman hias yang perlu dilanjutkan
pemeliharaannya.
Dipilihnya tanaman hias, karena pemerintah Pusat maupun Pemerintah
Daerah akhir-akhir ini sedang giatnya mengembangkan tanaman hias, dimana
Pemda telah menetapkan empat kawasan pengembangan tanaman hias, yaitu:
Kota Padang, Padang Panjang, Bukittinggi dan Payakumbuh. Pada ke empat
kawasan tersebut telah berkembang aneka jenis tanaman hias, selain ditujukan
untuk pasar dalam negeri juga untuk tujuan ekspor, seperti tanaman hias Raphys
excelsa (Palm waregu). Hal ini perlu mendapat dukungan dari BPTP Sumbar
sebagai salah satu unit kerja penelitian/pengkajian di daerah, dengan
menyediakan informasi inovasi teknologi yang sesuai, diantaranya informasi
teknologi pembibitan tanaman hias serta penyediaan bibitnya. Disamping itu
mulai tahun 2008 di Labor Diseminasi Padang dilaksanakan penyiapan nursery
dan pengembangan tanaman hias, kerjasama BPTP Sumbar dengan Dipertahor
Provinsi Sumbar dan DPD-PAI Provinsi Sumbar, dimana dalam kerjasama
tersebut, BPTP Sumbar bertanggung jawab dalam menyediakan inovasi
teknologi.
x
Pengembangan tanaman buah-buahan selain untuk memanfaatkan lahan
Labdis, juga dimaksudkan untuk mengkonservasi keragaman plasma nutfah
tanaman buah-buahan, karena Indonesai dan Sumatera Barat memiliki plasma
nutfah tanaman buah-buahan yang mempunyai sifat dan karakteristik yang
spesifik. Beberapa dari tanaman buah-buahan unggulan tersebut seperti: durian,
Bromelia, Adenium, Jamaika, dan Raphis excelsa.Tanaman hias ini dipelihara
dalam 2 (dua) rumah kawat yang dibangun pada kerjasama dengan Dinas
Pertanian Provinsi Sumatera Barat pada tahun 2008 dan dalam satu rumah
kawat lainnya yang dibangun melalui kegiatan Pengelolaan Labdis tahun 2010,
karena umumnya tanaman yang dipelihara ini adalah tanaman hias indoor yang
membutuhkan tempat yang terlindung dari sinar matahari langsung.
Untuk memacu pertumbuhan tanaman dan menjaga keindahannya, maka
telah dilakukan pemeliharaan secara kontinyu.Tanaman hias indoor
membutuhkan pemeliharaan yang lebih intensif daripada tanaman hias outdoor.
Dibutuhkan rumah lindung untuk menciptakan kondisi mikroklimat yang optimal
untuk pertumbuhan tanaman, serta melindungi tanaman dari serangan
Organisme Penggangu Tanaman (OPT), intensitas sinar matahari dan pencuri.
Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan adalah:
1) Penyiraman, dilakukan tergantung keadaan cuaca dan kondisi media tanam.
Penyiraman dilakukan sesuai dengan keadaan cuaca dan kondisi media
tanam.Tanaman hias indoor membutuhkan air tetapi tidak terlalu banyak dan
tidak terlalu sedikit. Frekuensi penyiraman sangat tergantung pada media
xviii
yang digunakan. Media yang menyimpan air seperti cocopeat, walaupun
permukaan medianya nampak kering namun biasanya bagian bawahnya
masih basah sehingga belum perlu disiram. Penyiraman dianjurkan
menggunakan spayer, mulai dari daun sampai ke media tanam. Penyiraman
jenuh/basah hanya dilakukan 1 x seminggu, penyiraman sedang 2 x
seminggu dan selebihnya adalah pengabutan di sekitar tanaman sekitar 4 x
seminggu atau pada saat kondisi panas yang terik.
2) Pemupukan, dilakukan secara rutin 2 kali dalam satu minggu dengan cara
disemprotkan. Pemupukan dilakukan pagi hari pukul 07.00-09.00 WIB, 2 kali
dalam seminggu dengan cara disemprotkan. Untuk tanaman hias daun,
pupuk yang direkomendasikan adalah pupuk NPK dengan kandungan unsur N
tinggi (60:20:40) ditambah dengan vitamin B1 dan Atonik, Untuk tanaman
hias yang berwarna merah, pink, putih atau kuning dianjurkan untuk
menggunakan NPK dengan komposisi seimbang (20:20:20) ditambah dengan
Vitamin B1 dan Atonik. Pemberian pupuk dapat pula dilakukan dengan cara
penaburan, menggunakan NPK slow release seperti dekastar yang diberikan
enam bulan sekali.Kekurangan pupuk mengakibatkan pertumbuhan tanaman
tidak normal. Kekurangan Unsur N dapat menyebabkan: daun pucat dan
tidak menarik, pertumbuhan tanaman terhambat, daun kecil dan cenderung.
Kekurangan unsur P menyebabkan: warna daun kusam, tanaman menjadi
lemah, pertumbuhan tanaman terhambat. Kekurangan unsur K
menyebabkan: daun tampak tua, kering dan sering timbul bercak-bercak
hangus dan kuning, ukuran bunga lebih kecil dan mudah rontok.
3) Penyiangan dilakukan secara rutin tergantung pada keadaan gulma
4) Penggantian media tanam, dilakukan jika media tanam telah padat, kurus
atau jika ukuran pot tidak sesuai lagi dengan ukuran tanaman. Media yang
digunakan haruslah mengandung hara makro dan mikro yang cukup dan
porus dengan pH 7. Tanaman aglaonema tidak suka dengan air yang
tergenang, maka pot yang dipilih haruslah yang mempunyai lubang
memadai, baik dari jumlah maupun besarnya lubang sehinga sistem
pembuanagn airnya lancar.
5) Pengendalian hama dan penyakit tanaman dilakukan dengan menerapkan
prinsip PHT. Banyak jenis hama dan penyakit bisa menyerang tanaman hias,
xix
diantaranya kutu putih, ulat, tungau, jamur, bakteri dan virus. Pengendalian
hama dan penyakit dilakukan dengan menerapkan prinsip PHT, yaitu: (1)
Melakukan pengamatan terhadap Organisme Penggangu tanaman (OPT)
secara rutin; (2) Menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan penyiangan
secara teratur; (3) Menjaga jarak tanam agar tidak terlalu rapat; (4)
Mengidentifikasi jenis-jenis OPT; (5) Alternatif untuk pengendalian OPT
adalah: pengendalian mekanik, perbaikan teknik budidaya, pengendalian
dengan pestisida secara tepatdan teratur, memisahkan tanaman yang sakit
dengan yang sehat. Untuk tanaman yang terserang virus, selain dikendalikan
dengan menjaga sanitasi lingkungan dan pengendalian yang efektif adalah
dengan membakar tanaman yang terserang.
Beberapa tanaman hias pada tahun ini telah diperbanyak. Perbanyakan
tanaman hias dilakukan secara generatif dengan biji dan secara vegetatif dengan
stek dan pemisahan anakan. Biji diperoleh melalui penyerbukan. Penyerbukan
dapat terjadi secara alami atau dengan bantuan manusia dengan menggunakan
jari-jari tangan atau kuas. Perbanyakan dengan stek dilakukan dengan stek
pucuk, stek batang atau stek daun.
Anthurium telah berkembang dari 251 batang menjadi 296 batang,
perbanyakan dilakukan dengan biji. Sebanyak dua batang tanaman Anthurium
daun, yaitu Hookerii dan Gelombang cinta telah menghasilkan bunga, kemudian
dengan jari-jari tangan telah dilakukan penyerbukan sehingga akhirnya
menghasilkan biji.
Perbanyakan Sensiviera dilakukan melalui pemisahan anakan, dari 277 pot
sekarang telah berkembang menjadi 305 pot. Bromelia juga diperbanyak melalui
pemisahan anakan, sekarang terdapat 94 pot Bromelia dari sebelumnya yang
hanya 86 pot.
Saat ini tanaman yang dipelihara berkembang cukup baik, terutama
Anthurium, Sesiviera dan Bromelia. Secara keseluruhan tanaman yang berjumlah
705 pot tanaman remaja dan dewasa serta 131 anakan pada akhir tahun 2012
telah berkembang menjadi 1011 pot tanaman remaja dan dewasa pada akhir
Juni 2013. Perkembangan jumlah tanaman hias tersebut ditunjukkan pada Tabel
1.
xx
Tabel 1. Perkembangan jumlah tanaman hias yang dipelihara di Labor
Diseminasi Padang
Keterangan : - *anakan dengan 2-3 helai daun hasil perbanyakan - Anggrek, Aglaonema, Anthurium, Sansevieria, Philodendron, Adenium dan Bromelia
pengadaan tahun 2009, 2010 - Jamaika, dan Rahis excelsa pengadaan tahun 2010 - Pucuk merah pengadaan tahun 2011 - Sebanyak 16 btg pucuk merah ditanam ke lapangan
Beberapa tanaman juga telah terjual, seperti 2batang bromeliad, 4
Penyiangan dilakukan untuk menghindari persaingan antara tanaman
dengan rerumputan (gulma) di sekeliling tanaman selama pertumbuhan.
Penyiangan dilakukan dengan cara membuang rumput disekeliling pohon dengan
diameter 1 m.
Pemupukan diperlukan untuk menambah unsur hara yang dibutuhkan
untuk mencapai pertumbuhan dan produksi yang optimal.Pupuk yang diberikan
terdiri dari pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk organik atau pupuk
kandang selain diberikan pada saat persiapan penanaman juga diberikan secara
rutin pada umur tertentu. Waktu pemberian dilakukan pada akhir musim hujan
atau pada awal musim kemarau. Takaran pemberian pupuk organik dan
anorganik tergantung pada jenis dan kesuburan tanah serta umur tanaman.
Pupuk yang diberikan adalah pupuk NPK dengan kandungan nitrogen dan fosfor
tinggi untuk tanaman berumur 1-3 tahun. Pemberian pupuk dilakukan dengan
cara membuat selokan melingkari tanaman dengan kedalaman 20-30 cm. Jarak
selokan dari pohon adalah selebar tajuk tanaman. Sesudah pupuk disebarkan
secara merata kedalam selokan, tanah tadi dikembalikan untuk menutup selokan
dan diratakan.
Penyiraman berfungsi untuk memenuhi kebutuhan air tanaman dan
menjaga kelembaban tanah. Waktu penyiraman sebaiknya dilakukan pada pagi
dan sore hari, sehingga pada siang hari kebutuhan air tanaman sudah tercukupi.
Pemangkasan bertujuan untuk membentuk pohon guna menunjang
proses produksi, menyediakan aerasi, mengurangi kelembaban, dan
meminimasi percikan air tanah ke daun. Biasanya pemangkasan dilakukan
setelah tanaman berumur 1,5 tahun. Terdapat tiga jenis pemangkasan, yaitu
pemangkasan bentuk, pemangkasan pemeliharaan dan pemangkasan
peremajaan.
Tanaman buah naga telah ditanam sebanyak 40 batang atau 10 rumpun
dan telah dipelihara secara rutin. Perkembangan tanaman cukup baik. Bibit buah
naga yang ditanam adalah buah naga unggul lokal yang telah disertifikasi oleh
BPSB Sumbar. Buah naga ditanam pada media yang terdiri dari campuran pasir,
pupuk kandang dan tanah humus (1:1:1) dengan jarak tanam 2 meter. Tiang
xxiii
penyangga terbuat dari beton dan untuk mencegah genangan air, rumpun
ditinggikan. Pemeliharaan yang dilakukan terdiri dari: (1) Penyiraman dilakukan 1
– 2 hari sekali, jika tidak ada hujan. Penyiraman tidak terlalu basah karena akan
menyebabkan pembusukan. (2) Pemupukan, pupuk yang diberikan adalah pupuk
Phonska dan pupuk kandang dapat diberikan 3 bulan sekali sebanyak 5 – 10 kg.
(3) Pemberantasan hama dan penyakit dengan menjaga kebersihan lahan dan
memotong batang yang busuk. (4) Pemangkasan, cabang utama (primer)
dibiarkan mencapai tinggi sama dengan tiang penyangga atau sekitar 2 m. Pada
cabang primer, biarkan tumbuh dua cabang sekunder dan cabang lain
dipangkas, kemudian dari dua masing-masing cabang sekunder ditumbuhkan
2 cabang tersier. Cabang ini berfungsi untuk merangsang pembungaan atau
disebut juga cabang produksi.
Pemiliharaan juga dilakukan terhadap 500 batang bibit buah-buahan
yang terdiri dari : 200 batang bibit sirsak, 100 batang bibit jeruk kasturi, 100
batang bibit jeruk purut dan 100 batang bibit jeruk nipis. Pertimbangan dalam
pemilihan jenis bibit yang diperbanyak adalah permintaan pasar. Bibit tersebut
selanjutnya dipelihara dengan melakukan penggantian polybag, melakukan
penyiraman, pemupukan dan pengendalian hama dan penyakit.
Selain itu juga telah dilakukan penanaman 20 batang bibit buah-buahan
dalam pot drum dan telah pula dilakukan pemeliharaan secara rutin.
4. 3. Penerbitan Media Informasi Teknologi Tanaman Hias dan Buah-
Buahan
Media informasi merupakan sarana untuk mengkomunikasikan hasil
pengkajian maupun kegiatan Labor Diseminasi Padang secara khusus dan BPTP
Sumbar secara umum kepada masyarakat yang berkunjung ke Labor
Diseminasi Padang, antara lain dilakukan melalui media diplay. Judul display
tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Judul display
No. Judul Display Ukuran
1. Tugas dan Fungsi Laboratorium Diseminasi Padang sesuai dengan SK Kepala Badan Litbang No.96/Kpts/HK.060/I/8/08
1.5 x 2 m²
xxiv
2. Visi, Misi, Mandat dan Fungsi BPTP Sumbar 1.5 x 2 m²
3. Kegiatan Utama BPTP Sumbar 2013 2 x 5 m²
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari kegiatan yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan beberapa hal:
1. Telah dilakukan pemeliharaan terhadap 10 jenis tanaman hias sehingga telah
berkembang dari 705 pot tanaman remaja dan dewasa serta 131 anakan
pada akhir tahun 2012 menjadi 882 pot tanaman dewasa dan 50 pot anakan
pada akhir Desember 2013.
2. Sebanyak 25 jenis atau 143 batang tanaman buah-buahan unggul telah
dipelihara secara rutin. Beberapa tanaman telah berbuah namun beberapa
tanaman masih belum menunjukkan perkembangan yang optimal karena
sebagian besar lahan masih sering tergenang air.
3. Untuk memberikan informasi kepada masyarakat yang berkunjung ke Labor
Diseminasi tentang Laboratorium Diseminasi Padang dan BPTP Sumbar, telah
dicetak 3 (tiga) judul display, yaitu: (1) Tugas dan Fungsi Labor Diseminasi
Padamng sesuai dengan SK Kepala Badan Litbang Pertanian No.
96/Kpts/HK.060/I/8/08; (2) Visi, Misi, Mandat dan Tugas BPTP Sumbar serta
(3) Kegiatan Utama BPTP Sumbar 2013.
4. Dengan adanya kegiatan ini maka kebersihan, dan keindahan pekarangan
Labor Diseminasi Padang menjadi lebih baik. Disamping itu juga memberikan
manfaat sebagai tempat mempertahankan kekayaan plasmanutfah tanaman
hias dan buah-buahan yang selanjutnya dapat pula sebagai etalase Badan
Litbang Pertanian dalam mengkomunikasikan hasil penelitian.
5.2. Saran
Keberadaan kegiatan pengembangan tanaman hias dan buah-buahan ini
perlu dipertahankan dan ditingkatkan untuk masa-masa yang akan datang
xxv
dengan pemeliharaan, perbanyakan bibit dan penambahan jumlah/jenis koleksi
serta kegiatan lainnya sehingga Labor Diseminasi Padang bisa menjadi objek
wisata agro di Sumbar. Sehubungan dengan itu perlu penataan lahan dan
investasi biaya yang cukup besar mengingat sebagian besar lahan adalah lahan
rawa.
VI. DAFTAR PUSTAKA
Andrianto, T.T. dan N. Indarto. 2004. Pedoman Praktis Budidaya Tanaman
Hias Berdaun Indah. Absolut, Yogyakarta. 9 hlm.
Bappeda Kota Padang. 2012. Padang Dalam Angka 2011/2012. Bappeda Kota Padang.
Budiarto, K. 2007. Conventional propagation of several Aglaonema accessions using split single-bud stem cutting. AGRIVIGOR.
Direktorat Budidaya Tanaman Hias. 2010. Petunjuk Pelaksanaan Pengembangan Tanaman Hias Berorientasi Ekspor dan Gebang Ekspor. Jakarta.
Komnas, PN., 1999. Konsep keputusan Menteri Pertanian tentang: Pedoman Pemanfaatan dan Pelestarian Plasma Nutfah Hewan/ternak Nasional. Dalam: Penyempurnaan Undang-undang nomor 6 tahun 1967: Aspek plasma nutfah hewan/ternak. Laporan Komisi Nasional Plasma Nutfah. Bogor.
NN-a. 2004. Pedoman Perbanyakan Benih Tanaman Hias Anggrek. Direktorat Perbenihan Direktorat Jenderal Bina Produksi Hortikultura. P.37.
Sudardjo, M. , Ridho, K. 2008. Prospek dan Budidaya Anggrek. Makalah pada Pelatihan Aspek Budidaya dan Pemasaran Tanaman Hias di PRIMA TANI Lubuk Minturun Sungai Lareh Kota Padang. Padang.
Sariati.1997. Budidaya Tanaman Anthurium. Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian Wonocolo. BPTP Karangploso.
Siar, S.V., L.R. Obmerga, and C.M. Protacio. 2002. Split two-node stem cuttings for propagation of Aglaonema. The Phil. Agric.Sci. 85(4): 362-364.
Sumarno 2005. Kekayaan Plasma Nutfah Indonesia. Makalah pada Lokakarya Penyusunan Grand Design Plasmanutfah Pertanian di Balitbiogen, Desember 2005.
xxvi
VII. KINERJA KEGIATAN PENELITIAN
7.1. Keluaran (output) Yang Dicapai
Keluaran yang dicapai dari kegiatan pengelolaan Labor Diseminasi Padang
adalah:
- Termanfaatkannya lahan Labdis untuk pengembangan pembibitan 10 jenis
tanaman hias serta penanaman dan pemeliharaan 25 jenis plasma nutfah
buah-buahan unggul nasional maupun spesifik lokasi Sumatera Barat.
- Tersedianya informasi inovasi teknologi pertanian dalam bentuk display
7.2. Hasil (outcomes) Yang Dicapai
Hasil yang dicapai adalah:
- Masyarakat dapat memperoleh bibit tanaman hias dari Labor Diseminasi
Padang
- Masyarakat dapat memperoleh informasi inovasi teknologi tanaman hias dan
buah-buahan dalam bentuk percontohan di lapangan dan media display.
7.3. Manfaat (benefit) Yang Dicapai
Manfaat yang dicapai adalah:
- Terdiseminasikannya inovasi teknologi tentang tanaman hias dan buah-
buahan kepada masyarakat
- Meningkatkan peran BPTP Sumbar sebagai lembaga sumber inovasi teknologi
pertanian di Provinsi Sumbar
7.4. Dampak (impact) Yang Dicapai
Dampak dari kegiatan pengkajian ini adalah :
xxvii
- Meningkatnya minat masyarakat terhadap tanaman hias dan buah-buahan
unggul
- Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang tanaman hias dan buah-
buahan unggul
7.5. Kisah Sukses (Success Story)
Kegiatan pengeloalaan Labor Diseminasi Padang telah dimulai secara
berkelanjutan sejak tahun 2009. Secara rutin pemeliharaan telah telah dilakukan
sehingga saat ini di Labor Diseminasi Padang terdapat 10 jenis tanaman hias dan
25 jenis plasma nutfah buah-buahan unggul nasional maupun daerah. Beberapa
tanaman telah diperbanyak seperti: Sensiviera, Bromelia dan Anthurium sehingga
jumlah tanaman telah berkembang dari 705 pot tanaman remaja dan dewasa
serta 131 anakan pada akhir tahun 2012 menjadi 882 pot tanaman dewasa dan
50 anakan pada akhir Desember 2013. Beberapa tanaman juga telah terjual,