BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Negara yang berkembang/ maju dapat dilihat dari kemajuan Mutu SDM(Sumber Daya Manusia) yang handal dan berkualitas. Hal tersebut dapat terwujud apabila Pemberdayaan SDM tersebut dapat dikelola dengan baik dan memperhatikan pengetahuan khususnya pendidikan. Pendidikan merupakan suatu aspek yang berperan penting dalam membekali wawasan/ pengetahuan SDM untuk tidak kalah bersaing di dalam persaingan di Era globalisasi saat ini. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan harus memperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi, baik faktor fisik maupun nonfisik, yaitu termasuk faktor insan pendidikan yang di dalamnya adalah guru. Guru selaku tenaga pendidik harus benar-benar professional dalam memenejemen profesinya tersebut, karena sangat berperan penting bagi keberhasilan kegiatan pendidikan dan juga beerperan penting di dalam Dunia pendidikan. Untuk menjadi guru yang profesional, para calon guru harus benar-benar bagus, baik dari segi fisik, mental, dan personalitas masing-masing karakter calon guru tersebut. Mengingat besarnya peranan guru menyebabkan pemerintah membangun sekolah tinggi keguruan yang salah satunya adalah UNDIKSHA (Universitas Pendidikan Ganesha) singaraja. Guna menciptakan tenaga pendidik yang 1
69
Embed
Laporan akhir program pengalaman lapangan awal undiksha
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Negara yang berkembang/ maju dapat dilihat dari kemajuan Mutu
SDM(Sumber Daya Manusia) yang handal dan berkualitas. Hal tersebut dapat terwujud
apabila Pemberdayaan SDM tersebut dapat dikelola dengan baik dan memperhatikan
pengetahuan khususnya pendidikan. Pendidikan merupakan suatu aspek yang berperan
penting dalam membekali wawasan/ pengetahuan SDM untuk tidak kalah bersaing di
dalam persaingan di Era globalisasi saat ini.
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan harus memperhatikan beberapa faktor
yang mempengaruhi, baik faktor fisik maupun nonfisik, yaitu termasuk faktor insan
pendidikan yang di dalamnya adalah guru. Guru selaku tenaga pendidik harus benar-
benar professional dalam memenejemen profesinya tersebut, karena sangat berperan
penting bagi keberhasilan kegiatan pendidikan dan juga beerperan penting di dalam
Dunia pendidikan. Untuk menjadi guru yang profesional, para calon guru harus benar-
benar bagus, baik dari segi fisik, mental, dan personalitas masing-masing karakter
calon guru tersebut.
Mengingat besarnya peranan guru menyebabkan pemerintah membangun
sekolah tinggi keguruan yang salah satunya adalah UNDIKSHA (Universitas
Pendidikan Ganesha) singaraja. Guna menciptakan tenaga pendidik yang profesional
maka UNDIKSHA mengadakan suatu program yaitu Program Pengenalan Lapangan
lebih awal (PPL-awal) kepada mahasiswa untuk mengenal bagaimana dunia pendidikan
yang sebenarnya dalam kurun waktu yang lebih awal. Dunia pendidikan yang
dimaksud disini adalah lingkungan sekolah.
Selain itu orientasi PPL-awal merupakan ajang pelatihan yang menerapkan
berbagai pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam rangka pembentukan calon guru
yang professional. PPL-awal merupakan kegiatan yang diprogramkan LPPL yang
memungkinkan mahasiswa mengenal lingkungan fisik maupun nonfisik sekolah,
mengetahui pola tingkah laku siswa dan terlibat dalam kegiatan proses belajar mengajar
yang harus mereka pahami sejak dini, yang secara langsung maupun tidak langsung
sangat menunjang mahasiswa sebagai calon guru yang profesional.
1
Berkaitan dengan tujuan tersebut, penulis mengadakan orientasi PPL-awal di
SMA DWIJENDRA DENPASAR
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang diajukan
dalam laporan ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana keadaan fisik dan nonfisik sekolah di SMA Dwijendra Denpasar ?
2. Bagaimana proses belajar mengajar di SMA Dwijendra Denpasar?
3. Bagaimana kehidupan social dan budaya di SMA Dwijendra Denpasar?
4. Bagaimana pola tingkah laku siswa SMA Dwijendra Denpasar baik di kelas
selama mengikuti kegiatan belajar mengajar maupun di luar kelas ?
1.3 Tujuan Penulisan
Sejalan dengan rumusan masalah diatas, maka adapun tujuan yang ingin
dicapai dari kegiatan PPL-Awal ini adalah sebagai berikut :
1. Memperoleh data empiris/informasi mengenai keadaan fisik dan nonfisik
sekolah di SMA Dwijendra Denpasar.
2. Mengetahui dan memahami proses belajar mengajar di SMA Dwijendra
Denpasar.
3. Mengetahui dan menyelami kehidupan sosial di SMA Dwijendra Denpasar.
4. Mengetahui pola tingkah laku siswa baik di kelas selama mengikuti kegiatan
belajar mengajar maupun di luar kelas.
2
BAB II
KEGIATAN YANG DILAKUKAN SELAMA ORIENTASI
2.1 Kegiatan yang dirancang
Kegiatan Program Pengalaman Lapangan Awal (PPL-Awal) merupakan
serangkaian kegiatan yang diprogramkan oleh LPPL yang merupakan ajang pelatihan
untuk menerapkan berbagai pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam rangka
pembentukan profesionalisme gur yang sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS) sesuai tuntutan Undang-Undang Pendidikan
Nasional. Waktu minimal yang ditargetkan adalah sekitar 2 minggu. Maka untuk itu
peserta diwajibkan untuk merancang serangkaian kegiatan yang akan dilakukan
nantinya. Sebelum melaksanakan kegiatan orientasi, terlebih dahulu dilakukan
penyusunan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan di SMA Dwijendra Denpasar
dengan mengacu dan berpedoman kepada instrumen yang diberikan LPPL serta
program kerja yang telah dibuat. Secara umum rancangan kegiatan tersebut adalah
sebagai berikut :
2.1.1 Melakukan Persiapan Awal
a) Melakukan penjajagan ke SMA Dwijendra Denpasar. Kegiatan yang
dilakukan dengan datang langsung ke sekolah dan membawa surat
pengantar.
b) Memperkenalkan diri dan menyampaikan maksud dan tujuan PPL
Awal kepada Kepala Sekolah.
c) Menemui guru pamong yang telah ditentukan oleh Kepala Sekolah
SMA Dwijendra Denpasar.
d) Membuat program kerja sesuai dengan instrumen yang telah diberikan
dan mengkonsultasikan kepada guru pamong yang telah ditetapkan
oleh Kepala Sekolah.
2.1.2 Pengenalan aspek Fisik dan Non-fisik Sekolah
a) Melakukan observasi langsung lingkungan fisik seperti : letak sekolah,
luas sekolah, status sekolah, jumlah ruangan kelas, dan bangunan fisik
lainnya, pengenalan unsur non-fisik sekolah serta latar belakang
ekonomi siswa.
3
b) Mengenal kehidupan sosial budaya yang ada di SMA Dwijendra
Denpasar.
c) Mengenal program kegiatan ekstrakulikuler sekolah SMA Dwijendra
Denpasar.
d) Mengamati tentang jumlah guru, petugas administrasi sekolah, rasio
jumlah siswa, guru dan pegawai.
e) Mengamati keadaan siswa seperti jumlah siswa keseluruhan, sistem
penerimaan siswa baru.
f) Mengetahui perangkat administrasi sekolah yang ada.
g) Wawancara, mendiskusikan materi/ informasi yang diperoleh dan
mengkonsultasikannya pada guru pembimbing.
2.1.3 Pengenalan Pola Sikap dan Tingkah Laku Siswa
a) Mengamati kegiatan yang dilaksanakan di dalam kelas seperti pola
interaksi belajar mengajar dikelas.
b) Mengamati kegiatan di luar kelas saat usai pelajaran dan saat tidak ada
kegiatan belajar mengajar.
c) Ikut bersosialisasi dengan siswa saat jam istirahat
2.1.4 Pengenalan Proses Belajar Mengajar
Mengenal kegiatan proses belajar mengajar seperti : perencanaan atau
persiapan mengajar, pelaksanaan pada saat (membuka, masuk ke inti
dan menutup pelajaran), pengelolaan kelas dan lain-lain.
Dalam pencarian data rancangan kegiatan ini tidak terlalu baku, hal
ini disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang terjadi selama orientasi
di SMA Dwijendra Denpasar. Adapun rincian waktu secara terstruktur
dalam pengambilan data di sekolah dapat dilihat dalam program kerja
PPL-Awal dan jurnal kegiatan harian pelaksanaan kegiatan orientasi
PPL-Awal (Terlampir).
2.1.5 Penyusunan Laporan
Dalam penyusunan laporan ini dilakukan secara bertahap yang
dimulai sejak pengumpulan data dilakukan. Dalam proses penyusunan
laporan ini tidak terlepas dari arahan/ bimbingan guru pembimbing
dalam melakukan klarifikasi terhadap temuan-temuan di lapangan yang
4
mesti di selaraskan dengan keadaan secara umum. Akhir dari
penyusunan laporan ini ditandai dengan pengesahan dari kepala sekolah
SMA Dwijendra Denpasar dan guru pembimbing/pamong.
2.2 Cara Pengumpulan Data
Dalam mengumpulkan data selama kegiatan orientasi berlangsung, selalu
mengacu pada instrumen dan progam kerja yang telah dibuat dan telah dikonsultasikan
kepada guru pembimbing. Agar mempermudah dalam proses pengumpulan data, maka
dibuatlah instrumen pengumpulan data sebagai berikut:
2.2.1 Pengenalan lingkungan fisik dan nonfisik di SMA Dwijendra Denpasar.
Hal yang diamati di SMA Dwijendra Denpasar meliputi:
a. Identitas Sekolah, dalam hal ini yang diamati adalah tentang profil
sekolah yang berisikan Nama Sekolah, Alamat Sekolah, Status
Sekolah, Luas Sekolah, Jumlah Ruangan Kelas beserta ukuranya,
serta bangunan lain yang terdapat di dalam lingkungan sekolah
tersebut.
b. Jenis dan Ukuran lapangan olahraga.
c. Lingkungan Sekolah, jenis bangunan yang terdapat disekitar
lingkungan sekolah dan kondisi lingkungan sekolah.
d. Denah lingkungan fisik sekolah beserta keteranganya.
e. Kelengkapan fasilitas ruang kelas serta fungsi dan kegunaan dalam
proses pembelajaran.
f. Menejemen Pengelolaan perpustakaan. Ditinjau dari menejemen
perpustakaan, jumlah buku yang terdapat di perpustakaan, intensitas
kunjungan siswa, pemanfaatan fasilitas perpustakaan oleh siswa dan
warga sekolah lainya.
g. Pengelolaan Laboratorium dan pemanfaatanya di dalam kegiatan
PBM (Proses Belajar Mengajar).
h. Fungsi BK sebagai usaha membantu siswa yang bermasalah serta
segala fasilitasnya .
i. Fasilitas ruang lainya yang terdapat di sekolah tersebut seperti halnya:
ruang keterampilan, ruang tata usaha, ruang OSIS, ruang UKS, serta
ruang serba guna (AULA).
5
j. Keadaan guru dan petugas administrasi sekolah.
k. Keadaan siswa, seperti jalur penerimaan siswa, jumlah, kualitas dan
latar belakang ekonomi siswa.
l. Kegiatan ekstra kulikuler yang terdapat di sekolah tersebut.
m. Parahyangan atau tempat ibadah yang terdapat di sekolah tersebut
serta pemanfaatannya.
n. Pengelolaan UKS, Kantin dan Koperasi.
o. Pengelolaan taman sekolah.
2.2.2 Pengenalan sikap dan pola tingkah laku siswa
a. Umum
Tata tertib di SMA Dwijendra Denpasar. Tata tertib ini
ditujukan kepada seluruh warga sekolah baik itu guru,
siswa, dan pegawai.
Kesan mengenai hubungan sosial antara : siswa –siswa,
siswa – guru, guru – guru, siswa – guru – pegawai, kepala
sekolah – bawahan.
Peranan kepala sekolah dalam membina dan memelihara
kultur kehidupan sekolah yang kondusif.
b. Kegiatan di dalam kelas
Sikap seorang guru dalam membuka pelajaran, kegiatan
inti, dan menutup pelajaran dalam kegiatan PBM
Interaksi belajar mengajar
Pengelolaan kelas
c. Kegiatan di luar kelas
Sikap siswa di luar kelas pada saat usai pembelajaran dan
ketika tidak ada kegiatan belajar mengajar di dalam kelas.
Aktivitas petugas BK dalam menangani permasalahan
siswa.
Selain berpedoman terhadap instrumen dan program kerja yang dibuat, harus disertai
upaya semaksimal mungkin untuk melakukan pengenalan secara lebih mendalam
6
tentang pola sikap atau tingkah laku dari seorang guru dalam melakukan tugas-
tugasnya.
Adapun metode - metode yang dilakukan selama melakukan kegiatan orientasi
di SMA Dwijendra Denpasar antara lain :
1. Metode Observasi
Melakukan pengamatan dan pemantauan secara langsung tentang hal-hal atau
informasi yang diperlukan secara keseluruhan di lingkungan SMA Dwijendra
Denpasar.
2. Metode Wawancara
Dilakukan dengan mengadakan wawancara dengan pihak yang sesuai dengan
bidangnya.
3. Metode Diskusi
Metode ini ditempuh karena mengingat data yang didapat perlu diselaraskan
dan dikonsultasikan dengan guru pembimbing. Sehingga dalam menyusun
laporan tidak lagi ada permasalahan yang semestinya tidak diharapkan.
4. Metode Dokumentasi
Metode ini adalah cara untuk mendapatkan informasi melalui pencatatan
langsung hal–hal yang sudah ada dalam inventarisasi sekolah, misalnya data
mengenai jumlah siswa, dll.
5. Metode Perpustakaan
Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mencatat data dari buku – buku
yang dapat memberi informasi tambahan.
7
BAB III
TEMUAN DAN PEMBAHASAN
3.1 Temuan selama orientasi dan Observasi
SMA Dwijendra Denpasar merupakan SMA Swasta yang merupakan bagian
dari Yayasan Dwijendra, disini terdapat pendidikan dari TK, SD, SMP, SMA, hingga
Perguruan Tinggi. SMA Dwijendra Denpasar sudah mengengalami perubahan yang
sangat besar sejak dibangun yang terletak di wilayah kota madya Denpasar. SMA
Dwijendra Denpasar didirikan pada tanggal 28 Januari 1953. SMA Dwijendra
Denpasar berlokasi di Jalan Kamboja No. 17 Denpasar.
3.2 Keadaan Umum SMA Dwijendra Denpasar
Kondisi lingkungan di SMA Dwijendra Denpasar terlihat cukup mendukung
keberhasilan proses pembelajaran. Dari segi kenyamanan dalam belajar sekolah ini
memang sangat cocok terlebih jika sarana dan prasarana yang ada di sekolah ini sangat
mendukung proses belajar mengajar. Lingkungan sekolah secara topografi bisa
dikatakan strategis karena transportasi yang sangat mendukung dikarenakan oleh letak
sekolah ini di pusat kota DENPASAR. Agar terselenggaranya proses belajar mengajar
yang baik, SMA Dwijendra Denpasar dengan luas tanah 7000 m2 menyediakan ruang
kelas sebanyak 26 ruangan. Yang terdiri dari 10 ruang untuk kelas X, 9 ruangan untuk
kelas XII, 1 ruang untuk menyimpan gong, 1 ruangan untuk ruang OSIS, dan 1 ruangan
untuk menyimpan peralatan sekolah, sedangkan untuk kelas XI untuk sementara
bersekolah siang. Karena di SMA Dwijendra Denpasar sedang melakukan renovasi dan
pembuatan gedung baru guna memperlancar proses belajar mengajar.
Pengenalan Lingkup Fisik dan Non Fisik
1. Nama sekolah : SMA Dwijendra Denpasar
2. Alamat : jalan Kamboja No. 17 Denpasar, Bali.
Telp: (0361) 224383
3. Status sekolah : Swasta
4. Luas sekolah : 7000 m2
8
5. Jumlah ruang kelas : 30
6. Ukuran ruang kelas : 42m2
7. Bangunan lain yang ada di SMA Dwijendra Denpasar, antara lain:
No. Nama Bangunan Jumlah Luas
a. Lab IPA 1 56 m2
b. Lab Bahasa 1 56 m2
c. Lab Komputer 2 112 m2
d. Ruang Perpustakaan 1 112 m2
e. Lapangan Basket 1 380,40 m2
f. Ruang BK 1 24 m2
g. Ruang Kepala Sekolah 1 12 m2
h. Ruang TU 1 56 m2
i. Ruang Guru 1 112 m2
j Ruang Wakasek 1 12m2
k Ruang OSIS 1 56 m2
l Rung UKS 1 16 m2
m Koperasi 1 12 m2
n Kantin 1 12m2
o Padmasana 1 140 m2
p Aula 1 300 m2
q Tempat parkir 1 1600 m2
r Pos Satpam 1 12 m2
s WC Guru / Pegawai. 3 9 m2
t WC Siswa 8 24 m2
u Ruang Keterampilan 1 56 m2
v Ruang Serba Guna 1 280 m2
w Ruang Diesel 1 12 m2
x Gudang 1 4 m2
y kebun 1 150m2
9
8. Lapangan Upacara
Area lapangan basket SMA Dwijendra Denpasar merupakan tempat
pelaksanaan upacara bendera, dengan berpusat pada area tengah sekolah. Selain
digunakan sebagai tempat pelaksanaan upacara bendera dan bermain basket,
lapangan ini juga dimanfaatkan untuk tempat pelaksanaan Masa Orientasi Siswa
dan tempat berkumpulnya para siswa pada saat diadakannya suatu
pengumuman.
9. Lingkungan Sekolah
a. Lingkungan sekitar sekolah:
Utara : SMA N 1 Denpasar
Timur : Jalan raya, Rumah Penduduk
Selatan : Rumah Penduduk, Pertokoan
Barat : Jalan raya, Pasar Kreneng
b. Kondisi lingkungan sekolah:
Keadaan/ Kondisi lingkungan sekolah SMA dwijendra denpasar sangat
layak untuk diadakannya suatu proses pembelajaran antara guru dengan
siswa, ini dapat dilihat dari keadaan sekolah yang tertata rapi, suasana
halaman sekolah yang segar dengan ditambah ditanamnya pohon-pohon
yang menambah suasana rindang. keeksotikan timbul dengan adanya Patung
Dewi Saraswati yang disimbulkan sebagai dewi ilmu pengetahuan yang
berada di depan. Keadaan lingkungan yang sejuk dan tenang turut
menunjang keberhasilan pelaksanaan belajar mengajar di kelas. Fasilitas-
fasilitas yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar pun sangat
memadai. Beberapa fasilitas ruang kelas seperti meja yang diatasnya berisi
kaca bertujuan agar siswa-siswa kelas III tidak perlu membawa alas kaca
untuk ujian, kursi dan papan tulis (white board) terawat dengan baik. Taman
dan kebun tertata rapi dan tiap harinya mendapat perawatan yang intensive,
hal tersebut membuat kondisi lingkungan sekolah menjadi nyaman, sejuk,
rindang dan bersih. Semua orang yang berada di lingkungan sekolah (guru,
pegawai, dan siswa) merasa nyaman dan tenang dalam melakukan segala
10
kegiatan sehari-hari. Sekolah merekrut tukang kebun, Agar keadaan
lingkungan sekolah dapat terus tertata rapi dan bersih .
10. Denah Lingkungan Sekolah (terlampir)
11. Ruang Kelas dan Fasilitasnya
SMA Dwijendra Denpasar memiliki ruang kelas. Masing-masing kelas sudah
memiliki fasilitas-fasilitas pendukung proses pembelajaran. Berikut ini akan
dipaparkan mengenai fasilitas yang ada serta manfaatnya:
Meja dan kursi siswa di gunakan oleh siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran di kelas.
Whiteboard yang terbuat dari kaca beserta kelengkapannya, digunakan
sebagai media pembelajaran untuk penyampaian informasi guru kepada
siswa dan juga untuk mengetahui kemampuan siswa dalam belajar.
Papan absensi siswa, digunakan untuk mengetahui data kehadiran siswa
Papan data siswa, digunakan untuk mengetahui data tentang diri dari
masing-masing siswa seperti tanggal lahir siswa.
Papan struktur organisasi kelas
Jadwal piket
Jadwal pelajaran
Buku jurnal, digunakan untuk mencatat materi yang diajarkan guru
kepada siswa.
Meja dan kursi guru, digunakan oleh guru selama melakukan kegiatan
belajar mengajar
LCD Proyektor, merupakan media pembelajaran yang digunakan agar
dapat mempermudah guru dalam penyampaian materi. Selain itu,
dengan menggunakan LCD proyektor perhatian siswa lebih tertarik
dalam pembelajarn daripada guru menggunakan papan tulis sebagai
media secara monotone .
Denah kelas/denah tempat duduk, digunakan untuk mengetahui dan
melihat tempat duduk siswa. Selain itu, agar guru dapat lebih menghapal
wajah dan nama muridnya.
11
Gambar burung garuda: agar siswa selalu bersikap nasionalisme
terhadap Negara dan dapat mengingat dasar Negara Indonesia serta
dapat mengamalkan nilai-nilai sosial yang terkandung didalamnya.
Gambar presiden dan wakil presiden: agar siswa selalu ingat kepada
pemimpin negaranya.
Pelangkiran, digunakan sebagai tempat menaruh canag, dan sebagai alat
konsentrasi dalam melaksanakan persembahyangan di kelas.
Sapu, serok, tempat sampah, digunakan siswa dalam menjaga
kebersihan dan keasrian kelas.
Kelengkapan kelas lainnya seperti AC, vas bunga, taplak meja,
penggaris, busur dan yang lainnya yang dapat membantu kegiatan
belajar mengajar di kelas, maupun untuk menambah kenyamanan
suasana belajar di kelas.
Semua fasilitas-fasilitas tersebut dikelola oleh wakasek sarana dan prasarana
serta komite yayasan yang bertugas mengontrolnya dan mengadakan
fasilitas penunjangan pembelajaran.
12. Observasi Perpustakaan
Perpustakaan merupakan salah satu fasilitas pendukung majunya
pendidikan. Karena dengan adanya perpustakaan, siswa dapat mengetahui hal-
hal baru di luar pelajaran yang mereka terima di kelas seperti pengetahuan
umum dan pengetahuan lainnya serta dapat menambah kemampuan atau
wawasan siswa. Untuk itu perpustakaan sangat berguna dan wajib dimiliki oleh
setiap sekolah. SMA Dwijendra Denpasar, memiliki fasilitas berupa ruang
perpustakaan. Berikut uraiannya:
a. Perpustakaan di SMA Dwijendra Denpasar bergabung dengan SMP dan
Universitas Dwijendra Denpasar yang luas bangunan sebesar 112 m² dikelola
oleh 10 orang petugas khusus, yaitu:
Tabel 1. Pegawai Perpustakaan Yayasan Dwijendra Pusat Denpasar
12
NO NAMA TUGAS JABATAN
1 I Made Satya Gunawan, SH.H Pagi Kepala
2 Dewa Made Kertha Pagi Pegawai
3 Ida Ayu Semara Dewi, S.E Pagi Pegawai
4 Dwi Mahendra Putra, S.S Pagi Lontar
5 Gusti Ayu Novaeni, S.S Pagi Lontar
6 Ni Komang Ari Pebriyani, S.S Pagi Lontar
7 I Wayan Gede Pradnyana, S.Ag Siang Pegawai
8 Gusti Ayu Manik Srinadi Sore Pegawai
9 Ni Kadek Sri Wahyuni Sore Pegawai
10 I Gde Putu Adi Saka Wibawa Pagi Lontar
b. Jenis–jenis buku yang ada di perpustakaan Dwijendra Denpasar sangat
bervariatif dan disusun dengan rapi sehingga memudahkan untuk
pencariannya.
Jumlah buku yang ada di perpustakaan dilihat dari jumlah judul ± 7000 judul
dan ± 20.000 jumlah eksemplar serta 4 majalah dan 1 Harian Bali Post.
c. Rata-rata kehadiran siswa dan guru perminggu ke perpustakaan ± 200 orang
dan jumlah buku yang dipinjam perminggu ± 50 buku. Perpustakaan sekolah
dimanfaatkan oleh siswa untuk mengisi waktu istirahat maupun jam-jam
pelajaran yang kosong dengan membaca buku, ensiklopedia, novel, koran,
maupun majalah untuk meningkatkan wawasan, perolehan informasi, dan
rekreasi. Buku paket dan beberapa jenis buku penunjang tersedia di
perpustakaan untuk digunakan dalam menunjang proses belajar mengajar di
kelas. Ketika penulis melakukan observasi ke perpustakaan banyak ditemui
guru yang memanfaatkan layanan perpustakaan untuk menambah wawasan
dan informasi yang dimiliki. Selain itu, siswa-siswa juga memanfaatkan
perpustakaan sebagai tempat untuk berdiskusi meskipun ada juga siswa yang
sekadar berbincang-bincang dengan siswa lainnya dan sekedar nonton
televisi. Secara umum perpustakaan yang ada di SMA Dwijendra Denpasar
ini sudah dimanfaatkan dengan cukup baik. Selain itu temuan yang penulis
13
dapatkan bahwa guru kerap kali memanfaatkan perpustakaan sebagai tempat
pembelajaran, misalnya dengan cara mengajak siswa langsung ke ruang
perpustakaan, menugaskan siswa mencari bahan belajar di perpustakaan, dan
lain sebagainya. Walaupun perpustakaan memiliki koleksi buku-buku standar
untuk pengajaran dari dinas pendidikan (buku paket), namun guru tidak
pernah mengharuskan setiap siswa harus meminjam buku paket dari
perpustakaan, hal ini karena jumlah buku paket yang jauh lebih sedikit dari
jumlah siswa serta telah terjadinya keluwesan materi sesuai Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sehingga pengadaan buku penuntun
diserahkan sepenuhnya kepada siswa.
d. Upaya sekolah untuk menambah koleksi buku-buku di perpustakaan antara
lain dengan beberapa cara seperti :
Melakukan pembelian buku secara berkala dengan dana yang berasal dari
swadaya, anggaran, dan uang komite sekolah serta dana bantuan.
Tetap memohon bantuan buku dari Dinas Pendidikan dan perpustakaan
daerah.
Fasilitas-fasilitas yang dimiliki perspustakaan SMA Dwijendra Denpasar antara
lain:
Rak buku ukuran sedang : 10 buah
Rak buku khusus referensi uk. sedang : 2 buah
Rak buku ukuran besar : 3 buah
Rak untuk surat kabar dan majalah : 1 buah
Rak untuk lontar : 2 buah
Rak untuk tas pengunjung : 2 buah
Meja belajar dan meja baca : 8 buah
Meja komputer : 1 buah
Meja segi lima untuk komputer : 2 buah
Meja untuk pustakawan : 3 buah
TV : 1 buah
Komputer : 8 buah
Cermin : 1 buah
Semboyan dan logo-logo
14
e. Perihal peminjaman, perpustakaan SMA Dwijendra Denpasar melayani
peminjaman buku bagi seluruh warga sekolah dengan aturan tertentu
mengenai sirkulasi peminjaman buku, dimana perpustakaaan memberikan
kesempatan kepada siswa, pegawai, maupun guru untuk meminjam buku
maksimal selama 2 minggu. Bagi anggota yang melanggar ketentuan tersebut
(mengembalikan tidak tepat pada waktunya) dikenakan denda sebesar Rp
500,- per buku per hari.
Jika dilihat mengenai keberadaan fasilitas dan pemanfaatan
perpustakaan serta fasilitasnya sebagai penunjang proses pembelajaran di SMA
Dwijendra Denpasar ternyata sudah cukup baik. Dengan pemanfaatan
perpustakaan sebagai salah satu media penunjang pembelajaran seperti yang
telah dilakukan guru-guru di SMA Dwijendra Denpasar ini diharapkan akan
dapat meningkatkan keberhasilan proses belajar siswa.
Bila dilihat dari fasilitasnya, maka dapat disimpulkan bahwa siswa ataupun guru
akan memperoleh kenyamanan saat berkunjung ke perpustakaan karena perpustakaan
di SMA Dwijendra Denpasar sudah tergolong sangat baik dilihat dari fasilitas-fasilitas
penunjang pembelajaran yang dimiliki.
13. Observasi Laboratorium
SMA Dwijendra memiliki 4 laboratorium yaitu: Lab. IPA (Lab. Fisika,
sedangkan untuk Lab Biologi dan Kimia dijadikan satu ruangan), Lab.
Komputer, Lab Bahasa yang akan dibahas secara detail di bawah ini.
a. Laboratorium IPA
Pada mulanya, SMA Dwijendra Denpasar hanya memiliki satu buah
laboratorium IPA. Namun kini, sekolah ini sudah memiliki dua buah
laboratorium IPA, yaitu: Laboratorium Fisika, dan untuk Laboratorium
Biologi dan Kimia dijadikan dalam satu ruangan. Laboratorium IPA sekolah
ini memiliki seorang penanggung jawab yang bernama A.A. Anom
Astini,BA sekaligus sebagai penanggung jawab Lab Biologi dengan tugas
pokok membagi jadwal penggunaan lab secara adil, mempersiapkan LKS
untuk praktikum, membuat program kerja jangka panjang dan jangka
pendek. Karena laboratorium ini menjadi satu dengan lab Biologi, lab Fisika
15
dan lab Kimia, untuk itu dibagi lagi penanggung jawab Fisika adalah IR. I
Putu Iriantono dan penanggung jawab Kimia adalah Ni Ketut Wiriadi,S.Pd.
untuk inventaris yang ada di masing-masing ruang Lab IPA yaitu:
Tabel 2. Fasilitas Laboratorium Biologi
No Nama fasilitas No Nama fasilitas
1 Higrometer Seing (Whereing) 10 Penjepit Kayu
2 Tensimeter 11 Respirometer
3 Stetoskop 12 Torso Manusia Laki2 dan
Perempuan
4 Haemositometer 13 Erlenmeyer
5 Kotak Genetika 14 Silinder ukur
6 Cawan Petri Kaca dan Plastik 15 Pipet Tetes
7 Gelas Kimia 16 Gelas Ukur
8 Tabung Kaca (berbagai ukuran) 17 Tabung Reaksi Besar
9 Gelas Bias
Tabel 3. Fasilitas Laboratorium Kimia
No Nama fasilitas No Nama fasilitas
1 Asam Nitrat 6 Asam Oksalat
2 Asam Klorida 7 Amonium Klorida
3 Kalsium Oksida 8 Alkohol
4 Amoniak 9 Asam Asetat
5 Fehling A +Fehling B 10 Formalin
Tabel 4. Fasilitas Laboratorium Fisika
No Nama fasilitas No Nama fasilitas
1 Cermin Cembung 14 Neraca Pegas
2 Ohmmeter 15 Barometer
3 StopWatch 16 Voltmeter
4 Tabung Kapiler 17 Katrol Satu Roda
5 Bejana Berhubungan 18 Cermin Datar
16
6 Termometer 19 Ray Box
7 Pompa Tekan 20 Garpu Tala
8 Tester 21 Pegas Kumparan
9 Jangka Sorong 22 Manometer Tertutup
10 Manometer Terbuka 23 Kereta Dinamika
11 Barometer Amercia 24 Hidrometer Kayu
12 Silinder Berbagai Bahan 25 Manometer
13 Amperemeter
Fasilitas penunjang ruang laboratorium IPA seperti jenis dan jumlah alat-alat
serta bahan yang akan dipergunakan oleh siswa sudah sepadan dengan jumlah yang
dibutuhkan oleh siswa, namun disini siswa dalam melakukan pratikum masih harus
berkelompok. Dalam hal ini sama sekali tidak menggangu kegiatan pratikum. Alat dan
bahan yang tersedia di laboratorium digunakan pada saat mengikuti pratikum mata
pelajaran IPA. Sehingga siswa yang meminjam alat yang ada pada laboratorium secara
pribadi belum ada. Ini dikerenakan guru selalu berusaha merencanakan materi pratikum
yang sesuai dengan alat dan bahan yang tersedia di laboratorium.
Alat yang ada di laboratorium ini sudah memenuhi standar dengan kondisi alat
yang baik kerena dirawat dengan baik dan ditata rapi oleh petugas laboratorium. Untuk
menambah atau menaggulangi fasilitas lab. yang kurang biasanya laboran mengajukan
proposal penambahan alat kepada kepala sekolah. Penggunaan lab IPA tiap minggunya
adalah 30 jam pelajaran. Kebersihan dan kerapian penataan ruangan Lab. IPA sudah
bagus. Struktur organisasi laboratorium (terlampir)
b. Laboratorium Komputer
Laboratorium ini didirikan dengan tujuan untuk mendukung kegiatan belajar
mengajar siswa, serta dengan tujuan supaya siswa SMA Dwijendra Denpasar selalu
mengikuti perkembangan zaman. Laboratorium ini dikelola oleh guru bidang studi
yang memiliki keahlian di bidang komputer. Laboratorium ini terletak disebelah barat
parahyangan.
17
Di laboratorium ini siswa biasanya mendapatkan pelajaran mengenai
pengolahan data pada komputer. Selain itu, di lab ini juga digunakan untuk mengakses
berbagai macam informasi yang berkaitan dengan pendidikan. Namun ada sedikit
kendala yang dialami dalam pengelolaan laboratorium ini, yaitu ada beberapa computer
yang rusak, sehingga tidak semua komputer dapat dimanfaatkan secara optimal. Upaya-
upaya sekolah untuk menambah ataupun perawatan didapatkan dari iuran para siswa
serta mengkonsultasikan dengan kepala sekolah beserta guru lainnya dan Yayasan
Dwijendra Pusat Denpasar agar mengalokasikan dana untuk Lab.
Di ruangan ini terdapat 40 set komputer yang tersambung dengan jaringan
internet. Namun tidak semua komputer dapat digunakan, karena alasan teknis. Di
laboratorium ini tersedia pula LCD proyektor agar siswa dapat melihat dengan jelas
contoh-contoh yang diperagakan oleh para guru dalam mengoperasikan komputer.
Laboratorium komputer dikelola oleh seorang guru informatika dan seorang laboran
yang bertugas menjaga dan merawat seluruh peralatan yang ada di dalamnya. Berikut
daftar tabel fasilitas yang terdapat pada laboratorium selengkapnya:
Tabel 5. Fasilitas Laboratorium Komputer
Nama Alat Jumlah Keadaan
Komputer Pentium 4 30 buah Baik
AC LG 2 buah Baik
Printer Jetzet 1 buah Baik
Printer Warna 1 buah Baik
Stavol 30 buah Baik
Gambar Presiden 1 buah Baik
Gambar Wapres 1 buah Baik
Jam dinding 2 buah Baik
Kursi 30 buah Baik
Papan tulis 1 buah Baik
Penghapus papan 1 buah Baik
Spidol 4 buah Baik
Penggaris 1 buah Baik
Sapu 2 buah Baik
18
Tempat sampah 2 buah Baik
OHP 1 buah Baik
c. Laboratorium Bahasa
Laboratorium bahasa berbeda dengan laboratorium lain karena tidak
dikelola oleh petugas khusus. Yang bertugas melakukan perawatan dan
pengawasan adalah guru-guru yang memanfaatkan fasilitas lab. dalam
kegiatan belajar-mengajar. Berikut adalah perlengkapan dan fasilitas yang
ada dalan lab. bahasa :
Tabel 6. Fasilitas Laboratorium Bahasa
Nama Alat Jumlah Keadaan
Boot/ tape 40 unit Baik
Boot/ tape control 1 unit Baik
White board 1 buah Baik
Kursi 40 buah Baik
Jam dinding 1 buah Baik
Spidol 2 buah Baik
Penghapus papan 1 buah Baik
Gambar Presiden 1 buah Baik
Gambar Wapres 1 buah Baik
TV 1 buah Baik
VCD 1 buah Baik
Sapu 1 buah Baik
Sapu bulu 1 buah Baik
AC 2 buah Baik
Gambar garuda 1 buah Baik
14. Observasi Ruang BK
SMA Dwijendra Denpasar memiliki 4 orang tenaga BK yaitu:
19
Ruang BK dimanfaatkan sebagi tempat untuk memberikan pengarahan-
pengarahan dan menangani para siswa yang bermasalah. Selain itu, ruang BK
juga dimanfaatkan sebagai tempat untuk menyimpan data-data pribadi siswa.
Jika ada siswa yang mengalami permasalahan baik permasalahan pribadi
maupun masalah sekolah yang menyangkut pergaulan yang dilakukan serta
masalah yang berhubungan dengan akademik, BK selalu siap memberikan saran
dan bantuan serta bimbingan untuk meringankan permasalahan yang dihadapi
oleh siswa tersebut. Cara yang ditempuh yaitu dengan memanggil siswa yang
memiliki masalah kemudian memberikan motivasi dan solusi yang berupa
arahan, nasehat, dan dorongan untuk menyelesaikan permasalahan yang dialami
oleh siswa yang bersangkutan. Seandainya panggilan tersebut tidak direspon
atau di acuhkan oleh siswa, maka ada cara lain yang dilakukan tenaga BK
adalah melakukan pemanggilan terhadap orang tua siswa yang bersangkutan,
agar tenaga BK dapat mengetahui dengan jelas permasalahan yang dihadapi
oleh siswanya.
Guru Bimbingan dan Konseling (BK) ini memiliki beberapa tugas untuk
menangani berbagai keluhan dan permasalahan yang dihadapi siswa, antara
lain:
1. Melakukan pendataan pada siswa tentang data pribadi siswa