LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA SOSIALISASI DAN PELATIHAN PERANCANGAN ALAT PRAKTIKUM FISIKA (IPA) DENGAN PDL SYSTEM DAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA ILMIAH GURU-GURU IPA SMP KECAMATAN SERIRIT Oleh: Putu Artawan, S.Pd., M.Si (Ketua) NIDN: 0020127902 I Ketut Purnamawan, S.Kom NIDN: 0011057903 Drs. Iwan Suswandi, M.Si NIDN: 0008046005 Dibiayai Dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Universitas Pendidikan Ganesha SPK No: 172/UN48.15/LPM/2015 Tanggal 5 Maret 2015 JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA 2015 HALAMAN PENGESAHAN
50
Embed
LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHAlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_197912202006041001...laporan akhir program p2m dipa undiksha sosialisasi dan pelatihan perancangan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN AKHIR
PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA
SOSIALISASI DAN PELATIHAN
PERANCANGAN ALAT PRAKTIKUM FISIKA (IPA) DENGAN
PDL SYSTEM DAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA ILMIAH
GURU-GURU IPA SMP KECAMATAN SERIRIT
Oleh:Putu Artawan, S.Pd., M.Si (Ketua)
NIDN: 0020127902I Ketut Purnamawan, S.Kom
NIDN: 0011057903Drs. Iwan Suswandi, M.Si
NIDN: 0008046005
Dibiayai Dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)Universitas Pendidikan Ganesha
SPK No: 172/UN48.15/LPM/2015 Tanggal 5 Maret 2015
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKAFAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA2015
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
1. Judul Program : Sosialisasi Dan Pelatihan Perancangan AlatPraktikum Fisika (IPA) Dengan PDL SystemDan Instrumen Penilaian Kinerja Ilmiah Guru-Guru IPA SMP Kecamatan Seririt
2. Jenis Program : Pengabdian Pada Masyarakat (Pelatihan)3. Bidang Kegiatan : Pendidikan4. Identitas Pelaksana :
a. KetuaNama : Putu Artawan, S.Pd.,M.SiNIP : 197912202006041001Pangkat/Golongan : Penata / IIIcAlamat Kantor : Jalan Udayana Singaraja BaliAlamat Rumah : Jalan Udayana II No 51 Seririt Bali
b. Anggota 1Nama : Drs. Iwan Suswandi, M.SiNIP : 196004081987031002Pangkat/Golongan : Penata / IIIcAlamat Kantor : Jalan Udayana Singaraja BaliAlamat Rumah : Jalan RSAD No. 25 Denpasar Bali
c. Anggota 2Nama : I Ketut Purnamawan, S.Kom.,M.KomNIP : 197905112006041004Pangkat/Golongan : Penata Muda Tk.I / IIIbAlamat Kantor : Jalan Udayana Singaraja BaliAlamat Rumah : Desa. Tista, Kec.Kerambitan, Tabanan Bali
5. Jumlah Anggota : 2 orang6. Waktu Pelaksanaan : Bulan April s/d Nopember 20157. Biaya : Rp. 12.200.000,-
(dua belas juta dua ratus ribu rupiah)
Mengetahui, Singaraja, 1 Oktober 2015Dekan Fakultas MIPA Ketua Tim PengusulUniversitas Pendidikan Ganesha,
Prof. Dr. I Nengah Suparta, M.Si Putu Artawan,S.Pd.,M.SiNIP. 196507111990031003 NIP. 197912202006041001
Mengetahui:Ketua LPM Undiksha
Prof. Dr. Ketut Suma, M.SNIP 195901011984031003
0
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
karunia-Nya Laporan Pengabdian Kepada Masyarakat (P2M) dapat diselesaikan pada
waktunya dengan baik dan lancar. Berkat karunia-Nya juga pelaksanaan program
pengabdian ini dapat terlaksana tanpa ada halangan yang berarti sehingga semua
dapat berjalan dengan baik. Penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada LPM (Lembaga Pengabdian Masyarakat) Universitas Pendidikan
Ganesha atas kesempatan dan pendanaan yang diberikan untuk program pengabdian
ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada para anggota yang terlibat, UPP
Kecamatan Seririt, SMP dan SMA Saraswati Seririt atas fasilitas dan pelayannya,
Mahasiswa yang terlibat dalam penyiapan program ini serta guru-guru peserta
pengabdian yang tidak dapat disebutkan satu persatu, atas kerjasamanya dalam
pelaksanaan program pengabdian ini. Penulis menyadari semua ini tidaklah sempurna,
untuk itu penulis mohon maaf jika ada hal yang kurang berkenan selama kegiatan
pengabdian ini, saran serta masukan sangat penulis harapkan. Semoga laporan ini
bermanfaat dan bisa lebih dikembangkan lagi pada program-program pengabdian
yang akan datang.
Penulis,
1
DAFTAR ISI
Halaman Sampul
Halaman Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
BAB I Pendahuluan .......................................................................................................... 1
BAB II Metode Pelaksanaan ............................................................................................ 9
BAB III Hasil dan Pembahasan ....................................................................................... 13
BAB IV Penutup ............................................................................................................... 17
Daftar Pustaka
Lampiran
2
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Data Statistik Jumlah Sekolah Di Kabupaten Buleleng .................................. .5
Tabel 2. Jadwal Kegiatan P2M ......................................................................................... 13
Tabel 3. Nilai Rancangan Alat Praktikum Dengan Sistem PDL
Serta Pesan Dan Kesan ....................................................................................... 15
3
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kerangka Pemecahan Masalah .................................................................... 9
Gambar 2. Diagram Alir Metode Pelaksanaan Program .............................................. 11
1
BAB I
PENDAHULUAN
Ilmu pengetahuan, teknologi berkembang dengan pesat seiring dengan perkembangan
pendidikan yang terjadi. Perkembangan pendidikan khususnya dalam perkembangan media
pembelajaran semakin mengalami peningkatan seiring dengan perkembangan dalam bidang
teknologi informasi dan komunikasi. Pembelajaran yang dulunya hanya berkutat dengan
sistem konvensional lambat laun kian ditinggalkan dengan sistem yang lebih mengarah pada
pemanfaatan teknologi komunikasi. Sistem Pendidikan khusunya dalam hal pengajaran mulai
dari tingkat dasar hingga menengah dan perguruan tinggi semakin hari semakin diperbaiki
guna memberikan sesuatu dalam hal ini materi dengan efektif inovatif dengan tidak
mengesampingkan kontent dari materi yang diajarkan. Seiring dengan perkembangan
perubahan kurikulum 2013, bagaimana siswa menjadi lebih termotivasi dan mengenal
perkembangan dunia pendidikan dalam bidang kemajuan iptek menjadi sentuhan tersendiri
terhadap siswa dan pebelajar untuk mengenal lebih jauh aplikasi dari ilmu pengetahuan yang
dipelajari ataupun dari perkembangan ilmu pengetahuan yang sedang trend dewasa ini.
Lingkungan pebelajar juga ingin merasakan sentuhan teknologi inovasi dalam proses
pembelajaran dan perkembangan anak-anaknya. Perkembangan tingkat kreativitas untuk
menunjang proses pembelajaran yang berlangsung semakin ditingkatkan dengan
menggunakan sarana yang ada dan belajar dari alam serta lingkungan tempat mereka belajar.
Di Jepang sistem pembelajaran utamanya pembelajaran yang lebih bersifat praktikum
atau pemahaman yang memerlukan model atau demostrasi kian dikembangkan salah satunya
adalah degan sistem PDL (Personal Desk Laboratory). Sistem PDL terbukti sangat efektif
dan inovatif dalam rangka menunjang proses pembelajaran guna menjadikan proses
pembelajaran sebagai wahana belajar untuk pengembangan diri dan ilmu yang dipelajari.
PDL memberikan ruang yang cukup besar guna perkembangan kreatifitas dan inovasi siswa
dengan memanfaatkan sarana yang ada atau benda-benda yang ada disekelilingnya untuk
dijadikan model yang relefan digunakan sebagai model/praktikum sesuai materi yang
diajarkan pada saat itu. PDL dipandang efektif selain mampu memotivasi siswa untuk
mengembangkan daya pikir dan kreativitasnya, PDL sangat efektif dan efisien dilakukan
terutama dalam hal biaya praktikum yang terkesan cukup mahal. Dengan PDL biaya yang
dikeluarkan sangat minim dengan tetap tidak mengurangi proses pembelajaran yang
2
dimaksud. Proses tersebut dinilai secara holistik dengan instrumen penilaian yang relefan
yang bisa mengindikasikan ketercapaian kompetensi yang dimiliki.
2) Analisis Situasi
Pemberlakuan kurikulum 2013 merupakan tantangan tersendiri yang dihadapi para
praktisi pendidikan utamanya guru. Guru berupaya mengkemas pembelajaran dengan efektif
dan efisien sehingga tercipta nuansa proses pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan
dengan pendekatan scientifik. Guru menyiapkan segala sesuatunya termasuk perangkat
kurikulum serta mencoba untuk menerapkan berbagai model dan strategi pembelajaran
sehingga mampu memenuhi tuntutan kurikulum yang diberlakukan dengan standar
kompetensi dan tujuan yang jelas serta relefan. Dalam mata pelajaran tertentu misalnya
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) pembelajaran yang dikemas lebih
kompleks karena tuntutan materi yang mesti dikuasai juga semakin kompleks. Ada beberapa
kompetensi yang mesti dipenuhi yaitu diantaranya adalah kompetensi pedagogi yang
didalamnya mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Setiap mata pelajaran tentu
memiliki standar tertentu, dalam hal ini afek psikomotor menjadi analisis evaluasi tertentu
untuk mencerminkan kompetensi yang dimiliki siswa selain aspek kognitif dan afektif.
Dalam mata pelajaran MIPA khususnya Fisika yang melibatkan proses praktikum tentu
diupayakan bagaimana mengkemas pembelajaran sehingga siswa mampu lebih cepat
memahami materi yang diberikan dan merasakan motivasi yang tinggi untuk belajar sehingga
pembelajaran menjadi menyenangkan. Dalam proses pembelajaran klasik siswa hanya
dituntut bagaimana bisa menggunakan alat praktikum yang sudah disediakan sesuai dengan
materi yang dibahas saat itu dengan hanya mengikuti prosedur /petunjuk praktiku yang sudah
disiapkan. Siswa hanya mengikuti petunjuk tersebut dan melakukannya, nampak adanya
kurang kreatifitas dari siswa. Gambaran umum tersebut juga terjadi di sekolah-sekolah
tingkat menengah pertama di Kabupaten Buleleng secara umum. Berdasarkan pemantauan ke
lapangan tepatnya di beberapa sekolah menengah pertama di Kecamatan Seririt. Untuk
praktikum Fisika masih dilakukan secara konvensional berdasarkan petunjuk praktikum yang
sudah disiapkan. Saat pembelajaran teori guru selalu mengarahkan siswa untuk kreatif dan
memanfaatkan lingkungan sekitar atau kehidupan sehari-hari untuk belajar memahami
konsep yang diajarkan terutama materi yangg memerlukan media untuk dipraktekkan. Tetapi
saat pembelajaran praktikum siswa hanya melakukan praktikum sesuai peralatan yang
tersedia dengan petunjuk praktikum yang sudah disiapkan. Sehingga dengan sistem tersebut
3
belum tercapainya proses pembelajaran sesuai dengan harapan kekinian serta implementasi
kurikulum 2013. Menyikapi fenomena tersebut dan analisis situasi di lapangan maka
dicetuskan suatu ide sebagai sumbangan pemikiran dalam proses pembelajaran praktikum
IPA (Fisika). Ide ini berupa media untuk memudahkan dalam melakukan eksperimen dengan
memanfaatkan benda atau bahan yang ada disekitarnya untuk dijadikan bahan atau alat
praktikum yang sesuai dengan pokok bahasan yang dibahas saat pembelajaran berlangsung.
Siswa berinteraksi dengan siswa lain dalam suatu kelompok kemudian guru membantu atau
mengarahkan sehingga instrumen yang dirancang sesuai dengan standar kompetensi yang
diharapkan. Pengambilan lokasi pengabdian di Kecamatan Seririt didasari oleh rasionalitas
diatas yang ditemukan langsung di lapangan dan juga perminttan dari stakeholders dalam
menyikapi implementasi kurikulum 2013, disamping secara karakteristik Kecamatan Seririt
adalah daerah asal penulis sehingga interaksi komunikasi lebih terjalin dengan baik. Hasil
pengabdian ini nantinya diharapkan bisa berimbas ke sekolah-sekolah lain yang tersebar di
Kabupaten Buleleng. Berikut sebaran jumlah sekolah secara statistik di Kabupaten Buleleng.
Tabel 1. DATA STATISTIK JUMLAH SEKOLAH DI KABUPATEN BULELENG
Sumber: Dinas Pendidikan Kab. Buleleng Tahun 2014
Keterangan: Kecamatan Banjar dan Kecamatan Seririt(sudah pernah disosialisasikan kegiatan sejenis tetapi masih sebatas PDL)
3) Identifikasi dan Perumusan Masalah
3.1. Rumusan Masalah Program
Berdasarkan analisis potensi dan kondisi empiris diatas, permasalahan yang menjadi
perhatian khusus pada program pengabdian ini adalah: “ Bagaimana PDL mampu menjadikan
proses pembelajaran praktikum lebih efisien dan efektif dan sejauhmana efektifitasnya dalam
Merumuskan Definisi Operasional Variabel, dan Merencanakan Eksperimen.
6
4.4. Instrumen Penilaian Aspek Psikomotor
Pada umumnya hasil belajar dapat dikelompokkan menjadi tiga ranah yaitu; ranah kognitif,
psikomotor dan afektif. Ranah psikomotor berhubungan dengan hasil belajar yang
pencapaiannya melalui keterampilan manipulasi yang melibatkan otot dan kekuatan fisik.
Ranah psikomotor adalah ranah yang berhubungan aktivitas fisik, misalnya; menulis,
memukul, melompat dan lain sebagainya. Aspek penilaian psikomotor terdiri dari: Meniru
(perception), Menyusun (manipulating), Melakukan dengan prosedur (precision) Melakukan
dengan baik dan tepat (articulation) Melakukan tindakan secara alami (naturalization)
Ranah psikomotor merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) atau
kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Hasil belajar
psikomotor ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif (memahami
sesuatu) dan dan hasil belajar afektif (yang baru tampak dalam bentuk kecenderungan-
kecenderungan berperilaku). Ranah psikomotor adalah berhubungan dengan aktivitas fisik,
misalnya lari, melompat, melukis, menari, memukul, dan sebagainya.Hasil belajar
keterampilan (psikomotor) dapat diukur melalui: (1) pengamatan langsung dan penilaian
tingkah laku peserta didik selama proses pembelajaran praktik berlangsung, (2) sesudah
mengikuti pembelajaran, yaitu dengan jalan memberikan tes kepada peserta didik untuk
mengukur pengetahuan, keterampilan, dan sikap, (3) beberapa waktu sesudah pembelajaran
selesai dan kelak dalam lingkungan kerjanya.
5) Tujuan Kegiatan
Tujuan utama dari program pengabdian ini adalah:
1. Memberikan sosialisasi dan pelatihan terhadap guru IPA (Fisika) SMP di Kecamatan
Seririt sebagai solusi alternatif terhadap proses pembelajaran praktikum sehingga
menjadi lebih efektif dan efisien.
2. Meyakinkan bahwa dengan sistem PDL (Personal Desk Lab) pembelajaran praktikum
untuk Fisika menjadi lebih efektif.
3. Memberikan sosialisasi dan pelatihan perancangan instrumen penilaian kinerja ilmiah
siswa saat melaksanakan praktikum sehingga tercapai kompetensi psikomotor secara
optimal.
6) Manfaat Pengabdian
Kegiatan pengabdian ini nantinya diharapkan dapat bermanfaat bagi:
1. Praktisi Pendidikan (Dosen dan Guru serta Laboran)
7
Memiliki keterampilan khusus dalam pengembangan model pembelajaran khususnya
yang melibatkan proses praktikum, sehinga menjadi lebih efektif dan efisien. Dan
juga ketrampilan membuat instrumen serta menerapkannya dalam proses belajar
mengajar.
2. Siswa/Mahasiswa
Pembelajaran dengan sistem PDL (Personal Desk Lab) akan dapat merangsang
siswa/mahasiswa untuk lebih kreatif dan mampu mengeksplor dirinya dengan
skill/ketrampilan yang dimiliki khususnya dalam merancang kit praktikum khususnya
dalam pembelajaran praktikum Fisika.
3. Lembaga (Perguruan Tinggi/Sekolah Menengah)
Memberikan inspirasi positif dalam pengembangan proses pembelajaran khususnya
pembelajaran praktikum Fisika dan perangkat instrumenna yang bisa dikembangkan
untuk mata pelajaran yang lain.
7) Khalayak Sasaran Strategis
Sasaran strategis dalam kegiatan pengabdian ini adalah guru IPA (Fisika) SMP di
Kecamatan Seririt. Sasaran antara ini cukup produktif dalam upaya pengembangan inovasi
dan strategi pembelajaran khususnya pembelajaran praktikum Fisika dan diharapkan
berimbas terhadap pembelajaran lain yang relefan.
BAB II
METODA PELAKSANAAN
8
Program Pengabdian ini merupakan program strategis dalam rangka peningkatan
kualitas pendidikan secara umum. Program ini dirancang dengan memperhatikan nuansa
kebersamaan yang sinergis antara praktisi pendidikan di UNDIKSHA dengan kalangan
birokrasi administrasi dinas pendidikan Kabupaten Buleleng dan stakeholders sekolah.
Program pengabdian ini dilaksanakan dibagi menjadi dua tahap yaitu sosialisasi dan pelatihan
serta evaluasi, yang secara terinci dipaparkan pada jadwal pelaksanaan program.
2.1 Kerangka Pemecahan Masalah
Berdasarkan rasional analisis situasi dan tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan
program pengabdian ini, berikut disajikan bagan kerangka pemecahan masalah.
Gambar 1. Kerangka Pemecahan Masalah
Kerangka pemecahan masalah dalam program pengabdian ini beranjak dari analisis
situasi riil yang terjadi di lapangan bahwa secara umum guru-guru dalam proses
pembelajaran utamanya pembelajaran yang melibatkan praktikum cenderung masih
tradisional. Kurikulum yang digunakan senantiasa terus berganti hingga diterapkannya
Kurikulum 2013. Namun kenyataannya di lapangan proses belajar mengajar yang terjadi
belum menyentuh ke pembelajaran inovatif dengan pendekatan scientifik sebagai
implementasi dari Kurikulum 2013. Diperlukan sumber daya manusia yang cerdas dan
Analisis Situasi
Tujuan Pendidikan
Nasional
Kurikulum 2013
Kondisi Riil
Proses Belajar Mengajar
Sarana
SDM
Stakeholders
Alternatif Solusi
Kualitas Proses
dan
Hasil
9
stakeholder sekolah yang peduli terhadap perkembangan proses pembelajaran yang terjadi.
Sehingga sangat diperlukan adanya solusi alternatif sebagai solusi cerdas yang bisa
mengakomodir semua kepentingan tersebut. Salah satu solusi alternatif sebagai solusi
pemecahan masalah yang dianggap urgen dewasa ini adalah dengan memberikan sosialisasi
dan pelatihan dengan mengadopsi sistem pembelajaran di luar negeri khususnya Jepang yaitu
dengan sistem PDL pada mata pelajaran praktikum Fisika. Secara umum program ini
senantiasa selalu memperhatikan visi dan misi pendidikan nasional yang bermuara pada
peningkatan kualitas proses dan hasil pendidikan di Indonesia. Alternatif pemecahan masalah
ini dianggap sebagai salah satu solusi cerdas dalam mewujudkan tujuan yang ingin dicapai
yang dicanangkan pemerintah melalui implemtasi kurikulum 2013.
2.2 Metoda Pelaksanaan Kegiatan
Program pengabdian ini dirancang sebagai bentuk antisipasi dari berbagai
permasalahan di bidang pendidikan yang menyangkut keterampilan guru dalam inovasi dan
strategi pembelajaran serta kesiapannya dalam mengimplemntasikan kurikulum 2013 serta
perkembangan teknologi yang begitu pesat dalam rangka pencapaian mutu pendidikan
nasional. Program ini dilaksanakan dengan pelayanan yang benar-benar dapat dirasakan
terhadap guru yang berimbas kepada siswa dan pihak sekolah, serta diberi perhatian dan
tanggungjawab yang tinggi.
Berikut disajikan bagan Metoda Pelaksanaan Program sosialisasi dan pelatihan PDL guru
IPA (Fisika) SMP di Kecamatan Seririt:
METODA PELAKSANAAN PROGRAM
Gambar 2. Metoda Pelaksanaan Program
Kegiatan pengabdian ini secara garis besar dibagi menjadi dua tahap yaitu:
SOSIALISASI PROGRAM P2M
TEORI DAN DEMONSTRASI PDL
RANCANGAN PROGRAM
AKTUALISASI RANCANGAN
MONITORING & EVALUASI
10
Tahap pertama kegiatan pengabdian ini adalah dengan memberikan sosialisasi tentang
program P2M yang akan dilaksanakan kemudian sosialisasi tentang PDL (Personal Desk
Lab) dan sosialisasi penyusunan instrumen penilaian kinerja ilmiah.
Tahap kedua adalah pelatihan bagaimana merancang instrumen praktikum dengan model
PDL (Personal Desk Lab) dan pelatihan penyusunan instrumen penilaian. Pada tahap ini
dipersiapkan beberapa perangkat/instrument praktikum untuk dijadikan sebagai referensi
dalam perancangan instrument praktikum dengan sistem PDL. Untuk tahap awal dibatasi
pada alat/instrumen pokok bahasan Mekanika. Selanjutnya untuk dikembangkan ke pokok
bahasan yang lain seperti: Optik, Elektronika, Geofisika, Kalor dan pokok bahasan lain yang
relefan. Instrumen penilaian disusun dengan menerapkan pendekatan scientifik.
Setelah kegiatan pengabdian berlangsung kemudian diimplemantasikan ke dalam proses
belajar mengajar dan dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program di lapangan (sekolah
yang dijadikan sampel).
Diakhir kegiatan dilakukan wawancara kepada perwakilan guru dan juga penyebaran angket
untuk mengetahui kesan atau manfaat yang diperoleh peserta pelatihan melalui P2M ini.
Pada tahap implementasi program yaitu pada proses belajar mengajar (praktikum) dilakukan
observasi dan evaluasi untuk dianalisis sejauhmana efektivitas sistem PDL dalam PBM dan
juga instrument penilaian kinerja ilmiah yang dihasilkan.
2.3 Rancangan Evaluasi
1. Rancangan (PDL dan instrumen penilaian) yang disusun guru dan aktualisasi
rancangan dinilai untuk mengetahui tingkat pemahaman dan kreatifitas inovatif guru
dalam merancang instrumen praktikum. Kriteria penilaiannya dapat ditentukan
dengan format sebagai berikut:
0 – 50 : Kategori Kurang
Rancangan dan Aktualisasi program masih jauh dari sempurna
51 – 69 : Kategori Cukup
Rancangan dan aktualisasi program mendekati sempurna
70 – 85 : Kategori Baik
Rancangan dan aktualisasi program sempurna
86 – 100 : Kategori Sangat Baik
Rancangan dan aktualisasi program sangat sempurna
2. Wawancara dan angket kuisioner. Untuk mengetahui respon guru dalam mengikuti
pelatihan.
11
3. Monitoring dan Evaluasi. Dilakukan saat implementasi program di kelas di sekolah
yang dipilih sebagai sampel, saat pembelajaran praktikum berlangsung.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
12
Program pengabdian ini secara menyeluruh dilaksanakan selama 8 bulan (April s/d
Nopember 2015) mulai dari tahap analisis situasi hingga pelaporan kegiatan P2M. Secara
rinci jadwal kegiatannya disajikan pada tabel berikut:
Tabel 2. JADWAL KEGIATAN P2M
No Jenis Aktivitas ProgramBulan / Tahun 2015
April – Mei Juni – Juli Agst – Sept Okt –Nop
1 Identifikasi dan AnalisisSituasi
2 Alur Adiministrasi Birokrasi 3 Penyusunan Rancangan
Program
4 Persiapan dan SosialisasiProgram P2M
5 Pelaksanaan Kegiatan 6 Monitoring dan Evaluasi 7 Penyusunan Laporan
Sasaran antara dalam kegiatan pengabdian ini adalah guru Fisika SMP dan SMA di
Kecamatan Seririt. Sasaran antara ini cukup produktif dalam upaya pengembangan inovasi
dan strategi pembelajaran khususnya pembelajaran praktikum Fisika dan diharapkan
berimbas terhadap pembelajaran lain yang relefan.
Pada saat pelaksanaan kegiatan, kegiatan pengabdian secara garis besar dibagi menjadi tiga
tahap yaitu: Tahap Sosialisasi, Tahap Pelatihan dan Tahap Implementasi serta Monitoring.
Secara lebih rinci dipaparkan sebagai berikut:
Tahap Pertama
Kegiatan sosialisasi tentang program P2M yang akan dilaksanakan kemudian sosialisasi
tentang PDL (Personal Desk Lab). Peserta yang hadir dalam kegiatan ini berjumlah 20 orang,
karena ada beberapa guru yang sedianya hadir namun berhalangan untuk hadir karena dalam
waktu yang bersamaan ada kegaiatan sosialisasi tentang Kurikulum 2013. Total peserta yang
hadir 30 orang termasuk pemateri, undangan dan juga mahasiswa.
Tahap Kedua
13
Pelatihan merancang instrumen praktikum dengan model PDL(Personal Desk Lab).
Pada tahap ini dipersiapkan beberapa perangkat / instrument praktikum untuk dijadikan
sebagai referensi dalam perancangan instrument praktikum dengan system PDL. Untuk tahap
awal dibatasi pada alat/instrumen pokok bahasan Mekanika.
Peserta diberikan form isian untuk merancang secara teori tetang ide mereka terkait tema atau
topik pokok bahasan Fisika yang diajarkan. Rancangan ini dibahas untuk mengklarifikasi
rancangan yang dimaksud apakah nantinya bisa dirancang dalam bentuk alat sederhana yang
bahan dan alatnya ada disekitar kita dengan biaya yang relatif murah. Rancangan tersebut
nantinya diimplementasikan saat pembelajaran berlangsung.
Tahap Ketiga
Implementasi program pada proses belajar mengajar (praktikum). Dilakukan observasi dan
evaluasi untuk dianalisis sejauhmana efektivitas instrument yang dihasilkan dengan sistem
PDL dalam menunjang proses belajar mengajar Fisika.
Hasil instrumen yang dirancang Guru selanjutnya dievaluasi untuk dikatagorikan apakah
rancangan yang dibuat sesuai dengan konsep PDL atau belum.
Hasilnya, sesuai dengan kriteria penilaian yang dipaparkan pada bagian metode Rancangan
yang disusun guru dan aktualisasi rancangan dalam proses pembelajaran memiliki kategori
Baik (berada pada rentang nilai 70 – 85) dengan nilai rata-rata 82 artinya Rancangan dan
aktualisasi program sempurna. Diambil 5 rancangan untuk dijadikan sampel penilaian dalam
kegiatan pengabdian ini. Berikut disajikan Tabel Nilai Rancangan Alat Praktikum dan Kesan
dan Pesan dari Peserta P2M.
Tabel 3. Nilai Rancangan Alat Praktikum dengan Sistem PDL serta Pesan dan Kesan
No Topik Nilai Pesan dan Kesan
1 Getaran 82 Kegiatan ini sangat bermanfaat dalam
membantu merancang media/alat dalam
14
pembelajaran materi Fisika. Kegiatan ini
sebaiknya dilaksanakan secara
berkelanjutan
2 Kalor (Pemuaian) 83 Program ini sangat bagus untuk
mengimbaskan pembelajaran yang inovatif
ke guru-guru sehingga kami mendapat
pengetahuan baru. Mohon diteruskan.
3 Gerak Lurus Beraturan 82 Bagus untuk pembelajaran IPA yang
kontekstual yaitu pemahaman konsep
dengan alat yang ada di alam.
4 Pesawat Sederhana 84 Dengan PDL System
pembelajaran/praktikum fisika menjadi
lebih menyenangkan dan konsep yang
disampaikan mudah dipahami.
5 Hukum Newton 84 Model PDL sangat perlu untuk diterapkan
dan dikembangkan
Kategori ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat pemahaman dan kreatifitas inovatif guru
dalam merancang instrumen praktikum. Dari rancangan yang sudah diimplementasikan
nampaknya rancangan yang disusun guru masih terbatas pada tema yang diberikan saat
sosialisasi belum adanya pengembangan rancangan ke tema yang lain. Hal ini sangatlah perlu
medapat perhatian yang sekaligus sebagai motivasi inspirasi untuk para guru dan juga siswa
sehingga terbuka wawasan dan pikiran mereka untuk merancang alat praktikum dengan
sistem PDL ini dengan tema atau topik pokok bahasan yang lainnya.
Tahap Keempat (Terkakhir)
Dilakukan wawancara kepada perwakilan guru disamping penyebaran angket untuk diisi
bagaimana kesan atau manfaat yang diperoleh melalui program pengabdian ini. Secara umum
dari hasil wawancara terhadap guru peserta pengabdian menyampaikan bahwa kegiatan
sejenis seperti ini dalam hal pengimbasan program pendidikan (sosialiasasi model, media
instrumen pembelajaran dan sebagainya) ataupun sosialisasi terkait program pendidikan
memang sangatlah diperlukan dalam rangka membuka wawasan berpikir guru dalam praktek
di lapanagan utamanya dalam Proses Belajar Mengajar (PBM). Guru menjadi lebih
15
bersemangat dan percaya diri dalam melaksanakan tugasnya karena kaya akan informasi dan
wawasan yang tentunya akan sangat berefek positif terhadap kemajuan siswa dalam
memahami konsep dan juga situasi proses belajar mengajar yang berada dalam kategori
nuansa yang kondusif. Sehingga harapan besar dari peserta pengabdian ini, untuk
menjadikan program pengabdian seperti ini terus dilaksanakan dan ditingkatkan.
Ditambahkan pula dari peserta untuk nantinya program ini bisa dilaksanakan secara kontinu
dan ditambah dengan instrumen/rubrik penilaiannya yang mengacu pada implementasi
kurikulum 2013.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
16
Simpulan yang dapat diuraikan pada laporan ini antara lain:
1. Program P2M dengan judul “Sosialisasi dan Pelatihan Perancangan Alat Praktikum
Fisika dengan PDL System Guru-Guru Fisika SMP dan SMA Kecamatan Seririt” dapat
terlaksana dengan baik dan lancar.
2. PDL (Personal Desk Lab) merupakan serangkaian alat elektronik yang digunakan
untuk menyederhanakan metode praktikum dengan menggunakan peralatan yang lebih
kecil dan murah dari biasanya. Program P2M dengan sistem PDL ini terbukti efektif
diterapkan dalam proses belajar mengajar, sehingga siswa menjadi lebih mudah dalam
memahami konsep yang dipelajari.
4.2 Saran
1. Diharapkan, dengan adanya system PDL guru bisa lebih inovatif dalam mengkemas
rancangan pembelajarannya, begitu juga siswa menjadi lebih berminat untuk
menggeluti dunia Fisika.
2. Pemerhati dan praktisi pendidikan hendaknya dengan komitmen yang tinggi dalam
mensukseskan pendidikan untuk senantiasa menyebarluaskan model PDL ini sehingga
benar-benar dapat merasakan kebermanfaataannya dalam menunjang proses belajar
mengajar pada khususnya dan sistem pendidikan dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa pada umumnya.
3. LPM melalui DIPA UNDIKSHA hendaknya selalu menjembatani program sejenis
untuk terus dapat dilaksanakan dan dikembangkan dengan anggaran yang lebih
memadai sehingga mampu menambah khasanah pengabdian sebagai salah satu dari Tri
Dharma Perguruan Tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Afdhee. 2006. Strategi Belajar. Artikel. Tersedia pada http://www.google.com/strategi.Diakses pada tanggal 11 Maret 2008.
17
Artawan, Putu. 2007. Efektivitas Program Macromedia Flash Dalam Peningkatan KualitasProses Dan Hasil Belajar Mata Kuliah Fisika Matematika I. Penelitian DIPA.Undiksha.
Artawan, Putu. 2015. Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Dengan MacromediaFlash Untuk Meningkatkan Prestasi Fisika Siswa Smp N 1 Seririt. Penelitian HBI.Undiksha.
Colin Rose and Nicholl, Malcolm J. (1997). Accelerated Learning for the 21 st Century.The Six Step Plan to Unlock Your MASTER-Mind. New York: A Dell Papaerback.
Dahar, Ratna Willis. 1998. Teori-Teori Belajar. Jakarta: Depdikbud, Ditjen Dikti, ProyekPengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Dikti Depdikbud.
Gibbons, Michael. (1999). Elementary Education Relevance in the 21 st Century. Paris:UNISCO and World Bank.
International Studies. (1999). The Japanese Education System: A Case Study Summary andAnalysis. January 1999. Japan: Japanes teachers Associates
Internet, May 21, 2008: Pembelajaran Guru.mht.com.
Johnson, David W. and Frank P. Johnson. 1991. Joining Tegether: Groups Theory andGroups Skills. 4 th. ed. Englewood Clift, NY: Prentice hall.
Lasmawan, Wayan. (2001). Sinergi Pemberdayaan Masyarakat Daerah Terpencil padaSektor Pendidikan Melalui Pendekatan Sosial Konteks. Program Sibermas DirjenDikti. Jakarta: Dirjen Pendidika Tinggi.
Marshall, S.P. & Dee D. (2000). New Learning Models. Seatle-USA: Prentice Hall.
Nia. 2007. Media Belajar. Artikel. Pendidikan Network. Tersedia padahttp://www.google.com/kinikubisa. Diakses pada tanggal 11 Maret 2008.
Suharta, I Gusti Putu. 2006. Jenis-Jenis Model Pembelajaran Disajikan dalam penataranDosen Muda Pola 90 Jam. IKIP Negeri Singaraja.
Suryadi, Ace dan H.A.R. Tilaar. (1993). Analisis Kebijakan Pendidikan: Suatu Pengantar.Bandung: PT. Rosmpakarya.
Wikipedia. (2010), The free encyclopedia WIFI (AM). IEEE 802.11.
Winataputra. U.S;Rosita,T---. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Proyek PGSM.
LAMPIRAN 1
Absensi Peserta Kegiatan
18
LAMPIRAN 2
19
LAMPIRAN 3
Foto Kegiatan Sosialisasi dan Pelatihan
Perancangan Alat Praktikum Fisika Dengan PDL System di SMP Saraswati Seririt
20
Contoh Hasil Pelatihan
LAMPIRAN 4
Foto Contoh Alat Sederhana Yang Dirancang dengan PDL System
21
Contoh Instrumen Kinerja Ilmiah
LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN SIKAP ILMIAH
Mata Pelajaran: ............ Pokok Bahasan : ...................
Kelas : ………. Hari/Tanggal : …………..
Semester : ………. Pertemuan ke- : ……………
No Nama Peserta Didik Sikap Individu JumlahSkor
Nilai
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Rubrik penilaian
Aspek
PenilaianKriteria Skor
1. Kejujuran
Jujur dalam hal melakukan pengamatan, mencatat data,
mendeskripsikan hasil pengamatan, menyimpulkan
hasil pengamatan dan menyusun laporan
5
Jujur dalam hal melakukan pengamatan, mencatat data,
mendeskripsikan hasil pengamatan, menyimpulkan
hasil pengamatan tetapi masih kurang dalam menyusun
laporan
4
Jujur dalam hal melakukan pengamatan, mencatat data,
mendeskripsikan hasil pengamatan, tetapi masih kurang
dalam menyimpulkan hasil pengamatan dan menyusun
laporan
3
Kurang jujur dalam hal melakukan pengamatan,
mencatat data, mendeskripsikan hasil pengamatan,
menyimpulkan hasil pengamatan dan menyusun laporan
2
Tidak jujur dalam hal melakukan pengamatan, mencatat 1
22
data, mendeskripsikan hasil pengamatan,
menyimpulkan hasil pengamatan dan menyusun laporan
2. Toleran
Menghormati teman yang berbeda pendapat,
menghormati teman yang berbeda suku, agama, ras,
budaya, dan gender, serta menerima kesepakatan
meskipun berbeda dengan pendapatnya
5
Menghormati teman yang berbeda pendapat,
menghormati teman yang berbeda suku, agama, ras,
budaya, dan gender, tetapi tidak menerima kesepakatan
karena berbeda dengan pendapatnya
4
Menghormati teman yang berbeda pendapat, kurang
menghormati teman yang berbeda suku, agama, ras,
budaya, dan gender, dan tidak menerima kesepakatan
karena berbeda dengan pendapatnya
3
Kurang menghormati teman yang berbeda pendapat,
kurang menghormati teman yang berbeda suku, agama,
ras, budaya, dan gender, serta tidak menerima
kesepakatan karena berbeda dengan pendapatnya
2
Tidak menghormati teman yang berbeda pendapat,
tidak menghormati teman yang berbeda suku, agama,
ras, budaya, dan gender, serta tidak menerima
kesepakatan karena berbeda dengan pendapatnya
1
Tidak bertanggung jawab dalam hal melakukan
pengamatan, mencatat data, mendeskripsikan hasil
pengamatan, menyimpulkan hasil pengamatan dan
menyusun laporan
1
3. Ketelitian
Teliti dalam hal melakukan pengamatan, mencatat data,
dan mendeskripsikan hasil pengamatan5
Teliti dalam hal melakukan pengamatan dan mencatat
data tetapi masih kurang pada pendeskripsian hasil
pengamatan
4
Teliti dalam hal melakukan pengamatan tetapi masih
kurang pada pencatatan data, dan pendeskripsian hasil3
23
pengamatan
Kurang teliti dalam hal melakukan pengamatan,
mencatat data, dan mendeskripsikan hasil pengamatan2
Tidak teliti dalam hal melakukan pengamatan, mencatat
data, dan mendeskripsikan hasil pengamatan1
Tidak kritis terhadap langkah-langkah investigasi, tidak
mempertimbangkan penggunaan prosedur-prosedur
alternatif, dan tidak meninjau hasil pengukuran dengan
mempertimbangkan hal-hal yang masih dapat diperbaiki
1
4. Tanggungjawab
Bertanggung jawab dalam hal melakukan pengamatan,
mencatat data, mendeskripsikan hasil pengamatan,
menyimpulkan hasil pengamatan dan menyusun laporan
5
Bertanggung jawab dalam hal melakukan pengamatan,
mencatat data, mendeskripsikan hasil pengamatan,
tetapi masih kurang dalam menyimpulkan hasil
pengamatan dan menyusun laporan
4
Bertanggung jawab dalam hal melakukan pengamatan,
mencatat data, tetapi masih kurang dalam
mendeskripsikan hasil pengamatan, menyimpulkan
hasil pengamatan dan menyusun laporan
3
Kurang bertanggung jawab dalam hal melakukan
pengamatan, mencatat data, mendeskripsikan hasil
pengamatan, menyimpulkan hasil pengamatan dan
menyusun laporan
2
Tidak bertanggung jawab dalam hal melakukan
pengamatan, mencatat data, mendeskripsikan hasil
pengamatan, menyimpulkan hasil pengamatan dan
menyusun laporan
1
5. Kritis
Kritis terhadap langkah-langkah investigasi,
mempertimbangkan penggunaan prosedur-prosedur
alternatif, dan meninjau hasil pengukuran dengan
mempertimbangkan hal-hal yang masih dapat diperbaiki
5
Kritis terhadap langkah-langkah investigasi, 4
24
mempertimbangkan penggunaan prosedur-prosedur
alternatif, tetapi tidak meninjau hasil pengukuran
dengan mempertimbangkan hal-hal yang masih dapat
diperbaiki
Kritis terhadap langkah-langkah investigasi, tetapi
kurang mempertimbangkan penggunaan prosedur-
prosedur alternatif, dan tidak meninjau hasil
pengukuran dengan mempertimbangkan hal-hal yang
masih dapat diperbaiki
3
Kurang kritis terhadap langkah-langkah investigasi,
kurang mempertimbangkan penggunaan prosedur-
prosedur alternatif, dan tidak meninjau hasil
pengukuran dengan mempertimbangkan hal-hal yang
masih dapat diperbaiki
2
Tidak kritis terhadap langkah-langkah investigasi, tidak
mempertimbangkan penggunaan prosedur-prosedur
alternatif, dan tidak meninjau hasil pengukuran dengan
mempertimbangkan hal-hal yang masih dapat diperbaiki
1
6. Objektif
Melaporkan apa yang terjadi secara faktual walaupun
bertentangan dengan apa yang diharapkan, mengecek
bagian-bagian fakta yang tidak cocok dengan pola dari
penemuan lain, dan meragukan kesimpulan atau
interpretasi berdasarkan bukti-bukti yang belum cukup
3
Melaporkan apa yang terjadi secara faktual walaupun
bertentangan dengan apa yang diharapkan, mengecek
bagian-bagian fakta yang tidak cocok dengan pola dari
penemuan lain, tetapi tidak meragukan kesimpulan atau
interpretasi berdasarkan bukti-bukti yang belum cukup
4
Melaporkan apa yang terjadi secara faktual walaupun
bertentangan dengan apa yang diharapkan, kurang
mengecek bagian-bagian fakta yang tidak cocok dengan
pola dari penemuan lain, dan tidak meragukan
kesimpulan atau interpretasi berdasarkan bukti-bukti
3
25
yang belum cukup
Kurang dalam melaporkan apa yang terjadi secara
faktual karena bertentangan dengan apa yang
diharapkan, tidak mengecek bagian-bagian fakta yang
tidak cocok dengan pola dari penemuan lain, dan tidak
meragukan kesimpulan atau interpretasi berdasarkan
bukti-bukti yang belum cukup
2
Tidak melaporkan apa yang terjadi secara faktual
karena bertentangan dengan apa yang diharapkan, tidak
mengecek bagian-bagian fakta yang tidak cocok dengan
pola dari penemuan lain, dan tidak meragukan
kesimpulan atau interpretasi berdasarkan bukti-bukti
yang belum cukup
1
Konversi Penilaian
No Kriteria Kategori Huruf
1 85 – 100 Baik sekali A
2 70 – 84 Baik B
3 55 – 69 Cukup C
4 0 – 54 Kurang D
100maksimalskor
SkorJumlahNilai
26
LEMBAR KERJA SISWA (LKS-02)
(PERTEMUAN 2)
Mata Pelajaran : FisikaKelas/Semester : X/IPokok Bahasan : PengukuranSub Pokok Bahasan : Alat ukurAlokasi waktu : 45 menit
Kerjakan LKS ini secara berkelompok!
I. Tujuan
1. Siswa dapat membaca dan menggunakan alat ukur massa, panjang dan waktu
2. Siswa dapat mengkomunikasikan hasil laporan, dan melaporkan hasil praktikum
II. PERMASALAHAN
Simaklah baik-baik permasalahan berikut!
Seorang anak pergi ke sekolah dengan berjalan kaki, tiba-tiba di tengah perjalanan anak
tersebut menemukan uang koin Rp.1000,00. Tiba-tiba dia berpikir untuk mengetahui
tebal dan diameter uang koin tersebut, apa yang harus anak tersebut lakukan? Bagaimana
kalau dia juga ingin mengukur panjang pensil dan tebal buku beserta massanya?
III. RUMUSAN MASALAH
Rumuskanlah permasalahan tersebut dalam sebuah kalimat sederhana!
IV. HIPOTESIS
Berdasarkan permasalahan di atas, buatlah sebuah hipotesis yang dapat digunakan
sebagai solusi dalam memecahkan permasalahan!
Nama Kelompok :………………………………………….
Anggota :
1. …………………………………………………. Absen :……………
2. …………………………………………………. Absen :……………
3. …………………………………………………. Absen :……………
4. …………………………………………………. Absen :……………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………
27
V.
VI.
V. ALAT DAN BAHAN
Tentukanlah alat dan bahan yang diperlukan dalam melakukan eksperimen!
VI. EKSPERIMEN
Penyelidikan:
1. Dalam masing-masing kelompok menyiapkan uang koin, pensil, dan selembarkertas, alat apakah yang akan kalian gunakan untuk mengukur diameter koin,ketebalan koin, panjang pensil, tebal buku, dan massa benda-benda tersebut?