LAPORAN PRATIKUM “DAYA HANTAR LISTRIK LARUTAN ELEKTROLIT” KELOMPOK II (SHIFT I) NAMA : AGRI FADHIL MAYDISA NIM : F1D213004 PRODI : TEKNIK GEOLOGI NAMA ASLAB :1.Tiffani Aprilianti 2.Annisa 3.Widya Sulastri 4.Carolin Fitriany Ramadhan FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI UNIVERSITAS JAMBI
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN PRATIKUM
“DAYA HANTAR LISTRIK LARUTAN
ELEKTROLIT”
KELOMPOK II (SHIFT I)
NAMA : AGRI FADHIL MAYDISA
NIM : F1D213004
PRODI : TEKNIK GEOLOGI
NAMA ASLAB :1.Tiffani Aprilianti
2.Annisa
3.Widya Sulastri
4.Carolin Fitriany Ramadhan
FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JAMBI
2014
DAYA HANTAR LISTRIK LARUTAN ELEKTROLIT
I. TUJUAN
1) Mengukur daya hantar listrik berbagai jenis senyawa dan larutan pada
berbagai konsentrasi.
2) Memplajari pengaruh jenis senyawa dan konsentrasi suatu larutan
terhadap daya hantar listrik.
II. TEORI
Teori Dasar Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit
Larutan adalah campuran homogen dua zat atau lebih yang saling
melarutkan dan masing-masing zat penyusunnya tidak dapat dibedakan lagi
secara fisik. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat)
terlarut atau solut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-
zat lain dalam larutan disebut pelarut atau solven. Komposisi zat terlarut dan
pelarut dalam larutan ini dinyatakan dalam konsentrasi larutan, sedangkan
proses pencampuran zat terlarut dan pelarut membentuk larutan disebut
pelarutan atau solvasi.
Larutan Elektrolit Kuat adalah larutan yang dapat menghantarkan arus
listrik dengan baik. Hal ini disebabkan karena zat terlarut akan terurai
sempurna (derajat ionisasi = 1) menjadi ion-ion sehingga dalam larutan
tersebut banyak mengandung ion-ion. Karena banyak ion yang dapat
menghantarkan arus listrik, maka daya hantarnya kuat. pada persamaan
reaksi, ionisasi elektrolit kuat ditandai dengan anak panah satu arah ke
kanan.
Menurut pandangan modern, arus listrik dapat ditafsirkan sebagai arus elektron yang membawa muatan negatif melewati suatu penghantar. Perpindahan ini dapat terjadi bila terdapat beda potensial antara satu tempat terhadap tempat lain, dan arus listrik akan mengalir dari tempat yang memiliki potensial tinggi ketempat potensial rendah
(Petunjuk praktikum, 17 : 2009)
Arus listrik ialah arus muatan listrik, yaitu banyaknya muatan listrik yang
melintas penampang per satuan waktu, dan rapat arus listrik bagi arus listrik
yang terdistribusi secara kontinyu seperti misalnya oleh gerakan ion-ion
yang berserakan di udara didefinisikan sebagai banyaknya muatan listrik
yang melintas penampang seluas satu satuan luas per satuan
waktu.Sedangkan arus listrik di dalam cairan, khususnya larutan elektrolit,
adalah oleh ion-ion yang bergerak dari elektrode satu ke elektrode lainnya,
dan di dalam larutan tidak terdapat elektron bebas. Sudah tentu daya hantar
yang memberikan ukuran mudah-sukarnya arus listrik mengalir, ditentukan
sepenuhnya oleh mudah-sukarnya pembawa-pembawa muatan listrik, yakni
elekkron-elektron ataupun ion-ion yang bergerak didalam medium
(Soedojo,1999 : 263)
Jika kita memakaikan perbedaan potensial yang sama diantara ujung-ujung
tongkat tembaga dan tonkat kayu yang mempunyai geometri yang serupa,
maka dihasilkan arua-arus yang sangat berbeda. Karasteristik (sifat)
penghantar yang menyebabkan hal ini adalah hambatan (resistance). Kita
mendefinisikan hambatan dari sebuah penghantar (yang sering danamakan
tahanan = resistor) diantara dua titik dengan memakaikan sebuah perbedaan
potensial (V) diantara titik tersebut, dan dengan mengukur arus (I)
(Halliday, 1984:183-187)
Untuk beda potensial yang sama tidak selalu menghasilkan kuat arus lirtrik
yang sama, melainkan tergantung pada dasarnya tahanan penghantar yang
dipakai. ” makin besar tahanan pengantar, makin kecil yang mengalir
melalui penghantar tersebut, atau dengan perkataan lain makin besar
tahanan (R) makin sedikit muatan listrik yang dihantarkan. ” Kamampuan
suatu penghantar untuk memindahkan muatan liatrik dikenal sebagai ” daya
hantar listrik ” yang besarnya berbanding terbalik dengan tahanan R.
L = 1/R
L = daya hanyar ( Ohm )
R = tahanan ( Ohm )
Hasil penelitian pada abad kesembilan belas menunjukkan bahwa larutan
dalam air dari beberapa zat padat menghantarkan arus listrik. Zat-zat dalam
larutan atau leburannya dapat menghantarkan listrik disebut elektrolit. Tidak
semua zat dalam larutan dapat menghantarkan listrik. Zat-zat semacam ini
disebut non elektrolit. Partikel-partikel dalam larutan yang menghantarkan
listrik disebut ion. Ion-ion inilah yang menentukan sifat hantaran listrik
serta sifat kimia dan fisika suatu elektrolit. Ada dua macam elektrolit yaitu
elektrolit kuat dan elektrolit lemah. Elektrolit kuat terurai sempurna menjadi
ion dalam larutan air atau dalam keadaan lebur. Senyawa yang termasuk
elektrolit kuat yaitu:
1. Senyawa ion, yang dalam keadaan padat berupa ion
2. Senyawa kovalen yang bereaksi sempurna dengan air membentuk ion,
misalnya HCl.
Zat yang termasuk elektrolit kuat adalah, asam mineral (asam klorida, asam
sulfat, asam nitrat), basa dan leburan atau larutan dalam air. Sedangkan
elektrolit, lemah hanya sedikit sekali terurai menjadi ion dalam larutan
dalam air. Elektrolit ini terutama senyawa kovalen yang sedikit sekali
bereaksi dengan air membentuk ion. Oleh karena itu elektrolit lemah
merupakan penghantar listrik yang buruk dan mempunyai derajat disosiasi
kecil. (Achmad, 1996 : 72)
Suatu pertemuan antara dua larutan elektrolit memberikan suatu potensial
terhadap sel. Misalnya, larutan pekat asam klorida membentuk pertemuan
dengan larutan encer. Kedua ion hydrogen dan ion klorida berdifusi dari
larutan yang pekat ke dalam larutan yang encer. Ion hydrogen bergerak
lebih cepat, maka larutan encernya menjadi bermuatan positif karena adanya
ion hydrogen berlebih. Larutan yang lebih pekat ditinggalkan dengan
kelebihan ion klorida dan dengan demikian mendapatkan muatan negatif.
Pemisahan muatan yang nyata adalah sangat kecil, tetapi beda potensial
yang dihasilkan cukup berarti (Alberty, 1992 : 188)
Daya hantar suatu larutan berubah jika konsentrasinya berubah. Oleh
sebab itu dalam membandingkan daya hantar digunakan pengertian daya
hantar molar yang didefinisikan dengan persamaan :
Λ = k/C
Pada elektrolit kuat kebergantungan Λ pada konsentrasi tidak terlampau
besar dan terjadi penyimpangan yang disebabkan oleh antar aksi antar ion.
(Achmad, 1996 : 75-76)
Larutan elektrolit dapat menghantar listrik karena mengandung ion-ion
yang dapat bergerak bebas. Ion-ion itulah yang menghantar arus listrik melalui
larutan. Zat-zat yang tergolong elektrolit yaitu NaCl, HCl, NaOH, dan
CH₃COOH dalam air terurai menjadi ion ion sebagai berikut :
NaCl → Na⁺ + Cl⁻
HCl → H⁺ + Cl⁻
NaOH → Na⁺ + OH⁻
CH₃COOH → CH₃COO⁻ + H⁺
Elektrolit Senyawa Ion dan Senyawa Kovalen Polar
a. Senyawa Ion
Seperti telah diketahui, senyawa ion terdiri atas ion-ion, misalnya NaCl dan
NaOH. NaCl terdiri ats ion-ion Na⁺ dan Cl⁻, sedangkan NaOH terdiri atas Na⁺ dan OH⁻. Dalam Kristal (padatan), ion-ion itu tidak dapat bergerak bebes,
melainkan diam pada tempatnya. Oleh karena itu, padatan senyawa ion tidak
menghantar listrik. Akan tetapi, jika senyawa ion dilelehkan atau dilarutkan,
maka ion-ionnyA dapat bergerak bebas, sehingga lelehan dan larutan senyawa
ion dapat menghantar listrik.
b. Senyawa Kovalen Polar
Berbagai zat dengan molekul polar, seperti HCl dan CH₃COOH, jika dilarutkan
dalam air dapat mengalami ionisasi sehingga larutannya dapat menghantar
listrik. Hal itu terjadi karena antar molekul polar tersebut terdapat suatu gaya
tarik-menarik yang dapat memutuskan ikatan-ikatan tertenu dalam molekul
tersebut. Meskipun demikian, tidak semua molekul polar dapat mengalami
ionisasi dalam air. Molekul nonpolar, sebagaimana dapat diduga, tidak ada yang
bersifat elektrolit.
(Svante
Arrhenius,1887)
III. PROSEDUR KERJA
III.1 Alat dan Bahan
Alat
1. Beker Gelas 100 mL : 8 buah
2. Batang Pengaduk : 1 buah
3. Rangkaian alat multimeter
4. Gelas ukur 100 mL : 1 buah
5. Gelas ukur 50 mL : 1 buah
6. Kaca arloji : 1 buah
7. Pipet tetes : 5 buah
8. Spatula : 1 buah
Bahan
7. Akuades
8. NaCl
9. Air jeruk nipis
10. NH4OH
11. NaOH
1. HCl
2. NaOH
3. NaBr
4. NaI
5. NH4Cl
6. Minyak Tanah
III.2 Skema Kerja
a.Menentukan daya hantar listrik berbagai senyawa
b. Mempelajari pengaruh konsentrasi terhadap daya hantar
listrik larutan elektrolit
Minyak tanah, H2O, Larutan NaCl, Kristal NaCl
Diisikan masing masing senyawa kdalam gelas
beker pada 100ml, sebanyak 25ml
Diukur daya hantar listrik dengan alat multimeter
Hasil
Air jeruk nipis, NH4OH,
HCl,NaOH
Disiapkan senyawa-senyawa dengan 25ml dengan
konsentrasi 0,05 : 0,1 : 0,5 dan 1,0 M
Diukur daya hantar listrik dengan pngukuran dari
larutan terencer
Hasil
NaCl, NaBr, NaI, NH4Cl
Disiapkan senyawa-senyawa dengan
25ml degan konsentrasi 0,05 : 0,1 : 0,5
dan 1,0 M
Diukur daya hantar listrikHasil
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data dan Perhitungan
A. Hasil
Kelompok I
1. Menentukan Daya Hantar Berbagai Senyawa
Senyawa I (mA) V (volt)L=I/R
(ohm-1)
Miyak Tanah 0 3 0
H2O 0 3 0
Larutan NaCl 10 3 3,33
Kristal NaCl 0 3 0
Jeruk Nipis 0 3 0
R=V/I
R minyak 3/0 0
R H2o 3/0 0
R larutan NaCl 3/10 0.3
L=I/R
L minyak 0/0 0
L H2O 0/0 0
L larutan NaCl10/0.3 33.3
L kristal NaC l00/0 0
2. Mempelajari Pengaruh Konsentrasi Terhadap Daya Hantar Listrik