Top Banner
LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH BERKARAKTER BERBASIS KEARIFAN LOKAL PENDIDIKAN DAN LATIHAN BERKELANJUTAN IMPLEMENTASI PENDIDIIKAN KARAKTER BERBASIS LESSON STUDY BAGI GURU-GURU SEKOLAH LABORATORIUM OLEH PROF. DR. KETUT SUMA, M.S. NIP. 195901011984031003 DR. I WAYAN MUDANA, M.Si. NIP. 196012311987031015 DR. NI MADE PUJANI, M.Si. NIP. 196311041988032001 Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Universitas Pendidikan Ganesha dengan SPK No: 07/UN48.16/PM/2016 Tanggal 1 Maret 2016 JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKLUTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA TAHUN 2016
92

LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

Feb 15, 2018

Download

Documents

truongngoc
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

i

LAPORAN AKHIR

PENGEMBANGAN SEKOLAH BERKARAKTER BERBASIS

KEARIFAN LOKAL

PENDIDIKAN DAN LATIHAN BERKELANJUTAN

IMPLEMENTASI PENDIDIIKAN KARAKTER BERBASIS

LESSON STUDY BAGI GURU-GURU SEKOLAH

LABORATORIUM

OLEH

PROF. DR. KETUT SUMA, M.S.

NIP. 195901011984031003

DR. I WAYAN MUDANA, M.Si.

NIP. 196012311987031015

DR. NI MADE PUJANI, M.Si.

NIP. 196311041988032001

Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Universitas Pendidikan

Ganesha dengan SPK No: 07/UN48.16/PM/2016

Tanggal 1 Maret 2016

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKLUTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA TAHUN 2016

Page 2: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

ii

Page 3: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

iii

KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur patut kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa (Ida Hyang

Widhi Wasa) karena berkat rahmatNyalah laporan pelaksanaan pengabdian kepada

masyarakat yang berjudul “Pendidikan dan Latihan Berkelanjutan Implementasi

Pendidikan Karakter Berbasis Lesson Study bagi Guru-Guru Sekolah Laboratorium” dapat

diselesaikan pada waktunya. Kegiatan ini merupakan kegiatan pembinaan keprofesian guru

melalui lesson study yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan para guru di sekolah

laboratorium Universitas Pendidikan Ganesha dalam merancang dan

mengimplementasikan pendidikan karakter terintegrasi dengan pembelajaran mata

pelajaran berbasis lesson study. Berkat dukungan dan kerja sama yang baik dari pimpinan

Undiksha, LPPM Undiksha dan segenap civitas sekolah laboratorium kegiatan ini dapat

berjalan dengan baik dan lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih yang sebeasar-besarnya kepada:

1. Rektor Universitas Pendidikan Ganesha, atas dukungan dananya.

2. Ketua LPPM Undiksha atas segala fasilitasnya.

3. Kepala SD, SMP, dan SMA lab atas kerja samanya.

4. Para guru SD, SMP, dan SMA yang terlibat dalam kegiatan ini atas komitmen dan

dedikasinya yang besar dan tulus dalam kegiatan ini.

Semoga kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dapat member manfaat yang sebesar-

besarnya dan berkelanjutan.

Singaraja, 24 Nopember 2016

Ketua Pelaksana

Page 4: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

iv

DAFTAR ISI

hal

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDHULUAN

1.1 Analisis Situasi 1

1.2 Identifikasi dan Perumausan Masalah 4

1.3 Tujuan Kegiatan 5

1.4 Manfaat Kegiatan 6

BAB II METODE PELASKANAAN

3.1 Metode Diklat 8

3.2 Metode dan Teknik Pengumpulan dan Teknik Analisis Data 10

3.3 Evaluasi Keguatan Pendampingan 10

BAB III HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN

3.1 Proses Kegiatan 11

3.2 Kualitas Lesson Study Siklus I 19

3.3 Kegiatan LS Siklus II 22

3.4 Kualitas Lesson Studi Siklus II 25

3.5 Jumlah guru yang terlatih 28

3.6 Perangkat Pembelajaran 31

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN

4.1 Simpulan 32

4.2 Saran 32

DAFTAR PUSTAKA 34

Page 5: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

v

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Peserta FGD Pertama 22 s.d 23 April 2016 11

Table 3.2 Materi Pelatihan Implementasi Pendidikan Karakter ke dalam 11

Tabel 3.3 Pelaksanaan Lesson Study Tahap I 15

Tabel 3.4 Skor tiap aspek perencanaan (plan) group LS 19

Table 3.5 Skor Kegiatan Pelaksanaan (Do) Siklus I 20

Tabel 3.6 Skor aspek-aspek Refleksi untuk tiap Group LS pada siklus I

di Sekolah Laboratorium Undiksha 21

Tabel 3.7 Pelaksanaan Lesson Study tahap II 22

Tabel 3.8 Skor kegiatan Perencanaan (plan) lesson studi pada siklus II

di Sekolah laboratorium Undiksha 25

Tabel 3.9 Skor kegiatan Pelaksanaan (Do) lesson studi pada siklus II

di Sekolah laboratorium Undiksha 26

Tabel 3.10 Skor kegiatan Reflekai (See) lesson studi pada siklus II

di Sekolah laboratorium Undiksaha 27

Tabel 3.11. Guru Mata Pelajaran yang terlatih 28

Page 6: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Kegiatan FGD I Lesson Study 12

Gambar 3.2 Berikut adalah foto-foto kegiatan pelaksanaan lesson

study (d0) di SMP dan SMA 16

Gambar 3.3 berikut adalah kegiatan pelaksanaan (do) lesson study di di SMA

untuk mata pelajaranfisika 17

Gambar 3.4 adalah kegiatan pelaksanaan (do) lesson study mata pelajaran kimia di SMA 18

Gambar 3.5 Kegiatan plan LS oleh guru matematika dan IPA SMP 24

Page 7: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi

Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium Widyasthana

oleh Yayasan FKg-FIP Unud tanggal 4 Juli 1970. Pada 13 Januari 1971 berubah menjadi SD

Laboratorium. Dengan keluarnya SK Rektor UNUD No 25/SK/PD/UNUD/1976, dan pada tanggal

6 November 1976 Sekolah ini resmi dijadikan “Service Departement “UNUD. Pada tahun 1977

berdirilah SMP Laboratorium UNUD Singaraja , tahun 1980 dibangun SMA Laboratorium UNUD

Singaraja, Sehingga sejak tahun 1980 Sekolah Laboratorium memiliki jenjang sekolah mulai dari

Tk, SD, SMP dan SMA.

Seiring dengan berlalu hari dan waktu Fkg-FIP berubah menjadi FKIP UNUD pada tahun

1983 dan selanjutnya memisahkan diri menjadi STKIP Negeri Singaraja pada tahun 1993 dengan

akta No 93 tanggal 14 Juli 1955, maka Sekolah Laboratorium UNUD Singaraja berubah nama

menjadi sekolah Laboratorium STKIP Negeri Singaraja, kemudian pada tahun 2001 STKIP Negeri

Singaraja berubah nama menjadi IKIP Negeri Singaraja dan Sekolah Laboratorium pun berubah

nama mejadi Sekolah Laboratorium IKIP Negeri Singaraja. Pada tahun 2006 IKIP Negeri Singaraja

berubah status menjadi Universitas Pendidikan Ganesha (UNDIKSHA) maka sekolah

Laboratorium pun ikut berubah nama dari sekolah Laboratorium IKIP Negeri Singaraja menjadi

Sekolah Laboratorium UNDIKSHA Singaraja.

Dilihat dari sarana prasarana, sekolah ini boleh dibilang terbaik di antara sekolah swasta di

Singaraja. Sekolah ini memiliki sumber daya yang memadai. Gedung belajar sekolah ini sangat

memenuhi kelayakan dan memiliki daya tampung yang besar, dan memiliki halaman yang luas dan

tertata. Demikian pula dukungan sarana lainnya seperti komputer, perpustakaan, dan jaringan

internet. Namun demikian, pemanfaatan sarana ini belum optimal dan belum bisa menarik

masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di sekolah lab khususnya untuk tingkat SMP dan SMA.

Sekolah ini belum mampu meraih kembali kejayaannnya seperti yang dialaminya pada tahun tahun

1990an dimana sekolah ini mampu bersaing dengan sekolah negeri di Bali.

Semua guru-guru sudah berkwalifikasi S1. Guru-guru di Sekolah Laboratorium Undiksha

sebagian adalah guru-guru negeri dan sebagian guru-guru yang diangkat oleh yayasan. Kulaitas

guru-guru di sekolah laboratorium tidak jauh berbeda dengan guru-guru di sekolah lain di

kabupaten Buleleng. Sekolah ini didukung oleh total 125 orang guru yang terdiri dari 12 orang

Guru TK, 28 orang guru SD dan TK, 32 orang guru SMP dan 53 Guru SMA.

Page 8: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

2

Persoalan yang ada berkaitan dengan guru di sekolah laboratorium adalah bahwa mereka

belum mampu melakukan pengembangan diri/keprofesian secara mandiri dan berkelanjutan

(wawancara dengan Direktur Sekolah Lab, 15 Oktober 2015). Sebagai sekolah swasta, pembinaan

dan pengembangan keprofesian guru tidak seperti di sekolah negeri. Jika terdapat guru yang

memperoleh kesempatan untuk meningkatkan keprofesiannya, mereka tidak dapat menularkan

pengetahuannya kepada guru lainnya secara intesif dan berkala. Hal ini disebabkan oleh karena

sekolah ini tidak memiliki model pengembangan keprofesian secara mandiri dan berkelanjutan.

Para guru jarang sekali mendapat kesempatan untuk saling belajar dengan teman sejawat melalui

sharing pengetahuan dan keterampilan. Fakta ini mengisyaratkan perlunya dikembangkan suatu

model pengembangan keprofesian guru-guru sekolah lab yang mampu memfasilitasi guru-guru

untuk melakukan pengembangan diri secara mandiri, kolaboratif, dan berkelanjutan. Untuk

mengatasi masalah pengembangan keprofesian ini model pengembangan keprofesian guru berbasis

lesson study merupakan cara yang tepat.

Berkaitan dengan pendidikan karakter, wawancara dengan kepala SD, SMP, dan SMA

menunjukkan bahwa para guru belum masih mengalami kesulitan dalam mengintegrasikan

pendidikan karakter dengan pembelajaran mata pelajaran. Mereka tidak memahami bagaimana

menyelipkan nilai-nilai karakter pada materi pelajaran dengan konteks yang tepat,

mengintegrasikan nilai-nilai karakter pada strategi pembelajaran, dan mengintegrasikan nilai-nilai

karakter pada kegiatan asesmen, dan mengintegrasikan nilai-nilai karakter pada pengelolaan kelas

(Suma, 2013). Kesulitan ini tampak mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi

pembelajaran. Ada beberapa penyebab guru mengalami kesulitan dalam mengintegrasikan nilai-

nilai karakter pada pembelajaran mata pelajaran antara lain: guru-guru kurang mamahami secara

utuh karakteristik mata pelajaran baik dasar ontologism, epistemologis, dan aksiologisnya,

sehingga mereka kesulitan melihat nilai-nilai karakter apa yang terkadnug baik secara eksplisit dan

implisit oleh materi pelaran itu. Banyak nilai-nilai karakter seperti: bertanggungjawab, bergaya

hidup sehat, disiplin, kerja keras, percaya diri, berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, mandiri,

ingin tahu, menghargai karya dan prestasi orang lain, santun, demokratis, dan lain-lain dapat

dikembangkan melalui strategi/metode pembelajaran inovatif. Namun demikian, pemahaman dan

kemampuan guru dalam menerapkan model-model pembelaaran inovatif belum memadai.

Jika dilihat dari kualitas input, sebenarnya sekolah ini khususnya TK dan SD mendapatkan

input siswa yang tidak jauh berbeda dengan sekolah-sekolah negeri. Kepercayaan masyarakt

terhadap TK dan SD sangat baik. TK dan SD laboratorium mampu bersaing dengan sekolah-

sekolah lainnya baik negeri maupun swasta vavorit di Singaraja. Sebagian besar anak lulusan TK

lab undiksha melanjutkan pelajarannya ke SD lab Undiksha. SD ini juga diminati oleh tamatan-

tamatan TK lainnya. Dilihat dari kemampuan ekonomi orang tua siswa di SD lab Undiksha pada

Page 9: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

3

umumnya adalah menengah ke atas, sehingga seharusnya relative mudah diminta partisipasinya

dalam memajukan pendidikan putra-putrinya. Namun kenyataannya partisipasi orang tua dalam

untuk mendukung kemauan sekolah berupa pendanaan pendidikan tidak sebaik di sekolah negeri.

Potensi kualitas input yang baik ini seharusnya dikelola secara efektif. Potensi siswa perlun

dikembangkan secara optimal baik potensi kognitifnya maupun afektifnya dalam hal ini adalah

karakternya.

Sambutan masyarakat yang bai di jenang TK dan SD, ternyata tidak terjadi di jenjang

SMP dan SMA. Lulusan SD lab tidak lagi menadikan SMP Lab sebagai pilihan melajutkan

sekolahnya, mereka justru lebih memilih sekolah negeri. Demikian pula yang terjadi di SMA,

lulusan SMP lab tidak lagi menadikan SMA lab sebagai pilihan pertama mereka melanjutkan

sekolah ke jejang SMA. Kondisi ini menyebabkan refutasi SMP dan SMA masih berada di bawah

SMP dan SMA Negeri. SMP dan SMP akahirnya menjadi plihan alternative setelah mereka tidak

diterima di sekolah negeri. Namun, diantara sekolah swasta SMP dan SMA lab masih merupakan

pilihan sekolah swasta pertama bagi mereka yang tidak diterima di sekolah negeri (wawancara

dengan Ketua Yayasan dan Direktur sekolah lab 15 oktober 2015). Dilihat dari sarana-prasarana

sekolah ini sudah cukup memadai, maka salah satu cara menarik minat masyarakat ke sekolah ini

adalah dengan meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan melalui peningkatan

keprofesian guru. Sekolah ini harus mampu meyakinkan masayarakat bahwa kualitas gurunya tidak

kalah dengn guru-guru di sekolah negeri vavorit. Guru-guru di sekolah ini harus mampu

mengoptimalkan potensi-potensi anak didik dan mempromosikannnya kepada dunia luar sebagai

coring kualitas. Untuk ini pembinaan dan pendampingan peningkatan keprofesian guru perlu

dilakukan secara berkala dan kontinu.

Salah satu kelebihan Sekolah Laboratorium dibandingkan dengan sekolah lainnya adalah

bahwa sekolah ini menjadi laboratorium pendidikan Undiksha. Dengan demikian, kesempatan

untuk mengembangkan pendidikan secara lebih inovatif sangat terbuka lebar, dengan

memanfaatkan sumber daya yang ada di Undiksha. Namun, kenyataannya sekolah ini belum

mampu menjadi sarana bagi dosen untuk berinovasi dalam bidang pendidikan dan pengajaran,

maupun sarana belajar bagi mahasiswa. Riset-riset pengembangan di bidang pendidikan dan

pengajaran seharusnya banyak dilakukan di sekolah ini, demikian pula praktik-praktik model

pembelajaran, pengembangan media, dan model-model asesmen. Permasalahannya adalah

bagaimana mengoptimalkan fungsi sekolah lab ini sebagai seklah laboratorium pendidikan.

Dalam kaitan dengan kebijakan pengembangan pendidikan karakter, Sekolah Laboratorium

Undiksha berkomitmen untuk mengimplementasikan kebijakan itu. Sekolah aboratorium Undiksha

telah berusaha mewujudkan pendidikan karakter terintegrasi dengan mata pelajaran. Para guru

sudah berusaha untuk membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran nilai-nilai karakter. Namun

Page 10: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

4

demikian, tampak bahwa dalam RPP yang disusun guru-guru hanya dicantumkan nilai-nilai

karakter yang dapat dikembangkan, bagaimana mengembangkan nilai-nilai karakter itu dalam

praktek di kelas belum terencana secara jelas. Demikan pula, dalam pelaksanaan pembelajaran dan

evaluasi, belum tampak upaya yang secara sengaja dilakukan untuk mengembangkan nilai-nilai

karakter tertentu dan juga upaya mengevaluasi hasilnya. Akibatnya sangat sulit menilai apakah

pendidikan karakter yang terintegrasi dengan mata pelajaran mampu mengembangkan karakter

peserta didik secara optimal. Kondisi ini, telah mendorong dilaksanakannya pengabdian kepada

masyarakat berupa pendampingan pengembangan pendidikan karakter yang terintegrasi dengan

mata pelajaran di sekolah Laboratorium Undiksha secara bertahap.

Pengembangan pendidikan karakter ini diyakini dapat terlaksana dengan baik, karena

didukung oleh (1) adanya komitmen dan dukungan yang tinggi dari yayasan Undiksha, (2) adanya

komitmen dan dukungan dari segenap tenaga pendidik dan kependidikan, (3) sarana-prasarana

cukup memadai, (4) adanya kebijakan rencana rektor Undiksha untuk mengembangkan Sekolah

Laboratorium Undiksha sebagai laboratorium pendidikan Undiksha sebagai tempat

mengimplementasikan model-model penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran yang inovatif

dan kreatif.

1.2 Identifikasi dan Perumausan Masalah

Bertolak dari latar belakang masalah dan analisis situasi yang telah diuraikan di atas, dapat

diidentifikasi permasalahan-permnasalahan sebagai berikut.

1) Sekolah Laboratorium Undiksha memiliki sumber daya yang cukup memadai namun

belum termanfaatkan secara optimal.

2) Perlunya dirancang dan diimplemetasikan sebuah model pengembangan dan peningkatan

keprofesian guru secara mandiri, kolaboratif, dan berkelanjutan , dimana guru-guru dapat

melakukan sharing pengetahuan dan keterampilan dengan teman sejawat, pengawas, dan

pakar pendidikan.

3) Pemahaman guru-guru terhadap konsep, prinsip, dan teori pendidikan karakter masih perlu

ditingkatkan. Dalam mengimplementasikan pendidikan karakter terintegrasi dengan mata

pelajaran baik pada tataran perencanaan maupun pelaksanaan di kelas, tampak bahwa para

guru masih memerlukan pendampingan. Sementara itu, kemampuan para pengawas

sekolah belum mampu memberikan pendampingan secara optimal. Oleh karena itu, perlu

dikembangkan model-model pendidikan karakter terintegrasi dengan pengaaran mata

pelajaran.

4) Sebagai sekolah yang bernaung di bawah Universitas Pendidikan Ganesha, semestinya

sekolah ini seharusnya memperoleh banyak bantuan pendampingan dalam pelaksanaan

Page 11: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

5

pendidikan yang inovatif, kreatif dan bermutu tinggi. Namun, pada kenyataannya

dukungan yang tampak optimal baru sebatas fisik sekolah, sementara itu dukungan

pengembangan keprofesian guru masih perlu ditingkatkan.

5) Kualitas input siswa khususnya untuk SD adalah siswa-siswa terbaik dari jenjang sekolah

sebelumnya. Ini memerlukan pengelolaan yang lebih professional. Namun, hal ini tidak

terjadi pada SMP dan SMA. Oleh karena itu perlu adanya upaya yang optimal untuk

meraih kembali kepercayaan masyarakat.

6) Masih banyak diantara para guru yang berpandangan bahwa nilai-nilai karakter siswa akan

berkembang sebagai dampak pengiring pembelajaran, sehingga tidak tampak upaya untuk

mewujudkan pengajaran nilai-nilai karakter itu secara sengaja dan terencana.

7) Sebagai laboratorium pendidikan Undiksha, sekolah laboratorium seharusnya dapat

dikembangkan sebagai pusat pengembangan pendidikan sekolah seperti pengembangan

model-model pembelajaran, model-model evaluasi, media pendidikan, dan menunjukkan

praktik-praktik baik (good practices) di bidang pendidikan, sehingga ia bukan hanya

sebagai tempat berpraktik mahasiswa Undiksha tetapi uga menjadi pusat belajar bagi

sekolah-sekolah lain.

1.3 Tujuan Kegiatan

Kegiatan pendidikan dan latihan implementasi pendidikan karakter terintegrasi dengan

mata pelajaran berbasis lesson study bertujuan untuk membantu sekolah dalam mewujudkan

pendidikan karakter terintegrasi dengan pembelajaran mata pelajaran secara efektif dan berkualitas,

dan juga mengembangkan kperofesian guru secara mandiri, kolaboratif, dan berkelanutan. Tujuan

khusus dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah

1) Membantu guru-guru dalam pengembangan keprofesiannya/pengembangan diri yang

berkarakter secara kolaboratif melalui lesson study.

2) Membantu meningkatkan pemahaman guru-guru di Sekolah Laboratorium terhadap

pemahaman konsep pendidikan karakter.

3) Meningkatkan pemahaman guru-guru terhadap pengetahuan konten (content knowledge),

pengetahuan pedagogi (pedagogical knowledge), dan pengetahuan konten pedagogi

(pedagogical content knowledge) yang terintegasi dengan pendidikan karakter.

4) Memberikan pendidikan dan latihan kepada guru-guru dalam mengembangkan

merencanakan (plan), melaksanakan (do), merefleksi (see) secara koaborasi melalui

Lesson Study.

5) Membantu guru-guru mengembangkan perangkat pembelajaran pendidikan karakter

terintegrasi dengan mata pelajaran, seperti silabus, RPP bermuatan karakter, modul-

Page 12: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

6

modul pembelajaran mata pelajaran yang mengintegrasikan nilai-nilai karakter, model

LKS mata pelajaran yang mengintegrasikan niloai-nilai karakter dan perangkat evaluasi

yang berbasis karakter.

6) Memberikan pendampingan kepada guru-guru di Sekolah Laboratorium Undiksha dalam

mengimplementasikan perangkat pembelajaran pendidikan karakter terintegrasi dengan

mata pelajaran berbasis pada lesson study.

7) Memberikan pendampingan kepada guru-guru di Sekolah Laboratorium Undiksha dalam

merancang perangkat asesmen dan melakukan asesmen terhadap hasil pendidikan karakter

terintegrasi dengan mata pelajaran.

8) Mengidentifikasi praktek-praktek baik dan kendala-kendala pengembangan pendidikan

karakter terintegrasi dengan mata pelajaran di Sekolah Laboratorium Undiksha.

9) Mendokumentasikan praktik-praktik baik (good practices) dalam pembelajaran

pendidikan karakter terintegrasi dengan mata pelajaran berbasis lesson study dalam

bentuk cetak, digial, dan elektronik.

10) Mengoptimalkan peran sekolah labh sebagai laboratorium pendidikan Undiksha.

1.4 Manfaat Kegiatan

Kegiatan pendampingan pengembangan pendidikan karakter di Sekolah Laboratorium

Undiksha sangat bermanfaat seperti berikut.

1) Diklat implemetasi pendidikan karakter terintegrasi dengan pengajaran mata pelajaran

berbasis lesson study, dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan keyakinan diri

guru-guru tentang pendidikan karakter serta member kesempatan untuk bekerja secara

kolaboratif, reflektif dan inovatif.

2) Bertambahnya pemahaman guru-guru tentang konsep pendidikan karakter akan

memudahkan para kepala sekolah dan pengawas dalam mendorong guru-guru untuk

meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan karakter oleh para guru.

3) Sekolah laboratorium akan memiliki contoh-contoh perangkat pendidikan karakter

terintegrasi dengan mata pelajaran untuk berbagai mata pelajaran yang dapat

dikembangkan lebih jauh dan juga ditularkan ke sekolah lain.

4) Sekolah laboratorium akan memiliki koleksi praktik-praktik pembelajaran pendidikan

karakter terintegrasi dengan mata pelajaran baik dalam bentuk CD, Video, dan video.

5) Memberi pengalaman yang berharga dalam merencanakan, menyusun perangkat

pembelajaran berbasis karakter dan mengimplementasikan pendidikan karakter di kelas

dibawah bimbingan pendamping.

Page 13: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

7

6) Memberi pengalaman yang berharga kepada guru-guru dalam menyusun perangkat

asesmen pendidikan karakter dan menggunakan instrument itu dalam penilaian pendidikan

karakter.

7) Memberi pengalaman kepada guru-guru dalam mengidentifikasi praktek-praktek baik

pengembangan pendidikan karakter dan hambatan-hambatan dalam pelaksanaannya.

Page 14: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

8

BAB II

MEODE PELAKSANAAN

2.1 Metode Diklat

Metode yang digunakan dalam pendampingan ini adalah FGD, Kuliah/Diskusi, Workshop,

dan Lesson Study. FGD dilakukan untuk mengindentifikasi nilai-nilai karakter yang dapat

dikembangkan dari kompetensi inti dan kompetensi dasar (kurikulum 2013), materi pelajaran, dan

strategi pembelajarannya. FGD diikuti oleh guru-guru SD K kelas IV, guru-guru IPA, IPS, dan

Matematika SMP, guru-guru Matematika, Fisika, Kimia, dan Bilogi.

Metode kuliah ditempuh untuk memberikan peningkatan pemahaman guru-guru terhadap

pengetrahuan konten (materi pelajaran yang diajarkan), pengetahuan pedagogical knowled,

pengetahun konten pedagogi (pedagogical content knowledge),. Melalui metode kuliah juga

diberikan pemahaman guru-guru terhdap lesson study.

Workshop dilakukan untuk pengembangan perangkat pembelajaran pendidikan karakter

terintegrasi dengan mata pelajaran. Perangkat yang diekmbangkan adalah

a. Silabus pendidik dan RPP.

b. Modul-modul pendidikan karakter tergintegrasi seperti dengan mata pelajaran,

instrument asesmennya dan metode asesmennya.

c. Media pembelajaran pendidikan karakter terintegrasi dengan mata pelajaran.

d. Peer teaching untuk mempraktikan mata pelajaran yang sudah direncanakan.

e. Menganalisis video pembelajaran karakter terintegrasi dengan pengajaran mata pelajar,

baik video tentang pembelajaran yang bagus maupun tentang pembelajaran yang

kurang bagus.

Lesson Study adalah metode pengembangan keprofesian guru secara kolaboratif dengan

teman sebaya, kepala desa, tokoh pendidikan, dan pengawas. Lesson study dilakukan untuk

mengimplementasikan kurikulum fisika SMA khususnya pendidikan karakter terintegrasi dengan

mata pelajaran. Lesson Study terdiri atas perencanaan (plan), pelaksanaan (do), dan refeksi (see).

Adapaun tahapan-tahapan lesson study adalah sebagai berikut.

1) Membentuk group lesson study

Ada empat kegiatan yang perlu dilakukan dalam membentuk group lesson study yaitu: (1)

merekrut anggota kelompok yang bias terdiri atas guru satu bidang studi, satu tingkat kelas,

pengawas, pemerhati pendidikan, dosen. (2) menyusun komitmen waktu khusus untuk pertemuan

rutin, merancang, melaksanakan, mengamati, dan merefleksi lesson study, (3) menyusun jadwal

pertemuan, dan (4) menyetujui aturan kelompok.

Page 15: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

9

2) Menentukan fokus kajian

Pada tahapan ini ada tiga kegiatan yang dilakukan yaitu (1) menyepakati tema, focus, dan

tujuan utama penelitian; (2) memilih mata pelajaran; dan memilih topic pelajaran (unit lesson).

Dalam pemilihan tema penelitian suatu lesson study ada tiga hal yang perlu dipertimbangkan yaitu:

kualitas actual para siswa saat sekarang, kualitas ideal para siswa yang diinginkan di masa dating,

dan adakah kesenjangan (gap) antara kualitas ideal dan kualitas actual para siswa yang menjadi

sasaran lesson study. Kesenjangan inilah yang perlu diangkat menjadi bahan tema penelitian.

Pemilihan mata pelajaran yang digunakan dalam lesson study ditentukan oleh anggota kelompok,

dengan dasar pertimbangan: a) mata pelajaran apa yang dirasakan paling sulit oleh siswa; b) mata

pelajaran mana yang paling sulit diajarkan oleh guru; c) dan mata pelajaran baru mana yang ingin

dipahami secar lebih mendalam.

3) Merencanakan research lesson

Dalam rangka merencanakan research lesson disamping mengkaji aktivitas pembelajarn

yang sedang berlangsung, perlu dikembangkan suatu rencana untuk memandu proses pembelajaran.

Rencana tersebut disiapkan untuk memandu pembelajaran, pengamatan, dan diskusi berkaitan

dengan research lesson serta mengungkap temuan yang muncul selama lesson study berlangsung.

4) Pelaksanaan pembelajaran dan observasi kegiatan pembelajaran

Research lesson yang sudah direncanakan siap untuk dimplementasikan dan diobservasi.

Guru anggota kelompok yang sudah ditunjuk dan disepakati untuk melaksanakan tugas mengajar

lesson yang sudah disiapkan segera dapat melakukan tugasnya, sedangkan anggota kelompok yang

lain mengamati lesson tersebut. Pengamat akan mengumpulkan data yang diperlukan selama

pembelajaran berlangsung. Untuk mengumpulkan data dan mendokumentasikan research lesson

dapat digunakan audiotape, videotape, handycam, kamera, karya siswa, dan catatan observasi

naratif.

5) Mendiskusikan dan menganalisis hasil observasi

Research lesson yang sudah diimplementasikan perlu didiskusikan dan dianalisis. Hasil

diskusi dan analisis tersebut dapat dijadikan sebagi bahan masukan untuk perbaikan atau revisi

research lesson, sehingga research lesson menjadi lebih sempurna. Diskusi dan analisis tentang

research lesson hendaknya memuat tentang: (1) refleksi instruktur, (2) latar belakang anggota

kelompok, (3) presentasi tentang data research lesson, (4) diskusi umum, dan (5) komentar dari

pihak luar.

Page 16: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

10

6) Refleksi dan Penyempurnaan

Dalam merefleksikan lesson study, hal-hal yang perlu dilakukan adalah: (1) Mengkaji apa-

apa yang sudah berlangsung dengan baik sesuai dengan rencana dan apa-apa yang masih perlu

diperbaiki karena tida sesuai dengan rencana; (2 Apa yang harus dikerjakan selanjutnya oleh

kelompok lesson study?; (3) Apakah anggota kelompok lesson study yang lain ingin menguji-

cobakan pelajaran ini pada kelas mereka sendiri?; (4) Apakah lesson study dapat membantu

mengembangkan pengetahuan anggota kelompok tentang mata pelajaran serta pengetahuan tentang

belajar dan perkembangan siswa?; (5) Apakah semua anggota kelompok merasa terlibat dan

berguna dalam aktivita lesson study?; (6) Apakah pihak luar (di luar anggota kelompok) merasa

memperoleh informasi dan tergugah untuk terlibat?

2.2 Metode dan Teknik Pengumpulan dan Teknik Analisis Data

Data yang dikumpulkan dalam pengabdian kepada masyarakat ini adalah data kuantitatif

dan data kualitatif. Data kualitatif beupa pandangan-pandangan dan komentar peserta lesson study

terhafap pelaksanaan lesson study dan lesson learn yang mereka dapatkan dalam lesson study. Data

kuantitatif adalah data tentang kualitas pelaksanaan lesson study yang mencakup perencanaan

(plan), pelaksanaan (Do), dan refleksi (see). Metode yang digunakan dalam pengumpulan data

adalah Observasi dan Wawancara. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kulaitatif dan

kuantitatif.

2.3 Evaluasi Keguatan Pendampingan

Evaluasi kegiatan pendampingan akan dilakukan terhadap proses dan hasil. Evaluasi proses

dilakukan dari proses pengembangan perangkat pembelajaran, implementasi di kelas dan evaluasi.

Evaluasi terhadap hasil dilakukan dengan teknik tes, yakni tes pengukuran kinerja dosen dalam

merancang, melaksanakan dan mengevakuasi kegiatan. Indikator keberhasilan adalah

1. Dihasilkannya contoh-contoh perangkat pembelajaran karakter terintegrasi dengan mata

pelajaran.

2. Kemampuan guru dalam mengidentifikasi nilai-nilai karakter dari Kompetensi Dasar dalam

kategori baik.

3. Kemampuan guru dalam mengembangkan perangkat pengembangan pendidikan karakter

terintegrasi dengan mata pelajaran dalam kategori baik.

4. Kemampuan guru dalam mengimplementasikan pendidikan karajter terintegrasi mata

pelajaran dalam kategori baik.

Page 17: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

11

BAB III

HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN

3.1 Proses Pelaksanaan Kegiatan

3.1.1 FGD Pembelajaran dan Lesson Study

Kegiatan P2M ini terdiri atas 2 kegiatan pokok yaitu FGD Pemebelajaran dan Pelaksanaan

Lesson Study. Kegiatan FGD dilaksanakan dalam 4 hari kegiatan yang tujuannya untuk

meningkatkan wawasan kepada guru-guru tentang Pendidikan Karakter dan penintegrasian

pendidikan karakter ke dalam pembelajaran mata pelajaran, serta meningkatkan pemahaman guru

terhadap lesson study. Kegiatan FGD pertama dilakukan pada tanggal 22 April 2016 dan 23 April

2016.

Pada FGD pertama materi yang diawali dengan paparan pendidikan karakter dan

pengintegrasian pendidikan karakter ke dalam mata pelajaran. Diklat pertama ini berlangsung pada

hari Jumat tanggal 22 dan 23 April 2016. FGD ini diikuti oleh 20 orang guru dan kepala sekolah

Daftar Peserta dapat dilihat pada table 3.1.

Tabel 3.1 Peserta FGD Pertama 22 s.d 23 April 2016

No Nama Tugas

1 I Made Suantara, S.Pd. Kep SMP lab

2 I Made Arsana Kep SD Lab

3 Drs. I Wayan Sukarta, M.Pd. Kep SMA Lab

4 I Wayan Suparta, S.Pd Guru Kls IV SD Lab

5 I Wayan Aryanta, S.Pd. Guru Kls IV SD Lab

6 NI Made Lidyastuti, S.Pd. Guru IPA SMP

7 Putu Anna Masriyani Giri, SPd. Guru IPA SMP

8 Drs. I Made Resika. Guru IPA SMP

9 Drs. I Wayan Padayasa Guru Kimia SMA

10 Dra. Ni Nengah Masni, MPd. Guru Kimia SMA

11 Drs Gede Suanda Guru Fisika SMA

12 Wayan Manik Hermawati, SPd, MPd Guru Bilogi SMA

13 Dra. Ni Ketut Dani Guru Biologi SMA

14 Nengah Sujana Guru Matematika SMA

15 Ketut Widiartha, SPd Guru Matematika SMA

16 Luh Made Karmini, S.Pd. Guru Matematika SMA

Page 18: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

12

17 Luh Putu Ari Wiratini, S.Pd. Guru Matematika SMA

18 Si Luh Komang Purniati, S.Pd Guru Matematika SMP

19 I Made Sukardi, S.Pd Guru Matematika SMP

20 Dra. Ni Ketut Sukerti Guru Matematika SMP

Materi ini diberikan oleh nara sumber Dr. I Nyoman Suardana, M.Si dan Prof. Dr. Ketut

Suma, M.S. Materi yang dibahas pada FGD hari pertama adalah: Konsep Pendidikan Karakter yang

terdiri atas submateri; Pentingnya pendidikan karakter; Hakikat pemndidkkan karakter; Fungsi dan

peran pendidikan karakter; Metode Pendidikan Karakter; Pendidikan Karakter terintgreasi dengan

mata pelajaran. Selain itu, pada hari pertama para peserta juga diajak untuk mendiskusikan dan

mengidentifikasi aspek-aspek karakter yang dituntut dalam kurikulum 2013 dan yang dapat

diintegrasikan ke dalam pembelajaran mata pelajaran SD kelas IV, IPA dan Matematika SMP,

Fisika, Kimia, Biologi, dan Matematika SMA. Materi yang dibahas pada hari kedua adalah:

Kurikulum 2013; Pendidikan karakter dalam kurikulum 2013; Identifikasi karakter dalam

kurikulum 2013; Implementasi Pendidikan Karakter ke dalam mata pelajaran.

Materi Lesson study diiberikan pada tanggal 23 April 2016. Materi yang dibahas adalah

Lesson Study, Pengerian Lesson Study, Sejarah Lesson Study, Lesson Study sebagai model

pembinaan keprofesian guru, Implementasi lesson study. FGD menyusun RPP (plan) untuk

implementasi LS pada periode dan pertemuan I. Gambar 4.1 menunjukkan kegiatan FGD Lesson

Study.

Gambar 3.1 Kegiatan FGD I Lesson Study

Secara singkta materi yang diberikan pada FD hari I dan II dapat dilihat pada table 3.2.

Page 19: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

13

Table 3.2 Materi Pelatihan Implementasi Pendidikan Karakter ke dalam

Pembelajaran Mata Pelajaran.

No Materi Diklat Jumlah

jam

Kegiatan Waktu

Pelaksanaan

Nara Sumber

1 Konsep Pendidikan Karakter

- Pentingnya

pendidikan karakter

- Hakikat pemndidkkan

karakter

- Fungsi dan peran

pendidikan karakter

- Metode Pendidikan

Karakter

- Pendidikan Karakter

terintgreasi dengan

mata pelajaran.

Kurikulum 2013

- Pendidikan karakter

dalam kurikulum

2013.

- Identifikasi karakter

dalam kurikulum

2013.

- Implementasi

Pendidikan Karakter

ke dalam mata

pelajaran.

- Praktik

mengintegrasikan

pendidikan nilai-nilai

karakter ke dalam

RPP dan Metode

Pembelajran masing-

masing mata

pelajaran.

4 jam

4 jam

Ceramah

Ceramah

FGD

Jumat

22 April

2016

08.00- 13.00

Jumat 22

April 2016

13.30- 17.00

1. Prof. Dr. Ketut

Suma, M.S

2. Dr. I Nyoman

Suardana,

M.Si.

3. Dr. I Wayan

Mudana, M.Si.

4. Dr. Ni Made

Pujani, M.Si.

1. Prof. Dr. Ketut

Suma, M.S

2. Dr. I Wayan

Mudana, M.Si.

3. 4. Dr. Ni Made

Pujani, M.Si

Page 20: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

14

2 Lesson Study

- Pengerian Lesson

Study

- Sejarah Lesson Study

- Lesson Study sebagai

model pembinaan

keprofesian guru

- Implementasi lesson

study.

- menyusun RPP (plan)

untuk implementasi

LS pada periode dan

pertemuan I

4 jam

4 jam

Ceramah

Diskusi

Diskusi

FGD

Sabtu 23

April 2016

08.00- 16.00

Sabtu 23

April 2016

08.00- 16.00

1. Prof. Dr. Putu

Budi Adnyana,

M.Si.

2. Prof. Dr. Ketut

Suma, M.S.

3. Dr. Ni Made

Pujani, M.Si.

4. Dr. I Wayan

Mudana, M.Si.

sda

Pelaksanaan plan didahului dengan pembukaan oleh ketua tim pelaksana P2M, yang

menekankan bahwa kegiatan plan ini merupakan kegiatan perencanaan bersama, untuk dilaksnakan

bersama dan dipantau bersama. Guru-guru peserta plan dminta untuk terlebih dahulu mencermati

RPP yang telah mereka miliki, kemudian mengidentifikasi kelemahan-kelaemahan terutama

menyangkut rumusan indicator, pengintegrasian pendidikan karakter, kegiatan pembelajaran

dengan pendekatan saintifik. Setelah itu, mereka berdiskusi untuk menyusun RPP secara koaboratif

dan mensimulasikannya. Hasil FGD dalam rangka lan adalah RPP yang mengintegrasikan

pendidikan karakter ke dalam mata pelajaran untuk mata pelajaran kelas IV SD, Mata Pelajaran

IPA SMP, IPS SMP,Matematika SMP, Fisika SMA, Kimia SMA, Bilogi SMA dan Matematika

SMA. Selengkapnya RPP daat dolohat bpada lampiran)

3.1.2. Pelaksanaan integrasi pendidikan karakter dengan pembelajaran mata pelajaran

berbasis Lesson Study

Lesson study siklus I dilaksanakan mulai tanggal 26 April sampai dengan 30 April 2016.

Mata pelajaran yang di LS kan adalah mata pelajaran SD Kelas IV, IPA SMP, dan Matematika

SMP, Fisika SMA, Kimia SMA, Bilogi SMA dan Matematika SMA. Semua guru yang terlibat

dalam (lesson study) hadir. Adapaun jumlah guru yang terlibat adalah 2 orang guru SD kelas IV, 3

orang guru IPA SMP, 2 orang guru IPS SMP, dan 3 orang guru matemtaika SMP, 2 orang guru

fisika SMA, 2 orang guru Kimia SMA, 2 orang guru Biologi SMA, dan 4 orang guru matematika

SMA. Di samping dihadiri oleh guru-guru yang ikut Lesson Study, kegiatan plan juga dihadiri oleh

Kepala Sekolah SD, SMP, dan SMA. Hadir pula 4 orang pengamat dari mahasiswa program S2

Page 21: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

15

IPA yang kebetulan menjadi payung penelitian. Kegiatan LS dibimbing oleh tiga orang dosen yang

merupakan pelaksana dari kegiatan P2M ini. Mereka adalah Prof. Dr. Ketut Suma, M.S.; Dr. Ni

Made Pujani, M.Si, dan Dr. I Wayan Mudana, Mudana, M.Si.

Pengimplementasian pendidikan karakter terintegrasi dengan mata pelajaran berbasis

lesson study di kelas dilakukan mulai mulai tanggal 26 April Masing-masing kelompok telah

menyepakati guru model dan observer. Untuk mata pelajaran kelas IV SD guru model pada tahap

pertama ini adalah Made Suteja, dan observernya adalah Made Arsana, S.Pd I Wayan Aryanta,

S.Pd. Untuk pelajaran IPA SMP guru modelnya adalah Ni Putu Anna Masriyani, S.Pd, guru

observernya adalah Drs. I Made Resika dan Ni Made Dwi Lidyastuti, S.Pd; Untuk mata pelajaran

Matematika SMP guru modelnya adalah Drs. I Made Sukardi, dan guru observernya adalah Si Lih

Komang Purniatai dan I Made Suantara, S.Pd ( Kasek SMP ). Untuk mata pelajaran IPS SMP guru

modelnya adalah Ni Ketut Sukerti, S.Pd. dan guru observernya adalah Wayan Gunada, S.Pd., Dr.

Ni Made Pujani, S.Pd, I Made Suantara, S.Pd ( Kasek SMP) dan Dr. I Wayan Mudana, M.Si.

Untuk mata pelajaran fisika SMA, guru modelnya adalah Drs.Gede Suanda, dan guru observernya

Drs. I Wayan Darta,. Guru model untuk mata pelajaran kimia adalah Drs.Wayan Padayasa dan guru

observernya adalah Dra. Ni Nyoman Masni , MPd. Guru model untuk mata pelajaran matematika

SMA adalah Ni Luh Made Karmini sedangkan guru observernya adalah Drs. Ketut Widiartha, Drs.

Nengah Sujana, dan Ni Putu Ari Wiratini. Guru model untuk mata pelajara Biologi adalah Ni

Wayan Manik Hermawati, S.Pd, M.Pd, sedangkan guru obeservernya adalah Dra.Ni Ketut Dani. Di

samping guru-guru, bertindak sebagai observer juga kepala sekolah, mahasiswa proram S2 IPA,

dan dosen pelaksana P2M. Secara singkat daftar guru model dan guru observer adalah seperti pada

table 3.3

Tabel 3.3 Pelaksanaan Lesson Study Tahap I

No Mata

Pelajaran

Guru Model Tgl Pelaksanaan Observer

1 Kls IV SD I Wayan Suparta, S.Pd 26 April 2016 Made Arsana, S.Pd

I Wayan Aryanta, S.Pd

2 IPA SMP Putu Anna Masriyani,

S.Pd.

Putu Anna Masriyani,

S.Pd

26 April 2016 Ni Putu Lidyastuti,

S.Pd

Drs. I Made Rseika.

Drs Ni Putu Lidyastuti,

S.Pd

I Made Resika

3 Matematika

SMP

Drs. I Made Sukardi 27 April 2016 Siluh Komang Purniati.

I Made Suantara, S.Pd (

Kasek SMP

4 IPS SMP Ni Ketut Sukerti, S.Pd. 29 April 2016 Wayan Gunada, S.Pd.

Dr. Ni Made Pujani,

Page 22: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

16

S.Pd

I Made Suantara, S.Pd (

Kasek SMP).

Dr. I Wayan Mudana,

M.Si.

5 Fisika SMA Drs. Gede Suanda 28 April 2016 Drs. I Wayan Darta.

Prof. Dr. Ketut Suma,

M.S.

Dr. Ni Made Pujani,

M.Si.

6 Kimia SMA Dra. Ni Nengah Masni,

M.Pd

27 April 2016 Drs Wayan Padayasa.

Prof. Dr. Ketut Suma,

M.S.

Dr. Ni Made Pujani,

M.Pd.

7 Biologi SMA Ni Wayan Manik

Hermawati,

Ni Wayan Manik

Hermawati,

29 April 2016 Dra. Ni Ketut Dani

Prof. Dr. Ketut Suma,

M.S.

Dr. Ni Made Pujani,

M.Pd.

8 Matematika

SMA

Ni Lih Made Karmini,

S.Pd,

29 April 2016 Drs.Nengah Sujana

Ketut Widiartha, S.Pd.

Ni Putu Ari Wiratini,

S.Pd. M.Pd

Gambar 3.2 Berikut adalah foto-foto kegiatan pelaksanaan lesson study (d0) di SMP dan SMA.

Gambar 3.2 a, Kegiatan Pelaksanaan Lesson Study di SMP dengan guru model adalah Putu Anna

Masriyani, S.Pd dan guru observernya adalah Ni Putu Lidyastuti, S.Pd, Drs. I Made Rseika.

Page 23: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

17

Gambar 3.2 a, Kegiatan Pelaksanaan Lesson Study di SMP untuk Mata Pelajaran IPS dengan guru

model adalah Ni Ketut Sukerti, S.Pd, dan observernya adalah Wayan Gunada, S.Pd., Dr. Ni Made

Pujani, S.Pd, I Made Suantara, S.Pd ( Kasek SMP)., dan Dr. I Wayan Mudana, M.Si.

Gambar 3.3 berikut adalah kegiatan pelaksanaan (do) lesson study di di SMA untuk mata

pelajaranfisika

Gambar 3.3 a, Kegiatan Pelaksanaan Lesson Study di SMA untuk Mata Pelajaran Fisika dengan

guru model adalah Ni Drs. Gede Suwanda, dan observernya adalah Drs. I Wayan Darta.

Prof. Dr. Ketut Suma, M.S dan Dr. Ni Made Pujani, M.Si.

Page 24: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

18

Gambar 3.3 b, Kegiatan Pelaksanaan Lesson Study di SMA untuk Mata Pelajaran Fisika dengan

guru model adalah Ni Drs. Gede Suwanda, dan observernya adalah Drs. I Wayan Darta.

Prof. Dr. Ketut Suma, M.S dan Dr. Ni Made Pujani, M.Si.

Gambar 3.4 adalah kegiatan pelaksanaan (do) lesson study mata pelajaran kimia di SMA.

Gambar 3.43a, Kegiatan Pelaksanaan Lesson Study di SMA untuk Mata Pelajaran Kimia dengan

guru model adalah Ni Drs. Gede Suwanda, dan observernya adalah Drs. I Wayan Darta.

Prof. Dr. Ketut Suma, M.S dan Dr. Ni Made Pujani, M.Si.

Page 25: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

19

Segera setelah guru model melaksanakan pembelajaran di kelas, dilanjutkan dengan tahap refleksi

(see). Pada tahap I refleksi dilakukan oleh masing-maisng kelompok guru mata pelajaran. Karena

jumlah guru terbatas pada mata pelejaran tertentu, tahap refleksi dimoderatori oleh mahasiswa S2

yang ikut sebagai observer. Refleksi (see ) diawali oleh pengenalan peserta refleksi, penyampaian

tujuan refleksi, penyamapian aturan refleksi, penyampaian kesan-kesan pembelajaran yang

dilaksanakan oleh guru model, penyampaian hasil pengamatan oleh masing-masing observer, dan

terakhir tanggapan oleh guru model.

Gambar 3.3b adalah foto kegiatan refleksi yanh dilakukan oleh guru kimia. Mengingat

jumlah guru kimia hanya dua orang, maka moderator refleksi diambil dari mahasiswa pascasarjana

yang ikut sebagai observer.

Gambar 3.3b Kegiatan Refleksi (see) Lesson Study Guru Mapel Kimia SMA.

3.2 Kualitas Lesson Study Siklus I

Kualitas Kegiatan Plan pada Siklus I

Tabel 4.4 adalah skor tiap aspek perencanaan (plan) lesson study unuk delapan tim LS dengan

guru model seperti table 3.4

Tabel 3.4 Skor tiap aspek perencanaan (plan) group LS

N0 Kegiatan skor tiap aspek kegiatan Plan per group LS

G1 G2 G3 G4 G5 G6 G7 G8 Rerata

1 Mendiskusikann tujuan pembelajaran 50 48 49 49 48 48 50 50 49,00

2 Til LS memahami fokus kajian 48 48 50 50 48 50 50 50 49.25

Page 26: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

20

3 Penentuan guru secara musyawarah 50 48 48 49 50 48 50 50 49.12

4 Penyusunan RPP secara kolaboratif oleh Tim Lesson Study 46 49 46 48 48 46 46 48 47.12

5 Diskusi komponen RPP yang dibuat. 50 49 48 49 50 46 49 49 48.75

6 Kesesuaian RPP dengan ketentuan. 48 48 46 48 48 50 47 50 48.12

7 Partisipasi anggota Tim dalam diskusi. 50 50 48 49 50 48 50 48 49.12

8 Pendiskusian perangkat pembelajaran dengan baik. 46 48 49 49 48 48 48 50 48.25

9 Kegiatan simulasi yang dilakukan dalam pembelajaran. 48 48 49 49 48 48 50 47 48.37

10 Pembicaraan agenda pembelajaran berikutnya. 48 48 50 49 48 48 36 48 46.87

Dari table 3.4 tampak bahwa skor tiap aspek perencanaan group LS berada dalam rentang 46,87

s.d 49,00 yang berada dalam kategori sangat baik. Secara umum rata-rata skor sekolah

laboratorium undiksha dapat melaksanakan kegiatan plan dengan kategori sangat baik.

Kualitas Kegiatan Pelaksanaan (Do) LS pada Siklus I

Tabel 3.5 adalah skor aspek-aspek pelaksanaan (do) lesson study pada siklus I untuk

masing-masing group dari delapan group LS di sekolah laboratorium Undiksha.

Table 4.5 Skor Kegiatan Pelaksanaan (Do) Siklus I

N0 Kegiatan skor tiap aspek kegiatan Plan per group LS

G1 G2 G3 G4 G5 G6 G7 G8 Rerata Kualifikasi

1 Tim Lesson Study dan observer

membawa RPP. 80 80 80 80 80 80 80 80 80.00 Baik

2 Pembelajaran dilaksanakan sesuai

dengan RPP. 78 77 78 80 78 77 78 80 78.25

Sangat Baik

3 Semua materi sudah mengarah pada

indikator pembelajaran. 80 78 77 77 78 78 77 80 78.13

Sangat Baik

4 Guru mampu mengarahkan PBM

untuk mencapai indikator. 64 64 64 65 64 65 65 66 64.63 Baik

5 Guru memahami materi dengan baik. 80 80 78 78 78 80 78 78 78.75 Sangat Baik

6 PBM sudah menghubungkan teks,

konteks, dan realitas. 60 58 60 60 60 60 60 58 59.50 Baik

7

PBM sudah mengungkapkan fakta,

prinsip, konsep dan atau prosedur

yang terkandung dalam materi yang

diajarkan.

58 58 58 48 48 48 56 50 53.00 Sedang

8 Terjadi interaksi multiarah. 60 60 50 58 48 47 56 50 53.63 Sedang

9 Semua siswa berpartisipasi aktif

dalam pembelajaran. 62 68 50 50 48 47 62 48 54.38 Sedang

10 Pembelajarannya inspriratif. 48 68 44 45 46 46 60 48 50.63 Sedang

11 Suasana pembelajaran

menyenangkan. 60 70 60 58 60 60 60 50 59.75 Sedang

Page 27: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

21

12 Tugas-tugas atau pertanyaan yang

diberikan menantang. 50 69 60 58 48 48 50 50 54.13 Sedang

13 Guru model dapat memotivasi siswa

belajar. 50 68 50 50 48 50 50 50 52.00 Sedang

14 Guru model menguasai materi yang

dibelajarkan. 72 80 70 70 68 70 72 68 71.25 Baik

15 Media pembelajaran digunakan

secara efektif. 50 80 60 48 48 50 70 48 56.75 Baik

16 Tujuan pembelajaran dapat dicapai. 58 70 60 58 58 60 60 58 60.25 Baik

Dari tabel 3.5 tampak bahwa skor rata-rata peraspek kegiatan Do lesson study untuk masing-

masing kelompok berada antara 53 s.d 80 atau dari kategori sedang sampai sangat baik. Rata-rata

skor dari delapan group lesson study adalah 62,81 yang berada dalam kategori baik. Secara umum

group lesson study guru-guru di Sekolah Laboratorium Undiksha dapat melaksanakan kegiatan

DO Lesson Study dengan kategori Baik.

Kualitas Reffleksi (see) lesson study siklus I

Tabel 3.6 adalah skor aspek-aspek Refleksi (see) lesson study pada siklus I untuk masing-masing

group dari delapan group LS di sekolah laboratorium Undiksha

Tabel 3.6 Skor aspek-aspek Refleksi untuk tiap Group LS pada siklus I

di Sekolah Laboratorium Undiksha

N0 Kegiatan skor tiap aspek kegiatan Plan per group LS

G1 G2 G3 G4 G5 G6 G7 G8 Rerata

Kualifikasi

1

Moderator

memperkenalkan Tim

Lesson Study.

70 70 70 70 70 70 70 70 70.00 Sangat baik

2

Moderator

menyampaikan agenda

acara refleksi. 68 64 50 48 48 50 50 48 53.25 baik

3

Moderator

menyampiakan tata

tertib refleksi.

70 70 70 60 60 70 70 70 67.50 Sagat baik

4

Moderator memberikan

kesempatan pertama

kepada guru model

menyampaikan refleksi

diri.

70 70 70 70 70 70 70 70 70.00 Sangat baik

5

Komentar observer

semua berdasarkan

fakta pembelajaran.

42 46 46 48 42 44 46 48 45.25 Sedang

6 Semua observer diberi

kesempatan berbicara. 60 68 64 62 58 63 60 60 61.88

Sangat baik

7 Komentar observer

lebih banyak positif. 60 48 48 50 48 48 60 60 52.75 baik

8 Komentar disertai solusi

alternatif. 54 50 56 55 60 54 63 62 56.75 baik

Page 28: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

22

9

Kegiatan refleksi tidak

didominasi oleh satu

atau beberapa orang.

63 60 65 60 60 60 60 60 61.00 Sangat baik

10

Komentar observer

berfokus pada aktivitas

belajar siswa. 56 60 54 50 68 60 60 60 58.50 baik

11 Refleksi berjalan secara

efektif. 70 68 68 70 65 70 70 68 68.63

Sangat baik

12

Guru model diberi

kesempatan untuk

menanggapi komentar

observer.

70 70 70 70 70 70 70 70 70.00 Sangat baik

13 Komentar dicatat oleh

seorang notulis. 70 70 65 70 65 70 68 68 68.25

Sangat baik

14 Kesimpulan hasil

refleksi dibacakan. 70 70 68 68 70 70 70 68 69.25

Sangat baik

JUMLAH 893 884 864 851 854 869 887 882 873.0

RERATA 63.8 63.1 62 60.8 61 62.1 63.4 63 62.4

Sangat baik

Dari tabel 3.6 tampak bahwa skor rata-rata peraspek kegiatan Refleksi (see) lesson study untuk

masing-masing kelompok berada antara 45,25 s.d 70,00 dari kategori sedang sampai sangat baik.

Rata-rata skor dari delapan group lesson study adalah 62,4 yang berada dalam kategori sangat baik.

Secara umum group lesson study guru-guru di Sekolah Laboratorium Undiksha dapat

melaksanakan kegiatan See Lesson Study dengan kategori Sangat Baik.

3.3 Kegiatan LS Siklus II

Kegiatan pelaksaaan Lesson Study siklus II dimulai pada pertengahan bulan Juli 2016

sampai akhir Agustus 2016. Kegaiatan diawali dengan kegiatan plan secara bersama pada tanggal

27 Juli 2016. Tahap-tahap plan sama dengan tahap plan pada siklus Kegiatan Do do berjalan mulai

tanggal 3 Agustus 2016 s.d tanggal 18 Agustus 2016. Adapun pada pelaksanaan Lesson Study

Tahap II , guru model dan guru observer pada tahap II adalah seperti pada tabel 3.7.

Tabel 3.7 Pelaksanaan Lesson Study tahap II

No Mata Pelajaran Guru Model Tanggal

pelaksanaan

Observer

1 Kls IV SD I Wayan Aryanta,

S.Pd

18 Agustus 2016 Made Arsana, S.Pd

I Made Suteja, S.Pd

2 IPA SMP Putu Anna Masriyani,

S.Pd.

Ni Putu Lidyastuti,

18 Agustus 2016 Ni Putu Lidyastuti,

S.Pd

Drs. I Made Rseika.

Putu Anna Masriyani,

S.Pd

Page 29: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

23

S.Pd Drs. I Made Resika

3 Matematika SMP Siluh Komang

Purniatai

18 Agustus 2016 Drs. I Made Sukardi

I Made Suantara,

S.Pd ( Kasek SMP

4 IPS SMP Ni Ketut Sukerti,

S.Pd.

10 Agustus 2016 Wayan Gunada, S.Pd.

Dr. Ni Made Pujani,

S.Pd

I Made Suantara,

S.Pd ( Kasek SMP)

5 Fisika SMA Drs. Gede Suanda 11 Agustus 2016 Drs. I Wayan Darta.

Prof. Dr. Ketut Suma,

M.S.

Dr. Ni Made Pujani,

M.Si

6 Kimia SMA Dra. Ni Nengah

Masni, M.Pd

10 Agustus 2016 Drs Wayan Pada yasa

Prof. Dr. Ketut Suma,

M.S.

Dr. Ni Made Pujani,

M.Pd.

7 Biologi SMA Dra. Ni Ketut Dani, 3 Agustus 2016 Ni Wayan Manik

Hermawati,

Prof. Dr. Ketut Suma,

M.S.

Dr. Ni Made Pujani,

M.Pd.

8 Matematika SMA Ni Putu Ari Wiratini,

S.Pd. M.Pd.

3 Agustus 2016 Ni Lih Made

Karmini, S.Pd,

Drs.Nengah Sujana

Ketut Widiartha,

S.Pd.

Page 30: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

24

Gambar 3.5 adalah kegiatan plan yang dilakukan oleh guru IPA, guru matematika, dan guru IPS

SMP.

Gambar 3.5a Kegiatan plan LS oleh guru matematika dan IPA SMP

Setelah kegiatan plan bersama-sama, masin-masing kelompok lesson study kemudaian menerepkan

RPP yang telah mereksa susn di kelas sesuai dengan jadwal yang telah disepakati oleh guru model

dan observer. Gambar 5.6 adalah contoh foto-foto kegaiatan pelaksanaan (do) lesson study pada

siklus II.

Gambar 3.5b Kegiatan Pelaksanaan (Do) lesson study di SMP untuk Mapel IPA.

Page 31: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

25

Gambar 3.5c Kegiatan Pelaksanaan (Do) lesson study di SMP untuk Mapel IPA

3.4 Kualitas Lesson Studi Siklus II

Kualitas Perencanaan (plan) LS

Tabel 3.8 menunjukkan skor kegiatan perencanaan (plan) lesson studi pada siklus II di Sekolah

laboratorium Undiksha untuk setiap aspek kegiatan dan kelompok (group) lesson study.

Tabel 3.8 Skor kegiatan Perencanaan (plan) lesson studi pada siklus II

di Sekolah laboratorium Undiksha

No

Kegiatan

skor tiap aspek kegiatan Plan per group LS

G1 G2 G3 G4 G5 G6 G7 G8 Rata-

rata

Kuali-

fikasi

1 Mendiskusikann tujuan

pembelajaran 50 50 49 49 48 50 50 50 49.50

Sangat

Baik

2 Til LS memahami fokus

kajian 48 48 50 50 48 50 50 50 49.25

Sangat

Baik

3 Penentuan guru secara

musyawarah 50 48 50 49 50 48 50 50 49.37

Sangat

Baik

4

Penyusunan RPP secara

kolaboratif oleh Tim Lesson

Study

50 50 48 48 48 46 46 48 48.00 Sangat

Baik

5 Diskusi komponen RPP

yang dibuat. 50 49 48 49 50 46 49 49 48.75

Sangat

Baik

6 Kesesuaian RPP dengan

ketentuan. 50 49 46 48 48 50 48 50 48.62

Sangat

Baik

7 Partisipasi anggota Tim

dalam diskusi. 50 50 48 49 50 48 50 48 49.12

Sangat

Baik

8 Pendiskusian perangkat

pembelajaran dengan baik. 50 48 49 49 48 48 48 50 48.75

Sangat

Baik

9

Kegiatan simulasi yang

dilakukan dalam

pembelajaran.

50 48 49 49 48 48 50 47 48.62 Sangat

Baik

10 Pembicaraan agenda

pembelajaran berikutnya. 50 48 50 49 48 48 36 48 47.12

Sangat

Baik

JUMLAH 498 488 487 489 486 482 477 498 488.13

RERATA 49.8 48.8 48.7 48.9 48.6 48.2 47.7 49.8 48.81 Sangat

Baik

Page 32: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

26

Dari tabel 3.8 tampak bahwa skor rata-rata peraspek kegiatan Perencanaan (Plan)) lesson study

pada siklus II untuk masing-masing kelompok berada antara 47,12 s.d 49,50 dari skor maksimum

50,00, semuanya dalam kategori sangat baik. Rata-rata skor dari delapan group lesson study adalah

48,81 dari skor maksimum 50,00 yang berada dalam kategori sangat baik. Secara umum group

lesson study guru-guru di Sekolah Laboratorium Undiksha dapat melaksanakan kegiatan

Perencanaan Lesson Study dengan kategori Sangat Baik.

Kualitas Kegiatan Pelaksanaan (Do) LS Siklus II

Tabel 3.9 menunjukkan skor kegiatan Pelaksanaa (Do) lesson studi pada siklus II di Sekolah

laboratorium Undiksha untuk setiap aspek kegiatan dan kelompok (group) lesson study.

Tabel 3.9 Skor kegiatan Pelaksanaan (Do) lesson studi pada siklus II

di Sekolah laboratorium Undiksha

N0

Kegiatan

skor tiap aspek kegiatan Plan per group LS

G1 G2 G3 G4 G5 G6 G7 G8 Rata-

rata

kualifik

asi

1

Tim Lesson Study

dan observer

membawa RPP.

80 80 80 80 80 80 80 80 80.00 Sangat

baik

2

Pembelajaran

dilaksanakan sesuai

dengan RPP.

80 78 78 80 78 77 78 80 78.63 Sangat

baik

3

Semua materi sudah

mengarah pada

indikator

pembelajaran.

80 78 80 79 78 78 80 80 79.13 Sangat

baik

4

Guru mampu

mengarahkan PBM

untuk mencapai

indikator.

70 70 62 60 64 65 66 68 65.63 Sangat

baik

5 Guru memahami

materi dengan baik. 80 80 78 78 78 80 78 78 78.75

Sangat

baik

6

PBM sudah

menghubungkan

teks, konteks, dan

realitas.

60 58 60 60 60 60 60 58 59.50 Baik

7

PBM sudah

mengungkapkan

fakta, prinsip, konsep

dan atau prosedur

yang terkandung

dalam materi yang

diajarkan.

60 60 58 50 60 80 58 50 59.50 Baik

8 Terjadi interaksi

multiarah. 62 60 60 58 48 47 56 58 56.13 Baik

Page 33: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

27

9

Semua siswa

berpartisipasi aktif

dalam pembelajaran.

68 68 60 58 50 49 62 50 58.13 Baik

10 Pembelajarannya

inspriratif. 48 68 44 45 46 46 60 48 50.63 Sedang

11

Suasana

pembelajaran

menyenangkan.

60 70 60 58 60 60 60 50 59.75 Baik

12

Tugas-tugas atau

pertanyaan yang

diberikan menantang.

60 69 60 68 67 48 56 60 61.00 Baik

13

Guru model dapat

memotivasi siswa

belajar.

60 68 60 67 50 50 68 60 60.38 Baik

14

Guru model

menguasai materi

yang dibelajarkan.

80 80 80 70 68 70 80 68 74.50 Sangat

baik

15

Media pembelajaran

digunakan secara

efektif.

60 80 70 48 48 50 70 50 59.50 baik

16 Tujuan pembelajaran

dapat dicapai. 70 70 60 70 68 65 70 65 67.25 Baik

Jumlah 1078 1137 1050 1029 1003 1005 1082 1003 1048.38

Rerata 67.37 71.06 65.62 64.31 62.68 62.8 67.62 62.68 65.52 Baik

Dari tabel 3.9 tampak bahwa skor rata-rata peraspek kegiatan Pelaksanaan (Do) lesson study pada

siklus II untuk masing-masing kelompok berada antara 50,00 s.d 80,00 dari skor maksimum 80,00,

dalam kategori sedang sampai sangat baik. Rata-rata skor dari delapan group lesson study adalah

65,52 dari skor maksimum 80,00 yang berada dalam kategori baik. Secara umum group lesson

study guru-guru di Sekolah Laboratorium Undiksha dapat melaksanakan kegiatan Pelaksaanaan

(Do) Lesson Study dengan kategori Baik.

Kualitas Kegiatan Refleksi (See) LS Siklus II

Tabel 3.10 menunjukkan skor kegiatan Reflekai (See) lesson studi pada siklus II di Sekolah

laboratorium Undiksha untuk setiap aspek kegiatan dan kelompok (group) lesson study.

Tabel 3.10 Skor kegiatan Reflekai (See) lesson studi pada siklus II

di Sekolah laboratorium Undiksaha

N0 Kegiatan skor tiap aspek kegiatan Plan per group LS

G1 G2 G3 G4 G5 G6 G7 G8 Rerata Kuali-

fikasi

1

Moderator

memperkenalkan Tim

Lesson Study.

70 70 70 70 70 70 70 70 70.00 Sangat

baik

2

Moderator

menyampaikan agenda

acara refleksi.

70 70 68 68 68 50 70 70 66.75 Sangat

baik

Page 34: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

28

3

Moderator

menyampiakan tata

tertib refleksi.

70 70 70 60 60 70 70 70 67.50 Sangat

baik

4

Moderator memberikan

kesempatan pertama

kepada guru model

menyampaikan refleksi

diri.

70 70 70 70 70 70 70 70 70.00 Sangat

baik

5

Komentar observer

semua berdasarkan

fakta pembelajaran.

50 50 56 57 59 55 60 60 55.88 baik

6 Semua observer diberi

kesempatan berbicara. 70 70 68 65 70 63 70 70 68.25

Sangat

baik

7 Komentar observer

lebih banyak positif. 68 50 48 56 68 55 60 70 59.38 baik

8 Komentar disertai

solusi alternatif. 54 50 56 55 60 54 63 62 56.75 baik

9

Kegiatan refleksi tidak

didominasi oleh satu

atau beberapa orang.

70 65 65 66 60 60 60 65 63.88 Sangat

baik

10

Komentar observer

berfokus pada aktivitas

belajar siswa.

70 68 64 65 69 60 60 68 65.50 Sangat

baik

11 Refleksi berjalan secara

efektif. 70 68 70 70 68 70 70 70 69.50

Sagat

baik

12

Guru model diberi

kesempatan untuk

menanggapi komentar

observer.

70 70 70 70 70 70 70 70 70.00 Sangat

baik

13 Komentar dicatat oleh

seorang notulis. 70 70 65 70 65 70 69 70 68.63

Sangat

baik

14 Kesimpulan hasil

refleksi dibacakan. 70 70 68 70 70 70 70 68 69.50

Sangat

baik

JUMLAH 942 911 908 912 927 887 932 953 921.50

RERATA 67.28 65.07 64.85 65.14 66.21 63.3 66.57 68.07 65.82 Sangat

baik

Dari tabel 3.9 tampak bahwa skor rata-rata peraspek kegiatan Reflekasi (see) lesson study pada

siklus II untuk masing-masing kelompok berada antara 55,88 s.d 70,00 dari skor maksimum 70,00,

dalam kategori sedang sampai sangat baik. Rata-rata skor dari delapan group lesson study adalah

65,82 dari skor maksimum 70,00 yang berada dalam kategori sangat baik. Secara umum group

lesson study guru-guru di Sekolah Laboratorium Undiksha dapat melaksanakan kegiatan Refleksi

(See) Lesson Study dengan kategori sangat Baik.

3.5 Jumlah guru yang terlatih

Jumlah guru yang berhasil dilatih dalam kegiatan ini adalah 18 orang yang terdiri

atas: 2 orang guru kelas IV SD, 3 orang guru IPA SMP, 3 orang guru matemtaika SMP, 1

orang guru IPS SMP, 2 orang guru fisika SMA, 2 orang guru kimia SMA, 2 orang guru

Page 35: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

29

biologi SMA dan 4 orang guru matematika SMA. Selengkapnya nama mata pelajaran dan

gurunya dapat dilihat pada table 3.11.

Tabel 3.11. Guru Mata Pelajaran yang terlatih

No Mata Pelajaran Nama Guru

1 Kls IV SD Made Suteja, S.Pd.

I Wayan Aryanta, S.Pd

2 IPA SMP Putu Anna Masriyani, S.Pd.

Ni Putu Lidyastuti, S.Pd

Drs. I Made Rseika

3 Matematika SMP Drs. I Made Sukardi

Siluh Komang Purniati.S.Pd.

I Made Suantara, S.Pd ( Kasek SMP

4 IPS SMP Ni Ketut Sukerti, S.Pd.

5 Fisika SMA Drs. Gede Suanda

Drs. I Wayan Darta.

6 Kimia SMA Dra. Ni Nengah Masni, M.Pd

Drs Wayan Padayasa

7 Biologi SMA Ni Wayan Manik Hermawati,

Dra. Ni Ketut Dani

8 Matematika SMA Ni Lih Made Karmini, S.Pd, Drs.Nengah Sujana

Ketut Widiartha, S.Pd.

Ni Putu Ari Wiratini, S.Pd. M.Pd

Jika dibandingkan dengan kualitas lesson studi yang dicapai ooeh masing-masing Group Lesson

Study ini, dapat dinterpretasikan bahwa guru-guru yang terlatih ini mampu melaksanakan kegiatan

lesson study dengan kategori baik sampai dengan sangat baik. Ini dapat menjadi indikasi bahwa

model pendidikan dan layihan implementasi pendidikan karakter terintegrasi dengan mata pelajaran

berbasis lesson study ini layak untuk dijadikan model pengembangan keprofesian guru-guru di

sekolah laboratorium secara mandiri dan berkelanjutan.

Dari hasil pengamatan dan wawancara ,para guru yang terlibat dalam kegiatan

pengabdian kepada masyarakat ini. Pengamatan menujukkan baik pada saat workshop

maupun tahap plan pada guru mengikutinya dengan tekun dan partisipatif. Mereka

menyatakan bahwa pengetahuan mengintegrasikan pendidikan karakter ke dalam mata

pelajaran, baru pertama kali mereka dapatkan. Mereka merasakan melalui workshop ini

Page 36: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

30

mereka dapat bertukar pikiran dengan nara sumber dan rekan sejawat tentang pengetahuan

konten pedagogic yang tidak didapatkan dalam bangku kuliah. Melalui kegiatan plan

(menyusun RPP) secara kolaboratif mereka terbuka untuk melakukan kegiatan self

evaluative terhadap RPP yang telah mereka susun. Selama ini mereka menyatakan bahwa

penyusunan RPP dilakukan sendiri-sendiri, sehingga mereka tidak mengetahui kelemahan

mereka masing-maisng. Melaui kegiatan plan mereka merasa mendapat kesempatan untuk

sharing penegtahuan dan pemahaman. Mereka secara bersama-sama mengevaluasi RPP

yang mereka telah buat sebelumnya dan melakukan perbaikan-perbaikan. Semua guru yang

terlibat dalam plan menyatakan bahwa melalui kegiatan plan guru dapat sharing

pengetahuan dan pemahaman tanpa merasa malu dengan temannya. Guru-guru dapat

berbagi pengalaman dan merasa menggurui atau digurui, dimana hal ini tidak pernah

terjadi tanpa lesson study.

Rasa percaya diri guru juga dapat ditumbuhkan dengan lesson study. Hal ini

tampak dari kesediaan mereka untuk menjadi guru model, tanpa saling tunjuk. Mereka

bergantian menjadi guru model dari siklus I dn II. Hal ini dapat terjadi karena ketika

kegiatan plan. Mereka sudah merencanakan dan mendiskusikan bagaimana melaksanakan

pembelajaran di kelas. Kemajuan yang signifaikan dalam pembuatan RPP adalah

meningkatnya kemampuan merumuskan indikator baik yang menyangkut ranah kognitif,

afektif, dan psikomotor. Hal menonjol dalah pembuatan LKS yang semula lebih banyak

meminta siswa untuk menulis kembali materi buku teks, menjadi LKS yang menuntut

siswa bekerja. Sebagai contoh, guru mengembangkan LKS dengan maksud agar siswa

bekerja secara koopretaif. Namun ketika diterapkan di lapangan, terhadi kerja kooperatif

tidak terjadi. Hal ini disebabkan oleh LKS yang dikembangkan hanya meminta bsiswa

untuk menuliskan kembali materi buku ke LKS, sehingga siswa merasa tidak perlu bekerja

kooeratif. Mereka bekerja bersama, tetapi tidak bekerja sama. Setelah LKS yang mereka

kembangkan dimodifikasi ternyata mampu membuat siswa bekerjasama.

Pada kegiatan pelaksanaan pembelajaran (do),pada umumnya guru model dapat

melaksanakan pembelajaran 90% sesuai dengan RPP. Hal ini dapat terjadi karena, pada

waktu penyusunan RPP, mereka sudah memperhitungkan waktu, kedalam materi, serta

kegiatan dengan cermat. Kinerja pembelajaran guru model, tidak terpengaruh oleh

kehadiran guru observer, observer dosen, maupun mahasiswa S2. Hal ini terjadi karena

sejak plan sangat ditekankan bahwa kehadiran observer ke dalam kelas tidak untuk

Page 37: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

31

menilai/mencari keslahan gur model dan bahwa pembelajaran yang dilaksanakan adalah

pembelajaran kita. Konsep ini tampaknya sudah dipahami baik oleh guru model maupun

guru observer. Rata-rata guru model dapat tampil dengan percaya diri. Guru-guru observer

juga dapat memerankan dirinya sesuai dengan ahkikat lesson study. Dalam melakukan

pengamatan guru observer benar-benar mengamati fakta-fakta peembelajaran yaitu aktivtas

siswa. Mereka mencatat dengan detail prilaku siswa saat pembelajaran baik secara

kelompok maupun secara individu. Namun karena jumlah guru observer masing-maisng

mata pelajaran terbatas mereka melakukan sampling terhadap siswa yang diamti. Dalam

kegiatan ini juga disertakan observer dosen 3 orang, mahasiswa 4 orang. Dengan demikian

fakta-fakta peembelajaran yang tidak teranati oleh guru observer, dapat diamati oleh

observer luar.

Ketika ditanyakan, hal positif apa yang bapak/ibu peroleh ketika menjadi observer?

Jawaban yang diberikan bahwa mereka dapat mengamati fakta-fakta pembelajaran siswa

yang selama ini tidak pernah mereka lakukan. Menurut mereka pengamatan terhadap fata-

fakta pembelajaran itu penting, terutama yang menyangkut apakah selama pembelajaran

berlangsung siswa belajar atau tidak. Hal ini jarang menjadi perhatian guru. Sebelumnnya

guru merasa ketika pembelajaran berlangsung siswa sudah pasti belajar. Mereka juga,

dapat memetik contoh-contoh baik dari guru model yang juga selama ini tidak mereka

dapatkan, karena masing-masing guru bekerja sesuai dengan konsep, kemampuan,

pengetahuan dan ritmenya sendiri.

3.6 Perangkat Pembelajaran

Hasil kegiatan yang kedua adalah berupa perangkat pembelajaran pendidikan karakter

terintegrasi dengan mata pelajaran yakni berupa Rencana Pelaksanaan Proses Pembelajaran (RPP)

dan LKS untuk mata pelajaran kls IV SD, IPA SMP, IPS SMP, Matematika SMP, Fisika SMA,

Kimia SMA, Biologi SMA dan Matematika SMA masing-masing 2 RPP dan 2 LKS. Selengkapnya

RPP dapat dilihat pada lampiran. Berikut ini adalah beberapa contoh RPP yang mengintegrasikan

pendidikan karakter yang dirancang bersama-sama pada kegiatan plan. Berikut adalah beberapa

contoh RPP yang disusun dalam tahap plan lesso study. Selengkapnya perangkat pembelajaran

dapat dilihat pada lampiran 01.

Page 38: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

32

BAB IV

KESIMPILAN DAN SARAN

SIMPULAN

Kegiatan PkM pendidikan dan latihan berkelanjutan implementasi pendidikan

karakter terintegrasi dengan pembelajaran mata pelajaran berbasis lesson study telah

berhasil meningkatkan kemampuan guru dalam merancang dan menerapkan pendidikan

karakter terintegrasi dengan pembelajaran mata pelajaran. Guru-guru yang terlatih telah

mampu melakukan pembinaan keprofesiannya secara mandiri melalui lesson study.

Kualitas pelaksanaan lesson study di sekolah laboratorium Undiksha pada tahap

perencanaan terkategori sangat baik, pada tahap pelaksanaan (do) terkategori baik, dan

tahap refleksi (See) terkategori sangat baik. Guru-guru yang teribat dalam pelatihan telah

mampu melaksanakan tiap langkah lesson sesuai dengan kaidah-kaidahnya. Guru memiliki

keyakinan yang tinggi terhadap kemammpuan merancang dan melaksanakan pendidikan

karakter terintegrasi dengan pembelajaran mata pelajaran. Guru-guru yang terlibat dalam

kegiatan ini juga menunjukkan kemampuan melakukan refleksi terhadap pembelajaran,

kemampuan tukar menukar pengalaman dan terbuka terhadap kritik dan saran koleganya

baik yang berasal dari mata pelajaran yang sama maupun dari guru mata pelajaran lain.

SARAN

Untuk menjaga sustanabilitas pembinaan keprofesian guru-guru di sekolah

laboratorium Undiksha melalui lesson study disarankan beberapa hal:

1. Ketua yayasan dan direktur sekolah laboratorium disarankan untuk

memprogramkan kegiatan Lesson Study sebagai sebuah kegiatan pengembangan

keprofesian guru-guru sekolah laboratorium Undiksha. Kegiatan ini dilakukan

minimal 3 kali dalam satu semester secara bergantian.

2. Kepada dinas pendidikan diharapkan dapat memberikan penghargaan kredit point

bagi kegiatan lesson study yang dilaksnakan oleh sekolah secara mandiri untuk

kepentingan kenaikan pangkat guru. Kegiatan lesson study disarankan dapat

digunakan sebagai salah satu best practice sebagai alternative pengganti Penelitian

Tindakan Kelas.

Page 39: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

33

3. Kepada LP2M Undiksha disarankan untuk merancang program-program

pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk collabotaive teaching yang

melibatkan dosen, guru-guru, dan mahasiswa PPL dalam bentuk lesson study.

Dengan demikian pihak kampus, mahasiswa, dan sekolah dapat saling

membelajarkan diri dan sharing kepakaran dan pengalaman.

Page 40: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

34

DAFTAR PUSTAKA

Airasian, P.W. (2000). Assessment in the Classroom. A Concise Approach. Boston: Mc

Graw Hill.

Aynur Pala. (2011). The Need for Character Education. International journal of Social

Sciences and Humanity Studies. Vol. 3, 2011 ISSN:1309-8063 (online).

Berkowitz, Martin W. (tanpa tahun). The Science of Character Education. Tersedia dalam

http://media.hoover.org/sites/default/files/documents/0817929622_43.pdfeducation

. diakses tanggal 6 Maret 2012.

Barkowitz, M.W dan Melinda C. Bier. (2005). What Work In Character Education: A

research-driven guide for educators. Character Education Partnership. John

Templete Fondation.

Barkowitz, M.W dan Melinda C. Bier. (2005). What Work In Character Education: A

research-driven guide for educators. Character Education Partnership. John

Templete Fondation.

Benninga, J.S. dan Marvin W Berkowitz, Phyllis Kuehn, Karen Smith. (2003). The

Relationship of Character Education Impementation and Academic Acheivement in

Elementary Schools. Journal of Research in Character Education, 1(1) pp 19-32.

Chao-Shun, Cheng and Lee Ro-Yu. (2007). Caharacter Education and Character Trai

Development: An Enrichment for College Students. Paper Presented at the 2007

seminar of Kao Yunan University for General Education, May 25, 2007 at Kao-

Yuan University. Kaohsiung County, ROC.

Cole, C. (2004). Caharacter Developments as an Outcome of the Ohio Northern University

Educational Experience. Journal of College and Character. Vol 5, Isuue 1.

Kumar, M.K. Character Education, Teaching Effective Lessons to Build the Classroom

Community K-six. Thesis Project. Tersedia dalam

http://csusdspace.calstate.edu/xmlui/bitstream/handle/10211.9/1115/

Graduation%20thesis%20%28formatted%29%20new%20copy.pdf?sequence=1.

Diakses tanggal 12 Maret 201.

Lickona, T. (1996). Eleven Principles of Effective Character Education. Journal of Moral

Education.

Mardapi. (tanpa tahun). Penilaian Pendidikan Karakter. tersedia dalam

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/Penilaian_karakter.pdf. Diakses 12

Maret 2012.

Menon, Prateep. (2011) Educare Everywhere : Exploring Character Education. A Project

Submited to the Faculty of Education in Partial Fulfillment of the requirements fo

the degree of Master of Education.

Mulyasa. H.E. (2011). Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta: Bumi Aksara

Person. A. E., Emily Moiduddin, Megan Hague-Angus, Lizabeth M. Malone. 2009. Survey

of Outcome Measurement in Research on Character Education Programs. US

Department of Education. National Education Evaluation and regional Assistance.

Institut of Education Sciences.

Reynold, C.R., Livingston, R.B., dan Wilson, V. ( 2010). Measurement and Assessment in

Education. Second Edition. New Jersey: Pearson Educational International.

Page 41: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

35

LAMPIRAN 01

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 01

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMP Laboratorium Undiksha Singaraja

Mata Pelajaran : IPA

Kelas/Semester : VII/ I (satu)

Tahun Pelajaran : 2016/2017

Pokok Bahasan : Asam, Basa dan Garam

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 kali pertemuan)

I. Standar Kompetensi : 2. Memahami Klasifikasi Zat

II. Kompetensi Dasar : 2.1. Pengelompokkan sifat larutan asam, larutan

basa dan larutan garam melalui alat dan

indikator yang tepat.

III. Indikator

1. Menyebutkan sifat asam, basa, dan garam.

2. Mengidentifikasi sifat asam, basa dan garam dengan menggunakan indikator yang

sesuai.

3. Mengelompokkan bahan-bahan di lingkungan sekitar berdasarkan konsep asam,

basa dan garam.

4. Menggunakan pHmeter untuk menentukan skala keasaman dan kebasaan.

5. Menunjukkan prilaku berkarakter ,meliputi : bekerja sama,jujur dan disiplin..

Page 42: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

36

IV. Tujuan Pembelajaran :

Setelah pembelajaran berlangsung diharapkan :

1. melalui kegiatan diskusi siswa mampu secara jujur menyebutkan sifat asam, basa, dan

garam berdasarkan hasil pengamatan.

2. melalui kegiatan eksperimen siswa mampu secara bekerjasama mengidentifikasi

sifat asam, basa dan garam dengan menggunakan indikator yang sesuai.

3. melalui kegiatan pengamatan siswa mampu secara bekerjasama mengelompokkan

bahan-bahan di lingkungan sekitar berdasarkan konsep asam, basa dan garam

4. melalui kegiatan eksperimen siswa mampu secara disiplin menggunakan pHmeter

untuk menentukan skala keasaman dan kebasaan .

V. Materi Pembelajaran

1. Identifikasi Sifat Asam ,Basa dan Garam

Pada umumnya larutan dapat bersifat asam, basa atau netral. Sifat larutan tersebut

dapat ditunjukkan dengan menggunakan indikator asam-basa, yaitu zat-zat warna

yang warnanya berbeda dalam larutan asam, basa dan garam. Cara penentuan

senyawa bersifat asam, basa atau netral dapat menggunakan kertas lakmus, larutan

indikator, indikator universal.

Sifat-sifat zat yang bersifat asam, basa, dan garam

A. Asam :

Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang di dalam larutannya (air) mampu menghasilkan

ion hidronium (H+). Beberapa contoh asam dan sumbernya dapat dilihat pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1. Beberapa Contoh Asam

Nama Asam Rumus Kimia Sumber/Kegunaan

Asam klorida HCl Getah lambung, disebut juga asam lambung,

untuk membantu pencernaan makanan.

Asam sulfat H2SO4 Dipergunakan sebagai air aki

Asam asetat (asam

cuka)

CH3COOH Cuka dapur

Asam metanoat HCOOH Alat komunikasi dan pemertahanan diri bagi

Page 43: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

37

(i). Anggur mengandung asam tartrat

(ii) Jeruk mengandung asam sitrat

(i) (ii)

(asam semut) semut

Asam sianida (asam

biru)

HCN Ketela pohon (racun pada singkong)

Asam sulfida H2S Penyebab bau busuk pada telur.

Asam karbonat H2CO3 Minuman bersoda

Asam laktat C2H4OHCOOH Susu masam, yoghurt

Sifat-sifat Larutan Asam

Senyawa asam ada berwujud padat, cair, dan gas. Senyawa tersebut ada yang bermanfaat,

ada pula merugikan bagi tubuh. Karena itu, kita harus mengetahui sifat-sifat umum asam.

a. Asam mempunyai rasa masam. Bahan yang berasa masam dipastikan mengandung

asam, namun tidak semua asam memiliki rasa masam, terutama asam-asam kuat yang

sangat berbahaya bagi tubuh. Berkaitan dengan sifat tersebut, kalian tidak diperbolehkan

mencicipi bahan-bahan kimia secara sembarangan untuk mengetahui sifat zat tersebut,

tetapi disarankan menggunakan indikator.

b. Bersifat korosif, artinya dapat menyebabkan terjadinya korosi (perkaratan) pada logam,

misalnya besi; dan kerusakan batuan atau marmer.

c. Bereaksi dengan logam menghasilkan gas hidrogen dan garam. Hidrogen mudah

terbakar disertai letupan untuk menghasilkan uap air.

d. Bereaksi dengan karbonat menghasilkan gas karbondioksida dan garam.

e. Dapat mengubah warna zat-zat lain, seperti mengubah warna kertas lakmus biru

menjadi merah., sari bunga sepatu, sari kol merah, dan lain-lain.

Page 44: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

38

B. Basa :

Menurut Arrhenius, basa adalah zat yang melepaskan ion hidroksida (OH-) ketika

dilarutkan dalam air. Beberapa contoh basa dapat dilihat pada Tabel 1.2.

Tabel 1.2. Beberapa Contoh Basa dan Kegunaannya

Nama Asam Rumus Kimia Kegunaan

Natrium hidroksida (soda

api)

NaOH Bahan baku pembuatan sabun

cuci.

Kalium hidroksida KOH Bahan baku pembuatan sabun

mandi.

Magnesium sulfat Mg(OH)2 Obat maag.

Amonium hidroksida

(larutan amoniak)

NH4OH Bahan baku pembuatan pupuk

urea.

Kalsium hidroksida (air

kapur)

Ca(OH)2 Pemutih tembok.

Aluminium hidroksida Al(OH)3 Obat maag.

Sifat-sifat Basa

Senyawa basa umumnya ada dalam bentuk padat. Beberapa basa sangat

bermanfaat bagi kehidupan, tetapi banyak pula berbahaya. Karena itu, kalian perlu

mengenal sifat-sifat basa.

(a) Bersifat kaustik, artinya dapat merusak kulit atau bahan-bahan lain.

(b) Mempunyai rasa pahit atau getir.

(c) Bereaksi dengan lemak (khususnya basa kuat) membentuk lapisan sabun dan

terasa licin di tangan. Sifat ini dimanfaatkan pada abu gosok untuk mencuci

piring.

(d) Dapat mengubah warna zat lain, seperti kertas lakmus merah menjadi biru,

sari bunga sepatu, sari kol merah, dan lain-lain. Perubahan warna yang

diakibatkan oleh senyawa basa berbeda dengan perubahan warna yang

diakibatkan oleh senyawa asam.

(e) Menetralkan sifat asam.

Page 45: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

39

Beberapa contoh basa ada dalam kehidupan sehari-hari kita, misalnya natrium

hidroksida, aluminium hidroksida, magnesium hidroksida, dan kalsium hidroksida.

Natrium hidroksida digunakan untuk membuka

saluran bak cuci atau toilet yang mampat, karena

dapat melarutkan endapan lemak. Selain itu

NaOH juga digunakan sebagai pembersih oven,

bahan pembuatan sabun, kertas, dan rayon.

Aluminium hidroksida dan magnesium

hidroksida biasanya digunakan sebagai obat maag. Kalsium hidroksida biasanya

digunakan dalam pertanian untuk menanggulangi tanah yang bersifat terlalu asam, dan

pemutih tembok. Beberapa cairan pembersih biasanya mengandung amonium hidroksida.

C. Garam

Pencampuran larutan asam dan larutan basa menyebabkan terjadi reaksi antara ion H+ dari

asam dengan ion OH- dari basa membentuk air (H2O). Reaksi tersebut menyebabkan

larutan menjadi bersifat netral, sehingga disebut reaksi netralisasi. Apabila diuji dengan

kertas lakmus, maka warna kertas lakmus tidak akan berubah. Selain menghasilkan air,

reaksi tersebut juga akan menghasilkan garam.

Secara sederhana, reaksi netralisasi dapat digambarkan sebagai berikut.

Beberapa contoh garam dapat dilihat pada Tabel 1.3.

D. Tabel 1.3. Beberapa Contoh Garam dan Kegunaannya

Nama Asam Rumus Kimia Sumber/Kegunaan

Natrium klorida NaCl Penyedap masakan

Magnesium sulfat (garam Inggris) MgSO4 Obat pencuci perut (pencahar)

Kalsium karbonat CaCO3 Pembentuk batu kapur, pualam, dan marmer

Aluminium sulfat Al2(SO4)3 Ada dalam tawas, untuk menjernihkan air minum.

Natrium bikarbonat (soda kue) NaHCO3 Digunakan untuk mengembangkan roti.

Asam + Basa Garam + Air

Page 46: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

40

2. Menentukan Skala Keasaman dan Kebasaan

pH-meter

Pengujian sifat larutan asam basa dapat juga menggunakan pH-meter. pH-meter

adalah alat ukur pH yang sering digunakan di laboratorium karena tingkat ketelitiannya

yang tinggi. Penggunaan alat ini dengan cara dicelupkan pada larutan yang akan diuji, pada

pH meter akan muncul angka skala yang menunjukkan pH larutan. Terdapat dua jenis pH-

meter yaitu pH-meter analog dan pH-meter digital.

Derajat keasaman suatu zat (pH) ditunjukkan dengan skala 0 -14.

a. Larutan dengan pH < 7 bersifat asam.

b. Larutan dengan pH = 7 bersifat netral.

c. Larutan dengan pH > 7 bersifat basa.

Indikator Universal

Indikator universal juga disebut Skala pH (Power of Hidrogen) mempunyai skala

antara 0 sampai dengan 14. posisi 0 ditempati zat yang bersifat asam, posisi angka 7 yang

terletak di tengah-tengah untuk zat yang bersifat netral, sedang 14 untuk zat yang bersifat

basa. Dengan kata lain angka kurang dari tujuh zat tersebut bersifat asam, dan jika lebih

dari angka 7 zat tersebut bersifat basa.

Page 47: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

41

VI. Model dan Metode Pembelajaran

1. Model Pembelajaran : Kooperatif Learning Tipe STAD

2. Metode Pembelajaran : Informasi, Diskusi dan Eksperimen

VII. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Pokok Tahap (Fase) Kegiatan Belajar Alokasi

Waktu Guru Siswa

A. Pendahuluan Fase I

Pembukaan

a) Memusatkan perhatian

siswa melalui kegiatan:

a. Mengucapkan salam

pembuka

(menghaturkan

panganjali umat).

b. Mengabsen

kehadiran siswa

untuk meningkatkan

kedisiplinan siswa.

b) Menyampaikan pada

siswa materi yang

hendak mereka

pelajari.

c) Menyampaikan

a) Perhatian siswa

terpusat dengan:

a. Membalas

salam pembuka

dari guru

(menghaturkan

panganjali

umat).

b. Siswa

memperhatikan

dengan seksama

saat diabsen.

b) Siswa

mendengarkan dan

menyimak pokok

bahasan yang

5 menit

Page 48: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

42

kompetensi dasar dan

tujuan pembelajaran

yang ingin dicapai

selama kegiatan

pembelajaran.

d) Menyajikan gambar

jeruk,anggur,elemen

volta dengan

menggunakan jeruk,

obat mag dan meminta

siswa untuk membuat

pertanyaan-pertanyaan

yang mengaitkan

pengetahuan awal

siswa dengan materi

yang akan dipelajari.

disampaikan.

c) Siswa

memperhatikan

dan mendengarkan

dengan seksama.

d) Siswa membuat

pertanyaan

berdasarkan

pengetahuan awal

dan pengalaman

dalam kehidupan

sehari-hari secara

logis.

B. Kegiatan Inti

1. Eksplorasi Fase II

Pengembangan

a) Guru mengembangkan

materi pembelajaran

tentang sifat asam

,basa dan garam

(karateristik dan pH)

b) Guru mengontrol

pemahaman siswa

sesering mungkin

dengan memberikan

pertanyaan-

pertanyaan.

c) Guru memberi

penjelasan mengapa

jawaban pertanyaan

tersebut benar atau

salah.

d) Guru beralih pada

a) Siswa menyimak,

mendengarkan

dan mencatat

materi

pembelajaran

yang

dikembangkan

oleh guru.

b) Siswa menjawab

semua pertanyaan

guru dengan

pengetahuan yang

dimilikinya.

c) Siswa

mendengarkan

dan menyimak

jawaban

permasalahan

yang disampaikan.

d) Siswa dengan

penuh antusiasme

15 menit

Page 49: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

43

konsep yang lain yaitu

tentang fungsi dan

penggunaan pHmeter

jika siswa telah

memahami pokok

masalahnya.

e) Guru memupuk rasa

kerjasama siswa

dengan cara

mengarahkan siswa

untuk membentuk

kelompok yang

bersifat heterogen dan

masing-masing

anggota kelompok

terdiri atas 4 -5 orang

siswa.

mampu

memahami pokok

permasalahan.

e) Siswa membentuk

kelompok secara

heterogen .

2. Elaborasi Fase III Latihan

Terbimbing

a) Guru menyuruh

semua siswa dalam

setiap kelompok

untuk menyelesaikan

tugas-tugas yang ada

dalam LKS sampai

tuntas untuk cakupan

materi asam, basa,

dan garam dengan

cara kerjasama dan

disiplin

a) Masing – masing

siswa dalam setiap

kelompok

menyelesaikan

tugas-tugas yang

ada dalam LKS

untuk cakupan

materi asam, basa,

dan garam. dengan

cara kerjasama

dan disiplin

35 menit

Page 50: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

44

Fase IV

Kegiatan

Kelompok

a) Guru memberikan

kesempatan kepada

siswa berdiskusi dan

saling bertukar

pendapat untuk

memformulasikan

jawaban secara jujur.

b) Guru meminta

seluruh siswa untuk

menulis jawaban LKS

yang telah disepakati

bersama.

c) Guru meminta salah

satu kelompok untuk

mempresentasikan

jawaban LKS.

d) Guru mengumpulkan

laporan masing-

masing kelompok.

a) Masing-masing

siswa berdiskusi

dan saling bertukar

pendapat untuk

memformulasikan

jawaban secara

jujur.

b) Semua siswa

menulis jawaban

LKS yang telah

disepakati

bersama.

c) Siswa

mendengarkan dan

memberikan

tanggapannya.

d) Siswa

mengumpulkan

laporan kelompok

yang telah dibuat

kepada guru

3. Konfirmasi Fase V Quis a) Guru meminta siswa

menyimpulkan materi

yang telah mereka

pahami selama proses

pembelajaran

b) guru memberikan quis

untuk menambah

pemahaman siswa

tentang asam, basa,

dan garam dengan

tujuan untuk

mengetahui

keberhasilan siswa

setelah belajar

kelompok. Hasil tes

digunakan sebagai

hasil perkembangan

individu dan

a) Secara disiplin

siswa

menyimpulkan

materi yang telah

dibahas.

b) Siswa menjawab

quis yang

diberikan guru

dengan jujur

tentang asam, basa,

dan garam.

20 menit

Page 51: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

45

disumbangkan sebagai

nilai perkembangan

dan keberhasilan

kelompok.

Fase VI Skor

Kemajuan

Individu

a) Guru memberikan

penghargaan secara

individu dengan

memberikan nilai atas

hasil kerja yang telah

dilakukan oleh siswa.

Nilai atau skor

kemajuan individu ini

tidak berdasarkan

pada skor mutlak

siswa, tetapi

berdasarkan pada

beberapa jauh skor

kuis terkini yang

melampui rata-rata

skor siswa yang lalu.

a) Siswa

mendapatkan

penghargaan

berupa nilai atas

hasil kerja yang

telah dilakukan.

Fase VII

Penghargaan

Kelompok

a) Guru memberikan

penghargaan secara

kelompok dengan

memberikan nilai atas

hasil kerja yang telah

dilakukan oleh siswa.

a) Siswa

mendapatkan

penghargaan

berupa nilai atas

hasil kerja yang

telah dilakukan

secara

berkelompok.

C. Penutup a) Guru menyampaikan

materi yang akan

dibahas pada

pertemuan selanjutnya.

b) Guru menyampaikan

salam penutup untuk

mengakhiri proses

pembelajaran

a) Siswa

mendengarkan

dengan seksama

terkait dengan

materi yang akan

dibahas

selanjutnya.

b) Siswa

mengucapkan

salam penutup

kepada guru.

5 menit

Page 52: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

46

VIII. Sumber dan Alat/Bahan Pembelajaran

1. Sumber :

a) Winarsih, A., Nugroho, A., Sulistyoso, Zajuri, M., Supliyadi, & Suyanto, S.

2008. IPA Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan

Departemen Pendidikan Nasional

b) Sugiyarto, T., & Ismawati, E. 2008. IPA untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta:

Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

c) Tim Abdi Guru. 2006. IPA Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta:

Penerbit Erlangga

d) LKS WAJAR untuk IPA Kelas VII semester I (ganjil)

2. Alat dan bahan pembelajaran:

Alat :

a) Laptop

b) LCD

c) Powerpoint Asam,Basa dan Garam

d) pHmeter

e) Gelas

f) Pipet

Bahan :

a) Air minum

b) Ale ale

c) Obat mag

d) Lakmus Merah

e) Lakmus Biru.

IX. Penilaian

1. Teknik Penilaian : Tes Tertulis dan Observasi

2. Aspek yang Dinilai :

a) Penilaian Kognitif (Pemahaman Konsep) : Quis, Tugas Kelompok, dan Tugas

Individu

b) Penilaian Afektif : Penilaian karakter meliputi kerjasama,jujur,disiplin

c) Penilaian Psikomotor : Kinerja Ilmiah Siswa

3. Bentuk Instrumen : Tes Uraian, Lembar Observasi, LKS (Terlampir)

4. Instrumen : Lembar Observasi, Tes Hasil Belajar (Terlampir)

Page 53: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

47

Lampiran

TES HASIL BELAJAR

Indikator

1. Mengidentifikasi sifat asam, basa dan garam dengan menggunakan indikator yang

sesuai.

2. Menyebutkan sifat asam,basa dan garam

3. Mengelompokkan bahan-bahan di lingkungan sekitar berdasarkan konsep asam,

basa dan garam.

4. Menggunakan pHmeter untuk menentukan skala keasaman dan kebasaan.

TES URAIAN (QUIS) :

1. Sebutkan beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi larutan asam,

basa, dan garam!

2. Sebutkan 2 sifat larutan asam,basa dan garam

3. Berilah 3 contoh bahan-bahan di lingkungan sekitar yang termasuk asam, basa dan

garam!

4. Alat apakah yang digunakan untuk mengukur tingkat keasaman dan kebasaan suatu

zat?

No. KUNCI JAWABAN SKOR

1 Cara penentuan senyawa bersifat asam, basa atau netral dapat

menggunakan kertas lakmus, larutan indicator alami , larutan indicator

buatan, indikator universal, dan pH-meter .

25

2 Sifat asam : 25

Mengetahui, Singaraja, 1 Agustus 2016

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran IPA

I Made Suantara S.Pd Ni Made Dwi Lidyastuti, S.Pd

NIP. 19680910 199003 1 010 NIP. 19650117 198601 2 001

Page 54: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

48

Dapat mengubah warna indikator, seperti mengubah warna

kertas lakmus biru menjadi merah.

Sifat basa :

Dapat mengubah warna indikator, seperti mengubah warna

kertas lakmus merah menjadi biru.

Sifat garam :Tidak mengubah warna kertas lakmus merah maupun

biru

3 Pengelompokkan Bahan-Bahan di Lingkungan Sekitar Berdasarkan

Sifat Asam, Basa dan Garam

Asam Basa Garam

Air Jeruk, Air

Cuka

Air Kapur, Larutan Pasta

Gigi, Air Sabun

Air Garam

25

4 pH meter dengan skala 0 -14.

a. Larutan dengan pH < 7 bersifat asam.

b. Larutan dengan pH = 7 bersifat netral.

c. Larutan dengan pH > 7 bersifat basa.

25

Total Skor 100

RUBRIK PENILAIAN TES URAIAN ( QUIS )

No Aspek yang Dinilai Skor

1 Tidak dapat menyelesaiakan soal sama sekali. 0

2 Mencoba memberikan suatu penyelesaian tetapi salah

total

10

3 Memberikan suatu penyelesaian yang ada unsur

benarnya,tetapi tidak memadai

15

4 Memberikan suatu penyelesaian yang benar 25

Page 55: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

49

PENUGASAN TERSTRUKTUR

I. Judul : Asam, Basa, Garam.

II. Standar Kompetensi : 2. Memahami Klasifikasi Zat

III. Kompetensi Dasar : 2.1 Mengelompokkan sifat larutan asam, larutan basa dan

larutan garam melalui alat dan indikator yang tepat.

IV. Pendahuluan : Pada kegiatan berikut anda akan mengidentifikasi

bahan- bahan yang bersifat asam,basa,dan garam serta

mengukur secara kuantitatif tingkat keasaman,

kebasaan atau kegaraman larutan dengan pH meter.

V. Tujuan Kegiatan : Mengidentifikasi bahan-bahan ke dalam sifat larutan

asam,

basa dan garam.

VI. Materi :

Penentuan Sifat Larutan Asam-Basa dan Garam.

Sifat larutan dapat ditentukan dengan kertas lakmus. Dalam larutan asam kertas

lakmus berwarna merah, sedangkan dalam larutan basa berwarna biru. Dalam larutan

netral kertas lakmus merah tetap merah, kertas lakmus biru tetap biru.

VII. Alat dan Bahan :

1. Air minum 5. Kertas Lakmus Merah

2. Ale ale. 6. Kertas Lakmus Biru

3. Obat Mag (Promag) 7. pHmeter

4. Gelas

VIII. Prosedur Kerja

1. Amati beberapa larutan yang ada dihadapanmu dengan menggunakan panca indra

yang kamu miliki ( mencium,mencicipi,merasakan dengan kulit).

2. Masukan data yang diperoleh kedalam tabel dibawah ini.

3. Kemudian, celupkan kertas lakmus merah ke dalam setiap larutan. Amati warna

kertas lakmus tersebut, apakah mengalami perubahan? Catat hasil pengamatan Anda

dalam Tabel Pengamatan.

4. Ulangi langkah nomor 3 dengan menggunakan kertas lakmus biru

Lembar Kerja Siswa (LKS-1.1)

Page 56: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

50

5. Masukan data yang diperoleh kedalam tabel dibawah ini.

6. Ukurlah derajad keasaman larutan tersebut dengan menggunakan Ph meter.

7. Masukan data yang diperoleh kedalam tabel dibawah ini

IX. Data Pengamatan

Larutan

Indra Perubahan Warna Ph

meter Sifat

Larutan Bau Rasa Sentuhan Lakmus

Merah

Lakmus

Biru

1.Air Aqua

2.Ale ale

3.Jamu pahit

X. Pertanyaan :

1.Buatlah pertanyaan investigatif sebanyak mungkin dari hasil pengamatan yang telah

kamu lakukan.

Jawab :...............................................................................................................................

..............................................................................................................................

2.Manakah larutan diatas yang termasuk asam,basa dan garam. ?

1. Larutan asam : ............................................................................................

2. Larutan basa : .............................................................................................

3. Larutan netral : ................................................................................................

Simpulan :

1. Sifat larutan (asam, basa, dan netral) dapat ditentukan dengan menggunakan

................................Jika ke dalam larutan asam dicelupkan kertas lakmus merah, maka

warnanya ................................... Jika dicelupkan kertas lakmus biru maka warnanya

............................... Sebaliknya, jika ke dalam larutan basa dicelupkan kertas lakmus

merah, maka warnanya ................................... Jika dicelupi kertas lakmus biru maka

warnanya .................................. Untuk larutan netral, kertas lakmus merah

........................................, sebaliknya kertas lakmus biru ................................

Page 57: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

51

2. Alat untuk mengukur derajad keasaman suatu larutan adalah..............,jika larutan

bersifat asam memiliki pH....,bersifat basa memiliki pH.........bersifat netral memiliki

ph ...........................

RUBRIK PENILAIAN LKS

Skor Kriteria

5 Memberikan suatu penyelesaian lengkap dan benar

4 Memberikan suatu penyelesaian benar, sedikit cacat tetapi memuaskan

3 Memberikan suatu penyelesaian benar, banyaknya cacat, tetapi hampir

memuaskan

2 Memberikan suatu penyelesaian yang ada unsur benarnya, tetapi tidak

memadai

1 Memcoba memberi suatu penyelesaian, tetapi salah total

0 Tidak mencoba memberikan penyelesaian sama sekali

Nilai LKS = Skor yang diperoleh x 5

RUBRIK PENILAIAN

a) PPK (Penilaian Pemahaman Konsep)

LEMBAR OBSERVASI

KOMPETENSI PPK SISWA

Mata pelajaran : IPA Pertemuan ke :……………………

Kelas : VII Hari/tanggal :……………………

Semester :1 Pokok bahasan :……………………

Kelompok No. Nama Siswa Nilai

QUIS LKS

Nilai Pemahaman Konsep = 2

LKS Nilai Quis Nilai

Page 58: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

52

b) Sikap Siswa (Karakter Siswa)

LEMBAR OBSERVASI

SIKAP SISWA

Mata pelajaran : IPA Pertemuan ke :…………….

Kelas : VII Hari/tanggal :…………….

Semester : 1 Pokok bahasan:……………

No. Nama Siswa Item Penilaian *)

Skor Nilai (1) (2) (3)

Nilai = 100x

maksimalskor

diperolehyangskor

Keterangan *) Item Penilaian:

(1) Kerjasama siswa dalam kelompok

Skor Kriteria

4 Dapat memberi dan menerima penjelasan dari teman sekelompoknya.

3 Dapat memberi dan tidak dapat menerima penjelasan dari teman sekelompoknya.

2 Sebagian memberi dan menerima penjelasan dari teman sekolompoknya.

1 Tidak dapat memberi dan tidak dapat menerima penjelasan dari teman

sekolompoknya.

(2) Sikap Disiplin

Skor Kriteria

4 Semua tugas dapat dikerjakan tanpa bermain main

3 Sebagian tugas dapat dikerjakan tanpa bermain main

2 Sebagian tugas dapat dikerjakan dengan sedikit bermain main

1 Tidak dapat mengerjakan tugas dan banyak bermain main

Page 59: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

53

(3) Sikap Jujur

Skor Kriteria

4 Semua tugas dapat dikerjakan dengan jujur

3 Sebagian tugas dapat dikerjakan dengan jujur

2 Sebagian tugas dapat dikerjakan dengan sedikit tidak jujur

1 Tidak dapat mengerjakan tugas dengan jujur

Kinerja ilmiah Siswa

LEMBAR OBSERVASI

SIKAP SISWA

Mata pelajaran : IPA Pertemuan ke :…………….

Kelas : VII Hari/tanggal :…………….

Semester : 1 Pokok bahasan:……………

No. Nama Siswa Item Penilaian *)

Skor Nilai (1) (2) (3)

(1) Cara meggunakan alat dan bahan percobaan

Skor Kriteria

4 Dapat menggunakan alat dan bahan sesuai dengan petunjuk praktikum dengan benar dan lengkap.

3 Dapat menggunakan alat dan bahan sesuai dengan petunjuk praktikum dengan lengkap, namun sedikit unsur benarnya.

2 Dapat menggunakan alat dan bahan sesuai dengan petunjuk praktikum kurang lengkap.

1 Kurang dapat menggunakan

alat dan bahan sesuai dengan petunjuk praktikum.

Page 60: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

54

(2) Kemampuan menganalisa data

Skor Kriteria

4 Siswa mampu menganalisa data hasil percobaan dengan benar, lengkap dan ilmiah.

3 Siswa mampu menganalisa data hasil percobaan dengan benar, lengkap, namun sedikit ilmiah.

2 Siswa mampu menganalisa data hasil percobaan dengan benar, namun kurang lengkap.

1 Siswa kurang mampu menganalisa data hasil percobaan dengan benar.

(3) Presentasi Hasil Diskusi Kelompok

Skor Kriteria

4 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara terstruktur, ilmiah, terbuka dan memuaskan.

3 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara terstruktur, ilmiah, namun kurang terbuka.

2 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara terstruktur, namun kurang ilmiah.

1 Kurang dapat mempresentasikan hasil diskusi kelompok.

Nilai = 100x

maksimalskor

diperolehyangskor

Page 61: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

55

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMP Laboratorium Undiksha Singaraja

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Kelas/ Semester : VII/ 2

Standar Kompetensi : 7. Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem.

Kompetensi Dasar : 7.1 Menentukan ekosistem dan saling hubungan antara komponen

ekosistem.

Indikator :

Alokasi waktu : 2 Jam Pelajaran

Tujuan Pembelajaran :

Setelah memenyaksikan gambar ekosistem sawah dan video ekosistem laut, siswa mampu:

1. Menggambarkan dalam bentuk diagram/ skema, minimal 2 buah model rantai

makanan.

2. Menggambarkan dalam bentuk diagram minimal 2 buah model jaring-jaring makanan.

3. Mencari persamaan dan perbedaan antara ekosistem sawah dengan ekosistem laut.

Karakter Yang Dinilai : peduli lingkungan, bersahabat/ komunikatif, dan tanggung

jawab

Materi Pembelajaran : Ekosistem

1. Kesatuan antara komunitas dengan lingkungannya dimana didalamnya ada

hubungan timbalbalik disebut dengan ekosistem.

Menggambarkan dalam bentuk diagram rantai makanan dan jaring-jaring

kehidupan berdasar hasil pengamatan suatu ekosistem.

Page 62: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

56

2. Rantai makanan : Merupakan peristiwa makan dan dimakan dalam suatu

Ekosistemdengan uruta

Jaring-jaring makanan : Merupakan sekumpulan rantai makanan yang saling

berhubungandalam suatu ekosistem.

Piramida makanan : Merupakan gambaran perbandingan antara produsen,

konsumenI,

konsumen II, dan seterusnya. Dalam piramida ini semakin kepuncak biomassanya

semakin kecil.

Page 63: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

57

Strategi/ Metode Pembelajaran:

Model : Cycle Learning (EEK)

Strategi : Cooperative Learning

Metode : Penayangan video dan gambar ekosistem, diskusi, tanya jawab

Langkah-langkah Kegiatan:

a. Kegiatan Pendahuluan ( 10 menit )

Motivasi/ apersepsi :

Guru menayangkan gambar ekosistem sawah, lalu bertanya ; “Gambar apakah

ini ?” Organisme apa sajakah yang ada disana ?

Siswa menjawab pertanyaan guru.

Guru menayangkan organisme-organisme yang ada di sawah sambil bertanya:

“Apakah semua organisme ini saling berhubungan atau tidak ?”.

Siswa menjawab pertanyaan guru.

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, serta penilaian

yang akan dilakukan hari ini.

Guru membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS).

Siswa membaca LKS yang dibagikan oleh guru.

Prasyarat:

Siswa mengenal minimal nama jenis tumbuhan dan hewan yang hidup di sawah.

b. Kegiatan Inti (30 menit)

Fase Eksplorasi

Guru menayangkan video ekosistem laut.

Siswa menyaksikan video dengan seksama.

Guru membagikan alat dan bahan yang digunakan dalam pembelajaran lalu

menjelaskan petunjuk pelaksanaan kegiatan pembelajaran.

Siswa menerima alat dan bahan yang dibagikan oleh guru lalu mendengarkan

petunjuk guru.

Fase Elaborasi.

Siswa bersama kelompoknya menggunting gambar lalu membuat rantai

makanan dan jaring makanan dari gambar tersebut sesuai petunjuk guru.

Page 64: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

58

Siswa mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan di LKS dan menuliskan

hasilnya dalam bentuk laporan.

Guru melakukan penilaian karakter bersahabat/ komunikatif pada tiap

kelompok.

Fase Konfirmasi

Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal.

Guru memberikan penilaian peduli lingkungan atas presentasi yang

dilakukan oleh siswa.

Guru meluruskan konsep yang perlu dibenahi dan menambahkan

jawaban siswa yang belum lengkap

c. Kegiatan Penutup (10 menit)

Guru dan siswa berdiskusi membuat rangkuman / kesimpulan terhadap

kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.

Sumber Belajar:

Video ekosistem laut

Gambar organisme-organisme yang ada pada ekosistem sawah dan laut.

Buku pegangan siswa BSE SMP karangan Wasis dkk,Teguh dkk,Anni Winarsih

dkk.

Buku referensi yang relevan

LKS

Lembar Observasi

Penilaian

a. Teknik Penilaian

Observasi (Penilaian Karakter)

Skor LKS (Penilaian Kognitif)

b. Bentuk Instrumen

Lembar Obsevasi

c. Contoh Instrumen Penilaian

1. Penilaian Karakter

Page 65: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

59

KLP Anggota

Karakter Yang Dinilai Jumlah

skor

Rata-

rata Nilai Ket Peduli

Lingkungan

Bersahabat/

Komunikatif

Tanggung

Jawab

Keterangan:

a. Karakter Peduli Lingkungan

- Mampu menjelaskan akibat yang timbul dari musnahnya salah satu organisme

dalam ekosistem (skor 90)

- Tidak mampu menjelaskan akibat yang timbul dari musnahnya salah satu

organisme dalam ekosistem(skor 75)

b. Karakter Bersahabat/ Komunikatif

- Bekerjasama mengerjakan LKS (skor 90)

- Tidak bekerjasama mengerjakan LKS (skor 90)

c. Karakter Tanggung Jawab

- Mengerjakan LKSsecara utuh (skor 90)

- Tidak mengerjakan LKS secara utuh(skor 75)

2. Penilaian LKS (Kognitif).

Skor penilaian LKS ada pada masing-masing soal (LKS terlampir).

Mengetahui, Singaraja, 25 April 2016

Kepala SMP Lab Undiksha Guru Mata Pelajaran

I Made Suantara, S.Pd. Putu Anna Masriyani Giri, S.Pd.

Page 66: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

60

INSTRUMEN PENILAIAN KARAKTER

Mata Pelajaran : IPA

Materi Pokok : “Ekosistem”

Kelas/ Semester : VII/ 2

Waktu : 27 April 2016

No. Nama

Karakter Yang Diuji

Jumlah Rata-

rata Ket.

Peduli

Lingkunga

n

Bersahaba

t/

Komunika

tif

Tanggun

g Jawab

1 ADHYAKSA KLP. 1:

2 ADITYA 1,2,3,4

3 AGNES

4 AGUS W. KLP 2:

5 ALIT 5,6,7,8

6 AUDY

7 CHIQUITA KLP 3:

8 DANDY 9,10,11,12

9 DEO

10 DENDY KLP 4:

11 DITHA 13,14,15,16

12 DWI P.

13 EDO KLP 5:

14 EKA P. 17,18,19,20

15 ERNA

16 FEBRINA KLP 6:

17 FEBRY S. 21,22,23,24

18 FERNANDA

19 GRACE KLP 7:

20 HADI 25,26,27,28

Page 67: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

61

21 HOKI

22 KEVIN KLP 8:

23 KHOIRUNNI

SA

29,30,31,32,3

3

24 MARIANI

25 PERMATA

26 PUTRI C.

27 PUTRI D.

No. Nama

Karakter Yang Diuji

Jumlah Rata-

rata Ket.

Peduli

Lingkunga

n

Bersahaba

t/

Komunika

tif

Tanggun

g Jawab

28 RAMA

29 RENDRA

30 RIVALDO

31 SAKA

32 SURYA ARI

33 YUNI

Keterangan:

a. Karakter Peduli Lingkungan

- Berinisiatif membuang sampah yang ditemukan selama melakukan pengamatan

(skor 90)

- Tidak berinisiatif membuang sampah yang ditemukan selama melakukan

pengamatan (skor 75)

b. Karakter Bersahabat/ Komunikatif

- Butir 1

1. Kuadran tersusun rapi (skor 90)

2. Kuadran tidak tersusun rapi (skor 75)

- Butir 2

Page 68: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

62

1. Bekerjasama mengerjakan LKS (skor 90)

2. Tidak bekerjasama mengerjakan LKS (skor 75)

c. Karakter Tanggung Jawab

- Mengumpulkan LKS tepat waktu (skor 90)

- Tidak mengumpulkan LKS tepat waktu (skor 75)

NamaKelompok :

:

1. ........................................................................................................

.....

.

2. ........................................................................................................

....

3. ........................................................................................................

....

4. ........................................................................................................

5. ....

Kelas :

5. ........................................................................................................

.................................

A. Standar Kompetensi

7. Memahami saling ketergantungan dalam ekositem.

B. Kompetensi Dasar

7.1 Menentukan ekosistem dan saling hubungan antara komponenekosistem.

C. Indikator Pembelajaran

Menggambarkan dalam bentuk diagram rantai makanan dan jaring-jaring

kehidupan berdasar hasil pengamatan suatu ekosistem.

D. Tujuan Pembelajaran

Setelahmemenyaksikangambarekosistemsawahdan video ekosistemlaut, siswamampu:

SubBahasan : Ekosistem

AlokasiWaktu : 80menit

Kelas : VII

Semester : 2

Page 69: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

63

4. Menggambarkan dalam bentuk diagram/ skema, minimal 2 buah model rantai

makanan.

5. Menggambarkan dalam bentuk diagram minimal 2 buah model jaring-jaring makanan.

Karakter Yang Dinilai : pedulilingkungan, bersahabat/ komunikatif,

dantanggungjawab

E.AlatdanBahan

Kertastempel

Gambarorganisme-orgaismedalamekosistemsawahdanlaut.

Lemkertas

Gunting

Spidol

LembarKerjaSiswa (LKS)

Video ekosistemlaut

F. Langkah Kerja

I. Persiapan (lakukansecaramandiri).

1. Bergabunglahbersamakelompok kalian masing-

masingdanduduklahberkelompok.

2. MintalahalatdanbahansertaLembarKerjaSiswa (LKS) yang

diperlukandalamkegiatanpembelajaranhariinipada guru kalian.

3. BacalahLembarKerjaSiswa (LKS)

denganseksamalaluamatikeseluruhangambarpadahalamanterakhir.

4. Saksikanlah video ekosistemlaut yang ditayangkanoleh guru.

II. Diskusikelompok

1. Guntinglahseluruhgambarpadahalamanterakhir LKS kalian.

2. Buatlahmasing-masing minimal 2 (dua)

buahrantaimakananpadaekosistemsawahdanlautdengancaramenempelkang

ambarpadakertas temple.

3. Buatlahsebuahjaring-jaringmakanandenganmenggabungkanrantai-

rantaimakananpadatahapnomor 2 di atas.

4. Jawablahpertanyaan-pertanyaandiskusiberikut:

Page 70: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

64

G. DISKUSI!

1. Berdasarkanjaring-jaringmakanan yang telah kalian buat, organismeapakah

yang berperansebagaiprodusen, konsumen,

danpenguraipadaekosistemsawah?

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

2. Berdasarkanjaring-jaringmakanan yang telah kalian buat, organismeapakah

yang berperansebagaiprodusen, konsumen, danpenguraipadaekosistemlaut?

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

3. Apakahyang terjadiapabilaseluruhpopulasipadidimusnahkan ?Jelaskan!

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

4. Apakahkesimpulankegiatanpembelajaranhariini?

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

(setiapsoalmemilikiskor 25)

NILAI PARAF

Singaraja, ………………………..

Page 71: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

65

PADI

BELALANG

KEPITING

FITOPLANKTON

TIKUS

IKAN BESAR

JAMUR

ZOOPLANKTON

ELANG

ULAR

IKAN KECIL

BAKTERI

Page 72: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

66

BURUNG PIPIT

HIU

AYAM

Page 73: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

67

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMP Laboratorium Undiksha Singaraja

Mata Pelajaran : IPA

Kelas/Semester : VII/ I (satu)

Tahun Pelajaran : 2016/2017

Pokok Bahasan : Asam, Basa dan Garam

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 kali pertemuan)

V. Standar Kompetensi : 2. Memahami Klasifikasi Zat

VI. Kompetensi Dasar : 2.2. Pengelompokkan sifat larutan asam, larutan

basa dan larutan garam melalui alat dan

indikator yang tepat.

VII. Indikator

1. Menyebutkan sifat asam, basa, dan garam.

2. Mengidentifikasi sifat asam, basa dan garam dengan menggunakan indikator yang

sesuai.

3. Mengelompokkan bahan-bahan di lingkungan sekitar berdasarkan konsep asam, basa

dan garam.

4. Menggunakan pHmeter untuk menentukan skala keasaman dan kebasaan.

5. Menunjukkan prilaku berkarakter ,meliputi : bekerja sama,jujur dan disiplin..

VIII. Tujuan Pembelajaran :

Setelah pembelajaran berlangsung diharapkan :

1. melalui kegiatan diskusi siswa mampu secara jujur menyebutkan sifat asam, basa,

dan garam berdasarkan hasil pengamatan.

2. melalui kegiatan eksperimen siswa mampu secara bekerjasama mengidentifikasi

sifat asam, basa dan garam dengan menggunakan indikator yang sesuai.

3. melalui kegiatan pengamatan siswa mampu secara bekerjasama mengelompokkan

bahan-bahan di lingkungan sekitar berdasarkan konsep asam, basa dan garam

Page 74: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

68

4. melalui kegiatan eksperimen siswa mampu secara disiplin menggunakan pHmeter

untuk menentukan skala keasaman dan kebasaan .

V. Materi Pembelajaran

1. Identifikasi Sifat Asam ,Basa dan Garam

Pada umumnya larutan dapat bersifat asam, basa atau netral. Sifat larutan tersebut

dapat ditunjukkan dengan menggunakan indikator asam-basa, yaitu zat-zat warna

yang warnanya berbeda dalam larutan asam, basa dan garam. Cara penentuan

senyawa bersifat asam, basa atau netral dapat menggunakan kertas lakmus, larutan

indikator, indikator universal.

Sifat-sifat zat yang bersifat asam, basa, dan garam

E. Asam :

Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang di dalam larutannya (air) mampu

menghasilkan ion hidronium (H+). Beberapa contoh asam dan sumbernya dapat

dilihat pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1. Beberapa Contoh Asam

Nama Asam Rumus Kimia Sumber/Kegunaan

Asam klorida HCl Getah lambung, disebut juga asam

lambung, untuk membantu pencernaan

makanan.

Asam sulfat H2SO4 Dipergunakan sebagai air aki

Asam asetat

(asam cuka)

CH3COOH Cuka dapur

Asam metanoat

(asam semut)

HCOOH Alat komunikasi dan pemertahanan

diri bagi semut

Asam sianida

(asam biru)

HCN Ketela pohon (racun pada singkong)

Asam sulfida H2S Penyebab bau busuk pada telur.

Page 75: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

69

(i). Anggur mengandung asam tartrat

(ii) Jeruk mengandung asam sitrat

(i) (ii)

Asam karbonat H2CO3 Minuman bersoda

Asam laktat C2H4OHCOOH Susu masam, yoghurt

Sifat-sifat Larutan Asam

Senyawa asam ada berwujud padat, cair, dan gas. Senyawa tersebut ada yang

bermanfaat, ada pula merugikan bagi tubuh. Karena itu, kita harus mengetahui

sifat-sifat umum asam.

f. Asam mempunyai rasa masam. Bahan yang berasa masam dipastikan

mengandung asam, namun tidak semua asam memiliki rasa masam, terutama

asam-asam kuat yang sangat berbahaya bagi tubuh. Berkaitan dengan sifat

tersebut, kalian tidak diperbolehkan mencicipi bahan-bahan kimia secara

sembarangan untuk mengetahui sifat zat tersebut, tetapi disarankan menggunakan

indikator.

g.Bersifat korosif, artinya dapat menyebabkan terjadinya korosi (perkaratan) pada

logam, misalnya besi; dan kerusakan batuan atau marmer.

h.Bereaksi dengan logam menghasilkan gas hidrogen dan garam. Hidrogen

mudah terbakar disertai letupan untuk menghasilkan uap air.

i. Bereaksi dengan karbonat menghasilkan gas karbondioksida dan garam.

j. Dapat mengubah warna zat-zat lain, seperti mengubah warna kertas lakmus

biru menjadi merah., sari bunga sepatu, sari kol merah, dan lain-lain.

F. Basa :

Page 76: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

70

Menurut Arrhenius, basa adalah zat yang melepaskan ion hidroksida (OH-) ketika

dilarutkan dalam air. Beberapa contoh basa dapat dilihat pada Tabel 1.2.

Tabel 1.2. Beberapa Contoh Basa dan Kegunaannya

Nama Asam Rumus Kimia Kegunaan

Natrium hidroksida (soda

api)

NaOH Bahan baku pembuatan sabun

cuci.

Kalium hidroksida KOH Bahan baku pembuatan sabun

mandi.

Magnesium sulfat Mg(OH)2 Obat maag.

Amonium hidroksida

(larutan amoniak)

NH4OH Bahan baku pembuatan pupuk

urea.

Kalsium hidroksida (air

kapur)

Ca(OH)2 Pemutih tembok.

Aluminium hidroksida Al(OH)3 Obat maag.

Sifat-sifat Basa

Senyawa basa umumnya ada dalam bentuk padat. Beberapa basa sangat

bermanfaat bagi kehidupan, tetapi banyak pula berbahaya. Karena itu, kalian perlu

mengenal sifat-sifat basa.

(f) Bersifat kaustik, artinya dapat merusak kulit atau bahan-bahan lain.

(g) Mempunyai rasa pahit atau getir.

(h) Bereaksi dengan lemak (khususnya basa kuat) membentuk lapisan sabun dan

terasa licin di tangan. Sifat ini dimanfaatkan pada abu gosok untuk mencuci

piring.

(i) Dapat mengubah warna zat lain, seperti kertas lakmus merah menjadi biru,

sari bunga sepatu, sari kol merah, dan lain-lain. Perubahan warna yang

diakibatkan oleh senyawa basa berbeda dengan perubahan warna yang

diakibatkan oleh senyawa asam.

(j) Menetralkan sifat asam.

Page 77: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

71

Beberapa contoh basa ada dalam kehidupan sehari-hari kita, misalnya natrium

hidroksida, aluminium hidroksida, magnesium hidroksida, dan kalsium

hidroksida. Natrium hidroksida digunakan

untuk membuka saluran bak cuci atau

toilet yang mampat, karena dapat

melarutkan endapan lemak. Selain itu

NaOH juga digunakan sebagai pembersih

oven, bahan pembuatan sabun, kertas, dan

rayon. Aluminium hidroksida dan magnesium hidroksida biasanya digunakan

sebagai obat maag. Kalsium hidroksida biasanya digunakan dalam pertanian

untuk menanggulangi tanah yang bersifat terlalu asam, dan pemutih tembok.

Beberapa cairan pembersih biasanya mengandung amonium hidroksida.

G. Garam

Pencampuran larutan asam dan larutan basa menyebabkan terjadi reaksi antara ion

H+ dari asam dengan ion OH

- dari basa membentuk air (H2O). Reaksi tersebut

menyebabkan larutan menjadi bersifat netral, sehingga disebut reaksi netralisasi.

Apabila diuji dengan kertas lakmus, maka warna kertas lakmus tidak akan berubah.

Selain menghasilkan air, reaksi tersebut juga akan menghasilkan garam.

Secara sederhana, reaksi netralisasi dapat digambarkan sebagai berikut.

Beberapa contoh garam dapat dilihat pada Tabel 1.3.

H. Tabel 1.3. Beberapa Contoh Garam dan Kegunaannya

Nama Asam Rumus Kimia Sumber/Kegunaan

Natrium klorida NaCl Penyedap masakan

Magnesium sulfat (garam

Inggris)

MgSO4 Obat pencuci perut (pencahar)

Kalsium karbonat CaCO3 Pembentuk batu kapur, pualam,

Asam + Basa Garam + Air

Page 78: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

72

dan marmer

Aluminium sulfat Al2(SO4)3 Ada dalam tawas, untuk

menjernihkan air minum.

Natrium bikarbonat

(soda kue)

NaHCO3 Digunakan untuk

mengembangkan roti.

2. Menentukan Skala Keasaman dan Kebasaan

pH-meter

Pengujian sifat larutan asam basa dapat juga menggunakan pH-meter. pH-meter

adalah alat ukur pH yang sering digunakan di laboratorium karena tingkat

ketelitiannya yang tinggi. Penggunaan alat ini dengan cara dicelupkan pada

larutan yang akan diuji, pada pH meter akan muncul angka skala yang

menunjukkan pH larutan. Terdapat dua jenis pH-meter yaitu pH-meter analog dan

pH-meter digital.

Derajat keasaman suatu zat (pH) ditunjukkan dengan skala 0 -14.

a. Larutan dengan pH < 7 bersifat asam.

b. Larutan dengan pH = 7 bersifat netral.

c. Larutan dengan pH > 7 bersifat basa.

Indikator Universal

Indikator universal juga disebut Skala pH (Power of Hidrogen) mempunyai skala

antara 0 sampai dengan 14. posisi 0 ditempati zat yang bersifat asam, posisi angka

7 yang terletak di tengah-tengah untuk zat yang bersifat netral, sedang 14 untuk

Page 79: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

73

zat yang bersifat basa. Dengan kata lain angka kurang dari tujuh zat tersebut

bersifat asam, dan jika lebih dari angka 7 zat tersebut bersifat basa.

VI. Model dan Metode Pembelajaran

3. Model Pembelajaran : Kooperatif Learning Tipe STAD

4. Metode Pembelajaran : Informasi, Diskusi dan Eksperimen

VII. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Pokok Tahap (Fase) Kegiatan Belajar Alokasi

Waktu Guru Siswa

D. Pendahuluan Fase I

Pembukaan

e) Memusatkan perhatian

siswa melalui kegiatan:

a. Mengucapkan salam

pembuka

(menghaturkan

panganjali umat).

b. Mengabsen

kehadiran siswa

untuk meningkatkan

kedisiplinan siswa.

f) Menyampaikan pada

siswa materi yang

hendak mereka

pelajari.

e) Perhatian siswa

terpusat dengan:

a. Membalas

salam pembuka

dari guru

(menghaturkan

panganjali

umat).

b. Siswa

memperhatikan

dengan seksama

saat diabsen.

f) Siswa

mendengarkan dan

6 menit

Page 80: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

74

g) Menyampaikan

kompetensi dasar dan

tujuan pembelajaran

yang ingin dicapai

selama kegiatan

pembelajaran.

h) Menyajikan gambar

jeruk,anggur,elemen

volta dengan

menggunakan jeruk,

obat mag dan meminta

siswa untuk membuat

pertanyaan-pertanyaan

yang mengaitkan

pengetahuan awal

siswa dengan materi

yang akan dipelajari.

menyimak pokok

bahasan yang

disampaikan.

g) Siswa

memperhatikan

dan mendengarkan

dengan seksama.

h) Siswa membuat

pertanyaan

berdasarkan

pengetahuan awal

dan pengalaman

dalam kehidupan

sehari-hari secara

logis.

E. Kegiatan Inti

1. Eksplorasi Fase II

Pengembangan

f) Guru mengembangkan

materi pembelajaran

tentang sifat asam

,basa dan garam

(karateristik dan pH)

g) Guru mengontrol

pemahaman siswa

sesering mungkin

dengan memberikan

pertanyaan-

pertanyaan.

h) Guru memberi

penjelasan mengapa

jawaban pertanyaan

tersebut benar atau

salah.

f) Siswa menyimak,

mendengarkan

dan mencatat

materi

pembelajaran

yang

dikembangkan

oleh guru.

g) Siswa menjawab

semua pertanyaan

guru dengan

pengetahuan yang

dimilikinya.

h) Siswa

mendengarkan

dan menyimak

jawaban

permasalahan

yang disampaikan.

15 menit

Page 81: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

75

i) Guru beralih pada

konsep yang lain yaitu

tentang fungsi dan

penggunaan pHmeter

jika siswa telah

memahami pokok

masalahnya.

j) Guru memupuk rasa

kerjasama siswa

dengan cara

mengarahkan siswa

untuk membentuk

kelompok yang

bersifat heterogen dan

masing-masing

anggota kelompok

terdiri atas 4 -5 orang

siswa.

i) Siswa dengan

penuh antusiasme

mampu

memahami pokok

permasalahan.

j) Siswa membentuk

kelompok secara

heterogen .

2. Elaborasi Fase III Latihan

Terbimbing

b) Guru menyuruh

semua siswa dalam

setiap kelompok

untuk menyelesaikan

tugas-tugas yang ada

dalam LKS sampai

tuntas untuk cakupan

materi asam, basa,

dan garam dengan

cara kerjasama dan

disiplin

b) Masing – masing

siswa dalam setiap

kelompok

menyelesaikan

tugas-tugas yang

ada dalam LKS

untuk cakupan

materi asam, basa,

dan garam. dengan

cara kerjasama

dan disiplin

35 menit

Page 82: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

76

Fase IV

Kegiatan

Kelompok

e) Guru memberikan

kesempatan kepada

siswa berdiskusi dan

saling bertukar

pendapat untuk

memformulasikan

jawaban secara jujur.

f) Guru meminta

seluruh siswa untuk

menulis jawaban LKS

yang telah disepakati

bersama.

g) Guru meminta salah

satu kelompok untuk

mempresentasikan

jawaban LKS.

h) Guru mengumpulkan

laporan masing-

masing kelompok.

e) Masing-masing

siswa berdiskusi

dan saling bertukar

pendapat untuk

memformulasikan

jawaban secara

jujur.

f) Semua siswa

menulis jawaban

LKS yang telah

disepakati

bersama.

g) Siswa

mendengarkan dan

memberikan

tanggapannya.

h) Siswa

mengumpulkan

laporan kelompok

yang telah dibuat

kepada guru

3. Konfirmasi Fase V Quis c) Guru meminta siswa

menyimpulkan materi

yang telah mereka

pahami selama proses

pembelajaran

d) guru memberikan quis

untuk menambah

pemahaman siswa

tentang asam, basa,

dan garam dengan

tujuan untuk

mengetahui

keberhasilan siswa

setelah belajar

kelompok. Hasil tes

digunakan sebagai

hasil perkembangan

individu dan

c) Secara disiplin

siswa

menyimpulkan

materi yang telah

dibahas.

d) Siswa menjawab

quis yang

diberikan guru

dengan jujur

tentang asam, basa,

dan garam.

20 menit

Page 83: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

77

disumbangkan sebagai

nilai perkembangan

dan keberhasilan

kelompok.

Fase VI Skor

Kemajuan

Individu

b) Guru memberikan

penghargaan secara

individu dengan

memberikan nilai atas

hasil kerja yang telah

dilakukan oleh siswa.

Nilai atau skor

kemajuan individu ini

tidak berdasarkan

pada skor mutlak

siswa, tetapi

berdasarkan pada

beberapa jauh skor

kuis terkini yang

melampui rata-rata

skor siswa yang lalu.

b) Siswa

mendapatkan

penghargaan

berupa nilai atas

hasil kerja yang

telah dilakukan.

Fase VII

Penghargaan

Kelompok

b) Guru memberikan

penghargaan secara

kelompok dengan

memberikan nilai atas

hasil kerja yang telah

dilakukan oleh siswa.

b) Siswa

mendapatkan

penghargaan

berupa nilai atas

hasil kerja yang

telah dilakukan

secara

berkelompok.

F. Penutup c) Guru menyampaikan

materi yang akan

dibahas pada

pertemuan selanjutnya.

d) Guru menyampaikan

salam penutup untuk

mengakhiri proses

pembelajaran

c) Siswa

mendengarkan

dengan seksama

terkait dengan

materi yang akan

dibahas

selanjutnya.

d) Siswa

mengucapkan

salam penutup

kepada guru.

5 menit

Page 84: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

78

VIII. Sumber dan Alat/Bahan Pembelajaran

1. Sumber :

e) Winarsih, A., Nugroho, A., Sulistyoso, Zajuri, M., Supliyadi, & Suyanto, S.

2008. IPA Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan

Departemen Pendidikan Nasional

f) Sugiyarto, T., & Ismawati, E. 2008. IPA untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta:

Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

g) Tim Abdi Guru. 2006. IPA Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta:

Penerbit Erlangga

h) LKS WAJAR untuk IPA Kelas VII semester I (ganjil)

3. Alat dan bahan pembelajaran:

Alat :

g) Laptop

h) LCD

i) Powerpoint Asam,Basa dan Garam

j) pHmeter

k) Gelas

l) Pipet

Bahan :

f) Air minum

g) Ale ale

h) Obat mag

i) Lakmus Merah

j) Lakmus Biru.

IX. Penilaian

1. Teknik Penilaian : Tes Tertulis dan Observasi

2. Aspek yang Dinilai :

d) Penilaian Kognitif (Pemahaman Konsep) : Quis, Tugas Kelompok, dan Tugas

Individu

e) Penilaian Afektif : Penilaian karakter meliputi kerjasama,jujur,disiplin

f) Penilaian Psikomotor : Kinerja Ilmiah Siswa

3. Bentuk Instrumen : Tes Uraian, Lembar Observasi, LKS (Terlampir)

4. Instrumen : Lembar Observasi, Tes Hasil Belajar (Terlampir)

Page 85: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

79

Lampiran

TES HASIL BELAJAR

Indikator

5. Mengidentifikasi sifat asam, basa dan garam dengan menggunakan indikator yang

sesuai.

6. Menyebutkan sifat asam,basa dan garam

7. Mengelompokkan bahan-bahan di lingkungan sekitar berdasarkan konsep asam,

basa dan garam.

8. Menggunakan pHmeter untuk menentukan skala keasaman dan kebasaan.

TES URAIAN (QUIS) :

5. Sebutkan beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi larutan asam,

basa, dan garam!

6. Sebutkan 2 sifat larutan asam,basa dan garam

7. Berilah 3 contoh bahan-bahan di lingkungan sekitar yang termasuk asam, basa dan

garam!

8. Alat apakah yang digunakan untuk mengukur tingkat keasaman dan kebasaan suatu

zat?

No. KUNCI JAWABAN SKOR

1 Cara penentuan senyawa bersifat asam, basa atau netral dapat

menggunakan kertas lakmus, larutan indicator alami , larutan indicator

buatan, indikator universal, dan pH-meter .

25

Mengetahui, Singaraja, 1 Agustus 2016

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran IPA

I Made Suantara S.Pd Ni Made Dwi Lidyastuti, S.Pd

NIP. 19680910 199003 1 010 NIP. 19650117 198601 2 001

Page 86: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

80

2 Sifat asam :

Dapat mengubah warna indikator, seperti mengubah warna

kertas lakmus biru menjadi merah.

Sifat basa :

Dapat mengubah warna indikator, seperti mengubah warna

kertas lakmus merah menjadi biru.

Sifat garam :Tidak mengubah warna kertas lakmus merah maupun

biru

25

3 Pengelompokkan Bahan-Bahan di Lingkungan Sekitar Berdasarkan

Sifat Asam, Basa dan Garam

Asam Basa Garam

Air Jeruk, Air

Cuka

Air Kapur, Larutan Pasta

Gigi, Air Sabun

Air Garam

25

4 pH meter dengan skala 0 -14.

a. Larutan dengan pH < 7 bersifat asam.

b. Larutan dengan pH = 7 bersifat netral.

c. Larutan dengan pH > 7 bersifat basa.

25

Total Skor 100

RUBRIK PENILAIAN TES URAIAN ( QUIS )

No Aspek yang Dinilai Skor

1 Tidak dapat menyelesaiakan soal sama sekali. 0

2 Mencoba memberikan suatu penyelesaian tetapi salah

total

10

3 Memberikan suatu penyelesaian yang ada unsur

benarnya,tetapi tidak memadai

15

4 Memberikan suatu penyelesaian yang benar 25

Page 87: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

81

PENUGASAN TERSTRUKTUR

Judul : Asam, Basa, Garam.

Standar Kompetensi : 2. Memahami Klasifikasi Zat

Kompetensi Dasar : 2.1 Mengelompokkan sifat larutan asam, larutan basa dan

larutan garam melalui alat dan indikator yang tepat.

Pendahuluan :Pada kegiatan berikut anda akan mengidentifikasi bahan-

bahan yang bersifat asam,basa,dan garam serta mengukur

secara kuantitatif tingkat keasaman, kebasaan atau

kegaraman larutan dengan pH meter.

Tujuan Kegiatan : Mengidentifikasi bahan-bahan ke dalam sifat larutan basa dan garam.

Materi :

Penentuan Sifat Larutan Asam-Basa dan Garam.

Sifat larutan dapat ditentukan dengan kertas lakmus. Dalam larutan asam kertas

lakmus berwarna merah, sedangkan dalam larutan basa berwarna biru. Dalam larutan

netral kertas lakmus merah tetap merah, kertas lakmus biru tetap biru.

Alat dan Bahan :

5. Air minum 5. Kertas Lakmus Merah

6. Ale ale. 6. Kertas Lakmus Biru

7. Obat Mag (Promag) 7. pHmeter

8. Gelas

Prosedur Kerja

1. Amati beberapa larutan yang ada dihadapanmu dengan menggunakan panca indra

yang kamu miliki ( mencium,mencicipi,merasakan dengan kulit).

2. Masukan data yang diperoleh kedalam tabel dibawah ini.

3. Kemudian, celupkan kertas lakmus merah ke dalam setiap larutan. Amati warna

kertas lakmus tersebut, apakah mengalami perubahan? Catat hasil pengamatan Anda

dalam Tabel Pengamatan.

4. Ulangi langkah nomor 3 dengan menggunakan kertas lakmus biru

5. Masukan data yang diperoleh kedalam tabel dibawah ini.

Lembar Kerja Siswa (LKS-1.1)

Page 88: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

82

6. Ukurlah derajad keasaman larutan tersebut dengan menggunakan Ph meter.

7. Masukan data yang diperoleh kedalam tabel dibawah ini

Data Pengamatan

Larutan

Indra Perubahan Warna Ph

meter Sifat

Larutan Bau Rasa Sentuhan Lakmus

Merah

Lakmus

Biru

1.Air Aqua

2.Ale ale

3.Jamu pahit

Pertanyaan :

1.Buatlah pertanyaan investigatif sebanyak mungkin dari hasil pengamatan yang telah

kamu lakukan.

Jawab :...............................................................................................................................

..............................................................................................................................

2.Manakah larutan diatas yang termasuk asam,basa dan garam. ?

1. Larutan asam : ............................................................................................

2. Larutan basa : .............................................................................................

3. Larutan netral : ................................................................................................

Simpulan :

1. Sifat larutan (asam, basa, dan netral) dapat ditentukan dengan menggunakan

................................Jika ke dalam larutan asam dicelupkan kertas lakmus merah, maka

warnanya ................................... Jika dicelupkan kertas lakmus biru maka warnanya

............................... Sebaliknya, jika ke dalam larutan basa dicelupkan kertas lakmus

merah, maka warnanya ................................... Jika dicelupi kertas lakmus biru maka

warnanya .................................. Untuk larutan netral, kertas lakmus merah

........................................, sebaliknya kertas lakmus biru ................................

Page 89: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

83

e) Alat untuk mengukur derajad keasaman suatu larutan adalah..............,jika larutan

bersifat asam memiliki pH....,bersifat basa memiliki pH.........bersifat netral memiliki

ph ...........................

RUBRIK PENILAIAN

LKS

Skor Kriteria

5 Memberikan suatu penyelesaian lengkap dan benar

4 Memberikan suatu penyelesaian benar, sedikit cacat tetapi memuaskan

3 Memberikan suatu penyelesaian benar, banyaknya cacat, tetapi hampir

memuaskan

2 Memberikan suatu penyelesaian yang ada unsur benarnya, tetapi tidak

memadai

1 Memcoba memberi suatu penyelesaian, tetapi salah total

0 Tidak mencoba memberikan penyelesaian sama sekali

Nilai LKS = Skor yang diperoleh x 5

RUBRIK PENILAIAN

PPK (Penilaian Pemahaman Konsep)

LEMBAR OBSERVASI

KOMPETENSI PPK SISWA

Mata pelajaran : IPA Pertemuan ke :……………………

Kelas : VII Hari/tanggal :……………………

Semester :1 Pokok bahasan :……………………

Kelompok No. Nama Siswa Nilai

QUIS LKS

Nilai Pemahaman Konsep = 2

LKS Nilai Quis Nilai

Page 90: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

84

c) Sikap Siswa (Karakter Siswa)

LEMBAR OBSERVASI

SIKAP SISWA

Mata pelajaran : IPA Pertemuan ke :…………….

Kelas : VII Hari/tanggal :…………….

Semester : 1 Pokok bahasan:……………

No. Nama Siswa Item Penilaian *)

Skor Nilai (1) (2) (3)

Nilai = 100x

maksimalskor

diperolehyangskor

Keterangan *) Item Penilaian:

(1) Kerjasama siswa dalam kelompok

Skor Kriteria

4 Dapat memberi dan menerima penjelasan dari teman sekelompoknya.

3 Dapat memberi dan tidak dapat menerima penjelasan dari teman

sekelompoknya.

2 Sebagian memberi dan menerima penjelasan dari teman sekolompoknya.

1 Tidak dapat memberi dan tidak dapat menerima penjelasan dari teman

sekolompoknya.

(2) Sikap Disiplin

Skor Kriteria

4 Semua tugas dapat dikerjakan tanpa bermain main

3 Sebagian tugas dapat dikerjakan tanpa bermain main

2 Sebagian tugas dapat dikerjakan dengan sedikit bermain main

Page 91: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

85

1 Tidak dapat mengerjakan tugas dan banyak bermain main

(3) Sikap Jujur

Skor Kriteria

4 Semua tugas dapat dikerjakan dengan jujur

3 Sebagian tugas dapat dikerjakan dengan jujur

2 Sebagian tugas dapat dikerjakan dengan sedikit tidak jujur

1 Tidak dapat mengerjakan tugas dengan jujur

Kinerja ilmiah Siswa

LEMBAR OBSERVASI

SIKAP SISWA

Mata pelajaran : IPA Pertemuan ke :…………….

Kelas : VII Hari/tanggal :…………….

Semester : 1 Pokok bahasan:……………

No. Nama Siswa Item Penilaian *)

Skor Nilai (1) (2) (3)

(1) Cara meggunakan alat dan bahan percobaan

Skor Kriteria

4 Dapat menggunakan alat dan bahan sesuai dengan petunjuk praktikum

dengan benar dan lengkap.

3 Dapat menggunakan alat dan bahan sesuai dengan petunjuk praktikum

dengan lengkap, namun sedikit unsur benarnya.

2 Dapat menggunakan alat dan bahan sesuai dengan petunjuk praktikum

kurang lengkap.

Page 92: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1959010119840310… · Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium

86

1 Kurang dapat menggunakan

alat dan bahan sesuai dengan petunjuk praktikum.

(2) Kemampuan menganalisa data

Skor Kriteria

4 Siswa mampu menganalisa data hasil percobaan dengan benar, lengkap dan

ilmiah.

3 Siswa mampu menganalisa data hasil percobaan dengan benar, lengkap,

namun sedikit ilmiah.

2 Siswa mampu menganalisa data hasil percobaan dengan benar, namun

kurang lengkap.

1 Siswa kurang mampu menganalisa data hasil percobaan dengan benar.

(3) Presentasi Hasil Diskusi Kelompok

Skor Kriteria

4 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara terstruktur, ilmiah, terbuka

dan memuaskan.

3 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara terstruktur, ilmiah, namun

kurang terbuka.

2 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara terstruktur, namun kurang

ilmiah.

1 Kurang dapat mempresentasikan hasil diskusi kelompok.

Nilai = 100x

maksimalskor

diperolehyangskor