Top Banner
Mengurangi Kerusakan Hutan Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Akibat Pengambilan Kayu Bakar Melalui Pendekatan Sosial Marketing LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” Dokumen laporan akhir ini disusun oleh: Magi Yanto/Manajer Kampanye Lembaga Paramitra Jawa Timur Malang Agustus 2009
100

LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo...

Feb 05, 2018

Download

Documents

vuonghuong
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

Mengurangi Kerusakan Hutan Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Akibat Pengambilan Kayu Bakar Melalui Pendekatan Sosial Marketing

LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE”

Dokumen laporan akhir ini disusun oleh: Magi Yanto/Manajer Kampanye Lembaga Paramitra Jawa Timur Malang Agustus 2009

Page 2: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

Foto Sampul: Bencis Gambar Sampul: Karnaval Konservasi di Desa Pandansari Lor Karnaval konservasi adalah salah satu bagian kegiatan kampanye bangga melestarikan alam Taman Nasional Bromo Tengge yang dilakukan 4 desa target. Kegiatan ini telah menjangkau 3500 audiens yang terdiri dari: anak-anak, bapak- bapak dan ibu-ibu rumah tangga serta remaja di desa pandansari Lor. Kegiatan ini berhasil mengorganisir 29 RT dan 6 peserta non RT. Dalam kebiatan ini pesan konservasi begitu menjangkau target utama yaitu pengambil kayu bakar di kawasan TNBTS serta menjangkau remaja dan anak-anak sebagai secondary target dalam kampanye ini, dalam kegiatan ini di sebarkan bahan media kampanye seperti poster 500 buah, factsheet 250 buah, penjangkauan billboard serta slogan kampanye yang di dengungkan secara terus menerus oleh pembawa acara kampanye konservasi ini. Karnaval konservasi ini adalah rentetan campaign yang dilakukan secara bertahap dari lomba sepak bola konservasi, lomba menggambar, lomba karnaval konservasi dan diakhiri dengan malam renungan konservasi, malam penyerahan hadiah dan pemutaran film konservasi.

Page 3: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” Judul: Laporan Akhir Kampanye “Pride”: Mengurangi Kerusakan Hutan Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Akibat Pengambilan Kayu Bakar Melalui Pendekatan Sosial Marketing Sponsor: Rare Inspirin Conservations Manager Project: Magi Yanto / Manager Campaign Lembaga Pelaksana: Lembaga Paramitra Jawa Timur Tanggal Publikasi: Maret 2008

Page 4: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

gambar

ket hal Bab Gambar 1: Peta Kawasan Taman Nasional bromo Tengger Semeru 1 1 Gambar 2: Peternakan salah satu sumber ekonomi masyarakat desa target 4 1

Gambar 3: konsep model awal 8 2 Gambar 4: stakeholder workshop 8 2 Gambar 5: FGD di masyarakat 16 2

Gambar 6: Revisi Model Konsep Final 18 2

Gambar 7: Macan Tutul (Panthera Pardus) 1 3

Gambar 8: Poster Kampanye Bangga TNBTS 4

Gambar 9: Factsheet Kampanye Bangga TNBTS 4

Gambar 10: Dakwa Konservasi Desa Argosari 4 Gambar 11: Dakwa Konservasi Desa Gading Kembar 4 Gambar12: Kerja Bakti Pemasangan Billboard di Desa Pandansari Lor 4 Gambar 13: Kostum Macan Tutul Dalam Lomba Karnaval Konservasi 4 Gambar 14: Relawan Kampanye Bangga Memakai Kaor Konservasi Dengan “Bangga”

4

Gambar 15: Kegiatan Workshop Pendidikan Konservasi Bagi Guru-Guru TK, SD-MI 4 Desa Target Kampanye Bangga Melestarikan Alam TNBTS

4

Gambar 16: Pembentukan Relawan Kampanye Bangga 4 Gambar 17: Halal Bil Halal Di Desa Pandansari Lor 4 Gambar 18: Panggung Boneka di Sekolah 4 Gambar 19: Kunjungan Sekolah Di 4 Desa Target 4 Gambar 20: Lomba Melukis Hutan Konservasi di Desa Argosari 4 Gambar 21: Lomba Sepak Bola Konservasi di Desa Pandansari Lor 4 Gambar 22: Lomba Bola Volly Konservasi di Desa Gading Kembar 4 Gambar 23: Lomba Karnaval Konservasi di Desa Pandansari Lor 4 Gambar 24: Malam Renungan Konservasi Di Desa Pandansari Lor 4 Gambar 25: Community Meeting Pembuatan Tungku Hemat Energi 4 Gambar 26: Pelatihan Tungku Hemat Energi 4 Gambar 27: Pembuatan Tungku Hemat Energi 4 Gambar 28: Community Meeting Biogas 4 Gambar 29: Pelatihan Instalasi Biogas 4 Gambar 30: Pembuatan Instalasi Biogas 4 Gambar 31: Arisan Instalasi Biogas 4 Gambar 32: Pelatihan Pembibitan 4 Gambar 33: Pembuatan Kebun Bibit Desa 4 Gambar 34: Aksi Penghijauan di Lokasi Kritis TNBTS 4 Gambar 35: Kemah Konservasi 4

Page 5: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

table

ket hal Bab

Tabel 1. Jumlah Populasi 4 Desa Target 3 1

Tabel 2. Matriks Pemangku Kepentingan 1 2

Tabel 3: Panduan Pentanyaan FGD 9 2

Table 4: Jumlah Populasi dan Sampel Desar Target dan Desa Kontrol 18 2

Tabel 5: Perubahan pengetahuan Pasca Kampanye 4 Tabel 6: Perubahan Sikap Pasca Kampanye Tabel 7: Perubahan Perilaku Pasca Kampanye

diagram

Ket hal Bab Diagram1: Hasil Survey Pemilihan Macan Tutul Sebagai Maskot Kampanye 6 3 Diagram 2. Perubahan masyarakat tentang pengetahuan batasan pengambilan kayu di dalam hutan konservasi TNBTS, sebelum dan setelah kampanye Pride di (a) kelompok target (N=376) dan (b) kelompok kontrol (N= 150) a. Kelompok Desa Target b. Kelompok Desa Kontrol

4

Diagram 3: Perubahan masyarakat tentang sikap mengenai pengambilan kayu bakar didalam kawasan TNBTS yang berdampak pada kerusakan hutan dan terjadinya banjir, sebelum dan setelah kampanye Pride di (a) kelompok target (N=376) dan (b) kelompok kontrol (N= 150) a. Kelompok Desa Target b. Kelompok Desa Kontrol

4

Diagram 4: Perubahan masyarakat tentang perilaku yang menyatakan mudah mencari sumber energy alternative selain kayu bakar, sebelum dan setelah kampanye Pride di (a) kelompok target (N=376) dan (b) kelompok kontrol (N= 150) a. Kelompok Desa Target b. Kelompok Desa Kontrol

4

Diagram 5: Perubahan masyarakat tentang perilaku yang menyatakan mudah berhenti mengambil kayu bakar, sebelum dan setelah kampanye Pride di (a) kelompok target (N=376) dan (b) kelompok kontrol (N= 150): a. Kelompok Desa Target b. Kelompok Desa Kontrol

4

Page 6: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

RINGKASAN EKSEKUTIF Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) merupakan salah satu di antara beberapa taman nasional yang ada di Propinsi Jawa Timur yang memiliki peranan penting dalam menjaga fungsi keseimbangan ekosistem kawasan yang ada di daerah sekitar Jawa Timur. Fungsi penting TNBTS bagi masyarakat Jawa Timur pada umumnya adalah dimilikinya fungsi hidrologi sebagai dae rah tangkapan ai r di D AS B rantas dan D as Sampean M adura, keanekaragaman hayati y ang cu kup t inggi, m emproduksi o ksigen deng an po tensi v egetasi hut an hu jan tropis yang rapat pada zona inti dan zona rimba, serta fungsi ekonomi bagi masyarakat yang mencari keuntungan l angsung dan k euntungan tidak langsung da ri k awasan z ona pem anfaatan tradisonal se perti po tensi w isata al am y ang m endatangkan pen gunjung da ri dal am dan l uar negeri.

Secara geografis Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) berada antara 7° 54` - 8° 13` l intang se latan da n 112° 51` - 113° 04 ` buj ur t imur. Kawasan t aman nasi onal i ni merupakan dataran tinggi yang terdiri dari komplek Pegunungan Tengger di utara dan komplek Gunung Ja mbangan di se belah se latan. S ecara adm inistratif l okasi TNBTS ber ada dal am wilayah 4 K abupaten ya ng ada di Ja wa T imur. S ebelah bar at dan s elatan ber ada dal am kawasan k abupaten M alang, se belah timur dan se latan ber ada dal am K abupaten Lum ajang. Sebelah utara berada dalam kawasan dua k abupaten yaitu Probolinggo dan Pasuruan. T otal luas kawasan konservasi dalam 4 kabupaten ini mencapai 50.276, 2 hektar.

Kampanye bangga melestarikan alam dilaksanakan di 4 desa target yaitu Desa Argosari, Desa Pandansari Lor, Desa G ading Kembar dan Desa Sidomulyo, Kecamatan Jabung Kabupaten Malang yang berbatasan langsung dengan zona rimba Taman Nasional Bromo Tangger Semeru. Waktu pel aksanaan k egiatan kampanye i ni kurang l ebih 2 t ahun y ang t erbagikan 4 bulan t ahap per encanaan kampanye dan 20 b ulan t ahap i mpelentasi kampanye di 4 desa target. Tujuan terlaksananya kampanye ini adalah Terciptanya keutuhan kawasan hutan di TNBTS sebagai upaya mempertahankan sistem pendukung kehidupan masyarakat sekitar hutan. Untuk mencapai t ujuan di at as, ad a em pat sa saran y ang di canangkan y ang dikelompokkan ke dal am sa saran peni ngkatan peng etahuan, sa saran per ubahan si kap dan sasaran perubahan perilaku . Pertama: sasaran peningkatan pengetahuan yang memiliki sasaran dal am se tahun kampanye P ride, t erjadi peni ngkatan pen getahuan pet ani di e mpat desa t argt da ri 58% m enjadi 78% m engenai bat asan pem anfaatan hut an di T NBTS. Kedua: sasaran per ubahan si kap yang m emiliki sa saran di akhir kampanye P ride t erjadi peni ngkatan kesadaran konservasi pet ani di em pat desa target da ri 37% y ang mengatakan se tuju dan sangat se tuju m enjadi 65% , bahw a peng ambilan k ayu ba kar di hut an TNBTS a kan menyebabkan hut an m enjadi r usak dan terjadinya bencana. Ketiga: sasaran perubahan perilaku yang m emiliki sa saran: 1. Setelah 12 bul an k ampanye P ride ber langsung, den gan dibangunnya pal ing t idak dua i nstalasi bi ogas, 60% ( dari se mula 30%) pet ani di em pat desa target menyatakan mudah untuk mencari energi alternatif pengganti kayu bakar. 2. Di akhir kampanye Pride, paling tidak 30% rumah tangga pengguna kayu bakar mangadopsi tungku hemat kayu bakar sehingga 50% (dari semula 18%) petani di empat desa target menyatakan mudah untuk berhenti mengambil kayu bakar di TNBTS.

Melihat tujuan dan sasaran diatas maka, program kampanye dan pendidikan konservasi (Pride) yang di kemas dengan pendekatan so sial marketing akan diupayakan untuk mencari pemecahan masalah yang bersifat inovatif dan kolektif. Inovatif berarti program akan mengenalkan i novasi-inovasi bar u bag i m asyarakat y ang se lama i ni sa ngat t ergantung pada kayu baka r, kolektif be rarti bahwa dal am se tiap pendek atan pr ogram akan di lakukan dengan mengedepankan ke bersamaan/ k olektifitas kerja se bagai upay a m embangkitkan se mangat melestarikan alam.

Page 7: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

Selam masa implementasi masa kampanye bangga di 4 desa target kegiatan yang mendukung terciptanya peningkatan pengetahuan dan mendorong perubahan sikap masyarakat telah dilakukan, kegiatan y ang di laksanakan adal ah: kegiatan se kolah y ang m elibatkan anak -anak dan g uru, kegiatan pe rlombaan-perlombaan yang m elibatkan k hlayak ramai, k egiatan dakwa, kegiatan peni ngkatan kapasitas kader/relawan dan m asyarakat t arget serta kegiatan l ainnya. Kegiatan k ampanye tersebut m enformulasikan pesan kunci kampanye dalam strategi pendekatan so cial m arketing. K egiatan y ang mampu mengintervensi perubahan per ilaku masyarakat dilakukan dengan memberikan solusi terhadap permasalahan utama yang dihadapi mereka. Masyarakat memiliki ketergantungan pada kayu bakar yang berakibat pada ancaman kerusakan hut an konservasi T aman N asional Bromo Tengger S emeru, k ampanye bangg a meberikan i novasi bi ogas dan t ungku hem at energy se bagai se buah t erobosan bar u y ang berimplikasi pada pengurangan volume pengambilan kayu bakar di dalam kawasan hutan.

Hasil yang didapatkan dal am k ampanye bang ga m elestarikan hut an TN BTS adal ah adan ya peningkatan positif pen getahuan dan peni ngkatan posi tif si kap/kesadaran m asyarakat a kan penting melestarikan hutan TNBTS. Hasil yang paling dapat diukur dari pelaksanaan kampanye bangga i alah : Selamanya k ampanye bangga m elestarikan al am t elah terbangun 11 i nstalasi bogas dengan r incian: Desa A rgosari 4 bi ogas ( bioplastik), 5 bi ogas d i desa g ading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa S idomulyo ( biogester) dan 1 bi ogas di desa pandansa ri l or (biogester). 11 bi ogas tersebut telah terinstalasi minimal ke-20 Kepala Keluarga, yang artinya ada 120 bat ang kayu b akar y ang t erselamatkan dar i peneban gan dan pencu rian kayu ba kar dalam se tahun t erakhir kampanye. D engan hi tungan 1 K K mengahabiskan 1 ba tang pohon dalam 2 bulan untuk keperluan kayu bakar. (0.5 batang pohon kayu bakar x 12 bulan x 20 KK). Disamping itu kambanye bangga mampu membangun 42 tungku hemat energy di 4 desa target dengan t ingkat kehematan mencapai 30% kayu bakar di t iap KK. Artinya dengan pembuatan tungku hemat ener gy kampanye bangg a t elah mampu menghemat kayu bak ar se banya 75. 6 batang pohon kayu yang terselamatkan dalam setahun terakhir kampanye (0.5 batang pohon kayu bakar x 12 bulan x 42 KK x 30% [kehematan kayu bakar]). Dengan intervensi inovasi biogas dan tungku hemat energy tersebut, hasil kampanye bangga mampu melestarikan 195.6 batang pohon dari dalam kawasan TNBTS yang mampu diselamatkan dari penebangan para pengambil kayu bakar.

Page 8: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

LATAR BELAKANG KAWASAN

Pendahuluan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) merupakan salah satu di antara beberapa taman nasional yang ada di Propinsi Jawa Timur yang memiliki peranan penting dalam menjaga fungsi keseimbangan ekosistem kawasan yang ada di daerah sekitar Jawa Timur. Fungsi penting TNBTS bagi masyarakat Jawa Timur pada umumnya adalah dimilikinya fungsi hidrologi sebagai dae rah tangkapan ai r di D AS B rantas dan D as Sampean M adura, keanekaragaman hayati y ang cu kup t inggi, m emproduksi o ksigen deng an pot ensi v egetasi hut an hu jan tropis yang rapat pada zona inti dan zona rimba, serta fungsi ekonomi bagi masyarakat yang mencari keuntungan l angsung dan k euntungan tidak langsung da ri k awasan z ona pem anfaatan tradisonal se perti po tensi w isata al am y ang m endatangkan pen gunjung da ri dal am dan l uar negeri.

Gambar 1: Peta Kawasan Taman Nasional bromo Tengger Semeru Deskripsi Masyarakat Desa Gading Kembar Luas wilayah desa Gading Kembar yaitu lebih kurang 2.447.015 Ha dengan alokasi tata guna lahan sawah / basah ( 128.890 Ha ) tanah kering atau tegalan 219.710 Ha. Sedangkan lahan pemukiman sangat terbatas yaitu sekitar 61,780 Ha dan lain – lain 2.035.200 Ha. Desa Gading Kembar y ang be rbatasan l angsung den gan hu tan se hingga mata penc aharian pal ing besa r pada hutan, mereka mengelola lahan hutan meskipun medan yang di lalui untuk sampai hutan

Page 9: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

juga sangat sulit, dan kemiringan lahan lebih dari 40 derajat. Tetapi semangat untuk mengelola lahan sangat k uat se hingga hampir sebagian besa r m asyarakat g ading ke mbar m engelola hutan.wilayah desa G ading K embar t erletak pada k etinggian 500 meter dari per mukaan l aut. Berdasarkan D ata m onografi D esa t ahun 2004 , jumlah pendudu k G ading Kembar 4.249 j iwa yang terhimpun dalam 2.102 jiwa laki – laki, dan 2.147 jiwa perempuan. Mayoritas penduduk Desa Gading Kembar beragama islam, dengan aktivitas keagamaan yang berkembang relatif kental. Tingkat pendidikan sangat beragam tetapi mayoritas pendidikan SD dan S MP sedang SMA ada beberapa begitupun dengan Sarjana hanya satu dua orang saja. Desa Argosari Luas lahan y ang ad a di desa A rgosari bisa dikatakan sedikit yaitu 362. 579 ha . den gan peruntukan 80 .240 ha unt uk pemukiman pe nduduk, unt uk pe rsawahan m asyarakat l uas lahannya i alah 96. 011 ha. Sedangkan un tuk l adang a tau tegalan se luas 166.168 h a, un tuk perkebunan luas lahannya ialah 20.160 ha. Tingkat pendidikan dan sumberdaya manusia yang ada di desa Argosari bisa dikatakan tertinggal jauh bila dibandingkan dengan slogan Kabupaten Malang sebagai Kabupaten pendidikan yang ada di Jawa Timur. Data dari kantor desa setempat menunjukkan bahwa ada 21 or ang m asih dal am k ondisi but a hur up. D an ha mpir seperempat penduduk yaitu 1.268 orang tidak tamat SD dan sederajatnya. Hampir separuh dari jumlah popul asi pendud uknya t elah l ulus SD d an se derajatnya y aitu 2 .057 jiwa, se dangkan penduduk yang ulus SLTP atau setingkatnya ialah 49 orang dan penduduk yang mengenyam dunia pendidikan di tingkat SLTA adalah 20 orang. Penduduk desa ini tidak pernah mengenyam dunia pendidikan pada t ingkat perguruan tinggi, karena mereka memiliki keterbatasan ekonomi untuk melanjutkan sekolah pada level ini. Desa Sidomulyo Desa Sidomulyo merupakan desa yang berbatasan dengan desa Gading kembar sebelah timur, desa su kopuro se belah selatan, kemantren se belah bar atnya. D esa i ni memiliki l uas w ilayah administratif se luas 297. 675 ha. D esa si domulyo m emiliki e mpat dusu n dan dua p edukuhan, salah satu dusun yang akan didampingi dalam program pride campaign adalah dusun Sumber keco dan dusun Ledduwur. Sumber pendapatan penduduk di desa i ni r ata-rata di topang dar i sektor per tanian, hal i ni bi sa di lihat dar i pot ensi pek erjaan dan pot ensi desa y ang r ata-rata mengandalkan komoditas pertanian. Kebanyakan dari penduduk berprofesi sebagai buruh tani, sebanyak 2.155 jiwa. Sedangkan petani yang punya lahan ada lah 15 o rang, pegawai swasta adalah 1.500 dan wirausaha sebanyak 17 orang. D i desa ini juga memiliki potensi peternakan yang lumayan tinggi. Tingkat kepemilikan sapi perah sedikit banyak membantu ekonomi masyarakat desa ini. Di sektor pendidikan, kebanyakan dari penduduk desa sidomulyo ini berada dalam pendidikan rendah atau pendidikan yang kurang. Hal ini bisa dilihat dari potensi suberdaya manusianya yang masih rendah. Rata-rata penduduk desa sidomulyo ini lulusan SD sebanyak 570 orang, hanya lulusan TK 96 orang dan tidak sekolah 366. sedangkan lulusan SLTP 290 or ang dan l ulusan SLTA hanya 38 orang. Untuk lulusan pendidikan t inggi desa ini masih dikategorikan sangat rendah, hal ini bisa dilihat dari lulusan perguruan tinggi yang hanya 8 orang. Secara umum rendahnya tingkat pendidikan yang dimiliki oleh kebanyakan penduduk desa ini berpengaruh terhadap penghasilan yang hanya menggantukan pada sektor pertanian, (buruh tani), buruh tebu, pencari kayu di hutan TNBTS dan kuli bangunan. Desa Pandansari Lor Desa pandan sa ri Lor merupakan desa y ang ber batasan den gan hut an per um pehut ani dan TNBTS di se belah timurnya. S edangkan se belah bar atnya bes a i ni ber batasan den gan desa sukopuro, desa ngadirejo sebelah selatannya dan desa gading kembar sebelah utaranya. Desa ini memiliki penduduk yang kurang lebih 5100 jiwa. Jumlah dusun yang ada di desa ini terbagi di em pat dusu n, di antara dusu n y ag kita d ampingi dal am pr ogram kampanye bangg a

Page 10: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

melestarikan alam adalah dusun, teggir, dusun begawan dan dusun bayang. Tingkat pendidikan yang ada di desa ini hampir sama dengan tiga desa target lainnya. Rata-rata penduduknya mengenyam pendidikan SD 713 orang, tidak sekolah 304 orang, lulusan SMP 456 orang, SLTA 279 dan per guruan tinggi hany a 27 or ang. Selebihnya t idak t erdaftar. R endahnya t ingkat pendidikan y ang ada di desa i ni ber akibat pad a pen gasilan dan e konomi m asyarakat de sa pandansari lor ini. Penhasilan masyarakat rata-rata hanya di topang dari sektor pertanian dan peternakan. Rata-rata p rofesi penghasilan penduduk pandasari l or adalah sebagai buruh t ani yang hampir mencapai 70 % dari semua profesi/sumber panghasilan yang ada di desa ini.

Tabel 1: Jumlah Populasi 4 Desa Target

No Nama Desa Target Jenis Kelamin Jumlah Laki-laki Perempuan

1 Gading Kembar 2.102 2.147 4.249 2 Argosari 1.774 2.024 3.798 3 Sidomulyo 2.746 2.554 5.300 4 Pandansari Lor 2.499 2.601 5.100

Total 18.447 Pemerintahan Secara umum situasi po litik dan pemerintahan yang di kawasan desa target Gading Kembar, Argosari, S idomulyo dan P andansari Lor desa i ni m asih di perankan ol eh k elompok el it kampung/desa maupun dominasi tokoh dan o rang-orang yang berpengaruh yang ada di desa. Kelompok y ang ber pengaruh y ang ada di em pat desa i ni ada lah: Kepala desa, kepala desa menjadi tokoh kunci di dua desa ini, yang peran dan posisi selalu mewarnai setiap keputusan dan kebijakan yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat desa pada umumnya, di desa Gading Kembar contohnya kepala desanya sangat akrab dengan kehidupan masyarakat desa dan selalu membantu dalam kegiatan sosial yang ada. Perangkat Desa (sekdes, ketua RW, Ketua RT dan ketua dusun), kelompok i ni m erupakan kelompok yang memberikan pengaruh yang luas terhadap persepsi sosial yang ada dikalangan masyarakat. K arena po sisi dan per anannya l angsung be rhadapan da n ber interaksi den gan komunitas sosial. T idak jarang dal am k elompok ini se ring t erjadi per depatan, per singgungan dan persepsi yang berbeda dengan anggota masyarakat. Dinamika pol itik seperti ini biasanya karena pengaruh perangkat yang terlalu bangga terhadap tugas yang mereka emban. Seakan-akan kelompok ini adalah pelaksana lapangan dari sebuah aturan yang diterapkan. Contoh di desa Pandansari Lor hal ini sering terjadi karena adanya persepsi-persepsi yang berbeda antara perangkat desa dengan anggota masyarakat. BPD (Badan Permusyawaratan Desa), peran dan posisi kelompok ini sangat stategis dalam memberikan penyeimbang terhadap kebijakan yang ada di desa . Tidak jarang BPD ber suara lantang, keras dan bahkan menentang setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak desa. Hal ini di dorong karena situasi y ang t erbentuk dalam pe rsepsi so sial pol itik BPD, bahw a per an kelompok ini sering m engasosiasikan di ri se bagai ” DPR” y ang ada di desa. K adangkala perannya seakan-akan mengambil alih kekuasaaan desa, sehingga sepak terjangnya sering tumpang tindih dengan tugasnya yang sebenarnya. Di Desa Gading kembar BPD berperan aktif dalam m emberikan kontribusi pem ikiran t erhadap pem bangunan y ang ada di desa nya. Sedangkan di Desa Argosari BPDnya cenderung over lapping terhadap tugas yang semestinya ia pegang.

Page 11: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

Tokoh Keagamaan, kelompok i ni memiliki per anan pent ing dal am si stem so sial dan si tuasi politik yang ada dua des a. Tokoh keagamaan yang ada adal ah mereka yang memiliki aktifitas ritual dalam pengajian, masjid, mushollah atau lebih dekatnya mereka yang menjadi kyai/ulama’ desa. P eranannya dal am si tuasi so sial pol itik a dalah m emberikan pen garuh sosial, penet rasi terhadap se mua golongan y ang ada di des a, memberikan fatwa-fatwa di m asjid da n mengintruksikan kepada se mua sa ntri y ang diajarinya. S eperti di d esa G ading K embar, Sidomulyo dan P andansari Lor kyai memiliki peranan penting dalam memberikan pemahaman tentang semua hal yang berkaitan masyarakatnya. Karena rata-rata masyarakatnya beragama Islam dan penetrasi pada seorang kiyai sangat tinggi. Ekonomi dan Wilayah Desa Gading Kembar Sebelum t ahun 1990 -an, m asyarakat di sini ber gantung kepada pertanian j agung dan padi , sayangnya hasil dari padi dan jagung kurang baik. Pada tahun 1990 pertanian tebu masuk Desa G ading K embar. Masuknya per tanian t ebu ke desa tersebut menawarkan l apangan pekerjaan baru kepada masyarakat yaitu sebagai buruh tebu. Dibandingkan den gan menggantungkan hi dup dar i hasi l hut an y ang hany a dapat ber tahan untuk sa tu hari, dengan bekerja menjadi bu ruh tebu m asyarakat dapat bertahan hidup lebih baik. Menjadi bur uh t ebu bag i m asyarakat ber arti m endapatkan j aminan m akan se lama sa tu bulan, dua bulan dan sampai panen tebu berakhir. Dari sinilah sebagaian masyarakat Gading Kembar mengalihkan sumber penghasilan mereka ke tebu. Meskipun persentase masyarakat yang beralih masih sedikit sekitar 25% dari masyarakat pengelola lahan hutan negara, tapi hal ini paling tidak dapat meringankan beban sebagian besar masyarakat desa Gading Kembar. Selanjutnya pada tahun 1997-1998 masyarakat mulai mengembangkan usaha ternak sapi yang didukung oleh koperasi setempat. Beralihnya sumber ekonomi dari hutan ke peternakan sapi perah dapat di rasakan keuntungannya sa mpai sekarang. D ari t ahun 1 999-2006 m asyarakat telah m ampu keluar da ri k ebutuhan ekonomi yang se lama i ni hanya be rsandar pada ha sil di hutan. Beternak sapi bukan berarti meninggalkan aktifitas masyarakat di hutan secara total. Masyarakat tetap pergi ke lahan hutan negara dan memiliki garapan complangan (petak hutan negara) dar i 1 sa mpai 3 andi l ( 1 andi l bi asanya ¼ ha. ). T umpuan har apan di hut an i ni l ebih banyak untuk menopang kebutuhan pakan ternah yang semakin meningkat setelah masyarakat menemukan profesi baru. Masyarakat setiap harinya mebutuhkan minimal 1 pikul pakan ternak yang dihasilkan dari tanaman kolonjono (rumput gajah) di hutan.

Gambar 2: Peternakan salah satu sumber ekonomi masyarakat desa target

Page 12: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

Desa Argosari Secara u mum kondisi p erekonomian tidak jauh ber beda da ri desa Gading K embar. K ondisi lahan pertanian yang ada di desa ini kurang mendukung untuk penambahan income petani yang m emiliki sa wah. R ata-rata penghasilan m asyarakat ditopang dari buruh tani, bertani di hutan negara Perum Perhutani. Sebagaian dari masyarakat argosari juga memiliki ternak sapi perah, tapi tingkat kepelikan sapi ternak lebih banyak di desa Gading Kembar. Salah satu yang menjadi permasalahan di desa ini adalah menghidupi kebutuhan rumah tangga dengan mencari kayu bakar di hutan TNBTS. Kasusnya hampir sama dengan yang ada di desa Gading K embar, masyarakat tidak memiliki sumber energi lain untuk pemenuhan kebutuhan energi rumah tangga. Dibandingkan dengan sumber energi lain seperti minyak tanah atau gas yang perlu dibeli, kayu bakar dapat didapatkan dengan gratis. Kecenderungannya hampir sama dengan desa Gading Kembar, yaitu semakin hari permintaan kayu bakar semakin meningkat, karena t ingkat populasi penduduk semakin har i semakin bertambah. Hal ini menjadi ancaman yang se rius bagi ek osistem kawasan T NBTS karena k awasan y ang di tebang se makin har i semakin luas dan cendrung merambah ke zona rimba TNBTS. Desa Sidomulyo Potensi ekonomi yang ada di desa sidomulyo secara umum t idak jauh berbeda dengan desa lainya. D esa i ni m emiliki po tensi per ekonomian dal am bi dang pertanian. Ja nis tanaman pertanian y ang m enjadi pi lihan ut ama adal ah padi dan j agung y ang menjadi pi lihan po kok dalam menopang kebutuhan ekonomi yang ada d i desa ini. Pertanian pada dan j agung lebih banyak di t anam di lahan pem ajekan a tau pr ibadi, se dangkan se bagian warga yang kurang mampu memiliki lahan memilih untuk menyewa lahan penduduk lainnya. Dan bagi kebanyakan warga y ang t idak mampu unt uk m enyewa lahan m aka pi lihan dal am pem enuhan ek onomi mereka adalam menjadi buruh tani dan buruh bangunan. Sektor selain pertaian yang menopang ekonomi masyarakat desa sidomulyo adalah peternakan dan perkebunan tebu. Peternakan sapi perah memiliki ruan tersendiri dalam mengisi perekonomian masyarakat sidomulyo. Aktivitas mencari rumput makanan ternak, memandikan sapi, m emeras susu perahan dan m engantarhasil su su ke koperasi t erdekat seolah-olah menjadi rutinitas yang sulit ditinggalkan bagi warga yang menggeluti profesi ini. Peternakan yang ada di desa sidomulyo ini kebanyakan berada di wilayah dusun Sumber Keco dan dusun Ledduwur. Sedangkan su mber e konomi l ainnya ada lah per kebunan t ebu di l ahan pamajekan/individu. G encarnya per kebunan t ebu i ni se olah-olah m endorong per cepatan ekonomi disektor kecil. Namun kalau di tilik lebih mendalam yang ada di desa ini perkebunan lebih banyak di miliki oleh pemodal dari luar atau tuan-tuan dari luar desa, sedangkan masyarakat lokal kebanyakan hanya menjadi butuh tebu saja. Permasalahan unik yang ada di desa ini adalah tekanan terhadap keberadaan hutan TNBTS. Disisi yang lain, desa sidomulyo ini tidak berbatsan dengan hutan secara langsung. Namun karena t ingkat kemiskinan, pengangguran dan sulitnya mencari lapangan pekerjaan menyebabkan sebagian m asyarakat si domulyo khususnya dusun Sumberkeco dan Ledduw ur melakukan a ktifitas di hut an TNBTS se perti pencu rian kayu ba kar, pe mbalolak kayu (penebangan liar), penambilan bung bambu dan perburuan. Desa Pandansari Lor Desa pandan sa ri Lor memiliki potensi perekonomian baik di bidang pertanian, terutama yang ada di dusu n bay ang dan dusu n be gawan. R ata-rata pendudu knya ber profesi di bidang pertanian, komoditas utamanya adalah jenis padi, ketela dan singkong. Sebagian juga menanam jagung di beberapa tempat. Potensi lain yang dimili di desa ini adalah potensi pariwisata. Di desa ini ada dua tujuan wisata lokal yang pada hari-hari tentensu menjadi rujukan dan t empat r ekresasi b agi masyarakat l okal da n se kitar. Lo kasi y ang menjadi tempat w isata tersebut pertama taman makam pahlawan dan lokasi perkemahan cuban jahe (air mancur).

Page 13: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

Dua lokasi ini letaknya berdekatan sehingga pengunjung bisa melewatkan hari-harinya di dua tempat ini. Permasalahan ekonomi yang mengancam terhadap eksistensi hutan TNBTS yang ada di desa ini adalah penebangan liar dan pengambilan bung bambu. Penebangan liar kerap terjadi di desa i ni. K arena hut an B NTS y ang be rbatasan di desa i ni t erbilang masih bai k. S ebagian aktifitas penebangan ini dilakukan pada malam hari, kebanyakan penebang liar berasal dari luar desa pandansa ri l or i ni. A kses jalan y ang m udah m enjadi sa lah sa tu peny ebab t erjadinya penebangan kayu di daer ah i ni. S edangkan peng ambilan bung b ambu di lakukan ol eh masyarakat desa pand ansari l or se kitar hu tan se perti m asyarakat du sun t eggir j uga a kan berdampak pada bi odiversitas kawasan k onservasi hut an T NBTS. A palagi pada k ondisi sa at sekarang pengambilan bung sudah pada tahap besar dan diperjual belikan dalam jumlah yang besar pula ke pasar-pasar di daerah Kota Malang. Konservasi Kawasan Pada awalnya status kawasan TNBTS di nyatakan dalam Keputusan Menteri Pertanian dalam No: 736/Mentan/X/1982 tanggal 14 Oktober 1982 Luas 58.000 Ha. Dengan status sebagai kawasan sebagai Cagar A lam Ranu Kumbolo seluas 1.403 hektar, Taman Wisata Lau t Pasir Tengger se luas 2, 67 he ktar, Taman Wisata R anu P ane dan R anu R egulo se luas 96 he ktar, Taman Wisata Darungan seluas 380 hektar, Hutan Lindung dan Hutan Produksi terbatas seluas 43.210 hektar. Selanjutnya lahirnya kawasan ini sebagai TNBTS dikeluarkan secara resmi oleh Menteri K ehutanan R I ditunjuk : S K M enteri Kehutanan dan P erkebunan N omor 278/ Kpts-VI/1997/tanggal 23 Mei 1997 dengan luasan 50.276,20 Ha. SK terakhir dari dinas kehutanan berlaku sa mpai se karang dan di jadikan t olak u kur dat a base dar i B alai T NBTS m aupun dar i pihak lain yang memiliki kepentingan terhadap kawasan konservasi yang ada di TNBTS. Persoalan Pengelolaan Kawasan Ancaman per soalan peng elolaan di kawasan 4 d esa t arget yang ber batasan T aman N asional Bromo Tengger Semeru ialah: § Pencurian kayu bakar § Penebangan liar § Pengambilan anggrek dan pakis § Perburuan satwa liar § Pengambilan bung bambu dan pengarang § Alih fungsi lahan Geografi dan Iklim Kondisi Geologis Berdasarkan pe ta geologi Jawa dan Madura ( tahun 1963)1, f ormasi kawasan TNBTS merupakan hasil gunung api kuarter muda sampai kuater tua. Kondisi geologis tersebut akhirnya membentuk kekhasan dalam keanekaragaman ekosistem yang kompleks, diantaranya adalah terdiri dari ekosistem pegunungan, gurun pasir, perairan dan hutan dataran rendah dan hutan dataran t inggi. Daerah pegunungan dengan gurun pasir yang ada merupakan ci ri khas geografis kawasan i ni ka rena m emiliki pot ensi wisata al am y ang t inggi. Hal in i b isa d ilihat dengan bany aknya w isata y ang da tang ke K aldera Ten gger/Gunung B romo dan Gunung Semeru. Kawasan TNBTS ini memiliki beberapa gunung berapi yang masih aktif dan gunung yang sudah mati (non aktif), gunung-gunung tersebut adalah: § Gunung S emeru dengan ketinggian 3.676 m d pl, merupakan Gunung tertinggi di P ulau

Jawa.

1 Sumber data: Direktorat Geologi Indonesia tahun 1963, dengan skala peta 1 : 500.000

Page 14: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

§ Gunung Pananjakan (2.700 M dpl) § Kawasan Kaldera Tengger dengan luas 5.250 hektar, yang berada pada ketinggian ± 2.100

meter dari permukaan laut. Di dalam deretan kaldera Tengger ini ada beberapa gunung yang masih aktif yaitu:

§ Gunung Batok (2.200 M dpl) § Gunung Widodaren (2.614 m dpl). § Gunung Bromo (2.392 m dpl.) § Gunung Kursi ( 2.581 m dpl ) § Gunung Watangan (2.601 m dpl).

Kondisi Iklim dan Cuaca Secara umum iklim yang ada di TNBTS memiliki iklim Schmidt dan Ferguson dengan klasifikasi sebagai berikut: § Tipe iklim A meliputi daerah Semeru Tengger § Tipe iklim B meliputi Semeru Selatan, Puncak, dan Lereng Timur § Tipe iklim C meliputi Argowulan, Penanjakan, Keciri, Kumbolo Jambangan § Tipe iklim D meliputi Laut Pasir, Ngadas, Ranu Pani, Blok Watu Pecah

Sementara itu, suhu udara di TNBTS berkisar antara 3° -i 22°C. Suhu terendah terjadi dini hari di musim kemarau antara 3° - 5°C. Suhu maksimal sekitar 22° - 20° C. Pada tempat ertentu, suhu bahkan sering mencapai di bawah 0°C (minus), seperti di G. Semeru/Ranu Kumbolo.

Page 15: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

PENILAIAN KAWASAN RINGKASAN PERTEMUAN PEMANGKU KEPENTINGAN Keterlibatan m asyarakat dar i aw al per encanaan hingga i mplementasi program kampanye bangga adalah mutlak. Hal ini untuk menjamin bahwa ide dan gagasan yang muncul dari bawah dapat t erakomodasikan. Selain itu, k eterlibatan akt if m asyarakat j uga dapat m embangun dukungan dan komitmen l uas untuk ber tindak. Lo kakarya pem angku kepentingan a tau pertemuan stakeholder (stakeholder workshop) merupakan salah satu forum yang dipakai untuk dapat menampung keterlibatan masyarakat. Dalam stakheholder workshop, ide, masukan dan suara dari berbagai kelompok yang berkepentingan dirangkum menjadi gagasan kolektif. Berikut adalah matriks pemangku kepentingan beserta kepentingan yang dibawa, potensi serta konsekuensi dari kehadiran pemangku kepentingan tersebut dalam perencanaan program.

Tabel 2. Matriks Pemangku Kepentingan

No Peserta / Stakeholder

Nama

Issu kunci Issue yang akan dibawa oleh stakeholder

Minat / Motif Kepentingan apa yang akan disuarakan oleh stakeholder, mengapa berminat untuk datang

Potensi kontribusi. Apa yang bisa diberikan oleh pertemuan kepada stakeholder

Konsekuensi

1 Koperasi Usaha Bersama Gading Kembar

Murjani Pengelolaan limbah ternak sapi upaya menghilangkan ketergan-tungan pada kayu bakar

KUB telah mengimplementasikan biogas dan akan memberikan pembelajaran pada semua peserta

Mensinergikan issue konservasi dengan skema energi biogas yang telah diterapkan

KUB akan mendukung kampanye konservasi selama 1 tahun program

2 Lembaga Kemitraan Desa Pengelola Hutan (LKDPH)

Bambang Sukkan

Kontrak bagi hasil dalam pegelolaan hutan pro-duksi dengan perhutani akan

Sharing pe-ngalaman pengelolaan hutan negara (masalah akan berdapak

Dukungan dan masukan terhadap masalah yang dihadapi dalam penge-lolaan hutan negara Perum Perutani

LKDPH terlibat secara aktif dalam upaya konservasi kawasan TN-BTS

Page 16: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

No Peserta / Stakeholder

Nama

Issu kunci Issue yang akan dibawa oleh stakeholder

Minat / Motif Kepentingan apa yang akan disuarakan oleh stakeholder, mengapa berminat untuk datang

Potensi kontribusi. Apa yang bisa diberikan oleh pertemuan kepada stakeholder

Konsekuensi

berdampak pada ma-salah konservasi

pada konservasi kawasan TN-BTS)

3 pesanggem (petani hutan)

Pak ngatui, Sukkan

Sharing bagi hasil hasil pe-ngelolaan hutan produksi antara perhutani dan pesanggem

Mencari dukungan bagi pengelola-an hutan negara, de-ngan prinsip adil dan sejahtera

Memberikan pemahaman tentang issue konservasi dalampraktek pengelolaan hutan negara.

Dukungan keterlibatan SDM dalam kampanye dan praktek konservasi

4 Kelompok peternak sapi perah

Mustakim P. Budi

Harga susu perah masih sangat rendah.

pengaruh ketersediaan air dan makanan ternak terutama pada musim kemarau pada produksi susu sebagai sumber ekonomi yg dapat me-ngalihkan ke-tergantungan pada hutan.

Pemahaman pentingnya konservasi aspek pro-duski susu perah terutama ketersediaan pakan ternak dan air

Keterlibatan dalam upaya konservasi

5 Karang Ngaidi Peran Keterlibata Kaderaisasi Dukungan

Page 17: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

No Peserta / Stakeholder

Nama

Issu kunci Issue yang akan dibawa oleh stakeholder

Minat / Motif Kepentingan apa yang akan disuarakan oleh stakeholder, mengapa berminat untuk datang

Potensi kontribusi. Apa yang bisa diberikan oleh pertemuan kepada stakeholder

Konsekuensi

Taruna pemuda dalam pembangu-nan desa

n pemuda dalam upaya konservasi kawasan

awal penyeamat lingkungan

dalam setiap aktifitas kampanye

6 PKK Nasifah

Peranan perempuan dalam pening-katan kesejah-teraan ke-luarga

Keterlibatan peranan kaum perempuan dalam konservasi

Hubungan konservasi dengan peranan pemberdayaan perempuan

Keikut sertaan perempuan dalam konservasi

7 Muslimat Bu Suni Bu Aripa

Peranan ibu-ibu dalam pendidikan agama di keluarga

Ketersediaan air unuk memenuhi kebutuhan rumah tangga

Pemahaman konservasi dini di keluarga

Keikut sertaan perempuan dalam konservasi

8 Kelompok tahlilan laki2

Pak Musyaf-fak Wasdi

Persaudaraan dalam ukhkuwa islamiyah (persauda-raan islam)

Ketersediaan air dalam menunjang ibadah pada Alloh Swt

Issue konservasi termaktub dalam ajaran agama

Dukungan moril dan seruan moril, serta berkomit-men men-sosialisasikan issue konservasi

9 Kel Hutan Rakyat

P. Jabir Perijinan surat tebang, pungli, dan ketersediaan bibit

Peningkatan produktivitas kayu hubungan-nya dengan kelestarian lingkungan

Pemahaman bahwa hutan rakyat dapat berkontribusi pada kelestarian alam

Dukungan dalam ka-wasan penyangga

Page 18: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

No Peserta / Stakeholder

Nama

Issu kunci Issue yang akan dibawa oleh stakeholder

Minat / Motif Kepentingan apa yang akan disuarakan oleh stakeholder, mengapa berminat untuk datang

Potensi kontribusi. Apa yang bisa diberikan oleh pertemuan kepada stakeholder

Konsekuensi

10 kumpulan diba’an (malam minggu)

Bu Afipah

Keterlibatan dalam ibu-ibu dalam setiap kegiatan di desa

Ketersediaan air dalam rumah tangga

Pemahaman kepada ibu-ibu akan pentingnya konservasi

Keikutsertaan perempuan dalam konservasi

11 Komunitas Hadrah Al-banjari

Imam Syafi’i

Pendidikan bagi remaja putus sekolah misal kejar paket A

Kesenian sebagai media pendidikan konservasi

Pentingnya kesenian sebagai media kampanye koneservasi

Penggunaan media kesenian dalam konservasi (media kampanye)

12 Guru TK dan SDN

Siti n Eni

Dukungan wali murid pada pendidikan anak

Pendidikan dasar dapat merubah sikap dan perilaku anak da-lam konservasi

Pendidikan lingkungan sebagai basic pengetahuan dasar pada anak

Masukknya issue konservasi dalam pembelajaran di sekolah

13 Remaja masjid

Mislan

Peranan pemuda masjid dalam dakwa dan pengem-bangan pendidikan TPA.

Keterlibatan remaja masjid dalam penye-lamatan lingkungan

Pehaman konservasi dalam fatwa-fatwa pada remaja masdid

Dakwa sebagai media konservasi di masjid

14 TPA / Ponpes

Ustad Wasyam

Peran Ponpes dalam pelestarian

Pelestarian alam dianjurkan dalam agama

Peran TPA/ Ponpes dalam dakwa konservasi

Dakwa sebagai media konservasi di

Page 19: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

No Peserta / Stakeholder

Nama

Issu kunci Issue yang akan dibawa oleh stakeholder

Minat / Motif Kepentingan apa yang akan disuarakan oleh stakeholder, mengapa berminat untuk datang

Potensi kontribusi. Apa yang bisa diberikan oleh pertemuan kepada stakeholder

Konsekuensi

alam Islam TPA/ponpes

15 kelompok wadung/balok kayu ( pemotong kayu di alas)

Syamsul Thohir

Ketergantungan ekonomi dalam SDH

Mencari solusi dalam ketergantungan pada hutan

Peranan konservasi dalam peningkatan ekonomi

perubahan perilaku dan dukungan terhadap konservasi kawasan

16 kelompok pencari anggrek

Sukari Ketergantungan ekonomi dalam tumbuhan

Mencari solusi dalam ketergantungan pada tumbuhan hutan

Peranan konservasi dalam peningkatan ekonomi

perubahan perilaku dan dukungan terhadap konservasi kawasan

17 pemburu/penjual satwa

Pak Yono Ponco

Ketergantungan ekonomi dalam satwa

Mencari solusi dalam ketergantungan pada satwa liar

Peranan konservasi dalam peningkatan ekonomi

perubahan perilaku dan dukungan terhadap konservasi kawasan

18 Kepala desa

Kadri Argosari

Pengelolaan sumberdaya hutan yang mendejahterakan masyara-katnya

Peran pemerin-tahan desa dalam mendorong upaya konservasi ditingkat desa.

Memberikan ruang bagi pemerintah desa dalam konservasi lingkungan ditingkat desa.

Kepala desa mendukung upaya konservasi kawasan TN-BTS

19 BPD Jamari Kesejahte-raan warga desa dan pembangu-

Pentingnya perdes pegelolaan Sumber

Pemahaman konservasi dan peran dari berbagai

Dukungan terhadapa konservasi dan kam-

Page 20: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

No Peserta / Stakeholder

Nama

Issu kunci Issue yang akan dibawa oleh stakeholder

Minat / Motif Kepentingan apa yang akan disuarakan oleh stakeholder, mengapa berminat untuk datang

Potensi kontribusi. Apa yang bisa diberikan oleh pertemuan kepada stakeholder

Konsekuensi

nan desa daya alam( air) dalam upaya konservasi lahan hutan

masyarakat dalam mewujudkannya.

panye yang akan dilakukan

20 Perangkat desa (carik kapetengan, Mudin, Kasun Ketua RT-RW )

Topanalik (dempok) Buang (Gading) Nari (Gasek)

Kesejahte-raan perangkat desa

Peran peme-rintahan desa dalam mendorong upaya konservasi ditingkat desa.

Pemahaman konservasi dan peran dari berbagai masyarakat dalam mewujud-kannya.

Dukungan terhadapa konservasi dan kam-panye yang akan dilakukan

21 Koperasi Agro Niaga Jabung

Ir. Mashudi

Membangun kerjasama dengan masya-rakat dan pengem-bangan ekonomi kerakyatan berbasis peternakan sapi perah

Korelasi Peningkatan ekonomi mayarakat dengan praktek konservasi hutan

Peran koperasi dalam mendorong upaya koservasi melalui anggotanya

Sinergitas program yang mengarah pada upaya konservasi kawasan

22 Babinsa Keamanan dan keter-tiban desa

Terjaganya ketertiban dan keamanan desa

Peran para pihak dalam konservasi

Dukungan terhadap konservasi dan kampanye yang akan dilakukan

23 Muspika Peningkata Penyuluha Konservasi Dukungan

Page 21: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

No Peserta / Stakeholder

Nama

Issu kunci Issue yang akan dibawa oleh stakeholder

Minat / Motif Kepentingan apa yang akan disuarakan oleh stakeholder, mengapa berminat untuk datang

Potensi kontribusi. Apa yang bisa diberikan oleh pertemuan kepada stakeholder

Konsekuensi

Jabung n partisipasi masyarakat dalam pem-bangunan.

n bagi masya-rakat desa

sebagai pijakn pelaksanaan pembanunan yang berkelanjutan

terhadap konservasi dan kam-panye yang akan dilakukan

24 Mantri Perhutani

Pak Dayat

Pembinaan LKDPH dan pesanggem hutan negara

Pola kemi-traan dalam pengelolaan hutan negara

Pemahaman Konservasi dikawasan penyangga

Dukungan konservasi dan kampanye

25 Jaga Wana BTN-BTS

Sanali (argosari)

Keamanan kawasan hutan

Pengamanan kawasan BTNBTS

Partisipasi aktif pengaman BTN-BTS

Kerjasama program pelestarian alam

26 Organisasi Pengelola Air Minum

Kasdi Ketersediaan air bersih

Pengembagan dan pengelolaan sumberdaya air yang lestari

Konservasi di area tangkapan air dalam mendukung ketersediaan pasokan air desa

Dukungan terhadap konservasi dan kam-panye yang akan dilakukan

Lokakarya pemangku kepentingan (stakeholder workshop) dilaksanakan pada tanggal 5 Oktober 2007 bertempat di Balai Desa Gading Kembar, Kecamatan Jabung Kabupaten Malang, dan dihadiri oleh sekitar 45 peserta. Pelaksanakan lokakarya ini telah merumuskan beberapa faktor terhadap kawasan hut an TNBTS. Fa ktor l angsung dan faktor tidak langsung y ang mempengaruhi keberadaan k awasan hut an TNBTS dapat di lihat di g ambar 4 di baw ah i ni. Berdasarkan penilaian peserta workshop pembalakan liar adalah faktor langsung yang mempati urutan per tama, se lanjutnya adal ah pencu rian kayu ba kar, pen gambilan an ggrek dan bun g bambu, pengarangan bambu, perburuan satwa liar dan alih fungsi lahan merupakan hasil rangking pe rmasalahan-permasalahan u taman yang di nilai pese rta di anggap se bagai faktor langsung yang mempengaruhi kondisi hutan TNBTS. Berikut adalah skema konsep model berdasarkan hasil temuan bersama peserta stakeholder workshop.

Page 22: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

Konsep Model Awal

Gambar 3: konsep model awal

Gambar 4: stakeholder workshop I

Pembalakan Liar

Pencurian Kayu Bakar

Pengambilan Anggrek & Bung

Bambu

Pengarangan Bambu

Perburuan Satwa Liar

Alih Fungsi Lahan

Kebutuhan Ekonomi

Lemahnya Penegakan Hukum

Kesadaran Rendah

Kesengajaan

Pendidikan & SDM Rendah

Kurang Mengerti Konservasi

Lemahnya Patroli & Pengawasan TN

Kurang Informasi Satwa Lindung

Ketergantungan Lahan

Kemiskinan

Longsor & Banjir

Mata Air Berkurang

Hewan lari

Hutan Gundul

TNBTS

Hobi

Page 23: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

Ringkasan Focus Group Discussion Latar Belakang Focus Group Discussion atau FGD adalah suatu metoda yang digunakan untuk mendapatkan informasi kualitatif dari kelompok masyarakat tertentu yang akan dijadikan kelompok sasaran. Berbeda dengan interview biasa, melalui FGD diharapkan informasi yang penting dalam mengembangkan S asaran S MART dan j enis kegiatan nan tinya, dapat tergali. S ecara de finisi FGD adalah r angkaian diskusi y ang direncanakan dan dirancang untuk topik tertentu dalam suatu kondisi yang tidak mengancam dan cair (Krueger and Casey, 2000, hal. 5). Pada awalnya FGD di pakai se bagai per angkat dal am penel itian pasa r ( marketing tool) y ang kemudian diadaptasikan untuk bidang-bidang yang lain termasuk dalam soical marketing. Beberapa aspek yang memebedakan FGD dengan diskusi umum adalah sebagai berikut: 1. Ada suatu rencana untuk suatu kondisi dan proses yag terkendali dimana interaksi antara

peserta FGD terjadi, 2. Menggunakan su atu pr oses yang t erstruktur d alam m engumpulkan da n m enerjemahkan

informasinya, dan 3. Peserta di seleksi at au d ipilih ber dasarkan karakteristik t ertentu, t ema a tau i su y ang a kan

diangkat dan komposisi yang tertentu pula. Berkaitan dengan kampanye Pride di resort Jabung TNBTS ini, ada beberapa pertanyaan yang dijadikan acu an dalam FGD. Struktur pertanyaan di bagi kedalam pertanyaan pembuka. pertanyaan perkenalan, pertanyaan transisi, pertanyaan inti dan pertanyaan penutup. Table 3 di bawah ini menunjukkan struktur pertanyaan berdasarkan tema dan isu yang dibawa dalam FGD ini. Dalam pr oses diskusi y ang di laksanakan fasilitator be rperan se bagai peng arah, m ediator, inspirator ba gi pese rta yang k esulitan bi cara d an nar a su mber ( peran nar a su mber hany a sebatas memberikan pe njelasan si ngkat, se misal t entang ca ra i nstalasi bi ogas). S edangkan panduan per tanyaan yang ada , bukanlah pem batasan bagi f asilitator untuk k eluar dari f rame pertanyaan yang ada. A rtinya per tanyaan-pertanyaan f aslitator l ebih se ring at au kadang kala tidak mengacu pada d raf per tanyaan. Hal ini di lakukan dalam rangka untuk mengembangkan diskusi l ebih m endalam dan m embuat p eserta di skusi l ebih ny aman dalam m engutarakan pendapatnya.

Tabel 3: Panduan Pentanyaan FGD

Struktur Pertanyaan

Tema 1: Pembalakan liar

Tema 2: Pencurian kayu bakar

Tema 3: Pengambilan anggr ek, pakis dan satwa

1. Pertanyaan Pembuka

Siapakah nama Bapak/Ibu? Apa pekerjaan sehari-hari?

Siapakah nama Bapak/Ibu? Apa pekerjaan sehari-hari?

Siapakah nama Bapak/Ibu? Apa pekerjaan sehari-hari?

2. Pertanyaan Perkenalan

Kegiatan-kegiatan apa saja yang Bapak/ /Saudara lakukan di hutan TNBTS? Apa yang Bapak dapatkan dari berkegiatan di TNBTS, atau manfaat apa saja

Kegiatan-kegiatan apa saja yang Bapak/Ibu lakukan di hutan TNBTS? Apa yang Bapak dapatkan dari berkegiatan di TNBTS, atau manfaat apa saja

Kegiatan-kegiatan apa saja yang Bapak/Ibu lakukan di hutan TNBTS? Apa yang Bapak dapatkan dari berkegiatan di TNBTS, atau manfaat apa saja

Page 24: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

Struktur Pertanyaan

Tema 1: Pembalakan liar

Tema 2: Pencurian kayu bakar

Tema 3: Pengambilan anggr ek, pakis dan satwa

yang Bapak/Ibu dapatkan dari TNBTS

yang Bapak/ Ibu dapatkan dari TNBTS

yang Bapak/ Ibu dapatkan dari TNBTS

3. Pertanyaan transisi

Bagaimanakah menurut Bapak/Ibu kondisi hutan TNBTS sekarang? Kalau Bapak/Ibu membandingkan kondisi hutan sekarang dengan sepuluh tahun lalu, apa yang membedakan dengan kondisi sekarang?

Bagaimanakah menurut Bapak/Ibu kondisi hutan sekarang? Kalau Bapak/Ibu membandingkan kondisi hutan sekarang dengan sepuluh tahun silam, apa yang membedakan dengan kondisi sekarang?

Bagaimakah menurut Bapak/Ibu kondisi hutan sekarang? Kalau Bapak/Ibu membandingkan kondisi hutan sekarang dengan sepuluh tahun silam, apa yang membedakan dengan kondisi sekarang?

Apa yang mendorong Bapak/Ibu untuk melakukan kegiatan/mengambil hasil hutan di TNBTS? Mengapa Bapak/Ibu mengambil kayu dari hutan di TNBTS? Menurut pendapat Bapak/Ibu kegiatan mengambil kayu ini berdampak apa kepada kawasan dan kehidupan masyarakat disini?

Apa yang mendorong Bapak/ Ibu untuk mengambil kayu bakar di hutan? Mengapa Bapak/Ibu menggunakan kayu bakar sebagai sumber energi? Menurut pendapat Bapak/Ibu kegiatan mengambil kayu bakar ini berdampak apa kepada kawasan dan kehidupan masyarakat disini?

Apakah yang melatarbelakangi bapak mengambil jenis tumbuhan/satwa tersebut? Menurut pendapat Bapak/Ibu kegiatan mengambil tumbuhan ini berdampak apa kepada kawasan dan kehidupan masyarakat disini?

4. Pertanyaan Kunci

Kalau suatu saat kayu di hutan habis apa yang akan dijadikan sumber penghasilan Bapak/Ibu? Seandainya penebangan pohon berpengaruh langsung terhadap penghasilan para penebang pohon di masa depan? Apa saja kira-kira pengaruhnya?

Menurut pendapat Bapak/Ibu apa yang dapat terjadi jika tidak ada lagi pohon yang dapat dijadikan kayu bakar? Sendainya pengambilan kayu bakar terus berlangsung di hutan TNBTS tanpa ada pencegahan, menurut Bapak/Ibu apakah pengaruhnya terhadap kondisi hutan?

Menurut Bapak, jenis-jenis tumbuhan/satwa apa saja yang dilindungi oleh undang-undang/peraturan hukum? Bagaimakah kalau suatu saat tumbuhan/satwa tersebut habis? Kalau pengambilan tumbuhan terus berlangsung di hutan TNBTS, bagaimana

Page 25: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

Struktur Pertanyaan

Tema 1: Pembalakan liar

Tema 2: Pencurian kayu bakar

Tema 3: Pengambilan anggr ek, pakis dan satwa

Bagaimana pengaruhnya terhadap penghasilan Bapak/Ibu di masa yang akan datang? Bagaimana pengaruhnya?

pengaruhnya terhadap kondisi hutan? Bagaimana pengaruhnya terhadap penghasilan Bapak/Ibu dimasa yang akan datang?

Menurut Bapak/Ibu, hal-hal apa saja yang dapat dilakukan untuk mendapatkan penghasilan yang cukup tetapi juga saat yang bersamaan menjamin hutan tetap lestari sehingga tetap dapat berfungsi, salah satunya dengan tersedianya air bersih secara terus menerus?

Apakah ada alternatif penghasilan lain selain mengambil kayu bakar di hutan? Menurut Bapak/Ibu apa saja alternatif lain untuk sumber bahan bakar dalam rumah tangga masyarakat? Menurut anda hal-hal apa sajakah yang diperlukan untuk membantu anda keluar dari masalah ketergantungan pada kayu bakar?

Apakah ada alternatif penghasilan lain selain mengambil tumbuhan/satwa di hutan? Menurut Bapak/Ibu hal-hal apa sajakah yang diperlukan untuk membantu Bapak/Ibu keluar dari masalah tersebut?

Apa yang menghalangi/menghambat Bapak/Ibu dalam mencari pekerjaan lain selain mengambil sumber daya hutan/menebang pohon?

Apa yang menghalangi/ menghambat Bapak/Ibu untuk menggunakan sumber energi lain selain kayu bakar? Apa yang menghalangi anda mencari penghasilan selain dari mengambil kayu bakar?

Apakah ada cara lain yang lebih baik dan melestarikan dalam mengambil tumbuhan/satwa di hutan? Apa kira-kira kendalanya?

Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung maupun tidak langsung? (berikan contok bencana atau ketersediaan air) Pengetahuan apa yang diperlukan oleh pencari kayu untuk menjaga kelestarian

Kalau kayu di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung maupun tidak langsung? (berikan contok bencana atau ketersediaan air) Pengetahuan apa yang diperlukan oleh para pencuri kayu bakar untuk menjaga kelestarian hutan dan

Kalau tumbuhan/satwa di hutan habis, apakah akan berdampak pada kehidupan Bapak/Ibu baik secara langsung maupun tidak langsung? (berikan contok kehilangan kehati atau ketersediaan air) Pengetahuan apa yang diperlukan oleh para pengambil

Page 26: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

Struktur Pertanyaan

Tema 1: Pembalakan liar

Tema 2: Pencurian kayu bakar

Tema 3: Pengambilan anggr ek, pakis dan satwa

hutan dan ketersediaan air? (apakah isu ketersediaan air yang akan diangkat? Nilai apa yg dimiliki oleh masyarakat, berkaitan dengan pemanfaatan hutan?)

ketersediaan air?

tumbuhan/satwa hutan untuk menjaga kelestarian hutan dan ketersediaan air?

5. Pertanyaan Penutup

Hewan apakah yang sangat spesifik (unik atau istilah lokal lainnya) disini (tidak dapat ditemukan di daerah lain) dan dapat mewakili alam juga masyarakat yang ada disini?

Hewan apakah yang sangat spesifik (unik atau istilah lokal lainnya) disini (tidak dapat ditemukan di daerah lain) dan dapat mewakili alam juga masyarakat yang ada disini?

Hewan apakah yang sangat spesifik (unik atau istilah lokal lainnya) disini (tidak dapat ditemukan di daerah lain) dan dapat mewakili alam juga masyarakat yang ada disini?

Bagaimana sebaiknya hubungan antara alam dan masyarakat yang ada disini, bagaimana sebaiknya alam ini digunakan?

Bagaimana sebaiknya hubungan antara alam dan masyarakat yang ada disini, bagaimana sebaiknya alam ini digunakan?

Bagaimana sebaiknya hubungan antara alam dan masyarakat yang ada disini, bagaimana sebaiknya alam ini digunakan?

Page 27: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

Pelaksanaan FGD dilakukan sebanyak 8 kali (8 kelompok) dengan tiga tema berbeda yaitu pengambil kayu untuk kayu ba kar, pen gambil su mberdaya hut an ( anggrek, sa twa da n pa kis). Untuk tema pengambilan kayu, di karenakan isunya sensitive maka isu ini akhirnya tidak diangkat dalam FGD. Para pengambil kayu menyadari bahwa kegiatan mereka adalah terlarang dan pengambil kayu j uga adal ah peng ambil k ayu bak ar. U ntuk itu i su peng ambilan k ayu i ni d imasukkan ke dalam pengambilan kayu bakar. Pembalakan kayu dan pencurian kayu bakar memberikan ancaman yang sangat tinggi terhadap eksistensi konservasi di hutan TNBTS. FGD pada kelompok ini dilakukan 6 kali putaran dengan klasifikasi sasaran kelompok yang berbeda, yaitu kelompok laki-laki desawa 30 tahun keatas, kelompok ibu-ibu 25 tahun keatas dan kelompok pemuda umur 15-30 tahun. Sedangkan untuk topik pengambilan sumberdaya hutan (anggrek, satwa dan pakis) FGD berjalan 2 kali pada kelompok laki-laki umur 20 keatas. Jadwal realisasi Pelaksanaan FGD di desa target: Hasil Konsensus Dalam 8 k ali FG D y ang di laksanakan ada bebe rapa per samaan pese psi t entang kelestarian hutan konservasi Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, persama-persamaan tersebut ialah: Semua r espondens dalam penel itian i ni m engatakan bahw a m encari k ayu bak ar se lalu dilakukan dal am se tiap k esempatan di mana s ebagian di akui unt uk kebutuhan kayu bak ar rumah tangga sendiri. Serti yang diutarakan oleh Bapak Pairan “Kalau saya cari rumput kadang ya cari kayu” (FGD ke-5, kel. Bapak-Bapak pengambil kayu, Topik Pengambilan kayu Bakar), dan sama juga yang diutarakan Saudara Dayat: ”sama saya juga ke hutan juga, kadang cari kayu, kadang cari anggrek, pokoe seadanyalah” (FGD ke-6, kel.Pemuda pengambil kayu, Topik Pengambilan kayu bakar). Ada sebagian masyarakat juga yang memanfaatkan hasil hutan non k ayu di TNBTS, misalnya anggrek, pa kis, m encari r umput dan m encari s ayu-sayuran. S eperti y ang di utarakan B apak Sanali: ” sebagaian warga disini untuk mencari anggrek, cari pakis, cari sayur seperti nangka dan lain2” (FGD k e-2, k el. Bapak-Bapak pengambil k ayu, T opik Pengambilan k ayu Bakar), Disamping itu ada sebagian dari peserta melakukan alih fungsi lahan di kawasan hutab TNBTS, seperti m enanam j enis jagung di beber apa pet ak. H al i ni di utarakan ol eh B apak A ziz bah wa kegiatan sebagian warga adalah melakukan penanaman di sebagian lahan TNBTS: ”…menanam gandum (Jagung), cari kayu dialas pak” (FGD ke-5, kel. Bapak-Bapak pengambil kayu, Topik Pengambilan kayu Bakar). Secara um um pul a, responden m engutarakan bahwa m anfaat hut an t ak jauh da ri manfaat ekonomi semata. Responden mengkaitkan manfaat hutan kepada manfaat langsung (direct and tangible benefit) se mata. H utan hany a ber manfaat di ambil kayunya dan di ambil r umputnya, sedangkan untuk manfaat tidak langsung sebagaimana fungsi hutan konservasi pada umumnya tidaklah muncul. Dalam benak mereka hutan TNBTS adalah komoditas pemenuhan kebutuhan sehari-hari se perti pe menuhan kebutuhan kayu ba kar, kebutuhan pet ernakan dal am pengambilan r umput, kebutuhan e konomi dal am penj ualan kayu bak ar, an ggrek, pakis dan satwa. S eperti hal nya yang di katakan B apak M isto: ” kalau ada sayur saya ambil di hutan, seperti bung bambu itu kan bisa untuk dimasak dan saya mencari apa saja pokoknya yang bisa di jadikan duit.” (FGD ke-2, Kel. Bapak-Bapak pengambil kayu, Topik Pengambilan kayu Bakar) dan hal yang sama juga dikatakan Bapak Ngatuwi: ”kalau bagi saya hutan sangat bermanfaat sekali pak, saya cari kayu dan rumput tapi itupun dilakukan seminggu sekali” (FGD ke-5, Kel. Bapak-Bapak pengambil kayu, Topik Pengambilan kayu Bakar), hal yang sama juga diutarakan Ibu M ursinah: ” alas itu gimana berguna bagi masyarakat, kita tanemi lombok saja pak biar berguna” (FGD ke-1, Kel. Ibu-Ibu pengambil kayu, Topik Pengambilan kayu Bakar).

Page 28: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

Disisi yang l ain pese rta FG D m emiliki pandan gan y ang sa ma tentang kondisi hut an. S emua responden ha mpir sa ma dal am melihat kondisi hut an se karang, m enurutnya hut an TNBTS sekarang dal am kondisi r usak. S alah sa tu peny ebab k erusakan i tu adal ah di karenakan banyaknya k ayu yang di diambil oleh m asyarakat desa, nam un j uga t idak sedikit or ang yang mengambil dari masyarakat luar desa. Penyebab yang parah juga dikatakan bahwa pada tahun 1998 alas banyak dijarah oleh masyarakat dan oknum. Seperti yang dikatakan Ibu Resmiati: “hutanya rusak... apalagi setelah dijarah pada tahun 1998-an itu. Banyak orang-orang yang datang dari luar desa mengambil kayu yang besar-besar. Akhirnya orang sini ikut-ikutan mengambil kayu juga.” (FGD k e-1, K el. I bu-Ibu peng ambil k ayu, Topik P engambilan k ayu Bakar). P ernyataan se rupa j uga di sampaikan oleh S audara A limin, y ang m enyatakan hut an sasak, na mun sa udara Alimin se cara tidak langsung m enegaskan ba hwa k erusakan hut an terjadi akibat ul ahmasyarakat sendiri yang melakukan pengambilan kayu, ”ya kalau alas PA memang sudah rusak.., wong kita butuh kayu untuk masak dan penghasilan,” (FGD ke-7, Kel. Ibu-Ibu pengambil kayu, Topik Pengambilan kayu Bakar), hal senada dikemukakan oleh Bapak Rais: ” Kalau dulu ya hutannya bagus sekali.. Tapi setelah ada penjarahan hutannya jadi gundul dan rusak..” (FGD ke-3, Kel. Laki-laki pengambil anggrek, pakis dan satwa, Topik pengambilan anggrek, pakis dan satwa). Kesadaran akan dampak rusaknya Hutan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru juga terlihat dari pernyataan peserta FGD. Hampir semua peserta memiliki pandangan yang sama akan dampak r usaknya hut an bag i k ehidupan manusia. K ekeringan, l ongsor, banj ir dan berkurangnya su mber mata ai r adal ah ketakukan semua pese rta di skusi ketika hu tannya semakin r usak. D isamping i tu pul a r usaknya hut an a kan ber pengaruh pada ber kurangnya penghasilan masyarakat sekitar hutan. Hal itu dinyatakan oleh Saudara Kabul”bagi lingkungan ya pasti ada pengaruhnya pak, air juga semakin tipis sekarang, kalau musim ke-3 ini pasti sumber air yang diatas menyusud” (FGD ke-4, Kel. pemuda pengambil kayu, Topik Pengambilan kayu Bakar) dan Bapak Sukesi juga mengatakan hal yang sama, ”Dampak... ada juga sih dampaknya paling Longsor, kekeringan dan kekeringan penghasilan” (FGD ke-5, Kel. Bapak-Bapak pengambil kayu, Topik Pengambilan kayu Bakar). Hal serupa juga disampaikan di FGD kelompok ibu-ibu. Ibu Rusni misalnnya mengatakan bahwa: ”sekarang sumber-sumber yang besar sudah tidak ada lagi...., hewannya banyak yang sudah tidak ada dan berkurang” (FGD ke-7, Kel. Ibu-Ibu pengambil kayu, Topik Pengambilan kayu Bakar). Hal yang pal ing penting dalam diskusi yang di lakukan di kelompok pencari kayu bakar adalah pengambilan k ayu ba kar bu kanlan se buah pe rmasalahan per sonal a tau i su or ang-perorang, namun permasalahan kayu bakar adalah permasalahan perilaku kolektif yang dilakukan secara umum pul a. K enyataan k emiskinan, kurangnya peng hasilan dan su litnya m encari pek erjaan merupakan pe rmasalahan se tiap or ang y ang a da di sekitar hut an. N amun kenyataan so sial tersebut akhirnya dijadikan sebuah pembenaran kolektif terhadap pengambilan kayu bakar yang dilakukan secara serentak, bersama-sama. Seakan-akan ada sebuah nilai yang merestui pengambilan kayu di dalam hutan. Kegiatan pengambilan kayu di hutan bukan hanya sebatas pemenuhan kebutuhan rumah tangga masyarakat dalam memenuhi kehutuhan memasak rumah tangga di dapur, namun pengambilan kayu bakar su dah menjadi komoditas ekonomi masyarakat secara umum. Hal yang parah lagi ada lah penggunaan kayu bakar seolah-olah sudah menjadi tradisi dalam sebuah tatanan sosial yang ada. Masyarakat sepertinya dituntut menggunakan kayu bakar yang dipandang se bagai ene rgi warisan l eluhur. S eperti yang di katakan ol eh B apak Dani ”karena sudah turun temurun, kayu itu kan bahan utama masyarakat disini dalam memasak, meskipun minyak tanah banyak dijual di warung tapi masyarakat pada umumnya banyak menggunakan kayu bakar, murah pak, bisa dipakai lama lagi” (FGD ke-5, Kel. Bapak-Bapak pengambil kayu, Topik Pengambilan kayu Bakar)

Page 29: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

Temuan Dalam FGD Tentang Pengambilan Kayu Bakar Kelompok pengambil kayu memiliki alasan bahwa memakai kayu bakar dikarenakan minyak gas m ahal, se benarnya ke inginan responden untuk memakai m inyak tanah sa ngat tinggi. Namun k arena al asan ekonomi bahwa k ayu bakar j auh lebih murah bahk an kalau m au mengambil sendiri ke hutan dapat gratis, kayu bakar masih tetap menjadi sumber energi pilihan masyarakat. Katersedian k ayu bak ar se benarnya ada d i daerah tegalan/tanah penduduk, peserta FG D se benarnya m au m engambil k ayu di t egalan se ndiri. N amun k arena di t egalan kayu ba kar semakin l angka maka mereka m engambil k ayu ke al as TNBTS. H al t ersebut dikatakan oleh saudara Nasir: ”sudah takdir pak... kalau gak ngambil kayu kita gak bisa masak kan...yang pakai minyak gas biasanya kan orang kota saja.. kalu orang desa dari dulu-dulunya sudah pake kayu pak” (FGD k e-4, Kel. Pemuda pengambil kayu, Topik Pengambilan kayu Bakar). H al se nada j uga di katakan ol eh B apak N gatuwi: ”...minyak tanah mahal dan penghasilan sedikit, jadi kalau tidak pake kayu bakar mau menggunakan apa?” (FGD ke-5, Kel. Bapak-Bapak pengambil kayu, Topik Pengambilan kayu Bakar). Penggunaan Kayu bakar yang tingggi, yang dilakukan oleh masyarakat pinngir hutan tak lepas dari faktor budaya dan kebiasaan pula. Sebagai sumber energi utama yang ada di desa, penggunaan kayu dianggap sudah turun temurun dan bahkan ada suatu nilai bahwa pemakaian kayu bak ar su dah m engakar di m asyarakat. B erangkat dar i hal i ni pe makaian k ayu bak ar menjadi sa tu-satunya ener gi pi lihan penduduk di desa i ni, m eskipun kenyataannya sa at i ni semakin su lit ( semakin jauh untuk mendapatkannya). Menurut Pak Dani menggunakan kayu bakar sudah berlangsung sejak lama, ”karena sudah turun temurun, kayu itu kan bahan utama masyarakat disini dalam memasak, meskipun minyak tanah banyak dijual di warung tapi masyarakat pada umumnya banyak menggunakan kayu bakar, murah pak, bisa dipakai lama lagi” (FGD ke-5, Kel. Bapak-Bapak pengambil kayu, Topik Pengambilan kayu Bakar) hal senada j uga dikatakan oleh bapak Bambang: ”kita itu kan sejak zaman dulu dulu pakai kayu bakar, kayunya diambil dari hutan, tapi ngambilnya tidak seperti sekarang, sulit dan harus masuk ke alas disitu, dulu kan di dekat dekat sini itu sudah dapat pasti satu pikul” (FGD ke-5, Kel. Bapak-Bapak pengambil kayu, Topik Pengambilan kayu Bakar). Salah satu penyebab pengambilan kayu bakar adalah ledakan penduduk yang terjadi di daerah sekitar hut an. M eningkatnya j umlah penduduk d an k egiatan per ekonomian desa ( peternakan sapi) m enyebabkan t ingginya k ebutuhan a kan kayu bak ar i ni. Pada a khirnya, hal i ni ak an memberikan tekanan kepada hutan TNBTS. Hal tersebut dikatakan oleh Saudara Bustam ”dulu kan orangnya gak sebanyak sekarang, kalau sekarang orangnya kan tanbah banyak, jadi yang ngambil banyak juga” (FGD k e-4, Kel. Pemuda pengambil kayu, Topik Pengambilan kayu Bakar) Tingkat pe mahaman d an peng etahuan konservasi k eanekaragaman hay ati pese rta F GD kelompok pemuda ternyata juga rendah dan tidak dipahami secara mendalam ol eh peserta. Salah satu bukti bahwa keragaman pengetahuan peserta FGD ini terlihat dalam pertentangan mengenai dampak pengambilan kayu terhadap ekosistem di hutan. Pertentangan persepsi terjadi diantara para peserta FGD. Menurut sebagian peserta pengambilan kayu bakar di hutan tidak ada pengaruhnya pada kayu yang ada di dalam hutan kata Saudara Nardi: ”kalau di hutan gak mungkin habis, kan hutan itu tempatnya kayu” (FGD ke-4, Kel. P emuda pengambil kayu, Topik P engambilan kayu B akar). P endapat i ni l angsung di sangggah oleh pese rta l ainnya, menurut saudara Rohmad ”ya gak seperti itu, kayu itu akan habis kalau hutannya diambil terus, tapi kalau ditanami lagi pasti tumbu, tapi kalau dibiarkan ya gundul” (FGD ke-4, Kel. P emuda pengambil kayu, Topik Pengambilan kayu Bakar). Sebagian da ri pese rta FGD kelompok pemuda m engingkan biogas se bagai al ternatif se lain kayu bakar. Biogas dapat dikatakan sebagai sumber energi alternatif karena membangkitakan energi y ang m emanfaatkan l imbah/kotoran ternak. P otensi y ang ada di dua desa sa ngat memungkinkan untuk menerapkan biogas sebagai sistem baru atau alternatif baru selain kayu bakar. H al i ni dapat di lakukan karena desa Gading K embar khususnya dusu n dem pok dan

Page 30: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

dusun gading sebagian masyarakatnya memiliki ternak sapi, dan Di desa Argosari juga masyarakatnya se bagian m emiliki sa pi per ah. Hal t ersebut di nyatakan ol eh B apak N gatuwi ”kalau mau dibantu ya buatkan Biogas, kan akan menghemat” (FGD ke-5, Kel. B apak-Bapak pengambil kayu, Topik Pengambilan kayu Bakar), hal senada juga dinyatakan oleh Ibu Siti: ”Ya bagi yang punya sapi kompor biogas” (FGD k e-7, K el. Ibu-Ibu pe ngambil k ayu, Topik Pengambilan kayu Bakar). Keinginan untuk m enerapkan biogas sebagai alternatif baru j uga memiliki kendala dan hambatan. P embuatan i nstalasi bi ogas yang m ahal dan t idak m eratanya t ingkat k epemilikan sapi di desa di pandang ol eh se bagian pese rta se bagai kendala y ang menghalangi unt uk berubah ke sumber alternatif lain. Hal tersebut ditegaskan oleh Ibu Darul ”pakai biogas itu bagi yang punya sapi, terus kalau yang tidak punya sapi bagaimana... beli sapi kita tidak ada mampuan” (FGD ke-1, Kel. Ibu-Ibu pengambil kayu, Topik Pengambilan kayu Bakar). Sedangkan Saudara Rohmat juga menegaskan tentang mahalnya instalasi biogas ini ”katanya bikin biogas itu biayanya mahal juga bisa sampai 5 juta ya? (FGD k e-4, Ke l. Pe muda pengambil kayu, Topik Pengambilan kayu Bakar).

Gambar 5: FGD di masyarakat Proses Survei Pra Kampanye Survei dalam Kampanye Bangga mlestarikan alam TNBTS, dilakukan sebanyak dua k ali, yaitu awal kampanye (survei pra kampanye) dan akhir kampanye (survei pasca kampanye). Survei pra kampanye adal ah peng umpulan dat a kuantitatif y ang be rtujuan untuk merevisi m odel konsep dan membantu dal am m erancang sa saran S MART ( Spesific, Measurable, A ction-oriented, Realistic, Timebound). Kuesioner yang didesain untuk survei pra kampanye berisi 33 pertanyaan yang terdiri dari pertanyaan mengenai informasi umum responden, media preferensi, pengetahuan tentang TNBTS, sikap kepada kelestarian alam TNBBTS, dan praktek tentang perubahan perilaku responden dalam mengahadapi masalah kelestarian hutan TNBTS. Survey awal i ni di laksanakan pada bul an okt ober 2007. D alam su rvei i ni, ada 24 or ang enumerator. Para enumerator di latih se lama dua har i diposko relawan Rare-Paramitra rumah Bapak Jabir. Umumnya enumerator adalah kalangan remaja dan relawan yang bersedia

Page 31: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

membantu kegiatan perencanaan kampanye paramitra. Dari 24 enumerator tersebut tersebar di 4 desa target dan 1 desa control dengan lama pengambilan data 1 minggu.

Proses Survei Pasca Kampanye Proses survei pasca kampanye y ang di lakukan per sis sama den gan pr oses survei pr a kampanye. Survei ini menggunakan daftar pertanyaan yang sama dengan tujuan untuk melihat tingkat pe rubahan y ang ada di masyarakat t arget. D alam su ervey akh ir i ni ada beber apa pertanyaan tambahan yang berkaitan dengan pengetahuan tentng informasi biogas dan tungku hemat ene rgi, di samping i tupula ada pe rtanyaan yang berkaitan dengan tingkat k epercayaan terhadap sumber media yang diterimanya. Pertanyaan tambahan yang berkaitan dengan praktis adalah t ingkat adop si t ungku dan bi ogas yang t elah di t erapkan di 4 desa t arget, y aitu pertanyaan yang berkaitan dengan perubahan perilaku masyarakat 4 desa target dalam menggunakan adopsi biogas dan tungku hemat energy selama kampanye pride berlangsung. Di survei akhir ini, 24 orang enumerator. Para enumerator juga dilatih selama dua har i diposko relawan R are-Paramitra di desa pan dansari lor. U mumnya enum erator j uga adal ah k alangan remaja dan pemuda desa yang bersedia membantu dalam mengukur keberhasilan kampanye pirde se lama m asa i mplementasi pr ogram. D ari 24 enum erator t ersebut t ersebar di 4 desa target dan 1 desa control dengan lama pengambilan data 1 m inggu. Pelaksanaan survey akhir ini di lakukan pada bul an ag ustus 2009 dan ber langsung se lam 1 minggu pen gumpulan dat a lapangan dan 1 minggu input dari ke computer. Ringkasan Metode Survei Survei adalah suatu metoda pengumpulan data kuantitatif dari masyarakat target yang digunakan unt uk m endapatkan dat a base l ine ( awal) y ang pada ak hir pr ogram nant i dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan. Tujuan dari survei ini adalah untuk mengukur tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat di 4 desa target yang ada di daerah penyangga Resort Jabung yang bersebelahan deng an kawasan T NBTS. Ke-empat desa t ersebut adalah Desa Argosari, Desa Gading Kembar, Desa Pandansari Lor dan Desa Sidomulyo.

Responden memiliki karakteristik se bagai ber ikut: masyarakat memiliki sandaran e konomi sebagai pet ani, bur uh t ani, pet ernak, penca ri k ayu bak ar, penca ri angg rek, peda gang, pengusaha kayu dan se cara umum masyarakatnya banyak menggantungkan penghasilan dari kawasan hutan, terutama kawasan hutan produksi perum Perhutani KPH Malang dan kawasan TNBTS. Sedangkan usia responden berkisar antara 15 – 64 tahun.

Untuk kelompok kontrol dipilih Desa Taji, juga di Resort Jabung. Sebuah desa yang berbatasan langsung den gan kawasan hut an T NBTS/PA d engan karakteristik m asyarakat dan t ekanan terhadap kawasan TNBTS yang serupa dengan di desa target. Jarak antara desa kontrol dengan desa target sekitar kurang lebih 12-14 km dan asu msinya adalah desa ini t idak dapat menerima limpasan informasi atau pesan-pesan kampanye dari desa target.

Jumlah sampel atau responden dihitung berdasarkan tingkat keyakinan (level of confident) 95% dengan i nterval k esalahan ( confidence i nterval) 5% . K emudian, j umlah r esponden per desa didapatkan den gan m etoda stratified sampling technique yang di hitung berdasarkan p roporsi sebaran atau distribusi populasi. Tabel 5 berikut menggambarkan jumlah populasi dan jumlah responden di desa target dan desa kontrol.

Page 32: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

Table 4: Jumlah Populasi dan Sampel Desar Target dan Desa Kontrol

Kecamatan Desa Populasi Jumlah Sampel

Target Jabung Argosari 3798 77

Gading Kembar 4249 86

Pandansari Lor 5100 103 Sidomulyo 5500 110 Kontrol Jabung Taji 3400 1501 Total 22047 376

Konsep Model Final

Berdasarkan hasil lokakarya, diskusi informal, FGD dan survey, banyak temuan dan fakta baru yang per lu di pertimbangkan dal am memahami permasalahan y ang ada di k awasan T NBTS khususnya yang akan menjadi target kampanye P ride. H asil t emuan ini k emudian digunakan untuk memperbaiki dan menyempurnakan model konsep awal.

Gambar 6: Revisi Model Konsep Final

Pembalakan Kayu

Pencurian Kayu Bakar

Pengambilan Anggrek, Pakis &

Bung Bambu

Perburuan Satwa Liar

Alih Fungsi Lahan

Kebutuhan Ekonomi

Katergantungan Kayu Bakar

Kesadaran Rendah

Kebutuhan Rumah Tangga

Pendidikan & SDM Rendah

Kurang Pengetahuan Konservasi

Tradisi Penggunaan Kayu Sbg Energi

Keterbatasan Lapangan Pekerjaan

Kemiskinan TNBTS

Hobi

Kurangnya Pengawasan &

Patroli

Tidak Adanya Media & Modul Konservasi

Tidak Adanya Energi Alternatif

Lemahnya Penegakan Hukum

1 jumlah responden dihitung dengan teknik quota sampling technique

Page 33: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

Berdasarkan temuan dalam stakeholder workshop ke-1, FGD dan survei, aktifitas pengambilan kayu bakar menjadi kegiatan yang benar-benar memberikan ancaman kepada kwasan TNBTS. Kegiatan i ni dapa t b erakibat kepada berkurangnya luasan hut an, l arinya sa twa l iar, berkurangnya su mber mata ai r y ang se cara tidak l angsung a kan menyebabkan kerusakan kawasan k onservasi T NBTS. D ampak l angsung k erusakan kawasan hut an T NBTS t ersebut bagi masyarakat di empat desa target adal ah ( berkurangnya) matinya su mber mata ai r yang mengsuplai kebutuhan air sehari hari masyarakat. Dampak lainya adalah hilangnya biodiversity dikawasan hutan tropis tersebut dan secara umum adalah menurunnya fungsi hutan sebagai sistem penyangga kehidupan.

Meningkatnya k egiatan peng ambilan k ayu bakar di T NBTS t ak lepas da ri ledakan j umlah populasi penduduk di em pat desa i ni dal am se puluh t ahun t erakhir. Akan t etapi, se benarnya peningkatan kegiatan pengambilan kayu bakar ini terjadi karena masyarakat hanya bergantung kepada kayu sebagai sumber energi. Lemahnya pengawasan, t idak adanya a lternatif sumber energi l ain, k urangnya pemahaman konservasi menjadi faktor yang saling berkontribusi terhadap kerusakan kawasan hutan TNBTS.

Manfaat hutan berdasarkan hasil survey dan FGD dipahami sebatas pada penyedia kebutuhan langsung masyarakat sekitar, penyedia kayu bakar, penyedia tanaman semusim, penyedia air dan hutan dipandang sebagai penyedia kebutuhan-kebutuhan ekonomis lainnya. Cara pandang dan sikap seperti ini dilatar belakangi juga oleh minimnya dan rendahnya sumberdaya manusia yang d imiliki. Ra ta-rata tingkat pendi dikan y ang ada di desa t arget ad alah l ulusan S ekolah Dasar, malah ada sebagian yang tidak pernah mengenyam pendidikan. Dengan kondisi seperti ini m aka sikap da n pen getahuan m asyarakat d esa hut an mengenai pe ngelolaan h utan y ang berkelanjutan pun menjadi terbatas.

Melihat permasalahan diatas maka, st rategi yang akan digunakan melalui kampanye Pride di empat desa target disini adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan pen getahuan k onservasi m asyarakat se hingga mereka dapa t l ebih memahami m anfaat l angsung dan t idak l angsung da ri hut an dan dam pak-dampak yang muncul j ika hutan t idak dikelola secara bi jaksana, Menyasar petani dan peternak sebagai target utama dan k elompok lain sebagai target k edua, j uga m emperkenalkan k onsep konservasi k awasan T NBTS kepada kelompok muda ( anak sekolah da n pem uda) y ang akan menjadi orang dewasa dalam lima atau sepuluh tahun ke depan.

2. Mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap kayu bakar melalui: (a) memperkenalkan sumber ener gi al ternatif bi ogas dengan pe rtimbangan bahw a se bagian besar masyarakat disini memiliki ternak yang limbahnya memiliki potensi untuk digunakan sebagai bahan baku biogas, dan ( b) m engganti t ungku kayu bak ar d i r umah m asyarakat de ngan t ungku k ayu hemat kayu bakar sehingga jumlah dan frekuensi penggunaan kayu bakar dapat berkurang.

3. Biogas dan tungku hemat kayu bakar ini suatu inovasi yang, dari pengamatan dan anal isa sampai sejauh ini, dapat dengan mudah diadopsi karena: (a) biogas membutuhkan bahan baku limbah sa pi yang m udah diperoleh, (b) s elain m emanfaatkan l imbah k otoran sa pi, biogas juga dapat m emperbaiki si stem sa nitasi r umah t angga karena l imbah sa pi dapat dimanfaatkan dan t idak dibuang k e l ingkungan, dan ( c) t ungku he mat k ayu bak ar pad a prinsipnya sama dengan tungku yang digunakan masyarakat akan tetapi memiliki teknologi khusus yang menyebabkan efisiensi pembakarannya lebih baik.

4. Permasalahan kayu ba kar a kan bena r-benar d apat t eratasi jika m asyarakat be ralih dar i sumber energi kayu bakar ke biogas atau masyarakat tidak lagi masuk ke kawasan TNBTS untuk m engambil k ayu bak ar. Oleh se bab i tu, i novasi bi ogas dan k ayu bak ar i ni ak an

Page 34: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

dipakai se bagai i nsentif bag i m asyarakat unt uk membangun kesepakatan per lindungan kawasan hutan TNBTS dan mendorong dibangunnya hutan masyarakat.

5. Biogas dan tungku hemat kayu bakar juga akan digunakan untuk membangun modal sosial masyarakat y ang saat i ni su dah m ulai pud ar. M asyarakat y ang memiliki sa pi da n mempunyai pot ensi un tuk mengembangkan su mber ener gi bi ogas akan di dorong un tuk membuat instalasi jaringan beberapa rumah yang berdekatan. Dengan demikian diharapkan tidak ada kesenjangan dan akan tumbuh semangat kebersamaan.

Page 35: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

Flagship Species Macan Tutul

Klasifikasi Taksonomi Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Class : Mamalia

Order : Carnivora

Family : Felidae

Subfamily : Phanterinae

Genus : Phantera

Species : Pantera Pardus

Sebutan (nama lain) dari Macan Tutul adalah : Panther (English), Leopard, Panthere (Franch), Leopard, P anther (German), Leopa rdo, P antera (Spanish), C hita ba gh ( Bengali: B angladesh: India) Ji n qian bao, H ei bao ( China), B agera, Thendwa ( Hindi:India), Macan T utul, M acan Binatang, Macan Kumbang, (melanistic) (Indonesia), Khopi (Korea), Sua dok sua dao (Laos), Harimau Bintang, Harimau Kumbang (Malaysia), Bars (Rusia), Kotiya (Shinhalase:Sri Langka), Puli (Tamil: India, Sri Langka).

Gambar 7: Macan Tutul (Panthera Pardus)

Karakteristik Morfologis Gambaran fisik Macan Tutul panjang dan elastis, berkuku lebar dan telinga pendek. Macan Tutul memiliki ukuran tubuh yang bervariasi. Panjang tubuh berkisar antara 90-150 cm dengan

Page 36: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

tinggi 60 -95 c m. B obot badanny a ber kisar 40-60 kg. P erbedaan su bspesies ini se lain dar i ukuran tubuh, juga perbedaaan warna dasar rambut yang menutupi tubuh. Ada yang berwarna pucat kecoklatan, kuning terang sampai merah maroon gelap, berikut dengan tutul-tutul hitam besar-kecil yang ber pola di s ekujur tubuhnya, warna belakang daun telinganya hi tam, bagian tengahnya ada totolnya jadi kelihatan seperti bola mata. Di daerah tropic bulunya pendek dan halus, akan tetapi bila berada di daerah yang beriklim dingin bulunya panjang dan agak kasar. Ukuran tubuh M acan T utul t erkecil di miliki Macan T utul Zanz ibar ( Panthera pardus adersi) sedangkan y ang memiliki u kuran t ubuh terbesar adalah Macan Tutul Afrika U tara (Panthera pardus pardus). Penampilan atau bentuk Macan Tutul ini dipengaruhi oleh daerah dan habitat dimana m ereka hi dup. Macan T utul y ang hi dup di per bukitan t ubuhnya ak an l ebih besa r dibandingkan dengan yang hidup di dataran rendah, dan bulunya mengalami perubahan kearah malanism (berwarna kehitaman). Macan Tutul berwarna hitam ini banyak dijumpai di area hutan lebat, warna gelap ini bermanfaat agar tidak terlihat oleh satwa lain.

Selain itu ukuran ekor juga beragam, seperti pada Macan Tutul Srilangka (Panthera pardus kotiya) yang memiliki ekor melebihi panjang tubuhnya. Sedangkan Macan Tutul yang memiliki rambut terpanjang dan indah adalah Macan Tutul asal Persia Utara ( Panthera pardus saxicolor).

Selain memiliki ciri khas bertutul di sekujur tubuhnya, Macan Tutul juga memiliki variasi warna lain yaitu hitam. Variasi warna tubuh tersebut bukanlah menjadikan Macan Tutul yang bertubuh hitam tersebut adalah sub spesies yang lain, tetapi sesungguhnya sub spesies yang sama. Hal ini t erbukti keduanya d apat kawin dan m enghasilkan keturunan y ang ber warna t utul dan berwarna hi tam. A pabila di lihat se cara se ksama, tidaklah se penuhnya t ubuh Macan T utul tersebut berwarna hitam. Ada tutul-tutul yang berwarna lebih gelap dibandingkan warna dasar. Macan Tutul hitam ini banyak dijumpai di Jawa dan di Benggala, India. Bahkan untuk jenis Panthera lainnya seperti Jaguar (Panthera onca) yang hidup di Amerika Selatan.

Di I ndonesia Macan T utul hi tam i ni l ebih d ikenal deng an nam a m acan k umbang. P ara ahl i mengatakan bahw a per bedaan warna t ersebut disebabkan ol eh pi gmen m elanistik. D engan warna t utul hi tam y ang m elekat pada t ubuhnya, Panthera pardus dapat m engelabui se mua binatang y ang m enjadi m angsanya, se hingga m ereka t idak m ampu mendeteksi keberadaannya. (Guggusberg. 1975).

Masa hidup Macan Tutul antara 21-23 tahun di penangkaran, sedangkan untuk masa hidup di habitat asl inya belum diketahui secara pasti. Untuk masa hidup di habitat aslinya diperkirakan sekitar 79 tahun (Guggusberg, 1975).

Distribusi Macan t utul han ya di jumpai di pul au Ja wa, k hususnya di k awasan k onservasi, t ermasuk di TNBTS. Sampai saat ini, masyarakat yang tinggal berbatasan dengan kwasan TNBTS dimana hutannya m asih cu kup rimbun, M acan T utul masih dapat di jumpai. K onflik den gan m anusia belum t erjadi w alaupun menurut beber apa masyarakat sesekali sa twa i ni t urun ke desa da n menerkam ternak mereka.

Para ahl i ber pendapat bahwa Macan T utul Ja wa ber beda deng an Macan T utul A sia l ainnya. Macan T utul Ja wa ber asal dar i A sia S elatan ya ng tersebar dan t erisolir di I ndonesia se jak ratusan t ahun y ang l alu. K emungkinan pada sa at pem isahan pul au Ja wa, S umatera dan Kalimantan, pada saat itu Macan Tutul juga terdapat di Sumatra dan Kalimantan, tetapi karena kelimpahan mangsa ungulate relatif rendah dan terjadi kompetisi dari karnivora lainnya hingga tidak dapat bertahan di kedua pulau tersebut.

Page 37: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

Perilaku Macan T utul m emiliki p endengaran, pen glihatan dan per asaan y ang s angat pe ka. H ewan i ni juga terkenal dengan kemampuannya bergerak secara luwes dan sembunyi-sembunyi sehingga tidak terdeteksi oleh lawan lain. Diantara jenis kucing besar mereka mungkin yang paling pandai mengintai mangsanya. Posisi tubuh ketika mau menerkam mangsanya adalah dengan mengusungkan pun ggung, m enekan rusuk di ant ara kedua dadany a se hingga kelihatan membusung dengan kepala ke bawah (seperti kucing).

Mereka termasuk binatang yang aktif di malam hari namun pada saat-saat tertentu mereka dapat di lihat ber keliaran di si ang har i dan d apat m elakukan pe rburuan t erutama di saat mendung. Pada umumnya perburuan pada mangsanya dilakukan pada malam hari. Pada siang hari mereka t iduran di atas semak atau bebatuan, atau di atas pohon dengan ekor tergantung bebas. ( Leo H ousen a nd T okin 1979) . M acan T utul t ermasuk keluarga kucing y ang suka menyendiri (soliter). Kadang-kadang ditemukan 3-4 individu bersama-sama.

Reproduksi Perkembangbiakan Macan Tutul tergantung dar i daer ah di mana di a hi dup. M acan Tutulmelakukan perkawinan sepanjang tahun (India dan Afrika) atau musim kawin selama bulan Januari sampai Februari (Mancuria dan Siberia).

Siklus reproduksi sekitar 46 har i dan bet ina biasanya kondisi tubuhnya hangat seperti meriang sekitar 6-7 hari. Pada saat hamil sang induk biasanya berada di sebuah gua, celah di antara bebatuan, l ubang pohon , dan m embuat tempat t inggal dar i se mak bel ukar unt uk melahirkan. Umumnya m elahirkan 2 -3 ek or ana k den gan proses kelahiran sa tu pe rsatu. T etapi t ingkat kematian bayinya sangat tinggi. Anak yang baru lahir mulai bisa melihat setelah berusia 10 hari. Warna ke tika lahir lebih k eabu-abuan dan se dikit totol. P ada usi a 3 bul an si ana k mulai mengikuti induknya keluar untuk berburu. Pada usia satu tahun Macan Tutul mulai bisa mandiri tetapi mereka m asih t inggal ber sama i nduknya selama 18 -24 b ulan. ( Nowok, 1997 , Guggusberg, 1975)

Makanan Pulau Ja wa yang t elah k ehilangan 90 % v egetasi al ami, keberadaan M acan T utul t elah terdeteksi pada 12 ar ea konservasi di P ulau Ja wa, di antaranya t aman nasional, ca gar al am, hutan wisata dan t aman buru. Tetapi hingga saat ini estimasi populasi Macan Tutul di seluruh Pulau Ja wa ber dasarkan se nsus lapangan bel um m endapatkan da ta akurat tentang popul asi Macan T utul di al am da n hany a ber dasarkan asu msi t entang kepadatan Macan T utul dal am suatu wilayah. Misalnya 1 individu per 10 km2 di habitat yang tidak terganggu dan satu individu per 5 km2 unt uk ha bitat y ang t elah terganggu. D engan m enggunakan asu msi t ersebut, diperkirakan berdasarkan luasan habitat Macan Tutul yang tersisa, lebih kurang 350 – 700 ekor Macan Tutul y ang hidup dalam kawasan konservasi di se luruh Pulau Jawa (Santiapillai dan Ramono, 1992).

Satwa pr imata se perti O wa Ja wa dan Lut ung H itam j uga t idak l uput m enjadi t arget sa twa mangsa Macan Tutul Jawa. Hal ini terbukti biasanya pada saat observasi secara langsung, terjadi penandaan reaksi keras yang dikeluarkan satwa primata tersebut dengan mengeluarkan tanda bahay a ( alarm call). Pe nandaan i ni m erupakan bent uk adany a anca man kehadiran Macan T utul Ja wa y ang ber upaya m endapatkan m angsa dar i ban gsa p rimata tersebut (Ario,

Page 38: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

2005). Menurut Seidensticker dan Suyono (1980), di Taman Nasional Meru Betiri, Jawa Timur, satwa mangsa m acan t utul antara l ain B abi H utan ( 65%), K ancil ( 5,9%), Trenggiling ( 5,9%), Musang ( 3,9%), Landa k (3,9%), K elelawar ( 3,9%), Tando ( 3,9%), Tupai ( 3,9%) dan K ijang (2%).

Macan t utul m emangsa bur uannya dar i y ang b erukuran kecil hi ngga s edang se perti K ijang, Monyet E kor panjang, B abi H utan, K ancil dan O wa Ja wa ( Santiapillai dan Ramono,1992). Sedangkan menurut Sakaguchi et al . (2003), t erdapat 10 j enis satwa m angsa macan t utul di Taman N asional G unung H alimun ber dasarkan anal isa k otoran (fecal analysis) di antaranya adalah Kijang, Babi Hutan, Landak Jawa, Surili dan Lutung Hitam.

Terganggunya keseimbangan ekosistem merupakan salah satu penyebab terjadinya kasus tersebut. Artinya kebutuhan m angsa bagi Macan Tutul semakin sedikit oleh karena aktivitas manusia, yang akhirnya mencari mangsa di luar habitatnya. Selain itu pemahaman konservasi terhadap satwa predator ini masih kurang di masyarakat. Selama ini anggapan terhadap Macan Tutul se mata-mata m erupakan satwa buas dan ber bahaya bag i manusia, t anpa melihat peranannya yang j uga penting dalam pengendali ham a secara alamiah (Babi m isalnya) yang kerap merusak hasil pertanian masyarakat.

Sebagai top predator di hut an, Macan T utul m emiliki per anan pent ing dalam ek osistem yang kompleks. Salah satunya sebagai pengendali populasi suatu spesies tertentu yang akan berpengaruh terhadap keseimbangan ekosistem.

Habitat Macan Tutul hidup pada habi tat yang memiliki lanscape berbukut-bukit dan merasa a man di hutan tropik yang berawa-rawa dan gunung yang berbatu. Hutan dataran redah, pegunungan, padang rumput, hutan semak dan padang pasir. Bangkai leopard pernah juga ditemukan di ketinggian 5.630 meter di atas permukaan laut. (Guggisberg, 1975; Nowak 1997).

Status Konservasi Status Macan Tutul ber ada pada t ingkat l angka, kritis dan terancam punah t ergantung da ri wilayahnya g eografis dan w ilayahnya. K erusakan habi tat, per buruan se cara i llegal un tuk mendapatkan kulitnya menjadi trend pada tahun 1960-an, setiap tahunnya 50.000 lembar kulit yang terjual di pasaran. (Nowak, 1997).

Status Konservasi : IUCN : Satwa langka U.S ESA : Satwa langka U.S MBTA : Appendix 1 CITES : Appendix 1 Di I ndonesia Macan T utul Ja wa di lindungi ber dasarkan S K. Menteri per tanian No.421/kpts/Um/8/1970, U ndang-undang N omor 5 t ahun 1990, S K. Mentri K ehutanan N o. 301/kpts-II/1991 t anggal 9 Ju ni 1991, se rta S K. M enteri K ehutanan N o. 882/ kpts-II/1992 dan Peraturan Pemerintah PP. No. 7 tahun 1999.

Page 39: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

Hubungan Social Budaya Flagship Species Dengan Masyarakat Dipilihnya macan tutul sebagai flagship species tak lepas dari akar history dan budaya masyarakat malang. M acan t utul di kenal se bagai si mbol buday a m asyarakat malang, si mbol perjuangan masyarakat malang dan simbol semangat dalam perjuangan mengusir penjajahan pada tahun pra kemerdekaan. Macan tutul sangat dekat dengan kehidupan dan keseharian masyarakat malang. D iambilnya m acan t utul sebagai si mbol buday a dan k ebersamaan komunitas malang ini tak lepas dari topografi dan geografi kabupaten malang yang berbukit dan dikelilingi peg unungan. Kawasan t empat t inggal m acan t utul adal ah k awasan hut an lindung perum perhutani, kawasan konservasi di taman nasional bromo tengger semeru wilayah kabupaten malang dan kawasan konservasi wilayah taman hutan raya.

Pada umumnya masyarakat dikawasan penyangga TNBTS terutama di daerah malang memiliki kebudayaan ham pir sa ma, y aitu buday a Ja wa pada um umnya dan se bagian buday a or ang Tengger y ang su dah terakulturasi pada buday a l okal. B udaya Ja wa y ang di maksud i alah budaya yang bersandarkan pada e tnis Jawa. Ada banyak pendapat yang mengatakan budaya Jawa adalah budaya hasil akulturasi keagamaan yang masuk ke pulau Jawa seperti nilai-nilai dalam agama Hindu dan Buhda, serta Islam. Kebudayaan Jawa yang sangat lekat di suku asli orang Jawa adalah kejawen atau sistem kepercayaan dan k eyakinan yang disandarkan pada Sang P encipta deng an ber pegang pada ni lai-nilai luhur or ang Ja wa. N ilai-nilai ini ban yak terkontaminasi oleh ajaran Hindu dan Budha, serta terakhir adalah nilai-nilai Islam. Islam masuk ke tanah Jawa dengan menggunakan strategipendekatan budaya. Hal i ni yang pernah dilakukan oleh Walisongo yang berusaha mengawinkan ajaran. Islam dengan budaya masyarakat Jawa yang sudah kental dengan kejawennya. Tradisi dakwa melalui wayang kulit dan g amelangan y ang pernah di lakukan ol eh Sunan Kalijogo dan Sunan B onang dal am melakukan dakwah di tengah sistem kepercayaan masyarakat Jawa yang kejawen adalah bukti dakwa dan ajaran agama yang mengintegrasikan nilai-nilai ajaran agama kedalam sistem sosial masyarakat lokal. Kebudayaan yang ada di kawasan desa penyangga (Lebih Khusus Desa Target Kampanye RARE Gading Kembar, Argosari, Sidomulyo dan Pandansari Lor) masih bersifat lokalistik. Bentuk-bentuk kebudayaan yang ada di desa target tersebut masih menginstitusional nilai-nilai, norma budaya dalam bentuk peringatan, perayaaan, upacara-upacara desa dan hajatan-hajatan lainnya. Beberapa kegiatan yang dilakukan dengan bersandarkan pada kebudayaan masyarakat setempat akan banyak ditemui di sini, diantaranya: musyawarah desa, perkawinan adat j awa, upaca ra kematian secara I slam, upacara per nikahan secara adat , se lamatan ada t dalam hal per tanian da n pet ernakan, pen gelolaan S DA se cara l okaldan upaca ra adat /lokal dalam membangun rumah. Kaitannya deng an si mbol m acan yang di pih m asyarakat se bagai flagship species tak l epas dari hasi l su rvey y ang di lakukan l epmabaga p aramitra be kerjasama d engan R ARE dal am perencanaan kampaye bangga melestarikan alam TNBTS di daerah resort jabung. hasil penelitian wawancaran, FGD dan survey menunjukkan bahwa macan tutul memiliki kelekatan pada buday a m asayrakat se tempat. M acan adal ah si mbol k ersamaan, kerukunanan masyarakat Malang yang tergabung komunitas Aremania. Aremania adalah paguyubanan dan solidaritas yang terbangun dalam sportifitas sepak bolah. Simbol macan adalah simbol utama masyarakat Malang. Disamping i tu si mbol m acan m emiliki m itos pada buday a se tempat. K etika macan tutul a tau macan kumbang turun k e desa peny angga atau desa y ang ada disekitar hut an m aka masyarakat menilai akan ada sesuatu yang terjadi di desa tersebut. Sesuatu yang terjadi tersebut bersifat negatif, biasanya yang terjadi adalah longsor atau kekeringan yang akan menimpa desa setempat yang dijumpai oleh macan tutul tersebut. Untuk itu macan tutul dipilh karena sa ngat dekat dengan kehidupan l okal m asyarakat se tempat. H asil dasu rvei par amitra menujukkan

Page 40: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

Diagram 1: Hasil Survey Pemilihan Macan Tutul Sebagai Maskot Kampanye Secara umum macan tutul dipilih oleh hampir 42% responden1 desa target sebagai satwa yang dapat menjadi simbol kebanggan dan dapat mewakili masyarakat disini. Memang di beberapa kawasan terutama yang tutupan hutannya masih baik, kemunculan satwa ini masih sering dilaporkan.

1 dalam survey, 31% masyarakat menyebut dengan harimau jawa, namun setelah dicari penjelasan dan ditunjukkan gambar, teryata yang dimaksud harimau jawa adalah macan tutul

Page 41: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

BENTUK KEGIATAN KAMPANYE Informasi yang dikumpulkan melalui penelitian awal digunakan untuk mengembangkan

kegiatan-kegiatan selama kampanye ber jalan. Kegiatan diawali dengan pengembangan pesan kunci kampanye. Jenis kegiatan dan saluran informasi yang dikembangkan didasarkan pada informasi psikografi yang diperoleh melalui survei pra kampanye. Informasi yang disampaikan melalui materi kampanye selalu berisikan tentang pesan-pesan kunci kampanye.

Rincian Materi Kegiatan Dilaksanakan: no Materi / kegiatan Target

audience Jumlah produksi / deskripsi keterangan

1 Factsheet Orang dewasa

2000 lembar, bahan warna ukuran folio

Sasaran SMART 1

2 Poster Semua kalangan

2500 lembar, bahan warna ukuran 40x60 cm

Sasaran SMART 1

3 Lembar da kwah / dakwah Konservasi

Semua kalangan

3 k ali k egiatan dakwa konservasi: Desa argosari bersamaan dengan mauled nabi dengan pembicara KH Mujayyid Desa Gading ke mbar dusu n dempok bersamaan dengan

Sasaran SMART 1

4 Billboard Semua kalangan

1 buah di D esa P andansari Lor

Sasaran SMART 1

5 Kalender Semua kalangan

2000 lembar, bahan berwarna, ukuran 50 x70 cm

Sasaran SMART 1

6 Kostum macan Anank-anak

1 buah Sasaran SMART 1

7 Pembuatan ka os konservasi

Pemuda dan dewasa

3 kali pembuatan konservasi yang di peruntukkan unt uk relawan, guru dan k ader konservasi, j umlah kaos y ang dipesan t idak kurang da ri 200 buah.

Sasaran SMART 1

8 Workshop guru Guru di dik di sekolah

1 kali pertemuan, Sasaran SMART 1

9 Membentuk komunitas relawan kampanye pride

Pemuda dan dewasa

Terbentuk 42 or ang relawan kampanye di 4 desa: Gading kembar: 12 orang Argosari : 10 orang Pandansari lor: 15 orang Sidomulyo: 5 orang

Sasaran SMART 1 Sasaran SMART 2 Sasaran SMART 3 Tidak ada dalam project plan

10 Halal bi halal relawan kampanye

Pemuda dan dewasa

Dilaksanakan setelah hari raya idul f itri t ahun 200 8 di pandansari lor, jumlah peserta yang hadir 25 orang

Sasaran SMART 1 Sasaran SMART 2

Page 42: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

Sasaran SMART 3 Tidak ada dalam project plan

11 Panggung boneka Anak-anak 9 k ali pem entasan pan ggung boneka di sekolah

Sasaran SMART 1

12 Kunjungan sekolah Anak-anak 9 kali berkunjung ke sekolah Sasaran SMART 1

13 Lomba l ukis hutan konservasi

Anak-anak 1 kali melibatkan 47 anak di desa argosari

Sasaran SMART 1 Sasaran SMART 2

14 Lomba se pak bol a konservasi

Pemuda dan semua kalangan

1 k ali di ev ent ag ustus 2008, jumlah pese rta turnamen 29 team dari 29 RT di Pandansari Lor

Sasaran SMART 1 Sasaran SMART 2 Tidak ada dalam project plan

15 Lomba v olley konservasi

Pemuda dan semua kalangan

1 k ali di februari 2008, jumlah peserta turnamen 34 team dari dalam dan l uar desa Gading Kembar

Sasaran SMART 1 Sasaran SMART 2 Tidak ada dalam project plan

16 Lomba Karnaval Semua kalangan

Dilaksanakan 1 k ali di bul an agustus 2008 ber tempat di desa pandansari lor, peserta karnaval 29 dar i RT dan 6 on RT, j umlah o rang dal am tiap peserta + 700, jumlah penonton + 3500.

Sasaran SMART 1 Sasaran SMART 2

17 Malam R enungan Konservasi

Semua kalangan

1 k ali di bul an ag ustus 2008, melibatkan + 1000 orang partisipan

Sasaran SMART 1 Sasaran SMART 2

18 Pertemuan Masyarakat un tuk Tungku Hemat Energi

Desawa Dilaksanakan di 2 k ali 4 desa target, m elibatkan + 120 peserta

Sasaran SMART 3

19 Pelatihan Tungku Hemat Energi

Dewasa Pelatihan i ni di laksanakan pada bul an j uli 2008, j umlah peserta dan panitia 20 orang.

Sasaran SMART 3

20 Pembuatan T ungku Hemat Energi

Dewasa Tungku he mat ener gy di ujicobakan di 4 desa dg jumlah tungku 42 buah: Pandansari lor 17 tungku Gading kembar 10 tungku Argosari 10 tungku

Sasaran SMART 3

Page 43: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

Sidomulto 5 tungku 21 Modul tungku Hemat

Energi Dewasa 1 bahan m etodologi

pembuatan tungku hemat energy

Sasaran SMART 3 Sasaran SMART 1 Tidak ada dalam project plan

22 Pertemuan Masyarakat un tuk Biogas

Dewasa Dilaksanakan 2 kali di 4 desa target

Sasaran SMART 3

23 Pelatihan I nstalasi Biogas

Dewasa Dilaksanakan be kerjasama dengan B BTNBTS di desa Ngadas kec. Tumpang, peserta + 50 orang

Sasaran SMART 3

24 Pembuatan I nstalasi Biogas

Dewasa Biogas telah t erbangun di 4 desa, j umlah bi ogas y ang disupport R are dan P aramitra ada 11 Argosari 4 buah Gading kembar: 5 buah Pandansari: 1 buah Sidomulyo: 1 buah

Sasaran SMART 3

25 Modul I nstalasi Biogas

Dewasa 1 pak et bahan metodologi pembuatan biogas

Sasaran SMART 1 Sasaran SMART 3 Tidak ada dalam project plan

26 Arisan Biogas Dewasa Terbentuk di desa argosari, jumlah pese rta 23 or ang, jumlah bi ogas yang ak an dibangun se lama 2 t ahun ada 23 bi ogas, s timulasi s upport dari rare-paramitra 4 biogas

Sasaran SMART 3 Tidak ada dalam project plan

27 Booklet ( brosur) Energi Alternatif

Dewasa 2000 lembar Sasaran SMART 1 Sasaran SMART 3

28 Pelatihan Pembibitan Dewasa Terlaksanaka k erjasama dengan KLH, di desa argosari melibatkan 50 peserta Yang didaulat se bagai k ader lingkungan

Sasaran SMART 3 Tidak ada dalam project plan

29 Pembuatan K ebun Bibit Desa (KBD)

Dewasa Terlaksana kerjasama KLH, RARE dan par amitra di desa argosari. Ju mlah 45. 000 bi bit tanaman kayu keras

Sasaran SMART 3

30 Aksi pen ghijauan di Pemuda Dilaksanakan 3 k ali, Sasaran

Page 44: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

TNBTS dan dewasa

melibatkan 40 r elawan dari 4 desa t arget, pena naman dilakukan di l okasi k ritis TNBTS. Jumlah bi bit y ang tertanam. Pandansari 800 bibit Gading kembar 2500 bibit Argosari 2000

SMART 3 Tidak ada dalam project plan

31 Aksi pen ghijauan di daerah tangkapan air

Pemuda dan dewasa

Dilaksanakan di daerah tangkapan air desa argosari, jumlah bibit 1400, peserta yang terlibat 20 orang

Sasaran SMART 3 Tidak ada dalam project plan

32 Kemah konservasi Anak-anak Dilaksanakan di akhir kampanye di desa pandansari lor, m elibatkan 10 se kolah dengan jumlah pese rta 100 siswa dan 10 guru pendamping dan 20 orang fasilitator dan pani tia l ocal. Dilaksanakan se lama 2 har i pada bulan Mei 2009

Sasaran SMART1 Sasaran SMART 2

33 Iklan Lay anan Masyarakat di radio Andalus FM

Semua kalangan

Dilaksanakan pada bul an Juni dan bulan Juli 2009, disirkan 3 x se hari di r adio A ndalus FM selam 1 bulan lebih.

Sasaran SMART1

Page 45: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

DESKRIPSI KEGIATAN Poster Proses desain poster dilakukan pada periode awal kampanye. Poster dengan gambar Macan tutul se bagai se bagai maskot Kampanye Bangga M elestarikan A lam di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, poster merupakan media komunikasi untuk menyampaikan pesan kunci kampanye. Pesan yang disampaikan adalah mengajak masyarakat untuk menjaga

kawasan hutan k onservasi TNBTS, k arena k alau hutan terjaga maka air akan selalu ada untuk k ehidupan masyarakat sekitar hutan. Disamping dalam poster se ndiri tercantum sa tu slogan jawa y aitu “ lek alase kettle m asyarakat g ellek nettle”. Arti dar i sl ogan per ibahansa i ni adalah kalau alas itu rimbun atau l estari m aka masyarakat akan makan kue yang enak (sebuah ungkapan) atau akan sejahtera secara e konomis. Slogan ini hasil dari sumbangan tokoh l ocal y aitu bap ak jabir yang dianggap oleh m asyarakat dempok se bagai t okoh panutan dalam melestarikan hutan. Poster ini disebarkan dan ditempelkan di t empat-tempat umum se perti pasa r t radisional, warung k opi, sekolah, w arung-warung k ecil di k ampung, dan pinggir jalan. Poster juga digunakan sebagai media dalam membuka di skusi bersama masyarakat m isalnya dalam kegiatan per temuan deng an para ul ama, par a guru S D, karnaval k onservasi, dak wa konservasi, dan k egiatan penjangkauan lainnya.

Gambar 8: Poster Kampanye Bangga TNBTS

Page 46: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

Lembar Factsheet

Salah sa tu ca ra m emberikan kesempatan ba gi m asyarakat un tuk m endapatkan i nformasi yang lebih banyak tentang isu konservasi adalah melalui media cetak seperti lembar informasi kawasan T NBTS ( factsheet). I si l embar i nformasi i ni di sesuaikan dengan pesa n kunci kampanye dan di sampaikan melalui bahasa y ang se derhana se hingga mempermudah pemahaman m asyarakat. Le mbar finformsi i ni ber isikan i nformasi t entang i nformasi t entang kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, nilai penting kawasan mengapa harus dilestarikan, permasalahan yang ada dan mengancam terhadap kawasan TNBTS ini, peluang

pemecahan m asalah, serta i nformasi t entang macan tutul se bagai mascot kampanye bangga melestarikan yang k eberadaannya spesies ini su dah m ulai terancam.

Sebelum di cetak, lembar informasi ini telah diuji co bakan pad a beberapa or ang masyarakat t arget sebagai sample. Masyarakat t arget yang memilih warna, jenis dan ukuran huruf, dan juga memberikan masukan untuk isi dan juga desain. Lem bar informasi didistribusikan ke m asyarakat target melalui k egiatan-kegiatan diskusi. Lembar fakta m enjadi al at pembuka diskusi seperti dalam k egiatan di skusi bersama perempuan, anak-anak, remaja dan laki-laki dewasa. Bahasa yang se derhana membuat m asyarakat mudah m enangkap informasi y ang disampaikan dal am lembar informasi ini.

Gambar 9: Factsheet Kampanye Bangga TNBTS

Page 47: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

Dakwah Konservasi

Dakwa merupakan media komunikasi langsung yang sifatnya verbalistik antara audiens dengan komunikan. D akwa adal ah sa rana sa luran i nformasi y ang mampu menyampaikan pesa n konservasi secara langsung bagi semua peserta yang hadir. Dengan seruan islami dan sentuhan dari ayat-ayat Al Qur’an se rta dengan penyampaian dari seorang kiyai yang kharismatik maka se buah dak wa ak an mampu m eberikan se ntuhan dan si raman pada j iwa manusia y ang se dang bermasalah. M ateri dakw a k onservasi se lalu mengaikan hubun gan antara kerusakan hut an deng an per ilaku manusia se bagai factor u tama dal am kerusakan lingkungan. Pesan kunci dalam kampanye selalu didengungkan oleh sang kiyai dalam

pemberian se ruan se ruan m oral a kan penting m elestarikan alam agar t idak terjadi benca na al am se perti y ang digambarkan dal am A l-Qur’an. Dalam dakwah k onservasi juga penyampaian pesan-pesan k onsevasi t ersampaikan dengan bai k k epada m asyarakat melalui t ausyiah d engan di tambah ayat-ayat al Q ur’an y ang menyatakan bahwa m anusia har us hi dup sa ling berdampingan dengan alam.

Gambar 10: Dakwa Konservasi Desa Argosari

Gambar 11: Dakwa Konservasi Desa Gading Kembar

Page 48: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

Billboard

Papan nam a at aupun billboard adal ah sa lah satu dar i media ka mpanye yang t ersalurkan kepada masyarakat desa target. pemasangan papan nama ini bertujuan untuk menyampaiakan pesan konservasi kepada masyaraat desa t arget, karena dengan pemasangan ini akan ada pengulangan pesan konservasi pada m asyarakat secara berulang-ulang. Tempat yang diambil untuk pemasangan papan nama ini di pintu masuk ke kawasan taman nasional bromo tengger tepatnya di desa panda nsari l or. Isi y ang pesa n nam a i ni adal ah pes an k unci konservasi, maskot kampanye ban gga y aitu g ambar macan t utul, se rta sl ogan kampanye y aitu hut an terjaga air selalu ada. Disamping itu papan nama juga memuat kesepakatan desa pandansari

lor yang melarang masyarakat di luar desa pandansa ri l or m enebang pohon/kayu di daer ah sekitar desa pandansari l or, se rta k esepakatan masyarakat pandansa ri l or unt uk melestarikan hutan, serta penjelasan status kawasan dan Undang-Undang yang ber kaitan deng an pel arangan mengambil k ayu di dalam k awasan TNBTS.

Gambar12: Kerja Bakti Pemasangan Billboard di Desa Pandansari Lor

Kalender

Kalender adalah media yang sangat e fektif, komunikatif serta intensif falam meberikan pesan yang terkandung didalam media kalender ini. Orang ataupun pemilik kalender akan berinteraksi dengan kalender secara kontinyu se tiap sa at, karena kalender adal ah pusa t i nformasi ha ri, tanggal, l iburan besar nasional se rta tanggal jawa. Kalender konservasi yang di ce tak adalah upaya melekatkan pesan konservasi pada masyarakat target. Desain kelender konservasi yang diterbikan memuat semua aktifitas kegiatan kampanye di seluruh 4 desa target. gambar-gambar kegiatan yang m elibatkan m asyarakat secara l angsung ketika di ce tak dal am media i ni memunculkan kepemilikan, kebanggan dan kelekatan pada pesan utama yang tercantum dalam kalender konsevasi. P ada a khirnya pesa n kunci k ampanye ban gga d apat melekat se cara mendalam dalam benak masyarakat t arget. serta dengan k alender juga m asyarakat t arget menemukan kebanggan terhadap upaya dan kegiatan dalam kampanye bangga melestarikan alam.

Page 49: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

Kostum

Kostum macan tutul adalah media komunikasi lewat sebuah simbul-simbul satwa yang sangat disenangi anak-anak serta selalu mendapatkan sambutan luar biasa dalam kegiatan kampanye dari berbagai kelompok usia. Kostum ini dijahit dan dipesa oleh penjahit asala jokjakarta selama kurang lebih satu bulan. Kostum macan tutul hadir dalam berbagai kegiatan kampanye seperti kunjungan sekolah, karnaval l ingkungan, malam renungan konservasi serta hadir dalam setiap event per lombaan y ang di adakan kampanye bangg a. M asyarakat m erasa se nang karena

seperti melihat macan dalam jarak dekat. Kehadiran kostum m acan t utul j uga membangun emosi kebanggaan dan kecintaan t erhadap sa twa i ni. Mereka bisa memegang, memeluk, bersalaman, dan berfoto bersama k ostum m acan t utul. Anak-anak memanggil kostum m acan t utul sa mbil m enjerit-jerit kegirangan w alaupun ada beber apa ana k yang masih takut. Gambar 13: Kostum Macan Tutul Dalam Lomba Karnaval Konservasi

Kaos Konservasi Pembuatan kaos konservasi m erupakan upay a unt uk meberikan reward t erhadap r elawan konservasi, para guru yang terlibat aktif dalam setiap tahapan kegiatan sekolah dar i kegiatan workshop g uru, k unjungan sekolah dan panggung boneka se rta k egiatan kemah k onservasi. Pesan konservasi dalam kaos ini memuat pesan kunci, slogan kampanye serta maskot macan tutul sebagai simbol kebanggaan kampanye. Kaos konservasi di terbuat menjadi 3 kali tahapan, tahapan pertama untuk relawan kampanye, tahap kedua di berikan kepada guru dan tahap

ketiga di berikan kepada k ader konservasi yang ke giatannya adalah pal tihan pem bibitan dan membuat kebun bibit desa kerjasama dengan kelompok tani usaha maju 2 lembaga paramitra, RARE dan di dukung K ementerian Lingkungan H idup R I. P esan k unci kampanye ban gga y ang t ercantum dalam desa in k aos m eberikan kelekatan ba gi pem akai k aos serta meberikan k ebangga terhadap konservasi k awasan T aman nasional Bromo Tengger Semeru. Gambar 14: Relawan Kampanye Bangga Memakai Kaor Konservasi Dengan “Bangga”

Page 50: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

Workshop guru

Workshop guru di laksakan pada bulan Mei berjalan secara lancar tanpa kendala yang berarti. Workshop guru di laksanakan p ada t anggal 20 -21 m ei y ang be rtempat d i A ula P SBB MAN I I Malang. Peserta yang hadir pada workshop ini 29 orang plus panitia 4 orang dari lembaga paramitra j atim. Delegasi peserta mewakili dar i semua guru-guru atau lembaga sekolah yang ada di 4 desa target TNBTS. Disamping perwakilan peserta guru, peserta yang diundang juga melibatkan pese rta dar i t eam relawan k ampanye dar i 4 d esa ( desa si domulyo t idak hadi r). Kehadriran peserta yang 90% berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini dapat menunjukkan bahwa workshop guru berjalan sesuia dengan skenario panitia. Hasil yang tercapai dalam kegiatan ini adalah: 1) tercapainya kesepakatan rencana jadwal kunjungan sekolah SD/MI dan TK di setiap sekolah desa target yang dimulai pada bulan Agustus (setelah liburan sekolah). 2) tertuangnya ide dasar penulisan naskah panggung boneka oleh perwakilan guru tiap desa. 3) adanya kesepakatan w aktu dan tempat se rta par tisipasi g uru y ang a ktif dal am r encana kunjungan sekolah y ang a kan dilaksanakan mulai bul an ag ustus nanti. 4) ada nya su mbangan at au partisipasi dari pihak luar yaitu pemerhati konservasi yang akan berperan aktif dalam kujungan sekolah, bentuk partisipasi yang akan dilakukan adalah melakukan pemutaran film doumenter untuk dunia anak.

Gambar 15: Kegiatan Workshop Pendidikan Konservasi Bagi Guru-Guru TK, SD-MI 4 Desa Target Kampanye Bangga Melestarikan Alam TNBTS

Page 51: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

Membentuk Komunitas Relawan Kampanye Pride

Relawan kampanye adalah ujung tombak terlaksananya kampanye bangga melestarikan alam di k awasan 4 desa t arget T aman N asional B romo Tengger S emeru. P embentukan relawan kampanye i ni adal ah i nisiatif masyarakat se cara kolektif y ang a ktif dalam membantu tercapainya capaian kampanye bangga ini. Pemilihan terhadap relawan berjalan sesuai dengan seleksi al am di lapangan, per tama berawal dari su karelawan yang membantu terlaksananya survey awal kampanye. Para enumerator setelah pelaksanaan survey awal sepakat untuk bergabung secara aktif dengan kampanye pride. Relawan yang terbentuk mencover 4 desa target, yaitu desa pandansari lor, gading kembar, argosari dan sidomulyo. Jumlah relawan di awal kampanye berjumlah 40 or ang terdiri dari pemuda dan kalangan laki-laki dewasa dengan rincian 10 orang perwakilan ditiap desa. Setelah kampanye berjalan dalam masa implementasi hingga akhir kampanye relawan yang aktif 29 orang dengan rincian 10 orang Desa Argosari, 7 orang Desa Gading Kembar, 10 orang Desa Pandansari Lor serta 2 orang Desa Sidomulyo.

Terbentuknya r elawan ini ber tujuan untuk membantu tercapainya sa saran S MATR dalam kampanye bangga, serta adalah upaya membangun kesadaran kolektif yang akan mendorong dan m empercepat terjadinya per ubahan pe rilaku, t erlaksananya kegiatan k ampanye, mendorong adopsi i nofasi t erhadap i nofasi-inofasi bar u y ang di pasa rkan dal am kegiatan kampanye. hal y ang t ak kala pen tingnya da ri t erbentuknya r elawan k ampanye adal ah membangun komunitas y ang peduli t erhadap k onservasi kawasan t aman nasi onal bromo tengger semeru.

Gambar 16: Pembentukan Relawan Kampanye Bangga

Page 52: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

Halal Bil Halal Relawan Kampanye Halal bli halal kampanye relawan kampanye merupakan kegiatan silaturrahim antara lembaga paramitra dengan relawan serta masyarakat yang diundang dalam kegiatan tersebut. Kegiatan ini dilaksanakan di desa pandansari lor dengan melibatkan relawan + 20 orang yang terdiri dari

masing m asing desa. D alam kegitan t ersebut para r elawan dan t im kampanye dar i par amitra membahas rencana kegiatan y ang a kan dilaksanakan se rta mengevaluasi beber apa kegiatan yang kurang maksimal serta kaitannya dengan t arget capaian k ampanye. Selain unt uk silaturrahmi dan m engevaluasi k egiatan y ang telah di laksanakan halal bi l halal j uga bertujuan untuk memperekat ikatan emosional antar relawan dari desa satu dengan desa lainnya. Gambar 17: Halal Bil Halal Relawan Kampanye Di Desa Pandansari Lor

Panggung Boneka

Panggung boneka adalah media yang digunakan untuk menjalankan edukasi bagi sekolah dan anak-anak. P anggung boneka di jalankan den gan m etode pi ndah-pindah dar i sa tu l okasi sekolah ke sekolah yang lain. Cara yang ditempuh dengan melakukan pangajaran di salah satu TK, SD dan MI yang melibatkan guru dan siswa untuk membawakan cerita, kemudian di alihkan ke sekolah yang l ain. Jarak waktu unt uk tiap SD berkisar 1 – 2 m inggu, namun kadang ka la lebih panjang disebabkan jarak atau ketidaktahuan sekolah yang ditempati sebelumnya. Dalam panggung boneka yang dilaksanakan di 9 sekolah, naskah panggung boneka telah disiapkan oleh tim relawan. Naskah panging boneka tersebut telah di ujicobakan terhadap audiens (anak-anak) di se kolah M I da n S D. D alam pen ggung boneka i ni pesa n konservasi di sajikan dal am bentuk cerita yang membawa alam bawah sadar cinta terhadap alam sekitar.

Gambar 18: Panggung Boneka di Sekolah

Page 53: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

Kunjungan Sekolah

Kunjungan sekolah adalah kegiatan satu rangkaian dengan panggung boneka yang diadakan di setiap sekolah MI, SD dan T K yang telah ditentukan diawal. Tujuan kunjungan sekolah adalah sebagai m edia k omunikasi efektif yang m elibatkan g uru, anak-anak yang ada di se kolah. Harapannya dari pelaksanaan panggung boneka ini anak didik dapat menangkap pesan konservasi y ang di bawa dal am per mainan pan ggung bone ka serta ana k dapa t menceritakan terhadap o rang t ua di rumah t entang ni lai-nilai yang di tangkap dalam permaian boneka yang dilaksanakan di sekolahnya. Kunjungan sekolah ini dilaksanakan di 9 sekolah TK, SD dan MI yang ada di 4 kawasan target kampanye bangga.

Gambar 19: Kunjungan Sekolah Di 4 Desa Target

Page 54: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

Lomba Melukis Hutan Konservasi

Gambar 20: Lomba Melukis Hutan Konservasi di Desa Argosar Melukis adalah upaya mendeskripsikan imajinasi kita dalam bentuk oretan gambar atau sketsa. Melukis akan m ampu m embentuk karakter se seorang dan a kan m ampu membentuk pengetahuan dan pandangan mereka pada obyek di tangkap. Lomba melukis hutan konservasi adalah bagian k egiatan k ampanye k onservasi ya ng melibatkan ana k-anak se kolah. K egiatan melukis ini adalah rangkaian dari acara Maulid Nabi “dakwa Konservasi yang diadakan di desa Argosari. kegiatan melukis alam, sungai, hutan, sawan, gunung adalah upaya mendekatkan anak-anak pada alam, yang pada akhirnya tercipta kecintaan pada lingkungan. Kegiatan ini berhasil menggerakkan + 50 anak anak yang ada di dusun Bendrong Desa argosari dalam berimajinasi melestarikan alam disekitar mereka.

Page 55: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

Lomba Sepak Bola Konservasi

Sepak bola adalah permaian yang merakyat yang hampir disukai semua kalangan, dalam sepakbola ada sp ortifitas yang menjadi sp irit ut ama dal am melakukan pertandingan. l omba sepak bola yang diadakan di desa pandansari lor adalah upaya konkrit team kampanye pride mengorganisir keterlibatan k elompok pem uda dalam m endukung pel estarian al am T NBTS.

Kegiatan i ni m ampu mengorganisir pemuda-pemuda de sa pandansari l or terlibat perlombaan, ada 29 peserta (29 x 11 or ang = 319 o rang peserta), disamping i tu kegiatan i ni ban yak mengundang pen gunjung y ang menonton dal am kegiatan i ni. Pesan-pesan kunci dalam kampanye bangga mampu melekat di benak setiap peserta y ang hadi r l omba i ni, k arena pembawa aca ra se lalu m embacakan pesan konservasi “ hutan t erjaga ai r selalu ada” adal ah sy mbol dar i kegiatan i ni. A khirnya peng unjung dapat mengerti penting pelestarian hutan di T NBTS ka rena a kan berpengaruh pada kehidupan dan ai r yang ada di sekitar mereka.

Gambar 21: Lomba Sepak Bola Konservasi di Desa Pandansari Lor

Lomba Volly Konservasi

Bola Volly adalah permaian yang merakyat yang hampir disukai semua kalangan di desa ini, dalam se pakbola ada s portifitas yang m enjadi spirit ut ama dal am melakukan per tandingan. lomba Volly yang diadakan di desa Gading kembar adalah upaya konkrit team kampanye pride mengorganisir keterlibatan k elompok pem uda dalam m endukung pel estarian al am T NBTS.

Kegiatan ini mampu mengorganisir pemuda-pemuda desa pandansari lor terlibat perlombaan, ada 34 pese rta ( 34 x 6 or ang = 204 o rang peserta), di samping i tu kegiatan i ni bany ak mengundang peng unjung yang m enonton dal am kegiatan ini. Pesan-pesan kunci dalam kampanye bangga mampu melekat di benak se tiap peserta yang hadir lomba ini, karena pembawa acara selalu membacakan pesan konservasi “hutan terjaga ai r se lalu ada” adal ah sy mbol dar i kegiatan ini. Akhirnya pengunjung dapat mengerti penting pelestarian hutan di TNBTS karena akan berpengaruh pada kehidupan dan air yang ada di sekitar mereka.

Gambar 22: Lomba Bola Volly Konservasi de Desa Gading Kembar

Page 56: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

Lomba Karnaval Konservasi di Desa Pandansari Lor

Karnaval adal ah per tunjukan t ahunan y ang dijadikan ev ent tahuanan dalam peringatan kemerdekaan RI. Dalam karnaval peserta mengespresikan bentuk ungkapan pada satu topic yang menjadi pilihannya. Lomba karnaval konservasi adalah upaya memasarkan k onservasi pada se mua k alangan t anpa bat as usia. Lom ba i ni ber hasil m engorgnisir k halayak sa mpai 4500-an orang yang terlibat dalam event ini. Pesan kampanye konservasi di dengungkan oleh setiap peserta konservasi. Peserta yang terdiri dari kalangan anak, remaja, dewasa dan kakek nenek memerankan da n m emeragakan si mbol-simbol k onservasi pada ev ent i ni. Pesan kampanye dalam m elestarikan hutan TNBTS menjadi topic utama dalam event ini. Akhirnya pesan k ampanye dal am k egiatan i ni bi sa m engangkat pen getahuan p eserta dan penon ton terhadap kawasan TNBTS.

Gambar 23: Lomba Karnaval Konservasi di Desa Pandansari Lor

Page 57: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

Malam Renungan Konservasi

Kegitan ini adalah rentetang dari aktifitas kampanye yang diselenggarakan di desa pandansari Lor, aca ra dar i l omba sepak bol a konservasi, ka rnaval k onservasi di tutup deng an pemberian hadia, pem entasan had ra al banjari, r enungan konservasi dan pem utaran film konservasi. Malam renungan begitu semarak karena melibatkan kurang lebih 1000 orang yang hadir dalam acara t ersebut. P esan-pesan k onservasi beg itu m enggema den gan familier di se tiap su dut.

Peserta y ang hadi r b egitu l ekat den gan ”hutan Terjaga ai r se lalu a da”, di benak mereka k ata-kata i ni m enjadi sa tu pengetahuan baru akan TNBTS, satu semangat bagi mereka untuk melestarikan alam TNBTS. Akhirnya rentetan kegiatan kampanye konservasi di desa pandansari lor menjadi i nspirasi ba gi se tiap or ang y ang menangkap p esan ko nservasi kampanye bangga melestariakan alam TNBTS.

Gambar 24: Malam Renungan Konservasi Di Desa Pandansari Lor

Pertemuan Masyarakat Untuk Tungku Hemat Energi

Community meeting tungku hemat energi adalah tahapan awal dari kegiatan pembuatan tungku hemat energi di masyarakat. Kegiatan ini bertujuan untuk menilai kecenderungan masyarakat

dalam m engadopsi i novasi bar u, m enilai kebutuhan masyarakat, merumuskan kesepakatan-kesepakatan dan m embuat rancangan k egiatan ber kaitan langsung dengan kebutuhan pembuatan tungku hemat energi. Tungku hemat energi merupakan inovasi bar u dal am m erekontruksi t ungku lama, m embuat tungku bar u y ang l ebih praktis efisien dan tahan lama. Kegiatan ini dilaksanakan di 4 desa t arget se lama 2 kali putaran. R espon m asyarakat y ang t erlibat dalam kegiatan ini sangat baik karena mereka mengharapkan adanya per ubahan desain t ungku y ang bar u y ang l ebih hem at dan praktis.

Gambar 25: Community Meeting Pembuatan Tungku Hemat Energi

Page 58: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

Pelatihan Tungku Hemat Energi Pelatihan tungku hemar energi dilaksanakan di desa pandansari lor tepatnya di rumah bapak

mantek. Peserta yang terlibat kurang lebih 20 orang. Fasilitator pelatihan ini dari YBL Masta Jawa T engah. P elatihan t ungku he mat ene rgi dilaksanakan se lam 2 har i dan ber hasil membuat satu u ji co ba t ungku hem at ene rgi yang di tempatkan di da purnya bapak mantek. Tujuan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kapasitas para kader/relawan kampanye dalam menangkap t eknik pe mbuatan t ungku he mat energi, sasaran pelatihan tungku hemar energi ini adal ah m asyarakat desa t arget y ang tidak memiliki sa pi yang m emiliki k etergantungan terhadap penggunaan kayu bakar.

Gambar 26: Pelatihan Tungku Hemat Energi

Pembuatan Tungku Hemat Energi

Uji coba pembuatan dan pemakaian tungku, pada pembutan tungku sudah dilaksanakan 4 kali yaitu didesa Pandansari Lor, Agosari, Gading Kembar dan Sidomulyo. Pada dasarnya masyakat an tusias pada pr ogram pe mbuatan tungku, ut amanya y ang m asyarakat den gar adalan ”tungku tersebut hem at kayu bak ar”. Tungku hemat energi sudah pertama k ali diujicobakan didesa Pandansari Lor yaitu dirumah pak Rojul dan pak Mantik. Pak Rojul selama menggunakan tungku lama 1 pi kul habis dalam 4-5 hari, ketika memakai tungku hemat energi

yang baru 1 pikul habis dalam 5-7 hari dengan inteval waktu yang sama dengan memakai tungku l ama danu ji co batungku hem at ene rgi ini dibuktikan selam pemakaian satu bulan. Setelah uj i co ba di laksanakan dan t erbukti dengan kehematan 30 % dar i m enggunakan tungku l ama, maka pe buatan t ungku he mat energi disebarluaskan m enjadi ke 4 desa target dengan desain yang sama. Harapan jangka pan jang dar i pengg unaan tungku hemat energi ini adalah mampu di adopsi oleh pengguna kayu bakar dan m empu mengatasi permasalah kayu bakar yang di 4 lokasi target.

Gambar 27: Pembuatan Tungku Hemat Energi

Page 59: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

Pertemuan Masyarakat untuk Biogas Pertemuan masyarakat unt uk biogas at au c ommunity meeting mereupakan t ahap aw al assessment dengan masyarakat desa target dalam rangka pembuatan biogas. Pertemuan ini

mengidenfikasi masalah, k ebutuhan serta solusi t erhadap m asalah lingkungan. P ertemuan bi ogas ini dilaksanakan disetiap d esa yang akan membuat bi ogas. P ertemuan bi ogas ini juga m erupakan pr asyararat ut ama terbangunnya biogas, karena k ampanye bangga tidak hanya m emberikan biogas sebagai se buah i nsentif pr oject se mata namun bi ogas diberikan sebagai satu intervensi t erhadap per ubahan per ilaku masyarakat y ng be rmasalah t erhadap penggunaan kayu ba kar. D isamping i tu kegiatan ini adalah upaya membentuk komunitas aktif dal am pel estarian lingkungan dan m embuat k elekatan sosial.

Gambar 28: Community Meeting Biogas Pelatihan Instalasi Biogas Pelatihan biogas merupakan langkah k onkrit t erhadap k ebutuhan m asyarakat t arget dalam membangun instalasi biogas. Pelatihan ini terselenggara dengan dukungan balai besar taman nasional bromo tengger semeru. Peserta yang terlibat dari 4 desa target dan desa diluar desa target. Dalam pelatihan ini di jelaskan keuntungan m enggunakan biogas, keuntungan t ersebut terbagi dua, pe rtama keuntungan e konomis yaitu k euntungan apabi la m enggunakan bi ogas tidak lagi membutuhkan kayu bakar minyak tanah, dalam penerapannya biogas dengan bahan permanen (cor) dapat digunakan sampai 40-50 tahun, dalam rentang waktu tersebut pengguna

biogas tidak lagi membutuhkan kayu ataupun minyak dalam rumah tangga mereka. K edua k euntungan bi ogas adalah untuk melestarikan hutan disekitar masyarakat target dan sekitarnya, pengguna biogas tidak lagi memotong kayu bak ar dai k dal am kawasan m aupun di luar k awasan, hal ini ak an ber dampak pada k elestarian kawasan taman nas ional br omo tengger se meru. D ari hasi l pel atihan ini pese rta dapat m enerapkan pembuatan bi ogas di m asing m asing desa dan pada akhirnya permasalahan pengambilan kayu bakar dapat diatasi se cara perlahan dengan adopsi inovasi biogas.

Gambar 29: Pelatihan Instalasi Biogas

Page 60: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

Pembuatan Instalasi Biogas Biogas adalah teknologi tepat guna yang sa ngat se derhana, selain pem anfaatanya y ang banyak sekali, cara pengerjaanyapun t idak terlalu r umit, se rta bahan ba kunya sa ngat mudah didapatkan. P rinsip pem buatan bi ogas adal ah adany a dek omposisi bahan or ganik se cara anaeropbik ( t ertutup dari udara bebas ) untuk menghasilkan suatu gas yang sebagian besar berupa metan ( yang memiliki sifat mudah terbakar ) dan karbon dioksida. Gas yang terbentuk disebut gas rawa atau bi ogas. P roses dekomposisi anaer obik dibantu ol eh se jumlah mikrooeganisme, terutama bakteri metan. Suhu yang baik untuk proses fermentasi adalah 30 -55 derajat celcius. Pada suhu tersebut mikroorganisme dapat bekerja secara optimal merombak bahan – bahan or ganik. T ujuan pen ggunaan bi ogas adalah: 1. M elestarikan hu tan deng an mengurangi jumlah konsumsi kayu bak ar. 2 , K emandirian ener gi di tingkat komunitas dengan pengembangan energi alternatif. 3, Memberdayaan masyarakat dalam pengelolaan kesehatan lingkungan den gan m eningkatakan kemampuan dal am m erencanakan,pelaksanaan, pemanfaatan serta pemeliharaan fasilitas sanitasi lingkungan. 4, Meningkatkan ekonomi

dengan m emaksimalkan pemanfaatan energi alternatif dan

mengembanagan keterampilan pengolahan pasca panen. P embuatan biogas dari i ntervensi kampanye bangg a melestarian al am di T NBTS mampu m embangun biogas 11 buah den gan r incian 7 buah untuk biogas permanen dan 4 buah bioplastik y ang t idak permanen. D ari 11 bi ogas tersebut m ampu menginstalasi paling tidak 20 rumah tangga di kawawasan desa target.

Gambar 30: Pembuatan Instalasi Biogas

Page 61: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

Arisan Biogas Arisan biogas ini di laksanakan di desa A rgosari D usun Bendrong y ang m elibatkan kelompok tani setempat dengan sistem iuran. Kegitan ini berlangsung pada hari Rabu Tanggal 07 Januari 2009 yang dihadiri sekitar 25 orang yang se muanya adalah anggota kelompok tani ”Usaha Maju II” desa A rgosari. P ada aw alnya pada pr ogram K ampanye B angga M elestarikan A lam diagendakan pem buatan i nstalasi bi ogas (biogester) di laksanakan pada empat desa , dengan pinjaman l unak t anpa bunga se besar R p 4. 000.000 per uni t, akan t etapi pada desa ar gosari dianggap kurang mengena karena dianggap memberatkan masyarakat meskipun pinjaman itu tanpa bunga. Kemudian masyarakat mengusulkan iuran biogas sebagai sa tu so lusi bersama. Dana awal yang digulirkan sebesar Rp 8.000.000 dan selanjutnya dikelola oleh Kelompok Tani

”Usaha Maju II”. Peserta arisan biogas awalnya mencapai 64 orang dan akhirnya menjadi 23 o rang. Kesepakatan i uran bulanan di arisan se besar R p 75. 000 satu bulan sekali. Pada akhirnya kampanye bangga m elestarikan alam T NBTS dengan intervensi membentuk komunitas peduli biogas dengan ”arisan bi ogas” a kan membangun kemandirian k elompok dan membangun kepemilikan kelompok terhadap biogas, y ang da mpaknya ak an m embantu masyarakat keluar d ari per masalahan ketergantungan pada kayu bakar. Gambar 31: Arisan Instalasi Biogas

Pelatihan Pembibitan Pelatihan pembibitan merupakan upaya konkrit yng di lakukan kampanye bangga melestarikan alam d alammeningkatkan k apasitas relawan dan pet ani y ang ada di k awasan konservasi TNBTS. Pelatihan ini di laksanakan di desa Argosari dengan melibatkan semua relawan yang ada 4 desa target. Peserta yang hadir kurang lebih 40 or ang. Kegiatan ini didukung juga oleh

Balai B esar T NBTS d an di dukung pul a oleh Kementerian Lingkungan Hidup RI. Kegiatan i ni ber tujuan m eningkatkan kemampuan pet ani dan m asyarakat desa target dal am b udi day a t anaman kayu keras. Akhirnya dengan kegiatan pelatihan pembibitan i ni m asyarakat des a t arget mampu berbudidaya tanaman kayu keras di kebun dan lahan hutan negara yang akanberdampak pada peni ngkatan penghasilan mereka yang juga akan berdampak pada pen gurangan kegiatan pengambilan kayu di dalam kawasan konservasi.

Gambar 32: Pelatihan Pembibitan

Page 62: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

Pembuatan Kebun Bibit Desa (KBD) Pembuatan kebun bibit desa merupakan bagian dari kegiatan kampanye bangga y ang terintergrasikan dengan kegiatan bersama dengan kelompok tani, KLH dan BBTN BTS dalam

upaya m enigkatkan kapasitas petani dan penyediaan bi bit m andiri. P embuatan kebun bibit desa i ni m ampu membudidayakan 45 ribu bibit dengan jenis yang berbeda. Tempat kebun bibit ini ada di lokasi kebun masyarakat di desa argosari, se dangkan pe runtukan bi bitnya ak an didistribusikan 4 desa target. Penanaman bibit ini akan dilakukan pada musim penghujan pada periode 2009 -2010. A khirnya deng an kebun bibit ini kesejahteraan petani dan masyarakat desa t arget dapa t m andiri dan dam pak dar i intervensi k egiatan i ni secara j angka pan jang akan ada pen gurangan terhadap a ktifitas masyarakat di l ahan h utan k onservasi dal am pengambilan kayu bakar.

Gambar 33: Pembuatan Kebun Bibit Desa Aksi Penghijauan di Lokasi Kritis TNBTS

Aksi penanaman Langsung yang pertama kali dilaksanakan di desa Pandansari Lor, dengan diikuti para relawan dari empat desa target. Aksi ini selanjutya dilaksanakan di dalam kawasan T NBTS y ang ber dekatan den gan desa P andansari Lor , desa g ading kembar, desa argosari. Aksi penanaman di lokasi kritis ini didukung langsung oleh pihak TNBTS dan masyarakat de sa t arget. B ibit y ang di tanam ada sekitar 4000 -5000 bibit yang t ersebarkan di t iga titik lo kasi kritis TNBTS. B ibit y ang d i tanam 100% sw adaya m asyarakat se kitar

hutan dan j uga ada ban tuan dar i Balai Besar TNBTS. A ksi penanam an i ni m ampu mengumpulkan 40 -an r elawan yang bergabung se cara a ktif se lama sa tu bulan masa penanam an. Target a ksi i ni adal ah mencofer dae rah y ang r usah di dal am kawasan TNBTS serta membangun kebersamaan antar relawan dan m embangun kecintaan pada hut an se cara l angsung. Akhirnya ak si i ni m ampu menggugah kesadaran se mua pihak yang terlibat dan mampu merehabilatsi kawasan yang rusak di 3 titik.

Gambar 34: Aksi Penghijauan di Lokasi Kritis TNBTS

Page 63: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

Kemah Konservasi

Gambar 35: Kemah Konservasi

Kemah k onservasi merupakan k egiatan penguhujung y ang melibatkan anak -anak dan g ura dalam aktifitas kampanye bangga. Dalam kemah konservasi ini melibatkan anak-anak dan guru secara langsung dan aktif. Kegiatan ini banyak menekankan pada permainan dan oaut bond di kawasan hutan dan daerah jelajah alam. Tujuan terlaksananya kampanye konservasi ini adalah 1. U ntuk m endekatkan anak -anak pada al am se kitar hut an. 2. untuk mengajak ana k-anak bermain yang berhubungan langsung dengan lingkungan, yang ke-3 menanam rasa kecintaan sejak dini pada diri dan jiwa anak-anak terhadap konservasi. Kegiatan ini melibatkan 130 orang baik pese rta ( anak-anak), guru, pani tia dan f asilitator. P esan-pesan kunci k ampanye bangg a ampu didengungkan secara intensif, pada a khirnya melekat pada di ri anak secara mendalam terhadap pesan ”hutan terjaga air selalu ada”.

Page 64: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

KEGIATAN YANG TIDAK TERLAKSANA NO MATERI / KEGIATAN TARGET

AUDIENCE KETERANGAN

1 Stiker Semua kalangan

Tidak terlaksana Dikarenakan pe milihan m edia i nformasi dimaksimalkan pada poster dan kalender yang bias menjangkau se mua segmentasi masyarakat

2 Workshop Fi lm & cipta N ada da kwa konservasi

Pemuda Tidak terlaksana, Disebabkan relawan (pemuda) lebih menfokus pada k egiatan pe rlombaan, t idak t erlaksana lebih bersifat pada pengaturan waktu kegiatan

3 Pembuatan Film Konservasi

Pemuda Tidak t erlaksana, di sebabkan kapasitas sumberdaya manusia dar i relawan kampanye tidak m emadai untuk m embuat sebuah f ilm dokumenter

4 Cipta N ada D akwa Konservasi

Pemuda Tidak t erlaksana, se benarnya k egiatan i ni sudah ber jalan 50%. N amun m enjelang akhir program pese rta d ari penci pta l agu membatalkan pembuatan karena target jumlah lagu y ang di buat t idak se suai den gan kesepakatan, disamping itu ada masalah yang sifatnya internal di team pembuat lagu

5 Dokumentasi La gu dan Film konservasi

Pemuda Tidak t erlaksana se bagai k onsekwensi l ogis dari t idak laksanakannya kegiatan pembuatan film dan cita nada dakwa.

6 Pertemuan unt uk anggrek

Dewasa dan pemuda

Tidak terlaksana di karenakan ca mpaign difokuskan pada anca man ut ama y aitu pengambilan k ayu bak ar. S edangkan pengambilan anggr ek masuk pada anca man ke 3.

7 Pelatihan B udidaya Anggrek

Dewasa dan pemuda

Tidak terlaksana di karenakan ca mpaign difokuskan pada anca man ut ama y aitu pengambilan k ayu bak ar. S edangkan pengambilan anggrek masuk pada anca man ke 3.

10 Demplot budidaya Anggrek

Dewasa dan pemuda

Tidak terlaksana di karenakan ca mpaign difokuskan pada anca man ut ama y aitu pengambilan k ayu bak ar. S edangkan pengambilan anggr ek masuk pada anca man ke 3.

11 Lomba M emasak dengan Tungku Hemat Energi

Ibu-ibu Tidak t erlaksana di karenakan teknis kegiatan lomba ini terlalu sulit dan menyita waktu para relawan

12 Lomba M enghiasi Sapi

Bapak dewasa

Tidak t erlaksana di karenakan teknis kegiatan lomba ini terlalu sulit dan menyita waktu para relawan

Page 65: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

HASIL Hasil Yang Berorientasi Perubahan Pengetahuan dan Sikap

Sasaran Peningkatan Pengetahuan: 1. Dalam setahun kampanye Pride, terjadi peningkatan pengetahuan petani di empat desa

target dari 58% menjadi 78% mengenai batasan pemanfaatan hutan di TNBTS.

Target Kontrol Pra Kampanye 58,5 % 48 % Pasca Kampanye 73,9 % 50 % Perubahannya 15,4 % 2 %

Tabel 5: Perubahan pengetahuan Pasca Kampanye

Diagram 2: Perubahan masyarakat tentang pengetahuan batasan pengambilan kayu di dalam hutan konservasi TNBTS, sebelum dan setelah kampanye Pride di (a) kelompok target (N=376) dan (b) kelompok kontrol (N= 150) a. Kelompok Desa Target b. Kelompok Desa Kontrol

Sebelum kampanye pride dilaksanakan di 4 desa target, 58.5 % masyarakat yang menyatakan bahwa pengambilan k ayu di dalam k awasan T NBTS t idak di perbolehkan. S etelah kampanye pr ide dilaksanakan dilokasi 4 desa target, bahwa 73,9 % masyarakat menyatakan bahwa pengambilan kayu didalam k awasan T NBTS t idak di perbolehkan. Selama m asa kampanye bangg a melestarikan alam peningkatan pengethuan masyarakat menjadi 15,4 %. Hal ini disebabkan berlangsungnya kampanye dengan bentuk intervensi kegiatan yang langsung mengarah pada peningkatan pengetahuan masyarakat. S edangkan di desa co ntrol, su rvey sebelum kampanye m enunjukkan 48 % m asyarakat menyatakan bahw a peng ambilan k ayu di dalam kawasan T NBTS t idak di perbolehkan, se dangkan setelah se telah kampanye di laksanakan, desa control kembali di su rvey dan ada 50 % m asyarakat yang m enyatakan bahw a peng ambilan k ayu ba kar di dal am kawasan T NBTS t idak di perbolehkan. Total peni ngkatan pen getahuan di desa co ntrol se lama masa kampanye ber jalan di 4 desa target

a. Target b. Kontrol

58.5 %48 %

73.9 %

50 %

Perubahan Pengetahuan Masyarakat Terget

pra kampaye paska kampanye

Page 66: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

hanya 2 % per ubahannya. H al ini d ikarekan di desa co ntrol t idak di laksanakan kegiatan kampanye bangga yang mengarahkan masyarakat berubah cara pandangnya terhadap kawasan konservasi. Dalam kampanye bangga yang dilaksanakan di desa target, berbagai kegiatan penjangkauan dilakukan terhadap di berbagai kelompok masyarakat baik anak-anak, remaja, maupun dewasa dengan menggunakan media komunikasi seperti l embar informasi TNBTS, poster, ka lender, dakwah konservasi, kegiatan sekolah (panggung boneka, kunjungan dan kemah konservasi) serta lomba-lomba yang m elibatkan m asyarakat se cara l angsung. K ualitas dan i ntensitas penjangkauan yang dilaksanakan menyebabkan per baikan pen getahuan m asyarakat target. P eningkatan pen getahuan yang juga terjadi pada masyarakat kontrol diduga karena ada efek kegiatan iklan layanan masyarakat yang di siarkan di radio.

Sasaran Perubahan Sikap: 2. Diakhir kampanye Pride terjadi peningkatan kesadaran konservasi petani/Masyarakat di

empat desa target dari 37% (44,7) yang mengatakan setuju dan sangat setuju menjadi 65%, bahwa pengambilan kayu bakar di hutan TNBTS akan menyebabkan hutan menjadi rusak dan terjadinya bencana.

Target Kontrol Pra Kampanye 44,7 % 30 % Pasca Kampanye 60,4 % 38.6 % Perubahannya 15,7 % 8.6 %

Tabel 6: Perubahan Sikap Pasca Kampanye

Diagram 3: Perubahan masyarakat tentang sikap mengenai pengambilan kayu bakar didalam kawasan TNBTS yang berdampak pada kerusakan hutan dan terjadinya banjir, sebelum dan setelah kampanye Pride di (a) kelompok target (N=376) dan (b) kelompok kontrol (N= 150) a. Kelompok Desa Target b. Kelompok Desa Kontrol

a. Target b. Kontrol

44.70%

30%

60.40%

38.60%

Perubahan Sikap Masyarakat Target

Pra Kampanye Pasca Kampanye

Page 67: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

Sebelum kampanye pride dilaksanakan di 4 desa target, 44.70 % masyarakat yang menyatakan setuju dan sangat setuju bahwa pengambilan kayu bakar di hutan TNBTS akan menyebabkan hutan menjadi rusak dan terjadinya bencana. Setelah kampanye pride dilaksanakan dengan survey yang sama di 4 desa target, bahwa 60.40 % menyatakan setuju dan sangat setuju bahwa pengambilan kayu bakar di hutan TNBTS akan menyebabkan hutan menjadi rusak dan terjadinya bencana. Sedangkan di 1 desa control, su rvey se belum kampanye m enunjukkan bahwa 30 % pengambilan k ayu bakar di hu tan di dalam TNBTS a kan menyebabkan hut an menjadi r usak dan t erjadinya benca na. S etelah setelah kampanye dilaksanakan, desa control kembali di survey dan ada 38 % masyarakat yang menyatakan bahwa setuju dan sangat setuju kalau mengambil kayu di Taman nasional akan menyebabkan hutan rusak dan terjadinya banjur. Total peningkatan pengetahuan di desa control selama masa kampanye berjalan 8 .6 % per ubahan si kapnya. Perubahan sikap di desa co ntrol tak l epas dar i penan pe tugas Balai B esar T aman N asional B romo T engger Semeru y ang i ntensif m elakukan peng awasan dan penyuluhan di desa control ini. Karena di desa control ini ancaman pengembilan kayu di dalam kawasan termasuk tinggi.

Sedangkan di 4 de sa l okasi target total peni ngktan si kap masyarakat t erhadap konservasi kawasan menjadi 15 % . Hal ini tak lepas dari peran program kampanye bangga yang mengintervensi kehidupan masyarakat dalam m elakukan pen gelolahan hutan. K egiatan-kegiatan y ang m engarah pejangkauan pesan kunci dilakukan secara intensif dan berkala, hal ini untuk menciptakan kelekatan pada pesan kunci kampanye serta membuka ruang internalisasi nilai-nilai konservasi pada masyarakat target. Kegiatan seperti dakwa konservasi, perlombaan-perlombaan yang mengambil topik konservasi serta pe mbentukan kounitas relawalan y ang p eduli pada m asalah k onservasi m enjadi sa lat f aktor dominan dalam perubahan sikap para pengguna kayu bakar di desa terget,

Page 68: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

Hasil Yang Berorientasi Pada Perubahan Prilaku Sasaran Perilaku:

3. Setelah 12 bulan kampanye Pride berlangsung, dengan dibangunnya paling tidak dua instalasi biogas, 60% (dari semula 30% [22,3] ) petani di empat desa target menyatakan mudah untuk mencari energi alternatif pengganti kayu bakar.

Target Kontrol Pra Kampanye 22,3 % 14 % Pasca Kampanye 44,4 % 12.7 % Perubahannya 22.1 % 0 %

Tabel 7: Perubahan Perilaku Pasca Kampanye

Diagram 4: Perubahan masyarakat tentang perilaku yang menyatakan mudah mencari sumber energy alternative selain kayu bakar, sebelum dan setelah kampanye Pride di (a) kelompok target (N=376) dan (b) kelompok kontrol (N= 150): a. Kelompok Desa Target b. Kelompok Desa Kontrol Sebelum kampanye pr ide di laksanakan di 4 l okasi desa t arget, ada 22. 30 % masyarakat y ang menyatakan m udah dal am m encari al ternative selain k ayu bak ar. S etelah k ampanye di laksanakan masyarakat m engambil pilihan l ain yaitu 44.40% m enyatakan m udah dalam m encari sumber energy alternative se lain k ayu bakar. S edangkan di 1 desa co ntrol su rvey se belum k apanye dilaksanakan bahwa 14 % masyarakatnya menyatakan mudah mencari sumber energy alternative selain kayu bakar. Setelah kampanye di laksanakan su rvey u lang di lakukan 1 desa c ontrol hanya 12.70% y ang menyatakan m udah m encari su mber ene rgy al ternative se lain k ayu bak ar. P erubahan p erilaku masyarakt desa control tidak signifikan karena tidak perubahan perilaku ( 0 ), hal ini karenakan di desa control i ni t idak dilakukan bent uk pencegahan y ang mengarah pada perubahan perilaku s ecara langsung seperti pembauatan biogas,

a. Target b. Kontrol

22.30%

14%

44.40%

12.70%

Perubahan Perilaku Masyarakat Dalam Mencari Alternatif Selain kayu Bakar

Pra Kampanye Pasca Kampanye

Page 69: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

Sedangkan per ubahan perilaku di 4 desa target sa ngat si gnifikan, pe ningkatan per ubahan p erilaku disini mencapai 22.1 %. Kegiatan kampenye bangga melestarikan alam di desa ini sangat membantu masyarakat keluar dari ketergantungan kayu bakar sebagai sumber energi utama kebutuhan memasak rumah tangga. Kegiatan kampanye yang sifatnya langsung mengintervensi perubahan perilaku adalah, mengadakan peni ngkatan k apasitas dengan pelatihan m anfaat dan t eknis pembuatan bi ogas, membangun i nstalasi bi ogas dan m embentuk a risan bi ogas sebagai sa tu k omunitas mandiri j angka panjang y ang a kan meproyeksikan desa mandiri ener gy. Ketergantungan masyarakat t erhadap kebutuhan kayu bakar sudah terpenuhi dengan hadirnya biogas sebagi satu inovasi baru tepat guna yang hem at, e fisien da n pr aktis, masyarakat tidak lagi membutuhkan kayu ba kar unt uk memasak. Teknologi bi ogas dapat m engolah l imbah kotoran sa pi deng an pr oses fermentasi di dalam r eactor tabung bi ogas yang se lanjutnya a kan menciptakan methanol dan CO2 yang dapat di bakar menjadi energy rumah tangga. Perubahan perilaku masyarakat berjalan secara pelan dan pasti, hal ini tak lepas dari intervensi kampanye yang mampu menjawab kebutuhan hidup mereka,

4. Di akhir kampanye Pride, paling tidak 30% rumah tangga pengguna kayu bakar mangadopsi tungku hemat kayu bakar sehingga 50% (dari semula 18% [) petani di empat desa target menyatakan mudah untuk berhenti mengambil kayu bakar di TNBTS.

Target Kontrol Pra Kampanye 17,8 % 6 % Pasca Kampanye 29,3 % 8,7. % Perubahannya 11.5 % 2.7 %

Tabel 8: Perubahan Perilaku Pasca Kampanye

Diagram 5: Perubahan masyarakat tentang perilaku yang menyatakan mudah berhenti mengambil kayu bakar, sebelum dan setelah kampanye Pride di (a) kelompok target (N=376) dan (b) kelompok kontrol (N= 150): a. Kelompok Desa Target b. Kelompok Desa Kontrol

a. Target b. Kontrol

17.80%

6%

29.30%

8.70%

Perubahan Perilaku Masyarakat Dalam Berubah Berhenti Mengambil Kayu Bakar

Pra Kampanye Pasca Kampanye

Page 70: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

Sebelum kampanye pr ide di laksanakan di 4 l okasi desa t arget, ada 17. 80 % m asyarakat y ang menyatakan m udah berhenti mengambil k ayu bak ar didalam k awasan TNBTS. Setelah k ampanye dilaksanakan survey yang sama dilakukan pada 4 desa target yang menyatakan bahwa 29.30% menyatakan m udah be rhenti m engambil k ayu bak ar di dal am kawasan T NBTS. Pada sa at y ang bersamaan sebelum k ampanye di laksanakan s urvey yang sa ma di lakukan di 1 de sa co ntrol y ang menemukan 6 % m asyarakat de sa kontrol menyatakan m udah berhenti m engambil kayu ba kar di dalam kawasan TNBTS. Setelah kampanye dilaksanakan survey ulang dilakukan 1 desa control yang menemukan hanya 8.70% yang menyatakan mudah berhenti mengambil kayu bakar di dalam kawasan TNBTS. Perubahan perilaku masyarakt desa control tidak terlalu signifikan karena perubahan perilaku hanya 2. 70% dar i survey a walnya. hal i ni k arenakan di desa co ntrol i ni t idak dilakukan intervensi kegiatan y ang mengarah pence gahan per ilaku masyarakat dalam be rhenti m elakukan pe ngambilan kayu bakar di dalam kawasan.

Peningkatan per ubahan per ilaku di temukan di 4 desa t arget, ada 11 .50% pe ningkatan pe rubahan perilaku yang menyatakan mudah berhenti dalam mengambil kayu bakar di dalam kawasan TNBTS. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam rangka membantu masyarakat dalam mengatasi ketergantungan pada kayu bakar danyak dilakukan dalam kampanye bangga melsetarikan alam selam satu periode. Kegiatan seperti, pelatihan tungku hemat energy, pembuatan tungku hemat energy bagi masyarakat yang tidak memiliki biogas dan ternak sapi, pelatihan pembibitan, serta pembibitan tanaman kayu keras adalah upaya k onkrit yang di lakukan dal am menintervensi per ilaku masyarakat untuk berhenti merusak kawasan taman nasional dengan menebangi kayu bakar. Adanya peningkatan penjagaan kawasan da n peneg akan ho kum oleh pet ugas B alai B esar T NBTS adal ah upay a untuk menegakkan aturan main dalam pengelolaan hutan konservasi yang akan berdampak pada berkurangnya pencuri kayu bakar masuk dalam kawasan taman nasional.

Kecenderungan peningkatan perubahan perilaku yang diukur diatas adalah data yang dilihat dan muncul dalam survey yang ditanyakan langsung ke 167 respondens yang ada di 4 desa target. Selain data diatas, ada data yang dapat diukur dalam per ubahan per ilaku di 4 desa t arget dengan melihat tingkat adopsi inovasi baru yang terserap oleh masyarakat desa target. Selamanya kampanye bangga melestarikan alam telah terbangun 11 instalasi bogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 biogas di desa Sidomulyo (biogester) dan 1 biogas di desa pandansari lor (biogester). 11 biogas tersebut telah terinstalasi minimal ke-20 Kepala Keluarga, yang artinya ada 120 batang kayu bakar yang terselamatkan dari penebangan dan pencurian kayu bakar dalam setahun terakhir kampanye. Dengan hitungan 1 KK mengahabiskan 1 batang pohon dalam 2 bul an untuk keperluan k ayu bak ar. ( 0.5 batang pohon kayu bak ar x 12 bul an x 20 K K). Disamping itu kambanye bangga mampu membangun 42 tungku hemat energy di 4 desa target dengan t ingkat kehematan mencapai 30% kayu bakar di tiap KK. Artinya dengan pembuatan tungku hemat ener gy kampanye bangg a t elah mampu menghemat kayu bakar sebanya 75. 6 bat ang pohon kayu yang terselamatkan dalam setahun terakhir kampanye (0.5 batang pohon kayu bakar x 12 bulan x 42 KK x 30% [ kehematan k ayu bakar]). Dengan i ntervensi i novasi biogas dan t ungku hemat energy tersebut, ha sil k ampanye bangg a mampu melestarikan 195 .6 bat ang pohon dar i dal am kawasan TNBTS yang mampu diselamatkan dari penebangan para pengambil kayu bakar.

Page 71: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

Tinjauan Kritis Kegiatan Kampanye Bangga Kegiatan Saluran Media Yang Paling Efektif Kegiatan K ampanye P ride dal am per iode kampanye S epetember 2007 -Mei 2009 di k awasan Taman N asional B romo T engger S emeru den gan l okasi k erja di kecamatan Ja bung, desa gading kembar, Desa Argosari, Desa Pandansari Lor, Desan Sidomulyo menfokuskan terhadap ancaman u tama y aitu ketergantungan masyarakat pada kayu ba kar y ang berdampak pada “pencurian kayu bak ar di dal am k awasan T aman N asional B romo T engger S emeru. K egitan kampanye yang dilakukan diarahkan untuk mengintervensi pengetahuan, sikap dan perubahan perilaku masyrakat terhadap kelestarian konservasi t aman nasi onal. D alam t eori per ubahan perilaku masyarakat akan berubah dari satu tahap I ketahap berikutnya membutuhkan intervensi ber upa i nformasi, m otivasi dan m eberikan bant uan y ang j elas dan ny ata ( modul 6 pengantar social marketing dan perubahan perilaku, RARE). Dalam penelitian selama program kampanye ban gga melestarikan al am, m asyarakat di l okasi target kampanye bangg a y ang bermasalah dengan pengambilan kayu bakar diklasifikasikan menjadi dua, pertama situasi masyarakat yang berada dalam posisi masyarakat pre-contemplation kelompok masyarakat ini tidak mengetahui fungsi kawasan TNBTS dan mereka mengambil kayu bakar di dalam kawasan dan mengambil kayu untuk kebutuhan rumah tangga (non domestic). Sedangkan yang kedua masyarakat be rada dal am si tuasi contemplation mereka m engetahui f ungsi k awasan TNBTS namun m ekera tetap mengambil kayu bak ar di dal am k awasan dan k ayu ba kar un tuk kebutuhan dijual lagi-ekonomis, (domestic).

Kampanye B angga M elestarikan A lam merupakan pe rpaduan ant ara pemasaran so sial dan pengelolaan adaptif sehingga memiliki tujuan untuk memberikan perubahan dalam prilaku dan memiliki tujuan konservasi (Kushardanto, 2008). Kegiatan-kegiatan yang telah dirancang dalam tahap aw al k ampanye har us dievaluasi unt uk menilai ef ektivitasnya. Menurut Kushardanto (2008) dalam m emantau ef ektivitas kegiatan maka ada se tidaknya 3 el emen pent ing y ang harus ditinjau yaitu Process Monitoring, Performance, dan Outcome Monitoring. Berdasarkan hal i ni m aka K ampanye B angga M elestarikan Alam y ang di laksanakan di K awasan Taman Bromo T engger Semeru menilai ada beber apa k egiatan y ang di anggap e fektif d alam menjangkau masyarakat sasaran seperti Kunjungan Sekolah, Poster dan Kalender, pertemuan dan diskusi kelompok, pembuatan tungku hemat energy daninstalasi biogas. Berikut penjelasan untuk beberapa kegiatan yang dinilai efektif tersebut.

Page 72: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

Poster dan Kalender Kalender dan post er merupakan m edia ce kat yang m ampu menginformasikan pesa n kunci kampanye t erhadap t arget udi ens dengan j elas dan l ugas. P oster dan k alender y ang terdistribusikan di m asyarakat t arget be risi i nformasi t entang pen getahuan m asyarakat y ang mengajak melestarikan dan melindungi hutan konservasi TNBTS. Masyarakat memahami apa itu konservasi, namun masyarakat mengetahui penting air bagi kehidupan mereka. Dalam kegiatan Kampanye Bangga ini, media seperti poster dan kalender menjadi efektif karena tidak cukup hany a di sebarkan nam un terbukti m enjadi entry point yang bagus ketika m embuka diskusi den gan m asyarakat. Kalender dapa t b ercirara dan dapat m enjadi entry point dalam banyak kegiatan Kampanye Bangga. Karena desain dalam kalender menggambar aktifitas masyarakat y ang m endukung kegiatan kampanye dan m endukung kegiatan k onservasi y ang ada di lokasi t arget. S ehingga k ehadiran k alender dapat ber bicara kepemilikan, kebersaman dan k ekuatan emosional yang utuh dalam melestarikan alam di TNBTS. Terkait penca paian sasaran dalam Kampanye Bangga maka poster dan kalender cukup efektif digunakan sebagai entry poi nt dal am diskusi m embangun kesepakatan, se rta m eningkatkan pen getahuan masyarakat tentang hubungan kerusakan hutan dengan ketersediaan air bagi kehidupan mereka.

Kegiatan Sekolah (Kunjungan Sekolah, Panggung Boneka Dan Kemah Konservasi) Kegiatan Sekolah merupakan satu t ahapan kegiatan y ang melibatkan anak -anak dan g uru dalam kampanye ban gga m elestrikan al am TNBTS. K egiatan se kolah merupakan sa lah sa tu pendekatan yang dilakukan dalam penjangkauan masyarakat sasaran. Kegiatan kunjungan dan panggung boneka sekolah yang di l akukan pada saat jam sekolah t elah m enjangkau banyak anak-anak dan par a guru dengan pesan-pesan kampanye. Dalam kegiatan sekolah kita dapat menjelaskan lebih banyak mengenai potensi dan ancaman hutan yang ada di sekitar mereka. Kegiatan ini juga dinilai efektif karena mampu memberikan beberapa perubahan sosial dalam kelompok masyarakat. Perubahan yang terjadi seperti munculnya rasa kepemilikan. Para guru akan dengan sukarela membantu kegiatan-kegiatan kampanye dan tidak terbatas hanya pada kegiatan kunjungan se kolah. S alah sa tu hal y ang m enyebabkan t erbangunnya r asa kepemilikan diduga karena adanya proses pendampingan, pelibatan, dan kebutuhan terhadap kegiatan. M enurut par a g uru, m urid dan g uru m embutuhkan ke giatan y ang t idak hany a memberikan pen getahuan t api juga menyenangkan se hingga kegiatan bel ajar t idak membosankan. A nak-anak dapat bel ajar se cara audio visual melalui kegiatan kunjungan sekolah.

Kunjungan S ekolah dan P anggung B oneka memang di rancang un tuk segmentasi anak -anak karena anak-anak adalah secondary target yang dapat mempengaruhi orang tua dan keluarga di rumah sementara guru merupakan salah satu saluran terpercaya di masyarakat yang dapat membantu memfasilitasi per ubahan pr ilaku kepada anak -anak dan juga angg ota m asyarakat lainnya. T erkait penca paian sa saran, di mana kegiatan i ni di rancang unt uk m eningkatkan pengetahuan masyarakat sasaran tentang hubungan hutan yang sehat dengan ketersediaan air bersih serta meningkatkan jumlah masyarakat yang menyatakan sikap mudah untuk menjaga hutan bersama-sama maka dapat di katakan kegiatan i ni cu kup e fekti menjangkau bany ak segmen dan banyak orang.

Kegiatan S ekolah se perti K emah konservasi m erupakan hal y ang e fektif dal am m elakukan proses pembelajaran di luar kelas. Anak-anak dalam t ahap per tumbuhan membutuhkan suatu rangsangan dan r eaksi dalam menangkap fenome lingkungan. menurut Skinner et. Al. dalam

Page 73: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

Modul 3 Pendekatan Ilmu Social Terhadap Lingkungan model kemah konservasi masuk dalam kategori belajar dengan rangsangan dan reaksi. Dijelaskan bahw a pembentukan su atu hubungan antara suatu rangsangan dan suatu reaksi, berdasarkan efek yang mengikuti, akan memberikan suatu reaksi pada r angsangan. Begitu pula anak ketika diajak belajar diluar kelas dengan kemah konservasi akan melatih reaksi anak terhadap respon yang mereka tangkap di luar sekolah yang pada akhirnya kepribadian anak akan terbentuk melalui dialektika langsung dengan lingkungan sekitar.

Pertemuan Dan Diskusi Kelompok Pertemuan dan di skusi k elompok adalah sa lah sa tu kegiatan y ang e fektif kampanye bangga dalam pendekatan terhadap komunitas target. Pertemuan dan diskusi kelompok adalah suatu upaya tahapan awal perubahan perilaku yang dicapai dalam satu komunitas. Dalam pertemuan dan diskusi ditemuan sebuah permasalah, pemecahan masalah serta kesepakatan-kesapatan lain y ang t erkait den gan per ubahan di t ingkat komunitas. Ada l ima t ahap dal am p rosesnya perubahan dal am masyarakat (Modul 6 peg antar so cial m arketing dan per ubahan per ilaku): pertama: Mengindentifikasi sa saran-sasaran j angka pan jang dan asu msi y ang melatarbelakanginya. Kedua Menelusuri lagi ke belakang dan mengaitkan kondisi-kondisi yang ada sebelumnya atau syarat-syarat yang diperlukan untuk mencapai sasaran tersebut. Ketika: Mengidentifikasi intervensi-intervensi yang akan dilakukan untuk bisa menciptakan perubahan yang di inginkan. Keempat: M engembangkan i ndikator-indikator unt uk mengukur hasi l y ang didapat g una membuat peni laian tentang hasi l t indakan yang dilakukan. Kelima: M enulis sebuah narasi untuk menjelaskan landasan dari tindakan yang dipilih. Pertemuan dan diskusi kelompok dalam kampanye bang ga t elah a mpu m engintefikasi m asalah, per ioritas masalah, pemecahan masalah da n r encana kerja dal am mengintervensi m asalah. S edangkan di skusi kelompok adalah media efektif dalam mentransformasikan isu-isu konservasi secara langsung dalam komunitas target.

Menurut Ja ck R othman dal am H ari K ushardanto ( Modul 6 peg antar social m arketing da n perubahan pe rilaku) ba hwa per temuan dan di skusi kelompok bisa di klasifikasi dal am upay a mengelola komunitas. Pengembangan masyarakat lokal (Locality development atau community development) yang berorientasi pada proses. Dengan tujuan untuk mengembangkan identitas dan k eterpaduan kelompok, y ang m enfokuskan pada pr oses membangun konsensus dan kemampuan ke lompok. K ampanye bangg a m elestarikan al am ber hasil m engelola komunitas kelompok atau relawan, komunitas ini mampu membangun consensus dengan Lembaga Paramitra-RARE untuk membantu tercapainya sasaran kampanye bangga melestarika alam di TNBTS. Ke rja-kerja ke lompok komunitas mampu m endorong per cepatan t ransformasi pengetahuan tentang penting kawasan taman nasional bagi masyarakat secara umum. Kerja-kerja komunitas relawan/kelompok ini juga mampu mendorong terjadinya percepatan adopsi inovasi terhadap biogas dan tungku hemat energy.

Page 74: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

Pembuatan Tungku Hemat Energy Dan Instalasi Biogas Tungku hemat energy dan biogas adalah komponen penting kampanye bangga melestarikan di TNBTS yang pal ing st rategis dalam m engintervensi per ubahan per ilaku msyarakat dal am penggunaan k ayu bakar. Berdasarkan hasi l su rvey setelah 18 b ulan k ampanye P ride berlangsung ada k enaikan 22.1 % m asyarakat yang m enyatakan m udah mencari energy alternative se lain k ayu bakar da ri has il su rye s ebelum kampanye 22. 3 % m eningkat menjadi 44.4 % y ang m enyatakan m udah m enggunakan ener gy al ternative. H al i ni b ias di buk tikan dengan terbangunnya 11 i nstalasi bi ogas di 4 desa l okasi t arget y ang m ampu menginstalasi minimal 20 rumah tanggah.

Seseorang ataupun k omunitas akan ber ubah perilakunya k etika mendapatkan m anfaat dari inovasi baru (Relative advantage ) hal tersebut salah satu factor pendorong sesorang ataupun kelompok untuk berubah (Oldenburg, Hardcastle & Kok, 1997 dalam Hari Kushardanto 2007). Sedangkan factor l ain adal ah Kecocokan (Compatibility) dan Kemungkinan untuk diuji coba terlebih dahulu (Trialability). Adopsi bi ogas di 4 desa t arget dal am k ampanye bang ga melestarikan al am t elah memenuhi 3 faktor pendorong tersebut. Sehingga masyarakat yang mengetahui manfaat bioga mau berubah menjadi masyarakat pengguna biogas, tentunya hal itu dengan tahapan ada kococokan dengan budaya, penghidupan dan su mber daya m asyarakat dalam pem buatan bi ogas, su mberdaya y ang di maksud adalah unt uk membuat b iogas dibutuhkan kotoran ternah sapi sebagai bahan utama terciptanya gas yang mengalir ke dapur. Sumberdaya dan buda ya di sini t idak menjadi peng halang ba gi masyarakat t arget un tuk berubah, karena 60% dari mereka memiliki penghasilan sebagai peterak sapi perah yang selalubermasalah dengan limbah kotoran. Hal lain yang menyebabkan cepatnya peneriamaan biogas adalah inovasi biogas tidak serta merta diterima sama masyarakat. Masyarakat terlebih dahulu menujicobakan inovasi baru tersebut dengan kalkulasi ekonomis dan dampak kelstarian pada lingkungan. Menggunakan biogas (biogester-bahan permanen) dapat dipakai 40-50 tahun, yang ar tinya dalam r entang waktu i ni m asyarakat pengguna biogas tidak membutuhkan kayu bakar untuk bahan memasak. Keuntungan konservasi adalah menggunakan biogas ternyata dapat mengurangi volume pengambilan kayu didalam kawasan.

Perubahan perilaku m asyarakat target kampanye bang ga m elestarikan al am T NBTS dalam mengadopsi inovasi biogas ini masih dalam tahap Early Majority (kebutuhan untuk meniru atau diterima orang lain dengan sejumlah pertimbangan). Masyarakat dal am j angka pan jang akan didorong ke level Late Majority & Laggard. Dalam difusi inovasi masyarakat terbagikan menjadi lima tahapan dalam penerimaan terhadap inovasi baru. Tahapan yang ada di masyarakat desa target kampanye bangga telah berada di tahap ke-3 dan akan disorong ketahap ke-4 dan tahap ke-5. Arah menuju ke tahap 4 ini telah berjalan yaitu dengan adanya dukungan dari Pemerintah Daerah K abupaten M alang y ang memberikan hibah 10 bi ogas bagi peterak sa pi di D esa Gading Kembar dalam project 2010, penelitian dan bantuan biogas oleh Fakultas Peternakan Brawijawa di desa S idomulyo. S erta hal y ang t ak kala pent ingnya adal ah t erbentuknya komunitas mandiri yang tergabung dalam arisan biogas di desa Argosari. kelompok mandiri ini adalah bent uk dari kepedulian m asyarakat t erhadap pen ggunaan bi ogas sebagai upay a melepas dari ketergantungan masyarakat desa argosari pada kayu bakar. Ketiga hal tersebut adalah jalan menuju tahap perubahan ke level laggard yang mana pada level ini penggunaan biogas menjadi sebuah tradisi dan kebiasan baru di masyarakat target.

Page 75: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

Kegiatan Saluran Media Yang Paling Tidak Efektif

Factsheet Factsheet ( Lembar Fa kta) adal ah sa lah sa tu m edia y ang di gunakan un tuk membantu pencapaian em pat sa saran pr ogram. D alam kegiatan K ampanye B angga i ni, aw alnya m edia seperti lembar fakta akan dijadikan bahan informasi umum mengenai keberadaan, fungsi serta ancaman yang ada di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Namun pada pelaksanaannya lembar informasi ini kurang begitu maksimal sebagai media informasi kawasan TNBTS. H al i ni di sebabkan beber apa hal : pertama: m asyarakat desa t arget masih ber ada dalam tahapan masyarakat melihat dan mendengar, karena dari survey awal masyarakat desa target ber pendidikan r endah y aitu t amat S D 4 5.5%, t idak t amat S D 17% dan t idak se kolah 8.2%. Lihat ditabel

Dengan dat a t able t ersebut e fektifitas lembar i nformasi y ang m emuat bany ak i nformasi kawasan menjadi bahan media yang kurang mengena terhadap peningkatan pengetahuan masyarakat target. Hal ini ditambah dengan banyaknya tulisan serta istilah yang kurang begitu dipahami oleh kebanyakan masyarakat menerima lembar informasi ini.

Lomba Volly Perlombaan v olly yang di laksanakan k urang b egitu e fektif dal am memasarkan konservasi. Peserta maupun penonton cenderung but uh hi buran se saat tanpa m enangkap pesa n kampanye secara j elas. Tujuan aw al di laksanakannya pe rlombaan i ni adal ah unt uk memasarkan pesa n kunci k ampanye m elalui pem bawa aca ra l omba volly k onservasi dan memalui s panduk yang di pasang d alam ev ent i ni. N amun dal am kenyataan pel aksanaan perlombaan i ni t idak mampu m engangkat pen getahuan pese rta dan penonton y ang t erlibat dalam kegiatan ini. Hal ini disebabkan: 1, karena pelaksaannya dilakukan pada m alam hari. 2, komitmen panitia local yang akan memasarkan dan mendengungkan pesa-pesan kunci terhalang dengan pihak sponsor utama yang membantu kegiatan ini, akhirnya porsi dan r uang kampanye bangga dalam event tidak mampu mentransformasikan pentingya konservasi TNBTS secara baik.

Page 76: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

Rekomendasi Program Tindak Lanjut Rekomendasi yang tertera dibawah ini adalah hasil dari lokakarya akhir program yang diadakan RARE dengan IPB di akhir program manager campaign. Dalam lolakarya tersebut para manager kampanye m empresentasikan hasi l campaignnya dan m endapatkan m asukan dari para peserta yang hadir dalam acara tersebut. Masukan tersebut adalah rencana t indak lanjut yang akan di kembangkan di masing-masing site manager campaign. Berikut adalah hasil input rencana tindak lanjut yang direkomendasikan untuk dilaksanakan sesuai dengan skor yang ada.

Rekomendasi Program Tindak

Lanjut

Aspek Teknis / Ekonomi Aspek Sosial / Budaya Dampak Jml Lahan Pa

sar Teknologi

Modal

Dukungan

Kepemlikan lahan

Norma

UU Kecil

Sedang

Besar

Membuat kebun bibit kayu bakar di luar kawasan hutan

1 1 1 0 1 0 1 1 3 9

Membangun instalasi biogas skala komunal

1 1 0 0 1 1 1 1 3 9

Membangun kepelikan biogas melalui iuran/sumbangan individu

0 1 1 0 1 1 1 1 3 9

Pengembangan dan penjangkauan tungku hemat energi

0 1 1 0 1 0 1 1 3 8

Sumber daya ekonomi alternative dengan budidaya tanaman anggrek

1 1 0 0 1 0 1 1 1 6

Membuat kesepakatan bersama masyarakat dalam pengelolaan kayu bakar

0 0 0 0 1 0 1 1 3 6

Membangun kesepakatan bersama parapihak dalam pengelolaan kawasan hutan konservasi

0 0 0 0 1 0 1 1 3 6

Page 77: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

DAFTAR PUSTAKA

Andono, Andi.2004. Ajun Jaga Wana Makalah Persentasi PKHA. Jakarta

Departemen K ehutanan R I. 2005 . Peraturan Menteri K ehutanan N o. P .19/Menhut-II/2004. Pengelolaan Kolaboratif. Jakarta

Dokumen TNBTS. 2007. Kegiatan Pembinaan Daerah Penyangga di Sekitar Kawasan Konservasi. Malang

Jelajah S ang pemburu Sejati. Safari News, Edisi 6/II/2003 Taman Safari I ndonesia: C isarua Bogor

Kathy MacKinnon.1986. Alam Asli Indonesia.

Muntasib, Harini. 2003. Materi Pendidikan Hutan Dan Lingkungan.Institut Pertanian Bogor dan Perhutani. Jakarta

Muntasib, H arini. Masy’ud, B urhanuddin. 2000. Modul K onservasi S umberdaya A lam. Dep. Konservasi Sumber Daya Hutan IPB. Bogor

Ngadiono, 2004. Pengelolaan Hutan Indonesia. Yayasan Adi Sanggoro. Bogor.

Kushardanto, Hari. 2007. Modul 6 Pengantar Sosial Marketing Dan Perubahan Perilaku. IPB-Bogor

Sunkar, Arzyana. 2008. Modul 3 P endekatan Ilmu-Ilmu Social Terhadap Lingkungan, DKSHE IPB. Bogor

Primack, Richard B; Supriatna, Jatna; Indrawan, Mohammad; Kramadibrata, Padmi. 1998. Biologi Konservasi. Yayasan Obor. Jakarta

Richard, Margoluis; Nick, Salafky. ,2005. Ukuran Keberhasilan Island Press. Yayasan Kehati. Jakarta

Subagiadi, Herry. 2006. Buku Potensi TNBTS, Obyek dan Daya Tarik Wisata Alam Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Malang

Suhandi, Ary. 2003. Local Community Initiative in Developing Culture and Nature Tourism in Bromo Tengger Semeru National Park. Ulasan Kasus untuk. Asia-Pacific Environmental Innovation Strategies (APEIS) Research on Innovative and Strategic Policy Options (RISPO).

Soehartono, Tony; Mardiastuti, Ani. 2003. Pelaksanaan Konservasi CITIES di Indonesia, JICA. Jakarta.

www.hutan-jatim.com, 2007

www.kehutanan.go.id, 2007

http://geodesy.gd.itb.ac.id/kkgd/?page_id=291, 2007

http://taufikmjc.wordpress.com/tutor, 2007

Page 78: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

UCAPAN TERIMA KASIH Program kampanye bangg a melestarikan al am dikawasan desa peny angga taman nasi onal bromo tengger semeru tidak akan berjalan dengan lancar tanpa bantuan dan dukungan beberapa pi hak y ang t erlibat l angsung maupun tidak l angsung dal am k ampanye bangg a i ni. Dengan kerendahan h ati y ang pal ing m endalam, sa ya m emohon m aaf apabi la dal am pelaksanaan kampenye k urang be gitu maksimal dal am i mplementasi dan ca paiannya. D an dengan ini pula saya haturkan ucapakan terimakasih yang tak terhingga kepada parapihak yang telah terlibat dalam mendukung kampanye ini.

No Nama Lembaga 1 Nigel Sizer, PhD

Hari Kushardanto M Sc. Ni Putu Sarilani Wirawan Galuh Nita Asti

Rare Indonesia

2 Dr. Rienekso S. Prof. Dr. E.K.S. Harini Muntasib Dr. Ir. Arzyana Sunkar, MSc Dones Rinaldi, MSc.F. Dr. Yeni Mulyani

IPB

3 Jhon Piter Manalu Ebe Agustin In’am Burhanuddin Laode Moh. Saleh Sri Ulie Rakhmawati Edi Sutrisno

Cohort2 Rare Pride Magic 7

4 Novianto Ibu Nofiana Bapak Wahyu

BBTNBTS Kepala SPTN II Malang Petugas lapangan TNBTS

5 Hari Cahyono, Mainul Sofyan Wahyu “Bencis”, Millyia rahmani Abd Basid, Yuyuk Yuana Utami Muhaimin aziz, Fahim

Lembaga Paramitra

6 Imam Syafi’ie, P Jabir, Mustakim Sukkan, Ngaidi, Agus Prayitno, Rianto Ngatuwi, bambang

Relawan Masyarakat Gading Kembar

7 Selamet, Sugiono, Sanali, Supriono, Buwono, Sumarji, Nanang, Gianto,

Relawan Masyarakat Argosari

8 Suhardi, Damai

Relawan Masyarakat Sidomulyo

9 Basori, Maklul, Mantek Rojul, Nanang,Mubarok Siono, Handoyo,P Salam P Tarman, neng lilis

Relawan Masyarakat Pandansari Lor

10 Bpk Kadri Lurah Gading Kembar 11 Bpk. Samad Lurah Argosari 12 Analiyawati My Love... 13 Rama n Rafa My Generation…

Page 79: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)
Page 80: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

LAMPIRAN 1 Lembar Kuesioner SURVEI KAMPANYE "KAMPANYE BANGGA MELESTARIKAN ALAM" KAWASAN HUTAN TAMAN NASIONAL BROMO TENGGER SEMERU / KAWASAN HUTAN PELINDUNG ALAM INFORMASI LATAR BELAKANG WAWANCARA (INFORMASI BERIKUT INI DIISI LANGSUNG OLEH ENUMERATOR SEBELUM PERKENALAN DAN WAWANCARA DIMULAI) (1) Nomor Kuesioner: ________________ (2) Nama Pewawancara [ ] Sukkan (Gading Kembar) [ ] Prayit (Gading Kembar) [ ] Mustakim (Gading Kembar) [ ] Ngaidi (Gading Kembar) [ ] Harianto (Gading Kembar) [ ] Sugiono (Argosari) [ ] Supri (Argosari) [ ] Buwono (Argosari) [ ] Jaswadi (Argosari) [ ] Sanali (Argosari) [ ] Damai (Sidomulyo) [ ] Hardi (Sidomulyo) [ ] Mu'in (Sidomulyo) [ ] Kholik (Sidomulyo) [ ] Kusenan (Sidomulyo) [ ] Amin (Sidomulyo) [ ] Handoyo (Pandansari Lor) [ ] Siyono (Pandansari Lor) [ ] M Salam (Pandansari Lor) [ ] Sukardi (Pandansari Lor) [ ] Adi Sastro (Pandansari Lor) [ ] Maliki (Pandansari) (3) Kode Wilayah Pencatatan: [ ] A (Desa Argosari) [ ] B (Desa Gading Kembar) [ ] C (Desa Pandansari Lor) [ ] D (Desa Sidomulyo) [ ] E (Desa Taji / Kontrol) Assalamualaikum Bapak/Ibu/Sdr. Perkenalkan, nama saya.................................. Saya sedang membantu Lembaga Paramitra Jawa Timur untuk melakukan sebuah survei mengenai kehidupan masyarakat disini. Tujuan pengumpulan pendapat ini adalah untuk mempelajari dan mendapatkan masukan dalam merancang program pendidikan pelestarian alam di Hutan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS)/Pelindung Alam PA. Kami sangat berterimakasih jika Anda meluangkan waktu sebentar untuk menjawab beberapa pertanyaan mengenai lingkungan. Informasi apapun yang Anda berikan akan sangat dirahasiakan dan tidak akan diperlihatkan atau dibagikan kepada pihak-pihak lain selain untuk kepentingan perencanaan kampanye ini. Jawaban Anda akan membantu kami merancang kegiatan-kegiatan untuk program Kampanye Bangga Melestarikan Alam di daerah ini. Pendapat Anda penting bagi kami dan saya harap Anda bersedia berpartisipasi. Terima kasih... Bolehkah saya memulai wawancara ini sekarang ? Responden bersedia diwawancara: [ ] Ya (LANJUTKAN KE PERTANYAAN NO. 4) [ ] Tidak (HENTIKAN WAWANCARA) DEMOGRAFI Untuk memulai, saya ingin menanyakan kepada Bapak/Ibu/Saudara beberapa pertanyaan mengenai diri Anda sendiri. (4) Nama Desa:

Page 81: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

[ ] Sidomulyo [ ] Argosari [ ] Gading Kembar [ ] Pandansari Lor (5) Jenis Kelamin: [ ] Laki-laki [ ] Perempuan (6) Berapa umur Bapak/Ibu/Saudara sekarang (HANYA 1 JAWABAN) [ ] 15-19 TAHUN [ ] 20-24 TAHUN [ ] 25-29 TAHUN [ ] 30-34 TAHUN [ ] 35-39 TAHUN [ ] 40-44 TAHUN [ ] 45-49 TAHUN [ ] 50-54 TAHUN [ ] 55-59 TAHUN [ ] 60-64 TAHUN [ ] > 64 TAHUN (7) Apakah pendidikan terakhir Bapak/Ibu/Saudara ? (HANYA 1 JAWABAN) [ ] Tidak Sekolah [ ] Tidak Tamat SD [ ] Tamat SD [ ] Tidak Tamat SLTP/MTs [ ] Tamat SLTP/MTs [ ] Tidak Tamat SLTA/MA [ ] Tamat SLTA/MA [ ] Perguruan Tinggi/Diploma [ ] Lain-lain (sebutkan) ________________ (8) Apakah pekerjaan utama Bapak/Ibu/Saudara? (HANYA 1 JAWABAN) [ ] Buruh tani [ ] Petani [ ] Petani hutan / Pesanggem [ ] Pengusaha kayu [ ] Kuli batu [ ] Pekerja bangunan [ ] Pedagang [ ] Pengrajin [ ] Supir [ ] Guru [ ] Ibu Rumah Tangga [ ] Sekarang Tidak Bekerja [ ] Pegawai negeri [ ] Pengepul Anggrek [ ] Penjual Anggrek [ ] Penjual kayu bakar [ ] Peternak [ ] Pemulung [ ] Lain-lain (sebutkan) ________________ MEDIA PREFERENCE / SUMBER INFORMASI (9) Saya akan membacakan sebuah sumber informasi tentang lingkungan. Mohon Bapak/Ibu/Saudara dapat memberitahukan pendapat Anda mengenai sumber-sumber tersebut, apakah "PALING DAPAT DIPERCAYA", "DAPAT DIPERCAYA", 'AGAK DAPAT DIPERCAYA", "AGAK TIDAK DAPAT DIPERCAYA", "TIDAK DAPAT DIPERCAYA" atau "TIDAK YAKIN/TIDAK TAHU". (HANYA 1 JAWABAN UNTUK SETIAP PERTANYAAN) Informasi dari radio [ ] Paling dapat dipercaya [ ] Dapat dipercaya [ ] Agak dapat dipercaya [ ] Agak tidak dapat dipercaya [ ] Tidak dapat dipercaya [ ] Paling tidak dapat dipercaya [ ] Tidak yakin/Tidak tahu Informasi di televisi [ ] Paling dapat dipercaya [ ] Dapat dipercaya [ ] Agak dapat dipercaya [ ] Agak tidak dapat dipercaya [ ] Tidak dapat dipercaya [ ] Paling tidak dapat dipercaya [ ] Tidak yakin/Tidak tahu Informasi di koran [ ] Paling dapat dipercaya [ ] Dapat dipercaya [ ] Agak dapat dipercaya [ ] Agak tidak dapat dipercaya [ ] Tidak dapat dipercaya [ ] Paling tidak dapat dipercaya [ ] Tidak yakin/Tidak tahu Informasi dari perkumpulan [ ] Paling dapat dipercaya [ ] Dapat dipercaya [ ] Agak dapat dipercaya [ ] Agak tidak dapat dipercaya [ ] Tidak dapat dipercaya [ ] Paling tidak dapat dipercaya [ ] Tidak yakin/Tidak tahu

Page 82: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

Aparat penegak hukum [ ] Paling dapat dipercaya [ ] Dapat dipercaya [ ] Agak dapat dipercaya [ ] Agak tidak dapat dipercaya [ ] Tidak dapat dipercaya [ ] Paling tidak dapat dipercaya [ ] Tidak yakin/Tidak tahu Tokoh masyarakat lokal [ ] Paling dapat dipercaya [ ] Dapat dipercaya [ ] Agak dapat dipercaya [ ] Agak tidak dapat dipercaya [ ] Tidak dapat dipercaya [ ] Paling tidak dapat dipercaya [ ] Tidak yakin/Tidak tahu Petugas Pemerintah bidang lingkungan [ ] Paling dapat dipercaya [ ] Dapat dipercaya [ ] Agak dapat dipercaya [ ] Agak tidak dapat dipercaya [ ] Tidak dapat dipercaya [ ] Paling tidak dapat dipercaya [ ] Tidak yakin/Tidak tahu Tokoh Agama [ ] Paling dapat dipercaya [ ] Dapat dipercaya [ ] Agak dapat dipercaya [ ] Agak tidak dapat dipercaya [ ] Tidak dapat dipercaya [ ] Paling tidak dapat dipercaya [ ] Tidak yakin/Tidak tahu Teman-teman [ ] Paling dapat dipercaya [ ] Dapat dipercaya [ ] Agak dapat dipercaya [ ] Agak tidak dapat dipercaya [ ] Tidak dapat dipercaya [ ] Paling tidak dapat dipercaya [ ] Tidak yakin/Tidak tahu Anggota keluarga [ ] Paling dapat dipercaya [ ] Dapat dipercaya [ ] Agak dapat dipercaya [ ] Agak tidak dapat dipercaya [ ] Tidak dapat dipercaya [ ] Paling tidak dapat dipercaya [ ] Tidak yakin/Tidak tahu Kepala desa [ ] Paling dapat dipercaya [ ] Dapat dipercaya [ ] Agak dapat dipercaya [ ] Agak tidak dapat dipercaya [ ] Tidak dapat dipercaya [ ] Paling tidak dapat dipercaya [ ] Tidak yakin/Tidak tahu Pamong desa/RT-RW/Kasun [ ] Paling dapat dipercaya [ ] Dapat dipercaya [ ] Agak dapat dipercaya [ ] Agak tidak dapat dipercaya [ ] Tidak dapat dipercaya [ ] Paling tidak dapat dipercaya [ ] Tidak yakin/Tidak tahu Guru-guru [ ] Paling dapat dipercaya [ ] Dapat dipercaya [ ] Agak dapat dipercaya [ ] Agak tidak dapat dipercaya [ ] Tidak dapat dipercaya [ ] Paling tidak dapat dipercaya [ ] Tidak yakin/Tidak tahu LSM [ ] Paling dapat dipercaya [ ] Dapat dipercaya [ ] Agak dapat dipercaya [ ] Agak tidak dapat dipercaya [ ] Tidak dapat dipercaya [ ] Paling tidak dapat dipercaya [ ] Tidak yakin/Tidak tahu

Page 83: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

(10) Adakah sumber informasi lain yang dapat Bapak/Ibu/Saudara percayai tentang lingkungan? Silahkan sebutkan ________________ (11) Apakah Bapak/Ibu/Saudara menonton televisi lokal di Malang? [ ] Tidak pernah (TERUSKAN KE PERTANYAAN NO.12) [ ] Ya (TERUSKAN KE PERTANYAAN A - B) (A) Jika Anda menjawab "YA" berapa kali dalam seminggu Anda menonton televisi lokal? (HANYA 1 JAWABAN): [ ] 3 hari dalam seminggu [ ] 3 sampai 6 hari dalam seminggu [ ] Setiap hari dalam seminggu [ ] Setiap saat [ ] Lain-lain (sebutkan) ________________ (B) Di antara 5 stasiun televisi lokal di bawah ini, manakah yang PALING SERING Bapak/Ibu/Sdr tonton? (HANYA 1 JAWABAN) [ ] JTV / Jawa Timur TV [ ] Malang TV [ ] Batu TV [ ] ATV / Agropolitan TV [ ] Mahameru TV (C) Jam berapakah Andah biasanya sering nonton TV lokal (PALING BANYAK 2 JAWABAN) [ ] Sebelum pukul 6 pagi [ ] Antara pukul 6 pagi - 10 pagi [ ] Antara pukul 10 pagi - pukul 2 siang [ ] Antara pukul 2 siang - pukul 6 sore [ ] Antara pukul 6 sore - pukul 9 malam [ ] Tidak tentu waktunya setiap hari (12) Apakah Bapak/Ibu/Saudara membaca koran lokal Malang ? [ ] Tidak (LANJUT KE PERTANYAAN NO. 13) [ ] Ya (LANJUT KE PERTANYAAN A-C) (A) Jika YA, berapa kali dalam seminggu Bapak/Ibu/Saudara membaca koran ? (HANYA 1 JAWABAN) [ ] 3 hari dalam seminggu [ ] 4 hingga 6 hari dalam seminggu [ ] Setiap hari dalam seminggu [ ] Tidak tentu [ ] Lain-lain (sebutkan) ________________ (B) Koran mana yang biasanya Bapak/Ibu/Saudara baca? dibaca: (PALING BANYAK 2 JAWABAN) [ ] Radar Malang [ ] Malang Pos [ ] Memo [ ] Koran Arema [ ] Duta Masyarakat [ ] Lain-lain (sebutkan) ________________ (C) Topik apa yang PALING SERING Anda baca? (PALING BANYAK 2 JAWABAN) [ ] Kriminalitas [ ] Hiburan [ ] Lingkungan [ ] Gosip [ ] Hukum [ ] Ekonomi [ ] Politik [ ] Lain-lain (sebutkan) ________________ (13) Apakah Bapak/Ibu/Saudara mendengarkan radio? [ ] Tidak (TERUSKAN KE PERTANYAN NO. 14) [ ] Ya (LANJUT KE PERTANYAAN A - D) (A) Stasiun radio manakah yang PALING SERING Bapak/Ibu/Saudara dengarkan? Silakan pilih 3 stasiun radio yang PALING SERING didengarkan (PILIH SAMPAI 3 JAWABAN) [ ] RRI Malang [ ] RRI Pro 2 FM [ ] Citra Pro 3 FM [ ] Andalus FM [ ] Gita FM [ ] Puspita FM [ ] Tidar Sakti FM [ ] Maqobu FM [ ] Radio Komunitas [ ] Tidak pernah mendengarkan [ ] Lain-lain (sebutkan) ________________

Page 84: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

(B) Jenis program radio apakah yang PALING Bapak/Ibu/Saudara sukai? Silakan pilih 2 jenis program radio yang disukai (PILIH 2 JAWABAN) [ ] Musik Lokal [ ] Musik [ ] Berita [ ] Olahraga [ ] Bincang-bincang [ ] Ceramah Agama [ ] Kesenian tradisional [ ] Tidak ada yang disukai [ ] Lain-lain (sebutkan) ________________ (C) Jam berapa biasanya Anda mendengarkan radio?(PILIH 2 JAWABAN) [ ] Sebelum pukul 6 pagi [ ] Antara pukul 6 pagi - 10 pagi [ ] Antara pukul 10 pagi - pukul 2 siang [ ] Antara pukul 2 siang - pukul 6 sore [ ] Antara pukul 6 sore - pukul 9 malam [ ] Tidak tentu waktunya setiap hari (14) Pertunjukan seni apa yang Anda sukai yang ada di daerah sini? (BOLEH LEBIH DARI 1 JAWABAN) [ ] Ludruk [ ] Musik dangdutan [ ] Hadrah Islami [ ] Campur sari [ ] Pencak silat [ ] Pentas karnaval [ ] Kuda lumping [ ] Lain-lain (sebutkan) ________________ Sekarang, saya akan mengajukan beberapa pertanyaan mengenai hutan di sekitar tempat tinggal kita PENGETAHUAN (15) Apakah Bapak/Ibu/Saudara mengetahui keadaan hutan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru / Kawasan Pelindung Alam PA saat ini? [ ] Ya tahu [ ] Tidak tahu (16) Bagimanakah menurut Bapak/Ibu/Saudara keadaan hutan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru / Pelindung Alam PA saat ini dibandingkan lima tahun yang lalu? (CUKUP 1 JAWABAN) [ ] Masih baik (ke nomor 17) [ ] Agak baik (lanjut ke pertanyaan A) [ ] kurang baik (lanjut ke pertanyaan A) [ ] Tidak baik/rusak (lanjut ke pertanyaan A) [ ] tidak tahu [ ] Lain-lain (sebutkan) ________________ (A) Menurut Bapak/Ibu/Saudara, mengapa keadaan hutan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru/ Kawasan Pelindung Alam PA seperti ini (RUSAK) ? (BOLEH LEBIH DARI 1 JAWABAN) [ ] Kurangnya penjagaan dari petugas PA [ ] Kurangnya kesadaran masyarakat melestarikan hutan lindung [ ] Kurangnya pengetahuan masyarakat mengelola hutan yang lestari [ ] Kurangnya sumber pendapatan masyarakat [ ] Kurangnya penegakan hukum dan kedisiplinan [ ] Rendahnya sumberdaya masyarakat di sekitar hutan [ ] tidak tahu [ ] Lain-lain (sebutkan) ________________ (17) Menurut Bapak/Ibu/Saudara apakah fungsi atau pentingnya hutan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru / Pelindung Alam PA bagi kita? (CUKUP 1 JAWABAN, PILIHAN JAWABAN JANGAN DIBACAKAN) [ ] Untuk menjaga sumber mata air [ ] Untuk diambil kayu [ ] Untuk dimanfaatkan lahannya [ ] Untuk perlindungan alam (mencegah longsor; banjir;kekeringan) [ ] Untuk sumber pendapatan masyarakat sekitar hutan [ ] Lain-lain (sebutkan) ________________

Page 85: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

(18) Kegiatan apa yang dilakukan Bapak/Ibu/Saudara atau masyarakat lainnya di hutan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru / PA? (BOLEH LEBIH DARI 1 JAWABAN) [ ] Mengambil kayu bakar [ ] Mengambil rumput [ ] Mengambil anggrek dan pakis [ ] Melakukan pengarangan [ ] Berburu satwa [ ] Menanam gandum / bertani semusim [ ] Tidak melakukan kegiatan [ ] Lain-lain (sebutkan) ________________ (19) Menurut pendapat Bapak/Ibu/Saudara, boleh atau tidak boleh kegiatan mengambil kayu/pohon di dalam hutan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru / Pelindung Alam PA?? [ ] Tidak Boleh (LANJUT KE PERTANYAAN A) [ ] Boleh ( LANJUT KE PERTANYAAN B-D) [ ] Tidak Yakin/Tidak Tahu (LANJUT KE PERTANYAAN No. 20) (A) Menurut Bapak/Ibu/Saudara, Jika seseorang tertangkap mengambil kayu/pohon di dalam hutan lindung, apakah ada denda yang dikenakan? (PILIH HANYA 1 JAWABAN) [ ] Di biarkan saja [ ] Hanya Peringatan [ ] Denda 1 juta [ ] Denda dalam jumlah yang tidak tentu [ ] Dipenjara [ ] Kerja Bakti [ ] Dilaporkan ke petugas [ ] Dihukum oleh lurah [ ] Lain-lain (sebutkan) ________________ (B) Apakah alasan Bapak/Ibu/Saudara mengatakan "boleh mengambil kayu/pohon di dalam hutan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru / Pelindung Alam PA"? (BOLEH LEBIH DARI 1 JAWABAN) [ ] Karena hutan milik Tuhan [ ] Tidak tahu larangan menebang pohon [ ] Pohon di hutan masih sangat banyak [ ] Penebangan sudah dan masih berlangsung sampai sekarang [ ] Hutan tidak di jaga oleh petugas [ ] Tidak tahu [ ] Lain-lain (sebutkan) ________________ (C) Apa yang menyebabkan Bapak/Ibu/Saudara atau orang lain mengambil kayu/pohon di hutan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru / Pelindung Alam PA? (BOLEH LEBIH DARI 1 JAWABAN) [ ] Kebutuhan kayu bakar di rumah sendiri [ ] Dijual untuk pengasilan ekonomi [ ] Karena harga minyak tanah mahal [ ] Tidak punya pilihan selain kayu bakar [ ] Sudah menjadi kebiasaan sejak dulu [ ] Tidak tahu [ ] Lain-lain (sebutkan) ________________ (D) Menurut Bapak/Ibu/Saudara, apa dampak pengambilan kayu/pohon secara terus menerus terhadap kita yang tinggal disini? (BOLEH LEBOH DARI 1 JAWABAN, PILIHAN JAWABAN JANGAN DIBACAKAN) [ ] hutannya akan rusak [ ] Sumber air akan berkurang [ ] Akan longsor dan banjir kalau musim hujan [ ] Kayunya akan semakin berkurang [ ] Penghasilan masyarakat akan berkurang [ ] Tidak tahu/tidak yakin [ ] Lain-lain (sebutkan) ________________ (20) Menurut pendapat Bapak/Ibu/Saudara, boleh atau tidak boleh kegiatan mengambil Anggrek, Pakis dan Satwa (hewan) di dalam hutan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru / Pelindung Alam PA? [ ] Tidak boleh (LANJUT KE PERTANYAAN No 21) [ ] Boleh (SILAHKAN KE PERTANYAAN A - B)

Page 86: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

(A) Menurut Bapak/Ibu/Saudara, apa alasan orang-orang mengambil satwa (hewan), anggrek dan pakis di hutan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru / Pelindung Alam PA? (BOLEH LEBIH DARI 1 JAWABAN) [ ] Hasilnya untuk dijual [ ] Untuk dikoleksi atau hiasan rumah sendiri [ ] Karena hobi [ ] Karena tidak tahu aturannya [ ] Tidak tahu/tidak yakin [ ] Lain-lain (sebutkan) ________________ (B) Menurut Bapak/Ibu/Saudara, apa dampak pengambilan Anggrek, Pakis dan Satwa secara terus menerus terhadap kawasan hutan disini? (CUKUP 1 JAWABAN, PILIHAN JAWABAN JANGAN DIBACAKAN) [ ] Kekayaan dan keanekaragaman hutan akan berkurang [ ] Akan merusak keberlanjutan tumbuhan anggrek, pakis dan satwa [ ] Tidak terlalu berpengaruh [ ] Tidak tahu/tidak yakin [ ] Lain-lain (sebutkan) ________________ (21) Saya akan membacakan beberapa hasil hutan non kayu di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru/ PA, tolong jawab apakah "boleh", "boleh jika ada ijin", "tidak boleh", atau "tidak yakin/tidak tahu" untuk dimanfaatkan oleh masyarakat (HANYA 1 JAWABAN TIAP 1 PERTANYAAN) Tumbuhan Obat seperti: Buah Gadung, Kulit Pule, Keningar, Tepung Otot, Kayu Angin-angin [ ] Boleh [ ] Boleh kalau ada izin [ ] Tidak Boleh [ ] Tidak Yakin/Tidak Tahu Rumput [ ] Boleh [ ] Boleh kalau ada izin [ ] Tidak Boleh [ ] Tidak Yakin/Tidak Tahu Kopi [ ] Boleh [ ] Boleh kalau ada izin [ ] Tidak Boleh [ ] Tidak Yakin/Tidak Tahu Sayu-sayuran seperti Pakis, Pokak, Bung Bambu, Simbuan [ ] Boleh [ ] Boleh kalau ada izin [ ] Tidak Boleh [ ] Tidak Yakin/Tidak Tahu Air [ ] Boleh [ ] Boleh kalau ada izin [ ] Tidak Boleh [ ] Tidak Yakin/Tidak Tahu (22) Menurut pendapat Bapak/Ibu/Saudara mengapa akhir-akhir ini banyak hewan liar seperti Kera, Landak dan Trenggiling turun ke desa atau ke lahan? Mohon sebutkan semua alasan yang Anda ketahui! (BOLEH LEBIH DARI 1 JAWABAN) [ ] Karena hutan sekarang sudah rusak [ ] Karena hewan kekurangan makanan di dalam hutan [ ] Karena di desa/lahan banyak makanan hewan seperti jagung, ketela dll. [ ] Karena jumlah hewan liar di hutan semakin banyak [ ] Tidak Tahu [ ] Lain-lain (sebutkan) ________________ (23) Menurut Bapak/Ibu/Saudara, bagaimakah sebaiknya pengelolaan hutan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru agar tetap lestari dan berkelanjutan? (BOLEH LEBIH DARI 1 JAWABAN) [ ] Mengelolanya dengan melibatkan masyarakat sekitar hutan [ ] Menjaganya dengan melibatkan masyarakat sekitar hutan [ ] Melakukan penanaman ulang di lokasi yang rusak [ ] Petugas sering melakukan pengawasan ke hutan [ ] Membentuk kelompok tani pelindung alam [ ] Membentuk kelompok anggrek dan pakis [ ] Peningkatan pengetahuan dan penyadaran masyarakat desa hutan [ ] Pemberdayaan bagi masyarakat yang tergantung pada hasil hutan [ ] Tidak tahu/tidak yakin [ ] Lain-lain (sebutkan) _____

Page 87: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

SIKAP/ATTITUDE (24) Saya akan membacakan serangkaian pernyataan mengenai pengelolaan hutan. Mohon Bapak/Ibu/Sdr menyebutkan "sangat setuju", "setuju", "netral", "tidak setuju", "sangat tidak setuju" atau "tidak tahu/tidak yakin" dengan pernyataan tersebut (HANYA 1 JAWABAN UNTUK SETIAP PERNYATAAN) Untuk menjaga agar hutan dapat dimanfaatkan terus-menerus dibutuhkan kesepakatan bersama masyarakat [ ] Sangat Setuju [ ] Setuju [ ] Netral [ ] Tidak Setuju [ ] Sangat Tidak Setuju [ ] Tidak Tahu / Tidak Yakin Mengambil kayu bakar secara terus menerus menyebabkan hutan akan rusak dan dapat menyebabkan terjadinya bencana alam [ ] Sangat Setuju [ ] Setuju [ ] Netral [ ] Tidak Setuju [ ] Sangat Tidak Setuju [ ] Tidak Tahu / Tidak Yakin Hutan yang bagus dan lestari akan menjaga ketersediaan sumber mata air dengan baik [ ] Sangat Setuju [ ] Setuju [ ] Netral [ ] Tidak Setuju [ ] Sangat Tidak Setuju [ ] Tidak Tahu / Tidak Yakin Masyarakat diperbolehkan mengambil hasil hutan non kayu [ ] Sangat Setuju [ ] Setuju [ ] Netral [ ] Tidak Setuju [ ] Sangat Tidak Setuju [ ] Tidak Tahu / Tidak Yakin Masyarakat diperbolehkan membuka lahan baru di dalam hutan lindung [ ] Sangat Setuju [ ] Setuju [ ] Netral [ ] Tidak Setuju [ ] Sangat Tidak Setuju [ ] Tidak Tahu / Tidak Yakin Pengambilan tumbuhan anggrek, pakis dan satwa akan menyebabkan berkurangnya kekayaan dan keanekaragaman tumbuhan/satwa di hutan [ ] Sangat Setuju [ ] Setuju [ ] Netral [ ] Tidak Setuju [ ] Sangat Tidak Setuju [ ] Tidak Tahu / Tidak Yakin Perlunya penegakan hukum, pengawasan dan perlindungan di hutan kawasan TNBTS/PA [ ] Sangat Setuju [ ] Setuju [ ] Netral [ ] Tidak Setuju [ ] Sangat Tidak Setuju [ ] Tidak Tahu / Tidak Yakin Perlunya sumber energi alternatif sebagai pengganti bahan kayu bakar yang diambil dari hutan [ ] Sangat Setuju [ ] Setuju [ ] Netral [ ] Tidak Setuju [ ] Sangat Tidak Setuju [ ] Tidak Tahu / Tidak Yakin

Page 88: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

(25) Saya sekarang akan membacakan sejumlah pernyataan mengenai kegiatan yang biasa dilakukan oleh masyarakat di sini. Mohon Bapak/Ibu/Sdr menilai apakah kegiatan tersebut "penting", "tidak penting", atau "tidak yakin/tidak tahu" (HANYA 1 RESPONS UNTUK SETIAP PERNYATAAN) Menyelamatkan hutan di kawasan TNBTS/PA agar sumber mata air tidak mati [ ] Penting [ ] Tidak penting [ ] Tidak yakin/Tidak tahu Mendiskusikan dengan masyarakat lainnya untuk mencari bahan bakar alternatif selain kayu bakar [ ] Penting [ ] Tidak penting [ ] Tidak yakin/Tidak tahu Mengusahakan agar masyarakat yang tergantung pada hasil hutan mendapatkan pemberdayaan ekonomi [ ] Penting [ ] Tidak penting [ ] Tidak yakin/Tidak tahu Menghentikan kegiatan mengambil kayu bakar di dalam kawasan hutan TNBTS/PA [ ] Penting [ ] Tidak penting [ ] Tidak yakin/Tidak tahu Mengupayakan pemanfaatan hasil hutan selain kayu sebagai penambah penghasilan [ ] Penting [ ] Tidak penting [ ] Tidak yakin/Tidak tahu TINDAKAN/PRACTICE (26) Saya akan membacakan sejumlah peryataan, dan saya minta Bapak/Ibu/Sdr menanggapi apakah "mudah" , "sulit", atau "tidak yakin" Anda untuk melakukan kegiatan itu . Bapak/Ibu/Sdr juga dapat "tidak menjawab' pernyataan tersebut (HANYA 1 RESPONS UNTUK SETIAP PERNYATAAN) Memberi peringatan atau melaporkan jika bertemu orang yang mengambil kayu di hutan TNBTS/PS [ ] Mudah [ ] Sulit [ ] Tidak yakin [ ] Tidak menjawab Berhenti mengambil kayu bakar di hutan TNBTS/PA [ ] Mudah [ ] Sulit [ ] Tidak yakin [ ] Tidak menjawab Mencari sumber energi alternatif sebagai pengganti kayu bakar di hutan [ ] Mudah [ ] Sulit [ ] Tidak yakin [ ] Tidak menjawab Mencegah orang tidak mengambil anggrek, pakis dan satwa di hutan TNBTS/PA [ ] Mudah [ ] Sulit [ ] Tidak yakin [ ] Tidak menjawab Menjaga sumber mata air agar tidak berkurang dan mati [ ] Mudah [ ] Sulit [ ] Tidak yakin [ ] Tidak menjawab (27) Dalam 6 bulan terakhir ini, apakah Bapak/Ibu/Saudara pernah membicarakan dengan orang lain mengenai PELESTARIAN hutan atau DAMPAK kerusakan hutan di kawasan TNBTS/PA? . (BOLEH LEBIH DARI 1 JAWABAN) [ ] Belum membicarakannya dengan siapa pun [ ] Membicarakannya dengan suami (istri)/pasangan [ ] Membicarakannya dengan keluarga langsung (orang tua, anak-anak, mertua/ipar) [ ] Membicarakannya dengan kawan/tetangga [ ] Membicarakannya dengan

Page 89: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

tokoh masyarakat [ ] Membicarakannya dengan petugas pemerintah atau pakar yang bukan orang lokal [ ] Lain-lain (sebutkan) ________________ (28) Tindakan apa yang semestinya dilakukan Bapak/Ibu/Saudara untuk mengurangi ketergantungan pada kayu bakar? (BOLEH LEBIH DARI 1 JAWABAN) [ ] Memanfaatkan limbah ternah / Biogas [ ] Membeli minyak tanah [ ] Menggunakan kompor gas LPG [ ] Memanfaatkan sampah gergajian kayu [ ] Tidak tahu [ ] Lain-lain (sebutkan) ________________ (29) Tindakan apa yang di lakukan Bapak/Ibu/Saudara untuk menjaga kelestarian sumber mata air? (BOLEH LEBIH DARI 1 JAWABAN) [ ] Hemat dalam penggunaan air [ ] Mengurangi jatah minum pada ternak [ ] Melakukan penanaman pohon di daerah tangkapan air [ ] Membuat sumur air yang baru [ ] Menjaga kawasan hutan lindung TNBTS/PA [ ] Tidak melakukan apa-apa [ ] Lain-lain (sebutkan) ________________ (A) Seandainya melakukan penanaman pohon di daerah tangkapan/sumber air, jenis pohon apakah yang akan ditanam, yang kira-kira bibitnya gampang dicari dan ada? (BOLEH LEBIH DARI SATU JAWABAN) [ ] Pohon Bambu [ ] Pohon Beringin [ ] Pohon Lo (Bhs. Jawa) [ ] Pohon Kondang (Bhs. Jawa) [ ] Pohon Kemadu (Bhs. Jawa) [ ] Lain-lain (sebutkan) ________________ (30) Dalam waktu kurang lebih 6 bulan yang lalu, adakah ada orang di desa Bapak/Ibu/Saudara yang ditahan atau diingatkan karena menebang pohon di kawasan hutan lindung TNBTS/PA? [ ] Ya [ ] Tidak pasti [ ] Tidak [ ] Tidak tahu (31) Dalam waktu satu bulan yang lalu, adakah orang di desa Bapak/Ibu/Saudara yang melaporkan kegiatan penebangan di dalam kawasan lindung TNBTS/PA ke petugas atau ke kepala desa? [ ] Ya [ ] Tidak pasti [ ] Tidak [ ] Tidak tahu (32) Apabila Bapak/Ibu/Saudara diminta untuk memilih satu usulan yang baik untuk dijadikan slogan Kampanye Bangga Melestarikan Alam, mana yang akan pilih?(HANYA 1 JAWABAN) [ ] Hutan rumah kami, air hidup kita [ ] Hutan terjaga, air selalu ada [ ] Hutan lestari mata air terjaga, Hutan rusak air mata mengalir [ ] Melindungi hutan demi anak cucu kita [ ] Hutan Bromo Tengger Semeru, jantungnya kita semua [ ] Menjaga hutan, melindungi masa depan (33) Saya akan membacakan beberapa hewan Hutan TNBTS/PA, tolong Bapak/Ibu/Sdr pilih satu hewan yang dapat menjadi simbol kebanggaan atau mewakili masyarakat disini (HANYA 1 JAWABAN) [ ] Harimau jawa [ ] Macan kumbang [ ] Macan tutul [ ] Merak [ ] Ayam hutan [ ] Kijang [ ] Elang jawa KAMI MENGUCAPKAN TERIMAKASIH KEPADA BAPAK/IBU/SAUDARA UNTUK SEMUA JAWABAN YANG TELAH DIBERIKAN. SEMOGA SUMBANGAN INFORMASI INI BERMANFAAT BAGI PELESTARIAN HUTAN KITA DI MASA MENDATANG.

Page 90: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

LAMPIRAN 2 Skenario Panggung Boneka Naskah cerita panggung Boneka Bu guru : Selamat pagi anak-anak Murid : selamat pagi bu guru Bu guru : anak-anak semua ada yang pernah pergi kehutan? Murid : Pernah…., belum…. (saling bersahutan) Bu guru : sekarang ibu mau menerangkan pentingnya melestarikan hutan Bu guru: ada yang tahu, kenapa hutan perlu kita lestarikan? Karena hutan merupakan rumah

bagi hewan/satwa yang hidup di sana dan hut an j uga mengeluarkan o2 yang dibutuhkan manusia juga menjaga lapisan ozon bumi.

Bu guru : ada apa ya………… Gendis : bu kita liat aja, mungkin ada yang betengkar Fadli : ah kamu sok tahu…… Bu Ninis segera melihat kesana dengan ditemani para murid-murid yang ikut dibelakangnya. Bu ninis : awas anak-anak jangan ada yang mendekat, berbahaya umi : bu ninis, itu kan macan…………. umi : kasihan ya bu Bu ninis : ya benar Pak Safii : awas bu ninis, ajak anak-anak menjauh. Macan : Auuum……….aumm…… Pak Safii : Hup….hup…. Pak Safii : akhinya ketangkep juga Pak Safii : kasihan macan ini, udah kurus, lemes lagi. Fadli : bu ni nis, kenapa macan ini bisa sampai sini ya bu ? k ata ibu rumahnya kan di hutan!!! Gendis : mungkin macan itu lupa jalan pulang !!! Pak Safii : bukan, mugkin karena hutan kita sudah gundul sehingga habitat mereka habis

jadi macan itu sulit untuk mendapatkan makan jadi macan itu turun kekampung untuk mencari makan. Lihat saja badannya yang kurus begini, pasti macan ini sudah beberapa hari belum makan.

Setelah beberapa sa at macan i tu di tangkap ol eh pak Safii kemudian macan itu dimasukkan kedalam k andang yang t erbuat dari k ayu. T idak beberapa lama ada su ara motor terdengar, ternyata yang datang adalah Bapak Harianto petugas TN. Pak Harianto : ada apa ini…… kok rame-rame pak Safii? Pak Harianto : Lho… siapa yang menangkap macan ini? Pak Harianto : ini satwa yang dilindungi dan tidak boleh ditangkap, kecuali ada izin resmi. Gendis : pak Safii yang menangkap pak!!! Bu ninis : ssst, dis tidak boleh kayak gitu! Itu tidak sopan! Pak Safii : Begini pak Pak Safii : tadi pada saat saya akan berangkat keladang saya mendengar suara aneh dari

luar rumah saya, setelah saya lihat ternyata ada macan yang mau memekan ayam-ayam piaraan saya. Setelah saya amati macan itu badannya kok kurus sekali dan k ayaknya l emas jadi sa ya put uskan unt uk sa ya t angkap sa ja dar i pada nanti mengganggu warga pasti dibunuh sama warga.

Pak Harianto : ooooohhh Pak Safii : Tapi untung bapak datang

Page 91: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

Pak Safii : jadi, apa yang harus kami lakukan dengan macan ini pak? Pak Harianto : macan itu harus kita kembalikan kehutan Pak Harianto : karena, selain satwa yang dilindungi juga termasuk dalam rantai makanan yang

paling tinggi (paling dibutuhkan demi keseimbangan hutan) Pak Harianto : kalau begitu mari kita bawa macan ini kehutan dan minta tolong warga untuk

mengangkatnya. Nanti sama-sama kita lepaskan Pak Harianto : ibu guru dan anak-anak juga boleh ikut. Setelah i tu m ereka ber angkat kehutan dengan bejalan kaki besama-sama dengan membawa macan tutul yang sudah dikerangkeng Pak Harianto : Pak Safii kita agak kedalam sedikit, supaya macan ini tidak keluar hutan lagi. Pak Safii : ya pak. Bu ninis : anak-anak hati ya, jangan sampai tepisah dari rombongan kita akan memasuki

hutan. Anak-anak : ya bu ninis Setelah dirasa cukup masuk kehutan maka dilakukan persiapan untuk melepaskan Macan Tutul tersebut. Pak Harianto : pak coba posisikan pi ntu k andang menghadap kehutan, biar m acannya

langsung keluar dan lari kehutan. Pak Harianto : sebelum kita melepaskan Macan tutul ini kehutan, mari kita berdoa agar hutan

kita tetap terjaga sehingga kahidupan masyarakan hutan tetap makmur. Si m acan langsung l ari k ehutan be gitu pi ntu keangkeng y ang t erbuat dar i k ayu i tu di buka. Setelah se lesai m ereka k embali bal ik k ekampung. N ah pada sa at k embali pul ang i tu k ami bertemu pemburu burung yang membawa senapan dengan membawa beberepa ekor burung yang sudah ditembak mati. Pak Harianto : bapak namanya siapa? Pak wahab : nama saya Wahab. Pak Harianto : pak wahab tahu kalau mengambil flora maupun fauna dari dalam hutan lindung

itu dilarang? Karena dilindungi oleh undang-undang. Pak Haranto : apalagi dipakai untuk kepentingan pribadi. Pak wahab : ya tahu pak. Pak Harianto : terus koq masih bapak lakukan! Itu kan melanggar hukum dan bisa kena sanksi

berupa kurungan (penjara) serta denda minimal Rp. 100.000.000. Pak harianto : apalagi kalau bapak mengambil flora atau satwa yang dilindungi karena sudah

hampir punah dan juga bapak bisa merusak ekosistem hutan. Pak Wahab : saya berburu tidak banyak koq pak…. Pak Wahab : paling cuma saya piara atau saya makan sendiri. Pak Wahab : lagian bukan saya aja yang berburu dihutan ini Pak Wahab : masak berburu untuk dimakan aja ndak boleh Pak Harianto : dengan alas an apapun tetap tidak boleh dan melanggar hukum Pak Harianto : j adi sekarang bapak harus ikut dengan saya kepihak yang bewajib dan nant i

disana bisa bapak jelaskan semuanya. Pak Wahab : ya pak. Pak safii : mari pak kita teruskan perjalanan pulang nantikeburu siang. Dalam per jalanan pul ang selanjutnya kami m enemukan juga pa ra pene bang kayu l iar y ang sedang mencuri kayu dihutan.

Page 92: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

Pak Safii : pak ada penebang kayu liar Umi : itu kan juga melanggar hukum pak. Seperti yang bapak bilang tadi. Umi : iya kan pak? Gendis : lho yang tidak boleh diambil kan flora dan fauna Gendis : kalau pohon ya ndak apa-apa… Fadli : dasar Gendis, telmi alias telat mikir Fadli : makannya kalau diterangkan itu didengarkan, jangan hanya manggut-manggut

tepi ternyata ndak ngerti Anak-anak : huuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu Bu ninis : ssst sudah-sudah jangan ramai Pak safii : lho itu kan pak Sutejo… Pak Harianto : bapak kenal dengan penebang kau itu Pak Safii : ya kenal pak. Namanya sutejo rumahnya didesa sebelah Pak Safii : setahu saya dia memang sering mengambil kayu dihutan. Katanya sih dipakai

kayu bakar Pak Harianto : mari pak kita hampiri Pak Harianto : selamat pagi pak …. Sutejo : pagi pak Pak Harianto : bapak menebang kayu dihutan ini, bisa saya lihat izin penebangannya pak? Sutejo : masak menebang kayu saja pake surat izin pak Pak harianto : tentu saja harus ada izin, kalau tidak punya izin namanya pencurian pak Pak Harianto : karena hutan beserta isinya dilindungi oleh pemerintah dan undang-undang Sutejo : saya ndak tahu pak. Pak Harianto : Kalau beg itu bapak harus ikut saya unt uk mempertanggungjawabkan kepada

pihak yang berwajib beserta barangbukti berupa alat yang dipakai bapak. Sutejo : masak saya dihukum pak. Pak Harianto : i tu nan ti t ergantung apa kah bapa k kooperatif dalam menjawab se mua

pertanyaan yang diajukan pihak berwajib Pak Harianto : nant i k alau bapak dal am m emberikan keterangan t idak ber belit-belit m ungkin

bapak akan memdapat keringan. Pak Harianto : yang pasti bapak harus mempertanggung jawabkan perbuatan bapak Maka r ombongan tersebut m eneruskan per jalanan pul ang menuju per kampungan pendud uk dan anak -anak se kolah m enuju kesekolahannya, dal am per jalanan pul ang tejadilah obr olan antara ibu ninis dan murid-muridnya. Bu Ninis : anak-anaku sekalian tadi sudah dengar sendiri dan melihat sendiri bahwa yang

namanya m engambil a pa-apa di hutan apal agi hut an y ang di lindungi ol eh undang-undang i tu tidak bol eh dan a kan mendapat sa nksi da ri p ihak yang berwajib k arena di anggap pencu rian. S elain m erusak e kosistem hutan contohnya macan tutul yang nyasar kekampung karena kelaparan dan dihutan sudah sulit mencari buruan/makanan.

Gendis : tapi bu ninis bapak-bapak yang ditangkap tadi kan kasihan. Gendis : salah satunya masih tetangga saya bu. Umi : ya memang harus begitu, yang namanya mencuri itu harus ada hukumanya. Fadli : Bagaimana macan tutul tadi ya bu. Fadli : macannya kan kurus dan lemas, apakah nanti mampu bersaing dengan macan

lain, seharusnya tadi kita pelihara dulu, biar sehat. Umi : ngawur kamu!!!

Page 93: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

Umi : nant i malah m embahayakan m asyarakat. M emelihara hew an se perti m acan tutul apalagi hewan tersebut dilindungi oleh UU harus ada izinnya. Bukan begitu Bu???????????

Bu Ninis : Betul apa yang dikatakan umi tadi. Bu Ninis : M akannya anak -anak kalian se jak di ni har us mencintai al am dan

memeliharanya su paya ek ositem al am tetap t erjaga dan kita semua ak an menuai manfaatnya.

Bu Ninis : co ntohnya : ai r di desa se lalu ada, su mber a ir t idak m ati, pa ra p etani t idak kurang air untuk bercocok tanam.

Bu Ninis : semua mengerti anak-anak. Anak-anak : Mengerti bu……… Bu ninis : nah, se karang kita su dah ny ampe di seklah, karena kita se mua ca pek saya

kasih dispensasi anak-anak boleh pulang. Bu Ninis : Fadli….pimpin teman-teman untuk berdoa Fadli : ya Bu ninis Fadli : Berdoa mulai – Selesai Bu ninis : baik anak-anak kita bertemu besok lagi ya……… Bu Ninis : sekarang kalian boleh pulang Bu Ninis : Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatu Anak-anak : Wa’alaikumsalam Warahmatullohi Wabarakatu Fadli : Selama perjalanan pulang kerumah fadli terus berfikir tentang keadaan macan

Tutul tadi Fadli : Bagaimana ya keadaan macan tadi? Fadli ngomong sendiri Fadli : Assalamualaikum Ibu fadli : Walaikum salam Ibu Fadli : eee…eee…eee…. Bocah ganteng baru pulang Ibu Fadli : tadi disekolah belajar apa nak? Fadli : nanti tak ceritani bu! Fadli : sekarang aq mau mandi dulu terus sholat dan maka ya bu… Ibu Fadli : oh… ya… anak’e ibu memang pintar Fadli : bu t adi i tu ada m acan t utul y ang m asuk kampung se belah kemudian k arena

warga t akut di tangkap sama pa k safii den gan par a w arga y ang l ain dan kebetulan ada pet ugas dari TN yang lewat kemudian bertanya kenapa macan tutul itu ditangkap? Itu kan hewan yang dilindungi pemerintah

Ibu fadli : oh alah le…le… macan tutul sekaran masak macan dilindungi!!! Ibu fadli : ono-ono ae.. Fadli : lho iya bu Fadli : karena macan t utul s ekarang su dah t inggal sedikit dan nan ti kalau sampai

punah dan t idak ada l agi m acan t utul m aka ekosistem hut ang a kan tidak seimbang.

Ibu fadli : ah… ibu ndak ngerti apa yang kamu omongkan Fadli : tadi aku sama buguru dan teman teman ikut kehutan untuk melepaskan macan

dihutan sana bu… Fadli : pada sa at kami pul ang da ri hut an kami ber temu or ang yang ber buru di hutan

dan pe nebang kayu di hutan da m ereka ber dua di tangkap ol eh pa k H arianto untuk diserahkan kepada pihak berwajib.

Ibu fadli : gitu aja ditngakap!!! Fadli : lha iya bu. Kan mereka sudah mencuri dihutan dan merusak ekosistem hutan

jadinya ya harus ditangkap.

Page 94: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

Fadli : jadinya se gala se suatu yang ber ada di hutan yang di lindungi ol eh pem erintah dan UU, baik mengambil tumbuhan, hewan maupun kayu itu namanya pencurian.

Fadli : m akannya bapa k j angan bol eh m encai k ayu dhutan l agi bu. N anti di tangkap dan masuk penjara kayak orang tadi

Ibu fadli : ya nanti kamu ngomong sendiri sama bapakmu, ibu bingung le… Fadli : bapa k nanti tak a jak menanam bi bit un tuk di tanam di hutan, karena tadi fadli

lihat banyak hutannya yang sudah gundul Fadli : kalu nant i hu tannya g undul se mua, bi sa-bisa k ita kena ban jir a tau t anah

longsor, rumah kota kan lumayan dekat dengan hutan bu…. Ibu fadli : iya bagus itu le… Ibu fadli : kata mbahmu dulu begini “ lek alase kettle petanine sering nettel” Fadli : makanya bu kita harus selalu menjaga kelestarian hutan supaya desa ini tetap

makmur dan air selalu ada. Tamat.

Page 95: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

LAMPIRAN 3, Modul Tungku Hemat Energi (ringkasan) HUTAN DAN KEHIDUPAN

Hampir semua dari ki ta sudah t ahu bahwa ki ta hi dup di sekitar kawasan hutan T aman Nasional B romo T engger Semeru (TNBTS) atau ki ta kenal di sini dengan sebutan alas rimba atau Pelindung Alam (PA). T api ap akah semua or ang t ahu m engapa k awasan h utan i ni h arus ditetapkan sebagai taman nasional? Taman nasi onal ar tinya kawasan yang memiliki peran untuk menopang kehidupan semua makhluk hidup, termasuk manusia, dan satwa serta tumbuhan yang dilindungi di dalamnya. S elain se bagai r umah bagi

satwa langka yang hanya ada di beberapa tempat saja, seperti macan rutul, kawasan TNBTS/PA memiliki fungsi penting salah satunya adalah dalam menjaga keseimbangan air ( hidrologi) bag i ke hidupan manusia, ki ta dan m asyarakat l ainnya, unt uk sekarang dan masa datang.

Fungi hidrologi ini hanya akan ada kalau pohon-pohon di dalam hutan tetap dijaga. Benar! Hutan yang bag us akan da pat ‘ menampung’ ai r huj an, degan cara meresapkan air ke dalam tanah lewat bantuan aka r-akar p ohon. K emudian ai r akan dialirkan m elalui mata ai r dan s ungai y ang berguna bag i kehidupan m anusia dan m akhluk

hidup l ainnya. F ungsi i ni aka n t erjaga k alau hu tan da n p ohon-pohonnya tetap ut uh. Mengapa se karang kit a se ring m erasakan ke kurangan ai r di m usim ke marau, t idak seperti beberapa tahun yang lalu? Apa yang menyebabkan rusaknya kawasan hutan di sekitar kita? Beberapa hal yang bisa kita amati misalnya adalah peng ambilan k ayu yang cukup tinggi dar i k awasan TNBTS/PA i ni. P engambilan kayu untuk kayu bakar j uga termasuk di si ni. A palagi kebutuhan ene rgi i ni s angat penting dal am kehidupan k ita dan se makin har i. D engan bertambahnya j umlah pendudukan dan kebutuhan hidup yang juga meningkat, tentunya j umlah kayu dar i hutan yang diambil pun akan semakin banyak.

Tidak ada ca ra l ain b agi kita selain m erubah pol a pemanfaatan kayu alam ini. Karena, jika pengambilan kayu ini terus terjadi maka akan berakibat langsung pada rusaknya hutan alam dan akhirnya hilangnya atau berkurangnya sumber mata air kita. Yang pertama-tama kita harus lakukan adalah kita ‘menghemat’ pemakaian kayu kita. Kemudian, k ita g anti sumber ka yu kita; apakah k ita mulai m enanam l ahan kita den gan tanaman kayu atau kita gunakan sumber energi selain kayu bakar, misalnya biogas.

Page 96: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

Bagaimana caranya menghemat pemakaian kayu bakar, sedangkan setiap hari kita harus memasak? Penghematan yang kita lakukan bukan dengan cara berhenti memasak, akan tetapi dengan cara mengganti tungku yang kita gunakan dengan tungu hemat kayu bakar.

Apa Yang Dimaksud Dengan Tungku Hemat Energi

Pada prinsipnya tungku ini sama dengan tungku yang kita punya, bedanya adalah pada disain atau struktur tungku ini.

Tungku hemat energi adalah salah satu inovasi tungku yang dikembangkan untuk mengurangi pemakaian kayu bakar, mengurangi beban kerja mencari kayu, menjaga kesehatan dari penyakit saluran pernapasan, dan tentunya menjaga hutan alam dari kerusakan. Tungku ini mengunakan jumlah kayu bakar yang lebih sedikit dibandingkan dengan tungku bi asa. D ari di sainya, t ungku i ni m emiliki l ubang t ambahan se bagai v entilasi ( lubang sekunder) di badan tungku, yang berfungsi untuk memasukkan udara (oksigen) sehingga asap yang merupakan hasil pembakaran yang tidak sempurna, dapat dirubah menjadi api (panas).

Ruang ba kar di lapisi abu dapur se bagai p enghambat (isolator) m erambatnya panas keluar, pen ghubung an tara ruang bakar satu dengan lubang yang lainnya lebih terarah dan m engikuti si fat l idah api . T ungku i ni m enggunakan bahan yang hampir pasti masih mudah dijumpai di sekitar kita, kecuali untuk membeli batubata dan besi beton. Lebih dari i tu, tungku y ang baru i ni l ebih ef esien, mudah dan nyaman dibandingkan dengan t ungku yang sudah ada dan kita pakai selama ini.

Menurut se buah penel itian, pem akaian tungku i ni menghemat pe makaian k ayu ba kar ha mpir s etengahnya

dibandingkan dengan tungku lama di wilayah pedesaan di Kamboja.

TUNGKU ”AJAIB” HEMAT ENERGI ? MENGENAI TUNGKU RAMAH LINGKUNGAN

Penggunaan tungku akan mendapat keuntungan sbb:

1. Tungku hemat ene rgi mengurangi pemakaian k ayu bakar. B erdasarkan t es yang dilakukan ol eh C FSP, tungku i ni dapat menghemat k ira-kira 4 0% ( diambil d ari WBT) atau 15% l ebih e fesien bahan dibandingkan deng an t ungku l ama y ang banyak digunakan di pedesaan.

2. Tungku dilengkapi dengan cerobong yang mengeluarkan se dikit asa p dan panas,

Page 97: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

menciptakan lingkungan memasak yang lebih nyaman dan sehat. 3. Panci at au w ajan pas dengan t ungku. P engguna dapat m endesain l ubang den gan

ukuran panci dan wajan. Panas juga akan dihantarkan ke panci secara efesien. 4. Tungku j uga dilengkapi deng an l ubang masuk udara se kunder unt uk pembakaran

secara sempurna.

KEUNTUNGAN SECARA EKONOMIS DARI TUNGKU

1. Hemat keuangan Pengguna tungku dap at m enghemat uan g untuk membeli k ayu bakar, k arena pemakaian tungku menghemat sekitar 40% jumlah bahan bakar

2. Hemat waktu dalam pengumpulan kayu bakar Pengguna tungku mengumpulkan sedikit kayu dan menggunakan se bagian w aktu un tuk kegiatan penambah pendapatan atau mengasuh anak.

3. Kualitas masakan Cukupnya panas yang dihasilkan tungku akan lebih sedikit partikel yang lolos lewat celah di bawah alat masak dan jatuh ke dal amnya ( karena pembakaran t ak sempurna) m embuat kualitas masakan lebih baik.

PERTIMBANGAN KESEHATAN

1. Pemasak sedikit terpapar asap 2. Salah sa tu penyebab utama dari i nfeksi sa luran

pernafasan adal ah keluaran asa p dar i t ungku. Jika tungku anda dilengkapi dengan cerobong, para pengguna akan terlindungi dari infeksi paru-paru, sakit mata, mengurangi penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) dan bayi yang lahir tidak BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah).

PRINSIP-PRINSIP HEMAT ENERGI

Page 98: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

1. Mengunakan cerobong asap 2. Bafel sebagai pengarah lidah api 3. Lubang sekunder/fentilasi sebagai pensuplai oksigen 4. Abu sebagai isolator/penghambat 5. Sarangan sebagai pembuangan abu 6. Luas permukaan panci yang terkena panas 7. Perubahan kebiasaan

BAGIAN-BAGIAN TUNGKU

Page 99: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)

LAMPIRAN 3, Modul Instalasi Biogas (ringkasan) Pengelolaan limbah ternak selama ini belum banyak di lakukan dimasyarakat, sebagaian besar limbah yang dihasilkan dari kotoran ternak hanya dibuang langsung ke tanah sehingga menimbulkan bau yang sangat menyengat dan juga mencemari lingkungan yang akan menimbulkan sarang penyakit. Dengan pengembangan instalasi biogas, maka permasalahan dalam pembuangan limbah kotoran ternak dapat di eliminir. Sedangkan manfaat yang diperoleh dari pembangunan instalasi ini antara lain :

F Investasi yang besar untuk pembuatan instalasi ( Rp 5,330,000,- Harga bisa berubah) dengan umur pemakaian 30 – 40 tahun sebenarnya tidak mahal jika diuraikan menjadi biaya pengadaan bahan bakar perhari.

F Nilai manfaat dari kotoran ternak sebagai pupuk kandang tidak berkurang ( bahkan semakin meningkat ) karena sisa buangan ( sludge ) dari digester masih bermanfaat sebagai pupuk organik yaitu pupuk organik padat dan cair.

F Pembuatan biogas mengurangi pencemaran lingkungan akibat bau dari kotoran ternak yang ditimbun begitu saja. Dengan proses fermentasi dalam digester, bau tidak sedap dapat dihilangkan dan akan terbentuk gas metan yang bermanfaat.

F Gas yang dihasilkan dapat mencukupi kebutuhan bahan bakar untuk 2 orang keluarga peternak secara terus menerus.

F Jika pemeliharaanya dilakukan secara baik instalasi biogas dapat digunakan selama 30 – 40 tahun

F Meringankan beban belanja karena sudah tidak mengeluarkan biaya untuk membeli bahan bakar minyak ( gas ).

F Pemanfaatan energi biogas yang terbarukan ini akan mengurangi ketergantungan terhadap pemakaian bahan bakar minyak bumi .

F Menghemat waktu, dengan memakai biogas maka pekerjaan akan menjadi ringan, dan mempercepat pengerjaanya.

F Selain menghailkan energi gas untuk kebutuhan rumah tangga seperti kompor untuk memasak juga bermanfaat untuk lampu penerangan dan pemanas ayam.

F Manfaat bagi kelestarian hutan dengan menekan kebutuhan kayu Bakar

Jika diuraikan biaya investasi ini menjadi biaya perhari didapat gambaran sebagai berikut : Biaya investasi Rp 5,013,000,- / 30 tahun = Rp 167,100 biaya perbulan menjadi Rp 167,100 /12 bulan = Rp 13,925 Biaya Perhari menjadi Rp13,925 / 30 hari = Rp 475,- coba bandingkan dengan harga minyak tanah pada saat ini yang semakin mahal ( Rp 2,600 per liter ). Satu keluarga yang rata rata menggunakan minyak tanah 1-2 liter perhari harus mengeluarkan biaya Rp 2,600 – Rp 5,200 per hari

Contoh : 2 ekor sapi perah atau 3 ekor sapi potong menghasilkan biogas untuk menghasilkan listrik 500 watt selama 6 jam atau dapat dimanfaatkan untuk penerangan listrik , mesin perontok padi.

Waktu memasak ( kerja ) yang diperlukan oleh kaum perempuan berkurang hingga 900 jam pertahun atau rata-rata 2,5 jam perhari dengan pemanfaatan energi biogas

Contoh: Kebutuhan kayu bakar satu rumah tangga yang terdiri dari 3 orang anak 2orang dewasa dan 2 ekor ternak (sapi) dalam 3 hari membutuhkan kayu bakar 2 ikat (1 pikul ),ini setara dengan 4 pohon mahoni berumur 4 tahun jika

dijumlah 4 batang pohon x 30 hari / 3 hari = 40 batang / bulan

Page 100: LAPORAN AKHIR KAMPANYE “PRIDE” · PDF filebogas dengan rincian: Desa Argosari 4 biogas (bioplastik), 5 biogas di desa gading kembar (biogester), 1 bi ogas di desa Sidomulyo (biogester)