LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM METROLOGI INDUSTRI MISTAR INGSUT DISUSUN OLEH: KELOMPOK 1 AGUSWANDI (1107111861) GILANG GUNAWAN ( 1107111908) MUH. WIRA TRI KUSUMA (1107111911 MUHAMMAD ANJAR ARROHMAN (1107111946) LABORATORIUM PENGUKURAN PROGRAM STUDI S1 TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM
METROLOGI INDUSTRI
MISTAR INGSUT
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
AGUSWANDI (1107111861)
GILANG GUNAWAN ( 1107111908)
MUH. WIRA TRI KUSUMA (1107111911
MUHAMMAD ANJAR ARROHMAN (1107111946)
LABORATORIUM PENGUKURAN
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah S.W.T, yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelsaikan laporan
metrology industry tepat pada waktunya.
Laporan ini bertujuan untuk melengkapai tugas metrology industry. Laporan
ini juga dapat menjadi referensi bagi para pembaca untuk memahami dan
mempelajari tentang mistar ingsut.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu
penulis dalam menyelsaikan laporan ini, sehingga laporan ini dapat diselesaikan
sesuai prosedur dan tepat waktu.
Penulis juga menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak
kekurangan dan kesalahan-kesalahan. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun dan untuk kesempurnaan laporan ini kedepanya.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.
Pekanbaru, 10 januari 2013
penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iii
DAFTAR TABEL...................................................................................................iv
DAFTAR NOTASI..................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.2 Tujuan praktikum......................................................................................1
Agar pemakaian mistar ingsut berjalan baik dan tidak menimbulkan
kemungkinan-kemungkinan yang dapat menyebabkan cepat rusaknya mistar
ingsut maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu :
1. Gerakan rahang ukur gerak (jalan) harus dapat meluncur kelincinan
(gesekan) tertentu sesuai denga standar yang diizinkan dan jalannya
rahang ukur harus tidak bergoyang.
2. Sebaiknya jangan mengukur benda ukur dengan hanya bagian ujung dari
kedua rahang ukur tetapi sedapat mungkin harus masuk agak kedalam.
3. Harus dipastikan bahwa posisi nol dari skala ukur dan kesejajaran muka
rahang ukur betul-betul tepat.
4. Waktu melakukan penekanan kedua rahang ukur pada benda ukur harus
diperhatikan gaya penekannya. Terlalu kuat menekan kedua rahang ukur
akan menyebabkan kebengkokan atau ketidaksejajaran rahang ukur.
Disamping itu, bila benda ukur mudah berubah bentuk maka terlalu kuat
menekan rahang ukur dapat menimbulkan penyimpangan hasil
pengukuran.
16
5. Sebaiknya jangan membaca skala ukur pada waktu mistar ingsut masih
berada pada benda ukur. Kunci dulu peluncurnya lalu dilepas dari benda
ukur kemudian baru dibaca skala ukurnya dengan posisi pembacaan yang
betul.
6. Jangan lupa, setelah mistar ingsut tidak digunakan lagi dan akan disimpan
ditempatnya, kebersihan mistar ingsut harus dijaga dengan cara
membersihkannya memakai alat-alat pembersih yang telah disediakan
misalnya kertas tissue, vaselin, dan sebagainya.
2.6 Kemampuan Pengukuran Mistar Ingsut
1. Mengukur ketebalan, jarak, dan dimeter luar
Gambar 2. 14 Mengukur Sisi Luar
2. Mengukur kedalaman
Gambar 2. 15 Mengukur Kedalaman
3. Mengukur tingkat
17
Gambar 2. 16 Mengukur Tingkat
4. Mengukur diameter dalam
Gambar 2. 17 Mengukur sisi dalam
2.7 Beberapa Kesalahan Dalam Pembacaan Mistar Ingsut
a) Kesalahan sistematik meliputi:
Kedudukan nol.
Kerataan dan kesejajaran sensor.
Kesalahan cosinus.
b) Kesalahan rambang
Tekanan pengukuran yang berubah-ubah.
Keterulangan pembacaan.
2.8 Cara Membaca Skala Mistar Ingsut
Cara membaca skala mistar ingsut sesuai dengan jenis mistar ingsut, jika
pada mistar ingsut nonius pembacaan skala dengan menggunakan skala utama
dan skala nonius, jika pada mistar ingsut jarum jam, pembacaan skala
pengukuran menggunakan skala utama dan jarum jam sebagai skala nonius,
18
pada mistar ingsut digital pembacaan skala langsung terbaca pada layar. Garis
indeks tidak selalu segaris dengan garis skala. Cara pembacaan skala (nilai
yang membesar kekanan):
a. Memenggal harga skala disebelah kiri garis indeks, bila garis indeks belum
sampai pada garis skala disebelah kanan.
b. Membulatkan harga skala disebelah kiri garis indeks (membulatkan kebawah),
bila garis indeks diperkirakan belum sampai pertengahan jarak antara dua garis
skala atau harga skala disebelah garis kanan indeks (membulatkan keatas) jika
garis indeks terletak dipertengahan atau melewatinya.
c. Menginterpolasikan harga skala disebelah kiri garis indeks dan menambahkan
bagian yang merupakan perkiraan posisi garis indeks diantara dua garis skala.
Gambar 2. 18 Cara Pembacaan Mistar Ingsut
2.9 Cara Membaca Skala Mistar Ingsut
Adapun cara mengkalibrasi mistar ingsut ialah:
a. Rahang gerak (peluncur/sensor) dapat meluncur pada batang ukur dengan
baik tanpa bergoyang.
b. Kedudukan nol dari skala pada posisi kedua rahang (rahang tetap dan
rahang ukur) dirapatkan.
19
c. Bila kedua rahang ukur dirapatkan dari bagian permukaan ukuran masih
terlihat cahaya, maka dapat diketahui bahwa muka ukur tersebut tidak
sejajr dan dapat diperiksa dengan menggunakan pisau lurus.
d. Kedua rahang (gerak dan tetap) diperiksa kerataanya dengan pisau rata,
apabla dari antara permukaan ukur dan pisau rata masih terdapat cahay
artinya permukaan ukuran tidak rata.
20
BAB III
DATA PENGAMATAN
3.1 Data pengamatan 1
Gambar 3. 1 Bagian-bagian Pengukuran Blok-v
3.1.1 Hasil pengukuran pengamat A
Tabel 3. 1 Data pengamat A benda ukur 1
No UkuranBlok V
Hasil pengukuran denganNonius jam ukur digital
1 Titik 1 35 35 35.022 Titik 2 6.22 6.1 6.183 Titik 3 6.58 6.5 6.494 Titik 4 5.1 5.1 5.055 Titik 5 34.74 34.7 34.716 Titik 6 15.02 15.05 15.147 Titik 7 5 5 5.028 Titik 8 14.74 14.6 14.659 Titik 9 35.02 35 35.0610 Titik 10 4.94 4.85 4.9811 Titik 11 34.76 34.65 34.7612 Titik 12 4.92 4.85 4.9413 Titik 13 14.92 15.1 14.9914 Titik 14 15.02 15 14.9815 Titik 15 3.86 3.6 3.8116 Titik 16 4.24 4.1 4.0517 Titik 17 70.32 70.3 70.32
3.1.2 Pengolahan data pengukuran Nonius vs Digital pengamat A.
Persentase Error = |Nonius−Digital
digital| x 100 %
21
Titik 1 % error |35−35.02
35.02∨x 100=0 .05 7 %
Titik 2 % error |6.22−6.18
6.18∨x 100=0.65 %
Titik 3 % error |6.58−6.49
6.49∨x 100=1.38 %
Titik 4 % error |5.1−5.05
5.05∨x100=0.99 %
Titik 5 % error |34.74−34.71
34.71∨ x100=0.086 %
Titik 6 % error |15.2−15.14
15.14∨x 100=0.4 %
Titik 7 % error |5−5.02
5 .02∨x10 0=0.4 %
Titik 8 % error |14.74−14.65
14.65∨x100=0.6 %
Titik 9 % error |35.02−35.06
35.06∨x 100=0.114 %
Titik 10 % error |4.94−4.98
4.98∨x100=0.8 %
Titik 11% error |34.76−34.76
34.76∨x100=0 %
Titik 12 % error |4.92−4.94
4.94∨x 100=0.4 %
Titik 13 % error |14.92−14.99
14.99∨x100=0.467 %
Titik 14 % error |15.02−14.98
14.98∨x100=0.267 %
Titik 15 % error |3.86−3.81
3.81∨x 100=1.3 %
Titik 16 % error |4.24−4.05
4.05∨x100=4.7 %
Titik 17 % error |70.32−70.32
70.32∨x100=0%
3.1.3 Pengolahan data Jam ukur vs Digital pengamat A
22
Persentase Error = |Jamukur−Digital
digital| x 100 %
Titik 1 % error |35−35.02
35.02∨x 100=0 .05 7 %
Titik 2 % error |6.10−6.18
6.18∨x100=1.29 %
Titik 3 % error |6.5−6.49
6.49∨x 100=0.15 %
Titik 4 % error |5.1−5.05
5.05∨x100=0.99 %
Titik 5 % error |34.7−34.71
34.71∨x 100=0 .0288 %
Titik 6 % error |15.05−15.14
15.14∨x100=0.6 %
Titik 7 % error |5−5.02
5 .02∨x10 0=0.4 %
Titik 8 % error |14.6−14.65
14.65∨x 100=4.4 %
Titik 9 % error |35.0−35.06
35.06∨ x100=0.17 %
Titik 10 % error |4.85−4.98
4.98∨x 100=2.6 %
Titik 11% error |34.65−34.76
34.76∨x 100=0.316 %
Titik 12 % error |4.85−4.94
4.94∨x100=1.8 %
Titik 13 % error |15.10−14.99
14.99∨x 100=0.73 %
Titik 14 % error |15.0−14.98
14.98∨x 100=0.13 %
Titik 15 % error |3.6−3.81
3.81∨x 100=5.5 %
Titik 16 % error |4.1−4.05
4.05∨x100=1.23 %
Titik 17 % error |70.30−70.32
70.32∨x100=0 .028 %
23
3.1.4 Hasil pengukuran pengamat B
Tabel 3. 2 Data pengamat B benda ukur 1
No UkuranBlok V
Hasil pengukuran denganNonius jam ukur Digital
1 Titik 1 35 35 35.022 Titik 2 6.22 6.15 6.183 Titik 3 6.58 6.5 6.494 Titik 4 5.1 5.1 5.055 Titik 5 34.72 34.7 34.716 Titik 6 15.18 15.1 15.147 Titik 7 5 5 5.028 Titik 8 14.72 14.6 14.649 Titik 9 35.04 35 35.0610 Titik 10 4.94 4.85 4.9911 Titik 11 34.74 34.74 34.7312 Titik 12 4.96 4.95 4.913 Titik 13 14.92 15 14.6614 Titik 14 15 15 15.0215 Titik 15 3.88 3.8 3.8216 Titik 16 4.22 4 3.9517 Titik 17 70.3 70.3 70.32
3.1.5 Pengolahan data pengukuran Nonius vs Digital pengamat B.
Persentase Error = |Nonius−Digital
digital| x 100 %
24
Titik 1 % error |35−35.02
35.02∨x 100=0 .05 7 %
Titik 2 % error |6.22−6.18
6.18∨x 100=0.65 %
Titik 3 % error |6.58−6.49
6.49∨x 100=1.38 %
Titik 4 % error |5.1−5.05
5.05∨x100=0.99 %
Titik 5 % error |34.72−34.71
34.71∨x100=0 .03 %
Titik 6 % error |15.18−15.14
15.14∨x100=0.26 %
Titik 7 % error |5−5.02
5 .02∨x100=0.4 %
Titik 8 % error |14.72−14.64
14.64∨x 100=0.55 %
Titik 9 % error |35.04−35.06
35.06∨x100=0.06 %
Titik 10 % error |4.94−4.99
4.99∨x100=1.00 %
Titik 11% error |34.74−34.73
34.73∨x100=0.03 %
Titik 12 % error |4.96−4.90
4.90∨x 100=1.22 %
Titik 13 % error |14.92−14.66
14.66∨x 100=1.77 %
Titik 14 % error |15−15.02
15.02∨x100=0.13 %
Titik 15 % error |3.88−3.82
3.82∨x 100=1.57 %
Titik 16 % error |4.22−3.95
3.95∨x100=6.84 %
Titik 17 % error |70.3−70.32
70.32∨x100=0 .03 %
3.1.6 Pengolahan data pengukuran Jam ukur vs Digital pengamat B.
Persentase Error = |Jamukur−Digital
digital| x 100 %
25
Titik 1 % error |35−35.02
35.02∨x 100=0 .05 7 %
Titik 2 % error |6.15−6.18
6.18∨x 100=0.49 %
Titik 3 % error |6.5−6.49
6.49∨x 100=0.15 %
Titik 4 % error |5.1−5.05
5.05∨x100=0.99 %
Titik 5 % error |34.70−34.71
34.71∨x 100=0 .03 %
Titik 6 % error |15.10−15.14
15.14∨x100=0.26 %
Titik 7 % error |5−5.02
5 .02∨x100=0.4 %
Titik 8 % error |14.6−14.64
14.64∨x100=0.27 %
Titik 9 % error |35.00−35.06
35.06∨x 100=0.17 %
Titik 10 % error |4.85−4.99
4.99∨x 100=2.81 %
Titik 11% error |34.74−34.73
34.73∨x100=0.03 %
Titik 12 % error |4.95−4.90
4.90∨x 100=1.22 %
Titik 13 % error |14.92−14.66
14.66∨x 100=1.82 %
Titik 14 % error |15−15.02
15.02∨x100=0.13 %
Titik 15 % error |3.88−3.82
3.82∨x 100=0.52 %
Titik 16 % error |4.00−3.95
3.95∨x100=1.27 %
Titik 17 % error |70.3−70.32
70.32∨x100=0 .03 %
26
3.2 Data pengamatan 2
Gambar 3. 2 Bagian-bagian pengukuran Bantalan.
3.2.1 Hasil pengukuran pengamat A benda ukur 2
Tabel 3. 3 Data pengamat A benda ukur 2
No UkuranBantalan
Hasil pengukuran denganNonius jam ukur digital
1 Titik 1 54.1 54.05 54.192 Titik 2 44.5 44.5 44.533 Titik 3 23.78 23.95 23.934 Titik 4 4.5 4.55 4.695 Titik 5 21.04 20.65 21.066 Titik 6 17.8 17.75 18.087 Titik 7 19.3 19.55 19.25
27
8 Titik 8 31.0 29.95 29.939 Titik 9 17.7 17.8 17.6810 Titik 10 10.35 10.45 10.511 Titik 11 132.5 132.6 132.4212 Titik 12 90.94 90.95 90.9613 Titik 13 20.16 19.4 19.9314 Titik 14 11.6 11.3 11.7415 Titik 15 94.6 94.65 94.6416 Titik 1617 Titik 17
3.2.2 Pengolahan data pengukuran Jam ukurvs Digital pengamat A.
Persentase Error = |Jamukur−Digital
digital| x 100 %
Titik 1 % error |54.05−54.19
54.19∨x 100=0.26 %
Titik 2 % error |44.50−44.53
44.53∨x 100=0.067 %
Titik 3 % error |23.95−23.93
23.93∨x 100=0.083 %
Titik 4 % error |4.55−4.69
4.69∨x 100=2.985 %
Titik 5 % error |20.65−21.06
21.06∨x100=1.95 %
Titik 6 % error |17.75−18.08
18.08∨x 100=1.8 %
Titik 7 % error |19.55−19,25
19.25∨x 100=1.56 %
Titik 8 % error |29.95−29.93
29.93∨x 100=0.067 %
Titik 9 % error |17.8−17.68
17.68∨x 100=0.67 %
Titik 10 % error |10.45−10.50
10.50∨x 100=0.47 %
Titik 11% error |132.60−132.42
132.42∨x100=0.13 %
Titik 12 % error |90.95−90.96
90.96∨x100=0.011%
Titik 13 % error |19.40−19.93
19.93∨x 100=2.66 %
28
Titik 14 % error |11.30−11.74
11.74∨x 100=3.747 %
Titik 15 % error |94.65−94.64
9 4.64∨x 100=0.01 %
3.2.3 Pengolahan data pengukuran Nonius vs Digital pengamat A.
Persentase Error = |Nonius−Digital
digital| x 100 %
Titik 1 % error |54.10−54.19
54.19∨x 100=0.26 %
Titik 2 % error |44.50−44.53
44.53∨x 100=0.067 %
Titik 3 % error |23.78−23.93
23.93∨x 100=0.6268 %
Titik 4 % error |4.50−4.69
4.69∨x 100=4.05 %
Titik 5 % error |21.64−21.06
21.06∨x100=2.75 %
Titik 6 % error |17.8−18.08
18.08∨x 100=1.55 %
Titik 7 % error |19.30−19,25
19.25∨x 100=0.26 %
Titik 8 % error |31.0−29.93
29.93∨x 100=3.57 %
Titik 9 % error |17.7−17.68
17.68∨x 100=0.11%
Titik 10 % error |10.35−10.50
10.50∨x 100=1.43 %
Titik 11% error |132.50−132.42
132.42∨x100=0.06 %
Titik 12 % error |90.94−90.96
90.96∨x 10 0=0.02 %
Titik 13 % error |20.16−19.93
19.93∨x 100=1.15 %
Titik 14 % error |11.6−11.74
11.74∨x100=1.2%
Titik 15 % error |94.6−94.64
94.64∨x 100=0.04 %
29
3.2.4 Hasil pengukuran pengamat B benda ukur 2
Tabel 3. 4 Data pengamat B benda ukur 2
No UkuranBantalan
Hasil pengukuran denganNonius jam ukur Digital
1 Titik 1 54.07 54.05 54.192 Titik 2 44.45 44.55 44.533 Titik 3 23.78 23.95 23.94 Titik 4 4.5 4.65 4.75 Titik 5 20.6 20.65 21.056 Titik 6 17.7 17.6 187 Titik 7 18.72 18.6 19.258 Titik 8 30.1 30 29.929 Titik 9 17.8 17.85 17.6810 Titik 10 10.4 10.6 10.5111 Titik 11 132.38 132.45 132.4212 Titik 12 90.98 90.95 90.9613 Titik 13 19.6 19.6 19.9414 Titik 14 11.64 11.75 11.7315 Titik 15 94.9 94.85 94.6516 Titik 1617 Titik 17
3.2.5 Pengolahan data pengukuran Jam ukur vs Digital pengamat B.
Persentase Error = |Jamukur−Digital
digital| x 100 %
Titik 1 % error |54.05−54.19
54.19∨x 100=0.26 %
Titik 2 % error |44.55−44.53
44.53∨x 100=0.04 %
Titik 3 % error |24.15−23.90
23.90∨x 100=1.05 %
Titik 4 % error |4.65−4.70
4.70∨x 100=1.06 %
Titik 5 % error |20.65−21.05
21.05∨x 100=1.90 %
Titik 6 % error |17.6−18.00
18.00∨x 100=2.22 %
30
Titik 7 % error |118.60−19,25
19.25∨x100=3.38 %
Titik 8 % error |30.00−29.92
29.92∨x 100=0.27 %
Titik 9 % error |17.8−17.68
17.68∨x 100=0.96 %
Titik 10 % error |10.60−10.51
10.51∨x100=0.86 %
Titik 11% error |132.45−132.42
132.42∨x100=0.02 %
Titik 12 % error |90.95−90.96
90.96∨x100=0.01 %
Titik 13 % error |19.60−19.94
19.94∨x100=1.71%
Titik 14 % error |11.75−11.73
11.73∨x100=0.17 %
Titik 15 % error |9 4.85−94.65
94.65∨x100=0.21 %
3.2.6 Pengolahan data pengukuran Nonius vs Digital pengamat B.
Persentase Error = |Nonius−Digital
digital| x 100 %
Titik 1 % error |54.07−54.19
54.19∨x 100=0.26 %
Titik 2 % error |44.45−44.53
44.53∨x 100=0.18 %
Titik 3 % error |23.84−23.90
23.90∨x100=0.25 %
Titik 4 % error |4.50−4.70
4.70∨x 100=4.26 %
Titik 5 % error |20.6−21.05
21.05∨x 100=2.14 %
Titik 6 % error |17.7−18.00
18.00∨x 100=1.67 %
Titik 7 % error |18.72−19,25
19.25∨x100=2.75 %
Titik 8 % error |30.1−29.92
29.92∨x100=0.6 %
31
Titik 9 % error |17.8−17.68
17.68∨x 100=0.68 %
Titik 10 % error |10.40−10.51
10.51∨x100=1.05 %
Titik 11% error |132.38−132.42
132.42∨x100=0.03 %
Titik 12 % error |90.98−90.96
90.9 6∨x100=0.02 %
Titik 13 % error |19.60−19.94
19.94∨x100=1.71%
Titik 14 % error |11.64−11.73
11.73∨x 100=0.77 %
Titik 15 % error |94.90−94.65
94.65∨x100=0.26 %
3.3 Grafik Data Pengamatan.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 170
1
2
3
4
5
6 Blok-V
% E N vs D% E Ju vs D
Titik pengukuran
% E
Gambar 3. 3 % E Blok-V Pengamat A
32
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 170
1
2
3
4
5
6
7
8Blok-V
% E N vs D% E Ju vd D
Titik Pengukuran
% E
Gambar 3. 4 % E Blok-V Pengamat B
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 150
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
4.5Bantalan
% E Ju vs D% E N vs D
Titik Pengukuran
% E
Gambar 3. 5 % E bantalan pengamat B
33
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 150
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
4.5Bantalan
% E Ju vs D% E N vs D
Titik Pengukuran
% E
Gambar 3. 6 % E Bantalan Pengamat B
BAB IV
ANALISA DATA
Dari praktikum yang telah di laksanakan, terdapat beberapa hal yang dapat
di analisa, di antaranya :
Dari hasil pengukuran menggunakan mistar ingsut yang berbeda di
peroleh hasil pengukuran yang berbeda-beda, hal ini dapat terjadi di karenakan
beberapa faktor di antaranya :
d. Kepiawaian atau ketelitian pengukur dalam menggunakan alat ukur
berbeda-beda.
e. Adanya bagian-bagian dari benda ukur yang tidak memungkinkan untuk
di ukur, seperti pada bagian-bagian yang tirus pad blok v.
f. Alat ukur atau mistar ingsut yang di gunakan tidak presisi lagi.
g. Tingkat kecermatan mistar ingsut yang berbeda-beda.
34
Grafik presentase error, baik itu grafik persentase error pada benda ukur
blok-v maupun bantalan dapat dengan jelas dilihat bahwa persentase error jam
ukur vs digital selalu lebih tinggi di bandingkan dengan persentase error Nonius
vs digital. Hal ini terjadi karena di antara ketiga jenis mistar ingsut yang di
gunakan untuk mengukur benda ukur, mistar ingsut skala jam ukurlah yang
memiliki tingkat kecermatan paling besar yaitu 0.05 mm, sementara mistar ingsut
skala nonius memiliki kecermatan 0.02 mm dan mistar ingsut skala digital
memiliki kecermatan 0.01 mm. Hal ini membuktikan bahwa semakin kecil tingkat
kecermatan mistar ingsut, maka semakin kecil persentase errornya dan ini juga
berarti semakin akurat hasil pengukuran yang di lakukan, dan juga terdapat
perbedaan antara pengamat A dan pengamat B, seperti yang sudah di jelaskan di
atas penyebabnya adalah kecermatan dan kepiawaian yang berbeda-beda pada
setiap pengamat sehingga hasil pengukuran akan berbeda, dan juga kita dapat
menganalisa bahwasanya setiap pengukuran pada satu titik akan terus
menghasilkan hasil ukuran-ukuran yang berbeda.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Tingkat ketelitian dari suatu pengukuran menggunakan mistar ingsut di
pengaruhi beberapa faktor, di antaranya , : kepiawaian atau keahlian
pengukur dalam menggunakan dan membaca mistar ingsut, kondisi alat
ukur, dimensi benda ukur serta tingkat kecermatannya.
2. Tingkat kecematan mistar ingsut dapat di lihat dengan cara
membandingkan grafik persentase error dari masing-masing pengukuran.
3. Semakin kecil tingkat kecermatan mistar ingsut, maka semakin besar
tingkat kebenaran pengukura. ( semakin akurat )
4. Kalibrasi terhadap alat ukur ( mistar ingsut ) sangat menentukan hasil dari
pengukuran. Kalibrasi harus di lakukan dengan hati-hati dan sesuai
prosedur.
35
5.2 Saran
saran sesudah melakukan praktikum sebagai berikut:
1. Sebelum praktikum, praktikan harus menguasai terlebih dahulu materi
yang di praktekkan
2. Selama praktikum atau melakukan pengukuran harus dalam keadaan
serius dan hati-hati.
3. Kalibrasikan alat ukur terlebih dahulu.
4. Jangan bermain-main ketika melakukan pengukuran.
36
DAFTAR PUSTAKA
Modul praktikum metrology industry
Buku dasar-dasar metrology industry bab II. Pengukuran linier
Rochim, taufic.2001, spesifikasi, metrology dan control kualitas geometri