1 1. Penjelasan Umum a. Pendahuluan Pemilik jembatan ini adalah Dinas Bina Marga dan Pengairan Pemerintahan Kota Bandung. Perhitungan Meliputi : gelagar baja, plat lantai beton bertulang, kepala jembatan dan pondasi. Lokai jembatan terletak pada ruas jalan Parakan Saat Bandung b. Data Proyek Data Peta lokasi Proyek disajikan dalam gambar berikut : Gambar 1a. Lokasi Jembatan Parakan Saat Bandung Panjang bentang jembatan adalah 18 meter dengan lebar rencana 9.5 meter. Data Denah dan potongan jembatan disajikan dalam gambar dibawah ini Gambar 1b. Denah Jembatan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
1. Penjelasan Umum a. Pendahuluan Pemilik jembatan ini adalah Dinas Bina Marga dan Pengairan Pemerintahan Kota Bandung.
Perhitungan Meliputi : gelagar baja, plat lantai beton bertulang, kepala jembatan dan pondasi. Lokai jembatan terletak pada ruas jalan Parakan Saat Bandung
b. Data Proyek Data Peta lokasi Proyek disajikan dalam gambar berikut :
Gambar 1a. Lokasi Jembatan Parakan Saat Bandung Panjang bentang jembatan adalah 18 meter dengan lebar rencana 9.5 meter. Data Denah dan potongan jembatan disajikan dalam gambar dibawah ini
Gambar 1b. Denah Jembatan
2
Gambar 1c. Tampak memanjang jembatan
c. Kriteria Desain Untuk desain Baja digunaka metoda tegangan ijin dimana tegangan yang terjadi tidak melampaui tegangan ijin dasar dari baja ( s terjadi < s ijin ), dan untuk desain beton menggunakan desain ultimate dimana M ultimate < M kapasitas
2. Standard and Code Standar dan peraturan perencanaan yang digunakan adalah : - Standar Nasional Indonesia (SNI - 2002) - Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Jembatan Jalan Raya (SNI 03 - 2833 - 1992) - Bridge Management System (BMS - 1992) - American Concrete Institute (ACI-318-99) - American Institute of Steel Construction (AISC - ASD 1989) - Pedoman Perencanaan Pembebanan Jembatan Dan Jalan Raya ( SKBI 1.3.28.1987 ) 3. Mutu Bahan Mutu bahan yang digunakan seagai material dari komponen jembatan adalah : tabel - 1. Mutu Bahan (kg/cm2 )
4. Pembebanan dan Kombiasi Beban Jenis beban terdiri dari : a. Beban tetap : Beban mati dan beban hidup dan Beban akibat tekanan tanah b. Sementara : Beban gempa, angin, gaya rem, gaya akibat perbedaan suhu.
Gambar 2. Potongan melintang jembatan. 4.1. Beban Mati
Beban mati terdiri dari berat sendiri dan beban mati tambahan. Tabel - 2. Berat Jenis Material Density (kg/m3) Baja 7850 Beton Bertulang 2400 Aspal 2200 Tanah Timbunan 1800
Tabel - 3. Berat sendiri (qSW)
Bahan
Luas L densty n Berat (m2 ) (m) kg/m3
1. concrete composite = 1.900 x 17.90 x 2400 x 1 = 81.62 ton Total Berat sendiri, qSW = 81.62 ton qSW
= 81.62 / 17.90 = 4.56 ton/m' Jadi besar beban mati dari pelat sebesar 4.56 ton per meter sebagai beban merata, yang secara otomatis dihitung menggunakan program sap2000.
4
Tabel - 4. Beban mati tambahan (qSDL)
Material area
(m2 ) span
(m) densty
kg/m3
nos weight
1. Pengaku Gelagar ujung. = 322.12 x 1.00 x 1 x 2 = 0.644 ton 2. Pengaku Gelagar tengah = 322.12 x 1.00 x 1 x 1 = 0.322 ton 3. railling (N/A) = 200kg/m x 17.90 x 1 x 2 = 7.16 ton 4. stiffener & bolts = 647kg/m x 1.00 x 1 x 5 = 3.23 ton 5. curb / barrier = 0.090 x 17.90 x 2400 x 2 = 7.73 ton 6. trotoar = 0.240 x 17.90 x 2200 x 2 = 18.90 ton 7. asphalt (N/A)) = 0.480 x 17.90 x 2200 x 1 = 18.90 ton 8. steel corrugated = 0.010 x 17.00 x 7850 x 1 = 1.33 ton
Beban mati tambahan yang diinputkan pada program sap200 yaitu sebesar 9.71 ton per meter sebagai beban merata. 4.2. Beban Hidup a. BebanTruk " T" Untuk Perhitungan Kekuatan lantai Jembatan, harus digunakan Beban "T", dalam sap2000 beban truk diasumsikan sebagai moving load sbb :
50 kN 200kN 200 kN
Gambar 5. Beban Truk
5
b. Beban"D" Untuk perhitungan gelagar-gelagar digunakan beban "D" yang terdiri atas beban terbagi rata sebesar q ton per me panjang per jalur, dan beban garis sebesr "P" ton per jalur lalu lintas tersebut.
gambar 6a. Beban "D",UDL (Uniform Distribution Load)
gambar 6b. Beban "T", KEL (Knife Edge Load) Besarnya beban merata q ditentukan sebagai berikut "q" = 2.2 t/m , L ≤ 30m UDL = 2.2 / 2.75 x 10 = 8.0 kN/m2
Besarnya beban terpusat P ditentukan sebagai berikut "P" = 12 ton KEL = 12 / 2.75 x 10 = 43.6 kN/m
P'KEL = 43.64 x 1.700 = 74.18 kN
q'UDL = 8.000 x 1.700 = 13.60 kN/m'
L = 17.90 Gambar 6c. Beban D ( Baban Merata q dan terpusat P )
6
4.3. Beban Kejut Untuk memperhitungkan pengaruh getaran dan pengaruh dinamis lainnya , tegangan akibat beban garis P maka harus dikalikan dengan Faktor kejut. 50
L 125
= ( 17.9
50 + 125.0 )
= 0.350
4.4. Torsi akibat beban hidup
P Mp
d Gambar 7. Potongan melintang jembatan
Beban torsi akibat beban hidup di kalkulasi langsung dengan menggunakan program sap2000 dengan beban hidup truck 450 ton dan jarak d = 2.5 m
8
Figure 8. Earthquake zone Natural period calculation :
L (m) W (t) m (kg dt2/m) m K (kg/m) T (dtk) f (Hertz) 17.90 173.8 17719.4 0.000 2394718 0.540 1.85
4.5. Beban horizontal akibat gempa Untuk Jembatan yang akan dibangun pada wilayah sesuai dengan zona gempa maka harus dihitung Berdasarkan Buku Petunjuk Perencanaan Tahan Gempa Untuk jembatan. Pengaruh gempa pada jembatan senilai dengan pengaruh suatu gaya horizontal pada konstruksi akibat beban mati dari konstruksi .
Gaya Gempa akibat dari bangunan atas :
L : Panjang bentang : 1/48 PL3 / EI , lendutan struktur W : Beban mati bangunan atas K : 1 / , kekakuan struktur m : W / g , masa struktur T : 2 √m/K , periode struktur
( b ) 3.4 - 24.4 m ( c ) > 25 m Lokasi jembatan di Bandung termasuk wilayang gempa zone 4. Koefisien respon gabungan
9
Kr dengan tanah tipe b ( tabel SNI 03-2833-1992 )maka : Kr = 0.15 kh = Koefesien gempa horizontal = Kr . f. p. b
f = Faktor struktur = 1.00 (bangunan ats terpisah dengan banguna bawah) p = Faktor kepentingan = 1.00 (Pada ruas jalan primer) b = Faktor bahan = 1.00 (beton bertulang atau baja) kh = 0.15 x 1.00 x 1.00 x 1.00 = 0.15
Creep and shringkage influence depend on surrounding condition and time, for composite bridge the 4.6. Beban rangkak dan susut Pengaruh rangkak dan susut terhadap konstruksi tergantung pada keadaan dan waktu, untuk
jembatan komposit perlu diperhitungkan sebab adanya perubahan/perbedaan Elastisitas bahan dari baja dan beton tang akan berpengaruh pada gaya aksil dan momen lentor.
4.7. Kombinasi Beban Kombinasi beban diperhitungkan pada arah lateral dan longitudinal untuk mendapatkan reaksi
yang paling maksimum
Tabel - 6. kombinasi beban Combo SW DL SOIL SDL LL-1 LL-2 I REM CTF EQL EQT
Dengan input mutu bahan, dimensi penampang, dan pembebanan maka didapat dari program sap2000 yaitu sebagai berikut :
Desain 3D pada program sap2000
Steel design SAP2000 (rasio kekuatan baja)
Material dan dimensi girder diinput lalu stiffner direncanakan dipasang dengan disetisp jarak 2m, Pada gambar steel design sap2000 menunjukan bahwa girder memiluki rasio kapasitas 0.9 dan dinyatakan masih dalam zona aman, untuk di tepi kanan dan kiri jembatan menandakan girder dengan rasio kapasitas 0.7 yaitu termasuk dalam zona aman.