PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN MIKROORGANISME
I. KOMPETENSI UMUMPraktikan dapat mengetahui dan memahami faktor
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme.II. KOMPETENSI
KHUSUSPraktikan mengetahui pengaruh suhu, pH optimum, pengaruh
cahaya dan zat-zat kimia terhadap pertumbuhan bakteri, dan untuk
mengetahui zona oligodinamiknya.III. PRINSIPPraktikan dapat
mengetahui pertumbuhan mikroorganisme dengan adanya pengaruh
lingkungan disekitarnya seperti pengaruh perbedaan suhu (5oC, 25oC
dan 37oC), pengaruh perbedaan pH (3,7 dan 9), pengaruh cahaya
dengan beberapa perlakuan, pengaruh zat kimia (oksidasi, terjadinya
ikatan kimia, hidrolisa dan memblokir beberapa reaksi kimia),
pengaruh uang logam terhadap pertumbuhan bakteri berdasarkan
terbentuknya zona hambatan pertumbuhan mikroorganisme dengan adanya
pertumbuhan mikroorganisme setelah di inkubasi pada suhu dan waktu
tertentu.IV. LANDASAN TEORIDalam kehidupan sehari-hari kita selalu
berhubungan dengan berbagai macam mikroorganisme yang dapat
menginfeksi yang dapat membahayakan atau merusak inang. Akan
tetapi, agar dapat memahami lebih banyak masalah dalam mendiagnosis
dan pencegahan infeksi, maka perlu diketahui bahwa mikroorganisme
yang telah menemukan tempat yang tetap pada bagian-bagian tubuh
manusia disebut flora normal kita (M. Natsir Djide,
2004).Pertumbuhan mikroba pada umumnya sangat tergantung dan
dipengaruhi oleh faktor lingkungan, perubahan faktor lingkungan
dapat mengakibatkan perubahan sifat morfologi dan fisiologi. Hal
ini dikarenakan, mikroba selain menyediakan nutrient yang sesuai
untuk kultivasinya, juga diperlukan faktor lingkungan yang
memungkinkan pertumbuhan mikroba secara optimum. Mikroba tidak
hanya bervariasi dalam persyaratan nutrisinya, tetapi menunjukkan
respon yang menunjukkan respon yang berbeda-beda. Untuk berhasilnya
kultivasi berbagai tipe mikroba diperlukan suatu kombinasi nutrient
serta faktor lingkungan yang sesuai (Pelczar & Chan,
1986).Kehidupan bakteri tidak hanya dipengaruhi oleh faktor-faktor
lingkungan, akan tetapi juga mempengaruhi keadaan lingkungan.
Bakteri dapat mengubah pH dari medium tempat ia hidup, perubahan
ini disebut perubahan secara kimia. Adapun faktor-faktor lingkungan
dapat dibagi atas faktor-faktor biotik dan faktor-faktor abiotik.
Di mana, faktor-faktor biotik terdiri atas makhluk-makhluk hidup,
yaitu mencakup adanya asosiasi atau kehidupan bersama antara
mikroorganisme, dapat dalam bentuk simbiose, sinergisme, antibiose
dan sintropisme. Sedangkan faktor-faktor abiotik terdiri atas
faktor fisika (misal: suhu, atmosfer gas, pH, tekanan osmotik,
kelembaban, sinar gelombang dan pengeringan) serta faktor kimia
(misal: adanya senyawa toksik atau senyawa kimia lainnya
(Hadioetomo, 1993).AdapunPengaruh lingkungan pada pertumbuhan dan
perkembangan bakteri (Entjang, 2003);a.Pengaruh suhu1)Pengaruh suhu
rendahSuhu rendah sampai di bawah suhu minimumnya, menyebabkan
bakteri tidak dapat berkembang biak, pada umumnya tidak segera
mematikan bkteri, bahkan ada yang tahan bertahun-tahun pada suhu
minus 70C (tujuh puluh derajat Celcius). Bakteri yang pathogen pada
manusia umumnya cepat mati pada suhu 0C (nol derajat Celcius).2).
Pengaruh suhu tinggiSuhu tinggi lebih membahayakan kehidupan
bakteri dibandingkan dengan suhu rendah. Bila bakteri dipanaskan
pada suhu di atas maksimumnya, akan segera mati.Semua bakteri, baik
yang pathogen maupun tidak, dalam bentuk vegetatifnya mati dalam
waktu 30 (tiga puluh) menit pada suhu 60 - 65C. Kenyataan ini
merupakan dasar tindakan pasteurisasi.
b.CahayaSebagian besar bakteri adalah chemotrophe, karena itu
pertumbuhannya tidak bergantung pada adanya cahaya matahari. Pada
beberapa species, cahaya matahari dapat membunuhnya karena pengaruh
sinar ultraviolet.c.Pengeringan (kelembaban)Air sangat penting
untuk kehidupan bakteri terutama karena bakteri hanya dapat
mengambil makanan dari luar dalam bentuk larutan (holophytis).
Semua bakteri tumbuh baik pada media yang basah dan udara yang
lembab., dan tidak dapat tumbuh pada media dan udara yang
kering.d.Keasaman (pH)Umumnya asam mempunyaipengaruh buruk terhadap
pertumbuhan bakteri. Kebanyakan bakteri lebih baik hidup dalam
suasana netral (pH 7,0) atau sedikit basa (pH 7,2 - 7,4), tetapi
pada umumnya dapat hidup pada pH 6,5 7,5.Bakteri-bakteri yang
pathogen pada manusia tumbuh baik pada pH 6,8 7,4 yaitu sama dengan
pH darah.
e.Pengaruh O2dari udaraUntuk melangsungkan hidupnya, manusia dan
binatang membutuhkan O2 (oxygen) yang diambil dari udara melalui
pernapasan. Fungsi O2 ini sudah jelas, yaitu untuk pembakaran
zat-zat makanan didalam sel-sel jaringan, sehingga dihasilkan panas
dan tenaga.f.Pengaruh tekanan osmoticAir ke luar masuk sel bakteri
melalui proses osmosis, karena perbedaan tekanan osmotic antara
cairan yang ada di dalam dengan yang di luar sel bakteri.g.Pengaruh
mikroorganisme di sekitarnyaKehidupan suatu organisme di alam tidak
dapat dipisahkan dari adanya organisme lain, seperti halnya manusia
tidak dapat hidup bila tidak ada tumbuhan ataupun hewan.
Organisme-organisme ini di alam berada dalam suatu keseimbangan
yang disebut keseimbangan biologis. Demikian pula, bakteri di alam
selalu bercampur dengan bakteri yang lainnya, tidak pernah
didapatkan keadaan murni seperti halnya pada biakan murni yang
sengaja dibuat di laboratorium.
h.Pengaruh zat kimia (desinfektan) terhadap mikroba1. Mengubah
permeabilitas membran cytoplasma sehingga lalu lintas zat-zat yang
keluarmasuk sel mikroba menjadi kacau.2. Oksidasi. Beberapa
oksidator kuat dapat mengoksidasi unsur sel tertentu sehingga
fungsi unsur itu terganggu, misalnya mengoksidasi suatu enzym.3.
Terjadinya ikatan kimia ion-ion logam tertentu dapat mengikatkan
diri pada beberapa enzym sehingga fungsi enzym itu terganggu.4.
Memblokir beberapa reaksi kimia. Misalnya preparat sulfa memblokir
syntesa folic acid di dalam sel mikroba.5. Hydrolysa asam atau basa
kuat dapat menghydrolisakan struktur sel sehingga hancur.6.
Mengubah sifat colloidal protoplasma sehingga menggumpal dan selnya
mati.
IV. METODE KERJAA. ALATAlat yang digunakan dalam praktikum ini
adalah : Cawan petri, Inkubator, Kulkas (pendingin), Lampu
spiritus, Ose bulat, Pinset, Rak tabung, Spoit, dan Tabung
reaksi.B. BAHANBahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah
antis, mr.muscle, tiampenikol, aquades, asam nitrat, asam asetat
dan bakteri vibria colera C. CARA KERJA1. Pengaruh Suhua. Diambil
tabung reaksi sebanyak 3 buah yang berisi medium Nutrien Broth (NB)
untuk bakteri sebanyak 10 ml, dimasukkan bakteri Bacillus subtilis
pada masing-masing tabung reaksi, untuk suhu 5oC, 25oC, dan 37oC.b.
Dimasukkan biakan bakteri Bacillus subtilis ke dalam masing-masing
tabung reaksi sebanyak 1 ose yang akan diberi perlakuan saja dengan
didekatkan mulut tabung yang akan diberi perlakuan dengan nyala api
(secara aseptis).C. Diinkubasi tabung reaksi pada suhu 5oC dalam
kulkas, suhu 37oC selama 1x24 jam pada inkubator dan pada suhu 25OC
selama 3 x 24 jam dalam enkasd. Diamati dan dibandingkan
pertumbuhan mikroba pada tabung reaksi tersebut.2. Pengaruh pHa.
Diambil tabung reaksi sebanyak 3 buah yang berisi medium Nutrien
Broth (NB) untuk bakteri sebanyak 10 ml, tabung reaksi untuk pH 3,
pH 7, dan pH 9 b. Dimasukkan biakan bakteri Bacillus subtilis ke
dalam masing-masing tabung reaksi sebanyak 1 Ose yang akan diberi
perlakuan dan kontrol dengan didekatkan mulut tabung yang akan
diberi perlakuan dengan nyala api (secara aseptis).c. Ditambahkan 3
tetes HNO3 pada tabung reaksi pH 3d. Ditambahkan 3 tetes NaOH ke
dalam tabung reaksi pH 9e. Diinkubasi tabung reaksi pada suhu 5oC
dalam kulkas, suhu 37oC selama 1x24 jam pada inkubator dan pada
suhu 25OC selama 3 x 24 jam dalam enkasf. Diamati dan dibandingkan
pertumbuhan mikroba pada tabung reaksi tersebut.
3. Pengaruh Cahaya1. Dimasukkan medium Nutrien Agar (NA)
sebanyak 10 mL kedalam masing-masing 4 buah cawan petri steril
secara aseptis, kemudian di biarkan sampai memadat2. Setelah medium
NA memadat, ke dalam setiap cawan petri dimasukkan suspensi biakan
bakteri Bacillus subtilis 1 ose dan Candida albicans pada jamur,
Pengerjaan dilakukan secara aseptis.3. Cawan petri I dipaparkan di
bawah cahaya matahari dan dibungkus dengan kertas karbon selama
15-20 menit. 4. Cawan petri II diletakkan di bawah sinar matahari
selama 15-20 menit,dan tidak dibungkus5. Cawan petri III tidak
disinari matahari dan dibungkus kertas karbon selama 15-20 menit6.
Cawan petri IV tidak dipaparkan dan tidak dibungkus7. Diinkubasi di
inkubator pada suhu 37oC selama 1x24 jam 8. Diamati dan
dibandingkan pertumbuhan mikroba pada ketiga cawan petri
tersebut.4. Pengaruh Zat Kimia1. Diambil 4 buah cawan Petri
masing-masing dimasukkan biakan Bacillus subtilis 2. Dituangkan
medium NA sebanyak 10 ml ke dalam cawan petri tesebut secara
aseptis dan dihomogenkan, dibiarkan sampai memadat.3. Paper disk di
celupkan ke dalam sampel dettol, super pel dan amoxicilin, 4.
Diinkubasi di incubator pada suhu 37oC selama 1x24 jam5. Diamati
dan diukur diameter daerah hambatan dari tiap cawan.5. Pengaruh
Logam1. Diambil 1 buah cawan Petri lalu dimasukkan biakan Bacillus
subtilis dengan menggunakan spoit steril.2. Diberikan Asam nitrat
(HNO3) pada uang logam untuk didapatkan bakteri acidifilik.3.
Dituangkan medium NA sebanyak 10 ml ke dalam vial tesebut secara
aseptis dan dihomogenkan, dibiarkan sampai memadat.4. Dimasukkan
logam tersebut kedalam cawan Petri yang berisi medium NA yang telah
memadat secara aseptis5. Diinkubasi di incubator pada suhu 37oC
selama 1x24 jam6. Diamati dan diukur diameter zona oligodinamik
dari tiap cawan.
V. HASIL PRAKTIKUM1. FOTO
A. Tabel Pengamatan1. Pengaruh pHNo.BakteriPertumbuhan pada
pH
379
1.Eschercia Coli -++
2.Sigella disintriae
3.Stapilococus aureus-+++
4.Pseudomonas aeruginosa++-++
5.Vibrio chorella-+++
Keterangan :++= Keruh+= Keruh = Tidak Keruh
2. Pengaruh SuhuNo.BakteriPertumbuhan pada suhu
50 C250 C370 C
1.Eschercia ColiTdk keruh (-)Keruh (+)Keruh (+)
2.Sigella disintriae
3.Stapilococus aureus-++
4.Pseudomonas aeruginosaTdk keruh (-)Keruh (++)Keruh (+)
5.Vibrio chorelaTdk keruh (-)Keruh (+)Keruh (++)
Keterangan:++= mengalami pertumbuhan maksimal+ = mengalami
pertumbuhan minimal = tidak mengalami pertumbuhan
3. Pengaruh LogamNo.BakteriSampelZona oligodinamik
IIIIIIRata-rata
1.Eschercia ColiUang Rp 200,-2,5 cm2,4 cm2,8 cm2,57 cm
2.Sigella disintriaeUang Rp 25,-
3.Stapilococus aureusKoin timezone4 cm3,9 cm3,7 cm3,86 cm
4.Pseudomonas aeruginosaUang Rp 1000,-2,8 cm2,7 cm3 cm2,83
cm
5.Vibrio chorelaUang Rp 100,-0,3 cm2,3 cm2,5 cm1,7 cm
4. Pengaruh Zat-zat KimiaNo.BakteriSampelZona oligodinamik
IIIIIIRata-rata
1.Escherichia coliDetol (antiseptik)2,5 cm2,6 cm2,4 cm2,5 cm
(antibiotik)2,8 cm3 cm2,8 cm2,87 cm
Vixal (desinfektan)2,7 cm2,7 cm2,7 cm2,7 cm
Pengawet2,8 cm2,7 cm2,7 cm2,73 cm
2.Sighella disentri
pengawet
3.Stapilococus aureusBetadine (Antiseptik)3,1 cm3 cm2,9 cm3
cm
Bayclin (Disinfektan)4,7 cm3,3 cm4 cm4 cm
Cefadroksil (Antibiotik)5,3 cm4,3 cm4,6 cm4,73 cm
Pengawet 1,4 cm1,2 cm1,1 cm1,23 cm
4.Pseudomonas aeruginosaAlbothyl (antiseptic)1,9 cm1,7 cm1,6
cm1, 73 cm
Super pell (desinfektan)1,8 cm1,6 cm1,6 cm1,66 cm
Eritromicin (antibiotic)3 cm3 cm3 cm3 cm
pengawet6,7 cm1,8 cm5,5 cm0,83 cm
5.Vibrio choleraAntis (antiseptik)0,8 cm0,5 cm0,7 cm0,67 cm
Mr. Muscle (desinfektan)0,3 cm0,3 cm0,3 cm0,3 cm
Thiamphenicol (antibiotik)0,8 cm1,1 cm0,9 cm0,93 cm
Pengawet0,3 cm0,3 cm0,3 cm0,3 cm
5. Pengaruh Uang LogamNo.BakteriSampelZona oligodinamik
IIIIIIRata-rata
1.Escherichia coli (EC)Rp. 500 (2003)
2.Sighella disentri (SD)Rp. 25 (1994)
3.Staphylococcus aureus (SA)Koin timezone4 cm3,9 cm 3,7 cm3,86
cm
4.Pseudomonas aeroginosa (PA)Rp.1000 (2010)2,8 cm2,7 cm3 cm2,83
cm
5.Vibrio colero (VC)Rp. 100 (2005)0,3 cm2,3 cm2,5 cm1,7 cm
VI. PEMBAHASANBanyak faktor yang dapat mempengaruhi aktivitas
kehidupan mikroba antara lain faktor abiotik yang meliputi
temperatur, kelembaban, tekanan osmosis, pengaruh pH, pengaruh
logam berat serta pengaruh zat-zat kimia. Sedangkan faktor biotik
meliputi bebas hama serta asosiasi. Berdasarkan faktor-faktor
tersebut, maka dilakukanlah pengamatan tentang pengaruh suhu, pH,
cahaya, zat kimia dan logam berat terhadap pertumbuhan bakteri.
Perlu diketahui bahwa aktivitas kehidupan suatu jasad memerlukan
keadaan sekitar yang sesuai, yang dapat mempengaruhi sifat
morfologi dan fisiologi dari jasad akan menyesuaikan dengan keadaan
sekitar yang ada pada waktu itu.Pada percobaan ini yang akan
diamati adalah pertumbuhan dari suatu mikroorganisme yang
dipengaruhi oleh faktor lingkungan yaitu pengaruh suhu, pengaruh
pH, pengaruh cahaya, pengaruh zat-zat kimia dan pengaruh logam
digunakan untuk melihat bagaimana penghambatan pertumbuhan mikroba.
Sampel yang digunakan pada percobaan ini adalah vibria colera. Dan
medium yang digunakan untuk menginokulasikan bakteri tersebut
adalah medium NB ( Nutrient Broth ) dan NA (Nutrient Agar).
Pengaruh SuhuPada percobaan dengan pengaruh suhu, dilakukan
perlakuan pengamatan pertumbuhan mikrobavibria colera dengan
variasai suhu yakni 5oC, 25oC dan 37oC. Mikroba dapat bertahan
hidup dalam suatu batas-batas temperatur tertentu, jadi dengan
variasi tersebut dapat diketahui ketahanan tubuh suatu mikroba.
Batas-batas tersebut dinamakan suhu minimum dan suhu maksimum,
sementara suhu yang paling baik bagi mikroba untuk tumbuh disebut
suhu optimum.Pengaruh pHPerubahan pH dalam lingkungan mikroba dpat
mempengaruhi proses pertumbuhan mikroba tersebut. Pada
waktupertumbuhan suatu mikroba, konsentrasi ion hidrogen (pH)
didalam media tempat tumbuhnya mempengaruhi protein (baik enzimdan
sistem pengangkutannya) yang terdapat pada membran selnya. Struktur
protein itu akan berubah bila pH dalam media juga berubah. Mikroba
memiliki enzim yang berfungsi sempurna pada kisaran pH tertentu,
yang jika terjadi penyimpanan pH maka pertumbuhan maupun
metabolismenya dapat terhenti. Biasanya, mikroba tumbuh pada pH
sekitar 7,0 namun adapula yang dapat tumbuh pada pH 2,0 dan pH
VII. KESIMPULAN
VIII. DAFTAR PUSTAKA
Ditjen POM., 1979, Farmakope Indonesia Edisi III, DEPKES RI :
Jakarta.Entjang, Indan.2003.Mikrobiologi dan Parasitologi.PT.Citra
Aditya Bakti:BandungHadioetomo, R.S., 1993, Teknik dan Prosedur
Dasar Laboratorium Mikrobiologi, Gramedia, Jakarta.Natsir Djide, M,
.Drs .2003.Bakteriologi.Fakultas MIPA Universitas
Hasanuddin:Makassar.Pelczar, M.J. dan Chan, E.C.S. 1986,
Dasar-Dasar Mikrobiologi, UI-Press, Jakarta.
IX. LAMPIRANSKEMA KERJA
1. Pengaruh suhu 0,5 ml
Suspensi baiakan 5OC 25OC 37OC ( Tabung Reaksi Berisi Nutrient
Broth) Inkubasi pada suhu 5o, 25o, 37o
Amati dan gambar.
2. Pengaruh pHBuat variasi pH dengan CH3COOH dan Amonium
Hidroksida pH 3 pH 7 pH 9 ( Tabung Reaksi Berisi Nutrient
Broth)
0,5 ml
Suspensi biakan ( Tabung Reaksi Berisi Glukosa Broth )
Inkubasi
Amati dan gambar.
3. Pengaruh cahaya. 1 ml + 15 ml
suspensi biakan III III Medium NB
Homogenkan dan padatkan
Diberi perlakuan:I. Papar dibawah + dibungkus karbonII. Papar
dibawah tidak dibungkus karbonIII. Tidak di papar dibawah tidak
bungkus karbon
Inkubasi Amati dan gambar.
4. Pengaruh Zat Kimia
. 1 ml + 15 ml
suspensi biakan Medium NB
Homogenkan dan padatkan
Zat A Zat B Zat C Zat D Zat E Zat FInkubasi
Amati dan gambar
5. Pengaruh logam
. 1 ml + 15 ml
suspensi biakan Medium NB
Homogenkan dan padatkan
15 menit
Aquades HNO3 logam Timezone
Inkubasi Amati dan gambar
LAMPIRAN
USWATUN HASANAHWAHYU ADI IRWANT,S.Farm150 2012 0346