Skenario 1 SAKIT MAG Seorang laki-laki umur 35 tahun datang ke UGD dengan keluhan nyeri ulu hati seperti rasa terbakar dan ditusuk- tusuk. Nyeri dirasa terutama terjadi pada malam hari atau dini pagi hari. Bila pasien makan rasa sakit berkurang. Sakit seperti ini sudah dirasa kurang lebih 2 bulan, biasanya pasien membeli obat mag maka sakit agak mereda, namun dalam beberapa hari ini dengan minum obat sakit tidak mereda. Dalam beberapa hari ini pasien juga merasa demam, pusing, tidak nafsu makan dan merasa mual-mual. Ia tidak memperlihatkan penurunan berat badan maupun melena. Dengan pemeriksaan fisik tidak tampak distensi maupun massa, ada nyeri tekan epigastrium. Dokter menyarankan untuk pemeriksaan darah rutin dan widal dan IgM salmonella. Step 1. Nyeri ulu hati : Sensasi nyeri atau perasaan tidak nyaman yang dirasakan di daerah epigastrium atau diafragma. Distensi : Peningkatan tekanan abdominal yang menghasilkan peningkatan dinding perut atau terjadi peningkatan pada vesica urinaria pada saat menampung urine.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Skenario 1
SAKIT MAG
Seorang laki-laki umur 35 tahun datang ke UGD dengan keluhan nyeri ulu hati seperti
rasa terbakar dan ditusuk-tusuk. Nyeri dirasa terutama terjadi pada malam hari atau dini pagi
hari. Bila pasien makan rasa sakit berkurang. Sakit seperti ini sudah dirasa kurang lebih 2
bulan, biasanya pasien membeli obat mag maka sakit agak mereda, namun dalam beberapa
hari ini dengan minum obat sakit tidak mereda. Dalam beberapa hari ini pasien juga merasa
demam, pusing, tidak nafsu makan dan merasa mual-mual. Ia tidak memperlihatkan
penurunan berat badan maupun melena. Dengan pemeriksaan fisik tidak tampak distensi
maupun massa, ada nyeri tekan epigastrium. Dokter menyarankan untuk pemeriksaan darah
rutin dan widal dan IgM salmonella.
Step 1.
Nyeri ulu hati : Sensasi nyeri atau perasaan tidak nyaman yang dirasakan
di daerah epigastrium atau diafragma.
Distensi : Peningkatan tekanan abdominal yang menghasilkan
peningkatan dinding perut atau terjadi peningkatan pada vesica urinaria pada saat
menampung urine.
Maag : Gejala penyakit yang merusak pertahanan di mukosa
lambung.
Igm Salmonella : Pemeriksaan untuk mendeteksi IgM seseorang terhadap salmonella
typhi.
Melena : Keluarnya feses hitam akibat diwarnai oleh darah yang
berubah (perubahan terjadi akibat adanya permasalahan pada bagian saluran
pencernaan atas).
Test widal : Suatu pemeriksaan serologi yang berarti bahwa hasil uji
widal positif menunjukkan bahwa seseorang pernah terinfeksi atau kontak dengan
kuman salmonella.
Step 2.
1. Apa saja yang menyebabkan nyeri ulu hati? Dan mengapa pasien merasakan rasa
terbakar dan ditusuk-tusuk?
2. Mengapa nyeri terasa hebat pada malam dan pagi hari?
3. Mengapa pada saat minum obat 2 bulan, pasien tidak sembuh?
4. Mengapa setelah makan nyerinya hilang?
5. Mengapa pasien demam, pusing, dan mual?
6. Kemungkinan obat apa yang dikonsumsi pasien?
7. Mengapa dokter menyarankan test darah rutin, widal, dan IgM Salmonella?
Step 3.
1. Penyebab nyeri ulu hati :
a) Gastritis : Proses inflamasi pada lapisan mukosa dan submukosa lambung,
yang berkembang bila mekanisme protektif mukosa dipenuhi dengan
bakteri atau bahan iritan lain.
b) Ulkus duodenum : Ulserasi pada mukosa duodenal yang disebabkan oleh
peningkatan jumlah asam hidroklorik dalam duodenum. Faktor-faktor
penyebabnya termasuk faktor hereditas, stresor psikososial, dan obat-
obatan.
c) Ulkus Ventrikel : Ulserasi mukosa lambung yang disebabkan oleh rusaknya
barier pada mukosa, memungkinkan pencucian ulang asam hidroklorik.
Faktor penyebabnya termasuk pengobatan (aspirin dan indometasin), zat
kimiawi (tembakau dan alkohol), stres, dan faktor hereditas.
Penyebab rasa terbakar dan ditusuk-tusuk, karena proses pencernaan
makanan. Jadi, produksinya sesuai siklus, makan orang tersebut. Jika
seseorang makan teratur 3 kali sehari begitu juga dengan asam lambung
diproduksi pada jam-jam makan itu juga. Jika seseorang ini tidak makan pada
jam yang biasanya karena terlambat makan, asam lambung terlanjur
diproduksi dan tidak ada makanan yang dicerna, sehingga bisa melukai lapisan
lambung, pada saat melukai itulah terasa seperti terbakar dan ditusuk-tusuk.³
2. Sakit terjadi pada malam dan dini hari. Karena pada saat siang hari ketika anda
berdiri atau berjalan asam lambung akan naik, tetapi dengan adanya gravitasi asam
lambung kan turun otomatis. Hal ini dibantu dengan refleks menelan anda yang
membantu cairan lambung kembali ke asalnya, dan juga air liur mengandung
bikarbonat yang dapat menetralkan asam lambung. Bila malam hari, posisi berbaring
terlentang membuat cairan asam lambung naik pada malam hari juga refleks menelan
kita dan air liur kita berkurang, dan menyebabkan seing datang keluhan pada malam
hari. Bisa juga karena pada malam hari dimana HCL dan pepsin diproduksi
berlebihan pada waktu malam dan pagi hari.3
3. Pada saat mengobati juga harus diimbagi dengan pola hidup pada pasien. Pola
makan dan menejemen stress juga berpengaruh pada penderita gastritis. Tujuan
pengobatan gastritis adalah menetralkan asam lambung, mengurangi pengeluaran
asam lambung, mengurangi gejala-gejala akibat iritasi dinding lambung, memperbaiki
kondisi dinding lambung yang rusak akibat iritasi lambung dan meningkatkan aliran
darahj kelambung. Jadi mengapa pasien 2 bulan tidak merasa sembuh karena mungkin
tidak diimbangi dengan pola makan dan hidup sih pasien itu sendiri.3
4. Sakit berkurang pada saat makan karena HCL dan enzim digunakan untuk
mencerna makanan. Lambung memiliki motalitas khusus untuk gerakan dan
mencampur makanan yang dicernah dan cairan lambung, untuk membentuk cairan
padat yang dinamakan kimus. Kemudian dikosongkan keduodenum. Sel-sel lambung
setiap hari mensekresi 2500 ml cairan lambung yang mengandung berbagai zat,
diantaranya adalah HCL dan pepsinogen. HCL membunuh sebagian bakteri yang
masuk, membantu pencernaan protein, menghasilkan PH yang diperlukan pepsin
untuk mencerna protein serta merangsang empedu dan cairan pankreas. Asam
lambung cukup pekat untuk menyebabkan kerusakan jaringan.
Pada saat makan tidak terasa sakit, karena bagian-bagian cairan lambung mengandung
mukus yang merupakan pelindung dari lambung.4
5. Pasien merasa demam,pusing dan mual.
Karena pasien merasa demam bisa juga karena bakteri atau kuman yang
terkontaminasi, kuman selanjutnya masuk keusus halus lalu kepembuluh darah,
didalam pembuluh darah kuman dibawa oleh sel darah putih menuju hati, limpa, dan
sumsum tulang (dimana pada sumsum tulang bakteri bertambah banyak padsa organ-
organ ini lalu kepembuluh darah. Dan pada saat itulah penderita akan merasa demam.
Terjadi pusing juga berhubungan dengan gangguan lambung dan pencernaan
yang terluka. Meningkatnya asam lambung menyebabkan gangguan juga pada arah
peredaran jalan darah. Sehingga suplai darah mengalami hambatan. Terutama zat gizi
yang dibawa oleh darah sangat berguna pada bagian organ atas terutama otak.
Makanya pada saat berkurangnya suplai dan stress maka akan menyebabkan rasa
pusing dan mual. 2
6. Kemungkinan obat yang dikonsumsi pasien adalah “Obat Antasida”
Karena antasida fungsinya yaitu untuk menetralkan asam lambung (HCL) dan
juga mengikat asam lambung.
Namun dampak buruknya yaitu, apabila obat berinteraksi dengan berat
molekul dan jumlah muatan logam dan akibatnya zat-zat tersebut tidak bisa diserap
oleh lambung.
7. Dokter menyarankan pemeriksaan darah rutin, test widal, dan Igm salmonella.
Pemeriksaan darah rutin,
Alasannya :
Mendeteksi adakah kelaian hematologi seperti anemia atau leukimia.
Diagnosis penyakit infeksi dengan melihat kenaikan atau penurunan
jumlah leukosit dan hitung jenisnya.
Deteksi penyakit perdarahan dengan kuantitas dan kualitas trombosit.
Test widal,
Alasannya :
Untuk mengetahui antibodi spesifik terhadap bakteri salmonella, widal
(+) artinya ada zat antibodi terhadap bakteri salmonella, dan karena
seseorang pernah kontak atau terinfeksi dengan kuman tersebut akibat
infeksi salmonella, penderita membuat antibodi atau aglutinin :
Aglutinin O (berasal dari tubuh kuman).
Aglutinin H (berasal dari flagel kuman).
Dari aglutinin tersebut ditemukan titernya untuk diagnosa curiga tifus
meningkat.
Uji Igm Salmonella,
Test aglutinasi kompotitif semi kuantitatif sederhana dan cepat (±2
menit). Test ini sangat akurat dalam diagnosis infeksi akut karena
hanya mendeteksi antibodi Igm. Test ini lebih sensitif dan spesifik
dibandingkan uji widal.4
STEP 4 SKEMA
Nyeri ulu hati seperti di bakar dan ditusuk-tusuk.
Kambuh pada saat malam dan pagi hari.
Step 6 Sasaran Belajar
Laki-laki 35 tahun
Dagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Diagnosis Sementara
Pemeriksaan penunjang
Obat maag
Sakit tidak berkurang
Demam Pusing Nafsu makan
menurun Mual
BB tidak turun. Distensi urun (-) Massa (-) Nyeri tekan epigastrium (+)
DD
Test darah rutin. Test widal. Test Igm Salmonella.
1. Anamnesa
2. Pemeriksaan Fisik
3. Diagnosa banding ( gastritis, ulkus duodeni dan demam thypoid)
4. Diagnosa Pasti, Ulkus duodeni dengan demam thypoid
i. Etiologi
ii. Manifestasi klinis
iii. Patofisiologi
iv. Penatalaksaan
v. Pencegahan
Step 7 Pembahasan Masalah
1. Anamnesa
a. Identitas pasien
Meliputi nama, umur, jenis kelamin, bangsa, suku, tempat tinggal, pekerjaan dan
riwayat sosial ekonomi.
b. Riwayat penyakit sekarang
Kapan timbul nyeri ? nyerinya bertahap atau mendadak ?
Nyeri seperti apa ? apakah berdenyut, membakar, tertusuk?
Nyeri terus menerus atau hilang timbul ?
Apakah ada demam tinggi ?
Apakah nyeri bersifat kolik (bertambah atau berkurang dalam satu siklus)
Dimana letak nyeri ? adakah penjalaran ? adakah menjalar sampai ke
punggung?
Apakah ada yang memeperberat nyeri atau memicu nyeri ?