7/24/2019 Lapkas tine corporis
1/23
BAB I
PENDAHULUAN
Penyakit yang disebabkan oleh golongan jamur dermatofit disebut
"Dermatofitosis ". Golongan jamur ini dapat mencerna keratin kulit oleh karena
mempunyai daya tarik kepada keratin (keratinofilik) sehingga infeksi jamur ini
dapat menyerang lapisan-lapisan kulit mulai dari stratum korneurm sampai
dengan stratum basalis. Dermatofitosis disebabkan jamur golongan dermatofita
yang terdiri dari tiga genus yaitu genus: Microsporum, Trichophyton dan
Epidermophyton. Dari ! spesies dermatofita yang sudah dikenal hanya #$
spesies yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia dan binatang yang terdiri
dari % spesies Microsporum & spesies Trichophyton dan spesies
Epidermophyton.
'ecara etiologis dermatofitosis disebabkan oleh tiga genus dan penyakit
yang ditimbulkan sesuai dengan penyebabnya. Diagnosis etiologi ini sangat sukar
oleh karena harus menunggu hasil biakan jamur dan ini memerlukan aktu yang
agak lama dan tidak praktis. Disamping itu sering satu gambaran klinik dapat
disebabkan oleh beberapa jenis spesies jamur dan kadang-kadang satu gambaran
klinis dapat disebabkan oleh beberapa spesies dematofita sesuai dengan lokalisasi
tubuh yang diserang.
ara penularan jamur dapat secara langsung dan secara tidak langsung.
Penularan langsung dapat secara fomitis epitel rambut-rambut yang mengandung
jamur baik dari manusia binatang atau dari tanah. Penularan tak langsung dapat
melalui tanaman kayu yang dihinggapi jamur barang-barang atau pakaian debu
atau air.
*stilah +inea dipakai untuk semua infeksi oleh dermatofita dengan
dibubuhi tempat bagian tubuh yang terkena infeksi sehingga diperoleh pembagian
dermatofitosis sebagai berikut : tinea kapitis tinea korporis tinea kruris tinea
manus et pedis tinea unguium tinea barbae dan tinea imbrikata.
+inea korporis adalah penyakit dermatofitosis pada kulit tubuh tidak
berambut (glaborous skin) selain kulit kepala ajah kaki telapak tangan dan
7/24/2019 Lapkas tine corporis
2/23
kaki janggut dan lipatan paha.,anifestasinya akibat infiltrasi dan proliferasinya
pada stratum korneum dan tidak berkembang pada jaringan yang hidup.
,etabolisme dari jamur dipercaya menyebabkan efek toksik dan respon alergi.
+inea korporis umumnya tersebar pada seluruh masyarakat tetapi lebih banyak di
daerah tropis.
Penyakit ini dapat terjadi pada semua umur dan paling sering terjadi pada
iklim yang panas (tropis dan subtropis). da beberapa macam ariasi klinis
dengan lesi yang berariasi dalam ukuran derajat inflamasi dan kedalamannya.
/ariasi ini akibat perbedaan imunitas hospes dan spesies dari jamur.
#
7/24/2019 Lapkas tine corporis
3/23
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Tinea Korporis
1 Definisi
+inea korporis adalah dermatofitosis pada kulit tubuh tidak
berambut (glaborous skin). Dermatofitosis adalah infeksi jamur yang
disebabkan oleh jamur dermatofita yaitu 0pidermophyton ,ycrosporum
dan +rycophyton. +erdapat lebih dari !1 spesies dermatofita yang berbeda
yang menginfeksi kulit dan salah satu penyakit yang disebabkan jamur
golongan dermatofita adalah tinea korporis.
2 Epidemiologi
+inea korporis merupakan infeksi yang umumnya sering dijumpai
di daerah yang panas. Tricophyton rubrummerupakan infeksi yang paling
umum diseluruh dunia dan sekitar !& 2 menyebabkan tinea korporis.
Tricophyton tonsurans merupakan dermatofit yang lebih umum
menyebabkan tinea kapitis dan orang dengan infeksi tinea kapitis
antropofilik akan berkembang menjadi tinea korporis.. 3alaupun
prealensi tinea korporis dapat disebabkan oleh peningkatan Tricophyton
tonsuransMicrosporum canis merupakan organisme ketiga sekitar ! 2
menyebabkan tinea korporis.
+inea korporis mungkin ditransmisikan secara langsung dari
infeksi manusia atau hean melalui autoinokulasi dari reseroir seperti
kolonisasi T.rubrumdi kaki. nak-anak lebih sering kontak pada 4oofilik
patogen seperti M.canispada kucing atau anjing. Pakaian ketat dan cuaca
panas dihubungkan dengan banyaknya frekuensi dan beratnya erupsi.
*nfeksi dermatofita tidak menyebabkan mortalitas yang signifikan
tetapi mereka bisa berpengaruh besar terhadap kualitas hidup. +inea
korporis prealensinya sama antara pria dan anita. +inea korporis
$
7/24/2019 Lapkas tine corporis
4/23
mengenai semua orang dari semua tingkatan usia tetapi prealensinya
lebih tinggi pada pra-deasa. +inea korporis yang berasal dari binatang
umumnya lebih sering terjadi pada anak-anak.
'ecara geografi lebih sering pada daerah tropis daripada subtropik.
5erdasarkan habitatnya dermatofita digolongkan sebagai antropofilik
(manusia) 4oofilik (hean) dan geofilik (tanah). Dermatofita yang
antropofilik paling sering sebagai sumber infeksi tinea tetapi sumber yang
4oofilik di identifikasi (jika mungkin) untuk mencegah reinfeksi manusia.
3 EiologiDermatofitosis adalah infeksi jamur yang disebabkan oleh jamur
dermatofita yaitu 0pidermophyton ,ycrosporum dan +rycophyton.
+erdapat lebih dari !1 spesies dermatofita yang berbeda yang menginfeksi
kulit dan salah satu penyakit yang disebabkan jamur golongan dermatofita
adalah tinea korporis
! Paogenesis
Dermatofitosis bukanlah patogen endogen. +ransmisi dermatofita
ke manusia dapat melalui $ sumber yang masing-masing memberikan
gambaran tipikal karena dermatofita tidak memiliki irulensi secara
khusus dan khas hanya menginasi bagian luar stratum korneum dari kulit.
Ta"el 2#2# Tipe Dermaofia Berdasar$an %ara Transmisi
No# Kaegori %ara Transmisi &am"aran Klini$ Tipi$al
.
#.
$.
ntropofilik
6oofilik
Geofilik
,anusia ke manusia
7ean ke manusia
+anah ke manusia
atau hean
8ingan tanpa inflamasi kronik
*nflamasi hebat (mungkinpustula dan esikel) akut.
*nflamasi sedang
9ingkungan kulit yang sesuai merupakan faktor penting dalam
perkembangan klinis dermatofitosis. *nfeksi alami disebabkan oleh
deposisi langsung spora atau hifa pada permukaan kulit yang mudah
!
7/24/2019 Lapkas tine corporis
5/23
dimasuki dan umumnya tinggal di stratum korneum dengan bantuan
panas kelembaban dan kondisi lain yang mendukung seperti trauma
keringat yang berlebih dan maserasi juga berpengaruh.
Pemakaian bahan yang tidak berpori akan meningkatkan
temperatur dan keringat sehingga mengganggu fungsi barier stratum
korneum. *nfeksi dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan
indiidu atau hean yang terinfeksi benda-benda seperti pakaian alat-alat
dan lain-lain. *nfeksi dimulai dengan terjadinya kolonisasi hifa atau
cabang-cabangnya dalam jaringan keratin yang mati. 7ifa ini
memproduksi en4im keratolitik yang mengadakan difusi ke dalam jaringan
epidermis dan merusak keratinosit.
'etelah masa perkembangannya (inkubasi) sekitar -$ minggu
respon jaringan terhadap infeksi semakin jelas dan meninggi yang disebut
ringworm yang menginasi bagian perifer kulit. 8espon terhadap infeksi
dimana bagian aktif akan meningkatkan proses proliferasi sel epidermis
dan menghasilkan skuama. ondisi ini akan menciptakan bagian tepi aktif
untuk berkembang dan bagian pusat akan bersih. 0liminasi dermatofit
dilakukan oleh sistem pertahanan tubuh (imunitas) seluler.
Pada masa inkubasi dermatofita tumbuh dalam stratum korneum
kadang-kadang disertai tanda klinis yang minimal. Pada carier,
dermatofita pada kulit yang normal dapat diketahui dengan pemeriksaan
;7 atau kultur.
' (anifesasi Klinis+inea korporis bisa mengenai bagian tubuh manapun meskipun
lebih sering terjadi pada bagian yang terpapar. Pada penyebab antropofilik
biasanya terdapat di daerah yang tertutup atau oklusif atau daerah trauma.
eluhan berupa rasa gatal. Pada kasus yang tipikal didapatkan lesi
yang berbatas tegas pada tepi lesi tampak tanda radang lebih aktif dan
bagian tengah cenderung menyembuh. 9esi yang berdekatan dapat
membentuk pola gyrate atau polisiklik. Derajat inflamasi berariasi
%
7/24/2019 Lapkas tine corporis
6/23
dengan morfologi dari eritema sampai pustula bergantung pada spesies
penyebab dan status imun pasien. Pada penyebab 4oofilik umumnya
didapatkan tanda inflamasi akut. Pada keadaan imunosupresif lesi sering
menjadi lebih luas.
+inea korporis dapat bermanifestasi sebagai gambaran tipikal
dimulai sebagai lesi eritematosa plak yang bersisik yang memburuk dan
membesar selanjutnya bagian tengah dari lesi akan menjadi bentuk yang
anular akan mengalami resolusi dan bentuk lesi menjadi anular berupa
skuama krusta esikel dan papul sering berkembang khususnya pada
bagian tepinya. adang-kadang terlihat erosi dan krusta akibat garukan.
9esi pada umumnya merupakan bercak terpisah satu dengan yang lainnya.
Pada tinea korporis yang menahun tanda radang akut biasanya
tidak terlihat lagi. elainan ini dapat terjadi pada tiap bagian tubuh dan
bersama-sama dengan kelainan pada sela paha. Dalam hal ini disebut
tinea korporis dan kruris.
&am"ar 2#)# Tinea Korporis
7/24/2019 Lapkas tine corporis
7/23
5entuk khas tinea korporis yang disebabkan oleh Trichophyton
concentricum disebut tinea imbrikata. +inea imbrikata mulai dengan
bentuk papul berarna coklat yang perlahan-lahan menjadi besar. 'tratum
korneum bagian tengah ini terlepas dari dasarnya dan melebar. Proses ini
setelah beberapa aktu mulai lagi dari bagian tengah sehingga terbentuk
lingkaran-lingkaran skuama yang konsentris.
&am"ar 2#*# Tinea Im"ri$aa
*nfeksi dermatofita secara 4oofilik atau geofilik lebih sering
menyebabkan respon inflamasi daripada yang disebabkan oleh mikroba
antropofilik. =mumnya pasien 7*/-positif atau imunokompromise bisa
terlihat dengan abses yang dalam dan meluas.
+inea korporis lebih sering ditemukan sebagai asimptomatik atau
gatal ringan. 'ecara obyektif tipikal lesinya mulai sebagai makula
eritematosa atau papul yang menjalar dan berkembang menjadi anular
dan lesi berbatas tegas skuama atau esikel tepi yang berkembang danhealing center. +inea korporis lebih sering pada permukaan tubuh yang
terbuka antara lain ajah lengan dan bahu.
+ Pemeri$saan Pen,n-ang
Dalam patogenesisnya jamur patogen akan menyebabkan kelainan
pada kulit sehingga atas dasar kelainan kulit inilah kita dapat membangun
diagnosis. kan tetapi kadang temuan efloresensi tidak khas atau tidak
jelas sehingga diperlukan pemeriksaan penunjang. 'ehingga diagnosis
&
7/24/2019 Lapkas tine corporis
8/23
menjadi lebih tepat.
Pemeriksaan mikroskopik langsung terhadap bahan pemeriksaan
merupakan pemeriksaan yang cukup cepat berguna dan efektif untuk
mendiagnosis infeksi jamur. Pemeriksaan ;7 merupakan pemeriksaan
tunggal yang paling penting untuk mendiagnosis infeksi dermatofita secara
langsung di baah mikroskop.
'etelah sediaan dicampur dengan larutan ;7 ditunggu % > #1
menit hal ini diperlukan untuk melarutkan jaringan. =ntuk mempercepat
proses pelarutan dapat dilakukan pemanasan sediaan basah di atas api
kecil. Pada saat mulai keluar uap dari sediaan tersebut pemanasan sudah
cukup. 5ila terjadi penguapan maka akan terbentuk kristal ;7 sehingga
tujuan yang diiginkan tidak tercapai. =ntuk melihat elemen jamur lebih
nyata dapat ditambahkan 4at arna pada sediaan ;7 misalnya tinta
Parkersuperchroom blue black.
Pemeriksaan langsung sediaan basah dilakukan dengan mikroskop
mula-mula dengan pembesaran 1 ? 1 kemudian dengan pembesaran 1
? !%. Pemeriksaan dengan pembesaran 1 ? 11 biasanya tidak diperlukan.
kan terlihat hifa diantara material keratin.
&am"ar 2#.# K/H0 ! Hifa Ber4a"ang dan Bersepa
) Diagnosis dan Diagnosis Banding
Diagnosis ditetapkan berdasarkan gambaran klinis dan
lokalisasinya atau pemeriksaan sediaan langsung kerokan lesi dengan
@
7/24/2019 Lapkas tine corporis
9/23
larutan ;7 #12 untuk melihat elemen jamur dermatofit. 5iakan jamur
diperlukan untuk identifikasi spesies jamur penyebab yang lebih akurat.
Diagnosis pasti digunakan melakukan pemeriksaan dengan
menggunakan mikroskop untuk mengidentifikasi adanya hifa dan spora
untuk mengetahui infeksi dermatofit. *nfeksi dapat dikonfirmasi atau
beberapa dari keadaan ini diidentifikasi dari hasil positif kerokan oleh
kultur jamur.
5ergantung ariasi gambaran klinis tinea korporis kadang sulit
dibedakan dengan beberapa kelainan kulit yang lainnya. ntara lain
dermatitis kontak dermatitis numularis dermatitis seboroik pitiriasis
rosea dan psoriasis. =ntuk alasan ini tes laboraturium sebaiknya
dilakukan pada kasus dengan lesi kulit yang tidak jelas penyebabnya.
elainan kulit pada dermatitis seboroik selain dapat menyerupai
tinea korporis biasanya dapat terlihat pada tempat-tempat predileksi
misalnya di kulit kepala lipatan-lipatan kulit misalnya belakang telinga
daerah nasolabial dan sebagainya. Psoriasis dapat dikenal dari kelainan
kulit dari tempat predileksi yaitu daerah ekstensor misalnya lutut siku
dan punggung. ulit kepala berambut juga sering terkena pada penyakit
ini. danya lekukan-lekukan pada kuku dapat pula menolong untuk
menentukan diagnosis.
Pitiriasis rosea yang distribusi kelainan kulitnya simetris dan
terbatas tubuh dan bagian proksimal anggota badan sukar dibedakan
dengan tinea korporis tanpa herald patch yang dapat membedakan
penyakit ini dengan tinea korporis. Pemeriksaan laboratoriumlah yang
dapat memastikan diagnosisnya.
* Penaala$sanaan
,enghilangkan faktor predisposisi penting misalnya mengusahakan
daerah lesi selalu kering dan memakai baju yang menyerap keringat.
a +erapi topikal
+erapi direkomendasikan untuk infeksi lokal karena dermatofit
A
7/24/2019 Lapkas tine corporis
10/23
biasanya hidup pada jaringan. 5erbagai macam preparat imida4ol dan
alilamin tersedia dalam berbagai formulasi. Dan semuanya
memberikan keberhasilan terapi (&1-112). +erapi topikal digunakan
-# kali sehari selama # minggu tergantung agen yang digunakan.
+opikal a4ol dan allilamin menunjukkan angka perbaikan perbaikan
klinik yang tinggi.
5erikut obat yang sering digunakan :
+opical a4ol terdiri atas :
a 0cona4ol 2
b etocona4ol # 2
c lotrina4ol 2
d ,icona4ol #2 dan lain-lain.
Deriat imida4ol bekerja dengan cara menghambat en4im !-alfa-
dimetilase pada pembentukan ergosterol membran sel jamur.
# llilamin bekerja menghambat allosterik dan en4im jamur skualen
#$ epoksidase sehingga skualen menumpuk pada proses
pembentukan ergosterol membran sel jamur yaitu aftifine 2
butenafin 2 +erbinafin 2 (fungisidal bersifat anti inflamasi )
yang mampu bertahan hingga & hari sesudah pemakaian selama &
hari berturut-turut.
$ 'ikloklopirosolamin #2 (cat kuku krim dan losion) bekerja
menghambat masuknya bahan esensial selular dan pada konsentrasi
tinggi merubah permeabilitas sel jamur merupakan agen topikal
yang bersifat fungisidal dan fungistatik antiinflamasi dan anti
bakteri serta berspektrum luas.
! ortikosteroid topikal yang rendah sampai medium bisa
ditambahkan pada regimen anti jamur topikal untuk menurunkan
gejala. +etapi steroid hanya diberikan pada beberapa hari pertama
dari terapi.
b +erapi sistemik
1
7/24/2019 Lapkas tine corporis
11/23
Pedoman yang dikeluarkan oleh American Academy of
Dermatology menyatakan baha obat anti jamur (;B) sistemik dapat
digunakan pada kasus hiperkeratosis terutama pada telapak tangan dan
kaki lesi yang luas infeksi kronis pasien imunokompromais atau
pasien tidak responsif maupun intoleran terhadap ;B topikal.
Griseofulin
;bat ini berasal dariPenicillium griceofulvumdan masih dianggap
baku emas pada pengobatan infeksi dermatofit genus Trichophyton,
Microsporum, dan Epidermophyton. 5ekerja pada inti sel
menghambat mitosis pada stadium metafase. 9arut lemak dan
harganya murah.
# etokona4ol
,erupakan ;B sistemik pertama yang berspektrum luas
fungistatik termasuk golongan imida4ol. bsorbsi optimum bila
suasana asam.
$ Clukona4ol
,empunyai mekanisme kerja sama dengan golongan imida4ol
namun absorbsi tidak dipengaruhi oleh makanan atau kadar asam
lambung.
! *trakona4ol
,erupakan ;B golongan tria4ol sangat lipofilik spektrum luas
bersifat fungistatik dan efektif untuk dermatofita ragi jamur
dismorfik maupun jamur dematiacea.bsorbsi maksimum dicapai
bila obat diminum bersama dengan makanan.
% mfosterin 5
,erupakan anti jamur golongan polyen yang diproduksi oleh
treptomyces nodosus. 5ersifat fungistatik pada konsentrasi rendah
akan menghambat pertumbuhan jamur proto4oa dan alga.
Digunakan sebagai obat pilihan pada pasien dengan infeksi jamur
yang membahayakan jia dan tidak sembuh dengan preparat a4ol.
7/24/2019 Lapkas tine corporis
12/23
. Prognosis
=ntuk tinea korporis yang bersifat lokal prognosisnya akan baik
dengan tingkat kesembuhan &1-112 setelah pengobatan dengan a4ol
topikal atau allilamin atau dengan menggunakan anti jamur sistemik.
#
7/24/2019 Lapkas tine corporis
13/23
BAB III
STATUS PASIEN
1 IDENTITAS PASIEN
ama : y. 8
=mur : $@ tahun
Benis kelamin : Perempuan
lamat : Bl. 7usin 7am4ah
Pekerjaan : *8+
gama : *slam
'tatus : ,enikah
2 ANA(NESIS
a eluhan utama:
Gatal pada lengan kanan dan punggung baah
b 8iayat penyakit sekarang :
Pasien anita berusia $% tahun pada tanggal # Cebruari #1< datang ke
Poli ulit dan elamin 8'=D '', dengan keluhan gatal pada lengan
kanan dan punggung baah sejak bulan yang lalu. eluhan disertai dengan
timbulnya kelainan kulit berupa kulit kemerahan. Pertama kali timbul di
daerah punggung baah sebesar buah kelereng yang semakin membesar dan
menyebar ke lengan kanan. 8asa gatal berlangsung sepanjang hari dan
memberat saat berkeringan. Pasien sering menggaruk lengan dan punggungbaahnya karena gatal. pasien sebelumnya sudah pernah berobat kali ke
puskesmas dan diberoobat minum dan obat salep. eluhan sempat membaik
namun timbul kembali. Pasien tidak mengetahui obat apa yang diberikan di
puskesmas.
c 8iayat penyakit dahulu
Pasien tidak pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya. 8iayat
alergi disangkal. 8iayat asma disangkal. 8iayat sering bersin di pagi hari
disangkal.
$
7/24/2019 Lapkas tine corporis
14/23
d 8iayat Penyakit eluarga
eluarga pasien tidak memiliki keluhan yang sama dengan pasien.
8iayat alergi disangkal. 8iayat asma disangkal. 8iayat sering bersin di
pagi hari disangkal.
e 8iayat kebiasaan atau lingkungan
Pasien menggunakan air sumur sebagai sumber air kebutuhan keluarga.
Pasien sering memakai celana yang ketat. Pasien tidak pernah berbagi handuk
dan barang-barang pribadi dengan orang lain
f 8iayat sosial ekonomi
Pasien adalah seorang ibu rumah tangga dan bertugas mengurus rumah
dan mengurus keluarga pasien.
3# STATUS &ENE5ALIS
eadaan umum : 5aik
esadaran : ompos mentis
+D : #1E&1 mm7g
adi : &!?Emenit
88 : #1 ?Emenit
'uhu : $&!o
!# STATUS DE5(AT/L/&IS
Lo$asi lesi Lengan $anan dan p,ngg,ng "a6a7
!
7/24/2019 Lapkas tine corporis
15/23
9okasi : lengan kanan
9esi plak hipopigmentasi solitar sirkumskripta berukuran plakat dengan central
healing skuama halus berarna putih dan sebagian permukaan mengalami erosi.
9okasi : punggung baah
9esi plak eritematosa multiple sirkumskripta berukuran lentikular-plakat
dengan central healing skuama halus berarna putih dan sebagian permukaan
erosi.
'# LAB/5AT/5IU(
+idak dilakukan
%
7/24/2019 Lapkas tine corporis
16/23
+# 5ESU(E
Pasien perempuan $% tahun seorang ibu rumah tangga datang dengan
keluhan gatal sejak F bulan yang lalu di lengan kanan dan punggung baah. .
eluhan disertai dengan timbulnya kelainan kulit berupa kulit kemerahan.
Pertama kali timbul di daerah punggung baah sebesar buah kelereng yang
semakin membesar dan menyebar ke lengan kanan. 8asa gatal berlangsung
sepanjang hari dan memberat saat berkeringat. Pasien sering menggaruk lengan
dan punggung baahnya karena gatal. pasien sebelumnya sudah pernah berobat
kali ke puskesmas dan diberi obat minum dan obat salep. eluhan sempat
membaik namun timbul kembali. Pasien tidak mengetahui obat apa yang
diberikan di puskesmas. Pasien mempunyai riayat tinea korporis dan tinea kruris
sebelumnya. Pasien menggunakan air sumur sebagai sumber air keluarga. Pasien
memiliki kebiasaan memakai celana yang ketat. Pasien adalah seorang ibu rumah
tangga dan bertugas mengurus rumah dan mengurus keluarga pasien.
Pada pemeriksaan fisik pada status dermatologi didapatkan pada regio lengan
kanan didapatkan 9esi plak hipopigmentasi solitar sirkumskripta berukuran
numular polisiklik dengan central healing skuama halus berarna putih dan
erosi. Pada regio punggung baah didapatkan 9esi plak eritematosa multiple
sirkumskripta berukuran lentikular-plakat polisiklik korimbiformis dengan
central healing skuama halus berarna putih dan erosi.
)# DIA&N/SIS KE5JA
+inea korporis
*# DIA&N/SA BANDIN&
Ptiriasis rosea
Dermatitis numularis
.# PE(E5IKSAAN PENUNJAN&
erokan kulit daerah lesi dengan ;7 12
Pembiakan dengan agar dekstrosa sabouraud
7/24/2019 Lapkas tine corporis
17/23
1# PENATALAKSANAAN
. on ,edikamentosa
) ,emperbaiki higiene dan kebersihan kulit.
#) ,enganjurkan kepada pasien untuk tidak menggunakan pakaian atau
celana yang ketat. Pasien sebaiknya menggunakan pakaian yang longgar
dan dari bahan yang menyerap keringat.
$) ,encuci dan mengganti pakaian secara teratur
!) ,enganjurkan kepada pasien untuk tidak menggaruk kulit yang gatal.
%) ontrol kembali minggu kemudian.
5. ,edikamentosa
) +erbinafine cream ? pagi#) etokona4ole ?#11 mg
$) etiri4ine ?1 mg
11# P5/&N/SIS
uo ad itam : ad bonam
uo ad funcionam : ad bonam
uo ad sanationam : ad bonam
BAB I8
PE(BAHASAN
&
7/24/2019 Lapkas tine corporis
18/23
Penegakan diagnosa pada pasien ini ditegakan berdasarkan hasil anamnesis
dan pemeriksaan fisik pasien. Pasien datang dengan keluhan gatal sejak F bulan
yang lalu di lengan kanan dan punggung baah. eluhan disertai dengan
timbulnya kelainan kulit berupa kulit kemerahan dan semakin membesar. 8asa
gatal berlangsung sepanjang hari dan memberat saat berkeringat. Pada
pemeriksaan fisik pada status dermatologi didapatkan pada regio lengan kanan
didapatkan 9esi plak hipopigmentasi solitar sirkumskripta berukuran numular
polisiklik dengan central healing skuama halus berarna putih dan sebagian erosi
dan eksoriasi. Pada regio punggung baah didapatkan 9esi plak eritematosa
multiple sirkumskripta berukuran lentikular-plakat polisiklik korimbiformis
dengan central healing skuama halus berarna putih dan sebagian erosi dan
eksoriasi. Dari hasil ini didapatkan tanda morfologi khas dermatofita berupa lesi
yang terdiri atas bermacam-macam efloresensi kulit yang berbatas tegas. 5agian
tepi lebih aktif dengan tanda peradangan yang lebih jelas. Daerah sentral biasanya
menipis dan terjadi penyembuhan sementara di tepi lesi makin meluas ke perifer.
adang-kadang bagian tengahnya tidak menyembuh tetapi tetap meninggi dan
tertutup skuama sehingga menjadi bercak yang besar. 9esi ini disertai dengan rasa
gatal. 8asa gatal bertambah pada saat berkeringat karena hifa jamur lebih mudah
menginfiltrasi kulit saat berkeringat. *nfiltrasi hifa jamur ini akan menimbulkan
reaksi radang lokal dan memberikan sensasi gatal. hal ini lah yang menyebabkan
pada infeksi jamur rasa gatal meningkat saat berkeringat.
Diagnosis banding dari tinea korporis yang diambil adalah pitiriasis rosea dan
dermatitis numularis. Pitiriasis rosea disingkirkan karena ujud kelainan kulit yang
ditemukan pada penyakit pitriasis rosea berupa makula eritematosa dengan bentuk
lonjong atau bundar dengan garis diagonal terpanjang sesuai dengan garis-garis
lipatan kulit. Di atas makula eritem ditemukan skuama halus tidak berlapis-lapis
dan di sekitar makula terdapat papul-papul miliar. *ni yang disebut dengan lesi
herald patch. Distribusi kelainan kulitnya simetris dan terbatas. +empat
predileksinya di tubuh dan bagian proksimal anggota badan. Pada pasien ini tidak
ditemukan gambaran herald patch dan !hristmas tree yang dapat membedakan
penyakit ini dengan tinea korporis. Pada dermatitis numularis penderita juga
@
7/24/2019 Lapkas tine corporis
19/23
mengeluh rasa gatal yang hebat. 9esi akut berupa papulo esikel yang kemudian
membesar. 9ambat laun esikel pecah terjadi eksudasi. emudian mengering
menjadi krusta kuning. Penyembuhan dimulai dari tengah sehingga menyerupai
dermatomikosis. Pada pasien ini tidak ditemukan aal lesi berupa papula esikel
dan tidak ditemukan lesi basah madidans untuk membedakan dengan tinea
corporis.
=ntuk membantu menegakkan diagnosis tinea korporis pada pasien ini
diusulkan pemeriksaan penunjang yaitu: pemeriksaan mikologik Pemeriksaan
mikologik terdiri atas pemeriksaan langsung sediaan basah dan biakan. Pada
pemeriksaan mikologik untuk mendapatkan jamur diperlukan bahan klinis yang
dapat berupa kerokan kulit dan rambut. 'ebelum mengambil dan mengumpulkan
bahan untuk pemeriksaan mikologik terlebih dahulu tempat kelainan dibersihkan
dengan spiritus &12 kemudian langkah selanjutnya sebagai berikut :
a. =ntuk kulit tidak berambut (glaborous skin) : dari bagian tepi
kelainan sampai dengan bagian sedikit di luar kelainan sisik kulit dan kulit
dikerok dengan pisau tumpul steril.
b. =ntuk kulit berambut : rambut dicabut pada bagian kulit yang
mengalami kelainanH kulit di daerah tersebut dikerok untuk mengumpulkan
sisik kulit.
'ediaan basah dibuat dengan meletakkan bahan di atas gelas alas kemudian
ditambah > # tetes larutan ;7. onsentrasi larutan ;7 untuk sediaan
rambut adalah 12 dan untuk kulit #12. Pada sediaan kulit yang terlihat adalah
hifa sebagai dua garis sejajar terbagi oleh sekat dan bercabang maupun spora
berderet (artrospora) pada kelainan kulit lama dan E atau sudah diobati. Pada
sediaan rambut yang dilihat adalah spora kecil (mikrospora) atau besar
(makrospora). 'pora dapat tersusun di luar rambut (ektotriks) atau di dalam
rambut (endotriks). adang-kadang dapat terlihat juga hifa pada sediaan rambut.
Pemeriksaan dengan pembiakan diperlukan untuk menyokong pemeriksaan
langsung sediaan basah dan untuk menentukan spesies jamur. Pemeriksaan ini
dilakukan dengan menanamkan bahan klinis pada media buatan. Iang dianggap
paling baik pada aktu ini adalah medium agar dekstrosa 'abouraud. Pada agar
A
7/24/2019 Lapkas tine corporis
20/23
'abouraud dapat ditambahkan antibiotik saja (kloramfenikol) atau ditambahkan
pula klorheksimid. edua 4at tersebut diperlukan untuk menghindarkan
kontaminasi bakterial maupun jamur kontaminan.
+erapi non medika mentosa yang diajukan untuk pasien ini adalah:
a. ,emperbaiki higiene dan kebersihan kulit.
b. ,enganjurkan kepada pasien untuk tidak menggunakan pakaian atau celana
yang ketat. Pasien sebaiknya menggunakan pakaian yang longgar dan dari
bahan yang menyerap keringat.
c. ,encuci dan mengganti pakaian secara teratur
d. ,enganjurkan kepada pasien untuk tidak menggaruk kulit yang gatal.
e. ontrol kembali minggu kemudian.
,emperbaiki higiene dan kebersihan kulit. 7al ini dilakukan dengan
menganjurkan kepada pasien untuk selalu menjaga kebersihan kulit khususnya
ketika sedang berkeringat dan rajin mengganti pakaian yang lembab dengan
mandi sebanyak # kali sehari. pabila pada udara panas pakaian dari setiap orang
cenderung akan basah seketika. Pada pakaian basah tersebut jamur dapat tumbuh
dan menyerang kulit sehingga menyebabkan infeksi. Gesekan kulit dimisalkan
pada lipatan paha tingkat kelembapan yang relatif tinggi di ilayah yang terkena
gesekan itu menyebabkan jamur juga tumbuh. ;leh karena itu disarankan untuk
tidak menggunakan pakaian yang cukup ketat dan padat serta mencuci dan
mengganti pakaian secara teratur. Pasien juga dianjurkan untuk tidak menggaruk
kulit yang gatal sehingga tidak menambah infeksi lainnya yang mungkin akan ikut
terjadi. Pasien juga dianjurkan untuk kontrol kembali minggu lagi untuk
memantau perkembangan pengobatan yang diberikan.
+erapi medika mentosa yang diajukan untuk pasien ini adalah:
a Griseofulin grEhari selama !-< minggu
;bat ini berasal dariPenicillium griceofulvumdan masih dianggap baku emas
pada pengobatan infeksi dermatofita genus +richophyton ,icrosporum dan
0pidermophyton. 5ersifat fungistatik bekerja pada inti sel dan menghambat
mitosis pada stadium metafase. Griseofulin masuk ke dalam sel jamur yang
rentan dengan proses yang tergantung energi. 7al ini diyakini baha obat ini
#1
7/24/2019 Lapkas tine corporis
21/23
berinteraksi dengan mikrotubulus dalam jamur yang merusak serat mitotik dan
menghambat mitosis. ;bat ini berakumulasi di daerah yang terinfeksi disintesis
kembali dalam jaringan yang mengandung keratin sehingga menyebabkan
pertumbuhan jamur terganggu.
'ecara umum griseofulin dalam bentukfineparticle dapat diberikan dengan
dosis 1% > g untuk orang deasa dan 1#% > 1% g untuk anak-anak sehari atau
1 > #% mg per kg berat badan. 9ama pengobatan tergantung pada lokasi penyakit
penyebab penyakit dan keadaan imunitas penderita. +erapi harus dilanjutkan
sampai jaringan normal menggantikan jaringan yang terinfeksi dan biasanya
membutuhkan beberapa minggu sampai bulan. 'etelah sembuh klinis dilanjutkan
# minggu agar tidak residif. Di dalam klinik cara pemberian dengan dosis tunggal
harian memberi hasil yang cukup baik pada sebagian besar penderita. =ntuk
mempertinggi absorpsi obat dalam usus sebaiknya obat dimakan bersama-sama
makanan yang banyak mengandung lemak.
0fek samping griseofulin jarang dijumpai yang merupakan keluhan utama
ialah sefalgia yang didapati pada %2 penderita. 0fek samping yang lain dapat
berupa gangguan traktus digestius yaitu nausea omitus dan diare. ;bat
tersebut juga bersifat fotosensitif dan dapat mengganggu fungsi hepar.
b +erbinafine cream
+erbinafine merupakan suatu deriat alilamin sintetik. ;bat ini diindikasikan
untuk terapi dermatofitosis terutama penggunaan topical. +erbinafine bersifat
keratofilik dan fungisidal. ,ekanisme kerja terbinafin bekerja dengan
menghambat en4im skualen peroksidase sehingga akan menghambat sintesis
dinding sel bakteri. 0fek samping terbinaafine adalah gangguan saluran cerna
sakit kepala hepatotoksik neutropenia 'indrom steen Bohnson.
c etiri4ine
etiri4ine merupakan deriate antihistamin antagonis reseptor 7 generasi
kedua. 0fek antihistaminnya akan menghambat efek histamin pada pembuluh
darah bronkus otot polos dan ''P menyebabkan terjadinya bronkokontriksi
penurunan permeabilitas kapiler menghambat ''P. *ndikasi pemberian cetiri4ine
terurama pada penyakit-penyakit alergi. 0fek samping yang bisa ditemukan
#
7/24/2019 Lapkas tine corporis
22/23
berupa ertigo tinnitus lelah penat inkoordinasi penglihatan kabur diplopia
euphoria gelisah insomnia tremor nafsu makan berkurang mual muntah
keluhan epigastrium konstipasiEdiare mulut kering palpitasi dysuria hipotensi
dan sakit kepala.
DA9TA5 PUSTAKA
##
7/24/2019 Lapkas tine corporis
23/23
Djuanda . #1Dermatofitosis dalam "lmu Penyakit #ulit dan #elamin 0disi:
e-