Top Banner

of 28

Lapkas Stemi Igd

Jul 06, 2018

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/17/2019 Lapkas Stemi Igd

    1/28

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Penyakit kardiovaskular saat ini merupakan penyebab utama kematian di

    negara-negara industri dan diprediksikan akan terjadi di negara-negara

     berkembang pada tahun 2.020. Coronary artery disease (CAD) adalah maniestasi

     paling umum dan berhubungan dengan mortalitas dan morbiditas yang tinggi.

    Presentasi klinis CAD termasuk silent iskemia! angina pektoris stabil! angina tidak 

    stabil! inark miokard ( "# )! heart failure dan sudden death.$!2

    Pasien dengan nyeri dada memiliki proporsi yang sangat besar dari semua

     pasien ra%at inap medis akut di &ropa. "eskipun dengan pengobatan modern!

    tingkat kematian karena "# dan penerimaan kembali pasien dengan AC' tetap

    tinggi. Pada tahun 200! sekitar *+.000 pasien dipulangkan dari rumah sakit A'

    dengan diagnosis sindrom koroner akut (AC'). ,ingkat insiden untuk ',&"#

    telah menurun selama dekade terakhir! sedangkan pasien dengan non-',-elevasi

    AC' enderung meningkat.+

    AC' saat ini telah menempati angka prevalensi !2 / pada tahun 200 di

    #ndonesia (data iskesdas 200). 1alaupun angka prevalensi P3 tidak setinggi

     penyakit lain seperti penyakit ineksi! P3 masih dianggap sebagai penyumbang

    angka kematian tertinggi di #ndonesia.4

    ,ujuan pengobatan pasien miokard inark akut dengan ',&"#! termasuk 

    mereka yang diduga mengalami onset baru  Left Bundle Branch Block (5666)

    adalah untuk memulihkan oksigenasi dan suplai substrat metabolik akibat oklusi

    trombotik   persisten di arteri koroner.4

    7ambaran rekaman elektrokardiogram (&37) seara akurat akan memberikan

    ramalan lokasi sumbatan dan prognosis jangka panjang. eperusi merupakan

     pilihan strategi utama dalam tatalaksana ',&"# di menit-menit a%al saat pasien

     pertama kali ke unit pelayanan medis terdekat. 8ingga saat ini laporan-laporan uji

    oba klinik reperusi a%al jam-jam pertama serangan ',&"# menunjukkan

     bah%a reperusi koroner seara intervensi koroner perkutan mampu mengurangi

    angka kejadian re-inark! stroke dan mortalitas lebih baik dibandingkan reperusi

    koroner dengan menggunakan ibrinolitik.4

    1

  • 8/17/2019 Lapkas Stemi Igd

    2/28

    BAB II

    STATUS PASIEN

    I. IDENTITAS PASIEN

     9ama : ,n.8.".;

    enis kelamin : 5aki-laki

  • 8/17/2019 Lapkas Stemi Igd

    3/28

    ini oleh pasien. 6iasanya dengan meninum obat-obat dari dokter! nyeri dada

    dan sesak berkurang.

    Riwayat penyakit #ahulu

    • Pasien pernah mengalami nyeri dada dan sesak naas yang hilang

    timbul sejak ? 2 tahun '"'

    • Pasien memiliki ri%ayat darah tinggi yang diketahui sejak ? + tahun

    '"'

    • i%ayat D" dan dislipidemia disangkal

    Riwayat penyakit kelua!"a• ,idak ada keluarga pasien yang pernah mengalami keluhan seperti ini

    sebelumnya

    • i%ayat 8ipertensi di keluarga (@)

    • i%ayat penyakit jantung dan D" di keluarga disangkal

    $akt%! Reik%

    "odiikasi:

    8ipertensi (@)

    Dislipidemia (-)

    "erokok (-)

    Diabetes mellitus (-)

    besitas (-)

    i%ayat stroke (-)

    i%ayat penyakit jantung (@)

    ,idak modiikasi:

    enis kelamin : 5aki-laki

  • 8/17/2019 Lapkas Stemi Igd

    4/28

    • Pasien memiliki kebiasaan makan makanan asin dan berminyak 

    • Pasien jarang berolahraga

    • Pasien tidak memiliki kebiasaan merokok 

    Riwayat Ale!"i

    Pasien tidak memiliki ri%ayat alergi makanan ataupun obat

    III.Peme!ikaan $iik '()*+,*),- +./+0

    3eadaan

  • 8/17/2019 Lapkas Stemi Igd

    5/28

    Perkusi

    - 6atas jantung kanan atas : #C' ## linea parasternalis deEtra

    - 6atas jantung kanan ba%ah : #C' # linea midlaviularis deEtra- 6atas jantung kiri atas : #C' ### linea parasternalis sinistra

    - 6atas jantung kiri ba%ah : #C' # linea aEilaris anterior sinistra

    Auskultasi : bunyi jantung # - ##! regular! murmur (-)! gallop (-)

    d. Abdomen

    #nspeksi : embung! sikatrik (-)

    Auskultasi : bising usus normal

    Palpasi : supel! lembut! nyeri tekan epigastrium (-)!

    tidak teraba massa! hepar dan lien tidak teraba.

    Perkusi : timpani seluruh lapang abdomen

    e. 7enitalia : ,idak dilakukan pemeriksaan

    . &kstremitas : Akral hangat! C, H 2 detik! edema (--) 

    I2. PEMERIKSAAN PENUN3AN1

    a. 5aboratorium (2$-0=-$=)

    8b : $4!* mgdl8ematokrit : 4 /

    5eukosit : $.+00mm+

    ,rombosit : $2$.000mm+

    7D' : 2 mgdl

  • 8/17/2019 Lapkas Stemi Igd

    6/28

    6

  • 8/17/2019 Lapkas Stemi Igd

    7/28

    3eterangan :

    irama : sinus! aEis : normal aEis! p %ave : (0!0* s) P interval (0!$2

    s)! I' rate : $20Em! ', elevasi di $ 2 +! ', Depresi di 4.

    , inverted di 4! =! ! #! a5. I patologis ##! ### aB.

    3esan :

    'inus takikardi

    ',&"# anteroseptal

    7

  • 8/17/2019 Lapkas Stemi Igd

    8/28

    "# inerior

    #skemik 5ateral 58

    R%nt"en Th%!ak '()*+,*(+),0

    2. DIA1N4SIS KER3A

    - ', &levation "iokard #nark (',&"#) anteroseptal 3illip ##

    - #skemik lateral

    - ld "iokard #nark #nerior 

    - C8B Buntional Class ###-# e.. CAD

    2I. USULAN PEMERIKSAAN

    - ,roponin i dan t

    - &37 serial

    - Proil 5ipid

    - &hoardiography

    2II. PENATALAKSANAN

    * tirah baring setengah duduk 

    * 2 +-= litermenit

    * #BD 9aCl 0!/ $ tpm

    * Aspilet 4 tab J= mg! lanjut $ E $ tab

    * CP7 2 tab J*0 mg! lanjut $ E $ tab

    8

    &Epertise :,horaks: or membesar ke lateral kiri

    dengan apeE tertanam pada diaragma!

     pinggang jantung mendatar.'inuses dan diaragma normalC, ==/Pulmo: hili normal

    Corakan bronkhovaskuler bertambah!

    tak tampak berak lunak 

    3esan: kardiomegali tanpa bendungan

     paru

  • 8/17/2019 Lapkas Stemi Igd

    9/28

    * "orin $!= (dienerkan) kalii beri iv setiap kali nyeri

    * Captopril +E2= mg p.o

    * Burosemid eEtra $ amp iv* mepraGole $ amp$2 jam iv

    * 3' $E$ tab p.o

    * DeEanta syr + E 2 th

    * Pasang DC

    2III. PR41N4SA

    Iuo Ad itam : dubia ad malam

    Iuo Ad Buntionam : dubia ad malam

    BAB III

    TIN3AUAN PUSTAKA

    A. De5inii#nark miokard adalah kumpulan gejala klinis akibat tersumbatnya arteri

    koroner! yang menyebabkan matinya sel-sel otot jantung pada daerah

    vaskularisasi arteri koroner tersebut. Arteri koroner umumnya terdiri dari dua

    abang utama! yaitu right coronary artery (CA) dan left coronary artery (5CA);

    dalam perjalanannya left coronary  artery  berabang menjadi left anterior 

    descending  (5AD) dan left circumflex (5CK).$

    9

  • 8/17/2019 Lapkas Stemi Igd

    10/28

    7ambar $. Anatomi Pembuluh Darah antung

    'aat ini #nark miokard telah dikategorikan ke dalam 'indrom koroner akut

    (acute coronary syndrome). AC' sendiri sebenarnya dibagi ke dalam 2 bentuk :

     9on ',-elevasi-AC' dan ', elevasi-AC'. 9on ', elevasi-AC' dapat dibagi lagi

    menjadi angina pektoris tak stabil dan 9',&"#. 3edua jenis sindrom koroner 

    akut ini dapat dibedakan berdasarkan gejala klinis! pemeriksaan

    elektrokardiograi (&37)! dan biomarker enGim jantung.$

    ',&"# dideinisikan sebagai sindrom klinis dengan gejala khas iskemia

    miokard yang berhubungan dengan gambaran ', elevasi persisten pada

    elektrokardiograi (&37) diikuti dengan pelepasan biomarker nekrosis miokard.+

    B. Epi#emi%l%"i

    Pasien dengan nyeri dada memiliki proporsi yang sangat besar dari semua

     pasien ra%at inap medis akut di &ropa. "eskipun dengan pengobatan modern!

    tingkat kematian karena "# dan penerimaan kembali pasien dengan AC' tetap

    tinggi. Pada tahun 200! sekitar *+.000 pasien dipulangkan dari rumah sakit A'

    dengan diagnosis sindrom koroner akut (AC'). ,ingkat insiden untuk ',&"#

    telah menurun selama dekade terakhir! sedangkan pasien dengan non - ', -

    elevasi AC' enderung meningkat.+

    AC' saat ini telah menempati angka prevalensi !2 / pada tahun 200 di

    #ndonesia (data iskesdas 200). 1alaupun angka prevalensi P3 tidak setinggi

    10

  • 8/17/2019 Lapkas Stemi Igd

    11/28

     penyakit lain seperti penyakit ineksi! P3 masih dianggap sebagai penyumbang

    angka kematian tertinggi di #ndonesia.4

    'ekitar +0 / pasien dengan ',&"# adalah %anita. enis kelamin %anita

    adalah prediktor independen yang kuat dari kegagalan terapi reperusi.

    Dibandingkan dengan laki-laki! %anita memiliki gejala yang lambat setelah onset!

    repon yang lebih lambat terhadap ibrinolitik atau perangkat lain! dan kurang

    merespon aspirin atau beta blokers dalam %aktu 24 jam pasa onset. +

    rang bukan kulit butih me%akili $+!+ / dari pasien dengan ',&"# di rumah

    sakit pada tahun 200. 2+ / pasien dengan ',&"# di Amerika memiliki ri%ayat

    diabetes mellitus! dan tiga perempat dari semua kematian di antara pasien dengan

    diabetes mellitus terkait dengan CAD. Diabetes mellitus terkait dengan mortalitas

     jangka pendek dan panjang yang lebih tinggi setelah ',&"#.+

    6. $akt%! Reik%,

    Baktor risiko yang tidak dapat dimodiikasi untuk aterosklerosis! antara lain:

     bertambahnya usia! laki-laki! ri%ayat keluarga penyakit jantung koroner!

    menopause dini.

    Baktor risiko yang dapat dimodiikasi untuk aterosklerosis! antaralain:

    merokok! diabetes melitus (dan gangguan toleransi glukosa)! hipertensi!

    dislipidemia Lpeningkatan low-density lipoprotein  (5D5) dan deisiensi high-

    density lipoprotein (8D5)M! obesitas! dan aktivitas isik.

    Pertimbangkan penyebab nonatherosleroti pada pasien yang lebih muda atau

     jika tidak ada bukti aterosklerosis: emboli koroner dari sumber seperti katup

     jantung yang terineksi! coronary occlusion secondary to vasculitis! coronary

    11

  • 8/17/2019 Lapkas Stemi Igd

    12/28

    artery spasm! penggunaan kokain! anomali kongenital koroner! trauma koroner!

    kebutuhan oksigen meningkat (misalnya! hipertiroidisme) atau penurunan perusi

    oksigen (misalnya anemia berat).

    D. K!ite!ia Dia"n%i

    3riteria untuk inark miokard akut :$

    #stilah inark miokard akut digunakan bila ada bukti nekrosis miokard. Dalam

    kondisi seperti ini! adanya salah satu dari kriteria berikut memenuhi diagnosis

    untuk inark miokard :

    $. Deteksi kenaikan nilai biomarker jantung L preferably cardiac troponin

    (,n)M dengan setidaknya salah satu dari gejala dan tanda berikut:- 7ejala iskemia

    - ,erdapat perubahan signiikan yang baru atau Nmungkin baruO pada ',

    segmen dan gelombang , atau adanya left bundle branch block 

    (5666) baru

    - ,erdapat gelombang I patologis pada &37

    - ,erdapat %ilayah yang kehilangan kekuatan miokardium atau terdapat

    abnormalitas baru pada gerakan dinding miokardium

    - #dentiikasi adanya trombus intrakoroner dengan angiograi atau otopsi

    2. Cardiac death dengan gejala sugesti dari iskemia miokard dan dianggap

    sebagai perubahan &37 iskemik baru atau 5666 baru! tapi kematian

    terjadi sebelum hasil biomarker jantung diperoleh! atau sebelum nilai

     biomarker jantung meningkat.

    +. #ntervensi koroner perkutan (PC#) terkait "# yang ditentukan oleh

    ketinggian nilai ,n pada pasien dengan nilai a%al yang normal atau

    meningkat dari 20 / jika nilai-nilai dasar ,n yang tinggi! stabil atau

     jatuh. 'elain itu adanya! (i) gejala sugesti iskemia miokard atau (ii)

     perubahan &37 adanya iskemik baru atau (iii) adanya temuan angiograi

    yang konsisten atau (iv) ,erdapat %ilayah yang kehilangan kekuatan

    miokardium atau terdapat abnormalitas baru pada gerakan dinding

    miokardium

    4. Trombosis stent  yang terkait dengan "# bila terdeteksi dengan angiograi

    koroner atau otopsi disertai gejala iskemia miokard dan dengan kenaikan

    nilai biomarker jantung dengan setidaknya satu nilai di atas persentil ke-

  • 8/17/2019 Lapkas Stemi Igd

    13/28

    =. Coronary artery bypass grafting  (CA67) terkait "# yang ditentukan oleh

    ketinggian nilai biomarker jantung. 'elain itu adanya baik (i) gelombang

    I patologis baru atau 5666 baru! atau (ii) pada angiograi

    didokumentasikan adanya grat baru atau oklusi baru arteri koroner! atau

    (iii) ,erdapat %ilayah yang kehilangan kekuatan miokardium atau terdapat

    abnormalitas baru pada gerakan dinding miokardium

    3riteria untuk inark miokard lama

    'alah satu dari kriteria berikut memenuhi diagnosis untuk "# lama :

    $. 7elombang patologis I dengan atau tanpa gejala dan tanpa adanya penyebab non - iskemik.

    2. 6ukti gambaran adanya %ilayah yang kehilangan kekuatan miokardium

    yang menipis dan gagal berkontraksi! tanpa adanya penyebab noniskemik 

    +. ,emuan patologis dari "# sebelumnya

    E. Pat%5ii%l%"i7

    ',&"# umumnya terjadi jika aliran darah koroner menurun seara mendadak 

    setelah oklusi trombus pada plak aterosklerotik yang sudah ada sebelumnya.'tenosis arteri koroner berat yang berkembang seara lambat biasanya tidak 

    memiu ',&"# karena berkembangnya banyak kolateral sepanjang %aktu.

    ',&"# terjadi jika trombus arteri koroner terjadi seara epat pada lesi vaskuler!

    di mana lesi ini dietuskan oleh aktor-aktor seperti merokok! hipertensi dan

    akumulasi lipid.

    Pada sebagian besar kasus! inark terjadi jika plak aterosklerosis mengalami

    isura! ruptur atau ulserasi dan jika kondisi lokal atau sistemik memiu

    trombogenesis sehingga terjadi trombus mural pada lokasi ruptur yang

    mengakibatkan oklusi arteri koroner. Penelitian histologis menunjukkan plak 

    koroner enderung mengalami ruptur jika mempunyai fibrous cap yang tipis dan

    inti kaya lipid. Pada ',&"# gambaran patologik klasik terdiri dari trombus merah

    kaya ibrin! yang diperaya menjadi dasar sehingga ',&"# memberi respons

    terhadap terapi trombolitik.

    13

  • 8/17/2019 Lapkas Stemi Igd

    14/28

    'elanjutnya pada lokasi ruptur plak! berbagai agonis (kolagen! ADP! serotonin!

    epinerin) memiu aktivasi trombosit! yang selanjutnya akan memproduksi dan

    melepaskan ,romboksan A2 (vasokonstriktor lokal yang poten). 'elain itu

    aktivasi trombosit memiu perubahan konormasi reseptor glikoprotein ##b##a.

    'etelah mengalami konversi ungsinya! reseptor mempunyai ainitas tinggi

    terhadap sekuens asam amino pada protein adesi yang larut (integrin) seperti v1B

    dan ibrinogen! di mana keduanya adalah molekul multivalen yang dapat

    mengikat 2 platelet yang berbeda seara simultan! menghasilkan ikatan silang

     platelet dan agregasi.

    7ambar 2. Patoisiologi ',&"#

    3askade koagulasi diaktivasi oleh pajanan tissue factor  pada sel endotel yang

    rusak. Baktor ## dan K diaktivasi! mengakibatkan konversi protrombin menjadi

    thrombin! yang kemudian mengonversi ibrinogen menjadi ibrin. Arteri koroner yang terlibat (culprit ) kemudian akan mengalami oklusi oleh trombus yang terdiri

    dari agregat trombosit dan ibrin.

    Pada kondisi yang jarang! ',&"# dapat juga disebabkan oleh oklusi arteri

    koroner oleh emboli koroner! abnormalitas kongenital! spasme koroner dan

     berbagai penyakit inlamasi sistemik.

    $. Dia"n%i

    14

  • 8/17/2019 Lapkas Stemi Igd

    15/28

    ). Anamnesis

    Pasien yang datang dengan keluhan nyeri dada perlu dilakukan anamnesis

    seara ermat apakah nyeri dadanya berasal dari jantung atau luar jantung.

    'elanjutnya perlu dibedakan apakah nyerinya berasal dari koroner atau bukan.

    Perlu dianamnesis pula apakah ada ri%ayat inark miokard sebelumnya! serta

    aktor-aktor risiko antara lain hipertensi! D"! dislipidemia! merokok! stres!

    serta ri%ayat sakit jantung koroner pada keluarga.

    Pada hampir setengah kasus! terdapat aktor penetus sebelum terjadi

    ',&"#! seperti aktivitas isik berat! stres emosi atau penyakit medis atau

     bedah. 1alaupun ',&"# dapat terjadi sepanjang hari atau malam! variasi

    sirkadian dilaporkan pada pagi hari dalam beberapa jam setelah bangun tidur.

     9yeri dada. 9yeri dada tipikal (angina) merupakan gejala kardinal pasien

    #"A. 'iat nyeri dada angina sbb:

    • 5okasi: subretrosternal! prekordial

    • 'iat: rasa sakit seperti ditekan! rasa terbakar! ditindih benda berat!

    ditusuk! diperas! dan dipelintir 

    • Penjalaran: biasanya ke lengan kiri! dapat juga ke leher! rahang ba%ah!

    gigi! punggunginterskapula! perut! dan dapat juga ke lengan kanan

    •  9yeri membaik atau hilang dengan istirahat! atau nitrat

    • Baktor penetus: latihan isik! stres emosi! udara dingin dan sesudah

    makan

    • 7ejala penyerta: mual! muntah! sulit bernapas! keringat dingin! emas

    dan lemas

    2. Pemeriksaan isis

    'ebagian besar pasien emas dan gelisah. 'ering kali ekstremitas puat

    disertai keringat dingin. 3ombinasi nyeri dada substernal >+0 menit dan

     banyak keringat diurigai kuat adanya ',&"#. 'eperempat pasien inark 

    anterior memiliki maniestasi hiperaktivitas sara simpatis (takikardia danatau

    hipertensi) dan hampir setengah pasien inark inerior menunjukkan

    hiperaktivitas parasimpatis (bradikardia danatau hipotensi).

    ,anda isis lain pada disungsi ventrikular adalah '4 dan '+ gallop!

     penurunan intensitas bunyi jantung pertama dan split paradoksikal bunyi

    15

  • 8/17/2019 Lapkas Stemi Igd

    16/28

     jantung kedua. Dapat ditemukan murmur midsistolik atau late sistolik apikal

    yang bersiat sementara karena disungsi aparatus katup mitral dan pericardial 

     friction rub. Peningkatan suhu sampai +* 0C dapat dijumpai pada minggu

     pertama pasa ',&"#.

    +. ,emuan 5aboratorium

    #nark miokard ( "# ) berlangsung melalui tahap berikut :

    • Akut (beberapa jam pertama - hari)

    • Penyembuhan (-2* hari)

    • 'embuh ( Q 2 hari )

    6ila mengevaluasi hasil tes diagnostik untuk ',&"#! tahap-tahap tersebut

    harus dipertimbangkan. ,es laboratorium untuk mengkonirmasi diagnosis

    dapat dibagi menjadi empat kelompok : (i) &37! (ii) serum biomarker 

     jantung! (+) penitraan jantung! dan (4) indeks nekrosis jaringan dan

     peradangan.

    Elekt!%ka!#i%"!am7

    Pemeriksaan &37 merupakan landasan dalam menentukan terapi

    karena bukti kuat menunjukkan gambaran elevasi ', dapat

    mengidentiikasi pasien yang bermanaat untuk dilakukan terapi reperusi.

    ika &37 a%al tidak diagnostik untuk ',&"# tapi pasien tetap simtomatik 

    dan terdapat keurigaan kuat ',&"#! &37 serial dengan interval =-$0

    menit atau pemantauan &37 $2 sandapan seara kontinu harus dilakukan

    untuk mendeteksi potensi perkembangan elevasi segmen ',. Pada pasien

    dengan ',&"# inerior! &37 sisi kanan harus diambil untuk mendeteksi

    kemungkinan inark pada ventrikel kanan.

    'ebagian besar pasien dengan presentasi a%al ',&"# mengalami

    evolusi menjadi gelombang I pada &37 yang akhirnya didiagnosis

    sebagai inark miokard gelombang I. 'ebagian keil menetap menjadi

    inark miokard non-gelombang I. ika obstruksi trombus tidak total!

    obstruksi bersiat sementara atau ditemukan banyak kolateral! biasanya

    tidak ditemukan elevasi segmen ',. Pasien tersebut biasanya mengalami

    angina tidak stabil atau non-',&"#. ekaman &37 harus dibuat sesegera

    16

  • 8/17/2019 Lapkas Stemi Igd

    17/28

    mungkin. Pada keadaan a%al &37 bisa tidak spesiik sehingga perlu

    diulang lagi dan dibandingkan dengan rekaman sebelumnya. Adanya

    gambaran 6lok 6erkas Cabang 3iri baru (ne% let bundle branh blok)

    adalah termasuk gambaran ',&"#. Pada keadaan khusus perlu dibuat

    rekaman &37 posterior (lead -) atau sandapan kanan (+-4).

    17

  • 8/17/2019 Lapkas Stemi Igd

    18/28

    3riteria 'garbossa untuk "ioard inark akut :

    • Conordant ', elevation > $mm in leads %ith a positive I' ompleE

    (sore =)

    • Conordant ', depression > $ mm in $-+ (sore +)

    • &Eessively disordant ', elevation > = mm in leads %ith a negative I'

    ompleE (sore 2). ,his riterium is sensitive! but not speii or ishemia

    in 5666. #t is ho%ever assoiated %ith a %orse prognosis! %hen present in

    5666 during ishemia

    Bi%ma!ke! Se!um 3antun"7

    Protein tertentu! yang disebut biomarker serum jantung! yangdilepaskan dari nekrosis otot jantung setelah ',&"#. 5aju pelepasan

     protein spesiik ini berbeda! tergantung pada  lokasi intraseluler! berat

    molekulnya! serta aliran darah dan limatik lokal. 6iomarker jantung  akan

    terdeteksi dalam darah perier setelah  kapasitas limatik jantung untuk 

    membersihkan area interstitium  dari Gona inark terlampaui dan keluar 

    kedalam sirkulasi vena.

    Cardiac-specific troponin T   (,n,) dan cardiac-specific troponinI 

    cTnI! memiliki asam amino yang berbeda dari protein otot rangka.  ,n,

    dan ,n# biasa nya tidak terdeteksi dalam darah orang sehat tetapi

    mungkin meningkat setelah ',&"# sampai > 20 kali lebih tinggi dari

     batas normal yang tertinggi. Pengukuran ,n, atau ,n# ukup berguna

    untuk diagnostik! dan lebih disukai sebagai penanda biokimia untuk "#.

    ,roponin jantung sangat bermakna bila ada keurigaan adanya baik edera

    otot rangka atau inark miokard yang keil! yang mungkin di ba%ah batas

    terdeteksi untuk reatine kinase (C3).3adar ,n# dan ,n, mungkin tetap tinggi selama -$0 hari setelah

    ',&"#. Creatine phosphokinase  (C3) meningkat dalam 4-* jam dan

    umumnya kembali normal dalam 4*-2 jam. 'ebuah kelemahan penting

     pengukuran C3 adalah kurangnya spesiisitas untuk ',&"#! C3 mungkin

    meningkat dengan adanya penyakit otot skeletal atau trauma! termasuk 

    injeksi intramuskular.

     "B isoen#ym C$   memiliki keuntungan dibanding pengukuran C3!

    karena tidak akan terdapat kenaikan yang signiikan dalam jaringan

    18

  • 8/17/2019 Lapkas Stemi Igd

    19/28

    ekstrakardiak dan karena itu jauh lebih speiik. ,etapi! bedah jantung!

    miokarditis! dan kardioversi listrik sering mengakibatkan kenaikan kadar 

    serum dari "6 isoenGim.

    ,idak eekti untuk mengukur troponin jantung - spesiik dan C3 - "6

     pada satu pasien. "eskipun telah lama diakui bah%a jumlah protein total

    yang dilepaskan berkorelasi dengan ukuran inark! karena konsentrasi

     protein yang lemah berkaitan dengan ukuran inark yang keil. ,etapi

    rekanalisasi dari oklusi arteri koroner baik seara spontan atau dengan

    mekanis atau armakologis pada jam-jam pertama (sekitar *-$2 jam

    setelah reperusi) timbulnya ',&"# menyebabkan biomarker serum

     jantung memunak lebih tinggi dan lebih dini karena pembersihan epat

    interstitium dari Gona inark.

    eaksi nonspesiik terhadap edera miokard dikaitkan dengan

    leukositosis polimoronuklear! yang munul dalam beberapa jam setelah

    onset nyeri dan berlangsung selama +- hari! sedangkan jumlah sel darah

     putih seringkali menapai tingkat $2.000-$=.000R5. Angka sedimentasi

    eritrosit naik lebih lambat daripada jumlah sel darah putih! memunak 

     pada minggu bertama! dan bertahan $-2 minggu.

    7ambar +. 7raik kenaikan biomarker serum jantung

    6a!#ia8 Ima"in"

    19

  • 8/17/2019 Lapkas Stemi Igd

    20/28

    3elainan wall motion pada echocardiografi dua dimensi biasanya terlihat.

    3etika &37 tidak dapat mendiagnostik ',&"#! deteksi dini ada atau tidak 

    adanya kelainan wall motion dengan ekokardiograi dapat membantu untuk 

    keputusan penanganan lebih lanjut seperti! apakah pasien harus menerima

    terapi reperusi Lmisalnya! ibrinolisis atau L percutaneous coronary

    intervension ( PC# )M.

     %chocardiography  juga dapat mengidentiikasi adanya inark ventrikel

    kanan! anurisma ventrikel! eusi perikardial! dan trombus di entrikel kiri.

    'elain itu! echocardiography juga berguna dalam deteksi dan kuantisasi dari

    deek septum ventrikel dan regurgitasi mitral! dua komplikasi serius dari

    ',&"#.

    1. Penatalakanaan

    &T elevation myocardial infarction (',&"#) merupakan salah satu spektrum

    sindroma koroner akut yang paling berat. 'trategi pengobatan ',&"# sangat

     berkaitan dengan masa a%itan (time onset) dan memerlukan pendekatan yang

     berbeda di masing-masing senter pelayanan kardiovaskular demi mendapatkan

    tatalaksana yang tepat! epat dan agresi.4

    20

  • 8/17/2019 Lapkas Stemi Igd

    21/28

    ,ujuan pengobatan pasien miokard inark akut dengan ',&"# (termasuk 

    mereka yang diduga mengalami onset baru 5666 adalah untuk memulihkan

    oksigenasi dan suplai substrat metabolik akibat oklusi trombotik persisten di arteri

    koroner.4

    eperusi merupakan pilihan strategi utama dalam tatalaksana ',&"# di

    menit-menit a%al kontak pasien pertama kali ke unit pelayanan medis terdekat.

    8ingga saat ini laporan-laporan uji oba klinik reperusi a%al jam-jam pertama

    serangan ',&"# menunjukkan bah%a reperusi koroner seara intervensi koroner 

     perkutan (selanjutnya disingkat #3P) mampu mengurangi angka kejadian re-

    inark! stroke dan mortalitas lebih baik dibandingkan reperusi koroner dengan

    menggunakan ibrinolitik.4

    6eberapa strategi reperusi koroner yang sudah lama kita kenal yaitu reperusi

    armakologik (dengan obatobatan ibrinolitik)! intervensi koroner perkutan primer 

    (selanjutnya disingkat #3PP)! intervensi koroner perkutan asilitasi (asilitated

    PC#)! intervensi koroner perkutan penyelamatan (resue PC#)! dan stretegi

    reperusi yang baru-baru ini mulai dijalankan di beberapa senter adalah strategi

    armako-invasi.4

    #3PP dideinisikan sebagai tindakan reperusi berupa tindakan intervensi

     perkutan (#3P) tanpa didahului pemberian ibrinolitik sebelumnya. #3P asilitasi

    dideinisikan sebagai tindakan #3P setelah pemberian reperusi armakologik 

    (dengan obat ibrinolitik) yang bersiat Njembatan reperusiO untuk menghindari

    keterlambatan reperusi koroner. 'trategi terkini yaitu strategi armako-invasi 

    yang dideinisikan sebagai suatu tindakan reperusi armakologik (dengan obat-

    obatan ibrinolitik) kemudian dilanjutkan dengan tindakan invasi berupa non-

    urgent angiograi koroner atau #3P penyelamatan jika terjadi kegagalan

    ibrinoltik.4

    Protokol tatalaksana ',&"# yang sudah baku mengharuskan tindakan

    reperusi bagi pasien ',&"# onset kurang dari $2 jam saat tiba di #nstalasi 7a%at

    Darurat (#7D). Pedoman &'C terbaru dalam tatalaksana ',&"# salah satunya

    adalah melakukan tindakan reperusi koroner dalam +-24 jam pasa keberhasilan

    ibrinolitik. 3eberhasilan ibrinolitik diketahui berdasarkan klinis (nyeri dada

    21

  • 8/17/2019 Lapkas Stemi Igd

    22/28

     berkurang)! &lektrokardiogram (', elevasi turun > =0/ dan terdapat aritmia

    reperusi)! dan laboratorium (enGim jantung epat menapai kadar punak).4

    Penan"anan #i Unit 1awat Da!u!at7

    Aspirin sangat penting dalam pengelolaan pasien yang diurigai ',&"# dan

    eekti di seluruh spektrum  sindrom koroner akut. Penghambatan epat

    siklooksigenase - $ pada trombosit diikuti oleh   pengurangan tingkat A2

    tromboksan diapai dengan mengunyah tablet $0-+2= mg di unit ga%at darurat.

    Pemberian aspirin harus diikuti dengan pemberian oral harian aspirin dalam

    dosis=-$2 mg.

    Pada pasien dengan saturasi 2 normal! tambahan 2 terbatas jika ada

    manaat klinis. 9amun! bila terjadi hipoksemia! 2 harus diberikan melalui nasal

    kanul atau masker %ajah (2-4 5 menit) untuk -$2 jam pertama pasa inark.

     9itrogliserin sublingual dapat diberikan dengan aman untuk sebagian besar 

     pasien dengan ',&"# sampai dengan +E0!4 mg dengan interval = menit. 'elain

    untuk meringankan nyeri dada! nitrogliserin juga menurunkan kebutuhan oksigen

    miokard (dengan menurunkan preload) dan juga meningkatkan suplai oksigen

    miokard (dengan melebarkan pembuluh koroner yang inark atau pembuluh

    kolateral). ,erapi dengan nitrat harus dihindari pada pasien yang dengan tekanan

    arteri sistolik rendah (H 0 mm8g) atau bila terdapat keurigaan klinis dari inark 

    ventrikel kanan (inark inerior di &37! tekanan jugularis tinggi! dan hipotensi).

    "orin merupaka analgesik yang sangat eekti untuk rasa nyeri yang terkait

    dengan ',&"#. Pemberian morin dapat mengurangi kontriksi arteriol dan vena

    yang dimediasi oleh respon simpatik! sehingga menurunkan aliran balik vena!

    ardia output dan tekanan arteri. "orin seara rutin diberikan berulang (setiap =

    menit) injeksi intravena dosis keil ( 2-4 mg ).6eta bloker juga berguna dalam kontrol rasa nyeri pada ',&"# . bat ini

    eekti mengontrol rasa sakit pada beberapa pasien ! mungkin dengan mengurangi

    kebutuhan 2 miokard. 5ebih penting lagi! ada bukti bah%a beta blokers

    intravena mengurangi risiko reinark dan ibrilasi ventrikel. ejimen umum yang

    digunakan adalah metoprolol! = mg setiap 2-= menit untuk total + dosis! dengan

    syarat pasien memiliki denyut jantung > 0 denyut menit ! tekanan sistolik > $00

    mm8g! interval P H 0!24 s ! dan rales yang tidak lebih tinggi dari $0 m naik 

    22

  • 8/17/2019 Lapkas Stemi Igd

    23/28

    dari diaragma. 5ima belas menit setelah dosis intravena! rejimen oral dimulai dari

    =0 mg setiap jam selama 4* jam! diikuti oleh $00 mg setiap $2 jam.

    Repe!5ui $a!mak%l%"ik /99

    Diberikan pada pasien ',&"# yang tidak mungkin atau tidak ada asilitas untuk 

    reperusi mekanik (primary P,CA). bat-obat trombolitik yang dapat diberikan :

    $. 'treptokinase : $!= juta unit intravena dalam +0-0 menit

    2. Alteplase (t-PA): $= mg bolus intravena dan dilanjutkan o!= mgkg66 dalam +0

    menit! lalu 0!= mgkg66 dalam 0 menit

    3ontraindikasi absolut pemberian trombolitik adalah stroke hemoragik! stroke

    iskemik dalam bulan terakhir! neoplasma dan trauma intrakranial! operasi besar dalam +

     bulan terakhir! ri%ayat perdarahn lambung dalam $ bulan terkahir! diseksi aorta! dan

    gangguan koagulasi. 'edangkan kontraindikasi relati adalah terapi oral antikoagulan!

    ,#A dalam bulan terakhir! kehamilan atau post partum $ minggu! hipertensi rerakter 

    (,D sistolik >$*0 mm8g! diastolik > $$0 mm8g)! dan endokarditis inekti.

    23

  • 8/17/2019 Lapkas Stemi Igd

    24/28

    Repe!5ui Mekanik 

    eperusi mekanik dengan P,CA lebih unggul dalam keberhasilan melnaarkan

    kembali aliran koroner dibandingkan dengan reperusi armakologik. Ada tiga jenis

    reperusi mekanik:

    $. P,CA primer 

    Pelebaran arteri koroner dgn P,CA pada ',&"# dengan mula terjadi H $2 jam

    dengan rentang %aktu antara pasien datang ke rumahsakit sampai balon koroner 

    dikembangkan (door to balloon time) H 2 jam. 6iasanya diindikasikan pada pasien

    dengan renjatan (syok) atau kontraindikasi terhadap trombolitik.

    2. esue P,CA

    6ila trombolitik gagal pada pasien dengan inark luas dan onset H $2 jam. Parameter 

    klinik kegagalan trombolitik adalah turunnya elevasi segment ', H=0/ dalam 0-

    0 menit pasa pemberian trombolitik.

    +. Bailitated P,CA

  • 8/17/2019 Lapkas Stemi Igd

    25/28

    •   Bradycardia/ ) Block 

    •   Intraventricular Conduction 0efects

    . Perikarditis. ,romboemboli and Perdarahan

    1( )cute $idney In2ury

    3( 8iperglikemia

    I. P!%"n%i,

    6eberapa sistem skoring telah dikembangkan untuk memprediksi prognosis

     jangka pendek dan menengah pada pasien dengan AC'. 'koring ini diiptakan

    dengan memberikan nilai sesuai dengan poin untuk kehadiran masing-masing

    aktor resiko.6eberapa variabel telah dikaitkan dengan risiko iskemik yang lebih tinggi

    dalam berbagai sistem skoring yang berbeda. 'eperti karakteristik pasien seperti

    usia! jenis kelamin dan berat badan! aktor risiko ! ri%ayat jantung atau penyakit

    non - jantung sebelumnya! data yang terkait dengan klinis dan presentasi

    hemodinamik! serta adanya kelainan &37 dan laboratorium. 9amun. 8anya usia !

    gagal jantung! deviasi ', segmen penyimpangan dan peningkatan biomarker 

     jantung yang terpilih sebagai aktor risiko independen oleh sebagian besar sistem

     prediksi. 'istem skoring resiko yang paling populer dalam praktek klinis

    antaralain : sistem skoring ,#"#! sistem skoring 7AC&! pada tingkat yang lebih

    rendah! yang soring P

  • 8/17/2019 Lapkas Stemi Igd

    26/28

    • Bemale gender 

    • enal ailure

    • Diabetes• Anaemia

    • 8istory o bleeding

    • ', segment deviation

    • &levated ardia biomarkers

    • #nvasive ardia interventions

    • #ntensity o antithromboti treatment (number o drugs! eEess dosing)

    1!a8e S8%!e

    26

  • 8/17/2019 Lapkas Stemi Igd

    27/28

    T!%m&%lyi in My%8a!#ial In5a8ti%n 'TIMI0 S8%!e

    27

  • 8/17/2019 Lapkas Stemi Igd

    28/28

    3lasiikasi 3illip merupakan alat klinis sederhana yang telah diteliti

    sebelumnya pada pasien dengan ',&"#. "enurut 3riteria 3illip dan 3imball!

     pasien diklasiikasikan menjadi 4 kelas. 3elas # menunjukkan tidak ada bukti

    gagal jantung (8B). 3elas ## memiliki temuan konsisten adanya 8B ringan sampai

    sedangS 3elas ### menunjukkan edema paru akut dan 3elas # pasien berada pada

    keadaan syok kardiogenik. Dengan klasiikasi ini! kita dapat menilai prognostik  pasien dengan AC'.