Laporan Kasus Disusun untuk m Pendidikan Profesi dan Penyakit Kand PROG DEPARTEMEN / FAKULTAS KED PANGGUL SEMPIT (PELVIC CONTRACTION) melengkapi salah satu syarat dalam mengikut i Dokter di Bagian Obstetri, Departemen/SMF dungan Fakultas Kedokteran Universitas Sum RSUD Dr. Pirngadi Medan Oleh: Ahmed Mawardi 080100239 Rian Apriza 080100387 Pembimbing: dr. Fadjrir, SpOG Mentor: dr. Juhriyani M. Lubis GRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER SMF KEBIDANAN DAN PENYAKIT KA EDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATER RSUD Dr. PIRNGADI MEDAN 2013 ti Program F Kebidanan matera Utara/ R ANDUNGAN RA UTARA
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Laporan Kasus
PANGGUL SEMPIT
(PELVIC CONTRACTION)
Disusun untuk melengkapi salah satu syarat dalam mengikuti Program
Pendidikan Profesi Dokter di Bagian Obstetri, Departemen/SMF Kebidanan
dan Penyakit Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara/
RSUD Dr. Pirngadi Medan
Oleh:
Ahmed Mawardi 080100239
Rian Apriza 080100387
Pembimbing:
dr. Fadjrir, SpOG
Mentor:
dr. Juhriyani M. Lubis
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTERDEPARTEMEN / SMF KEBIDANAN DAN PENYAKIT KANDUNGAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARARSUD Dr. PIRNGADI
MEDAN2013
Laporan Kasus
PANGGUL SEMPIT
(PELVIC CONTRACTION)
Disusun untuk melengkapi salah satu syarat dalam mengikuti Program
Pendidikan Profesi Dokter di Bagian Obstetri, Departemen/SMF Kebidanan
dan Penyakit Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara/
RSUD Dr. Pirngadi Medan
Oleh:
Ahmed Mawardi 080100239
Rian Apriza 080100387
Pembimbing:
dr. Fadjrir, SpOG
Mentor:
dr. Juhriyani M. Lubis
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTERDEPARTEMEN / SMF KEBIDANAN DAN PENYAKIT KANDUNGAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARARSUD Dr. PIRNGADI
MEDAN2013
Laporan Kasus
PANGGUL SEMPIT
(PELVIC CONTRACTION)
Disusun untuk melengkapi salah satu syarat dalam mengikuti Program
Pendidikan Profesi Dokter di Bagian Obstetri, Departemen/SMF Kebidanan
dan Penyakit Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara/
RSUD Dr. Pirngadi Medan
Oleh:
Ahmed Mawardi 080100239
Rian Apriza 080100387
Pembimbing:
dr. Fadjrir, SpOG
Mentor:
dr. Juhriyani M. Lubis
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTERDEPARTEMEN / SMF KEBIDANAN DAN PENYAKIT KANDUNGAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARARSUD Dr. PIRNGADI
MEDAN2013
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan berkat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
“Panggul Sempit”
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen
pembimbing, dr. Fadjrir, SpOG, yang telah meluangkan waktunya dan
memberikan banyak masukan dalam penyusunan makalah ini sehingga penulis
dapat menyelesiakan tepat pada waktunya. Terima kasih juga penulis ucapkan
kepada mentor, dr. Aurora M. Farrah dan dr. Juhriyani M. Lubis, yang telah
membimbing penulis dalam penulisan makalah laporan kasus ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan kasus ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik isi maupun susunan bahasanya, untuk itu penulis
mengharapkan saran dan kritik dari pembaca sebagai koreksi dalam penulisan
laporan kasus selanjutnya.
Terima kasih.
Medan, 05 Juli 2013
Penulis
Ahmed Mawardi
Rian Apriza
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .................................................................................................... i
Daftar Isi.............................................................................................................. ii
Bab 1 Pendahuluan.............................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang.................................................................................... 1
Daftar Pustaka ..................................................................................................... 28
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam setiap persalinan harus diperhatikan 3 faktor, yaitu: jalan lahir, janin, dan
kekuatan-kekuatan yang ada pada ibu. Jalan lahir dibagi atas bagian tulang, terdiri
atas tulang-tulang panggul dengan persendiannya, dan bagian lunak, terdiri atas
otot-otot, jaringan-jaringan dan ligamen-ligamen.1
Panggul memiliki empat bidang imajiner, yaitu bidang pintu atas panggul (pelvic
inlet, apertura pelvis superior), bidang pintu tengah panggul (midpelvic), dan
bidang pintu bawah panggul (pelvic outlet, arpetura pelvis inferior).2 Panggul
dikatakan sempit (pelvic contracture) apabila ukurannya 1-2 cm kurang dari
ukuran yang normal. Kesempitan panggul bisa pada inlet (pintu atas panggul),
midpelvis (ruang tengah panggul), outlet (pintu bawah panggul), atau kombinasi
dari inlet, midpelvis, atau outlet.3
Panggul sempit dikatakan sebagai salah satu indikasi persalinan seksio sesarea
yang kejadianya terus meningkat dalam tiga dekade terakhir. Pelvimetri dapat
dilakukan secara manual dengan pemeriksaan dalam ataupun dengan pemeriksaan
radiologis. Pelvimetri dengan pemeriksaan dalam mempunyai arti penting untuk
menilai secara agak kasar pintu atas panggul serta panggul tengah, dan untuk
member gambaran yang jelas mengenai pintu bawah panggul. Dengan pelvimetri
radiologis diperoleh gambaran yang jelas tentang bentuk panggul dan ukuran-
ukuran dalam ketiga bidang panggul. Akan tetapi pemeriksaan ini dalam masa
kehamilan beresiko, khususnya bagi janin walaupun hal ini masih kontroversi.4
Sementara itu pelvimetri luar dapat juga dilakukan, namun cara ini mulai
ditinggalkan karena tidak banyak artinya, kecuali untuk pengukuran pintu bawah
panggul dan dalam beberapa hal yang khusus misalnya panggul miring.4
2
1.2. Tujuan
Tujuan dari penyusunan laporan kasus ini adalah:
1. Untuk memenuhi salah satu syarat dalam mengikuti Program Pendidikan
Profesi Dokter di Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
2. Sebagai bahan untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis serta
pembaca, terutama mengenai persalinan dengan penyulit panggul sempit.
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Anatomi
Pelvis (panggul) tersusun atas empat tulang: sakrum, koksigeus, dan dua tulang
inominata yang terbentuk oleh fusi ilium, iskium, dan pubis.1,2 Tulang-tulang
inominata bersendi dengan sakrum pada sinkondrosis sakroiliaka dan bersendi
dengan tulang inominata sebelahnya di simfisis pubis.2
Gambar 2.1. Anatomi tulang-tulang panggul5
Os sakrum dibentuk oleh os ileum (tulang usus), os pubis (tulang kemaluan), dan
os iskii (tulang duduk). Di dalam os ileum terdapat lekuk besar yang disebut fossa
iliaka, di depan krista iliaka terdapat tonjolan spina iliaka anterior superior dan di
belakang spina iliaka posterior superior. Os iskii terdiri atas korpus ossis iskii, di
belakang asetabulum korpus ossis iskii mempunyai taju yang tajam disebut spina
4
iskiadika yang terdapat insisura iskiadika mayor dan dibawahnya spina iskiadika
minor. Os pubis terdiri dari pubis kanan dan kiri yang terdapat tulang rawan
disebut simpisis pubis.1,2,6,10
Secara fungsional panggul terdiri atas 2 bagian yang disebut pelis mayor dn pelvis
minor. Pelvis mayor adalah bagian pelvis yang terletak di atas linea terminalis,
disebut juga false pelvic. Bagian yang terletak di bawah linea terminalis disebut
pelvis minor atau true pelvic.1,2,10
Gambar 2.2. Potongan sagital panggul, menunjukkan pelvis mayor dan minor1,6
Panggul memiliki empat bidang imajiner:2
a. Bidang pintu atas panggul (pelvic inlet, apertura pelvis superior).
b. Bidang panggul tengah (midpelvic, dimensi panggul terkecil).
c. Bidang pintu bawah panggul (pelvic outlet, apertura pelvis inferior).
d. Bidang dengan dimensi panggul terbesar (tidak memiliki arti klinis).
Pintu Atas Panggul1,.2
Bentuk pintu atas panggul wanita, dibandingkan dengan pria, cenderung lebih
bulat daripada lonjong. Terdapat empat diameter pintu atas panggul yang biasa
digunakan: diameter anteroposterior, diameter transversal, dan dua diameter oblik.
5
Gambar 2.3. Bidang pintu atas panggul1,6
Gambar 2.4. Pintu atas panggul dengan diameter anteroposterior, diameter
transversa, dan diameter oblik.1,6
Diameter anteroposterior yang penting dalam obstetrik adalah jarak terpendek
antara promontorium sakrum dan simfisis pubis, disebut sebagai konjugata
obtetris. Normalnya, konjugata obstertis berukuran 10 cm atau lebih, tetapi
6
diameter ini dapat sangat pendek pada panggul abnormal. Konjugata obsteris
dibedakan dengan diameter anteroposterior lain yang dikenal sebagai konjugata
vera. Konjugata vera tidak menggambarkan jarak terpendek antara promontorium
sakrum dan simfisis pubis. Konjugata obstetris tidak dapat diukur secara langsung
dengan pemeriksaan jari. Untuk tujuan klinis, konjugata obstetris diperkirakan
secara tidak langsung dengan mengukur jarak tepi bawah simfisis ke
promontorium sakrum, yaitu konjugata diagonalis, dan hasilnya dikurangi 1,5-2
cm.
Gambar 2.5. Gambaran tiga diameter anteroposterior pintu atas panggul1,2,6
Bidang Panggul Tengah1,2
Panggul tengah diukur setinggi spina iskiadika atau bidang dimensi panggul
terkecil. Memiliki makna khusus setelah engagement kepala janin pada partus
macet. Diameter interspinosus, berukuran 10 cm atau sedikit lebih besar, biasanya
merupakan diameter pelvis terkecil. Diameter anteroposterior setinggi spina
iskiadika normal berukuran paling kecil 11, 5cm.
7
Gambar 2.6. Panggul wanita dewasa yang memperlihatkan diameteranteroposterior dan transversal pintu atas panggul serta diameter transversal(interspinosus) panggul tengah.1,2
Pintu Bawah Panggul1,2
Pintu bawah panggul terdiri dari dua daerah yang menyerupai segitiga. Area-area
ini memiliki dasar yang sama yaitu garis yang ditarik antara dua tuberositas
iskium. Apeks dari segitiga posteriornya berada di ujung sakrum dan batas
lateralnya adalah ligamentum sakroiskiadika dan tuberositas iskium. Segitiga
anterior dibentuk oleh area di bawah arkus pubis. Tiga diameter pintu bawah
panggul yang biasa digunakan yaitu: anteroposterior, transversal, dan sagital
posterior.
8
Gambar 2.5. Pintu bawah panggul1,2,6
Dalam obstetri dikenal empat jenis panggul dengan ciri-ciri pentingnya, yaitu:1,2,6
Panggul ginekoid dengan pintu atas panggul yang bundar, atau dengan
diameter transversa yang lebih panjang sedikit daripada diameter
anteroposterior dan dengan panggul tengah serta pintu bawah panggul yang
cukup luas. Jenis ini ditemukan pada 45% wanita.
Panggul anthropoid dengan diameter anteroposterior yang lebih panjang
daripada diameter transvesa, dan dengan arkus pubis menyempit sedikit. Jenis
ini ditemukan pada 35% wanita.
Panggul android dengan pintu atas panggul yang berbentuk sebagai segitiga
berhubungan denganpenyempitan kedepan, dengan spina iskiadika menonjol
kedalam dan dengan arkus pubis menyempit. Jenis ini ditemukan pada 15%
wanita.
Panggul platipelloid dengan diameter anteroposterior yang jelas lebih pendek
daripada diameter transvesa pada pintu atas panggul dan dengan arkus pubis
yang luas. Jenis ini ditemukanpada 5% wanita.
9
Gambar 2.6. Empat tipe panggul dengan klasifikasi Caldwell-Moloy.1,2,3,6
2.2. Definisi
Panggul dikatakan sempit (Pelvic Contracture) apabila ukurannya 1-2 cm kurang
dari ukuran yang normal. Kesempitan panggul bisa pada inlet (pintu atas
panggul), midpelvis (ruang tengah panggul), outlet (pintu bawah panggul), atau
kombinasi dari inlet, midpelvis, atau outlet. Ukuran pelvis normal (untuk janin
rata-rata) termasuk conjugata diagonalis 12,5 cm, conjugata obstetrik
(anteroposterior dari inlet) 10 cm, dan tranversal dari midpelvis 9,5 cm.3
2.3. Pembagian Panggul Sempit
1. Kesempitan pintu atas panggul (pelvic inlet)
Kesempitan pintu atas panggul (inlet contracture) jika dijumpai diameter
anteroposterior <10 cm atau diameter transversal <12 cm (atau keduanya). Hal ini
diketahui secara klinis dengan kepala janin yang floating dengan presentasi
verteks pada janin yang cukup bulan, dan tidak dapat dilakukannya perasat
Muller-Hillis (secara manual mendorong kepala ke dalam pelvis dengan tekanan
lembut pada fundus), bagian terbawah tidak dapat membuka seviks pada waktu