BAB ISTATUS PASIENIDENTITAS PASIENNama: Ny. STTL: Jogjakarta,
6/2/1949Umur: 66 tahunJenis Kelamin: PerempuanAlamat: Jl. Sumur
batu, Kemayoran. Jakarta pusat.Masuk RS tanggal: 17/2/2015 No.
Rekam Medik: 897968Dokter yang merawat: Dr. Ihsanil Husna, Sp.
PD
ANAMNESIS (AUTOANAMNESIS)Keluhan Utama: Pasien mengeluh muntah
sejak 8 jam sebelum masuk rumah sakitKeluhan Tambahan: diare
Riwayat Penyakit Sekarang: Pasien datang ke RSIJ Cempaka Putih
dengan keluhan muntah sejak 8 jam sebelum masuk rumah sakit,
muntah-muntah kurang lebih 5-6 kali dan terus menerus, muntahan
berisi makanan yang kemudian hanya menjadi cairan berwarna
kekuningan, awalnya isi muntahan banyak namun lama-kelamaan menjadi
sedikit. Isi muntahan tidak disertai dengan darah. Keluhan muntah
disertai dengan BAB cair 5-6 kali. Tinja berwarna kuning, cair dan
terdapat ampas. BAB tidak disertai lendir maupun darah. Pasien
terakhir BAK kurang lebih 1 jam yang lalu. Sebelum keluhan muntaber
pasien mengatakan memakan tempe mentah yang sudah 2 hari di kulkas.
Pasien menyangkal menderita demam, pusing, dan nyeri kepala.
Riwayat Penyakit Dahulu: pasien pernah menderita keluhan seperti
ini namun lupa kapan kejadian tersebut, karena keluhan yang sama
pasien sempat dirawat di RS 3 hari. Pasien memiliki riwayat
hipertensi sejak 4 tahun yang lalu dan rutin meminum obat
hipertensinya. Riwayat DM dan asma disangkal.
Riwayat Penyakit Keluarga: Anak pasien menderita hipertensi,
riwayat DM dan asma disangkal.Riwayat Alergi: Riwayat alergi
obat-obatan, makanan, dan cuaca disangkal.
Riwayat Pengobatan: Pasien tidak mengonsumsi obat-obatan untuk
keluhan saat ini. Pasien rutin meminum obat antihipertensinya
(giovan)
Riwayat Psikososial: Pasien tidak mengonsumsi kopi, teh, maupun
jamu-jamuan. Pasien menyangkal minum-minuman beralkohol dan
merokok.
PEMERIKSAAN FISIKKeadaan umum: Tampak Sakit SedangKesadaran:
ComposmentisBB : 45 kgTB: 156 cmStatus gizi: baik
TANDA VITALTekanan darah: 140/90 mmHgNadi: 86 x/menitSuhu: 20
x/menitRR: 36,3oC
STATUS GENERALISATAKepala: Normocephal, distribusi rambut merata
(+), rambut tidak mudah rontok (+).Mata: Konjungtiva anemis (-/-),
sclera ikterik (-/-), refleks pupil (+/+).Hidung: Normonasi, sekret
(-/-), polip (-/-), deviasi septum (-).Telinga: Normotia, serumen
(-/-), nyeri tekan tragus (-/-).Mulut: Mukosa bibir kering,
stomatitis (-), sianosis (-)Thorax: Paru-paruInspeksi: Bentuk dada
normal, gerak dada simetris, tidak terlihat retraksi dinding dada
Palpasi: Vocal fremitus simetris dikedua lapang paru Perkusi: Sonor
dikedua lapang paru Auskultasi: Vesikuler (+/+), ronkhi (-/-)
,wheezing (-/-)
Jantung Inspeksi: Ictus cordis tidak terlihat Palpasi: Ictus
cordis teraba di ICS V linea midclavicula sinistra Perkusi: Batas
atas: ICS 2 parasternal dextra Batas kanan : ICS 4 parasternal
dextra Batas kiri: ICS 5 linea mid claviculaAuskultasi: BJ I/II
normal, murmur (-). Gallop (-)
AbdomenInspeksi: Datar, scar (-), spider navi (-)Auskultasi: BU
(+)18x/menitPalpasi: Timpani di seluruh kuadran abdomenPerkusi:
supel, nyeri tekan epigastrium (-), hepatospenomegali (-)
EkstremitasSuperior: CRT 30 kali/menit1
Facies Cholerica2
Vox Cholerica2
Turgor kulit menurun1
Washer womanss hand1
Ekstremitas dingin1
Sianosis2
Umur 50-60 tahun-1
Umur > 60 tahun-2
VI. KOMPLIKASIKomplikasi diare mencakup potensial terhadap
disritmia jantung akibat hilangnya cairan dan elektrolit secara
bermakna (khususnya kehilangan kalium). Pengeluaran urin kurang
dari 30 ml / jam selam 2 3 hari berturut-turut. Kelemahan otot dan
parastesia. Hipotensi dan anoreksia serta mengantuk karena kadar
kalium darah di bawah 3,0 mEq / liter (SI : 3 mmol / L) harus
dilaporkan, penurunan kadar kalium menyebabkan disritmia jantung
(talukardio atrium dan ventrikel, febrilasi ventrikel dan kontraksi
ventrikel prematur) yang dapat menimbulkan kematian.
HIPERTENSI
1. Definisi
Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah > 140/90 mmHg.
Hipertensi diklasifikasikan atas hipertensi primer (esensial)
(90-95%) dan hipertensi sekunder (5-10%). Dikatakan hipertensi
primer bila tidak ditemukan penyebab dari peningkatan tekanan darah
tersebut, sedangkan hipertensi sekunder disebabkan oleh
penyakit/keadaan seperti feokromositoma, hiperaldosteronisme primer
(sindroma Conn), sindroma Cushing, penyakit parenkim ginjal dan
renovaskuler, serta akibat obat.
Menurut The Seventh Report of The Joint National Committee on
Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood
Pressure (JNC 7) klasifikasi tekanan darah pada orang dewasa
terbagi menjadi kelompok normal, prahipertensi, hipertensi derajat
1 dan derajat 2 seperti yang terlihat pada tabel 1
dibawah.Klasifikasi Hipertensi menurut Joint National Committee
7KategoriSistol (mmHg)Dan/atauDiastole (mmHg)
Normal 50 tahun, fokus utama adalah pencapaian TDS target.
Tekanan darah target adalah