Top Banner
LAPORAN PRAKTIKUM TELEKOMUNIKASI DIGITAL Modulasi Posisi Pulsa (PPM) dan Demodulasinya Nama : Adella Acqha NIM : 1341160040 Kelas : JTD 2B Kelompok : 1 Achmad Husni Mubarok (01 / 1341160056) Adella Acqha Vico Addina (02 / 1341160040) Dicky Eka Candra (09 / 1341160065) Muhammad Iskandar Z. (19 / 1341160019) Prisma Verninda (21 / 1341160018) PROGRAM STUDI JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITAL JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI MALANG
17
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

LAPORAN PRAKTIKUM TELEKOMUNIKASI DIGITAL

Modulasi Posisi Pulsa (PPM) dan DemodulasinyaNama : Adella Acqha

NIM

: 1341160040Kelas

: JTD 2B

Kelompok : 1Achmad Husni Mubarok(01 / 1341160056)Adella Acqha Vico Addina(02 / 1341160040)Dicky Eka Candra

(09 / 1341160065)Muhammad Iskandar Z.(19 / 1341160019)Prisma Verninda

(21 / 1341160018)

PROGRAM STUDI JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITAL

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI MALANG

2015Modulasi Posisi Pulsa (PPM) dan Demodulasinya

1.1. Tujuan Percobaan

Untuk melakukan percobaan untuk menghasilkan lebar sinyal PPM dari modulasi sinyal yang diberikan

1.2. Perangkat yang Dibutuhkan

Papan GOTT-ECS03-1 OP-AMP PPM Papan GOTT-ECS03-2 PPM Modulator Papan GOTT-ECS04-1 PPM Demodulator Gambar Modul GOTT-ECS03-1 OP-AMP PPM, GOTT-ECS03-2 PPM Modulator,

Dan GOTT-ECS04-1 PPM Demodulator

( Serial No. : 110460814891112)

Power Supply

Osiloskop

Kabel sinyal konektor

Kabel power DC1.3. Teori Dasar

Dalam jenis modulasi ini, amplifier dan lebar pulsa tetap konstan sementara posisi masing-masing pulsa dengan mengacu pada posisi pulsa referensi berubah sesuai dengan nilai sampel sesaat dari sinyal modulasi. Modulasi posisi pulsa diamati dari modulasi lebar pulsa. Setiap pulsa memiliki ujung yang terdepan dan ujung yang mengikuti dalam sistem ini yang terdepan dalam posisi tetap sementara ujung yang mengikuti bervariasi menuju atau menjauh terdepan sesuai dengan nilai sesaat dari sinyal sampel.

Gambar 2.1 PPM Modulator Model Graph.

Gambar 2.2 PPM Demodulator Model Graph.2-4: Circuit Diagram

Gambar 2.3 GOTT-ECS03-1 OP-AMP PPM

Gambar 2.4 GOTT-ECSO3-2 PPM modulator1.4. Langkah Percobaan

PPM Modulation1. Lihat gambar 2.3.atau papan GOTT-ECS03-1 OP-AMP PPM.

2. Pada input audio frekuensi sinyal terminal (Audio I / P-1), masukan 1kHz dan 3V amplitudo dalam gelombang sinusoidal dan input audio frekuensi sinyal terminal (Audio I / P-2), masukan 1kHz dan 3V amplitudo dalam gelombang segitiga..

3. Dengan menggunakan osiloskop, amati sinyal keluaran TP1 dan keluaran terminal PPM modulator (PPM O/P).

4. Catatlah hasil pengukuran pada table.

5. Lihat gambar 2.4 atau papan GOTT-ECS03-2 PPM Modulation.

6. Pada input audio frekuensi sinyal terminal (Audio I / P), masukan 1kHz dan 3V amplitudo dalam gelombang sinusoidal.

7. Dengan menggunkan osiloskop, amati sinyal keluaran TP1, sinyal keluaran TP2, sinyal keluaram TP3, sinyal keluaran TP4, sinyal keluaran TP5, dan keluaran terminal PPM modulator (PPM O/P).8. Aturlah VR1 untuk mendapatkan sinyal keluaran PPM modulator (PPM O/P).

9. Catatlah hasil pengukuran dalam table PPM Demodulation

1. Lihat gambar 2.5 atau papan GOTT-ECS04-1 PPM Demodulation.

2. Hubungkan TP 3 O / P ke CARRIER I / P dan output PPM modulator terminal (PPM 0 / P) untuk ppm masukan demodulator terminal (PPM I / P).

3. Aturlah VR 1 untuk meminimalisasi distorsi sinyal keluaran ICI.

4. Aturlah VR 2 dan VR 3 sampai kita mendapatkan sinyal demodulasi yang benar

5. Catatlah hasil pengukuran dalam table.

6. Dengan menggunakan osiloskop, amati sinyal input PPM, sinyal carrier, sinyal keluaran TP 1, sinyal keluaran TP 2, sinyal keluaran TP 3 , sinyal keluaran TP 4, sinyal keluara TP 5, sinyal keluaran TP 6, dan frekuensi sinyal keluaran terminal audio.

7. Catat hasil pengukuran dalan table1.5 Hasil Pengamatan

Table 1.5.1 Hasil Pengukuran OP-AMP PPM.

Titik PengujianBentuk Sinyal KeluaranKeterangan

Audio I/P 1

Frekuensi = 1,002 kHz

Periode = 0,99 ms

Vp-p = 3,12 Vp-p

Volt/Div = 10V/Div

Time/Div = 500 s/Div

Hasil keluaran pada osiloskop merupakan sinyal informasi 1 dari GF 1 berupa sinyal input audio. Bentuknya gelombang sinus biasa.

Audio I/P 2

Frekuensi = 1 kHz

Periode = 1 ms

Vp-p = 3,04 Vp-p

Volt/Div = 10 V/Div

Time/Div = 500 s/Div

Komentar :

Hasil keluaran pada osiloskop merupakan sinyal informasi 2 dari GF 2 berupa sinyal input audio. Bentuknya gelombang segitiga.

TP1

Frekuensi = 97,46 Hz

Periode = 10,26 ms

Vp-p = 22,6 Vp-p

Volt/Div = 50 V/Div

Time/Div = 10 ms/Div

Hasil keluaran pada osiloskop merupakan sinyal keluaran dari IC LM741 yang telah dikuatkan sebesar 7,43 kali dari masukannya. Bentuknya berupa inyal kotak.

PPM O/PFrekuensi = 50,2 Hz

Periode = 19,92 ms

Vp-p = 11 Vp-p

Volt/Div = 50 V/Div

Time/Div = 10 ms/Div

Hasil keluaran pada osiloskop merupakan sinyal keluaran dari OP-AMP PPM. Bentuknya berupa deretan amplitude tegak.

Table 1.5.2 Hasil Pengukuran PPM modulator.Titik PengujianBentuk Sinyal KeluaranKeterangan

Audio I/P

Frekuensi = 998 Hz

Periode = 1,002 ms

Vp-p = 3,12 Vp-p

Volt/Div = 20 V/Div

Time/Div = 500 s/Div

Hasil keluaran pada osiloskop merupakan sinyal informasi dari Generator Fungsi berupa sinyal input audio. Bentuknya gelombang sinus biasa.

PPM O/P

Frekuensi = 11,24 kHz

Periode = 88,96 s

Vp-p = 9,36 Vp-p

Volt/Div = 20 V/Div

Time/Div = 50 s/Div

Hasil keluaran pada osiloskop merupakan sinyal yang dites di antara Pin 4 dan Pin 7 IC1 LM555. Bentuknya berupa sinyal kotak.

TP1

Frekuensi = 11,06 kHz

Periode = 90,42 s

Vp-p = 3,76 Vp-p

Volt/Div = 20 V/Div

Time/Div = 50 s/Div

Hasil keluaran pada osiloskop merupakan sinyal yang dites di antara Pin 2 dan Pin 6 IC1 LM555. Bentuknya berupa sinyal segitiga.

TP2

Frekuensi = 11,25 kHz

Periode = 88,89 s

Vp-p = 12,4 Vp-p

Volt/Div = 20 V/Div

Time/Div = 50 s/Div

Hasil keluaran pada osiloskop merupakan sinyal keluaran dari Pin 3 IC1 LM555. Bentuknya berupa sinyal kotak.

TP3

Frekuensi = 11,02 kHz

Periode = 90,74 s

Vp-p = 16,5 Vp-p

Volt/Div = 20 V/Div

Time/Div = 100 s/Div

Hasil keluaran pada osiloskop merupakan sinyal keluaran dari modulator PPM atau dari Pin 3 IC3 LM555. Bentuknya menyerupai amplitudo tegak dengan bagian tegak yang sedikit tebal.

TP4

Frekuensi = 11,2 kHz

Periode = 89,29s

Vp-p = 4,88 Vp-p

Volt/Div = 20 V/Div

Time/Div = 50 s/Div

Hasil keluaran pada osiloskop merupakan sinyal yang dites di antara Pin 6 dan ground IC2 LM555. Bentuknya berupa sinyal saw tooth dengan amplitudo 0 V tiap setelah gelombangnya.

TP5

Frekuensi = 5,633 kHz

Periode = 0,177 ms

Vp-p = 13 Vp-p

Volt/Div = 20 V/Div

Time/Div = 100 s/Div

Hasil keluaran pada osiloskop merupakan sinyal keluaran dari Pin 3 IC2 LM555. Bentuknya berupa sinyal kotak dengan sedikit distorsi.

Table 1.5.3 Hasil Pengukuran PPM demodulator.

Titik PengujianBentuk Sinyal KeluaranKeterangan

TP1

Frekuensi = 11,26 kHz

Periode = 88,8 s

Vp-p = 1,6 Vp-p

Volt/Div = 5 V/Div

Time/Div = 50 s/Div

Hasil keluaran pada osiloskop merupakan sinyal keluaran dari IC1 LM741. Bentuknya berupa sinyal kotak.

TP2

Frekuensi = 13,17 kHz

Periode = 75,93 s

Vp-p = 3,6Vp-p

Volt/Div = 10 V/Div

Time/Div = 50 s/Div

Hasil keluaran pada osiloskop merupakan sinyal keluaran dari IC1 LM741 yang telah mengalami penguatan dari inputnya. Bentuknya berupa deretan sinyal kotak dengan sisi bawah yang meruncing.

TP3

Frekuensi = 11,19 kHz

Periode = 89,37 s

Vp-p = 2,48 Vp-p

Volt/Div = 10 V/Div

Time/Div = 50 s/Div

Hasil keluaran pada osiloskop merupakan sinyal masukan yang menuju Pin 10 IC3 MC1496. Bentuknya menyerupai sinyal kotak dengan sedikit distorsi di sisi bawah.

TP4

Frekuensi = 12,53 kHz

Periode = 79,8 s

Vp-p = 2,48 Vp-p

Volt/Div = 10 V/Div

Time/Div = 100 s/Div

Hasil keluaran pada osiloskop merupakan sinyal masukan yang menuju Pin 1 IC3 MC1496. Bentuknya berupa deretan sinyal kotak dengan sisi bawah yang meruncing.

TP5

Frekuensi = 11,27 kHz

Periode = 88,73 s

Vp-p = 4,4 Vp-p

Volt/Div = 20 V/Div

Time/Div = 50 s/Div

Hasil keluaran pada osiloskop merupakan sinyal keluaran dari Pin 12 IC3 MC1496. Bentuknya berupa sinyal kotak dengan sedikit distorsi di sisi bawahnya.

TP6

Frekuensi = 11,31 kHz

Periode = 88,42 s

Vp-p =0,43 Vp-p

Volt/Div = 2 V/Div

Time/Div = 50 s/Div

Hasil keluaran pada osiloskop merupakan sinyal yang dites di titik yang berada setelah keluaran pin 12 IC3 MC1496 dan C11. Bentuknya berupa sinyal segitiga.

Audio O/P

Frekuensi = 1,004 kHz

Periode = 0,996 ms

Vp-p = 1,12 Vp-p

Volt/Div = 5 V/Div

Time/Div = 1 s/Div

Hasil keluaran pada osiloskop merupakan sinyal hasil demodulasi PPM atau keluaran dari IC4 LM741. Bentuknya menyerupai sinyal sinus biasa dengan sedikit distorsi saat raise time.

1.6 Analisa

Dalam modulator VR 1 berfungsi untuk mensetting pulsa agar berbentuk kotak murni untuk memberi hasil yang sempurna saat keluaran modulator PPM. Untuk demodulator PPM sinyal carier di ambil dari TP3 modulator PPM dan sinyal informasi di ambil dari output modulator PPM. Di sini terdapat V2 dan V3 yang berfungsi untuk mengatur amplitudo dari demudolator. Sebelum ke output demudolator terdapat rangkaian LPF untuk memakai freq yang hanya di butuhkan saja.1.7 Kesimpulan

Dalam PPM, data yang ditransmisikan dengan pulsa pendek. Semua pulsa memiliki keduanya lebar yang sama dan amplitude,namun durasi antara mereka berbeda

LM555 adalah perangkat yang sangat stabil untuk menghasilkan penundaan waktu yang akurat atau osilasi. Terminal tambahan disediakan untuk memicu atau ulang jika diinginkan. Dalam modus waktu tunda operasi, saat itu justru dikendalikan oleh satu resistor dan kapasitor eksternal Hasil pulsa sebelum dan sesudah di demodulasi