LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM ANALISIS FISIKOKIMIA Penetapan Kadar Fe
dalam Air
Rabu/ 13.00-16.00Kelompok 3Disusun Oleh :
M. Fariz Effendi260110110147PembahasanAgis Maulana
Pratama260110110148PembahasanHendry260110110149Tujuan, Prinsip
danKesimpulan Ivo Ovia Airin260110110150Data PengamatanDhean Vetra
Anggara260110110151Teori DasarNafilah Najla
Widianti260110110152Alat dan Bahan Karina Novita
Sari260110110153Teori DasarShintya Noor
Amalya260110110154EditorAlhamzah Rachmat F.260110110155PembahasanM.
Faisal Febrian F.260110110156Pembahasan
LABORATORIUM ANALISIS FISIKOKIMIA FAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS
PADJADJARAN2013
Penetapan Kadar Fe dalam AirI. Tujuan1. Menentukan serapan
maksimum suatu larutan pada panjang gelombang tertentu.2.
Membuktikan Hukum Lambert - Beer, di tuangkan dalam bentuk kurva.3.
Menentukan kadar Fe dalam berbagai jenis sampel air
II. Prinsip1. Penentuan Panjang Gelombang Yang Menunjukkan
Serapan MaksimumSetiap zat menyerap cahaya pada panjang gelombang
tertentu.2. Hubungan Serapan Dengan Kadar Zat Dalam Larutan (Hukum
Beer Lambert). Jumlah cahaya yang di serap oleh suatu zat pada
panjang gelombang tertentu sebanding dengan kadar zat tersebut
dalam larutan .3. Penentuan Kadar Suatu Zat Dalam Larutan. Kadar
suatu zat dalam larutan dapat diketahui dengan membandingkannya
dengan kadar standar pada kurva standar.
III. Teori DasarSpektrofotometer UV-Vis (Ultra Violet-Visible)
adalah salah satu dari sekian banyak instrumen yang biasa digunakan
dalam menganalisa suatu senyawa kimia. Spektrofotometer umum
digunakan karena kemampuannya dalam menganalisa begitu banyak
senyawa kimia serta kepraktisannya dalam hal preparasi sampel
apabila dibandingkan dengan beberapa metode analisa (Herliani,
2008).Pengukuran menggunakan alat spektrofotometri UV-Vis ini
didasarkan pada hubungan antara berkas radiasi elektromagnetik yang
ditransmisikan (diteruskan) atau yang diabsorpsi dengan tebalnya
cuplikan dan konsentrasi dari komponen penyerap. Berdasarkan hal
inilah maka untuk dapat mengetahui konsentrasi sampel berdasarkan
data serapan (A) sampel, perlu dibuat suatu kurva kalibrasi yang
menyatakan hubungan antara berkas radiasi yang diabsorpsi (A)
dengan konsentrasi (C) dari serangkaian zat standar yang telah
diketahui (Henry dkk, 2002)Prinsip dari spektrofotometri UV-VIS
senyawa yang menyerap cahaya dalam daerah tampak (senyawa berwarna)
mempunyai elektron yang lebih mudah dipromosikan dari pada senyawa
yang menyerap pada panjang gelombang lebih pendek. Jika radiasi
elektromagnetik dilewatkan pada suatu media yang homogen, maka
sebagian radiasi itu ada yang dipantulkan, diabsorpsi, dan ada yang
transmisikan. Radiasi yang dipantulkan dapat diabaikan, sedangkan
radiasi yang dilewatkan sebagian diabsorpsi dan sebagian lagi
ditransmisikan. Nitrat dibentuk dari Asam Nitrit yang berasal dari
ammonia melalui proses oksidasi katalitik. Nitrat adalah bentuk
senyawa yang stabil dan keberadaannya berasal dari buangan
pertanian, pupuk, kotoran hewan dan manusia dan sebagainya. Nitrat
dalam air dengan suasana asam (dengan penambahan dan asam
sulfanilat) membentuk senyawa kompleks yang berwarna kuning. Warna
kuning yang terjadi diukur intensitasnya dengan spektrofotometer
pada panjang gelombang 420 nm (Herliani,2008).Ada dua aspek yang
dapat di ukur dengan alat spektroskopi UV-Vis yaitu aspek
kualitatif dan kuantitatif spektroskopi UV-Vis:1. Aspek Kualitatif
Secara kualitatif, spektroskopi UV-Vis dapat menentukan panjang
gelombang maksimal, intensitas, efek pH dan pelarut.2. Aspek
KuantitatifDalam aspek kuantitatif, suatu berkas radiasi dikenakan
pada cuplikan dan intensitas sinar radiasi yang diteruskan diukur
besarnya radiasi yang diserap oleh cuplikan ditentukan dengan
membandingkan intensitas sinar yang diteruskan dengan intensitas
sinar yang diserap jika tidak ada spesies penyerap
(Anonim,2011).Jika suatu molekul bergerak dari suatu tingkat energy
tinggi ke tingkat energy rendah maka beberapa energy akan
dilepaskan. Energy ini dapat hilang sebagai radiasi yang dapat
dikatakan telah terjadi emisi radiasi. Jika satu molekul dikenai
suatu radiasi elektromagnetik pada frekuensi yang sesuai sehingga
molekul energi tersebut ditingkatkan ke level yang lebih tinggi,
maka terjadi peristiwa penyerapan (absorbsi) energi oleh molekul.
Supaya terjadi absorbsi, perbedaan energi antara dua tingkat energi
harus setara dengan energi foton yang diserap (Sastrohamidjojo,
1991).Persyaratan yang harus dipenuhi untuk absorbsi sinar tampak
adalah larutan harus berwarna. Spektroskopi UV-Vis digunakan untuk
cairan berwarna (Widyaningsih dan Faiqoh, 2012).Bagian-bagian dari
alat spektroskopi UV-Vis adalah:- sumber cahaya Sumber energy
cahaya yang biasa untuk daerah tampak dari spectrum itu maupun
daerah ultraviolet dekat dan inframerah dekat adalah sebuah lampu
pijar dengan kawat ranbut terbuat dari wolfram. Pada kondisi
operasi biasa, keluaran lampu wolfram ini memadai dari sekitar 235
atau 350 nm ke sekitar 3 m. energy yang dipancarkan olah kawat yang
dipanaskan itu beraneka ragam menurut panjang gelombangnya.-
Monokromator Ini adalah piranti optis untuk memencilkan suatu
berkas radiasi dari sumber berkesinambungan, berkas mana mempunyai
kemurnian spectral yang tinggi dengan panjang gelombang yang
diinginkan. Radiasi dari sumber difokuskan ke celah masuk, kemudian
disejajarkan oleh sebuah lensa atau cermin sehingga suatu berkas
sejajar jatuh ke unsure pendispersi, yang berupa prisma atau suatu
kisi difraksi..- Kuvet Merupakan wadah sampel. Kuvet yang baik
untuk spektroskopi UV-Vis yang terbuat dari kuarsa, yang dapat
melewatkan radiasi daerah ultraviolet ( < 350 nm). Kuvet yang
baik tegak lurus terhadap arah sinar untuk meminimalkan pengaruh
pantulan radiasi. kuvet harus memenuhi syarat-syarat diantaranya
adalah tidak berwarna sehingga dapat mentransmisikan semua cahaya,
permukaannya secara optis harus benar-benar sejajar, harus tahan
(tidak bereaksi) terhadap bahan-bahan kimia, tidak boleh rapuh dan
mempunyai bentuk yang sederhana. Pada pengukuran di daerah UV,
dipakai kuvet kuarsa, sedangkan kuvet dari kaca tidak dapat dipakai
sebab kaca mengabsorbsi sinar UV.Sedangkan pengukuran di daerah
sinar tampak (visible), dapat digunakan semua jenis kuvet
(Krisnandi IH, 2002).- Detector Detector berfungsi untuk menangkap
sinar yang merupakan sinar terusan dari larutan sampel.Di dalam
amplifier sinar tersebut diubah menjadi signal listrik.Prinsipnya
mengubah energy foton diluar yang jatuh mengenai sampel dan
mengubah energy tersebut menjadi besaran yang dapat diukur (Anonim,
2011).
IV. Alat dan BahanA. Alat Kuvet Labuukur 10 Ml Mikropipetdan tip
mikropipet Pipet tetes Spektrofotometer VIS
B. Bahan Aquadest FeroAmonium Sulfat, Fe(NH4)2(SO4)2.6H2O
Hidroksilammonium Klorida Natriumasetat (NaOAc) Phenanthrolin
Sampel air minumdarirumah Sampel air minumregistrasi
C. Gambar Alat Kuvet Labuukur Mikropipet
Pipet tetesSpektrofotometer VISV. Prosedur
Pertama disiapkan preparasi sampel, Sampel standar berisikan:
larutan Fero Amonium Sulfat, Phenantrolin, hidroksilammonium
klorida, natrium asetat. Larutan Fero Amonium Sulfat diambil dengan
volume yang beragam yakni 0,5 mL, 1 mL, 2 mL, 2,5 mL, 3 mL
menggunakan mikropipet dan dimasukkan ke dalam 5 buah labu ukur 10
mL yang berbeda. Setelah itu ditambah larutan lainnya dengan
komposisi yang sama di masing - masing labu ukur yakni Phenantrolin
500 mikroliter, hidroksilammonium klorida 100 mikroliter, natrium
asetat 800 mikroliter dan add aquadest sampai 10 mL (tanda batas).
Setelah Sampel standar dibuat kemudian dilanjutkan dengan pembuatan
blanko yang berisi Phenantrolin 500 mikroliter, hidroksilammonium
klorida 100 mikroliter, natrium asetat 800 mikroliter tanpa larutan
Fero Amonium sulfat dan add aquadest hingga tanda batas.Kedua
disiapkan preparasi sampel yang akan diuji terlebih dahulu, sampel
uji yang digunakan menggunakan air minum dari rumah dan sampel air
minum registrasi . Sampel air minum diambil sebanyak 5 mL kemudian
ditambah larutan lainnya dengan komposisi yang sama pada setiap
labu ukur yaitu Phenantrolin 500 mikroliter, hidroksilammonium
klorida 100 mikroliter, natrium asetat 800 mikroliter dan add
aquadest sampai 10 mL tanpa larutan fero ammonium sulfat yang
dimasukkan ke dalam labu ukur. Sampel yang telah disiapkan diuji
dengan instrument spektrofotometer vis dengan menguji blanko
terlebih dahulu. Lalu sampel standar dilakukan pengujian dari
volume terkecil hingga terbesar dan dilakukan pengujian terhadap
sampel air minum rumah dan registrasi. Sampel diukur dan dilakukan
pembacaan hasil absorbansi. Plot absorbansi terhadap panjang
gelombang dan siapkan kurva kalibrasi dengan mengukur absorbansi
dari masing-masing larutan. Hitung konsentrasi besi yang terdapat
dalam sampel.
VI. Data PengamatanPenentuan maksimumVolume
100uL5000,01960,01950,0192
5020,01950,01920,0193
5040,020,01940,0197
5060,02040,02030,0201
5080,02050,02030,0201
5100,02070,02030,0201
5120,02050,02040,0205
5140,02030,020,0201
5160,02020,01980,0197
5180,01980,01970,0198
5200,01970,01950,0194
5220,01920,0190,0189
5240,01870,01830,0184
5260,01780,01780,0177
Volume 200uL5000,03840,03860,0389
5020,03880,03880,0397
5040,03940,03920,0398
5060,03980,03980,0405
5080,04010,040,041
5100,04020,040,0408
5120,04060,04060,0412
5140,04020,04010,0406
5160,03980,03970,0402
5180,03890,03910,0399
5200,03860,03860,0391
5220,03740,03740,038
5240,03630,03620,0369
5260,03520,03510,0356
Volume 500uL5000,09620,09580,095
5020,0970,09660,0957
5040,09770,09770,0968
5060,0990,09880,0979
5080,09940,09940,0983
5100,09970,09950,0988
5120,10050,10020,0991
5140,09960,09940,0985
5160,09870,09880,0978
5180,09710,09710,0962
5200,09590,09560,0947
5220,09310,0930,0921
5240,09050,09050,0895
5260,08750,0870,0862
Volume 1 mL[nm]1.[A]2.[A]3.[A]
5000.17530.17520.1766
5020.17680.1770.1781
5040.17850.17820.1798
5060.18040.18060.1816
5080.18130.18110.1825
5100.18220.18210.1833
5120.18270.18240.1839
5140.18190.18180.183
5160.18080.18040.1818
5180.17740.17730.1783
5200.17440.17420.1756
5220.16980.16990.1712
5240.1650.16480.1658
5260.15890.1590.1602
5420.09210.09210.0932
5440.08410.08420.0852
5460.07630.07630.0775
5480.06610.06610.067
5500.05950.05940.0609
Volume 2 mL5000.33860.3390.3392
5020.34290.34380.3425
5040.34580.3460.346
5060.34880.34940.3491
5080.35110.35130.3511
5100.35220.35270.3524
5120.35280.35370.3532
5140.35190.35210.3518
5160.34930.35010.3496
5180.34270.34320.343
5200.33670.33690.3366
5220.32810.32870.3284
5240.31840.31890.3185
5260.30690.30750.307
Volume 2.5 mL5000.47720.47640.477
5020.48280.48250.4827
5040.48750.48670.4863
5060.49090.49090.491
5080.49440.49370.4949
5100.49650.49590.4961
5120.49760.49660.4971
5140.49570.49570.4963
5160.4930.49220.4928
5180.48380.48320.4835
5200.47480.47420.4745
5220.46250.46240.463
5240.4490.44830.4489
5260.43280.43250.4328
Volume 3mL5000.51520.51520.5149
5020.52270.52130.5213
5040.52570.52580.5263
5060.5310.53010.53
5080.53420.53370.5339
5100.53580.53540.5359
5120.53710.5370.5363
5140.53540.53460.535
5160.5320.53120.5318
5180.52180.52130.5218
5200.51240.51190.5119
5220.49960.49910.4988
5240.48460.4840.4839
5260.46690.46660.4671
Volume 4mL5000.71490.71640.7162
5020.72430.72520.727
5040.73060.73150.7308
5060.73740.73820.738
5080.74240.74270.7424
5100.74480.74550.7453
5120.74560.74780.7474
5140.74450.74450.7443
5160.73950.74010.7394
5180.72490.72560.7265
5200.71180.71240.7122
5220.69460.69530.6941
5240.67360.67410.6741
5260.64910.64980.6495
5280.6220.62240.6223
PERHITUNGANKonsentrasi stok larutan standar Fe2+ dari Ferro
ammonium sulfat adalah 10 mg/L atau 10 ppm.a. Konsentrasi larutan
standar Fe2+ 100 L atau 0,1 mL pada volume total larutan 10 mL.V1 x
M1 = V2 x M20,1 mL x 10 ppm = 10 mL x M2M2 = (0,1 mL x 10 ppm) : 10
mL = 0,1 ppmb. Konsentrasi larutan standar Fe2+ 200 L atau 0,2 mL
pada volume total larutan 10 mL.V1 x M1 = V2 x M20,2 mL x 10 ppm =
10 mL x M2M2 = (0,2 mL x 10 ppm) : 10 mL = 0,2 ppmc. Konsentrasi
larutan standar Fe2+ 500 L atau 0,5 mL pada volume total larutan 10
mL.V1 x M1 = V2 x M20,5 mL x 10 ppm = 10 mL x M2M2 = (0,5 mL x 10
ppm) : 10 mL = 0,5 ppmd. Konsentrasi larutan standar Fe2+ 1 mL pada
volume total larutan 10 mL.V1 x M1 = V2 x M21 mL x 10 ppm = 10 mL x
M2M2 = (1 mL x 10 ppm) : 10 mL = 1 ppme. Konsentrasi larutan
standar Fe2+ 2 mL pada volume total larutan 10 mL.V1 x M1 = V2 x
M22 mL x 10 ppm = 10 mL x M2M2 = (2 mL x 10 ppm) : 10 mL = 2 ppmf.
Konsentrasi larutan standar Fe2+ 2,5 mL pada volume total larutan
10 mL.V1 x M1 = V2 x M22,5 mL x 10 ppm = 10 mL x M2M2 = (2,5 mL x
10 ppm) : 10 mL = 2,5 ppmg. Konsentrasi larutan standar Fe2+ 3 mL
pada volume total larutan 10 mL.V1 x M1 = V2 x M23 mL x 10 ppm = 10
mL x M2M2 = (3 mL x 10 ppm) : 10 mL = 3 ppmh. Konsentrasi larutan
standar Fe2+ 4 mL pada volume total larutan 10 mL.V1 x M1 = V2 x
M24 mL x 10 ppm = 10 mL x M2M2 = (4 mL x 10 ppm) : 10 mL = 4
ppm
Volume Larutan StandarKonsentrasi dalam ppm (x)Respon Instrumen
(Absorbansi)Koreksi Respon Instrumen (y)X2 y2x.y
0.1 ml0,10,02046700,0100
0.2 ml0,20,04080,0203330,040,0004130,0040666
0.5 ml0,50,0999930,0795260,250,0063240,039763
1 ml10,1830,16253310,026420,162533
2 mL20.3532330,33276640,1107330,665532
2,5 ml2,50,49710,4766336,250,2271791.1916
3 mL30,53680,51633390,26659981,548999
4 ml40,7469330,726466160,5277532,905864
Jumlah13.32,3145936,551,16542186,52
Rata-rata1,66250,28932375
Perhitungan untuk mendapatkan persamaan kurva kalibrasi:
Jadi, persamaan garis yang didapat dari kurva kalibrasi adalah
dengan x adalah konsentrasi Fe dan y adalah respon instrumen atau
absorbansi.
Konsentrasi Fe dalam sampel 1 (sampel air teregistrasi):
ppm atau 0,427 mg/L atau 0,427 g/mL.
Konsentrasi Fe dalam sampel 2 (sampel air tidak
teregistrasi):
ppm atau 1,8624 mg/L atau 1,8624 g/mL.
VII. PembahasanPada percobaan Analisis Fisikokimia kali ini,
dilakukan uji menggunakan metode kolorimetri yang bertujuan untuk
menganalisis penentuan kadar besi dalam sampel air minum
(terigistrasi & tidak teregistrasi) dengan teknik
spektrofotometri Visible. Pada metode ini, yang digunakan sebagai
sumber energi adalah cahaya tampak, yakni spektrum
elektromagnetiknya dapat ditangkap oleh mata manusia. Tujuan
penggunaan spektrofotometri visible karena logam besi mempunyai
panjang gelombang lebih dari 400nm, sehingga jika menggunakan
spektrofotometri UV, logam besi dalam sampel tidak terdeteksi.
Prinsip kerja spektrofotometri adalah menggunakan instrumen obat
atau molekul dengan radiasi elektromagnetik, yang energinya sesuai.
Interaksi tersebut akan meningkatkan energi potensi elektron pada
tingkat aksitan. Apabila pada molekul yang sederhana tadi hanya
terjadi transisi elektronik pada suatu macam gugus maka akan
terjadi suatu absorbsi yang merupakan garis spektrum.Dilakukan
pembuatan larutan standar terlebih dahulu sebelum menentukan kadar
Fe dalam sampel pada metode spektrofotometri visibel ini. Tujuannya
adalah untuk mendapatkan kurva kalibrasi yang nantinya akan
digunakan untuk menghitung kadar besi dalam sampel air. Mula-mula
dimasukkan larutan standar ferro amonium sulfat ke dalam
masing-masing labu ukur 10 ml sebanyak 0,5 mL, 1 mL, 2 mL, 2,5 mL,
dan 3 mL. Setelah itu ditambahkan hydroxylammonium klorida pada
setiap labu sebanyak 100 L. Analisis menggunakan visibel memiliki
syarat, yaitu sampel yang di analisis bersifat stabil membentuk
kompleks dan larutan berwarna. Maka, sampel air perlu ditambahkan
hydroxylammonium klorida untuk mereduksi Fe3+ menjadi Fe2+, karena
besi dalam keadaan Fe2+ akan lebih stabil dibandingkan besi Fe3+.
Setelah itu pada masing-masing tabung ditambahkan
1,1-phenanthroline sebanyak 500 L. Penambahan itu bertujuan karena
larutan besi tidak berwarna sehingga perlu ditambahkan larutan
1,1-phenanthroline agar membentuk kompleks larutan warna. Metode
ini hanya dapat dilakukan apabila sample memiliki warna, ini yang
menjadi kekurangan tersendiri dari metode tersebut. Pada kasus ini
sampel tidak berwarna, maka ditambahkanlah pereaksi spesifik yang
akan menghasilkan senyawa berwarna. Pereaksi yang digunakan harus
spesifik, yaitu hanya bereaksi dengan analit yang akan dianalisa.
Setelah itu natrium asetat ditambahkan sebanyak 800 L dan
dimasukkan aquades sampai 10 mL.Pada konsentrasi yang terlalu
pekat, kurva deret standar menjadi tidak linier. Ini disebabkan
karena pada konsentrasi yang terlampau tinggi, Kerapatan
antarpartikel akan semakin tinggi. Hal ini akan mempengaruhi
distribusi muatan, dan mengubah cara molekul melakukan serapan.
Oleh karena itu terkadang pada konsentrasi terlalu tinggi kurva
tidak linier. Itulah sebabnya pada pembuatan deret standar,
absorbansi dianjurkan tidak melebih 1. Jadi absorbansi deret
standar ada di dalam range 0-1.Setelah itu dibuat larutan blanko
yang berisi hydroxylammonium klorida 1,1-phenanthroline, dan
natrium asetat. Sampel yang digunakan dalam praktikum ini adalah
sampel air minum yang sudah teregitastrasi dan air minum yang belum
teregistrasi. Sampel air diambil sebanyak 5 mL kemudian ditambahkan
larutan lainnya yaitu 1,1-phenanthroline sebanyak 500 L,
hydroxylammonium klorida sebanyak 100 L, natrium asetat sebanyak
800 L, dan aquadest hingga volume mencapai 10 mL kedalam labu
ukur.Setelah itu dengan menggunakan spektrofotometri vis di panjang
gelombang 400-700 nm, larutan standar terlebih dahulu diuji untuk
dilihat absorbansinya. Absorbansi menjadi besar jika panjang
gelombangnya meningkat. Tapi dalam kondisi tertentu, absorbansi
akan kembali turun saat bertambahnya panjang gelombang. Selalu
diukur terlebih dahulu larutan blanko untuk setiap pergantian
pengukuran panjang gelombang dengan larutan blanko %
transmitansinya harus 100 . Larutan blanko yang digunakan adalah
pereaksi yang digunakan (tanpa sampel atau larutan Fe). Blanko
berfungsi untuk mengukur serapan pereaksi yang digunakan untuk
analisis kadar Fe sehingga jumlah serapan Fe sendiri adalah nilai
absorbansi larutan standar atau sampel (mengandung pereaksi dan Fe)
dikurangi serapan pereaksinya. Maka dari itu absorbansi yang
didapat pada pengukuran ini adalah serapan untuk Fe dalam
sampel.Absorbansi dari Spektrofotometri Vis harus dilakukan pada
panjang gelombang yang memiliki daya absorbansi paling tinggi
sehingga konsentrasi terbesar yang dapat dideteksi terdapat pada
titik ini, hal tersebut juga memungkinkan bahwa absoransi untuk
larutan encer masih dapat terdeteksi. Salah satu syarat panjang
gelombang yang digunakan adalah memenuhi hokum Lambert-Beer yaitu
dapat membentuk kurva absorbansi dan hal itu dimiliki oleh panjang
gelombang dengan absorbansi maksimal, selain itu panjang gelombang
ini juga memilki kepekaan maksimal karena terjadi perubahan
absorbansi yang paling besar. Pada saat menggunakan panjanng
gelombang yang memiliki daya absorbansi maksimal kemungkinan
terjadinya kesalahan sangat minimal. Panjang gelombang yang
mempunyai absorbansi maksimal, dibuat dengan cara membuat kurva
hubungan anatara absorbansi dengan panjang gelombang dari suatu
larutan standar dengan konsentrasi tertentu. Pada panjang gelombang
visible anatara 400 nm sampai 700 nm pada konsentrasi awal larutan
standar Fe sebesar 0,5 mL didapatkan hasil bahwa panjang gelombang
yang memiliki absorbansi maksimal terdapat pada panjang gelombang
512 nm, sehingga panjang gelombang ini dijadikan sebagai standar
untuk menghitung kadar larutan standar Fe dalam berbagai
konsentrasi.Setelah dilakukan pengukuran didapatkan hasil
absorbansi rata-rata larutan standar Fe2+ dari Ferro ammonium
sulfat yaitu 0.020467 pada konsentrasi 0.1 mL, 0.0408 pada
konsentrasi 0.2 mL, 0.099993 pada konsentrasi 0.5 mL, 0.183 pada
konsentrasi 1 mL, 0.353233 pada konsentrasi 2 mL, 0.4971 pada
konsentrasi 2.5 mL, 0.5368 pada konsentrasi 3 mL. dan 0.746933 pada
konsentrasi 4 mL. Selanjutnya dilakukan pembuatan kurva kalibrasi
antara konsentrasi Fe (sumbu x) dengan besarnya anbsorbansi (sumbu
y) sehingga setelah dilakukan perhitungan didapatkan persamaan
garis y = -11,76801 x + 5,0275. Konsentrasi Fe yang terkandung
dalam sampel selanjutnya akan dihitung dengan menggunakan peramaan
hasil dari absorbansi larutan baku yang telah dibuat berdasarkan
absorbansi yang dihasilkan oleh sampel.Pengujian dilakukan dengan
mengecek absorbansi sampel dengan menggunakan instrument yang sama
yaitu Spektrofotometri Vis, penggunaan alat yang sama adalah
ditujukan untuk mendapatkan kondisi yang sama untuk dibandingkan
dengan larutan standar yang sama-sama menggunakan alat tersebut.
Hasil absorbansi yang didapatkan untuk sampel air minum yang
memiliki nomor registrasi (Aqua Gelas) adalah 0.0003 pada panjang
gelombang 512 nm dari 5 mL larutan sampel dan untuk air minum yang
tidak teregistrasi didapatkan absorbansi sebesar 0.023 pada panjang
gelombang 512 nm dari sampel larutan sebanyak 5 mL. Setelah
absorbansi tersebut dimasukkan dalam persamaan didapatkan bahwa
kadar Fe dalam sampel air minum yang teregistrasi memiliki kadar
0,427 g/mL sedangkan untuk sampel kedua yaitu air minum yang tidak
teregistrasi memiliki kadar 1,8692 g/mL.
VIII. Kesimpulan1. Serapan maksimum dari air minum baik
teregistrasi maupun tidak teregistrasi berada pada panjang
gelombang 512nm, dengan absorbansi rata-rata dari 2,5mL larutan
sampel sebesar 0,023 untuk air minum tidak teregistrasi dan 0,0003
untuk air minum teregistrasi.2. Hukum Lambert-Beer terbukti seperti
yang terlampir pada kurva.3. Kadar Fe dalam sampel aqua
teregistrasi yaitu 0,427 mg/L sedangkan kadar Fe dalam sampel aqua
non registrasi yaitu 1,8624 mg/L
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Spektofotometri. Online at
http://www.chem-istry.org/artikel_kimia/
kimia_analisis/spektrofotometri/ (diakses 25 November 2013)Henry,A.
Suryadi MT. Arry Y,. 2002. Analisis Spektrofotometri UV-Vis Pada
Obat Influenza Dengan Menggunakan Aplikasi Sistem Persamaan
Linier.KOMMIT. Universitas GunadarmaHerliani, An an.
2008.Spektrofotometri. Pengendalian Mutu Agroindustri. Program
D4-PJJ.Krisnandi IH. 2002. Pengantar Analisis Instrumental. Bogor:
Sekolah Menengah Analisis Kimia Bogor. Hlm 23 dan 35.Widyaningsih E
dan Faiqoh CE. 2012. Spektroskopi UV-Vis. Online at
winchemistry.blogspot.com/2012/06/colorimetri.html (diakses 25
November 2013)