LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PERIKANAN
PERTUMBUHAN, REPRODUKSI, DAN KEBIASAAN MAKAN IKAN MAS (Cyprinus
carpio)Disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas
laporan akhir praktikum mata kuliah Biologi Perikanan semester
genapDisusun oleh :
Zahra Imma Ratu
230110130169
Dyah Hafizha
230110130170Bagus Renaldo
230110130178
Kelas C
Kelompok 7
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTANPROGRAM STUDI
PERIKANANJATINANGOR
2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat rahmat dan hidayah-Nya serta kerja keras penyusun
telah berhasil menyusun tugas laporan praktikum biologi perikanan
yang berjudul PERTUMBUHAN, REPRODUKSI, DAN KEBIASAAN MAKAN IKAN MAS
(Cyprinus carpio). Dengan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada
para penyusun yang telah mencurahkan pikiran, waktu, dan tenaganya,
sehingga laporan ini dapat di selesaikan.Laporan ini diharapkan
dapat membantu para mahasiswa untuk lebih menguasai dan mengerti
hal-hal yang di bahas dalam laporan dan dapat bermanfaat sebagai
panduan untuk menganalisa pertumbuhan, reproduksi dan kebiasaan
makan pada ikan mas.Kami telah menyelesaikan laporan ini dengan
sebaik-baiknya, tetapi kami sangat menerima kritik, usul, atau
saran sebagai bahan pertimbangan untuk penyempurnaan makalah di
masa mendatang.Jatinangor, Maret 2015Penyusun
DAFTAR ISI
Bab
Halaman
DAFTAR TABELiv
DAFTAR GAMBARv
DAFTAR LAMPIRANviI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang1
1.2 Tujuan Praktikum2II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Specimen
Ikan32.1.1 Klasifikasi Ikan Mas.32.1.2 Habitat dan Distribusi Ikan
Mas4
2.2 Hubungan Panjang Berat4
2.3 Tingkat Kematangan Gonad (TKG)5
2.4 Indeks Kematangan Gonad (IKG) 62.5 Fekunditas 72.6 Kebiasaan
Makan7III. METODELOGI PRAKTIKUM 3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Praktikum93.2 Alat dan Bahan 3.2.1 Alat yang Digunakan 93.2.2 Bahan
yang Digunakan93.3 Prosedur Kerja 9IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1
Hasil124.2 Pembahasan334.2.1 Pembahasan Pertumbuhan dan Ratio
Kelamin334.2.2 Pembahasan Reproduksi364.2.3 Pembahasan Food and
Feeding Habits36V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan385.2
Saran38DAFTAR PUSTAKA39LAMPIRAN41DAFTAR TABELNomor
Judul
Halaman
1 Data Pertumbuhan dan Ratio Kelamin Kelompok 7C12 2 Data
Reproduksi Kelompok 7C12
3 Data Food and Feeding Habits Kelompok 7C14
4 Data Pertumbuhan dan Ratio Kelamin Angkatan14
5 Pertumbuhan Ikan Mas Berdasarkan Kelas SL20 6 Data Regresi
Pertumbuhan Angkatan21
7 Hasil Pengamatan Angkatan24
8 Rasio Tingkat Kematangan Gonad26
9 Tingkat Kematangan Gonad Berdasarkan Kelas 27
10 Data Food and Feeding Habits Angkatan28DAFTAR GAMBARNomor
Judul
Halaman
1 Ikan Mas
4 2 Grafik Pertumbuhan Ikan Mas20
3 Grafik Rasio Kelamin21
4 Grafik Regresi Hubungan Panjang Berat24
5 Grafik Rasio Tingkat Kematangan Gonad27
6 Grafik Tingkat Kematangan Gonad berdasarkan kelas ukuran28
7 Grafik Komposisi Fitoplankton Angkatan
31 8 Grafik Total Chlorophycae31
9 Grafik Total Cyanophycae32
10 Grafik Total Bacillariophycae Angkatan32
11 Ikan yang Telah Dimatikan dengan sonde41
12 Perut Ikan yang Telah Dibedah41
13 Isi Perut Ikan yang Telah Dikeluarkan
42 14 Gonad Ikan yang Telah Dikeluarkan42
15 Gonad Ikan yang Diukur Panjangnya43
DAFTAR LAMPIRANNoJudulHal
1Pembedahan Ikan.. .......................40
BAB IPENDAHULUAN
1.1Latar BelakangIkan merupakan organisme bertulang belakang
atau vertebrata, habitatnya perairan, umumnya bernapas dengan
insang, bergerak dan menjaga keseimbangan tubuhnya dengan
sirip-sirip, dan bersifat poikilotermal. Ikan terdiri dari lebih
27,000 spesies di seluruh dunia. Secara taksonomi, ikan tergolong
kelompok paraphyletic yang hubungan kekerabatannya masih
diperdebatkan, biasanya ikan dibagi menjadi ikan tanpa rahang
(kelas Agnatha, 75 spesies termasuk lamprey dan ikan hag), ikan
bertulang rawan (kelas Chondrichthyes, 800 spesies termasuk hiu dan
pari), dan sisanya tergolong ikan bertulang keras (kelas
Osteichthyes). Ikan merupakan makanan manusia yang paling utama
sejak awal dari abad sejarah manusia. Daging ikan banyak mengandung
protein dan lemak, seperti juga daging-daging hewan ternak. Daging
ikan nudah dicerna dibandingkan tumbuh-tumbuhan. Kadar protein
dalam ikan dapat mencapai 13-20 %, sedangkan 60-80 % berupa air dan
selebihnya lemak. Daging ikan banyak mengandung vitamin-vitamin
terutama hatinya. Vitamin tersebut didapat dari plankton secara
langsung ataupun tidak langsung, yang menjadi makanan ikan.
Mengingat bahwa tiga perempat bagian dari permukaan bumi tertutup
dengan lautan dan banyak perairan tawar yang dihuni oleh
bermacam-macam ikan (Djuhanda 1981). Ikan dapat ditemukan di air
tawar, air payau maupun air asin pada kedalaman bervariasi, dari
dekat permukaan hingga beberapa ribu meter di bawah permukaan.
Mempelajari biologi spesies ikan merupakan suatu hal yang
dipelajari dalam Biologi Perikanan, hal-hal seperti pertumbuhan,
reproduksi yang meliputi tingkat kematangan gonad, indeks
kematangan gonad, fekunditas dan kebiasaan makanan adalah
contoh-contoh dari biologis ikan. Pengembangan spesies ikan untuk
dikelola menjadi ikan budidaya dan upaya pelestarian spesies ikan
yang akan mengalami kepunahan di perairan alaminya1.2Tujuan
Praktikum
Tujuan praktikum ini diantaranya:
1. Mengetahui pertumbuhan ikan baik panjang dan berat
2. Mengetahui hubungan antara panjang dan berat ikan 3.
Mengetahui ciri-ciri ikan yang sudah matang gonad dilihat dari
morfologi4. Memperoleh data indeks kematangan gonad antara ikan
yang satu dengan yang lain berdasarkan bobot ikan dan panjang tubuh
ikan.5. Mengetahui mengenai food and feeding habits ikan yang di
ujiBAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1Deskripsi Ikan MasIkan mas merupakan ikan konsumsi air tawar,
berbadan memanjang, sedikit pipih ke samping dan lunak. Ikan mas
yang terdapat di Indonesia merupakan ikan mas yang dibawa dari
Cina, Eropa, Taiwan dan Jepang. (Susanto, 2007). Bentuk tubuh ikan
mas agak memanjang dan memipih tegak (compressed). Mulutnya
terletak di bagian tengah ujung kepala (terminal) dan dapat
disembulkan (protaktil). Di bagian anterior mulut terdapat dua
pasang sungut, secara umum hampir seluruh tubuh ikan mas ditutupi
sisik. Sisik ikan mas berukuran besar dan digolongkan ke dalam
sisik tipe cycloid (lingkaran), sirip punggungnya (dorsal)
memanjang dengan bagian belakang berjari keras dan di bagian akhir
( sirip ketiga dan keempat) bergerigi. Letak sirip punggung
berseberangan dengan permukaan sirip perut (ventral). Sirip
duburnya (anal) mempunyai ciri-ciri seperti sirip punggung, yaitu
berjari keras dan bagian akhirnya bergerigi. Garis gurat sisi
(linea lateralis) berada di pertengahan tubuh dengan bentuk
melintang dari tutup insang sampai ke ujung belakang pangkal ekor.
(Amri 2008).
2.1.1 Klasifikasi Ikan Mas
Klasifikasi ikan mas (C.carpio) menurut Saanin (1984) adalah
sebagai berikut :
Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Subphylum: Vertebrata
Class
: Pisces
Subclass: Teleostei
Ordo
: Cyprinifarmes Subordo: Cyprinoidei
Famili
: Cyprinidae
Subfamili: Cyprininae
Genus
: Cyprinus Species: Cyprinus carpio
Gambar 1. Ikan MasSumber :
http://fl.biology.usgs.gov/Carp_ID/html/cyprinus_carpio.html2.1.2Habitat
dan Distribusi Ikan MasIkan mas hidup pada kolam air tawar dan
danau serta perairan umum lainnya. Ikan mas sangat peka terhadap
perubahan kualitas lingkungan. Ikan mas hidup diperiaran tawar yang
tidak terlalu dalam dan mempunyai aliran air yang tidak begitu
deras. Ikan mas dapat hidup pada ketinggian 600 meter di atas
permukaan air laut dengan suhu antara 25-30oC. Ikan Mas adalah ikan
air tawar yang mampu hidup di air payau seperti tambak atau
rawa-rawa di pesisir maupun muara sungai dengan kadar garam
25-30%.2.2Hubungan Panjang dan BeratBerat dapat dianggap sebagai
suatu fungsi dari panjang, sehingga model pertumbuhan berat
berkaitan dengan model pertumbuhan panjang. Hubungan panjang dengan
berat hampir mengikuti hukum kubik yaitu bahwa berat ikan sebagai
pangkat tiga dari panjangnya (Fafioye 2005).Effendie (1997)
menyatakan bahwa hubungan panjang berat menunjukkan pertumbuhan
yang bersifat relatif yang berarti dapat dimungkinkan berubah
menurut waktu. Apabila terjadi perubahan terhadap lingkungan dan
ketersediaan makanan diperkirakan nilai ini juga akan berubah.
Meretsky et al., (2000) dalam Rifqie (2012) menyatakan perubahan
bobot ikan dapat dihasilkan dari perubahan pakan dan alokasi energi
untuk tumbuh dan reproduksi, yang mengakibatkan bobot ikan berbeda
walaupun panjangnya sama.
Panjang dan berat diplotkan dalam suatu gambar makan didapatkan
persamaan W=aLb. Nilai b yang merupakan konstanta adalah harga
pangkat yang menunjukkan pola pertumbuah ikan (Effendi 1997).
Semakin besar nilai b, maka nilai faktor kondisi ikan akan semakin
besar. Faktor kondisi ini dapat mengindikasikan suatu kondisi
perairan. 2.3Tingkat Kematangan GonadTingkat kematangan gonad
adalah tahap tertentu dalam perkembangan gonad sebelum dan sesudah
ikan tersebut memijah. Umumnya pertambahan berat gonad pada ikan
betina 10-25% dari berat tubuhnya dan pada ikan jantan 5-10% dari
berat tubuhnya. Tiap-tiap spesies ikan pada waktu pertama kali
matang gonad tidak sama ukurannya. Demikian pula yang sama
spesiesnya ini berbeda pada lintang yang berbeda lebih besar dari
lima derajat, maka akan terdapat perbedaan dalam ukuran dan umur
ketika mencapai kematangan gonad (Effendie 1985).Faktor utama yang
mempengaruhi kematangan gonad ikan di daerah bermusim 4 adalah suhu
makanan, tetapi untuk daerah tropis faktor suhu secara relatif
perubahannya tidak besar dan umumnya lebih cepat. Dasar yang
dipakai untuk menentukan tingkat kematangan gonad dengan cara
morfologi ialah bentuk, ukuran panjang dan berat, warna dan
perkembangan isi gonad yang dapat dilihat. Perkembangan gonad ikan
betina lebih banyak diperhatikan daripada ikan jantan karena
perkembangan diameter telur yang terdapat di dalam testes (Effendi
1979).Kematangan gonad ikan pada umumnya adalah tahapan pada saat
perkembangan gonad sebelum dan sesudah memijah. Selama proses
reproduksi, sebagian energi dipakai untuk perkembangan gonad. Bobot
gonad ikan akan mencapai maksimum sesaat ikan akan memijah kemudian
akan menurun dengan cepat selama proses pemijahan berlangsung
sampai selesai. Menurut Effendie (2002), pertambahan bobot gonad
ikan betina pada saat stadium matang gonad dapat mencapai 10 25
persen dari bobot tubuh, dan pada ikan jantan 5 10 persen. Lebih
lanjut dikemukakan bahwa semakin bertambahnya tingkat kematangan
gonad, telur yang ada dalam gonad akan semakin besar.Tingkat
kematangan gonad ikan menurut Kesteven (Bagenal dan Braum, 1968)
:
1. Dara, Organ seksual sangat kecil berdekatan di bawah tulang
punggung. Testis dan ovarium transparan, tidak berwarna sampai
abu-abu. Telur tidak terlihat dengan mata biasa.
2. Dara berkembang, Testis dan ovarium jernih, abu-abu-merah.
Panjangnya setengah atau lebih sedikit dari panjang rongga bawah.
Telur satu persatu dapat terlihat dengan kaca pembesar.
3. Perkembangan I, Testis dan ovarium bentuknya bulat telur,
kemerah-merahan dengan pembuluh darah kapiler. Mengisi kira-kira
setengah ruang ke bagian bawah. Telur dapat terlihat oleh mata
seperti serbuk putih.
4. Perkembangan II, Testis putih kemerah-merahan. Tidak ada pati
jantan atau sperma kalau bagian perut ditekan. Ovarium berwarna
oranye kemerah-merahan. Telur jelas dapat dibedakan, bentuknya
bulat telur. Ovarium mengisi kira-kira 2/3 ruang bawah.
5. Bunting, Organ seksual mengisi ruang bawah. Testis warnanya
putih. Telur bentuknya bulat, beberapa daripadanya jernih dan
masak.
6. Mijah, Telur dan sperma keluar dengan sedikit tekanan.
Kebanyakan telurnya berwarna jernih dengan beberapa yang berbentuk
bulat telur tinggal dalam ovarium.
7. Mijah/salin, Belum kosong sama sekali. Tidak ada telur yang
bentuknya bulat telur.
2.4Indeks Kematangan GonadIndeks kematangan gonad adalah suatu
nilai dalam persen yang merupakan hasil dari perbandingan antara
berat gonad dengan berat ikan termasuk dengan berat gonadnya dikali
100 %. Indeks kematangan gonad dihitung dengan cara membandingkan
berat gonad terhadap berat tubuh ikan dengan rumus IKG = (Bg : Bt )
x 100 %. Perubahan yang terjadi di dalam gonad secara kuantitatif
dapat diketahui dari IKG. Sejalan dengan perkembangan kematangan,
berat gonad semakin bertambah. IKG akan mencapai maksimum sesaat
sebelum terjadi pemijahan (Yustina dan Arnentis
2002).2.5FekunditasFekunditas ikan ialah jumlah telur yang masak
sebelum dikeluarkan pada waktu memijah. Fekunditas demikian
dinamakan fekunditas individu atau fekunditas mutlak. Sedangkan
fekunditas relatif ialah jumlah telur per satuan berat atau panjang
ikan (Nikolsky 1963 )
Fekunditas adalah semua telur-telur yang akan dikeluarkan pada
waktu ikan melakukan pemijahan. Dengan mengetahui fekunditas dapat
ditaksir jumlah ikan yang akan dihasilkan dan juga dapat ditentukan
jumlah ikan dalam kelas umur tertentu. Faktor-faktor yang
mempengaruhi fekunditas anatara lain perbandingan induk betina dan
jantan. Faktor yang memegang peranan dalam mortalitas, factor
genetic serta respons terhadap makanan (Yasidi dkk 2005).Jumlah
telur yang terdapat dalam ovarium ikan dinamakan fekunditas mutlak
atau fekunditas total. Dalam ovarium biasanya ada dua macam ukuran
telur, yaitu telur yang berukuran besar dan yang berukuran kecil.
Ada telur yang berukuran besar akan dikeluarkan tahun ini, dan
telur yang berukuran kecil akan dikeluarkan pada tahun berikutnya,
tetapi sering terjadi apabila kondisi perairan baik telur yang
sekecilpun akan dikeluarkan menyusul telur yang besar (Nickolsky
dalam Effendi 1979).2.6Kebiasaan MakanKebiasaan makan ikan
merupakan kuantitas dan kualitas makanan yang dimakan oleh ikan.
Kebiasaan makan secara alami bergantung pada lingkungan tempat ikan
hidup. Berdasarkan kebiasaan makannya, ikan dapat dibedakan atas
tiga golongan, yaitu herbivora, karnivora dan omnivora. Akan tetapi
di alam sering sekali ditemukan tumpang tindih yang disebabkan oleh
keadaan habitat sekeliling tempat ikan hidup.
Makanan merupakan faktor yang dapat menentukan populasi,
pertumbuhan serta kondisi ikan. kebiasaan makanan dapat berbeda
dengan waktu lainnya walaupun dilakukan pada tempat yang sama, ini
disebabkan karena perubahan suasana lingkungan.BAB III
METOGOLOGI
3.1Waktu dan Tempat
Praktikum dilaksanakan pada hari Selasa, 3 Maret 2015 bertempat
di Laboratorium Fisiologi Hewan Air Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan Universitas Padjajaran3.2 Alat dan Bahan3.2.1 Alat1.
Penggaris: Untuk mengukur panjang ikan, gonad, hati,dan usus2.
Timbangan: Untung menimbang bobot ikan, gonad, dan hati
3. Mikroskop: Untuk mengamati dan mengidentifikasi
4. Cawan petri: Sebagai wadah
5. Sonde
: Sebagai penusuk untuk mematikan ikan
6. Diseccting Kit: Untuk membedah ikan
3.2.2 Bahan1. Ikan mas: Sebagai objek yang diamati2. Aquades :
Sebagai larutan pengencer3.3 Prosedur Kerja
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 HasilKelompok: 7 CHari/Tanggal: Selasa, 3 Maret 2015Spesies
ikan: Ikan MasAsal ikan: Waduk Cirata4.1.1 Hasil Pengamatan
Pertumbuhan dan Ratio Kelamin Kelompok 7
Tabel 1. Data Pertumbuhan dan Ratio Kelamin Kelompok 7C
Nama PraktikanPertumbuhanKelamin
Panjang (mm)Berat (gr)JantanBetina
TLSLFL
Zahra Imma Ratu
Dyah Hafizha
Bagus Renaldo195155-168(-
4.1.2 Hasil Pengamatan Reproduksi Kelompok 7Tabel 2. Data
Reproduksi Kelompok 7CTKGBG
(gr)PG (mm)IKG
(%)BH
(gr)HSI
(%)PH (mm)FekunditasDiameter Telur (m)Letak IntiDorman
Tengah (butir)Menuju Kutub (butir)Melebur (butir)
Bunting151059.81.240.7450------
Perhitungan IKG
Diketahui: Panjang Gonad= 105 mm
Bg
= 15 gram
Bt
= 168 gram
Ditanya:IKG= ?
Jawab:
Perhitungan HSIDiketahui: Bh
= 1,24 gram
Bt
= 168 gram
Panjang Hati = 50 mm
Ditanya:HSI= ?
Jawab :
Perhitungan Fekunditas
Tidak dilakukan, karena ikan yang diuji berkelamin jantan4.1.3
Hasil Pengamatan Food and Feeding Habits Kelompok 7
Tabel 3. Data Food and Feeding Habits Kelompok 7C
Jenis PakanKelompok Pemakan
FitoZooBentosBagian hewanBagian tumbuhanDentritusIkan
(----(-Omnivora
4.1.4 Hasil Pengamatan Pertumbuhan dan Ratio Kelamin
Angkatan
Hari/Tanggal: Selasa/3 Maret 2015
Spesies Ikan: Ikan Mas
Asal Ikan: Waduk Cirata
Jumlah Ikan: 66 ekorTabel 4. Data Pertumbuhan dan Ratio Kelamin
Angkatan
KelompokNamaPertumbuhanKelaminRasio
PraktikanPanjang (mm)BeratJantanBetinaKelamin
FLSLTL(gr)
1Ichfar JS145120185109-
Silfi Nur A.
Jason Tri
2Annisa Nur154130195131
Desi Triyani
M. Rizky
3Nurma W14512018098
M. Yogi A.
Rian R.
4Sheila A.180140200165
Riani A.
Rambo
5Safira A160135190137
Ira S.
Susetyo
6Rizka Dwi150125180127
Raka
Gilang N
7Jihan Refli158125197116
Debora H
Andi M
8Yulida175160195135
Endah
Ilham
9Syafarudin160125180106
Elisah F
Jamaludin
10Rionaldhie172155193119
Desinta
Rian Nur.
Suci F
11Cyntia K146135170120
Guntur H
Indri
Roury A
12Ai Siti 185175205143
Aida
Asep S
13Alan A.165155195160
Setyo W
Adinda
14Bella M180155190129
Rifki
Jamil
15Dony185160200157
Dwiki
Tanti K
16Mia180164203158
Siti S
Rahmat D
17Fikri K178162197125
T Alwie
Elsa
18Eifa14012017094
Eka
Hana
19Ade 168155187127
Tia
Yuyun Y
20Rahmat 193175210145
Annisa
Firhan
21Leni M187170200142
Jian
Angga
22Iqbal183165210134
Nielam
Abduyana
23Ganisa169146184124
Dea F
Refky
24Fauziah156138177111
Erik
Luthfan
25Taufiq165138200143
Puty
Fevi
26Zais188170200162
Zelikha
Rifki GP
27Teguh164150170118
Dyah
Wahyu
28Rika190175210153
Esti Mutia
Muammar
29Rahman180170210165
R. Nadya
Angga
30Ridwan167128187125
Sofie
Fadhil
31Ina176160196151
Raka
Indah
32Anggi169155185145
Nawang
Rocela
33Sarimanah165150190128
Reka
Novitasari
34Bastian180175200150
Sheillawati
Satria
35Adhar184170210128
Nuraya
Demas
36Detrik173160185128
Cleovanya
Gulam
37Aliyah159140175104
Aldwin
Arisca
38Yuliana193180200134
Candra
Nurul
39Ayu T165145180114
Elisa
Agung Rio
40Widi164155185121
Eki
Mediana
41Nabila178165200115
Hasbi
Dehan
42Santi195190200155
Riza
Fauzi
43Dea Hari16815018596.45
Satrio
Gun Gun
44Sintia175160198147.9
Thesar
M. Aditya
Ayu Nfs
45Dzaki184175190139.1
Zulfikar
Melinda
46Dini131120185141
Rayana
Adli
Rury
47Fahri . F190165215153
Risa
Musa
48Dita Tania219198165145
Windy
Rizal
49Aisyah . D205165215188
Syarifudin
Fathin
50Dhita . H185140150133
Syifa .Z
Dicky
51Riana . F165150185126
Hilman
Ardi
52Zahra177155195168
Dyah
Bagus
53Rahma175158195159
Aulia . R
Galdio
54Ali Aji176163190122
Rahman
R. Maria
55Hanna175170200130
Bayu . R
Ryan
56Ayu . M16515018098
Wildan . S
Choky
57Aisyah . A170160190130
Sabil
Fachri . A
58Resna14513516580
Rahmadi
Christoper
59Kalysta15313916498
Jumaidi
Yuki
60Dwi . M183175195139.96
Fadhillah
Agung . F
61Kartika177155193135.26
Rossa
Taufik . I
62M . Fahmi175143185144.28
Logica
R. Mawar
63Gilang170160190156.32
Geugeuh
Dina
64Kelana190182205170
Takbir
Silmi
65Sona178155190140.16
Reyhan
Eva
66Deny185160200160
Shafwan
Fahira
Chervin
Tabel 5. Pertumbuhan Ikan Mas Berdasarkan Kelas SL
NoKelas SLJantanBetina
180 9201
293 10550
3106 11872
4119 131133
5132 144123
6145 - 15782
7158 - 17072
8171 - 18300
9184 - 19610
Jumlah5412
66
Gambar 2. Grafik Pertumbuhan Ikan Mas
Gambar 3. Grafik Rasio Kelamin4.1.5 Hasil Regresi Pertumbuhan
Angkatan
Tabel 6. Data Regresi Pertumbuhan AngkatanKelSLBobotLog L (X)Log
W(Y)(Log L)2Log L.Log W
11201092.0791812462.0374264984.3229946544.236178965
21301312.1139433522.1172712964.4687564974.47579158
3120982.0791812461.9912260764.3229946544.140119913
41401652.1461280362.2174839444.6058655464.759004461
51351372.1303337682.1367205674.5383219654.551927978
61251272.0969100132.1038037214.3970316034.411487088
71251162.0969100132.0644579894.3970316034.328982629
81601352.2041199832.1303337684.8581448984.695511229
91251062.0969100132.0253058654.3970316034.246884148
101551192.1903316982.0755469614.7975529484.546136301
111351202.1303337682.0791812464.5383219654.429350019
121751432.2430380492.1553360375.0312196884.83450074
131551602.1903316982.2041199834.7975529484.827753865
141551292.1903316982.110589714.7975529484.622891544
151601572.2041199832.1958996524.8581448984.840026304
161641582.2148438482.1986570874.9055332714.869682123
171621252.2095150152.0969100134.8819565994.633154158
18120942.0791812461.9731278544.3229946544.102490429
191551272.1903316982.1038037214.7975529484.608027977
201751452.2430380492.1613680025.0312196884.848030666
211701422.2304489212.1522883444.9749023914.800569216
221651342.2174839442.1271047984.9172350434.716820738
231461242.1643528562.0934216854.6844232844.530903203
241381112.1398790862.0453229794.5790825044.376743867
251381432.1398790862.1553360374.5790825044.612158511
261701622.2304489212.2095150154.9749023914.928210381
271501182.1760912592.0718820074.7353731684.508604326
281751532.2430380492.1846914315.0312196884.900346004
291701652.2304489212.2174839444.9749023914.945984672
301281252.107209972.0969100134.4403338564.418629685
311601512.2041199832.1789769474.8581448984.802726631
321551452.1903316982.1613680024.7975529484.734112847
331501282.1760912592.107209974.7353731684.585481196
341751502.2430380492.1760912595.0312196884.881055491
351701282.2304489212.107209974.9749023914.700024204
361601282.2041199832.107209974.8581448984.644543602
371401042.1461280362.0170333394.6058655464.328811798
381801342.2552725052.1271047985.0862540724.797200967
391451142.1613680022.0569048514.6715116414.445728329
401551212.1903316982.082785374.7975529484.561990817
411651152.2174839442.060697844.9172350434.569564375
421901552.2787536012.1903316985.1927179744.991226244
4315096.452.1760912591.9843022324.7353731684.318022742
44160147.932.2041199832.1700562574.8581448984.78306436
45175139.142.2430380492.1434519995.0312196884.807844389
461201412.0791812462.1492191134.3229946544.468616073
471651932.2174839442.2855573094.9172350435.068186636
481981452.296665192.1613680025.2746709964.963938654
491651882.2174839442.2741578494.9172350435.042908517
501401332.1461280362.1238516414.6058655464.55805755
511501262.1760912592.1003705454.7353731684.570597984
521551682.1903316982.2253092824.7975529484.874165458
531581592.1986570872.2013971244.8340929864.840117389
541631222.2121876042.0863598314.8937739974.615419356
551701102.2304489212.0413926854.9749023914.553222113
56150982.1760912591.9912260764.7353731684.333089658
571601302.2041199832.1139433524.8581448984.659384785
58135802.1303337681.9030899874.5383219654.054216864
59139982.14301481.9912260764.5925124344.267226951
601751402.2430380492.1461280365.0312196884.813846841
611551352.1903316982.1303337684.7975529484.666137581
621431442.1553360372.1583624924.6454734344.651996461
631601562.2041199832.1931245984.8581448984.833909752
641821702.2600713882.2304489215.1079226795.04097379
651551402.1903316982.1461280364.7975529484.700732265
661601612.2041199832.2068258764.8581448984.864109012
jumlah144.1946140.0630813315.2045065306.1391544
Rumus Relasi Panjang dan Berat
Rumus mencari b
Gambar 4. Grafik Regresi Hubungan Panjang Berat4.1.6 Hasil
Pengamatan Reproduksi AngkatanTabel 7. Hasil Pengamatan
AngkatanKelTKGBW (gr)BG (gr)PG (mm)IKG (%)Berat HatiPanjang Hati
(mm)HSI (%)FekunditasDiameterLetak Inti
Tengah (butir)Menuju Kutub (butir)Melebur (butir)
1410914.3314015.14%0.26200.24%320044000
251311812015.93%1300.77%
34983.471403.67%0.67400.69%
451651713511.49%0.35350.21%
551371.711701.26%0.25650.18%
661271.41301.11%0.74250.59%
7611681507.41%1450.87%
861351813515.38%0.51300.38%
961068.431408.64%0.58250.55%
1051199.291208.47%0.54200.46%
1161209.21708.30%0.54300.45%
1211433.62602.60%0.79400.56%00000
13516010.76657.21%0.42240.26%
1461298.431406.99%0.58250.45%
1511571.261350.81%0.75400.48%
1611581.52900.96%0.47600.30%00000
17512513.2813011.89%0.16250.13%
1869410.6312012.75%0.34250.36%
19612711.5513010.00%0.35350.28%
2061458.23706.02%0.35200.24%
2141429.451107.13%0.46300.32%
225134166013.56%0.170.13%
232124261.64%0.3550.28%
2451111114011.00%0.2570.23%
2521434602.88%2.71.51.92%
2621622518.25%10.62%
27211812611.32%0.850.68%
2821534622.68%0.32150.21%00000
2921658.265.23%0.450.24%
302125812.56.84%0.6670.53%
3141514.4403.00%0.93250.62%283240000
325145197015.08%0.65290.45%
3311282401.59%0.5200.39%
345150107.14%10.67%
3521284903.23%0.41200.32%00000
36612811659.40%0.38150.30%
3761041111011.83%0.15100.14%
38513412.04709.87%1.01250.76%
39611416.186016.54%0.53300.47%
40612115.291414.46%0.532.70.44%1400665150
4111154.031103.63%0.82150.72%00000
42615514.558510.36%0.88200.57%
43596.4515.357018.93%0.3150.31%
445147.9321.415.516.91%0.7220.49%
455139.1410.876.58.47%0.611.50.44%
4661416816593.15%0.63250.45%
475193131557.22%0.65230.34%
485145239518.85%1320.69%
495188161209.30%0.6200.32%
5041336904.72%0.5350.38%
5111262.43501.97%0.34200.27%00000
5251681510.59.80%1.2450.74%
53615913.28709.11%0.8350.51%
5421224.17393.54%0.14150.11%
5561101115011.11%0.32250.29%
5669810.313511.74%0.5250.51%
5721302.56402.01%0.280.15%
586805.661107.61%0.41200.52%
595987.871168.73%0.28140.29%
6051408.38576.37%0.34220.24%13566731710
61613510.28828.24%0.67180.50%
6251449.761177.27%0.26120.18%
63515625.2210019.28%0.46150.30%
64517023.369215.93%0.18190.11%1111606159
6551409.24637.07%0.32250.23%1912529174
66616110.63847.07%0.45350.28%
Tabel 8. Rasio Tingkat Kematangan Gonad
Tingkat Kematangan GonadJumlah (ekor)
Dara 7
Dara Berkembang9
Perkembangan I0
Perkembangan II6
Bunting23
Mijah 21
Pulih salin0
Persentase TKG= Dara
= 10%
Dara berkembang= 14%
Perkembangan I= 0%
Perkembangan II= 9%
Bunting
= 34,8%
Mijah
= 31,8%%
Pulih salin
= 0%
Gambar 5. Grafik Rasio Tingkat Kematangan GonadTabel 9. Tingkat
Kematangan Gonad Berdasar Kelas
KelasDaraDara B.P. IP. IIBuntingMijahSalinPulih Salin
80-9200000100
93-10500012200
106-11811011500
119-13125003600
132-14411027300
145-15711015100
158-17012004300
171-18300000000
184-19600002000
Gambar 6. Grafik Tingkat Kematangan Gonad berdasarkan kelas
ukuran4.1.7 Hasil Pengamatan Food and Feeding Habits Angkatan
Tabel 10. Data Food and Feeding Habits AngkatanKelJenis
Pakankelompok
Fitozoobenthosbagianbagiandentritus ikanPemakan
hewantumbuhan
1Vv-----OMNIVORA
2Vv-----OMNIVORA
3Vv-----OMNIVORA
4Vv-----OMNIVORA
5Vv------
6--------
7-v-----KARNIVORA
8--------
9--------
10--------
11--------
12Vv-----OMNIVORA
13Vv-----OMNIVORA
14--------
15--------
16--------
17Vv-----OMNIVORA
18--------
19--------
20--------
21-v-----KARNIVORA
22V------herbivora
23V------herbivora
24V------herbivora
25V------herbivora
26Vv-----omnivora
27Vv----vomnivora
28vv-----omnivora
29vv-----omnivora
30v------herbivora
31v------herbivora
32v------herbivora
33vv-----omnivora
34vv-----omnivora
35v------herbivora
36v------herbivora
37v------herbivora
38-------tidak teriidentifikasi
39vv-v---omnivora
40---v---karnivora
41-------tidak teriidentifikasi
42-------tidak teriidentifikasi
43-------tidak teriidentifikasi
44-------tidak teriidentifikasi
45-------tidak teriidentifikasi
46v------HERBIVORA
47v-----HERBIVORA
48vv-----OMNIVORA
49v------HERBIVORA
50V------HERBIVORA
51vv-----OMNIVORA
52vv-----OMNIVORA
53V------HERBIVORA
54V------HERBIVORA
55v------HERBIVORA
56v------HERBIVORA
57vv-----OMNIVORA
58v------HERBIVORA
59v------HERBIVORA
60V------HERBIVORA
61V------HERBIVORA
62V------HERBIVORA
63vv-----OMNIVORA
64V------HERBIVORA
65V------HERBIVORA
66V------HERBIVORA
Gambar 7. Grafik Komposisi Fitoplankton Angkatan
Gambar 8. Grafik Total Chlorophycae Angkatan
Gambar 9. Grafik Total Cyanophycae Angkatan
Gambar 10. Grafik Total Bacillariophycae Angkatan4.2
Pembahasan4.2.1 Pertumbuhan dan Ratio Kelamin
a. Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah pertambahan ukuran, baik panjang maupun
berat. Dari data diatas, kelompok 7C mendapatkan panjang ikan mas
sebesar 195 mm dengan berat 168 gram. Dan untuk data angkatan,
panjang ikan mas terendah mempunyai panjang sebesar 20,5 mm, dan
yang tertinggi 215 mm. Bobot terendah 94 gram dan tertinggi 193
gram. Pertumbuhan ikan mas (Cyprinus carpio) dalam praktikum ini
tergolong sebagai pertumbuhan bertipe alometrik negatif, karena
nilai b = 0,7748 (data angkatan). Menurut Carlander (1969), bila
nilai b < 3 maka keadaan ikan dapat dikatakan kurus, dimana
pertambahan panjangnya lebih cepat dibandingkan beratnya.
Faktor-faktor yang berpengaruh pada pertumbuhan ikan sendiri
terdiri atas faktor internal dan eksternal. Contoh faktor internal
sendiri adalah keturunan, seks, umur dan kesehatan ikan, sedangkan
contoh faktor eksternal adalah makanan dan suhu perairan.
Kualifikasi pertumbuhan ikan mas yang tergolong alometrik
negatif dari hasil praktikum ini didukung pula hasil penelitian
Wage Komarawidjaja dkk (2005) dari BPPT yang juga mendapatkan hasil
pengukuran hubungan panjang-bobot ikan mas di Waduk Cirata dengan
nilai b = 2,8955 (< 3). Nilai b yang didapatkan dari hasil
penelitian tahun 2005 dibandingkan dengan hasil praktikum tahun
2015 terlihat jauh menurun. Beberapa faktor penyebab jauhnya nilai
b yang didapatkan antara lain kualitas data yang dihasilkan, dimana
penelitian para peneliti BPPT dilakukan secara lebih sistematis,
cermat dan teliti. Kemudian tingkat pencemaran yang ada di Waduk
Cirata belumlah semasif yang terjadi saat ini.
Penelitian yang dilakukan Wage Komarawidjaja dkk (2005) juga
memperlihatkan tingginya nilai unsur N dan P pada perairan Waduk
Cirata. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya eutrofikasi di Waduk
Cirata, ditunjukkan dengan konsentrasi klorofil- pada kedalaman 1
meter dengan konsentrasi rata-rata 24.08 g/L dan mengalami
penurunan setelah melebihi kedalaman 1 meter, dimana pada kedalaman
2 dan 3 meter, rata rata kandungan klorofil- berturut turut menjadi
20.44 g/L dan 17.18 g/L.Adanya perbedaan nilai klorofil- ini
berhubungan erat dengan penetrasi cahaya yang masuk ke dalam
perairan dan keberadaan organisme khususnya fitoplankton, dimana
fitoplankton yang memiliki klorofil- cenderung berada di kedalaman
yang masih terpengaruh oleh cahaya matahari, sehingga dominansi
fitoplankton ini dapat digambarkan oleh kandungan klorofil- yang
ada di perairan. Oleh karena itu, terjadinya penurunan kandungan
klorofil- pada kedalaman 2 meter dan 3 meter sangat terkait erat
dengan faktor intensitas cahaya dan suhu yang optimal. Sebaliknya
di permukaan perairan, kecenderungan rendahnya kandungan klorofil-
karena suhu di permukaan cukup tinggi sehingga keberadaan
fitoplankton sedikit. Namun demikian, dari sisi kandungan klorofil-
secara umum, perairan menunjukkan kondisi lingkungan dengan tingkat
kesuburan yang tinggi yang dikenal dengan perairan yang sudah
eutrof. Hal tersebut ditunjukkan oleh kandungan klorofil- yang
lebih besar dari 10 g/L, termasuk kategori eutrof, sebagaimana
disebutkan oleh oleh Novotny dan Olem, 1994 dalam Effendie
(1997).Faktor lainnya yang perlu diperhatikan adalah kandungan P
(phosphor) pada perairan Waduk Cirata. Hasil pengukuran Wage
Komarawidjaja dkk (2005) menunjukkan bahwa konsentrasi total P
rata-rata berkisar di bawah 0.16 mg/l untuk semua kedalaman yang
diukur (1-3 m). Pada umumnya dalam perairan yang alami, kandungan
total fosfor tidak lebih dari 0,1 mg/l, kecuali pada perairan yang
menerima berbagai macam limbah dari rumah tangga, limbah industri
dan limpasan dari pertanian yang umumnya menggunakan pupuk menurut
Novotny dan Olem, 1994 dalam Effendie (1997).
Dengan demikian, dari hasil perbandingan data klorofil-, total P
dan total, perairan Waduk Cirata termasuk ke dalam kategori eutrof.
Kondisi demikian, tidak menguntungkan bagi kelangsungan kehidupan
perairan, terutama untuk organisme yang tidak bisa berpindah dengan
bebas ke perairan yang lebih baik, seperti ikan budidaya yang
dipelihara dalam KJA.
Keadaan eutrof ini dapat mengakibatkan berkurangnya pakan alami
yang diperlukan untuk pertumbuhan, terjadi akumulasi senyawa toksik
yang menghambat pertumbuhan ikan, bahkan menimbulkan kematian.
Dampak yang lebih parah adalah terjadinya kerusakan genetik dari
kehidupan perairan.b. Rasio KelaminRasio kelamin ikan mas yang
diketahui dari praktikum kali ini adalah 82 % jantan dan 18 %
betina atau perbandingannya sekitar 1 : 4,5. Lagler et al. (1962)
menyatakan bahwa ikan mempunyai penampakan yang berbeda antara
jantan dan betinanya, yang meliputi ciri primer antara ovarium dan
testes maupun ciri sekunder. Ciri sekunder yang membedakan ikan mas
jantan dan betina adalah morfologi perut, warna, besar tubuh serta
lubang genitalnya. Terkait dengan rasio kelamin ikan mas, Menurut
Kiat (2004) dikatakan bahwa rasio jenis kelamin ikan tambra dan
jenis ikan air tawar lainnya selalu berubah tergantung populasi dan
kondisi perairan yang ada. Dengan demikian informasi mengenai rasio
jenis kelamin di atas dapat berubah tergantung situasi di perairan
itu sendiri.4.2.2 Reproduksi
Berdasarkan data hasil dari praktikum yang dilakukan, didapatkan
data kelompok kami yaitu dengan reproduksi pada ikan mas bobot
Gonad sebesar 15 gram, Indeks Kematangan Gonad menjadi 8,9 %, bobot
hati sebesar 1.24 gram, Heapato Somatic Index menjadi 0,74%. Nilai
fekunditas tidak didapatkan karena ikan berkelamin jantan. Ikan mas
kelompok kami masuk kedalam tingkat 5 yaitu bunting, dimana organ
seksual mengisi ruang bawah, testis berwarna putih, keluar sperma
apabila ditekan dibagian perut.
Data angkatan dengan jumlah 66 ekor ikan didapatkan hasil untuk
TKG Tingkat 5 (Bunting) mendominasi jika dibandingkan dengan
tingkat lain yaitu sebanyak 23 ekor ikan. 21 ekor termasuk tingkat
6 (Mijah), 9 ekor termasuk tingkat 2 (Dara Berkembang), 7 ekor
termasuk tingkat 1 (Dara) dan 6 ekor termasuk tingkat 4
(Perkembangan II). Hasil tersebut memperlihatkan bahwa 66 ekor ikan
sedang pada masa pemijahan. Jadi populasi ikan mas dari waduk
Cirata, dapat dikatakan sedang dalam masa pemijahan.
Selanjutnya dilakukan pengukuran panjang serta berat hati ikan
mas tersebut, didapatkan panjang hati 50 mm dan berat hati 1,24
gram. Perhitungan berat dan panjang hati dilakukan karena pada hati
terjadi vitelogenesis yaitu pembentukan kuning telur.
Vitellogenesis ini merupakan terjadinya pengendapan kuning telur
pada tiap-tiap individu. Hal ini menyebabkan terjadinya perubahan
pada gonad. Umumnya pertambahan berat gonad pada ikan betina
sebesar 10-15% dari berat tubuh dan ikan jantan sebesar 5-10% dari
berat tubuh4.2.3 Food and Feeding HabitsBerdasarkan data hasil dari
praktikum yang dilakukan, didapatkan data kelompok yaitu dengan
perhitungan panjang usus serta isi saluran pencernaan usus pada
ikan mas, mempunyai panjang usus sepanjang 35 cm. Melalui isi
saluran pencernaan pada ikan mas, didapatkan hasil bahwa ikan mas
merupakan pemakan tumbuhan. Hasil identifikasi saluran pencernaan,
hanya ada satu spesies fitoplankton yang ditemukan dan hanya
berjumlah 5. Jadi tidak dapat disimpulkan, ikan kelompok kami
pemakan apa, karena sedikitnya yang teridentifikasi. Berdasarkan
data angkatan, masih banyak yang tidak teridentifikasi juga. Ini
dikarenakan populasi ikan mas yang dipraktikan mengalami puasa
karena tidak diberi pakan (didiamkan) selama beberapa hari sebelum
diuji. Namun, ada banyak juga yang teridentifikasi, dan menyebutkan
ikan mas termasuk kelompok omnivora, dan ini sesuai dengan teori
yang ada bahwa ikan mas merupakan ikan pemakan segala.BAB V
PENUTUP
5.1KesimpulanDari hasil pembahasan di atas dapat ditarik
beberapa kesimpulan, diantaranya:
1. Ikan mas merupakan ikan yang termasuk hewan omnivor.
Makanannya dapat berupa fitoplankton atau zooplankton.2.
Berdasarkan praktikum, ikan mas mempunyai alometrik negative dimana
pertumbuhan berat lebih kecil dibanding panjang.
3. Rasio kelamin ikan mas lebih banyak jantan dibanding yang
berkelamin betina
4. Gonad ikan mas banyak pada tahap bunting dan mijah5.
Pertumbuhan ikan mengalami alometrik negative5.2
SaranDibutuhkan penelitian lebih lanjut pada ikan mas agar
mendapatkan hasil yang optimal. Dibutuhkan ketelitian pada
pengolahan data sehingga data yang dihasilkan akurat.DAFTAR
PUSTAKA
Amri. 2008. Membuat Pakan Ikan Konsumsi. Agromedia Pustaka.
Tangerang.
Carlander, K.D., 1969. Handbook of freshwater fishery biology,
volume 1. The Iowa State University Press, Ames. Iowa. 752 p.
Djuhanda, 1981. Dunia Ikan. Penerbit Armico. Bandung. 130
p.Effendie. 1985. Biologi Perikanan Bagian I Studi natural History.
Institut Pertanian Bogor. Bogor.Effendie. 1979. Metoda Biologi
Perikanan. Penerbit Yayayasan Agromedia. Bogor.Effendie. 1997.
Metodologi Biologi Perikanan. Yayasan Dewi Sri. Bogor. 122
hal.Effendie. 1997. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusatama.
YogyakartaIrawati. 2011. Kebiasaan Ikan Merah, Lutjanus boutton
(Lacepede, 1802) di Perairan Pallameang, Kabupaten Pinrang,
Provinsi Sulawesi Selatan. Skripsi. Fakultas Ilmu Kelautan dan
Perikanan. Universitas Hasanuddin. Makassar.
Kardi, Retna Handayani. 2013. Identifikasi Dan Keragaman
Ektoparasit Pada Ikan Maskoki (Carassius auratus) Dan Ikan Mas
(Cyprinus carpio) Yang Berasal Dari Lampung Dan Luar Lampung.
Skripsi. Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. 8 p
Kiat, Ng Chi. 2004. The Kings of the Rivers Mahseer in Malayan
and the Region. Selangor : Inter Sea Fishery.Komarawidjaja, Wage .,
Sutrisno Sukimin ., Entang Arman. 2005. Status Kualitas Air Waduk
Cirata dan Dampaknya Terhadap Pertumbuhan Ikan Budidaya.. Jurnal
Teknik Lingkungan 6. (1): 268-273
Lagler, K.F., J.E. Bardach, and R.R. Miller. 1962. Ichthyology.
John Willey and Sons, inc. New York.Rifqie, Gracia Levina. 2007.
Analisi Frekuensi Panjang dan Hubungan Panjang Berat Ikan Kembung
Lelaki (Rastrelliger kanagurta) di Teluk Jakarta. Skripsi. Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 7
pRinawatiasih. 2012. Pemberian Ekstrak Biji Pepaya (Carica papaya)
Pada Ikan Mas (Cyprinus carpio L.) Yang Terinfeksi Bakteri
Aeromonas hydrophila. Tesis. Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Purwokerto. 4 p
Susanto. 2007. Kiat Budidaya Ikan Mas di Lahan Kritis. Penebar
Swadaya, Jakarta.Taofiqurohman, Ankiq; Nurruhwati, Isni; Hasan,
Zahidah. 2007. Studi Kebiasaan Makanan Ikan (Food Habit) Ikan Nilem
(Osteochilus hasselti) di Tarogong Kabupaten Gaerut. Laporan
Penelitian. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas
Padjadjaran.Yasidi, F.,Aslan L.M, Asriyana., Rosmawati, 2005.
Penuntun Praktikum Biologi Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan. Universitas Haluoleo. Kendari.Yustina dan Arnentis, 2002.
Aspek reproduksi ikan kapiek (Puntius schwanefeldi Bleeker) di
Sungai Rangau - Riau, Sumatra. Jurnal Matematika dan Sains 7(1):
5-14.http://fl.biology.usgs.gov/Carp_ID/html/cyprinus_carpio.html.
Cyprinus carpio. 4 Maret 2015. 19:01.
LAMPIRANLampiran 1.Pembedahan Ikan Gambar 11. Ikan yang Telah
Dimatikan dengan sonde
(Sumber: Dokumentasi Praktikan Kelompok 7C) Gambar 12. Perut
Ikan yang Telah Dibedah
(Sumber: Dokumentasi Praktikan Kelompok 7C)
Gambar 13. Isi Perut Ikan yang Telah Dikeluarkan
(Sumber: Dokumentasi Praktikan Kelompok 7C) Gambar 14. Gonad
Ikan yang Telah Dikeluarkan
(Sumber: Dokumentasi Praktikan Kelompok 7C)
Gambar 15. Gonad Ikan yang Diukur Panjangnya
(Sumber: Dokumentasi Praktikan Kelompok 7C)Diambil satu ekor
ikan mas
Ikan dimatikan menggunakan sonde dengan cara kepala ditusuk pada
bagian depan kepala ikan
Panjang ikan diukur dengan penggaris, dan bobot ikan ditimbang
dengan timbangan
Bedah ikan dengan gunting dimulai dari bagian urogenital
melingkar menuju rongga perut depan hingga isi perut terlihat
Gonad diamati, dan di identifikasi tingkat kematangan gonad
(TKG) menurut Kesteven
Gonad diambil dan dipisahkan dari organ lain. Diukur panjang
gonad dan ditimbang bobot gonad
Diambil hati dan diukur panjang serta bobotnya
Usus diambil, kemudian dihitung panjangnya. Setelah itu, potong
usus ditengah-tengah
Urut usus dari anterior hingga keluar isi dari usus tersebut
Isi usus disimpan diatas preparat, jika diperlukan dapat
ditambah sedikit air
Preparat diamati dibawah mikroskop, dan diidentifikasi