1 LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK NEGERI 5 KENDAL Disusun oleh : Nama : Utami Febriya Sari NIM : 5401408009 Prodi : PKK S1 TATA BUSANA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011
1
LAPORAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2
DI SMK NEGERI 5 KENDAL
Disusun oleh :
Nama : Utami Febriya Sari
NIM : 5401408009
Prodi : PKK S1 TATA BUSANA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2011
2
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu kegiatan pendidikan
yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa perguruan tinggi. IKIP Negeri Semarang
walaupun statusnya sudah berubah menjadi Universitas Negeri Semarang (UNNES),
namun dalam perkembangannya masih memfokuskan untuk menciptakan dan mencetak
tenaga pendidik.
Universitas Negeri Semarang merupakan lembaga pendidikan tinggi yang salah
satu misi utamanya adalah menyiapkan, mencetak tenaga pendidik yang mampu dan
mempunyai kompetensi untuk siap bertugas dalam bidang pendidikan itu sendiri, baik
sebagai guru maupun sebagai tenaga kependidikan lainnya yang tugasnya bukan sebagai
guru. Oleh karena itu komposisi kurikulum pendidikan untuk program S1, Diploma dan
Akta tidak terlepas adanya Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang berupa praktik
pengajaran di sekolah-sekolah latihan bagi calon guru dan pratik non pengajaran bagi
para calon non kependidikan lainnya.
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ditujukan untuk membina mahasiswa
menjadi tenaga kependidikan yang profesional, bertanggung jawab, berdisiplin dan
mengetahui tata cara sebagaimana mestinya seorang guru, untuk mencapai tujuan
tersebut mahasiswa telah dibekali dengan berbagai mata kuliah yang akan menunjang
terhadap kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan 2 (PPL 2) dan menunjang terhadap
pengembangan profesionalismenya di lapangan yang sesungguhnya.
Atas dasar itu maka Universitas Negeri Semarang (UNNES) sebagai suatu
lembaga pendidikan tinggi yang menyiapkan tenaga kependidikan dan keguruan yang
memiliki kemampuan terapan, akademik dan profesional. Oleh karena itu, mahasiswa
diharuskan menempuh sejumlah komponen program pendidikan yang diselenggarakan
untuk mahasiswa yaitu berupa Praktik Pengalaman Lapangan 2 (PPL 2).
B. Tujuan
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam pelaksanaan PPL 2 :
1. Tujuan Umum
a. Membentuk mahasiswa praktikan agar dapat menjadi calon pendidik yang
profesional, sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi
4
yang meliputi kompetensi profesional, kompetensi personal dan kompetensi
kemasyarakatan.
b. Memberi bekal kepada mahasiswa praktikan agar memiliki kompetensi
profesional, kompetensi personal dan kompetensi kemasyarakatan.
c. Agar mahasiswa praktikan memiliki seperangkat pengetahuan, sikap dan
ketrampilan yang dapat menunjang tercapainya penguasaan kompetensi profesi,
kompetensi personal dan kompetensi kemasyarakatan.
2. Tujuan Khusus
a. Mengobservasi dan orientasi tentang kondisi fisik tempat latihan, struktur
organisasi, administrasi kelas, administrasi guru, tata tertib siswa dan guru,
kegiatan ekstrakulikuler.
b. Memperoleh informasi tentang pengembangan karir/profesi guru.
c. Mengobservasi secara langsung kegiatan belajar mengajar dan model-model
pembelajaran di sekolah latihan serta mendiskusikannya dengan guru pamong.
d. Membuat rencana kegiatan pembelajaran.
C. Manfaat
Program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) diharapkan dapat memberikan
manfaat terhadap semua komponen yang terkait yaitu mahasiswa praktikan, sekolah
latihan dan perguruan tinggi yang bersangkutan.
1. Manfaat bagi mahasiswa
a. Mengetahui dan melihat secara langsung KBM di kelas dan jenis pelaksanaan
pendidikan lainnya di sekolah latihan.
b. Mengetahui secara langsung kondisi fisik sekolah latihan sebagai lembaga
pendidikan.
c. Mendewasakan cara berfikir dan sikap sebagai pendidik serta meningkatkan daya
penalaran mahasiswa dalam melakukan penelaahan, perumusan dan pemecahan
masalah pendidikan yang ada di sekolah.
2. Manfaat bagi sekolah latihan
a. Sebagai bahan evaluasi dan masukan seputar penyelenggaraan pendidikan di
sekolah latihan.
b. Sebagai pendobrak memajukan ilmu-ilmu pembelajaran dengan metode yang
terbaru.
3. Manfaat bagi pihak UNNES
5
a. Memperoleh masukan tentang permasalahan pendidikan di lapangan sebagai
bahan pengembangan penilitian.
b. Memperluas dan meningkatkan jaringan kerja sama dengan sekolah terkait.
c. Memperoleh masukan tentang perkembangan pelaksanaan PPL, sehingga
kurikulum, metode dan manajemen KBM, di instansi dapat disesuaikan dengan
tuntutan yang ada di lapangan.
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Dasar Hukum
Adapun landasan hukum diselenggarakan PPL adalah :
1. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. PP No. 30 Tahun 1990, tentang Pendidikan Tinggi.
3. PP No. 38 Tahun 1992 tenaga Kependidikan.
4. Keputusan Presiden :
a. No. 271 Tahun 1965 tentang Pengesahan IKIP.
b. No. 128/M/1992 tentang Pengangkatan Rektor.
5. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional
a. No. 0463/O/1992 tentang status IKIP Semarang.
b. No. 056/U/1994 tentang pedoman penyusunan kurikulum pendidikan tinggi dan
penilaian hasil belajar.
c. No. 0182/O/1995 tentang organisasi dan tata kerja IKIP Semarang.
6. Keputusan Rektor
a. No. 52/1990 tentang pedoman Praktik Pengalaman Lapangan IKIP Semarang.
b. No. 06/1995 tentang Penyelenggaraan Pendidikan di IKIP Semarang.
c. No.29/1996 tentang perincian tugas bagian, sub bagian, dan Unit Pelaksanaan
Teknis di lingkungan IKIP Semarang.
Berdasarkan SK Rektor No. 10/2003 dijelaskan pula bahwa pelaksanaan Praktik
Pengalaman Lapangan 2 (PPL 2) di sekolah latihan berlangsung dua setengah bulan (16
Minggu) efektif dengan bobot 4 SKS.
Adapun persyaratan bagi peserta PPL 2 adalah :
a. Telah memperoleh 110 SKS termasuk di dalamnya telah lulus MKDK, SBM 2/IBM
2/DASPRO 2.
b. Memperoleh persetujuan dari ketua jurusan/Dosen Wali.
d. Mendaftarkan diri secara pribadi ke UPT PPL UNNES.
B. Dasar Implementasi
Pembentukan dan pengembangan kompetensi seorang guru sebagai usaha untuk
menunjang keberhasilan dalam menjalankan profesinya sangat diperlukan, mengingat
7
guru adalah petugas profesional yang harus dapat melaksanakan proses belajar mengajar
secara profesional dan dapat dipertanggungjawabkan.
Oleh karena itu, diperlukan suatu kegiatan yang dapat menunjang keberhasilan
kompetensi diatas. Salah satu bentuk kegiatan tersebut adalah Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL). Dengan adanya Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) mahasiswa
praktikan memperoleh pengalaman mengajar secara langsung di kelas.
C. Perangkat Pembelajaran Kurikulum Sekolah Menengah
Sesuai dengan kurikulum, dalam mengelola proses belajar mengajar, seorang guru
dituntut untuk melaksanakan langkah-langkah :
1. Menelaah isi GBPP penjabaran materi dan penyusunan pendekatan, metode dan
sarana dalam proses belajar mengajar dan alokasi waktu. Kegiatan ini disebut Analisis
Materi Pemelajaran.
2. Menyusun program tahunan dan program semester.
3. Menyusun persiapan mengajar.
4. Melaksanakan proses belajar mengajar.
5. Melaksanakan penilaian.
6. Melaksanakan perbaikan dan pengayaan.
Langkah-langkah diatas dijabarkan dalam perangkat pembelajaran yang terdiri
atas :
1. Analisis Materi Pelajaran (AMP).
2. Program Tahunan dan Program Semester.
3. Desain Pembelajaran.
4. Rencana Pemelajaran.
5. Analisis Hasil Ulangan Harian.
D. Kajian Perencanaan Pembelajaran
1. Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP)
GBPP merupakan pedoman perencanaan mengajar bagi guru. GBPP berisi
bahan kajian minimal yang harus dikuasai siswa untuk mencapai tujuan pengajaran,
baik tujuan instruksional umum maupun khusus. Fungsi dari GBPP adalah sebagai
acuan secara umum bagi pelaksanaan pembelajaran di sekolah.
2. Analisis Mata Pelajaran (AMP)
8
AMP merupakan hasil kegiatan yang berlangsung mulai guru menelaah isi
GBPP kemudian mengkaji materi dan menjabarkannya serta mempertimbangkan
penyajiannya. AMP berfungsi sebagai acuan untuk menyusun program pelajaran yaitu
program tahunan, program semester, satuan pelajaran dan rencana pemelajaran.
Sasaran AMP dan komponen utamanya :
a. Terjabarnya tema atau sub tema, konsep atau sub konsep, pokok bahasan atau sub
pokok bahasan.
b. Terpilihnya metode yang efektif dan efisien.
c. Terpilihnya sarana pemelajaran yang paling sesuai.
d. Tersedianya alokasi waktu sesuai lingkup materi.
3. Program Tahunan dan Program Semester
Program tahunan dan program semester merupakan sebagian dari program
pengajaran. Program tahunan memuat alokasi untuk setiap satuan bahasan pada setiap
semester. Program Tahunan berfungsi sebagai acuan membuat program semester,
sedangkan Program Semester berfungsi sebagai acuan menyusun satuan pelajaran,
usaha mencapai efisiensi dan efektifitas penggunaan waktu yang tersedia.
4. Satuan Pelajaran
Satuan Pelajaran merupakan salah satu bagian program pengajaran yang
memuat suatu bahasan untuk disajikan dalam beberapa kali pertemuan. Satuan
Pelajaran dapat digunakan sebagai acuan untuk menyusun rencana pemelajaran dan
acuan bagi guru untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar agar lebih terarah dan
berjalan efisien dan efektif.
Komponen Utama Satuan Pelajaran yaitu tujuan pemelajaran umum diambil
dari GBPP, tujuan pemelajaran khusus disusun guru, materi, kegiatan belajar
mengajar dan penilaian.
5. Analisis Hasil Ulangan Harian (AHUH)
Analisis Hasil Ulangan Harian adalah salah satu alat ukur yang digunakan
untuk mengetahui skor yang diperoleh masing-masing siswa, sejauh mana ketuntasan
belajar siswa secara individual maupun klasikal pada tiap pokok bahasan.
Fungsi dari Analisis Hasil Ulangan Harian adalah untuk mendapatkan umpan
balik tentang tingkat daya serap siswa terhadap materi pelajaran untuk satu satuan
bahasan baik perorangan ataupun klasikal.
Adapun ketentuannya adalah :
9
a. Daya serap perorangan seorang siswa dianggap telah tuntas belajar jika ia telah
mencapai skor 65 % atau nilai 6, 5.
b. Daya serap klasikal seorang siswa disebut telah tuntas belajar jika di kelas tersebut
telah terdapat 85 % yang telah mencapai daya serap lebih dari 65 %.
10
BAB III
PELAKSANAAN
A. Waktu dan Tempat
Sebelum pelaksanaan PPL 2 terlebih dahulu melaksanakan PPL 1 yang dilakukan
pada tanggal 09 Agustus s/d 21 Agustus 2011. PPL 2 dilaksanakan tanggal 22 Agustus
s/d 26 November 2011 di SMK Negeri 5 KENDAL , Jl. Kokrosono 75 Semarang
Telp.(024)3515701 Fax.(024)3564584 Kode pos 50178
B. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
Tahapan pelaksanaan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan 2 ( PPL 2 ) meliputi
:
1. Pengajaran Terbimbing
Praktek pengalaman PPL 2 merupakan tindak lanjut dari PPL 1 maka
praktikan tidak perlu mengadakan pembekalan, orientasi, observasi maupun
pengajaran model karena kegiatan tersebut telah dilaksanakan praktikan PPL 1. Oleh
karena itu tahapan awal dilakukan praktikan pada PPL 2 yaitu pengajaran terbimbing.
Pengajaran terbimbing adalah kegiatan pengajaran yang dilakukan oleh
praktikan dengan bimbingan guru pamong. Sesuai dengan tujuan dan fungsi PPL
tersebut diatas maka mahasiswa dituntut agar memiliki kemampuan diri agar dapat
melaksanakan kegiatan PPL dan tidak mengalami banyak permasalahan. Kemampuan
diri yang dimaksud antara lain :
a. Membuka Pelajaran
Dalam proses belajar mengajar praktikan selalu diawali dengan pemberian
salam kepada siswa, memberikan pertanyaan tentang materi yang telah diberikan
sebelumnya atau dengan memberikan gambaran yang mengarah kepada materi
yang akan dipelajari. Dengan demikian praktikan dapat mengetahui sejauh mana
kesiapan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Disamping itu juga mengetahui
daya ingat siswa. Sebelumnya praktikan menanyakan siapa yang tidak masuk dan
apa alasannya.
b. Komunikasi Dengan Siswa
Didalam melaksakan kegiatan pembelajaran, praktikan menggunakan
bahasa Indonesia untuk berkomunikasi dengan siswa. Penggunaan bahasa
Indonesia dalam proses pembelajaran dimaksudkan untuk mempergunakan
11
praktikan dalam menyampaikan materi kepada siswa yang mempunyai latar
belakang yang berbeda. Namun terkadang praktikan pun menggunakan bahasa
daerah yang biasa siswa gunakan sehingga praktikan akan lebih mudah untuk
berkomunikasi.
c. Metode Pembelajaran
Praktikan Menggunakan berbagai metode pembelajaran yang disesuaikan
dengan situasi dan kondisi siswa. Metode yang digunakan antara lain sebagai
berikut :
1. Metode Ceramah, praktikan menerangkan materi pelajaran kepada siswa
secara langsung. Metode ini digunakan pada jumlah siswa yang banyak.
2. Metode Demontrasi, Praktikan membawa atau memperlihatkan peralatan
praktek yang digunakan.
3. Metode Tanya Jawab, digunakan praktikan untuk mengetahui sejauh mana
tingkat pemahaman siswa tentang materi yang telah disampaikan. Namun
karena praktikan dalam menyampaikan materi kebanyakan dilakukan di
lapangan, maka praktikan juga menggunakan metode demonstrasi dimana
setiap praktek harus didahului dengan demonstrasi, sehingga seorang siswa
dapat mengambil contoh dari demonstrasi tersebut.
d. Penggunaan Media Pembelajaran
Media sangat penting untuk menunjang kegiatan pembelajaran. Setiap
memudahkan guru dalam penyampaian materi, media juga berguna untuk siswa
untuk memahami materi pembelajaran yang disampaikan. Media yang digunakan
praktikan antara lain papan tulis, buku pelajaran, dan buku ajar dari pemkot.
Semua itu digunakan dengan tujuan agar proses kegiatan belajar mengajar
berjalan dengan baik dan lancar.
e. Variasi Dalam Pembelajaran
Dalam kegiatan belajar mengajar diperlukan variasi agar siswa tidak jenuh.
penggunaaan teknik dan metode yang berbeda-beda dalam proses pembelajaran
dimaksudkan agar siswa terhindar dari kebosanan dan monoton. Praktikan
memberi materi kemudian diselingi dengan pertanyaan. Kadang-kadang siswa
disuruh diskusi untuk mengerjakan kalimat atau mengejrakan latihan. Praktikan
menggunakan teknik suara, yaitu tidak terlalu keras dan tidak terlalu pelan.
Usahakan terdengar sampai belakang.
f. Memberikan Penguatan
12
Praktikan memberikan penguatan kepada siswa agar siswa termotivasi
untuk menjadi lebih baik. Penguatan yang diberikan bisa berupa pujian terhadap
anak yang telah berhasil menjawab pertanyaan atau menyelesaikan tugas dengan
baik. Sehingga siswa tidak akan takut untuk menjawab atau mengemukakan
pendapatnya.
g. Menulis di Papan Tulis
Menulis di papan tulis harus memperhatikan besar kecil dan tebal tipis
tulisan agar siswa dapat melihat dengan jelas. Terutama siswa yang duduk di
bagian belakang. Saat menulis di papan tulis, praktikan harus dapat
mengendalikan siswa. Praktikan tidak boleh membelakangi, sehingga merasa
diperhatikan. Menulis dimulai dari sebelah kiri.
h. Mengkondisikan Situasi Belajar
Praktikan berusaha memahami situasi dan kondisi masing-masing siswa
dengan mengadakan pengamatan terhadap tingkah laku dan berusaha mengenal
lebih dekat dan memberikan tugas yang sesuai dengan kemampuan masing-
masing siswa, harus dapat menciptakan situasi belajar yang baik dalam kelas.
Selain itu juga dengan memberikan perhatian dan motivasi kepada siswa sehingga
pembelajaran akan berlangsung tertib.
i. Memberikan Pertanyaan
Setelah menyampaikan materi praktikan memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya hal yang kurang jelas atau tidak diketahui. Jika sudah tidak
ada yang bertanya praktikan memberikan pertanyaan dengan tujuan mengetahui
sejauh mana tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan.
Selain itu juga untuk memancing daya nalar dan kreativitas siswa.
j. Mengetahui Hasil Belajar
Praktikan memberikan penilaain terhadap hasil belajar siswa untuk
mengetahui tingkat keberhasilan dan penguasaan siswa terhadap materi yang
telah disampaikan. Ulangan harian dilaksanakan setelah beberapa pokok bahasan
selesai. Ulangan harian yang praktikan laksanakan dalam bentuk tes awal
pelajaran dan tes pada akhir pelajaran. Pelaksanaan penilaian terhadap LKS sesuai
dengan materi yang telah disampaikan begitupun dengan tugas lainnya. Jika hasil
ulangan baik berarti praktikan berhasil (tuntas) dalam penyampaian materi akan
tetapi jika yang diperoleh kurang memuaskan (jelek), maka dilaksanakan
13
perbaikan, namun karena praktikan selalu dilapangan maka setiap akhir pelajaraan
diadalan tes.
k. Memberikan Balikan
Setelah menyampaikan materi praktikan memberikan balikan kepada siswa
sehingga dapat diketahui apakah siswa sudah faham atau belum materi yang baru
saja disampaikan.
l. Menutup Pelajaran
Dalam setiap kegiatan belajar mengajar diakhiri dengan penutup. Dalam
menutup pelajaran ini, praktikan menyimpulkan materi yang telah disampaikan
atau dengan tugas untuk pertemuan selanjutkan serta tidak lupa mengucapkan
salam.
2. Pengajaran Mandiri
Pengajaran mandiri adalah kegiatan pelatihan mengajar dan tugas keguruan
lainya dengan mengkonsultasikan dahulu perangkat pengajarannya pada guru pamong
sebelum mengajar di kelas. Dalam hal ini, praktikan diberikan otoritas untuk
melaksanakan kegiatan pembelajaran di lapangan secara penuh, walaupun masih
dalam proses.
3. Pelaksanaan Tugas Keguruan Lainnya
Setelah bertugas mengajar dikelas, praktikan juga melaksanakan aktivitas
lainnya yang menunjang kegiatan belajar mengajar. Kegiatan ini meliputi kegiatan
apel tiap hari Rabu dan Sabtu, serta mengikuti senam pagi pada hari jum’at.
4. Pelaksanaan Ujian Praktikan Mengajar
Ujian praktikan mengajar dilakukan disaat praktikan mengajar beserta
penilaian yang didasarkan pada APKG yang telah dirumuskan sebelumnya oleh UPT
PPL Unnes. Ujian praktek mengajar dinilai oleh seorang dosen pembimbing dan guru
pamong.
5. Penyusunan Laporan
Kegiatan terakhir adalah penyusunan laporan. Dalam kegiatan inipun
memerlukan bimbingan, bimbingan ini dilakukan oleh koordinator guru pamong
untuk mendapat data-data yang akan digunakan untuk menyusun laporan kegiatan
praktek pengalaman lapangan, beserta koordinator dosen pembimbing untuk
mengetahui format penilaian laporan kegiatan praktik pengalaman lapangan.
14
C. Materi Kegiatan
Materi Kegiatan dalam Praktik Pengalaman Lapangan 2 (PPL 2) antara lain :
1. Observasi kondisi pembelajaran atau pengajaran terbimbing.
2. Membuat perangkat pembelajaran dengan bimbingan guru pamong dan dosen
pembimbing masing-masing.
3. Melakukan pengajaran di dalam kelas sesuai dengan bidang studi masing-masing
yang dibimbing oleh guru pamong dan dosen pembimbing masing-masing.
4. Melakukan pengajaran mandiri tanpa didampingi oleh guru pamong maupun dosen
pembimbing.
5. Mengadakan ulangan mengajar.
D. Proses Pembimbingan
Proses pembimbingan mahasiswa dengan guru pamong dilaksanakan pada waktu
luang atau di luar jam pelajaran. Dalam proses pembimbingan membicarakan hal-hal
mengenai perangkat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), pelaksanaan pembelajaran di
kelas serta hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Hal-hal yang dilakukan dalam proses pembimbingan antara lain :
1. Guru pamong memberikan pengarahan tentang hal-hal yang berkaitan dengan
bagaimana mengajar dengan baik dan benar.
2. Praktikan melihat secara langsung kegiatan belajar mengajar di kelas yang dilakukan
oleh guru pamong, agar praktikan dapat mengetahui bagaimana mengajar dengan baik
dan benar.
3. Guru pamong memberikan pengarahan kepada praktikan untuk belajar membuat
perangkat pembelajaran seperti : Analisis Materi Pelajaran (AMP), Program Tahunan
(Prota), Program Semester (Promes), Desain Pembelajaran dan Rencana Pembelajaran
(RP) yang nantinya digunakan dalam proses pembelajaran.
E. Hal-hal yang Mendukung dan Menghambat Selama PPL2
1. Hal-hal yang Mendukung
a. Adanya komunikasi yang terjalin antara praktikan dengan pihak sekolah sehingga
memudahkan koordinasi dalam melakukan dalam melakukan kegiatan belajar
mengajar.
b. Sarana dan prasarana yang memadai, SMK Negeri 5 kendal dilengkapi sarana
yang memadai untuk kelancaran proses belajar mengajar.
15
c. Hubungan antara praktikan dan guru pamong tidak terjadi stratifikasi yang artinya
status guru dan praktikan adalah sama-sama sebagai mitra kerja yang saling
melengkapi.
d. Kerjasama yang baik antara pihak sekolah dan praktikan.
e. Praktikan dianggap seperti layaknya warga sekolah sendiri, sehingga dilibatkan
dalam kegiatan-kegiatan yang ada di sekolah.
2. Hal-hal yang menghambat
a. Kurangnya pengalaman praktikan tentang proses pengajaran, terutama dalam hal
manajemen kelas yang sebenarnya sangat penting dalam proses mengajar.
F. Guru Pamong
Guru pamong yang membimbing mahasiswa praktikan pada mata diklat produktif
BB Siti mufarikhatun S.Pd Beliau adalah salah satu guru yang cukup senior di SMKN 5
kendal.
Guru pamong bidang produktif, BB Siti mufarikhatun S.Pd. Alhamdulillah banyak
membantu saya dalam menyiapkan prota, promes, silabus, dan rencana pelaksanaan
pembelajaran. Selain itu saya juga mendapatkan banyak pengalaman di dunia pendidikan
khususnya tentang metode pembelajaran untuk SMK di bidang busana butik.
G. Dosen Pembimbing
Dosen pembimbing untuk mahasiswa praktikan mata diklat produktif
BUSANA BUTIK adalah Urip Wahyuningsih, M.Pd. beliau membimbing kami dari
penerjunan sampai penarikan PPL tanggal 26 oktober 20101 Beliau membimbing
kami bagaimana cara mengajar dan mengelola kelas dengan baik.
Alhamdulillah banyak sekali ilmu yang saya dapatkan dari dosen pembimbing
tersebut dan Alhamdulillah lagi kedekatan emosional saya dengan dosen pembimbing
membuat bimbingan tidak canggung dan semakin menyenangkan.
16
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tugas seorang guru (praktikan) meliputi merencanakan dan mengaktualisasikan
apa yang direncanakan dalam proses pengajaran di kelas. Pedoman utama dalam
penyusunan perencanaan pemelajaran adalah SAP. Perencanaan Pebelajaran diperlukan
untuk memberikan gambaran arah bagi pencapaian tujuan belajar. Dalam
mengaktualisasikan proses pembelajaran, serta harus mempunyai kemampuan dalam
mengelola kelas.
B. Saran
Dari pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan 2 praktikan ingin memberikan
saran sebagai berikut :
1. Untuk UPT PPL UNNES :
a. Agar diperhatikan dalam memberi pengarahan tentang pelaksanaan PPL untuk
tahun berikutnya.
b. Program dari tahun ke tahun sangat banyak perbedaannya hal ini membingungkan
kepada mereka yang belum tahu gambaran PPL
2. Untuk SMK Negeri 5 Kendal
a. Sarana dan prasarana yang ada pada dasarnya sudah memadai dan untuk
kelangsungan proses pembelajaran alangkah baiknya ditingkatkan sesuai dengan
kebutuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama dibengkel
karena untuk menunjang penguasaan kompetensi sehingga diharapkan lulusannya
mudah mendapatkan pekerjaan.
b. Dari segi kedisiplinan siswa, sebagian besar siswa sudah mematuhi tata tertib
sekolah, namun ada beberapa siswa yang perlu ditingkatkan lagi segi
kedisiplinannya sehubungan dengan adanya beberapa siswa yang terlambat
masuk.
17
LAMPIRAN
18
BUKU ADMINISTRASI MENGAJAR
GURU
NAMA GURU PRAKTIKAN : utami febriya sari
NIM : 5401408009
JURUSAN : PKK,S1 TATA BUSANA
19
BIODATA
Nama : utami febriya sari
Tempat, Tanggal Lahir :KUDUS, 1 FEBUARI 1990
Alamat Sekolah : JL.BOGOSARI KENAL
Telp. Sekolah : 021 – 3515701
Alamat Rumah : JL KUDUS COLO KM 11 LAU RT 04 RW 02 DAWE
KUDUS
Telp/Hp. : 085741085571
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
NIM : 5401408009
Nomor KTP : 3324120906870002
Golongan Darah : 0
Catatan :
Semarang, 9 OKTOBER 2011
Guru PPL,
UTAMI FEBRIYA SARI
NIM. 5401408009
20
REFLEKSI DIRI
Nama : Utami febriya sari
NIM : 5401408009
Prodi : PKK,S1 TATA BUSANA
Refleksi diri ini ditulis untuk memberikan sedikit gambaran umum tentang
pelaksanaan praktik pengalaman lapangan ( PPL ) I di SMK Negeri 5
KENDALyang telah selesai dilaksanakan sejak tanggal 8 Agustus 2011 sampai
dengan 22 Agustus 2011.
Praktik Pengalaman Lapangan ( PPL ) I yang dilaksanakan di SMK Negeri
5 Kendal,memiliki banyak manfaat dan pengaruh bagi mahasiswa. Kita
memperoleh banyak pengalaman di sekolah praktik dan kita lebih bisa
mengembangkan potensi diri yang kita dapat / pelajaran sebelum kita diterjunkan
sebagai mahasiswa praktikan di sekolah tertentu. Pengalamannya lain apabila kita
akan terjun langsung ke masyarakat. Setidaknya kita sudah mempunyai sedikit
bekal dan ilmu yang dapat kita ajarkan kepada orang lain.
Keadaan dan suasana SMK Negeri 5 Kendal yang terletak di kota Kendal
yang lebih tepatnya berada di Jalan Bogosari Kendal, cukup nyaman dan kondusif
untuk kegiatan belajar mengajar. Sarana dan prasarana yang tersedia sangat
memadai untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Meskipun sebenarnya
fasilitas seperti ruang belajar, ruang praktik, perangkat / alat belajar dan perangkat
administrasi serta sarana – sarana lainnya yang sudah memenuhi standar ISO,
kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut berjalan dengan baik.dan siswanya
aktif.
Program keahlian yang diselenggarakan oleh SMK Negeri 5 Kendal terdiri
dari empat macam, yaitu Program Keahlian Teknik Sepeda Motor (TSM),
Program Keahlian Teknik Pemeliharaan Mesin Industri(TPMI), Program Keahlian
Rekayasa Perangkat Lunak (RPL),Program Keahlian Busana Butik (BB), Secara
umum fasilitas yang dimiliki oleh SMK Negeri 5 Kendal cukup lengkap untuk
menunjang proses kegiatan belajar mengajar. Termasuk laboratorium praktek /
bengkel yang penggunaanya dilakukan secara bergantian antara siswa kelas satu,
dua, dan tiga. Walaupun demikian, dirasa masih perlu penambahan fasilitas lain
guna kelancaran proses pendidikan.
Sesuai dengan jurusan pada saat kuliah, dalam pelaksanaan PPL, praktikan
mendapat kelas busana butik, tepatnya mata pelajaran busana bayi dan busana anak.Mata diklat ini disesuaikan dengan guru pamong yang ditunjuk oleh pihak
sekolah ( kepala sekolah ). Selama pelaksanaan PPL ini, peran guru pamong
sangat penting, karena praktikan belum banyak tahu tentang kondisi sekolah atau
siswa dan terutama menyangkut strategi pembelajaran yang tepat. Oleh karena itu
koordinasi dengan guru pamong sangat diperlukan. Menurut pengamatan
praktikan selama mengikuti guru pamong, beliau dalam mengajar sangat baik, dan
tegas. Tak jarang dalam proses pembelajaran, guru pamong memberikan nasihat-
nasihat yang sangat penting dan hukuman bagi siswa untuk menambah
21
TUGAS MENGAJAR TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012
HARI
KELAS/
PROG.KEAHLIAN JUMLAH
SISWA
JAM
PELAJARAN
KE
MATA
PELAJARAN/KOMPETENS
I
SENIN
SELASA
RABU
2 BB 30 2-9 BUSANA WANITA
KAMIS
JUMAT
X BB 35 1-3 BUSANA BAYI
SABTU
KENDAL 9 OKTOBER 2011
Waka Kurikulum
Teguh waluyo,Spd
NIP.1970071520080110
22
PERHITUNGAN LIBUR DAN HARI BELAJAR EFEKTIF
TAHUN PELAJARAN : 2010 / 2011
A. SEMESTER GANJIL
NO BULAN HARI
KALENDER
HARI LIBUR PENY
R.
RAPO
R
HARI
EFEKTIF M LK
H LU SMT JML
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 JULI 31 4 - - 9 13 18
2 AGUSTUS 31 5 3 - - 8 23
3 SEPTEMBER 30 4 7 2 13 14
4 OKTOBER 31 5 5 22
5 NOVEMBER 30 4 1 5 25
6 DESEMBER 31 4 1 11 10 26 1 4
Jumlah Dalam
Semester GASAL 184 26 11 14 19 70 1 106
B. SEMESTER GENAP
NO BULAN HARI
KALENDER
HARI LIBUR PENY
R.
RAPO
R
HARI
EFEKTIF M LK
H LU
SM
T JML
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 JANUARI 31 5 2 7 24
2 FEBRUARI 28 4 1 5 23
3 MARET 31 4 1 4 9 22
4 APRIL 30 4 1 4 9 21
5 MEI 31 5 1 6 25
6 JUNI 30 4 10 11 25 1 4
Jumlah Dalam
Semester GENAP 181 26 0 16 19 61 1 119
Keterangan :
M = Minggu Jumlah Hari Efektif Belajar :
LKH = Libur Khusus (Ramadhan/UAS/UAN) - Semester GASAL = 184 Hari LU = Libur Umum - Semester GENAP = 119 Hari
SMT = Libur Semester
23
DAFTAR PERANGKAT YANG TERSUSUN
Nama Guru PPL : UTAMI FEBRIYA SARI
Mata Pelajaran : BUSANA BAYI
No Jenis Perangkat Ketersediaan Tanda
Tangan Ket.
Ada Tidak
1 Daftar perangkat yang tersusun �
2 Program Semester �
3 Program Tahunan �
4 Analisis Urutan Pembelajaran �
5 Jadwal pembelajaran �
6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran �
7 Daftar Buku Pegangan �
8 Presensi dan Daftar Nilai �
9 Daya Serap Siswa �
10 Analisis Hasil Evaluasi �
11 Pelaksanaan Pengayaan �
12 Pelaksanaan Perbaikan/Remidiasi �
13 Silabus / Deskripsi Pembelajaran �
14 Agenda Guru �
15 Verifikasi soal ulangan �
16 Uraian tugas dan spesifikasi pekerjaan guru �
17 Uraian tugas / pekerjaan Pembina akdemik �
18 Perhitungan libur dan hari belajar efektif �
Kepala Sekolah
Drs. Sudar
NIP. 19640212 1989031010
24
No Semester KodeAlokasi
waktuKet
1 1 Melaksanakan Pemeliharaan Kecil 103 DKK 02 38x45'1.1 Mengidentifikasikan alat-alat jahit 8x45'1.2 Memperbaiki kerusakan kecil pada mesin 10x45'1.3 Memperbaiki kerusakan kecil pada mesin 10x45'1.4 Memelihara mesin 10x45'
2 Menggambar busana 103 KK 01 38x45'2.1 Memahami bentuk macam macam busana. 7x45'2.2 Mendiskripsikan bentuk proporsi dan anatomi beberapa tipe tubuh manusia. 7x45'2.3 Menerapkan teknik pembuatan desain busana. 10x45'2.4 Penyelesaian pembuatan gambar. 14x45'
3 Membuat pola (pattern Making) 103 KK 02 38x45'3.1 Menguraikan macam-macam pembuatan pola(teknik kontruksi dan teknik draping ) 16x45'3.2 Membuat pola 22x45'
4 Membuat busana wanita 103 KK 03 133x45'4.1 Mengelompokkan macam macam busana wanita 9x45'4.2 Memotong bahan 26x45'4.3 Menjahit busana wanita. 54x45'4.4 Menyelesaikan busana wanita dengan jahitan tangan. 16x45'4.5 Menghitung harga jual 14x45'4.6 Melakukan pengepresan. 14x45'
5 Membuat busana bayi 103 KK 06 57x45'5.1 Mengelompokkan macam-macam busana bayi 3x45'5.2 Memotong bahan 6x45'5.3 Menjahit busana bayi 34x45'5.4 Menyelesaikan busana bayi dengan jahitan tangan. 6x45'5.5 Menghitung harga jual 4x45'5.6 Melakukan pengepresan. 4x45'
6 Memilih bahan baku busana 103 KK 07 38x45'6.1 Mengidentifikasi jeis bahan utama dan bahan pelapis 10x45'6.2 Mengidentifikasi pemeliharaan bahan tektil 16x45'6.3 Menentukan bahan pelengkap 12x45'
7 Mengawasi mutu busana 103 KK 09 19x45'7.1 Memeriksa kualitas bahan utama 2x45'7.2 Memeriksa kualitas bahan pelengkap 2x45'7.3 Memeriksa mutu pola 4x45'7.4 Memeriksa mutu potong 4x45'7.5 Memeriksa hasil jahitan 7x45'
2 1 Menerapkan keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH) 103 DKK 01 38x45'
1.1 Mendiskripsikan keselamatan dan kesehatan Kerja 4x45'
1.2 Melaksanakan Prosedur K3 12x45'
1.3 Menerapkan konsep lingkungan hidup 6x45'
1.4 Menerapkan ketentuan pertolongan pertama pada kecelakaan 16x45'
2 Melaksanakan Layanan Secara Prima Kepada Pelanggan 103 DKK 03 38x45'
2.1 Melakukan komunikasi ditempat kerja 8x45'
2.3 Memberikan bantuan untuk pelanggan internal dan eksternal 14x45'
2.3 Belajar dalam satu tim 16x45'
3 Menggambar Busana 103 KK 01 38x45'
3.1 Memahami bentuk bagian-bagian busana 4x45'
3.2 Mendiskripsikan bentuk proporsi dan anatomi beberapa tipe tubuh manusia 4x45'
3.3 Menerapkan teknik pembuatan desain busana 13x45'
3.4 Penyelesaian pembuatan gambar 17x45'
4 Membuat Pola (Pattern Making) 103 KK 02 38x45'
4.1 Mengungraikan macam-macam teknik pembuatan pola (teknik konstruksi dan teknik draping) 13x45'
4.2 Membuat Pola 25x45'
5 Membuat Busana Wanita 103 KK 03 76x45'
5.1 Mengelompokkan macam-macam busana wanita 6x45'
5.2 Memotong Bahan 12x45'
5.3 Menjahit Busana 38x45'
5.4 Menyelesaikan Busana Wanita dengan jahitan tangan 12x45'
5.5 Menghitung harga jual 4x45'
5.6 Melakukan Pengepresan 4x45'
6 Membuat busana anak 103 KK 05 38x45'
6.1 Mengelompokkan macam-macam busana anak 3x45'
6.2 Memotong bahan 5x45'
6.3 Menjahit busana anak 16x45'
6.4 Menyelesaikan busana anak dengan jahitan tangan. 6x45'
6.5 Menghitung harga jual 4x45'
6.6 Melakukan pengepresan 4x45°
8 Mengawasi Mutu Busana 103 KK 09 19x45'
7.1 Memeriksa kualitas bahan utama 2x45'
7.2 memeriksa kualitas bahan pelengkap 2x45'
7.3 Memeriksa mutu pola 4x45'
7.4 Memeriksa mutu potong 4x45'
7.5 Memerikasa hasil jahitan 7x45'
Waka Kurikulum Praktikan 1
Teguh Waluyo, S.Pd utami febriya sari
NIP. 19700715200811008 NIM. 5401408009
GE
NA
PG
AS
AL
PROGRAM TAHUNAN KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN BUSANA BUTIK
SMK NEGERI 5 KENDAL
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Mengetahui
Kepala Sekolah
NIP. 1964 0212 1989 031 010
Tim Pemnyusun Produktif Busana Butik
Siti Mufarikhatun,SPd
Kendal, September 2011
Guru Pembimbing
NIP. 197804162010012016
Dr. Sudar
25
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 1 Melaksanakan Pemeliharaan Kecil 38x45'
1.1 Mengidentifikasikan alat-alat jahit 8x45'
1.2 Mengoperasikan mesin dan kinerjanya 10x45'
1.3 Memperbaiki kerusakan kecil pada mesin 10x45'
1.4 Memelihara mesin 10x45'
2 2 Menggambar busana 38x45'
2.1 Memahami bentuk macam macam busana. 7x45'2.2 Mendiskripsikan bentuk proporsi dan anatomi beberapa tipe tubuh manusia. 7x45'
2.3 Menerapkan teknik pembuatan desain busana. 10x45'
2.4 Penyelesaian pembuatan gambar. 14x45'
3 3 Membuat pola (pattern Making) 38x45'
3.1 Menguraikan macam-macam pembuatan pola(teknik kontruksi dan teknik draping ) 16x45'
3.2 Membuat pola 22x45'
4 4 Membuat busana wanita 133x45'
4.1 Mengelompokkan macam macam busana wanita 9x45'
4.2 Memotong bahan 26x45'
4.3 Menjahit busana wanita. 54x45'
4.4 Menyelesaikan busana wanita dengan jahitan tangan. 16x45'
4.5 Menghitung harga jual 14x45'
4.6 Melakukan pengepresan. 14x45'
5 5 Membuat busana bayi 38x45'
5.1 Mengelompokkan macam-macam busana bayi 3x45'
5.2 Memotong bahan 5x45'
5.3 Menjahit busana bayi 16x45'
5.4 Menyelesaikan busana bayi dengan jahitan tangan. 6x45'
5.5 Menghitung harga jual 4x45'
5.4 Melakukan pengepresan. 4x45'
6 6 Memilih bahan baku busana 57x45'
6.1 Mengidentifikasi jeis bahan utama dan bahan pelapis 3x45'
6.2 Mengidentifikasi pemeliharaan bahan tektil 6x45'
6.3 Menentukan bahan pelengkap 34x45'
6x45'
7 Mengawasi mutu busana 4x45'
7.1 Memeriksa kualitas bahan utama 4x45'
7.2 Memeriksa kualitas bahan pelengkap 2x45'
7.3 Memeriksa mutu pola 4x45'
7.4 Memeriksa mutu potong 4x45'
7.5 Memeriksa hasil jahitan 7x45'
Kepala SMKN 5 Kendal
Siti Mufarikhatun S.Pd
NIP.197804162010012016
OktoberAguastusJuli
Teguh Waluyo
Kendal, September 2011
Ulangan Umum Akhir Sem
ester
Libur Sem
ester Genap/ G
asal
PROGRAM SEMESTER 1 KELAS X KOMPETENSI BUSANA BUTIK
SMK NEGERI 5 KENDAL
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
No Standar Kompetensi / Kompetensi Dasar KetNopemberSeptemberAlokasi
Waktu (Jam)
Desember
Perkiraan Libaur Bulan Ram
adhan dan sesudah Idul Fitri
Tim Guru Produktif Busana Butik
Libur Akhir Tahun Pelajaran 2011/ 2012
NIP. 197007152008011008
Guru 1
Perkiraan Libur Ram
adhan dan sesudah Idul Fitri
Ulangan Umum Tengah Sem
ester
Waka Kurikulum Guru Pembimbing
NIM. 540140809
utami febriyasari.
Mengetahui
NIP. 1964 021212 1989 031 010
Drs. Sudar
26
SILABUS
MATA PELAJARAN : Kompetensi Kejuruan Busana Butik KELAS/SEMESTER : X / 1 STANDAR KOMPETENSI : Membuat Busana Bayi KODE KOMPETENSI : 103 KK 06 ALOKASI WAKTU : 57 x 45 menit
KOMPETENSI DASAR
MATERI
PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN INDIKATOR
PENILAI
AN
ALOKASI
WAKTU
SUMBER
BELAJAR
KARAKTER
T
M
P
S
P
I
1. Mengelompokkan macam – macam busana bayi
� Macam –macam model busana bayi.
� Bagian –bagian busana bayi.
� Prosedur menjahit busana bayi.
� Menjelaskan macam –macam busana bayi.
� Menjelaskan bagian-bagian busana bayi.
� Memahami prosedur menjahit busana bayi.
� Memahami kesehatan dan keselamatan kerja.
� Dengan Gemar
membaca siswa dapat mengidentifikasi macam macm busana bayi.
praktek pengamatan.
2 jam
� Buku
Dasar Busana, Sanny Poespo
� Modul Pembuatan Busana bayi
� Job Sheet Busana bayi
� rasa ingin tahu � gemar
membaca.
27
WK1/1.0/09/ISO-FM
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( R P P )
Nama Sekolah : SMK N 5 Kendal
Mata Pelajaran : Kompetensi kejuruan busana butik
Kelas / Semester : X / I
Alokasi Waktu : x 45 menit.
A. Standar Kompetensi : 1 Membuat busana bayi
B. Kompetensi Dasar : Mengelompokkan macam-macambusana bayi.
C. Indikator : 1. Dengan kerja keras siswa mencoba setikan mesin.sesuai
dengan garis lurus,lengkung,sudut.
2. Dengan sifat disiplin siswa dapat memeriksa jahitan
sesuai dengan standar jahitan jenis bahan.
3. Siswa dapat menjahit pakaian bayi dengan baik.
D. Materi
Pembelajaran
: Menyiapakan tempat kerja
1. Menyiapkan bahan.
• Pembuatan popok
Bahan yang di gu
nakan dalam pembuatan popok berukuran 70 x 70
cm.Bahan yang di gunakan bahan
tenun halus.
• Pembuatan gurita
Bahan yang di gunakan adalah kain tenun halus
ukuranuntuk lap luar 60x 12 cm.sedangkan untuk
lap dalam 45 x11 cm.
• Pembuatan topi
Bahan yang di gunakan adalah kain flanel.
28
• Pembuatan kebaya bayi
Bahan yang di gunakan adalah kain tenunan.
• Pembuatan tadah liur
Bahan yang di gunkan adalah kain katun
• Pembuatan bebet pinggang
Bahan yang di gunkan adalah kain katun
• Pembuatan baju dan celana bayi.
Bahan yang di gunkan adalah kain
reformstof,tetra,nansjoek..
• Meletakkan pola di atas bahan
• Memotong
• Memindahkan tanda –tanda pada bahan
• Mengemas pola dan potongan bagian bagian bahan
utama.
E. Tujuan
Pembelajaran
: 1. Dengan gemar membaca siswa dapat mengetahui bahan
dan alat yang di gunakan dalam pembuatan busana bayi
2. Dengan rasa ingin tahu siswa dapat membedakan kualitas
dan kuantitis bahan dalam pembuatan busana bayi.
3. Siswa dapat meletakkan pola sesuai dengan serat kain.
Siswa dapat membuat rancangan pola di atas kain
F. Metode
Pembelajaran
: - Ceramah
Demonstrasi
Praktek
G. Media / Sumber : - Sumber : 1. . Hong Hwie
Njoo,2000,Mengukur,menggambar,memotongda
n menjahit pakaaian.Mandiri.SEMARANG.
Media : .
Fragmen macam-macam busana bayi.
Job sheet.
Alat dan bahan.
1. Jarum tangan dengan berbagai ukuran
2. Jarum pentul
3. Gunting besar dan gnting kecil
4. Pandedel
29
6. Rader
7 . Karbon jahit
8. kain
9.benang
H. Langkah – Langkah :
KEGIATAN WAKTU METODE
Kegiatan Awal
• Membuka pelajaran
• Presensi siswa
• Kondisikan ruang kelas dalam keadaan siap belajar
• Apersepsi materi tentang menjahit busana bayi.
Kegiatan Inti
Eksplorasi
� Guru menjelaskan proses pembuatan popok.
� Guru menjelaskan proses pembuatan celana bayi.
� Guru menjlaskan proses pembuatan kebaya bayi.
� Guru menjelaskan proses pembuatan tadah liur.
� Guru menjelaskan proses pembuatan gurita.
� Guru menjelaskan proses pembuatan kemeja bayi.
Elaborasi
� Siswa Menyiapkan peralatan menjahit busana bayi
� Siswa mengamati langkah-langkah pembuatan busana bayi.
� Siswa dapat mengetahui bahan dan alat yang di gunakan
dalam pembuatan busana bayi
� Sswa dapat membedakan kualitas dan kuantitis bahan dalam
B. 15
menit
100
menit
Tanya
jawab
Ceramah
bervariasi
30
KEGIATAN WAKTU METODE
pembuatan busana bayi
� Siswa dapat meletakkan pola sesuai dengan serat kain.
Konfirmasi.
� Mendemonstrasikan cara pembuatan pola busana bayi.
� Menegaskan tanda- tanda pada pembuatan pola busana bayi.
Kegiatan Akhir
� Menyimpulkan macam-macam model busana bayi.
� Menyimpulkan bagian –bagian busana ,teknik pembuatan
busana bayi.
15 menit
Tanya
Jawab
Penilaian
1. Jenis Tagihan : tes tertulis, praktek
2. Teknik : persiapan, proses, hasil
N Komponen yang dinilai (unjuk
kerja)
Skore
max
A B c
A Persiapan
1 Alat dan bahan 5
2 Baju praktek 5
B Proses kerja
1 Menyiapkan bahan dan alat 10
2 Ketepatan pengukuran 10
3 Ketepatan membuat pola bju
bayi
15
4 Pemberian tanda tanda
kampuh
5
31
5 Teknik jahit. 10
6 Keseluruhan hasil 15
C Hasil kerja
1 Kebersihan 3
2 Kerapian 3
3 Ketelitian 4
4 Kedisiplinan 5
D Kegiatan Akhir
1 Memeriksa hasil pola 15
Jumlah skor perolehan 100
KKM
Remedial (ya/tidak)
KETERANGAN :
1. Rentang nilai masing-masing kriteria penilaian adalah 1 – 100
2. Nilai akhir siswa diperoleh dari rerata tiap aspek
3. Norma penilaian :
• Nilai 100 : sangat baik
• Nilai 90 : baik
• Nilai 80 : cukup baik
• Nilai 70 : cukup
Batas tuntas nilai per-sub kompetensi 7, nilai tertinggi 10
D. INSTRUMEN.
1) Soal Uraian
a) Sebutkan ukuran yang diiperlukan dalam pembuatan
popok,gurita,kebaya,tadah liur! (skor 20)
b) Buatlah pola kebaya bayi dengan skala 1 : 4 lengkap dengan
keterangannya ! (skor 40)
c) Buatlah pola dasat celana bayi lengkap dengan keterangannya skala
1:4 ! (skor 40)
2) Soal Praktek
• Siswa membuat busana bayi sesuai dengan ketentuan.
32
3) Kunci Jawaban
a. Ukuran :
• Bahan kain yang di pakai untuk membuat popok berukuran 70 x 70
cm
• Bahan kain yang di pakai untuk membuat gurita berukuran 45 x 11 cm
• Bahan kain yang di pakai untuk membuat kebaya berukuran 45 x 11
cm
b. Pola kemeja bayi
c. Pola calana bayi
Guru pamong
Kendal, September
Praktikan
Siti mufarikhatun,SPd
NIP. 197804162010012016
Utami febriya sari
Nim 5401408009
Mengetahui
Kepala Sekolah Waka kurikulum
Drs. Sudar Teguh
waluyo,Spd
NIP. 19640212 1989031010
NIP.197007152008011008
33
LAMPIRAN
MATERI AJAR
• PENGANTAR
A. Syarat busana bayi :
Bayi adalah anak usia 0 – 1 tahun. Macam busana bayi umumnya sudah mempunyai
standar
dan susunan tertentu sesuai dengan fungsinya, seperti : gurita, popok, kemeja, kebaya, jas,
topi,
cape, alas liur, kantong tangan, dan sepatu. Model sangat sederhana dan tidak banyak
variasinya,
begitu pula kontruksi pola yang digunakan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memilih
model busana bayi adalah sederhana, tidak terlalu banyak hiasan, (renda-renda, strook,
sulaman
kecil-kecil secukupnya dan berwarna lembut), mudah dipakai dan dilepas, mempunya
kelonggaran yang cukup
B. Pemakaian jenis, corak dan warna bahan
Bahan untuk busana bayi dipilih bahan yang menyerap air, lembut, halus dan
menghangatkan. Contoh bahan : kain putih, birkolin, nansuk, voile, arrow, tetra dan bahan
kaus katun. Contoh bahan yang menghangatkan adalah flannel dan wol. Warna yang dipilih
untuk busana bayi adalah warna putih atau warna-warna muda. Warna mempunyai arti
tersendiri bagi jenis kelamin bayi. Warna-warna yang sering dipilih untuk busana bayi
adalah:
a. Warna putih dan kuning adalah warna netral dapat dipakai untuk bayi laki-laki ataupun
perempuan.
b. Warna merah muda, untuk bayi perempuan.
c. Warna biru muda untuk bayi laki-laki.
Sedangkan corak bahan untuk busana bayi, pilihlah corak yang kecil dengan motif binatang,
geometris, orang-orangan, bunga dan sebagainya
34
C.Teknik Penyelesaian
Teknik penyelesaian yang banyak dipakai pada busana bayi adalah kampuh balik
atau kampuh tutup yang diobras dan kampuh pipih. Penyelesaian leher, lengan, penutup
muka diselesaikan dengan kelim gulung, kemudian dihias dengan tusuk kait atau tusuk hias
5. Pemeliharaan busana bayi dilihat dari jenis kain
Karakter bahan busana bayi yang lembut, maka cara mencucinya dengan
menggunakan tangan dan sabun detergen, setelah itu diperas, dijemur, dan disetrika. Pada
waktu mencuci, busana bayi tidak boleh disatukan dengan busana orang dewasa. Untuk
melembutkan kain, pergunakan pelembut kain, misalnya molto khusus bayi. Penyimpanan
busana bayi adalah dengan cara dilipat.
Program penilaian Kompetensi Kejuruan Busana Butik
Standar Kompetensi : Membuat busana bayi
Kompetensi Dasar Menjahit busana bayi
Semester Ganjil
Waktu 3x 45 menit
Nama jobsheet Membuat busana bayi
Hari/tanggal
Nama siswa
Di periksa
Praktikan Utami febriya sari
35
C. JOB SHEET
I. Kompetensi :
Setelah dijelaskan mengenai pembuatan busana bayi siswa diharapkan mampu :
1. Membuat macam- macam busana bayi.
II. Petunjuk Penggunaan Job Sheet
a. Gunakan Job Sheet saat praktek.
b. Bacalah dengan teliti langkah kerja menjahit yang terdapat pada Job Sheet.
c. Perhatikan dengan cermat setiap gambar langkah kerja pada Job Sheet sebagai
pedoman praktek.
d. Kerjakan tugas yang ada pada Job Sheet.
e. Konsultasikan dengan guru apabila mengalami kesulitan.
III. Pengantar
Bayi adalah anak usia 0 – 1 tahun. Macam busana bayi umumnya sudah
mempunstandar
dan susunan tertentu sesuai dengan fungsinya, seperti : gurita, popok, kemeja, kebaya, jas,
topi cape, alas liur, kantong tangan, dan sepatu. Bahan untuk busana bayi dipilih bahan
yang menyerap air, lembut, halus dan menghangatkan. Contoh bahan : kain putih, birkolin,
nansuk, voile, arrow, tetra dan bahan kaus katun. Teknik penyelesaian yang banyak dipakai
pada busana bayi adalah kampuh balik atau kampuh tutup yang diobras dan kampuh pipih.
Penyelesaian leher, lengan, penutup muka diselesaikan dengan kelim gulung, kemudian
dihias dengan tusuk kait atau tusuk hias..
IV. Keselamatan Kerja
1. Memakai baju wearpak
2. Memekai pengikat rambut
3. Memakai sarung tangan
4. Memakai sandal /sepatu
5. Memakai masker khusus.
V. Bahan dan alat
� kain katun
� benang
36
Alat
• gunting
• jarum jahit
• jarum pentul
• meteran
• pendedel.
VI. Langkah Kerja GURITA
• Gunting mendatar garis-garis 5 bagian kanan dan kiri hingga membentuk tali
• Satukan bagian luar dan bagian dalam tepat di garis C lalu jahit
• Obras pinggir kain agar rapi
LANGKAH KERJA CELANA.
• Menjahit sisi dengan menggunakan kampuh pipih
37
• Jahit kerung paha dengan kelim
• Jahit lapisan pada pesak.
• Menjahit linggkar pinggang menggunakan elastic
LANGKAH KERJA KEMEJA.
• Manjahit bahu dengan kampuh balik
• Menjahit sisi dengan kampuh balik
38
• Menyelesaikan tengah belakang dengan
• Penyelesaian pada kerung lengan,kerung leher dan bagian bawah kemeja menggunakan
rompok..
• Penyelesaian tengah muka menggunakan serip.dalam
LANGKAH KERJA KEBAYA
• Menjahit sisi sampai lengan dengan kampuh balik.
• Penyelesaian pada kerung lengan,kerung leher dan bagian bawah kemeja menggunakan
rompok.
39
LANGKAH KERJA TOPI.
• Menjahit kumnat pada bagian bahan utama dan furing
• Penyelesaian tepi dengan rompok.
• Memasanng tali pada kanan dan kiri topi
LANGKAHKERJA TADAH LIUR
• Penyelesaian pada bagian tepi menggunakan rompok
• Memasang tali
40
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( R P P )
A. Standar Kompetensi : 1 Membuat pola
B. Kompetensi Dasar : 1.1 Membuat pola
C. Indikator : 1. � Pola dilengkapi dengan tanda pola sesuai model
2. � Dengan sikap yang tanggung jawab siswa mampu ukuran
pada bagian bagian pola.
3. � Garis dan bentuk pola diperiksa sesuai dengan desain
� Pola digunting tepat pada garis pola sesuai dengan SOP dan
K3.
� Membuat rancangan bahan
D. Materi
Pembelajaran
:
a) Macam – macam busana bayi
b) Ukuran dalam pembuatan busana bayi.
c) Membuat pola.
E.
Tujuan
Pembelajaran
: 1. Siswa dapat mengetahui ukuran yang di butuhkan adalam
pembuatan pola busana bayi.
2. Siswa dapat mengetahui jenis dan bentuk pola pada busana bayi.
F. Metode
Pembelajaran
: - Ceramah, Demonstrasi, Praktek
Media / Sumber : - Sumber : . Hong Hwie
Njoo,2000,Mengukur,menggambar,memotong
dan menjahit pakaaian.Mandiri.SEMARANG.
Nama Sekolah : SMK N 5 Kendal
Mata Pelajaran : Kompetensi Kejuruan
Busana Butik
Kelas / Semester : X/1
Alokasi Waktu : 3X 45 menit
WK1/1.0/09/ISO-FM
41
G. Alat dan bahan : 1.
2.
3.
4.
Pensil 2B
Kertas minyak
Pita ukur
Penggaris
h. Langkah – Langkah :
Pertemuan Pertama (5 x 4)
NO. KEGIATAN WAKTU METODE
A.
1.
2.
B.
Kegiatan Awal
Mengkondisikan kelas (pembukaan, doa, presensi)
Apersepsi materi tentang desain hiasan.
Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
� Guru menjelaskan proses pembuatan pola popok.
� Guru menjelaskan proses pembuatan pola celana
bayi.
� Guru menjlaskan proses pembuatan pola kebaya
bayi.
� Guru menjelaskan proses pembuatan pola tadah
liur.
� Guru menjelaskan proses pembuatan pola gurita.
� Guru menjelaskan proses pembuatan pola kemeja
bayi.
b. Elaborasi
� Siswa Menyiapkan peralatan pembuatan pola
busana bayi
� Siswa mengamati langkah-langkah pembuatan pola
busana bayi.
� Siswa dapat meletakkan pola sesuai dengan serat
kain.
c. Konfirmasi
� Mendemonstrasikan cara pembuatan pola busana
10 menit
110 menit
Tanya
jawab
Praktek
Ceramah.
42
NO. KEGIATAN WAKTU METODE
bayi
� Menegaskan tanda- tanda pada pembuatan pola
busana bayi
Kegiatan Akhir
1. Guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran
2. Guru memberikan evaluasi dari hasil pekerjaan
siswa
3. Guru menyampaikan pokok pembelajaran untuk
minggu depan
4. Ruang kelas dikondisikan seperti semula
Menutup pelajarn
20 menit
Ceramah
bervariasi
Penilaian
1. Jenis Tagihan : tes tertulis, praktek
2. Teknik : persiapan, proses, hasil
NO Komponen yang dinilai
(unjuk kerja)
Skore
max
A B C
A Persiapan
1 Alat dan bahan 5
2 Baju praktek 5
B Proses kerja
1 Menyiapkan bahan dan alat 10
2 Ketepatan pengukuran 10
3 Ketepatan membuat pola
bju bayi
15
4 Pemberian tanda tanda
kampuh
10
5 Keseluruhan hasil 15
43
C Hasil kerja
1 Kebersihan 3
2 Kerapian 3
3 Ketelitian 4
4 Kedisiplinan 5
D Kegiatan Akhir
1 Memeriksa hasil pola 15
Jumlah skor perolehan 100
KKM
Remedial (ya/tidak)
KETERANGAN :
1. Rentang nilai masing-masing kriteria penilaian adalah 1 – 100
2. Nilai akhir siswa diperoleh dari rerata tiap aspek
3. Norma penilaian :
• Nilai 100 : sangat baik
• Nilai 90 : baik
• Nilai 80 : cukup baik
• Nilai 70 : cukup
Batas tuntas nilai per-sub kompetensi 7, nilai tertinggi 10
E. INSTRUMEN.
4) Soal Uraian
a. Buatlah pola kebaya bayi dengan skala 1 : 4 lengkap dengan keterangannya
! (skor 20)
b. Buatlah pola dasat celana bayi lengkap dengan keterangannya skala 1:4 !
(skor 25)
c. Buatlah pola kemeja bayi dengan skala 1 : 4 lengkap dengan keterangannya
! (skor 15)
d. Buatlah pola topi dengan skala 1 : 4 lengkap dengan keterangannya ! (skor
10)
e. Buatlah pola gurita dengan skala 1 : 4 lengkap dengan keterangannya !
(skor 10)
44
f. Buatlah pola tadah liur dengan skala 1 : 4 lengkap dengan keterangannya !
(skor 10)
g. Buatlah pola tadah liur dengan skala 1 : 4 lengkap dengan keterangannya !
(skor 10)
Guru pamong
Kendal, September
Praktikan
Siti mufarikhatun
NIP. 197804162010012016
Utami febriya sari
Nim 5401408009
Mengetahui
Kepala Sekolah Waka kurikulum
Drs. Sudar Teguh waluyo,Spd
NIP. 19640212 1989031010 NIP.1970071520080110
45
LAMPIRAN 1
MATERI AJAR
1. Syarat busana bayi :
Bayi adalah anak usia 0 – 1 tahun. Macam busana bayi umumnya sudah mempunyai
standar dan susunan tertentu sesuai dengan fungsinya, seperti : gurita, popok, kemeja,
kebaya, jas, topi, cape, alas liur, kantong tangan, dan sepatu. Model sangat sederhana dan
tidak banyak variasinya, begitu pula kontruksi pola yang digunakan. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam memilih model busana bayi adalah sederhana, tidak terlalu banyak
hiasan, (renda-renda, strook, sulaman kecil-kecil secukupnya dan berwarna lembut), mudah
dipakai dan dilepas, mempunyai kelonggaran yang cukup.
2. Pemakaian jenis, corak dan warna bahan
Bahan untuk busana bayi dipilih bahan yang menyerap air, lembut, halus dan
menghangatkan. Contoh bahan : kain putih, birkolin, nansuk, voile, arrow, tetra dan bahan
kaus katun. Contoh bahan yang menghangatkan adalah flannel dan wol. Warna yang dipilih
untuk busana bayi adalah warna putih atau warna-warna muda.
Warna mempunyai arti tersendiri bagi jenis kelamin bayi. Warna-warna yang sering
dipilih untuk busana bayi adalah:
a. Warna putih dan kuning adalah warna netral dapat dipakai untuk bayi laki-laki
ataupun perempuan.
b. Warna merah muda, untuk bayi perempuan.
c. Warna biru muda untuk bayi laki-laki.
Sedangkan corak bahan untuk busana bayi, pilihlah corak yang kecil dengan motif
binatang, geometris, orang-orangan, bunga dan sebagainya.
UKURAN GURITA
Panjang gurita bagian luar......................65 cm
Lebar gurita bagian luar.........................18 cm
Panjang gurita bagian dalam...................50 cm
Lebar gurita bagian dalam......................17 cm
POLA GURITA BAGIAN LUAR
46
KETERANGAN POLA GURITA BAGIAN LUAR
A B = A' B' = Panjang gurita = 65 cm
A A' = B B' = Lebar Gurita = 18 cm
A C = C B = 32,5 cm
C C' = C C'' = 1 cm
A D = B D' = 16 cm
A A' = B B' di bagi lima
KETERANGAN POLA GURITA BAGIAN DALAM
A B = A' B' = Panjang gurita = 50 cm
A A' = B B' = Lebar Gurita = 17 cm
A C = C B = 25 cm
C C' = C C'' = 1 cm
UKURAN KEMEJA Lingkar badan = 50 cm
Panjang dada = 20 cm
Lebar bahu = 5 cm
47
.
KETERANGAN POLA BAJU KEMEJA BAYI
M' N' = 1/2 lingkar badan = 25 cm
M' S = Ns = 1/10 lingkar badann = 5 cm
S' = 1/2 M' N'
M' dan N' siku kebawah
M' M = M' S + 1 cm
M D = panjang dada = 20 cm
D = siku kekanan = E
N' N = 1,5 cm
S' T' = 1/10 M' N' = 2,5 cm
T' X' = 2/10 lingkar badan - 2cm = 8 cm
S T = s t = lebar bahu = 5 cm
buatlah garis kerung lengan dan garis lehernya
UKURAN KEBAYA
lingkar badan ;54
besar lubang lengan ;21
panjang lenngan ;10
panjang keseluruhan. ;27
48
Keterangan pola kebaya.
A-B = ½ lingkar badan
AC = CE
BD = panjang lengan
AF = 2 cm
AJ = 2 cm
BH = 2 cm
SMK NEGERI 5 KENDAL
Program Keahlian : Busana Butik No. Job : 01 / Pembuatan Pola
Mata Diklat : Kompetensi Keahlian Hari/Tanggal :
Kompetensi : Membuat Pola Nama Siswa :
Kelas/Semester : X / Gasal Diperiksa :
Nama Job : Pembuatan Pola busana bayi
A. TUJUAN
B.
1. Siswa mampu menyiapkan perlengkapan membuat pola sesuai setandar ergonomic.
2. Siswa dapat menggukur dengan menggunakan ukuran standart.
3. Siswa dapat membuat pola busana bayi sesuai ukuran
4. Siswa dapat membuat pola lengkap dengan tanda-tanda pola sesuai standar industri
5. Siswa dapat mengoreksi pola sesuai ukuran dan diperbaiki bila perlu
6. Siswa dapat mengunting pola sesuai prosedur K3
7. Siswa dapat diuji coba dengan menggunakan bahan blacu atau bahan sesungguhnya
8. Siswa dapat memperbaiki sesuai perubahan ketepatan letak bagian-bagin desain
busana dilengkapi tanda-tanda pola
9. Siswa dapat mengecek jumlah komponen pola berdasarkan desain
10. Siswa dapat mengemas pola sesuai dengan bagian-bagiannya
11. Pola disimpan sesuai standar yang berlaku
C. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN
1. Paspop 6. Pensil merah biru
2. Pengaris 7. Kertas payung
3. Metelin 8. Kertas doslak
4. Buku kostum 9. Gunting
5. Skala 10. Lem
D. KESELAMATAN KERJA
1. Gunakan alat sesuai denganfungsinya
2. Selama praktek dilarang berseda guru atau mengganggu taman
49
3. Bertindak hati-hati yaitu tidak berbuat yang menyalahi aturan-aturan yang berlaku
dibengkal atau dikelas
4. Menggunakan alat yang sesuai dengan kebutuhan
5. Menggunakan alat sesuai standar
E. DASAR TEORI
. Syarat busana bayi :
Bayi adalah anak usia 0 – 1 tahun. Macam busana bayi umumnya sudah mempunyai
standar dan susunan tertentu sesuai dengan fungsinya, seperti : gurita, popok, kemeja,
kebaya, jas, topi, cape, alas liur, kantong tangan, dan sepatu. Model sangat sederhana dan
tidak banyak variasinya, begitu pula kontruksi pola yang digunakan. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam memilih model busana bayi adalah sederhana, tidak terlalu banyak
hiasan, (renda-renda, strook, sulaman kecil-kecil secukupnya dan berwarna lembut), mudah
dipakai dan dilepas, mempunyai kelonggaran yang cukup.
. Pemakaian jenis, corak dan warna bahan
Bahan untuk busana bayi dipilih bahan yang menyerap air, lembut, halus dan
menghangatkan. Contoh bahan : kain putih, birkolin, nansuk, voile, arrow, tetra dan bahan
kaus katun. Contoh bahan yang menghangatkan adalah flannel dan wol. Warna yang dipilih
untuk busana bayi adalah warna putih atau warna-warna muda.
Warna mempunyai arti tersendiri bagi jenis kelamin bayi. Warna-warna yang sering
dipilih untuk busana bayi adalah:
a. Warna putih dan kuning adalah warna netral dapat dipakai untuk bayi laki-laki
ataupun perempuan.
b. Warna merah muda, untuk bayi perempuan.
c. Warna biru muda untuk bayi laki-laki.
Sedangkan corak bahan untuk busana bayi, pilihlah corak yang kecil dengan motif
binatang, geometris, orang-orangan, bunga dan sebagainya.
UKURAN GURITA
Panjang gurita bagian luar......................65 cm
Lebar gurita bagian luar.........................18 cm
Panjang gurita bagian dalam...................50 cm
50
Lebar gurita bagian dalam......................17 cm
POLA GURITA BAGIAN LUAR
KETERANGAN POLA GURITA BAGIAN LUAR
A B = A' B' = Panjang gurita = 65 cm
A A' = B B' = Lebar Gurita = 18 cm
A C = C B = 32,5 cm
C C' = C C'' = 1 cm
A D = B D' = 16 cm
A A' = B B' di bagi lima
UKURAN KEMEJA Lingkar badan = 50 cm
Panjang dada = 20 cm
Lebar bahu = 5 cm
KETERANGAN POLA BAJU KEMEJA BAYI
M' N' = 1/2 lingkar badan = 25 cm
M' S = Ns = 1/10 lingkar badann = 5 cm
S' = 1/2 M' N'
51
M' dan N' siku kebawah
M' M = M' S + 1 cm
M D = panjang dada = 20 cm
D = siku kekanan = E
N' N = 1,5 cm
S' T' = 1/10 M' N' = 2,5 cm
T' X' = 2/10 lingkar badan - 2cm = 8 cm
S T = s t = lebar bahu = 5 cm
buatlah garis kerung lengan dan garis lehernya
UKURAN KEBAYA
lingkar badan ;54
besar lubang lengan ;21
panjang lenngan ;10
panjang keseluruhan. ;27
Keterangan pola kebaya.
A-B = ½ lingkar badan
AC = CE
BD = panjang lengan
52
AF = 2 cm
AJ = 2 cm
BH = 2 cm
53
WK1/1.0/09/ISO-
FM
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( R P P )
Nama Sekolah : SMK N 5 Kendal
Mata Pelajaran : Kompetensi kejuruan busana butik
Kelas / Semester : X / I
Alokasi Waktu : 3x 45 menit.
A. Standar Kompetensi : 1 Membuat busana bayi
B. Kompetensi Dasar : Momotong busana bayi.
C. Indikator : 1. Dengan kerja keras siswa mencoba setikan mesin.sesuai
dengan garis lurus,lengkung,sudut.
2. Dengan sifat disiplin siswa dapat memeriksa jahitan
sesuai dengan standar jahitan jenis bahan.
3. Siswa dapat menjahit pakaian bayi dengan baik.
D. Materi
Pembelajaran
: Menyiapakan tempat kerja
1. Menyiapkan bahan.
• Pembuatan popok
Bahan yang di gunakan dalam pembuatan popok
berukuran 70 x 70 cm.Bahan yang di gunakan
bahan
tenun halus.
• Pembuatan gurita
Bahan yang di gunakan adalah kain tenun halus
ukuranuntuk lap luar 60x 12 cm.sedangkan untuk
lap dalam 45 x11 cm.
• Pembuatan topi
Bahan yang di gunakan adalah kain flanel.
• Pembuatan kebaya bayi
Bahan yang di gunakan adalah kain tenunan.
54
• Pembuatan tadah liur
Bahan yang di gunkan adalah kain katun
• Pembuatan bebet pinggang
Bahan yang di gunkan adalah kain katun
• Pembuatan baju dan celana bayi.
Bahan yang di gunkan adalah kain
reformstof,tetra,nansjoek..
• Meletakkan pola di atas bahan
• Memotong
• Memindahkan tanda –tanda pada bahan
• Mengemas pola dan potongan bagian bagian bahan
utama.
E. Tujuan
Pembelajaran
: 1. Dengan gemar membaca siswa dapat mengetahui bahan
dan alat yang di gunakan dalam pembuatan busana bayi
2. Dengan rasa ingin tahu siswa dapat membedakan kualitas
dan kuantitis bahan dalam pembuatan busana bayi.
3. Siswa dapat meletakkan pola sesuai dengan serat kain.
Siswa dapat membuat rancangan pola di atas kain
F. Metode
Pembelajaran
: - Ceramah
Demonstrasi
Praktek
G. Media / Sumber : - Sumber : 1. . Hong Hwie
Njoo,2000,Mengukur,menggambar,memotongda
n menjahit pakaaian.Mandiri.SEMARANG.
Media : .
Fragmen macam-macam busana bayi.
Job sheet.
Alat dan bahan.
1. Jarum tangan dengan berbagai ukuran
2. Jarum pentul
3. Gunting besar dan gnting kecil
4. Pandedel
6. Rader
7 . Karbon jahit
55
8. kain
9.benang
H. Langkah – Langkah :
NO. KEGIATAN WAKTU METODE
A.
1.
Kegiatan Awal
• Membuka pelajaran
• Presensi siswa
• Kondisikan ruang kelas dalam
keadaan siap belajar
• Apersepsi materi tentang
menjahit busana bayi.
Kegiatan Inti
Eksplorasi
� Guru menjelaskan proses
pemotongan popok.
� Guru menjelaskan proses
pemotongan celana bayi.
� Guru menjlaskan proses
pemotongan kebaya bayi.
� Guru menjelaskan proses
pemotongan tadah liur.
� Guru menjelaskan proses
pemotongan gurita.
� Guru menjelaskan proses
pemotongan kemeja bayi.
Elaborasi
� Siswa Menyiapkan peralatan
menjahit busana bayi
� Siswa mengamati langkah-langkah
pembuatan busana bayi.
D. 15
menit
100 menit
Tanya jawab
Demonstrasi
Ceramah bervariasi
56
NO. KEGIATAN WAKTU METODE
� Siswa dapat mengetahui bahan dan
alat yang di gunakan dalam
pembuatan busana bayi
� Sswa dapat membedakan kualitas
dan kuantitis bahan dalam
pembuatan busana bayi
� Siswa dapat meletakkan pola sesuai
dengan serat kain.
Konfirmasi.
� Mendemonstrasikan cara
pembuatan pola busana bayi.
� Menegaskan tanda- tanda pada
pembuatan pola busana bayi.
Kegiatan Akhir
� Menyimpulkan macam-macam
model busana bayi.
� Menyimpulkan bagian –bagian
busana ,teknik pembuatan
busana bayi.
15 menit
Tanya Jawab
Penilaian
1. Jenis Tagihan : tes tertulis, praktek
2. Teknik : persiapan, proses, hasil
NO Komponen yang dinilai
(unjuk kerja)
Skore
max
A B c
A Persiapan
57
1 Alat dan bahan 5
2 Baju praktek 5
B Proses kerja
1 Menyiapkan bahan dan alat 10
2 Ketepatan pengukuran 10
3 Ketepatan membuat pola
bju bayi
15
4 Pemberian tanda tanda
kampuh
5
5 Teknik jahit. 10
6 Keseluruhan hasil 15
C Hasil kerja
1 Kebersihan 3
2 Kerapian 3
3 Ketelitian 4
4 Kedisiplinan 5
D Kegiatan Akhir
1 Memeriksa hasil pola 15
Jumlah skor perolehan 100
KKM
Remedial (ya/tidak)
KETERANGAN :
58
1. Rentang nilai masing-masing kriteria penilaian adalah 1 – 100
2. Nilai akhir siswa diperoleh dari rerata tiap aspek
3. Norma penilaian :
• Nilai 100 : sangat baik
• Nilai 90 : baik
• Nilai 80 : cukup baik
• Nilai 70 : cukup
Batas tuntas nilai per-sub kompetensi 7, nilai tertinggi 10
F. INSTRUMEN.
5) Soal Uraian
h. Sebutkan ukuran yang diiperlukan dalam pembuatan
popok,gurita,kebaya,tadah liur! (skor 20)
i. Buatlah pola kebaya bayi dengan skala 1 : 4 lengkap dengan keterangannya
! (skor 40)
j. Buatlah pola dasat celana bayi lengkap dengan keterangannya skala 1:4 !
(skor 40)
6) Soal Praktek
• Siswa membuat busana bayi sesuai dengan ketentuan.
7) Kunci Jawaban
d. Ukuran :
• Bahan kain yang di pakai untuk membuat popok berukuran 70 x 70
cm
• Bahan kain yang di pakai untuk membuat gurita berukuran 45 x 11 cm
• Bahan kain yang di pakai untuk membuat kebaya berukuran 45 x 11
cm
e. Pola kemeja bayi
59
f. Pola calana bayi
Guru pamong
Kendal, September
Praktikan
Siti mufarikhatun
NIP. 197804162010012016
Utami febriya sari
Nim 5401408009
Mengetahui
Kepala Sekolah Waka kurikulum
Drs. Sudar Teguh
waluyo,Spd
NIP. 19640212 1989031010
NIP.197007152008011008
60
LAMPIRAN
MATERI AJAR
• PENGANTAR
C. Syarat busana bayi :
Bayi adalah anak usia 0 – 1 tahun. Macam busana bayi umumnya sudah mempunyai
standar
dan susunan tertentu sesuai dengan fungsinya, seperti : gurita, popok, kemeja, kebaya, jas,
topi,
cape, alas liur, kantong tangan, dan sepatu. Model sangat sederhana dan tidak banyak
variasinya,
begitu pula kontruksi pola yang digunakan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memilih
model busana bayi adalah sederhana, tidak terlalu banyak hiasan, (renda-renda, strook,
sulaman
kecil-kecil secukupnya dan berwarna lembut), mudah dipakai dan dilepas, mempunya
kelonggaran yang cukup
D. Pemakaian jenis, corak dan warna bahan
Bahan untuk busana bayi dipilih bahan yang menyerap air, lembut, halus dan
menghangatkan. Contoh bahan : kain putih, birkolin, nansuk, voile, arrow, tetra dan bahan
kaus katun. Contoh bahan yang menghangatkan adalah flannel dan wol. Warna yang dipilih
untuk busana bayi adalah warna putih atau warna-warna muda. Warna mempunyai arti
tersendiri bagi jenis kelamin bayi. Warna-warna yang sering dipilih untuk busana bayi
adalah:
a. Warna putih dan kuning adalah warna netral dapat dipakai untuk bayi laki-laki ataupun
perempuan.
b. Warna merah muda, untuk bayi perempuan.
c. Warna biru muda untuk bayi laki-laki.
Sedangkan corak bahan untuk busana bayi, pilihlah corak yang kecil dengan motif binatang,
geometris, orang-orangan, bunga dan sebagainya
C.Teknik Penyelesaian
Teknik penyelesaian yang banyak dipakai pada busana bayi adalah kampuh balik
atau kampuh tutup yang diobras dan kampuh pipih. Penyelesaian leher, lengan, penutup
muka diselesaikan dengan kelim gulung, kemudian dihias dengan tusuk kait atau tusuk hias
61
5. Pemeliharaan busana bayi dilihat dari jenis kain
Karakter bahan busana bayi yang lembut, maka cara mencucinya dengan
menggunakan tangan dan sabun detergen, setelah itu diperas, dijemur, dan disetrika. Pada
waktu mencuci, busana bayi tidak boleh disatukan dengan busana orang dewasa. Untuk
melembutkan kain, pergunakan pelembut kain, misalnya molto khusus bayi. Penyimpanan
busana bayi adalah dengan cara dilipat.
Program penilaian Kompetensi Kejuruan Busana Butik
Standar Kompetensi : Membuat busana bayi
Kompetensi Dasar Menjahit busana bayi
Semester Ganjil
Waktu 3x 45 menit
Nama jobsheet Membuat busana bayi
Hari/tanggal
Nama siswa
Di periksa
Praktikan Utami febriya sari
E. JOB SHEET
VII. Kompetensi :
Setelah dijelaskan mengenai pembuatan busana bayi siswa diharapkan mampu :
2. Membuat macam- macam busana bayi.
VIII. Petunjuk Penggunaan Job Sheet
62
a. Gunakan Job Sheet saat praktek.
b. Bacalah dengan teliti langkah kerja menjahit yang terdapat pada Job Sheet.
c. Perhatikan dengan cermat setiap gambar langkah kerja pada Job Sheet sebagai
pedoman praktek.
d. Kerjakan tugas yang ada pada Job Sheet.
e. Konsultasikan dengan guru apabila mengalami kesulitan.
IX. Pengantar
Bayi adalah anak usia 0 – 1 tahun. Macam busana bayi umumnya sudah
mempunstandar
dan susunan tertentu sesuai dengan fungsinya, seperti : gurita, popok, kemeja, kebaya, jas,
topi cape, alas liur, kantong tangan, dan sepatu. Bahan untuk busana bayi dipilih bahan
yang menyerap air, lembut, halus dan menghangatkan. Contoh bahan : kain putih, birkolin,
nansuk, voile, arrow, tetra dan bahan kaus katun. Teknik penyelesaian yang banyak dipakai
pada busana bayi adalah kampuh balik atau kampuh tutup yang diobras dan kampuh pipih.
Penyelesaian leher, lengan, penutup muka diselesaikan dengan kelim gulung, kemudian
dihias dengan tusuk kait atau tusuk hias..
X. Keselamatan Kerja
6. Memakai baju wearpak
7. Memekai pengikat rambut
8. Memakai sarung tangan
9. Memakai sandal /sepatu
10. Memakai masker khusus.
XI. Bahan dan alat
� kain katun
� benang
Alat
• gunting
• jarum jahit
• jarum pentul
• meteran
63
• pendedel.
XII. Langkah Kerja GURITA
• Gunting mendatar garis-garis 5 bagian kanan dan kiri hingga membentuk tali
• Satukan bagian luar dan bagian dalam tepat di garis C lalu jahit
• Obras pinggir kain agar rapi
LANGKAH KERJA CELANA.
• Menjahit sisi dengan menggunakan kampuh pipih
• Jahit kerung paha dengan kelim
64
• Jahit lapisan pada pesak.
• Menjahit linggkar pinggang menggunakan elastic
LANGKAH KERJA KEMEJA.
• Manjahit bahu dengan kampuh balik
• Menjahit sisi dengan kampuh balik
• Menyelesaikan tengah belakang dengan sirip.
• Penyelesaian pada kerung lengan,kerung leher dan bagian bawah kemeja menggunakan
rompok..
65
• Penyelesaian tengah muka menggunakan serip.dalam
LANGKAH KERJA KEBAYA
• Menjahit sisi sampai lengan dengan kampuh balik.
• Penyelesaian pada kerung lengan,kerung leher dan bagian bawah kemeja menggunakan
rompok.
LANGKAH KERJA TOPI.
• Menjahit kumnat pada bagian bahan utama dan furing
• Penyelesaian tepi dengan rompok.
66
• Memasanng tali pada kanan dan kiri topi
LANGKAHKERJA TADAH LIUR
• Penyelesaian pada bagian tepi menggunakan rompok
• Memasang tali
67
WK1/1.0/09/ISO-
FM
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( R P P )
Nama Sekolah : SMK N 5 Kendal
Mata Pelajaran : Kompetensi kejuruan busana butik
Kelas / Semester : X / I
Alokasi Waktu : 16x45 menit
A. Standar Kompetensi : 1 Membuat busana bayi
B. Kompetensi Dasar : Menjahit busana bayi.
C. Indikator : 1. Setikan mesin di cobakan .pada kain tepat pada garis
lurus,lengkung,sudut dll.
2. Jahitan di periksa apakah sedah sesuai dengan standar
jahitan jenis bahan
3
4.
5
Dengan sifat bekerja karas,setikan mesin di cobakan
pada kain tepat pada garis lurus ,lengkung,sudut,
Bagian –bagian busana di periksa kelengkapannya sesuai
dengan desain.
Busana di selesaikan sesuai dengan teknik menjahit yang
tepat dan kreatif
Sikap kerja ,kesehatan dan keselamatan kerja di sesuaikan
dengan peduli lingkungan.
D. Materi Pembelajaran : Mengoprasikan mesin jahit sesuai prosedur.
Kelengkapan bagian bagian busana(garis
leher,TM,TB,krah,saku,lengan.
Langkah menjahiit bagian-bagian busana bayi.
Memahami macam-macam teknologi menjahit busana.
Sikap kerja.
.
E. Tujuan Pembelajaran : 1. Denngan gemar membaca Siswa dapat mengetahui
langkah-langkah membuat busana bayi
68
2. Siswa dapat memahami telnologi busana dalam pembuatan
busana bayi.
3. Siswa dapat menerapkan kesehatan,keselamatan kerja
dalam pembuatan busana kerja.
F. Metode Pembelajaran : - Ceramah
Demonstrasi
Praktek
G. Media / Sumber : - Sumber : : 1. . Hong Hwie
Njoo,2000,Mengukur,menggambar,memotongda
n menjahit pakaaian.Mandiri.SEMARANG
Media : :
Job sheet.
Fragmen busana bayi.
H. Langkah – Langkah :
Pertemuan ke 1(3x45’)
NO. KEGIATAN WAKTU METO
DE
A.
1.
1.
Kegiatan Awal
• Membuka pelajaran
• Presensi siswa
• Kondisikan ruang kelas dalam keadaan siap belajar
• Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan
di ajarnya
Kegiatan Inti
Eksplorasi
1. Menggali pengetahuan siswa bagaimana cara
mengoprasikan mesin jahit.
2. Menggali pengetahuan siswa tentang macam-macam
busana bayi.
10’
Cerama
h
69
NO. KEGIATAN WAKTU METO
DE
3. Menggali pengetahuan siswa tentang ukuran ukuran
yang di gunakan dalam pembuatan busana bayi.
4. Siswa dapat membuat busana bayi dengan baik dan
benar.
5. Menggali pengetahuan siswa tentang bahan busana
bayi.
Elaborasi
1. Siswa Menyiapkan peralatan menjahit.
2. Siswa mengamati langkah-langkah pembuatan busana
bayi.
3. Siswa dapat mengetahui bahan dan alat yang di
gunakan dalam pembuatan busana bayi
4. Siswa mampu memilih bahan untuk busana bayi
dengan tepat.
5. Siswa mampu merancang bahan untuk pembuatan
busana bayi.
6. Siswa mampu meletakkan pola sesuai dengan serat
kain.
Konfirmasi.
1. Mendemonstrasikan cara pembuatan busana bayi.
2. Menegaskan tanda-tanda pada pembuatan pola
busana bayi.
3. Menegaskan ukuran-ukuran pada pembuatan busana
bayi.
Kegiatan Akhir
1. Menyimpulkan macam-macam teknik pembuatan
busana bayi sesuai produk yang dibuat.
2. Menyimpulkan teknik pembuatan busana bayi sesuai
dengan produk.
110’
15’
Diskusi.
Uji
petik
kerja
dan
produk.
Cerama
h
70
Penilaian
1. Jenis Tagihan : tes tertulis, praktek
2. Teknik : persiapan, proses, hasil
NO Komponen yang dinilai (unjuk
kerja)
Skore
max
A B c
A Persiapan
1 Alat dan bahan 5
2 Baju praktek 5
B Proses kerja
1 Menyiapkan bahan dan alat 10
2 Ketepatan penempatan
pola sesuai dengan arah
serat
10
3 Pemberian tanda –tanda
kampuh
15
4 Teknik memotong sesuai
prosedur.
5
5 Tertib kerja menjahit
busana bayi.
10
6 Keseluruhan hasil 15
C Hasil kerja
1 Kebersihan 3
2 Kerapian 3
3 Ketelitian 4
4 Kedisiplinan 5
5 Ketepatan ukuran. 5
D Kegiatan Akhir
1 Memeriksa hasil jahitan 10
71
Jumlah skor perolehan 100
KKM
Remedial (ya/tidak)
Guru pamong
Kendal, September
Praktikan
Siti mufarikhatun
NIP. 197804162010012016
Utami febriya sari
Nim 5401408009
72