Laporan Penyuluhan Individual -dr. Inna Mayniza- LAPORAN PENYULUHAN KIA, Kesehatan Lingkungan, Imunisasi dan Gizi POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS LHOKBENGKUANG Pelaksana: dr. Inna Mayniza 1
Laporan Penyuluhan Individual -dr. Inna Mayniza-
LAPORAN PENYULUHAN
KIA, Kesehatan Lingkungan, Imunisasi dan Gizi
POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS
LHOKBENGKUANG
Pelaksana:
dr. Inna Mayniza
INTERNSHIP DOKTER INDONESIA
PUSKESMAS LHOKBENGKUANG
ACEH SELATAN
2012
1
Laporan Penyuluhan Individual -dr. Inna Mayniza-
LATAR BELAKANG
Berdasarkan hasil rapat lokakarya bersama para bidan desa di wilayah kerja
Puskesmas Lhokbengkuang pada tanggal 6 November 2012 didapatkan kesimpulan bahwa
beberapa desa di wilayah kerja Puskesmas Lhokbengkuang memiliki beberapa permasalah
yang mencakup promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan,
serta kesehatan ibu dan anak serta Keluarga Berencana maka penulis melakukan promosi
kesehatan dalam bentuk penyuluhan dengan harapan mampu memberikan dampak dan
perubahan positif terhadap sejumlah desa di wilayah kerja Puskesmas Lhokbengkuang.
PERMASALAHAN
- Desa Pasar : KIA, Gizi, dan Kesehatan Lingkungan (Pengelolaan Sampah).
- Desa Air Pinang : KIA dan Imunisasi.
- Desa Panton Luas: Imunisasi, Gizi dan Kesehatan Lingkungan.
- Desa Lhokbengkuang: PHBS, Gigi dan Mulut, Kesehatan Lingkungan, dan
Kesehatan Reproduksi.
- Desa Batu Itam: Imunisasi dan Kesehatan Lingkungan.
- Desa Lhok Rukam: Kesehatan Lingkungan.
- Desa Pancupian: Imunisasi, Kesehatan Lingkungan dan KIA.
PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI
I. Tujuan
Tujuan Umum :
Menambah pengetahuan secara umum kepada kader, peserta Posyandu serta murid SD di
wilayah kerja Puskesmas Lhokbengkuang.
Tujuan Khusus :
1. Menambah pengetahuan dan wawasan mengenai ANC
2. Menambah pengetahuan dan wawasan mengenai kesehatan lingkungan, khususnya
mengenai pengelolaan sampah yang baik dan benar.
3. Menambah pengetahuan dan wawasan mengenai imunisasi.
4. Menambah pengetahuan dan wawasan mengenai gizi pada murid SD.
2
Laporan Penyuluhan Individual -dr. Inna Mayniza-
II. Bentuk Kegiatan
Kegiatan ini berbentuk penyuluhan yang dilakukan dengan menggunakan metode
ceramah dan diskusi secara langsung kepada kader, peserta Posyandu serta murid SD di
wilayah kerja Puskesmas Lhokbengkuang.
III. Jenis Kegiatan
Kegiatan ini berupa penyuluhan didaktik.
PELAKSANAAN
IV. Peserta kegiatan
Peserta dalam kegiatan ini adalah kader, peserta Posyandu serta murid SD di wilayah
kerja Puskesmas Lhokbengkuang.
V. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan penyuluhan ini dilakukan selama 3 hari yaitu:
Penyuluhan I (ANC)
Hari : Senin
Tanggal : 12 November 2012
Tempat : Di Posyandu desa Pasar, yang terletak disekitar rumah warga.
Jumlah Peserta : 40 orang
Durasi : 15 menit.
Penyuluhan II (Kesehatan Lingkungan)
Hari : Senin
Tanggal : 12 November 2012
Tempat : Di Posyandu desa Pasar, yang terletak disekitar rumah warga.
Jumlah Peserta : 40 orang
Durasi : 10 menit
Penyuluhan III (Imunisasi)
Hari : Selasa
Tanggal : 13 November 2012
Tempat : Di Posyandu desa Sawang Kajai, yang terletak disekitar rumah warga.
3
Laporan Penyuluhan Individual -dr. Inna Mayniza-
Jumlah Peserta : 8 orang
Durasi : 10 menit
Penyuluhan IV (Gizi)
Hari : Kamis
Tanggal : 22 November 2012
Tempat : Di Posyandu desa Panton Luas, yang terletak Pustu.
Jumlah Peserta : 10 orang
Durasi : 10 menit
VI. Materi Penyuluhan
Terlampir Pada Lampiran I
VII. Dokumentasi Kegiatan
Terlampir pada Lampiran II
4
Laporan Penyuluhan Individual -dr. Inna Mayniza-
Lampiran 1.
1. ANC
1.1 Latar Belakang
Masalah pengawasan kehamilan merupakan bagian terpenting dari seluruh rangkaian
perawatan ibu hamil. Melalui pengawasan tersebut dapat ditetapkan kesehatan ibu hamil,
kesehatan janin, dan hubungan keduanya sehingga direncanakan pertolongan persalinan yang
tepat.
Persalinan dapat dikatakan sebagai puncak dari serangkaian latihan pendahuluan
sehingga akhirnya tercapai keadaan optimal kesehatan ibu dan janin untuk menyongsong
proses kelahiran bayi.
Dengan ilmu kebidanan (obstetri) diusahakan setiap kehamilan berlangsung dengan
aman, bersih, dan bebas dari penyulit sehingga kesehatan ibu dan janin terpelihara dengan
baik. Setiap wanita hamil dapat menjalani proses tanpa gangguan dan akhirnya mampu
memelihara bayi serta memberikan ASI sampai waktu optimal.
Proses persalinan yang aman dan bersih dapat diartikan sebagai pelaksanaan
persalinan dengan trauma yang sangat minimal dalam bentuk :
1. Spontan belakang kepala.
2. Outlet vakum atau outlet forceps ekstraksi.
3. Seksio sesarea (paling akhir).
Melalui proses di atas akan tercapai well born baby dan well health mother sebagai
titik awal dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Upaya ilmu kebidanan berkembang dengan pesat sejak permulaan abad ke-20 dengan
berbagai istilah di antaranya dimulai dari home visit 1901 oleh William di USA dan out
patient clinic dimulai tahun 1911.
1. Maternity care: pelayanan kebidanan pada ibu hamil.
2. Antepartum care (antenatal care): perawatan selama kehamilan sebelum bayi
lahir yang lebih ditekankan pada kesehatan ibu.
3. Prenatal care: perawatan sebelum janin lahir dan lebih ditekankan pada kesehatan
janin dalam lahir.
Dalam praktik ketiga nama tersebut dipergunakan dalam pengertian yang sama
sehingga tercapai well born baby dan well health mother.1
Dalam upaya pelaksanaan antenatal care/antepartum care atau maternity care dapat
digunakan untuk meberikan pendidikan psikologis dan pendidikan kesehatan. Dengan
5
Laporan Penyuluhan Individual -dr. Inna Mayniza-
demikian, tercapai keharmonisan dalam psikososial keluarga sebagai unit terkecil kehidupan
manusia.1,2
Kemudian diharapkan bahwa kehamilan, proses pengawasan antenatal dan proses
persalinan merupakan dambaan setiap wanita sehingga semuanya akan dijadikan satu
pengalaman yang diharapkan dan menyenangkan dan bukan lagi yang menakutkan.
1.2 Materi Penyuluhan Antenatal Care
Definisi
Antenatal Care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan yang diberikan oleh bidan atau
dokter kepada ibu selama masa kehamilan untuk mengoptimalisasikan kesehatan mental dan
fisik ibu hamil, sehingga mampu menghadapi persalinan, nifas, persiapan memberikan ASI,
dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar.
Pemeriksaan antenatal adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk
memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala, yang diikuti dengan upaya koreksi terhadap
penyimpangan yang ditemukan. Pengawasan antenatal adalah pengawasan sebelum
persalinan terutama untuk ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam
rahim. Pelayanan atau asuhan merupakan cara untuk memonitor dan mendukung kesehatan
ibu hamil dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal.
Salah satu fungsi terpenting dari perawatan antenatal adalah untuk memberikan saran
dan informasi pada seorang wanita mengenai tempat kelahiran yang tepat sesuai dengan
kondisi dan status kesehatannya. Perawatan antenatal juga merupakan suatu kesempatan
untuk menginformasikan kepada para wanita mengenai tanda – tanda bahaya dan gejala yang
memerlukan bantuan segera dari petugas kesehatan.
Proses pengawasan antenatal, maternity care atau antepartum care merupakan proses
yang memerlukan jadwal tertentu dan teratur sehingga kontak dengan seoarang calon ibu
dapat berlangsung cukup lama. Pemeriksaan antenatal seyogyanya dimulai segera setelah
diperkirakan terjadi kehamilan. Pemeriksaan ini dapat dilakukan dalam beberapa hari setelah
terlambat menstruasi, terutama bagi wanita yang menginginkan terminasi kehamilan, tetapi
bagi semua wanita secara umum sebaiknya jangan lebih dari saat terlambat menstruasi kedua
kali. Kesempatan ini digunakan untuk menanamkan pengertian dari antenatal care yang lebih
luas yang meliputi :
1. Memberikan pendidikan pendahuluan kepada remaja sebagai calon orang tua melalui
kesehatan reproduksi, tergantung tentang pendidikan seksologi.
6
Laporan Penyuluhan Individual -dr. Inna Mayniza-
2. Membantu mengembangkan sikap bahwa keluarga merupakan unit terkecil kehidupan
manusia, keluarga seharusnya merupakan kekuatan sosial dan ekonomi yang solid sehingga
dapat memenuhi segala kebutuhan dalam arti yang luas.
3. Menanamkan pengertian bahwa untuk mencapai norma keluarga kecil, bahagia, dan
sejahtera (NKKBS) keluarga harus merencanakan susunan dan jumlah keluarga dalam unit
terkecil. Hal tersebut merupakan bagian dari upaya pembangunan keluarga.
Demikianlah, dalam upaya pelaksanaan antenatal care/antepartum care atau maternity care
dapat digunakan untuk memberikan pendidikan psikologis dan pendidikan kesehatan. Dengan
demikian, tercapai keharmonisan dalam psikososial keluarga sebagai unit terkecil kehidupan
manusia.
Kemudian diharapkan bahwa kehamilan, proses pengawasan antenatal dan proses
persalinan merupakan dambaan setiap wanita sehingga semuanya akan dijadikan satu
pengalaman yang diharapkan dan menyenangkan dan bukan lagi yang menakutkan.
Tujuan Antenatal Care
Tujuan asuhan antenatal adalah :
1) Membantu kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang
bayi.
2) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, sosial ibu dan bayi.
3) Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi
selama ibu hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan, dan pembedahan.
4) Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu maupun bayinya
dengan trauma seminimal mungkin.
5) Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif.
6) Mempersiapkan peranan ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bagi bayi agar dapat
tumbuh kembang secara normal.
Perawatan antenatal mempunyai tujuan agar kehamilan dan persalinan berakhir dengan:
1. Ibu dalam kondisi selamat selama kehamilan, persalinan dan nifas tanpa trauma fisik
maupun mental yang merugikan.
2. Bayi dilahirkan sehat, baik fisik maupun mental.
3. Ibu sanggup merawat dan memberi ASI kepada bayinya.
4. Suami istri telah ada kesiapan dan kesanggupan untuk mengikuti keluarga berencana
setelah kelahiran bayinya.
7
Laporan Penyuluhan Individual -dr. Inna Mayniza-
Manfaat Antenatal Care
Manfaat Antenatal Care (ANC) sangat besar karena dapat mengetahui berbagai resiko
dan komplikasi kehamilan sehingga ibu hamil dapat diarahkan untuk melakukan rujukan.
Pemeriksaan antenatal juga memberikan manfaat bagi ibu dan janin, antara lain:
1) Bagi ibu
a. Mengurangi dan menegakkan secara dini komplikasi kehamilan dan mengobati secara dini
komplikasi yang mempengaruhi kehamilan.
b. Mempertahankan dan meningkatkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil dalam
menghadapi persalinan.
c. Meningkatkan kesehatan ibu setelah persalinan dan untuk dapat memberikan ASI.
d. Memberikan konseling dalam memilih metode kontrasepsi.
2) Bagi janin
Manfaat untuk janin adalah memelihara kesehatan ibu sehingga mengurangi persalinan
prematur, BBLR, juga meningkatkan kesehatan bayi sebagai titik awal kualitas suber daya
manusia.
Standar Pelayanan Antenatal Care
Pelayanan ANTE NATAL CARE (ANC) adalah pelayanan kesehatan yang diberikan
kepada ibu selama kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan ANTE NATAL CARE
(ANC), selengkapnya mencakup banyak hal yang meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik baik
umum dan kebidanan, pemeriksaan laboratorium atas indikasi serta intervensi dasar dan
khusus sesuai dengan resiko yang ada. Dalam penerapan operasional dikenal standar minimal
”7T” untuk pelayanan ANTE NATAL CARE (ANC) yang terdiri atas:4,5
1. Timbang berat badan
Selama kehamilan antara 0,3 – 0,5 kg per minggu. Bila dikaitkan dengan umur
kehamilan kenaikan berat badan selama hamil muda ± 1 kg, selanjutnya pada trimester II dan
III masing – masing bertambah 5 kg. Pada akhir kehamilan pertambahan berat total adalah 9
– 12 kg. Bila ada kenaikan berat badan yang berlebihan perlu dipikirkan kearah adanya resiko
seperti bengkak, kehamilan kembar, hidramnion, dan anak besar.
Pengukuran berat badan dalam kg tanpa sepatu dan memakai pakaian yang seringan-
ringannya. Berat badan kurang dari 45 kg pada trimester III dinyatakan ibu kurus
kemungkinan melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah.
2. Ukur tekanan darah
8
Laporan Penyuluhan Individual -dr. Inna Mayniza-
Selama hamil tekanan darah dikatakan tinggi bila lebih dari 140/90 mmHg. Bila
tekanan darah meningkat, yaitu sistolik 30 mmHg atau lebih dan atau diastolik 15 mmHg
atau lebih. Kelainan ini dapat berlanjut menjadi preeklamsia dan eklamsia kalau tidak
ditangani dengan tepat.
3. Ukur tinggi fundus uteri
Pemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan palpasi untuk memperkirakan
usia kehamilan; serta bila umur kehamilan bertambah, memeriksa posisi, bagian terendah
janin dan masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul, untuk mencari kelainan serta
melakukan rujukan tepat waktu
Ukuran tinggi fundus uteri normal adalah sebagai berikut :1,3,4
12 Minggu : Tinggi fundus uteri 1 – 2 jari diatas symphysis.
16 Minggu : Tinggi fundus uteri pertengahan antara symphysis–pusat.
20 Minggu : Tinggi fundus uteri 3 jari dibawah pusat.
24 Minggu : Tinggi fundus uteri setinggi pusat.
28 Minggu : Tinggi fundus uteri 3 jari diatas pusat.
32 Minggu : Tinggi fundus uteri pertengahan pusat-Proc.xyphoideus.
36 Minggu : Tinggi fundus uteri 3 jari dibawah Proc.xyphoideus.
40 Minggu : Tinggi fundus uteri pertengahan antara Proc.xyphoideus-pusat
4. Pemberian imunisasi Tetanus Toksoid
Pemberian imunisasi TT baru akan menimbulkan efek perlindungan apabila diberikan
sekurang-kurangnya dua kali dengan interval minimal 4 minggu. Kecuali jika sebelumnya ibu
pernah mendapat TT dua kali pada kehamilan yang lalu atau pada masa calon pengantin
maka TT cukup diberikan satu kali saja. Dosis pemberian imunisasi TT yaitu 0,5 cc IM pada
lengan atas.8
Tabel 1. Jadwal Pemberian Imunisasi TT
9
Antigen Interval
(selang waktu minimal)
Lama
Perlindungan
% Perlindungan
TT 1 Pada kunjungan antenatal pertama - -
TT 2 4 minggu setelah TT 1 3 tahun 80
TT 3 1-6 bulan setelah TT 2 5 tahun 95
TT 4 1 tahun setelah TT 3 10 tahun 95
TT 5 1 tahun setelah TT 4 25 tahun 99
Laporan Penyuluhan Individual -dr. Inna Mayniza-
Keterangan : apabila dalam waktu tiga (3) tahun WUS tersebut melahirkan maka bayi yang
dilahirkan akan terlindungi dari tetanus neonatorum.
Adapun syarat pemberian imunisasi TT adalah sebagai berikut :1,2,7
1) Bila ibu belum pernah mendapat imunisasi TT atau meragukan diberikan II sedini
mungkin sebanyak dua kali dengan jarak minimal dua minggu.
2) Bila ibu pernah mendapat imunisasi TT dua kali, diberikan suntikan ulang/boster satu kai
pada kunjungan antenatal yang pertama
5. Pemberian tablet zat besi
Pada dasarnya pemberian tablet zat besi dimulai dengan pemberian satu tablet sehari
sesegera mungkin setelah rasa mual hilang. Tiap tablet mengandung FeSO4 320 mg (zat besi
60 mg) dan asam folat 500 ug, minimal 90 tablet. Tablet besi sebaiknya tidak diminum
bersama kopi atau teh karena akan mengganggu penyerapan. Sebaiknya tablet besi diminum
bersama air putih ataupun air jeruk. Selain itu perlu diberitahukan juga bahwa ada
kemungkinan tinja menjadi berwarna hitam setelah ibu minum obat ini, hal tersebut adalah
normal.
6. Tes terhadap penyakit menular seksual.
Selama kehamilan, ibu perlu dilakukan tes terhadap penyakit menular seksual seperti
HIV/AIDS, Gonorrhoe, Siphilis. Hal tersebut dikarenakan sangat berpengaruh pada janin
yang dikandungnya. Apabila ditemukan penyakit – penyakit menular seksual harus segera
ditangani.
7. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan
Persiapan rujukan perlu disiapkan karena kematian ibu dan bayi disebabkan
keterlambatan dalam mencapai fasilitas pelayanan kesehatan. Perlu diingat juga bahwa
pelayanan antenatal hanya dapat diberikan oleh tenaga kesehatan profesional dan tidak dapat
dilakukan oleh dukun bayi.
Setiap wanita hamil menghadapi risiko komplikasi yang bisa mengancam jiwanya.
Oleh karena itu, setiap wanita hamil memerlukan sedikitnya empat kali kunjungan selama
periode antenatal:7
Satu kali kunjungan selama trimester pertama (sebelum 14 minggu)
Satu kali kunjungan selama trimester kedua (antara minggu 14-28)
Dua kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu 28-36 dan sesudah
minggu ke-36).
10
Laporan Penyuluhan Individual -dr. Inna Mayniza-
Kunjungan ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya adalah sebanyak empat kali
yang dikenal dengan istilah K1, K2, K3, dan K4. Adapun uraiannya sebagai berikut :
1) K1 adalah kunjungan ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya pada trimester I
(sebelum usia kehamilan 12 minggu) dengan jumlah kunjungan minimal satu kali dan
mendapatkan pelayanan 7T yaitu timbang berat badan, ukur tekanan darah, imunisasi Tetanus
Toxoid, periksa fundu uteri, pemberian tablet tambah darah, tes PMS, dan temu wicara. K1
ini mempunyai peranan penting dalam program kesehatan ibu dan anak yaitu sebagai
indikator pemantauan yang dipergunakan untuk mengetahui jangkauan pelayanan antenatal
serta kemampuan program dalam menggerakkan masyarakat.
2) K2 adalah kunjungan ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya pada trimester II (usia
kehamilan 12 – 28 minggu) dan mendapatkan pelayanan 7T setelah melewati K1.
3) K3 adalah kunjungan ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya pada trimester III (usia
kehamilan 28 – 36 minggu) dan mendapatkan pelayanan 7T setelah melewati K1 dan K2.
4) K4 adalah kunjungan ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya pada trimester III (usia
kehamilan >36 minggu) dan mendapatkan pelayanan 7T setelah melewati K1, K2, dan K3.
1.3 Diskusi:
1. Apakah kunjungan ANC harus rutin dilakukan meskipun sedang mengandung
anak ke 3 dan seterusnya?
2. Apakah jika sudah berusia 45 tahun masih boleh untuk hamil lagi?
3. Berapa tablet besi yang harus dikonsumsi ibu selama kehamilan?
2. PENGELOLAAN SAMPAH
2.1 Latar belakang
Sampah adalah sesuatu sisa yang sudah tidak dipakai lagi / habis pakai atau benda
baik padat maupun cair yang sudah dibuang dan tidak dipergunakan lagi.
Sampah dapat menjadi berguna apabila sampah tersebut di kelola dengan baik dengan cara
dibagi dan dipisahkan antara sampah organik dan anorganik. Sampah organik dapat dikelola
menjadi pupuk kompos yang berguna bagi tanaman dan sampah anorganik dapat didaur ulang
untuk menjadi barang baru yang berguna.
Sampah juga dapat menjadi musuh apabila dibiarkan dan tidak dikelola. Sampah
dapat menjadi sarang penyakit, tikus dan lain sebagainya.
11
Laporan Penyuluhan Individual -dr. Inna Mayniza-
2.2 Materi Penyuluhan Sampah
Pengelolaan sampah : adalah suatu kegiatan yang dilakukan Untuk merubah,
mengendalikan atau ,menghilangkan semua unsur fisik (sampah) dari lingkungan yang
terdapat di masyarakat yang dapat memberi pengaruh jelek terhadap kesehatan masyarakat.
Sampah adalah sesuatu sisa yang sudah tidak dipakai lagi / habis pakai atau benda baik padat
maupun cair yang sudah dibuang dan tidak dipergunakan lagi.
Macam Sampah
1. Sampah organik (berasal dari alam): sampah yang dapat terurai oleh lingkungan
sekitarnya, contohnya sisa-sisa makanan,buah-buahan dan sejenisnya.
2. Sampah Anorganik :plastik, kertas dan kaleng-kalengan serta sejenisnya.
Asal Sampah
1. Hasil buangan & industri rumah tangga
2. Hasil produksi dari perusahan dan pabrik swasta seperti : Kertas & kardus, kaleng-
kalengan, plastic, dan sejenisnya
3. Hasil proses perdagangan
Pengaruh Sampah
Tempat berkembangbiaknya mikroorganisme penyakit
Tempat bersarangnya vektor penyebaran penyakit. Contoh, serangga, lalat, dan tikus
Menimbulkan aroma & bau yang tidak sedap mengganggu lingkungan dan orang
sekitaranya.
Hal – hal yang diperhatikan dalam pengelolaan sampah :
1. Adanya kesadaran akan pentingnya kebersihan lingkungan atau bebas akan sampah.
2. adanya keinginan dalam membuat fasilitas tempat sampah sementara didalam
perkarangan rumah
3. Pengorganisasiandari warga masyarakat dalam proses pengangkutan ketempat
pembuangan yang telah ditetapkan oleh unit kebersihan kota
4. Adanya peran serta dari berbagai lintas sektoral : pemerintah setempat, pengusaha dan
pihak swasta, pedagang dan masyarakat setempat.
12
Laporan Penyuluhan Individual -dr. Inna Mayniza-
Pengelolaan sampah meliputi 4 (empat) bagian yaitu :
Penimbunan (hanya sementara)
Pengumpulan dari rumah-rumah
Pengangkutan ketempat pembuangan
Penyelesaian akhir dari sampah baik pelenyapan maupun daur ulang kembali.
Cara Penimbunan sampah sementara didalam rumah atau perkarangan rumah :
Lakukan pemisahan antara sampah basah dan sampah kering
Siapkan tempat sampah yang sesuai dan cocok serta serasi
Adanya penutup bak sampah yang cocok agar tidak mudah masuknya serangga, tikus
dan lalat.
Tempat sampah hendaknya tidak terlalu besar dan berat agar lebih mudah dipindahkan.
Ukuran tempat sampah kira-kira seukuran 20 liter gallon (5 gallon)
Jenis Sampah:
Sampah basah /sampah cair
Sampah kering/sampah padat
Upaya-upaya dalam pengelolaan sampah, antara lain :
1. kalau tidak adanya tempat Fasilitas tempat sampah / bak sampah :Tingkatkan peran
serta masyarakat dalam mengadakan tempat fasilitas sampah. Lakukan
Pengorganisasian (dalam proses pengumpulan, pemindahan, pengolahan,
pengangkutan dan pembuangan akhir ) sampah dari sekitar RW ketempat ketempat
pembuangan .
2. Penimbunan sementara dalam perkarangan rumah
dengan syarat
- Penggalian lobang tempat penimbunan kira-kira panjangnya 1 meter dengan lebar
1 meter dengan kedalaman sekitar 1 meter.
- tempat penimbunan haruslah sejauh-jauhnya dari sumber air minum
- Menggunakan tutup lubang dengan ditimbun dengan tanah.
- Galilah lubang lain bila sudah penuh.
3. Dilakukan pembakaran dengan syarat :
13
Laporan Penyuluhan Individual -dr. Inna Mayniza-
- Lihat efek dari pembakaran apakah dapat mengakibatkan pengotoran udara.
4. Kalau bisa dimanfaatkan untuk kepentingan warga dapat dibuat pupuk atau
didaur ulang kembali.
3. IMUNISASI
3.1 Latar Belakang
Pemerintah setiap tahun terus berupaya untuk menurunkan angka kejadian penyakit
seperti Poliomyelitis (kelumpuhan), Campak (measles), Difteri (indrak), Pertusis (batuk rejan
/ batuk seratus hari), Tetanus, Tuberculosis (TBC) dan Hepatitis B dengan menggalakan
program pencegahan penyakit yaitu imunisasi pada bayi dan anak. Imunisasi bisa diartikan
suatu usaha untuk membuat seseorang menjadi kebal terhadap penyakit tertentu dengan
menyuntikan vaksin. Yakni kuman hidup yang dilemahkan / kuman mati / zat yang bila
dimasukkan ke tubuh akan merangsang menciptakan kekebalan terhadap penyakit tertentu.
Imunisasi merupakan investasi kesehatan masa depan karena pencegahan penyakit
melalui imunisasi merupakan cara perlindungan terhadap infeksi yang paling efektif dan jauh
lebih murah dibanding mengobati seseorang apabila telah jatuh sakit dan harus dirawat di
rumah sakit.
Dengan imunisasi, anak akan terhindar dari penyakit infeksi berbahaya, maka mereka
memiliki kesempatan beraktifitas, bermain, belajar tanpa terganggu masalah kesehatan.
Namun demikian, sampai saat ini masih terdapat masalah-masalah dalam pemberian
imunisasi, antara lain pemahaman orang tua yang masih kurang pada sebagian masyarakat,
mitos salah tentang imunisasi, sampai jadwal imunisasi yang terlambat.
3.2 Materi Penyuluhan Imunisasi
Definisi
Imunisasi adalah cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu
penyakit dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh manusia. Sehingga bila ia terpapar
penyakit, tidak akan sampai sakit parah atau hanya sakit ringan. Tidak memberikan imunisasi
bagi anak dapat mengakibatkan sakit berat, kematian, cacat, bahkan menjadi sumber
penularan penyakit.
Tujuan
14
Laporan Penyuluhan Individual -dr. Inna Mayniza-
a. Meningkatkan daya tahan/kekebalan tubuh anak.
b. Mencegah timbulnya beberapa penyakit pada anak antara lain :
Penyakit TBC Paru
Penyakit Difteri
Penyakit Tetanus
Penyakit Pertusis
Penyakit Polio
Penyakit Campak
Penyakit Hepatitis B
Jenis Imunisasi
Sesuai dengan program organisasi kesehatan dunia WHO (Badan Kesehatan Dunia),
pemerintah mewajibkan lima jenis imunisasi bagi anak-anak, yang disebut Program
Pengembangan Imunisasi (PPI). Sedangkan tujuh jenis lainnya dianjurkan untuk menambah
daya tahan tubuh terhadap beberapa jenis penyakit. Imunisasi dasar lengkap diwajibkan bagi
bayi usia 0 hingga 11 bulan. Berikut imunisasi yang harus Anda berikan pada buah hati
Anda, untuk melindunginya dari penyakit di kemudian hari.
Berikut ini merupakan jenis imunisasi yang wajib menurut Program Pengembangan
Imunisasi:
1. BCG
Vaksin BCG diberikan pada bayi sejak lahir, untuk mencegah penyakit TBC. Jika
bayi sudah berumur lebih dari tiga bulan, harus dilakukan uji tuberkulin terlebih dulu.
BCG dapat diberikan apabila hasil uji tuberkulin negatif.
2. Hepatitis B
Hepatitis B diberikan tiga kali. Yang pertama dalam waktu 12 jam setelah lahir.
Imunisasi ini dilanjutkan saat bayi berumur 1 bulan, kemudian diberikan lagi saat 3-6
bulan.
3. Polio
Imunisasi yang satu ini belakangan sering didengung-dengungkan pemerintah karena
telah memakan korban cukup banyak. Target pemerintah membebaskan anak-anak
Indonesia dari penyakit polio. Polio-0 diberikan saat kunjungan pertama setelah lahir.
Selanjutnya vaksin ini diberikan 3 kali, saat bayi berumur 2, 4, dan 6 bulan.
Pemberian vaksin ini dulang pada usia 18 bulan dan 5 tahun.
15
Laporan Penyuluhan Individual -dr. Inna Mayniza-
4. DTP
DTP diberikan untuk mencegah tiga macam penyakit sekaligus, yaitu Difteri,
Tetanus, dan Pertusis. Vaksin ini diberikan pertama kali saat bayi berumur lebih dari
enam minggu. Lalu saat bayi berumur 4 dan 6 bulan. Ulangan DTP diberikan umur 18
bulan dan 5 tahun. Pada anak umur 12 tahun, imunisasi ini diberikan lagi dalam
program BIAS SD kelas VI.
5. Campak
Campak pertama kali diberikan saat anak umur 9 bulan. Campak-2 diberikan pada
program BIAS SD kelas 1, umur 6 tahun.
Ketujuh penyakit tersebut harus dicegah dengan imunisasi secara wajib. Mengapa?
Karena penyakit-penyakit tersebut yang menimbulkan kematian, cacat, serta
pasiennya juga paling banyak.
Efek Samping Imunisasi
Vaksin Efek samping yang muncul
BCG Reaksi yang mungkin timbul pada pemberian imunisasi BCG
adalah kadang bernanah, tetapi akan sembuh dengan sendirinya
walaupun lambat. Biasanya suntikan BCG tidak menimbulkan
panas.
DPT Reaksi yang mungkin terjadi biasanya demam ringan,
pembengkakan dan rasa nyeri di tempat suntikan selama 1-2 hari.
Imunisasi DPT tidak boleh diberikan kepada anak yang sakit
parah dan anak yang menderita penyakit kejang demam kompleks.
POLIO Reaksi yang timbul tidak ada, mungkin akan terdapat berak-berak
ringan.
Pada anak dengan diare berat atau sedang sakit parah, imunisasi
polio dapat ditangguhkan.
CAMPAK Biasanya tidak terdapat reaksi akibat imunisasi. Mungkin terjadi
demam ringan dan tampak sedikit bercak merah pada pipi di
bawah telinga pada hari ke 7-8 setelah penyuntikan.
HEPATITIS B Reaksi yang mungkin terjadi adalah berupa nyeri pada tempat
suntikan, yang mungkin disertai dengan timbulnya rasa panas atau
pembengkakan. Reaksi ini akan menghilang dalam waktu 2 hari.
16
Laporan Penyuluhan Individual -dr. Inna Mayniza-
Reaksi lain yang mungkin terjadi ialah demam ringan.
Tempat Memperoleh Imunisasi
a. Rumah sakit
b. Puskesmas
c. BKIA/Rumah Bersalin
d. Posyandu
e. Praktek Dokter Swasta (terutama dokter spesialis anak)
4. KONSEP GIZI SEIMBANG
4.1 Latar Belakang
Masalah kesehatan masyarakat di Indonesia adalah masalah gizi kurang dan gizi
lebih. Pola pertumbuhan dan status gizi merupakan indikator kesejahteraan. Oleh karena itu,
perlu adanya program gizi yang berguna untuk mendorong kedua hal tersebut.
Masalah gizi menyebabkan kualitas SDM menjadi rendah. Adapun tujuan program
pangan dan gizi yang dikembangkan untuk mencapai Indonesia Sehat 2010 adalah :
1. Meningkatkan ketersediaan komoditas pangan pokok dengan jumlah yang cukup,
kualitas memadai dan tersedia sepanjang waktu melalui peningkatan produksi dan
penganekaragaman serta pengembangan produksi olahan.
2. Meningkatkan penganekaragaman konsumsi pangan untuk memantapkan ketahanan
pangan tingkat rumah tangga.
3. Meningkatkan pelayanan gizi untuk mencapai keadaan gizi yg baik dengan
menurunkan prevalensi gizi kurang dan gizi lebih.
Meningkatkan kemandirian keluarga dalam upaya perbaikan status gizi untuk
mencapai hidup sehat.
4.2 Materi Penyuluhan Konsep Gizi
Sejarah Gizi Seimbang
Pada tahun 1992 diselenggarakan konggres gizi internasional di Roma. Konggres
tersebut membahas pentingnya gizi seimbang untuk menghasilkan kualitas SDM yang
17
Laporan Penyuluhan Individual -dr. Inna Mayniza-
handal. Hasilnya adalah rekomendasi untuk semua negara menyusun PUGS (Pedoman
Umum Gizi Seimbang). Sebenarnya di Indonesia, pada tahun 1950 pernah diperkenalkan
pedoman 4 sehat 5 sempurna, yang kemudian setelah adanya konggres gizi internasional di
Roma dikembangkan PUGS pada tahun 1995. Slogan 4 sehat 5 sempurna merupakan bentuk
implementasi PUGS dan terdapat 13 pesan dalam PUGS.
Pengertian Gizi Seimbang
Gizi Seimbang adalah makanan yang dikonsumsi oleh individu sehari-hari yang
beraneka ragam dan memenuhi 5 kelompok zat gizi dalam jumlah yang cukup, tidak
berlebihan dan tidak kekurangan (Dirjen BKM, 2002). Menu seimbang : menu yang terdiri
dari beranekaragam makanan dengan jumlah dan proporsi yang sesuai, sehingga memenuhi
kebutuhan gizi seseorang guna pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh dan proses
kehidupan serta pertumbuhan dan perkembangan (Almatsier, 2001). Peranan berbagai
kelompok bahan makanan tergambar dalam piramida gizi seimbang yang berbentuk kerucut.
Populer dengan istilah “TRI GUNA MAKANAN”.
Pertama, sumber zat tenaga yaitu padi-padian dan umbi-umbian serta tepung-
tepungan yang digambarkan di dasar kerucut. Kedua, sumber zat pengatur yaitu sayuran dan
buah-buah digambarkan bagian tengah kerucut. Ketiga, sumber zat pembangun, yaitu
kacang-kacangan, makanan hewani dan hasil olahan, digambarkan bagian atas kerucut.
Faktor Yang Mempengaruhi Penyusunan Gizi Seimbang
1. Ekonomi (terjangkau dengan keuangan keluarga)
2. Sosial budaya (tidak bertentangan)
3. Kondisi kesehatan
4. Umur
5. Berat badan
6. Aktivitas
7. Kebiasaan makan (like or dislike).
8. Ketersediaan pangan setempat.
13 Pesan Umum Gizi Seimbang
1. Makanlah aneka ragam makanan.
2. Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi.
3. Makanlah makanan sumber karbohidrat, setengah dari kebutuhan energi.
18
Laporan Penyuluhan Individual -dr. Inna Mayniza-
4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan energi.
5. Gunakan garam beryodium.
6. Makanlah makanan sumber zat besi.
7. Berikan ASI saja pada bayi sampai umur 6 bulan dan tambahkan MP-ASI
sesudahnya.
8. Biasakan makan pagi.
9. Minumlah air bersih, aman yang cukup jumlahnya.
10. Lakukan aktivitas fisik secara teratur.
11. Hindari minuman yang beralkohol.
12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan.
13. Bacalah label pada makanan yang dikemas.
Pesan 1: Makanlah aneka ragam makanan
Makan makanan yang beranekaragam sangat bermanfaat untuk kesehatan. Makanan
harus mengandung unsur zat gizi yang diperlukan tubuh baik kuantitas maupun kualitas.
Idealnya, ada zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.
Pesan 2: Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi
Kebutuhan energi dapat tercukupi dengan mengkonsumsi makanan sumber
karbohidrat, protein dan lemak. Tanda kecukupan energi dapat dipantau dengan keadaan
berat badan yang normal. Pemantauan berat badan dilakukan pada bayi, balita dan usia
sekolah dengan menggunakan KMS; pada orang dewasa dengan penghitungan IMT (Indeks
Massa Tubuh); dan pada lansia dengan KMS Usila. Kelebihan energi disimpan dalam bentuk
lemak/ jaringan lain. Bila kelebihan tersebut berlanjut maka akan timbul penyakit (hipertensi,
jantung, DM, dll). Sedangkan untuk menutupi kekurangan energi, diambilkan cadangan
energi dari jaringan otak/ lemak. Bila keadaan ini berlanjut sebabkan penurunan daya kerja/
produktivitas kerja, prestasi belajar dan kreativitas, penurunan BB dan kekurangan gizi lain.
Pesan 3: Makanlah makanan sumber karbohidrat, setengah dari kebutuhan energi
Dua kelompok karbohidrat adalah karbohidrat kompleks dan karbohidrat sederhana.
Golongan karbohidrat kompleks: padi-padian (beras, jagung, gandum); umbi-umbian
(singkong, ubi jalar, kentang) serta tepung, sagu dan pisang. Karbohidrat kompleks
penyerapannya lebih lama sehingga tidak membuat mudah lapar. Golongan karbohidrat
sederhana : gula (menyebabkan mudah lapar). Pembatasaan konsumsi gula dianjurkan sampai
5% dari jumlah kecukupan energi atau ± 3 – 4 sendok makan setiap hari.
19
Laporan Penyuluhan Individual -dr. Inna Mayniza-
Apabila energi yang diperoleh dari makanan sumber karbohidrat kompleks (selain
gula) melebihi 60% atau 2/3 bagian dari energi yang dibutuhkan, maka kebutuhan protein,
vitamin dan mineral sulit dipenuhi.
Pesan 4: Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan energi
Adapun guna lemak dan minyak adalah untuk meningkatkan jumlah energi,
membantu penyerapan vitamin A, D, E, K dan menambah lezat hidangan. Tiga golongan
lemak: lemak yang mengandung asam lemak tak jenuh ganda (paling mudah dicerna), lemak
yang mengandung asam lemak tak jenuh tunggal (mudah dicerna), dan lemak yang
mengandung asam lemak jenuh (sulit dicerna). Makanan yang mengandung asam lemak tak
jenuh ganda dan tak jenuh tunggal: berasal dari nabati, kecuali minyak kelapa. Sedangkan
makanan sumber asam lemak jenuh: berasal dari hewani.
Konsumsi lemak dan minyak kurang sama dengan 10% dan tidak lebih dari 25 % dari
kebutuhan energi. Komposisi konsumsi lemak nabati: hewani= 2 : 1
Kebiasaan mengkonsumsi lemak hewani berlebihan menyebabkan penyempitan
pembuluh darah arteri dan penyakit jantung koroner. Sedang makan ikan mengurangi risiko
penyakit jantung koroner, oleh karena lemak ikan mengandung asam lemak omega 3. Asam
lemak omega 3 berperan mencegah terjadinya penyumbatan lemak pada dinding pembuluh
darah.
Pesan 5: Gunakan garam beryodium
Garam beryodium yang dianjurkan adalah garam dg KIO3 (Kalium iodat) sebanyak
30-80 ppm. Sesuai Keppres No. 69 tahun 1994 menyatakan bahwa kekurangan yodium dapat
mengakibatkan GAKY (Gangguan Akibat Kekurangan Yodium); gondok; kretin dan
penurunan IQ. Indonesia kehilangan 140 juta IQ point akibat GAKY .
Dasar penghitungan klasifikasi pengurangan point IQ adalah :
Kretin (GAKY berat) 50 poin
Gondok 5 poin
Bayi di daerah GAKY 10 poin
GAKY bentuk lain 10 poin
Catatan:
Rata-rata IQ manusia normal = 110 IQ dibawah 80 point tergolong bodoh. IQ point
merupakan ukuran kemampuan seseorang dalam hal berpikir, memecahkan masalah dan
menyesuaikan diri dengan keadaan yang baru. Anjuran pemberian yodium :
Anak SD (daerah endemik berat) 1 kapsul / tahun
20
Laporan Penyuluhan Individual -dr. Inna Mayniza-
Wanita usia subur (WUS) 2 kapsul / tahun @ 200 mg
Ibu hamil 1 kapsul / tahun
Ibu menyusui 1 kapsul / tahun selama menyusui
Konsumsi garam beryodium ± 6 gram per hari/ 1 sendok teh. Mutu garam baik dengan Tes
Kit Yodina. Hasil warna garam yang bermutu baik adalah biru keunguan.
Pesan 6: Makanlah makanan sumber zat besi
Fe merupakan unsur penting untuk pembentukan sel darah merah. Kekurangan Fe
dapat berakibat Anemia Gizi Besi (AGB). Adapun Tanda-tanda AGB : pucat, lemah lesu,
pusing dan penglihatan berkunang-kunang; kadar Hb kurang dari normal.
Resiko AGB bagi ibu hamil adalah BBLR, perdarahan dan kematian. Bagi anak-anak adalah
kemampuan belajar turun. Sedangkan bagi orang dewasa adalah penurunan produktivitas
kerja. Sumber utama zat besi adalah bahan pangan hewani dan kacang-kacangan serta
sayuran berwarna hijau tua. Zat besi Fe pangan asal hewani/haeme lebih mudah diserap (10-
20%) daripada zat besi pangan asal nabati/non haeme (1-2%).
Insidensi atau angka kejadian AGB di Indonesia : tidak lebih sama dengan 63% bumil dan
55% balita. Zat gizi yang membantu penyerapan Fe diantaranya protein hewani seperti
daging, ikan dan telur, vitamin C, vitamin A, Zink (Zn) dan asam folat.
Program pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) bagi ibu hamil adalah 1 TTD selama 90
hari. Untuk balita dapat diberikan preparat besi dalam bentuk sirup. Kandungan 1 TTD = 200
mg ferrosulfat = 60 mg besi elemental + 0,25 mg asam folat.
Pesan 7: Berikan ASI saja pada bayi sampai umur 6 bulan dan tambahkan MP-ASI
sesudahnya
ASI merupakan makanan terbaik bayi. Pemberian : 0-6 bulan (ASI Eksklusif =
pemberian ASI saja tanpa makanan lain). Kegagalan ASI Eksklusif sebabkan jumlah sel otak
berkurang 15-20%. MP-ASI: makanan/ minuman pendamping ASI untuk memenuhi
kebutuhan gizinya.
Pesan 8: Biasakan makan pagi
Manfaat makan pagi adalah untuk memelihara ketahanan fisik, mempertahankan daya
tahan tubuh, meningkatkan produktifitas kerja dan meningkatkan konsentrasi belajar.
Kebiasaan makan pagi, membantu memenuhi kecukupan gizi sehari-hari. Sedangkan resiko
tidak membiasakan makan pagi adalah gangguan kesehatan yang berupa menurunnya kadar
gula darah.
21
Laporan Penyuluhan Individual -dr. Inna Mayniza-
Pesan 9: Minumlah air bersih, aman yang cukup jumlahnya
Air yang kita minum harus bersih dan aman (bebas dri kuman). Fungsi air dalam
tubuh adalah untuk melancarkan transportasi zat gizi dlm tubuh; mengatur keseimbangan
cairan dan garam mineral dalam tubuh; mengatur suhu tubuh; melancarkan dlm buang air
besar dan buang air kecil. Kebutuhan air minum ± 2 liter sehari/ 8 gelas sehari, dengan
kecukupan air minum dapat mencegah dehidrasi dan menurunkan resiko batu ginjal.
Pesan 10: Lakukan aktivitas fisik secara teratur
Manfaat dari melakukan aktifitas fisik adalah meningkatkan kebugaran; mencegah
kelebihan berat badan; meningkatkan fungsi jantung, paru dan otot; memperlambat proses
penuaan. Olahraga teratur disesuaikan dengan usia, jenis kelamin, pekerjaan dan kondisi
kesehatan. Salah satunya dengan membiasakan jalan kaki dengan jarak tempuh ± 50-100 m.
Pesan 11: Hindari minuman yang beralkohol
Alkohol mengandung energi, tapi tidak terdapat unsur gizi lain. Akibat kebiasaan
minum minuman beralkohol adalah terhambatnya proses penyerapan gizi; hilangnya zat-zat
gizi yang penting, meski mengkonsumsi makanan bergizi dalam jumlah yang cukup; kurang
gizi; penyakit gangguan hati; kerusakan saraf otak dan jaringan. Sedangkan efek samping
minuman alkohol: sering buang air kecil, ketagihan dan hilang kendali diri.
Pesan 12: Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan
Selain bergizi lengkap dan seimbang, makanan juga harus layak konsumsi (aman
untuk kesehatan). Syarat makanan aman adalah “wholesome” (zat-zat gizi tidak banyak yang
hilang dan bentuk fisiknya masih utuh. Kecuali, bila makanan sengaja akan diolah dan diubah
bentuk fisiknya). Ciri makanan yang tidak sehat adalah berlendir, berjamur, aroma dan rasa
berubah; lewat tanggal kadaluwarsa dan rusak pada kemasan; terdapat zat/ bahan pengawet;
cara pengolahan yang tidak benar.
Pesan 13: Bacalah label pada makanan yang dikemas
Label adalah keterangan tentang isi, jenis, ukuran bahan-bahan yang digunakan,
susunan zat gizi, tanggal kadaluwarsa dan keterangan penting lain. Beberapa singkatan yang
lazim digunakan dalam label antara lain:
MD Makanan yang dibuat di dalam negeri
ML Makanan luar negeri (import)
Exp Tanggal kadaluarsa, artinya batas waktu makanan tersebut masih layak
dikonsumsi. Sesudah tanggal tersebut, makanan tidak layak dikonsumsi
22
Laporan Penyuluhan Individual -dr. Inna Mayniza-
SNI Standart Nasional Indonesia (keterangan mutu makanan telah sesuai dengan
persyaratan)
SP Sertifikat penyuluhan
4.3 Diskusi:
1. Apakah boleh anak-anak mengkonsumsi kopi campur susu?
2. Apasajakah kerugian yang dirasakan jika tidak sarapan pagi?
3. Apasajakah jenis vitamin?
23
Laporan Penyuluhan Individual -dr. Inna Mayniza-
Lampiran II
Dokumentasi Kegiatan Penyuluhan I
Dokumentasi Kegiatan Penyuluham II
Dokumentasi Kegiatan Penyuluham III
(Tidak ada dokumentasi)
24
Laporan Penyuluhan Individual -dr. Inna Mayniza-
Dokumentasi Kegiatan Penyuluham IV
25