Top Banner
Laporan Penyuluhan Individual -dr. Inna Mayniza- LAPORAN PENYULUHAN KIA, Kesehatan Lingkungan, Imunisasi dan Gizi POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS LHOKBENGKUANG Pelaksana: dr. Inna Mayniza 1
36

Lap Penyuluhan Inna

Nov 30, 2015

Download

Documents

rieja

penyuluhan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Lap Penyuluhan Inna

Laporan Penyuluhan Individual -dr. Inna Mayniza-

LAPORAN PENYULUHAN

KIA, Kesehatan Lingkungan, Imunisasi dan Gizi

POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS

LHOKBENGKUANG

Pelaksana:

dr. Inna Mayniza

INTERNSHIP DOKTER INDONESIA

PUSKESMAS LHOKBENGKUANG

ACEH SELATAN

2012

1

Page 2: Lap Penyuluhan Inna

Laporan Penyuluhan Individual -dr. Inna Mayniza-

LATAR BELAKANG

Berdasarkan hasil rapat lokakarya bersama para bidan desa di wilayah kerja

Puskesmas Lhokbengkuang pada tanggal 6 November 2012 didapatkan kesimpulan bahwa

beberapa desa di wilayah kerja Puskesmas Lhokbengkuang memiliki beberapa permasalah

yang mencakup promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan,

serta kesehatan ibu dan anak serta Keluarga Berencana maka penulis melakukan promosi

kesehatan dalam bentuk penyuluhan dengan harapan mampu memberikan dampak dan

perubahan positif terhadap sejumlah desa di wilayah kerja Puskesmas Lhokbengkuang.

PERMASALAHAN

- Desa Pasar : KIA, Gizi, dan Kesehatan Lingkungan (Pengelolaan Sampah).

- Desa Air Pinang : KIA dan Imunisasi.

- Desa Panton Luas: Imunisasi, Gizi dan Kesehatan Lingkungan.

- Desa Lhokbengkuang: PHBS, Gigi dan Mulut, Kesehatan Lingkungan, dan

Kesehatan Reproduksi.

- Desa Batu Itam: Imunisasi dan Kesehatan Lingkungan.

- Desa Lhok Rukam: Kesehatan Lingkungan.

- Desa Pancupian: Imunisasi, Kesehatan Lingkungan dan KIA.

PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI

I. Tujuan

Tujuan Umum :

Menambah pengetahuan secara umum kepada kader, peserta Posyandu serta murid SD di

wilayah kerja Puskesmas Lhokbengkuang.

Tujuan Khusus :

1. Menambah pengetahuan dan wawasan mengenai ANC

2. Menambah pengetahuan dan wawasan mengenai kesehatan lingkungan, khususnya

mengenai pengelolaan sampah yang baik dan benar.

3. Menambah pengetahuan dan wawasan mengenai imunisasi.

4. Menambah pengetahuan dan wawasan mengenai gizi pada murid SD.

2

Page 3: Lap Penyuluhan Inna

Laporan Penyuluhan Individual -dr. Inna Mayniza-

II. Bentuk Kegiatan

Kegiatan ini berbentuk penyuluhan yang dilakukan dengan menggunakan metode

ceramah dan diskusi secara langsung kepada kader, peserta Posyandu serta murid SD di

wilayah kerja Puskesmas Lhokbengkuang.

III. Jenis Kegiatan

Kegiatan ini berupa penyuluhan didaktik.

PELAKSANAAN

IV. Peserta kegiatan

Peserta dalam kegiatan ini adalah kader, peserta Posyandu serta murid SD di wilayah

kerja Puskesmas Lhokbengkuang.

V. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Kegiatan penyuluhan ini dilakukan selama 3 hari yaitu:

Penyuluhan I (ANC)

Hari : Senin

Tanggal : 12 November 2012

Tempat : Di Posyandu desa Pasar, yang terletak disekitar rumah warga.

Jumlah Peserta : 40 orang

Durasi : 15 menit.

Penyuluhan II (Kesehatan Lingkungan)

Hari : Senin

Tanggal : 12 November 2012

Tempat : Di Posyandu desa Pasar, yang terletak disekitar rumah warga.

Jumlah Peserta : 40 orang

Durasi : 10 menit

Penyuluhan III (Imunisasi)

Hari : Selasa

Tanggal : 13 November 2012

Tempat : Di Posyandu desa Sawang Kajai, yang terletak disekitar rumah warga.

3

Page 4: Lap Penyuluhan Inna

Laporan Penyuluhan Individual -dr. Inna Mayniza-

Jumlah Peserta : 8 orang

Durasi : 10 menit

Penyuluhan IV (Gizi)

Hari : Kamis

Tanggal : 22 November 2012

Tempat : Di Posyandu desa Panton Luas, yang terletak Pustu.

Jumlah Peserta : 10 orang

Durasi : 10 menit

VI. Materi Penyuluhan

Terlampir Pada Lampiran I

VII. Dokumentasi Kegiatan

Terlampir pada Lampiran II

4

Page 5: Lap Penyuluhan Inna

Laporan Penyuluhan Individual -dr. Inna Mayniza-

Lampiran 1.

1. ANC

1.1 Latar Belakang

Masalah pengawasan kehamilan merupakan bagian terpenting dari seluruh rangkaian

perawatan ibu hamil. Melalui pengawasan tersebut dapat ditetapkan kesehatan ibu hamil,

kesehatan janin, dan hubungan keduanya sehingga direncanakan pertolongan persalinan yang

tepat.

Persalinan dapat dikatakan sebagai puncak dari serangkaian latihan pendahuluan

sehingga akhirnya tercapai keadaan optimal kesehatan ibu dan janin untuk menyongsong

proses kelahiran bayi.

Dengan ilmu kebidanan (obstetri) diusahakan setiap kehamilan berlangsung dengan

aman, bersih, dan bebas dari penyulit sehingga kesehatan ibu dan janin terpelihara dengan

baik. Setiap wanita hamil dapat menjalani proses tanpa gangguan dan akhirnya mampu

memelihara bayi serta memberikan ASI sampai waktu optimal.

Proses persalinan yang aman dan bersih dapat diartikan sebagai pelaksanaan

persalinan dengan trauma yang sangat minimal dalam bentuk :

1. Spontan belakang kepala.

2. Outlet vakum atau outlet forceps ekstraksi.

3. Seksio sesarea (paling akhir).

Melalui proses di atas akan tercapai well born baby dan well health mother sebagai

titik awal dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Upaya ilmu kebidanan berkembang dengan pesat sejak permulaan abad ke-20 dengan

berbagai istilah di antaranya dimulai dari home visit 1901 oleh William di USA dan out

patient clinic dimulai tahun 1911.

1. Maternity care: pelayanan kebidanan pada ibu hamil.

2. Antepartum care (antenatal care): perawatan selama kehamilan sebelum bayi

lahir yang lebih ditekankan pada kesehatan ibu.

3. Prenatal care: perawatan sebelum janin lahir dan lebih ditekankan pada kesehatan

janin dalam lahir.

Dalam praktik ketiga nama tersebut dipergunakan dalam pengertian yang sama

sehingga tercapai well born baby dan well health mother.1

Dalam upaya pelaksanaan antenatal care/antepartum care atau maternity care dapat

digunakan untuk meberikan pendidikan psikologis dan pendidikan kesehatan. Dengan

5

Page 6: Lap Penyuluhan Inna

Laporan Penyuluhan Individual -dr. Inna Mayniza-

demikian, tercapai keharmonisan dalam psikososial keluarga sebagai unit terkecil kehidupan

manusia.1,2

Kemudian diharapkan bahwa kehamilan, proses pengawasan antenatal dan proses

persalinan merupakan dambaan setiap wanita sehingga semuanya akan dijadikan satu

pengalaman yang diharapkan dan menyenangkan dan bukan lagi yang menakutkan.

1.2 Materi Penyuluhan Antenatal Care

Definisi

Antenatal Care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan yang diberikan oleh bidan atau

dokter kepada ibu selama masa kehamilan untuk mengoptimalisasikan kesehatan mental dan

fisik ibu hamil, sehingga mampu menghadapi persalinan, nifas, persiapan memberikan ASI,

dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar.

Pemeriksaan antenatal adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk

memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala, yang diikuti dengan upaya koreksi terhadap

penyimpangan yang ditemukan. Pengawasan antenatal adalah pengawasan sebelum

persalinan terutama untuk ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam

rahim. Pelayanan atau asuhan merupakan cara untuk memonitor dan mendukung kesehatan

ibu hamil dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal.

Salah satu fungsi terpenting dari perawatan antenatal adalah untuk memberikan saran

dan informasi pada seorang wanita mengenai tempat kelahiran yang tepat sesuai dengan

kondisi dan status kesehatannya. Perawatan antenatal juga merupakan suatu kesempatan

untuk menginformasikan kepada para wanita mengenai tanda – tanda bahaya dan gejala yang

memerlukan bantuan segera dari petugas kesehatan.

Proses pengawasan antenatal, maternity care atau antepartum care merupakan proses

yang memerlukan jadwal tertentu dan teratur sehingga kontak dengan seoarang calon ibu

dapat berlangsung cukup lama. Pemeriksaan antenatal seyogyanya dimulai segera setelah

diperkirakan terjadi kehamilan. Pemeriksaan ini dapat dilakukan dalam beberapa hari setelah

terlambat menstruasi, terutama bagi wanita yang menginginkan terminasi kehamilan, tetapi

bagi semua wanita secara umum sebaiknya jangan lebih dari saat terlambat menstruasi kedua

kali. Kesempatan ini digunakan untuk menanamkan pengertian dari antenatal care yang lebih

luas yang meliputi :

1. Memberikan pendidikan pendahuluan kepada remaja sebagai calon orang tua melalui

kesehatan reproduksi, tergantung tentang pendidikan seksologi.

6

Page 7: Lap Penyuluhan Inna

Laporan Penyuluhan Individual -dr. Inna Mayniza-

2. Membantu mengembangkan sikap bahwa keluarga merupakan unit terkecil kehidupan

manusia, keluarga seharusnya merupakan kekuatan sosial dan ekonomi yang solid sehingga

dapat memenuhi segala kebutuhan dalam arti yang luas.

3. Menanamkan pengertian bahwa untuk mencapai norma keluarga kecil, bahagia, dan

sejahtera (NKKBS) keluarga harus merencanakan susunan dan jumlah keluarga dalam unit

terkecil. Hal tersebut merupakan bagian dari upaya pembangunan keluarga.

Demikianlah, dalam upaya pelaksanaan antenatal care/antepartum care atau maternity care

dapat digunakan untuk memberikan pendidikan psikologis dan pendidikan kesehatan. Dengan

demikian, tercapai keharmonisan dalam psikososial keluarga sebagai unit terkecil kehidupan

manusia.

Kemudian diharapkan bahwa kehamilan, proses pengawasan antenatal dan proses

persalinan merupakan dambaan setiap wanita sehingga semuanya akan dijadikan satu

pengalaman yang diharapkan dan menyenangkan dan bukan lagi yang menakutkan.

Tujuan Antenatal Care

Tujuan asuhan antenatal adalah :

1) Membantu kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang

bayi.

2) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, sosial ibu dan bayi.

3) Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi

selama ibu hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan, dan pembedahan.

4) Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu maupun bayinya

dengan trauma seminimal mungkin.

5) Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif.

6) Mempersiapkan peranan ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bagi bayi agar dapat

tumbuh kembang secara normal.

Perawatan antenatal mempunyai tujuan agar kehamilan dan persalinan berakhir dengan:

1. Ibu dalam kondisi selamat selama kehamilan, persalinan dan nifas tanpa trauma fisik

maupun mental yang merugikan.

2. Bayi dilahirkan sehat, baik fisik maupun mental.

3. Ibu sanggup merawat dan memberi ASI kepada bayinya.

4. Suami istri telah ada kesiapan dan kesanggupan untuk mengikuti keluarga berencana

setelah kelahiran bayinya.

7

Page 8: Lap Penyuluhan Inna

Laporan Penyuluhan Individual -dr. Inna Mayniza-

Manfaat Antenatal Care

Manfaat Antenatal Care (ANC) sangat besar karena dapat mengetahui berbagai resiko

dan komplikasi kehamilan sehingga ibu hamil dapat diarahkan untuk melakukan rujukan.

Pemeriksaan antenatal juga memberikan manfaat bagi ibu dan janin, antara lain:

1) Bagi ibu

a. Mengurangi dan menegakkan secara dini komplikasi kehamilan dan mengobati secara dini

komplikasi yang mempengaruhi kehamilan.

b. Mempertahankan dan meningkatkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil dalam

menghadapi persalinan.

c. Meningkatkan kesehatan ibu setelah persalinan dan untuk dapat memberikan ASI.

d. Memberikan konseling dalam memilih metode kontrasepsi.

2) Bagi janin

Manfaat untuk janin adalah memelihara kesehatan ibu sehingga mengurangi persalinan

prematur, BBLR, juga meningkatkan kesehatan bayi sebagai titik awal kualitas suber daya

manusia.

Standar Pelayanan Antenatal Care

Pelayanan ANTE NATAL CARE (ANC) adalah pelayanan kesehatan yang diberikan

kepada ibu selama kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan ANTE NATAL CARE

(ANC), selengkapnya mencakup banyak hal yang meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik baik

umum dan kebidanan, pemeriksaan laboratorium atas indikasi serta intervensi dasar dan

khusus sesuai dengan resiko yang ada. Dalam penerapan operasional dikenal standar minimal

”7T” untuk pelayanan ANTE NATAL CARE (ANC) yang terdiri atas:4,5

1. Timbang berat badan

Selama kehamilan antara 0,3 – 0,5 kg per minggu. Bila dikaitkan dengan umur

kehamilan kenaikan berat badan selama hamil muda ± 1 kg, selanjutnya pada trimester II dan

III masing – masing bertambah 5 kg. Pada akhir kehamilan pertambahan berat total adalah 9

– 12 kg. Bila ada kenaikan berat badan yang berlebihan perlu dipikirkan kearah adanya resiko

seperti bengkak, kehamilan kembar, hidramnion, dan anak besar.

Pengukuran berat badan dalam kg tanpa sepatu dan memakai pakaian yang seringan-

ringannya. Berat badan kurang dari 45 kg pada trimester III dinyatakan ibu kurus

kemungkinan melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah.

2. Ukur tekanan darah

8

Page 9: Lap Penyuluhan Inna

Laporan Penyuluhan Individual -dr. Inna Mayniza-

Selama hamil tekanan darah dikatakan tinggi bila lebih dari 140/90 mmHg. Bila

tekanan darah meningkat, yaitu sistolik 30 mmHg atau lebih dan atau diastolik 15 mmHg

atau lebih. Kelainan ini dapat berlanjut menjadi preeklamsia dan eklamsia kalau tidak

ditangani dengan tepat.

3. Ukur tinggi fundus uteri

Pemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan palpasi untuk memperkirakan

usia kehamilan; serta bila umur kehamilan bertambah, memeriksa posisi, bagian terendah

janin dan masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul, untuk mencari kelainan serta

melakukan rujukan tepat waktu

Ukuran tinggi fundus uteri normal adalah sebagai berikut :1,3,4

12 Minggu : Tinggi fundus uteri 1 – 2 jari diatas symphysis.

16 Minggu : Tinggi fundus uteri pertengahan antara symphysis–pusat.

20 Minggu : Tinggi fundus uteri 3 jari dibawah pusat.

24 Minggu : Tinggi fundus uteri setinggi pusat.

28 Minggu : Tinggi fundus uteri 3 jari diatas pusat.

32 Minggu : Tinggi fundus uteri pertengahan pusat-Proc.xyphoideus.

36 Minggu : Tinggi fundus uteri 3 jari dibawah Proc.xyphoideus.

40 Minggu : Tinggi fundus uteri pertengahan antara Proc.xyphoideus-pusat

4. Pemberian imunisasi Tetanus Toksoid

Pemberian imunisasi TT baru akan menimbulkan efek perlindungan apabila diberikan

sekurang-kurangnya dua kali dengan interval minimal 4 minggu. Kecuali jika sebelumnya ibu

pernah mendapat TT dua kali pada kehamilan yang lalu atau pada masa calon pengantin

maka TT cukup diberikan satu kali saja. Dosis pemberian imunisasi TT yaitu 0,5 cc IM pada

lengan atas.8

Tabel 1. Jadwal Pemberian Imunisasi TT

9

Antigen Interval

(selang waktu minimal)

Lama

Perlindungan

% Perlindungan

TT 1 Pada kunjungan antenatal pertama - -

TT 2 4 minggu setelah TT 1 3 tahun 80

TT 3 1-6 bulan setelah TT 2 5 tahun 95

TT 4 1 tahun setelah TT 3 10 tahun 95

TT 5 1 tahun setelah TT 4 25 tahun 99

Page 10: Lap Penyuluhan Inna

Laporan Penyuluhan Individual -dr. Inna Mayniza-

Keterangan :   apabila dalam waktu tiga (3) tahun WUS tersebut melahirkan maka bayi yang

dilahirkan akan terlindungi dari tetanus neonatorum.

Adapun syarat pemberian imunisasi TT adalah sebagai berikut :1,2,7

1) Bila ibu belum pernah mendapat imunisasi TT atau meragukan diberikan II sedini

mungkin sebanyak dua kali dengan jarak minimal dua minggu.

2) Bila ibu pernah mendapat imunisasi TT dua kali, diberikan suntikan ulang/boster satu kai

pada kunjungan antenatal yang pertama

5. Pemberian tablet zat besi

Pada dasarnya pemberian tablet zat besi dimulai dengan pemberian satu tablet sehari

sesegera mungkin setelah rasa mual hilang. Tiap tablet mengandung FeSO4 320 mg (zat besi

60 mg) dan asam folat 500 ug, minimal 90 tablet. Tablet besi sebaiknya tidak diminum

bersama kopi atau teh karena akan mengganggu penyerapan. Sebaiknya tablet besi diminum

bersama air putih ataupun air jeruk. Selain itu perlu diberitahukan juga bahwa ada

kemungkinan tinja menjadi berwarna hitam setelah ibu minum obat ini, hal tersebut adalah

normal.

6. Tes terhadap penyakit menular seksual.

Selama kehamilan, ibu perlu dilakukan tes terhadap penyakit menular seksual seperti

HIV/AIDS, Gonorrhoe, Siphilis. Hal tersebut dikarenakan sangat berpengaruh pada janin

yang dikandungnya. Apabila ditemukan penyakit – penyakit menular seksual harus segera

ditangani.

7. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan

Persiapan rujukan perlu disiapkan karena kematian ibu dan bayi disebabkan

keterlambatan dalam mencapai fasilitas pelayanan kesehatan. Perlu diingat juga bahwa

pelayanan antenatal hanya dapat diberikan oleh tenaga kesehatan profesional dan tidak dapat

dilakukan oleh dukun bayi.

Setiap wanita hamil menghadapi risiko komplikasi yang bisa mengancam jiwanya.

Oleh karena itu, setiap wanita hamil memerlukan sedikitnya empat kali kunjungan selama

periode antenatal:7

Satu kali kunjungan selama trimester pertama (sebelum 14 minggu)

Satu kali kunjungan selama trimester kedua (antara minggu 14-28)

Dua kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu 28-36 dan sesudah

minggu ke-36).

10

Page 11: Lap Penyuluhan Inna

Laporan Penyuluhan Individual -dr. Inna Mayniza-

Kunjungan ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya adalah sebanyak empat kali

yang dikenal dengan istilah K1, K2, K3, dan K4. Adapun uraiannya sebagai berikut :

1) K1 adalah kunjungan ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya pada trimester I

(sebelum usia kehamilan 12 minggu) dengan jumlah kunjungan minimal satu kali dan

mendapatkan pelayanan 7T yaitu timbang berat badan, ukur tekanan darah, imunisasi Tetanus

Toxoid, periksa fundu uteri, pemberian tablet tambah darah, tes PMS, dan temu wicara. K1

ini mempunyai peranan penting dalam program kesehatan ibu dan anak yaitu sebagai

indikator pemantauan yang dipergunakan untuk mengetahui jangkauan pelayanan antenatal

serta kemampuan program dalam menggerakkan masyarakat.

2) K2 adalah kunjungan ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya pada trimester II (usia

kehamilan 12 – 28 minggu) dan mendapatkan pelayanan 7T setelah melewati K1.

3) K3 adalah kunjungan ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya pada trimester III (usia

kehamilan 28 – 36 minggu) dan mendapatkan pelayanan 7T setelah melewati K1 dan K2.

4) K4 adalah kunjungan ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya pada trimester III (usia

kehamilan >36 minggu) dan mendapatkan pelayanan 7T setelah melewati K1, K2, dan K3.

1.3 Diskusi:

1. Apakah kunjungan ANC harus rutin dilakukan meskipun sedang mengandung

anak ke 3 dan seterusnya?

2. Apakah jika sudah berusia 45 tahun masih boleh untuk hamil lagi?

3. Berapa tablet besi yang harus dikonsumsi ibu selama kehamilan?

2. PENGELOLAAN SAMPAH

2.1 Latar belakang

Sampah adalah sesuatu sisa yang sudah tidak dipakai lagi / habis pakai atau benda

baik padat maupun cair yang sudah dibuang dan tidak dipergunakan lagi.

Sampah dapat menjadi berguna apabila sampah tersebut di kelola dengan baik dengan cara

dibagi dan dipisahkan antara sampah organik dan anorganik. Sampah organik dapat dikelola

menjadi pupuk kompos yang berguna bagi tanaman dan sampah anorganik dapat didaur ulang

untuk menjadi barang baru yang berguna.

Sampah juga dapat menjadi musuh apabila dibiarkan dan tidak dikelola. Sampah

dapat menjadi sarang penyakit, tikus dan lain sebagainya.

  

11

Page 12: Lap Penyuluhan Inna

Laporan Penyuluhan Individual -dr. Inna Mayniza-

2.2 Materi Penyuluhan Sampah

Pengelolaan sampah : adalah suatu kegiatan yang dilakukan Untuk merubah,

mengendalikan atau ,menghilangkan semua unsur fisik (sampah) dari lingkungan yang

terdapat di masyarakat yang dapat memberi pengaruh jelek terhadap kesehatan masyarakat.

Sampah adalah sesuatu sisa yang sudah tidak dipakai lagi / habis pakai atau benda baik padat

maupun cair yang sudah dibuang dan tidak dipergunakan lagi.

Macam Sampah

1.      Sampah organik (berasal dari alam): sampah yang dapat terurai oleh lingkungan

sekitarnya, contohnya sisa-sisa makanan,buah-buahan dan sejenisnya.

2.      Sampah Anorganik :plastik, kertas dan kaleng-kalengan serta sejenisnya.

Asal Sampah

1.      Hasil buangan & industri rumah tangga

2.      Hasil produksi dari perusahan dan pabrik swasta seperti : Kertas & kardus, kaleng-

kalengan, plastic, dan sejenisnya

3.      Hasil proses perdagangan

Pengaruh Sampah

Tempat berkembangbiaknya mikroorganisme penyakit

Tempat bersarangnya vektor penyebaran penyakit. Contoh, serangga, lalat, dan tikus

Menimbulkan aroma & bau yang tidak sedap mengganggu lingkungan dan orang

sekitaranya.

Hal – hal yang diperhatikan dalam pengelolaan sampah :

1. Adanya kesadaran akan pentingnya kebersihan lingkungan atau bebas akan sampah.

2. adanya keinginan dalam membuat fasilitas tempat sampah sementara didalam

perkarangan rumah

3. Pengorganisasiandari warga masyarakat dalam proses pengangkutan ketempat

pembuangan yang telah ditetapkan oleh unit kebersihan kota

4. Adanya peran serta dari berbagai lintas sektoral : pemerintah setempat, pengusaha dan

pihak swasta, pedagang dan masyarakat setempat.

12

Page 13: Lap Penyuluhan Inna

Laporan Penyuluhan Individual -dr. Inna Mayniza-

Pengelolaan sampah meliputi 4 (empat) bagian yaitu :

Penimbunan (hanya sementara)

Pengumpulan dari rumah-rumah

Pengangkutan ketempat pembuangan

Penyelesaian akhir dari sampah baik pelenyapan maupun daur ulang kembali.

Cara Penimbunan sampah sementara didalam rumah atau perkarangan rumah :

Lakukan pemisahan antara sampah basah dan sampah kering

Siapkan tempat sampah yang sesuai dan cocok serta serasi

Adanya penutup bak sampah yang cocok agar tidak mudah masuknya serangga, tikus

dan lalat.

Tempat sampah hendaknya tidak terlalu besar dan berat agar lebih mudah dipindahkan.

Ukuran tempat sampah kira-kira seukuran 20 liter gallon (5 gallon)

Jenis Sampah:

Sampah basah /sampah cair

Sampah kering/sampah padat

Upaya-upaya dalam pengelolaan sampah, antara lain :

1. kalau tidak adanya tempat Fasilitas tempat sampah / bak sampah :Tingkatkan peran

serta masyarakat dalam mengadakan tempat fasilitas sampah. Lakukan

Pengorganisasian (dalam proses pengumpulan, pemindahan, pengolahan,

pengangkutan dan pembuangan akhir ) sampah dari sekitar RW ketempat ketempat

pembuangan .

2. Penimbunan sementara dalam perkarangan rumah

dengan syarat

- Penggalian lobang tempat penimbunan kira-kira panjangnya 1 meter dengan lebar

1 meter dengan kedalaman sekitar 1 meter.

- tempat penimbunan haruslah sejauh-jauhnya dari sumber air minum

- Menggunakan tutup lubang dengan ditimbun dengan tanah.

- Galilah lubang lain bila sudah penuh.

3. Dilakukan pembakaran dengan syarat :

13

Page 14: Lap Penyuluhan Inna

Laporan Penyuluhan Individual -dr. Inna Mayniza-

- Lihat efek dari pembakaran apakah dapat mengakibatkan pengotoran udara.

4. Kalau bisa dimanfaatkan untuk kepentingan warga dapat dibuat pupuk atau

didaur ulang kembali.

3. IMUNISASI

3.1 Latar Belakang

Pemerintah setiap tahun terus berupaya untuk menurunkan angka kejadian penyakit

seperti Poliomyelitis (kelumpuhan), Campak (measles), Difteri (indrak), Pertusis (batuk rejan

/ batuk seratus hari), Tetanus, Tuberculosis (TBC) dan Hepatitis B dengan menggalakan

program pencegahan penyakit yaitu imunisasi pada bayi dan anak. Imunisasi bisa diartikan

suatu usaha untuk membuat seseorang menjadi kebal terhadap penyakit tertentu dengan

menyuntikan vaksin. Yakni kuman hidup yang dilemahkan / kuman mati / zat yang bila

dimasukkan ke tubuh akan merangsang menciptakan kekebalan terhadap penyakit tertentu.

Imunisasi merupakan investasi kesehatan masa depan karena pencegahan penyakit

melalui imunisasi merupakan cara perlindungan terhadap infeksi yang paling efektif dan jauh

lebih murah dibanding mengobati seseorang apabila telah jatuh sakit dan harus dirawat di

rumah sakit.

  Dengan imunisasi, anak akan terhindar dari penyakit infeksi berbahaya, maka mereka

memiliki kesempatan beraktifitas, bermain, belajar tanpa terganggu masalah kesehatan.

Namun demikian, sampai saat ini masih terdapat masalah-masalah dalam pemberian

imunisasi, antara lain pemahaman orang tua yang masih kurang pada sebagian masyarakat,

mitos salah tentang imunisasi, sampai jadwal imunisasi yang terlambat.

3.2 Materi Penyuluhan Imunisasi

Definisi

Imunisasi adalah cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu

penyakit dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh manusia. Sehingga bila ia terpapar

penyakit, tidak akan sampai sakit parah atau hanya sakit ringan. Tidak memberikan imunisasi

bagi anak dapat mengakibatkan sakit berat, kematian, cacat, bahkan menjadi sumber

penularan penyakit.

Tujuan

14

Page 15: Lap Penyuluhan Inna

Laporan Penyuluhan Individual -dr. Inna Mayniza-

a. Meningkatkan daya tahan/kekebalan tubuh anak.

b. Mencegah timbulnya beberapa penyakit pada anak antara lain :

Penyakit TBC Paru

Penyakit Difteri

Penyakit Tetanus

Penyakit Pertusis

Penyakit Polio

Penyakit Campak

Penyakit Hepatitis B

Jenis Imunisasi

Sesuai dengan program organisasi kesehatan dunia WHO (Badan Kesehatan Dunia),

pemerintah mewajibkan lima jenis imunisasi bagi anak-anak, yang disebut Program

Pengembangan Imunisasi (PPI). Sedangkan tujuh jenis lainnya dianjurkan untuk menambah

daya tahan tubuh terhadap beberapa jenis penyakit. Imunisasi dasar lengkap diwajibkan bagi

bayi usia 0 hingga 11 bulan. Berikut imunisasi yang harus Anda berikan pada buah hati

Anda, untuk melindunginya dari penyakit di kemudian hari.

Berikut ini merupakan jenis imunisasi yang wajib menurut Program Pengembangan

Imunisasi:

1. BCG

Vaksin BCG diberikan pada bayi sejak lahir, untuk mencegah penyakit TBC. Jika

bayi sudah berumur lebih dari tiga bulan, harus dilakukan uji tuberkulin terlebih dulu.

BCG dapat diberikan apabila hasil uji tuberkulin negatif.

2. Hepatitis B

Hepatitis B diberikan tiga kali. Yang pertama dalam waktu 12 jam setelah lahir.

Imunisasi ini dilanjutkan saat bayi berumur 1 bulan, kemudian diberikan lagi saat 3-6

bulan.

3. Polio

Imunisasi yang satu ini belakangan sering didengung-dengungkan pemerintah karena

telah memakan korban cukup banyak. Target pemerintah membebaskan anak-anak

Indonesia dari penyakit polio. Polio-0 diberikan saat kunjungan pertama setelah lahir.

Selanjutnya vaksin ini diberikan 3 kali, saat bayi berumur 2, 4, dan 6 bulan.

Pemberian vaksin ini dulang pada usia 18 bulan dan 5 tahun.

15

Page 16: Lap Penyuluhan Inna

Laporan Penyuluhan Individual -dr. Inna Mayniza-

4. DTP

DTP diberikan untuk mencegah tiga macam penyakit sekaligus, yaitu Difteri,

Tetanus, dan Pertusis. Vaksin ini diberikan pertama kali saat bayi berumur lebih dari

enam minggu. Lalu saat bayi berumur 4 dan 6 bulan. Ulangan DTP diberikan umur 18

bulan dan 5 tahun. Pada anak umur 12 tahun, imunisasi ini diberikan lagi dalam

program BIAS SD kelas VI.

5. Campak

Campak pertama kali diberikan saat anak umur 9 bulan. Campak-2 diberikan pada

program BIAS SD kelas 1, umur 6 tahun.

Ketujuh penyakit tersebut harus dicegah dengan imunisasi secara wajib. Mengapa?

Karena penyakit-penyakit tersebut yang menimbulkan kematian, cacat, serta

pasiennya juga paling banyak.

Efek Samping Imunisasi

Vaksin Efek samping yang muncul

BCG Reaksi yang mungkin timbul pada pemberian imunisasi BCG

adalah kadang bernanah, tetapi akan sembuh dengan sendirinya

walaupun lambat. Biasanya suntikan BCG tidak menimbulkan

panas.

DPT Reaksi yang mungkin terjadi biasanya demam ringan,

pembengkakan dan rasa nyeri di tempat suntikan selama 1-2 hari.

Imunisasi DPT tidak boleh diberikan kepada anak yang sakit

parah dan anak yang menderita penyakit kejang demam kompleks.

POLIO Reaksi yang timbul tidak ada, mungkin akan terdapat berak-berak

ringan.

Pada anak dengan diare berat atau sedang sakit parah, imunisasi

polio dapat ditangguhkan.

CAMPAK Biasanya tidak terdapat reaksi akibat imunisasi. Mungkin terjadi

demam ringan dan tampak sedikit bercak merah pada pipi di

bawah telinga pada hari ke 7-8 setelah penyuntikan.

HEPATITIS B Reaksi yang mungkin terjadi adalah berupa nyeri pada tempat

suntikan, yang mungkin disertai dengan timbulnya rasa panas atau

pembengkakan. Reaksi ini akan menghilang dalam waktu 2 hari.

16

Page 17: Lap Penyuluhan Inna

Laporan Penyuluhan Individual -dr. Inna Mayniza-

Reaksi lain yang mungkin terjadi ialah demam ringan.

Tempat Memperoleh Imunisasi

a. Rumah sakit

b. Puskesmas

c. BKIA/Rumah Bersalin

d. Posyandu

e. Praktek Dokter Swasta (terutama dokter spesialis anak)

4. KONSEP GIZI SEIMBANG

4.1 Latar Belakang

Masalah kesehatan masyarakat di Indonesia adalah masalah gizi kurang dan gizi

lebih. Pola pertumbuhan dan status gizi merupakan indikator kesejahteraan. Oleh karena itu,

perlu adanya program gizi yang berguna untuk mendorong kedua hal tersebut.

Masalah gizi menyebabkan kualitas SDM menjadi rendah. Adapun tujuan program

pangan dan gizi yang dikembangkan untuk mencapai Indonesia Sehat 2010 adalah :

1. Meningkatkan ketersediaan komoditas pangan pokok dengan jumlah yang cukup,

kualitas memadai dan tersedia sepanjang waktu melalui peningkatan produksi dan

penganekaragaman serta pengembangan produksi olahan.

2. Meningkatkan penganekaragaman konsumsi pangan untuk memantapkan ketahanan

pangan tingkat rumah tangga.

3. Meningkatkan pelayanan gizi untuk mencapai keadaan gizi yg baik dengan

menurunkan prevalensi gizi kurang dan gizi lebih.

Meningkatkan kemandirian keluarga dalam upaya perbaikan status gizi untuk

mencapai hidup sehat.

4.2 Materi Penyuluhan Konsep Gizi

Sejarah Gizi Seimbang

Pada tahun 1992 diselenggarakan konggres gizi internasional di Roma. Konggres

tersebut membahas pentingnya gizi seimbang untuk menghasilkan kualitas SDM yang

17

Page 18: Lap Penyuluhan Inna

Laporan Penyuluhan Individual -dr. Inna Mayniza-

handal. Hasilnya adalah rekomendasi untuk semua negara menyusun PUGS (Pedoman

Umum Gizi Seimbang). Sebenarnya di Indonesia, pada tahun 1950 pernah diperkenalkan

pedoman 4 sehat 5 sempurna, yang kemudian setelah adanya konggres gizi internasional di

Roma dikembangkan PUGS pada tahun 1995. Slogan 4 sehat 5 sempurna merupakan bentuk

implementasi PUGS dan terdapat 13 pesan dalam PUGS.

Pengertian Gizi Seimbang

Gizi Seimbang adalah makanan yang dikonsumsi oleh individu sehari-hari yang

beraneka ragam dan memenuhi 5 kelompok zat gizi dalam jumlah yang cukup, tidak

berlebihan dan tidak kekurangan (Dirjen BKM, 2002). Menu seimbang : menu yang terdiri

dari beranekaragam makanan dengan jumlah dan proporsi yang sesuai, sehingga memenuhi

kebutuhan gizi seseorang guna pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh dan proses

kehidupan serta pertumbuhan dan perkembangan (Almatsier, 2001). Peranan berbagai

kelompok bahan makanan tergambar dalam piramida gizi seimbang yang berbentuk kerucut.

Populer dengan istilah “TRI GUNA MAKANAN”.

Pertama, sumber zat tenaga yaitu padi-padian dan umbi-umbian serta tepung-

tepungan yang digambarkan di dasar kerucut. Kedua, sumber zat pengatur yaitu sayuran dan

buah-buah digambarkan bagian tengah kerucut. Ketiga, sumber zat pembangun, yaitu

kacang-kacangan, makanan hewani dan hasil olahan, digambarkan bagian atas kerucut.

Faktor Yang Mempengaruhi Penyusunan Gizi Seimbang

1. Ekonomi (terjangkau dengan keuangan keluarga)

2. Sosial budaya (tidak bertentangan)

3. Kondisi kesehatan

4. Umur

5. Berat badan

6. Aktivitas

7. Kebiasaan makan (like or dislike).

8. Ketersediaan pangan setempat.

13 Pesan Umum Gizi Seimbang

1. Makanlah aneka ragam makanan.

2. Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi.

3. Makanlah makanan sumber karbohidrat, setengah dari kebutuhan energi.

18

Page 19: Lap Penyuluhan Inna

Laporan Penyuluhan Individual -dr. Inna Mayniza-

4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan energi.

5. Gunakan garam beryodium.

6. Makanlah makanan sumber zat besi.

7. Berikan ASI saja pada bayi sampai umur 6 bulan dan tambahkan MP-ASI

sesudahnya.

8. Biasakan makan pagi.

9. Minumlah air bersih, aman yang cukup jumlahnya.

10. Lakukan aktivitas fisik secara teratur.

11. Hindari minuman yang beralkohol.

12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan.

13. Bacalah label pada makanan yang dikemas.

Pesan 1: Makanlah aneka ragam makanan

Makan makanan yang beranekaragam sangat bermanfaat untuk kesehatan. Makanan

harus mengandung unsur zat gizi yang diperlukan tubuh baik kuantitas maupun kualitas.

Idealnya, ada zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.

Pesan 2: Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi

Kebutuhan energi dapat tercukupi dengan mengkonsumsi makanan sumber

karbohidrat, protein dan lemak. Tanda kecukupan energi dapat dipantau dengan keadaan

berat badan yang normal. Pemantauan berat badan dilakukan pada bayi, balita dan usia

sekolah dengan menggunakan KMS; pada orang dewasa dengan penghitungan IMT (Indeks

Massa Tubuh); dan pada lansia dengan KMS Usila. Kelebihan energi disimpan dalam bentuk

lemak/ jaringan lain. Bila kelebihan tersebut berlanjut maka akan timbul penyakit (hipertensi,

jantung, DM, dll). Sedangkan untuk menutupi kekurangan energi, diambilkan cadangan

energi dari jaringan otak/ lemak. Bila keadaan ini berlanjut sebabkan penurunan daya kerja/

produktivitas kerja, prestasi belajar dan kreativitas, penurunan BB dan kekurangan gizi lain.

Pesan 3: Makanlah makanan sumber karbohidrat, setengah dari kebutuhan energi

Dua kelompok karbohidrat adalah karbohidrat kompleks dan karbohidrat sederhana.

Golongan karbohidrat kompleks: padi-padian (beras, jagung, gandum); umbi-umbian

(singkong, ubi jalar, kentang) serta tepung, sagu dan pisang. Karbohidrat kompleks

penyerapannya lebih lama sehingga tidak membuat mudah lapar. Golongan karbohidrat

sederhana : gula (menyebabkan mudah lapar). Pembatasaan konsumsi gula dianjurkan sampai

5% dari jumlah kecukupan energi atau ± 3 – 4 sendok makan setiap hari.

19

Page 20: Lap Penyuluhan Inna

Laporan Penyuluhan Individual -dr. Inna Mayniza-

Apabila energi yang diperoleh dari makanan sumber karbohidrat kompleks (selain

gula) melebihi 60% atau 2/3 bagian dari energi yang dibutuhkan, maka kebutuhan protein,

vitamin dan mineral sulit dipenuhi.

Pesan 4: Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan energi

Adapun guna lemak dan minyak adalah untuk meningkatkan jumlah energi,

membantu penyerapan vitamin A, D, E, K dan menambah lezat hidangan. Tiga golongan

lemak: lemak yang mengandung asam lemak tak jenuh ganda (paling mudah dicerna), lemak

yang mengandung asam lemak tak jenuh tunggal (mudah dicerna), dan lemak yang

mengandung asam lemak jenuh (sulit dicerna). Makanan yang mengandung asam lemak tak

jenuh ganda dan tak jenuh tunggal: berasal dari nabati, kecuali minyak kelapa. Sedangkan

makanan sumber asam lemak jenuh: berasal dari hewani.

Konsumsi lemak dan minyak kurang sama dengan 10% dan tidak lebih dari 25 % dari

kebutuhan energi. Komposisi konsumsi lemak nabati: hewani= 2 : 1

Kebiasaan mengkonsumsi lemak hewani berlebihan menyebabkan penyempitan

pembuluh darah arteri dan penyakit jantung koroner. Sedang makan ikan mengurangi risiko

penyakit jantung koroner, oleh karena lemak ikan mengandung asam lemak omega 3. Asam

lemak omega 3 berperan mencegah terjadinya penyumbatan lemak pada dinding pembuluh

darah.

Pesan 5: Gunakan garam beryodium

Garam beryodium yang dianjurkan adalah garam dg KIO3 (Kalium iodat) sebanyak

30-80 ppm. Sesuai Keppres No. 69 tahun 1994 menyatakan bahwa kekurangan yodium dapat

mengakibatkan GAKY (Gangguan Akibat Kekurangan Yodium); gondok; kretin dan

penurunan IQ. Indonesia kehilangan 140 juta IQ point akibat GAKY .

Dasar penghitungan klasifikasi pengurangan point IQ adalah :

Kretin (GAKY berat) 50 poin

Gondok 5 poin

Bayi di daerah GAKY 10 poin

GAKY bentuk lain 10 poin

Catatan:

Rata-rata IQ manusia normal = 110 IQ dibawah 80 point tergolong bodoh. IQ point

merupakan ukuran kemampuan seseorang dalam hal berpikir, memecahkan masalah dan

menyesuaikan diri dengan keadaan yang baru. Anjuran pemberian yodium :

Anak SD (daerah endemik berat) 1 kapsul / tahun

20

Page 21: Lap Penyuluhan Inna

Laporan Penyuluhan Individual -dr. Inna Mayniza-

Wanita usia subur (WUS) 2 kapsul / tahun @ 200 mg

Ibu hamil 1 kapsul / tahun

Ibu menyusui 1 kapsul / tahun selama menyusui

Konsumsi garam beryodium ± 6 gram per hari/ 1 sendok teh. Mutu garam baik dengan Tes

Kit Yodina. Hasil warna garam yang bermutu baik adalah biru keunguan.

Pesan 6: Makanlah makanan sumber zat besi

Fe merupakan unsur penting untuk pembentukan sel darah merah. Kekurangan Fe

dapat berakibat Anemia Gizi Besi (AGB). Adapun Tanda-tanda AGB : pucat, lemah lesu,

pusing dan penglihatan berkunang-kunang; kadar Hb kurang dari normal.

Resiko AGB bagi ibu hamil adalah BBLR, perdarahan dan kematian. Bagi anak-anak adalah

kemampuan belajar turun. Sedangkan bagi orang dewasa adalah penurunan produktivitas

kerja. Sumber utama zat besi adalah bahan pangan hewani dan kacang-kacangan serta

sayuran berwarna hijau tua. Zat besi Fe pangan asal hewani/haeme lebih mudah diserap (10-

20%) daripada zat besi pangan asal nabati/non haeme (1-2%).

Insidensi atau angka kejadian AGB di Indonesia : tidak lebih sama dengan 63% bumil dan

55% balita. Zat gizi yang membantu penyerapan Fe diantaranya protein hewani seperti

daging, ikan dan telur, vitamin C, vitamin A, Zink (Zn) dan asam folat.

Program pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) bagi ibu hamil adalah 1 TTD selama 90

hari. Untuk balita dapat diberikan preparat besi dalam bentuk sirup. Kandungan 1 TTD = 200

mg ferrosulfat = 60 mg besi elemental + 0,25 mg asam folat.

Pesan 7: Berikan ASI saja pada bayi sampai umur 6 bulan dan tambahkan MP-ASI

sesudahnya

ASI merupakan makanan terbaik bayi. Pemberian : 0-6 bulan (ASI Eksklusif =

pemberian ASI saja tanpa makanan lain). Kegagalan ASI Eksklusif sebabkan jumlah sel otak

berkurang 15-20%. MP-ASI: makanan/ minuman pendamping ASI untuk memenuhi

kebutuhan gizinya.

Pesan 8: Biasakan makan pagi

Manfaat makan pagi adalah untuk memelihara ketahanan fisik, mempertahankan daya

tahan tubuh, meningkatkan produktifitas kerja dan meningkatkan konsentrasi belajar.

Kebiasaan makan pagi, membantu memenuhi kecukupan gizi sehari-hari. Sedangkan resiko

tidak membiasakan makan pagi adalah gangguan kesehatan yang berupa menurunnya kadar

gula darah.

21

Page 22: Lap Penyuluhan Inna

Laporan Penyuluhan Individual -dr. Inna Mayniza-

Pesan 9: Minumlah air bersih, aman yang cukup jumlahnya

Air yang kita minum harus bersih dan aman (bebas dri kuman). Fungsi air dalam

tubuh adalah untuk melancarkan transportasi zat gizi dlm tubuh; mengatur keseimbangan

cairan dan garam mineral dalam tubuh; mengatur suhu tubuh; melancarkan dlm buang air

besar dan buang air kecil. Kebutuhan air minum ± 2 liter sehari/ 8 gelas sehari, dengan

kecukupan air minum dapat mencegah dehidrasi dan menurunkan resiko batu ginjal.

Pesan 10: Lakukan aktivitas fisik secara teratur

Manfaat dari melakukan aktifitas fisik adalah meningkatkan kebugaran; mencegah

kelebihan berat badan; meningkatkan fungsi jantung, paru dan otot; memperlambat proses

penuaan. Olahraga teratur disesuaikan dengan usia, jenis kelamin, pekerjaan dan kondisi

kesehatan. Salah satunya dengan membiasakan jalan kaki dengan jarak tempuh ± 50-100 m.

Pesan 11: Hindari minuman yang beralkohol

Alkohol mengandung energi, tapi tidak terdapat unsur gizi lain. Akibat kebiasaan

minum minuman beralkohol adalah terhambatnya proses penyerapan gizi; hilangnya zat-zat

gizi yang penting, meski mengkonsumsi makanan bergizi dalam jumlah yang cukup; kurang

gizi; penyakit gangguan hati; kerusakan saraf otak dan jaringan. Sedangkan efek samping

minuman alkohol: sering buang air kecil, ketagihan dan hilang kendali diri.

Pesan 12: Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan

Selain bergizi lengkap dan seimbang, makanan juga harus layak konsumsi (aman

untuk kesehatan). Syarat makanan aman adalah “wholesome” (zat-zat gizi tidak banyak yang

hilang dan bentuk fisiknya masih utuh. Kecuali, bila makanan sengaja akan diolah dan diubah

bentuk fisiknya). Ciri makanan yang tidak sehat adalah berlendir, berjamur, aroma dan rasa

berubah; lewat tanggal kadaluwarsa dan rusak pada kemasan; terdapat zat/ bahan pengawet;

cara pengolahan yang tidak benar.

Pesan 13: Bacalah label pada makanan yang dikemas

Label adalah keterangan tentang isi, jenis, ukuran bahan-bahan yang digunakan,

susunan zat gizi, tanggal kadaluwarsa dan keterangan penting lain. Beberapa singkatan yang

lazim digunakan dalam label antara lain:

MD Makanan yang dibuat di dalam negeri

ML Makanan luar negeri (import)

Exp Tanggal kadaluarsa, artinya batas waktu makanan tersebut masih layak

dikonsumsi. Sesudah tanggal tersebut, makanan tidak layak dikonsumsi

22

Page 23: Lap Penyuluhan Inna

Laporan Penyuluhan Individual -dr. Inna Mayniza-

SNI Standart Nasional Indonesia (keterangan mutu makanan telah sesuai dengan

persyaratan)

SP Sertifikat penyuluhan

4.3 Diskusi:

1. Apakah boleh anak-anak mengkonsumsi kopi campur susu?

2. Apasajakah kerugian yang dirasakan jika tidak sarapan pagi?

3. Apasajakah jenis vitamin?

23

Page 24: Lap Penyuluhan Inna

Laporan Penyuluhan Individual -dr. Inna Mayniza-

Lampiran II

Dokumentasi Kegiatan Penyuluhan I

Dokumentasi Kegiatan Penyuluham II

Dokumentasi Kegiatan Penyuluham III

(Tidak ada dokumentasi)

24

Page 25: Lap Penyuluhan Inna

Laporan Penyuluhan Individual -dr. Inna Mayniza-

Dokumentasi Kegiatan Penyuluham IV

25