BAB I
2
BAB I
PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang
Fisika adalah salah satu cabang ilmu sains yang sering kita
kenal dalam kehidupan sehari-hari. Sebenarnya, segala peristiwa
yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari manusia itu tidak pernah
lepas dari fisika. Namun, sering kita tidak menyadari bahwa hal
yang baru saja kita alami itu sangat berhubungan erat dengan
fisika. Mungkin sebagai contoh, seperti kita memasak air di dapur.
Itu juga salah satu penerapan dari ilmu fisika, yaitu tentang
proses terjadinya perpindahan kalor atau panas yaitu dimana air
mengalami konveksi. Hal-hal semacam itulah yang terkadang kita
sering tidak menyadarinya. Ilmu Fisika merupakan ilmu yang mencakup
setiap peristiwa kejadian alam yang terjadi di dunia ini. Contoh
lainnya yaitu percepatan gravitasi adalah perubahan kecepatan gaya
tarik bumi terhadap sesuatu. Percepatan gravitasi suatu objek yang
berada pada permukaan laut dikatakan dengan 1 gram, yang
didefinisikan memiliki nilai 9,80665 m/s2. Percepatan ditempat lain
seharusnya dikoreksi dari nilai ini sesuai dengan ketinggian dan
juga pengaruh benda-benda bermassa besar disekitarnya. Umumnya
digunakan nilai 9,81 m/s2, percepatan gravitasi di suatu tempat
dapat dihitung secara sederhana dengan percobaan ayunan bandul dan
osilasi pegas. Kemudian untuk mengukur suhu baik suhu ruangan
maupun suhu badan kita dapat menggunakan thermometer. Thermometer
adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu atau temperatur,
ataupun perubahan suhu. Istilah thermometer berasal dari bahasa
latin thermo yang berarti bahang dan meter yang berarti untuk
mengukur. Prinsip kerja thermometer ada bermacam-macam, yang paling
umum digunakan adalah thermometer air raksa. Dengan ilmu fisika
kita juga dapat mengukur viskositas suatu fluida, Viskositas adalah
ukuran ketahanan fluida yang diubah baik dengan tekanan maupun
tegangan. Viskositas juga didefinisi sebagai sebuah ukuran
penolakan sebuah fluida terhadap perubahan bentuk di bawah tekanan
shear. Selain yang dijelaskan diatas kita juga dapat menghitung
nilai dari dasar-dasar hidrostatika, Hidrostatika atau fluida
statis adalah sifat suatu zat, baik itu berwujud cair, gas, ataupun
plasma yang memiliki kemampuan mengalir namun tidak dalam keadaan
bergerak. Dasar-dasar hidrostatika yang terutama dalam suatu cairan
meliputi Koefisien Discharge, Reynold Number dan Tekanan
Hidrostatika.1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
1.Memenuhi tugas Mata Kuliah Fisika Dasar I.2.Sebagai syarat
kelulusan yang diajukan oleh kampus.3.Menambah wawasan dan
pengetahuan mahasiswa khususnya dalam bidang Ilmu Fisika baik itu
secara teoritis maupun praktik.
4.Melatih dalam pembuatan laporan-laporan
praktikum.5.Membuktikan teori para ahli.6.Melatih mahasiswa dalam
melakukan kegiatan praktikum agar terbiasa melakukannya di lapangan
kelak.7.Mempelajari penerapan Ilmu Fisika dari beberapa percobaan
yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari.
1.2.2 Tujuan Khusus
1.Mempertanggung jawabkan hasil praktikum yang telah
dilaksanakan.2.Mengetahui bagaimana cara pengambilan data melalui
sebuah praktikum.3.Mengenal alat dan bahan yang digunakan dalam
kegiatan praktikum beserta kegunaannya.4.Mengetahui cara penggunaan
alat-alat praktikum.5.Menghitung percepatan gravitasi disuatu
tempat dengan percobaan ayunan bandul.6.Menghitung percepatan
gravitasi disuatu tempat dengan percobaan pegas
berisolasi.7.Membaca suhu kamar atau ambient temperature.8.Memahami
dasar-dasar peneraan suatu thermometer dengan menggunakan
thermometer batang dan thermometer badan sebagai alat yang
ditera9.Menentukan koefisien kekentalan suatu zat cair menurut
hukum Stokes.10.Menghitung massa jenis benda dan
fluida.11.Menghitung koefisien Discharge (Cd), Reynold Number (NRe)
dan tekanan Hidrosatika (P)12.Melatih mahasiswa dalam bekerja sama
dalam satu kelompok.1.3 Manfaat1.Dapat mengetahui penyusunan dan
penulisan laporan resmi yang benar.
2.Dapat mengetahui tentang gejala-gejala alam serta penerapannya
dalam teknologi dan kehidupan sehari-hari.3.Dapat mengetahui cara
penggunaan rumus Percepatan Gravitasi, Viskositas atau Koefisien
Kekentalan, Thermometer dan Hidrostatika.4.Dapat melakukan
percobaan Percepatan Gravitasi, Viskositas atau Koefisien
Kekentalan, Thermometer dan Hidrostatika sesuai dengan prosedur
yang benar.
5.Dapat menganalisa kesalahan pada setiap percobaan yang
dilakukan.
1.4 Ruang Lingkup
Praktikum Fisika Dasar I yang dilakukan ini diadakan di
Laboratorium Fisika dengan melakukan lima percobaan, yaitu Bab I
Pengenalan Alat dan Bahan serta Fungsinya pada hari senin, tanggal
5 November 2013. Bab II Percepatan Gravitasi pada hari kamis,
tanggal 29 November 2013. Bab III Thermometer pada hari sabtu,
tanggal 1 Desember 2013. Bab IV Viskositas pada hari kamis, tanggal
3 Desember 2013 dan Bab V Hidrostatika pada hari sabtu, tanggal 8
Desember 2013. Hasil praktikum kemudian disusun menjadi laporan
sementara dan melakukan pengolahan data terhadap hasil pengamatan
atau praktikum. Metode yang digunakan dalam kegiatan praktikum
adalah dengan melakukan praktik secara langsung untuk mendapatkan
data yang diinginkan. Hasil percobaan kemudian diolah. Praktikum
dilaksanakan berdasarkan dasar teori dan prosedur yang telah
ditentukan dalam Modul Praktikum Fisika Dasar I.BAB I membahas
tentang pengertian Fisika, tujuan dan manfaat dari praktikum
fisika, BAB II membahas tentang pengenalan alat dan bahan yang akan
digunakan pada percobaan percepatan gravitasi, Thermometer,
viskositas dan hidrostatika, BAB III membahas tentang percobaan
percepatan gravitasi yaitu menghitung besar percepatan gravitasi di
suatu tempat dengan metode ayunan bandul dan osilasi pegas, BAB IV
membahas tentang Thermometer yaitu menghitung koreksi Thermometer
batang dan Thermometer badan, BAB V membahas tentang viskositas
yaitu menghitung koefisien kekentalan Crude oil dan air, BAB VI
membahas tentang hidrostatika yaitu menghitung koefisien Discharge,
reynol number dan tekanan hidrostatika, dan BAB VII membahas
kesimpulan dari percobaan pertama sampai kelima serta saran.BAB
IITHERMOMETER4.1 Tujuan1. Membaca suhu atau ambient temperatur.2.
Menghitung harga skala Thermometer Batang.3. Menghitung suhu
sesungguhnya dari Thermometer Batang.4. Menghitung koreksi
thermometer yang ditera.5. Mengetahui data terbaik dari percobaan
thermometer.4.2 DasarTeoriThermometer adalah alat yang digunakan
untuk mengukur suhu (temperatur), ataupun perubahan suhu. Istilah
thermometer berasal dari bahasa latin thermo yang berarti bahang
dan meter yang berarti untuk mengukur. Prinsip kerja thermometer
ada bermacam-macam, yang paling umum digunakan adalah thermometer
air raksa. Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dan
dingin suatu benda dan alat yang digunakan untuk mengukur suhu
adalah thermometer. Dalam kehidupan Sehari-hari masyarakat dalam
mengukur suhu cenderung menggunakan indra peraba, tetapi dengan
adanya perkembangan teknologi maka diciptakanlah thermometer untuk
megukur suhu dengan valid. Adapun Jenis-jenis Thermometer yaitu
:
a) Thermometer menurut isinya dibagi menjadi : Thermometer Cair
Thermometer Padat Thermometer Digital b) Thermometer berdasarkan
Penggunaannya dibagi menjadi : Thermometer klinik, Thermometer ini
khusus digunakan untuk mendiagnosa penyakit dan biasa diisi oleh
alkohol. Thermometer ini mempunyai lengkukan sempit diatas
wadahnya, yang mempunyai fungsi menjaga supaya suhu yang ditunjukan
setelah pengukuran tidak berubah setelah thermometer ini antara
35-42. Thermometer Laboratorium, thermometer ini menggunakan cairan
raksa atau alkohol. Jika cairan bertambah panas maka raksa atau
alkohol akan memuai Sehingga Skalanya bertambah agar thermometer
sensitif terhadap suhu ukuran pipa harus dibuat kecil (pipa
kapiler) dan agar peka terhadapn perubahan suhu maka dinding
thermometer dibuat setipis mungkin dan bila memungkinkan dibuat
dari bahan yang konduktor Thermometer Ruangan, thermometer ini
berfungsi utnuk mengukur suhu pada suatu ruanga. Pada dasarnya
thermometer ini sama dengan thermometer lain hanya saja skalanya
yang berbeda -50. Thermometer digital, karena perkembangan
teknolgoi maka diciptakan thermometer digital yang prinsip kerjanya
sama dengan thermometer digital yang prinsip kerjanya sama dengan
thermometer lainnya yaitu pemuaian. Pada thermometer digital
menggunakan logam seagai sensor suhunya yang kemudian memuai dan
pemuainnya ini diterjemahkan oleh rangkaian elektronik dan
ditampilkan dalam bentuk angka yang langsung bisa di baca.
Pembuatan thermometer pertama kali dipelopori oleh Galileo Galilei
(1564-1642) padatahun 1595. Alat tersebut disebut dengan termoskop
yang berupa labu kosong yang dilengkapi pipa panjang dengan ujung
pipa terbuka. Mula-mula dipanaskan sehingga udara dalam labu
mengembang. Ujung pipa yang terbuka kemudian dicelupkan kedalam
cairan berwarna. Ketika udara dalam tabung menyusut, zat cair masuk
kedalam pipa tetapi tidak sampai labu. Beginilah cara kerja
termoskop. Untuk suhu yang berbeda, tinggi kolom zat cair di dalam
pipa juga berbeda. Tinggi kolom ini digunakan untuk menentukan
suhu. Prinsip kerja thermometer buatan Galileo berdasarkan pada
perubahan volume gas dalam labu. Tetapi dimasa ini thermometer yang
sering digunakan terbuat dar ibahan cair misalnya raksa dan
alkhohol. Prinsip yang digunakan adalah pemuaian zat cair ketika
terjadi peningkatan suhu benda.
Raksa digunakan sebagai pengisi thermometer karena raksa
mempunyai keunggulan :
1. Raksa penghantar panas yang baik.
2. Pemuaiannya teratur.
3. Titik didihnya tinggi.
4. Warnanya mengkilap.
5. Tidak membasahi dinding.
Sedangkan keunggulana lkhohol adalah :
1. Titik bekunya rendah.
2. Harganya murah.
Sedangkan untuk menera suatu thermometer, digunakan dua suhu
referensi yaitu titik beku air dan titik didih air pada tekanan 1
atm. Bila titik didih air menurut tabel adalah ToC, sedangkan
Thermometer Batang dalam air mendidih menunjukkan boC dan dalam
pembacaannya dalam air membeku (es) aoCmaka harga skala Thermometer
Batang, yaitu :
......................................................................Persamaan
(4.1)Sehingga Thermometer Batang dalam air hangat yang bersuhu t
oC, akan mempunyai suhu yang sebenarnya, yaitu:
........................................................Persamaan
(4.2)
Koreksi Thermometer Batang adalah selisih antara suhu
sesungguhnya dan suhu yang terbaca, yaitu :
(X t)0C
...........................................................................Persamaan
(4.3)
Jika Thermometer Badan menunjukkan t oC, maka koreksi
Thermometer Badan adalah :
(X t)oC
...........................................................................Persamaan
(4.4)
Keterangan:
T: Suhu air mendidih (oC).
a: Pembacaan dalam air membeku (oC).
b: Pembacaan dalam air mendidih (oC).
X: Suhu sebenarnya (oC).
t: Suhu yang ditunjukan oleh Thermometer Batang (oC).
t: Suhu yang ditunjukan oleh Thermometer Badan (oC).
4.3 Alat dan Bahan
4.3.1 Alat
Thermometer badan. Thermometer batang. Bejana. Electric
Heater.4.3.2 Bahan
Es
Air4.4 Prosedur Percobaan
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.2. Memasukkan
Thermometer Batang kedalam bejana berisi es yang sedang mencair.3.
Mengukur dan mencatat permbacaan Thermometer Batang sebagai a 0C.4.
Menormalkan kembali thermometer yang digunakan sampai suhu
semula.5. Mengulangi langkah 2 samapi dengan 4 sebanyak 3 kali.6.
Memasukkan Thermometer Batang kedalam bejana berisi air mendidih.7.
Mengukur dan mencatat pembacaan Thermometer Batang b 0C.8.
Menormalkan kembali thermometer yang digunakan sampai suhu
semula.9. Mengulangi langkah 6 sampai dengan 8 sebanyak 3 kali.10.
Memasukkan Thermometer Batang dan Thermometer Badan kedalam bejana
berisi air hangat.11. Mengukur dan mencatat pembacaan Thermometer
Batang dan Thermometer Badan sebagai t 0C dan t` 0C.12. Mengulangi
langkah 10 sampai dengan 11 sebanyak 3 kali.13. Mencatat pembacaan
Thermometer Batang dalam air hangat yang mempunyai suhu sebagai X
0C.14. Menghitung koreksi Thermometer Batang sebagai: (X t) 0C.15.
Menghitung koreksi Thermometer Badan sebagai: (X t) 0C.16.
Melakukan langkah 13 sampai dengan 15 sebanyak 3 kali.17. Mencatat
data-data hasil percobaan4.5 Hasil PengamatanTabel 4.1
Hasil Pengamatan Thermometer Batang pada kondisi air membeku dan
air mendidih
PercobaanThermometer Batang t 0C
Titik beku a (0C)Titik didih b (0C)
12 0C91 0C
22 0C93 0C
33 0C93 0C
Tabel 4.1
Hasil Pengamatan Thermometer Batang dan Thermometer Badan pada
kondisi air hangatPercobaanThermometer Batang
t (0C)Thermometer Badan
T (0C)
139 0C39,5 0C
238 0C 38,9 0C
338 0C38,6 0C
4.5 Pengolahan Data
4.6.1 Suhu Sebenarnya1. Percobaan Pertama
Diketahui:
a 0C= 2 0C
b 0C= 91 0C
t 0C= 39 0C
t= 39,5
T= 100 0CDitanya
:
X= ?
X2= ...?
Jawab
:
X=
=
= 41,573 0C
X2= 0C
= 1228,314 0C2. Percobaan KeduaDiketahui:
a0C= 20C
b0C= 930C
t0C= 380C
t0C= 38,90C
T= 100 0CDitanya
:
X=...?
X2=...?Jawab
:
X=
=
= 39,5600C
X2= 0C
= 1565,0280C3. Percobaan KetigaDiketahui:
a0C=30C
b0C= 930C
t0C= 380C
t0C= 38,60C
T= 100 0CDitanya
:
X=...?
X2=...?Jawab
:
X=
=
= 38,8880C
X2= 0C
= 1512,346 0C4.6.2 Koreksi Thermometer Batang
1 Koreksi Thermometer Pertama
= X t
= 41,573 39
= 2,573 0C2. Koreksi Thermometer Kedua
= X t
= 39,56 38
= 1,560 0C3. Koreksi Thermometer Ketiga
= X t
= 38,888 38
= 0,888 0C4.6.3Koreksi Thermometer Badan1. Koreksi Thermometer
Pertama
= X t`
= 41,573, 39,5
= 2,073 0C2. Koreksi ThermometerKedua
= X t`
= 39,560 38,9
= 0,66 0C3. Koreksi Thermometer Ketiga
=X t`
= 38,888 38,6
= 0.288 0C4.6.4Data Terbaik
= X1 + X2 + X3
= 41,573 + 39,560 + 38,888
= 120,021 0C
= + +
= 1728,314 + 1564,993 + 1512,396
= 4805,653 0C
=
=
= 40,007
X
=
=
= 0,662 0C
= -
=
= 39,345 0C
= +
=
= 40,669 0CJadi data terbaik dari percobaan Thermometer berkisar
antar 32,350C. sampai dengan 33,270C.Tabel 4.2
Hasil Pengolahan data Percobaan Thermometer
Perc.Termometer BatangAir HangatX
(oC)X2
(oC)
aoCboCtoCtoC
1291393241,5731728,314
2293383439,561563,028
3393383438,8881512,346
98,424805,653
32,81
Grafik 4.1 Hasil Pengolahan Data Percobaan Termometer Batang
Grafik 4.2 Hasil Pengolahan Data Percobaan Termometer
Badan4.7Analisa Data
4.7.1Analisa PercobaanPada percobaan Thermometer memiliki tujuan
untuk memahami dasar-dasar penerapan suatu thermometer dengan
menggunakan thermometer batang dan badan. Membaca suhu kamar atau
ambient temperature. Menghitung harga skala thermometer batang.
Menghitung suhu sesungguhnya dari thermometer yang ditera.
Menghitung koreksi thermometer yang ditera. Thermometer adalah alat
yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur), ataupun perubahan
suhu. Istilah thermometer berasal dari bahasa Latin thermo yang
berarti bahang dan meter yang berarti untuk mengukur. Prinsip kerja
thermometer ada bermacam-macam, yang paling umum digunakan adalah
thermometer air raksa.Pembuatan thermometer pertama kali dipelopori
oleh Galileo Galilei (1564-1642) padatahun 1595. Alat tersebut
disebut dengan termoskop yang berupa labu kosong yang dilengkapi
pipa panjang dengan ujung pipa terbuka. Mula-mula dipanaskan
sehingga udara dalam labu mengembang. Ujung pipa yang terbuka
kemudian dicelupkan kedalam cairan berwarna. Ketika udara dalam
tabung menyusut, zat cair masuk kedalam pipa tetapi tidak sampai
labu. Beginilah cara kerja termoskop. Untuk suhu yang berbeda,
tinggi kolom zat cair di dalam pipa juga berbeda. Tinggi kolom ini
digunakan untuk menentukan suhu. Prinsip kerja thermometer buatan
Galileo berdasarkan pada perubahan volume gas dalam labu. Tetapi
dimasa ini thermometer yang sering digunakan terbuat dar ibahan
cair misalnya raksa dan alkhohol. Prinsip yang digunakan adalah
pemuaian zat cair ketika terjadi peningkatan suhu benda.Pada
percobaan thermometer ini, pertama menyiapkan alat dan bahan yang
akan digunakan, masukkan thermometer batang kedalam bejana yang
berisi es yang sedang mencair, kemudian mengukur dan mencatat
pembacaan Thermometer Batang a(C, lalu mengulangi percoban tersebut
sebanyak dua kali, setelah itu memasukkan Thermometer Batang
kedalam bejana yang berisi air mendidih yang dipanaskan diatas
Electric Heater, lalu mengukur dan mencatat pembacaan Thermometer
Batang sebagai b(C kemudian menormalkan kembali thermometer yang
digunakan sampai suhu kamar 28(C, kemudian mengulang percobaan
tersebut sebanyak dua kali, kemudian memasukkan Thermometer Batang
dan Thermometer Badan ke dalam bejana yang berisi air hangat,
setelah itu mengukur dan mencatat suhu pada Thermometer Batang dan
Thermometer Badan pada bejana yang berisi air hangat sebagai t(C
dan t(C, lalu mengulangi langkah tersebut sebanyak 2 kali membuat
data pengamatan kedalam tabel pengamatan. Setelah semua selesai
merapihkan kembali alat dan bahan yang telah digunakan.
Percobaan Thermometer dilakukan dengan mengukur tiga jenis
cairan, yaitu air es, air hangat, dan air mendidih dan untuk masing
masing cairan dilakukan tiga kali pengukuran suhu. Untuk percobaan
pertama didapat suhu air dingin (a(C) adalah 5(C, suhu air didih
(b(C) adalah 90(C, suhu air hangat Thermometer Batang (t(C) adalah
32(C. Maka pada percobaan pertama menghasilkan suhu sebenarnya yang
berkisar 31,76oC. Di percobaan kedua didapat suhu air dingin (a(C)
adalah 5(C, suhu air didih (b(C) adalah 90(C,Thermometer Batang
(t(C) adalah 33(C, suhu air hangat Thermometer Badan (t(C)adalah
34(C. Maka pada percobaan kedua menghasilkan suhu sebenarnya yang
berkisar 32,94oC. Di percobaan ketiga didapat suhu air dingin (a(C)
adalah 4(C, suhu air mendidih (b(C) adalah 90(C, suhu air hangat di
Thermometer Batang (t(C) adalah 33(C, suhu air hangat Thermometer
Badan (t(C) adalah 34(C.Rata-rata dari ketiga percobaan sebesar
32,810C. Koreksi termometer batang sebesar -0,240C percobaan
pertama, -0,060C percobaan kedua dan 0,720C. Koreksi termometer
badan sebesar -0,240C percobaan pertama, -1,060C percobaan kedua,
-0,280C percobaan ketiga. Data terbaik berkisar antara 32,350C
sampai 33,270C. Dan grafik yang dihasilkan pada percobaan ini
menunjukkan kenaikan suhu sebenarnya karena nilai kondisi air
hangat semakin besar. Dapat dilihat pada grafik 4.1 dan 4.2
Pembacaan grafik untuk percobaan Thermometer, grafik pertama
dimana suhu sesungguhnya terhadap kondisi air hangat pada
Thermometer Batang menghasilkan suhu air hangat pertama 320C dengan
suhu sebenarnya 31.760C naik ke suhu air hangat kedua 330C dengan
suhu sebenarnya 32.940C dan kembali naik pada suhu air hangat
ketiga 330C dengan suhu sebenarnya 33.720C. Pada Thermometer Badan
menghasilkan suhu air hangat pertama 50C dengan suhu sebenarnya
31.760C naik ke suhu air hangat kedua 50C dengan suhu sebenarnya
32.940C dan kembali naik pada suhu air hangat ketiga 40C dengan
suhu sebenarnya 33.720C.4.7.2Analisa KesalahanSetelah dilakukannya
praktikum thermometer ini terdapat beberapa kesalahan diantaranya
:
Menempelnya tangan pada termometer badan dan termometer batang
sehingga menyebabkan thermometer batang suhunya berubah-ubah.
Kurang teliti pembacaan skala thermometer Melakukan percobaan
dengan tidak serius Es telah banyak mencair sehingga pengukuran
suhu titik beku kurang tepat. Air yang di panaskan tidak mendidih
sempurna, sehingga pengukuran titik didih kurang
tepat.4.8Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat di peroleh dari praktikum kali ini adalah
:1. Suhu (temperatur) adalah besaran yang menyatakan panas atau
dingin suatu benda terhadap suatu ukuran standar.2. Thermometer
adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu ruangan.3. pada saat
praktikum ada dua jenis Thermometer , yaitu Thermometer Batang dan
Thermometer Badan.4. Suhu kamar atau ambient temperature berkisar
27,5 oC sampai dengan 28 oC
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi peneraan suhu adalah titik
didih dan titik beku suatu zat yang akan ditera dan nilai muai zat
yang digunakan untuk menera suatu suhu.6. Percobaan Thermometer
Batang pada es mencair (a0C) : Percobaan pertama sebesar 50C.
Percobaan kedua sebesar 50C.
Percobaan ketiga sebesar 40C.
7. Percobaan Thermometer Batang pada air mendidih (b0C):
Percobaan pertama sebesar 900C.
Percobaan kedua sebesar 900C.
Percobaan ketiga sebesar 900C.
8. Percobaan Thermometer Batang pada air hangat (t0C) :
Percobaan pertama sebesar 32 0C
Percobaan kedua sebesar 33 0C
Percobaan ketiga sebesar 33 0C
9. Percobaan Thermometer Badan pada air hangat (t0C) :
Percobaan pertama sebesar 32 0C
Percobaan kedua sebesar 34 0C
Percobaan ketiga sebesar 34 0C
10. KoreksiTthermometer Batang yang dihasilkan pada:
Percobaan pertama sebesar -0,240C.
Percobaan kedua sebesar -0,060C.
Percobaan ketiga sebesar 0,720C.
5. Koreksi Thermometer Badan yang dihasilkan pada:
Percobaan pertama sebesar -0,240C. Percobaan kedua sebesar
-1,060C.
Percobaan Ketiga sebesar -0,280C.
11. Data terbaik Thermometer Batang berkisar antara 32,35(C
sampai dengan 33,27(C.12. Dari grafik percobaan Thermometer Batang
pada Air mendidih (t(C) yang menunjukkan: suhu 32(C dan suhu
sebenarnya adalah 31,76(C.
suhu 33(C dan suhu sebenarnya adalah 32,94(C.
suhu 33(C dan suhu sebenarnya adalah 33,72(C.13. Dari grafik
percobaan Thermometer Badan pada Air hangat (t(C) yang menunjukkan:
suhu 5(C dan suhu sebenarnya adalah 31,76(C .
suhu 5(C dan suhu sebenarnya adalah 32,94(C.
suhu 4(C dan suhu sebenarnya adalah 33,72(C.BAB II
PERCEPATAN GRAVITASI
3.1Tujuan
1. Mengetahui tata cara penghitungan percepatan gravitasi
disuatu kejadian.
2. Menghitung percepatan gravitasi disuatu tempat dengan
percobaan ayunan bandul.
3. Menghitung percepatan gravitasi disuatu tempat dengan
percobaan pegas berisolasi.
4. Menghitung data terbaik dari percobaan percepatan
gravitasi.5. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi percepatan
gravitasi.3.2Dasar Teori
Gaya gravitasi adalah gaya tarik-menarik yang terjadi antara
benda-benda di alam semesta. Bumi yang memiliki massa yang sangat
besar menghasilkan gaya gravitasi yang sangat besar untuk menarik
benda-benda di sekitarnya, termasuk makhluk hidup dan benda-benda
yang ada di bumi. Gaya gravitasi yang dipengaruhi oleh percepatan
gravitasi inilah yang memberikan gaya sentripetal yang menjaga
planet planet tetap pada orbitnya sewaktu mengitari matahari dan
bulan sewaktu mengitari bumi.
Yang dimaksud dengan percepatan gravitasi adalah perubahan
kecepatan gaya tarik bumi terhadap sesuatu. Percepatan gravitasi
suatu objek yang berada pada permukaan laut dikatakan dengan 1
gram, yang didefinisikan memiliki nilai 9,80665 m/s2. Percepatan
ditempat lain seharusnya dikoreksi dari nilai ini sesuai dengan
ketinggian dan juga pengaruh benda-benda bermassa besar
disekitarnya. Umumnya digunakan nilai 9,81 m/s2.
Percepatan gravitasi yang dimaksud untuk menunjukkan
perbandingan antara berat (gaya yang menyebabkan percepatan) dengan
massa kelembapan, berdasarkan Hukum II Newton tentang gerak.
Bunyi Hukum II Newton adalah sebagai berikut : percepatan yang
dihasilkan oleh resultan gaya yang bekerja pada suatu benda
berbanding lurus dengan resultan gaya, searah dengan resultan gaya
dan berbanding terbalik dengan massa benda.
Percepatan gravitasi dapat dipengaruhi beberapa faktor, yaitu
:1. Massa benda 2. Jarak benda terhadap pusat bumi
3. Waktu
Untuk menentukan percepatan gravitasi dapat dilakukan dengan
metode, yaitu :1. Ayunan Bandul.
2. Osilasi pegas.
Secara matematis Hukum II Newton dinyatakan seperti persamaan
berikut :
................................................................
Persamaan 3.1
Keterangan:
Fres= Gaya yang menarik kembali kedudukan seimbang (N)
a= Percepatan gravitasi (m/s2)
m= Massa benda (kg)
Nilai percepatan gravitasi diperoleh dari perumusan umum gaya
gravitasi antara dua benda (objek dan bumi), yaitu :
..................................................................
Persamaan 3.2
Keterangan:
G= Konstanta gravitasi (6,67 x 10-11 Nm2/kg2)
M= Massa objek (kg)
r=jarak antara titik pusat bumi dengan titik pusat massa benda
(m)
Dalam bidang fisika bumi dikenal pula metoda gravitasi yaitu
suatu metoda pengukuran perbedaan percepatan gravitasi suatu tempat
untuk memperkirakan kandungan tanah yang berada dibawah titik
pengukuran. Dengan cara ini dapat diduga (bersama-sama dengan
pemanfaatan metoda fisika bumi lainnya) struktur dan juga
unsur-unsur pembentuk lapisan tanah yang tersusun atas elemen yang
memiliki rapat massa yang berbeda-beda.
Salah satu percobaan pengukuran percepatan gravitasi suatu benda
dapat dilakukan dengan pangayunan bandul. Ayunan bandul sederhana
menggunakan dua bahan sederhana, yaitu seutas benang dan
pemberat.
Konsep dasarnya ialah benang diatur-atur panjangnya kemudian
digantung pada tempat yang memungkinkan bandul untuk berayun
beraturan tanpa hambatan udara.
Gambar 3.1 Ayunan Bandul
Dari percobaan menggunakan tali dan bandul ini didapat rumusan
dalam penentuan percepatan gravitasi, yaitu :
.....
..................................................Persamaan 3.3Dan
juga dapat diketahui periode ayunan bandul ini menurut persamaan
berikut :
.. . ..........................................................
Persamaan 3.4Keterangan:
T=Waktu untuk berayun (sekon)
g=percepatan gravitasi (m/s2)
l=Panjang tali penggantung (m)
Gambar 3.2 Pegas
Dari percobaan lainnya yang menggunakan pegas diketahui beberapa
persamaan, yaitu :
..................................................................................Persamaan
3.5
...................................................................Persamaan
3.6
.......
.................................................................
Persamaan 3.7Keterangan:
c=Konstanta pegas (Kg/s2)
m=Massa benda (kg)
x=Besar simpangan (m)
g=Percepatan gravitasi (m/s2)
3.3Alat dan Bahan3.3.1 Alat
Tiang Statif
Pegas
Stopwatch Mistar3.3.2Bahan
Beban
Tali
3.4Prosedur Percobaan3.4.1Percepatan Gravitasi Dengan Ayunan
Bandul
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk
praktikum.
2. Mengukur panjang tali pengikat 0,11 m
3. Mengikatkan beban 0,02 kg pada ujung tali.
4. Membuat simpangan sepanjang 0.03 m.
5. Mengukur dan mencatat waktu untuk simpangan bandul sampai
keadaan diam.
6. Mengulangi langkah 2 sampai 5 sebanyak tiga kali.
7. Mengulangi langkah 1 sampai dengan 5 dengan membuat simpangan
sepanjang 0.04 m dan panjang tali 0,11 m.
8. Mengulangi langkah 7 sebanyak tiga kali.
9. Menghitung percepatan gravitasi.
10. Merapikan alat dan bahan yang digunakan setelah
praktikum.
11. Membuat daftar data-data percobaan tersebut.3.4.2 Percepatan
Gravitasi Dengan Oscillasi Pegas
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk
praktikum.
2. Menggantungkan neraca pegas pada tiang statif.3.
Menggantungkan beban 0,17 kg pada neraca pegas.4. Membuat simpangan
sepanjang 0,035 m.
5. Mengukur dan mencatat waktu untuk simpangan pegas sampai
kedalam keadaan diam.
6. Mengulangi langkah 2 sampai 5 sebanyak tiga kali.
7. Mengulangi langkah 1 sampai dengan 5 dengan simpangan 0,05
m.
8. Mengulangi sebanyak tiga kali.9. Menghitung konstanta
pegas.10. Menghitung percepatan gravitasi.
11. Merapikan alat dan bahan yang digunakan setelah
praktikum.
12. Membuat tabel hasil pengamatan.
3.5Hasil Pengamatan
Tabel 3.1 Hasil Pengamatan Percobaan Ayunan Bandul ( x = 0,03
m)Percobaan m (kg)l (m)x (m)t (s)n
1.0,020,110,0398119
2.0,020,110,03109128
3.0,020,110,03104122
Tabel 3.2 Hasil Pengamatan Percobaan Ayunan Bandul (x = 0,04
m)
Percobaan m (kg)l (m)x (m)t (s)n
1.0,020,110,04140151
2.0,020,110,04138149
3.0,020,110,04144153
Tabel 3.3 Hasil Pengamatan Percobaan Osilasi Pegas (x = 0,035
m)
Percobaanm (kg)x (m)t (s)n
1.0,170,0356,5713
2.0,170,0356,2113
3.0,170,0356,6813
Tabel 3.4 Hasil Pengamatan Percobaan Osilasi Pegas (x = 0,05
m)
Percobaanm (kg)x (m)t (s)n
1.0,170,059,9421
2.0,170,057,9417
3.0,170,058,6620
3.6Pengolahan Data
3.6.1Percobaan Ayunan Bandul (x=0,03 m)1.Percobaan Pertama
Diketahui:
m =0,02 kgl =0,11 mx =0,03 mt =98 sn =119Ditanya:
T= ...?T2= ...?g= ...?g2= ...?
Jawab:
T =
=
= 0,82 sT2= (0,82)2
= 0,67 s2g=
=
= g2= (6,49)2
= 2.Percobaan Kedua
Diketahui:
m= 0,02 kgl = 0,11 mx= 0,03 mt= 109 sn= 128Ditanya:
T= ...?T2= ...?g= ...?g2= ...?
Jawab:T= =
= 0,85 s
T2= (0,85)2= 0,72 s2g= = = g2= (6,04)2= 3.Percobaan Ketiga
Diketahui:
m= 0,02 kgl = 0,11 mx= 0,03 mt= 104 sn= 122Ditanya:
T= ...?T2= ...?g= ...?g2= ...?
Jawab:T=
=
= 0,85 sT2= (0,85)2= 0,72 s2g= = = g2= (6,04)2= 4. Data
Terbaik(g= g1 + g2 + g3
= 6,49 + 6.04 + 6,04
= 18,57 (g2= g12 + g22 + g32
= 42,12 + 36,48 + 36,48
= 115,08
=
=
= 6,19
=
=
= 0,15
= 6,190,15
= 6,04
= 6,19 + 0,15
= 6,34 Jadi, data terbaik dari percobaan percepatan gravitasi
dengan metode ayunan bandul dengan simpangan 0,03 m berkisar 6,04
sampai 6,34 Tabel 3.5 Hasil Pengolahan Data Percobaan Ayunan Bandul
(x = 0,03 m)
Percm (kg)l
(m)x (m)T
(s)nT
(s)T2 (s2)g ()g2 ()
1.0,020,110,03981190,820,676,4942,12
2.0,020,110,031091280,850,726,0436,48
3.0,020,110,031041220,850,726,0436,48
( 18,57115,08
6,19
Grafik 3.1 Percepatan Gravitasi terhadap Waktu (x = 0,03 m)
3.6.2Percobaan Ayunan Bandul (x = 0,04 m)1.Percobaan Pertama
Diketahui:
m= 0,02 kgl = 0,11 mx= 0,04 mt= 140 sn= 151Ditanya:
T= ... ?T2= ... ?g= ... ?g2= ... ?
Jawab:
T = = = 0,93 sT2= (0,93)2= 0,86 s2g=
=
= g2= (5,05)2
= 2.Percobaan Kedua
Diketahui:
m= 0,02 kgl = 0,11 mx= 0,04 mt= 138 sn= 149Ditanya:
T= ... ?T2= ... ?g= ... ?g2= ... ?
Jawab:
T=
=
= 0,93 sT2= (0,93)2
= 0,86 s2g=
=
= g2= (5,05)2
= 3.Percobaan Ketiga
Diketahui:m= 0,02 kgl = 0,11 mx= 0,04 mt= 144 sn=
153Ditanya:
T= ... ?T2= ... ?g= ... ?g2= ... ?
Jawab:T=
=
= 0,94 s
T2= (0,94)2
= 0,88 s2g=
=
= g2= (4,94)2
= 4. Data Terbaik (g= g1 + g2 + g3
= 5,05 + 5,05 + 4,94
= 15,04 (g2= g12 + g22 + g32
= 25,50 + 25,50 + 24,40
= 75,4
=
=
= 5,03
=
=
= 0,14
= 5,030,14
= 4,89
= 5,13 + 0,14
= 5,27 Jadi, data terbaik dari percobaan percepatan gravitasi
dengan metode ayunan bandul dengan simpangan 0,04 m berkisar 4,89
sampai 5,27 Tabel 3.6 Hasil Pengolahan Data Percobaan Ayunan Bandul
(x = 0,04 m)
Percm (kg)l
(m)x (m)t
(s)nT
(s)T2 (s2)g ()g2 ()
1.0,020,110,041401510,930,865,0525,50
2.0,020,110,041381490,930,865,0525,50
3.0,020,110,041441530,940,884,9424,40
(15,0475,4
5,03
Grafik 3.2 Percepatan Gravitasi terhadap Waktu (x = 0,04 m)
3.6.3Percobaan Osilasi Pegas (x = 0,035 m)1.Percobaan
Pertama
Diketahui:
m= 0,17 kgx= 0,035 mt= 6,57 sn= 13Ditanya:
T= ... ?T2= ... ?c= ... ?g= ... ?g2= ... ?
Jawab :
T =
=
= 0,51 sT2= (0,51)2
= 0,26 s2c=
=
= g=
=
= 5,32 g2= (5,32)2
= 2.Percobaan Kedua
Diketahui:
m= 0,17 kgx= 0,035 mt= 6,21 sn= 13Ditanya:
T= ... ?
T2= ... ?
c= ... ?
g= ... ?
g2= ... ?
Jawab:T=
=
= 0,48 sT2= (0,48)2
= 0,23 s2c=
=
= g=
=
= 6,01 g2= (6,01)2
= 3.Percobaan Ketiga
Diketahui:
m= 0,17 kg
x= 0,035 m
t= 6,68 s
n= 13Ditanya:
T= ... ?
T2= ... ?
c= ... ?
g= ... ?
g2= ... ?Jawab:T=
=
= 0,51 s
T2= (0,51)2
= 0,26 s2c=
=
= g=
=
= 5,32 g2= (5,32)2
= 4. Data Terbaik(g= g1 + g2 + g3
= 5,32 + 6,01 + 5,32
= 16,65 (g2= g12 + g22 + g32
= 28,30 + 36,12 + 28,30
= 92,72
=
=
= 5,5
=
=
= 0,57
= 5,50,57
= 4,93
= 5,5 + 0,57
= 6,07 Jadi, data terbaik dari percobaan percepatan gravitasi
dengan metode osilasi pegas dengan simpangan 0,035 m berkisar 4,93
sampai 6,07 Tabel 3.7 Hasil Pengolahan Data Percobaan Osilasi Pegas
(x = 0,035 m)
Percm (kg)x
(m)t (s)nT
(s)T2 (s2)C ()g ()g2 ()
1.0,170,0356,57130,510,2625,835,3228,30
2.0,170,0356,21130,480,2329,206,0136,12
3.0,170,0356,68130,510,2625,835,3228,30
( 16,6592,72
5,5
Grafik 3.3 Percepatan Gravitasi terhadap Waktu (x = 0,035
m)3.6.4Percobaan Osilasi Pegas (x = 0,05 m)
1.Percobaan Pertama
Diketahui:
m= 0,17 kg
x= 0,05 m
t= 9,94 s
n= 21
Ditanya:
T= ...?
T2= ...?
c= ...?
g= ...?
g2= ...?
Dijawab :
T =
=
= 0,47 sT2= (0,47)2
= 0,22 s2c=
=
= g
=
=
= 8,98 g2= (8,98)2
= 2.Percobaan Kedua
Diketahui:
m= 0,17 kg
x= 0,05 m
t= 7,94 s
n= 17
Ditanya:
T= ...?
T2= ...?
c= ...?
g= ...?
g2= ...?
Jawab
:T=
=
= 0,47 sT2= (0,47)2
= 0,22 s2c=
=
= g=
=
= 8,98 g2= (8,98)2
= 3.Percobaan Ketiga
Diketahui:
m= 0,17 kg
x= 0,05 m
t= 8,66 s
n= 20
Ditanya:
T= ...?
T2= ...?
c= ...?
g= ...?
g2= ...?
Jawab :T=
=
= 0,43 s
T2= (0,43)2
= 0,19 s2c=
=
= g=
=
= 10,40 g2= (10,40)2
= 4. Data Terbaik
: (g= g1 + g2 + g3
= 8,98 + 8,98 + 10,40
= 28,2 (g2= g12 + g22 + g32
= 80,64 + 80,64 + 108,16
= 269,44
=
=
= 9,40
=
=
= 0,85
= 9,400,85
= 8,55
= 9,40 + 0,85
= 10,25 Jadi, data terbaik dari percobaan percepatan gravitasi
dengan metode osilasi pegas dengan simpangan 0,05 m berkisar 8,55
sampai 10,25 Tabel 3.8
Pengolahan Data Percobaan Osilasi Pegas (x = 0,05 m)
Percm (kg)x
(m)t (s)nT
(s)T2 (s2)C ()g ()g2 ()
1.0,170,059,94210,470,2230,478,9880,28
2.0,170,057,94170,470,2230,508,9880,46
3.0,170,058,66200,430,2033,5810.4096,04
(28,2269,44
9,4
Grafik 3.4 Percepatan Gravitasi Terhadap Waktu (x = 0,05 m)3.7
Analisa Data
3.7.1Analisis Percobaan
Pada percobaan kedua yaitu perepatan gravitasi. Percobaan ini
bertujuan untuk mengetahui tata cara penghitungan percepatan
gravitasi disuatu kejadian. Menghitung percepatan gravitasi di
suatu tempat dengan dengan ayunan bandul dan osilasi pegas.
Kemudian menghitung percepatan gravitasi disuatu tempat dengan
percobaan ayunan bandul dan untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi percepatan gravitasi.
Gaya gravitasi adalah gaya tarik-menarik yang terjadi antara
benda-benda di alam semesta. Bumi yang memiliki massa yang sangat
besar menghasilkan gaya gravitasi yang sangat besar untuk menarik
benda-benda di sekitarnya, termasuk makhluk hidup dan benda-benda
yang ada di bumi. Gaya gravitasi yang dipengaruhi oleh percepatan
gravitasi inilah yang memberikan gaya sentripetal yang menjaga
planet-planet tetap pada orbitnya sewaktu mengitari matahari dan
bulan sewaktu mengitari bumi.Yang dimaksud dengan percepatan
gravitasi adalah perubahan kecepatan gaya tarik bumi terhadap
sesuatu. Percepatan gravitasi suatu objek yang berada pada
permukaan laut dikatakan dengan 1 gram, yang didefinisikan memiliki
nilai 9,80665 m/s2. Percepatan ditempat lain seharusnya dikoreksi
dari nilai ini sesuai dengan ketinggian dan juga pengaruh
benda-benda bermassa besar disekitarnya. Umumnya digunakan nilai
9,81 m/s2.Percepatan gravitasi yang dimaksud untuk menunjukkan
perbandingan antara berat (gaya yang menyebabkan percepatan) dengan
massa kelembapan, berdasarkan Hukum II Newton tentang gerak.Bunyi
Hukum II Newton adalah sebagai berikut : percepatan yang dihasilkan
oleh resultan gaya yang bekerja pada suatu benda berbanding lurus
dengan resultan gaya, searah dengan resultan gaya dan berbanding
terbalik dengan massa benda.
Percepatan gravitasi dapat dipengaruhi beberapa faktor, antara
lain :1. Massa benda.2. Jarak benda terhadap pusat bumi
3. Waktu
Dalam bidang fisika bumi dikenal pula metoda gravitasi yaitu
suatu metoda pengukuran perbedaan percepatan gravitasi suatu tempat
untuk memperkirakan kandungan tanah yang berada dibawah titik
pengukuran. Dengan cara ini dapat diduga (bersama-sama dengan
pemanfaatan metoda fisika bumi lainnya) struktur dan juga
unsur-unsur pembentuk lapisan tanah yang tersusun atas elemen yang
memiliki rapat massa yang berbeda-beda.
Salah satu percobaan pengukuran percepatan gravitasi suatu benda
dapat dilakukan dengan pangayunan bandul. Ayunan bandul sederhana
menggunakan dua bahan sederhana, yaitu seutas benang dan
pemberat.
Pada percobaan percepatan gravitasi menggunakan 4 alat dan 2
bahan, untuk alat yaitu mistar, tiang statif, stopwatch,neraca
pegas. Sedangkan bahannya menggunakan tali dan
beban.Langkah-langkah melakukan percobaan dalam metode ayunan
bandul, yang pertama menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
untuk praktikum. Mengukur panjang tali pengikat 0,11 m, kemudian
mengikatkan beban 0,02 kg pada ujung tali dan membuat simpangan
sepanjang 0.03 m. Mengukur dan mencatat waktu untuk simpangan
bandul sampai keadaan diam. Mengulangi langkah 2 sampai 5 sebanyak
tiga kali. Mengulangi langkah 1 sampai dengan 5 dengan membuat
simpangan sepanjang 0.04 m dan panjang tali 0,11 m. Mengulangi
langkah 7 sebanyak tiga kali. Menghitung percepatan gravitasi.
Setelah itu merapikan alat dan bahan yang telah digunakan.
Setelah melakukan percepatan gravitasi ini didapatkan hasil
yaitu pada percobaan ayunan bandul dengan simpangan 0.03 m pada
percobaan pertama Untuk percobaan pertama ayunan bandul dengan
simpangan 0,03 m percobaan pertama memiliki periode sebesar 0,82 s,
dan percepatan gravitasi sebesar 6,49 , lalu dari percobaan kedua
memiliki periode sebesar 0,85 s, lalu percepatan gravitasi sebesar
6.04 , lalu percobaan ke 3 memiliki periode sebesar 0, 85 s dan
percepatan gravitasi sebesar 6,04
Dan didapatkan data terbaik antara lain jumlah percepatan
gravitasi dari ketiga percobaan tersebut adalah 18,57 dan rata-rata
percepatannya adalah 6,19 , dan hasil dari selisih percepatannya
adalah 0,15 dan data terbaik dari percobaan pertama adalah 6,04
sampai dengan 6,34 Percobaan ayunan bandul dengan simpangan sejauh
0,04 m percobaan pertama memiliki periode sebesar 0,93 s dan
percepatan gravitasi sebesar 5,05 . percobaan kedua memiliki
periode sebesar 0,93 s dan percepatan gravitasinya sebesar 5,05 .
Dan percobaan ketiga memiliki periode sebesar 0, 94 s dan
percepatan gravitasinya sebesar 4,94 .
Dari ketiga percobaan ayunan bandul tersebut didapatkan hasil
terbaik antara lain, jumlah percepatan gravitasi dari ketiga
percobaan itu adalah 15,04 . Rata-rata percepatan gravitasinya
adalah 5,03 dan selisih dari percepatan gravitasinya adalah 0,14
.
Percobaan osilasi pegas dengan simpangan 0,035 m percobaan
pertama memiliki periode sebesar 0,51 s. Dan percepatan
gravitasinya sebesar 5,32 . percobaan kedua memiliki periode
sebesar 0,48 s. dan percepatan gravitasinya sebesar 6,01 .
Percobaan ketiga memiliki periode sebesar 0,51 s. Dan memilliki
percepatan gravitasi sebesar 5,32 .
Dari semua data hasil pengolahan percobaan osilasi pegas
mempunyai data terbaik yaitu jumlah percepatan gravitasi dari
ketiga percobaan tersebut adalah 16,65 . Rata-rata percepatan
gravitasinya adalah 5,5 . dan selisih percepatan gravitasinya
adalah 0,57 . Dan data terbaik percobaan ini berkisar antara 4,93
sampai dengan 6,07 .
Dan percobaan osilasi pegas dengan simpangan sejauh 0,05 m.
percobaan pertama memiliki periode sebesar 0, 47 s. dan percepatan
gravitasinya sebesar 8,98 . Percobaan kedua memiliki periode
sebesar 0,47 s dan percepatan gravitasi sebesar 8,98 . Dan
percobaan ketiga memiliki periode sebesar 0,43 s dan percepatan
gravitasi sebesar 10,40 .
Dan dari percobaan ini didapatkan data terbaik yaitu jumlah dari
semua percepatan gravitasi pada percobaan ini adalah 28,2 Rata-rata
dari percepatan gravitasinya adalah 9,4 . Dan selisih dari
percepatan gravitasinya adalah 0,85 . Sehingga data terbaik dari
percobaan ini berkisar antara 9,4 sampai dengan 10,25 Pada grafik
percepatan gravitasi terhadap waktu percobaan pada saat simpangan
0, 03 m, ayunan bandul menunjukan bahwa terjadi penurunan disaat
waktu 98 s terhadap percepatan gravitasinya dan mengalami stabil
pada saat waktu 104 s dan 109 s.
Pada grafik percepatan gravitasi terhadap waktu percobaan pada
saat simpangan 0,04 m, ayunan bandul menunjukan bahwa pada saat
waktu 138 s mengalami stabil hingga waktu 140 s dan turun diwaktu
144 s.
Pada grafik percepatan gravitasi terhadap waktu percobaan
osilasi pegas dengan simpangan 0, 035 m menunjukkan bahwa terjadi
penurunan percepatan gravitasi pada saat waktu 12 s dan kembali
konstan pada saat waktu 14 s.
Pada grafik percepatan gravitasi terhadap waktu percobaan
oscilasi pegas dengan simpangan 0,05 m menunjukkan bahwa pada 6,21
s pertama memiliki kecepatan gravitasi sebesar 6,01 dan pada saat
percobaan kedua diwaktu 6,57 memiliki percepatan gravitasi sebesar
5,32 dan pada percobaan ketiga memiiki percepatan gravitasi sebesar
5,32 pada waktu 6,68 s.2.7.2 Analisa Kesalahan
Pada praktikum ini terdapat kesalahan antara lain:
Membaca stopwatch kuran teliti.
Saat ingin menarik pegas pada neraca pegas ,terjadi kesalahan
dalam menariknya,sehingga neraca menjadi goyang dan terjatuh.
Saat bandul sedang bergerak,pergerakannya dipengaruhi oleh angin
sehingga pergerakan bandul mempengaruhi waktu,jumlah dan percepatan
gravitasnyayang juga dapat mempengaruhi hasilnya pengolahan
data.3.8 Kesimpulan
Pada percobaan percepatan gravitasi ini dapat diambil
kesimpulan, yaitu:
1. Percepatan gravitasi adalah perubahan percepatan dari gaya
tarik bumi terhadap benda.2. Gravitasi adalah gaya tarik menarik
antara semua partikel yang mempunyai massa di alam semesta.3.
Percepatan gravitasi didefinisikan memiliki nilai sebesar 9,81
m/s2.4. Percepatan gravitasi dapat diperoleh dengan percobaan
ayunan bandul dan oscillasi pegas.5. Faktor-faktor yang
mempengaruhi garvitasi adalah: Jarak benda dari pusat bumi.
Ketinggian suatu benda atau zat . Pengarus benda-benda bermassa
besar .6. Percepatan gravitasi yang dihasilkan dengan metode ayunan
bandul dengan simpangan 0.03 m, diperoleh: 6,49 m/s2pada percobaan
pertama.
6,04 m/s2pada percobaan kedua.
6,04 m/s2pada percobaan ketiga.7. Percepatan gravitasi yang
dihasilkan dengan metode ayunan bandul dengan simpangan 0.04 m,
diperoleh: 5,05 m/s2 pada percobaan pertama. 5,05 m/s2pada
percobaan kedua. 4,94 m/s2pada percobaan ketiga.8. Percepatan
gravitasi yang dihasilkan dengan metode oscilasi pegas dengan
simpangan 0,035 m, pada: 5,32 m/s2pada percobaan pertama. 6,01
m/s2pada percobaan kedua. 5,32 m/s2pada percobaan ketiga.9.
Percepatan gravitasi yang dihasilkan dengan metode oscilasi pegas
dengan simpangan 0,05 m, pada: 8,98 m/s2pada percobaan pertama.
8,98 m/s2pada percobaan kedua. 10.40m/s2pada percobaan ketiga.10.
Dari percobaan percepatan gravitasi dengan metode ayunan bandul dan
osiasi pegas didapat data terbaik: Ayunan bandul dengansimpangan
0,03 m berkisar antara 6,04 m/s2 sampai 6,34 m/s2. Ayunan bandul
dengan simpangan 0,04 m berkisar antara 4,89 m/s2 sampai 5,27 m/s2.
Oscilasi pegas dengan simpangan 0,035 m berkisar antara 4,93
m/s2sampai 6,07 m/s2. Oscilasi pegas dengan simpangan 0,05 m
berkisar antara 8,55 m/s2sampai dengan 10,25 m/s2.11. Pada grafik
Benda bermassa serta periode mengaruhi besar kecilnya nilai
percepatan gravitasi disuatu tempat melalui percobaan.12. Nilai
percepatan gravitasi dari percobaan percepatan gravitasi memiliki
nilai yang hampir sama dengan nilai percepatan gravitasi bumi.13.
Pada percobaan ini diperoleh rata-rata percepatan gravitas
sebesar:
6,19 m/s2 pada ayunan bandul dengan simpangan 0.03 m 5,03 m/s2
pada ayunan bandul dengan simpangan 0.04 m 5,5 m/s2 pada pegas
beroscillasi dengan simpangan 0.035 m 9,40 m/s2 pada pegas
beroscillasi dengan simpangan 0.05 m14. Pembacaan grafik pada
percobaan percepatan gravitasi :
Grafik 3.1 Percepatan Gravitasi Terhadap Waktu pada percobaan
Ayunan Bandul dengan simpangan 0,03 m dilakukan perbandingan
percepatan gravitasi terhadap waktu, dimana 82,8 m/s2 pada 12,75
sekon kemudian naik ke 13,14 m/s2 pada 88,8 sekon dan kembali turun
pada 10,33m/s2 pada 91,8 sekon. Grafik 3.2 Percepatan Gravitasi
Terhadap Waktu pada percobaan Ayunan Bandul dengan simpangan 0,04 m
dilakukan perbandingan percepatan gravitasi terhadap waktu, dimana
43,4m/s2 pada 68,4 sekon kemudian turun ke 12,39 m/s2 pada 85,8
sekon dan kembali turun pada 11,42 m/s2 pada 76,2 sekon.
Grafik 3.3 Percepatan Gravitasi Terhadap Waktu pada percobaan
Osilasi Pegas dengan simpangan 0,035 m dilakukan perbandingan
percepatan gravitasi terhadap waktu, dimana 7,66 m/s2 pada 12 sekon
kemudian turun ke 7, 26 m/s2 pada 14 sekon dan tetap pada 15
sekon.
Grafik 3.4 Percepatan Gravitasi Terhadap Waktu pada percobaan
Osilasi Pegas dengan simpangan 0,05 m dilakukan perbandingan
percepatan gravitasi terhadap waktu, dimana 11,5 m/s2 pada 14 sekon
kemudian turun ke 10,95 m/s2 pada 17 sekon kemudian kembali turun
pada 10,78 m/s2 pada 17 sekon.15. Semakin jauh benda dari pusat
bumi maka semakin kecil pla gaya gravitasinya.Begitu pula juga
sebaliknya,semakin dekat benda dengan pusat bumi,maka semakin besar
percepatan gravitasinya.
F Fres = m.a
QUOTE = G QUOTE QUOTE
g = QUOTE
T = 2 QUOTE QUOTE
EMBED Equation.3
m . g = c . x
g = QUOTE
Laporan Praktikum Fisika Dasar I 1
2Laporan Praktikum Fisika Dasar I 2
_1482339404.xlsChart1
31.76
32.94
33.72
Y-Values
Kondisi Air Hangat (C)
Suhu Sesungguhnya (C)
Sheet1
X-ValuesY-Values
3231.76
3332.94
3333.72
To resize chart data range, drag lower right corner of
range.
_1482343962.xlsChart1
5.05
5.05
4.94
Series 1
Waktu (s)
Percepatan Gravitasi (m/s2)
Sheet1
Series 1Series 2Series 3
1385.052.42
1405.054.42
1444.941.83
2.85
To resize chart data range, drag lower right corner of
range.
_1482343964.xlsChart1
6.49
6.04
6.04
Series 1
Waktu (s)
Percepatan Gravitasi (m/s2)
Sheet1
Series 1Series 2Series 3
986.492.42
1046.044.42
1096.041.83
2.85
To resize chart data range, drag lower right corner of
range.
_1482343959.xlsChart1
6.01
5.32
5.32
Series 1
Waktu (s)
Percepatan Gravitasi (m/s2)
Sheet1
Series 1Series 2Series 3
6.216.012.42
6.575.324.42
6.685.321.83
2.85
To resize chart data range, drag lower right corner of
range.
_1482343956.xlsChart1
8.98
10.4
8.98
Series 1
Waktu (s)
Percepatan Gravitasi (m/s2)
Sheet1
Series 1Series 2Series 3
7.948.982.42
8.6610.44.42
9.948.981.83
2.85
To resize chart data range, drag lower right corner of
range.
_1482339401.xlsChart1
31.76
32.94
33.72
Y-Values
Kondisi Air Hangat (t')C
Suhu Sesungguhnya (C)
Sheet1
X-ValuesY-Values
531.76
532.94
433.72
To resize chart data range, drag lower right corner of
range.
_1482336212.unknown