LAPORAN KASUS KAJIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. “Y” G2P1A0H1 USIA KEHAMILAN 36-37 MINGGU, ANAK HIDUP, TUNGGAL, INTRAUTERIN, PRESENTASI KEPALA DENGAN HIPERTENSI KRONIS DI RUANGAN POLIKLINIK KEBIDANAN RSUD PARIAMAN Diajukan Sebagai Syarat Memenuhi Tugas Praktek Klinik Kebidanan di RSUD Pariaman Periode 8 Juli – 3 Agustus 2013 OLEH : RAHMADONA BP. 1121228046 DOSEN PEMBIMBING : Dr. ALADIN, Sp.OG (K) 1
42
Embed
lap case hamil+hipertensi kronik+riwayat SC atas indikasi CPD
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN KASUS
KAJIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. “Y” G2P1A0H1 USIA KEHAMILAN 36-37 MINGGU, ANAK HIDUP, TUNGGAL,
INTRAUTERIN, PRESENTASI KEPALA DENGAN HIPERTENSI KRONIS DI RUANGAN
POLIKLINIK KEBIDANAN RSUD PARIAMAN
Diajukan Sebagai Syarat Memenuhi Tugas Praktek Klinik Kebidanan
di RSUD Pariaman Periode 8 Juli – 3 Agustus 2013
OLEH :
RAHMADONABP. 1121228046
DOSEN PEMBIMBING :Dr. ALADIN, Sp.OG (K)
PROGRAM MAGISTER ILMU KEBIDANANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG2013
1
LEMBARAN PERSETUJUAN
Laporan kasus yang berjudul “Kajian Asuhan Kebidanan pada Ny. “Y”
G2P1A0H1 Usia Kehamilan 36-37 minggu, anak hidup, tunggal, intrauterine,
presentasi kepala dengan hipertensi kronis di ruang Poliklinik Kebidanan RSUD
Pariaman ini telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing.
Kunjungan : I MR : 05 58 11Hari/Tanggal : Selasa / 23 Juli 2013 Pukul : 10.00 wib
I. PENGUMPULAN DATAA. Identitas / BiodataNama Istri : Ny. Yulianis Nama Suami : Tn. SyafrizalUmur : 33 th Umur : 40 thAgama : Islam Agama : IslamSuku/Bangsa : Minang/ Indonesia Suku/ Bangsa : Minang/ IndonesiaPendidikan : SMP Pendidikan : SDPekerjaan : IRT Pekerjaan : BertaniAlamat : Sicincin Alamat : Sicincin
B. DATA SUBJEKTIF1. Alasan kunjungan : kunjungan pertama kali dan ada keluhan
2. Keluhan Utama : Ibu hamil anak kedua mengeluhkan kakinya
bengkak, tapi tidak ada merasakan sakit kepala menetap. Ari-ari juga dirasakan sakit sejak subuh. Ibu mengatakan punya riwayat hipertensi sebelum hamil anak kedua ini.
3. Riwayat Menstruasi Haid pertama umur : 14 tahun Siklus : 28 hari Banyaknya : 2 x ganti doek Teratur/tidak : Teratur Lamanya : 7 hari
15
Sifat Darah : Encer Warna : Merah kehitaman Bau : Amis Disminorea : Tidak ada
4. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu :Kehamilan pertama aterm, anak lahir secara SC atas indikasi CPD oleh dokter spesialis Obsgyn. Jenis kelamin anak laki-laki, berat badan lahir 3400 gr dan umurnya sudah 7 tahun.Sekarang ibu sedang hamil anak kedua
5. Riwayat kehamilan ini :a.HPHT : 8 – 11 - 2012b. TP : 15 – 8 - 2013c.Keluhan pada
- Trimester I : mual muntah- Trimester II : -- Trimester III : kedua kaki bengkak
d. Pergerakan Anak Pertama Kali : belum terasa
e.Keluhan yang dirasakan - Rasa lelah : ada- Mual dan muntah yang lama : tidak ada- Nyeri perut : tidak ada- Panas dan menggigil : tidak ada- Sakit kepala berat/terus menerus : tidak ada- Penglihatan kabur : tidak ada- Rasa nyeri dan panas waktu BAK : tidak ada- Rasa gatal pada vulva / vagina : tidak ada- Pengeluaran cairan pervaginam : tidak ada- Nyeri, kemerahan, tegang pada tungkai : tidak ada- Odema : ada, pada kedua kaki
6. Pola Kebiasaan Sehari-hari :a.Biologis
- Nutrisi : 3 x sehari dengan porsi biasa, nafsu makan baik ibu jarang makan buah, sayur dan ada minum susu
- Minum : cukup, 7-8 gelas sehari- Eliminasi
BAK oFrekuensi : 6-7 x seharioWarna : kuning jernih
16
BABoKonsistensi : lembekoFrekuensi : 1 x sehari
- AktifitasoSenam hamil : tidak adao Istirahat : malam : 6-7 jam, siang : 1-2 jamoPekerjaan : aktivitas rumah tangga biasa, tidak ganggu kehamilan
- HigieneoMandi : 2 x seharioGanti pakaian : 2 x seharioKebersihan ibu : baik
- Kebiasaan ibu yang lain oMinum Alkohol : tidak adaoMerokok : tidak adaoMinum obat : ada, obat antihipertensi sebelum hamil
- Social Budayao Ibu menganut kepercayaan yang : tidak ada
Merugikan kesehatanb. Psikologis
- Perasaan ibu dan keluarga terhadap : senangkehamilan
- Hubungan ibu dengan suami dan : baikKeluarga
7. Riwayat penyakit sistematik yang pernah dideritaa. Jantung : tidak adab. Ginjal : tidak adac. Asma : tidak adad. TB paru : tidak adae. Hepatitis : tidak adaf. Hipertensi : ada, ibu riwayat hipertensi sebelum
hamilg. Diabetes Melitus : tidak adah. Dan Lain-lain : tidak ada
8. Riwayat penyakit keluargaa. Jantung : tidak adab. Hipertensi : ada (ayah kandung) penderita hipertensi
kronisc. Diabetes Melitus : tidak adad. Keturunan Kembar : tidak ada
17
C. PEMERIKSAAN FISIK (DATA OBJEKTIF)1. Status Emosional : Baik2. Tanda Vital
a. Tinggi Badan : 156 cmb. BB sebelum hamil : 80 kgc. BB sekarang : 95 kgd. LILA : 32 cme. Tekanan Darah : 150/90 mmHgf. Nadi : 88 x/ig. Pernafasan : 22 x/ih. Suhu : 37 0C
3. Pemeriksaan khusus (Obstetri)a. Inspeksi
- Matao Conjungtiva : tidak pucato Skelera : tidak ikterik
- Mukao Closma Gravidarum : tidak adao Edema : tidak ada
- Muluto Caries : tidak adao Hygiene : bersiho Stomatitis : tidak ada
- Lehero Kelenjar Tiroid : tidak ada pembesarano Kelenjer Limfe : tidak ada pembesarano Hyperpigmentasi : ada
- Ekstremitas Ataso Edema : tidak adao Kelainan-kelainan : tidak ada
- Mammaeo Bentuk : simetriso Areola Mamae : hiperpigmentasio Putting Susu : menonjolo Kolostrum : sudah ada
- Abdomen o Bekas operasi : ada, bekas luka SC di supra pubis
18
o Linia nigra/ Alba : tidak adao Strie Livide/ Albikan : tidak ada
- Genitaliao Perineum : tidak ada masalaho Varises : tidak adao Edema : tidak adao Flour Albus : tidak adao Pengeluaran dari vagina : tidak ada
- Ekstremitas Bawaho Varises : tidak adao Edema : ada, oedem pre tibia kiri kanano Kelainan-kelainan : tidak ada
b. Palpasi- Leopold I : TFU 3 jari bw PX, di fundus teraba
massa lunak, noduler kemungkinanbokong janin
- Leopold II : sebelah kanan perut ibu teraba tahanan Memanjang kemungkinan punggung
janin- Leopold III : bagian bawah abdomen teraba massa
bulat, keras kemungkinan kepala janin. Kepala masih bisa digoyang
- Leopold IV : Kepala janin belum masuk PAP, perabaan penurunan kepala 5/5
- Tinggi Fundus : 33 cm - TBJ : 3100 gram
c. Auskultasio DJJ : 148 x/mnt, teratur, intensitas kuat o Punctum Maksimum : terdengar jelas di kuadran kanan
bawah abdomen ibu
D. UJI DIAGNOSTIK1. Pemeriksaan Laboratorium tanggal 23-7-2013
Hb : tidak dilakukan Protein Urin : negatif (-) Glukosa Urin : tidak dilakukan
2. Golongan Darah : O3. USG : belum dilakukan
19
II. ASESSMENT
Ny. “Y” G2P1A0H1 usia kehamilan 36-37 minggu, anak hidup, tunggal, intrauterine, presenasi kepala dengan hipertensi kronis dalam kehamilan
III. PLANNING
1. Informasikan hasil pemeriksaan pada ibu2. Melakukan kolaborasi dengan dokter. Hasil :
- Ibu dilakukan peneriksaan dalam oleh dokter- Ibu direncanakan rawat inap- Ibu direncanakan untuk section caesarea
3. Mempersiapkan ibu untuk rawat inap di ruangan bersalin4. Ibu diantarkan ke ruangan bersalin
20
BAB IV
KAJIAN / ANALISA ASUHAN KEBIDANAN
Ny.”Y” G2P1A0H1 usia kehamilan 36-37 minggu datang ke poliklinik
kebidanan RSUD Pariaman tanggal 23-7-2013 pukul 10.00 wib dengan keluhan kaki
bengkak dan nyeri pada ari-ari. Dari hasil anamnesa diketahui bahwa Ny.”Y” ada
riwayat menderita hipertensi sebelum kehamilan dan di keluarga juga ada yang
menderita hipertensi. Ny.”Y” juga mengatakan ada riwayat SC 1 kali yaitu hamil
anak I atas indikasi panggulnya sempit. Dari pemeriksaan fisik diperoleh data tekanan
darah 150/90 mmhg, kaki oedem kanan dan kiri namun dari hasil pemeriksaan
laboratorium protein urine negatif. Setelah dikonsultasikan ke dokter, ditegakkan
diagnose ibu hamil dengan hipertensi kronis.
Diagmosis Ny.”Y” tersebut ditegakkan berdasarkan ketetapan working group
for high blood pressure in pregnancy (2000) dimana hipertensi kronis dalam
kehamilan ditegakkan bila TD sistolik ≥ 140 mmhg dan diastolic ≥ 90 mmhg ditemui
sebelum kehamilan atau kurang dari 20 mg kehamilan (Cunningham dkk, 2013).
Pada kasus Ny.”Y” ini, diketahui ibu punya riwayat penyakit hipertensi dan
pernah mengkonsumsi obat anti hipertensi walaupun sejak kehamilan konsumsi
dihentikan. Selain peningkatan tekanan darah, tidak ditemui tanda lain untuk
preeklamsia seperti proteinuria, sakit kepala, penglihatan kabur atau oedem pada
muka dan tangan. Oedem pada Ny.”Y” hanya terbatas pada kaki kiri dan kanan yang
21
hal itu mungkin saja disebabkan perubahan fisiologis selama kehamilan trimester III.
Jadi dengan tidak adanya tanda-tanda preeklamsia atau hipertensi kronis tumpang
tindih dengan pre eklamsia (superimposed preeclampsia), maka diagnose yang paling
mungkin untuk Ny.’Y” adalah hipertensi kronis.
Ada beberapa factor risiko seorang ibu hamil menderita hipertensi kronis antara
lain adalah karena obesitas, diabetes mellitus maupun factor herediter. Pada kasus
Ny.”Y” ini bila dilihat dari perbandingan tinggi badan (TB) terhadap berat badan
(BB) sebelum hamil dan berat badan sekarang bisa digolongkan pada obesitas.
Dengan tinggi badan 156 cm, BB sebelum hamil 80 kg, indeks massa tubuh (IMT)
ibu adalah 32.9 dan BB sekarang 95 kg, IMT ibu adalah 39.
Obesitas pada Ny.”Y” akan meningkatkan risiko ibu mengalami hipertensi dan
mengalami superimposed preeclampsia, seperti halnya yang
disebutkan dalam Cunningham dkk (2013) bahwa prevalensi
hipertensi dapat meningkat hingga 10 kali lipat pada wanita dengan
obesitas dan juga lebih mungkin mengalami superimposed
preeclampsia. Penelitian oleh Cruz M, Gao W dan Hibbart J (2011)
juga membuktikan bahwa wanita obesitas dengan indeks masa
tubuh 32.9 ± 9.4 sebelum hamil dan indeks massa tubuh 37.9 ± 8.9
saat mendekati persalinan cenderung menderita hipertensi kronis
dalam kehamilan (p < 0.0001)
Selain karena obesitas, factor risiko Ny.”Y” menderita
hipertensi kronis juga melalui factor herediter. Diketahui dari
22
anamnesis, dalam keluarga Ny.”Y” ada yang menderita penyakit
hipertensi kronis yaitu ayah kandungnya. Hal tersebut sesuai
dengan Penelitian Wang, dkk (2006), mengatakan bahwa hipertensi
sering terjadi pada wanita yang anggota keluarganya ada yang
menderita hipertensi yang sama.
Rencana asuhan pada Ny.”Y” ini antara lain menjelaskan
informasi hasil pemeriksaan pada ibu dan kolaborasi dengan dokter
untuk penatalaksanaannya. Penjelasan hasil pemeriksaan pada ibu
merupakan pemenuhan hak ibu sebagai pasien dan bidan merupakan individu utama
yang memberikan informasi pada ibu tentang gangguan kehamilan yang dialaminya.
Penjelasan ini ditujukan agar ibu mengenali kondisi yang dialaminya dan bersama-
sama bidan menetapkan kebutuhan untuk mengatasi masalah dan meminimalkan
efek dari masalah yang dialaminya (Fraser dan Cooper, 2009)
Pada kasus Ny.”Y” ini, sehubungan dengan hipertensi kronis yang dialami ibu
ditambah riwayat ibu pernah melahirkan dengan SC maka dilakukan kolaborasi
dengan dokter dengan hasil kolaborasi, Ny.”Y” dianjurkan untuk rawat inap dan
direncanakan untuk kelahiran SC.
Pada teoritis di bab II sebenarnya penatalaksanaan untuk kasus Ny.”Y” dengan
hipertensi kronis yang masih dalam tahap ringan karena tekanan darah sistolik
< 160 mmhg dan tekanan darah diastolik < 110 mmhg, tidak
memerlukan hospitalisasi antenatal dan dapat dirawat di
23
komunitas oleh bidan dan dokter umum. Hanya saja dilakukan
pemantauan ketat tekanan darah untuk mengidentifikasi tanda-
tanda munculnya preeklamsia. Waktu kelahiran direncanakan
sesuai dengan ibu dan janin. Jika persalinan dini perlu dilakukan,
induksi persalinan akan lebih baik daripada sectio caesarea
(Varney dkk, 2007; Fraser dan Cooper, 2009)
Namun pada kasus Ny.”Y” ini, pertimbangan dokter untuk
melakukan SC kemungkinan karena ibu sudah mengeluhkan nyeri
di ari-ari, dan walaupun riwayat SC ibu sudah berlalu 7 tahun yang
lalu, akan tetapi kemungkinan persalinan pervaginam dengan
induksi mungkin akan mengalami kegagalan karena dari hasil
pemeriksaan panggul dalam oleh dokter diketahui panggul ibu
sempit didukung riwayat CPD terdahulu pada ibu.
24
BAB V
PENUTUP
A.Kesimpulan
Observasi terhadap Ny.”Y” G2P1A0H1 usia kehamilan 36-37 minggu dengan
hipertensi kronis telah diberikan informasi mengenai kondisi ibu dan telah dilakukan
kolaborasi dengan dokter yang hasilnya ibu dirawat inap untuk rencana section
caesarea karena riwayat pernah SC atas indikasi CPD pada persalinan ibu sebelumnya
B.Saran
Diharapkan bidan dapat melanjutkan pemantauan ketat tekanan darah dan
kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat antihipertensi pada ibu setelah
operasi SC karena karakteristik hipertensi kronis dalam kehamilan tekanan darah
cenderung tetap meninggi hingga 12 minggu postpartum
25
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
Bobak. 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas Edisi 4, Jakarta ; EGC
Cunningham, F.G, et al. 2013. Williams Obstetric, 23rd edition. Mc GrawHill: New York
Cruz M, Gao W, Hibbard J. 2011. Obstetrical and Perinatal Outcome Among Women With Gestasional Hypertension, Mild Preeklampsia and Mild Chronic Hypertension. J Obstet Gynekol 2011. 205;260.e1-9.
Enkin M et al. 2000. A Guide to an Effective Care in Pregnancy and Childbirth 3rd Edition. Oxford. Oxford University Press.
Fraser, D dan Cooper, M. 2009. Myles Buku Ajar Bidan. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC
Mansjoer A, 2008, Kapita Selekta Kedokteran, Jakarta : Media Acsulapius
Mochtar, 2004, Sinopsis Obstetri, Jakarta : EGC
Saifuddin AB, 2011, Ilmu Kebidanan . Jakarta, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo (YBPSP)
____________2006, Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal , Edisi I Cetakan Keempat, Jakarta ; Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo,2006.
_____________, 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo dan JNPK-KR. Jakarta.
Sibai BM. 2002. Chronic Hypertension inPregnancy. Download from www.ajog.org
Sibai BM et al. 2011. The Impact of Prior Preeklampsia on The Risk of Superimposed Preeklampsia and Other Adverse Pregnancy Outcome in Patients with Chronic Hypertension. J Obstet Gynekol 2011. 204;345.e1-6
Varney H, 2006, Buku Ajar Asuhan Kebidanan, Jakarta : EGC