Top Banner
LANDASAN KEPENDIDIKAN Pengantar Ilmu Pendidikan oleh Iis prasetyo
23

LANDASAN KEPENDIDIKAN

Jan 31, 2016

Download

Documents

Teguh Hanapi

ld
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: LANDASAN KEPENDIDIKAN

LANDASAN KEPENDIDIKAN

Pengantar Ilmu Pendidikanoleh

Iis prasetyo

Page 2: LANDASAN KEPENDIDIKAN

Pengertian

Secara leksikal, landasan berarti tumpuan, dasar atau alas, karena itu landasan merupakan tempat bertumpu atau titik tolak atau dasar pijakan.

Pendidikan antara lain dapat dipahami dari dua sudut pandang, pertama dari sudut praktek sehingga kita mengenal istilah praktek pendidikan, dan kedua dari sudut studi sehingga kita kenal istilah studi pendidikan.

Page 3: LANDASAN KEPENDIDIKAN

Praktek pendidikan adalah kegiatan seseorang atau sekelompok orang atau lembaga dalam membantu individu atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan pedidikan. Kegiatan bantuan dalam praktek pendidikan dapat berupa pengelolaan pendidikan (makro maupun mikro), dan dapat berupa kegiatan pendidikan (bimbingan, pengajaran dan atau latihan).

Page 4: LANDASAN KEPENDIDIKAN

Studi pendidikan adalah kegiatan seseorang atau sekelompok orang dalam rangka memahami pendidikan.

disimpulkan bahwa landasan pendidikan adalah asumsi-asumsi yang menjadi dasar pijakan atau titik tolak dalam rangka praktek pendidikan dan atau studi pendidikan.

Page 5: LANDASAN KEPENDIDIKAN

Jenis-jenis Landasan Pendidikan(sebagai titik tolak praktik dan studi pendidikan)

Landasan religius pendidikan, yaitu asumsi-asumsi yang bersumber dari religi atau agama.

Landasan filosofis pendidikan, yaitu asumsi-asumsi yang bersumber dari filsafat.

Landasan ilmiah pendidikan, yaitu asumsi-asumsi yang bersumber dari berbagai cabang atau disiplin ilmu. meliputi: landasan psikologis, sosiologis pendidikan, antropologis pendidikan, historis pendidikan, dsb.

Landasan yuridis atau hukum pendidikan, yaitu asumsi-asumsi yang bersumber dari peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Page 6: LANDASAN KEPENDIDIKAN

Landasan Filsafat Pendidikan

Idealisme Realisme Materialisme Eksistensialisme Progresivisme Rekonstruksionisme

Page 7: LANDASAN KEPENDIDIKAN

IDEALISME

tujuan pendidikan baik pendidikan formal maupun informal bertujuan membentuk karakter dan mengembangkan bakat atau kemampuan dasar, serta kebaikan sosial.

siswa bebas untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan dasarnya/bakatnya.

guru, bekerjasama dengan alam dalam proses pengembangan manusia, terutama bertanggung jawab dalam menciptakan lingkungan pendidikan siswa.

kurikulum, pendidikan liberal untuk mengembangkan kemampuan rasional dan pendidikan praktis untuk memperoleh pekerjaan.

Page 8: LANDASAN KEPENDIDIKAN

REALISME

tujuan pendidikan, penyesuaian hidup dan tanggung jawab sosial.

Kedudukan siswa, dalam hal pelajaran, menguasai pengetahuan yang handal, dapat dipercaya, dalam hal disiplin, peraturan yang baik adalah esensial untuk belajar, disiplin mental dan moril dibutuhkan untuk memperoleh hasil yang baik.

Peranan guru: menguasai pengetahuan, terampil dalam teknik mengajar dan dengan keras menuntut prestasi dari siswa.

Metode penyampaian harus logis dan psikologis. Metode conditioning merupakan metode utama

bagi realisme sebagai pengikut behaviorisme.

Page 9: LANDASAN KEPENDIDIKAN

bahwa pendidikan berkaitan dengan dunia disini dan sekarang. Dunia tidak abadi melainkan di atur oleh hukum alam. Jiwa (mind) merupakan produk alam dan bersifat biologis berkembang dengan cara menyesuaikan diri terhadap alam. Kurikulum yang baik ialah yang berdasarkan pada realitas.

Realisme

Page 10: LANDASAN KEPENDIDIKAN

MATERIALISME

manusia yang baik dan efisien dihasilkan dengan proses pendidikan terkontrol secara ilmiah dan seksama.

isi pendidikan mencakup pengetahuan yang dapat dipercaya, dan diorganisasi, selalu berhubungan dengan sasaran perilaku.

Metode; semua pelajaran dihasilkan dengan kondisionisasi, pembelajaran berprogram dan kompetensi.

Bagi siswa; tidak ada kebebasan, perilaku ditentukan oleh kekuatan daru luar pelajaran sudah dirancang.

Peranan guru; memiliki kekuasaan untuk merancang dan mengontrol proses pendidikan.

Page 11: LANDASAN KEPENDIDIKAN

PRAGMATISME

memberi pengalaman untuk penemuan hal-hal baru dalam hidup sosial dan pribadi, menganggap siswa sebagai organisme yang memiliki kemampuan yang luar biasa dan kompleks untuk tumbuh,

kurikulum yang disusun berisi pengalaman yang teruji untuk dapat diubah,

minat siswa dapat menentukan kurikulum, metode yang digunakan aktif yaitu belajar

sambil bekerja, guru berperan dalam pengawasan dan pembimbingan pengalaman belajar siswa.

Page 12: LANDASAN KEPENDIDIKAN

EKSISTENSIALISME

memberi bekal pengalaman yang luas dan komprehensif dalam semua bentuk kehidupan, siswa sebagai mahluk rasional dengan pilihan bebas dan tanggung jawab atas pilihannya,

kurikulum diutaman liberal, guru berfungsi untuk melindungi kebebasan akademik.

Metode yang digunakan harus merujuk pada pencapaian kebahagiaan dan karakter yang baik.

Page 13: LANDASAN KEPENDIDIKAN

REKONSTRUKSIONISME

memiliki tanggung jawab sosial dalam mewujudkan lahirnya masyarakat baru,

peserta didik, lembaga pendidikan dan proses kegiatan pembelajaran dikondisikan secara terus menerus atas dasar nilai-nilai sosial budaya masyarakat baru,

kelompok belajar merupakan bagian yang amat penting dalam proses pembelajaran,

tugas pendidik adalah memotivasi peserta didik untuk memilih bahan dan sumber belajar yang cocok dalam kegiatan belajar dan untuk melakukan pemecahan masalah melalui cara belajar secara demokratis,

Tujuan senantiasa diata ulang sesuai dengan perkembangan budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi

Page 14: LANDASAN KEPENDIDIKAN

Landasan Filosofis Pendidikan Nasional

Landasan filosofis pendidikan nasional adalah Pancasila sebagaimana termaktub dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

Manusia yang dicita-citakan adalah manusia seutuhnya. yaitu manusia yang mencapai keselarasan dan keserasian dalam kehidupan spiritual dan keduniawian, individu dan sosial, fisik dan kejiwaan.

Page 15: LANDASAN KEPENDIDIKAN

Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Page 16: LANDASAN KEPENDIDIKAN

Peranan pendidik dan peserta didik pada dasarnya berpegang pada prinsip: ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso, tut wuri handayani.

Page 17: LANDASAN KEPENDIDIKAN

LANDASAN SOSIAL BUDAYA PENDIDIKAN

Terdapat hubungan antara pendidikan dengan masyarakat dan kebudayaannya. Kebudayaan menentukan arah, isi dan proses pendidikan (sosialisasi atau enkulturasi).

Sedangkan pendidikan memilki fungsi konservasi dan atau fungsi kreasi (perubahan, inovasi) bagi masyarakat dan kebudayaannya.

Page 18: LANDASAN KEPENDIDIKAN

LANDASAN PSIKOLOGIS PENDIDIKAN

Landasan Psikologis pendidikan adalah asumsi-asumsi yang bersumber dari studi ilmiah dalam bidang psikologi yang menjadi sandaran.

Psikologi pendidikan merupakan salah satu cabang ilmu pendidikan yang dipengaruhi oleh perkembangan dan hasil-hasil penelitian psikologi, yang bertolak dari asumsi bahwa pendidikan ialah hal ihwal individu yang sedang belajar

Page 19: LANDASAN KEPENDIDIKAN

Berdasarkan perkembangan individu, tenaga kependidikan memerlukan ilmu pendidikan yang cocok dengan tingkat perkembangan usia. Bagi anak-anak, pendidikan dikenal dengan istilah pedagogi yang berarti ilmu dan seni mengajar (membelajarkan) anak-anak (pedagogy is the science and arts of teaching children) (Knowles, 1977).

Page 20: LANDASAN KEPENDIDIKAN

Bagi orang dewasa, pendidikan dikenal dengan istilah andragogi yaitu ilmu dan seni membantu orang dewasa belajar (andragogy is the science and arts of helping adults learn) (Cross, 1982).

Bagi lanjut usia, pendidikan dikenal dengan gerogogi yaitu ilmu dan seni untuk membantu manusia lanjut usia belajar (gerogogy is the science and arts of helping aging learn).

Page 21: LANDASAN KEPENDIDIKAN

Teori belajar dan implikasinya terhadap pendidikan

Salah satu bentuk proses pendidikan adalah interaksi belajar mengajar. Pola belajar mengajar antara lain dipengaruhi oleh penampilan guru dalam mengajar, dan penampilan guru dalam mengajar antara lain dipengaruhi oleh pengetahuan guru tentang mengajar yang tidak lain adalah teori belajar yang digunakan guru.

Teori belajar telah banyak dikembangkan orang, namun dalam rangka pengenalan teori belajar yang menjadi acuan pokok dapat dikemukakan tiga kelompok besar teori belajar yaitu teori belajar kognitivisme, teori belajar behaviorisme dan teori belajar humanisme. Ketiga teori belajar tersebut masing-masing memiliki karakteristik dan implikasi yang berbeda dalam prosespendidikan

Page 22: LANDASAN KEPENDIDIKAN

LANDASAN YURIDIS PENDIDIKAN

Landasan yuridis pendidikan Indonesia adalah seperangkat konsep peraturan perundang-undangan yang menjadi titik tolak system pendidikan Indonesia, yang menurut Undang-Undang Dasar 1945 meliputi, Undang-Undang Dasar Republik Indonesia, Ketetapan MPR, Undang-Undang Peraturan Pemerintah pengganti undang-undang, peraturan pemerintah, Keputusan Presiden, peraturan pelaksanaanlainnya, seperti peraturan Menteri, Instruksi Menteri, dan lain-lain.

Page 23: LANDASAN KEPENDIDIKAN

Pancasila sebagai Landasan Idiil Sistem Pendidikan Indonesia

Pasal-Pasal UUD 1945 sebagai Landasan Yuridis Pendidikan Indonesia

Ketetapan MPR sebagai Landasan Yuridis Pendidikan Nasional

Undang-Undang sebagai Landasan Yuridis Pendidikan Nasional1) Latar Belakang Perlunya UU No. 20 th 2003 tentang Sisdiknas2) Ketentuan Umum Undang - Undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional3) Satuan, Jalur dan Jenis Pendidikan4) Jenjang Pendidikan

Peraturan Pemerintah Keputusan Presiden Keputusan Menteri Instruksi Menteri