-
LAMPIRAN
Air Mata Wayan Mirna - Sianida di kopi mirna bagian 1
(cuplikan pernikahan Wayan Mirna Salihin dan Arief Soemarko)
(lead : EKSKLUSIF, Dokumentasi pernikahan Arief-Mirna, Sanur
Bali)
M : Selama 8 tahun kita bersama, kamu telah menjadi pasanganku,
teman
baikku, dan belahan jiwaku. Seseorang yang memenangi hatiku,
seseorang yang
lemah lembut dan berhati baik. Aku mencintaimu dan kesabaranmu
atas diriku. Dan
tidak ada orang lain yang lebih baik lagi di dunia ini. Kamu
adalah teman baikku
dan cinta sejatiku. Aku berjanji akan menjadi pasangan yang baik
mulai hari ini
hingga seterusnya dan dalam kondisi apapun. Kita hadapi bersama
dalam suka
maupun duka. Di waktu yang baik maupun buruk sakit maupun sehat.
Aku akan
selalu ada untukmu. Untuk menenangkanmu, mencintaimu,
menghormati, dan
menghargaimu. Sekarang dan selamanya, Arief Soemarko, aku akan
selalu menjadi
pengantinmu.
-Opening Timothy-
T : Selamat malam saya Timothy Marbun. Sianida di kopi Mirna
terus
menjadi perbincangan publik selama 6 bulan terahkir. Dan bahkan
hari ini anda
lihat kasus sianida di kopi Mirna diperbincangkan lebih dari
10.000 kali di social
media twitter saja. Sedikit dibawah Sri Mulyani yang kembali
didapuk menjadi
menteri keuangan. Apa yan g membuat sianida di kopi Mirna terus
menyita
perhatian? Saya Timothy Marbun, dan saya akan mengajak anda
menelusuri kasus
ini, berbicara dengan keluarga Mirna dan berbicara dengan
keluarga Jessica. Serta
menguak fakta-fkata yang menyelimutinya selama 1 jam kedepan
hingga pukul 11
waktu Indonesia barat, Eksklusif dalam program Sianida di Kopi
Mirna.
(opening lead : Sianida di Kopi Mirna)
-Narasi-
Kita mulai kisah dari tanggal 28 November 2015. Disini air mata
terahkir Wayan
Mirna Salihin menitis, air mata bahagia calon istri Arief
Soemarko.
(cuplikan pernikahan Wayan Mirna Salihin dan Arief Soemarko)
A : Aku Arief, memilih kamu Mirna menjadi istriku. Aku berjanji
mulai hari
ini dan seterusnya, akan kuberikan semua cintaku. Aku berjanji
akan membangun
dan mendukung sebuah keluarga bersamamu. Dalam sebuah ruamh
tangga yang
penuh tawa, kesabaran, pemahaman, dan cinta. Aku bersumpah bukan
hanya menua
bersama tapi tumbuh bersama. Semua cinta adalah pemberian surga.
Dan aku
berjanji akan selalu berada disini. Aku berjanji akan menghargai
seua bakat dan
kemampuanmu meminjamkan kekuatan padamu untuk menggapai
impianmu. Aku
-
berjanji akan menjaga, mendukung dan menginspirasimu
mengingatkan untuk
tidak menjadi siapapun selain dirimu. Mulai hari ini dan
seterusnya, kamu tidak
akan berjalan sendiri. Aku tidak punya hadiah yang lebih baik
daripada cinta yang
kamu berikan, kepercayaanmu yang menjadi kekuatan hatiku akan
menjadi
temaptmu berlindung, dan tanganku menjadi rumahmu. Tapi yang
terpenting dari
semuanya, aku berjanji akan mencintaimu dalam keadaan apapun.
Senang atau
sedih, mudah maupun susah, melalui hari yang terik dan hujan,
serta seluruh
hidupku. Akulah yang paling beruntung dan aku tidak bisa
membayangkan jika
harus menua bersama orang lain.
M : Selama 8 tahun kita bersama, kamu telah menjadi pasanganku,
teman
baikku, dan belahan jiwaku. Seseorang yang memenangi hatiku,
seseorang yang
lemah lembut dan berhati baik. Aku mencintaimu dan kesabaranmu
atas diriku. Dan
tidak ada orang lain yang lebih baik lagi di dunia ini. Kamu
adalah teman baikku
dan cinta sejatiku. Aku berjanji akan menjadi pasangan yang baik
mulai hari ini
hingga seterusnya dan dalam kondisi apapun. Kita hadapi bersama
dalam suka
maupun duka. Di waktu yang baik maupun buruk sakit maupun sehat.
Aku akan
selalu ada untukmu. Untuk menenangkanmu, mencintaimu,
menghormati, dan
menghargaimu. Sekarang dan selamanya, Arief Soemarko, aku akan
selalu menjadi
pengantinmu.
-Narasi-
Hari itu bukan hanya keluarga yang bahagia, teman-teman Mirna
juga larut serta,
mulai dari teman kuliah hingga rekan kerja, mulai dari Hanny
Juwita hingga Fera.
Tapi tak nampak Jessica dihari paling bahagia Mirna. Janji untuk
selalu menjadi
pengantin hanya bertahan 38 hari. Mirna meninggal dunia akibat
racun sianida.
Seperti sebulan lalu, keluarga kerabat, sahabat, berkumpul dalam
duka untuk
Mirna. Dan sekali lagi tak ada Jessica. Terlahir ditengah
keluarga pengusaha, Mirna
lahir dan dibesarkan di Jakarta bersama saudara kembarnya Made
Sandy Salihin.
Hanya terpaut 10 menit Mirna dan Sandy hampir tidak dapat
dibedakan secara fisik
namun sifat keduanya benar-benar berbeda. Mirna sang kakak lebih
mengayomi
dan memimpin.
(Lead : KAKAK YANG JADI PEMIMPIN)
-Dialog Timothy dan Ibu Mirna-
Ibu : Diakan anak pertama dari kembar ya, itu bener-bener kalo
ngobrol seperti
teman dengan saya. Jadi dia curhat saya curhat juga, saling
curhat deh apa aja
diomongin maupun temen-temennya juga diomongin gitu lo, dan saya
pu kenal gitu
temennya.
T : Pada saat ibu bilang dekat dengan seuruh anak-anak ibu, ini
berarti
komunikasi tanpa terputus setiap hari setiap saat,
Ibu : Baik, ya setiap saat setiap hari. Sampai kadang-kadang
saya ikut begadang
sampai malam pun jam 1 jam 2 saya bisa bicara dengan anak.
-
T : Termasuk Mirna?
Ibu : Iya terutama Mirna, diakan sering begadang ya.
T : Apa yang biasanya diceritakan oleh Mirna sampai
begadang-begadang itu?
Ibu : Dia seneng design kan, design grafic. Jadi suka banyak
project-project lah
dia, sampai jam 1 jam 2 kadang-kadang sampai pagi saya kan ngga
kuat yaudah
saya tidur duluan dia masih kerja tuh. Makannya dia apa-apa suka
ngobrol tentang
temen, begini-begini begitu-begitu, saya tau deh pokoknya.
T : Tentang pekerjaannya apakah tentang kehidupan pribadinya
juga dia
sering cerita?
Ibu : Semua ya, anak saya tuh seneng cerita, kayak temen aja.
Berdialog seperti
biasa kayak temen aja gitu lo.
T : Bahkan Mirna setelah menikah dengan Arief itu ahkirnya tidak
tinggal
bersama ibu ya?
Ibu : Iya.
T : Sudah tinggal bersama suaminya, walaupun bisa dkatakan untuk
waktu
yang singkat masih dilanjutkan kah bu komunikasi?
Ibu : Masih. Mirna tuh menyenangkan ya kalo cerita ama dia, ada
solusi gitu lo
selalu. Kalo saya lagi curhat mama tuh harus begini, dan dia pun
mau dengerin saya
punya omongan, apa aja deh. Seneng seneng kalo cerita ama
dia.
-Narasi-
Sifat menyenangkan Mirna ternyata sudah ada sejak dia bersekolah
di SMA
Internasional Julbilie di kawasan Sunter Jakarta Utara. Mirna
remaja adalah idola
sekolah.
(Lead : KAKAK YANG JADI PEMIMPIN, Sai Kiran Gandhi - Guru Wayan
Mirna)
G : Beliau itu adalah sosok yang semua mengidolakan, hubungan
dia terhadap
guru-gurunya, hubungan dia terhadap temen-temennya semuanya itu
baik. Dan dia
sangat menghormat orang-orang yang lebih tua dari dia dan anak
yang dibawah dia
juga.
-Narasi-
Mungkin karena itulah Mirna juga punya banyak teman di Billy
Blue Design di
Australia. Perhatikan baik-baik foto ini, amat jarang Mirna
berfoto seorang diri.
Mirna selalu dikelilingi teman-temannya.
-Dialog Timothy dan Sandy-
S : Yah, dia suka nolong temen, kalo temennya minta adviece dia
bakal kasih
gitu. Dia lebih keibuan ke temen-temen kita. Misalkan kita mau
ada masalah, kita
-
curhati Mirna pasti Mirna kasih tau. Maksudnya kasih adviece aja
gitu yang baik
ke mereka, gitu kan. Ya apa-apa ke Mirna deh temen-temen aku
sih.
T : Dan memang jadi salah satu tempat curhat?
S : Tempat curhat temen-teman yang deket dia yang aku kenal aku
tahu.
T : Temen-temen Mirna Sandy sendiri banyak yang sama kah?
S : Banyak yang sama, banyak yang beda, iya. Kebanyak kalo dari
Billy Blue
ada yang sama. Kan dulu saya juga sekolah di Julbilie itu semua
temen-temen
semua kenal. Kayak ada temen-temen arisan juga semua kenal
gitu.
T : Oke, dan berarti akn selalu di tahun yang sama dengan
Mirna?
S : Sama.
T : Temen-temennya kalo sekolah kebanyak sama ya pasti?
S : Sama.
T : Jurusannya sama?
S : Jurusannya sama tapi saya kan sempet pindah jadi pisah
gitu.
T : Temen-temen yang dekat dengan Mirna di Billy Blue, Hanny
justru temen
Sandy dulu ya?
S : He’eh, Hanny temen aku dulu, baru makannya aku kenalin ke
Mirna jadi
sering jalan bareng Mirna sama Hanny terus ntar Fera belakangan.
Habis itu, ya
Hanny ke saya dulu baru ke Mirna habis itu.
T : Dan ujung-ujungnya lebih akrab sama Mirna?
S : Ujung-ujungnya kan Mirna lebih lama di Sidney daripada saya
kan jadi ya
begitu.
T : Oh, jadi Mirna lebih lama dengan Hanny dibandingankan Hanny
dengan
Sandy.
S : Tapi saya tetep kontak-kontakan sama Hanny jadi saya lumayan
ini juga
ada update tentang dialah disana gitu.
T : Oke.
Ini yang dimaksud Sandy, foto-foto ulang tahun Mirna dan Sandy
ini saya temukan
juga dikediaman Jessica
(narasi dan dialog bersamaan)
Ibu : Ini mereka perginya bertiga, eh berempat dong sama Sandy
juga tapi ini
Fera ndak ikut. Akrab banget mereka. Satu tempat kuliah.
-
-Dialog Timothy dan Ibu Jessica-
(Lead: KAKAK YANG JADI PEMIMPIN. IMELDA WONGSO, IBUNDA
JESSICA
KUMALA WONGSO)
T : Di Indonesia ini?
Ibu : Iya di Grand Indonesia.
T : Jadi disini kalau kita lihat
Ibu : mereka selalu ke Grand Indonesia kalau mau ngumpul.
T : Memang udah biasanya ya.
Ibu : He.em memang udah biasanya begitu.
T : Oke. Dan ini, tahun 2011 ibu sudah mengenal mereka
semua?
Ibu : Udah lah, belum 2011 udah mengenal sebelum 2011 juga udah
mengenal.
Kan mereka kuliah.
T : Kalau ibu sendiri sudah sedekat apa dengan Mirna, kalau
Sandy?
Ibu : Ini ibu sedih sekali lo dengan foto ini kalau malam ibu
lihat ini ibu bisa
nangis lo lihat foto ini. Ini Mirna ibu ingat ini terahkir ibu
ketemu sama Mirna.
Mirna itu sama ibu baik sekali. Semuanya, Hanny juga. Mereka
kalau ketemu sama
ibu ngomong sama ibu ini hanny sama Mirna manja sekali
ngomongnya. Kepengen
dimanja, iya manja.
T : Biasanya gimana ibu?
Ibu : Biasanya itu, hallo tante apakabar? Uda makan belon? Terus
tanya-tanya
apa gitu, Mirna tuh selalu begitu kalau ketemu tante.
T : Oke, tahun 2011 itu memang sering ketemu Mirna?
Ibu : Endak, kalau Jessica ke Indonesia baru ibu bisa ketemu
Mirna dan Hanny.
T : Oke.
Ibu : Dulu kalau mereka masih belum pulang, masih kuliah ibu
ketemu kan
mereka seing kumpul di kos masing-masing.
T : Di Indonesia?
Ibu : Endak, di Sidney. Ibu suka jemput Jessica, nanti dia
telpon ada dimana
teus ibu jemput terus kita pulang bareng-bareng, gitu.
T : Oke, kalau dari cerita keluarga Mirna kan ada keretakan
hubungan ya
antara Mirna dan Jessica tahun 2015 em 2014 ya, itu ibu
mendengar juga ceritanya
?
-
Ibu : Itu ndak bener. Tidak bener sama sekali. Mereka itu tidak
pernah retak
hubungannya. Tidak bener sama sekali.
T : Bukannya Jessica pernah marah sama Mirna soal masalah
dengan
pacarnya?
Ibu : Tanya aja sama Hanny sama Fera. Mereka kan kalau ada ribut
yang dua
tahu. Gitu. Ndak masuk akal. Itu ndak bener, ibupun ndak tahu.
Masak ibu ndak
tahu, ndak mungkin. Mereka itu anak baik. Sedangkan yang
terhakir Jessica itu
ketemu sama Mirna. Mirna ke Sidney terahkir tahun 2015 sama
ibunya.
T : 2015 sama ibunya.
Ibu : He.em 2015 sama ibunya Mirna.
T : Sempat ketemu Jessica?
Ibu : He.em Jessica dipanggil, Mirna kalau ke Sidney cari
Jessica.
T : Tahun 2015 itu?
Ibu : Iya.
T : Bulan apa ya itu?
Ibu : Bulan kalau ndak salah bulan Oktober atau September ibu
lupa deh itu, pas
itu ibu pas ndak di Sidney. Dia bilang ini mau mampir ke rumah
Mirna pulan kerja.
T : Di Sidney?
Ibu : Di Sidney! Terahkir itu dia ketemu dia itu, ada ibunya
disitu.
T : Kalau Jessica dan ibunya Mirna e setau sepengetahuan ibu
sejauh apa
kedekatannya? Karena ibunya Mirna jutru mengatakan dia ndak
mengenal.
Ibu : Ya, itu ndak bener. Ndak bener. Tega nian dia bilang kayak
gitu. Ndak
bener. Padahal Jesssica ya stiap pulang dari rumah Mirna, kalau
disini kan Mirna
suka jemput main ke rumah Mirna, ntar sore. Dia tuh selalu
puji-puji mamanya
Mirna. Kebaikan sama mamanya Mirna, dia selalu puji-puji. Saya
belum sempat
ketemu, kalau ketemu saya pengen bilang mamanya Mirna makasi ya
sama anak
saya baik gitu. Tapi itu dulu.
T : Itu kapan ya ?
Ibu : Ya ini 2011 ini pokoknya setiap pulang ke Jakarta aja.
T : Dan Jessica sering ke rumah Mirna?
Ibu : Kalau pas iya, kerumah Mirna pernah. Mirna jemput kalau ke
rumah
Mirna.
-
T : Kalau ahkir-ahkir ini ndak ya?
Ibu : Kemarin waktu dateng, Mirna setelah married waktu Desember
suaminya
yang setir jadi dia jemput sama suaminya kesini, yang tahu
mbaknya saya belum
pulang kan.
T : Masih di Sidney ya ?
Ibu : Iya masih di Sidney. Katanya dijemput sama Mirna yang
setir suaminya.
-Dialog Timothy dan Ibu Mirna-
(Lead: KAKAK YANG JADI PEMIMPIN. NI KETUT SIANTI, IBU WAYAN
MIRNA)
Ibu : Saya boro-boro tahu yang namanya Jessica, di TV aja baru
tahu oh itu to
yang namanya Jessica. Temennya Mirna itu banyak sekali dan
selalu dikenalin
sama saya. Dan baru ini saya tahu dipengadilan oh ini to yang
namanya Jessica,
baru itu justru. Dan memang dateng dengan Mirna kerumah meluk
saya erat, ini
maksudnya apa?
T : Jadi pertama kali waktu itu beberapa hari sebelum kejadian
ya bu?
Ibu : Ya.
T : Itu pertama kali ketemu dengan Jessica ya? Ibupun belum tahu
itu Jessica.
Ibu : Belum, belum tahu. Karena Mirna waktu itu bilang ini
jessica dateng dari
Australi. Dia bilang gitu. Saya bilang, yang mana ya Mir? Ntar
aja deh ceritanya ya
mah. Dia bilang gitu. Oh yaudah saya tunggu. Tapi orang ini
meluk saya begitu erat
dirumah saya. Sayapun kaget kok ada orang meluk saya begitu erat
begitu lo. Kayak
seolah perpisahaan mau berpisah apa gitu lo. Merasa seorang ibu
gimana ya ngerti
lah, anak aja ngga pernah peluk seerat itu. Ini aja temen baru
pertama kenal kok
bisa peluk saya gitu lo.
T : Lalu apa yang dikatakan pada ibu waktu itu ?
Ibu : Ngga, ngga ngomong apa-apa. Cuam peluk saya aja, begitu
erat. Saya
bingung saya juga dipeluk juga diem aja, karena saya bingung
gitu lo.
T : Ibu tidak akrab?
Ibu : Ya iya dong, kok dipeluk begitu erat dengan teman Mirna
yang dari
Australi. Dia bilang ini temen saya yang di Australi ma, yaudah
just it. Saya pikir
yaudah iya. Saya baik ajalah beuma da pikiran apa-apa namanya
temen ya saya
wellcomin aja.
T : Tapi ibu sendiri heran pada waktu itu?
Ibu : Iya heran aja pas ikutin urutan-urutan kejadian jadi heran
juga. Kenapa ini
orang kok peluk saya begitu erat gitu lo, kaget.
-
-Narasi-
(Lead: KAKAK YANG JADI PEMIMPIN. MENGENAL LEBIH DEKAT WAYAN
MIRNA, JAKARTA)
Dua keterangan yang berbeda, namun bukan hanya itu yang saya
temukan saat
mencari tahu siapa Jessica dan siapa Mirna. Kita bahas usai
jeda.
-Timothy-
T : Mengaku dekat, lalu kenapa tidak ada Jessica di kedua moment
penting
hidup Wayan Mirna, bahkan sebagai teman yang hadir di
detik-detik terahkir
Wayan Mirna, kenapa Jessica memilih unuk berdiam di rumah
ketimbang
menemani sahabatnya menuju peristirahatan terahkirnya. Seperti
apa sebenarnya
hubungan mereka?
Ekspresi Jessica saat Kejadian - Sianida di kopi mirna bagian
2
-Dialog Timothy dengan Otto-
(lead : KASUS KOPI BERSIANIDA, OTTO HASIBUAN, KUASA HUKUM
JESSICA KUMALA WONGSO)
(lead : KASUS KOPI BERSIANIDA, PENGACARA JESSICA KRITISI
BARANG
BUKTI DI SIDANG)
T : Sidang yang cukup panjang pak Otto, mungkin paling panjang
dari sidang-
sidang dari pekan-pekan kemarin. Tapi sampai menit terahkir
pembahasan sangat
ramai sangat pelik, tampaknya andapun memiliki satu point yang
belum puas
tampaknya dengan bukti-bukti yang diajukan, apa yang jadi point
anda disitu pak
Otto?
O : Iya, kita kan begini sudah terbukti 17 saksi dari olivier
itu semuanyakan
mengatakan tidak melihat Jessica memasukan sesuatu ke dalam
gelas. Sehingga
pertanyaan kita kalau begitu kalau tidak ada saksi, maka kita
bertanya betulkah ada
sianida di dalam gelas, kan begitu. Maka seputar kita tanya
lebih lanjut apakah betul
matinya korban ini karena sianida? Nah maka karena itu kita
harus fokus-fokus
terhadap bukti-bukti. Oleh karena itu kita harus mencari apakah
betul, apa yang
diperiksa dilaborit itu adalah sisa gelas daripada Mirna? Nah
kita ngeliat ternyata
yang disita dipersidangan adalah 2 gelas 1 kopi eh satu bottol,
ya kan? Ternyata
yang diperiksa dilaborit itu adalah 2 bottol 1 gelas, lha ini
kan aneh. Jadi yang
diperiksa itu bukan barang bukti yang dari Mirna kan? Jadi kalau
yang diperiksa tu
bukan barang murni e bukan barang bukti bukan barang sisa dari
Mirna, Ottomatis
tidak ada dong sianida dalam gelas itu. Jadi umpanya tidak
terjadi sianida jadi
matinya korban bukan karena sianida. Ini no case dong ya
berarti, tidak ada kasus
disini yang kita kejar. Tapi sayang kebetulan hakim tidak mau
lebih dalam gitu lo
kan. Coba kalau lebih dalam. Dan anehnya, jaksa kan juga selalu
keberatan, padahal
-
kan kita sudah tidak boleh lagi punya paradigma lama didalam
menangani suatu
perkara. Tidak boleh karena dia pembela yang salah pun dikatakan
benar.
Sedimikian juga jaksa tidak usah maksa-maksa tuntutannya harus
berhasil. Kita
cari, kalau memang dipersidangan itu terbukti tidak bersalah ya
bebaskan, bebas.
Kalau bersalah ya silahkan. Jadi saya maunya sebenarnya
persidangan ini dibuka
gitu lo.
T : Bukankah memang karena belum sampai ke tahap itu? Jadi ini
memang
baru sampai ke tahap pemeriksaan saksi-saksi, bahwa mengenai
bukti-bukti
forensik, baik sejak pula dari bukti-bukti forensik itu memang
akan sampai kesana
pak Otto.
O : Iya tentunya memang, tapikan kita kan tidak boleh hanya
tanya kepada
forensik tapi dari awal kan mulai dari pertama barang itu
disita, yakan? Coba kita
lihat lagi kemarin tegas-tegas, anda mungkin juga melihat bahwa
gelas itu telah
dituang kedalam botol, sehingga gelasnya kosong. Ternyata yang
diperiksa di
laborit adalah gelas berisi kopi, nah kopinya itu darimana
berarti bukan kopi dari
Mirna kan?
T : Menurut anda kesalahannya ada dimana pak, kan ini
pengumpulannya dari
pegawai Olivier. Dimana titiknya itu sehingga anda menganggap
barang itu
bukanlah barang bukti yang menjadi pembunuh Mirna?
O : Ya, jadi prinsipnya gini, tidak ada barang bukti di
persidangan yang tampil
tanpa diperiksa kan? Itu pointnya. Jadi kami sekarang kan ikuti
dakwaan dan bukti-
bukti dari jaksa, apa yang kami tampilkan semuanya ini baru
bukti dari jaksa. Jaksa
mengatakan bahwa yang disitanya 2 gelas 1 botol, ternyata yang
diperiksa 2 botol
1 gelas. Nah ngga linier, ini harusnya linier. Kan harusnya
dicari. Tumbuh keragu-
raguan kan.
T : Kalau ternyata hanya kesalahan administrasi penulisan
bagaimana pak
Otto? Mungkin anda bisa menjelaskan, 2 botol 1 gelas, 1 gelas 2
botol!
O : Ngga mungkin, ada kesalahan dalam pengambilan barang bukti.
Itu berarti
ada keragu-raguan bagi kita kan. Tidak boleh dibebankan kesalhan
itu kepada
Jessica. Ada berisi dalam hukum namanya inbudiumproreo,
inbudiumproreo itu
lebih kurang sama dengan risenebledown, kalau ada keragu-raguan
maksa
tersangka eh terdakwa harus dibebaskan. Jadi ngga boleh kalau
ragu tuh cari-cari
yang lain. Kalau ragu bebaskan. Nah, sekarang siapa yang tidak
ragu, anda pun
melihat. Jaksa mengatakan waktu kita tanya, mana barang
buktinya? Ditunjukan
dalam botol, yakan? Ternyata, saksinya mengatakan mereka
memasukannya bukan
kedalam botol itu tapi kedalam botol yang lain. Nah jaksa
seenaknya mengatakan
o itu dituang, itu tempat lain. Nah kalau barang bukti sudah
dituang dan berpindah-
pindah, itu tidak boleh lagi aturan dipakai sebagai barang
bukti.
T : Oke. Tapi yang nanti menentukannya itu sah atau tidaknya
itu?
-
O : Ya hakim. Hakim nanti yang menentukannya tapikan logika kita
tampak
juga kan, kalau ada 1 kopi dan 1 gelas dipindah ke botol lalu
dari botol dipindah
lagi sebaliknya, apakah ini kita bisa pakai sebagai barang yang
murni lagi?
Bagaimana kalau umpanya nanti ternyata itu dari gelas dimasukan
ke botol ternyata
di botol itu sudah ada sianida, siapa bisa menajmin.
T : Oke, paling tidak 1 alasan mengapa sampai sekarang clien
anda ini menjadi
terdakwa adalah adanya akses terhadap minuman yang dipercaya
menjadi
pembunuh Wayan Mirna Slaihin, itu adalah salah satunya. Kalau
memang ada
momen dimana bisa dibuktikan tidak ada kesempatan lain selain
saat minuman itu
ada dihadapan Jessica untuk memasukan sesuatu kedalam minuman
tersebut tanpa
pernah ada pembuktian tangan Jessica memasukan sesuatu.
O : Ya, sama dengan itu tadi ya. Tadi kan jelas sekali kan, tadi
kan jelas sekali
kan saya mau membuktikan yakan, dia bilang ada 300 ml yang ada
di gelas yang
diperiksa mabes polri, itulah sisa dari minuman Mirna. Nah
sekarang kan gampang
kita itung, gelas itu maksimal isinya 370 ml, mentok. Nah
sekarang keterangan
saksi tidak pernah memberikan kopi sampai mentok, selalu ada
room. Roomnya itu
1 cm, nah kalau jumlah 350ml itu kita tuang dalam gelas, itu
sudah lebih daripada
roomnya itu sudah tinggal setengah. Nah mereka lupa, mereka lupa
bahwa ada sisa
minuman yang diminum Mirna yaitu 20 ml. Jadikan kalau kita tuang
20ml itu
kedalam gelas, maka berarti tok mentok dia 370, padahal tidak
pernah saksi
mengatakan sebelumnya saksi mengatakan bahwa menuang ke gelas
itu ada aturan
ada SOP, tidak boleh sampai mentok. Nah, kalau udah mentok kan
udah tumpah.
Belum lagi yang diminum Hanny, belum lagi yang dicoba-coba yang
lain. Ya
berarti kesimpulannya berarti barang bukti ini ndak cocok.
T : Ya pak Otto, apakah ada alasan khusus kenapa tadi anda
sempat
mengungkit juga soal transfer uang pada saat menanya kepada
Rangga?
O : Iya, jadi Ranga ini kan yang membuat kopi itu, yang tanda
petik kan ada
yang mencurigai, nah dia sendiri waktu diperiksa oleh dokter
psikolog, dia
mengaku pernah didatangi oleh orang mengaku polisi katanya
dialah menerima
uang 140 juta untuk membunuh Mirna.
T : Ini fakta kah atau hanya kabar?
O : Loh ini keterangan itu keterangan daripada Rangga sendiri
waktu diperiksa
di Psikolog. Dan itu diakuinya tadi, benar ada orang Polisi
menuduh dia. Kalau ada
betul yang menuduh dia ada yang transfer ke dia harus kita cari
dong orangnya yang
mana, kan gitu. Jadi itulah, maksud saya ini kalau dicari
kemungkinan lain kan
sudah ada saat ini dengan adanya informasi itu. Apalagi
background dia, dia sudah
suka maen game pakai uang, kan gitu.
T : Tapi game pakai uang kan luas pak Otto, apakah pembelian
fitur atau yang
lain.
-
O : Makannya itu saya bilang apakah ini judi atau sebagainya.
Berjudi kan
cenderungnya gimana, kalau kalah kan bagaimana.
T : Baik Pak Otto mungkin saya mau menambahakn juga dalam
beberapa
aplikasi mereka bisa membeli atau meendhast apliaksi mereka,
tapi tidak berupa
judi tapi berupa pembelian. Mungkin itu juga melibatkan uang
kalau diaktan
melibatkan uang, maksudnya belum ada kata-kata judi.
O : Ini yang saya bilang perlu diklarifikasi tadi. Jadi saya
tanya pakai uang
ndak, dia bilang pakai uang. Jadi begini kenapa kita tanya soal
itu, karena didalam
hukum latar belakang saksi itu harus dinilai oleh hakim itu juga
termasuk dalam
penilaian, kejujurannya. Apakah ini itu latar belakangnya
bagaimana, kalau latar
belakangnya penjahat kan pasti penilaian hakim beda. Kalau latar
belakagnya suka
bohong atau tidak. Ini kan dilihat. Itu sebabnya latar belakang
ini kami korek.
T : Itu jadi bukti juga bahwa sudah ada pengakuan ya pak?
O : Iya, itukan bahwa karena sudah ada pengakuan bahwa dia
dituduh,
menerima uang 140 juta ya tentunya harus dicari apakah ada
kemungkinan lain.
T : Ya baik pak Otto Hasibuan terimakasih wkatunya bersama
kompas TV
pada malam hari ini. Dan kita saksikan besok pukul 1 siang
sidang akan dimulai
lagi. Terimakasih.
O : Baik, terimakasih.
(Keterangan : Timothy di studio KompasTV, Otto di PN Jakarta
Pusat)
T : Tadi adalah pak Otto Hasibuan kuasa hukum Jessica Kumala
Wongso
yang menjelaskan apa yang menjadi poin keberatannya pada
persidangan yang
berlangsung tadi dan yang akan berlanjut pada besok siang. Nah
sidang
pembunuhan Wayan Mirna Salihin ini berlangsung cukup alot,
menghadirkan Devi
manager cafe Olivier, dan manager ini mengungkap Jessica tidak
terlihat panik saat
Mirna meregang nyawa.
-Suasana Persidangan-
D : Kemudian saya mintak saya mintak dia hubungi keluarganya,
kemudian
dia bilang mbak ini apasih kok kopinya ndak enak. Kemudian ada
celetukan dari
Jessica ini kalian kopinya campur apa? Itu jadi saya tadinya
yang,
H : Sebentar itu tadi siapa yang ngomong?
D : Jessica.
H : Siapa yang ngomong?
D : Jessica.
H : Kepada saudara?
D : Iya. Itu banyak orang kok disana pasti banyak yang
dengar.
-
H : Coba ulang sekali lagi. Jessica ngomong bagaimana?
D : Jessica ngomong, ini kopinya kalian campur apa?
H : Oh.
D : Saya jujur aja saya sebagai penanggungjawab Bar disitu saya
tersinggung
ya, karena selama ini ndak pernah ada yang komplain masalah
kopi. Separah-
parahnya komplain tu ndak bikin orang sampai kejang-kejang.
H : Ketika Jessica ngomong ini kopi campur apa, raut wajahnya
Jessica pada
saat itu bagaimana? Marah atau bagaimana?
D : Kalau ekspresinya sih engga terlalu marah tapi agak
ketus.
H : Agak?
D : Ketus. Agak ketus aja gitu.
H : Jadi saudara agak tersinggung?
D : Iya saya tersinggung, jujur. Jadi dia ndak tau apa yang
harus dia lakuin
sampai saya minta dia buat telfon keluarganya karena Jessica
bilang dia ndak tahu
sama sekali nomer keluarganya, Hanny bilang dia tahu nomer
suaminya. Jadi dia
sibuk telfon suaminya 3 kali ngga diangkat atau gimana, tapi dia
sambil pegang HP
sambil pegang Mirna. Dia panic, dia bingung mau ngapain.
H : Bingung ya?
D : Iya.
H : Sedangkan Jessica peranan apa yang anda liat setelah
itu?
D : Dia diem aja ngga ngapa-ngapain, itu yang saya bingung. Dia
yang punya
temen kok malah kita yang sibuk gitu lo, kita yang lebih panik
daripada dia.
Harusnya dia yang lebih panik dari kita.
H : Oh begitu. Ya ini, ahkirnya ini yang mau kita angkat
dipersidangan ini,
-Monolog Timothy-
T : Manager tersebutlah yang mengaku mencicipi kopi yang membuat
Mirna
tewas, berikut kembali kesaksian Devi – Manager Olivier
Café.
-Suasana Persidangan-
(Lead: MANAGER KAFE OLIVIER MENGAKU CICIPI KOPI MIRNA)
H : Apa benar itu, apa benar saudara mencoba?
D : Benar pak.
-
H : Coba saudara ceritakan kejadian itu.
D : Waktu gelasnya diamankan, saya masuk ke Bar ditarok di Bar
saya coba
dulu.
H : Ini setelah kejadian?
D : kejadian sedang berlangsung, proses evakuasi tamu yang sakit
ini mbak
mirna ini sedang di kursi roda.
H : Maksdunya saat kejadian
D : Tidak pak, saya masuk ke Bar pak kan tadi saya sudah bilang.
Saya minta
diamankan saya bawa ke Bar. Saya mencoba dari ujung sedotan yang
ada gelas,
masih dari gelas yang diminum mbak Mirna. Sedotannya masih yang
diminum oleh
mbak Mirna saya coba dari sedotan yang sama.
H : Dari sedotan aja bukan kopinya?
D : Dari sedotan saya tetesin aja ke lidah.
H : Oh begitu terus apa yang anda rasakan?
D : E, itu agak pedes ya.
-Closing statement Timothy-
T : Setelah ini kita akan kembali menelusuri kasus ini termasuk
profil dari
orang-orang di balik cerita tadi, selain Mirna saya juga akan
mengajak anda
mengenal lebih dekat Jessica dan sidangnya yang berjalan cukup
alot hari ini.
Kisah Jessica si bungsu yang manja - Sianida di kopi mirna
bagian 3
(cuplikan pernikahan Wayan Mirna Salihin dan Arief Soemarko)
(lead : EKSKLUSIF, Dokumentasi pernikahan Arief-Mirna, Sanur
Bali)
M : Selama 8 tahun kita bersama, kamu telah menjadi pasanganku,
teman
baikku, dan belahan jiwaku. Seseorang yang memenangi hatiku,
seseorang yang
lemah lembut dan berhati baik. Aku mencintaimu dan kesabaranmu
atas diriku. Dan
tidak ada orang lain yang lebih baik lagi di dunia ini. Kamu
adalah teman baikku
dan cinta sejatiku. Aku berjanji akan menjadi pasangan yang baik
mulai hari ini
hingga seterusnya dan dalam kondisi apapun. Kita hadapi bersama
dalam suka
maupun duka. Di waktu yang baik maupun buruk sakit maupun sehat.
Aku akan
selalu ada untukmu. Untuk menenangkanmu, mencintaimu,
menghormati, dan
menghargaimu. Sekarang dan selamanya, Arief Soemarko, aku akan
selalu menjadi
pengantinmu.
-Opening Timothy-
-
T : Anda kembali dalam Sianida di Kopi Mirna, ada sebuah cerita
dibalik
ketidakhadiran Jessica di pernikahan Mirna, dan ini pula yang
menjadi alasan Mirna
menerima undangan jamuan di Café Olivier yang ditawarkan oleh
Jessica. Jamuan
terahkir yang membuat Mirna tidak dapat memenuhi janji hidup
seiya sekata dalam
suka maupun duka bersama suami Arief Soemarko.
(Lead: KISAH JESSICA SI BUNGSU YANG MANJA)
-Narator-
Tak banyak kisah yang bisa saya gali saat Jessica remaja di
Indonesia. Saat SMA
dia tidak tinggal bersama keluarga karena telah pindah ke Sidney
Australia tahun
2005. Cerita tentang Jessica justru banyak terjadi di Australia.
Dari penelusuran
keluarga Mirna, Jessica banyak masalah di Australia.
-Dialog Timothy dengan ayah Mirna-
A : Nah sekarang yang lucu maknya malah nyangkal, ah ngga tuh
ngga begitu
AEP ngga bilang begitu. Saya punya lawyer bilang Jessica Cuma
criminal biasa.
Berarti ni AEP udah mau nyelametin ni hukuman mati kan, ditolak.
Ni saya kasih
tau lagi ni yang belum terjadi AEP jadi gedek, mati mati aja lu
deh di Negara lu,
bukan bangsa gue ini.beitukan, timbulnya begitu dong orang lu
gue tolongin ngga
mau. Nah nanti kita buktikan apakah Polisi Indonesia, Polri ya
yang begitu
hebatnya telah menangkap Jessica, kenap saya katakan begitu di
Australi dia lepas.
Padahal nabrak tembok orang itu dia mabok, padahal mabok hukuman
paling berat
di Australi sih. Ini saya kasih tau aja paling dikit 4 tahun 5
tahun nih. Itu paling
parah karena bisa menimbulkan orang lain mati. Nah itu bisa
lolos kenapa dia bisa
kabur, dia bilang holiday enak aje. Dia bilang holiday kan.
-Narator-
Ini yang dimaksud oleh ayah Mirna.
-Leichhardt-
Warga mendengar ledakan seperti bom, saat seorang pengendara
melaju kencang
melewati persimpangan meloncati kebun dan menabrak dinding panti
jompo.
-Narator-
Ini adalah peliputan channel 7 news yang ditemukan dermawan
Salihin di Australia,
sebuah insiden yang melibatkan seorang wanita berusia 26 tahun
yang diduga
mengemudi dalam keadaan mabuk. Wanita itu dia percaya adalah
Jessica. Tapi ibu
Jessica punya penejlasan lain.
-Dialog Timothy dengan ibu Jesscia-
I : Dia itu nabrak tembok semua orang kan juga ndak mau itu
namanya
kecelakaan, kecelakaan mobil. Dia tubruk temnok itu ndak
sengaja, dia capek dia
cari makan udah malam ngantuk.
-
T : Ibu yakin? Diberita yang kami temukan tidak seperti itu.
I : Iyadong ibu tau anak ibu.
T : Ibu saat itu di Sidney?
I : Ngga ada.
T : Oh sedang tidak di Sidney?
I : Ngga. Ibu lagi ngga ada. Justru kalau ibu ada ngga mungkin
dia pergi
malem cari makanan pasti ibu ada makanan di rumah.
T : Masak ya?
I : Iya tersedia. Semua orang juga ndak mau terjadi itu. Waktu
itu dia ndak
sengaja. Namanya orang siapa yang mau coba.
T : Ibu waktu tahu soal peristiwa ibu mendengar dari mana bu?
Jessica sempat
cerita atau bagaimana?
I : Ibu ndak tahu soal kecelakaan itu, ibu tahu setelah kakaknya
kasih tau
setelah ibu dateng. Kayaknya ibu di luar negeri waktu itu.
T : Tidak di Jakarta ya?
I : He.eh tidak di Jakarta dan tidak di Sidney, lagi di luar
negeri ibu.
T : Oke.
I : Jadi kejadian itu ibu ndak tahu, kakaknya juga ndak ngomong
waktu itu
lagi di luar negeri, jadi ndak tahu.
T : Beberapa orang juga dikatakan sampai melaporka bu, sampai
melaporkan
ada mereka kwatir Jessica mengancam lah apa gitu, ibu tidak
pernah mendengar hal
itu?
I : Tidak lah, tidak mungkin anak saya berbuat seperti itu. Anak
saya itu lemot
bagaimana bisa mengancam orang, berat cuma 50 kg bilang sekarang
48 ya, umur
27 tahun, mau ngancam gimana ya? Bagaimana sih tenaga seorang
Jessica. Itu ngga
masuk akal, semua itu fitnah!
T : Baik, salah satu didik yang dibilang mengganggu Jessica
adalah hubungan
dengan pacarnya bu yang bermasalah, cerita ke ibu ndak mengenai
masalah ini?
I : Ibu ndak pernah tahu, ibu itu tahu dia itu pacaran sama
siapa bertemana
sama siapa. Kalau dia boleh jalan sama temen atau sama pacar itu
ibu yang nentuin.
T : Nanya ya bu? Minta izin?
-
I : Bukannya nanya lagi, kita tahu. Ibu tu tahu semuanya tahu,
sampai
sedetail-detailnya ibu tahu. Jadi kamu boleh bertemen sama dia
tidak pacaran. Ibu
bilang. Boleh sama dia pacaran? Ya ibu harus tahu dulu, sama
siapa, siapa
backgroundnya? Jelas ndak orangnya. Ibu kalau nyariin mantu anak
ibu harus jelas,
kalau ndak jelas ibu ngga bisa. Yadong. Anak ibu semuanya
sekolah tinggi, harus
jelas. Apa tu, ada pengahsilan.
T : Syarat-syarat orang tua ya bu?
I : Yadong ndak cuma ibu semua orang tua pasti begitu.
T : Jadi ceita terus bu, karena itu dianggap jadi point Jessica
sempat marah
dengan Mirna. Adakan cerita Jessica sempat marah dengan
pacarnya. Ibu sempat
diceritakan Jessica?
I : Aduh kalau masalah dengan Mirna itu ndak ada lo, kasihan lo
Mirna itu
yang ngga ada diluaran beritanya kayak gini, dia ndak tenang lo
itu. Ngga ada, tidak
pernah.
-Narator-
Tapi lain lagi dengan pernyataan suami Mirna, Jessica marah
dengan saran Mirna
-Dialog Timothy dengan suami Mirna-
A : Kalau orang sering curhat ya, Mirna kan sering curhat ke
saya, kalau yang
sering curhat itu pasti kasih tahu ke saya, oh si ini gini gini
gini. Si Adi lagi ini ini
ini, si Jessica saya jarang mendengarnya, hampir tidak pernah,
hanya sekali waktu
itu yang waktu Mirna ke Australi sekitar bulan Oktober 2015 jadi
waktu itu Mirna
beberapa kali ketemu Jessica, waktu itu Jessica pernah ngobrol
ke Mirna jadi
mungkin Mirna dulu yang terbuka soal ini. Jadi Mirna yang
membuka jalan duluan
makannya Jessica bisa masuk ke dalam, dia bilang begini Mir gua
mau cerita nih
soal cowok gua, cowo gua ini narkobaan, suka kasar sama gua,
suka ngutang sama
gua. Nah Mirna ini paling anti 3 hal ini Mirna paling ndak Cuma
cowo kayak gini.
Nah denger hal ini Mirna langsung panas gitu. Mirna ini orangnya
kalau A ya A,
kalau B ya B. Dia ndak segan-segan ngomong gitu di depannya,
mungkin agak
kasar penyampaiannya ke Jessica. Kok lu … banget sih. Kok lu mau
sama cowo
kayak gini, kan dia udah ngasarin lu, ngutangin lu, udah
narkobaan, ngapain
mending lu cari yang lain. Nah mendengar itu Jessica
tersinggung, mungkin
maksudnya curhat aja gitu ditanggepin aja gitu. Mungkin udah
masukin aja lu
bantuin gua bikin gua nyaman.
T : Jadi ini diceritakan sama Mirna kepada anda?
A : Ya.
T : Apa yang membuat Mirna merasa tanggapan yang diberikan ini
kurang
diterima dengan baik?
-
A : Karena waktu Mirna bilang begitu Jessica langsung terlihat
tersinggung
langsung berdiri dan menginggalkan Mirna sendiri di restaurant.
Nah maksudnya
apa? Kan gua bantu elu. Gua mau hidup elu lebih baik dari
sekarang, kenapa
sepeerti itu. Kayak dalam hatinya gitu.
T : Jadi setelah tanggapan Jessica seperti itu Mirna bercerita
kepada anda. Jadi
Mirna cerita setelah kejadian atau?
A : Tanggal 8 Desember. Jadi karena prioritas temen, jadi
Jessica ini kan
dianggap bukan temen baik jadi lupa ama cerita ini. Jadi dia
cerita tanggal 8
Desember setelah pertemuan Jessica ke Indonesia waktu itu.
T : Coba diulang kebali, tidak terlalu akrab dengan Jessica,
jarang ketemulah.
Mirna sampai muncul akan ingatan ini setelah dihubungi kembali
oleh Jessica?
-Timothy-
T : Itu tadi Jessica yang dikenal oleh Areif sesuai dengan apa
yang diceritakan
oleh Mirna kepada suaminya, itu adalah hal yang bertolak
belakang dengan
keterangan dari ibunda Jessica, ini dua hal yang bertolak
belakang. Jessica seperti
yang anda lihat dipersidangan terlihat sebagai pribadi yang
kalem yang tidak
banyak bicara. Seperti sore tadi, saat majelis Hakim menggelar
rekonstruksi di
dalam sidnag dengan adegan rekonstruksi terdakwa Jessica, dan
Jessica kembali
terlihat penuh percaya diri.
-Suasana Persidangan-
(Lead: JPU PERTANYAKAN REKONSTRUKSI DI DALAM SIDANG)
H : Kami tahu saudara berbohong Tuhan juga tahu, ya makannya
saudara jujur
ya. Saudara tidak di sumpah tetapi walaupun tidak disumpah
supaya saudara bebas
berbicara apa saja. Ketika saudara bohong, ketahuan akan kami
kejar kebohongan
itu. Ketika jujur juga saudara akan kami kejar kejujuranmu
begitu. Jadi jangan
sampai, merugikan hidupmu sendiri ya, jadi hanya kejujuranmulah
yang bisa
menolong saudara. Cukup? Nah sekarang tidak ada versi, benar
yang diaktakan
ketua majelis tadi, yang dipersidangan inilah yang sesungguhnya,
silahkan katakan
yang sesungguhnya dimana dudukmu?
J : Mohon ijin Majelis, saat ini masih pemeriksaan saksi bukan
pemeriksaan
terdakwa Majelis, jadi mohon ijin sebagai saran Majelis, yang
Jessica katakana ini
nantilah pas pemeriksaan Jessica sebagai terdakwa. Untuk ini
berikan kesempatan
kepada kami untuk membuktikan kronologis peristiwa dengan apa
yang saksi kami
lihat, Jessica nanti ya nanti pas pemeriksaan terdakwa bukan
saat ini.
O : Tapi persoalannya Yang Mulia begini, tadi itu kan kalau itu
masalahn ya
berarti kan kita memaksa saksi Jessica ini duduk yang
diperintahkan oleh jaksa tadi.
Ini kan menurut saksi kami
-
H : Coba ya coba diperhatikan, karena tadi sudah diperagakan
dalam
persidangan dan tadi belum sempat diberikan kesempatan maka kami
persilahkan
di lanjutkan rekonstruksi ini. Ya, jadi jangan diartikan ini
sebagai pemeriksaan
terdakwa, begitu ya.
Kasus ini dimata Ayah Mirna dan Ibunda Jessica - Sianida di kopi
mirna
bagian 4
(cuplikan pernikahan Wayan Mirna Salihin dan Arief Soemarko)
(lead : EKSKLUSIF, JANJI SUCI WAYAN MIRNA)
A : Aku Arief, memilih kamu Mirna menjadi istriku. Aku berjanji
mulai hari
ini dan seterusnya, akan kuberikan semua cintaku. Aku berjanji
akan membangun
dan mendukung sebuah keluarga bersamamu. Dalam sebuah ruamh
tangga yang
penuh tawa, kesabaran, pemahaman, dan cinta. Aku bersumpah bukan
hanya menua
bersama tapi tumbuh bersama. Semua cinta adalah pemberian surga.
Dan aku
berjanji akan selalu berada disini. Aku berjanji akan menghargai
semua bakat dan
kemampuanmu meminjamkan kekuatan padamu untuk menggapai
impianmu. Aku
berjanji akan menjaga, mendukung dan menginspirasimu
mengingatkan untuk
tidak menjadi siapapun selain dirimu. Mulai hari ini dan
seterusnya, kamu tidak
akan berjalan sendiri. Aku tidak punya hadiah yang lebih baik
daripada cinta yang
kamu berikan, kepercayaanmu yang menjadi kekuatan hatiku akan
menjadi
temaptmu berlindung, dan tanganku emnajdi rumahmu. Tapi yang
terpenting dari
semuanya, aku berjanji akan mencintaimu dalam keadaan apapun.
Senang atau
sedih, mudah maupun susah, melalui hari yang terik dan hujan,
serta seluruh
hidupku. Akulah yang paling beruntung dan aku tidak bisa
membayangkan jika
harus menua bersama orang lain.
-Narator-
Mirna tak bisa penuhi janji suci, sianda membawanya pergi dan
tak mungkin lagi
kembali. Dan tentu saja keluarga tak mau terima.
-Dialog Timothy dengan Ayah Mirna-
(Lead: DERMAWAN SALIHIN, AYAH MIRNA)
(Lead: AYAH MIRNA UNGKAP KEJANGGALAN PERILAKU JESSICA)
D : Dia katakan dia ndak pegang itu gelas Mirna, kan Mirna punya
katanya.
T : Tidak di sentuh sama sekali?
D : Buset, bukan disentuh lagi ampe terbang. Ya, lalu jangan
maen-maen.
Yang bekerja ini nanti sciencetific juga, ahli IT. Dia bisa
besarkan 32 pixel, bisa
lebih tajem 32 pixel dari normal. Pada ahkirnya nanti kelihatan,
bahkan masukin
racun aja nanti kelihatan. Mati ngga.
-
T : Bapak punya momen itu? Momen memasukan racun itu?
D : Bukan saya yang punya, tentunya jagoannya yang punya.
T : Karena itu yang selalu jadi point besar pertanyaan kuasa
hukum, tidak ada
yang bisa mengatakan Jessica memasukan racun ke minuman Mirna,
tidak ada.
Tidak ada buktinya terutama cctvnya pak.
D : Oke begini, umpamanya ya kita ya, abaikan dulu deh ahli IT,
orang
ngomong begitu kan. Sekarang apakah anomali atau tidak, ya.
Kalau misalkan
semua keliatan Cuma satu yang ngga keliatan saat dia meracun,
waktu masukin gitu
lo. Badannya miring gitu tapi tangannya habis mlintir masukin
gitu, jeb, ya. Saya
ada botolnya tuh yang dia pake.
T : Botol yang dipake untuk?
D : Ngeracun, keliatan mirip.
T : Yang menampung racun?
D : He.eh.
T : Bapak ada botolnya?
D : Ndak, saya menduga botol itu karena dari Australi.
T : Oh, seperti itu?
D : Ya. Kecil. Jadi sampel daripada parfum. Jadi kecil segini,
bening.
T : Oke, bapak darimana pak Edi tahu seperti inilah botol yang
dipakai?
D : E, biasa insting saya jarang meleset ya, saya kalau
diperusahaan saya
insting saya jarang meleset ya. Kalau udah ngomong ini ya ini.
Bukan dukun, ya
saya menebak aja.
T : Oh, jadi bapak menduga seperti itu?
D : Ya. Buktinya nanti liat aja Jessica, liat aja ntar.
T : Yang tadi bapak bilang dari Australi?
D : Kita tidak liat, kita tidak liat. Tapi saya insting itu.
Karena waktu saya
Tanya ke ahli toxikologi, saya Tanya ini segini pas ndak? Pas!
Nah itu saya kaget
tuh. Heh, pas? Waduh. Begitu tebakan saa bener kali, jumlah yang
masuk itu 15
gram/liter air. Yang ada di kopi Mirna itu 2,98 sekianlah gitu.
Karena sedikit kan
digelas tidak sampai seliter. Sekarang kalau mau ditanya,
kenapa? Kata si Oto nih.
Kenapa kok di botol?
Di tampungnya dibotol ya.
-
Kenapa yang di gelas tidak ada. Nanti biarlah orang labfor yang
menajwab, saya
cuma kasih sedikit aja ilustrasi. Labfor waktu menyita itu
barang kepada polda, dia
hanya perantara kepada polda. Itu saya juga ngga tau yang saya
lihat itu ada gelas
ditutupin rap, botol ndak ada. Terus ada macem-macem lah ya
disitain semua, itu
ada teko segala, jar, segala macem deh di satin dibawa pake
mobil. Nah kalau di
forensic itu cara kerjanya setau saya lo, bahwa itu yang digelas
itu dipake buat
nyobain ada racunnya ndak lo, gitu to. Orang-orang UI itu. Yang
dokter-dokter,
yang jago-jago bukannya polisi. Yang disumpah yang memang
sudah
pekerjaannya, itu dipake pake pake pake. Tinggal sebagian lah,
dituang di botol
untuk jangan sampai nguap sianidanya, kan buktinya waktu di bawa
ke hakim dia
meledup, bop! Sianida itu,
-Dialog Timothy dengan ibu Mirna-
(Lead: NI KETUT SIANTI, IBU WAYAN MIRNA)
I : Memang waktu saya lihat itu bibirnya sudah menghitam ya.
Saya bilang
sama hati saya apa bener ini ndak ada. Tapikan saya sebagai
manusia biasa ya. Ngga
ngerti harus ngomong gimna.
T : Kapan ibu sudah bisa terima anak tertua ibu ini
meninggal?
I : Saya tidak bisa terima ya. Belum kuat sih. Ini saya ndak tau
kekuatan
darimana saya ngomong. Kakak ipar saya saja bilang, udah kuatin
ini Mirna udah
jalan Tuhan. Udah terima aja ntar kita liat aja gimana nanti
kasusnya. Saya tidak
terima saya bilang. Dan saya ingin, disini kan ada hukum ya,
saya ingin hukum di
Indonesia itu bener-bener ada, apapun yang terjadi. Saya ingin
keadilan saja untuk
anak saya.
-Narator-
Tapi mungkinkah Jessica yang punya dosa, perempuan yang
disebut-sebut dekat
dengan Mirna.
-Dialog Timothy dengan ibu Jessica-
(Lead: IMELDA WONGSO, IBU JESSICA KUMALA WONGSO)
(Lead: IBUNDA JESSICA YAKIN PUTRINYA TAK BERSALAH)
I : Mungkin tidak datang ya, nanti coba, tadi Jessica udah
bilang mama ndak
usah datang, dia lebih tenang kalau saya ndak dateng. Mungkin
kalau saya disana
dia lebih ndak tenang.
T : Jessica kalau ada dipersidangan, mungkin ibu tidak tahu
karena tidak
pernah datang, Jessica cukup tampak tenang sih buk dalam
persidangan.
I : Saya ndak tahu karena saya ndak disitu. Saya juga ndak tahu
karena ndak
buka TV ndak lihat TV. Saya Cuma berdoa aja apa yang terbaik
Tuhan kasih buat
dia.
-
T : Keluarga di Australi memantau terus buk?
I : Memantau terus kakaknya dua-duanya.
T : Mengikuti terus?
I : Mengikuti terus kalau kakaknya dua-duanya. Kakak iparnya,
kakaknya.
T : Apa komentar mereka untuk menguatkan ibu dan bapak yang ada
disini?
I : Menguatkan ibu ya cuman, ibu kuat aja sabar. Ibu selalu
berdoa dan berdoa
yang terbaik buat Jessica. Pasti ada jalan keluarnya, Tuhan itu
ndak tidur.
T : Ibu sendiri sempat tidak bu, bertanya betul pada Jessica.
Apa yang
sebenarnya terjadi pada hari itu. Pernah ngobrol?
I : Oh ndak pernah, ndak pernah nanya.
T : Ndak pernah ya bu?
I : Ndak pernah. Ibu tahu karena , ibu tidak usah ditanya ibu
sudah tahu
Jessica. Jadi ndak usah Tanya ibu tahu banget, mana mungkin. Dia
itu penyayang
binatang, binatang aja kalau lukak dia bingung cari betadine.
Cari betadine mau
diobatin sama betadine. Kayak dia luka ya cari betadine. Kalau
binatangnya luka
dia juga cari betadine mau obtain pake betadine. Dia itu
penyayang biantang.
Nomor satu dia suka anjing, ikan, kelinci, kura-kura.
T : Jadi ibu yakin tidak mungkin dia melakukan itu?
I : Jelas! Kita bukan dari background yang ngga jelas ya. Bapak
ibuk ini dari
background yang jelas. Cari duitnya juga halal, untuk
menyekolahkan anak. Jadi
kalau anak ibu bisa sampai berbuat begitu dari background apa
kita? Kita itu dari
background yang jelas, punya anak 3 saya didik sampai sekolah
selesai.
-Narator-
Sidang masih terus berjalan, fakta-fakta mulai bermunculan.
-Suasana persidangan, dialog Hakim, pegawai café dan
Jessica-
(Lead: PEGAWAI KAFE OLIVIER BERIKAN KESAKSIAN, JAKARTA)
H : Langsung ya dituangkan ya, berapa kali tuangannya?
P : 3 kali pak.
H : 3 kali?
P : Ya 3 kali pak, pas tuangan keberapa saya lupa Jessica nanya
ini kopi
macem apa? Terus saya jelasin kopinya robusta, karakternay
sedikit pahit. Jadi
kalau ibu masih terasa pahit dikasih gula saja.
-
H : Betul tadi di bilang begitu? Pertanyaan dia tadi, saudara
juga jangan
bingung! Jadi ketika dia tarok apa saudara bilang?
J : Saya tidak bertanya ini kopi macem apa, yang saya bilang
saya komentari
ini kopinya kok wangi sekali, kecium gitu aromanya.
H : Oh, semerbak gitu ya kopinya?
-Narator-
Publik terus mencari kemana sidang ini bermuara, karena yang
menimpa Mirna
bukan tidak mungkin terjadi pada siapa saja. Perempuan muda yang
baru saja
membina sebuah rumah tangga. Café yang biasa jadi tempat
bersosialisasi di waktu
senggang, dan juga teman yang mendadak menajdi terdakwa karena
berada di
lokasi kejadian.
Tetapi satu yang pasti, Mirna meninggal dengan cara yang tidak
biasa, ada sianida
di kopi Mirna.
(cuplikan pernikahan Wayan Mirna Salihin dan Arief Soemarko)
(lead : EKSKLUSIF, Dokumentasi pernikahan Arief-Mirna, Sanur
Bali)
M : Selama 8 tahun kita bersama, kamu telah menjadi pasanganku,
teman
baikku, dan belahan jiwaku. Seseorang yang memenangi hatiku,
seseorang yang
lemah lembut dan berhati baik. Aku mencintaimu dan kesabaranmu
atas diriku. Dan
tidak ada orang lain yang lebih baik lagi di dunia ini. Kamu
adalah teman baikku
dan cinta sejatiku. Aku berjanji akan menjadi pasangan yang baik
mulai hari ini
hingga seterusnya dan dalam kondisi apapun. Kita hadapi bersama
dalam suka
maupun duka. Di waktu yang baik maupun buruk sakit maupun sehat.
Aku akan
selalu ada untukmu. Untuk menenangkanmu, mencintaimu,
menghormati, dan
menghargaimu. Sekarang dan selamanya, Arief Soemarko, aku akan
selalu menjadi
pengantinmu.
-Closing Timothy-
Sebuah telepon dari seorang teman lama, ternyata menjadi kalimat
pembuka dari
bab terahkir hidup Mirna. Sebuah ajakan bercengkrama ditemani
sebuha cangkir
kopi, ternyata tak disangka bisa begitu berbahaya. Faktanya
Mirna telah tiada. Dan
dalam duka keluarga menjalani sidang demi sidang meski tak akan
pernah bisa
mnegembalikan orang kesayangan mereka. Keadilan mesti harus
tetap ditegakan.
Persidangan terbuka dan disaksikan publik ini menjadi jalan
panjang mencari
keadilan.
-
LAMPIRAN
Hasil wawancara dengan Windoro Adi Tamtomo – Senior Reporter
media
cetak Kompas Jakarta.
1. Tentang Prinsip-prinsip ideal liputan umum
01. Cover both side (meliputi dua sisi/ dua pihak yang
berseberangan)
02. Deskripsi data dan lapangan, rinci, kaya
03. Tidak beropini langsung (opini disampaikan lewat pakar yang
kompeten
menanggapi data/ peristiwa/ kasus yang disampaikan wartawan)
04. Lengkapi tulisan dengan literature dari banyak aspek
(sejarah, sosiologi,
psikologi, antropologi, Iptek, dst) sesuai kebutuhan dan target
tulisan.
05. Manfaatkan perangkat sastra untuk membangun drama dalam
tulisan.
2. Tentang Kode etik wartawan
Setiap waratawan yang akan meliput sesuatu harus punya bekal
bahasa teknis aspek
yang diliput. Ada aspek criminal, aspek ekonomi, aspek hokum,
aspek politik,
aspek olahraga, aspek lingkungan, dst. Selain itu wartawan harus
punya telp para
penagamat/ pakar/ akademisi di masing-masing aspek.
Contoh pertanyaan pokok yang umum disampaikan kepada sumber
(korban, saksi,
polisi, tetangga) : Bagaimana kronologi peristiwa? Apa saja
barang buktinya?
Dimana tempat kejadian perkara? Alibi?
- Jelang pengadilan : wawancara pengacara, wawancara jaksa,
wawancara pengamat.
- Saat pengadilan : wartawan hanya boleh meliput gelar
pengadilan saja.