88 LAMPIRAN
88
LAMPIRAN
89
Lampiran 1 RPP Siklus 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Sekolah : SD Negeri Salatiga 08
Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
Kelas/semester : VI (Enam) / 1 (satu)
Alokasi waktu : 2 x 35 menit (2 X pertemuan)
A. Standar Kompetensi :
6. Memahami faktor penyebab perubahan benda
B. Kompetensi Dasar
6.1 Menjelaskan faktor-faktor penyebab perubahan benda (pelapukan,
perkaratan, pembusukan) melalui pengamatan.
C. Indikator Pembelajaran
1. Mengidentifikasi penyebab perubahan benda dengan berbagai kondisi,
(pemanasan dan pendinginan, perkaratan) dan menunjukkan cara
menghambatnya.
2. Mendiskripsikan perubahan berbagai benda dengan kondisi yang berbeda.
3. Menjelaskan berdasarkan hasil pengamatan bahwa tingkat perubahan
benda dipengaruhi oleh berbagai kondisi, misalnya suhu, kelembaban, ada
tidak nya kuman, dan waktu.
4. Menggolongkan perubahan pada benda berdasarkan faktor yang
mempengaruhinya.
5. Menyimpulkan dari hasil percobaan (pemanasan, perkaratan).
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui percobaan, siswa dapat mengidentifikasi penyebab perubahan
benda dengan berbagai kondisi (pemanasan dan pendinginan, perkaratan)
dengan benar.
90
2. Melalui percobaan, siswa dapat mendiskripsikan perubahan lilin dan paku
dengan kondisi yang berbeda dengan benar.
3. Melalui pengamatan percobaan, siswa dapat menjelaskan hasil
pengamatan bahwa tingkat perubahan benda dipengaruhi oleh kondisi
(suhu, kelembaban, ada tidak nya kuman, dan waktu) dengan benar.
4. Melalui pengamatan percobaan, siswa dapat menggolongkan perubahan
pada benda berdasarkan faktor yang mempengaruhinya berupa
pembakaran (lilin), air dan oksigen (Paku).
5. Melalui percobaan siswa dapat menyimpukan hasil percobaan akibat
pemanasan.
6. Melalui percobaan siswa dapat menyimpukan hasil percobaan akibat
perkaratan
E. Materi Pokok
Pertemuan I :Faktor-faktor penyebab perubahan benda (pemanasan dan
pendinginan).
Pertemuan II : Faktor-faktor penyebab perubahan benda (perkaratan).
F. Model Pembelajaran
Model Pembelajaran Aktif tipe Quiz Team.
Percobaan
G. Media, Sarana dan Prasarana
Pertemuan I :
Alat :
- 3 buah lilin
- 3 buah korek
- LKS
Pertemuan II :
Alat :
- 3 buah paku
- 3 botol gelas berisi air
- LKS
91
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan 1
Kegiatan Awal (10 menit) :
1. Guru memberikan salam dan meminta siswa berdoa
2. Guru mengabsensi siswa
3. Apersepsi
Guru mengajukan pertanyaan pada siswa :
“Saat mati lampu, pasti kalian menggunakan lilin untuk menerangi
ruangan bukan? Lalu apa yang terjadi pada lilin jika sudah dinyalakan
menggunakan korek api? Kira-kira bentuk lilinya berubah apa tidak?”
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu siswa diharapkan mampu
menjelaskan perubahan benda berdasarkan faktor yang
mempengaruhinya (pemanasan dan perkaratan).
Kegiatan Inti (50 menit) :
Eksplorasi :
1. Guru menuliskan topik pembelajaran.
2. Guru memberikan pertanyaan terbuka tentang materi Penyebab
Perubahan Benda akibat Pemanasan dan Pendinginan
3. Guru meminta siswa menyusun gagasannya atau pendapatnya.
4. Siswa kelas VI SD Negeri Salatiga 08 dibagi menjadi 3 kelompok (A, B,
dan C)
Elaborasi :
1. Guru menyiapkan alat dan bahan untuk percobaan
2. Guru membagikan Lembar Kerja Siswa yang berisi Tujuan Percobaan,
Dasar Teori, langkah-langkah Percobaan dan TTS (teka-teki silang).
3. Guru memberikan pengarahan dan bimbingan tentang percobaan yang
dilakukan siswa.
4. Siswa mengerjakan LKS.
5. Siswa yang sudah selesai melakukan percobaan dan mengerjakan LKS,
diharapkan maju kedepan untuk mempresentasikan hasil diskusinya.
92
6. Guru memberikan reward kepada setiap kelompok yang sudah mau maju
kedepan.
7. Guru memberikan simpulan tentang percobaan yang sudah di lakukan.
8. Guru memberikan materi diskusi dan memberikan perintah pada Tim A
untuk untuk menyiapkan kuis jawaban singkat, dengan waktu persiapan
tidak lebih dari 5 menit.
9. Guru memberikan perintah kepada tim B dan C untuk belajar dan
memeriksa catatan mereka.
10. Tim A memberi kuis kepada tim B, jika tim B tidak dapat menjawab
maka pertanyaan tersebut dilempar kepada tim C dan tim C harus segera
menjawabnya.
11. Tim A memberikan pertanyaan selanjutnya kepada tim C kemudian jika
tim C tidak dapat menjawab maka pertanyaan tersebut dilempar kepada
tim B, dan tim B harus segera menjawabnya, berikut seterusnya sampai
kuis dari tim A habis.
12. Ketika quiz dari tim A selesai maka siswa melanjutkan ke segmen kedua
dan tim B sebagai pemandu quiz dan mengulang proses tersebut hingga
selesai dan masuk ke segmen ke tiga dimana tim C sebagai pemandu
kuis.
13. Guru membagikan soal evaluasi.
14. Dengan bimbingan guru, siswa mengerjakan soal tertulis secara indvidu.
15. Setelah siswa selesai mengerjakan evaluasi, guru dan siswa membahas soal
evaluasi yang sudah di kerjakan.
16. Siswa mengumpulkan soal evaluasi.
Konfirmasi :
1. Guru memberikan reward kepada siswa-siswa berupa tepuk tangan.
2. Guru bertanya kepada siswa tentang materi yang belum di mengerti
3. Guru memberikan jawaban atas pertanyaan siswa.
4. Guru bersama siswa memperbaiki apabila terdapat hal yang salah dan
menguatkan hal-hal yang sudah benar.
93
Kegiatan penutup (10 menit) :
1. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya lagi mengenai
hal-hal atau materi yang belum dimengerti atau di pahami.
2. Guru menjelaskan kembali atau memberi jawaban atas pertanyaan siswa
ataupun materi yang ditanyakan oleh siswa.
3. Guru dan siswa membuat penegasan atau kesimpulan tentang Perubahan
Benda karena Pemanasan atau Pendinginan
4. Guru mengadakan refleksi dengan menanyakan kepada siswa tentang hal-
hal yang di rasakan siswa, kesan dan pesan selama mengikuti
pembelajaran.
5. Guru memberikan pekerjaan rumah untuk membaca materi yang sudah di
pelajari hari ini dan materi untuk selanjutnya.
Pertemuan II :
Kegiatan Awal (10 menit) :
1. Guru memberikan salam
2. Guru mengabsensi siswa
3. Apersepsi
Guru mengajukan pertanyaan pada siswa : (Rasa ingin tahu)
“Pernahkah kalian melihat besi atau paku berwarna kuning kecoklatan
?Mengapa bisa demikian?”
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu Perubahan Benda akibat
Perkaratan
Kegiatan Inti (50 menit) :
Eksplorasi :
1. Guru menuliskan topik pembelajaran (Perubahan benda akibat
perkaratan).
2. Guru memberikan pertanyaan terbuka tentang materi Penyebab
Perubahan Benda akibat Perkaratan. “Mengapa benda-benda dari logam
dapat mengalami perubahan warna dan bau?Coba sebutkan faktor-
faktor penyebab berubahnya benda-benda logam?
3. Siswa menyusun gagasannya atau pendapatnya.
94
4. Guru menjelaskan dengan waktu kurang dari 10 menit mengenai tugas-
tugas yang akan dilakukan siswa dan Quiz Team.
5. Masing-masing siswa bergabung dengan kelompok yang sudah
dibagikan pada pertemuan (A, B, dan C)
Elaborasi :
1. Perwakilan siswadari masing-masing kelompok mengambil alat dan
bahan untuk percobaan perkaratan pada paku.
2. Siswa melakukan percobaan berdasarkan lembar kerja yang sudah
dibagikan oleh guru yang berisi Tujuan Percobaan, Dasar Teori,
langkah-langkah Percobaan dan TTS (teka-teki silang).
3. Siswa secara berkelompok mencatat hasil percobaanya pada LKS yang
sudah disediakan.
4. Masing-masing kelompok A, B dan C secara bergantian maju ke depan
kelas untuk melaporkan hasil percobaannya.
5. Jika kelompok A maju untuk melaporkan hasil percobaanya, kelompok
B dan C bertanya atau menanggapi. Begitu seterusnya hingga kelompok
C yang mendapat giliran maju ke depan kelas.
6. Kelompok B dan C membaca materi diskusi, dan tim A menyiapkan
kuis jawaban singkat dengan waktu persiapan tidak lebih dari 5 menit.
7. Tim B dan C belajar dan memeriksa catatan mereka.
8. Tim A memberi kuis kepada tim B, jika tim B tidak dapat menjawab
maka pertanyaan tersebut dilempar kepada tim C dan tim C harus
segera menjawabnya.
9. Tim A memberikan pertanyaan selanjutnya kepada tim C kemudian jika
tim C tidak dapat menjawab maka pertanyaan tersebut dilempar kepada
tim B, dan tim B harus segera menjawabnya, berikut seterusnya sampai
kuis dari tim A habis.
10. Ketika kuis dari tim A selesai maka siswa melanjutkan ke segmen
kedua dan tim B sebagai pemandu kuis dan mengulang proses tersebut
95
hingga selesai dan masuk ke segmen ke tiga dimana tim C sebagai
pemandu kuis.
11. Guru membagikan soal evaluasi.
12. Dengan bimbingan guru, siswa mengerjakan soal tertulis secara indvidu.
13. Setelah siswa selesai mengerjakan evaluasi, guru dan siswa membahas
soal evaluasi yang sudah di kerjakan.
14. Siswa mengumpulkan soal evaluasi.
Konfirmasi :
1. Guru memberikan reward kepada siswa-siswa berupa tepuk tangan.
2. Guru bertanya kepada siswa tentang materi yang belum di mengerti
3. Guru memberikan jawaban atas pertanyaan siswa.
4. Guru bersama siswa memperbaiki apabila terdapat hal yang salah dan
menguatkan hal-hal yang sudah benar.
Kegiatan penutup (10 menit) :
1. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya lagi mengenai
hal-hal atau materi yang belum dimengerti atau di pahami.
2. Guru menjelaskan kembali atau memberi jawaban atas pertanyaan siswa
ataupun materi yang ditanyakan oleh siswa.
3. Guru dan siswa membuat penegasan atau kesimpulan tentang
Perubahan Benda akibat perkaratan.
4. Guru mengadakan refleksi dengan menanyakan kepada siswa tentang hal-
hal yang di rasakan siswa, kesan dan pesan selama mengikuti
pembelajaran.
5. Guru memberikan pekerjaan rumah untuk membaca materi yang sudah di
pelajari hari ini dan materi untuk selanjutnya.
I. Penilaian
1. Tes tertulis / Lembar kerja individu (terlampir)
Keterangan:
Jika nilai siswa ˂ KKM = Remidi
Jika nilai siswa sudah mencapai atau ˃ KKM = Pengayaan
2. Remidi (terlampir)
96
3. Pengayaan (terlampir)
J. Penilaian Proses
No. Nama Siswa
Keaktifan dalam Pembelajaran
Keterangan Aktif
Kurang
Aktif
Tidak
Aktif
1 Miko Perdana Susanto
2 Galang Nanda Saputra
3 Muhammad Fakhrul Islam
4 Satria Rindu Aji
5 Anggarda Rendy S. B.
6 Ahmad Ihsan Ramadhanni
7 Amanda Mutiara Putri
8 Amelia Salshabila A. L.
9 Aurelia Salshabila A. L.
10 Andini Dwi Afrizani
11 Fizka Laura Pratama
12 Farhan Ardiansyah Yusuf
13 Ferdylia Ardian P. P.
14 Febrian Oky Saputro
15 Fellymon Aldyo Pranodi
16 Iasha Aulia Saputri
17 Kalfin Rizkya Akbar
18 Leonardus Murialdo G. W.
19 Monica Ayu Puspita
20 Mutia Pachmadina
21 M. Kay Arishandho D.
22 Nabhilla Coulava A. P.
23 Putri Anugraeni
24 Radhitya Ananda Putra
97
25 Selvia Andriyani
26 Virsa Fradiani
27 Yoga Putera Pertama
28 Yohanes Pembabtis A. C. U
29 Zico Nakano Morientes
30 Hanna Sofia Khairunnisa
31 Fidelis Putraku Tegar P.
32 Wika Priya Anugrah
33 Putra Adlin Farkhan Abid
Keterangan : Aspek yang di nilai :
Aktif = Skor 4 - Kerja Keras -
Komunikatif
Kurang Aktif = Skor 3 – 2 - Disiplin dan Mandiri
Tidak Aktif = Skor 1 - Rasa ingin tahu
Salatiga, 23 November 2016
98
Nama : ....................................................................................
Kelas : ....................................................................................
No. Absen : ....................................................................................
Silanglah (X) huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang paling tepat!
1. Perubahan air menjadi es batu
disebut ....
a. Pendinginan
b. Pemanasan
c. Perkaratan
d. Pelapukan
2. Perubahan lilin bersifat ....
a. Kekal
b. Selamanya
c. Sementara
d. Seketika
3. Jika air dipanaskan, air akan
mengalami perubahan ....
a. Wujud
b. Bau
c. Kelenturan
d. Warna
4. Mentega akan mencair bila
dipanaskan. Jika cairan mentega
didinginkan yang akan terjadi
adalah ....
a. Mentega memadat kembali
b. Mentega tidak mengalami
perubahan
c. Mentega menguap
d. Mentega berubah menjadi
minyak goreng
5. Suhu udara .... dapat
menyebabkan pengembunan
a. Siang hari
b. Pagi hari
c. Sore hari
d. Malam hari
6. Es krim yang cair karena panas
bila .... akan berubah menjadi
padat kembali
a. Dipanaskan
b. Didinginkan
c. Diawetkan
d. Disimpan
7. Petani garam memanfaatkan ....
untuk menghasilkan garam
a. Pendinginan
b. Pemanasan
Soal
99
c. Pembekuan
d. Pemuaian
8. Air akan berubah wujud menjadi
uap bila mengalami proses ....
a. Pendinginan
b. Pembusukan
c. Pemanasan
d. Pembekuan
9. Perhatikan data berikut!
1. Pemanasan
2. Pewarnaan
3. Perkaratan
4. Pembusukan
Faktor perubahan pada benda
adalah ....
a. 1 dan 2
b. 2 dan 4
c. 1, 3, dan 4
d. 1, 2, 3, 4
10. Lilin yang mencair akibat
dipanaskan dapat berubah
menjadi padat kembali bila ....
a. Didiamkan
b. Didinginkan
c. Dibakar
d. Disetrum
11. Perubahan yang sering terjadi
pada besi atau logam ....
a. Pembusukan
b. Pemanasan
c. Pendinginan
d. Perkaratan
12. Logam akan mudah berkarat bila
terkena ....
a. Tanah
b. Nitrogen
c. Karbon
d. Oksigen
13. Paku yang berkarat biasanya
memiliki ciri ....
a. Mengkilap
b. Permukaan halus
c. Dipenuhi lumut
d. Terbentuknya lapisan merah
kekuning-kuningan
14. Berikut yang merupakan logam
anti karat adalah ....
a. Baja
b. Stainless still
c. Besi
d. Kayu
15. Apa yang harus dilakukan agar
pagar besi rumah tidak berkarat
....
a. Ditutup plastik agar tidak
kehujanan
b. Dicuci setiap hari
c. Dilapisi dengan cat
d. Dibiarkan saja
16. Perkaratan pada logam bersifat
....
a. Sementara
100
b. Kekal
c. Menguntungkan
d. Merugikan
17. Logam besi dan baja akan
berkarat jika bersentuhan
langsung dengan ....
a. Air dan udara
b. Uap air dan udara
c. Tanah dan air
d. Semua benar
18. Kelebihan dan kekurangan
ember yang terbuat dari bahan
logam adalah ....
a. Ember logam kuat namun
dapat berkarat
b. Ember logam logam tahan
karat tapi mudah rapuh
c. Ember logam ringan dan
tahan karat
d. Ember logam berat tetapi
tidak tahan karat
19. Penyebab perkaratan pada badan
kapal disebabkan oleh ....
a. Kontak antara air dengan
udara
b. Kontak antara air laut dan
udara
c. Uap air dan udara
d. A, B, C benar semua
20. Perkaratan terjadi karena adanya
reaksi antara logam dan oksigen.
Reaksi tersebut disebut ....
a. Reaksi fisika
b. Reaksi osidasi
c. Raksi oksidasi
d. Reaksi Kimia
101
Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus I
1.A 11.D
2.C 12.D
3.A 13.D
4.A 14.B
5.B 15.C
6.B 16.D
7.B 17.A
8C 18.A
9.C 19.B
10.B 20.C
102
Pemanasan dan Pendinginan
Perubahan sifat benda :
1. Perubahan pada benda dapat di amati dengan perubahan sifat yang terjadi
sebelum dan sesudah benda tersebut mengalami perubahan.
2. Sifat benda dapat mengalami perubahan, dapat di lihat dari bentuk, warna,
kelenturan, kekuatan dan bau.
3. Perubahan wujud suatu benda dibedakan menjadi dua, yaitu perubahan
wujud benda yang dapat di balik (bersifat sementara) dan perubahan wujud
benda yang tidak dapat di balik (tetap). Perubahan sementara adalah
perubahan benda yang dapat kembali ke wujud semula dan tidak
menghasilkan zat baru. Perubahan tetap adalah perubahan benda yang
tidak dapat kembali ke wujud semua dan menghasilkan zat baru.
4. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan perubahan wujud pada benda
:
a. Pemanasan
Pemanasan mengakibatkan benda mengalami perubahan wujud. Benda
padat apabila dipanaskan akan berubah menjadi cair dan benda cair
apabila dipanaskan akan berubah menjadi uap air.
Contohnya kalian mengamati air yang sedang di panaskan menggunakan
kompor. Air yang awalnya tenang dalam panci akan menjadi bergejolak
atau gelembung-gelembung air akan bergerak dari dasar panci ke atas
panci ke dasar panci dan seterusnya. Air yang mendidih akan timbul
gelembung-gelembung udara, dan akhirnya akan menjadi uap air.
Es batu yang di biarkan di udara terbuka, lama kelamaan akan mencair.
Suhu ruangan yang lebih tinggi (lebih panas) daripada suhu di dalam
frezeer menyebabkan es batu menyerap panas dan es batu akan mencair.
Mentega yang di panaskan juga akan mencair dan melumer. Akan tetapi
jika mentega di dinginkan, mentega akan kembali memadat seperti
semula.
Jadi pemanasan menyebabkan benda mengalami perubahan wujud.
Wujud padat dapat berubah menjadi cair, wujud cair dapat berubah
menjadi gas.
b. Pendinginan
Air yang dingin dapat berubah menjadi es. Uap air yang mengalami
pendinginan dapat berubah menjadi titik-titik air kembali. Contohnya
uap minuman yang panas menempel pada tutup gelas akan berubah
menjadi butiran air kembali. Es krim atau es yang biasa kamu beli di
sekolah atau warung dekat rumahmu sebenarnya berasal dari bahan-
103
bahan yang berbentuk cairan. Apabila cairan tersebut didinginkan maka
akan berubah wujud menjadi padat, yaitu es.
Jadi pendinginan menyebabkan benda mengalami perubahan wujud.
Wujud cair berubah menjadi padat. Wujud gas berubah menjadi cair.
104
Perkaratan
Perkaratan adalah proses pembentukan lapisan merah (kekuning-kuningan) yang
melekat pada lapisan logam besi sebagai akibat proses kimia. Perkaratan ini
terjadi karena logam besi bereaksi dengan air gas oksigen.
Logam yang dapat mengalami perkaratan adalah besi dan berbagai logam hasil
campuran besi. Jika besi disimpan beberapa lama dalam keadaan terbuka maka
akan mengalami perkaratan (korosi). Udara yang ada di sekitar kita mengandung
oksigen. Oksigen dimanfaatkan makhluk hidup untuk bernapas. Namun, jika
oksigen bersentuhan dengan logam besi secara terus menerus dalam waktu
tertentu maka akan timbul karat. Selain itu Elektrolit (asam atau garam)
merupakan media yang baik sebagai penyebab perkaratan. Oleh karena itu, air
hujan (asam) dan air laut (garam) merupakan penyebab perkaratan yang utama.
Perkaratan sangat merugikan bagi manusia. Logam besi sebelum berkarat
memiliki sifat yang kuat, keras dan mengkilap. Namun, jika sudah mengalami
perkaratan, besi tersebut menjadi rusak, mudah patah, rapuh, warnanya berubah
menjadi coklat bahkan menjadi hitam. Perkaratan akan lebih cepat terjadi jika
lingkungan yang basah. Perubahan cuaca, seperti hujan dan panas juga dapat
mempercepat proses perkaratan. Perkaratan pada kemasan kaleng makanan,
seperti kaleng mentega, kornet, buah-buahan kaleng, dan minuman sangat
berbahaya. Bagian kaleng yang berkarat itu berlubang-lubang. Bahan makanan di
dalam kaleng dapat mengalami perubahan karena udara dari luar bisa masuk.
Benda-benda yang terbuat dari logam lain ada juga yang rusak jika berinteraksi
dengan udara dan air. Peristiwa ini dikenal sebagai korosi pada logam, misalnya
benda dari perak dan tembaga berubah jadi hitam. Untuk mencegah perkaratan,
benda-benda dari besi, seperti mobil, pagar, atap, dan rak piring dicat. Benda-
benda dari besi yang tidak dicat, seperti pisau, parutan, dan panci setelah dicuci
harus segera dilap sampai kering, agar tidak berkarat.
Contoh lain cara mencegah proses perkaratan :
Menghindarkan kontak langsung antara benda yang terbuat dari besi dengan
oksigen atau air. Ini dapat dilakukan dengan cara mengecat, melumuri besi dengan
oli, Membalut besi dengan plastik, atau melapisi besi dengan timah;
Memperhalus permukaan logam, misalnya diamplas;
Mencegah logam agar tidak terkena uap garam atau asam;
Menyimpan logam di tempat kering.
105
Lampiran 2 RPP SIKLUS II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Sekolah : SD Negeri Salatiga 08
Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
Kelas/semester : VI (Enam) / 1 (satu)
Alokasi waktu : 2 x 35 menit (2 X pertemuan)
A. Standar Kompetensi :
6. Memahami faktor penyebab perubahan benda
B. Kompetensi Dasar
6.1 Menjelaskan faktor-faktor penyebab perubahan benda (pelapukan,
perkaratan, pembusukan) melalui pengamatan.
C. Indikator Pembelajaran
1. Mengidentifikasi penyebab perubahan benda dengan berbagai kondisi,
(pembusukan, dan pelapukan).
2. Mendiskripsikan perubahan berbagai benda dengan kondisi yang berbeda.
3. Menjelaskan berdasarkan hasil pengamatan bahwa tingkat perubahan
benda dipengaruhi oleh berbagai kondisi, misalnya suhu, kelembaban, ada
tidak nya kuman, dan waktu.
4. Menggolongkan perubahan pada benda berdasarkan faktor yang
mempengaruhinya.
5. Menyimpulkan dari hasil percobaan (pembusukan, pelapukan)
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui percobaan, siswa dapat mengidentifikasi penyebab perubahan
benda dengan berbagai kondisi, (pembusukan dan pelapukan) dengan
benar.
2. Melalui percobaan, siswa dapat mendiskripsikan perubahan roti tawar dan
kayu dengan kondisi yang berbeda dengan benar.
106
3. Melalui pengamatan percobaan, siswa dapat menjelaskan hasil
pengamatan bahwa tingkat perubahan benda dipengaruhi oleh suhu,
kelembaban, ada tidak nya kuman, dan waktu dengan benar.
4. Melalui pengamatan percobaan, siswa dapat menggolongkan perubahan
pada benda berdasarkan faktor yang mempengaruhinya jamur dan bakteri
(roti tawar), faktor makhluk hidup/biologi dan alam/mekanik (kayu).
5. Melalui percobaan, siswa dapat menyimpulkan dari hasil percobaan
(pembusukan, pelapukan).
E. Materi Pokok
Pertemuan I :
Faktor-faktor penyebab perubahan benda (pembusukan).
Pertemuan II :
Faktor-faktor perubahan benda (Pelapukan)
F. Model Pembelajaran
Model Pembelajaran Aktif tipe Quiz Team.
Percobaan
G. Media, Sarana dan Prasarana
Pertemuan I :
Alat :
- 3 potong roti
- 3 buah botol
- LKS
Pertemuan II :
Alat :
- Kayu 1 : Sudah lama dan lapuk
- Kayu 2 : Masih Baru dan Bagus
- Kayu 3 : Sudah lama dan dicat
- Kayu 4 : Sudah lama dan dipernis
- LKS
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan 1
107
Kegiatan Awal (10 menit) :
1. Guru memberikan salam dan meminta siswa berdoa
2. Guru mengabsensi siswa
3. Apersepsi
Guru mengajukan pertanyaan pada siswa : (Rasa ingin tahu)
“Pernahkah kalian melihat buah yang sudah terlalu
matang?Bagaimana ciri-cirinya? Mengapa bisa terjadi demikian?”
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu siswa diharapkan mampu
menjelaskan perubahan benda berdasarkan faktor yang
mempengaruhinya (pembusukan dan pelapukan).
Kegiatan Inti (50 menit) :
Eksplorasi :
1. Guru menuliskan topik pembelajaran (perubahan benda akibat
pembusukan)
2. Guru memberikan pertanyaan terbuka tentang materi Penyebab
Perubahan Benda akibat Pembusukan “ Mengaparoti tawar yang
dibiarkan lama diruangan terbuka terlihat berjamur?”
3. Siswa menyusun gagasannya atau pendapatnya.
4. Guru menjelaskan tugas-tugas dengan waktu kurang dari 10 menit
mengenai tugas-tugas yang harus dikerjakan siswa dan sesi Quiz Team.
5. Masing-masing siswa bergabung dengan kelompok yang sudah
dibagikan pada pertemuan lalu (A, B, dan C)
Elaborasi :
1. Perwakilan siswa dari masing-masing kelompok mengambil alat dan
bahan ke depan kelas kemudian bersama-sama dengan kelompoknya
melakukan percobaan pembusukan pada roti tawar.
2. Siswa melakukan percobaan berdasarkan lembar kerja yang sudah
dibagikan oleh guru. Lembar kerja tersbut berisi Tujuan Percobaan,
Dasar Teori, langkah-langkah Percobaan dan TTS (teka-teki silang).
108
3. Siswa secara berkelompok mencatat hasil percobaannya pada LKS yang
sudah disediakan.
4. Masing-masing kelompok A, B, dan C secara bergantian maju ke depan
kelas untuk melaporkan hasil percobaannya.
5. Jika kelompok A maju untuk melaporkan hasil percobaannya, kelompok
B dan C bertanya atau menanggapi. Begitu seterusnya hingga kelompok
C yang mendapatkan giliran maju ke depan kelas.
6. Kelompok B dan C membaca materi diskusi dan tim A menyiapkan kuis
jawaban singkat dengan waktu persiapan tidak lebih dari 5 menit.
7. Tim B dan C belajar dan memeriksa catatan mereka.
8. Tim A memberi kuis kepada tim B, jika tim B tidak dapat menjawab
maka pertanyaan tersebut dilempar kepada tim C dan tim C harus segera
menjawabnya.
9. Tim A memberikan pertanyaan selanjutnya kepada tim C kemudian jika
tim C tidak dapat menjawab maka pertanyaan tersebut dilempar kepada
tim B, dan tim B harus segera menjawabnya, berikut seterusnya sampai
kuis dari tim A habis.
10. Ketika kuis dari tim A selesai maka siswa melanjutkan ke segmen kedua
dan tim B sebagai pemandu kuis dan mengulang proses tersebut hingga
selesai dan masuk ke segmen ke tiga dimana tim C sebagai pemandu
kuis.
11. Guru membagikan soal evaluasi.
12. Dengan bimbingan guru, siswa mengerjakan soal tertulis secara indvidu.
13. Setelah siswa selesai mengerjakan evaluasi, guru dan siswa membahas soal
evaluasi yang sudah di kerjakan.
14. Siswa mengumpulkan soal evaluasi.
Konfirmasi :
1. Guru memberikan reward kepada siswa berupa tepuk tangan.
2. Guru bertanya kepada siswa tentang materi yang belum di mengerti
3. Guru memberikan jawaban atas pertanyaan siswa.
109
4. Guru bersama siswa memperbaiki apabila terdapat hal yang salah dan
menguatkan hal-hal yang sudah benar.
Kegiatan penutup (10 menit) :
1. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya lagi mengenai
hal-hal atau materi yang belum dimengerti atau di pahami.
2. Guru menjelaskan kembali atau memberi jawaban atas pertanyaan siswa
ataupun materi yang ditanyakan oleh siswa.
3. Guru dan siswa membuat penegasan atau kesimpulan tentang Perubahan
Benda karena Pemanasan atau Pendinginan
4. Guru mengadakan refleksi dengan menanyakan kepada siswa tentang hal-
hal yang di rasakan siswa, kesan dan pesan selama mengikuti
pembelajaran.
5. Guru memberikan pekerjaan rumah untuk membaca materi yang sudah di
pelajari hari ini dan materi untuk selanjutnya.
Pertemuan II :
Kegiatan Awal (10 menit) :
1. Guru memberikan salam dan mengajak siswa berdoa
2. Guru melakukan absensi
3. Apersepsi
Guru mengajukan pertanyaan pada siswa “Pernahkah kalian melihat kayu
yang mudah patah?atau pernahkah kalian melihat batu yang mudah
rapuh?Kira-kira apa yang terjadi pada kayu dan batu tersebut? ”
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu Perubahan Benda akibat
pelapukan
Kegiatan Inti (50 menit) :
Eksplorasi :
1. Guru menuliskan topik pembelajaran perubahan benda akibat
pelapukan.
2. Guru memberikan pertanyaan terbuka tentang materi Penyebab
Perubahan Benda akibat pelapukan “Mengapa kayu untuk pembuatan
110
perkakas rumah tangga lebih awet dibandingkan kayu bakar biasa yang
terkena panas dan hujan?”
3. Siswa menyusun gagasannya atau pendapatnya.
4. Guru menjelaskan dengan waktu kurang dari 10 menit mengenai tugas-
tugas dan sesi Quiz Team.
5. Masing-masing siswa bergabung dengan kelompok yang sudah
dibagikan pada pertemuan lalu.
Elaborasi :
1. Perwakilan siswa dari masing-masing kelompok mengambil alat dan
bahan ke depan kelas kemudian bersama-sama dengan kelompoknya
melakukan percobaan pelapukan pada kayu.
2. Siswa melakukan percobaan dengan berdasarkan lembar kerja. Lembar
kerja tersebut berisi Tujuan Percobaan, Dasar Teori, langkah-langkah
Percobaan dan TTS (teka-teki silang).
3. Masing-masing kelompok A, B dan C secara bergantian maju ke depan
kelas untuk melaporkan hasil percobaannya.
4. Kelompk B dan C membaca materi diskusi dan tim A menyiapkan kuis
jawaban singkat dengan waktu persiapan tidak lebih dari 5 menit.
5. Tim B dan C belajar dan memeriksa catatan mereka.
6. Tim A memberi kuis kepada tim B, jika tim B tidak dapat menjawab
maka pertanyaan tersebut dilempar kepada tim C dan tim C harus
segera menjawabnya.
7. Tim A memberikan pertanyaan selanjutnya kepada tim C kemudian jika
tim C tidak dapat menjawab maka pertanyaan tersebut dilempar kepada
tim B, dan tim B harus segera menjawabnya, berikut seterusnya sampai
kuis dari tim A habis.
8. Ketika kuis dari tim A selesai maka siswa melanjutkan ke segmen
kedua dan tim B sebagai pemandu kuis dan mengulang proses tersebut
hingga selesai dan masuk ke segmen ke tiga dimana tim C sebagai
pemandu kuis.
9. Guru membagikan soal evaluasi.
111
10. Dengan bimbingan guru, siswa mengerjakan soal tertulis secara indvidu.
11. Setelah siswa selesai mengerjakan evaluasi, guru dan siswa membahas
soal evaluasi yang sudah di kerjakan.
12. Siswa mengumpulkan soal evaluasi.
Konfirmasi :
1. Guru memberikan reward kepada siswa-siswa berupa tepuk tangan.
2. Guru bertanya kepada siswa tentang materi yang belum di mengerti
3. Guru memberikan jawaban atas pertanyaan siswa.
4. Guru bersama siswa memperbaiki apabila terdapat hal yang salah dan
menguatkan hal-hal yang sudah benar.
Kegiatan penutup (10 menit) :
1. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya lagi mengenai
hal-hal atau materi yang belum dimengerti atau di pahami.
2. Guru menjelaskan kembali atau memberi jawaban atas pertanyaan siswa
ataupun materi yang ditanyakan oleh siswa.
3. Guru dan siswa membuat penegasan atau kesimpulan tentang
perubahan benda akibat pelapukan.
4. Guru mengadakan refleksi dengan menanyakan kepada siswa tentang hal-
hal yang di rasakan siswa, kesan dan pesan selama mengikuti
pembelajaran.
5. Guru memberikan pekerjaan rumah untuk membaca materi yang sudah di
pelajari hari ini dan materi untuk selanjutnya.
I. Penilaian
1. Tes tertulis / Lembar kerja individu (terlampir)
Keterangan:
Jika nilai siswa ˂ KKM = Remidi
Jika nilai siswa sudah mencapai atau ˃ KKM = Pengayaan
2. Remidi (terlampir)
3. Pengayaan (terlampir)
112
J. Penilaian Proses
No. Nama Siswa
Keaktifan dalam pembelajaran
Keterangan Aktif
Kurang
Aktif
Tidak
Aktif
1 Miko Perdana Susanto
2 Galang Nanda Saputra
3 Muhammad Fakhrul Islam
4 Satria Rindu Aji
5 Anggarda Rendy S. B.
6 Ahmad Ihsan Ramadhanni
7 Amanda Mutiara Putri
8 Amelia Salshabila A. L.
9 Aurelia Salshabila A. L.
10 Andini Dwi Afrizani
11 Fizka Laura Pratama
12 Farhan Ardiansyah Yusuf
13 Ferdylia Ardian P. P.
14 Febrian Oky Saputro
15 Fellymon Aldyo Pranodi
16 Iasha Aulia Saputri
17 Kalfin Rizkya Akbar
18 Leonardus Murialdo G. W.
19 Monica Ayu Puspita
20 Mutia Pachmadina
21 M. Kay Arishandho D.
22 Nabhilla Coulava A. P.
23 Putri Anugraeni
24 Radhitya Ananda Putra
113
25 Selvia Andriyani
26 Virsa Fradiani
27 Yoga Putera Pertama
28 Yohanes Pembabtis A. C. U
29 Zico Nakano Morientes
30 Hanna Sofia Khairunnisa
31 Fidelis Putraku Tegar P.
32 Wika Priya Anugrah
33 Putra Adlin Farkhan Abid
Keterangan : Aspek yang di nilai :
Aktif = Skor 4 - Kerja Keras -
Komunikatif
Kurang Aktif = Skor 3 – 2 - Disiplin dan Mandiri
Tidak Aktif = Skor 1 - Rasa ingin tahu
Salatiga, 25 November 2016
114
Nama : ....................................................................................
Kelas : ....................................................................................
No. Absen : ....................................................................................
Silanglah (X) huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang paling tepat!
1. Nasi yang diletakkan di atas
meja hingga keesokan hari akan
mengalami ....
a. Pelapukan
b. Penguraian
c. Pembusukan
d. Pemanasan atau
pendinginan
2. Buah jeruk jika disimpan terlalu
lama akan ....
a. Harum
b. Tambah segar
c. Cepat masak
d. Membusuk
3. Salah satu cara pencegahan
pembusukan pada makanan
dalam kemasan kaleng adalah
dengan ....
a. Pemanasan tinggi
b. Pendinginan rendah
c. Pemberian ozon
d. Pengeringan dulu
4. Berikut cara pengawetan ikan
yang dapat dilakukan kecuali ....
a. Dicuci
b. Diasinkan
c. Dikeringkan
d. Pengasapan
5. Agar buah lebih awet dan tahan
lama sebaiknya diawetkan
dengan cara ....
a. Dijemur
b. Dibuat manisan
c. Pengasapan
d. Diasinkan
6. Proses pembusukan yang
menguntungkan manusia adalah
....
a. Pembusukan pada kue
b. Pembusukan pada sayur
c. Pembusukan pada daging
d. Pembusukan pada sampah
Soal
Evaluasi
115
7. Pembusukan umumnya terjadi
pada ....
a. Minuman
b. Makanan
c. Alat rumah tangga
d. Mainan
8. Roti tawar yang dibiarkan dalam
kondisi terbuka dan didiamkan
selama berhari-hari akan
mengalami ....
a. Penjamuran
b. Penguraian
c. Pengawetan
d. Perubahan
9. Pembuatan selai pisang
dilakukan dengan cara
pengeringan. Proses tersebut
dilakukan untuk mencegah ....
pada pisang
a. Pelapukan
b. Perkaratan
c. Pembusukan
d. Penguraian
10. Makhluk hidup yang sangat
kecil penyebab pembusukan
adalah ....
a. Bakteri dan jamur
b. Jamur dan kuman
c. Plankton dan kuman
d. Plankton dan jamur
11. Proses penghancuran bahan,
baik yang berasal dari makhluk
hidup atau makluk tak hidup
yang disebabkan oleh
mikroorganisme maupun
organisme disebut ....
a. Perkaratan
b. Pembusukan
c. Pelapukan
d. Pengikisan
12. Pelapukan kayu dapat
menyebabkan ....
a. Permukaan kayu menjadi
mengkilap
b. Kayu menjadi lebih kuat
c. Kayu menjadi lebih keras
d. Kayu semakin keropos
13. Pelapukan dibedakan menjadi
tiga jenis, kecuali ....
a. Pelapukan biologi
b. Pelapukan fisika
c. Pelapukan kimia
d. Pelapukan geografi
14. Cara mencegah pelapukan pada
kayu adalah ....
a. Dipanaskan
b. Direndam di air
c. Diberi cairan plitur
d. Didiamkan
15. Pakaian akan mudah lapuk jika
didalam lemari keadaannya ....
116
a. Wangi
b. Kering
c. Lembab
d. Bersih
16. Batang kayu yang mati dan
sudah tersimpan lama akan
melapuk, hal ini disebabkan oleh
....
a. Udara kering
b. Semut
c. Manusia
d. Jamur
17. Pelapukan yang disebabkan oleh
makhluk hidup adalah ....
a. Pelapukan fisika
b. Pelapukan kimia
c. Pelapukan Biologi
d. Pelapukan Mekanik
18. Pelapukan Fisika disebut juga
pelapukan ....
a. Mekanik
b. Pelapukan karena perbedaan
suhu
c. Pelapukan pada batuan
karena hujan asam
d. Pelapukan oleh tumbuhan
dan hewan
19. Pelapukan yang disebabkan oleh
hujan asam adalah ....
a. Pelapukan Kimiawi
b. Pelapukan Biologi
c. Pelapukan Fisika
d. a, b, c, d benar semua
20. Pelapukan yang disebabkan oleh
angin, air, dan cahaya matahari
....
a. Pelapukan Kimia
b. Pelapuka Fisika
c. Pelapukan Biologi
d. PelapukanGeografi
117
Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus II
1.C 11.C
2.D 12.D
3.A 13.D
4.A 14.C
5.B 15.C
6.D 16.A
7.B 17.C
8.A 18.D
9.C 19.A
10.A 20.B
118
Pembusukan
Pembusukan adalah proses perubahan benda yang berasal dari makhluk
hidup akibat bakteri atau jamur sehingga rusak dan berbau. Pembusukan
umumnya terjadi pada bahan makanan. Pada buah yang busuk kadang-kadang
tumbuh jamur, rasanya berubah, lembek, dan kadang-kadang ada ulat. Selain pada
buah-buahan, pembusukan dapat pula terjadi pada sayuran, kue, telur, susu, dan
nasi. Pembusukan pada susu dan nasi disebut basi, pada kue atau roti disebut
berjamur..
Penyebab pembusukan adalah karena adanya makhluk hidup yang
berukuran sangat kecil,seperti bakteri dan jamur. Jamur merupakan penyebab
yang utama dari pembusukan. Jamur akan mudah berkembang pada keadaan
lingkungan yang lembab. Jika kondisi lingkungan lembap dan banyak air, jamur
akan tumbuh dengan subur. Selain itu, jamur tumbuh dengan pesat di tempat yang
memiliki suhu yang hangat, tidak terlalu dingin. Dengan kondisi demikian, akan
mempercepat pembusukan. Kandungan air yang terlalu banyak dalam bahan
makanan menyebabkan pembusukan lebih mudah terjadi. Jamur dan bakteri
penyebab pembusukan akan tumbuh berkembang dengan cepat jika banyak udara.
Bahan makanan yang akan dikonsumsi, baik itu sayuran, buah-buahan,
lauk-pauk dapat dihambat proses pembusukannya.Caranya dengan menyimpan
bahan-bahan makanan tersebut di dalam lemari es (kulkas) sehingga
mikroorganisme tidak dapat berkembang. Lemari es/kulkas memiliki suhu yang
sangat rendah, di bawah 0°C. Dengan kondisi yang sangat tersebut, akan
menghambat pertumbuhan jamur. Bahkan mematikan jamur dan bakteri yang ada
dalam makanan. Pemberian bahan pengawet untuk mengawetkan makanan.
Manusia sering menggunakan berbagai bahan pengawet baik yang alami maupun
yang buatan. Contoh bahan pengawet alami adalah gula dan garam. Penambahan
gula dan garam pada makanan akan mengeluarkan kadar air dari makanan
tersebut. Kita dapat melihat contoh penerapannya pada nelayan yang membuat
ikan asin. Nelayan menaburi garam di atas ikan supaya kandungan air dalam ikan
keluar dan cepat kering.
Cara tradisional yang dapat dilakukan untuk mencegah pembusukan
adalah sebagai berikut. Pengeringan, contohnya pembuatan selai pisang, ikan asin
dijemur atau dilakukan pengasapan. Penambahan gula, contohnya pembuatan
manisan buah-buahan. Contoh lain pencegah pembusukan yaitu dengan
menyimpan makanan dalam kemasan atau tempat kedap udara. Susu yang dijual
dalam kemasan kotak kertas akan lebih tahan lama dibandingkan susu yang di
kemas dalam plastik biasa. Hal ini terjadi karena kotak kertas dibuat sedemikian
rupa sehingga udara dari luar tidak dapat masuk ke dalam kotak minuman.
Kondisi lingkungan yang hampa udara menyebabkan jamur dan bateri tidak dapat
hidup
119
Pelapukan
Pelapukan adalah proses yang berhubungan dengan penghancuran bahan,
baik berasal dari makhluk hidup maupun makhluk tidak hidup. Hal itu dapat
disebabkan oleh organisme maupun anorganisme. Waktu yang diperlukan untuk
proses pelapukan itu sangat lama. Pernahkah kamu melihat kursi kayu di taman?
Apabila dibiarkan lama dan kehujanan, kayunya akan basah dan rapuh. Kayu
kursi menjadi lapuk. Dinding rumah yang kurang semennya dan tempatnya
lembap, sering terlihat berjamur dan mudah mengelupas. Cuaca panas dan hujan
mengakibatkan bahan-bahan dari kayu dapat berubah. Benda yang mengalami
pelapukan umumnya karena terkena air dan jamur pada waktu yang lama.
Pelapukan pada benda dapat dicegah dengan berbagai cara. Benda-benda dari
kayu dicat atau dipelitur (di pernis). Benda-benda dari bahan kulit seperti sepatu
dan tas dicat atau disimpan di tempat yang tidak lembap dan dalam keadaan
kering. Dengan cara tersebut dapat menutupi celah-celah yang terdapat dalam
kayu. Beberapa pengusaha kayu merendam kayu dalam lumpur agar menutup
pori-pori dalam kayu.Pelapukan dibedakan menjadi 3 yaitu ;
1. Pelapukan Biologis
Pelapukan biologis disebabkan oleh aktivitas organisme, yaitu jamur dan jasad
renik lainnya. Contohnya, kayu yang tadinya keras, lama-kelamaan akan hancur
dimakan rayap. Untuk menghindarinya, kayu tersebut harus dicat terlebih dahulu.
2. Pelapukan Mekanik / Fisik
Pelapukan mekanik terjadi akibat suhu, tekanan, angin, dan air. Pelapukan
mekanik dapat berlangsung lama atau sebentar. Contohnya, kamu pasti pernah
melihat batuan yang ketika dipegang dan ditekan sedikit akan hancur. Batuan
tersebut sudah mengalami proses pelapukan yang sangat lama akibat terkena air,
perubahan, suhu, dan tekanan.
3. Pelapukan kimia
Pelapukan ini disertai perubahan susunan zat pembentuk benda. Contohnya,
pelapukan batuan akibat hujan asam.
120
Lampiran 3 Lembar Observasi
LEMBAR OBSERVASI
Lembar Observasi Kegiatan Guru Dalam Pembelajaran Dengan Menerapkan
Model Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team
No Aspek yang diobservasi Ya Tidak
1 Membuka Pelajaran V
2 Melakukan Apersepsi V
3 Menyampaikan Tujuan Pembelajaran -
4 Memberikan pertanyaan terbuka tentang materi -
5 Meminta siswa menyusun pendapat atau gagasan -
6 Melakukan tanya jawab untuk menggali gagasan V
7 Membagi siswa dalam kelompok V
8 Menyiapkan alat dan bahan untuk percobaan V
9 Membagi lembar kerja siswa V
10 Membimbing diskusi keompok V
11 Membimbing siswa menyampaikan hasil kerja
kelompoknya
V
12 Menyampaikan penjelasan kepada siswa mengenai
langkah-langkah pembelajaran aktif quiz team dan
melakukan penskoran akhir
V
13 Menyimpulkan materi pelajaran V
14 Melakukan evaluasi V
15 Melakukan refleksi V
121
LEMBAR OBSERVASI
Lembar Observasi Kegiatan Siswa Dalam Pembelajaran Dengan Menerapkan
Model Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team
No Aspek yang diamati Ya Tidak
1 Siswa menyusun gagasan ataua pendapatnya V
2 Siswa mengambil alat dan bahan untuk percobaan V
3 Siswa mengamati alat dan bahan percobaan -
4 Siswa memperhatikan langkah-langkah percobaan
melalui lembar kerja siswa
-
5 Partisipasi siswa dalam menjawan pertanyaan ketika
diskusi kelompok
-
6 Keberanian siswa dalam mengugkapkan pendapat pada
kelompok
-
7 Siswa melakukan percobaan berdasarkan lembar kerja
siswa
V
8 Siswa mengerjakan lembar kerja siswa V
9 Siswa sungguh-sungguh dalam menyelesaikan percobaan V
10 Siswa berani menyampaikan hasil temuan V
11 Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai
langkah-langkah pembelajaran aktif tipe quiz team
V
12 Siswa aktif menjawab pertanyaan dengan cepat dan tepat -
13 Siswa membuat rangkuman atau kesimpulan -
14 Menyelesaikan evaluasi dengan baik dan tepat waktu -
15 Menanyakan hal-hal yang belum diketahui -
122
LEMBAR OBSERVASI
Lembar Observasi Kegiatan Guru Dalam Pembelajaran Dengan Menerapkan
Model Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team Siklus II
No Aspek yang diobservasi Ya Tidak
1 Membuka Pelajaran V
2 Melakukan Apersepsi V
3 Menyampaikan Tujuan Pembelajaran V
4 Memberikan pertanyaan terbuka tentang materi V
5 Meminta siswa menyusun pendapat atau gagasan V
6 Melakukan tanya jawab untuk menggali gagasan V
7 Membagi siswa dalam kelompok V
8 Menyiapkan alat dan bahan untuk percobaan V
9 Membagi lembar kerja siswa V
10 Membimbing diskusi keompok V
11 Membimbing siswa menyampaikan hasil kerja
kelompoknya
V
12 Menyampaikan penjelasan kepada siswa mengenai
langkah-langkah pembelajaran aktif quiz team dan
melakukan penskoran akhir
V
13 Menyimpulkan materi pelajaran -
14 Melakukan evaluasi V
15 Melakukan refleksi -
123
LEMBAR OBSERVASI
Lembar Observasi Kegiatan Siswa Dalam Pembelajaran Dengan Menerapkan
Model Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team
No Aspek yang diamati Ya Tidak
1 Siswa menyusun gagasan atau pendapatnya V
2 Siswa mengambil alat dan bahan untuk percobaan V
3 Siswa mengamati alat dan bahan percobaan V
4 Siswa memperhatikan langkah-langkah percobaan
melalui lembar kerja siswa
V
5 Partisipasi siswa dalam menjawan pertanyaan ketika
diskusi kelompok
V
6 Keberanian siswa dalam mengugkapkan pendapat pada
kelompok
V
7 Siswa melakukan percobaan berdasarkan lembar kerja
siswa
V
8 Siswa mengerjakan lembar kerja siswa V
9 Siswa sungguh-sungguh dalam menyelesaikan percobaan V
10 Siswa berani menyampaikan hasil temuan V
11 Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai
langkah-langkah pembelajaran aktif tipe quiz team
V
12 Siswa aktif menjawab pertanyaan dengan cepat dan tepat V
13 Siswa membuat rangkuman atau kesimpulan V
14 Menyelesaikan evaluasi dengan baik dan tepat waktu V
15 Menanyakan hal-hal yang belum diketahui -
124
Lampiran 4
Output Hasil Data Uji Validitas dan Reliabilitas Siklus I
Analisis 1
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 33 100.0
Excludeda 0 .0
Total 33 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.837 25
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
VAR00001 15.0909 28.460 .051 .844
VAR00002 14.9091 26.835 .402 .830
VAR00003 14.8788 26.547 .482 .827
VAR00004 15.1212 26.610 .407 .830
VAR00005 14.9697 26.280 .495 .826
VAR00006 15.0909 25.210 .692 .818
VAR00007 14.8788 26.297 .538 .825
VAR00008 15.0909 28.460 .051 .844
VAR00009 14.9697 26.843 .378 .831
VAR00010 14.9697 26.530 .443 .828
VAR00011 14.9091 27.585 .243 .836
VAR00012 14.9394 25.684 .635 .821
VAR00013 15.1515 28.383 .066 .843
125
VAR00014 14.9697 26.780 .391 .830
VAR00015 15.0000 26.688 .402 .830
VAR00016 15.0000 29.313 -.105 .849
VAR00017 15.0303 25.718 .595 .822
VAR00018 14.8788 26.297 .538 .825
VAR00019 14.9394 25.684 .635 .821
VAR00020 14.7273 27.642 .357 .832
VAR00021 15.0909 28.648 .017 .845
VAR00022 14.9394 27.496 .253 .836
VAR00023 15.1818 25.778 .582 .823
VAR00024 14.7273 27.642 .357 .832
VAR00025 15.0909 25.210 .692 .818
Output Hasil Data Uji Validitas dan Reliabilitas Siklus II
Analisis 1
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 33 100.0
Excludeda 0 .0
Total 33 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.821 25
126
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
VAR00001 14.6667 24.792 .567 .805
VAR00002 14.6364 25.801 .363 .814
VAR00003 14.7576 26.752 .165 .823
VAR00004 14.4848 26.758 .207 .820
VAR00005 14.7576 24.439 .634 .802
VAR00006 14.7273 27.142 .090 .826
VAR00007 14.6667 24.729 .580 .804
VAR00008 14.5152 24.633 .677 .801
VAR00009 14.6667 24.792 .567 .805
VAR00010 14.5152 24.883 .618 .804
VAR00011 14.7576 27.814 -.036 .831
VAR00012 14.6970 25.718 .371 .814
VAR00013 14.6061 25.559 .421 .812
VAR00014 14.5152 24.883 .618 .804
VAR00015 14.5455 26.068 .334 .815
VAR00016 14.6364 26.176 .286 .817
VAR00017 14.7273 27.767 -.028 .831
VAR00018 14.5758 26.189 .298 .817
VAR00019 14.6061 26.059 .317 .816
VAR00020 14.5152 24.633 .677 .801
VAR00021 14.5152 25.758 .417 .812
VAR00022 14.7273 25.642 .385 .813
VAR00023 14.7273 25.642 .385 .813
VAR00024 14.5455 25.756 .402 .813
VAR00025 14.7273 28.705 -.200 .838
127
Output Hasil Data Uji Validitas dan Reliabilitas Siklus I
Analisis 2
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 33 100.0
Excludeda 0 .0
Total 33 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Hasil Uji Reliabilitas Siklus I
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001 11.9394 27.621 .280 .888
VAR00002 12.2121 25.797 .589 .879
VAR00003 11.9697 26.030 .619 .878
VAR00004 12.1212 25.485 .662 .877
VAR00005 12.1212 25.610 .636 .877
VAR00006 12.0606 26.371 .495 .882
VAR00007 12.0909 26.335 .493 .882
VAR00008 11.8788 26.860 .512 .882
VAR00009 11.9697 27.218 .354 .886
VAR00010 12.0000 27.375 .307 .888
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.887 20
128
VAR00011 12.0606 27.059 .353 .887
VAR00012 12.1212 25.610 .636 .877
VAR00013 12.2121 26.735 .400 .885
VAR00014 11.9394 27.121 .393 .885
VAR00015 12.2121 26.297 .488 .882
VAR00016 12.0000 27.062 .373 .886
VAR00017 12.2121 25.797 .589 .879
VAR00018 12.0303 26.343 .513 .882
VAR00019 11.9697 26.030 .619 .878
VAR00020 12.1212 25.485 .662 .877
Output Hasil Data Uji Validitas dan Reliabilitas Siklus II
Analisis siklus II
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 33 100.0
Excludeda 0 .0
Total 33 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Hasil Uji Reliabilitas siklus II
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.878 20
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001 11.9697 25.593 .471 .872
129
VAR00002 11.8788 25.860 .435 .874
VAR00003 11.7879 25.235 .620 .868
VAR00004 11.8182 26.528 .314 .877
VAR00005 11.9091 26.148 .367 .876
VAR00006 11.8182 26.091 .409 .874
VAR00007 11.8485 26.258 .361 .876
VAR00008 11.8788 26.297 .344 .877
VAR00009 11.9394 25.059 .586 .868
VAR00010 11.7879 25.297 .606 .868
VAR00011 11.9394 24.996 .600 .868
VAR00012 11.7879 25.235 .620 .868
VAR00013 12.0000 25.937 .399 .875
VAR00014 11.7879 25.297 .606 .868
VAR00015 11.9697 25.593 .471 .872
VAR00016 12.0303 24.780 .637 .866
VAR00017 12.0000 25.937 .399 .875
VAR00018 11.9394 24.996 .600 .868
VAR00019 11.9091 26.023 .393 .875
VAR00020 11.7879 26.172 .406 .874
130
Lampiran 5 Surat Ijin Penelitian dari FKIP
131
Lampiran 6 Surat Ijin dari Sekolah
132
Lampiran 7
Surat Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
133
Lampiran 8 Dokumentasi kegiatan penelitian
Dokumentasi kegiatan penelitian
Guru menyiapkan siswa sebelum masuk
ke ruang kelas
Siswa mengamati perubahan pada lilin
bersama kelompoknya
Guru membimbing siswa melaporkan
hasil percobaan
Guru dan observer mengamati kegiatan
belajar mengajar
Siswa berdiskusi, membuat kuis
Siswa memperhatikan penjelasan guru
134
Lampiran 9
Guru membimbing siswa percobaan Siswa berdiskusi menjawab kuis
Siswa mengerjakan soal evaluasi Siswa aktif menyampaikan gagasannya
135
Lampiran 9 Nilai Pra Siklus, siklus I, siklus II
136
Lampiran 10 Uji Plagiarisme
Plagiarism Detector v. 986 – Originality Report:
Analyzed document: 29/01/2017 11.01.46