LAMPIRAN Intrepretasi Hasil Output Analisis Linear Berganda Untuk memperoleh gambaran interpretasi analisis, maka akan dilakukan pengujian dan analisis yang terdiri dari beberapa bagian yaitu uji asumsi multikolinearitas, uji asumsi heteroskedastisitas, uji asumsi autokolerasi,uji R-square, uji F dan uji signifikansi. 1. Uji Asumsi Multikolinearitas. Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas yaitu adanya hubungan linear antar variabel independen dalam model regresi. Untuk mendeteksi adanya multikolinearitas dilihat pada nilai : 1. Besaran VIF dan Tolerance 2. Besaran korelasi antar variabel independen - Cara mengatasi multiko dengan metode residual : Ambil nilai residualnya, yang kemudian digunakan untuk menggantikan salah satu dari variabel bebas yang memiliki multikolinearitas yang tinggi. Untuk mendeteksi adanya multikolinearitas dilihat pada nilai VIF dan Tolerance yang terdapat pada tabel dibawah ini: Collinearity Statistics Tolerance VIF 0,151 6,618 0,356 2,812 0,710 1,409 0,892 1,121 0,233 4,285 0,239 4,192 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa angka VIF ( Variance Inflaion Factor) berkisar antara 1-6 atau tidak melebihi angka 10 dan nilai Tolerance > 0,10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadinya multikolienearitas atau tidak terjadinya kemiripan dan tidak terdapatnya kolerasi antara variabel-variabel independent.
15
Embed
LAMPIRAN Intrepretasi Hasil Output Analisis Linear ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9088/8/T1_522010008...- Cara mengatasi multiko dengan metode residual : ... Berdasarkan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAMPIRAN
Intrepretasi Hasil Output Analisis Linear Berganda
Untuk memperoleh gambaran interpretasi analisis, maka akan dilakukan pengujian dan
analisis yang terdiri dari beberapa bagian yaitu uji asumsi multikolinearitas, uji asumsi
heteroskedastisitas, uji asumsi autokolerasi,uji R-square, uji F dan uji signifikansi.
1. Uji Asumsi Multikolinearitas.
Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan
asumsi klasik multikolinearitas yaitu adanya hubungan linear antar variabel independen dalam
model regresi.
Untuk mendeteksi adanya multikolinearitas dilihat pada nilai :
1. Besaran VIF dan Tolerance
2. Besaran korelasi antar variabel independen
- Cara mengatasi multiko dengan metode residual :
Ambil nilai residualnya, yang kemudian digunakan untuk menggantikan salah satu dari
variabel bebas yang memiliki multikolinearitas yang tinggi.
Untuk mendeteksi adanya multikolinearitas dilihat pada nilai VIF dan Tolerance yang
terdapat pada tabel dibawah ini:
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
0,151 6,618
0,356 2,812
0,710 1,409
0,892 1,121
0,233 4,285
0,239 4,192
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa angka VIF ( Variance Inflaion Factor)
berkisar antara 1-6 atau tidak melebihi angka 10 dan nilai Tolerance > 0,10. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa tidak terjadinya multikolienearitas atau tidak terjadinya kemiripan
dan tidak terdapatnya kolerasi antara variabel-variabel independent.
2. Uji Asumsi Heteroskedastisitas.
Uji asumsi heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas yaitu adanya ketidaksamaan varian dari
residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Untuk mengetahui ada tidaknya
heteroskedostisitas dalam model regresi dapat dilihat pada tabel scatterplot berikut:
Berdasarkan tabel scatterplot diatas dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
Heteroskedastisitas atau tidak terdapatnya perbedaan variance residual suatu periode
pengamatan ke periode pengamatan lain. Hal ini dapat dilihat dari penyebaran titik- titik
sebagai berikut:
1. Titik- titik pada tabel menyebar secara menyeluruh dari atas dan dibawah.
2. Titik-titik data tidak mengumpul diatas atau dibawah saja.
3. Penyebaran titik-titik data tidak berpola.
3. Uji Asumsi Autokolerasi.
Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi
klasik autokorelasi yaitu korelasi yang terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan
pengamatan lain pada model regresi. Cara mengetahui adanya autokorelasi dengan uji Durbin
– Watson
d =
e = Y - nilai duga Y →memasukan nila X dalam persamaan regresinya
autokorelasi positif (0 < p < 1) : H0 diterima jika d > du, H0 ditolak jika d < d1
Autokorelasi negatif H0 diterima jika ( 4 – d ) > du, H0 ditolak jika (4 – 0 ) < d1. Adapun
tabel Durbin Watson sebagai berikut:
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .956a .913 .904 1263052.658 1.645
Berdasarkan tabel Durbin Watson dengan jumlah variabel (k) = 7 dan jumlah sampel
(n) = 60 maka diperoleh nilai dl dan du adalah 1,371 dan 1,508. Hasil pengolahan data
menunjukkan nilai Durbin Watson sebesar 1,645 dan nilai tersebut berada di antara du dan (4
– dU) atau 1,588 lebih besar dari 1.508 dan 1,645 lebih kecil dari 2,355 maka dapat
disimpulkan bahwa dalam model regresi linier Berganda tersebut tidak terdapat Autokorelasi
atau tidak terjadi korelasi diantara kesalahan penggangu.
4. Uji R-Square
Untuk memperkuat hasil analisis regresi berganda maka dilakukan analisis terhadap
Koefisien determinasi (R2) untuk menentukan kemampuan variabel bebas (Xi) dalam
menjelaskan variasi variabel terikat (Y). Nilai koefisien determinasi (R2) antara 0 dan 1. Nilai
R2 yang mendekati 1 berarti variabel bebas (Xi ) memiliki kemampuan menjelaskan variabel
terikat (Y) secara penuh atau mendekati sempurna.
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Change Statistics Durbin-
Watson Sig. F Change
1 .956a .913 .904 1263052.658 .000 1.645
Berdasarkan hasil analisis diatas, nilai koefisien determinasi Adjusted R square (R2-
Adjusted) sebesar .904. Hal ini menunjukkan bahwa 90,4 % variasi dari variabel pendapatan
petani tembakau dapat dijelaskan oleh variabel-variabel bebas yang meliputi: luas lahan (X1),
biaya sarana produksi (X2), tenaga kerja (X3), umur petani (X4), tingkat pendidikan (X5) dan
dummy cara penjualan (X6).
5. Uji F
Untuk menunjukan pengaruh nyata variabel bebas terhadap variabel terikat.
Dinyatakan dengan :
Jika F hitung > F tabel, maka H0 ditolak, artinya variabel bebas secara bersama-sama
berpengaruh nyata terhadap variabel tidak bebas.
Jika F hitung < F tabel, H0 diterima maka variabel bebas secara bersama-sama tidak
berpengaruh nyata terhadap variabel tidak bebas. Nilai F dapat dilihat pada tabel berikut:
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 8.916E14 6 1.486E14 93.147 .000a
Residual 8.455E13 53 1.595E12
Total 9.761E14 59
Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai F- Hitung 93.147 lebih besar dari nilai F-
Tabel sebesar 2,28 pada tingkat kepercayaan 95%. Hal ini berarti variabel bebas yaitu: luas
lahan (X1), biaya sarana produksi (X2), tenaga kerja (X3), umur petani (X4), tingkat pendidikan
(X5) dan cara penjualan (X6) secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap variabel tidak
bebas yaitu pendapatan petani tembakau (Y) pada tingkat kepercayaan 95%.
6. Uji Signifikansi
Untuk memperoleh gambaran tentang pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak
bebas secara individual akan dilakukan uji signifikansi dengan menggunakan tabel berikut ini:
g. lain lain:.................................................................................................................................
II. DATA PENELITIAN
1. luas lahan yang diusahakan untuk tanaman tembakau : ....................Hektar/ ..........................M2
2. informasi lain :............................................................................................................................ ......................................................
Status penguasaan lahan
No Status Luas (M2) Harga Sewa (Rp) Keterangan
1 Milik
2 Sewa
3 Sakap
4 Pinjam
5 Lain-lain
3. Penggunaan faktor-faktor produksi tembakau pada musim tanam: bulan ..............s/d.............. tahun..................................................
No Faktor produksi Kepemilikan Jumlah
Penggunaan
Harga per satuan
( Rp
Keterangan
Beli Milik
Sendiri
1 Bibit ( jumlah)
2 Jenis pupuk
a. Pupuk
Urea ( Kg)
b. Pupuk
TSP ( Kg )
c. Pupuk
Kandang (
Kuintal)
3 Pestisida ( liter)
Keterangan: varietas bibit, asal bibit, jenis pupuk dan pestisida,
4. Penggunaan Tenaga Kerja.
a. Tenaga kerja dalam keluarga
No Nama kegiatan Tenaga Kerja dalam Keluarga
Pria Wanita
O HK W U O HK W U
1 Pengolahan tanah
2 Penanaman
3 Pemeliharaan
4 Panen
5 Pasca panen
b. Tenaga kerja luar keluarga
No Nama kegiatan Tenaga Kerja luar Keluarga Keterangan
Pria Wanita
O HK W U O HK W U
1 Pengolahan tanah
2 Penanaman
3 Pemeliharaan
4 Panen
5 Pasca panen
Keterangan: O = Jumlah Orang HK = Jumlah hari kerja
W = Jumlah jam kerja U = Upah orang/hari
Keterangan : jenis kelamin, waktu kerja ( jam kerja), sistem pengupahan ( harian/ borongan), asal tenaga kerja.
5. Pengalaman
a) Lama bertani tembakau : ............................................................................................................................. .......................................
b) Jenis pelatihan yang pernah diikuti dalam 5 tahun terakhir :
a. Topik : .............................................................................................................................................. ............................
b. Topik : ..........................................................................................................................................................................
c. Topik : ..........................................................................................................................................................................
c) Jenis penyuluhan yang pernah diikuti dalam 5 tahun terakhir
d. Topik : ..........................................................................................................................................................................
e. Topik : .............................................................................................................................. ............................................
f. Topik : ..........................................................................................................................................................................
d) Manfaat yang diperoleh dari pelatihan dan penyuluhan yang diikuti : .................................................................................................
e) Jenis pelatihan atau penyuluhan yang diinginkan kedepan untuk menambah pengetahuan usahatani khususnya tembakau :............
f) Penghargaan yang pernah diperoleh dalam bidang pertanian: ..............................................................................................................
g) Nama kelompok tani yang diikuti: ........................................................................................................................................................
h) Berapa lama mengikuti kelompoktani tersebut: ............................................................................................................................. ......
i) Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh kelompoktani:........................................................................................................................
6. Tingkat Pendidikan
a) Pendidikan terakhir : a) SD b) SMP c) SMA d) Diploma e) Sarjana ( S1, S2, S3 )
a) Bagaimana cara penjualan hasil produksi yang siap dijual?
b) Dari mana asal pembeli atau pemesan hasil produksi?
c) Sistem pembayaran dalam proses pemasaran : a) Cash b) Non Cash c) lain lain (.................)
7. Produksi dan Sistem Penjualan
d) Jumlah produksi : .............. TON
e) Di jual dalam bentuk: a. Basah b. Kering c. Bentuk lain(...........)
F) informasi lain berkenaan dengan pendapatan petani tembakau:....................................................................................................