24 LAMPIRAN A1 BADAN KOORDINASI ENERGI NASIONAL (BAKOREN) • Dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden No 46/1980 sebagaimana telah tiga kali diubah, terakhir dengan Keputusan Presiden No 23/2000 • Tugas pokok: – Merumuskan kebijakan Pemerintah dibidang pengembangan dan pemanfaatan energi secara terpadu – Merumuskan program pengembangan dan pemanfaatan energi secara nasional – Mengkoordinasikan pelaksanaan program dan kebijaksanaan dibidang energi oleh instansi yang bersangkutan • Kewenangan dan tanggung jawab: – Menyusun dan mempersiapkan rancangan prioritas pengembangan dan penggunaan sumber daya energi nasional sesuai dengan kemampuan penyediaan permodalan, tenaga kerja, keahlian, dan faktor-faktor lainnya – Menyiapkan penyusunan peraturan perundang-undangan bidang energi – Mempersiapkan pedoman pengawasan dan pembinaan atas pelaksanaan program pengembangan dan penggunaan sumber energi – Mengadakan pengkajian tentang penelitian dan pengembangan sumber-sumber energi – Mengkoordinasikan penyelenggaraan kerjasama antara lembaga-lembaga penelitian dan pengembangan energi di dalam dan luar negeri • Keanggotaan: – Ketua merangkap anggota : Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral – Anggota: • Menteri Perindustrian • Menteri Perhubungan • Menteri Keuangan • Menteri Negara Lingkungan Hidup • Menteri Negara Riset dan Teknologi • Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional • Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional – Sekretaris merangkap anggota : • Sekretaris I : Direktur Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi • Sekretaris II : Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi
27
Embed
LAMPIRAN A1 - Universitas Hasanuddin REK... · VS INTENSITAS ENERGI. Fossiel Energy ... FLORES SUMBA TIMOR Duyong West Natuna Mogpu Dumai Batam Guntong MADURA LAMPIRAN G1. KILANG
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
24
LAMPIRAN A1BADAN KOORDINASI ENERGI NASIONAL
(BAKOREN)• Dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden No 46/1980 sebagaimana telah tiga kali diubah, terakhir dengan Keputusan Presiden No
23/2000• Tugas pokok:
– Merumuskan kebijakan Pemerintah dibidang pengembangan dan pemanfaatan energi secara terpadu– Merumuskan program pengembangan dan pemanfaatan energi secara nasional– Mengkoordinasikan pelaksanaan program dan kebijaksanaan dibidang energi oleh instansi yang bersangkutan
• Kewenangan dan tanggung jawab:– Menyusun dan mempersiapkan rancangan prioritas pengembangan dan penggunaan sumber daya energi nasional sesuai
dengan kemampuan penyediaan permodalan, tenaga kerja, keahlian, dan faktor-faktor lainnya– Menyiapkan penyusunan peraturan perundang-undangan bidang energi– Mempersiapkan pedoman pengawasan dan pembinaan atas pelaksanaan program pengembangan dan penggunaan sumber
energi– Mengadakan pengkajian tentang penelitian dan pengembangan sumber-sumber energi– Mengkoordinasikan penyelenggaraan kerjasama antara lembaga-lembaga penelitian dan pengembangan energi di dalam dan
luar negeri• Keanggotaan:
– Ketua merangkap anggota : Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral– Anggota:
• Menteri Perindustrian• Menteri Perhubungan• Menteri Keuangan• Menteri Negara Lingkungan Hidup• Menteri Negara Riset dan Teknologi• Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional• Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional
– Sekretaris merangkap anggota :• Sekretaris I : Direktur Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi• Sekretaris II : Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi
26
LAMPIRAN B1 POTENSI ENERGI NASIONAL 2004
147130 juta ton19,3 miliar ton57 miliar tonBatubara
613,0 TSCF182 TSCF384,7 TSCFGas
18500 juta barel9 miliar barel86,9 miliar barelMinyak
4.200,00 MW6.851,00 GWh75,67 GW845,00 juta BOETenaga Air
800,00 MW2.593,50 GWh27,00 GW219,00 juta BOEPanas Bumi
84,00 MW458,75 MW458,75 MWMini/Micro hydro
KAPASITAS TERPASANGPEMANFAATAN SETARASUMBER DAYA
ENERGINON FOSIL
0,50 MW9,29 GWTenaga Angin
* Hanya di Daerah Kalan - Kalbar
30
LAMPIRAN E1 NERACA ENERGI
MINYAK BUMI TAHUN 2004 (DALAM RIBU BAREL PER HARI)
PRODUKSI
1125
EKSPOR
514
PASOKAN DALAM NEGERI
611
IMPOR
487
GAS BUMI TAHUN 2004 (DALAM BSCF PER HARI)
PRODUKSI
8.35
EKSPOR
4.88
DOMESTIK
3.47
BATUBARA TAHUN 2004 (DALAM JUTA TON PER TAHUN)
PRODUKSI
131,72
EKSPOR
92,50
DOMESTIK
32,91
29
LAMPIRAN D PERANAN BBM MASIH 63 % DALAM PEMAKAIAN
ENERGI FINAL NASIONAL - 2003
Batubara8%
Listrik10%
LPG2%Gas
17%
BBM63%
32
APBN *)(Rp. Triliun)
Perkiraan Realisasi **) (Rp. Triliun)
Perubahan(Rp. Triliun)
US$ 24/barel US$ 35/barel
Penerimaan 60,7 103,5 42,8 (+42,8)
-41,1 (-20,80)
-6,5 (-6,5)
-4,8 (+15,56)Total Perubahan
Subsidi BBM 19,0 60,1 (39,80)
Bagi Hasil Migas 9,3 15,8
LAMPIRAN FKETERGANTUNGAN APBN TERHADAP MIGAS
(APBN 2005)
*) Kurs : Rp. 8.600/US$; Produksi : 1,125 juta barel/hari**) Kurs : Rp. 8.900/US$; Produksi : 1,125 juta barel/hariVolume : 59,63 juta KL( ) : Setelah diberlakukan Perpres No. 22/2005 tanggal 28 Februari 2005
TABEL 37KONSUMSI ENERGI PERKAPITA
PER CAPITA OF ENERGY CONSUMPTION (SBM/BOE)
JUMLAH KONSUMSI ENERGI KONSUMSI ENERGI TAHUN PENDUDUK ENERGY PERKAPITA YEAR NUMBER OF CONSUMPTION ENERGY CONSUMPTION
LAMPIRAN G3. PEMBANGKIT DAN TRANSMISI UTAMA LISTRIK
TOTALCAPACITY24,000 MW
Total Jawa Bali : 18,500 MW
Total Sumatera : 3,200 MWTotal Kalimantan : 800 MW
Total Sulawesi : 650 MW
Existing Transmission
Planned Transmission
Power Plant
Jayapura
Merauke
50
LAMPIRAN P1ROADMAP PENGEMBANGAN PANAS BUMI 2004-2025
2004 2008 2012 2016 2020 2025
807 MW (produksi)
6000 MW4600 MW2000 MW 3442 MW 9500 MW(target)
1158 MW WKP yang ada
+ WKP baru
1400 MW WKP baru
3500 MW WKP baru
1193 MW WKP yang ada
1442 MW WKP yang ada
TABEL 9PRODUKSI TENAGA LISTRIK PLN PER JENIS PEMBANGKIT DAN PER WILAYAH 2003PLN'S ELECTRICITY PRODUCTION BY TYPE OF POWER PLANT AND BY REGION 2003
(MWh)
P L T A P L T P PLTU-M PLTU-GA PLTU-B P L T D PLTG-M PLTG-G PLTGU-M PLTGU-GNO. WILAYAH /PROPINSI REGION/PROVINCE HYDRO GEOTHER- STEAM STEAM STEAM DIESEL GAS NATURAL COMBINED COMBINEDNr. PP MAL PP OIL PP NATURAL COAL PP PP TURBINE GAS TURBINE CYCLE CYCLE
GAS PP PP PP
1. NANGGROE ACEH DARUSSALAM Nanggroe Aceh Darussalam 1.147 220.260 221.407
2. SUMATERA UTARA North Sumatera 928 928
3. SUMATERA BARAT West Sumatera 63 72.759 72.822
4. R I A U Riau 574.366 574.366
5. SUMATERA SELATAN, JAMBI, & BENGKULU (S2JB) South Sumatera, Jambi and Bengkulu 143.745 143.745
1) Perhitungan BPP per jenis BBM menggunakan metode pendekatan Specific Gravity (SG); belum termasuk PPN 10% dan (PBBKB 5% untuk Premium dan Solar Transportasi);
2) Ditetapkan berdasarkan Peraturan Presiden No.22 Tahun 2005, untuk minyak bakar mengikuti harga terendah dan tertinggi3) Harga Patokan = (MOPS+15%) + PPN 10% + (PBBKB 5% untuk Premium dan Solar Transportasi)4) Harga rata-rataHarga Terendah menggunakan ICP US$ 30/Bbl dan Harga Tertinggi US$ 40/BblNilai Tukar = Rp. 8.900,-/US$
46
LAMPIRAN MPENURUNAN SUBSIDI BBM (2000-2005)
*) Target; Untuk APBN-P, asumsi : volume BBM 59,63 juta KL, harga minyak mentah US$ 36/bbl, kurs Rp.8.900/US$**) UU APBN 2005 dengan asumsi : volume BBM 59,63 juta KL, harga minyak mentah US$ 24/bbl, kurs Rp.8.600/US$
M. Tanah- Rumah Tangga R R R R R R Rumah Tangga, Usaha Kecil,
komersial, nelayan tradisional
1
- Industri R R R R NR NR Industri
NR
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
NR
NR
NR
R
NR
NR
NR
NR
NR
Angk. Pribadi, Angk. Umum, Motor/Ojek
Angk. Pribadi, Angk. Umum, Angk. Laut, Kapal Penangkap ikan,
- Industri R R NR Industri, PLN, Pertambangan
Industri, PLN, Angk. Laut DomestikKapal Berbendera Asing, Kapal
Tujuan Luar Negeri, Pertambangan
Industri, PLN, Angk. Laut DomestikKapal Berbendera Asing, Kapal
Tujuan Luar Negeri, Pertambangan
Industri Penerbangan
7 Avgas NR NR NR Industri Penerbangan
2 Premium R R SR/NR
M. Solar- Transportasi R R R
4 M. Diesel SR NR NR
5 M. Bakar NR NR NR
6 Avtur NR NR NR
3
R = Regulated : Harga ditetapkan Pemerintah (masih mengandung subsidi harga)SR = Semi Regulated : Harga menuju kepada harga keekonomian (masih mengandung subsidi harga)NR = Non Regulated : Harga Patokan (sudah tidak mengandung subsidi harga)Kategori BBM (Tahap II) : Premium, M.Tanah, M.Solar, M.Diesel, M.BakarKategori Non BBM (Tahap III) : M. Bakar, Avtur, Avgas, LPG, Pelumas, Aspal, Parasilin, dll
LAMPIRAN Q1KEBIJAKAN SUBSIDI HARGA BBM
47
LAMPIRAN N1SASARAN ENERGI MIX NASIONAL 2025
ENERGI MIX NASIONAL TAHUN 2025(SKENARIO BaU)
Minyak bumi41.7%
Gas bumi20.6%
Batubara34.6%
PLTA1.9%
Panas bumi1.1%
PLTMH0.1%
ENERGI MIX NASIONAL TAHUN 2025(SKENARIO OPTIMALISASI)
PLTMH 0.216%
Biofuel 1.335%
Tenaga surya 0.020%
Tenaga angin 0.028%
Fuel cell 0.000%
Biomassa 0.766%
Nuklir 1.993%
Gas bumi 30.6%
Minyak bumi 26.2%
Other 4.4%
Panas bumi 3.8%
PLTA 2.4%
Batubara 32.7%
OPTIMALISASIPENGELOLAAN
ENERGI
ENERGI (PRIMER) MIX NASIONAL TAHUN 2003
Minyak bumi54.4%
Gas bumi26.5%
Batubara14.1%
PLTA3.4%
Panas bumi1.4%
EBT Lainnya0.2%
57
LAMPIRAN P4.3 ROADMAP BIO OIL
Technology
Sosialisasi danPenggunaan Bio Oil di di
Jawa Barat ( 2%)
Bio Oil(Crude)
Penambahan Solvent
TeknologiPirolisaCepat
EmulsifikasiModel
ReaktorPirolisa Cepat
Produksi bio oil untuk keperluan panasdengan teknologi pirolisa cepat skala