Top Banner
Bahan Bacaan 1 MFC. Doc.6.2013 Lampiran 1 SEJARAH KOPERASI Bahan Bacaan Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pada pertengahan abad ke-18 telah mengubah wajah dunia. Berbagai penemuan di bidang teknologi ( revolusi industri ) melahirkan tata dunia ekonomi baru. Tatanan dunia ekonomi menjajdi terpusat pada keuntungan perseorangan, yaitu kaum pemilik modal (kapitalisme). Kaum kapitalis atau pemilik modal memanfaatkan penemuan baru tersebut dengan sebaik-baiknya untuk memperkaya dirinya dan memperkuat kedudukan ekonominya. Hasrat serakah ini melahirkan persaingan bebas yang tidak terbatas. Sistem ekonomi kapitalis / liberal memberikan keuntungan yang sebesar-besarnya kepada pemilik modal dan melahirkan kemelaratan dan kemiskinan bagi masyarakat ekonomi lemah. Dalam kemiskinan dan kemelaratan ini, muncul kesadaran masyarakat untuk memperbaiki nasibnya sendiri dengan mendirikan koperasi. Gerakan koperasi digagas oleh Robert Owen (1771 1858 ), yang menerapkannya pertama kali pada usaha pemintalan kapas di New Lanark , Skotlandia . Gerakan koperasi ini dikembangkan lebih lanjut oleh William King (1786 1865 ) dengan mendirikan toko koperasi di Brighton , Inggris . Pada 1 Mei 1828 , King menerbitkan publikasi bulanan yang bernama The Cooperator, yang berisi berbagai gagasan dan saran-saran praktis tentang mengelola toko dengan menggunakan prinsip koperasi. Pada tahun 1844 lahirlah koperasi pertama di Inggris yang terkenal dengan nama Koperasi Rochdale di bawah pimpinan Charles Howart. Di Jerman, Frederich Willhelm Raiffeisen dan Hermann Schulze memelopori Koperasi Simpan Pinjam. Di Perancis, muncul tokoh-tokoh kperasi seperti Charles Fourier, Louis Blance, dan Ferdinand Lassalle. Demikian pula di Denmark. Denmark menjadi Negara yang paling berhasil di dunia dalam mengembangkan ekonominya melalui koperasi. Para perintis Rochdale Gerakan Koperasi yang pertama bermula sebelum Revolusi Industri di United Kingdom pada awal abad ke-19. Dipelopori oleh sekumpulan pekerja miskin bangsa Inggris yang tersiksa akibat :
22

Lampiran 1 SEJARAH KOPERASI Bahan Bacaan · Lampiran 1 SEJARAH KOPERASI Bahan Bacaan Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pada pertengahan abad ke-18 telah mengubah wajah dunia.

Dec 09, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Lampiran 1 SEJARAH KOPERASI Bahan Bacaan · Lampiran 1 SEJARAH KOPERASI Bahan Bacaan Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pada pertengahan abad ke-18 telah mengubah wajah dunia.

Bahan Bacaan

1 MFC. Doc.6.2013

Lampiran 1

SEJARAH KOPERASI

Bahan Bacaan

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pada pertengahan abad ke-18 telah mengubah wajah dunia. Berbagai penemuan di bidang teknologi ( revolusi industri ) melahirkan tata dunia ekonomi baru. Tatanan dunia ekonomi menjajdi terpusat pada keuntungan perseorangan, yaitu kaum pemilik modal (kapitalisme). Kaum kapitalis atau pemilik modal memanfaatkan penemuan baru tersebut dengan sebaik-baiknya untuk memperkaya dirinya dan memperkuat kedudukan ekonominya. Hasrat serakah ini melahirkan persaingan bebas yang tidak terbatas. Sistem ekonomi kapitalis / liberal memberikan keuntungan yang sebesar-besarnya kepada pemilik modal dan melahirkan kemelaratan dan kemiskinan bagi masyarakat ekonomi lemah. Dalam kemiskinan dan kemelaratan ini, muncul kesadaran masyarakat untuk memperbaiki nasibnya sendiri dengan mendirikan koperasi. Gerakan koperasi digagas oleh Robert Owen (1771–1858), yang menerapkannya pertama kali pada usaha pemintalan kapas di New Lanark, Skotlandia. Gerakan koperasi ini dikembangkan lebih lanjut oleh William King (1786–1865) – dengan mendirikan toko koperasi di Brighton, Inggris. Pada 1 Mei 1828, King menerbitkan publikasi bulanan yang bernama The Cooperator, yang berisi berbagai gagasan dan saran-saran praktis tentang mengelola toko dengan menggunakan prinsip koperasi. Pada tahun 1844 lahirlah koperasi pertama di Inggris yang terkenal dengan nama Koperasi Rochdale di bawah pimpinan Charles Howart. Di Jerman, Frederich Willhelm Raiffeisen dan Hermann Schulze memelopori Koperasi Simpan Pinjam. Di Perancis, muncul tokoh-tokoh kperasi seperti Charles Fourier, Louis Blance, dan Ferdinand Lassalle. Demikian pula di Denmark. Denmark menjadi Negara yang paling berhasil di dunia dalam mengembangkan ekonominya melalui koperasi.

Para perintis Rochdale

Gerakan Koperasi yang pertama bermula sebelum Revolusi Industri di United Kingdom pada awal abad ke-19. Dipelopori oleh sekumpulan pekerja miskin bangsa Inggris yang tersiksa akibat :

Page 2: Lampiran 1 SEJARAH KOPERASI Bahan Bacaan · Lampiran 1 SEJARAH KOPERASI Bahan Bacaan Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pada pertengahan abad ke-18 telah mengubah wajah dunia.

Bahan Bacaan

2 MFC. Doc.6.2013

Para pekerja yang tinggal di sebuah perkampungan kecil Inggris, Rochdale merasakan bahwa mereka perlu bekerjasama. Akhirnya 28 orang ini mulai menabung dan berhasil mengumpulkan sebanyak Ј28 untuk dijadikan modal. Tanggal 21 Desember 1844 merupakan titik permulaan gerakan koperasi dimana mereka membuka sebuah toko Koperasi di Toad Lane di Rochdale, Lancashire. Toko Koperasi itu semakin meningkat maju dan peristiwa ini kemudian dikenal sebagai hari gerakan koperasi sedunia. Para penggagas tersebut kini dikenali sebagai Para Perintis Rochdale (The Rochdale Pioneers).

Prinsip Koperasi Rochdale Toko Koperasi yang diusahakan oleh Para Perintis Rochdale menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari seperti tepung, mentega, teh dan juga lilin, tetapi cara perniagaan mereka berbeda dari toko-toko yang menjual kebutuhan sehari-hari yang lain. Praktek perdagangan tidak jujur yang dikerjakan oleh pedagang pada saat itu seperti pencurian berat timbangan, mencampur barang yang diperdagangkan atau kecurangan-kecurangan lainnya seharusnya dihapuskan. Karena hal tersebut akan sangat merugikan para pelanggan dan pembeli pada umumnya, padahal pembeli sangat berhak untuk mendapatkan mutu yang baik sesuai dengan harga yang dibayarkan. Untuk itu, perlu disusun sebuah sistem perdagangan yang menguntungkan kedua belah pihak, baik pembeli dan penjual, di mana para pembeli toko juga merupakan anggota dari koperasi tersebut. Sehingga kemudian diaturlah Prinsip-prinsip yang dilaksanakan pada Koperasi itu, antara lain :

1. Pengawasan secara demokratis 2. Keanggotaan yang terbuka 3. Bunga atas modal dibatasi 4. Pembagian sisa hasil usaha kepada anggota sebanding dengan jasa masing-masing

anggota 5. Penjualan sepenuhnya dengan tunai 6. Barang-barang yang dijual harus asli dan tidak yang dipalsukan 7. Menyelenggarakan pendidikan kepada anggota dengan prinsip-prinsip anggota 8. Netral terhadap politik dan agama 9. Barang dan layanan yang baik dan berkualitas

Kesengsaraan dan syarat kerja yang terlalu ketat

Gaji yang tidak mencukupi

Pengangguran yang meluas

Pengambilan untung berlebihan yang tidak terkontrol

Pemalsuan dan kecurangan dalam takaran/timbangan

Angka kemiskinan yang tinggi

Tingginya angka keterjangkitan penyakit dan kematian

Pemaksaan kerja untuk anak-anak usia 4 tahun

Kondisi kehidupan yang semakin sulit dan menyesakkan

Page 3: Lampiran 1 SEJARAH KOPERASI Bahan Bacaan · Lampiran 1 SEJARAH KOPERASI Bahan Bacaan Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pada pertengahan abad ke-18 telah mengubah wajah dunia.

Bahan Bacaan

3 MFC. Doc.6.2013

Tidak lama kemudian, toko-toko koperasi muncul dan Para Perintis Rochdale mulai mendapat perhatian dunia. Walaupun ada toko-toko koperasi lain yang berdiri lebih awal, akan tetapi mengingat proses pendirian dan semangat yang ada pada rochdale maka dalam sejarah koperasi, rochdale inilah yang dianggap sebagai tonggak berdirinya koperasi modern di dunia. Bahkan Prinsip-prinsip yang dijalankan oleh rochdale tetap menjadi dasar prinsip koperasi sampai dengan saat ini meskipun tetap ada penyesuaian-penyesuaian sesuai dengan kondisi zaman.

Gerakan Koperasi di Indonesia Koperasi diperkenalkan di Indonesia oleh R. Aria Wiriatmadja di Purwokerto, Jawa Tengah pada tahun 1896. Dia mendirikan koperasi kredit dengan tujuan membantu rakyatnya yang terjerat hutang dengan rentenir. Koperasi tersebut lalu berkembang pesat dan akhirnya ditiru oleh Boedi Oetomo dan SDI. Belanda yang khawatir koperasi akan dijadikan tempat pusat perlawanan, mengeluarkan UU no. 431 tahun 19 yang isinya yaitu: Harus membayar minimal 50 gulden untuk mendirikan koperasi Sistem usaha harus menyerupai sistem di Eropa Harus mendapat persetujuan dari Gubernur Jendral Proposal pengajuan harus berbahasa Belanda

Hal ini menyebabkan koperasi yang ada saat itu berjatuhan karena tidak mendapatkan izin Koperasi dari Belanda. Namun setelah para tokoh Indonesia mengajukan protes, Belanda akhirnya mengeluarkan UU no. 91 pada tahun 1927, yang isinya lebih ringan dari UU no. 431 seperti : Hanya membayar 3 gulden untuk materai Bisa menggunakan bahasa daerah Hukum dagang sesuai daerah masing-masing Perizinan bisa di daerah setempat

Koperasi menjamur kembali hingga pada tahun 1933 keluar UU yang mirip UU no. 431 sehingga mematikan usaha koperasi untuk yang kedua kalinya. Pada tahun 1942 Jepang menduduki Indonesia. Jepang lalu mendirikan koperasi kumiyai. Awalnya koperasi ini berjalan mulus. Namun fungsinya berubah drastis dan menjadi alat jepang untuk mengeruk keuntungan, dan menyengsarakan rakyat. Pada tahun 1947 berhasil melangsungkan Kongres Koperasi I di Tasikmalaya, Jawa Barat. Kongres Koperasi I menghasilkan beberapa keputusan penting, antara lain : 1. Mendirikan sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia ( SOKRI ) 2. Menetapkan gotong royong sebagai asas koperasi 3. Menetapkan pada tanggal 12 Juli sebagai hari Koperasi Akibat tekanan dari berbagai pihak misalnya Agresi Belanda, keputusana Koperasi I belum dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya. Namun, pada tanggal 12 Juli 1953, diadakanlah Kongres Koperasi II di Bandung, yang antara lain mengambil putusan sebagai berikut : 1. Membentuk Dewan Koperasi Indonesia ( Dekopin ) sebagai pengganti SOKRI 2. Menetapkan pendidikan koperasi sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah 3. Mengangkat Moh. Hatta sebagai Bapak Koperasi Indonesia 4. Segera akan dibuat undang-undang koperasi yang baru Hambatan bagi pertumbuhan koperasi antara lain disebabkan oleh hal-hal berikut :

Page 4: Lampiran 1 SEJARAH KOPERASI Bahan Bacaan · Lampiran 1 SEJARAH KOPERASI Bahan Bacaan Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pada pertengahan abad ke-18 telah mengubah wajah dunia.

Bahan Bacaan

4 MFC. Doc.6.2013

1. Kesadaran masyarakat terhadap koperasi yang masih sangat rendah 2. Pengalaman masa lampau mengakibatkan masyarakat tetap merasa curiga terhadap

koperasi 3. Pengetahuan masyarakat mengenai koperasi masih sangat rendah Sumber : Diolah dari berbagai sumber

Page 5: Lampiran 1 SEJARAH KOPERASI Bahan Bacaan · Lampiran 1 SEJARAH KOPERASI Bahan Bacaan Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pada pertengahan abad ke-18 telah mengubah wajah dunia.

Bahan Bacaan

1 MFC. Doc.6.2013

Lampiran 2

IDENTITAS KOPERASI

Bahan Bacaan

Pengertian Koperasi Pengertian koperasi dapat dilakukan dari pendekatan asal yaitu kata koperasi berasal dari bahasa latin “coopere” yang dalam bahasa inggris disebutcooperation. Co berarti bersama dan operation berarti bekerja, jadi berarti bekerja bersama-sama. Definisi Hatta

Moh. Hatta mengatakan “Koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong menolong. Semangat tolong-menolong tersebut didorong oleh keinginan member jasa kepada kawan berdasarkan ‘semua buat seorang seorang buat semua’.”

Definisi Munker Koperasi adalah organisasi yang menjalankan “urusniaga” secara kumpulan, yang berazaskan konsep tolong-menolong.

Pengertian Koperasi menurut Undang-undang Nomor 17 tahun 2012 Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum Koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip Koperasi.

ICA, Manchester 1995 Menurut International Cooperative Alliance (ICA) koperasi didefinisikan : Koperasi adalah assosiasi yang bersifat otonom debgan keanggotaan bersifat terbuka dan sukarela untuk meningkatkan kebutuhan ekonomi, social dan budaya melalui usaha bersama saling membantu dan mengontrol usahanya secara demokratis. Menurut definisi ini ada beberapa prinsip koperasi yang dominant seperti assosiasi otonom, keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka, prinsip control secara demokratik dan partisipasi anggota secara ekonomi. Secara sederhana koperasi dapat diilustrasikan sebagai berikut :

Page 6: Lampiran 1 SEJARAH KOPERASI Bahan Bacaan · Lampiran 1 SEJARAH KOPERASI Bahan Bacaan Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pada pertengahan abad ke-18 telah mengubah wajah dunia.

Bahan Bacaan

2 MFC. Doc.6.2013

Tujuan Koperasi Menurut Undang-undang No. 17 tahun 2012 : Koperasi bertujuan meningkatkan kesejahteraan Anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, sekaligus sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari tatanan perekonomian nasional yang demokratis dan berkeadilan. Nilai – nilai Koperasi Nilai-nilai koperasi dapat dibedakan antara nilai-nilai etis dengan nilai-nilai fundamental. Nilai etis koperasi bertitik-tolak pada nilai-nilai yang diperkenalkan oleh para perintis koperasi, yaitu kejujuran dan keterbukaan. Sedangkan nilai-nilai fundamental koperasi lebih bersifat universal, artinya berawal dari semangat untuk memperbaiki nasib penghidupan sendiri berdasarkan prinsip tolong-menolong. Menurut Mohammad Hatta, koperasi membawa semangat baru, yaitu menolong diri

sendiri. Dalam koperasi, setiap individu dapat mengoptimalkan kemampuan pribadi yang diintegrasikan dalam konteks kebersamaan (individualitas dalam kolektivitas). Rasa percaya diri yang tumbuh karena adanya kebersamaan akan menyadarkan setiap individu bahwa mereka menghadapi berbagai kesulitan ekonomi yang relatif sama. Mereka akhirnya yakin bahwa semua kesulitan ekonomi akan dapat diatasi dengan usaha bersama. Usaha bersama ini tentu akan terus berjalan secara harmonis jika setiap individu mampu memelihara kejujuran dan keterbukaan. (1) Nilai yang mendasari kegiatan Koperasi yaitu:

a. kekeluargaan; b. menolong diri sendiri; c. bertanggung jawab; d. demokrasi; e. persamaan; f. berkeadilan; dan g. kemandirian.

(2) Nilai yang diyakini Anggota Koperasi yaitu: a. kejujuran;w.hukumonline.com b. keterbukaan; c. tanggung jawab

Prinsip-prinsip koperasi : Prinsip Rochdale 1. Pengawasan secara demokratis

Page 7: Lampiran 1 SEJARAH KOPERASI Bahan Bacaan · Lampiran 1 SEJARAH KOPERASI Bahan Bacaan Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pada pertengahan abad ke-18 telah mengubah wajah dunia.

Bahan Bacaan

3 MFC. Doc.6.2013

2. Keanggotaan yang terbuka 3. Bunga atas modal dibatasi 4. Pembagian SHU kepada anggota sebanding dengan jasa masing-masing anggota. 5. Penjualan sepenuhnya dengan tunai. 6. Barang-barang yang dijual harus asli dan tidak dipalsukan 7. Menyelenggarakan pendidikan kepada anggota dengan prinsip-prinsip koperasi 8. Netral dengan politik dan agama.

Prinsip Raiffeisen Prinsip Raiffeisen sebagai berikut : 1. Swadaya 2. Daerah kerja terbatas3. SHU untuk cadangan 3. Tanggung jawab anggota tidak terbatas 4. Pengurus bekerja atas dasar kesukarelaan 5. Usaha hanya kepada anggota 6. Keanggotanya atas dasar watak, bukan uang.

Koperasi menurut UU No. 17 tahun 2012 tentang Perkoperasian 1. Keanggotaan Koperasi bersifat sukarela dan terbuka; 2. Pengawasan oleh Anggota diselenggarakan secara demokratis; 3. Anggota berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi Koperasi; 4. Koperasi merupakan badan usaha swadaya yang otonom, dan independen; 5. Koperasi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi Anggota, Pengawas,

Pengurus, dan karyawannya, serta memberikan informasi kepada masyarakat tentang jati diri, kegiatan, dan kemanfaatan Koperasi;

6. Koperasi melayani anggotanya secara prima dan memperkuat Gerakan Koperasi, dengan bekerjasama melalui jaringan kegiatan pada tingkat lokal, nasional, regional, dan internasional; dan

7. Koperasi bekerja untuk pembangunan berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakatnya melalui kebijakan yang disepakati oleh Anggota.

Prinsip Koperasi menurut hasil kongres ICA di Manchester 1995

Sumber : Diolah dari berbagai sumber

Keanggotaan yang bersifat sukarela dan terbuka.

Pengawasan demokratis oleh anggota

Partisipasi anggota dalam kegiatan ekonomi

Otonomi dan kemandirian

Pendidikan, pelatihan dan penerangan

Kerjasama antar koperasi

Kepedulian terhadap masyarakat

Page 8: Lampiran 1 SEJARAH KOPERASI Bahan Bacaan · Lampiran 1 SEJARAH KOPERASI Bahan Bacaan Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pada pertengahan abad ke-18 telah mengubah wajah dunia.

Bahan Bacaan

1 MFC. Doc.6.2013

Lampiran 3

MANAJEMEN KOPERASI

Bahan Bacaan

KONSEPSI MANAJEMEN KOPERASI

Istilah manajemen sudah sangat jamak digunakan dalam keidupan sehari-hari. Namun sayangnya, masih banyak menganggap bahwa manajemen hanya sebatas pada penggantian atau lebih tepatnya penerjemahan istilah Management (Bahasa Inggris) menjadi Pengelolaan. Kata manajemen tidak digali konsep dasarnya, padahal jika dipahami dengan benar maka kata apapun yang disandingkan dengannya akan dengan mudah dipahami, termasuk konsep manajemen koperasi.

Para ahli memang berbeda-beda di dalam mendefinisikan pengertian manajemen, namun pada umumnya mereka menyetujui unsur dasar dan tujuan yang sama dari manajemen, seperti yang diungkapkan oleh R. Terry yang menyatakan bahwa Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya.

Uraian diatas setidaknya memberikan gambaran singkat mengenai pengertian manajemen. Sekarang muncul pertanyaan apa manajemen koperasi itu ? Apakah ada perbedaan antara manajemen koperasi dengan manajemen pada perusahaan atau organisasi bukan koperasi? Bagaimanakah penerapan manajemen pada koperasi?

Terhadap pertanyaan diatas, pertama-tama dapat dikemukakan bahwa terdapat prinsip-prinsip manajemen yang berlaku umum apapun jenis organisasinya ( Perencanaan, Pengorganisasian, Pelaksanaan dan Pengendalian ). Namun disamping prinsip-prinsip umum tersebut terdapat hal-hal khusus yang berbeda dalam mengimplementasikan manajemen, sesuai dengan kekhususan dan keunikan organisasi yang bersangkutan. Jadi karena kita ketahui bahwa koperasi memiliki nilai dan prinsip-prinsip ( jati diri) koperasi yang memang unik dan berbeda dengan organisasi bisnis lainnya ( CV, FIRMA dan PT) maka penerapan manajemen pada koperasi secara otomatis akan berbeda dan sangat unik.

Menurut saya, konsepsi dasar manajemen koperasi adalah suatu upaya seni Pemelayanan terhadap pemiliknya dan siapa saja yang dilayaninya guna mencapai tujuan berkoperasi dengan bekerjasama sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi serta kesepakatan-kesepakatan bersama.

Dengan demikian, focus utama manajemen koperasi adalah berbasis pada upaya melayani kebutuhan para pemilik (anggotanya) dan siapa saja yang mungkin dilayaninya. Untuk itu, manajemen koperasi harus diselenggarakan oleh orang-orang

Page 9: Lampiran 1 SEJARAH KOPERASI Bahan Bacaan · Lampiran 1 SEJARAH KOPERASI Bahan Bacaan Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pada pertengahan abad ke-18 telah mengubah wajah dunia.

Bahan Bacaan

2 MFC. Doc.6.2013

yang bertanggung jawab untuk mengelola koperasi, nilai-nilai dan kekayaannya. Mereka ini mengerahkan segala kemampuan kepemimpinannya dan memilih kebijakan untuk mengembangkan koperasi berdasarkan pada pemenuhan aspirasi social ekonomi para pemiliknya untuk membantu seluruh keanggotaan koperasi di dalam mencapai tujuannya.

Manajemen koperasi tidak didasarkan pada pemaksaan wewenang, melainkan melalui keterlibatan dan partisipasi. Para manajer professional koperasi menggunakan metoda yang sama seperti manajemen pada umumnya. Hanya saja nilai-nilai dan tujuan yang harus diperjuangkan metode itulah yang membuat manajemen koperasi unik dan berbeda dari manajemen lainnya. Fungsi utamanya adalah mengupayakan kepemimpinan koperasi bagi anggota dan pengurus terpilih di dalam pengembangan kebijakan dan strategi yang akan memberdayakan koperasi dalam mewujudkan cita-cita atau tujuannya.

Implementasi fungsi manajemen seperti planning, organizing, actuating maupun controlling harus diwujudakan sesuai dengan kondisi dan keunikan koperasi, misalkan pada penekanan fungsi Rapat Anggota sebagai media menyusun perencanaan dan kebijakan yang sifatnya strategis, melakukan pengaturan pada organisasi koperasi, baik secara struktur hierarkhi koperasi sampai dengan pengaturan tugas tanggung jawab dan wewenangnya, implementasi perencanaan pengembangan organisasi dan usaha di dalam upaya melakukan pemelayanan sebagaimana dijelaskan di atas, sampai pada pengendalian dan pengontrolan yang dilakukan secara internal dan demokratis oleh para setiap unsure dalam koperasi tersebut. Ini semua adalah bagian-bagian penting

Khusus untuk meletakkan criteria penilaian kinerja koperasi, Peter Davis memberikan pandangannya yang dikenal dengan tujuh prinsip manajemen koperasi.

Tujuh prinsip manajemen Koperasi Peter Davis

No Prinsip manajemen pada umumnya

Prinsip manajemen dalam koperasi

1 Pluralisme Mengelola atas nama kepentingan semua “stakeholder”

Pluralisme ditemukan di dalam kepentingan mereka den dengan itu mengakui dan menyadari ada kepentingan orang lain. Di dalam manajemen koperasi anggota dimasukkan sebagai pelanggan.

2 Mentalitas Pengakuan terhadap kebutuhan untuk memperoleh keuntungan

Oleh karena keuntungan atas modal bukan criteria utama bagi keanggotaan koperasi, mutualitas diantara stakeholder mudah diterima, karena balas jasa bagi seseorang tidak diperoleh atas pengorbanan orang lain

3 Kemandirian perorangan Menghormati pribadi dan tanggung jawab

Dalam koperasi menekankan 2 hal : kebutuhan organisasi itu sendiri yang harus dipertahankan dari pengendalian pihak luar dan otonomi anggota perorangan.

4 Keadilan Pembagian sumber yang non eksploitatif

Sama untuk koperasi, tetapi lebih mudah dilaksanakan mengingat struktur kepemilikan mereka terhadap koperasi.

5 Keadilan alamiah Hak untuk menjalankan prosedur yang mandiri dan

Sama untuk koperasi, tetapi struktur kepemilikan koperasi dan budaya pertanggungjawaban akan lebih mudah dilaksanakan.

Page 10: Lampiran 1 SEJARAH KOPERASI Bahan Bacaan · Lampiran 1 SEJARAH KOPERASI Bahan Bacaan Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pada pertengahan abad ke-18 telah mengubah wajah dunia.

Bahan Bacaan

3 MFC. Doc.6.2013

peraturan yang jujur(adil) 6 Kepedulian terhadap

orang Mengakui bahwa orang apakah karyawan, atau pelanggan adalah subyek dan bukan obyek bisnis.

Struktur kepemilikan di dalam koperasi menterjemahkan prinsip ini, melalui basis keanggotaan.

7 Peran ganda pekerjaan dan karyawan Pekerjaan mempengaruhi status social.

Koperasi menyatukan prinsip ini dengan mengkombinasikan aspek social dan komersial. Prinsip koperasi memberikan pandangan yang holistic mengenai pelanggan, pekerja atau pemasok.

Diolah dari berbagai sumber

Page 11: Lampiran 1 SEJARAH KOPERASI Bahan Bacaan · Lampiran 1 SEJARAH KOPERASI Bahan Bacaan Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pada pertengahan abad ke-18 telah mengubah wajah dunia.

Bahan Bacaan

4 MFC. Doc.6.2013

Lampiran 4

ORGANISASI KOPERASI

Bahan Bacaan

Perangkat organisasi koperasi terdiri dari :

A. Rapat anggota

B. Pengurus

C. Pengawas

Tugas, wewenang dan tanggung jawab perangkat organisasi koperasi :

A. Rapat anggota

Rapat Anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam Koperasi

Rapat Anggota berwenang: 1. Menetapkan atau merubah Anggaran Dasar (AD), Anggaran Rumah Tangga

(ART), dan peraturan khusus 2. Menetapkan kebijaksanaan umum di bidang organisasi, manajemen, dan

usaha koperasi 3. Memilih, mengangkat, dan memberhentikan pengurus dan pengawas 4. Menetapkan rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja

koperasi 5. menetapkan batas maksimum Pinjaman yang dapat dilakukan oleh Pengurus

untuk dan atas nama 6. Koperasi 7. Mensahkan laporan pengurus 8. Mensahkan laporan pengawas 9. Menetapkan pembagian selisih hasil usaha (SHU) 10. Keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat 11. Satu anggota satu hak suara 12. Meminta keterangan dan pertanggungjawaban pengurus dan pengawas

tentang pengelolaan koperasi 13. memutuskan penggabungan, peleburan, kepailitan, dan pembubaran

Koperasi 14. Dilakukan paling sedikit sekali dalam satu tahun 15. Memutuskan penggabungan, peleburan, kepailitan, dan pembubaran

Koperasi; dan 16. Menetapkan keputusan lain dalam batas yang ditentukan oleh Undang-

Undang ini. Pengawas

1. Pengawas dipilih dari dan oleh Anggota pada Rapat Anggota. 2. Persyaratan untuk dipilih menjadi Pengawas meliputi:

Page 12: Lampiran 1 SEJARAH KOPERASI Bahan Bacaan · Lampiran 1 SEJARAH KOPERASI Bahan Bacaan Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pada pertengahan abad ke-18 telah mengubah wajah dunia.

Bahan Bacaan

5 MFC. Doc.6.2013

a. Tidak pernah menjadi Pengawas atau Pengurus suatu Koperasi atau komisaris atau direksi suatu perusahaan yang dinyatakan bersalah karena menyebabkan Koperasi atau perusahaan itu dinyatakan pailit; dan

b. tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan korporasi, keuangan negara, dan/atau yang berkaitan dengan sektor keuangan, dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan.

3. Persyaratan lain untuk dapat dipilih menjadi Pengawas diatur dalam Anggaran Dasar.

4. Pengawas bertugas: a. mengusulkan calon Pengurus; b. memberi nasihat dan pengawasan kepada Pengurus; c. melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan

Koperasi yang dilakukan oleh Pengurus; dan d. melaporkan hasil pengawasan kepada Rapat Anggota.

5. Pengawas berwenang: a. menetapkan penerimaan dan penolakan Anggota baru serta

pemberhentian Anggota sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar; b. meminta dan mendapatkan segala keterangan yang diperlukan dari

Pengurus dan pihak lain yang terkait; c. mendapatkan laporan berkala tentang perkembangan usaha dan kinerja

Koperasi dari Pengurus; d. memberikan persetujuan atau bantuan kepada Pengurus dalam

melakukan perbuatan hukum tertentu yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar; dan

e. dapat memberhentikan Pengurus untuk sementara waktu dengan menyebutkan alasannya.

C. Pengurus

1. Pengurus dipilih dari orang perseorangan, baik Anggota maupun non-Anggota. 2. Orang perseorangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi

persyaratan: a. mampu melaksanakan perbuatan hukum; b. memiliki kemampuan mengelola usaha Koperasi; c. tidak pernah menjadi Pengawas atau Pengurus suatu Koperasi atau

komisaris atau direksi suatu perusahaan yang dinyatakan bersalah karena menyebabkan Koperasi atau perusahaan itu dinyatakan pailit; dan

d. tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan korporasi, keuangan negara, dan/atau yang berkaitan dengan sektor keuangan, dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan.

3. Persyaratan lain untuk dapat dipilih menjadi Pengurus diatur dalam Anggaran Dasar.

4. Pengurus dipilih dan diangkat pada Rapat Anggota atas usul Pengawas. www.hukumonline.com Pengurus bertugas:

a. mengelola Koperasi berdasarkan Anggaran Dasar; b. mendorong dan memajukan usaha Anggota; c. menyusun rancangan rencana kerja serta rencana anggaran pendapatan

dan belanja Koperasi untuk diajukan kepada Rapat Anggota;

Page 13: Lampiran 1 SEJARAH KOPERASI Bahan Bacaan · Lampiran 1 SEJARAH KOPERASI Bahan Bacaan Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pada pertengahan abad ke-18 telah mengubah wajah dunia.

Bahan Bacaan

6 MFC. Doc.6.2013

d. menyusun laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas untuk diajukan kepada Rapat Anggota;

e. menyusun rencana pendidikan, pelatihan, dan komunikasi Koperasi untuk diajukan kepada Rapat Anggota;

f. menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib; g. menyelenggarakan pembinaan karyawan secara efektif dan efisien; h. memelihara Buku Daftar Anggota, Buku Daftar Pengawas, Buku Daftar

Pengurus, Buku Daftar Pemegang Sertifikat Modal Koperasi, dan risalah Rapat Anggota; dan

i. melakukan upaya lain bagi kepentingan, kemanfaatan, dan kemajuan Koperasi sesuai dengan tanggung jawabnya dan keputusan Rapat Anggota.

j. Pengurus berwenang mewakili Koperasi di dalam maupun di luar pengadilan.

D. Manajer (pengelola usaha)

1. Pengurus koperasi dapat mengangkat pengelola yang diberi wewenang untuk mengelola usaha koperasi

2. Rencana pengangkatan pengelola diajukan kepada rapat anggota untuk mendapat persetujuan

3. Pengelola bertanggung jawab kepada pengurus 4. Hubungan kerja pengelola dengan pengurus berdasarkan perikatan 5. Sebenarnya, pengelola membayar dirinya sendiri berdasarkan kemampuannya

dalam mengelola usaha 6. Pengelola menanggung kerugian usaha koperasi karena kelalaian dan

kesengajaannya

Tugas pengelola :

1. Melaksanakan usaha koperasi 2. Mengajukan rancangan rencana anggaran pendapatan & belanja koperasi kepada

pengurus 3. Memberikan pelayanan usaha kepada anggota 4. Membuat studi kelayakan usaha koperasi 5. Membuat laporan perkembangan usaha koperasi

Wewenang pengelola :

1. Mengangkat dan memberhentikan karyawan atas persetujuan pengurus 2. Meningkatkan prestasi kerja karyawan

E. Keanggotaan

1. Anggota koperasi adalah pemilik dan sekaligus pengguna jasa koperasi 2. Keanggotaan dicatat dalam buku daftar anggota 3. Keanggotaan didasarkan pada kesamaan kegiatan dan kepentingan ekonomi

dalam lingkup usaha koperasi 4. Syarat keanggotaan diatur dalam AD dan ART 5. Keanggotaan koperasi tidak dapat dipindahtangankan 6. Setiap anggota mempunyai kewajiban dan hak yang sama

Page 14: Lampiran 1 SEJARAH KOPERASI Bahan Bacaan · Lampiran 1 SEJARAH KOPERASI Bahan Bacaan Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pada pertengahan abad ke-18 telah mengubah wajah dunia.

Bahan Bacaan

7 MFC. Doc.6.2013

Kewajiban anggota :

1. Mematuhi AD dan ART 2. Mematuhi keputusan rapat anggota 3. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha koperasi 4. Memanfaatkan pelayanan koperasi 5. Mengembangkan dan memelihara kebersamaan berdasar atas asas kekeluargaan

Hak anggota :

1. Menghadiri rapat anggota 2. Menyatakan pendapat dan memberikan suara dalam rapat anggota 3. Memilih dan dipilih menjadi anggota pengurus 4. Memilih dan dipilih menjadi anggota pengawas 5. Meminta diadakan rapat anggota menurut ketentuan dalam AD dan ART 6. Mengemukakan pendapat atau saran kepada pengurus di luar rapat anggota baik

diminta maupun tidak 7. Memanfaatkan koperasi dan mendapatkan pelayanan yang sama antara sesama

anggota 8. Mendapatkan keterangan mengenai perkembangan koperasi menurut ketentuan

anggaran dasar

Sumber : 1. Modul LAPENKOP Nasional 2. UU No. 17 tahun 2012 3. Diolah dari berbagai sumber lainnya

Page 15: Lampiran 1 SEJARAH KOPERASI Bahan Bacaan · Lampiran 1 SEJARAH KOPERASI Bahan Bacaan Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pada pertengahan abad ke-18 telah mengubah wajah dunia.

Bahan Bacaan

1 MFC. Doc.6.2013

Lampiran 5 :

RAPAT ANGGOTA

Bahan Bacaan

Rapat Anggota

Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi. Rapat anggota dihadiri oleh anggota atau wakil anggota yang pelaksanaannya diatur dalam Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART).

Rapat anggota menetapkan : AD dan ART. Kebijaksanaan umum di bidang organisasi, manajemen, dan usaha koperasi. Pemilihan, pengangkatan, pemberhentian pengurus, dan pengawas. Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi, serta

pengesahan laporan keuangan. Pengesahan pertanggungjawaban pengurus dan pengawas dalam pelak-sanaan

tugasnya. Pembagian sisa hasil usaha. Penggabungan, peleburan, pembagian, dan pembubaran koperasi.

Rapat anggota dilaksanakan minimal satu tahun sekali. Artinya, rapat anggota dapat dilaksanakan lebih dari satu kali dalam satu tahun. Secara teknis, hal ini diatur dalam AD dan ART koperasi bersangkutan. Ada beberapa jenis rapat anggota, antara lain :

RAT

RAT adalah rapat anggota yang diadakan setahun sekali. RAT merupakan forum pertanggungjawaban pengurus dan pengawas atas penyelenggaraan program kerja selama satu tahun. Pesertanya adalah seluruh anggota kope-rasi atau wakil kelompok yang telah ditunjuk. Pada umumnya, agenda RAT sebagai berikut :

Pembacaan risalah RAT tahun sebelumnya. Pengesahan agenda rapat. Pengesahan tata tertib rapat, termasuk di dalamnya tata cara pemilihan pengurus

dan pengawas. Pengesahan, penolakan, atau memberikan catatan terhadap laporan

pertanggungjawaban pengurus dan pengawas, termasuk di dalamnya menampung pendapat dan pandangan anggota.

Pengesahan, penolakan, atau memberikan catatan dan perbaikan terhadap program kerja serta rencana pendapatan dan belanja, ter-masuk di dalamnya menampung pendapat dan aspirasi anggota.

Pemilihan pengurus dan pengawas. Pembacaan sumpah atau janji pengurus dan pengawas. Pengesahan AD dan ART. Dan hal-hal lain yang perlu diputuskan dalam rapat anggota.

Pra RAT

Page 16: Lampiran 1 SEJARAH KOPERASI Bahan Bacaan · Lampiran 1 SEJARAH KOPERASI Bahan Bacaan Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pada pertengahan abad ke-18 telah mengubah wajah dunia.

Bahan Bacaan

2 MFC. Doc.6.2013

Pra RAT diselenggarakan menjelang RAT. Pra RAT diselenggarakan, biasa-nya, manakala anggota dalam sebuah koperasi cukup besar, sehingga sulit mengumpulkan seluruh anggota dalam saat yang sama pada suatu tempat. Untuk itu, dilaksanakan pra RAT.

Pra RAT biasanya diselenggarakan di tingkat kelompok anggota, komisaris daerah, atau Tempat Pelayanan Koperasi (TPK). Pesertanya adalah anggota kelompok yang berada dalam satu wilayah tertentu. Penamaan rapat jenis ini bisa berbeda antara satu koperasi dengan yang lainnya, tergantung pada AD dan ART koperasi yang bersangkutan.

Agenda pra RAT hampir sama dengan RAT. Perbedaannya terletak pada pengambilan keputusan. Kalau di RAT hasil yang diperoleh adalah ke-putusan akhir. Pra RAT mendelegasikan wewenangnya kepada wakil yang ditunjuk untuk mengikuti RAT. Pra RAT merekomendasikan kepada wakil yang ditunjuk agar memperjuangkan aspirasi mereka agar dijadikan ke-putusan RAT. Jadi keputusan pra RAT tidak berkekuatan tetap.

Rapat kelompok

Rapat kelompok adalah rapat yang secara rutin diselenggarakan oleh ke-lompok. Rapat jenis ini dapat terjadwal dengan baik, dapat pula mendadak sesuai dengan kebutuhan saat itu. Agenda rapat kelompok dapat berupa hal-hal yang bersifat strategis, dapat pula berupa hal-hal yang sifatnya teknis.

. Rapat anggota luar biasa

Rapat anggota luar biasa, biasanya dilakukan manakala terdapat peristiwa yang luar biasa. Misalnya ada keputusan yang harus segera dibuat, kalau tidak, dapat mengancam kelangsungan kehidupan koperasi mereka di masa depan. Contoh lain adalah mengganti pengurus atau pengawas yang berha-langan tetap dikarenakan sakit, meninggal dunia, atau tersangkut kasus hukum. Rapat anggota luar biasa dapat diadakan atas permintaan sejumlah anggota koperasi atau atas keputusan pengurus yang pelaksanaannya diatur dalam AD dan ART.

Cara Mengambil Keputusan dalam Rapat Anggota

1. Musyawarah untuk mufakat

Keputusan rapat anggota diambil berdasarkan musyawarah untuk mencapai mufakat. Apabila tidak diperoleh keputusan dengan cara musyawarah, maka pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak.

2. Satu anggota satu suara

Setiap anggota hanya memiliki satu hak suara, berapapun simpanan atau modal yang ia miliki. Dalam sistem perwakilan, maka sang wakil memiliki jumlah suara sebanyak anggota yang diwakilinya. Hak suara ini tidak dapat dipindahtangankan atau diperjualbelikan.

3. Kuorum

Kuorum adalah jumlah minimal anggota yang harus menghadiri rapat anggota, sehingga rapat anggota tersebut dikatakan sah. Bila tidak meme-nuhi kuorum, maka rapat anggota tersebut tidak memiliki kekuatan hukum untuk melahirkan keputusan atau ketetapan. Jumlah kuorum ini ditetapkan dalam AD dan ART koperasi yang bersangkutan. Sebagai contoh, jumlah kuorum adalah minimal dua per tiga dari jumlah anggota atau minimal setengah dari jumlah anggota ditambah satu.

Page 17: Lampiran 1 SEJARAH KOPERASI Bahan Bacaan · Lampiran 1 SEJARAH KOPERASI Bahan Bacaan Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pada pertengahan abad ke-18 telah mengubah wajah dunia.

Bahan Bacaan

3 MFC. Doc.6.2013

4. Informasi kepada anggota

Sebaiknya laporan pertanggungjawaban koperasi atau bahan informasi lain serta agenda rapat disampaikan kepada anggota, minimal satu minggu sebelum berlangsungnya rapat anggota. Hal ini dimaksudkan agar anggota memiliki waktu untuk mempelajari isi laporan dan informasi lainnya, sehingga dalam rapat anggota dapat terlibat aktif.

5. Keputusan rapat anggota mengikat

Apapun yang diputuskan dalam rapat anggota memiliki kekuatan hukum yang tetap. Oleh karena itu, ia mengikat seluruh perangkat organisasi koperasi : pengurus, pengawas, dan anggota. Juga mengikat bagi anggota yang berhalangan hadir dalam rapat anggota. Menjadi tugas pengurus, pengawas, dan anggota melaksanakan isi seluruh keputusan.

6. Keterlibatan anggota

Keberhasilan rapat anggota sangat ditentukan kepada sejauh mana anggota ikut terlibat langsung dalam pengambilan keputusan secara aktif. Karena, sebagai pemilik, anggotalah yang paling mengetahui seluk beluk kopera-sinya. Di samping itu, bila keputusan yang diambil bertentangan dengan kepentingan anggota, maka akan mengancam usaha anggota itu sendiri.

Kegiatan Rapat Anggota Tahunan

A. Sebelum

1. Pengurus bersama manajer mempersiapkan :

Panitia penyelenggara rapat anggota tahunan. Laporan keuangan, laporan kerja, program kerja, rancangan anggaran dan

belanja dalam satu tahun buku. Menentukan agenda, tanggal, dan tempat rapat.

2. Panitia penyelenggara bertugas menyiapkan :

Undangan berikut penyebarannya. Lazimnya, undangan berikut buku laporan dan rencana kerja dikirim kepada peserta, satu minggu sebelum acara. Peserta rapat adalah anggota, pengurus, dan pengawas.

Agenda rapat dan tata tertib sidang. Risalah rapat tahun sebelumnya. Buku laporan dan rencana kerja pengurus dan pengawas. Hal-hal yang sifatnya teknis, seperti : ruangan, akomodasi, dan konsumsi. Format-format keputusan.

3. Pengawas bertugas menyiapkan dalam satu tahun buku :

Laporan pengawasan. Rencana kerja pengawas.

B. Selama rapat berlangsung

1. Pembukaan. 2. Rapat dibuka oleh pimpinan sidang sementara. 3. Pemilihan ketua dan sekretaris sidang. 4. Pengesahan agenda rapat dan Pengesahan tata tertib rapat. 5. Pembacaan risalah rapat tahun sebelumnya.

Page 18: Lampiran 1 SEJARAH KOPERASI Bahan Bacaan · Lampiran 1 SEJARAH KOPERASI Bahan Bacaan Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pada pertengahan abad ke-18 telah mengubah wajah dunia.

Bahan Bacaan

4 MFC. Doc.6.2013

6. Laporan pertanggungjawaban pengurus dan Laporan pengawas. 7. Peserta menyampaikan pandangan umum tentang laporan pertang-

gungjawaban pengurus dan pengawas. 8. Manajer atau karyawan dapat membantu memberikan penjelasan atas ijin

pimpinan sidang. 9. Pengurus menyampaikan program kerja serta rancangan anggaran

pendapatan dan belanja koperasi. 10. Pengawas menyampaikan program kerja. 11. Pembahasan program kerja pengurus dan pengawas. 12. Pengesahan laporan pertanggungjawaban pengurus dan pengawas. 13. Pengesahan program kerja serta rancangan anggaran pendapatan dan

belanja pengurus berikut pengawas. 14. Bila dibutuhkan dapat dilakukan penyesuaian kembali terhadap AD dan ART

koperasi, berdasarkan kesepakatan rapat anggota. 15. Jika pengurus atau pengawas demisioner (berakhir masa jabatannya atau

diberhentikan), maka dilakukan pemilihan pengurus dan pengawas. Mekanisme pemilihan dapat dilakukan secara voting atau sistem formatur, tergantung pada AD dan ART koperasi yang bersangkutan. Voting dilakukan dengan memilih suara yang terbanyak. Tim formatur hanya memilih beberapa orang saja. Kemudian tim itulah yang akan memilih pengurus dan pengawas secara lengkap. Tim formatur dapat melaporkan hasil kerjanya pada saat rapat anggota atau pada waktu lain sesuai dengan ketetapan dalam AD dan ART.

16. Sekretaris sidang membacakan keputusan-keputusan yang telah diambil dalam rapat anggota.

17. Ketua dan sekretaris sidang menandatangani keputusan-keputusan rapat. 18. Sekretaris sidang membacakan berita acara sidang. Berita acara ini akan

dijadikan risalah rapat tahun berikutnya. 19. Ketua dan sekretaris sidang menandatangani berita acara sidang. 20. Penutup.

C. Setelah rapat anggota

Panitia menyusun laporan penyelenggaraan rapat anggota dan menyampaikannya kepada pengurus terpilih. Pengurus menyebarluaskan hasil keputusan rapat kepada seluruh anggota dan instansi terkait.

Sumber : 1. Modul LAPENKOP Nasional 2. UU No. 17 tahun 2012 3. Diolah dari berbagai sumber lainnya

Page 19: Lampiran 1 SEJARAH KOPERASI Bahan Bacaan · Lampiran 1 SEJARAH KOPERASI Bahan Bacaan Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pada pertengahan abad ke-18 telah mengubah wajah dunia.

MFC. Doc.6.2013

5 Bahan Bacaan Koperasi

Lampiran 6

PERBEDAAN USAHA KOPERASI DAN BUKAN KOPERASI

Bahan Bacaan

KOPERASI CIRI-CIRI BUKAN KOPERASI

Usahanya berdasarkan kesamaan kebutuhan dan kepentingan ekonomi di antara anggotanya.

DASAR PENDIRIAN

Usahanya tidak harus sama dengan kebutuhan dan kepentingan pemilik modal. Yang penting adalah kepemilikan modal.

Minimal 20 orang (UU No. 17/2012). Dasarnya adalah kelayakan usaha (anggota sebagai pengguna).

PENDIRI

Dapat didirikan oleh satu orang.

Meningkatkan pendapatan anggota, di mana anggota sebagai pengguna.

TUJUAN

Keuntungan perusahaan yang sebesar-besarnya, di mana pemilik modal tidak harus sebagai pengguna.

Pelayanan bagi anggota. Keuntungan bagi anggota.

CIRI USAHA Pelayanan bagi pengguna. Keuntungan bagi pemilik modal.

Anggota (kumpulan orang).

KEPEMILIKAN Pemegang saham (kumpulan modal).

Pemilik dan pengguna orangnya sama.

HUBUNGAN KEPEMILIKAN

Pemilik dan pengguna orangnya berbeda.

Satu orang satu suara. PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Satu saham satu suara.

Berdasarkan jumlah transaksi anggota dengan koperasinya.

PEMBAGIAN SHU (LABA)

Berdasarkan besarnya saham yang dimiliki.

Sumber : Modul LAPENKOP Nasional

Page 20: Lampiran 1 SEJARAH KOPERASI Bahan Bacaan · Lampiran 1 SEJARAH KOPERASI Bahan Bacaan Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pada pertengahan abad ke-18 telah mengubah wajah dunia.

MFC. Doc.6.2013

6 Bahan Bacaan Koperasi

Lampiran 7 :

HAKEKAT USAHA KOPERASI

Bahan Bacaan

Keunggulan koperasi adalah terletak pada kerjasama di antara para anggotanya. Dengan asas kebersamaan ini, maka volume usaha dapat diperbesar dan biaya dapat ditekan. Caranya, dengan membeli atau menjual secara bersama-sama. Di samping itu, karena anggota adalah pemilik sekaligus pengguna pelayanan, maka koperasi memiliki potensi pasar yang cukup besar, bahkan dapat dikatakan hampir pasti. Dasar usaha koperasi adalah kebutuhan dan kepentingan ekonomi yang sama di antara para anggotanya. Untuk itu, hakekat usaha koperasi adalah sejauh mana koperasi dapat memberikan manfaat ekonomi bagi anggotanya. Lebih jauh lagi, sejauh mana koperasi dapat mempromosikan dan melakukan efisiensi dalam usaha anggotanya, serta dapat meningkatkan nilai tambah hasil produksi anggotanya. Koperasi sebagai badan usaha tentu harus dijalankan dengan prinsip ekonomi, di mana akan muncul pendapatan dan biaya. Pelayanan kepada anggota adalah prioritas utama usaha koperasi. Organisasi Koperasi yang Baik Untuk lebih mempertajam pengertian tentang usaha koperasi, maka akan diuraikan keistimewaan organisasi koperasi, keterkaitannya dengan kepentingan dan kebutuhan ekonomi anggotanya, serta bagaimana usaha koperasi seharusnya dikembangkan. Ada beberapa ciri yang mempertegas usaha koperasi, yakni: a. Adanya orang per orang yang bergabung karena memiliki ikatan, yaitu kepentingan

atau kegiatan usaha yang sama. b. Anggota kelompok memiliki tujuan dan sasaran yang sama. Hal ini diwujudkan

lewat tindakan bersama. c. Kerjasama kelompok diarahkan untuk memperbaiki ekonomi anggotanya. Caranya,

dengan membina hubungan yang khusus antara koperasi dengan anggotanya, melalui pelayanan usaha.

d. Untuk itu, mereka menjalankan usaha bersama yang memudahkan untuk meraih tujuan bersama, dengan cara misalnya: menawarkan barang produksi, membeli barang konsumsi, membeli bahan baku produksi, simpan pinjam dan lain-lain. Hal ini dilakukan secara bersama-sama melalui wadah koperasi, sehingga dapat menekan biaya dan menaikkan posisi tawar.

Uraian di atas menunjukkan, bahwa koperasi harus dikelola secara profesional dengan tunduk kepada hukum ekonomi dan koperasi. Caranya, di antara anggota bersatu, bekerja sama, dan saling tolong-menolong untuk memperkuat usaha mereka melalui koperasi. Untuk mewujudkan cita-cita di atas, maka para anggota harus mempunyai kepentingan atau kegiatan ekonomi yang sama. Sedangkan usaha koperasi harus terkait dengan usaha atau kepentingan anggotanya. Dengan begitu, bila koperasi

Page 21: Lampiran 1 SEJARAH KOPERASI Bahan Bacaan · Lampiran 1 SEJARAH KOPERASI Bahan Bacaan Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pada pertengahan abad ke-18 telah mengubah wajah dunia.

MFC. Doc.6.2013

7 Bahan Bacaan Koperasi

memiliki usaha yang tidak memiliki kaitan dengan usaha anggotanya, maka dapat dikatakan melanggar prinsip dan jati diri koperasi. Alasan seseorang bergabung dalam koperasi, antara lain ingin: a. Memperoleh kemudahan dalam meminjam. b. Menjual produk dengan harga tinggi. c. Membeli barang dengan harga murah. Manfaat yang akan diperoleh anggota koperasi, yaitu: a. Manfaat sebagai pelanggan:

1. Biaya akan lebih rendah karena ditanggung bersama-sama. 2. Dengan membeli bersama-sama dalam jumlah yang besar, maka anggota sebagai

konsumen akan mendapatkan harga yang lebih rendah. 3. Dengan menjual bersama-sama, maka anggota sebagai produsen akan

mempunyai posisi tawar yang lebih baik, sehingga bisa menetapkan harga yang lebih tinggi.

b. Manfaat sebagai pemilik: 1. Mempunyai hak untuk memberikan saran bagi perkembangan koperasi. Juga

turut serta dalam pengambilan keputusan, sehingga akan mempengaruhi kebijakan usaha koperasi agar sesuai dengan kepentingan anggota.

2. Memperoleh pendidikan dan pelatihan yang menunjang kegiatan usaha seperti: Cara-cara meningkatkan kualitas produksi dan informasi tentang teknologi

baru untuk meningkatkan nilai tambah. Strategi menghadapi persaingan pasar.

3. Mengikuti pertemuan-pertemuan dengan anggota lain, untuk mendiskusikan dan memecahkan masalah-masalah yang dihadapi sehingga akan memperoleh gagasan baru dan segar.

Visi Pengembangan Usaha Koperasi Untuk mengembangkan fungsi usaha yang dilakukan oleh koperasi, pengurus perlu melihat terus menerus keterkaitan usaha koperasi dengan usaha (ekonomi) anggotanya. Hubungan kuat yang ditujukan dengan pola usaha yang saling menunjang diharapkan mampu memperbaiki peran ganda anggota, yaitu sebagai pemilik sekaligus pengguna. Ada beberapa pola keterkaitan usaha ekonomi anggota dengan koperasi, antara lain:

Anggota Pelayanan Koperasi

Sebagai Produsen

a. Pengadaan bahan baku dan faktor produksi b. Kredit produksi c. Meningkatkan nilai tambah hasil produksi d. Pemasaran hasil produksi

Sebagai Konsumen

a. Pengadaan barang konsumsi b. Pelayanan kredit konsumsi c. Simpan pinjam d. Pengadaan jasa asuransi e. Pengadaan jasa perumahan

Page 22: Lampiran 1 SEJARAH KOPERASI Bahan Bacaan · Lampiran 1 SEJARAH KOPERASI Bahan Bacaan Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pada pertengahan abad ke-18 telah mengubah wajah dunia.

MFC. Doc.6.2013

8 Bahan Bacaan Koperasi

Lampiran 8

SELISIH HASIL USAHA (SHU) KOPERASI

Bahan Bacaan

Kemajuan koperasi tidak dapat diukur hanya dari besar kecilnya SHU yang diperoleh. Hal itu sangat tergantung pada seberapa besar koperasi dapat meningkatkan pendapatan anggota, melalui transaksi yang terjadi antara anggota dan koperasinya.

Meningkatnya pendapatan anggota dapat diukur dari jumlah SHU yang ia terima dalam satu tahun buku dan manfaat langsung yang diterima oleh anggota. Seperti, kemudahan memperoleh barang atau jasa sebagai akibat dari pelayanan, harga yang lebih murah dari harga pasar, potongan harga, jaminan pembelian produk anggota, jaminan ketersediaan barang, mutu yang standar dan lain sebagainya.

Surplus Hasil Usaha 1. Mengacu pada ketentuan Anggaran Dasar dan keputusan Rapat Anggota, Surplus

Hasil Usaha disisihkan terlebih dahulu untuk Dana Cadangan dan sisanya digunakan seluruhnya atau sebagian untuk: a. Anggota sebanding dengan transaksi usaha yang dilakukan oleh masing-masing

Anggota dengan Koperasi; b. Anggota sebanding dengan Sertifikat Modal Koperasi yang dimiliki; c. pembayaran bonus kepada Pengawas, Pengurus, dan karyawan Koperasi; d. pembayaran kewajiban kepada dana pembangunan Koperasi dan kewajiban

lainnya; dan/atau e. penggunaan lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar. f. Koperasi dilarang membagikan kepada Anggota Surplus Hasil Usaha yang

berasal dari transaksi dengan non-Anggota. g. Surplus Hasil Usaha yang berasal dari non-Anggota sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) dapat digunakan untuk mengembangkan usaha Koperasi dan meningkatkan pelayanan kepada Anggota.

Defisit Hasil Usaha 1. Dalam hal terdapat Defisit Hasil Usaha, Koperasi dapat menggunakan Dana

Cadangan. 2. Penggunaan Dana Cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan

berdasarkan Rapat Anggota. 3. Dalam hal Dana Cadangan yang ada tidak cukup untuk menutup Defisit Hasil Usaha,

defisit tersebut diakumulasikan dan dibebankan pada anggaran pendapatan dan belanja Koperasi pada tahun berikutnya. Sumber : 1. UU No. 17 tahun 2012

2. Diolah dari berbagai sumber lainnya