LAMPIRAN 1 PENGANTAR DAN PETUNJUK PENGISIAN TES KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PEMBIMBING BERDASARKAN SKAKK A. Pengantar Dalam rangka penyelesaian studi dan penulisan skripsi dengan judul “ Hubungan antara Kompetensi Profesional Guru Pembimbing berdasarkan SKAKK dengan Kinerja Guru Pembimbing di SMA dan SMK Se-Kota Salatiga”. Kami bermaksud mengadakan penelitian. Oleh karena itu saya mengharapkan kesediaan bapak dan ibu untuk mengisi soal-soal tes. Soal-soal disusun berdasarkan rumusan kompetensi konselor Indonesia seperti yang termuat dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27 tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor (SKAKK). Dibawah ini tersedia 49 butir pertanyaan, oleh karena itu bapak dan ibu dimohon memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut. Jawaban bapak dan ibu bersifat pribadi dan rahasia. Atas perhatian, bantuan dan kerja sama yang telah diberikan, saya ucapkan terimakasih. penulis B. Petunjuk Pengisian 1. Isilah terlebih dahulu identitas Bapak dan Ibu Nama : Umur : Masa Kerja : Tempat Mengajar : Latar Belakang Pendidikan : BK/Non BK*) Jenjang pendidikan : DIPLOMA / S1 / S2 / S3*) Jabatan : Koord BK/Guru BK/lainnya (sebutkan) ..............................*) *) coret yang tidak perlu 2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan memilih jawaban yang paling tepat, dengan memberikan tanda (X) pada lebar jawab yang tersedia.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAMPIRAN 1
PENGANTAR DAN PETUNJUK PENGISIAN TES KOMPETENSI PROFESIONAL
GURU PEMBIMBING BERDASARKAN SKAKK
A. Pengantar
Dalam rangka penyelesaian studi dan penulisan skripsi dengan judul “ Hubungan
antara Kompetensi Profesional Guru Pembimbing berdasarkan SKAKK dengan Kinerja Guru
Pembimbing di SMA dan SMK Se-Kota Salatiga”. Kami bermaksud mengadakan penelitian.
Oleh karena itu saya mengharapkan kesediaan bapak dan ibu untuk mengisi soal-soal tes.
Soal-soal disusun berdasarkan rumusan kompetensi konselor Indonesia seperti yang termuat
dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27 tahun 2008
tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor (SKAKK).
Dibawah ini tersedia 49 butir pertanyaan, oleh karena itu bapak dan ibu dimohon
memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut. Jawaban bapak dan ibu bersifat pribadi dan
rahasia.
Atas perhatian, bantuan dan kerja sama yang telah diberikan, saya ucapkan terimakasih.
penulis
B. Petunjuk Pengisian
1. Isilah terlebih dahulu identitas Bapak dan Ibu
Nama :
Umur :
Masa Kerja :
Tempat Mengajar :
Latar Belakang Pendidikan : BK/Non BK*)
Jenjang pendidikan : DIPLOMA / S1 / S2 / S3*)
Jabatan : Koord BK/Guru BK/lainnya (sebutkan)
..............................*)
*) coret yang tidak perlu
2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan memilih jawaban yang paling tepat,
dengan memberikan tanda (X) pada lebar jawab yang tersedia.
PERTANYAAN
1. Pengumpulan dan penggunaan data dalam layanan BK digunakan untuk mendapatkan
hasil yang optimal, hal ini terkait dengan....
a. Kelengkapan
b. Keakuratan
c. Relevansi
d. Efektifitas
2. Upaya yang dilakukan untuk memahami konseli yang introvert,guru bimbingan dan
konseling dapat menggunakan berbagai alat bantu agar dapat mengungkap masalah,
antara lain....
a. Autobiografi, pedoman wawancara, dan pedoman observasi
b. Autobiografi, alat ungkap masalah umum (AUM-U), dan daftar cek masalah
(DCM)
c. Pedoman wawancara, catatan anekdot, dan sosiometri
d. Pedoman observasi, dokumentasi data konseli, dan pedoman wawancara
3. Seorang konselor mengujicobakan kembali inventori pengukur motivasi belajar yang
sedang dikembangkannya, kepada sejumlah siswa yang memiliki karakteristik serupa
dengan subyek ujicobanya terdahulu, dan dengan tata cara pendadministrasian yang
sama. Ini untuk mengetahui tingkat keajegan instrumen tersebut. Kegiatan itu selaras
dengan pengertian....
a. Validitas
b. Reliabilitas
c. tingkat kesulitan.
d. homogenitas
4. Guru BK dalam membantu permasalahan siswa secara optimal, perlu memiliki data
yang akurat. Untuk itu guru BK harus melakukan beberapa upaya, yaitu....
a. Mengumpulkan berbagai data tentang siswa dan lingkungan, serta
mengklarifikasi data dengan pihak terkait
b. Melakukan pengolahan, analisis dan interpretasi data yang dihasilkan
c. Membuat laporan hasil pengumpulan dan analisis data siswa dan lingkungan
d. Menyimpan data dalam file siswa untuk digunakan sewaktu-waktu dan menjaga
kerahasiaan
5. Guru BK dalam mengumpulkan data tentang sikap dan kebiasaaan belajar siswa
selama proses pembelajaran berlangsung. Alat asesmen yang relevan untuk
mengungkap data tersebut adalah....
a. Wawancara
b. Observasi
c. Alat Ungkap Masalah UMUM
d. Alat Ungkap Masalah PTSDL
6. Guru Bimbingan dan Konseling ingin mendapat gambaran perkembangan
kemandirian siswa, instrumen asesmen yang tepat digunakan adalah....
a. Catatan anekdot
b. Alat Ungkap Masalah Umum
c. ITP (Inventori Tugas Perkembangan)
d. EPPS (Edwards Preference Personality Inventory)
7. Berdasarkan hasil pengisian angket sosiometri dari 8 orang siswa sekolah menengah,
berikut ini dapat digambarkan sosiogram pola hubungan yang terjadi pada
kelompoknya. Berdasarkan sosiogram, manakah yang memiliki jenis hubungan klik
dalam kelompok ini adalah....
a. BFD
b. ACG
c. AFH
d. CFD
8. Penerapan kode etik dalam penggunaan asesmen pada profesi bimbingan dan
konseling bertujuan....
a. Menumbuhkan rasa percaya diri pada konseli
b. Meningkatkan mutu profesi BK dan menumbuhkan rasa percaya diri pada konseli
c. Melindungi konseli dari ejekan orang yang tidak profesional
d. Menjunjung martabat dan meningkatkan mutu profesi bimbingan dan konseling
9. Bimbingan dan konseling melayani semua individu tanpa memandang umur, jenis
kelamin, suku, agama, dan status sosial ekonomi merupakan prinsip BK yang
berkenaan dengan....
a. Permasalahan individu
b. Sasaran layanan
c. Program pelayanan
d. Tujuan pelaksanaan pelayanan
10. Guru-guru mata pelajaran menganggap guru BK sebagai polisi sekolah yang harus
mengatasi masalah kedisiplinan siswa. Apa layanan yang sebaiknya dirancang dalam
program BK untuk mengatasi masalah tersebut....
a. Layanan responsif
b. Layanan dasar
c. Sistem layanan
d. Dukungan sistem
11. Pelaksanaan pelayanan BK di sekolah seharusnya dilakukan oleh seorang pendidik
profesional pada bidang BK. Pada kenyataannya pelayanan BK dilakukan juga oleh
guru bidang studi yang telah mendapat pelatihan pengetahuan dan keterampilan BK.
Pada konteks ini guru bidang studi tersebut termasuk tenaga....
a. Profesionalisme
b. Para Profesional
c. Non Profesional
d. Tidak Profesional
12. Karakteristik pribadi guru bimbingan dan konseling adalah
Unconditionalpositiveregard berarti guru BK....
a. Diharapkan dapat memahami permasalahan psikologis konseli
b. Menampilkan dirinya sebenarnya, asli, terintegrasi dan otentik
c. Menunjukkan penerimaan tak bersyarat kepada konseli
d. Memahami konseli dari sudut pandang konseli
G C
A F
H E
B
D
13. Upaya membantu peserta didik memperoleh pembelaan atas hak dan atau
kepentingannya yang kurang mendapat perhatian....
a. Fungsi pemahaman
b. Fungsi pencegahan
c. Fungsi pengentasan
d. Fungsi advokasi
14. Agar peserta aktif dalam kegiatan kelompok maka pemimpin kelompok dalam tahap
pembentukan, seharusnya....
a. Membahas suasana yang terjadi dalam kelompok
b. Meningkatkan partisipasi anggota kelompok
c. Membahas hasil kegiatan kelompok
d. Menjelaskan prinsip dalam kegiatan kelompok
15. Dengan adanya ragam budaya konseli, maka untuk mencapai tujuan layanan BK, guru
bimbingan dan konseling diharapkan….
a. Mampu memahami keragaman budaya tersebut
b. Mampu memanfaatkan keragaman budaya untuk kepentingan proses konseling
c. Menyamakan persepsi tentang keragaman budaya dengan konseli
d. Memberikan bantuan berdasarkan potensi keragaman budaya konseli
16. Salah satu tujuan pendekatan behavior dalam konseling adalah....
a. Membantu konseli mempelajari tingkah laku baru yang adaptif
b. Membantu konseli menyelesaikan hambatan diri
c. Mendorong pengembangan potensi individu
d. Mengatasi masalah akibat pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
17. Salah satu tujuan kunjungan rumah di dalam layanan konseling adalah....
a. Mengumpulkan data yang lebih lengkap dan akurat
b. Menggalang komitmen pihak-pihak yang terkait
c. Sebagai laporan kepada orang tua atas terjadinya masalah tertentu
d. Lebih memahami kondisi konseli
18. Pertimbangan yang seharusnya dilakukan oleh guru BK dalam memutuskan
dilakukannya konferensi kasus adalah....
a. Konselor menganggap bahwa berbagai data yang telah dikumpulkannya,
menunjukkan tidak saling mendukung untuk dibuat suatu diagnosa tertentu.
b. Konselor menganggap bahwa pekerjaan yang telah dilakukannya perlu mendapat
pengakuan dari personil sekolah.
c. Konselor sudah jenuh menghadapi konseli.
d. konselor merasa konseli sudah jenuh menjalani konseling.
19. Seorang konseli datang kepada guru BK dengan keluhan bahwa konseli memiliki cita-
cita yang berbeda dengan harapan orang tuanya dan konseli meminta solusi kepada
guru BK saat ini juga. Sikap demokratis seperti apa yang dapat anda lakukan kepada
konseli….
a. Mereferal konseli kepada guru bimbingan dan konseling yang tepat menurut
pilihan konseli
b. Mendiskusikan dengan konseli tentang kesesuaian cita-cita dengan potensi yang
dimiliki
c. Menasihati siswa agar menghargai harapan orang tua
d. Membantu konseli memilih cara yang tepat untuk menyampaikan cita-citanya
kepada orang tua
20. Guru BK perlu membuat rencana pelaksanaan program BK sebagai pedoman dalam
memberikan layanan kepada siswa, yaitu menyusun....
a. Program harian
b. Rencana harian
c. Buku catatan harian
d. Satuan layanan
21. Guru BK diminta untuk merancang sarana dan prasarana pada Rapat Kerja Sekolah.
Hal yang sebaiknya dilakukan oleh guru BK tersebut adalah....
a. Mengusulkan pemenuhan kebutuhan ruangan seperti ruang data dan ruang
konseling kelompok
b. Membuat proposal pengusulan sarana dan prasarana BK
c. Mengidentifikasi kebutuhan sarana dan prasarana BK
d. Membuat prioritas kebutuhan sarana prasarana yang dapat dipenuhi oleh sekolah
22. Implementasi program BK dapat dilakukan pada waktu-waktu tertentu yang tidak
mengganggu kalender akademik sekolah, misalnya pada saat….
a. Melakukan pemetaan bakat dan minat siswa untuk penempatan program
ekstrakurikuler di awal kalender akademik
b. Melakukan konseling dengan asas kekinian, meskipun sekolah dalam pekan
ulangan
c. Melakukan konseling kelompok saat istirahat jam pelajaran
d. Melakukan bimbingan kelompok sesuai keinginan siswa
23. Seorang guru mata pelajaran meminta data hasil konseling salah seorang siswa yang
mengikuti mata pelajarannya kepada guru BK. Guru mata pelajaran ini bermaksud
untuk membantu siswa dalam mengatasi masalah prestasi belajarnya. Apa yang
sebaiknya dilakukan oleh guru BK....
a. Memberikan semua data karena guru mata pelajaran ingin membantu siswa
b. Tidak memberikan data tentang siswa karena melanggar prinsip kerahasiaan
c. Memberikan data yang berkaitan dengan area masalah siswa
d. Tidak memberikan data karena khawatir akan terjadi kebocoran
24. Seorang guru bimbingan dan konseling akan melaksanakan bimbingan klasikal untuk
mendorong pencapaian kematangan karir siswa SMA. Materi yang tepat untuk
mencapai kompetensi tersebut adalah....
a. Memilih pendidikan lanjut atau penjurusan
b. Memilih bimbingan belajar yang baik
c. Mengembangkan konsep diri yang positif
d. Mengeksplorasi peluang-peluang karir
25. Di sekolah B, terdapat kecenderungan beberapa siswa yang terlambat datang ke
sekolah dan tidak mengerjakan PR karena terlalu banyak bermain game on line. Apa
yang akan guru BK lakukan untuk mengatasi masalah tersebut....
a. Memberikan bimbingan kelompok kepada siswa tentang bahaya game on line
b. Memberikan bimbingan klasikal tentang pentingnya sekolah bagi masa depan
siswa
c. Memberikan konseling individual untuk mengurangi bermain game on line
d. Memberikan konseling kelompok untuk mengatur pengurangan bermain game on
line
26. Fasilitas atau sarana yang diharapkan tersedia di sekolah ialah....
a. Ruangan tempat bimbingan yang khusus dan teratur
b. Ruangan tempat bimbingan di dalam ruang guru
c. Ruangan tempat bimbingan dengan peralatan lengkap dan nyaman
d. Ruangan tidur yang nyaman dan teratur
27. Anggaran biaya penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling tidak termasuk
untuk....
a. Honor petugas bimbingan dan konseling
b. Anggaran untuk surat menyurat
c. Transportasi
d. Penataran & pembelian alat-alat, dan sebagainya
28. Keberhasilan dari pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah dapat
dilihat dari hasil pelaksanaan program tersebut. Sedangkan untuk mendapatkan
gambaran tentang hasil dari pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah harus
dilihat dalam....
a. Diri konseli
b. Diri peserta didik
c. Diri siswa
d. Diri alumni
29. Evaluasi terhadap pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah dapat
melalui prosedur sebagai berikut....
a. Fase persiapan, fase pelaksanaan, fase persiapan alat/instrumen, fase
menganalisis dan fase penafsiran.
b. Fase persiapan, fase persiapan alat/instrumen, fase pelaksanaan, fase
menganalisis dan fase penafsiran.
c. Fase persiapan, fase persiapan alat/instrumen, fase pelaksanaan, fase penafsiran
dan fase menganalisis.
d. Fase persiapan, fase pelaksanaan, fase persiapan alat/instrumen, fase penafsiran
dan fase menganalisis.
30. Hasil analisis evaluasi program pelayanan konseling digunakan kecuali untuk....
a. Menilai kemampuan peserta didik
b. Memperkirakan keberhasilan upaya khusus pengentasan masalah
c. Bahan pertimbangan untuk pemberian layanan kepada peserta didik dan
pengembangan program selanjutnya
d. Bahan pertimbangan dalam peningkatan kemampuan guru pembimbing.
31. Kegiatan membandingkan hasil analisa datadengan kriteria penilaian keberhasilan dan
kemudian diinterpresentasikan dengan memakai kode-kode tertentu, untuk kemudian
dilaporkan serta digunakan dalam rangka perbaikan program pelayanan bimbingan
dan konseling,termasuk dalam fase....
a. fase persiapan
b. fase pelaksanaan
c. fase penafsiran
d. fase menganalisis
32. Tujuan evaluasi yang berkaitan dengan tingkat kepercayaan stakeholder adalah....
a. Memperbaiki program
b. Akuntabilitas program
c. Kelengkapan administrasi
d. Memberikan laporan kepada kepala sekolah
33. Bila konseli yang ditangani tidak mengalami kemajuan sesuai harapan konseli dan
konselor setelah beberapa lama dilakukan konseling, namun ia ingin tetap
melanjutkan konseling hingga terentaskan masalahnya, tindakan yang segera konselor
lakukan adalah....
a. Berterus terang kepada konseli, bahwa ia tidak mengalami kemajuan apapun
dalam konseling yang telah dijalaninya.
b. Melanjutkan konseling sesuai keinginan konseli.
c. Bekerjasama dengan wali kelas.
d. Melakukan evaluasi terhadap proses konseling.
34. Kode etik profesi konselor meliputi hal-hal yang bersangkut paut dengan....
a. Kompetensi dan kewenangan konselor
b. Kompetensi dan penghasilan konselor
c. Kelaian praktik dan pengembangan karir konselor
d. Pelanggaran kepercayaan dan keputusan konselor
35. Karakteristik pribadi guru bimbingan dan konseling yang Genuiness berarti bahwa....
a. Guru bimbingan dan konseling berkomunikasi dengan konseli secara mendalam
dan jujur
b. Guru bimbingan dan konseling dapat memahami kondisi psikologis konseli
c. Guru bimbingan dan konseling menampilkan diri sebenarnya, asli, terintegrasi
dan otentik
d. Guru bimbingan dan konseling menunjukkan penghargaan terhadap konseli
36. Salah satu jenis layanan responsive adalah melakukan referral/alih tangan kasus. Hal
ini dapat dilakukan guru bimbingan dan konseling untuk memastikan konseli dapat
terbantu dalam menyelesaikan masalahnya. Salah satu yang harus menjadi dasar
pertimbangan untuk menetapkan referral adalah....
a. Masalah konseli melampaui batas kewenangan guru bimbingan dan konseling
b. Berdasarkan pertimbangan pribadi untuk kebaikan konseli
c. Dilakukan atas permintaan konseli
d. Karena perasaan ketidakmampuan guru bimbingan dan konseling
37. Guru-guru BK di sekolah A mendapatkan data bahwa 75 siswa tidak memiliki
pengetahuan yang cukup tentang kesehatan reproduksi remaja. Untuk menjawab data
tersebut, layanan apa yang seharusnya dilakukan....
a. Layanan responsif
b. Layanan dasar
c. Layanan perencanaan individual
d. Layanan orientasi
38. Pengembangan keprofesionalan berkelanjutan memberikan jaminan bagi guru BK
atau konselor agar menjadi lebih....
a. kompeten dan diakui sebagai profesi yang bermartabat
b. kompeten dan penghasilannya meningkat
c. kompeten dan menarik
d. menarik dan angka kredit meningkat
39. Motivasi kerja konselor berorientasi kepada kepentingan kebahagiaan sasaran
layanan,disebut....
a. Motivasi altruistik
b. Motivasi instrinsik
c. Motivasi ekstrensik
d. Motivasi berprestasi
40. Seorang konseli mengungkapkan kepada guru BK bahwa ia hamil dua bulan
sedangkan kelulusan sekolah tinggal dua bulan lagi. Konseli meminta agar guru BK
merahasiakan hal ini sampai konseli lulus sekolah. Sementara guru BK memandang
hal ini sebagai hal yang bertentangan dengan nilai moral yang diyakininya. Apa yang
sebaiknya dilakukan oleh guru BK....
a. Sebagai komitmen dalam menegakkan asas kerahasiaan, guru BK akan menjaga
rahasia sampai konseli lulus sekolah
b. Mendiskusikan dengan konseli berbagai konsekuensi positif dan negative
terhadap masa depannya, bila hal ini akan tetap dipertahankan
c. Menasihati konseli, untuk memikirkan kembali perbuatan yang tidak dapat
diterima di lingkungan
d. Guru BK menyelenggarakan konferensi kasus bersama kepala sekolah, bidang
kesiswaan, dan guru mata pelajaran untuk menanggapi masalah konseli
41. Berikut ini yang bukan merupakan tujuan PTBK ( Penelitian Tindakan Bimbingan
dan Konseling) adalah....
a. Meningkatkan mutu isi, masukan, proses, dan hasil di sekolah
b. Meningkatkan kinerja guru BK
c. Mendapatkan angka kredit untuk kenaikan pangkat guru BK
d. Menumbuhkembangkan budaya akademik
42. Salah satu bentuk kegiatan yang termasuk dalam tahap perencanaan tindakan
adalah....
a. Melaksanakan skenario tindakan
b. Mengkondisikan guru
c. Melakukan simulasi pelaksanaan tindakan
d. Mengamati kegiatan guru dalam pembelajaran
43. Kajian terhadap ketercapaian indikator keberhasilan yang telah ditentukan
sebelumnya pada pelaksanaan Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling (PTBK)
dilakukan pada….
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan
c. Proses
d. Refleksi
44. Berdasarkan hasil penelitian BKKBN tahun 2010, hampir 50% remaja telah
melakukan hubungan seksual pra nikah. Sebagai guru bimbingan dan konseling
bagaimana merespon hasil penelitian ini....
a. Melakukan bimbingan kelompok dengan topik hubungan seks pra nikah
b. Melakukan konseling kelompok agar tidak melakukan hubungan seks pra nikah
c. Memberikan layanan konseling tentang efek negative melakukan hubungan seks
pra nikah
d. Melakukan layanan bimbingan klasikal tentang bahaya hubungan seks para nikah
45. Seorang guru BK dalam mengumpulkan data tentang indentitas pribadi, latar
belakang keluarga, sikap, penyesuaian diri, pendapat, harapan, dan pandangannya,
maka alat asesmen yang diperlukan adalah....
a. Alat Ungkap Masalah UMUM
b. Pedoman wawancara
c. Catatan anekdot
d. Inventori Tugas Perkembangan
46. Jika guru bimbingan dan konseling melihat kecenderungan pola relasi yang tidak
sehat, misalnya terdapat banyak klik di dalam kelas, maka guru bimbingan dan
konseling dapat melakukan asesmen dengan instrumen di bawah ini….
a. Alat ungkap masalah
b. Inventori tugas perkembangan
c. Angket Sosiometri
d. Pedoman wawancara
47. Kode etik asesmen dalam BK berfungsi untuk....
a. Menjaga profesionalitas konselor
b. Menjaga validitas dan reliabilitas
c. Memilih kualifikasi konselor
d. Memilih kualitas instrumen asesmen
48. Layanan bimbingan dan konseling dilaksanakan berkenaan dengan....
a. Pengembangan kondisi kehidupan efektif sehari-hari (KES)
b. Pengembangan kondisi kehidupan efektif sehari-hari yang terganggu (KES-T)
c. Pengembangan kehidupan pribadi
d. Pengembangan kehidupan sosial
49. Identitas profesi konselor akan dikokohkan oleh....
a. Biaya yang mencukupi
b. Sarana dan prasarana
c. Banyaknya klien
d. Kepercayaan public
LAMPIRAN 2
PENGANTAR DAN PETUNJUK PENGISIAN SKALA SIKAP
KINERJA GURU PEMBIMBING
C. Pengantar
Dalam rangka penyelesaian studi dan penulisan skripsi dengan judul “ Hubungan
antara Kompetensi Profesional Guru Pembimbing berdasarkan SKAKK dengan Kinerja Guru
Pembimbing di SMA dan SMK Se-Kota Salatiga”. Kami bermaksud mengadakan penelitian.
Oleh karena itu saya mengharapkan kesediaan bapak dan ibu untuk memberikan informasi
sejujur-jujurnya sesuai dengan keadaan Bapak/ Ibu yang sebenarnya. Dibawah ini tersedia 91
butir pernyataan, oleh karena itu bapak dan ibu dimohon memberikan jawaban atas
pernyataan tersebut. Jawaban bapak dan ibu bersifat pribadi dan rahasia.
Atas perhatian, bantuan dan kerja sama yang telah diberikan, saya ucapkan terimakasih.
penulis
D. Petunjuk Pengisian
3. Isilah terlebih dahulu identitas Bapak dan Ibu
Nama :
Tempat Mengajar :
Pendidikan terakhir :
4. Berilah jawaban dengan memberikan tanda cek () pada jawaban yang telah tersedia
sesuai dengan pilihan bapak dan ibu.
Keterangan SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju
S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
Contoh :
No PERNYATAAN SS S TS STS
1. Saya melakukan konseling individu setiap
minggu
5. Jawablah pernyataan yang ada sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya bapak
dan ibu lakukan
Selamat Mengerjakan dan Terima Kasih atas Partisipasi Bapak dan Ibu
INSTRUMEN PENELITIAN
No PERNYATAAN SS S TS STS
1. Saya mengidentifikasi masalah konseli dengan
menggunakan DCM (Daftar Cek Masalah)
2. Untuk kelengkapan data siswa, saya menyebar
angket pribadi kepada siswa
3. Saya mengidentifikasi masalah konseli dengan
menggunakan sosiometri
4. Saya melakukan observasi pada siswa yang
mengalami masalah
5. Untuk menambah kelengkapan data siswa saya
melakukan wawancara
6. Saya cukup menggunakan angket pribadi siswa
untuk mengidentifikasi siswa yang
membutuhkan bimbingan dan konseling
7. Saya hanya menggunakan sosiometri bila
terjadi masalah dalam suatu kelas tertentu
8. Saya hanya melakukan observasi pada awal
siswa masuk sekolah
9. Saya hanya cukup sekali mewawancarai siswa
untuk mendapatkan informasi
10. Saya selalu bekerjasama dengan guru mata
pelajaran dalam mencari siswa yang
teridentifikasi mengalami masalah
11. Selain dengan guru mata pelajaran, saya juga
meminta bantuan wali kelas dalam mencari
data konseli
12. Saya hanya akan melakukan konseling jika ada
kiriman konseli dari guru
13. Saya lebih banyak meminta informasi dari wali
kelas untuk kelengkapan data mengenai konseli
karena data dari wali kelas lebih dapat
dipercaya
14. Dalam melakakukan konseling, saya dan
konseli selalu mengadakan kesepakatan waktu
pertemuan agar tidak mengganggu aktivitas
bersama
15. Penentuan tempat konseling selalu ditentukan
melalui kesepakatan bersama
16. Kegiatan bimbingan dan konseling saya
lakukan jika saya ada waktu senggang
17. Waktu dan tempat pelaksanaan konseling saya
serahkan sepenuhnya kepada konseling untuk
menentukan
18. Saya melakukan konseling di ruangan tertutup
khusus untuk konseling
19. Saya mengatur jarak tempat duduk saat
pelaksanaan bimbingan dan konseling agar
konseli merasa nyaman
20. Karena tidak tersedia ruangan khusus untuk
konseling, saya melakukan konseling diruang
BK yang terbuka
21. Saya melakukan bimbingan dan konseling
dimanapun tidak harus di ruang konseling
asalkan masih di lingkungan sekolah
22. Sebelum melakukan pertemuan konseling, saya
selalu mencatat identitas awal konseli di katu
wawancara atau buku catatan konseling
23. Saya selalu menyiapkan kartu wawancara
konseling setiap kali konseling akan dilakukan
24. Saya mencatat informasi penting dari konseli
saat konseling berlangsung
25. Saya mencatat identitas, masalah ataupun
proses pemecahan masalah konseli selama
proses berjalannya konseling
26. Saya menyambut kedatangan konseli dengan
berjabat tangan
27. Saya tidak memerlukan basa-basi dalam
melakukan konseling tapi langsung pada pokok
permasalahan
28. Saya menunjukkan sikap dingin jika konseli
datang untuk mengikuti bimbingan dan
konseling dengan penampilan yang kurang rapi
29. Saya selalu menyampaikan kepada konseli
bahwa asas kerahasiaan adalah asas yang
paling penting dalam pelaksanaan konseling
30. Sebelum bimbingan dan konseling berjalan
saya menjelaskan tujuan dari konseling yang
akan diadakan
31. Saya tidak menjelaskan proses konseling
kepada konseli karena hal tersebut akan
memakan banyak waktu
32. Saya hanya akan menjelaskan tentang
pelaksanaan konseling kepada konseli yang
masih bingung dengan proses konseling
33. Saya selalu membuat kesepakatan lamanya
waktu konseling dengan konseli
34. Saya membatasi lamanya waktu setiap tahap
konseling
35. Saya menyelesaikan proses bimbingan dan
konseling kurang lebih 30-45 menit agar
konseli tidak bosan
36. Saya melakukan konseling tanpa batasan waktu
sampai masalah yang dihadapi konseli dapat
diatasi
37. Dalam konseling, saya mengutamakan
penyelesaian masalah konseli yang tergolong
berat
38. Saya lebih memilih konseli yang memiliki
masalah pribadi untuk segera diselesaikan
daripada konseli yang memiliki masalah belajar
karena masalah belajar dapat diatasi dengan
bantuan guru
39. Saya memberikan penjelasan tentang peran
saya dalam memberikan bimbingan dan
konseling
40. Saya memberikan penjelasan tentang tugas
konseli dalam konseling secara rinci karena
tugas inti dari konseli sebatas untuk
menceritakan masalah yang sedang dihadapi
41. Dalam konseling, sayalah yang bertugas dalam
menyelesaikan masalah yang dihadapi konseli
42. Saya memberikan kesempatan kepada konseli
untuk mengungkapkan semua masalah yang
sedang dihadapinya
43. Saya menekankan kepada konseli untuk
mengungkapkan inti masalah yang sedang
dialami
44. Saya memberikan perhatian penuh kepada
konseli hanya pada saat konseli
mengungkapkan hal-hal yang penting
45. Saya membantu konseli untuk dapat
mengidentifikasi sendiri masalah yang dihadapi
46. Saya hanya akan membantu menjelaskan
masalah jika konseli sudah mulai merasa
kebingunggan
47. Dalam proses konseling, saya memberikan
contoh tindakan penyelesaian masalah kepada
konseli
48. Saya mengajak konseli untuk berpikir bersama-
sama dalam upaya mencari solusi
permasalahan yang sedang dihadapi konseli
49. Saya lebih banyak memberikan nasehat agar
konseli dapat cepat menyelesaikan masalah
yang dihadapi
50. Dalam proses penyelesaian masalah saya
menuntut konseli untuk dapat lebih dulu
mengemukakan solusi dari masalahnya sendiri
51. Saya selalu mengarahkan konseli pada pilihan
alternatif pemecahan masalah yang tepat untuk
masalah konseli
52. Saya mendorong konseli untuk memantapkan
komitmen dalam melaksanakan alternatif
pemecahan masalah yang sudah dipilih beserta
resiko yang harus ditanggung
53. Saya akan meyakinkan konseli untuk memilih
alternatif pemecahan masalah yang saya
anjurkan
54. Jika konseli merasa kurang yakin terhadap
alternatif pemecahan masalah yang sudah
dipilihnya maka saya segera menawarkan
alternatif pemecahan masalah lain
55. Saya selalu menanyakan kepada konseli
tentang pengalaman baru yang didapat setelah
kegiatan bimbingan dan konseling berakhir
56. Setelah bimbingan dan konseling memasuki
tahap akhir, saya meminta konseli untuk
mengutarakan pemahaman baru yang didapat
selama proses bimbingan dan konseling
57. Saya tidak perlu menanyakan tentang
pengalaman baru yang didapat konseli setelah
kegiatan bimbingan dan konseling berakhir
karena saya sudah dapat menilainya selama
proses bimbingan dan konseling berlansung
58. Saya tidak mengadakan penilaian lebih lanjut
mengenai pemahaman konseli tentang masalah
yang diutarakannya karena konseli dianggap
sudah melakukan konseling dengan baik
59. Setelah konseling selesai, saya selalu
menanyakan tentang perbedaan perasaan
konseli sebelum dan sesudah konseling
60. Saya meminta konseli mengutarakan apa saja
yang dirasakan selama proses konseling
61. Perasaan konseli tidak perlu ditanyakan karena
saya dapat melihatnya dari raut muka dan
setiap gerak-gerik konseli setelah berakhirnya
konseling
62. Saya tidak terlalu memperhatikan kenyamanan
konseli selama proses bimbingan konseling
karena yang paling penting adalah konseli mau
bekerja sama dengan baik dalam proses
bimbingan dan konseling
63. Saya selalu mengadakan penilaian terhadap
perubahan tingkah laku konseli setelah
konseling berakhir
64. Setelah tahap akhir konseling, saya
menanyakan konseli tentang kemantapannya
dalam menjalankan rencana tindakan yang
sudah diputuskan
65. Saya tidak melakukan penilaian lebih lanjut
tentang perubahan tingkah laku konseli selama
proses konseling untuk melatih agar konseli
memiliki kemandirian dalam menyelesaikan
masalah
66. Saya selalu menilai respon awal konseli setelah
proses bimbingan dan konseling berakhir
67. Saya selalu menyampaikan kesimpulan dari
proses bimbingan dan konseling yang telah
dilakukan
68. Setelah konseling berakhir, saya banyak
memberi kritik kepada konseli agar konseli
tahu kekurangan-kekurangannya selama proses
konseling
69. Saya membekali konseli dengan pemahaman
akan masalah yang sedang dihadapi agar
konseli mampu untuk menilai perubahan yang
terjadi setelah konseling
70. Saya selalu memantau perkembangan konseli
dari waktu ke waktu setelah konseling berakhir
71. Saya terus menerus mendorong konseli agar
dapat mengubah tingkah laku seperti apa yang
saya harapkan
72. Saya tidak melakukan pengawasan lebih lanjut
kepada konseli karena setelah konseling
berakhir, konseli sudah bisa memutuskan apa
yang akan dilakukannya
73. Setelah konseling berakhir, saya langsung
menganalisis hasil evaluasi dengan melibatkan
konseli
74. Saya akan melakukan tindak lanjut jika hasil
analisis mengharuskan adanya upaya tindak
lanjut dari konseling yang sudah dilakukan
75. Saya tidak melakukan tindak lanjut jika konseli
tidak meminta
76. Saya akan melimpahkan upaya tindak lanjut
kepada wali kelas konseli agar melakukan
pengawasan lebih lanjut kepada konseli
77. Setelah menganalisis hasil evaluasi, saya
menetapkan jenis dan arah tindak lanjut yang
akan diberikan kepada konseli
78. Tindak lanjut yang saya berikan tidak selalu
dalam bentuk konseling lanjutan, saya juga
memberikan layanan bimbingan lain yang
sesuai dengan permasalahan konseli
79. Saya tidak melibatkan pihak lain dalam
menindaklanjuti permasalahan konseli
80. Saya hanya akan meminta bantuan wali kelas
konseli dalam memberikan tindak lanjut
konseling yang sebelumnya telah dilaksanakan
dengan konselor
81. Saya akan melakukan konseling lanjutan sesuai
kesepakatan bersama konseli
82. Saya selalu menawarkan adanya pertemuan
konseling lanjutan jika masalah yang dihadapi
konseli belum terselesaikan dengan tuntas
83. Saya akan melakukan tindak lanjut konseling
jika ada waktu luang
84. Saya tidak melakukan tindak lanjut karena
konseling akan benar-benar berakhir jika
konseli sudah bisa memutuskan apa yang akan
dilakukan
85. Saya akan menghentikan konseling jika konseli
sudah mengalami perubahan tingkah laku
sesuai dengan apa yang diharapkan
86. Saya akan benar-benar menghentikan konseling
jika konseli dapat mandiri dalam
menyelesaikan masalah yang sedang
dihadapinya
87. Setelah konseling selesai, saya langsung akan
meminta konseli untuk meninggalkan ruangan
88. Setelah konseling tahap pertama selesai saya
meminta konseli untuk tidak menemui lagi
kecuali jika masalahnya belum selesai
89. Saya akan segera melakukan alih tangan kasus
kepada guru jika masalah konseli berhubungan
dengan belajar
90. Saya membuat laporan hasil bimbingan dan
konseling segera setelah proses bimbingan dan
konseling selesai
91. Saya akan menyusun laporan secara lengkap
hanya jika masalah konseli termasuk jenis
masalah yang berat
LAMPIRAN 3 : MASTERSHEET TES KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PEMBIMBING