58 Lampiran 1. Pembuatan Tepung Daun Apu-apu Pencucian daun apu-apu menggunakan air mengalir untuk menghilangkan kotoran yang menempel pada daun Penyortiran, daun dipisahkan dari akarnya agar lebih mudah dalam proses pengeringan Penjemuran daun menggunakan terik matahari untuk pengeringan selama 96 jam agar daun kering sempurna Penggilingan daun dengan mesin penggiling hingga menjadi tepung Pengumpulan daun apu-apu Tepung daun dianalisis proksimat sebanyak 5 g - 10 g
31
Embed
Lampiran 1. Pembuatan Tepung Daun Apu-apumedia.unpad.ac.id/thesis/230110/2009/230110097009_l_4103.pdf · Pengenceran 1 mL larutan inokulum dimulai dari tabung reaksi 1-7 secara bertahap
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
58
Lampiran 1. Pembuatan Tepung Daun Apu-apu
Pencucian daun apu-apu menggunakan air mengalir untuk
menghilangkan kotoran yang menempel pada daun
Penyortiran, daun dipisahkan dari akarnya
agar lebih mudah dalam proses pengeringan
Penjemuran daun menggunakan terik
matahari untuk pengeringan selama
96 jam agar daun kering sempurna
Penggilingan daun dengan mesin
penggiling hingga menjadi tepung
Pengumpulan daun apu-apu
Tepung daun dianalisis proksimat
sebanyak 5 g - 10 g
59
Lampiran 2. Pembuatan Media Agar Selektif
(Sumber: Modifikasi Ammi et al. 2012)
Masukan hasil Extrack Touge Agar tadi ke dalam tabung reaksi
masing-masing 10-15 mL, kemudian ditutup kapas dan letakan
dengan poisisi miring
Inokulasikan strain Aspergillus niger koleksi
Lab NTU Fapet UNPAD dalam media agar
miring menggunakan ose secara zig zag
Inkubasi 3 hari dalam suhu ruang
27°C
Sterilisasi tabung reaksi pada Autoclav
selama 60 menit pada suhu 120°C
5,1 g tauge digerus dan tambahkan akuades
hingga volumenya 93,6 mL
Saring ke dalam erlenmeyer dengan kain kasa
Tambahkan 5,1 g gula pasir dan 1,28 g agar
batang kemudian panaskan hingga larut dan
homogen
Sterilisasi ose dengan nyala api bunsen
60
Lampiran 3. Pembuatan Inokulum Padat 200 g
Siapkan Bahan:
- Beras dan air (1:1) = 167,24 g
- Tepung daun apu-apu = 20 g
- Gula pasir = 10,2 g
- Urea = 2,56 g
(Modifikasi Ammi et al. 2012)
Timbang bahan sesuai kebutuhan
Cuci dan kukus beras hingga matang
menjadi nasi, biarkan ± 20 menit
Campur semua bahan ke dalam nasi,
aduk hingga rata
Simpan campuran tersebut dalam baki, tutup
dengan aluminium foil, diamkan hingga dingin
Tambahkan Aspergillus niger dari media agar selektif
yang sudah dicairkan dengan 10 mL gula fisiologis 5%
Inkubasi 3 hari pada suhu ruang 27°C
Panen inokulum Aspergillus niger
61
Lampiran 4. Total Plat Count (TPC)
Pengeringan hasil panen inokulum selama
60 jam
Haluskan dengan blender hingga menjadi
tepung
Larutkan 1 g inokulum yang sudah
ditepungkan dengan 9 mL larutan gula
fisiologis 5%
Pengenceran 1 mL larutan inokulum dimulai
dari tabung reaksi 1-7 secara bertahap
menggunakan bulb pipet
Penuangan media agar dan hasil
pengenceran ke 6 dan 7 ke dalam petri dish,
tutup rapat dan putar searah hingga
homogen
Inkubasi 3 hari pada suhu ruang 27°C
Hitung total koloni kapang yang tumbuh
62
Lampiran 5. Fermentasi Daun Apu-apu dengan Inokulum Aspergillus niger
Pencampuran tepung daun apu-apu dengan
air 1:1 (berat : volume), aduk hingga rata
Pengukusan bahan-bahan selama 60 menit,
setelah itu diamkan hingga dingin
Inokulasikan bahan dengan inokulum Aspergillus niger
sebanyak 2,5% dari total bahan (Mangisah et al. 2009), dengan
kepadatan 6,4 x 108
cfu/ mL (berdasarkan hasil TPC)
Penutupan rapat bahan yang sudah diinokulasi dengan
plastik makanan yang ditusuk dengan jarum steril
membentuk lubang kecil
Inkubasi 3 hari dalam inkubator pada suhu
34°C (Mangunwidjaja et al. 2011)
Pemanenan hasil fermentasi dan keringkan
2 jam dalam oven 60°C, lalu ditepung
(Nurfadhilah 2011)
Analisis proksimat produk
fermentasi sebanyak 5 g - 10 g
63
Lampiran 6. Alur Proses Pembuatan Pakan
(Sumber: Hidayat 2012)
Pengayakan dan penimbangan bahan pakan
sesuai dengan komposisi yang ditentukan
Pencampuran (mixing) bahan pakan, dimulai dari
bahan baku pakan yang paling sedikit jumlahnya
agar proses homogenisasi berjalan sempurna
Penambahan minyak dan top mix serta air hangat
(dibawah 50°C) sebanyak 30% dari jumlah total
adonan untuk memperkuat kerekatan, lalu aduk rata
Adonan bahan dimasukan dalam mesin pencetak pelet
(Pelletizing)
Penjemuran hingga kering menggunakan
sinar matahari
Analisis proksimat 5 g – 10 g
Pelet diremahkan sesuai
dengan ukuran bukaan mulut
ikan
64
Lampiran 7. Tata Letak Wadah Perlakuan
Keterangan :
Akuarium A = Perlakuan tanpa daun apu-apu fermentasi 0% dari bobot total pakan
Akuarium B = Perlakuan dengan daun apu-apu fermentasi 5% dari bobot total pakan
Akuarium C = Perlakuan dengan daun apu-apu fermentasi 10% dari bobot total pakan
Akuarium D = Perlakuan dengan daun apu-apu fermentasi 15% dari bobot total pakan
Akuarium E = Perlakuan dengan daun apu-apu fermentasi 20% dari bobot total pakan
Angka 1,2,3 = Ulangan
D2 E3 E1 E2 C2 C3 D3
A3 B2 A1 D1 B3 B1 A2 C1
65
Lampiran 8. Kandungan Gizi Daun Apu-apu berdasarkan Berat Kering
Bahan
Kandungan Gizi
Protein
Kasar
(%)
Serat kasar
(%)
Abu
(%)
Lemak
(%)
Kadar Air
(%)
Energi
Bruto
(kkal/ kg)
TDA 18,49 16,10 14,01 2,95 8,09 3080
TDAF 24,43 12,08 24,32 2,15 8,74 2948
Sumber: Hasil Analisis Laboratorium Nutrisi Ternak Ruminansia dan Kimia Makanan
Ternak Fakultas Peternakan UNPAD 2013.
* TDA = Tepung Daun Apu-apu
**TDAF = Tepung Daun Apu-apu Fermentasi
66
Lampiran 9. Kandungan Gizi Bahan Pakan Pada Formulasi Pakan Uji
Bahan Pakan Kandungan Gizi (%)
Protein Lemak Serat Kasar
Tepung Ikan 39,63 10,76 0,87
Tepung Bungkil Kedelai 44,03 6,21 2,36
Tepung Daun Apu-apu Fermentasi 24,43 2,15 12,08
Tepung Jagung Kuning 10,79 5,79 1,95
Dedak Halus 8,91 3,31 4,73
Sumber: Hasil Analisis Laboratorium Nutrisi Ternak Ruminansia dan Kimia Makanan
Ternak Fakultas Peternakan UNPAD 2013.
67
Lampiran 10. Formulasi Pakan Uji
A. Formulasi Pakan A (0% Tepung Daun Apu-apu Fermentasi)
1. Kebutuhan protein : 30% dari total pakan
2. Penambahan tapioka, top mix dan minyak ikan masing-masing sebesar 7%,
2% dan 1%, maka jumlah pakan yang baru terpenuhi sebanyak 10% dari total
pakan
3. Persentase protein : 30
100−10 × 100% = 33,3%
Tepung ikan + tepung bungkil kedelai :
39,63+44,03
2= 41,83 23,45
Dedak + tepung jagung kuning : 33,3
8,91+10,79
2= 9,85 8,53 +
31,98
a) Tepung ikan dan tepung bungkil kedelai = 23,45
31,98𝑥 100% = 73,33%
Jadi, tepung ikan dan tepung bungkil kedelai masing-masing sebesar =
73,33%
2 𝑥 90 = 33,00%
b) Dedak halus dan tepung jagung kuning = 8,53
31,98 𝑥 100% = 26,67%
Jadi, dedak halus dan tepung jagung kuning masing-masing sebesar =
26,67%
2 𝑥 90 = 12,00%
68
B. Formulasi Pakan B (5% Tepung Daun Apu-apu Fermentasi)
1. Kebutuhan protein : 30% dari total pakan
2. Penambahan tepung daun apu-apu fermentasi, tapioka, top mix dan minyak
ikan masing-masing sebesar 5%, 7%, 2% dan 1%, maka jumlah pakan yang
baru terpenuhi sebanyak 15% dari total pakan
3. Kandungan protein tepung daun apu-apu fermentasi = 5
100 𝑥 24,43 = 1,22%
4. Persentase protein : 30−1,22
(100−15)𝑥 100% = 33,86%
Tepung ikan + tepung bungkil kedelai :
39,63+44,03
2= 41,83 24,01
Dedak + tepung jagung kuning : 33,86
8,91+10,79
2= 9,85 7,97 +
31,98
a) Tepung ikan dan tepung bungkil kedelai = 24,01
31,98𝑥 100% = 75,08 %
Jadi, tepung ikan dan tepung bungkil kedelai masing-masing sebesar =
75,08%
2 𝑥 85 = 31,91%
b) Dedak halus dan tepung jagung kuning = 7,97
31,98 𝑥 100% = 24,92%
Jadi, dedak halus dan tepung jagung kuning masing-masing sebesar =
24,92%
2 𝑥 85 = 10,59%
69
C. Formulasi Pakan C (10% Tepung Daun Apu-apu Fermentasi)
1. Kebutuhan protein : 30% dari total pakan
2. Penambahan tepung daun apu-apu fermentasi, tapioka, top mix dan minyak
ikan masing-masing sebesar 10%, 7%, 2% dan 1%, maka jumlah pakan yang
baru terpenuhi sebanyak 20% dari total pakan
3. Kandungan protein tepung daun apu-apu fermentasi = 10
100𝑥 24,43 = 2,44%
4. Persentase protein : 30−2,44
(100−20)𝑥 100% = 34,45%
Tepung ikan + tepung bungkil kedelai :
39,63+44,03
2= 41,83 24,6
Dedak + tepung jagung kuning : 34,45
8,91+10,79
2= 9,85 7,38 +
31,98
c) Tepung ikan dan tepung bungkil kedelai = 24,6
31,98𝑥 100% = 76,92%
Jadi, tepung ikan dan tepung bungkil kedelai masing-masing sebesar =
76,92%
2 𝑥 80 = 30,77%
d) Dedak halus dan tepung jagung kuning = 7,38
31,98 𝑥 100% = 23,07%
Jadi, dedak halus dan tepung jagung kuning masing-masing sebesar =
23,07%
2 𝑥 80 = 9,23%
70
D. Formulasi Pakan D (15% Tepung Daun Apu-apu Fermentasi)
1. Kebutuhan protein : 30% dari total pakan
2. Penambahan tepung daun apu-apu fermentasi, tapioka, top mix dan minyak
ikan masing-masing sebesar 15%, 7%, 2% dan 1%, maka jumlah pakan yang
baru terpenuhi sebanyak 25% dari total pakan
3. Kandungan protein tepung daun apu-apu fermentasi = 15
100𝑥 24,43 = 3,66%
4. Persentase protein : 30−3,66
(100−25)𝑥 100% = 35,12%
Tepung ikan + tepung bungkil kedelai :
39,63+44,03
2= 41,83 25,27
Dedak + tepung jagung kuning : 35,12
8,91+10,79
2= 9,85 6,71 +
31,98
a) Tepung ikan dan tepung bungkil kedelai = 25,27
31,98𝑥 100% = 79,02%
Jadi, tepung ikan dan tepung bungkil kedelai masing-masing sebesar =
79,02%
2 𝑥 75 = 29,63%
b) Dedak halus dan tepung jagung kuning = 6,71
31,98 𝑥 100% = 20,98%
Jadi, dedak halus dan tepung jagung kuning masing-masing sebesar =
20,98%
2 𝑥 75 = 7,87%
71
E. Formulasi Pakan E (20% Tepung Daun Apu-apu Fermentasi)
1. Kebutuhan protein : 30% dari total pakan
2. Penambahan tepung daun apu-apu fermentasi, tapioka, top mix dan minyak
ikan masing-masing sebesar 20%, 7%, 2% dan 1%, maka jumlah pakan yang
baru terpenuhi sebanyak 30% dari total pakan
3. Kandungan protein tepung daun apu-apu fermentasi = 20
100𝑥 24,43 = 4,89%
4. Persentase protein : 30−4,89
(100−30)𝑥 100% = 35,87%
Tepung ikan + tepung bungkil kedelai :
39,63+44,03
2= 41,83 26,02
Dedak + tepung jagung kuning : 35,87
8,91+10,79
2= 9,85 5,96 +
31,98
a) Tepung ikan dan tepung bungkil kedelai = 26,02
31,98𝑥 100% = 81,36%
Jadi, tepung ikan dan tepung bungkil kedelai masing-masing sebesar =
81,36%
2 𝑥 70 = 28,48%
b) Dedak halus dan tepung jagung kuning = 5,96
31,98 𝑥 100% = 18,64%
Jadi, dedak halus dan tepung jagung kuning masing-masing sebesar =
18,64%
2 𝑥 70 = 6,52%
72
Lampiran 11. Hasil Analisis Proksimat Pakan Uji
Pakan
Kandungan Gizi Protein Energi
Rasio Protein
Kasar (%)
Serat
Kasar (%)
Energi Bruto
(kkal/kg)
A (0%) 29,73 6,23 3434 8,66
B (5%) 28,71 6,93 3354 8,76
C (10%) 28,67 6,05 3357 8,78
D (15%) 29,32 6,56 3291 8,42
E (20%) 29,72 6,15 3331 8,41 Sumber: Hasil Analisis Laboratorium Nutrisi Ternak Ruminansia dan Kimia
Makanan Ternak Fakultas Peternakan UNPAD 2013.
73
Lampiran 12. Alur Penelitian
Tahap Persiapan
Pembuatan
Tepung Daun
Apu-apu
Fermentasi Daun
Apu-apu
Pembuatan Pakan Wadah
Pemeliharaan dan
Ikan Uji
Tahap Pelaksanaan Penelitian
Pemberian
Pakan
Uji Duncan
(Jika berbeda nyata)
Sampling
Parameter Pengamatan
Analisis Data Hasil Penelitian
Pertumbuhan
Efisiensi Pakan Produk Fermentasi
Analisis Ragam Uji F
Penyiponan dan
Pergantian air
Analisis Regresi
(Jika berbeda nyata)
egresi
Pengamatan
Data Penunjang
Kualitas Air (DO, Ph, Suhu),
Kelangsungan Hidup, Panjang
Tubuh Ikan
Produk Fermentasi
dianalisis deskriptif
Pertumbuhan dan Efisiensi
Pakan dianalisis Statistik
egresi
74
Lampiran 13. Perubahan Rata-rata Bobot Total Benih Ikan Nilem
Selama Penelitian
Perlakuan Ulangan Bobot Total Benih Ikan Nilem (g) Pada Minggu ke-