Lampiran 1. Hasil Wawancara Dengan Ketua Uni Papua Cabang Getasan Nama : Daniel Zebaoth Umur : 38 Tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Pekerjaan : Pdt Hari/Tanggal : Jumat 15 Desember 2016 Waktu : 20.15 Wib Lokasi : Dusun Puyang, Kecamatan Getasan No. Hp : 081904824802 P : Komunitas Sepak bola sosial itu apa, Pak? N : Sepak bola sosial itu adalah sepak bola yang mengangkat isu-isu sosial jadi seperti kami Uni Papua itu adalah mengangkat tentang isu-isu sosial jadi kita mengajarkan tentang perdamaian kepada anak-anak seperti itu kita mengangkat bagaimana isu-isu sosial yang lain seperti HIV, rokok seperti itu supaya anak- anak yang kita didik ehh...lebih mengembangkan solidaritas mereka tentang sosial mereka seperti itu jadi mereka memiliki karakter yang lebih baik jadi kita bukan hanya melulu tentang profesionalnya saja, kalau kita hanya melulu profesionalnya kita akan lupa bahwa karakter itu lebih penting daripada skill mereka seperti itu,jadi kita mengangkat isu sepak bola sosial. P : Sejak kapan Uni Papua terbentuk di Getasan, Pak? N : Di Embrionya tahun 2014 september. Saya bertemu dengan Pak Harry di Jakarta September tahun 2014 tadi dan di bulan Februari beliau bertamu ke getasan dan survei tempat juga tadi dan bulan April 2015 kami mulai aktif menjadi Uni Papua Getasan seperti itu. P : Kegiatan apa saja yang melibatkan masyarakat Getasan, Pak? N : Yang pertama yang paling sering kita lakukan adalah go green itu/ tanam pohon, yang kedua seperti donor darah. Dan go green itu bukan hanya masyarakat tapi
55
Embed
Lampiran 1. Hasil Wawancara Dengan Ketua Uni Papua Cabang ... · Lampiran 1. Hasil Wawancara Dengan Ketua Uni Papua Cabang Getasan. Nama : Daniel Zebaoth Umur : 38 Tahun Jenis Kelamin
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Lampiran 1. Hasil Wawancara Dengan Ketua Uni Papua Cabang Getasan
Nama : Daniel Zebaoth
Umur : 38 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Pdt
Hari/Tanggal : Jumat 15 Desember 2016
Waktu : 20.15 Wib
Lokasi : Dusun Puyang, Kecamatan Getasan
No. Hp : 081904824802
P
:
Komunitas Sepak bola sosial itu apa, Pak?
N : Sepak bola sosial itu adalah sepak bola yang
mengangkat isu-isu sosial jadi seperti kami Uni Papua
itu adalah mengangkat tentang isu-isu sosial jadi kita
mengajarkan tentang perdamaian kepada anak-anak
seperti itu kita mengangkat bagaimana isu-isu sosial
yang lain seperti HIV, rokok seperti itu supaya anak-
anak yang kita didik ehh...lebih mengembangkan
solidaritas mereka tentang sosial mereka seperti itu jadi
mereka memiliki karakter yang lebih baik jadi kita
bukan hanya melulu tentang profesionalnya saja, kalau
kita hanya melulu profesionalnya kita akan lupa bahwa
karakter itu lebih penting daripada skill mereka seperti
itu,jadi kita mengangkat isu sepak bola sosial.
P : Sejak kapan Uni Papua terbentuk di Getasan, Pak?
N : Di Embrionya tahun 2014 september. Saya bertemu
dengan Pak Harry di Jakarta September tahun 2014
tadi dan di bulan Februari beliau bertamu ke getasan
dan survei tempat juga tadi dan bulan April 2015 kami
mulai aktif menjadi Uni Papua Getasan seperti itu.
P : Kegiatan apa saja yang melibatkan masyarakat
Getasan, Pak?
N : Yang pertama yang paling sering kita lakukan adalah
go green itu/ tanam pohon, yang kedua seperti donor
darah. Dan go green itu bukan hanya masyarakat tapi
kita kerjasama dengan Muspida, kerjasama dengan
kodim 0714, kerjasama dengan taman nasional jadi
kerjasamanya bukan hanya masyarakat tetapi lewat
yang lain juga dari sipil juga seperti itu karena
bagaimanapun tanpa adanya dukungan dari masyarakat
kita tidak gak bisa apa-apa karena gerakan kita adalah
gerakan yang membangun generasi seperti itu. Jadi
kita membutuhkan ahh yang paling sering kita lakukan
adalah go green ada juga beberapa waktu yang lalu kita
di undang di.. oleh Perhutani tentang ketika mereka
mencanangkan tentang kebun organik di Getasan kita
di undang supaya kita juga sudah di bukan terkenal
tapi dikenal mereka tentang sepak bola sosial. Jadi
mereka sudah tahu kita dan ketika ada kegiatan-
kegiatan sosial diundang seperti upacara, terus ada
juga kemarin waktu kodim mengadakan bakti sosial di
Getasan kita di undang seperti itu.
P : Sejak kapan Uni Papua terbentuk ?
N : Bulan Maret 2014
P : Tujuan dibentuknya Uni Papua apa, Pak?
N : Tujuan. Ehh.. berdasarkan AD/RT kita bahwa kita
membentuk karakter anak-anak bangsa karena kita
lihat sekarang ini kan banyaknya apa namane.. seperti
HIV banyaknya orang yang mabuk seperti itu. Jadi kita
arahnya ke sana supaya membentuk karakter anak-
anak bangsa tuh memiliki karakter yang baik, punya
moral yang baik.
P : Base Camp Uni Papua dimana, Pak? Mengapa?
N : Base campnya di sini sama tempat mas Adi di Bumi
Ayu. Alasannya? Karena yang pertama dekat lapangan
yang kedua rumah saya jadi lebih enak apa namanya...
ehh ngatur waktu dan lain sebagainya.
P : Anggotanya darimana saja? Satu etnis/ multi etnis?
N : saya rasa anggotanya hampir kebanyakan orang Jawa
tapi ada juga yang orang Papua. Malahan pelatihnya
orang Papua tapi
P : Mengapa yang lain etnis bisa mengikuti uni papua?
Prosesnya seperti apa?
N : ya karena kita membuka bahwa kita bukan satu
golongan tetapi banyak golongan. Maksudnya bukan
satu punya satu suku tetapi milik bangsa seperti itu.
Dan bangsa itu bukan milik satu orang tetapi banyak
orang. Banyak etnislah
P : Bagaimana proses rekruitmen di Uni Papua?proses?
N : kita rekrutmennya adalah kita bukan ada seleksi
tunggal tetapi adalah dari mulut ke mulut dan yang
penting adalah mereka mau seperti itu mau ke tempat
kita dan mau kita kita didik seperti itu mau kita bina.
Itu hanya kisarannya seperti itu kalau gak mau kita
bina banyak yang diseleksi alam maka mereka akan
pergi dengan sendirinya seperti itu.
P : Apakah udah ukuran seorang pemain direkrut?
N : Ukuran? Saya rasa gak ada bahkan orang disabilitas
pun itu akan menjadi anggota kita kalau dia mau.
P : Bagaimana proses terbentuknya Uni Papua Getasan?
N : dari sini tempat sini? Sini berawal dari pertemuan kami
dengan CEO kita Pak Harry Widjaya di Jakarta dan
beberapa kali beliau meminta di tempat ini tapi setelah
beberapa bulan baru terbentuk Uni Papua di tempat ini.
Jadi memang ada ya pastilah ada ada banyak hal yang
kami pikirkan karenakan saya bukan orang bola dan
saya gak tahu bola hanya penggembira saja seperti
saya harus membuka tempat uni papua di Getasan
seperti itu.
P : Kenapa Uni Papua harus bukanya di Getasan Pak?
Kenapa tidak di Salatiga atau daerah-daerah lainnya?
Apa pertimbangannya Pak?
N : Yang pertama rumah saya dekat lapangan yang
menjadi Base Camp kita kan. Jadi lapangannya dekat
dengan kita yang pertama. Yang kedua beberapa tahun
yang lalu kan sebelum Uni Papua ada itu ada orang
Papua yang punya masalah dengan orang-orang di
Kopeng dan mengakibatkan bentrok jadi itu yang
kedua salah satunya yang dari Pak Harry CEO nya kan
bahwa kita mau memperbaiki nama Papua di Getasan.
Yang ketiga ada beberapa kasus yang terjadi di
Getasan itu bukan hanya masalah rokok, bukan hanya
masalah minum, tetapi ya pasti mabuk-mabukan
pastilah, pasti ada. Dan ehhhh antara Desa dengan
Desa yang lain adanya suatu geng-geng atau apa
namanya gap-gap (ada juga seperti itu. Itu sesuatu hal
yang membuat kita harus punya wawasan ke sana
karena dengan adanya Uni Papua sekarang ini ehhh
bukan menjadi tolak ukur tetapi saya melihat bahwa
sudah mulai berkurang adanya bentrokan antar
kampung sudah mulai berkurang yang saya lihat
seperti itu. Memang kebanyakan anak-anak yang ada
di kampung-kampung adalah kita tawarkan kita gak
usah hal seperti gak baik jadi kita tawarkan hal seperti
itu dan mereka punya social impact cukup kuat kepada
Desa yang sudah besar-besar itu. Jadi mereka bisa
memberikan impertasi kepada yang lain bahwa dengan
adanya Uni Papua itu ternya dapat merubah hal bahkan
dewasa ini kami mendengar dan berdasar statistik di
Getasan ternyata ada beberapa orang yang terkena
HIV/AIDS di Getasan jadi salah satu penyebab kenapa
di harus di Getasan seperti , kenapa tidak di Salatiga.
Karena yang pertama yang jelas secara orang saya
orang Getasan jadi bagaimanapun ya saya harus mau
tidak mau supaya lebih dekat cara ngurus dan lain
sebagainya ya disini seperti itu. Dan yang terakhir
sebelum dibuka CEO dan Founder mereka survei dulu
lapangan mana yang harus menjadi Base Camp tempat
latihan, yang pertama yang lapangan sekarang ini di
lapangan Pulihan itu, yang kedua di Kopeng, yang
ketiga di daerah Jetak dan yang keempat di daerah
Salatiga. Dan yang dipilih oleh mereka itu adalah di
Pulihan. Saya gak tahu apa berdasarkan view dan lain
sebagainya tapi yang jelas mereka pilih Pulihan
sehingga itu yang membuat kami mantap di Getasan
seperti itu.
P : Kenapa Uni Papua bisa eksis sampai sekarang?
N : ehhh... yang jelas kita apa namane ya...hmm loyal
dengan-dengan apa yang menjadi visi kita. Kalau kita
loyal dengan visi kita apapun yang manjadi rintangan
otomatis gak jadi masalah. Bahkan terkadang sampai
gak ada anak-anakpun kita tetap loyal. Karena
bagaimanapun kalau kita loyal sekalipun tidak anak-
anak mereka akan datang sendirinya karena itu tadi
seleksi alam itu pasti ada. Tapi yang jelas ahhh... kita
tetap ada karena kita tetap setia dengan apa yang
menjadi visi kita pembentukan karakter seperti itu.
Sekalipun yang harus ditahu kita gak dapat apa-apa
seperti itu. Bahkan kita gak pernah narik anak-anak
harus kamu bayar seperti ini. Kita gak pernah apa
namane...meminta mereka untuk membayar tapi kalau
mau ngisi kas silahkan ngisi kas seperti itu. Itu yang
pertama. yang kedua, kalau sekalipun kita harus bayar
harga dengan banyak hal tetapi yang jelas pandangan
kita ke depan visi kita ke depan bagaimana anak-anak
supaya anak-anak tidak jatuh ke narkoba, supaya anak-
anak tidak jatuh ke free sex, supaya anak-anak tidak
jatuh ke banyak hal yang negativ seperti itu. Kalau
pandangan kita jelas ke depan maka kita akan tahu ini
loh visinya seperti itu sekalipun harus bayar harga
dengan banyak hal seperti tadi.
P : Program di Uni Papua apa-apa saja Pak?
N : programnya adalah seperti Coaching Accros
Contineans yang kita sebut seperti itu karena disitu kita
akan banyak dapat hal yang baru dengan bola kita akan
membentuk karakter. Programnya seperti itu. Jadi kita
yang paling penting adalah di soft skillnya bukan
masalah hard skill bukan masalah yang di luar skillnya
yang bagus seperti itu tapi paling penting adalah
karakternya program yang kita tekankan seperti karena
tidak semua anak-anak menjadi pemain bola. Dengan
bola itulah kita bisa mengubah dunia dengan cara-cara
seperti itu.
P : Kegiatan apa di Uni Papua yang melibatkan
masyarakat?
N : Kegiatan yang dulu pernah kita lakukan dengan
masyarakat itu ada salah satunya adalah go green kita
sudah buatkan ini untuk melakukan go green di lereng
Merbabu yang pertama 2016 itu seribu pohon Puspa
dan seribu pohon Gayam ehhh salam.. maaf. Jadi untuk
go green itu kita melibatkan dari Karang Taruna, dari
namanya PKP (Pemuda Kinasi Puyang), dan juga dari
taman nasional dari masyarakat juga karena waktu
itukan dulunya pernah kebakaran di lereng Merbabu
jadi tempat kebakaran tersebut sama masyarakat kita
menanam pohon Puspa di lereng Merbabu tersebut dan
dibantu sama Kodim 0714 Salatiga jadi mereka sangat
membantu kita untuk menyelematkan Merbabu itu
salah satune itu. Dan tahun 2016 ini tangal 1 Desember
2016 kami melakukan kembali dengan 3.000 pohon,
1.000 pohon Puspa, 1.000 pohon salam dan 1.000
pohon Gayam itu dipandu lagi dengan taman nasional,
karang taruna, juga ada namanya itu masyarakat peduli
api yang membantu kami untuk penanaman go green
ini yaitu dengan 3.000 pohon tersebut, jadi itu salah
satunya itu karena juga itu peringatan hari AIDS dan
juga kita melibatkan masyarakat untuk donor darah,
jadi donor darah kita berikan kepada masyarakat waktu
itu yang membantu mendonorkan darahnya untuk PMI
di tanggal 1 tersebut. Ditanggal 1 tersebut itu waktu
kita melakukan go green itu waktu ada badai, jadi
angin yang begitu besar terus banyak kayu yang roboh
tapi kita tetap menanam dengan beberapa anak-anak
yang ikut naik dan dibantu dengan kodim 0714 tadi,
jadi itu luar biasa jadi setelah kita donor darah kita
naik ke lereng Merbabu dan kita tanam dengan kondisi
cuaca yang luar biasa tadi. Itu salah satunya itu.
P : Apakah hanya program CAC Pak?
N : Ohh gak. Otomatis yang sosialkan banyak kita ada
tanam pohon, kita ada donor darah, kita ada banyak
program. Rencana tahun depan kita akan sosialisasi ke
sekolah-sekolah seperti itu tentang penanganan
HIV/AIDS seperti itu. Jadi menggunakan banyak hal
dengan-dengan sekolah atau instansi yang terkait
bahkan kita programnya dengan tentara dengan polisi.
Kita baru penjajakan dengan polisi kalau tentara sudah
berjalan 2 tahun ini, kalau dengan polisi baru arah
penjajakannya seperti itu. Jadi yang jelas kita bukan
karakternya tetapi bagaimana ada banyak hal
umpamanya salah satu contoh waktu GPI sama
Samirono amblek karena runtuh pada waktu itu. Jadi
banyak sekali yang kami kerjakan anak sosial tadi.
Kita bukan hanya membantu gereja sekalipun nantinya
ada masjid yang butuh bantuan kita pun akan bantu ke
sana tenaganya yang dibutuhkan seperti itu. Karena
pada waktu itu gereja waktu yang kita tahu ambruk
makanya kita membantu membersihkan jadi bukan
hanya melulu skill tapi mengajari anak supaya kita
hidup bersosial seperti apa sih?nah seperti itu. Bukan
hanya orang-orang etnis kristen atau bukan hanya
orang muslim bahkan semua yang beragama kan di
Getasan kan ada orang Budha seperti itu. Kita gak
memandang agama. Jadi kita mau bersosialisasi bukan
hanya dengan bukan karena agama bukan. Tapi kita
menghormati agama satu dengan yang lain seperti itu.
Kita mau mnegajarkan pada anak hidup dengan
perbedaan, indahnya perbedaan. Dan kita harus
bersosialisasi ke sana harus seperti itu gitu loh. Jadi
bukan hanya soft skill, tetapi kita juga ada go green,
ada apa namane... ahhh..penanganan di HIV/AIDS
seperti itu dan kita mau bekerjasama dengan polisi
menyediakan hal-hal seperti itu.
P : Cabang Uni Papua ada dimana saja, Pak?
N : ya yang saya tahu yang paling banyak di Papua cabang
yang paling banyak itu yang pertama, yang kedua di
Lembata, di Soe, di Aceh, disini (di getasan), di
Kalimantan dan Jawa Tengah sendiri ada beberapa
tempat yang baru kita buka seperti itu. Jadi
ahhh...kayaknya yang belum ada cuman Sumatera
yang Sumatera hanya yang saya tahu baru Aceh itu
yang lainnya belum belum eksis seperti itu.
P : Apakah ada Uni Papua ada juga di Luar Indonesia,
Pak?
N : ada di Finland, ada di USA dan tahun depan ada di
Jepang rencanane.
P : Bagaimana pendekatan ke masyarakat yang dilakukan
Uni Papua? Peminjaman Lapangan dan sebagainya?
N : kalau lapangan periijinannya kita dengan Desa karena
itu milik Desa. Jadi kita ngisi khas setiap tahun itu
yang pertama. Yang kedua kita tawarkan pada mereka
kita bukan milik satu etnis golongan kita adalah milik
bersama seperti itu, dan tujuan kita mendidik karakter
anak. Jadi yang kita tawarkan itu dan mereka tahu hal-
hal yang kita tawarkan itu sekalipun pernah kita pernah
digoncang tentang isu SARA tetapi yang jelas mereka
baru ngerti bahwa ternyata ini bukan masalah SARA
tapi ini masalah generasi seperti itu, bagaimana
generasi supaya gak jatuh ke narkoba, gak jatuh ke free
sex, gak jatuh ke hal-hal yang buruk seperti itu.
Dengan bolalah kita mendidik anak-anak seperti itu, ya
sekalipun imbasnya tentang isu SARA tadi masih ada
sampai hari ini, tapi yang jelas kita tetap bertahan
karena pandangan kita ke depan bukan.. bukan...bukan
masalah tadi ya kita harus kalahkan masalah tadi
seperti itu.
P : Bagaimana pendekatan yang dilakukan pengurus
dengan masyarakat, pengurus dengan pelatih, dan
pengurus dengan pemain dalam membangun
solidaritas/kebersamaan, Pak?
N : kalau dengan masyarakat kita sosialisasi kepada ehhh
orang tua-orang tua bahwa kita yang kita didik bukan
hanya skill sepak bola tetapi pembinaan karakter
karena percuma kalau kita punya skill sepak bola yang
luar biasa tapi karakternya jelek itu gak baik, jadi salah
satunya kita ngobrol dengan mereka kita tawarkan kita
membina ini bukan pembinaan sepak bola tok nah
seperti itu, tetapi harus membina dengan karakter
mendidik dengan respek dengan bola itu karena kalau
mereka tahunya kan namanya SSB mereka tahu sepak
bola. SSB itu pasti tentang bola tentang sepak bola
bermain sepak bola siapa tahu nanti jadi pemain
profesional tapi kita gak melulu sepak bola profesional
tapi kita tawarkan tentang karakter anak itu paling
penting jadi mau jadi apapun anak tersebut kalau
karakternya bagus itu luar biasa seperti itu. Jadi
kadangkala pada masyarakat salah satunya itu jadi kita
gak bisa ngumpulkan masyarakat tapi kita bisa ke
orang tua-orang tua yang ikut kita atau mungkin orang
tua-orang tua yang sedang ngobrol-ngobrol dibeberapa
tempat kita ngobrol ke Balai Desa ngobrol dengan para
Kaur Desa, Kadus Desa kita ngobrol tentang kita
seperti itu. Memang tidak semua Desa kita datangi
tetapi hanya ada beberapa Desa yang kita datangi dan
juga beberapa sekolahan kita tawarkan juga tentang
pesan kita. Jadi ya beberapa waktu lalu pernah sampai
80-an anak ketika kita sempat seperti itu tapi karena di
goncang isu SARA jadi akhirnya terus hancur
semuanya dan kita meniti dari awal lagi di tahun 2016
ini karena bagaimanapun ya isu SARA pasti ada tetapi
yang jelas ya kita tawarkan bahwa kita bukan masalah
SARA yang ditawarkan tetapi kita masalah karakter
anak membangun generasi bangsa dengan karakter
anak seperti itu. Kalau dengan pengurus dan pelatih
kita hampir tiap bulan ada namanya meeting bersama
tentang kekurangan kita, tentang pertemuan kita dan
juga ahhh supaya di meeting tersebut kita terbangun
jalinan hubungan yang baik satu dengan yang lain
supaya tidak- tidak ada dusta diantara kita mungkin
seperti itu. Jadi yang jelas kalau dengan pengurus kita
sewaktu-waktu bisa meeting dan gak harus sebulan
sekali bisa jadi kalau sesuatu yang urgent kan kita
langsung meeting seperti itu, luangkan waktune seperti
itu jadi kita selalu ada hal-hal seperti itu yang kita
bahas supaya membahas kedepan itu seperti apa.
Pengurus dengan pemain ahhh.. beberapa waktu yang
lalu kita ngadakan namanya buka bersama di lapangan
dengan anak-anak seperti itu, itu pernah waktu bulan
puasa kan kita buka bersama dengan anak-anak ya
memang gak-gak besar-besar amat cuman paling apa
namanya ya itu ya namanya palingan untuk snack,
minum mereka seperti itu tetapi ada sebuah
kebersamaan para pemain dan juga pengurus dan
pelatihnya seperti itu. Jadi itu sesuatu hal yang ada
kebersamaanlah seperti itu bagi setiap pemain bukan
hanya itu juga tapikan kami juga sering makan-makan
kalau kita punya berkat tersendiri makan-makan
dimana seperti itu. Jadi ahh gak harus di bulan apa tapi
kalau kita punya berkat sendiri ayo makan nah seperti
itu karena namanya anak-anak muda, atau anak-anak
masih remaja kalau dia makan pasti ya senang
(ahahahahahahaha).
P : Seperti apa kelembagaan di Uni Papua? Dalam artian
kelembagaan sebagai suatu organisasi ?
N : kelembagaannya adalah yang pertama pasti ada CEO
ada Founder dari pusat toh terus ke Menejer cabang
atau koordinator cabang. Koordinator cabang sekarang
ini kan kalau dulu kan saya Getasan kalau sekarang
kan jadi Jawa Tengah karena ada beberapa tempat
yang menjadi Uni Papua yang lain seperti Jati Jajar,
Semarang, Sampetan, Sumowono kan sudah menjadi
cabang kita jadi sekarang bukan hanya Getasan tok,
tetapi Jawa Tengah jadi otomatis ada koordinator Jawa
Tengah dan koordinator cabang-cabang yang lain
seperti itu. Terus ada namanya ada sekretaris dan
bendahara, terus yang ketiga ada instruktur pelatih atau
kepala instrukur pasti ada seperti itu, terus yang ketiga
instruktur-instruktur yang lain atau volunteer jadi
semuanya sebenarnya dari pengurus sampai ke pelatih
itu namanya volunteer semuanya karena sebenarnya
tidak ada yang di bayar kan. Jadi semuanya volunteer
jadi orang-orang yang benar-benar punya hati sosial
yang benar-benar ingin bergerak maju untuk membina
karakter anak-anak. Terus yang ketiga baru kepada
anak-anak seperti itu. Kalau aturan baku namanya kita
komunitas kan bukan SSB kan. Kalau SSB kan berapa
kali gak datang kan dipecat seperti itu dicoret kalau
kitakan komunitas namnya komunitaskan ya mau tidak
mau ya terkadang bisa masuk bisa keluar seperti
seleksi alam itu pasti adalah seperti itu. Tapi yang jelas
kalau laporan baku harus absensi itu wajib tapi yang
jelaskan tidak ada yang baku. Harus setiap bulan itu
full itukan gak seperti itu namanya kita komunitas
kalau kita SSB wajarlah bisa sekejam itu. Yang kedua
terget kitakan karakter bukan skillnya tok tapi soft
skillnya harus kalau kalau terkait dengan karakter kita
gak bisa memaksa anak kamu harus seperti ini, harus
seperti ini, jadi mereka harus punya kesadaran sendiri
aku datang karena kau pengen sepak bola aku ingin
juga karakterku diperbaiki dengan sepak bola nah itu
loh. Kalau namanya komunitas seperti itu mas jadi
kalau SSB wajarlah mungkin gak datang berapa kali
bukan lagi anak-anak SSB kalau kita gak bisa seperti
itu karena kita kan merubah karakter jadi kita harus
juga jadi teladan di karakter juga seperti itu.
P : Bagaimana kelembagaan yang ditekankan untuk
mengatur hubungan atau nilai-nilai yang mengikat
terhadap anak-anak maupun pengurus/ pelatih?
N : oh ya. Rambu-rambu anu pasti ada karena setiap
instruktur dan semua volunteer harus ada tanda tangan
perlindungan anak mereka harus perlindungan anak
jadi anak harus punya hak-hak kewajiban tentang anak
tapi harus dilindungi jadi kita sudah bekerjasama
dengan KPAI jadi supaya kita melindungi anak-anak
dari mungkin ya kan banyak kasus-kasus yang
melecehkan anak di bagian apa seperti itu jadi
membuat kita harus melindungi hak-hak anak itu
harus. Kalau hak-hak secara buat volunteer saya rasa
sampai hari ini belum ada karena belum ada
sponsorship yang membantu kita seperti itu.
P : kalau dalam lapangan aturan apa yang dibuat untuk
anak-anak dan pelatih agar saling menghormati?
N : Oh ya kalau di lapangan anak-anak wajib tidak boleh
berkata kotor itu yang pertama, itu pasti. Jadi salah
satu aturan tidak boleh berkata kotor. Kalau berkata
kotor Push Up minimal sepuluh kali itu salah satunya.
Yang kedua, setelah latihan itu wajib mengumpulkan
sampah gak boleh ada sampah di Lapangan seperti itu.
Jadi itu harus ditanamkan dari hal yang kecil jadi
kewajibannya seperti itu bahkan pelatihpun harus juga
ikuti mengumpulkan sampah jadi untuk yang berkata
kotor semuanya push up termasuk pelatih kalau sampai
ada yang berkata kotor anakpun wajib mengingatkan
kakak harus push up seperti itu jadi itu salah satu
rambu-rambu kita di lapangan.
P : Capaian apa yang sudah dilakukan Uni Papua Getasan
Pak?
N : ehhh salah satu capain yang di bidang pendidikan
adalah kami mengirim anak ke SMK Bagimu Negeri
karena dia disana disponsori langsung di yayasan
tersebut jadi semua free jadi karena dia anak yang
pintar di sepak bola dan pintar di bahasa inggris dan di
tes lolos di SMK tersebut sehingga dia sekolah disana.
Yang kedua, mengirim Kakak Denis yang dulu
menjadi pelatih kita ke UCAM Spanyol di S2 di sana
di menegemen sportnya di Spanyol. Dan yang ketiga
adalah capaian kami beberapa kali go green di lereng
Merbabu itu adalah salah satu capian karena
bagaimanapun go green tidak semuanya orang mau go
green karena mereka tidak tahu pentingnya go green
bahwa butuhnya oksigen dan juga air tergantung dari
pada pohon-pohon yang ada di lereng Merbabu jadi itu
salah satu capaian kami seperti itu Kak Abi.
P : Kalau CAC itu apa Pak?
N : CAC itu Coaching Cross Contineans itu adalah
pelatihan sepak bola sosial. Jadi untuk pelatih-pelatih
supaya bisa cara ehhh... diajarkan game-game agar
terhindar dari narkoba, terhindar dari Free sex,
terhindar dari HIV/AIDS seperti apa gamenya. Jadi
perubahan sepak bola sosial dari pelatihan CAC tadi.
Itu kerjasama dengan CAC dari Amerika jadi mereka
bergerak di sepak bola sosial jadi mengajarkan kita
tentang bagaimana mengajarkan game-game kapada
siswa-siswa supaya terhindar dari hal-hal yang kita
tidak inginkan.
P : Apakah ada program-program yang mendidik karakter
anak?
N : ya ada. Jadi sebenarnya hari Jumat itu adalah hari
english day jadi hari jumat itu diwajibkan anak-anak
supaya berbahasa inggris. Jadi apapun yang dia
lakukan pakai bahasa inggris sebisa mereka seperti itu.
Jadi mereka itu tidak kaget lagi dengan adanya kalau
ada orang asing ke situ jadi mereka tidak lagi
membutuhkan penerjemah karena mereka sudah tahu
jadi tujuan kami ke sana jadi kami
mengajarkan/menganjurkan hari jumat itu english day
jadi hari berbahasa inggris seperti itu. Jadi itu ajaran
yang kami terapkan di Uni Papua. Kalau di lapangan
jadi di hari jumat itu adalah english day jadi kita
berusaha kalau pemanasan semua anak kalau
menghitungpun harus bahasa inggris jadi salah satune.
Jadi kita mengajarkan kepada anak segala sesuatu
berawal dari bahasa inggris seperti itu.
P : Apa faktor-faktor penghambat dan pendorong di Uni
Papua?
N : faktor penghambat kalau alam itu hujan. hujan
seringkali kan kalau di tempat kami seringkali hujan
yang sangat lama ini sampe-sampe hari ini pun sering
hujan. Jadi hujan salah satu penghambat karena
perjanjian kita dengan anak-anak dan juga dengan
orang tua itu kalau hujan libur karena kami takut ada
petir yang membahayakan anak atau anak-anak sakit
karena kena hujan itu salah satu faktor penghambat.
Yang kedua angin karena di tempat kami juga ada
masim-musim angin yang besar seperti itu yang
membuat anak-anak takut jalan karena terkadangkan
sampai ada kayu yang roboh jadi sampai banyak yang
berterbangan seperti itu jadi itu dari alam seperti itu.
Ada hujan ada angin yang sering kali menjadi faktor
penghambat. Yang kedua adanya dulu adanya SARA
jadi kita dianggap adanya salah satu ehhh....dikira kita
gerakan agamawis jadi dianggap kita tuh ehhh... mau
kristenisasi atau gimana seperti itu yang menjadi faktor
penghambat. Dan yang ketiga adanya kemalasan anak
karena dulu kita setelah selama satu tahun kita gak
boleh ikut sparing seperti itu. Jadi kan anak-anak
hanya melihat program kita tentang latihan dari awal
sampai akhir hanya latihan bola, latihan bola, latihan
bola tanpa ada sparing seperti itu. Jadi sekarang
bersyukur kita sudah setahun lebih dan kita diizinkan
sparing dengan siapapun yang penting tidak tarkam
seperti itu. Itu yang menjadi penghambat kita. Kalau
pendorong adanya tim jadi adanya tim yang saya salut
denga tim yang terkadang memang tidak di lapangan
tetap konsisten dengan apa yang mereka janjikan ke
kita tetap kompak dalam tim itu untuk berbaur satu
dengan yang lain yang supaya kita tetap maju karena
bagaimanapun adanya uni papua kan ada yang seneng
dan ada yang tidak jadi kita bisa mengantisipasi hal
seperti itu supaya kita tetap kompak kita berjalan
selama kita bener kita gak masalah gitu loh walaupun
kita hanya valonteer gak dapat apa-apa selama kita
berjalan bener saya yakin dan percaya kita bisa melalui
hal itu semua itu salah satu pendorong kita. Pendorong
yang lain ketika melihat anak-anak bertumbuh dalam
skillnya dari anak yang tadinya sepak bolanya kurang
tapi telah menjadi bagus dan yang selanjutnya adalah
karajter yang paling sering kita berikan kepada anak
bahwa sampai anak-anak tetap setiap ke kita dari hari
ini masih ada karena mereka melihat bukan hanya skill
yang kita kembangkan tapi mendidik karakter mereka
itu sangat penting sekali itu yang menjadi pendorong
kita penyemangat kita disini jadi yang jadi pendorong
kita tetap eksis disini ya itu ketika melihat anak bisa
mengembangkan karakter yang bagus punya skill yang
bagus seperti itu jadi bisa digunakan untuk sekolahan
buat dimanapun seperti jadi itu yang membuat kami
seneng jadi pendorongnya. Pendorong kita kita punya
bola bola yang langsung dari Chevrolet yang
membantu kita itukan bola yang set untuk menjadi
sepak bola sosial yangtidak bisa pecah salah satunya.
Ada cones juga yang menunjang latihan ada rompi
dari berbagai merek dan juga dari logo Uni Papua juga
banyak dari CAC seperti itu rompinya. Dan juga
adanya pelatih yang punya lecensi juga punya dan bagi
kita licensi tidak-tidak begitu penting karena kita
bergerak di sosial yang paling adalah hati mereka mau
latih anak-anak itu salah satu pendorongnya. Ada
orang tua juga yang mendorong anak-anak supaya
maju di tempat ini karena kita mengedapankan
karakter daripada bolanya seperti itu. Jadi mereka
bukan karena pengen anaknya pintar main bola tapi
supaya cara bicara mereka berubah sikap mereka
berubah itu yang mendorong anak-anak ke tempat kita.
Faktor pendorong lain lapangan juga mempengaruhi
tempat kita latihan. Lapangannya sangat besar itu
karena itu sudah standar internasional kalau menurut
saya. Jadi itu lapangan yang bagus cuman tanahnya
karena seringkali dibuat apa namanya....kadang ada
latihan mobillah motorlah itu yang membuat menjadi
penghambat salah satu penghambat, tetapi menjadi
pondorong juga karena dengan adanya lapangan
tersebut anak-anak bisa latihan seperti itu.
P : kalau di Uni Papua ada guru yang mengajarkan bahasa
Inggris, Pak?
N : ada. Dulu ada setiap hari jumatnya itu ada. Sekarang
Lampiran 2. Hasil Wawancara Dengan Sekretaris Uni Papua Cabang
Getasan
mereka sedang pindah ke Bandung jadi sekarang kita
adalah pelatih-pelatih yang ada supaya bagaimanpun
mengajarkan anak apa namane mementori anak
suapaya di hari jumat ataun di hari apa-apa tetap
memakai bahasa inggris.
P : mungkin itu saja yang menjadi pertanyaan, nanti kalau
ada kekurangan saya ke sini lagi.
N : Siap. Silahkan diminum dan dimakan bukan diminum