PJ'iWdlIv portonwan dan Prosontasl DmIah FWlDslnnal TBknls Non PWJBJIU,19 DosombBr 2008 - ISSN :1410·6381 PRE PARAS I 99mTc-HUMAN IMMUNOGLOBULIN G YANG AKAN DIGUNAKAN SEBAGAI PREP ARA T PENA TAH INFEKSI/INFLAMASI Laksmi A, Widyastuti W, Sri Setyawati, Maskur, Agus A, Gina M. PRR - BAT AN ABSTRAK PREP ARASI99mTc - HUMAN IMMUNOGLOBULIN G YG AKAN DIGUNAKAN SEBAGAI PREP ARA T PENA TAH INFEKSI/INFLAMASI , Telah dilakukan preparasi 99mTc_Human Immunoglobulin G (99mTc_hIgG) yg akan digunakan sebagai penatah infeksi/inflamasi. Preparasi 99mTc_hIgGini dilakukan dengan melalui beberapa tahapan yaitu: Reduksi hIgG menggunakan merkaptoetanol dg perbandingan molar hIgG terhadap merkaptoetanol 1:2000, pemurnian melalui kolom PD-I0, hasil pemurnian diukur serapannya dengan spektrometer UV pada panjang gelombang 280 nm dan pelabelan hIgG dengan Tc 99m , yang mana pada pelabelan ini ditambahkan kit MDP sebagai sumber Sn(lI) dan co- ligand serta larutan perteknetat Tc-99m dari generator Mo-99/Tc-99m. Hasil penandaan dianalisis dengan kromatografi lapis tipis/kromatografi kertas untuk mengetahui kemumian radiokimianya. Untuk mengetahui stabilitas sediaan di dalam tubuh dilakukan uji stabilitas dalam serum manusia selama 1,2 dan 3jam .Hasil analisis dengan kromatografi lapis tipis/kromatografi kertas diperoleh kemurnian radiokimia 99mTc_hIgGlebih besar 95%. Hasil pengujian kestabilan dalam serum manusa menunjukkan kemurnian radiokimia masih stabil sampai 3 jam dan dari pengamatan didapatkan hasil reduksi hIgG masih cukup stabil sampai 3 bulan ABSTRACT PREP ARA TION OF 99mTc HUMAN IMMUNOGLOBULIN G AS INFECTION/INFLAMMATION IMAGING AGENT. /Prep~ation of 99mTc -Human Immunoglobulin G(99mTq_hIgG) and its analysis have been carried out.This preparation needs several steps, first reducing hIgG using mercaptoetanol with molar ratio 2000:1, purification using PD-I0 column ( sephadex G-25,Pharmacia), and the reduced hIgG was labeled with 99mTcand MDP as transchelator. The radiochemical purity of 99mTc_hIgG was analysed using TLC/paper chromatography. The stability in the body was carried out by using fresh human serum after 1 ,2 and 3 hours incubation. the raqiochemical purity of 99mTc_hIgG analysed with TLC/paper chromatography was higher than 95 %. The stability of labeled hIgG in fresh human serum was stable after 1 ,2, 3 hours incubation and the reduced hIgG was stable until 3 months 84
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PJ'iWdlIv portonwan dan Prosontasl DmIah FWlDslnnal TBknls Non PWJBJIU,19 DosombBr 2008- ISSN :1410·6381
PRE PARAS I 99mTc-HUMAN IMMUNOGLOBULIN G YANG AKAN DIGUNAKANSEBAGAI PREP ARA T PENA TAH INFEKSI/INFLAMASI
Laksmi A, Widyastuti W, Sri Setyawati, Maskur, Agus A, Gina M.PRR - BAT AN
ABSTRAK
PREP ARASI99mTc - HUMAN IMMUNOGLOBULIN G YG AKAN DIGUNAKAN
SEBAGAI PREP ARA T PENA TAH INFEKSI/INFLAMASI , Telah dilakukan preparasi99mTc_Human Immunoglobulin G (99mTc_hIgG) yg akan digunakan sebagai penatahinfeksi/inflamasi. Preparasi 99mTc_hIgGini dilakukan dengan melalui beberapa tahapan yaitu:Reduksi hIgG menggunakan merkaptoetanol dg perbandingan molar hIgG terhadapmerkaptoetanol 1:2000, pemurnian melalui kolom PD-I0, hasil pemurnian diukur serapannyadengan spektrometer UV pada panjang gelombang 280 nm dan pelabelan hIgG dengan Tc99m , yang mana pada pelabelan ini ditambahkan kit MDP sebagai sumber Sn(lI) dan coligand serta larutan perteknetat Tc-99m dari generator Mo-99/Tc-99m. Hasil penandaandianalisis dengan kromatografi lapis tipis/kromatografi kertas untuk mengetahui kemumianradiokimianya. Untuk mengetahui stabilitas sediaan di dalam tubuh dilakukan uji stabilitasdalam serum manusia selama 1,2 dan 3jam .Hasil analisis dengan kromatografi lapistipis/kromatografi kertas diperoleh kemurnian radiokimia 99mTc_hIgGlebih besar 95%. Hasilpengujian kestabilan dalam serum manusa menunjukkan kemurnian radiokimia masih stabilsampai 3 jam dan dari pengamatan didapatkan hasil reduksi hIgG masih cukup stabil sampai 3bulan
ABSTRACT
PREP ARA TION OF 99mTc HUMAN IMMUNOGLOBULIN G AS
INFECTION/INFLAMMATION IMAGING AGENT. /Prep~ation of 99mTc -HumanImmunoglobulin G(99mTq_hIgG) and its analysis have been carried out.This preparationneeds several steps, first reducing hIgG using mercaptoetanol with molar ratio 2000:1,purification using PD-I0 column ( sephadex G-25,Pharmacia), and the reduced hIgG waslabeled with 99mTcand MDP as transchelator. The radiochemical purity of 99mTc_hIgG wasanalysed using TLC/paper chromatography. The stability in the body was carried out by usingfresh human serum after 1 ,2 and 3 hours incubation. the raqiochemical purity of 99mTc_hIgGanalysed with TLC/paper chromatography was higher than 95 %. The stability of labeledhIgG in fresh human serum was stable after 1 ,2, 3 hours incubation and the reduced hIgG wasstable until 3 months
84
PM. P8rtml11JandaD Prosentasl Umlah FIIDIIsionalToknls Non PIlll8lltl.18 Daswnbor 2006---PENDAHULUAN
ISSN :1410 - 6381
Radiofarmaka telah menunjukkan manfaat yang nyata dan spesifik dalam pelayanan
kesehatan, terutama untuk keperluan diagnosis dan terapi, antara lain penyakit kanker, infeksi
/ inflamasi dan lain lain.
Akhir akhir ini penelitian/pengembangan mengenai radiofarmaka penyidik infeksi dan
irrt1amasi berkembang dengan pesat, misalnya monoklonal antibodi bertanda, fragmen
antibodi, peptida kemotaktik dan antibiotik bertanda [ 1 ].
Inflamasi jaringan dengan atau tanpa infeksi merupakan gangguan yang bersifat
heterogen dan dapat melibatkan berbagai organ dalam tubuh dengan manifestasi klinik yg
bervariasi. Inflamasi adalah suatu respon yang terjadi pada jaringan yang terluka untuk
membawa molekul dan sel dari sistem imun ke tempat terjadinya kerusakan, sedangkan
infeksi adalah inflamasi yang disertai dengan kontaminasi mikro-organisme [2]. Pada
umumnya diagnosis infeksi tidak sulit terutama apabila sudah terbentuk abses, namun
demikian pada keadaan tertentu diagnosis menjadi sulit seperti pada penderita dengan keluhan,
gejala klinik dan dari pemeriksaan fisik ditemukan gambaran yang tidak khas. Pada keadaan
demikian modalitas pencitraan untuk deteksi dan penentuan lokasi inflamasi/infeksi menjadi
suatu hal yang penting dalam klinik, karena dapat memberikan informasi yang penting dalam
pengelolaan penyakit sekaligus dapat memberikan konfirmasi eradikasi infeksi setelah
pemberian antibiotik [3].
Pada saat ini beberapa modalitas diagnostik dapat digunakan untuk deteksi dan
lokalisasi infeksi. Teknik diagnostik tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok ,
yaitu kelompok yg didasarkan pada perubahan anatomis dan fisiologis. Kelompok yang
didasarkan pada perubahan anatomis misalnya pencitraan menggunakan sinar-x konvensional,
USG, CT dan MRI, sedangkan kelompok yang didasarkan pada perubahan fisiologis adalah
p{mcitraan menggunakan teknik kedokteran nuklir. Pada pencitraan menggunakan
radionuklida akan diperoleh informasi berupa perubahan yang terjadi dalam proses
patofisiologi dan patobiokimia pada penderita. Kelebihan pencitraan dengan teknik kedokteran
nuklir dibandingkan dengan pencitraan anatomis adalah, tidak dipengaruhi oleh perubahan
anatomi dan secara rutin dapat dilakukan pada seluruh tubuh tanpa memberikan paparan
radiasi tambahan [3].
85
PCUS_ PortBD\JJ311 dan ProsontaslllmIah FWloslonal Toknls Non POIIODtl.18 DOS8m/Jor 2008- ISSN ;1410·5381
Penandaan monoklonal antibodi dengan IIlIn diperkenalkan oleh Locker dkk. [4]dan
Rusckowski dkk. [5], tetapi secara umum prosedur penandaan dengan IllIn cukup mmit.
P,;:ncitraan dengan III In lamban sampai 24 jam serta menghasilkan kualitas pencitran yang
sub-optimal[6]. Adanya kelemahan penggunaan IlIIn telah merangsang peneliti untuk
menggunakan 99mTc yang mempakan radionuklida ideal untuk pencitraan menggunakan
kamera gamma. Dibandingan dengan 11 IIn, 99mTcmemberikan beberapa keuntungan seperti
paparan radiasi yang diterima penderita relatif lebih rendah, kualitas pencitraan lebih baik
dengan pencitraan lebih pendek, serta diagnostik dapat ditegakkan lebih cepat dalam beberapa
jam dengan akurasi cukup tinggi dibandingkan dengan I11In yang memerlukan waktu 24 jam
[7]. Dalam penelitian ini dilaporkan hasil preparasi 99mTc_hIgG beserta uji kemumian
radiokimia uji kestabilan dalam semm manusia yg akan digunakan sebagai preparat penatah
infeksi/inflamasi. Diharapkan penelitian ini dapat menyumbangkan tambahan informasi
dalam pengembangan Radiofarmaka penatah infeksi/inflamasi.
BAHAN DAN TATA KERJA
Bahan dan Peralatan
Bahan yg digunakan ialah SnCh.2H20 (Merck), MDP ( fluka) , kolom PD-IO (
st::phadex G-25 Pharmacia), Merkaptoetanol ( Sigma), hIgG (Sandoz), air demin, air
bidestilasi steril ( IPHA), larutan HCI 0,01 N,larutan PBS O,OIM pH 7,4,gas nitrogen dan lain
lain.
Alat yang digunakan ialah peralatan gelas standar, tabung mikro, Syringe dan pipet
eppendorf berbagai ukuran, timbangan , Ph meter, HPLC ( Shimadzu ) dengan kolom SE,
Spektrometer UV, peralatan kromatografi kertas/lapis tipis dan lain-lain.
Tata kerja
Reduksi dan pemurnian hIgG.
Sebanyak 500 !1llarutan hIgG yg mengandung 50 mg/ml hIgG direduksi dengan cara
direaksikan dengan merkaptoetanol dengan perbandingan molar 1:2000 dan diinkubasi selama
86
Pr1ls1!11JJJPBl'twnuan dan Prosontasillmlah FWlDSlonaJ Toknls Non PonoIIU,18 Dosombor 2008iii--~- ISSN :1410 • 6381
30 menit dalam suhu kamar, hasil reduksi dilewatkan pada kolom PD-I0 yang telah diaktifkan
, kemudian dielusi dengan larutan PBS O,OIM pH 7,4 yang telah dijenuhkan dengan gas
ni.trogen, eluat ditampung tiap Iml yang masing masing fraksi diukur serapannya dengan
spektrometer UV pada panjang gelombang 280 nm, fraksi yang mengandung hIgG dihitung
kadarnya dari persamaan regresi yang diperoleh dari kurva kalibrasi standar hIgG.
P,mandaan 99mTc_ hIgG
Ke dalam kit MDP (PRR) ditambahkan larutan NaCI fisiologis ( salin ) hingga
volume akhir 5 ml kemudian divortex, kemudian tambahkan sebanyak 3-10 III ke dalam
tabung mikro yang mengandung (10-50) III 5490 ppm larutan hIgG yang telah direduksi
,kemudian tambahkan sebanyak (2-3) mCi larutan 99mTc dari generator Mo99!fc-99m,
diinkubasi dalam suhu kamar selama 30 menit
AJilalisa
Fraksi hIgG yang telah direduksi diidentifikasi dg HPLC menggunakan kolom 'size
exlusion'(SE) BIORAD dengan eluen larutan PBS pH 7 dan detektor UV pada panjang
gelombang 280 nm yang prinsip pemisahannya berdasarkan perbedaan berat molekul untuk
spesi yang berat molekulnya lebih besar akan terelusi lebih awal, hasilnya dibandingkan
dengan hIgG yang belum direduksi, kemurnian radiokimia diuji dengan kromatografi kertas
dengan eluen aseton untuk menentukan %99mTcbebas dan kromatografi lapis tipis dengan
eluen buffer sitrat 0,15 M pH 5,5 untuk menentukan % 99mTc02 , dg demikian kemurnian
radiokimia 99mTc- hIgG dapat dihitung. Untuk mengetahui stabilitas sediaan di dalam tubuh
dilakukan uji stabilitas dalam serum manusia dengan cara mereaksikan sediaan yang telah
ditandai dengan 99mTcdengan serum manusia dan PBS , diinkubasi selama 1, 2, 3 jam dan