BAB I
PENGGUNAAN METODE KONSTRUKTIVISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN
MENULIS (BI) DAN PENGGOLONGAN HEWAN (IPA) SISWA KELAS III MI. NW.
TANAK MAIK TAHUN PELAJARAN 2010-2011
Oleh
LAILA ZULFAYANTINIM. 814909998DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS TERBUKAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIT
PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH MATARAM
2010LEMBAR IDENTITAS PENGESAHAN
PENGGUNAAN METODE KONSTRUKTIVISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN
MENULIS (BI) DAN PENGGOLONGAN HEWAN (IPA) SISWA KELAS III MI. NW.
TANAK MAIK
TAHUN PELAJARAN 2010-2011 Nama
: LAILA ZULFAYANTI NIM
: 814909998 Program Studi
: Sl PGSD
Tempat Mengajar: MI. NW TANAK MAIK
Tanggal Pelaksanaan:
NoHari / TanggalWaktuMata PelajaranSiklus
1Selasa, 7 Septe 201007.30- 08.10B. IndonesiaI/I
2Senin, 15 Sepyember 201007.30- 08.10IPAI/II
3Selasa, 3 Oktober 201007.30- 08.10B. IndonesiaII/I
4Senin, 9 Oktober 201007.30- 08.10IPAII/II
Tanak Maik, 13 Juli 2010 Mahasiswa,
Menyetujui
Supervisor
Drs. Amrullah, M. Pd
LAILA ZULFAYANTINIP 19780809200501 1 002 NIM. 814909998
Ucapan Terima Kasih Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan rakhmat-Nya sehingga penulisan laporan
Penelitian Tindakan Kelas ini ini dapat diselesaikan dengan baik.
Laporan ini dapat berjalan sesuai dengan rencana, oleh karena itu
dalam kesempatan ini tidak lupa diucapkan terima kasih banyak
kepada:
1. Bapak Drs. L.M Tauhid, M.Pd selaku kepala UPBJJ UT
Mataram
2. Bapak Pembimbing Drs. Amrullah, M.Pd3. Bapak Kepala Sekolah
Dasar Negeri Inpres Tanak Maik Sape Bima
4. Semua pihak yang telah ikut memberikan sumbangsihnya.
Mudah-mudahan amal baik semua pihak mendapat imbalan yang
setimpal dari yang Mahakuasa.
Akhirnya, penulis mengharapkan semoga laporan yang sederhana ini
dapat memberikan sumbangan ilmu pengetahuan yang berharga bagi
peningkatan mutu proses pembelajaran berikutnya..
Tanak Maik, 28 November 2010
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN
PENGESAHAN..............................................................................ii
KATA
PENGANTAR..........................................................................................iii
DAFTAR
ISI........................................................................................................
iv
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar
Belakang...........................................................................1
b. Rumusan
Masalah......................................................................5
c. Tujuan
Penelitian.......................................................................5
d. Manfaat
Penelitian.....................................................................6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Metode
Konstruktivistik............................................................8
2.2
Menulis.....................................................................................11
2.3 Slogan
.....................................................................14
2.4 Hipotesis
Tindakan..................................................................19
BAB IIIMETODE PENELITIAN
3.1 Subjek
Penelitian.....................................................................20
3.2 Rancangan
Penelitian...............................................................20
3.3 Data
Penelitian.........................................................................22
3.4 Teknik pengumpulan
Data......................................................22
3.5 Teknik Analisis
Data...............................................................25
3.6 Indikator
Keberhasilan............................................................26
BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Siklus
I....................................................................................28
4.1.1
Perencanaan....................................................................28
4.1.2
Implementasi..................................................................28
4.1.3
Observasi........................................................................30
4.1.3.1 Data Hasil Pengamatan Aktivitas Guru.............30
4.1.3.2 Data Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa............33
4.1.3.3 Hasil Belajar
Siswa............................................35
4.1.3.4 Respon
Siswa.....................................................37
4.1.4
Refleksi...........................................................................40
4.2 Siklus
II...................................................................................41
4.2.1
Perencanaan....................................................................41
4.2.2
Implementasi...................................................................42
4.2.3
Observasi........................................................................44
4.2.3.1 Data Hasil Pengamatan Aktivitas Guru.............44
4.2.3.2 Data Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa............47
4.2.3.3 Hasil Belajar
Siswa............................................48
4.2.4
Refleksi.................................................................49
4.3
Pembahasan.............................................................................50
BAB VPENUTUP
5.1
Simpulan................................................................................51
5.2
Saran......................................................................................51
Daftar PustakBAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Upaya untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar para
siswa pada setiap jenjang dan tingkat pendidikan perlu diwujudkan
agar diperoleh kualitas sumber daya manusia Indonesia yang dapat
menunjang pembangunan nasional. Upaya tersebut menjadi tanggung
jawab semua tenaga kependidikan. Dalam konteks ini, peran guru
sangat strategis sebab guru yang langsung dapat membina siswa di
sekolah melalui proses pembelajaran.
Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar
mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Hal itu berarti
berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan bergantung pada
proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak
didik.Penelitian tindakan kelas ini dilakukan untuk menggali
masalah dari kenyataan-kenyataan yang terdapat di lingkungan
pendidikan, yaitu permasalahan yang dihadapi oleh guru. Dengan
demikian, untuk mengetahui permasalahan yang terjadi dalam proses
pengajaran bahasa dan Ilmu Pengetahuan Alam diperlukan diskusi
kolaboratif dengan guru mata pelajaran. Berdasarkan hasil wawancara
dengan guru Kelas III MI. NW Tanak Maik tentang slogan dan Ilmu
Pengetahuan Alam diketahui dari 27 siswa memperoleh nilai di bawah
KKM sebesar 72,97% dan hanya 10 siswa yang memperoleh nilai di atas
KKM atau hanya 27,02% dari jumlah siswa yang tuntas. Hal ini
berarti siswa Kelas III MI. NW Tanak Maik belum mencapai syarat
ketuntasan minimal. Dan selain itu, berdasakan hasil wawancara
dengan guru bidang studi bahasa Indonesia di V MI. NW Tanak Maik
didapatkan bahwa siswa Kelas III MI. NW Tanak Maik mengalami
kesulitan dalam pembelajaran menulis khususnya menulis slogan dan
materi penggolongan Hewan. Siswa terkadang sulit membedakan
ciri-ciri slogan dengan konteks. Kegiatan pembelajaran di sekolah
menunjukkan kegiatan pembelajaran menulis belum optimal. Hal
tersebut ditunjukkan kurang mampunya siswa dalam mengemukakan
pendapat dan gagasannya secara kreatif serta kurang mampu
mendapatkan dan mengumpulkan informasi yang aktual sebagai bahan
tulisan. Penyebab ketidakoptimalan tersebut antara lain dikarenakan
metode yang digunakan oleh guru kurang tepat, guru masih
mendominasi kelas dan kurang memberi kesempatan kepada siswa untuk
berkreasi, mengekspresikan diri secara bebas. Ketika pembelajaran
menulis slogan ditentukan oleh guru. Hak otonomi siswa untuk
berkreasi, mengekspresikan, melukiskan jati dirinya atau lingkungan
sekitarnya sesuai pengalamannya menjadi terkekang.
Realita pembelajaran yang seperti ini membawa dampak kurang baik
untuk siswa. Siswa mengalami kesulitan ketika harus menulis slogan
dan poster. Peserta didik bingung apa yang harus ia lakukan untuk
mengerjakan tugas tersebut. Sulit menemukan data yang aktual dan
faktual serta menarik untuk bahan menulis slogan dan poster, tidak
tahu bagaimana dan dari mana mesti memulai menulis slogan dan
poster. Belum lagi, perasaan takut salah, takut berbeda dengan apa
yang diinstruksikan oleh gurunya sehingga respon siswa terhadap
pelajaran menulis slogan dan poster kian berkurang dan pada
akhirnya menghilangkan minat siswa dalam menulis slogan dan
poster.
Pola pembelajaran menulis yang dikembangkan sangat berstruktur
dan mekanis, mulai dari penentuan topik, penyeragaman kerangka
tidaklah selamanya bijaksana. Dengan adanya penyeragaman topik,
penyeragaman pola, menyebabkan kreativitas siswa menjadi kurang
berkembang. Peserta didik merasa materi tersebut asing karena
skemata/informasi awal tentang tema/topik yang akan ditulis
tersebut kurang memadai. Akibatnya, pembelajaran menulis slogan dan
poster menjadi kering, tidak menarik, tidak alamiah, dan tidak
bermakna. Siswa akan kehilangan gairah dalam mengikuti pembelajaran
menulis sehingga keterampilan peserta didik dalam menulis khususnya
dalam menulis slogan dan poster menjadi terhambat. Tompkins (1994:
105), menyatakan terlalu menuntut kesempurnaan hasil tulisan dari
peserta didik justru dapat menghentikan kemauan siswa untuk
menulis.
Dalam studi pendahuluan, melalui pengamatan dan wawancara dengan
guru bahasa Indonesia dan siswa Kelas III MI. NW Tanak Maik,
pembelajaran menulis slogan dan poster kurang memaksimalkan
kemampuan siswa. Hal tersebut dapat dilihat pada: (1) siswa
kesulitan dalam menemukan menulis perbedaan slogan dan poster; (2)
siswa kurang mempunyai data yang aktual dan faktual sebagai bahan
untuk mengidentifikasi jenis-jenis slogan dan poster.Berdasarkan
hal tersebut, masalah yang dihadapi para peserta didik adalah
kesulitan memperoleh data yang aktual, faktual, dan menarik sebagai
bahan menulis slogan dan poster. Salah satu penyebabnya adalah
kurangnya keterlibatan dan kesempatan yang diberikan kepada siswa
untuk mengalami langsung dalam proses menulis slogan dan poster.
Eanes (1997:484) berpendapat bahwa pembelajaran menulis yang baik
haruslah memberi model proses dan praktik yang terarah dan
sistematis.Oleh karena itu, peneliti berkolaborasi dengan guru mata
pelajaran bahasa Indonesia untuk merancang sebuah pembelajaran yang
mampu peserta didik termotivasi selama mengikuti proses
belajar-mengajar. Salah satu alternatif dalam penelitian ini, yaitu
menerapkan metode pembelajaran konstruktivistik. Metode
konstruktivistik ini dikembangkan oleh Piaget dan Vigotsky
(Suyatno, 2004:33) yang menekankan bahwa perubahan kognitif hanya
terjadi jika konsepsi-konsepsi yang telah dipahami sebelumnya
diolah melalui proses ketidakseimbangan dalam upaya memperoleh
informasi baru.
Pembelajaran dengan metode konstruktivistik ini digunakan agar
siswa mampu menemukan masalah (sering muncul dari siswa sendiri )
dan selanjutnya membantu siswa menyelesaikan dan menemukan
langkah-langkah pemecahan masalah tersebut. Metode Konstruktivistik
didasarkan pada belajar kogntif yang menekankan pada pembelajaran
kooperatif, pembelajaran generatif, bertanya, inkuiri atau
menemukan dan keterampilan metakognitif lainnya (Suyatno,
2004:33).
Dengan menyoroti latar belakang tersebut, metode
konstruktivistik dipilih sebagai alternatif tindakan dalam
pengajaran dalam menulis slogan dan poster karena metode ini
dianggap sebagai cara yang efektif untuk mengarahkan seluruh
potensi siswa sehingga siswa lebih termotivasi selama mengikuti
proses belajar-mengajar yang berdampak positif pada hasil
belajarnya.
Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui peningkatan kemampuan menulis slogan dan poster dengan
metode konstruktivistik siswa Kelas III MI. NW Tanak Maik tahun
pelajaran 2010-2011.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, masalah
penelitian ini dirumuskan sebagai berikut.
1) Bagaimana peningkatan kemampuan menulis slogan dan materi
Ilmu Pengatahuan Alam dengan metode konstruktivistik di Kelas III
MI. NW Tanak Maik tahun pelajaran 2010-2011?1.3 Tujuan
Penelitian
1) Untuk mengetahui peningkatan kemampuan menulis slogan dan
materi Ilmu Pengatahuan Alam dengan metode konstrutivistik di Kelas
III MI. NW Tanak Maik tahun pelajaran 2010-2011.
1.4 Manfaat PenelitianSecara praktis, penelitian ini diharapkan
dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak berikut.
(a) Bagi guru, hasil penelitian ini bermanfaat bagi guru dalam
mengatasi kesulitan belajar siswa. Di samping itu, guru dapat
mengetahui metode pembelajaran yang tepat untuk mengatasi kesulitan
dalam pembelajaran.
(b) Bagi siswa, hasil penelitian ini bermanfaat bagi siswa dalam
menulis slogan dan poster.
(c) Bagi sekolah, hasil penelitian ini sangat bermanfaat bagi
pengelola sekolah dalam meningkatkan perbaikan pembelajaran di
sekolah
(d) Bagi peneliti lain,hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan masukan kepada peneliti-peneliti selanjutnya.(e) Bagi
dosen, penelitian ini diharapkan dapat menggali
pemasalahan-permasalahan pembelajaran bahasa Indonesia di lapangan,
dan mengkomodasi permasalahan di lapangan dalam pembelajaran di
LPTK sebagai penghasil guru, dan membantu peningkatan kualitas
pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah.(f) Bagi LPTK, penelitian
ini akan memberikan masukan untuk:1. Pengembangan inovasi
pembelajaran di LPTK.2. Mempererat hubungan antara LPTK sebagai
penghasil guru dengan sekolah sebagai pemakai produk LPTK.BAB
II
KAJIAN PUSTAKA2.1 Metode KonstruktivistikMetode konstruktivistik
adalah ide bahwa siswa harus secara individu menemukan dan
menerapkan informasi-informasi yang kompleks ke dalam situasi lain
apabila mereka harus menjadikan informasi itu miliknya sendiri.
Metode konstruktivistik ini memandang siswa secara terus-menerus
memeriksa informasi-informasi baru yang berlawanan dengan
aturan-aturan lama dan memperbaiki aturan-aturan tersebut jika
tidak sesuai lagi. Pandangan ini mempunyai keterlibatan yang
mendalam dalam pengajaran, sebagaimana diuraikan terdahulu bahwa
metode ini menganjurkan peranan yang lebih aktif bagi siswa dalam
pembelajaran mereka sendiri dibandingkan dengan apa yang saat ini
dilaksanakan pada mayoritas kelas (Nur, 2001:2)
Konstruktivistik merupakan suatu metode yang penekanannya
berpusat pada siswa yang aktif, metode konstruktivistik sering
disebut pengajaran yang terpusat pada siswa atau student centered
instruction. Di dalam kelas yang terpusat pada siswa, peran guru
adalah membantu siswa menemukan fakta, konsep atau prinsip bagi
diri mereka sendiri, bukan memberikan ceramah atau mengendalikan
seluruh kegiatan kelas (Nur, 2001:2).
Tujuan penggunaan metode konstruktivistik menurut Sutiyono
(Nuryanto, 2004:6) adalah sebagai berikut.
(1) Memotivasi siswa bahwa belajar adalah tanggung jawab siswa
itu sendiri.
(2) Mengembangkan kemampuan siswa untuk mengajukan pertanyaan
penting dan mencari jawaban akan pertanyaan sendiri.
(3) Membantu siswa untuk mengembangkan pengertian atau pemahaman
konsep secara lengkap.
(4) Mengembangkan kemampuan siswa untuk menjadi pemikir yang
mandiri
Metode konstruktivistik dalam pengajaran lebih menekankan pada
pengajaran top-down daripada bottom-up. Top-down berarti bahwa
siswa mulai dengan masalah-masalah yang kompleks untuk dipecahkan
dan selanjutnya memecahkan atau menemukan (dengan bantuan guru)
keterampilan-keterampilan dasar yang diperlukan. Top-down ini
berlawanan dengan Bottom-up tradisional di mana
keterampilan-keterampilan dasar secara bertahap dilatihkan untuk
mewujudkan keterampilan-keterampilan yang lebih kompleks (Nur,
2001:4).
Dalam pengajaran top-down, siswa mulai dengan suatu tugas yang
kompleks, lengkap dan autentik, artinya bahwa tugas-tugas itu bukan
merupakan bagian atau penyederhanaan dari tugas-tugas yang akhirnya
diharapkan dapat dilakukan siswa, melainkan tugas itu merupakan
tugas yang sebenarnya.
Metode konstruktivistik bekerja dengan arah yang sebaliknya,
dimulai dengan masalah (sering muncul dari siswa sendiri ) dan
selanjutnya membantu siswa menyelesaikan bagaimana menemukan
langkah-langkah memecahkan masalah tersebut (Nur, 2001:5).Tabel.
1
Langkah-langkah pembelajaran konstruktivistik
FaseTingkah Laku Guru
Fase 1
Menyampaikan tujuan memotivasi siswa.Guru menyampaikan semua
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran tersebut
dan memotivasi siswa belajar.
Fase 2
Menyajikan informasiGuru menyajikan informasi kepada siswa
dengan jalan demonstrasi atau melalui bahan bacaan.
Fase 3
Mendorong dan melatihkan konstruk-tivistik (pembelajaran
mandiri)Guru menjelaskan pada siswa bagaimana caranya belajar
mandiri dan membantu siswa agar menjadikan infomasi sebagai
miliknya sendiri.
Fase 4
Memeriksa pemahaman dan memeberikan umpan balikGuru memeriksa
pemahaman siswa terhadap materi dan memberikan umpan balik bagi
siswa yang bertanya.
Fase 5
Evaluasi.Guru mengevaluasi hasil beljar tentang materi yang
dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil
kerjanya.
Fase 6
Memberi penghargaan.Guru mencari cara-cara untuk menghargai,
baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok.
Menurut Suyatno (2004:32-33) metode konstruktivistik adalah
bahwa belajar itu menemukan. Meskipun guru menyampaikan sesuatu
kepada siswa, mereka melakukan proses mental atau kerja otak atas
infomasi itu agar informasi tersebut masuk ke dalam pemahaman
mereka. Metode konstruktivistik didasarkan pada belajar kognitif
yang menekankan pada pembelajaran kooperatif, pembelajaran
generatif, strategi bertanya, inkuiri atau menemukan dan
keterampilan metakognitif lainnya (bagaimana seharusnya
belajar).
Piaget dan Vigotsky (Suyatno, 2004:33) menekankan bahwa
perubahan kognitif hanya terjadi jika konsepsi-konsepsi yang telah
dipahami sebelumnya diolah melalui proses ketidakseimbangan dalam
upaya memperoleh informasi baru. Untuk itu, dalam konstruktivistik
terdapat empat aspek yang penting dalam pengembangan perubahan
kognitif yang bertumpu dari aspek sosial dalam belajar.
Keempat aspek itu adalah sebagai berikut.
a. Pembelajaran sosial
b. Zona perkembangan terdekat
c. Pemagangan kognitif
d. Dukungan tahap demi tahap dan pemecahan masalah.
Dalam konsruktivistik, siswa seharusnya diberikan tugas-tugas
kompleks, sulit dan realistis. Kemudian, mereka diberikan bantuan
secukupnya untuk menyelesaikan tugas. Tugas kompleks itu misalnya
proyek, simulasi, penyelidikan di masyarakat, menulis untuk
dipresentasikan ke pendengar sesungguhnya dan tugas-tugas autentik
lainnya (diambil dari kehidupan nyata).
2. 2 Menulis
Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan
untuk berkomunikasi secara tidak langsung, dan tanpa tatap muka
dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif
dan ekspresif. Dalam kegiatan menulis ini, seorang penulis haruslah
terampil memanfaatkan grafologi, struktur bahasa,dan kosakata.
Keterampilan menulis tidak datang secara otomatis, melainkan harus
melalui latihan dan praktek yang banyak dan teratur
(Tarigan,1982:3-4).
Menurut Akhadiah dkk (1997:8-9) menulis adalah:
(1) suatu bentuk komunikasi;
(2) suatu proses pemikiran yang dimulai dengan pemikiran tentang
gagasan yang disampaikan;(3) bentuk komunikasi yang berbeda-beda
dengan bercakap-cakap dalam tulisan tidak terdapat intonasi,
ekspresi wajah, gerakan fisik, serta situasi yang menyertai
percakapan;
(4) suatu ragam komunikasi yang perlu dilengkapi dengan
alat-alat penjelas serta aturan ejaan dan tanda baca;
(5) bentuk komunikasi untuk menyampaikan gagasan penulis kepada
khalayak pembaca yang dibatasi oleh jarak dan waktu.
Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grfik
yang menggambarkan suatu bahasa yang dapat dipahami oleh seseorang,
sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut.
Menulis merupakan suatu reperesentasi bagian dari kesatuan-kesatuan
ekspresi bahasa.Selain itu, menulis merupakan bagian dari empat
keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa itu adalah menyimak,
berbicara, membaca, dan menulis. Membaca dan menyimak merupakan
keterampilan yang reseptif, sedangkan berbicara dan menulis
merupakan keterampilan yang bersifat produktif. Sebagai
keterampilan yang produktif, menulis mempunyai peran pemindahan
informasi secara akurat dari diri seseorang ke dalam tulisan.
Menulis juga memberi nuansa bagi pikiran, perasaan dan dunia batin
pembaca. Berkaitan dengan itu, menulis merupakan salah satu
aktivitas yang selalu dilaksanakan oleh semua jenjang pendidikan
sebagai bahan pembelajaran.
Pada dasarnya, keterampilan menulis tidak datang dengan
sendirinya. Anak dituntut dengan latihan yang cukup dan teratur
serta dengan pendidikan yang terprogram agar anak dapat menulis
dalam bebagai bentuk dengan baik.
Dalam kehidupan sehari-hari, menulis mempunyai beberapa fungsi
antara lain; (1) sebagai alat komunikasi yang tidak langsung, (2)
bagi pendidikan, mempermudah para pelajar untuk berpikir, (3) dapat
menolong berpikir secara kritis, (4) dapat memudahkan, merasakan
menikmati hubungan, memperdalam daya atau persepsi memecahkan
masalah dan membantu menjelaskan pikiran-pikiran (Tarigan
1982:22).
Menulis menurut Musaba (1994:3) berarti melahirkan atau
mengungkapkan pikiran dan perasaan melalui suatu lambang (tulisan).
Segala lambang (tulisan) yang dipakai haruslah merupakan hasil
kesepakatan para pemakai bahasa yang satu dan lainnya saling
memahami. Apabila seseorang diminta untuk menulis maka berarti ia
akan mengungkapkan pikira dan perasaan ke dalam bentuk tulisan.
Jadi, menulis itu berarti melakukan hubungan dengan tulisan.
Tujuan menulis adalah memberikan atau menyampaikan segala bentuk
dan macam informasi kepada pembaca. Seorang penulis dengan karyanya
itu mengharapkan agar pembaca menerima semua yang diungkapkannya
sebagai masukan yang berharga.
2.3 Slogan
Slogan adalah pekataan atau kalimat pendek yang menarik dan
mencolok dan mudah diingat untuk memberikan sesuatu
(KBBI,2002:1080). Slogan biasanya ditulis dengan kalimat pendek
yang menarik, kata-katanya singkat, dan jelas. Sedangkan poster
(dalam KBBI, 2002:890) adalah plakat yang dipasang di tempat umum
(berupa pengumuman) dan berisi tulisan singkat tetapi jelas. Poster
biasanya ditulis dengan kalimat yang singkat tetapi jelas, tulisan
harus mudah dibaca, naskah harus membangkitkan rasa ingin tahu,
ingin memiliki atau berbuat sesuatu, dan gambar dibuat mencolok
untuk menarik perhatian khalayak.
Poster menurut Sudjana (2005:51-54) didefinisikan sebagai
kombinasi visual dari rancangan yang kuat, dengan warna, dan pesan
dengan maksud untuk menangkap perhatian orang yang lewat tetapi
cukup lama menanamkan gagasan yang berarti di dalam ingatannya.
Pada prinsipnya poster itu merupakan gagasan yang dicetuskan
dalam bentuk ilustrasi gambar yang disederhanakan yang dibuat dalam
ukuran yang besar, bertujuan untuk menarik perhatian, membujuk,
memotivasi atau memperingatkan pada gagasan pokok, fakta atau
peristiwa tertentu. Desain sebuah poster adalah merupakan perpaduan
antara kesederhanaan serta dinamika. Berbagai warna yang mencolok
dan kontras sering kali dipakai dalam poster.
Karakteristik poster yang baik harus dinamis, menonjolkan
kualitas. Poster harus sederhana tidak memerlukan pemikiran bagi
pengamat secara terinci, harus cukup kuat menarik perhatian.Poster
merupakan gambaran tentang sesuatu hal yang mengandung pesan atau
makna berarti. Poster sebagaimana diceritakan oleh Pitra pada
blognya adalah salah satu bagian dunia periklanan yang masih
bertaji, dalam arti masih sering dijadikan sebagai kanvas dalam
berkarya, karena itulah banyak orang mengatakan bahwa memebuat
poster adalah pekerjaan yang rumit dan susah, baik secara teknis,
maupun secara artistik. Membuat bukan hal yang sulit, karena itu
semua orang seharusnya bisa melakukan dan membuat poster dengan
baik (www.antronic.com).
Cara membuat poster yang baik:
Hal pertama membuat poster adalah menyiapkan konsep dan
kata-kata, di sini tidak ada yang teknikal yang dijelaskan, area
ini adalah murni kreativitas. Hal kedua adalah menyiapkan materi
untuk deasain. Hal ini penting, karena poster terfokus pada dua
tersebut. Hal ketiga (bila poster dimuat) adalah masalah tanggal
dan event yang akan ditulis. Poster dibuat dengan filosofi untuk
memberitahu atau mengumumkan sesuatu dengan memuat suatu hal
artistik sehingga orang melihatnya. Oleh karena itulah, hal
terpenting dalam membuat layout poster adalah penempatan tulisan
dan judul kemudian dukungan dari gambar yang dipasang
(www.anthronic.com).
Papan reklame termasuk poster dalam ukuran besar dan didesain
untuk dilihat orang yang melakukan perjalanan dengan tingkat
mobilitas cukup tinggi. Papan reklame atau billboard mempunyai
jenis-jenis yang biasa dipakai dalam periklanan (www.belajar
dekavetiga.blog spot.com).
(1) Poster Panels
Lembaran kertas besar yang dicetak sesuai dengan keinginan
pemesan. Dicetak dengan jumlah yang banyak untuk menghemat biaya
kemudian ditempelkan panel besar yang dilengkapi kerangka dan
bantuan cahaya lampu. Lembaran kertas ini tahan dengan perubahan
cuaca, misalnya hujan. Jenis ini sekarang popular dengan bantuan
digital printing.(2) Painted Bulletins Langsung didesain dan
digambar oleh artist dari agency di atas panel yang telah
disediakan. Bisa juga dikerjakan terlebih dahulu di studio kemudian
dipindahkan ke panel tersebut. Butuh kejelian seseorang yang
membuat poster untuk menimbulkan detail sehingga benar-benar
artistik. Jenis ini masih tetap bertahan di bioskop-bioskop untuk
mempromosikan film yang sedang diputar.
Poster memiliki kekuatan dramatik yang begitu tinggi memikat dan
menarik perhatian. Banyak iklan menggunakan teknik-teknik poster
dalam menarik perhatian demi kepentingan produksinya. Poster dapat
menarik perhatian karena uraian yang memadai secara kejiwaan dan
merangsang untuk dihayati (Sudjana, 2005:56).
Fungsi poster menurut Effendy (1992:149-150) adalah untuk
memikat khalayak sebanyak-banyaknya dan untuk mencapai tujuan
tersebut poster harus dipasang di tempat yang strategis misalnya
ditepi jalan raya yang banyak dilihat orang atau khalayak.
Dalam membuat poster harus, komunikatif, artinya memikat
perhatian, menarik minat, dan menimbulkan kesan, sehingga
menimbulkan efek pada pembaca atau khalayak.
Komunikatif-tidaknya sebuah poster ditentukan oleh berbagai
faktor berikut.
(a) Faktor bentuk mempunyai pengertian yang luas, tidak hanya
berkisar pada bentuk persegi, bundar, lonjong, dan sebagainya,
tetapi juga termasuk ukuran dan bahan.
(b) Faktor warna merupakan faktor penting karena menjadi pemikat
perhatian pembaca atau khalayak. Tanpa warna sebuah poster akan
polos, dalam arti kata tidak mengandung informasi yang
merangsang.
(c) Faktor bahasa dalam poster harus mempunyai kalimat singkat
tetapi komunikatif itu merupakan pesan yang menimbulkan kesan pada
pembaca atau khalayak..
(d) Faktor huruf merupakan faktor sentral dari poster maksudnya
ialah huruf-huruf yang berderet-deret mengungkapkan makna kata-kata
yang merupakan suatu pesan, amat penting dan lebih penting daripada
ilustrasi yang sebenarnya.
Poster-poster yang efektif pada umumnya enak dipandang walaupun
tidak perlu nyata dalam kejadian yang sangat dramatik seperti
perang, keselamatan lalu lintas, bahaya kebakaran dan semacamnya
(Sudjana, 2005:54).
Komposisi, warna, dan teknik adalah unsur pokok di dalam
penyajian poster yang efektif. Unsur-unsur ini pun dapat dipakai
pada gambar datar, bagan-bagan, papan rencana, dan papan pengumuman
yang pada dasarnya diperuntukkan bagi sarana gambar. Imajinasi
kreatif ditambah dengan pemusatan perhatian yang bagus akan
membantu penyampaian gagasan yang efektif.BAB III
METODE PENELITIAN3.1 Subjek Penelitian
Penelitian dengan judul Peningkatan Kemampuan Menulis Slogan dan
Penggolongan Hewan Melalui Metode Konstruktivistik Siswa Kelas III
MI. NW Tanak Maik ini dilaksanakan dengan peneliti di Kelas III MI.
NW Tanak Maik sebagai subjek penelitian. Siswa Kelas III MI. NW
Tanak Maik berjumlah 37 siswa dengan komposisi 14 siswa laki-laki
dan 23 siswa perempuan. Siswa Kelas III MI. NW Tanak Maik dipilih
menjadi subjek penelitian karena menurut hasil pembelajan dan
wawancara dengan bidang studi bahasa Indonesia, siswa Kelas III MI.
NW Tanak Maik memiliki nilai rata-rata yang relatif rendah dan
belum mencapai syarat ketuntasan minimal.
3.2 Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian
ini dilakukan oleh guru pada waktu mengajar di dalam kelas dan
tujuannya untuk memperbaiki dan meningkatkan pembelajaran menulis
slogan dan poster dengan menggunakan metode konstruktivistik.
Dalam penelitian tindakan kelas ini guru meneliti sendiri
kegiatan yang dilakukannya di dalam kelas. Dengan melibatkan siswa,
melalui tindakan-tindakan pembelajaran yang direncanakan,
dilaksanakan, dan dievaluasikan. Penelitian ini dilakukan dengan
berkolaborasi dengan guru pamong yang bertindak sebagai pengamat.
Guru dan siswa sama-sama terlibat dalam proses pembelajaran, namun
guru hanya sebagai mediator siswa yang harus aktif dan bertanggung
jawab atas pembelajarannya.
Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus yang masing-masing
memiliki empat tahapan sebagai berikut.
(1) Perencanaan
Dalam tahap ini guru mempersiapkan segala instrumen yang akan
digunakan dalam penelitian antara lain; lembar pengamatan aktivitas
guru dan siswa, rencana pembelajaran, bahan dan media pembelajaran,
penyusunan soal dan angket respon siswa.
(2) Implementasi
Pada tahap implementasi ini, kegiatan pembelajaran diawali
dengan guru menyampaikan topik pembelajaran mengenai slogan dan
poster, kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan
memberikan apersepsi selama sepuluh menit kepada siswa. Guru
menunjukkan contoh slogan dan poster yang diambil dari guntingan
Koran dan majalah kepada siswa. Guru dan siswa sama-sama terlibat
dalam proses pembelajaran, namun guru hanya sebagai mediator, siswa
yang harus aktif dan bertanggung jawab atas pembelajarannya. (3)
Observasi
Dalam tahap observasi, peneliti mengamati perilaku dan perubahan
sikap yang terjadi pada siswa setelah diterapkannya tindakan kelas
dan dibantu oleh seorang pengamat yaitu teman sejawat. Pengamat
mengamati proses pembelajaran sesuai dengan instrumen yang
tersedia. Instrumen meliputi aktivitas guru dan siswa di kelas, dan
hasil tes dan data respon siswa terhadap pembelajaran menulis
slogan dan penggolongan Hewan dengan metode konstruktivistik.
(4) Refleksi
Pada tahap ini, guru mengkaji, melihat dan mempertimbagkan atas
hasil implementasi. Tahap refleksi dilihat dari tahap implementasi
dan observasi, melalui tahap ini dirancang tindakan yang akan
diterapkan pada siklus berikutnya yaitu siklus I dan siklus II.
Tiap siklus terjadilah tahap perencanaan tindakan observasi
refleksi. 3.3 Data Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut.
1) Data aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran
menulis slogan dan penggolongan Hewan dengan metode
konstruktivistik.
2) Data hasil pembelajaran menulis slogan dan penggolongan Hewan
dengan menggunakan metode konstruktivistik yang sesuai dengan
petunjuk tugas.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui
teknik observasi dan tes.1) Observasi
Observasi dalam penelitian ini dilakukan secara langsung pada
saat pembelajaran berlangsung. Lembar observasi ini bertujuan untuk
mendapatkan data tentang aktivitas guru dan siswa selama kegiatan
belajar-mengajar berlangsung. Observasi atau pengamatan dilakukan
oleh seorang pengamat yaitu guru pamong. Lembar pengamatan ini
sangat diperlukan dalam kegiatan refleksi sebagai upaya untuk
mengkaji keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan pembelajaran
pada setiap putaran dan untuk menentukan tindak lanjut dalam
putaran berikutnya.
Sesuai dengan rumusan masalah, instrumen atau alat pengambilan
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut.
2) Lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa dalam
pembelajaran
Selama proses belajar-mengajar berlangsung aktivitas guru dan
siswa diamati oleh seorang pengamat yaitu guru pamong yang
merupakan guru bidang studi bahasa Indonesia yang mengisi lembar
pengamatan aktivitas guru dan siswa mengisi lembar aktivitas siswa
yang telah disediakan sebelum kegiatan belajar-mengajar
berlangsung. Isi lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa terdiri
atas beberapa aspek berikut.
a. Aspek Aktivitas Guru (1) Membuka Pelajaran
(2) Menyampaikan tujuan pembelajaran.
(3) Menyampaikan materi pelajaran.
(4) Memberi motivasi pada siswa.
(5) Membantu siswa menemukan masalah dan idenya sendiri.
(6) Menggunakan media dalam pembelajaran.
(7) Menggali pengetahuan siswa lewat bertanya.
(8) Memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa.
(9) Memberikan kesempatan untuk berdiskusi.
(10) Memberikan tugas.
(11) Memberi penghargaan pada siswa.
(12) Membantu siswa melakukan refleksi.
b. Aspek Aktivitas Siswa
(1) Memperhatikan materi pelajaran yang disampaikan.
(2) Mencatat hal-hal yang penting.
(3) Mengajukan pertanyaan atau bertanya.
(4) Aktif dalam proses belajar mengajar.
(5) Menemukan masalah dan idenya sendiri
(6) Membentuk kelompok dan berdiskusi.
(7) Mengerjakan tugas.
(8) Menghasilkan produk atau karyanya.
(9) Menyajikan hasil karyanya.
(10) Merefleksi pembelajaran
3.5 Teknik Analisis Data1) Tes
Tes dilakukan setiap akhir pembelajaran. Tes tersebut merupakan
lembar kerja siswa dalam menulis slogan dan poster di setiap
siklusnya. Tes diberikan untuk mendapatkan data tentang hasil
belajar siswa ditinjau dari ketuntasan belajar siswa.
x
T = --------X 100%
N
Keterangan: T = ketuntasan
x = jumlah siswa yang mendapat nilai.
N = jumlah siswa keseluruhan2) Angket
Angket diberikan kepada siswa di setiap akhir pembelajaran
menulis slogan dan poster dengan metode konstrutivistik. Dari
respon siswa peneliti dapat menentukan perbaikan proses
pembelajaran menulis slogan dan poster dengan metode
konstruktivistik berikutnya. Data dari angket tentang respon siswa
di analisis dengan menggunakan persentase (%), yaitu jumlah siswa
yang memberi respon dibagi jumlah siswa keseluruhan dikalikan
100%.
f P = --------- X 100%
N
Keterangan: P = persentase respon siswa
f = frekuensi kejadian yang muncul
N= jumlah siswa keseluruhan
3.6 Indikator keberhasilan
Untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar siswa digunakan
analisis sederhana dengan persentase (%). Indikator keberhasilan
atau ketuntasan belajar siswa ditentukan sesuai dengan SKM yang
ditetapkan oleh guru mata pelajaran minimal 68. Dalam kelas
klasikal, siswa dianggap tuntas belajar secara individu jika
mencapai nilai 68 ke atas dan dikatakan belum tuntas jika mencapai
nilai 68 ke bawah. BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Data penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data
dari lembar observasi berupa pengamatan aktivitas guru dan siswa
pada setiap siklus pembelajaran, hasil tes kemampuan siswa pada
setiap siklus, dan data respon siswa terhadap proses pembelajaran
pada setiap siklus.
(1) Data observasi terdiri atas data aktivitas guru dan
aktivitas siswa.
a. Data aktivitas guru digunakan untuk mengetahui aktivitas guru
selama kegiatan belajar-mengajar dengan menerapkan metode
konstruktivistik dalam pembelajaran menulis slogan dan poster.
a. Data pengamatan aktivitas siswa digunakan untuk mengetahui
aktivitas siswa selama kegiatan belajar-mengajar dengan menerapkan
metode konstruktivistik dalam pembelajaran menulis slogan dan
poster.
(2) Data hasil tes kemampuuan siswa digunakan untuk mengetahui
kemampuan dan hasil belajar siswa dalam kegiatan belajar-mengajar
menulis slogan dan poster dengan menerapkan metode
konstruktivistik.
(3) Data respon siswa digunakan untuk mengetahui efektivitas
proses pembelajaran menulis slogan dan poster dengan menerapkan
metode konsruktivistik.
4.1 Siklus I Siklus I dilaksanakan pada 2 November 2010 jam
pelajaran kesatu dan kedua di Kelas III MI. NW Tanak Maik. Jumlah
seluruh siswa sebanyak 37 siswa terdiri atas 14 siswa laki-laki dan
23 siswa perempuan. Pada proses pembelajaran siklus I, jumlah siswa
yang hadir 37 siswa.
4.1.1 Perencanaan
Perencnaan penelitian yang dilakukan pada siklus pertama terdiri
atas menyediakan rencana pembelajaran, lembar pengamatan aktivitas
guru dan siswa,menyiapkan media pembelajaran, soal tes dan angket
respon siswa.
Kegiatan perencanaan pada siklus pertama ini berisi berbagai
kegiatan yang dilakukan oleh guru, sehingga semua komponen yang
telah direncanakan dapat dikelola dengan baik. Persiapan yang
dilakukan oleh guru adalah menyiapkan rencana pembelajaran yang
berisi langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan dalam proses
pembelajaran. Langkah-langkah rencana pembelajarann ini
mencerminkan adanya penerapan metode konstruktivistik. Setelah
menyiapkan rencana pembelajaran, guru menyiapkan materi
pembelajaran, media pembelajaran, lembar pengamatan aktivitas guru
dan siwa soal tes, dan angket respon siswa.
4.1.2 Implementasi
(1) Pada awal pelaksanaan pembelajaran, guru membuka pelajaran
dengan perkenalan, memberikan penjelasan tentang metode yang
digunakan yaitu metode konstruktivistik dengan tujuan agar siswa
mengetahui bagaimana belajar menulis slogan dan poster dengan
menerapkan metode konstruktivistik. Setelah itu guru menyampaikan
tujuan pembelajaran. Guru melakukan apersepsi kepada siswa dengan
menampilkan contoh slogan dan poster.(2) Pada kegiatan inti
pelaksanaan pembelajaran, guru menjelaskan materi pelajaran menulis
slogan dan poster. Dalam kegiatan menjelaskan materi pelajaran guru
memberikan motivasi kepada siswa dan menggali pengetahuan siswa
lewat bertanya karena dalam metode konstruktivistik siswa harus
bisa menemukan masalah dan idenya sendiri. Sedangkan guru dalam
pembelajaran hanya membantu dan memberikan informasi kepada siswa.
Dalam kegiatan belajar-mengajar pada siklus I guru membimbing siswa
dalam berdiskusi. Siswa berkelompok menjadi 8 kelompok yang
masing-masing kelompok terdiri atas 4-5 orang. Tiap-tiap kelompok
mendapatkan contoh poster yang digunting dari gambar kalender.
Poster itu berupa gambar-gambar lingkungan hidup. Dari gambar
poster tersebut siswa mengungkapkan idenya dan menggali
pengetahuannya tentang slogan dan poster. Siswa dapat
mengidentifikasi perbedaan atau ciri-ciri slogan dan poster dari
media gambar yang mereka peroleh. Hasil dari mengidentifikasi
perbedaan atau ciri-ciri slogan dan poster diungkapkan pada lembar
kertas berwarna yang dibagikan pada tiap kelompok kemudian ditempel
pada kertas manila yang tersedia. Kelompok saling bersaing dan
berlomba karena kelompok yang kali terakhir menempel akan
medapatkan hukuman yaitu menjelaskan pengertian slogan dan poster
dari tiap-tiap kelompok. Setelah mengetahui perbedaan slogan dan
poster kemudian siswa menulis slogan dan poster sesuai dengan media
gambar atau poster yang mereka peroleh yaitu poster yang bertemakan
lingkungan hidup. Siswa menghasilkan karyanya dan kemudian
menyajikan hasil karyanya, slogan dan poster lingkungan hidup.
4.1.3 Observasi
Selama kegiatan belajar-mengajar berlangsung, dilakukan
pengamatan untuk memantau aktivitas guru dan siswa dalam kegiatan
belajar-mengajar pada putaran pertama atau siklus I. Pada akhir
pembelajaran siswa diberi angket respon oleh peneliti. Hal ini
dilakukan untuk mengetahui pendapat siswa mengenai penerapan metode
konstruktivistik dalam pembelajaran menulis slogan dan poster
putaran pertama atau siklus I.
4.1.3.1 Data Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Data hasil
pengamatan terhadap aktivitas guru pada pertemuan pertama yang
merupakan siklus pertama selama kegiatan belajar-mengajar
berlangsung dinyatakan dalam persentase. Data hasil pengamatan
aktivitas guru pada siklus pertama tersebut ada pada tabel 4.1
sebagai berikut, secara terperinci dapat dilihat pada lampiran
3.
Tabel 4.1
Data Aktiivitas Guru dalam Pembelajaran
NoKategori Aktivitas GuruPersentase
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12Membuka pelajaran
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Memberi motivasi pada siswa
Menyampaikan materi pelajaran
Membantu siswa menemukan masalah dan idenya sendiri
Menggunakan media pembelajaran
Menggali pengetahuan dari siswa lewat bertanya
Memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa
Memberikan kesempatan untuk berdiskusi
Memberikan tugas
Memberi penghargaan pada siswa
Membantu siswa melakukan refleksi pembelajaran4,88%
7,32%
7,32%
14,63%
4,88%
9,76%
9,76%
19,51%
7,32%
7,32%
2,44%
4,88%
Pada tabel 4.1 ditunjukkan bahwa aktivitas guru yang dominan
pada kegiatan belajar-mengajar siklus pertama adalah memberikan
informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa (19,51%), dan aktivitas
guru dalam menyampaikan materi pelajaran (14,63%). Dalam hal ini
guru lebih banyak memberikan informasi kepada siswa yaitu
menjelaskan atau menyampaikan materi pelajaran menulis slogan dan
poster dengan menggunakan metode konstruktivistik. Guru memberikan
informasi yang berupa pengetahuan ini bertujuan agar siswa
mengetahui metode yang dipakai dan lebih mudah untuk menggali
pengetahuan siswa dalam pembelajaran menulis slogan dan poster.
Aktivitas guru dalam menggunakan media dan menggali pengetahuan
siswa lewat bertanya sebanyak (9,76%). Dalam hal ini guru
menggunakan media pembelajaran berupa guntingan poster yang diambil
dari gambar kalender. Dengan media yang digunakan guru ternyata
dapat menggali pengetahuan siswa dan memancing siswa dalam
bertanya.
Aktivitas guru dalam menyampaikan tujuan pembelajaran, memberi
motivasi pada siswa, memberi kesempatan untuk berdiskusi , memberi
tugas (7,32). Dalam hal ini guru memnyampaikan tujuan pembelajaran
menulis slogan dan poster dengan menggunakan metode
konstruktivistik yang di dalam penerapannya siswa untuk
berpartisipasi aktif baik dalam berdiskusi atau mengerjakan tugas.
Guru hanya sebagai motivator dan fasilitator sehingga keberhasilan
belajar-mengajar berasal dari diri siswa sendiri.
Aktivitas guru dalam membuka pelajaran (4,88%). Dalam hal
membuka pelajaran dengan melakukan identifikasi pengetahuan awal
siswa tentang slogan dan poster. Aktivitas guru dalam membantu
siswa menemukan masalah dan idenya sendiri (4,88%). Dalam hal ini
guru hanya membantu siswa, misalnya dengan penggunaan media siswa
harus bisa menemukan masalah atau idenya sendiri yang muncul dari
contoh media yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran menulis
slogan dan poster.
Di akhir pembelajaran guru memberikan penghargaan pada siswa
(2,44%) dan membantu siswa melakukan refleksi pembelajaran (4,88%).
Guru meminta siswa dari tiap-tiap kelompok untuk merefleksikan
pembelajaran pada hari itu dan memberikan penghargaan pada siswa di
akhir pembelajaran.
Dari tabel 4.1 ditunjukkan bahwa hasil pengamatan aktivitas guru
yang dominan positif adalah sebagai berikut.
(1) Memberikan informasi sebanyak-banyaknya pada siswa.
(2) Menyampaikan materi pelajaran.
Sedangkan hasil pengamatan aktivitas guru siklus pertama yang
kurang baik adalah sebagai berikut.
(1) Membuka pelajaran.
(2) Membantu siswa menemukan masalah dan idenya sendiri.
(3) Membantu siswa melakukan refleksi.
(4) Memberi penghargaan pada siswa.
Keempat aspek tersebut merupakan suatu kelemahan atau kekurangan
yang terjadi pada siklus pertama. Kelemahan tersebut dapat
dijadikan bahan kajian untuk refleksi dan revisi yang akan
dilakukan pada siklus kedua.
4.1.3.2 Data Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa
Data pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam kegiatan belajar-
mengajar siklus pertama dinyatakan dalam bentuk persentase seperti
yang terdapat pada tabel 4.2 berikut.Tabel 4.2
Data Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran
NoKategori Aktivitas SiswaPersentase
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10Memperhatikan materi pelajaran yang disampaikan
Mencatat hal-hal yang penting
Mengajukan pertanyaan atau bertanya
Aktif dalam proses belajar-mengajar
Menemukan masalah dan idenya sendiri
Berdiskusi
Mengerjakan tugas
Menghasilkan produk karyanya
Menyajikan hasil karyanya
Merefleksi atau menyimpulkan hasil belajarnya27,78%
16,68%
8,33%
8,33%
5,56%
8,33%
11,11%
5,56%
2,78%
5,56%
Pada tabel 4.2 ditunjukkan bahwa aktivitas siswa yang dominan
adalah memperhatikan materi pelajaran yang disampaikan (27,78%),
dan mencatat hal-hal yang penting (16,68%). Dalam hal ini siswa
memperhatikan penjelasan dan mencatat hal-hal penting yang
disampaikan oleh guru untuk memperoleh pengetahuan atau infomasi
dari guru tentang materi pembelajaran menulis slogan dan
poster.
Aktivitas siswa dalam mengerjakan tugas (11,11%), mengajukan
pertanyaan atau bertanya (8,33%), aktif dalam proses
belajar-mengajar (8,33%), dan siswa berdiskusi (8,33%). Keempat
aktivitas ini saling berkaitan, siswa dalam mengerjakan tugas harus
aktif bertanya jika siswa mengalami kesulitan, baik itu bertanya
kepada guru ataupun berdiskusi dengan sesama teman. Guru memberikan
kesempatan berdiskusi kepada siswa untuk menemukan masalah sehingga
siswa mampu mengungkapkan dan menemukan idenya dalam pembelajaran
menulis slogan dan poster.
Aktivitas siswa menemukan masalah dan idenya sendiri (5,56%),
menghasilkan produk atau karyanya (5,56%), merefleksi atau
menyimpulkan hasil belajarnya (5,56%), menyajikan hasil karyanya
(2,78%). Dalam hal ini, siswa masih belum dapat menggali
pengetahuannya sendiri. Hal itu dapat dilihat dari persentase
rendahnya siswa menghasilkan produk atau karyanya yaitu menulis
slogan dan poster.
Pada akhir pembelajaran siswa juga masih kurang berani dan
percaya diri dalam menyajikan hasil karyanya sendiri (slogan dan
poster) dan juga untuk menyimpulkan atau merefleksi pembelajaran
pada hari itu.
Dari tabel 4.2 ditunjukkan bahwa hasil pengamatan aktivitas
siswa pada siklus pertama yang paling dominan adalah sebagai
berikut.
(1) Memperhatikan materi pelajaran yang disampaikan.
(2) Mencatat hal-hal yang penting.
Sedangkan aktivitas siswa yang kurang baik dalam pembelajaran
siklus pertama adalah sebagai berikut.
(1) Menemukan masalah dan idenya sendiri.
(2) Menghasilkan produk dan karyanya sendiri.
(3) Merefleksi atau menyimpulkan hasil belajarnya.
(4) Menyajikan hasil karyanya.
Keempat aspek tersebut merupakan suatu kelemahan atau kekurangan
yang terjadi pada siklus pertama. Kelemahan tersebut dapat
dijadikan bahan kajian untuk refleksi atau revisi yang akan
dilakukan pada siklus kedua.
4.1.3.3 Hasil Belajar Siswa
Data hasil belajar siswa dalam pembelajaran menulis slogan dan
poster dengan metode konstruktivistik siklus pertama dapat dilihat
pada tabel 4.3 berkut, secara terperinci dapat dilihat pada
lampiran 9. Dari tabel 4.3 dapat dketahui bahwa hasil belajar yang
dicapai siswa pada siklus pertama ini rata-rata 72,02. Pada
pembelajaran menulis slogan dan poster siklus pertama siswa yang
dikatakan tuntas hanya 72,97%.
Nilai tes pada siklus pertama ini masih kurang baik, untuk itu
perlu dilakukan perbaikan pada siklus kedua.
Tabel 4.3
Data Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran
No.No.Nomor Kriteria Penilaian12345JMLNATuntas
IndukSkor Maks.
3345520100
Nama
17748Anggita Maharani333431680Ya
27749Badrul Umam233321365Tidak
37750Buyung Riwantoro333341680Ya
47751Desy Dwi Anggani333431680Ya
57752Fidyayati Andini333431680Ya
67753Haerul Paizah233331470Ya
77754Hajjan Akbar232331365Tidak
87755Helminia333431680Ya
97756Murti Lingsartha323331470Ya
107757Eva Erna333331575Ya
117758Aita Kusniawati333341680Ya
127759Ibnu Athoillah223331365Tidak
137760Iin Farlina323331470Ya
147761Imam Wasisa Adi233331470Ya
157762Kusmayadi233341575Ya
167763Laela Safitri323331470Ya
177764M. Aulal Ahmad322331365Tidak
187765Meta Anggraini323341575Ya
197767Mustanira222431365Tidak
207768 Siti Nimas N. Rini222441470Ya
217769Nilawati Oktaviani333341680Ya
227770Niatandri Arsyani222341365Tidak
237771Nurul Hidayah222431365Tidak
247772Nurul Ilmi322431470Ya
257773A. Ratih Diantara232341470Ya
267774Rabiatul Azari322341470Ya
277428Silviani223341470Ya
287775Taufiq Holili222441470Ya
297776Widayanti223441575Ya
307777Yulianti333431680Ya
317778Yuni Safitri222431365Tidak
327709Sukawati222341365Tidak
337710Thisna Humairi323441680Ya
347711Wahyu Wijayanti332441680Ya
357712Wahyuni Susila 223331365Tidak
367713Yulianingsih223341470Ya
377780Syaihal Husna223441575Ya
Ket. (1)Kata singkat dan jelas, (2) Kalimat mempengaruhu
pembaca, (3) Kalimat sesuai gambar, (40 Unik dan Menarik, (5)
Penataan Menarik.Ya
4.1.3.4 Respon Siswa Respon siswa terhdap pelaksanaan
pembelajaran menulis slogan dan poster dengan metode
konstruktivistik pada siklus pertama dapat dilihat pada tabel 4.4
sebagai berikut, secara terperinci dapat dilihat pada lampiran 7.
Data tersebut adalah sebagai berikut.
Tabel 4.4
Data Respon Siswa terhadap Proses Pembelajaran
NoSoalJawaban SiswaFPersentase
1Apakah pengajaran yang diberikan guru dapat membantu
meningkatkan kemampuan siswa?Ya
Cukup
Kurang
Tidak30
4
3
-81,1%
10,8%
8,1%
0
2Apakah media yang dipakai guru dapat membantu anda memahami
materi pelajaran?Ya
Cukup
Kurang
Tidak25
12
-
-67,6%
32,4%
0
0
3Apakah metode konstruktivistik yang dipakai guru dapat membatu
anda termotivasi dalam pembelajaran menulis slogan dan
poster?Ya
Cukup
Kurang
Tidak15
8
2
240,5%
48,6%
5,4%
5,4%
4Apakah materi pelajaran yang disampaikan oleh guru membuat anda
memahami materi pelajaran?Ya
Cukup
Kurang
Tidak22
11
-
459,5%
29,7%
0
10,8%
5Apakah selama pelajaran anda aktif terlibat mengerjakan
tugas?Ya
Cukup
Kurang
Tdak29
6
1
178,4%
16,2%
2,7%
2,7%
6Apakah anda kesulitan dalam menulis slogan dan poster dengan
metode konstruktivistik?Ya
Cukup
Kurang
Tidak10
10
-
1727%
27%
0
46%
7Apakah anda sering mengajukan pertanyaan kepada guru selama
pembelajaran?Ya
Cukup
Kurang
Tidak6
11
8
1216,2%
29,7%
21,6%
32,4%
8Apakah anda senang dengan pembelajaran menulis slogan dan
poster dengan menggunakan metode konstruktivistik?Ya
Cukup
Kurang
Tidak25
8
4
-67,6%
21,6%
10,8%
0
Pada tabel 4.4 dditunjukkan siklus pertama siswa yang merespon
pengajaran yang diberikan guru dapat meningkatkan kemampuan siswa
(81,1%) baik, cukup baik (10,8%), kurang membantu meningkatkan
kemampuan siswa (8,1%). Hal ini ditunjukkann bahwa pengajaran yang
diberikan guru dapat membantu meningkatkan kemampuan siswa.
Respon siswa terhadap media yang dipakai guru dapat membantu
siswa memahami materi pelajaran (67,6%), cukup membantu siswa
(32,4). Media pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran
menulis slogan dan poster sudah cukup membantu siswa dalam memahami
materi pelajaran.
Respon siswa terhadap metode konstrutivistik yang dipakai guru
dapat membantu siswa memotivasi dalam pembelajaran menulis slogan
dan poster adalah 40,5% dan yang cukup memotivasi dengan metode
yang digunakan guru 48,6%, sedangkan siswa yang kurang dan tidak
termotivasi dengan metode konstruktivistik yang digunakan guru
yaitu 5,4%. Respon tentang pemahaman siswa terhadap materi
pelajaran yang disampaikan oleh guru dan membuat siswa menemukan
hal atau konsep baru (59,5%), cukup memahami materi yang
disampaikan oleh guru dan cukup membuat siswa menemukan hal atau
konsep baru (29,7%) dan yang tidak memahami materi pelajaran yang
disampaikan oleh guru sehingga tidak membuat siswa menemukan hal
atau konsep baru sebanyak 10,8%.
Dalam respon siswa, siswa juga diberikan pertanyaan tentang
keaktifan siswa itu sendiri dalam mengerjakan tugas menunjukkan
persentase yang sangat tinggi yaitu sebanyak 78,4% yang aktif.
Sedangkan 16,2% yang cukup aktif dan 2,7% yang kurang aktif dan
yang tidak aktif. Prosentase ini memberikan petunjuk bahwa pada
siklus pertama ini siswa mengerjakan tugas dengan baik tetapi belum
bisa memahami maksud dari materi slogan dan poster yang disampaikan
oleh guru. Hal ini terbukti dari respon siswa yang memberikan
jawaban tidak (46%) siswa yang merasa tidak mengalami kesulitan
dalam menulis slogan dan poster dengan metode konstruktivistik.
Siswa yang merasa cukup kesulitan sehingga tidak mampu menulis
slogan dan poster (27%).
Dari tabel 4.4 dapat diketahui bahwa presentase jawaban siswa
dari soal yang diberikan mendapat masukan sebagai berikut.
(1) Sebagian besar siswa berpendapat bahwa pengajaran yang
diberikan guru dapat membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam
pembelajaran menulis slogan dan poster.
(2) Sebagian siswa memahami materi pelajaran yang disampaikan
guru dengan penggunaan media pembelajaran.
(3) Siswa sangat aktif mengerjakan tugas dalam pembelajaran
menulis slogan dan poster dengan memotivasi dan menggali idenya
sendiri.
(4) Siswa senang dengan pembelajaran menulis slogan dan poster
menggunakan metode konstruktivistik.
4.1.4 Refleksi
Berdasarkan data pengamatan aktivitas guru dan siswa serta nilai
siswa yang telah dilaksanakan pada siklus pertama dapat diketahui
bahwa tindakan yang telah dilaksanakan pada tahap implementasi
belum menunjukkan adanya aktivitas guru dan siswa yang optimal atau
hasil yang baik. Dalam pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar
diperoleh informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut.
(1) Guru kurang rileks dalam membuka pelajaran.
(2) Guru kurang membantu siswa menemukan masalah dan idenya
sendiri dan membantu siswa dalam melakukan refleksi
pembelajaran.
(3) Guru kurang memberikan penghargaan pada siswa.
(4) Siswa kurang mampu menemukan masalah dan idenya sendiri.
(5) Siswa kurang mampu menghasilkan produk atau karyanya.
(6) Siswa kurang mampu merefleksi atau menyimpulkan hasil
belajarnya.
(7) Siswa kurang berani menyajikan hasil karyanya.
Dari hasil evaluasi belajar siswa ditunjukkan nilai yang
diperoleh siswa hanya mencapai ketuntasan 72,97%.
Rendahnya rata-rata hasil belajar siswa ini disebabkan beberapa
faktor antara lain, guru kurang rileks dalam membuka pelajaran,
kurang membantu siswa menemukan masalahnya sendiri dan melakukan
refleksi serta kurang memberikan penghargaan pada siswa sehingga
siswa tidak dapat menemukan masalah dan idenya sendiri,
menghasilkan produk atau menyajikan hasil karyanya, dan merefleksi
pembelajaran.
4.2 Siklus II
Siklus II dilaksanakan pada tanggal 22 Desember 2010 jam
pelajaran pertama dan kedua di Kelas III MI. NW Tanak Maik sebanyak
37 siswa terdiri atas 14 siswa laki-laki dan 23 siswa perempuan.
Pada proses pembelajaran siklus II, jumlah yang hadir 37 siswa.
4.2.1 Perencanaan Perecanaan penelitian yang dilakukan pada
siklus kedua terdiri atas menyediakan rencana pembelajaran, lembar
pengamatan aktivitas guru dan siswa, menyiapkan media pembelajaran,
soal tes dan angket siswa.
Kegiatan perencanaan pada siklus kedua ini berisi berbagai
kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk memeperbaiki kekurangan
yang terjadi pada siklus pertama. Revisi rancangan untuk siklus
berikutnya adalah sebagai berikut.
(1) Guru akan lebih rileks dan beruha menyampaikan materi dengan
metode konstruktivistik dengan cara memotivasi siswa dengan
membantu menemukan masalah dan idenya sendiri.
(2) Guru perlu membantu siswa dalam melakukan refleksi atau
menyimpulkan hasil belajarnya.
(3) Gru perlu memberikan penghargaan kepada siswa agar siswa
termotivasi untuk menjawab pertanyaan yang diberikan.
(4) Siswa harus dapat menggali pengetahuannya sendiri untuk
menemukan masalah dan idenya.
(5) Siswa harus lebih baik dalam belajar agar dapat menghasilkan
produk dan menyajikan hasil karyanya tersebut.
(6) Siswa harus dapat merefleksi dan menyimpulkan hasl
belajarnya.
4.2.2 Implementasi
(1) Pada awal pelaksanaan pembelajaran, guru membuka pelajaran
dengan menyampaikan tujuan pembelajaran agar siswa mengetahui
bagaimana belajar menulis slogan dan poster dengan menerapkan
metode konstruktivistik. Guru melakukan apersepsi kepada siswa
dengan menampilkan contoh slogan dan poster.(2) Pada kegiatan inti
pelaksanaan pembelajaran, guru menjelaskan materi pelajaran menulis
slogan dan poster. Dalam kegiatan menjelaskan materi pelajaran guru
memberikan motivasi kepada siswa dan menggali pengetahuan siswa
lewat bertanya karena dalam metode konstruktivistik siswa harus
bisa menemukan masalah dan idenya sendiri. Sedangkan guru dalam
pembelajaran hanya membantu dan memberikan informasi kepada siswa.
Dalam kegiatan belajar-mengajar pada siklus II guru membimbing
siswa dalam berdiskusi. Siswa berkelompok menjadi 8 kelompok yang
masing-masing kelompok terdiri atas 4-5 orang. Tiap-tiap kelompok
mendapatkan contoh poster yang digunting dari gambar kalender.
Poster itu berupa gambar-gambar kesehatan. Dari gambar poster
tersebut siswa mengungkapkan idenya dan menggali pengetahuannya
tentang slogan dan poster. Siswa dapat mengidentifikasi perbedaan
atau ciri-ciri slogan dan poster dari media gambar yang mereka
peroleh. Hasil dari mengidentifikasi perbedaan atau ciri-ciri
slogan dan poster diungkapkan pada lembar kertas berwarna yang
dibagikan pada tiap kelompok kemudian ditempel pada kertas manila
yang tersedia. (3) Pada akhir pembelajaran, guru membantu siswa
untuk melakukan refleksi pembelajaran yang sudah berlangsung,
kemudian guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan pembelajaran
menulis slogan dan poster.
4.2.3 Observasi
Selama kegiatan belajar-mengajar berlangsung, dilakukan
pengamatan untuk memantau aktivitas guru dan siswa dalam kegiatan
belajar-mengajar pada putaran kedua atau siklus II. Pada akhir
pembelajaran siswa diberi angket respon siswa oleh peneliti. Hal
ini dilakukan untuk mengetahui pendapat siswa mengenai penerapan
metode konstruktivistik dalam pembelajaran menulis slogan dan
poster putaran kedua atau siklus II.
4.2.3.1 Data Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Data hasil
pengamatan terhadap aktivitas guru pada jam pertama dan kedua yang
merupakan siklus kedua selama kegiatan belajar-mengajar berlangsung
dinyatakan dalam persentase. Data hasil pengamatan aktivitas guru
pada siklus kedua tersebut ada pada tabel 4.5 sebagai berikut,
secara terperinci dapat dilihat pada lampiran 4.
Tabel 4.5
Data Aktivitas Guru dalam Pembelajaran
NoKategori Aktivitas GuruPersentase
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12Membuka pelajaran
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Memberi motivasi pada siswa
Menyampaikan materi pelajaran
Membantu siswa menemukan masalah dan idenya sendiri
Menggunakan media pembelajaran
Menggali pengetahuan dari siswa lewat bertanya
Memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa
Memberikan kesempatan untuk berdiskusi
Memberikan tugas
Memberi penghargaan pada siswa
Membantu siswa melakukan refleksi pembelajaran5,77%
5,77%
15,38%
5,77%
15,38%
7,69%
13,46%
9,62%
1,9%
9,62%
3,85%
5,77%
Pada tabel 4.5 dapat dilihat bahwa aktivitas guru siklus kedua
yang dominan adalah aktivitas guru memberikan motivasi kepada siswa
dan membantu siswa menemukan masalah dan idenya sendiri (15,38%),
aktivitas guru dalam menggali pengetahuan siswa lewat bertanya
(13,46%). Dalam hal ini guru lebih banyak memberikan motivasi
kepada siswa bertujuan agar siswa dapat menemukan masalahnya
sendiri serta mampu mengungkapkan idenya dengan menggali kemampuan
siswa lewat bertanya.
Aktivitas guru dalam memberikan informasi sebanyak-banyaknya
kepada siswa dan memberikan tugas pada siswa (9,62%). Aktivitas
guru menggunakan media (7,69%). Dalam hal ini penggunaan media
digunakan guru dalam pembelajaran menulis slogan dan poster dengan
tujuan untuk memudahkan siswa memahami materi yang disampaikan dan
dalam mengerjakan tugas.
Aktivitas membuka pelajaran, menyampaikan tujuan pembelajaran,
menyampaikan materi pelajaran dan membantu siswa melakukan refleksi
pembelajaran (5,77%). Dalam hal ini guru membuka pelajaran dan
menyampaikan tujuan pembelajaran menulis slogan dan poster kepada
siswa untuk mengulang dan mengingatkan kembali siswa tentang tujuan
menulis slogan dan poster. Guru juga membantu siswa dalam melakukan
refleksi dan memberikan penghargaan pada siswa (3,85%) yang mampu
melakukan refleksi dan menyimpulkan akhir dari pembelajaran menulis
slogan dan poster.
Aktivitas guru dalam memberikan kesempatan pada siswa untuk
berdiskusi (1,9%). Hal ini dilakukan guru dengan prosentase yang
sangat minimal dengan tujuan agar siswa lebih bisa menerapkan
metode konstruktivistik dalam pembelajaran menulis slogan dan
poster yaitu menemukan masalah dan idenya sendiri.
Dari tabel 4.5 ditunjukkan bahwa hasil pengamatan aktivitas guru
pada siklus kedua terdapat kriteria yang dominan positif adalah
sebagai berikut.
(1) Memberikan motivasi pada siswa.
(2) Membantu siswa menemukan masalah dan idenya sendiri.
(3) Menggali pengetahuan siswa lewat bertanya.
Sedangkan aktivitas guru yang kurang baik dalam pembelaran
siklus kedua ini adalah sebagai berikut
(1) Memberikan kesempatan untuk berdiskusi.
Aktivitas guru tersebut kurang dilakukan guru dengan tujuan
untuk memberikan motivasi pada siswa. Hal ini sesuai dengan
penerapan metode konstruktivistik yaitu siswa mampu menggali
pengetahuan dan menemukan masalah dan idenya sendiri.
Dengan penyempurnaan aspek di atas diharapkan diperoleh hasil
yang maksimal dalam pembelajaran menulis slogan dan poster dengan
menerapkan metode konstruktivistik.
4.2.3.2 Data Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa
Pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam kegiatan belajar-
mengajar siklus kedua dinyatakan dalam bentuk persentase seperti
yang terdapat pada tabel 4.6 berikut.Tabel 4.6
Data Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran
NoKategori Aktivitas SiswaPersentase
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10Memperhatikan materi pelajaran yang disampaikan
Mencatat hal-hal yang penting
Mengajukan pertanyaan atau bertanya
Aktif dalam proses belajar-mengajar
Menemukan masalah dan idenya sendiri
Berdiskusi
Mengerjakan tugas
Menghasilkan produk karyanya
Menyajikan hasil karyanya
Merefleksi atau menyimpulkan hasil belajarnya19,15%
17,02%
4,26%
10,64%
12,77%
8,51%
10,64%
6,38%
4,26%
6,38%
Pada tabel 4.6 ditunjukkan bahwa aktivitas siswa yang dominan
pada pembelajaran siklus kedua adalah aktivitas siswa dalam
memperhatikan materi pelajaran yang disampaikan (19,15%), mencatat
hal-hal yang penting (17,02%). Dalam hal ini siswa memperhatikan
penjelasan dan mencatat hal-hal penting yang disampaikan oleh guru
untuk memperoleh pengetahuan atau informasi dari guru tentang
materi pembelajaran menulis slogan dan poster.
Aktivitas siswa menemukan masalah dan idenya sendiri (12,77%),
aktivitas siswa dalam mengerjakan tugas dan aktif dalam proses
belajarr-mengajar (10,64%). Ketiga aspek tersebut saling berkaitan
yaitu siswa dalam mengerjakan tugas harus dapat menemukan masalah
dan idenya sendiri. Guru memberikan kesempatan berdiskusi kepada
siswa untuk menemukan masalah sehingga siswa mampu mengungkapkan
dan menemukan idenya dalam pembelajaran menulis slogan dan
poster.
Aktivitas siswa menghasilkan produk dan merefleksi atau
menyimpulkan hasil belajarnya (6,38%). Dalam hal ini siswa dapat
menghasilkan produk yang baik dan sudah berani merefleksikan dan
menyimpulkan hasil belajarnya.
Aktivitas siswa dalam mengajukan pertanyaan atau bertanya dan
menghasilkan produk atau karyanya (6,38%). Dalam siklus kedua ini
aktivitas siswa dalam mengajukan pertanyaan menunjukkan persentase
minimal karena siswa diharapkan sudah mampu menemukan masalah dan
idenya sendiri tanpa harus bertanya kepada guru.
Dengan penyempurnaan aspek diatas diharapkan diperoleh hasil
yang maksimal dalam pembelajaran menulis slogan dan poster.
4.2.3.3 Hasil Belajar Siswa
Data hasil belajar siswa dalam pembelajaran menulis slogan dan
poster dengan menggunakan metode konstruktivistik siklus kedua
dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut, secara terperinci dapat
dilihat pada lampiran 10.
Dari tabel 4.7 dapat dketahui bahwa hasil belajar yang dicapai
siswa pada siklus kedua nilai rata-rata 79,32. Pada pembelajaran
menulis slogan dan poster siklus kedua siswa yang tuntas 100%.
Tabel 4.7Data Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran
No.No.Nomor Kriteria Penilaian12345JMLNATuntas
IndukSkor Maks.
3345520100
Nama
17748Anggita Maharani333441785Ya
27749Badrul Umam233331480Ya
37750Buyung Riwantoro333451890Ya
47751Desy Dwi Anggani333441785Ya
57752Fidyayati Andini233551890Ya
67753Haerul Paizah233441680Ya
77754Hajjan Akbar233331470Ya
87755Helminia333441785Ya
97756Murti Lingsartha233341575Ya
107757Eva Erna333431680Ya
117758Aita Kusniawati333441785Ya
127759Ibnu Athoillah323331470Ya
137760Iin Farlina233341575Ya
147761Imam Wasisa Adi333341680Ya
157762Kusmayadi333341680Ya
167763Laela Safitri333431680Ya
177764M. Aulal Ahmad323331470Ya
187765Meta Anggraini333441785Ya
197767Mustanira322431470Ya
207768 Siti Nimas N. Rini233441680Ya
217769Nilawati Oktaviani333441785Ya
227770Niatandri Arsyani223341470Ya
237771Nurul Hidayah222441470Ya
247772Nurul Ilmi323441680Ya
257773A. Ratih Diantara232441575Ya
267774Rabiatul Azari323341575Ya
277428Silviani233441680Ya
287775Taufiq Holili233441680Ya
297776Widayanti333441785Ya
307777Yulianti333541890Ya
317778Yuni Safitri223431470Ya
327709Sukawati332341575Ya
337710Thisna Humairi333441785Ya
347711Wahyu Wijayanti333441785Ya
357712Wahyuni Susila 233331470Ya
367713Yulianingsih333341680Ya
377780Syaihal Husna333441785Ya
Ket. (1)Kata singkat dan jelas, (2) Kalimat mempengaruhu
pembaca, (3) Kalimat sesuai gambar, (4) unik dan menarik, (5)
penataan menarikYa
Ya
Ya
4.2.4 Refleksi Dalam kegiatan belajar-mengajar pada siklus kedua
diperoleh infomasi dari hasil pengamatan terhdap aktivitas guru dan
siswa. Aktivitas guru yang kurang terdapat pada aspek:
Memberikan kesempatan untuk berdiskusi.
Aktivitas guru tersebut kurang dilakukan guru dengan tujuan
untuk memberikan motivasi pada siswa. Hal ini sesuai dengan
penerapan metode konstruktivistik yaitu agar siswa mampu menggali
pengetahuan dan menemukan masalah dan idenya sendiri.
Nilai hasil belajar yang dicapai siswa pada siklus kedua ini
nilai rata-rata 79,32.Ketuntasan belajar siswa pada pembelajaran
menulis slogan dan poster siklus kedua mencapai 100%.
Pembelajaran kegiatan belajar-mengajar di siklus kedua ini sudah
menunjukkan adanya upaya yang optimal, baik aktivitas guru ataupun
aktivitas siswa. Dari upaya perbaikan yang telah dilakukan pada
siklus pertama sampai dengan siklus kedua sudah menunjukkan
peningkatan aktivitas guru dan aktivitas siswa menjadi lebih
baik.
Nilai yang diperoleh siswa yang merupakan evaluasi pembelajaran
siklus kedua mengalami peningkatan. Dengan dilaksanakannya
pembelajaran siklus kedua nilai siswa sudah lebih baik bila
dibandingkan dengan pelaksanaan pembelajaran siklus pertama.
4.3 Pembahasan 4.3.1 Data aktivitas guru Dari observasi yang
telah dilakukan selama dua siklus didapatkan data hasil pengamatan
aktivitas guru yang dapat dilihat pada tabel 4.9 sebagai berikut.
Tabel 4.9
Data Aktivitas Guru dalam Pembelajaran Siklus I Siklus II
NoKategori Aktivitas GuruSiklus ISiklus IIRata-rata
f%f%f%
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12Membuka pelajaran
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Memberi motivasi pada siswa
Menyampaikan materi pelajaran
Membantu siswa menemukan masalah dan idenya sendiri
Menggunakan media pembelajaran
Menggali pengetahuan dari siswa lewat bertanya
Memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa
Memberikan kesempatan untuk berdiskusi
Memberikan tugas
Memberi penghargaan pada siswa
Membantu siswa melakukan refleksi pembelajaran 2
3
3
6
2
4
4
8
3
3
1
24,88%
7,32%
7,32%
14,63%
4,88%
9,76%
9,76%
19,51%
7,32%
7,32%
2,44%
4,88%3
3
8
3
8
4
7
5
1
5
2
35,77%
5,77%
15,38%
5,77%
15,38%
7,69%
13,46%
9,62%
1,9%
9,62%
3,85%
5,77%2
3
6
5
5
4
6
7
2
4
2
35,32
6,54
11,35
10,2
10.13
8,72
11,61
14,56
4,61
8,47
3,14
5,32
Jumlah41100%52100%49100%
Pada tabel 4.9 ditunjukkan bahwa aktivitas guru dalam membuka
pelajaran dari siklus I sampai siklus II mengalami peningkatan
rata-rata (5,32%). Hal ini ditunjukkan pada siklus II guru sudah
menunjukkan peningkatan yang lebih baik dalam membuka pelajaran.
Aktivitas guru dalam menyampaikan tujuan pembelajaran mengalami
penurunan pada siklus II dengan rata-rata (6,54%). Hal ini
ditunjukkan bahwa guru tidak ingin menyampaikan tujuan pembelajaran
secara berulang-ulang. Aktivitas guru memberikan motivasi pada
siswa dari siklus I sampai dengan siklus II mengalami peningkatan
dengan rata-rata (11,35%). Hal ini ditunjukkan bahwa guru selalu
memotivasi siswa dalam pembelajaran menulis slogan dan poster agar
siswa mampu menerapkan metode konstruktivistik yaitu menemukan
masalah idenya sendiri.
Aktivitas guru dalam menyampaikan materi pelajaran dari siklus I
sampai siklus II mengalami penurunan dengan rata-rata (10,2%). Hal
ini menunjukkan guru menjelaskan materi pelajaran atau memberikan
informasi kepada siswa sebanyak-banyaknya dengan rata-rata (14,56%)
hanya dilakukan pada siklus I sedangkan pada siklus II guru ingin
menggali pengetahuan siswa lewat bertanya yang pada siklus II
mengalami peningkatan dengan rata-rata (11,61%).
Aktivitas guru dalam membatu siswa menemukan masalah dan idenya
sendiri dari siklus I sampai dengan siklus II mengalami peningkatan
dengan rata-rata (10,13). Hal inilah yang merupakan tujuan dari
penerapan metode konstruktivistik. Dan pada kenyataannya metode
konstruktivistik ini berhasil diterapkan dalam pembelajaran
khususnya pembelajaran menulis slogan dan poster. Aktivitas guru
dalam menggunakan media pembelajaran dari siklus I sampai dengan
siklus II dengan rata-rata (8,72%). Dalam siklus I media yang
digunakan oleh guru hanya berupa contoh slogan dan poster saja agar
siswa dapat menemukan ide dari slogan dan poster yang ada.
Aktivitas guru dalam memberikan kesempatan pada siswa untuk
berdiskusi dari siklus I sampai dengan siklus II mengalami
penurunan dengan rata-rata (4,61%). Hal ini dilakukan oleh guru
agar siswa bisa mandiri belajar menemukan masalah dan idenya
sendiri.
Ativitas guru dalam memberikan tugas dari siklus I sampai dengan
siklus II mengalami peningkatan pada siklus II dengan rata-rata
(8,47%). Dalam siklus I guru kurang membimbing siswa dalam
mengerjakan tugas. Aktivitas guru dalam memberikan penghargaan pada
siswa mengalami peningkatan mulai dari siklus I sampai dengan
siklus II dengan rata-rata (3,14%). Hal ini dilakukan pada siswa
agar siswa termotivasi dalam pembelajaran menulis slogan dan poster
dan sebagai bentuk penghargaan kepada siswa pada akhir pembelajaran
guru memberikan hadiah pada siswa yang dapat mengidentifikasi
ciri-ciri slogan dan poster dengan tepat. Aktivitas guru dalam
membantu siswa merefleksi hasil pembelajaran dari siklus I sampai
siklus II mengalami peningkatan dengan rata-rata (5,32%). Hal ini
dilakukan guru untuk mengukur pemahaman siswa pada akhir
pembelajaran sekaligus sebagai masukan guru untuk perbaikan
pembelajaran menulis slogan dan poster berikutnya agar siswa tidak
bosan dengan pembelajaran yang sama dalam dua kali pertemuan.
Dari pengamatan observasi yang telah dilakukan selama dua
siklus, didapatkan pula data hasil pengamatan aktivitas siswa dalam
pembelajaran menulis slogan dan poster dengan metode
konstruktivistik dari siklus I sampai dengan siklus II dapat
dilihat pada tabel 4.10 sebagai berikut.
Tabel 4.10
Data Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Siklus I- Siklus II
NoKategori Aktivitas SiswaSiklus ISiklus IIRata-rata
f%f%f%
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10Memperhatikan materi pelajaran yang disampaikan
Mencatat hal-hal yang penting
Mengajukan pertanyaan atau bertanya
Aktif dalam proses belajar-mengajar
Menemukan masalah dan idenya sendiri
Berdiskusi
Mengerjakan tugas
Menghasilkan produk karyanya
Menyajikan hasil karyanya
Merefleksi atau menyimpulkan hasil belajarnya10
6
3
3
2
3
4
2
1
2
27,78%
16,68%
8,33%
8,33%
5,56%
8,33%
11,11%
5,56%
2,78%
5,56%
9
8
2
5
6
4
5
3
2
319,15%
17,02%
4,26%
10,64%
12,77%
8,51%
10,64%
6,38%
4,26%
6,38%19
14
5
8
8
7
9
5
3
523,46
16,85
6,29
9,48
9,16
8,42
10,87
5,97
3,52
5,97
Jumlah36100%47100%83100%
Pada tabel 4.10 ditunjukan bahwa aktivitas siswa dalam
memperhatikan materi pelajaran yang disampaikan dari siklus I
sampai dengan siklusII mengalami penurunan dengan rata-rata
(23,46%). Aktivitas siswa mencatat hal-hal yang penting dari siklus
I sampai dengan siklus II mengalami peningkatan dengan rata-rata
(16,85%). Hal ini ditunjukkan bahwa siswa sangat antusias dalam
dalam memperoleh pengetahuan atau informasi sebanyak-sebanyaknya
lewat mencatat hal-hal penting selama pembelajaran. Aktivitas siswa
dalam mengajukan pertanyaan dari siklus I sampai dengan siklus II
mengalami penurunan dengan rata-rata (6,29%). Hal ini ditunjukkan
bahwa pada siklus I siswa masih ingin menggali pengetahuannya lewat
bertanya pada guru. Frekuensi bertanya pada siklus II mengalami
penurunan karena siswa sudah dapat menemukan masalah dan idenya
sendiri.
Aktivitas siswa dari siklus I sampai dengan siklus II dalam
proses belajar-mengajar mengalami peningkatan dengan rata-rata
(9,48%). Hal ini ditunjukkan bahwa siswa sangat antusias selama
mengikuti pembelajaran menulis slogan dan poster dengan metode
konstruktivistik. Aktivitas siswa dalam menemukan masalah dan
idenya sendiri mengalami peningkatan dari siklus I sampai dengan
siklus II dengan rata-rata (9,16%). Hal ini ditunjukkan bahwa sudah
dapat menerapkan metode konstruktivistik dengan baik yaitu dapat
menemukan masalah dan idenya sendiri selama pembelajaran menulis
slogan dan poster. Aktivitas siswa dalam berdiskusi dari siklus I
sampai dengan siklus II mengalami peningkatan dengan rata-rata
(8,42%). Hal ini ditunjukkan bahwa siswa dalam siklus II melakukan
diskusi hanya untuk mengidentifikasi perbedaan slogan dan poster
bukan hal dalam mengerjakan tugas.
Aktivitas siswa dalam mengerjakan tugas dari siklus I sampai
dengan siklus II mengalami peningkatan dengan rata-rata (10,87%).
Hal ini menunjukkan bahwa siswa senang dalam pembelajaran menulis
slogan dan poster dan dapat mengerjakan tugas dengan baik.
Aktivitas siswa dalam menghasilkan dan menyajikan produk atau hasil
karyanya dari siklus I sampai siklus II mengalami peningkatan
dengan rata-rata (5,97%) dan (3,52%). Hal ini ditunjukkan bahwa
siswa mampu menghasilkan dan menyajikan hasil karyanya dengan baik
dan dengan metode konstruktivistik yang digunakan dapat membantu
siswa dalam menghasilkan karyanya yaitu berupa slogan dan
poster.
Aktivitas siswa dalam merefleksi hasil belajarnya dari siklus I
sampai dengan siklus II mengalami peningkatan dengan rata-rata
(5,97%). Hal ini menunjukkan bahwa siswa sudah dapat merefleksi dan
menyimpulkan hasil belajarnya dalam pembelajaran menulis slogan dan
poster.
Dari analisis aktivitas guru dan siswa dapat disimpulkan bahwa
aktivitas dominan guru akan berpengaruh terhadap aktivitas dominan
siswa. Aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam penbelajaran dengan
berbagai teknik yang digunakan akan mempengaruhi frekuensi guru dan
siswa dalam beraktivitas. Aktivitas guru dan siswa yang paling
dominan terjadi di setiap siklus menunjukkan bahwa kegiatan
belajar-mengajar yang dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip dan
konsep metode konstruktivistik dalam pembelajaran.
4.3.2 Data Hasil Belajar Siswa Hasil belajar siswa dalam
pembelajaran menulis slogan dan poster dengan metode
konstruktivistik dari siklus I sampai dengan siklus II dapat
dilihat pada tabel 4.11 berikut.
Tabel 4.11
Data Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Siklu I-Siklus
II
No.No. IndukNama SiswsaL/PSiklus
IKet.
T/TTSiklus IIKet.
Tuntas
1Anggita MaharaniP80T85T
2Badrul UmamL65TT80T
3Buyung RiwantoroL80T90T
4Desy Dwi AngganiP80T85T
5Fidyayati AndiniP80T90T
6Haerul PaizahP70T80T
7Hajjan AkbarL65TT70T
8HelminiaP80T85T
9Murti LingsarthaL70T75T
10Eva ErnaL75T80T
11Aita KusniawatiL80T85T
12Ibnu AthoillahL65TT70T
13Iin FarlinaP70T75T
14Imam Wasisa AdiL70T80T
15KusmayadiL75T80T
16Laela SafitriP70T80T
17M. Aulal AhmadL65TT70T
18Meta AnggrainiP75T85T
19MustaniraP65TT70T
20 Siti Nimas N. RiniP70T80T
21Nilawati OktavianiL80T85T
22Niatandri ArsyaniP65TT70T
23Nurul HidayahP65TT70T
24Nurul IlmiP70T80T
25A. Ratih DiantaraP70T75T
26Rabiatul AzariL70T75T
27SilvianiP70T80T
28Taufiq HoliliL70T80T
29WidayantiP75T85T
30YuliantiP80T90T
31Yuni SafitriP65TT70T
32SukawatiP65TT75T
33Thisna HumairiL80T85T
34Wahyu WijayantiP80T85T
35Wahyuni Susila P65TT70T
36YulianingsihP70T80T
37Syaihal HusnaP75T85T
Jumlah26652935
Nilai Rata-rata72,0279,32
Persentase72,97%100%
Dari tabel 4.11 bahwa nilai siswa pada siklus I adalah
72,02.Nilai siswa pada siklus II adalah 79,32. Siswa yang tuntas
belajar pada siklus I sebanyak72,97%, dan siklus II sebanyak
100%.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan metode
kosnstruktivistik dalam pembelajaran menulis slogan dan poster
siswa Kelas III MI. NW Tanak Maik dari siklus I sampai dengan
siklus II mengalami peningkatan. Siswa memberikan respon yang
sangat baik untuk media pembelajaran yang digunakan guru sehingga
dapat membantu siswa memahami materi pelajaran. Siswa berpendapat
cukup baik tentang materi yang diajarkan selama pembelajaran.
Dengan tingkat pemahaman yang dimiliki siswa membuat siswa aktif
dalam mengerjakan tugas sehingga siswa juga berpendapat bahwa siswa
tidak merasa kesulitan dalam menulis slogan dan poster dengan
metode konstruktivistik.
Siswa sangat senang dengan pembelajan menulis slogan dan poster
dengan menggunakan metode konstruktivistik. Hal ini dapat dilihat
dengan adanya peningkatan nilai dan respon siswa yang selalu
antusias dalam mengikuti pembelajaran serupa yaitu menulis slogan
dan poster dengan menggunakan metode konstruktivistik.
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dipaparkan pada bab
sebelumnya, pada bab ini dipaparkan simpulan dari penelitian yang
telah dilakukan sekaligus memberikan beberapa saran kepada
pihak-pihak yang terkait dengan mengacu pada hasil penelitian ini.
Penerapan pembelajaran menulis slogan dan poster dalam kegiatan
belajar-mengajar yang telah dilakukan selama dua siklus telah
terbukti berpengaruh positif terhadap peningkatan kemampuan siswa
Kelas III MI. NW Tanak Maik.
Dari pelaksanaan tindakan selama penelitian dan hasil analisis
terhadap data yang telah diperoleh, dapat disimpulkan beberpa hal
sebagai berikut.
(1) Aktivitas guru dan kegiatan belajar-mengajar dengan
menerapkan metode konstruktivistik dalam pembelajaran menulis
slogan dan poster menunjukkan adanya peningkatan dan menjadi lebih
baik. Guru dapat menerapkan metode konstruktivistik dengan baik,
yaitu membantu siswa menemukan masalah dan idenya sendiri dalam
pembelajaran menulis slogan dan poster. Hal ini dapat ditunjukkan
dengan skor yang diperoleh, yaitu siklus I (4,88%) dan siklus II
(15,38%). Selain itu, aktivitas siswa Kelas III MI. NW Tanak Maik
dalam kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan metode
konstruktivistik dalam pembelajaran menulis slogan dan poster juga
menunjukkan adanya peningkatan dan menjadi lebih baik. Dlam
pembelajaran ini siswa berpartisipasi aktif menemukan masalah dan
idenya sendiri serta menggali pengetahuannya sendiri. Hal ini dapat
ditunjukkan dengan skor yang diperoleh, yaitu siklus I (5,56%) dan
siklus II (10%).
(2) Penerapan metode konstruktivistik dapat meningkatkan
kemampuan dan hasil belajar siswa Kelas III MI. NW Tanak Maik dalam
pembelajaran menulis slogan dan poster. Peningkatan ini dapat
dilihat dari nilai rata-rata siklus I (72,02) dan siklus II
(79,32).
(3) Dengan diterapkan metode konstruktivistik dalam pembelajaran
menulis slogan dan poster, siswa memberikan respon yang positif
karena ini dapat dilihat dari pendapat siswa yang sngat senang dan
antusias dalam mengikuti pembelajaran menulis slogan dan poster
selama dua siklus. Siswa berminat mengikuti pembelajaran yang
serupa pada pembelajan berikutnya karena dengan menerapkan metode
konstruktivistik pada pembelajaran menulis slogan dan poster dapat
menjadi alternatif bagi siswa untuk meningkatkan kemampuan dan
hasil belajar siswa. Adapun respon positif dari siklus I (67,6%)
dan siklus II (70,3%).
Dengan meningkatnya aktivitas guru dan siswa, kemampuan dan
hasil belajar siswa, serta adanya respon yang positif dari siswa
Kelas III MI. NW Tanak Maik pada tiap siklusnya ditunjukkan bahwa
pembelajaran menulis slogan dan penggolongan Hewan dapat dikatakan
efektif dan sesuai jika diterapkan dengan menggunakan metode
konstruktivistik.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan metode
konstruktivistik dalam pembelajaran menulis slogan dan poster di
Kelas III MI. NW Tanak Maik dengan saran penelitian ini sebagai
berikut.
(1) Bagi guru
Guru sebaiknya menerapkan metode konstruktivistik dalam
pembelajaran, karena hal itu mempengaruhi keberhasilan siswa dalam
belajar.
(2) Bagi siswa
Siswa harus mengembangkan keterampilan menullisnya, terutama
dalam pembelajaran menulis slogan dan poster.
(3) Bagi peneliti lain
Peneliti lain disarankan agar memperbaiki kekurangan yang ada
dalam penelitian tindakan kelas ini sehingga penerapan metode
konstruktivistik dalam pembelajaran benar-benar optimal
pelaksanaannya.
DAFTAR PUSTAKAAkhadiah, Subarti, dkk. 1997. Ketrampilan Menulis.
Depdikbud.Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) Bahasa Indonesia Sekolah Menengah Pertama. Jakarta.Effendi,
Uchjana Onong. 1992. Hubungan Masyarakat. Bandung: Remaja
Rosdakarya.Ibrahim, R dan Nana Syaodih S. 2003. Perencanaan
Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.Kasali, Rhenald. 1993. Manajemen
Periklanan. Jakarta: Pustaka Utama Graffiti (http://
www.belajardekavetiga.blogspot.com, diakses 23 Desember
2006).Musaba, Zulkifli. 1994. T erampil Menulis. Banjarmasin:
Sarjana Indonesia. Nur, Muhammad. 2001. Pendekatan
Konstruktivistik. Surabaya: Pusat Sains dan Matematika Sekolah
UNESA.Nurgiantoro, Burhan. 1987. Penilaian Dalam Pengajaran Bahasa
Dan Sastra. Yogyakarta: BPFE.Sudjana, Nana. 2005. Media Pengajaran.
Bandung: Sinar Baru Algesindo.Suryanto, Alex dan Verly, Anita.
2004. Membangun Kompetensi. Jakarta: Esis.Suyatno. 2004. Teknik
Pembelajaran Bahasa Dan Sastra. Surabaya: SIC.Tarigan, Henri
Guntur. 1994. Menulis. Jakarta: Balai Pustaka.Tim Penyusun.
2006.Paduan Penulisan Dan Penilaian Skripsi. Surabaya: UNESA.Tim
Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia
Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.Yanto, Nur. 2004. Upaya
Peningkatan Pembelajaran Kalimat Aktif Dan Pasif Pada Siswa Kelas
IA SLTP Negeri Driyorejo Dengan Pendekatan Konstruktivistik.
Surabaya: UNESA RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN
SIKLUS PERTAMA PERTEMUAN PERTAMA
Hari/Tanggal
: Selasa, 06 Oktober 2010
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Pokok Bahasan
: Hiburan
Kelas/Semester
: III/ II
Waktu
: 1 x 40 menit
1. Standar Kompetensi (SK) Setelah proses pembelajaran
berlangsung, siswa mampu membaca bacaan dengan baik dan benar.
2. Kompetensi Dasar (KD)
1. Mampu membaca dengan benar dan baik isi teks bacaan.
2. Siswa dapat menceritakan uang isi teks bacaan.
3.Tujuan 1. Siswa mampu menjawab p