Top Banner
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI PADANG FAKULTAS TEKNIK LABORATORIUM BAHAN DAN MEKANIKA TANAH Jl.Prof Dr. Hamka Kampus UNP Air Tawar Padang 25171 Telp.(0751),7059996, FT: (0751)7055644,445118 LAB-SHEET FAKULTAS TEKNIK UNP LAB-SHEET JURUSAN : Teknik Sipil NOMOR : 1 PROGRAM STUDI : D3 – SIPIL , S1 – PTB WAKTU : 3 X 50 menit MATA KULIAH / KODE : Praktikum Mekanika Tanah / SIP 037 TOPIK : Uji Bor Tangan (hand bor test) UJI BOR TANGAN (HAND BOR TEST) I. ACUAN 1. L.D., Wesley, 1977, ”Mekanika Tanah”, Badan Penerbit Pekerjaan Umum, Jakarta 2. Lambe T.W., and R.U. Whiteman, 1969, ”Soil Mechanics”, John Wiley & Sons, Inc. New York II. TUJUAN Setelah melakukan pengujian ini, diharapkan mahasiswa dapat : 1. Melakukan pengujian tanah dengan alat bor tangan dengan benar 2. Melakukan pengambilan tanah dengan benar 3. Melakukan penanamaan tanah secara visual dengan benar III. TEORI SINGKAT Pengujian ini merupakan cara kerja membuat lubang pada tanah dengan alat bor tangan dengan ukuran tertentu, dan dengan 1 Certified Management System DIN EN ISO 9001:2000 Cert.No. 01.100 086042
75

LABSHEET 2010new

Dec 25, 2015

Download

Documents

matakuliah mekanika tanah
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: LABSHEET 2010new

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS NEGERI PADANG

FAKULTAS TEKNIKLABORATORIUM BAHAN DAN MEKANIKA TANAH

Jl.Prof Dr. Hamka Kampus UNP Air Tawar Padang 25171Telp.(0751),7059996, FT: (0751)7055644,445118 Fax .7055644

E-mail : [email protected]

LAB-SHEET

FAKULTAS TEKNIK UNP LAB-SHEETJURUSAN : Teknik Sipil NOMOR : 1PROGRAM STUDI : D3 – SIPIL , S1 – PTB WAKTU : 3 X 50 menitMATA KULIAH / KODE : Praktikum Mekanika Tanah / SIP 037

TOPIK :Uji Bor Tangan (hand bor test)

UJI BOR TANGAN(HAND BOR TEST)

I. ACUAN

1. L.D., Wesley, 1977, ”Mekanika Tanah”, Badan Penerbit Pekerjaan Umum,

Jakarta

2. Lambe T.W., and R.U. Whiteman, 1969, ”Soil Mechanics”, John Wiley & Sons,

Inc. New York

II. TUJUAN

Setelah melakukan pengujian ini, diharapkan mahasiswa dapat :

1. Melakukan pengujian tanah dengan alat bor tangan dengan benar

2. Melakukan pengambilan tanah dengan benar

3. Melakukan penanamaan tanah secara visual dengan benar

III. TEORI SINGKAT

Pengujian ini merupakan cara kerja membuat lubang pada tanah dengan alat bor

tangan dengan ukuran tertentu, dan dengan tenaga manusia. Tujuan pengeboran

ini adalah untuk mendapatkan atau mendiskripsikan susunan lapisan tanah. Dari

pengeboran ini dapat dilakukan pengambilan tanah sebagai bahan untuk penelitian

tanah selanjutnya di laboratorium.

IV. BAHAN DAN ALAT

1. Mata bor

2. Stang bor

3. Kunci T pemutar

1

Certified Management SystemDIN EN ISO 9001:2000Cert.No. 01.100 086042

Page 2: LABSHEET 2010new

4. Stang Pemutar

5. Stick Apparatus

6. Tabung contoh

7. Angker spiral

8. Kanal/ambang

9. Kop penahan

10. Palu 10 kg

11. Kunci pipa

12. Sikat baja

13. Kompor pemanas

14. Parafin

15. Meteran

16. Lap pelumas

17. Dan lain-lain

V. LANGKAH KERJA

1. Sambung mata bor dengan stang bor dengan kuat

2. Gunakan stang pemutar untuk mulai pengeboran tanah

3. Lakukan pengangkatan setelah dirasa mata bor penuh kurang lebih 10 sampai

15 cm

4. Catat kedalaman pengeboran dan lakukan diskripsi tanah secara visual

5. Lakukan pekerjaan ini berulang kali

6. Amati kedalaman setiap pengambilan tanah ini , jenis tanah, warna tanah dan

keadaannya serta muka air bila ada

7. Lakukan pengambilan contoh sesuai dengan keperluan atau pada setiap

pergantian lapisan dengan cara :

a. Ganti mata bor dengan stick apparatus

b. Pasang tabung contoh dengan dongkrak yang dipasangkan pada angker

dan ambang, atau

c. Pasang kop penahan dan lakukan pemukulan dengan palu untuk

mengambil contoh tanah sampai dengan tabung terisi penuh dengan tanah.

d. Penekanan tabung harus lebih kecil atau sama panjangnya dengan tabung

8. Buka stick apparatus dan buang sedikit tanah pada ujungnya dan segera

ditutup dengan parafin kedua ujung-ujungnya.

9. Beri etiket atau label nama lokasi titik bor dan kedalaman contoh tanah yang

diambil.

10. Lakukan pekerjaan ini sampai kedalaman yang diinginkan.

2

Page 3: LABSHEET 2010new

VI. TUGAS

1. Pengujian dengan menggunakan hand bor pada permukaan tanah

2. Pengambilan Sampel tanah tidak Asli

3. Pengambilan sampel tanah asli

VII.ANALISIS

Analisis berupa :

1. Deskripsi tanah secara visual

2. Tinggi muka air tanah

Masukkan/catat hasil analisis ke dalam formulir

3

Page 4: LABSHEET 2010new

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS NEGERI PADANG

FAKULTAS TEKNIKLABORATORIUM BAHAN DAN MEKANIKA TANAH

Jl.Prof Dr. Hamka Kampus UNP Air Tawar Padang 25171Telp.(0751),7059996, FT: (0751)7055644,445118 Fax .7055644

E-mail : [email protected]

LAB-SHEET

FAKULTAS TEKNIK UNP LAB-SHEETJURUSAN : Teknik Sipil NOMOR : 2PROGRAM STUDI : D3 – SIPIL , S1 – PTB WAKTU : 3 X 50 menitMATA KULIAH / KODE : Praktikum Mekanika Tanah / SIP 037

TOPIK :Uji Kadar Air Tanah

UJI KADAR AIR TANAH

I. ACUAN

1. Hardiyatmo, H.C. 2002, “Mekanika Tanah I”, Gadjah Mada University Press,

Yogyakarta

2. L.D., Wesley, 1977, ”Mekanika Tanah”, Badan Penerbit Pekerjaan Umum,

Jakarta

3. Lambe T.W., and R.U. Whiteman, 1969, ”Soil Mechanics”, John Wiley & Sons,

Inc. New York

II. TUJUAN

Setelah melakukan pengujian ini, diharapkan mahasiswa dapat :

1. Melakukan pengujian kadar air tanah dengan benar

2. Menentukan nilai kadar air suatu tanah.

III. TEORI SINGKAT

Kadar air tanah () merupakan perbandingan berat air yang terkandung dalam

tanah dengan berat kering oven tanah, yang dinyatakan dalam persen (%)

IV. BAHAN DAN ALAT

Peralatan yang dipergunakan ;

1. Oven pemanas dengan suhu sampai 1100 C

2. Cawan kedap udara

3. Neraca dengan ketelitian 0,01 gram

4. Desikator

4

Certified Management SystemDIN EN ISO 9001:2000Cert.No. 01.100 086042

Page 5: LABSHEET 2010new

V. LANGKAH KERJA

1. Tanah yang akan diperiksa ditempatkan dalam cawan yang bersih, kering dan

telah diketahui beratnya.

2. Cawan dan isinya kemudian ditimbang dan beratnya dicatat.

3. Tutup cawan kemudian ditimbang/dibuka dan cawan ditempatkan di oven

pengering sampai berat contoh tanah konstan.

4. Cawan dan isinya ditutup, kemudian didinginkan dalam desikator

5. Setelah dingin, ditimbang dan beratnya dicatat.

VI. TUGAS

Lakukan pengujian kadar air tanah pada sampel tanah tidak asli hasil pemboran

dengan hand bor

VII.ANALISIS

Perhitungan :

1. Berat cawan + tanah basah = gram

2. Berat cawan + tanah kering = gram

3. Berat cawan kosong = gram

4. Berat air = ( – ) gram

5. Berat tanah kering = ( – ) gram

6. Kadar air

5

Page 6: LABSHEET 2010new

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS NEGERI PADANG

FAKULTAS TEKNIKLABORATORIUM BAHAN DAN MEKANIKA TANAH

Jl.Prof Dr. Hamka Kampus UNP Air Tawar Padang 25171Telp.(0751),7059996, FT: (0751)7055644,445118 Fax .7055644

E-mail : [email protected]

LAB-SHEET

FAKULTAS TEKNIK UNP LAB-SHEETJURUSAN : Teknik Sipil NOMOR : 3PROGRAM STUDI : D3 – SIPIL , S1 – PTB WAKTU : 3 X 50 menitMATA KULIAH / KODE : Praktikum Mekanika Tanah / SIP 037

TOPIK :Uji Berat Isi Tanah

BERAT ISI TANAH

I. ACUAN

1. Hardiyatmo, H.C. 2002, “Mekanika Tanah I”, Gadjah Mada University Press,

Yogyakarta.

2. L.D., Wesley, 1977, ”Mekanika Tanah”, Badan Penerbit Pekerjaan Umum,

Jakarta

3. Lambe T.W., and R.U. Whiteman, 1969, ”Soil Mechanics”, John Wiley & Sons,

Inc. New York

II. TUJUAN

Setelah melakukan pengujian ini, diharapkan mahasiswa dapat :

1. Melakukan pengujian berat isi (berat volume) tanah dengan benar

2. Menentukan nilai berat isi (berat volume) suatu tanah.

III. TEORI SINGKAT

Berat isi tanah merupakan perbandingan antara berat tanah basah dengan

volumenya dalam satuan gram/cm3

IV. BAHAN DAN ALAT

Peralatan yang digunakan:

1. Cincin uji dengan diameter 6 cm dan tinggi 2 cm

2. Pisau pemotong contoh

3. Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram

Bahan Uji :

6

Certified Management SystemDIN EN ISO 9001:2000Cert.No. 01.100 086042

Page 7: LABSHEET 2010new

100 gram tanah

V. LANGKAH KERJA

1. Timbang cincin dalam keadan bersih ( W1 )

2. Benda uji disiapkan dengan menekan cincin pada tabung contoh sampai cincin

terisi penuh

3. Ratakan kedua permukan dan bersihkan cincin sebelah luar

4. Timbang cincin dan contoh dengan ketelitian 0,01 gram ( W2 )

5. Hitung volume tanah dengan mengukur ukuran dalam cincin dengan ketelitian

0,01 cm

VI. TUGAS

Lakukan pengujian berat isi tanah untuk sampel tanah tidak asli dan sampel tanah

asli hasil pemboran dengan hand bor

VII.ANALISIS

Berat tanah

Berat isi Tanah

(gram/cm3)

7

Page 8: LABSHEET 2010new

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS NEGERI PADANG

FAKULTAS TEKNIKLABORATORIUM BAHAN DAN MEKANIKA TANAH

Jl.Prof Dr. Hamka Kampus UNP Air Tawar Padang 25171Telp.(0751),7059996, FT: (0751)7055644,445118 Fax .7055644

E-mail : [email protected]

LAB-SHEET

FAKULTAS TEKNIK UNP LAB-SHEETJURUSAN : Teknik Sipil NOMOR : 4PROGRAM STUDI : D3 – SIPIL , S1 – PTB WAKTU : 3 X 50 menitMATA KULIAH / KODE : Praktikum Mekanika Tanah / SIP 037

TOPIK :Uji Berat Jenis Tanah

BERAT JENIS TANAH

I. ACUAN

1. Hardiyatmo, H.C. 2002, “Mekanika Tanah I”, Gadjah Mada University Press,

Yogyakarta.

2. L.D., Wesley, 1977, ”Mekanika Tanah”, Badan Penerbit Pekerjaan Umum,

Jakarta

3. Lambe T.W., and R.U. Whiteman, 1969, ”Soil Mechanics”, John Wiley & Sons,

Inc. New York

II. TUJUAN

Setelah melakukan pengujian ini, diharapkan mahasiswa dapat :

1. Melakukan pengujian berat jenis tanah dengan benar.

2. Menentukan nilai berat jenis suatu tanah.

III. TEORI SINGKAT

Berat jenis suatu tanah merupakan perbandingan antara berat tanah dengan berat

air pada volume yang sama pada temperatur 4oC.

IV. BAHAN DAN ALAT

Peralatan yang digunakan:

1. Piknometer kapasitas 100 ml.

2. Timbangan dengan ketelitian 0,001 gram

3. Desikator

8

Certified Management SystemDIN EN ISO 9001:2000Cert.No. 01.100 086042

Page 9: LABSHEET 2010new

4. Oven pengering

5. Termometer dengan kapasitas 0 – 50oC

6. Bak untuk merendam

Bahan Uji :

1. Siapkan contoh tanah sebanyak lebih kurang 25 gram dan kemudian keringkan

dalam oven.

2. Masukkan contoh tanah

3. Timbang contoh tanah + piknometer ( W2 )

4. Didihkan contoh tanah tersebut untuk menghilangkan udara yang terperangkap

dalam contoh tanah atau dengan mengisap udara yang terperangkap dengan

pompa vakum.

5. Rendam dan diamkan piknometer sampai mencapai suhu konstan dan tambah

air suling sampai batas leher. Bersihkan bagian luar piknometer dan keringkan

kemudian timbang ( W3 ).

V. LANGKAH KERJA

Kalibrasi piknometer :

1. Timbang piknometer dalam keadan bersih dan kering ( W1 )

2. Isi piknometer dengan air suling dalam suhu ruang, kemudian timbang beratnya

(Wa) dan ukur suhu air tersebut ( ta )

Dimana :

= berat piknometer dan air pada suku t.

= berat piknometer dan air pada suhu ta.

= berat piknometer

= perbandingan kerapatan air pada suhu standar (25oC)

dibanding kerapatan air pada suhu tertentu ( suhu ruang )

VI. TUGAS

Lakukan pengujian berat jenis tanah tanah untuk sampel tanah tidak asli hasil

pemboran dengan hand bor

9

Page 10: LABSHEET 2010new

VII.ANALISIS

Analisis Perhitungan dengan menggunakan persamaan :

10

Page 11: LABSHEET 2010new

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS NEGERI PADANG

FAKULTAS TEKNIKLABORATORIUM BAHAN DAN MEKANIKA TANAH

Jl.Prof Dr. Hamka Kampus UNP Air Tawar Padang 25171Telp.(0751),7059996, FT: (0751)7055644,445118 Fax .7055644

E-mail : [email protected]

LAB-SHEET

FAKULTAS TEKNIK UNP LAB-SHEETJURUSAN : Teknik Sipil NOMOR : 5PROGRAM STUDI : D3 – SIPIL , S1 – PTB WAKTU : 3 X 50 menitMATA KULIAH / KODE : Praktikum Mekanika Tanah / SIP 037

TOPIK :Uji Batas Cair Tanah

UJI BATAS-BATAS ATTERBERG TANAH(BATAS CAIR)

I. ACUAN

1. Bowles, J.E. 1991, “Sifat-Sifat Fisis dan Geoteknis Tanah”, Erlangga Jakarta

2. Hardiyatmo, H.C. 2002, “Mekanika Tanah I”, Gadjah Mada University Press,

Yogyakarta.

3. L.D., Wesley, 1977, ”Mekanika Tanah”, Badan Penerbit Pekerjaan Umum,

Jakarta

II. TUJUAN

Setelah melakukan pengujian ini, diharapkan mahasiswa dapat;

1. Melakukan pengujian batas-batas atterberg tanah dengan benar.

2. Menentukan nilai batas cair suatu tanah.

III. TEORI SINGKAT

Batas atterberg terdiri dari batas cair, batas plastis, dan batas susut. Batas cair

adalah kadar air dimana tanah berada dalam batas keadan cair dan plastis. Batas

plastis merupakan kadar air tanah pada kedudukan antara daerah plastis dan semi

padat. Sedangkan batas susut merupakan kadar air pada kedudukan antara

daerah semi padat dan padat, yaitu persentase kadar air dimana pengurangan

kadar air selanjutnya tidak mengakibatkan perubahan volume tanahnya.

11

Certified Management SystemDIN EN ISO 9001:2000Cert.No. 01.100 086042

Page 12: LABSHEET 2010new

IV. BAHAN DAN ALAT

Alat yang digunakan :

1. Cawan porselen , 115 mm untuk mencampur tanah dengan air.

2. Spatula dengan panjang 75 mm dan lebar 20 mm

3. Alat batas cair (Liquid Limit Test Set)

4. Grooving tool

5. Cawan penguap

6. Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram

7. Oven dengan suhu 110oC

V. LANGKAH KERJA

1. Ambil contoh tanah lebih kurang 150 – 200 gram.

2. Tempatkan dalam cawan porselen dan campurkan dengan air suling sebanyak

15 – 20 ml. Campur dengan merata dengan bantuan spatula.

3. Ambil contoh tanah yang telah tercampur dengan homogen dan taruh dalam

cawan batas cair.

4. Ratakan permukan contoh dalam cawan sehingga sejajar dengan alas.

5. Buat alur pada contoh tanah tersebut dengan menggunakan grooving tool.

Cara membuat alur adalah dengan memegang alat grooving tool tegak lurus

permukan contoh.

6. Dengan bantuan alat pemutar, angkat dan turunkan cawan tersebut dengan

kecepatan 2 putaran/detik.

7. Hentikan aksi tersebut jika alur sudah tertutup sepanjang lebih kurang 1,25 cm

dan hitung berapa ketukan yang dibutuhkan.

8. Ambil contoh tersebut sebagian untuk diperiksa kadar airnya.

9. Ulangi percobaan diatas dengan kadar air yang berbeda.

VI. TUGAS

Lakukan pengujian batas cair untuk 2 (dua) jenis tanah sampel yang berbeda

VII.ANALISIS

Perhitungan :

1. Buat grafik dimana absis adalah jumlah ketukan ( N ) dan ordinat adalah kadar

air contoh tanah yang bersangkutan.

2. Yang disebut dengan Batas Cair adalah kadar air dimana N = 25.

12

Page 13: LABSHEET 2010new

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS NEGERI PADANG

FAKULTAS TEKNIKLABORATORIUM BAHAN DAN MEKANIKA TANAH

Jl.Prof Dr. Hamka Kampus UNP Air Tawar Padang 25171Telp.(0751),7059996, FT: (0751)7055644,445118 Fax .7055644

E-mail : [email protected]

LAB-SHEET

FAKULTAS TEKNIK UNP LAB-SHEETJURUSAN : Teknik Sipil NOMOR : 6PROGRAM STUDI : D3 – SIPIL , S1 – PTB WAKTU : 3 X 50 menitMATA KULIAH / KODE : Praktikum Mekanika Tanah / SIP 037

TOPIK :Uji Batas Plastis Tanah

UJI BATAS-BATAS ATTERBERG TANAH(BATAS PLASTIS)

I. ACUAN

1. Bowles, J.E. , 1991, “Sifat-Sifat Fisis dan Geoteknis Tanah”, Erlangga Jakarta

2. Hardiyatmo, H.C. 2002, “Mekanika Tanah I”, Gadjah Mada University Press,

Yogyakarta.

3. L.D., Wesley, 1977, ”Mekanika Tanah”, Badan Penerbit Pekerjaan Umum,

Jakarta

II. TUJUAN

Setelah melakukan pengujian ini, diharapkan mahasiswa dapat :

1. Melakukan pengujian batas-batas atterberg tanah dengan benar.

2. Menentukan nilai batas plastis suatu tanah.

III. TEORI SINGKAT

Batas atterberg terdiri dari batas cair, batas plastis, dan batas susut. Batas cair

adalah kadar air dimana tanah berada dalam batas keadan cair dan plastis. Batas

plastis merupakan kadar air tanah pada kedudukan antara daerah plastis dan semi

padat. Sedangkan batas susut merupakan kadar air pada kedudukan antara

daerah semi padat dan padat, yaitu persentase kadar air dimana pengurangan

kadar air selanjutnya tidak mengakibatkan perubahan volume tanahnya.

13

Certified Management SystemDIN EN ISO 9001:2000Cert.No. 01.100 086042

Page 14: LABSHEET 2010new

IV. BAHAN DAN ALAT

Alat yang digunakan :

1. Cawan penguap

2. Spatula

3. Pelat kaca

4. Cawan pencampur

5. Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram

6. Oven pengering

V. LANGKAH KERJA

1. Ambil contoh tanah dan campur dengan air suling sampai merata dengan

bantuan spatula.

2. Jika tanah sudah homogen, ambil contoh lebih kurang 8 gram dan buat

gulungan tanah di atas pelat kaca sampai mencapai batangan-batangan

dengan diameter 3 mm. Contoh tanah yang tepat pada diameter 3 mm mulai

menunjukkan retak-retak menunjukkan tanah dalam keadan batas plastis.

3. Ambil contoh tanah tersebut dan periksa kadar airnya.

4. Jika batangan tanah belum mencapai diameter 3 mm sudah menunjukkan retak

maka tanah tersebut terlalu kering dan percoban harus diulang dengan

menambahkan kadar airnya dan sebaliknya jika batangan tanah sudah

mencapai diameter 3 mm dan belum menunjukkan retak maka tanah terlalu

basah dan perlu dikeringkan dengan jalan didiamkan/diaduk-aduk dalam cawan

pencampur.

VI. TUGAS

Lakukan pengujian batas plastis pada sampel tanah sampel yang berbeda-beda

VII.ANALISIS

Batas plastis di analisis dengan mencari kadar air tanah ( )dari sampel tanah

yang menunjukkan retak-retak

14

Page 15: LABSHEET 2010new

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS NEGERI PADANG

FAKULTAS TEKNIKLABORATORIUM BAHAN DAN MEKANIKA TANAH

Jl.Prof Dr. Hamka Kampus UNP Air Tawar Padang 25171Telp.(0751),7059996, FT: (0751)7055644,445118 Fax .7055644

E-mail : [email protected]

LAB-SHEET

FAKULTAS TEKNIK UNP LAB-SHEETJURUSAN : Teknik Sipil NOMOR : 7PROGRAM STUDI : D3 – SIPIL , S1 – PTB WAKTU : 3 X 50 menitMATA KULIAH / KODE : Praktikum Mekanika Tanah / SIP 037

TOPIK :Uji Batas Susut Tanah

UJI BATAS-BATAS ATTERBERG TANAH(BATAS SUSUT)

I. ACUAN

1. Bowles, J.E., 1991, “Sifat-Sifat Fisis dan Geoteknis Tanah”, Erlangga Jakarta

2. Hardiyatmo, H.C. 2002, “Mekanika Tanah I”, Gadjah Mada University Press,

Yogyakarta.

3. L.D., Wesley, 1977, ”Mekanika Tanah”, Badan Penerbit Pekerjaan Umum,

Jakarta

II. TUJUAN

Setelah melakukan pengujian ini, diharapkan mahasiswa dapat :

1. Melakukan pengujian batas-batas atterberg tanah dengan benar.

2. Menentukan nilai batas susut suatu tanah.

III. TEORI SINGKAT

Batas atterberg terdiri dari batas cair, batas plastis, dan batas susut. Batas cair

adalah kadar air dimana tanah berada dalam batas keadan cair dan plastis. Batas

plastis merupakan kadar air tanah pada kedudukan antara daerah plastis dan semi

padat. Sedangkan batas susut merupakan kadar air pada kedudukan antara

daerah semi padat dan padat, yaitu persentase kadar air dimana pengurangan

kadar air selanjutnya tidak mengakibatkan perubahan volume tanahnya.

15

Certified Management SystemDIN EN ISO 9001:2000Cert.No. 01.100 086042

Page 16: LABSHEET 2010new

IV. BAHAN DAN ALAT

Alat yang digunakan :

1. Cawan pencampur

2. Cawan penguap dengan diameter 150 mm

3. Spatula

4. Cawan susu porselen dengan dasar rata, 45 mm dan tinggi 12,5 mm

5. Mistar pelurus baja

6. Cawan gelas 50 mm, tinggi 15 mm

7. Pelat transparan

8. Gelas ukur kapasitas 25 ml dengan pembagian tiap 0,2 ml

9. Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram.

10. Air raksa ( Hg )

11. Oven pengering.

V. LANGKAH KERJA

1. Tempatkan contoh tanah dalam cawan pencampur dan campurkan dengan air

suling sehingga contoh tanah jenuh dan tidak terdapat lagi gelembung udara.

Kadar air yang dibutuhkan minimal sama dengan kadar air batas cair.

2. Lapisi bagian cawan susu dengan vaselin untuk mencegah tanah menempel

pada dinding cawan. Tempatkan contoh tanah sampai kira-kira 1/3 bagian

cawan susu dan ketuk-ketuk perlahan-lahan sehingga seluruh cawan terisi. Isi

lagi 1/3 bagiannya dan ketuk-ketuk kembali. Terakhir isi sampai penuh dan

sampai ada yang tertumpah keluar. Ratakan permukan tanah dengan mistar

sehingga permukan tanah benar-benar rata.

3. Timbang contoh dan cawan.

4. Diamkan tanah dalam suhu udara sampai warnanya berubah menjadi lebih

muda, kemudian masukkan dalam oven sampai kering.

5. Timbang tanah dalam keadan kering dan kemudian keluarkan tanah dari cawan

susu tersebut.

6. Ukur volume cawan susu dengan menuangkan air raksa sampai penuh dan

rata dan tuang isi air raksa tersebut dalam gelas ukur.

7. Tempatkan cawan gelas dalam cawan penguap dan isi cawan gelas dengan air

raksa sampai penuh rata permukaan.

8. Tutup cawan gelas dengan pelat kaca, sehingga kelebihan air raksa akibat

dimasukkannya contoh tanah akan tumpah dalam cawan.

9. Tuang air raksa yang kelebihan dalam gelas ukur yang menunjukkan volume

tanah kering.

16

Page 17: LABSHEET 2010new

VI. TUGAS

Lakukan pengujian batas susut pada sampel tanah yang berbeda-beda

VII.ANALISIS

Perhitungan :

Dimana :

= batas susut

= kadar air tanah basah

= isi tanah basah

= isi tanah kering

= berat tanah kering

17

Page 18: LABSHEET 2010new

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS NEGERI PADANG

FAKULTAS TEKNIKLABORATORIUM BAHAN DAN MEKANIKA TANAH

Jl.Prof Dr. Hamka Kampus UNP Air Tawar Padang 25171Telp.(0751),7059996, FT: (0751)7055644,445118 Fax .7055644

E-mail : [email protected]

LAB-SHEET

FAKULTAS TEKNIK UNP LAB-SHEETJURUSAN : Teknik Sipil NOMOR : 8PROGRAM STUDI : D3 – SIPIL , S1 – PTB WAKTU : 3 X 50 menitMATA KULIAH / KODE : Praktikum Mekanika Tanah / SIP 037

TOPIK :Analisa Saringan

PEMERIKSAAN GRADASI TANAH(ANALISA SARINGAN)

I. ACUAN

1. Bowles, J.E., 1991, “Sifat-Sifat Fisis dan Geoteknis Tanah”, Erlangga Jakarta

2. Hardiyatmo, H.C. 2002, “Mekanika Tanah I”, Gadjah Mada University Press,

Yogyakarta.

3. L.D., Wesley, 1977, ”Mekanika Tanah”, Badan Penerbit Pekerjaan Umum,

Jakarta

II. TUJUAN

Setelah melakukan pengujian ini, diharapkan mahasiswa dapat :

1. Melakukan pengujian gradasi tanah dengan benar.

2. Menentukan pembagian ukuran butir suatu contoh tanah dengan analisa

saringan (analisa ayak)

III. TEORI SINGKAT

Sifat-sifat tanah sangat bergantung pada ukuran butirannya, dan besarnya butiran

dijadikan dasar untuk pemberian nama dan klasifikasi tanahnya. Analisa ukuran

butir merupakan penentuan persentase berat butiran pada suatu unit saringan,

dengan ukuran diameter lubang tertentu.

18

Certified Management SystemDIN EN ISO 9001:2000Cert.No. 01.100 086042

Page 19: LABSHEET 2010new

IV. BAHAN DAN ALAT

Alat yang digunakan :

1. Timbangan dan neraca dengan ketelitian 0.2% dari benda uji.

2. Satu set saringan dengan ukuran : 1.5”; 1”; 3/4”; 3/8”; N0. 4; No. 8; No.30;

No. 50; No.100; dan No. 200.

3. Oven dengan pengatur suhu sampai 110OC.

4. Alat pemisah contoh.

5. Mesin pengguncang saringan.

6. Talam-talam.

7. Kuas, sikat kuningan, sendok dan alat-alat lainnya.

V. LANGKAH KERJA

1. Benda uji dikeringkan dalam oven.

2. Saring benda uji lewat susunan saringan dengan ukuran saringan paling besar

ditempatkan paling atas. Saringan diguncang dengan tangan atau dengan

mesin pengguncang selama lebih kurang 15 menit.

3. Benda uji yang tertahan pada masing-masing saringan ditimbang.

VI. TUGAS

Lakukan pengujian analisa saringan pada sampel tanah yang berbeda-beda

VII.ANALISIS

1. Jumlah berat tertahan pada masing-masing ukuran saringan secara kumulatif.

2. Jumlah prosentase berat benda uji tertahan dihitung terhadap berat total secara

akumulatif

4. Jmlah prosentase berat benda uji yang melalui masing-masing saringan

dihitung.

5. Masukkan data kedalam tabel analisa ayakan.

19

Page 20: LABSHEET 2010new

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS NEGERI PADANG

FAKULTAS TEKNIKLABORATORIUM BAHAN DAN MEKANIKA TANAH

Jl.Prof Dr. Hamka Kampus UNP Air Tawar Padang 25171Telp.(0751),7059996, FT: (0751)7055644,445118 Fax .7055644

E-mail : [email protected]

LAB-SHEET

FAKULTAS TEKNIK UNP LAB-SHEETJURUSAN : Teknik Sipil NOMOR : 9PROGRAM STUDI : D3 – SIPIL , S1 – PTB WAKTU : 3 X 50 menitMATA KULIAH / KODE : Praktikum Mekanika Tanah / SIP 037

TOPIK :Analisa Hidrometer

PEMERIKSAAN GRADASI TANAH(ANALISA HIDROMETER)

I. ACUAN

1. Bowles, J.E., 1991, “Sifat-Sifat Fisis dan Geoteknis Tanah”, Erlangga Jakarta

2. Hardiyatmo, H.C. 2002, “Mekanika Tanah I”, Gadjah Mada University Press,

Yogyakarta.

3. L.D., Wesley, 1977, ”Mekanika Tanah”, Badan Penerbit Pekerjaan Umum,

Jakarta

II. TUJUAN

Setelah melakukan pengujian ini, diharapkan mahasiswa dapat :

1. Melakukan pengujian gradasi tanah dengan benar.

2. Menentukan pembagian ukuran butir dari tanah yang lewat saringan No. 200,

dengan analisa hidrometer.

III. TEORI SINGKAT

Sifat-sifat tanah sangat bergantung pada ukuran butirannya, dan besarnya butiran

dijadikan dasar untuk pemberian nama dan klasifikasi tanahnya. Analisa ukuran

20

Certified Management SystemDIN EN ISO 9001:2000Cert.No. 01.100 086042

Page 21: LABSHEET 2010new

butir merupakan penentuan persentase berat butiran pada suatu unit saringan,

dengan ukuran diameter lubang tertentu.

IV. BAHAN DAN ALAT

Alat yang digunakan :

1. Hidrometer dengan skala-skala konsentrasi (5 – 60 gram/liter) atau untuk

pembacaan berat jenis campuran (0,995 – 1,038).

2. Tabung-tabung gelas ukuran kapasitas 1.000 ml, 6,5 cm.

3. Thermometer 0 – 50O C, ketelitian 0,1OC.

4. Pengaduk mekanis dan mangkuk dispersi.

5. Saringan No. 10; No. 20; No. 40; No. 80; No. 100 dan No. 200.

6. Neraca dengan ketelitian 0,01 gram.

7. Oven dengan pengatur suhu sampai 110OC.

8. Tabung-tabung gelas dengan ukuran 50 ml dan 100 ml.

9. Batang pengaduk dari gelas.

10. Stop watch.

11. Benda uji adalah tanah yang lewat saringan No. 10.

V. LANGKAH KERJA

1. Rendam 50 gram contoh tanah yang lolos saringan No. 10 dengan

bahandispersi Water glass. Aduk sampai merata dan biarkan 24 jam.

2. Sesudah perendaman, campuran dipindahkan dalam mangkuk pengaduk dan

tambahkan air suling secukupnya. Aduk dengan pengaduk mekanis selama

15 menit.

3. Pindahkan campuran ke dalam tabung gelas ukuran dan tambahkan air suling

sampai 1.000 ml. Mulut tabung ditutup rapat dengan telapak tangan dan kocok

dalam arah horizontal selama 1 menit.

4. Setelah dikocok, tabung diletakkan dan masukkan hidrometer dengan hati-hati

dan biarkan terapung bebas, lalu jalankan stap watch. Angka hidrometer dibaca

pada waktu-waktu : 0,5; 1; 2; menit dan dicatat pembacaan-pemvacaan itu

sampai 0,5 gram/liter yang terdekat atau mendekati 0,001 Berat Jenis.

Sesudah pembacaan pada menit kedua, hidrometer diangkat hati-hati.

Kemudian dicuci dengan air suling dan masukkan ke dalam tabung yang berisi

air suling yang bersuhu sama seperti suhu tabung percobaan.

5. Hidrometer dimasukkan kembali dengan hati-hati ke dalam tabung berisi

campuran tadi dan lakukan pembacaan hidrometer pada saat-saat 5; 15; 30

menit; 1; 4; dan 24 jam. Setiap setelah pembacaan, hidrometer dicuci dan

21

Page 22: LABSHEET 2010new

dikembalikan ke dalam tabung air suling. Proses memasukkan dan

mengeluarkan hidrometer dilakukan masing-masing 10 detik.

6. Suhu campuran diukur pada 15 menit pertama dan kemudian pada setiap

pembacaan berikutnya.

7. Sesudah pembacaan yang terakhir, campuran dipindahkan ke dalam saringan

No. 200 dan dicuci sampai air pencucian jernih dan biarkan air yang mengalir

terbuang. Fraksi yang tertinggal di atas saringan No. 200 dikeringkan dan

dilakukan pemeriksaan dengan cara Pemeriksaan Analisa Saringan

Kalibrasi Hidrometer dan Silinder Ukur

1. Volume kepala hidrometer ( Vh ) ditentukan dengan menimbang hidrometer

sampai 0,1 gram yang terdekat. Berat ini dicatat sebagai volume dalam ml dari

kepala hidrometer.

2. Luas penampang silinder 1.000 ml ditentukan dengan mengukur jarak antara 2

garis pembagi skala ( misalnya 1.000 – 900 ml ). Volume dalam ml antara

kedua garis pembagi skala dibagi dengan jarak ayang diukur untuk

mendapatkan luas penampang ( A ).

3. Jarak H diukur dari tanda kalibrasi yang terendah pada tangkai hidrometer ke

tiap tanda kalibrasi utama lainnya ( Rh ).

4. Jarak R diukur dari leher kepala sampai tanda kalibrasi yang terdekat.

5. Hl = H + r dihitung untuk masing-masing tanda kalibrasi Rh

6. Tinggi kepala diukur dari leher sampai dasar kepala. Karena kepalanya

simetris, catat jarak : H = 2 x jarak dari leher sampai ke pusat volume.

Dimana :

Hl = jarak dari pembacaan Rh ke leher hidrometer ( lihat nomogram ) (cm)

H = tinggi kepala dari leher sampai dasar kepala, cm

Vh = volume kepala hidrometer ( ml )

A = luas penampang silinder ukur, cm2, yang didapat dengan membagi

volume silinder (1.000 cc) dengan jarak antara tanda 0 sampai 1.000

VI. TUGAS

Lakukan pengujian analisa hidrometer untuk sampel tanah yang berbeda-beda

VII.ANALISIS

22

Page 23: LABSHEET 2010new

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS NEGERI PADANG

FAKULTAS TEKNIKLABORATORIUM BAHAN DAN MEKANIKA TANAH

Jl.Prof Dr. Hamka Kampus UNP Air Tawar Padang 25171Telp.(0751),7059996, FT: (0751)7055644,445118 Fax .7055644

E-mail : [email protected]

Hitung % berat dan butiran yang lebih kecil dari diameter () dengan rumus :

LAB-SHEET

FAKULTAS TEKNIK UNP LAB-SHEETJURUSAN : Teknik Sipil NOMOR : 10PROGRAM STUDI : D3 – SIPIL , S1 – PTB WAKTU : 3 X 50 menitMATA KULIAH / KODE : Praktikum Mekanika Tanah / SIP 037

TOPIK :Uji Permeabilitas Tanah

UJI PERMEABILITAS TANAH

I. ACUAN

1. Bowles, J.E., 1991, “Sifat-Sifat Fisis dan Geoteknis Tanah”, Erlangga Jakarta

2. Hardiyatmo, H.C. 2002, “Mekanika Tanah I”, Gadjah Mada University Press,

Yogyakarta.

3. L.D., Wesley, 1977, ”Mekanika Tanah”, Badan Penerbit Pekerjaan Umum,

Jakarta

II. TUJUAN

Setelah melakukan pengujian ini, diharapkan mahasiswa dapat :

1. Melakukan uji permeabilitas dengan baik dan benar

2. Menentukan besarnya nilai rembesan K yang melalui suatu lapisan tanah

tertentu.

III. TEORI SINGKAT

23

Certified Management SystemDIN EN ISO 9001:2000Cert.No. 01.100 086042

Page 24: LABSHEET 2010new

Uji permeabilitas adalah suatu pengujian untuk mendapatkan nilai rembesan K

yaitu nilai yang menyatakan kemudahan aliran air melalui suatu contoh tanah. Ada

beberapa jenis percobaan permeabilitas yang selalu digunakan, yakni;

1. Percobaan dengan menaikkan muka air.

2. Percobaan dengan menurunkan muka air (Permukaan air berubah)

3. Percobaan dengan muka air tetap (Permukaan air tetap).

4. Percobaan Packer.

5. Percobaan dengan pemompaan (sumur uji)

Percobaan dengan menurunkan muka air adalah percobaan yang paling

sederhana dan baik untuk tanah berbutir halus. Sedang uji dengan cara

permukaan tetap tebih teliti, tetapi juga tidak cocok untuk tanah berbutir kasar.

Percobaan Packer sering digunakan pada batuan, sedang percobaan dengan

pemompaan bisa dilakukan untuk tanah maupun batuan dengan permeabilitas

tinggi dan biasanya digunakan untuk mengevaluasi sumber air (aquifer) untuk

penyediaan air.

Permeabilitas tergantung pada beberapa faktor, antara lain; ukuran butir tanah,

sifat aliran pori (kekentalan air), angka pori tanah, bentuk dan tata letak pori tanah,

dan derajat kejenuhan.

IV. BAHAN DAN ALAT

Alat yang digunakan :

A. Percobaan dengan muka air berubah (falling head)

Peralatan yang digunakan;

1. Tabung permeameter, yang terdiri dari;

1) batu pori (2 buah)

2) penyumbat karen (2 buah)

3) pegas

2. Pipa vertikal

3. Klep pengatur udara dan air

4. Palu kayu

5. Tabung gelas untuk tempat air dengan voleme tetap

6. Alat pengisap udara

7. Timbangan dengan ketelitian 0,1 gram

8. Desikator

9. Skala

10. Alat pencatat waktu

11. Cawan penguap

12. Klep-klep pengatur

13. Pipa karet

24

Page 25: LABSHEET 2010new

B. Percobaan Permeabilitas dengan permukaan air tetap (constanta head)

Peralatan yang digunakan :

1. Penyalur air

2. Termometer

3. Permeameter dengan batu pori dan penyumbat

4. Bak penampung dengan permukaan tetap

5. Penampung pelimpahan

V. LANGKAH KERJA

1. Prosedur pelaksanaan percobaan dengan muka air berubah (falling head)

a. Ukur diameter dalam pipa vertikal dan permeameter.

b. Timbang permeameter kosong, batu pori, penyumbat, dan pegas.

c. Isi permeameter dengan tanah kering dengan cara menuangkannya.

d. Pasang bati pori atas, pegas, dan penyumbat. Pegas harus ditekan

sehingga memberi beban pada tanah dan membantu menjaga tanah tetap

pada tempatnya jika tanah menjadi jenuh.

e. Timbang permeameter yang sudah diisi dengan contoh tanah, selisih yang

terjadi adalah berat tanah yang digunakan.

f. Tempatkan permeameter yang sudah terisi, seperti terlihat pada gambar.

g. Bebankan contoh denngan tekanan absolut dengan cara;

1) tutup semua katup

2) buka katup g, h, j, k, e, d, c, dan b

h. Setelah dibiarkan selama 10 –15 menit untuk pengeluaran udara, tanah

dijenuhkan dengan cara :

1) tutup katup f, g, dan h.

2) buka katup n, air akan masuk kedalam tanah karena gaya tarik kapiler

yang dibantu dengan adanya perbedaan elevasi antara bak air dan

permeameter. Jika dibutuhkan perbedaan yang lebih besar, buka katup

m sedikit.

3) air dibiarkan mengalir untuk membuat tanah jenuhdan naik kekatup b,

lalu tutup katup n.

4) buka vakum tanah dengan pertama-tama menutup katup k dan d dan

kemudian perlahan-lahan membuka katup q dan m.

5) setiap gelembung udara dalam permeameter diatas tanah harus

dibuang dengan jalan membuka sumbat atas perlahan-lahanselama

mengalirkan air melalui q, dengan menutup katup d. Setiap gelembung

25

Page 26: LABSHEET 2010new

dibawah harus dibuang melalui katup s, dengan mengalirkan air melalui

katup n dengan membuka katup m.

i. Ukur panjang contoh ; L dan ukur permukaan h0 dan h1.

j. Batas atas h0 adalah ujung atas tabung, sedangkan h1 beberapa cm diatas

ujung bawah pipa.

k. Dengan katup d dan n tertutup, isi pipa vertikal dengan air destilasi yang

tidak mengandung udara sampai beberapa cm diatas h0 dengan membuka

katup q, c, dan a. Tutup katup c dan biarkan a terbuka.

l. Periksa bahwa tidak ada udara pada garis antara pipa pertikal dan

permeameter dengan bak air konstan.

m. Awali percobaan dengan membuka tutup p, tekan pengatur waktu selagi

permukaan air jatuh ke batas h0 dan catat selang waktu sampai permukaan

air mencapai ketinggian V h0 h1 dan h1. Jika waktu yang tercatat tidak

mencapai 2 – 3% ulangi percobaan.

n. Jika waktu yang diinginkan sudah tercapai, kurangi pori dengan memukul

sisi permeameter dengan palu kayu.

2. Prosedur pelaksanaan percobaan dengan permukaan air tetap (constanta

head)

a. Tempatkan tanah dalam cell permeameter dan timbang beratnya

b. Ukur tinggi h dan panjang contoh L

c. Setelah dibiarkan beberapa menit untuk mencapai keadaan setimbang,

tampung pelimpahan dan catat waktunya (*)

d. Setelah air yang ditampung cukup, catat pelimpahan dan waktu

pengamatannya (**)

e. Kurangi waktu (**) dengan waktu (*) sehingga didapat Q dan t

f. Catat suhu setiap selang beberapa menit

g. Ubah angka pori seperti pada percobaan tinggi variabel dan ulangi lagi

percobaannya

VI. TUGAS

Lakukan pengujian permeabilitas tanah untuk sampel tanah dengan jenis tanah

yang berbeda.

VII.ANALISIS

1. Perhitungan percobaan dengan muka air berubah (falling head)

26

Page 27: LABSHEET 2010new

Dimana :

a = luas penampang pipa vertikal = 0,2393 cm2

L = panjang contoh tanah dalam permeameter

t0 = waktu ketika air mencapai ketinggian h0

t1 = waktu ketika air mencspsi ketinggisn h1

h0 dan h1 = ketinggian yang telah ditetapkan

A = 5,24 cm2

2. Perhitungan percobaan dengan permukaan air tetap (constanta head)

Dimana :

Q = jumlah air total yang mengalir selama waktu t

h = kehilangan tekanan total

L = tinggi sample tanah

t = waktu (ditetapkan)

A = luas penampang sampel

k20oC = kT.[ T / 20

oC ]

dimana :

k20oC = permeabilitas pada suhu 20oC

kT = permeabilitas pada suhu T

T = viskositas air pada suhu T

20oC = viskositas air pada suhu 20oC

27

Page 28: LABSHEET 2010new

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS NEGERI PADANG

FAKULTAS TEKNIKLABORATORIUM BAHAN DAN MEKANIKA TANAH

Jl.Prof Dr. Hamka Kampus UNP Air Tawar Padang 25171Telp.(0751),7059996, FT: (0751)7055644,445118 Fax .7055644

E-mail : [email protected]

LAB-SHEET

FAKULTAS TEKNIK UNP LAB-SHEETJURUSAN : Teknik Sipil NOMOR : 11PROGRAM STUDI : D3 – SIPIL , S1 – PTB WAKTU : 3 X 50 menitMATA KULIAH / KODE : Praktikum Mekanika Tanah / SIP 037

TOPIK :Uji Konsolidasi Tanah

UJI KONSOLIDASI TANAH

I. ACUAN

1. Bowles, J.E., 1991, “Sifat-Sifat Fisis dan Geoteknis Tanah”, Erlangga Jakarta

2. Hardiyatmo, H.C. 2002, “Mekanika Tanah I”, Gadjah Mada University Press,

Yogyakarta.

3. L.D., Wesley, 1977, ”Mekanika Tanah”, Badan Penerbit Pekerjaan Umum,

Jakarta

II. TUJUAN

Setelah melakukan pengujian ini, diharapkan mahasiswa dapat :

1. Melakukan pengujian konsolidasi tanah dengan benar

2. Melakukan nilai derajat konsolidasi 90% dan 50%

3. Menentukan nilai koefisien konsolidasi (cv) cm2

III. TEORI SINGKAT

28

Certified Management SystemDIN EN ISO 9001:2000Cert.No. 01.100 086042

Page 29: LABSHEET 2010new

Pengujian ini dimaksudkan untuk menentukan sifat pemampatan suatu jenis tanah,

yaitu sifat-sifat perubahan isi dan proses keluarnya air dari dalam tanah yang

diakibatkan oleh adanya perubahan tekanan vertikal pada tanah tersebut.

IV. BAHAN DAN ALAT

Alat yang digunakan :

1. Satu set alat konsolidasi yang terdiri atas alat pembebanan dan sel konsolidasi

2. Dial ketelitian 0,01 mm

3. Beban-beban

4. Alat pengeluar sample

5. Pisau pemotong

6. Kawat pemotong

7. Pemegang cincin sample

8. Timbangan keteliatian 0,1 gram

9. Oven

10. Stop watch

11. Container atau tempat kadar air

Bahan uji

1. Keringkan dan bersihkan cincin sel konsolidasi, kemudian ukur diameter dan

keluarkan tanahnya1-2 cm dari tabung sampel dan ratakan ujung tanah yang

keluar dari tabung dengan pisau pemotong yang tegak lurus

2. Pasang cincin sampel pada bagian pemegangnya, dan bagian yang tajam

berada 0,5 cm dari ujung tabung tanah

3. Keluarkan tanah dari tabung sampel dan langsung masukkan ke dalam cincin

sampai penuh dan dilebihkan 0,5 cm, kemudian diratakan dengan alat

pemotong kawat atau pisau pemotong.

V. LANGKAH KERJA

1. Timbang benda uji dan cincin

2. Pasang batu pori di atas dan di bawah cincin tanah yang telah dilapisi dengan

kertas saring dan tempatkan pada sel konsolidasi

3. Pasang pelat penumpu pada batu pori.

4. Letakkan sel konsolidasi yang sudah berisi benda uji pada alat konsolidasi,

sehingga bagian yang runcing pelat penumpu menyentuh tepat pada bagian

alat pembebanan.

5. Atur kedudukan arloji dan dicatat.

6. Pasang beban pertama sehingga tekan pada benda uji sebesar 0,25 kg/cm2

29

Page 30: LABSHEET 2010new

7. Baca dial pada 9,6”; 21,6”; 38,4”; 1’ ; 2’; ¼’; 4’ ; 9’; 16’ ; 25’ ; 36’ ; 49’ ; dan

24 jam.

8. Berilah air sesudah pembacaan 1 menit

9. Setelah pembacaan menunjukkan angka yang tetap atau setelah 24 jam,

catatlah pembacaan arloji yang terakhir.

10. Pasang beban yang kedua sebesar 2 x beban pertama, sehingga tekanan

menjadi 2 kalinya.

11. Bacalah arloji sesuai waktu di atas.

12. Untuk beban-beban selanjutnya dilakukan cara yang sama.

13. Beban-beban tersebut harus menimbulkan tekanan noral terhadap benda uji

masing-masing sebesar 0,25 ; 0,50 ; 2,0 ; 4,0 dan 8,0 kg/cm2.

14. Besarnya beban maksimum ini sebetulnya tergantung pada kebutuhan, yakni

sesuai dengan beban yang akan bekerja terhadap lapisan tanah tersebut.

15. Setelah pembebanan maksismum dan sudah menunjukkan pembacaan tetap

pembebanan dikurangi dalam dua angka yaitu 4,0 dan ¼ kg/cm2 (beban

rebound).

16. Pada waktu beban dikurangi, setiap pembebanan harus dibiarkan bekerja

sekurang-kurangnya selama 5 jam.

17. Arloji penunjuk hanya perlu dibaca sesudah 5 jam yaitu sesaat sebelum beban

dikurangi lagi.

18. Segera setelah pembacaan terakhir dicatat, cincin dan benda uji dikeluarkan

dari sel konsolidasi dan ambil batu pori tersebut dari permukaan atas dan

bawah dari benda uji lalu dikeringkan.

19. Benda uji dikeluarkan dari cincin, masukkan dalam oven dan tentukan berat

keringnya.

VI. TUGAS

Lakukan pengujian Konsolidasi tanah untuk sampel tanah dengan jenis tanah yang

berbeda.

VII.ANALISIS

1. Masukkan semua data dalam formulir pengujian konsolidasi.

2. Hitung berat tanah basah, berat isi, dan kadar airnya sebelum dan sesudah

percobaan serta hitung pula berat tanah kering ovennya (BKO).

3. Hitung tinggi efektif benda uji:

30

Page 31: LABSHEET 2010new

Dimana :

Ht = tinggi effektif benda uji = tinggi butiran-butiran tanah

A = luas benda uji

G = berat jenis tanah

BK = berat tanah kering

4. Hitung besar penurunan total (H) yang terjadi pada setiap pembebanan.

(H) = pembacaan dial pada permulaan percobaan dikurangi pembacaan dial

setelah pembebanan yang bersangkutan.

5. Hitunglah angka pori semula/ asli (eo)

dimana :

Ho = tinggi contoh awal

6. Hitung perubahan angka pori (e) pada setiap pembebanan

7. Derajat kejenuhan sebelum dan sesudah pengujian

8. Koefisien konsolidasi

Dimana :

H = jalan air terpanjang

Cv = koefisien konsolidasi

t90 = waktu untuk mencapai konsolidasi 90 %

31

Page 32: LABSHEET 2010new

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS NEGERI PADANG

FAKULTAS TEKNIKLABORATORIUM BAHAN DAN MEKANIKA TANAH

Jl.Prof Dr. Hamka Kampus UNP Air Tawar Padang 25171Telp.(0751),7059996, FT: (0751)7055644,445118 Fax .7055644

E-mail : [email protected]

LAB-SHEET

FAKULTAS TEKNIK UNP LAB-SHEETJURUSAN : Teknik Sipil NOMOR : 12PROGRAM STUDI : D3 – SIPIL , S1 – PTB WAKTU : 3 X 50 menitMATA KULIAH / KODE : Praktikum Mekanika Tanah / SIP 037

TOPIK :Uji Geser Langsung

UJI GESER LANGSUNG

I. ACUAN

1. Bowles, J.E., 1991, “Sifat-Sifat Fisis dan Geoteknis Tanah”, Erlangga Jakarta

2. Hardiyatmo, H.C. 2002, “Mekanika Tanah I”, Gadjah Mada University Press,

Yogyakarta.

3. L.D., Wesley, 1977, ”Mekanika Tanah”, Badan Penerbit Pekerjaan Umum,

Jakarta

II. TUJUAN

Setelah melakukan pengujian ini, diharapkan mahasiswa dapat :

1. Melakukan pengujian geser langsung dengan benar

2. Menentukan besaran nilai sudut geser dalam ( ) dan nilai kohesi tanah C

kg/cm2

32

Certified Management SystemDIN EN ISO 9001:2000Cert.No. 01.100 086042

Page 33: LABSHEET 2010new

III. TEORI SINGKAT

Pengujian ini dimaksud untuk menentukan parameter geser tanah dengan jalan

melongsorkan tanah melalui bidang mendatar dipertengahan tingginya. Pengujian

ini dilakukan pada keadaan consolidated drained, yaitu dengan jalan

mengkonsolidasikan tanah terlebih dahulu yang disertai drainase; kemudian

digeser dengan gaya horizontal sampai sampel mencapai kekuatan puncaknya

yang berarti terjadi kelongsoran.

IV. BAHAN DAN ALAT

Alat yang digunakan :

1. Alat geser langsung

2. Batu pori

3. Pembebanan vertikal

4. Alat pemotongan sample

5. Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram

6. Jangka sorong

7. Cawan/talam

8. Pisau pemotong

9. Alat pengeluaran sampel tanah

Bahan Uji

Persyaratan benda uji adalah sebagai berikut :

1. Sampel tanah dapat berupa tanah asli maupun tanah yang telah dipadatkan

yang kadar air dan kepadatannya telah disesuaikan dengan keadaan tertentu

2. Diameter minimum 50 mm

3. Ketebalan minimum 12,5 mm dan harus lebih besar dari 6 x diameter butiran

maksimum

4. Perbandingan diameter dan tinggi > 2 : 1

5. Sampel tanah dapat berupa bundar atau persegi sesuai dengan alat yang

tersedia

6. Pengujian paling sedikit 3 contoh

V. LANGKAH KERJA

1. Pasang alat geser langsung dengan benar serta kunci agar tidak bergerak.

2. Keluarkan sampel tanah dari tabung yang telah diratakan permukaannya dan

tekankan cincin pemotong pada tanah sampai mengisi penuh cincin pemotong

tersebut, dan ratakan serta bersihkan sisa tanah yang melekat pada lapisan

luarnya.

33

Page 34: LABSHEET 2010new

3. Masukkan benda uji pada alat geser yang masih terkunci.

4. Lakukan konsolidasi sampel tanah pada beban normal seperti pengujian

konsolidasi

5. Tentukan nilai t50 untuk menentukan kecepatan penggeseran. Kecepatan

penggeseran dapat ditentukan dengan membagi deformasi geser maksimum

dengan 50 t50. Deformasi maksimum adalah 10% diameter. t50 adalah waktu

untuk mencapai 50 % konsolidasi.

6. Lakukan penggeseran sehingga tekanan geser konstan, dan bacalah dial

geser.

7. Setelah pengujian pertama selesai berikan beban normal pada benda uji yang

kedua sebesar 2 kali beban normal yang pertama dan lakukan langkah 4

sampai langkah 6 di atas.

8. Berikan beban normal pada benda uji ketiga sebesar 3 kali beban pertama dan

lakukan seperti langkah 4 sampai langkah 6.

VI. TUGAS

Lakukan uji geser langsung tanah dengan sampel tanah asli hasil pemboran

dengan hand bor.

VII.ANALISIS

1. Masukkan semua data pengujian pada formulir pengujian geser langsung.

2. Hitung gaya geser (P) dengan jalan mengalikan nilai pembacaan dial dengan

kalibrasi proving ring.

3. Hitung tegangan geser maksimum yaitu gaya geser maksimum dibagi luas

bidang geser.

Dimana :

= tegangan geser maksimum (kg/cm2)

P.maxs = gaya geser maksimum (kg)

A = luas bidang geser benda uji (cm2)

4. Buat grafik hubungan antara tegangan normal () dengan tegangan geser

maksimum (). Hubungkan ketiga titik yang diperoleh sehingga membentuk

garis lurus yang memotong sumbu vertikal () pada harga C dan memotong

sumbu horizontal () dengan sudut geser dalam tanah () sesuai dengan

persamaan :

34

Page 35: LABSHEET 2010new

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS NEGERI PADANG

FAKULTAS TEKNIKLABORATORIUM BAHAN DAN MEKANIKA TANAH

Jl.Prof Dr. Hamka Kampus UNP Air Tawar Padang 25171Telp.(0751),7059996, FT: (0751)7055644,445118 Fax .7055644

E-mail : [email protected]

LAB-SHEET

FAKULTAS TEKNIK UNP LAB-SHEETJURUSAN : Teknik Sipil NOMOR : 13PROGRAM STUDI : D3 – SIPIL , S1 – PTB WAKTU : 3 X 50 menitMATA KULIAH / KODE : Praktikum Mekanika Tanah / SIP 037

TOPIK :Uji Kepadatan Lapangan Tanah

UJI KEPADATAN LAPANGAN TANAH(SAND CONE)

I. ACUAN

1. Bowles, J.E., 1991, “Sifat-Sifat Fisis dan Geoteknis Tanah”, Erlangga Jakarta

2. Hardiyatmo, H.C. 2002, “Mekanika Tanah I”, Gadjah Mada University Press,

Yogyakarta.

3. L.D., Wesley, 1977, ”Mekanika Tanah”, Badan Penerbit Pekerjaan Umum,

Jakarta

II. TUJUAN

Setelah melakukan pengujian ini, diharapkan mahasiswa dapat :

1. Melakukan pengujian kepadatan dengan sand cone test secara baik dan benar.

2. Menentukan nilai kepadatan tanah di lapangan.

35

Certified Management SystemDIN EN ISO 9001:2000Cert.No. 01.100 086042

Page 36: LABSHEET 2010new

III. TEORI SINGKAT

Tanah, kecuali berfungsi sebagai pendukung fondasi bangunan, juga digunakan

sebagai bahan timbunan seperti tanggul, bendungan dan jalan. Untuk situasi

keadaan lokasi aslinya membutuhkan perbaikan guna mendukung bangunan di

atasnya, ataupun karena digunakan sebagai bahan timbunan, maka pemadatan

sering dilakukan. Maksud pemadatan tanah antara lain :

1. Mempertinggi kuat geser tanah.

2. Mengurangi sifat mudah mampat.

3. Mengurangi permeabilitas.

4. Mengurangi perubahan volume sebagai akibat perubahan kadar air, dan

lain-lainnya.

IV. BAHAN DAN ALAT

Alat yang digunakan :

1. Botol transpaan kapasitas 1 galon

2. Kerucut dengan dalam 16,5 cm

3. Pelat dasar ukuran 70,5 cm2 dengan lubang ditengahnya berdiameter 16,5 cm.

4. Pasir bersih yang tidak mengandung bahan pengikat dan dapat mengalir

bebas.

5. Timbangan kapasitas 10 kg dengan ketelitian 1,0 gram dan kapasitas 500 gram

dengan ketelitian 0,1 gram.

6. Oven pengering.

7. Palu, pahat, sendok, baki penguap dll.

V. LANGKAH KERJA

1. Tentukan volume corong logam sebagai berikut :

a. Timbang berat corong logam dan semua perlengkapannya (w1)

b. Letakkan corong dengan lobang di atas dan buka kerannya

c. Isi dengan air sampai keluar dari keran

d. Tutup kerannya dan buang air yang kelebihan

e. Timbang corong logam dan perlengkapannya yang sudah terisi air (W2)

f. Berat air = volume botol ( W2 – W1 )

2. Tentukan berat isi pasir sebagai berikut :

a. Letakkan corong logam dengan lubang di atas

b. Tutup keran dan isi corong dengan pasir

c. Buka keran dan jaga supaya corong selalu terisi pasir minimal setengahnya

dan isi sampai corong logam terisi penuh

d. Tutup keran dan buang kelebihan pasir

36

Page 37: LABSHEET 2010new

e. Timbang alat dan pasir (W3)

f. Berat pasir W3 – W1

g. Berat isi pasir ( ) = (W3 – W1) / (W2 – W1)

3. Tentukan jumlah pasir yang dibutuhkan untuk mengisi corong dengan penuh

sebagai berikut :

a. Tempatkan alat pada tempat yang datar

b. Timbang botol dan pasir (W4)

c. Isi alat dengan pasir sampai penuh sampai pasir berhenti mengalir

d. Tutup keran dan timbang botol dan sisa pasir (W5)

e. Pasir yang dibutuhkan untuk mengisi corong dengan penuh : (W4 – W5 )

4. Siapkan permukaan tanah yang akan diuji dengan membuat rata permukaan

tanah setempat

5. Tempatkan alat (plat) di atas permukaan yang sudah rata dan beri tanda pada

lubang pelat

6. Angkat alat (plat) tersebut dan buat lubang pada tanda dengan hati-hati

7. Tempatkan lagi alat (plat) pada tempat semula dan buka keran dan biarkan

pasir mengalir sampai berhenti, kemudian tutup kerannya

8. Timbang berat tanah hasil galian (W7)

9. Timbang berat alat dan pasir (W6)

10. Ambil bekas tanah galian secukupnya dan periksa kadar airnya ()

VI. TUGAS

Lakukan uji kepadatan dengan sand cone pada lokasi tanah yang telah

dipadatkan.

VII.ANALISIS

Perhitungan :

Derajat kepadatan =

37

Page 38: LABSHEET 2010new

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS NEGERI PADANG

FAKULTAS TEKNIKLABORATORIUM BAHAN DAN MEKANIKA TANAH

Jl.Prof Dr. Hamka Kampus UNP Air Tawar Padang 25171Telp.(0751),7059996, FT: (0751)7055644,445118 Fax .7055644

E-mail : [email protected]

LAB-SHEET

FAKULTAS TEKNIK UNP LAB-SHEETJURUSAN : Teknik Sipil NOMOR : 14PROGRAM STUDI : D3 – SIPIL , S1 – PTB WAKTU : 3 X 50 menitMATA KULIAH / KODE : Praktikum Mekanika Tanah / SIP 037

TOPIK :Uji Proctor

UJI PROCTOR

I. ACUAN

1. Bowles, J.E., 1991, “Sifat-Sifat Fisis dan Geoteknis Tanah”, Erlangga Jakarta

2. Hardiyatmo, H.C. 2002, “Mekanika Tanah I”, Gadjah Mada University Press,

Yogyakarta.

3. L.D., Wesley, 1977, ”Mekanika Tanah”, Badan Penerbit Pekerjaan Umum,

Jakarta

II. TUJUAN

Setelah melakukan pengujian ini, diharapkan mahasiswa dapat :

1. Melakukan pengujian kepadatan ringan dengan benar

2. Menentukan nilai kepadatan maksimum tanah

3. Menentukan kadar air optimum tanah

III. TEORI SINGKAT

38

Certified Management SystemDIN EN ISO 9001:2000Cert.No. 01.100 086042

Page 39: LABSHEET 2010new

Pengujian ini berguna untuk menentukan hubungan antar kadar air dengan

kepadatan tanah sehingga dapat diketahui kepadatan optimum dari tanah dan

kadar air maksimum.

IV. BAHAN DAN ALAT

Alat yang digunakan :

1. Cetakan dengan diameter 102 mm. dan tinggi 11,5 cm.

2. Alat penumbuk dengan diameter 50,8 mm. dan berat 2,6 kg serta tinggi jatuh

30 cm dengan selubung yang memiliki paling sedikit 4 buah lubang udara

dengan diameter 9,5 mm

3. Alat pengeluar contoh (extruder)

4. Timbangan dengan kapasitas 11,5 kg denngan ketelitian 5 gram, dan kapasitas

1 kg dengan ketelitian 0,1 gram.

5. Oven pengering, dan cawan.

6. Alat perata dari besi dengan panjang 25 cm, dengan salah satu sisi memanjang

tajam dan sisi lainnya rata.

7. Saringan dengan ukuran 50 mm, 19 mm, dan 4,75 mm.

8. Talam/ tadah, alat pengaduk, dan sendok

Bahan Uji

Tanah kering udara dari lapangan sebanyak lebih kurang 20 kg.

V. LANGKAH KERJA

4. Contoh tanah dikeringkan sehingga menjadi gembur, kemudian ditunjuk

menjadi palu karet.

5. Tanah yang sudah gembur disaring dengan saringan nomor 4. Jumlah tanah

yang harus disiapkan 15 Kg.

6. Benda uji dibagi menjadi 6 bagian, dan tiap-tiap bagian dicampur air yang

sudah ditentukan dan diaduk sampai rata. Penambahan air diatur sehingga

didapat benda uji sebagai berikut : 3 contoh dengan kadar air kurang lebih

dibawah optimum, 3 contoh dengan kadar air kurang lebih diatas optimum,.

Perbedaan kadar air benda uji masing-masing 1 – 3%.

7. Masing-masing benda uji dimasukkan dalam kantong plastik dan disimpan

selama 12 jam atau sampai tanah jenuh.

8. Timbang cetakan dan alasnya dengan ketelitian 5 gr.

9. Cetakan leher dan keping dijadikan satu dan ditempatkan pada alas yang

kokoh.

39

Page 40: LABSHEET 2010new

10. Ambil salah satu dari contoh tanah diaduk dan dipadatkan dengan cara :

Pemadatan dilakukan dengan alat penumbuk standard 2,5 Kg dengan tinggi

jatuh 30,5 Cm. Tanah dipadatkan dalam 3 lapisan dengan 25 tumbukan.

11. Potong kelebihan tanah dari bagian keliling leher dengan pisau dan lepaskan

leher sambung.

12. Pergunakan alat perata untuk meratakan kelebihan tanah sehingga betul-betul

rata dengan permukaan cetakan.

13. Timbang cetakan yang berisi benda uji dengan ketelitian 5 gr.

14. Keluarkan benda uji tersebut dan ambil sebagian kecil untuk pemeriksaan

kadar air ().

VI. TUGAS

Lakukan uji proctor dengan sampel tanah tidak asli.

VII.ANALISIS

Perhitungan :

1. Berat isi basah :

Dimana :

= berat mold (gr)

= berat tanah + mold (gr)

= volume mold (cm3)

2. Berat isi kering :

Dimana :

= kadar air sesudah kompaksi

40

Page 41: LABSHEET 2010new

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS NEGERI PADANG

FAKULTAS TEKNIKLABORATORIUM BAHAN DAN MEKANIKA TANAH

Jl.Prof Dr. Hamka Kampus UNP Air Tawar Padang 25171Telp.(0751),7059996, FT: (0751)7055644,445118 Fax .7055644

E-mail : [email protected]

LAB-SHEET

FAKULTAS TEKNIK UNP LAB-SHEETJURUSAN : Teknik Sipil NOMOR : 15PROGRAM STUDI : D3 – SIPIL , S1 – PTB WAKTU : 3 X 50 menitMATA KULIAH / KODE : Praktikum Mekanika Tanah / SIP 037

TOPIK :Uji Triaxial Tanah

UJI TRIAXIAL TANAH

I. ACUAN

1. Bowles, J.E., 1991, “Sifat-Sifat Fisis dan Geoteknis Tanah”, Erlangga Jakarta

2. Hardiyatmo, H.C. 2002, “Mekanika Tanah I”, Gadjah Mada University Press,

Yogyakarta.

3. L.D., Wesley, 1977, ”Mekanika Tanah”, Badan Penerbit Pekerjaan Umum,

Jakarta

II. TUJUAN

Setelah melakukan pengujian ini, diharapkan mahasiswa dapat :

1. Melakukan pengujian triaxial dengan baik dan benar.

2. Menentukan nilai kohesi dan sudut geser dalam dari uji triaxial

41

Certified Management SystemDIN EN ISO 9001:2000Cert.No. 01.100 086042

Page 42: LABSHEET 2010new

III. TEORI SINGKAT

Nilai kohesi (C) dan sudut geser tanah ( ), merupakan parameter kuat geser

tanah yang diperlukan untuk analisis daya dukung tanah. Parameter tersebut

selain dapat dicari dengan uji geser langsung, juga dapat dilakukan dengan uji

triaxial. Ada 3 macam percobaan triaxial, yakni;

1. U.U. ( Unconsolidated Undrained ) – test cepat

2. C.U. ( Consolidated Undrained )

3. C.D. ( Consolidated Drained ).

IV. BAHAN DAN ALAT

Peralatan yang digunakan :

1. Alat triaxial

2. Silinder contoh

3. Mold contoh

4. Penumbuk untuk memadatkan pasir

5. Membran karet

6. Pengatur ketinggian

7. Pengatur hampa udara

8. Timbangan dengan ketelitian 0,1 gram

9. Oven pengering

10. Cawan penguap yang besar

11. Plester karet untuk pengikat

12. Sendok

13. Pencatat waktu

V. LANGKAH KERJA

A. Pengujian Dengan Unconsolidated Undrained

1. Ukur ketebalan membrane

2. Gulung membran dan pasang pada sisi luar silinder dengan salah satu

ujung ½ inci lebih panjang dari silinder.

3. Basahi ujung ini dan tempatkan di luar plat dasar yang terdiri dari batu pori

4. Ikat membran ke plat dasar dengan plester karet dan keluarkan silinder

5. Jepit mold sekeliling membran dan putar ujung akhir membran ke sebelah

atas mold

6. Timbang cawan dan tanah kering yang akan diuji dengan ketelitian

0,1 gram

42

Page 43: LABSHEET 2010new

7. Tempatkan pasir ( tanah ) dalam membran dengan menumbuk setiap

sendok

8. Kemudian timbang lagi tanah dan cawan, selisihnya adalah berat tanah

yang diuji

9. Tutup semua katup ( a – m ) kecuali k dan e dibiarkan terbuka.

10. Contoh dijenuhkan dengan menutup saluran atas dan membuka a, b dan g

dan kemudian menutup a dan b dan membuka j.

11. Setelah jenuh, buka saluran atas dan air dibiarkan mengalir dan setelah air

mencapai ketinggian contoh, saluran atas ditutup.

12. Aliran Hg sebanyak 5 inci dengan membuka b, d, f, dan g dan menutup e

dan perlahan-lahan buka a.

13. Dengan contoh berada di bawah ruang hampa pindahkan klep atas,

periksa ketinggian katup dan pindahkan contoh tanah hati-hati.

14. Setelah mold dipindahkan, ruang hampa dinaikkan menjadi 10 inci dengan

membuka a sedikit

15. Ukur panjang contoh dengan ketelitian 0,1 mm dan ukur keleling contoh

pada ats, tngah dan bawah.

16. Buka katup dan batang vertikal yang tertinggal, dibautkan pada dasar.

17. Basahi gasket karet bawah dan tempatkan silinder “lucite” pada tengah

gasket, basahi karet gasket atas dan tempatkan di sebelah atas silinder.

Dengan hati-hati tempatkan peralatan mesin pada tempatnya dan periksa

apakah plunyer menyentuh contoh tsnsh tepat pada tengahnya.

18. Kencangkan semua baut atas pada batang vertikal.

19. Periksa apakah plat atas sejajar plat bawah.

20. Alirkan air kerung tersebut dengan membuka katub m sampai penutup

tertutup kemudian katub m ditutup.

21. Tutup k, buka drum tekanan dan atur tekanan yang diinginkan pada alat

pengatur tekanan.

22. Dengan hati-hati beri tekanan pada ruang sampai 5 psi dengan membuka

tutu h, yang pada waktu bersamaan buka tutup c untuk membuang

kehampaan udara.

23. Catat pembacaan buret, perlahan-lahan tekanan pada ruang ditambah

sampai penuh dan catat lagi pembacaan buret.

24. Pada saat ini periksa apakah ada kebocoran pada membran. Bocoran bisa

diketahui dengan naiknya bacaan pada buret.

25. Turunkan plunyer sehinggah menyentuh tutup contoh.

26. Catat bacaan awal pada arloji cincin penguji, pencatat putaran, buret dan

waktu dan kemudian mulai dengan pembebanan.

43

Page 44: LABSHEET 2010new

27. Untuk awal tegangan axial 2%, baca setiap regangan 0,2% selanjutnya

setiap 0,5 – 1%.

28. Lanjutkan percobaan sampai gaya tegangan konstan untuk beberapa

pembacaan atau contoh telah tertekan l.k. 15%-nya.Hentikan gaya

tegangan dan periksa lagi apakah ada kebocoran.

29. Baca buret, tutup h, buang tekanan ruang melalui k sampai 5 psi dan baca

buret lagi. Selisih bacaan adalah perubahan volume akibat pengurangan

tekanan lateral.

30. Tutup f dan c, buka b, j dan d, alirkan Hg sampai 10 inci melalui a dan

hilangkan tekanan ruang sampai 0 melalui k.

31. Buang air dalam ruang dengan menurunkan botol penyalur dan buka m.

32. Lepas peralatan.

33. Gambarkan bidang keruntuhan contoh.

B. Pengujian Dengan Consolidated Undrained

1. Lindungi contoh dengan membran dengan menggunakan alat penarik

membran. Hal ini dilakukan dengan menempatkan ujung membran di atas

alat penarik dan kemudian diisap melalui tabung (gambar). Membran dan

penarik akan dengan mudah dimasuki contoh, lepaskan pengisap dan

membran akan membungkus contoh.

2. Timbang contoh dan membran dengan ketelitian 0,1 gram.

3. Hilangkan udara pada plat bawah dan penghubung plat dengan buret

dengan jalan menyemprot dengan air mendidih.

4. Alirkan air melalui plat dasar untuk menghindarkan terperangkapnya udara,

tempatkan contoh di atasnya. Kemudian basahi membran, lewatkan pada

dasar dan ikat dengan menggunakan plaster karet.

5. Basahi ujung membran dan tutupi dengan penutup atas.

6. Ikat pada batang vertikal dan kemudian tutupi penutup dengan membran

dan ikat.

7. Basahi gasket karet bawah, tempatkan pada tengah ruang. Basahi gasket

atas dan tempatkan diatas selinder.

8. Tempatkan peralatan mesin sebelah atas dan periksa apakah plunyer telah

menyentuh contoh.

9. Pada saat ini semua katup (a – m ) ditutup kecuali k.

10. Alirkan air keruang dengan membuka m sampai mencapai penutup dan

kemudian tutup m.

11. Tutup katup k, buka tabung tekanan dan atur sampai tekanan yang

diinginkan. Naikkan tekanan pada ruang dengan membuka h perlahan-

lahan.

44

Page 45: LABSHEET 2010new

12. Turunkan plunyer sehingga tepat pada keadaan mulai menyentuh.

13. Biarkan contoh terkonsolidasi pada tekanan ruang dengan membuka katup

saluran g dan f. jumlah air yang keluar selama konsolidasi dapat diukur di

buret.

14. Setelah konsolidasi selesai (terlihat bahwa aliran air sudah berhenti).

Sentuhkan lagi plunyer pada contoh. Jarak yang harus diberikan pada

plunyer untuk mencapai lagi permukaan contoh tanah adalah perubahan

panjang tanah akibat konsolidasi.

15. Setelah itu tutup katub g dan f.

16. Catat bacaan awal cincin uji, dan begitu alat penggerak mulai digerak-kan,

alat pencatat waktu dimulai pula.

17. Pembacaan dilakukan setiap tekanan 0,01 inci sampai 0,05 inci pertama

dan kemudian lebih kurang 0,02 inci sampai 0,1 inci dan kemudian

dilanjutkan sampai regangan mencapai lebih kurang 15 %.

18. Tentukan tekanan dan angkat beban as. Tutup katup h dan melalui katup k

hilangkan tekanan ruang perlahan lahan.

19. Keringkan ruang dengan merendahkan botol penyalur dan buka katup m.

20. Gambar bidang runtuhan yang terjadi dan contoh tanahnya.

VI. TUGAS

Lakukan uji triaxial tanah mengunakan sampel tanah tidak asli.

VII.ANALISIS

Perhitungan Dengan Unconsolidated Undrained :

dimana :

= kalibrasi x jumlah putaran

= bacaan sinsin uji akhir – awal

dimana :

= panjang contoh awal

dimana:

= luas penampang contoh awal

45

Page 46: LABSHEET 2010new

Dimana :

= b x kalibrasi

dimana :

= tekanan ruang pada saat tekanan air = 0

= 45o + m/2

Perhitungan Dengan Consolidated Undrained :

1.

2.

= kehilangan panjang akibat konsolidasi

3.

4.

5.

6.

dimana :

tekanan ruang

7.

8. = 45o + m/2

46

Page 47: LABSHEET 2010new

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS NEGERI PADANG

FAKULTAS TEKNIKLABORATORIUM BAHAN DAN MEKANIKA TANAH

Jl.Prof Dr. Hamka Kampus UNP Air Tawar Padang 25171Telp.(0751),7059996, FT: (0751)7055644,445118 Fax .7055644

E-mail : [email protected]

LAB-SHEET

FAKULTAS TEKNIK UNP LAB-SHEETJURUSAN : Teknik Sipil NOMOR : 16PROGRAM STUDI : D3 – SIPIL , S1 – PTB WAKTU : 3 X 50 menitMATA KULIAH / KODE : Praktikum Mekanika Tanah / SIP 037

TOPIK :Uji Sondir

UJI SONDIR

(DUTCH CONE PENETROMETER)

I. ACUAN

1. L.D., Wesley, 1977, ”Mekanika Tanah”, Badan Penerbit Pekerjaan Umum,

Jakarta

2. Lambe T.W., and R.U. Whiteman, 1969, ”Soil Mechanics”, John Wiley & Sons,

Inc. New York

II. TUJUAN

Setelah melakukan pengujian tanah dengan menggunakan sondir, diharapkan

mahasiswa dapat :

47

Certified Management SystemDIN EN ISO 9001:2000Cert.No. 01.100 086042

Page 48: LABSHEET 2010new

1. Melakukan pengujian sondir dengan benar

2. Menentukan nilai perlawanan konus/bikonus dan jumlah hambatan lekat suatu

tanah.

3. Menggambarkan data hasil percobaan dalam bentuk grafik.

III. TEORI SINGKAT

Pengujian sondir adalah suatu pengujian tanah dengan menggunakan alat yang

terdiri dari batang logam berbentuk silinder (rod) dengan diameter tertentu yang

ditancapkan kedalam tanah menggunakan suatu alat dongkrak, dengan kecepatan

antara 30 - 60 cm per menit, kemudian diukur perlawanan tanahnya. Jadi

pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui perlawanan penetrasi konus/bikonus

dan jumlah hambatan lekat suatu tanah.

Perlawan konus adalah suatu perlawanan tanah terhadap ujung konus/bikonus

yang dinyatakan dalam gaya persatuan luas. Sedangkan hambatan lekat adalah

perlawanan geser suatu tanah terhadap selimut bikonus dalam gaya per satuan

luas.

IV. BAHAN DAN ALAT

Alat yang digunakan :

1. Mesin sondir

2. Stang sondir

3. Batang rod

4. Ambang

5. Manometer dengan kapasitas 0 - 60 kg/cm2 dan 0 - 250 kg/cm2

6. Konus dan bikonus

7. Angker spiral dan kunci sayap

8. Kunci penarik

9. Kunci penekan

10. Kunci plunyer

11. Kunci pipa

12. Kunci pemutar angker T

13. Stang pemutar

14. Sikat kawat

15. Castor oil

16. Alat pembersih

Bahan Uji

Sebelum melakukan pengujian ke lapangan agar dipersiapkan hal-hal sebagai

berikut:

48

Page 49: LABSHEET 2010new

1. Buka tutup plunyer dan salah satu kran manometer

2. Pasang alat pengunci plunyer.

3. Isikan minyak castor oil, kekuarkan udara yang terperangkap dengan jalan

membuka salah satu kran salah satu kran manometernya serta

menaikturunkan kunci plunyer.

4. Bila sudah penuh, tutup kran kembali dan buka kran yang lainnya, dan lakukan

pengisian castor oil lagi seperti diatas.

5. Pasang kedua manometernya.

6. Lakukan pengujian kedua manometernya apakah sudah bekerja dengan baik,

yakni dengan jalan membuka salah satu kran manometernya dan tekanlah

pelan-pelan kesalah satu landasan sampai manometer menunjukkan angka

60 kg/cm2 atau 250 kg/cm2..

7. Bila tidak tercapai, kemungkinan isi plunyer kurang penuh dan masih ada udara

yang terperangkap, atau memang manometernya yang rusak .

8. Lakukan pengecekan konus atau bikonus, apakah sudah bekerja dengan baik

atau belum.

V. LANGKAH KERJA

1. Pasanglah sistem angkernya.

2. Buatlah persiapan lubang sedalam kurang lebih 15 cm untuk penusukan

konus/bikonus.

3. Pasang dan aturlah mesin sondir secara vertikal pada tempat yang akan diuji

dengan menggunakan ambang dan angker secara kuat.

4. Lakukan penyambungan konus atau bikonus pada stang sondir dan pasanglah

stang pada mesin sondir.

5. Beri tanda jarak 20 cm pada rangka mesin sondir.

6. Pasang kunci penekan dan mulailah penekanan pada tanah sampai kedalaman

20 cm.

7. Lakukan pembacaan manometer, dengan menarik kunci bolt agar yang bekerja

adalah rod, bukan stang bor. Dan dengan penekanan konus/ bikonus kedalam

tanah, maka alat pembacaan manometer akan mulai bergerak dan dapat

dibaca.

Pada waktu penekanan konus atau bikonus :

Bila menggunakan konus maka pembacaan manometer hanya perlawanan

konus saja sedalam 4 cm.

Biila menggunakan bikonus akan terjadi dua pembacaan, yakni pertama

terbaca perlawanan konus sedalam 4 cm, kemudian yang kedua akan

terbaca perlawanan konus dan hambatan lekatnya.

49

Page 50: LABSHEET 2010new

8. Lakukan penusukan kembali kedalam tanah sampai didapatkan nilai konus

yang diinginkan. Pembacaan dilakukan setiap kedalaman 20 cm.

9. Setelah batas kedalaman yang diinginkan telah tercapai atau pembacaan telah

selesai, gantilah kop penekan dengan kop penarik untuk mengeluarkan stang

dari dalam tanah.

VI. TUGAS

Lakukan uji Sondir pada lokasi tanah yang ditentukan

VII.ANALISIS

1. Masukkan semua data penyelidikan ini kedalam formulir pengujian tanah

dengan sondir.

2. Lakukan perhitungan sebagai berikut :

Hambatan lekat (HL)

Dimana :

= hambatan lekat

= jumlah perlawanan konus dan hambatan lekat (pembacaan kedua)

= perlawanan konus (pembacaan pertama)

= tahap pembacaan 20 cm

= faktor alat yaitu :

Jumlah hambatan lekat (JHL) :

Dimana :

= jumlah hambatan lekat

= kedalaman yang dicapai

3. Buatlah grafik hasil pengujian sondir, yang terdiri dari :

Penetrasi konus terhadap kedalaman.

Jumlah hambatan lekat terhadap kedalaman.

50

Page 51: LABSHEET 2010new

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS NEGERI PADANG

FAKULTAS TEKNIKLABORATORIUM BAHAN DAN MEKANIKA TANAH

Jl.Prof Dr. Hamka Kampus UNP Air Tawar Padang 25171Telp.(0751),7059996, FT: (0751)7055644,445118 Fax .7055644

E-mail : [email protected]

LAB-SHEET

FAKULTAS TEKNIK UNP LAB-SHEETJURUSAN : Teknik Sipil NOMOR : 17PROGRAM STUDI : D3 – SIPIL , S1 – PTB WAKTU : 3 X 50 menitMATA KULIAH / KODE : Praktikum Mekanika Tanah / SIP 037

TOPIK :Uji Kuat Tekan Bebas

UJI KUAT TEKAN BEBAS

I. ACUAN

1. Das, B.M. (1995), “Mekanika Tanah (Prinsip-Prinsip Rekayasa Geoteknik)”,

Jilid 2. Jakarta : Erlangga.

2. Hardiyatmo, H.C. 2002, “Mekanika Tanah II”, Gadjah Mada University Press,

Yogyakarta.

3. L.D., Wesley, 1977, ”Mekanika Tanah”, Badan Penerbit Pekerjaan Umum,

Jakarta

II. TUJUAN

51

Certified Management SystemDIN EN ISO 9001:2000Cert.No. 01.100 086042

Page 52: LABSHEET 2010new

Setelah melakukan praktikum ini, diharapkan mahasiswa :

1. Dapat melakukan uji kuat tekan bebas dengan baik dan benar.

2. Dapat menentukan nilai kekuatan tanah tersebut dalam keadaan bebas sampai

mencapai keruntuhan.

III. TEORI SINGKAT

Uji kuat tekan bebas dilakukan untuk mengetahui berapa besar kekuatan tekan

dari tanah yang diuji. Kuat tekan merupakan perbandingan antara beban yang

diberikan denngan luas penampang contoh uji tanah.

IV. BAHAN DAN ALAT

Alat yang digunakan :

1. Alat kuat tekan

2. Alat pengeluar contoh ( extruder )

3. Arloji pembacaan ( dial gauge )

4. Alat pencatat waktu ( stop watch )

5. Oven pengering

6. Cawan

7. Timbangan dengan ketelitian 0,1 gr

V. LANGKAH KERJA

1. Ambil cetakan benda uji dengan ukuran tingi 13,6 cm dan diameter 6,8 cm,

kemudian beri pelumas pada dinding sebelah dalamnya.

2. Keluarkan contoh tanah dengan alat pengeluar contoh dan kemudian potong

sehingga rata.

3. Letakkan cetakan didepan contoh dan keluarkan contoh tanah tersebut

sehingga masuk kedalam cetakan.

4. Ratakan kedua ujung dalam cetakan dan kemudian keluarkan contoh tanah

dari dalam cetakan.

5. Timbang contoh tersebut dan kemudian letakkan pada alat penekan.

6. Bebani contoh dengan kecepatan regangan 1% per menit dan catat beban

setiap regangan 0,5%; 1%;2% dan seterusnya, sampai contoh mengalami

keruntuhan atau sampai mencapai regangan 20%.

VI. TUGAS

Lakukan uji Kuat Tekan Bebas pada sampel tanah yang diambil dengan hand bor

52

Page 53: LABSHEET 2010new

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS NEGERI PADANG

FAKULTAS TEKNIKLABORATORIUM BAHAN DAN MEKANIKA TANAH

Jl.Prof Dr. Hamka Kampus UNP Air Tawar Padang 25171Telp.(0751),7059996, FT: (0751)7055644,445118 Fax .7055644

E-mail : [email protected]

VII.ANALISIS

Regangan axial :

Dimana :

= perubahan panjang

= panjang contoh awal

Luas Penampang rata-rata :

Dimana :

= luas penampang awal

Kuat tekan tanah :

LAB-SHEET

FAKULTAS TEKNIK UNP LAB-SHEETJURUSAN : Teknik Sipil NOMOR : 18PROGRAM STUDI : D3 – SIPIL , S1 – PTB WAKTU : 3 X 50 menitMATA KULIAH / KODE : Praktikum Mekanika Tanah / SIP 037

TOPIK :Uji CBR Lapangan

UJI CBR LAPANGAN

I. ACUAN

1. Das, B.M. (1995), “Mekanika Tanah (Prinsip-Prinsip Rekayasa Geoteknik)”,

Jilid 2. Jakarta : Erlangga.

2. Hardiyatmo, H.C. 2002, “Mekanika Tanah II”, Gadjah Mada University Press,

Yogyakarta.

3. L.D., Wesley, 1977, ”Mekanika Tanah”, Badan Penerbit Pekerjaan Umum,

Jakarta

53

Certified Management SystemDIN EN ISO 9001:2000Cert.No. 01.100 086042

Page 54: LABSHEET 2010new

II. TUJUAN

Setelah melakukan praktikum ini, diharapkan mahasiswa :

1. Melakukan pengujian CBR lapangan dengan benar

2. Menentukan nilai CBR di tempat

III. TEORI SINGKAT

Pengujian ini dimaksudkan untuk menguji CBR langsung di tempat. CBR adalah

perbandingan antara beban penetrasi suatu lapisan tanah atau perkerasan

terhadap lahan standar dengan kedalaman dan kecepatan penetrasi yang sama

IV. BAHAN DAN ALAT

Alat yang digunakan :

1. Dongkrak mekanis CBR kapasitas 10 ton

2. Proving ring kapasitas 1,5 ton, 3 ton dan 5 ton

3. Dial ketelitian 0,001 mm

4. Balok penyokong dial

5. Keping beban diameter 25 cm berlubang di tengah dengan berat 5 kg dan

beban tambahan 2,5 kg

6. Truck sebagai perlawanan beban

7. Dongkrak truck dan alat gali

8. Mould CBR bila perlu

9. Piston dan penyambungnya

10. Stop watch

V. LANGKAH KERJA

1. Gali permukaan tanah/perkerasan yang akan dilakukan pengujian dengan

ukuran 60 x 60 cm dengan kedalaman tanah dasar atau yang dikehendaki.

Untuk tempat ayang belum ada perkerasan, cukup dibersihkan dari akar-

akaran dan bahan organik lainnya.

2. Tutup permukaan yan telah dipersiapkan.

3. Tempatkan truck di atas lubang yang telah disiapkan dan kedudukan dongkrak

mekanis nantinya akan bergerak tepat di atas lubang tadi, gunakan dongkrak

truck untuk menaikkan truck sehingga per tidak menahan beban truck.

4. Gantungkan dongkrak mekanis CBR pada bamper belakang truck dan alat-

alatnya supaya piston penetrasi berada 1 - 2 cm dari permukaan dan vertikal.

5. Letakkan kepimg beban diameter 25 cm sentris di bawah torak penetrasi

sehingga torak penetrasi dapat masuk.

54

Page 55: LABSHEET 2010new

6. Turunkan torak penetrasi pada permukaan tanah sampai beban penetrasi

terbaca 5 kg.

7. Gunakan beban tambahan bila perlu.

8. Atur dial perosokan dan dial proving ring menjadi nol.

9. Lakukan penetrasi dengan kecepatan penetrasi tetap yaitu 1,25 mm (0,05”) per

menit.

10. Catat pembaca beban pada penetrasi :

0,031 mm atau 0,012”

0,62 mm atau 0,025”

1,25 mm atau 0,05”

1,87 mm atau 0,075”

2,5 mm atau 0,10”

3,75 mm atau 0,15”

mm atau 0,20”

7,5 mm atau 0,30”

mm atau 0,40”

12,5 mm atau 0,50”

Jika diperlukan CBR direndam, lakukan sebagai berikut :

a. Pasang alas mould yang berulang pada mould dan juga pasang mould

pemotongnya.

b. Olesi sedikit dengan minyak dan tempatkan di atas lubang yang belum di

tes.

c. Masukkan mould dalam tanah dengan bantuan dongkrak truck sampai

tanah hampir penuh.

d. Gali lubang hati-hati sampai ujung di bawah mould, dalamnya.

e. Potong tanah yang tepat berada pada ujung mould dan beri tanda atas

bawahnya pada mould.

f. Buka mould dasar dan mould pemotongnya serta ratakan dengan perata

kelebihan tanah di atas dan di bawah ujung mould.

g. Setelah diberi label tutup kedua mould dengan mould tutup/dasar yang tidak

berlubang.

VI. TUGAS

Lakukan uji CBR Lapangan pada permukaan tanah yang telah ditentukan

VII.ANALISIS

1. Masukkan semua data ke dalam formulir pengujian CBR.

55

Page 56: LABSHEET 2010new

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS NEGERI PADANG

FAKULTAS TEKNIKLABORATORIUM BAHAN DAN MEKANIKA TANAH

Jl.Prof Dr. Hamka Kampus UNP Air Tawar Padang 25171Telp.(0751),7059996, FT: (0751)7055644,445118 Fax .7055644

E-mail : [email protected]

2. Hitung pembebanan (lb) : kalibrasi x dial pembacaan, dan gambarkan grafik

beban terhadap penetrasi.

3. Hitung :

Harga penetrasi diambil 0,1” dan 0,2”.

Untuk pengujian CBR yang direndam (lihat pengujian CBR Laboratorium)

LAB-SHEET

FAKULTAS TEKNIK UNP LAB-SHEETJURUSAN : Teknik Sipil NOMOR : 19PROGRAM STUDI : D3 – SIPIL , S1 – PTB WAKTU : 3 X 50 menitMATA KULIAH / KODE : Praktikum Mekanika Tanah / SIP 037

TOPIK :Uji CBR Laboratorium

UJI CBR LABORATORIUM

I. ACUAN

1. Das, B.M. (1995), “Mekanika Tanah (Prinsip-Prinsip Rekayasa Geoteknik)”,

Jilid 2. Jakarta : Erlangga.

2. Hardiyatmo, H.C. 2002, “Mekanika Tanah II”, Gadjah Mada University Press,

Yogyakarta.

3. L.D., Wesley, 1977, ”Mekanika Tanah”, Badan Penerbit Pekerjaan Umum,

Jakarta

56

Certified Management SystemDIN EN ISO 9001:2000Cert.No. 01.100 086042

Page 57: LABSHEET 2010new

II. TUJUAN

Setelah melakukan praktikum ini, diharapkan mahasiswa :

1. Melakukan pengujian CBR Laboratorium tanah dengan benar.

2. Menentukan nilai daya dukung tanah dalam keadaan padat maksimum.

III. TEORI SINGKAT

CBR adalah perbandingan antara beban penetrasi suatu lapisan tanah atau

perkerasan terhadap lahan standar dengan kedalaman dan kecepatan penetrasi

yang sama

IV. BAHAN DAN ALAT

Alat yang digunakan :

1. Mold berbentuk silindris dengan diameter dalam 15 cm, tinggi 17,8 cm dengan

leher sambungan yang dapat dilepas setinggi 5 cm dan pelat dasar yang

berlubang.

2. Piringan pemisah 15 cm dan tinggi 6 cm.

3. Alat penumbuk dengan berat 2,5 kg, 5 cm dengan tinggi jatuh 30,5 cm.

4. Alat untuk mengukur perkembangan yang terdiri dari pelat pengembangan

15 cm dan berlubang dengan diameter lubang 1,6 mm dan tripot untuk

menyanggah arloji pembacaan yang dipasang pada leher sambungan.

5. Arloji pembacaan.

6. Beban permukaan pelat bulat dengan lubang di tengah 5,4 cm dan pelat

setengah bulatan yang kesemuanya berdiameter 15 cm dengan berat 2,25 kg.

7. Piston penetrasi 5 cm dengan panjang 10 cm.

8. Alat penekan.

9. Bak perendaman.

10. Oven pengering.

11. Perlengkapan lain seperti baki pencampur, sendok, filter dan lain-lain.

V. LANGKAH KERJA

1. Pasang mold pada pelat dasar, leher penyambung dan timbang beratnya

( siapkan 2 buah mold ).

2. Campur contoh tanah pada kadar air optimum lebih kurang 3%.

3. Padatkan tanah dalam mold sebanyak 5 lapisan dengan tumbukan sejumlah

15 x untuk setiap lapisan.

4. Periksa kadar airnya.

57

Page 58: LABSHEET 2010new

5. Lepaskan leher penyambung dan ratakan permukaannya.

6. Ambil salah satu mold untuk direndam.

7. Tempatkan pelat pengembangan dan pasang arloji pembebanan dan rendam

selama 4 x 24 jam.

8. Contoh yang lain dan juga contoh yang sudah direndam 4 x 24 jam akan

diperiksa nilai daya dukungnya sebagai berikut :

Pasang beban di atas permukaan tanah

Pasang piston penetrasi pada alat penekan

Bebani dengan kecepatan 1,3 mm/menit.

Catat beban setiap penetrasi mencapai : 0,64; 1,27; 1,91; 2,54; 5,08 dan

7,62 mm.

VI. TUGAS

Lakukan uji CBR Laboratorium dengan sampel tanah yang telah ditentukan

VII.ANALISIS

Untuk mendapatkan nilai CBR rencana maka percobaan ini diulangi lagi dengan

jumlah tumbukan 25 x dan 56 x, sehingga didapat 3 nilai CBR. Ketiga nilai CBR

tersebut dibuat grafik untuk mendapatkan nilai CBR rencana tersebut.

Penambahan air untuk CBR :

dDimana :

= Berat tanah kering ( Kg )

= Kadar air semula ( % )

= Kadar air optimum ( % )

58