Page 1
PETUNJUK PRAKTIKUM
TRANSFORMATOR
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
LABORATORIUM MESIN LISTRIK
SEKOLAH TINGGI TEKNIK PLN
JAKARTA
2019
KAMPUS:
Menara PLN Jl. Lingkar Luar Barat,
Duri kosambi, Cengkareng
Jakarta Barat, 11750
Telp. 021-5440342 – 44 ext 1306
NAMA : …………………………………………………
NIM : …………………………………………………
Page 2
LABORATORIUM MESIN LISTRIK
1 STT - PLN
KARTU PRAKTIKUM
TRANSFORMATOR
NAMA :
NIM :
TANGGAL PRAKTIKUM :
KELOMPOK :
JURUSAN :
PROGRAM STUDI :
ASISTEN :
No. Percobaan Tugas
Rumah
Test
Awal Laporan Jurnal Presentasi
Jakarta, ........................... 20....
Mahasiswa Asisten
(..........................................) (..........................................)
TRANSFORMATOR 1 FASA
Page 3
LABORATORIUM MESIN LISTRIK
2 STT - PLN
PERCOBAAN 1.1
POLARITAS DAN RASIO PUTARAN
TUJUAN
Setelah menyelesaikan percobaan, kamu harus mampu menunjukkan polaritas dan rasio
putaran dari Trafo Satu Fasa
Peralatan Yang dibutuhkan :
Jumlah Nama Alat Kode Alat
1 Modul Power Supply 3 Fasa EM-3310-1B
1 3 ɸ AC/DC Power Supply EM-3310-1D
1 Modul Saklar 3 kutub Proteksi Pembatas Arus EM-3310-2A
1 Digital ACA Meter EM-3310-3C
1 Digital ACV Meter EM-3310-3D
1 Fuse Set EM-3310-5B
1 Trafo Satu fasa EM-3340-1A
1 Meja laboratorium EM-3380-1A
1 Bingkai Percobaan EM-3380-2B
atau Bingkai Percobaan EM-3380-2A
1 Tempat Penyambung Hantaran EM-3390-1A
1 Set Penyambung Hantaran EM-3390-3A
1 Set Steker Penghubung EM-3390-4A
Page 4
LABORATORIUM MESIN LISTRIK
3 STT - PLN
Fig. 1-1-1 Circuit diagram for polarity and turn rasio tests
Page 5
LABORATORIUM MESIN LISTRIK
4 STT - PLN
Fig. 1-1-2 Connection diagram for polarity and turn rasio tests
Page 6
LABORATORIUM MESIN LISTRIK
5 STT - PLN
PROSEDUR
PERHATIAN: Dalam percobaan ini menggunakan tegangan tinggi!
Jangan mengubah rangkaian apapun dalam keadaan daya aktif tanpa tujuan yang
spesifik. Jika terjadi bahaya, segera tekan tombol merah EMERGENCY OFF pada
modul catu daya tiga fasa.
1. Pasang modul yang diperlukan pada bingkai percobaan, hubungkanlah rangkain dengan
menyesuaikan dengan rangkaian pada Gambar 1-1-1 dan sketsa rangkaian pada Gambar
1-1-2.
2. Secara berurutan nyalakan Modul 3-P Saklar Proteksi Pembatas Arus dan Power Supply
3 Fasa.
3. Catatlah tegangan-tegangan dari tegangan pertama V1, tegangan kedua V2, tegangan
ketiga V3 yang muncul pada Digital ACV Meter pada Tabel 1-1-1.
4. Secara berurutan matikan modul power supply 3-fasa dan 3-P Saklar Proteksi Pembatas
Arus.
5. Tentukan polaritas dari kedua lilitan Transformer.
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
6. Hitunglah perubahan rasio dari Transformer dengan menggunakan persamaan:
Turns Ratio = 𝑉1
𝑉3 = _________________________________
DATA PENGAMATAN
Tabel 1-1-1 Hasil Pengukuran Tegangan Lilitan
V1 V2 V3
220 V 196 V 24 V
Page 7
LABORATORIUM MESIN LISTRIK
6 STT - PLN
Langkah 5 : Karena V2 = V1 – V3, oleh karena itu sambungan 220 V dari lilitan primer, dan
sambungan 24 V dari lilitan sekunder memiliki kesamaan polaritas.
Langkah 6 : Perubahan Rasio
𝑉1
𝑉3=
220
24= 9,1667
TUGAS RUMAH
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Polaritas? Dan mengapa polaritas sangat penting
dilakukan pada Transformator?
2. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis polaritas pada Transformator!
3. Jelaskan apa tujuan dilakukannya Turn Ratio Test pada Transformator?
4. Jelaskan keuntungan dan kerugian Turn Rasio Test pada transformator
5. Apakah Turn Rasio Test dapat dilakukan di transformator 3 Fasa ? jelaskan !
TUGAS AKHIR
1. Benar atau tidak pada saat pengujian Rasio Trafo, trafo harus dalam keadaan
bebas tegangan? Jelaskan!
2. Apa yang dapat anda simpulkan setelah melakukan percobaan Turn Ratio Test pada
Trafo?
3. Buatlah grafik V2 terhadap V3 berdasarkan tabel pengamatan yang diperoleh. Jelaskan
grafik yang Anda peroleh.
Page 8
LABORATORIUM MESIN LISTRIK
7 STT - PLN
PERCOBAAN 1.2
PENGUJIAN SIRKUIT TERBUKA
TUJUAN
Setelah menyelesaikan latihan ini, anda seharusnya mampu untuk menunjukkan tes rangkaian
terbuka dan menentukan rugi besi pada transformator satu fasa.
Peralatan Yang dibutuhkan :
Jumlah Nama Alat Kode Alat
1 Modul Catu Daya Tiga Fasa EM-3310-1B
1 Catu Daya 3ϕ AC/DC EM-3310-1D
1 Modul Saklar Perlindungan Batas Arus Tiga Kutub EM-3310-2A
1 Meter ACA Digital EM-3310-3C
1 Meter ACV Digital EM-3310-3D
1 Set Sekering EM-3310-5B
1 Transformator Satu Fasa EM-3340-1A
1 Meja Laboratorium EM-3380-1A
1 Bingkai Eksperimental EM-3380-2B
Atau Bingkai Eksperimental EM-3380-2A
1 Penghubung Pemegang Kunci EM-3390-1A
1 Penghubung Set Kunci EM-3390-3A
1 Set Colokan Penghubung Keamanan EM-3390-4A
Page 9
LABORATORIUM MESIN LISTRIK
8 STT - PLN
Gambar 2.5 Diagram Sirkuit untuk tes Sirkuit Terbuka
Page 10
LABORATORIUM MESIN LISTRIK
9 STT - PLN
2.6 Diagram Koneksi untuk tes Sirkuit Terbuka
Page 11
LABORATORIUM MESIN LISTRIK
10 STT - PLN
PROSEDUR
PERHATIAN: Dalam percobaan ini menggunakan tegangan tinggi! Jangan
mengubah rangkaian apapun dalam keadaan daya aktif tanpa tujuan yang
spesifik. Jika terjadi bahaya, segera tekan tombol merah EMERGENCY
OFF pada modul catu daya tiga fasa.
1. Letakan catu daya 3ϕ AC/DC diatas meja laboratorium. Instal modul yang diperlukan
dalam bingkai eksperimental.
2. Buat sirkuit sesuai dengan diagram pada Gambar 2.5 dan diagram koneksi pada Gambar
2.6 pada catu daya 3ϕ AC/DC, atur kenop kontrol tegangan ke posisi 0.
3. Secara berurutan aktifkan modul atu daya tiga-fasa dan saklar perlindungan batas arus
3-F.
4. Nyalakan catu daya 3ϕ AC/DC. Perlahan putar kenop kontrol tegangan searah jarum
jam sehingga tegangan primer V1 sama dengan 24 VAC
5. Catat nilai tegangan belitan V1 (diperoleh dari meter ACV digital) dan belitan arus I1
(diperoleh dari meter ACA digital) pada Tabel 1-2-1.
6. Secara berurutan matikan saklar perlindungan batas arus 3-F, modul catu daya tiga-fasa
dan catu daya 3ϕ AC/DC.
7. Hitung rugi besi dengan menggunakan persamaan :
𝑅𝑢𝑔𝑖 𝐵𝑒𝑠𝑖 = 0,4 × 𝑉1 × 𝐼1
DATA PENGAMATAN
Tabel 2.1 Nilai Tegangan dan Arus yang terukur (daya 60Hz)
V1 I1
𝑅𝑢𝑔𝑖 𝐵𝑒𝑠𝑖 = 0,4 × 𝑉1 × 𝐼1
Page 12
LABORATORIUM MESIN LISTRIK
11 STT - PLN
TUGAS AKHIR
1. Mengapa timbul panas pada inti besi?
2. Jelaskan jenis pendinginan pada transformator!
3. Jelaskan cara apa saja yang digunakan untuk mengurangi rugi inti besi!
4. Jelaskan kegunaan pengujian rangkaian terbuka serta keuntungan an kerugian dari
pengujian ini !
5. Jelaskan bagaimana karakteristik dari pengujian ini dan bagaimana pengujian ini dapat
dikatakan pengujian rangkaian terbuka !
TUGAS RUMAH
1. Apa kegunaan dari sebuah transformator?
2. Mengapa pada transformator digunakan arus bolak-balik (AC)?
3. Apa fungsi inti besi pada trafo?
4. Mengapa transformator perlu tes sirkuit terbuka?
5. Jelaskan tentang rugi inti besi!
Page 13
LABORATORIUM MESIN LISTRIK
12 STT - PLN
PERCOBAAN 1.3
PENGUJIAN HUBUNG SINGKAT
TUJUAN
Setelah menyelesaikan praktikum ini, Anda diharapkan dapat menjelaskan pengujian hubung
singkat ini dan menentukan rugi-rugi tembaga pada transformator satu fasa.
Peralatan Yang dibutuhkan :
Jumlah Keterangan Kode Alat
1 Modul power suplai tiga fasa EM-3310-1B
1 Modul 3ɸ AC/DC Power Suplai EM-3310-1D
1 Saklar tiga kutub pengaman pembatas arus EM-3310-2A
2 AC Ampere meter digital EM-3310-3C
1 AC Voltmeter digital EM-3310-3D
1 Perlengkapan sekring EM-3310-5B
1 Trafo satu fasa EM-3340-1A
1 Meja laboratorium EM-3380-1A
1 Kerangka percobaan atau EM-3380-2B
Kerangka percobaan EM-3380-2A
1 Penghubung penahan EM-3390-1A
1 Perlengkapan penghubung EM-3390-3A
1 Perlengkapan jumper pengaman EM-3390-4A
Page 14
LABORATORIUM MESIN LISTRIK
13 STT - PLN
Gambar 3.2 Circuit diagram for short-circuit test
Page 15
LABORATORIUM MESIN LISTRIK
14 STT - PLN
Gambar 3.3.Connection diagram for short-circuit test
Page 16
LABORATORIUM MESIN LISTRIK
15 STT - PLN
PROSEDUR
PERHATIAN: Dalam percobaan ini menggunakan tegangan tinggi! Jangan
mengubah rangkaian apapun dalam keadaan daya aktif tanpa tujuan yang
spesifik. Jika terjadi bahaya, segera tekan tombol merah EMERGENCY
OFF pada modul catu daya tiga fasa.
1. Letakkan modul 3ɸ AC/DC power suplai pada meja laboratorium pasang modul yang
dibutuhkan pada kerangka percobaan.
2. Susun rangkaian sesuai dengan diagram rangkaian pada Fig. 1-2-1 dan rangkailah sesuai
dengan diagram pada Fig. 1-2-2. Pada modul 3ɸ AC/DC power suplai, atur knob
pengatur tegangan pada posisi 0.
3. Secara berurutan nyalakan pengaman pembatas arus 3 kutub dan modul power suplai tiga
fasa.
4. Hidupkan modul 3ɸ AC/DC power suplai. Secara perlahan putar knob pengatur tegangan
searah dengan jarum jam sampai arus sekunder I2 mencapai 5A.
5. Atur tegangan pada V1 sebesar 2Volt, 4Volt, 6Volt, 8Volt secara berurutan dengan syarat
arus sekunder I2 tidak melebihi 5A.
6. Catat nilai tegangan primer V1, arus primer I1, dan arus sekunder I2 pada Tabel 1-2-1.
7. Secara berurutan matikan modul 3ɸ AC/DC power suplai, power suplai tiga fasa dan
pengaman pembatas arus 3 fasa.
DATA PENGAMATAN
Tabel 1-2-1 Mengukur besarnya nilai tegangan dan arus
V1 (Volt) I1 (Ampere) I2 (Ampere) PLOSS (Watt)
Page 17
LABORATORIUM MESIN LISTRIK
16 STT - PLN
TUGAS RUMAH
1. Jelaskan mengenai rumus tahanan dan pengaruhnya terhadap arus listrik!
2. Jelaskan perbedaan trafo step up dan step down dari segi konstruksi, cara kerja dan
fungsinya!
3. Sebutkan dan jelaskan rugi-rugi yang terjadi pada trafo dan cara menguranginya!
4. Sebutkan dan jelaskan hukum-hukum yang ada pada trafo!
5. Dalam operasinya, apakah trafo menggunakan arus AC atau DC? Mengapa menggunakan
arus tersebut? Bagaimana jika trafo menggunakan jenis arus yang berbeda dengan yang
anda jawab?
TUGAS AKHIR
1. a. Gambarkan rangkaian ekivalen dari pengujian hubung-singkat ini!
b. Hitunglah besarnya nilai rugi-rugi tembaga dengan menggunakan rumus:
Rugi-rugi tembaga PLOSS= V1 x I1 =…
c. Hitung besarnya tegangan impedansi!
2. Apa tujuan kita mencari nilai rugi-rugi tembaga pada trafo?
3. Trafo jenis apa yang kita pakai pada pengujian hubung-singkat ini dan mengapa
menggunakan trafo jenis tersebut? Jelaskan
4. Apa saja yang mempengaruhi besarnya nilai rugi-rugi tembaga? bagaimanakah cara
untuk mengurangi besarnya rugi-rugi tembaga? Jelaskan dengan menggunakan rumus
tahanan!
5. Jelaskan apa itu bahan ferromagnetik, paramagnetik dan diamagnetik!
Page 18
LABORATORIUM MESIN LISTRIK
17 STT - PLN
TRANSFORMATOR HUBUNGAN TIGA FASA
PERCOBAAN 1
TUJUAN
Setelah menyelesaikan latihan ini, Anda harus dapat menghubungkan tiga fase transformer
dalam berbagai konfigurasi dan mengukur tegangan dari gulungan.
ALAT PERCOBAAN
Jumlah Nama Alat Kode Alat
1 Modul Catu Daya Tiga Fasa EM-3310-1B
1 Modul Saklar Pelindung Batas Arus EM-3310-2A
Tiga Kutub
1 ACV Digital meter EM-3310-3D
1 Sekering set EM-3310-5B
1 Trafo tiga fasa EM-3340-3A
1 Meja Laboratorium EM-3380-1A
1 Bingkai Percobaan EM-3380-2B
atau Bingkai Percobaan EM-3380-2A
1 Penahan alat Patri EM-3390-1A
1 Perangkat Alat EM-3390-3A
1 Perangkat Pengaman Penghubung Busi EM-3390-4A
Page 19
LABORATORIUM MESIN LISTRIK
18 STT - PLN
Gambar 5.5 Diagram rangkaian untuk hubungan wye-wye
Page 20
LABORATORIUM MESIN LISTRIK
19 STT - PLN
Gambar 5.6 Hubungan diagram untuk hubungan wye-wye
Page 21
LABORATORIUM MESIN LISTRIK
20 STT - PLN
Gambar 5.7 Diagram rangkaian untuk hubungan wye-delta
Page 22
LABORATORIUM MESIN LISTRIK
21 STT - PLN
Gambar 5.8 Hubungan diagram untuk hubungan wye-delta
Page 23
LABORATORIUM MESIN LISTRIK
22 STT - PLN
Gambar 5.9 Diagram rangkaian untuk hubungan wye-zigzag
Page 24
LABORATORIUM MESIN LISTRIK
23 STT - PLN
Gambar 5.10 Diagram rangkaian untuk hubungan wye-zigzag
Page 25
LABORATORIUM MESIN LISTRIK
24 STT - PLN
Gambar 5.11 Diagram rangkaian untuk hubungan delta-wye
Page 26
LABORATORIUM MESIN LISTRIK
25 STT - PLN
Gambar 5.12 Hubungan diagram untuk hubungan delta-wye
Page 27
LABORATORIUM MESIN LISTRIK
26 STT - PLN
Gambar 5.13 Diagram rangkaian untuk hubungan delta-delta
Page 28
LABORATORIUM MESIN LISTRIK
27 STT - PLN
Gambar 5.14 Hubungan diagram untuk hubungan delta-delta
Page 29
LABORATORIUM MESIN LISTRIK
28 STT - PLN
PROSEDUR
PERHATIAN: Dalam percobaan ini menggunakan tegangan tinggi! Jangan
mengubah rangkaian apapun dalam keadaan daya aktif tanpa tujuan yang
spesifik. Jika terjadi bahaya, segera tekan tombol merah EMERGENCY
OFF pada modul catu daya tiga fasa.
Hubungan Wye-Wye
1. Menginstal modul yang diperlukan dalam bingkai percobaan. Membangun sirkuit sesuai
dengan diagram sirkuit di gambar 5.5 dan diagram koneksi pada gambar 5.6.
Transformator terhubung dalam konfigurasi Wye-Wye.
2. Secara berurutan mengaktifkan Sakelar perlindungan batas arus 3-P dan modul catu daya
tiga fase.
3. Dengan daya menyala, ukur dan catat nilai tegangan dengan menggunakan pengukur
ACV digital di tabel 5.1.
4. Berurutan mematikan tiga fase Power Supply dan 3-P Current Protection switch modul.
Hubungan Wye-Delta
1. Merangkai ulang rangkaian sesuai dengan diagram rangkaian di gambar 5.7 dan diagram
koneksi pada gambar 5.8. Tranformator terhubung dalam-Wye Delta.
2. Secara berurutan nyalakan Sakelar perlindungan batas arus 3-P dan modul catu daya tiga
fase.
3. Dengan daya menyala, mengukur dan mencatat nilai tegangan menggunakan digital ACV
meter di tabel 5.2.
4. Berurutan mematikan tiga fase Power Supply dan 3-P saat ini modul switch perlindungan
batas.
Hubungan Wye-zigzag
1. Merangkai rangkaian sesuai dengan diagram rangkaian di gambar 5.9 dan diagram
koneksi pada gambar 5.10. Transformator terhubung dalam hubungan Wye-zigzag.
2. Secara berurutan nyalakan Sakelar perlindungan batas arus 3-P dan modul catu daya tiga
fase.
Page 30
LABORATORIUM MESIN LISTRIK
29 STT - PLN
3. Dengan daya menyala, mengukur dan mencatat nilai tegangan menggunakan digital ACV
meter di tabel 5.3.
4. Berurutan mematikan tiga fase Power Supply dan 3-P saat ini modul switch perlindungan
batas.
Hubungan Delta-Wye
1. Merangkai ulang rangkaian sesuai dengan diagram rangkaian di gambar 5.11 dan
diagram koneksi pada gambar 5.12. Transformator terhubung dalam hubungan Delta-
Wye.
2. Secara berurutan nyalakan Sakelar perlindungan batas arus 3-P dan modul catu daya tiga
fase.
3. Dengan daya menyala, ukur dan catat nilai tegangan dengan menggunakan pengukur
ACV digital dalam tabel 5.4.
4. Berurutan mematikan tiga fase Power Supply dan 3-P saat ini modul switch perlindungan
batas.
Hubungan Delta-Delta
1. Merangkai ulang rangkaian sesuai dengan diagram rangkaian di gambar 5.13 dan
diagram koneksi pada gambar 5.14. Transformator terhubung dalam hubungan Delta-
Delta.
2. Secara berurutan nyalakan Sakelar perlindungan batas arus 3-P dan modul catu daya tiga
fase.
3. Dengan daya menyala, ukur dan catat nilai tegangan menggunakan digital ACV meter di
tabel 5.5.
4. Berurutan mematikan tiga fase Power Supply dan 3-P saat ini modul switch perlindungan
batas.
Hubungan Delta-zigzag
1. Merangkai ulang rangkaian sesuai dengan diagram rangkaian dalam gambar 5.15 dan
diagram sambungan dalam gambar 5.16. Transformator terhubung dalam hubungan
Delta-zigzag .
2. Secara berurutan nyalakan Sakelar perlindungan batas arus 3-P dan modul catu daya tiga
fase.
Page 31
LABORATORIUM MESIN LISTRIK
30 STT - PLN
3. Dengan daya menyala, ukur dan catat nilai tegangan menggunakan pengukur ACV digital
dalam tabel 5.6.
4. Berurutan mematikan catu daya tiga fasa dan 3-P saat ini modul switch perlindungan
batas.
DATA PENGAMATAN
Tabel 2-1-1 Mengukur tegangan (koneksi Wye-Wye)
Kumparan Primer Kumparan Sekunder
Terminal uji Tegangan Terminal uji Tegangan
1U3-1U2 2U1-2U2
1V3-1V2 2V1-2V2
1W3-1W2 2W1-2W2
1U3-1V3 2U1-2V1
1V3-1W2 2V1-2W1
1W3-1U3 2W1-2U1
Tabel 2-1-2 Mengukur tegangan (Hubungan Wye-Delta)
Kumparan primer Kumparan sekunder
Terminal uji Tegangan Terminal uji Tegangan
1U3-1U2 2U1-2U2
1V3-1V2 2V1-2V2
1W3-1W2 2W1-2W2
1U3-1V3 2U1-2V1
1V3-1W3 2V1-2W1
1W3-1U3 2W1-2U1
Page 32
LABORATORIUM MESIN LISTRIK
31 STT - PLN
Tabel 2-1-3 Mengukur tegangan ( Hubungan Wye-zigzag )
Kumparan primer Kumparan sekunder
Terminal uji Tegangan Terminal uji Tegangan
1U3-1U2 3U1-2U2
1V3-1V2 3V1-2V2
1W3-1W2 3W1-2W2
1U3-1V3 3U2-2V2
1V3-1W3 3V2-3W2
1W3-1U3 3W2-3U2
- - 2U1-2V1
- - 2V1-2W1
- - 2W1-2U1
Tabel 2-1-4 Mengukur tegangan (Hubungan Delta-Wye)
Kumparan primer Kumparan sekunder
Terminal uji Tegangan Terminal uji Tegangan
1U1-1U2 2U1-3U2
1V1-1V2 2v1-3v2
1W1-1W2 2W1-3W2
1U1-1V1 2U1-2v1
1V1-1W1 2V1-2W1
1W1-1U1 2W1-2U1
Tabel 2-1-5 Mengukur tegangan (Hubungan Delta-Delta)
Kumparan primer Kumparan sekunder
Terminal uji Tegangan Terminal uji Tegangan
1U1-1U2 2U1-3U2
1V1-1V2 2V1-3V2
1W1-1W2 2W1-3W2
1U1-1V1 2U1-2V1
1V1-1W1 2V1-2W1
1W1-1U1 2W1-2U1
Page 33
LABORATORIUM MESIN LISTRIK
32 STT - PLN
Tabel 2-1-6 Mengukur tegangan (Hubungan Delta-zigzag)
Kumparan primer Kumparan sekunder
Terminal uji Tegangan Terminal uji Tegangan
1U1-1U2 3U1-2U2
1V1-1V2 3V1-2V2
1W1-1W2 3W1-2W2
1U1-1V1 3U2-3V2
1V1-1W1 3V2-3W2
1W1-1U1 3W2-3U2
- - 2U1-2V1
- - 2V1-2W1
- - 2W1-2U1
TUGAS AKHIR
1. Berdasarkan data pengamatan yang kamu dapatkan, coba bandingkan antar hubungan
yang ada dan berikan perbedaannya? Jelaskan!
2. Mengapa pada transformator hubungan delta-delta tegangannya sama?
Jelaskan!
3. Jelaskan perbedaan setiap hubungan tiga fasa pada transformator.
4. Jelaskan karakteristik dari setiap hubungan tiga fasa tersebut
5. Apa pengaruh dari setiap hubungan tiga fasa tersebut pada
Transformator ? jelaskan keuntungan dan kerugiannya !
TUGAS RUMAH
1. Jelaskan apa itu jam trafo dan gambarkan jam trafo itu sendiri?
2. Gambarkan rangkaian delta-wye dan delta-delta!
3. Manakah yang paling efisien dari semua hubungan delta-delta, delta wye, wye delta,
dan wye-wye? Dan coba jelaskan!
4. Jelaskan hubungan kumparan primer dan sekunder pada transformator hubungan wye-
delta beserta rumusnya?
5. Jelaskan hubungan kumparan primer dan sekunder pada transformator hubungan wye-
wye beserta rumusnya?