Top Banner
Judul Percobaan: Pengukuran Arus DC dengan tahanan R paralel Tujuan Percobaan: Mengukur arus DC dengan tahanan R paralel Mengukur arus DC menggunakan multimeter Dasar teori: Suatu Rangkaian Listrik paralel beberapa tahanan terbentuk, jika arus yang ditimbulkannya terbagi dalam arus-arus cabang dan serentak mengalir menuju tahanan-tahanan tersebut. Gambar di bawah ini adalah rangkaian parallel Karakteristik arus, tegangan dan tahanannya, diperlihatkan melalui pemikiran dan percobaan berikut : Diantara kedua titik percabangan arus yaitu titik A dan B (gambar di atas) terletak tegangan total U. Disini semua tahanan bagian bergantung pada klem-klemnya, semua tahanan terhubung pada tegangan yang sama U. Dengan demikian sebagai ciri utama rangkaian parallel berlaku : 1 | Page
15

LABORATORIUM ELEKTRONIKA KOMUNIKASI

Jun 26, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: LABORATORIUM ELEKTRONIKA KOMUNIKASI

Judul Percobaan: Pengukuran Arus DC dengan tahanan R paralel

Tujuan Percobaan: Mengukur arus DC dengan tahanan R paralel

Mengukur arus DC menggunakan multimeter

Dasar teori: Suatu Rangkaian Listrik paralel beberapa tahanan terbentuk, jika arus

yang ditimbulkannya terbagi dalam arus-arus cabang dan serentak

mengalir menuju tahanan-tahanan tersebut. Gambar di bawah ini adalah

rangkaian parallel

Karakteristik arus, tegangan dan tahanannya, diperlihatkan melalui

pemikiran dan percobaan berikut :

Diantara kedua titik percabangan arus yaitu titik A dan B (gambar di atas)

terletak tegangan total U. Disini semua tahanan bagian bergantung pada

klem-klemnya, semua tahanan terhubung pada tegangan yang sama U.

Dengan demikian sebagai ciri utama rangkaian parallel berlaku :

Pada suatu rangkaian parallel semua tahanan terletak pada tegangan yang

sama. 

Suatu pemikiran yang lebih terperinci tentang nilai hasil pengukuran arus

diperlihatkan oleh hubungan berikut:

Arus total adalah sama dengan jumlah arus-arus bagian (cabang).

I  = I1  + I2  + I3  + . . . melalui tiga lintasan arus, tetapi nilai seluruhnya tetap

konstan. Penjelasan untuk hal tersebut dalam hal ini, bahwasanya arus

total hanya dibagi. Pada tahanan terbesar mengalir arus terkecil dan pada

1 | P a g e

Page 2: LABORATORIUM ELEKTRONIKA KOMUNIKASI

tahanan terkecil mengalir arus terbesar. Pada tegangan yang sama maka

cabang dengan tahanan besar harus mengalir arus yang kecil.

Perbandingan arus:

Pengertian ini dapat dibuktikan dengan hukum Ohm. dalam Rangkaian

Listrik paralel ini berlaku rumus:

Pada tegangan yang sama maka cabang dengan tahanan besar harus mengalir arus yang kecil.

Arus bagian (cabang) satu sama lain berbanding terbalik sebagai-mana tahanan bagian (cabang)

yang ada.

Jadi arus total terbagi dalam suatu perbandingan tertentu atas arus cabang, yang tergantung pada

masing-masing tahanan.

Kita bandingkan nilai tahanan-tahanan Rangkaian Rangkaian Listrik bagian(cabang) dengan

tahanan total, maka menarik perhatian, bahwa semua tahanan bagian (cabang) lebih besar dari

pada tahanan total. Tahanan total lebih kecil dari tahanan bagian/cabang yang terkecil.

Hal tersebut dapat diterangkan bahwa setiap merangkai tahanan secara parallel menghasilkan

arus tersendiri dari nilai tahanannya, sehingga arus total untuk tahanan parallel menjadi

meningkat, berarti tahanan totalnya berkurang dan menjadi lebih kecil dari tahanan bagian

(cabang) yang terkecil.

Misal kita kombinasikan tahanan 1W dengan tahanan 1000 W, maka tahanan 1000 W memang

hanya menghasilkan arus yang sangat kecil dibanding arus pada tahanan 1W, tetapi arus totalnya

meningkat, artinya tahanan total menjadi lebih kecil dari 1W.

2 | P a g e

Page 3: LABORATORIUM ELEKTRONIKA KOMUNIKASI

Setiap menghubungkan cabang parallel (tahanan Rangkaian Listrik paralel )  menghantarkan

rangkaian arus yang lebih baik. Daya hantarnya meningkat. Maka daya hantar total suatu

Rangkaian Listrik paralel menjadi

Gtot  = G1  + G2  + G3  + . . .

Disini daya hantar kebalikan dari  

 

tahanan  diperoleh rumus

Seper tahanan total adalah sama dengan jumlah dari seper tahanan bagian (cabang).

Untuk dua tahanan parallel berlaku:

Dari sini penyebut disamakan menjadi R1 . R2

atau

Tahanan total untuk dua tahanan yang dirangkai parallel

3 | P a g e

Page 4: LABORATORIUM ELEKTRONIKA KOMUNIKASI

Rangkaian parallel sangat sering digunakan didalam praktik. Praktis semua beban dirangkai

parallel pada jala-jala, dalam hal ini peralatan tersebut dibuat untuk tegangan nominal tertentu

dan pada gangguan tidak berfungsinya salah satu peralatan semua yang lainnya tidak terpengarug

olehnya. Tahanan parallel juga dipasang, untuk mengatasi tingginya kuat arus suatu pemakai

(beban), seperti misalnya pada perluasan batas ukur suatu pengukur arus (amperemeter).

Alat dan Bahan:

Trainer DIGIAC 1050

Multitester

Langkah-langkah percobaan:

1. Set tegangan dc antara 1-5 volt

2. Gambarkan dan ukurlah arus (mA) pada rangkaian #1, dengan

membuat tahanan R menjadi parallel (330Ω//1kΩ);

(330Ω//470Ω+680Ω); (330Ω//3,3 kΩ); (330Ω//10kΩ);

(1kΩ//1kΩ); (1kΩ//470Ω+680Ω); (1kΩ//3,3kΩ); (1kΩ//10kΩ).

3. Buatlah tabel hasil pengukuran.

4. Lengkapilah prosedur ini untuk mendapatlan hasil percobaan yang

optimal.

Rangkaian Percobaan:

Data hasil Percobaan:

4 | P a g e

Page 5: LABORATORIUM ELEKTRONIKA KOMUNIKASI

TABEL 1

Ω330Ω//1kΩ 330Ω//470Ω+680Ω 330Ω//3,3 kΩ 330Ω//10kΩ

V I(mA) Skala I(mA) Skala I(mA) Skala I(mA) Skala

1 3,1 25 3 25 2,6 25 2,4 25

2 7,7 25 7,4 25 6,4 25 6 25

3 11,4 25 11,1 25 9,5 25 9 25

4 15,4 25 14,9 25 12,7 25 12 25

5 19 25 18,5 25 16 25 15 25

TABEL 2

Ω1kΩ//1kΩ 1kΩ//470Ω+680Ω 1kΩ//3,3 kΩ 1kΩ//10kΩ

V I(mA) Skala I(mA) Skala I(mA) Skala I(mA) Skala

1 1,43 2,5 1,35 2,5 1 2,5 0,87 2,5

2 3,8 25 3,5 25 2,5 25 2,2 25

3 5,7 25 5,4 25 4,8 25 3,2 25

4 7,7 25 7,3 25 5 25 4,3 25

5 9,5 25 8,9 25 6,3 25 5,3 25

Analisis Data:

TABEL 1

5 | P a g e

Page 6: LABORATORIUM ELEKTRONIKA KOMUNIKASI

6 | P a g e

Page 7: LABORATORIUM ELEKTRONIKA KOMUNIKASI

7 | P a g e

Page 8: LABORATORIUM ELEKTRONIKA KOMUNIKASI

8 | P a g e

Page 9: LABORATORIUM ELEKTRONIKA KOMUNIKASI

TABEL 2

9 | P a g e

Page 10: LABORATORIUM ELEKTRONIKA KOMUNIKASI

10 | P a g e

Page 11: LABORATORIUM ELEKTRONIKA KOMUNIKASI

11 | P a g e

Page 12: LABORATORIUM ELEKTRONIKA KOMUNIKASI

12 | P a g e

Page 13: LABORATORIUM ELEKTRONIKA KOMUNIKASI

Kesimpulan:

Semakin besar nilai tahanan yang diparalel, dan tegangan yang dipakai adalah sama, maka arus

yang dihasilkan semakin kecil.

Daftar Pustaka

http://hamadun.blogspot.com/2010/05/rangkaian-paralel-tahanan.html.

13 | P a g e