L A P O R A N PELAKSANAAN TATA KELOLA (CGC) PT. BPR MAJATAMA TAHUN 2016
L A P O R A N PELAKSANAAN TATA KELOLA (CGC) PT. BPR MAJATAMA
TAHUN 2016
L A P O R A N PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (CGC)
PT. BPR MAJATAMA TAHUN 2016
L A P O R A N PELAKSANAAN TATA KELOLA (CGC) PT. BPR MAJATAMA
TAHUN 2016
1 | P a g e Laporan Pelaksanaan GCG PT BPR Majatama Tahun 2016
DAFTAR ISI
Daftar isi ................................................................................ 1 Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT. BPR
Majatama Mojokerto Pelaksanaan Good Corporate Governance PT BPR Majatama
Mojokerto
2
A Transparansi Pelaksanaan Good Corporate
Governance PT BPR Majatama Mojokerto .....................
4
1 Pelaksanaan Good Corporate Governance berdasarkan
hasil Self Assessment ...............................................
4
a Pelaksanaan tugas dan Tanggungjawab Dewan
Komisaris dan Direksi .........................................
4
b Penerapan Fungsi Kepatuhan, Audit Intern dan
Audit Ekstern........................................................
8
c Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait (related
party) dan Penyediaan Dana Besar (large
eksposure).............................................................
9
d Rencana Strategi Bank ....................................... 10
e Transparansi Kondisi Keuangan dan Non
Keuangan .............................................................
12
2 Kepemilikan Saham Dewan Komisaris dan Direksi .... 12
3 Hubungan Keuangan dan Hubungan Keluarga
Anggota Dewan Komisaris dan Direksi .....................
13
4 Paket/Kebijakan Remunerasi dan fasilitas lain
Dewan Komisaris dan Direksi ..................................
13
5 Shares Option ........................................................... 14
6 Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah ........................... 14
7 Frekuensi Rapat Dewan Komisaris .......................... 15
8 Jumlah Penyimpangan Internal (Internal Fraud) ..... 15
9 Permasalahan Hukum .............................................. 15
10 Transaksi yang Mengandung Benturan Kepentingan.. 15
11 Pemberian Dana Untuk Kepentingan Sosial dan
Kegiatan Politik .........................................................
15
B Kesimpulan Umum Hasil Self Assessment Pelaksanaan
Good Corporate Governance .......................................
16
2 | P a g e Laporan Pelaksanaan GCG PT BPR Majatama Tahun 2016
LAMPIRAN
1. Hasil Self Assessment Pelaksanaan Good Corporate Governance
PT. BPR Majatama Mojokerto
2. Dana Bantuan Masyarakat
3 | P a g e Laporan Pelaksanaan GCG PT BPR Majatama Tahun 2016
PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BPR MAJATAMA TAHUN 2016
Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor
4/POJK.03/2015 tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Perkreditan
Rakyat, maka dalam rangka meningkatkan kinerja Bank guna
melindungi kepentingan stakeholders dan meningkatkan kepatuhan
terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta nilai-nilai
etika yang berlaku umum pada industri perbankan, diperlukan
pelaksanaan Good Corporate Governance secara tepat dan terukur.
Dengan semakin kompleknya Risiko yang dihadapi bank, maka semakin
meningkat pula kebutuhan praktek Good Corporate Governance oleh
perbankan. Tata Kelola adalah faktor yang sangat penting dalam industri
perbankan dalam memelihara kepercayaan dan keyakinan pemegang
saham. Bank Perkreditan Rakyat Majatama sebagai Bank milik daerah
yang menjadi tumpuan harapan masyarakat Mojokerto menyadari
pentingnya Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate
Governance) untuk mendukung pertumbuhan usaha serta memberi nilai
tambah bagi seluruh stakeholders yang memiliki kepentingan secara
langsung atau tidak langsung terhadap kegiatan usaha Bank. Untuk
mengimplementasikan GCG secara menyeluruh dan berkesinambungan
di dalam organisasi perusahaan, BPR Majatama berusaha menjalankan
seluruh praktek-praktek GCG berdasarkan ketentuan dan peraturan
perundang-undangannya yang ada. Maka oleh sebab itu Dewan
Komisaris wajib memastikan terselenggaranya pelaksanaan Good
Corporate Governance dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh
tingkatan atau jenjang organisasi. Komitmen yang tinggi dari Pengurus
(Dewan Komisaris & Direksi) serta seluruh karyawan BPR Majatama
merupakan modal utama BPR Majatama untuk mewujudkan sebuah
organisasi yang transparan (transparency), akuntabel (accountability),
bertanggung jawab (responsibility), independen (independency) dan wajar
(fairness). Dalam menghadapi situasi perekonomian yang berkembang
cepat dan dinamis dengan berbagai tantangan yang dihadapi,
4 | P a g e Laporan Pelaksanaan GCG PT BPR Majatama Tahun 2016
kedepannya BPR Majatama harus secara terus menerus melakukan tata
kelola perbankan yang sehat dan tangguh agar mampu bertahan
terhadap persaingan yang semakin ketat dan mampu berkembang.
Sehubungan dengan itu, berbagai aturan seperti penerapan kualitas
manajemen risiko dan tata kelola perusahaan yang sehat (good corporate
governance),mutlak harus dilaksanakan oleh Bank. Dewan Komisaris
dan Direksi BPR Majatama berkomitmen dan berkeyakinan bahwa
penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) yang tepat
merupakan salah satu prasyarat mutlak dalam proses penyelenggaraan
aktivitas dan operasional Bank. Penerapan prinsip GCG secara baik
diharapkan akan meningkatkan kepercayaan investor dan stakeholder
serta memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham dan
pemangku kepentingan lainnya. Dapat diyakini bahwa penerapan
prinsip-prinsip dan praktek-praktek terbaik GCG yang konsisten
diharapkan akan memberikan manfaat, baik bagi Bank maupun para
pemangku kepentingan lainnya yaitu dengan :
a. Meningkatkan kinerja Bank dengan menerapkan GCG dalam segala
kegiatan Bank sejalan dengan visi, misi dan rencana strategi usaha
yang telah ditetapkan Bank.
b. Menjaga agar kegiatan operasional Bank mematuhi peraturan internal
dan eksternal Bank, serta perundangan yang berlaku.
c. Meningkatkan pertanggungjawaban dan memberikan nilai tambah
Bank kepada Stakeholders.
d. Memperbaiki budaya kerja Bank.
e. Mengelola sumber daya Bank secara lebih amanah.
f. Mendorong dan mendukung pengembangan Bank.
A. Transparansi Pelaksanaan Good Corporate Governance
1. Pelaksaan Good Corporate Governance (GCG) berdasarkan hasil Self
Assessment meliputi 7 (tujuh) aspek berikut :
a. Pelaksaan Tugas dan Tanggungjawab dewan Komisaris dan
Direksi.
5 | P a g e Laporan Pelaksanaan GCG PT BPR Majatama Tahun 2016
a.1. Jumlah, Komposisi, Kriteria dan Independensi Anggota
Dewan Komisaris dan Direksi telah lengkap sesuai
kententuan :
1. Dewan Komisaris berjumlah 2 (dua) orang sama dengan
jumlah Direksi.
2. Dewan Komisaris dipimpin oleh Komisaris Utama,
dengan komposisi sebagai berikut :
Komisaris Utama :DR. Ir. H. Moch Ardi Prasetyawan,
Meng, SC, ME
Komisaris :DR. Didik Chusnul Yakin, S.Sos,
Msi
3. Direksi dipimpin oleh Direktur Utama, dengan
komposisi sebagai berikut :
Direktur Utama : Tri Hardianto, SE, CRBD
Direktur : Hayunah, SH, CRBD
4. Setiap anggota dewan Komisaris dan direksi telah
sepenuhnya lulus Penilaian Kemamppuan dan Kepatutan
(Fit and Proper test).
5. Sesama anggota Dewan Komisaris dan Direksi tidak
memiliki hubungan keuangan, kepengaruhan,
kepemilikan saham dan atau hubungan keluarga yang
mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak
independen.
a.2. Tugas dan Tanggungjawab Dewan Komisaris dan Direksi
1) Tugas dan tanggungjawab Dewan komisaris
Dewan Komisaris memastikan terselenggaranya
penerapan Tata Kelola pada setiap kegiatan usaha
BPR di seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.
Dewan Komisaris melaksanakan pengawasan
terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi.
6 | P a g e Laporan Pelaksanaan GCG PT BPR Majatama Tahun 2016
Dalam melaksanakan pengawasan, Dewan Komisaris
wajib mengarahkan, memantau, dan mengevaluasi
pelaksanaan kebijakan strategis BPR.
Dalam melaksanakan pengawasan, Dewan Komisaris
dilarang ikut serta dalam pengambilan keputusan
mengenai kegiatan operasonal BPR, kecuali terkait
dengan :
- Penyediaan dana kepada pihak terkait
sebagaimana ketentuan yang mengatur mengenai
batas maksimum pemberian kredit BPR, dan
- Hal-hal lain yang ditetapkan dalam peraturan
perundang-undangan.
Memastikan bahwa Direksi menindaklanjuti temuan
audit dan rekomendasi dari satuan kerja atau pejabat
yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan audit
intern BPR, auditor ekstern, hasil pengawasan Dewan
Komisaris, Otoritas Jasa Keuangan dan/ atau
Otoritas lainnya.
Memberitahukan kepada Otoritas Jasa Keuangan
- Pelanggaran Peraturan Perundang-undangan
dibidang keuangan dan perbankan ; dan/atau
- Keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat
membahayakan kelangsungan usaha BPR.
2). Tugas dan Tanggungjawab Direksi
Bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan
kepengurusan BPR.
Mengelola BPR sesuai dengan kewenangan dan
tanggung jawab sebagaimana diatur dalam Anggaran
Dasar BPR dan peraturan perundang-undangan.
Menerapkan Tata Kelola pada setiap kegiatan usaha
BPR di seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.
7 | P a g e Laporan Pelaksanaan GCG PT BPR Majatama Tahun 2016
Menunjuk Pejabat Eksekutif yang melaksanakan :
- Fungsi Audit Intern
- Fungsi Kepatuhan dan
- Fungsi Manajemen Risiko
Menindak lanjuti temuan audit dan rekomendasi dari
satuan kerja atau pejabat yang bertanggung jawab
terhadap pelaksanaan audit intern BPR, auditor
ekstern, hasil pengawasan Dewan Komisaris, Otoritas
Jasa Keuangan, dan/atau Otoritas lainnya.
Memastikan terpenuhinya jumlah Sumber Daya
manusia yang memadai, antara lain :
- Pemisahan tugas dan tanggung jawab antara
satuan atau unit kerja yang menangani
pembukuan, operasional, dan kegiatan penunjang
operasional; dan
- Penunjukkan pejabat yang bertanggung jawab
terhadap pelaksanaan audit intern dan independen
terhadap unit kerja lain.
Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya
kepada Pemegang Saham dalam RUPS sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Mengungkapkan kebijakan BPR yang bersifat
strategis dibidang kepegawaian kepada pegawai.
Menyediakan data dan informasi yang akurat, relevan
dan tepat waktu kepada Dewan Komisaris.
a.3. Rekomendasi Dewan Komisaris
Rekomendasi Dewan Komisaris kepada Direksi sehubungan
dengan tugas dan tanggungjawab, antara lain sebagai
berikut :
Mengevaluasi kembali kualitas kredit, Pertumbuhan dan
kinerja PT. BPR Majatama atas target yang tinggi tidak
relevan dengan keadaan.
8 | P a g e Laporan Pelaksanaan GCG PT BPR Majatama Tahun 2016
Treathment maintenance pada AO terhadap nasabah
serta harus memiliki kerja yang tangguh.
Memperhatikan Indokator perbankan seperti tingkat
kesehatan Bank, NPL dll.
Koreksi dan tindak lanjut dari Temuan OJK
b. Penerapan Fungsi Kepatuhan, Audit Intern dan Audit
Ekstern.
b.1. Tugas dan tanggung jawab fungsi kepatuhan
Menyusun dan/atau mengkinikan pedomankerja, sistem
dan prosedur kepatuhan.
Memantau dan memahami setiap perkembangan
peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan
perundang-undangan lain yang relevan dengan kegiatan
usaha BPR.
Melaksanakan sosialisasi dan pelatihan berkelanjutan
kepada seluruh unit kerja terkait mengenai Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan terkini dan Peraturan Perundang-
undangan lain yang relevan.
Memastikan bahwa masing-masing unit kerja sudah
melakukan penyesuaian ketentuan intern dengan
peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan Peraturan
Perundang-undangan lain yang relevan.
Memberikan konsultasi kepada unit kerja atau pegawai
BPR mengenai kepatuhan terhadap peraturan Otoritas
Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan lain.
Memberikan rekomendasi untuk produk, aktifitas dan
transaksi BPR sesuai peraturan perundang-undangan.
Memastikan penerapan prosedur kepatuhan pada setiap
unit kerja BPR
Melakukan koordinasi dan memberikan rekomendasi
kepada Satuan Kerja Audit Intern atau Pejabat Eksekutif
9 | P a g e Laporan Pelaksanaan GCG PT BPR Majatama Tahun 2016
yang menangani fungsi audit intern terkait pelanggaran
kepatuhan yang dilakukan oleh pegawai BPR.
b.2. Tugas dan tanggung jawab fungsi audit intern
Membantu tugas Direktur Utama dan Dewan Komisaris
dalam melakukan pengawasan operasional BPR yang
mencakup perencanaan, pelaksanaan maupun
pemantauan hasil audit.
Membuat analisis dan penilaian di bidang keuangan,
akuntasni, operasional dan kegiatan lainnya paling sedikit
dengan cara pemeriksaan langsung dan analisis
dokumen.
Mengidentifikasi segala kemungkinan untuk memperbaiki
dan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan
dana; dan
Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif
tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkatan
manajemen.
Menyampaikan laporan kepada Direktur Utama dan
Dewan Komisaris dengan tembusan kepada anggota
Direksi yang membawahkan fungsi Kepatuhan.
b.3. Fungsi audit ekstern
Bank telah menunjuk kantor Akuntan Publik (KAP) yang
terdaftar di Bank Indonesia untuk melaksanakan Audit
Laporan Keuengan secara Independen
Penunjukkan KAP sesuai dengan keputusan RUPS.
KAP telah menyampaikan hasil audit kepada bank tepat
waktu dan mampu bekerja secara independen.
c. Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait (Related Party) dan
Penyediaan Dana Besar (Related Party) atau BPMK
1. Bank tidak pernah melanggar dan melampaui ketentuan
BMPK dan Penyediaan Dana kepada pihak terkait.
10 | P a g e Laporan Pelaksanaan GCG PT BPR Majatama Tahun 2016
2. Bank telah memintakan kepada pihak terkait untuk mengisi
formulir penyediaan dana pihak terkait beserta keluarganya.
3. Bank sudah membuat ketentuan mengenai BMPK PT. BPR
Majatama
4. Penyediaan Dana kepada Pihak terkait dan Penyediaan dana
Besar diputuskan oleh Manajemen secara independen.
5. Bank telah menyampaikan secara berkala Laporan BMPK
kepada Otoritas Jasa Keuangan.
d. Rencana Strategis Bank
d.1. rencana jangka pendek tahun 2017
Beberpa faktor penting yang menjadi perhatian dalam
pengembangan bisnis di tahun 2017.
Potensi stabilnya suku bunga dan inflasi.
Perlambatan pertumbuhan ekonomi yang berdampak
pada perlambatan pertumbuhan kredit.
Potensi meningkatnya kredit bermasalah.
Persaingan pasar perbankan yang semakin ketat.
Memperhatikan hal tersebut, pengembangan usaha yang
akan dijadikan strategi PT. BPR Majatama jangka pendek
difokuskan pada peningkatan profitabilitas dengan dibarengi
untuk menimalkan risiko dan infrastruktur yang kuat
sehingga mendukung ekspansi bisnis dan meningkatnya
efisiensi melalui inisiatif yang diarahkan pada :
Melanjutkan pertumbuhan penyaluran kredit dengan
fokus kepada segmen UMKM dan konsumer, secara
selektif ditujukan pada sektor produktif. Target
pertumbuhan sebesar 13,38% dan rasio LDR sebesar
89,49%, peningkatan ekspansi ini dalam rangka
meningkatkan peran intermediasi yang diemban PT. BPR
Majatama.
Pertumbuhan DPK difokuskan pada dana pihak ketiga
terutama deposito berjangka dan tabungan bunga yang
11 | P a g e Laporan Pelaksanaan GCG PT BPR Majatama Tahun 2016
kompetitif dengan target pertumbuhan deposito sebesar
Rp 2.645.040 ribu ( atau 14,29%) dan tabungan sebesar
Rp Rp 1.052.576 ribu (atau 13,03%) dari tahun 2016.
Menyelaraskan pengembangan teknologi khsusnya sistem
IT yang berbasis SAK ETAP untuk mendukung
pertumbuhan bisnis dan peningkatan pelayanan.
Memperkuat kemampuan SDM dengan penekanan pada
peningkatan profesionalisme, produktivitas dan integritas
SDM.
Memperbaiki rasio pendapatan dan biaya (BOPO)
Penyempurnaan pengawasan risiko kredit dan
berkonsentrasi pada penagihan dan perbaikan struktur
(collection and recovery).
Implementasi GCG untuk kepentingan interen agar
memudahkan dalam mempersiapkan RUPS.
Pelaksanaan program perubahan yang penting secara
bertahap dan berkesinambungan.
d.2. Rencana jangka menengah tahun 2017
1) Finansial
Mencapai rata-rata ROE di atas 14 %.
Pertumbuhan kredit untuk mendorong percepatan
peningkatan LDR.
Meningkatkan ratio antara pendapatan dan biaya di
atas batas normatif
2) Customer
Secara konsisiten meningkatkan standar pelayanan
kepada nasabah, membangun perilaku dan budaya
pelayanan untuk seluruh karyawan dan memotivasi
serta menciptakan lingkungan yang positif.
Mencapai pangsa pasar di segmen UMKM di atas 60%.
12 | P a g e Laporan Pelaksanaan GCG PT BPR Majatama Tahun 2016
Terbentuknya citra positif dan menjadi kebanggaan
bagi nasabah dengan menggunakan jasa layanan PT.
BPR Majatama.
3) Karyawan
Mencapai skor tertinggi dalam survey kepuasan
karyawan.
Peningkatan kesejahteraan karyawan sebagai motivasi
dan kompensasi kinerja.
Meningkatnya profesionalisme SDM PT. BPR Majatama
melalui Competency Base human Resouces
Management.
e. Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank.
1. Bank telah menyusun SOP tentang Transparansi Informasi
Produk Bank dan SOP Penyelesaian Pengaduan Nasabah.
2. Bank telah menyampaikan instruksi Direksi tentang Mediasi
Perbankan apabila nasabah tidak puas dengan penyelesaian
yang dilakukan oleh bank.
3. Laporan Tahunan Bank telah disusun dan disajikan kepada
pihak Otoritas Jasa Keuangan tentang Transparansi Kondisi
Keuangan Bank.
4. Laporan Tahunan Bank telah disampaikan kepada pihak
independen sesuai ketentuan Otoritas jasa Keuangan dan
telah disajikan pada Home Page PT. BPR Majatama, sesuai
dengan ketentuan.
5. Bank telah mempublikasikan Laporan tahunan dan Laporan
Keuangan Publikasi secara tepat waktu.
6. PT. BPR Majatama menyampaikan laporan GCG kepada
Dewan Komisaris, sesuai dengan SOP PT. BPR Majatama.
2. Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
Dewan komisaris dan Direksi PT. BPR Majatama tidak memiliki
saham pada PT. BPR Majatama, Lembaga Keuangan Bukan Bank
dan Perusahaan lainnya.
13 | P a g e Laporan Pelaksanaan GCG PT BPR Majatama Tahun 2016
3. Hubungan Keuangan dan Hubungan Keluarga Anggota Dewan
Komisaris dan Direksi.
a. Hubungan Keuangan
Komisaris Utama PT. BPR Majatama tidak memiliki
hubungan keuangan dengan Pemegang Saham Pengendali
Bank.
Anggota Dewan Komisaris PT. BPR Majatama, merupakan
komisaris independen yang tidak memiliki hubungan
keuangan dengan Dewan Komisaris lainnya, direksi,
Pemegang Saham Pengendali dan dari Perusahaan
pengendalinya adalah Dewan Komisaris lainnya dan/atau
Direksi Bank.
Seluruh anggota Direksi PT. BPR Majatama tidak memiliki
hubungan keuangan dalam hal menerima penghasilan,
bantuan keuangan, atau pinjaman dari Pemegang Saham
Pengendali bank.
b. Hubungan Keluarga
Dewan Komisaris dan Direksi PT. BPR Majatama tidak memiliki
hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua antara
sesama anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham
Pengendali.
4. Paket kebijakan Remunerasi dan Fasilitas lain bagi Dewan
Komisaris dan Direksi
Peket / kebijakan remunerasi dan fasilitas lain bagi Dewan
komisaris dan Direksi meliputi remunerasi dalam bentuk non
natura (gaji, penghasilan tetap lainnya, antara lain tantiem dan
bentuk remunerasi lainnya) selama tahun 2016 sebesar Rp
382.200 juta sedangkan fasilitas lain dalam bentuk natura
(fasilitas yang diberikan bukan dalam bentuk uang seperti
Transportasi, perumahan dll) selama tahun 2016 Anggota Direksi
mendapatkan Kendaraan Dinas/Operasional sebesar + Rp 200 juta
14 | P a g e Laporan Pelaksanaan GCG PT BPR Majatama Tahun 2016
terlihat pada tabel berikut ini :
Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain
Jumlah Diterima dalam 1 Tahun
Dewan Komisaris Direksi
Orang Nominal Orang Nominal
Remunerasi dalam bentuk non natura (gaji dan penghasilan tetap
lainnya, al tantiem dll
2 Rp 80.400
Juta 2
Rp
301.800 juta
Fasilitas lain dalam
bentuk natura / non natura (fas. Tidak tetap lainnya al, perumahan,
transportasi, asuransi kesehatan, dll) yang
tidak dapat dimiliki
2 - 2 Rp 200 Juta
Jumlah anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang menerima
paket remunerasi dalam satu tahun yang dikelompokkan dalam
kisaran tingkat penghasilan sebagai berikut :
Jumlah Renumerasi per Orang dalam 1 tahun*)
Jumlah Direksi
Jumlah Komisaris
Di atas Rp 2 miliar
Di atas Rp 1 miliar s.d 2 miliar
Di atas Rp 500 juta s.d 1 miliar
Rp 500 juta ke bawah 2 orang 2 orang
5. Share Option
Tidak terdapat opsi untuk membeli saham oleh anggota dewan
Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif yang dilakukan melalui
penawaran saham atau penawaran opsi saham dalam rangka
pemberian kompensasi yang diberikan kepada anggota Dewan
Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif BPR dan yang telah
diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham dan/atau
Anggaran Dasar Bank.
6. Rasio gaji Tertinggi dan Terendah
a. rasio gaji pegawai yang tertinggi dan terendah = 2,60 %
b. rasio gajji Direksi yang tertinggi dan terendah = 1,71 %
c. rasio gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah = 1,43 %
15 | P a g e Laporan Pelaksanaan GCG PT BPR Majatama Tahun 2016
Secara rinci adalah sebagai berikut :
No Jabatan Gaji (dalam rupiah) perbulan
Tertinggi Terendah
1 Komisaris Rp 3 juta Rp 2,1 Juta
2 Direksi Rp 15,8 Juta Rp 8,8 Juta
3 Pegawai Rp 6,7 Juta Rp 2,6 Juta
7. Frekuensi Rapat Dewan Komisaris
a. Rapat Dewan Komisaris telah diatur dengan ketentuan internal
Dewan Komisaris dan pengaturan Rapat Dewan Komisaris juga
dicantumkan dalam SOP GCG tentang Pedoman bagi Dewan
Komisaris dan Direksi.
b. Pelaksanaan Rapat Dewan Komisaris telah dituangkan dalam
Risalah Rapat.
c. Frekuensi rapat yang dilaksanakan oleh Dewan Komisaris
sebanyak 4 kali dalam setahun.
8. Jumlah Penyimpangan Internal (internal Fraud)
Penyimpangan / kecurangan Internal Bank yang dilakukan oleh
para pegawai Bank, baik yang berkaitan dengan simpanan dana
masyarakat atau penyalahgunaan kredit di BPR Majatama selama
tahun 2016 adalah tidak ada/ Tidak pernah terjadi.
9. Permasalahan Hukum
Permasalahan hukum secara perdata atau pidana yang dihadapi
oleh PT. BPR Majatama, selama tahun 2016 adalah tidak ada, baik
yang berkaitan dengan penyalahgunaan kredit atau simpanan
dana masyarakat.
10. Transaksi Yang Mengandung Benturan Kepentingan
Tidak terdapat transaksi yang mengandung benturan kepentingan,
bank mampu menghindari transaksi yang mengandung potensi
benturan kepentingan.
11. Pemberian Dana untuk kepentingan Sosial dan Kegiatan
Politik
Pemberian dana kepada pihak-pihak tertentu dilakukan oleh PT.
BPR Majatama selama tahun 2016 adalah untuk kepentingan
16 | P a g e Laporan Pelaksanaan GCG PT BPR Majatama Tahun 2016
sosial dengan total sebesar Rp 14 juta,- sebagaimana tabel 4 pada
lampiran laporan, dan tidak terdapat pemberian untuk
kepentingan politik yang dilakukan oleh pihak PT. BPR Majatama.
B. Kesimpulan Umum hasil Self Assessment Pelaksanaan Good
Corporate Governance.
Berdasarkan hasil Self Assessment pelaksanaan GCG PT. BPR
Majatama periode Desember 2016, disampaikan hal-hal sebagai
berikut :
a. Nilai Komposisi GCG sebesar 2.40 dengan prediksi Baik
b. Peringkat masing-masing per Faktor adalah :
c. Kekuatan Pelaksanaan GCG
Dengan disusunnya SOP GCG PT. BPR Majatama, tata kelola
Bank akan berjalan baik sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
No Kriteria / Indikator
Skala Penerapan
Struktur
(S)
Proses
(P)
Hasil
(H) S+P+H
Nilai
Bobot
Faktor
1 Pelaksanaan Tugas dan
Tanggung Jawab Direksi 0,75 1,15 0,24 2,14 0,43
2
Pelaksanaan Tugas dan
Tanggung Jawab Dewan
Komisaris
1,17 1,15 0,30 2,62 0,39
3 Kelengkapan dan Pelaksanaan
Tugas atau Fungsi Komite 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
4 Penanganan Benturan
Kepentingan 2,00 1,20 0,30 3,50 0,35
5 Penerapan Fungsi Kepatuhan 1,50 1,44 0,37 3,31 0,33
6 Penerapan Fungsi Audit Intern 1,20 1,10 0,00 2,55 0,26
7 Penerapan Fungsi Audit
Ekstern 1,00 0,80 0,20 2,00 0,05
8 Penerapan Manajemen Risiko 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
9 Batas Maksimum Pemberian
Kredit 1,00 1,20 0,25 2,45 0,18
10 Rencana Bisnis 1,50 1,20 0,30 3,00 0,23
11 Transparansi Kondisi
Keuangan dan Non Keuangan 1,50 0,80 0,20 2,50 0,19
Nilai Komposit 2,40
:
:
SB B CB KB TB(1) (2) (3) (4) (5)
4.00 2.00 3.00 0.00 0.00
0.67 0.33 0.50 0.00 0.00
0.33 0.17 0.25 0.00 0.00
8 Direksi memiliki dan melaksanakan pedoman dan tata tertib kerja anggota
Direksi yang paling sedikit mencantumkan etika kerja, waktu kerja, dan
peraturan rapat.
v
7 Anggota Direksi mampu mengimplementasikan kompetensi yang dimilikinya
dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, antara lain pemahaman
atas ketentuan mengenai prinsip kehati-hatian
v
6 Anggota Direksi membudayakan pembelajaran secara berkelanjutan dalam
rangka peningkatan pengetahuan tentang perbankan dan perkembangan
terkini terkait bidang keuangan/lainnya yang mendukung pelaksanaan tugas
dan tanggung jawabnya pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi antara
lain dengan peningkatan keikutsertaan pegawai BPR dalam
pendidikan/pelatihan dalam rangka pengembangan kualitas individu
v
5 Direksi tidak menggunakan BPR untuk kepentingan pribadi, keluarga, dan/atau
pihak lain yang dapat merugikan atau mengurangi keuntungan BPR, serta tidak
mengambil dan/atau menerima keuntungan pribadi dari BPR, selain
remunerasi dan fasilitas lainnya yang ditetapkan RUPS
v
v
3 Direksi menyediakan data dan informasi yang lengkap, akurat, terkini, dan
tepat waktu kepada Dewan Komisarisv
2 Direksi menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari Pejabat Eksekutif
yang ditunjuk sebagai auditor intern, auditor ekstern, dan hasil pengawasan
Otoritas Jasa Keuangan dan/atau hasil pengawasan otoritas lain
v
v
RATA-RATA
NILAI SETELAH DIKALI BOBOT STRUKTUR & INFRASTRUKTUR TATA KELOLA
NILAI AKHIR (S) 0.75
B PROSES PENERAPAN TATA KELOLA (P)
1 Direksi melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara independen dan
tidak memberikan kuasa umum yang dapat mengakibatkan pengalihan tugas
dan wewenang tanpa batas
6 Seluruh anggota Direksi telah lulus Uji Kemampuan dan Kepatutan dan telah
diangkat melalui RUPS termasuk perpanjangan masa jabatan Direksi telah
ditetapkan oleh RUPS sebelum berakhir masa jabatannya
v
TOTAL NILAI SELURUH SKALA PENERAPAN
4 Pengambilan keputusan rapat Direksi yang bersifat strategis dilakukan
berdasarkan musyawarah mufakat, suara terbanyak dalam hal tidak tercapai
musyawarah mufakat, atau sesuai ketentuan yang berlaku dengan
mencantumkan dissenting opinion jika terdapat perbedaan pendapat.
2 Seluruh anggota Direksi bertempat tinggal di kota/kabupaten yang sama, atau
kota/kabupaten yang berbeda pada provinsi yang sama, atau kota/kabupaten
di provinsi lain yang berbatasan langsung dengan kota/kabupaten pada
provinsi lokasi Kantor Pusat BPR
v
5 Direksi tidak menggunakan penasihat perorangan dan/atau penyedia jasa
profesional sebagai konsultan kecuali memenuhi persyaratan yaitu untuk
proyek yang bersifat khusus yang dari sisi karakteristik proyeknya
membutuhkan adanya konsultan; telah didasari oleh kontrak yang jelas
meliputi lingkup pekerjaan, tanggung jawab, produk yang dihasilkan, dan
jangka waktu pekerjaan, serta biaya; dan perorangan dan/atau penyedia jasa
profesional adalah pihak independen yang memiliki kualifikasi untuk proyek
yang bersifat khusus dimaksud
v
4 Mayoritas anggota Direksi tidak memiliki hubungan keluarga atau semenda
sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Direksi dan/atau
anggota Dewan Komisaris.
v
A. STRUKTUR DAN INFRASTRUKTUR TATA KELOLA (S)
1 Jumlah anggota Direksi paling sedikit 2 (dua) orang, dan salah satu anggota
Direksi bertindak sebagai Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan v
PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI
KRITERIA / INDIKATORSKALA PENERAPAN
KETERANGAN
KERTAS KERJA TATA KELOLA 1
NAMA BPR PT BPR MAJATAMA
TAHUN LAPORAN 2016
3 Anggota Direksi tidak merangkap jabatan pada Bank, Perusahaan Non Bank
dan/atau lembaga lain (partai politik atau organisasi kemasyarakatan)v
0.00 4.00 15.00 4.00 0.00
0.00 0.50 1.88 0.50 0.00
0.00 0.20 0.75 0.20 0.00
0.00 6.00 6.00 0.00 0.00
0.00 1.20 1.20 0.00 0.00
0.00 0.12 0.12 0.00 0.00
:
:
SB B CB KB TB(1) (2) (3) (4) (5)
1 v
5 V
9 Seluruh Komisaris Independen tidak ada yang memiliki hubungan keuangan,
kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan
anggota Dewan Komisaris lain, Direksi dan/atau pemegang saham pengendali
atau hubungan lain yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk
bertindak independen
v
8 Mayoritas anggota Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan keluarga atau
semenda sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Dewan
Komisaris atau Direksi
v
3 Seluruh anggota Dewan Komisaris telah lulus Uji Kemampuan dan Kepatutan
dan telah diangkat melalui RUPS. Dalam hal BPR memperpanjang masa jabatan
anggota Dewan Komisaris, RUPS yang menetapkan perpanjangan masa jabatan
anggota Dewan Komisaris dilakukan sebelum berakhirnya masa jabatan
v
7 Dewan Komisaris tidak merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris
pada lebih dari 2 (dua) BPR atau BPRS lainnya, atau sebagai Direksi atau
pejabat eksekutif pada BPR, BPRS dan/atau Bank Umum
v
BPR memiliki Komisaris Independen
6 Dewan Komisaris memiliki pedoman dan tata tertib kerja termasuk pengaturan
etika kerja, waktu kerja, dan rapatv
A STRUKTUR DAN INFRASTRUKTUR TATA KELOLA (S)
Jumlah anggota Dewan Komisaris paling sedikit 2 (dua) orang
2 Jumlah anggota Dewan Komisaris tidak melampaui jumlah anggota Direksi
sesuai ketentuanv
PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS
KRITERIA / INDIKATORSKALA PENERAPAN
KETERANGAN
KERTAS KERJA TATA KELOLA 2
NAMA BPR PT BPR MAJATAMA
TAHUN LAPORAN 2016
4 Paling sedikit 1 (satu) anggota Dewan Komisaris bertempat tinggal di provinsi
yang sama atau di kota/kabupaten pada provinsi lain yang berbatasan
langsung dengan provinsi lokasi Kantor Pusat BPR
v
v
S+P+H 2.14
TOTAL PENILAIAN BERDASARKAN BOBOT FAKTOR 1 0.43
TOTAL NILAI SELURUH SKALA PENERAPAN
RATA-RATA
NILAI SETELAH DIKALI BOBOT HASIL PENERAPAN TATA KELOLA
NILAI AKHIR (H) 0.24
5 Direksi menyampaikan laporan penerapan Tata Kelola pada Otoritas Jasa
Keuangan, Asosiasi BPR di Indonesia, dan 1 (satu) kantor media atau majalah
ekonomi dan keuangan sesuai ketentuan
v
2 Direksi mengkomunikasikan kepada seluruh pegawai mengenai kebijakan
strategis BPR di bidang kepegawaianv
C. HASIL PENERAPAN TATA KELOLA (H)
1 Direksi mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang
saham melalui RUPSv
4 Terdapat peningkatan pengetahuan, keahlian, dan kemampuan anggota
Direksi dan seluruh pegawai dalam pengelolaan BPR yang ditunjukkan antara
lain dengan peningkatan kinerja BPR, penyelesaian permasalahan yang
dihadapi BPR, dan pencapaian hasil sesuai ekspektasi stakeholders
v
3 Hasil rapat Direksi dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan
dengan baik, termasuk pengungkapan secara jelas dissenting opinions yang
terjadi dalam rapat Direksi, serta dibagikan kepada seluruh Direksi
TOTAL NILAI SELURUH SKALA PENERAPAN
RATA-RATA
NILAI SETELAH DIKALI BOBOT PROSES PENERAPAN TATA KELOLA
NILAI AKHIR (P) 1.15
8 Direksi memiliki dan melaksanakan pedoman dan tata tertib kerja anggota
Direksi yang paling sedikit mencantumkan etika kerja, waktu kerja, dan
peraturan rapat.
v
B
0.00 14.00 3.00 4.00 0.00
0.00 1.56 0.33 0.44 0.00
0.00 0.78 0.17 0.22 0.00
B
0.00 4.00 15.00 4.00 0.00
0.00 0.50 1.88 0.50 0.00
0.00 0.20 0.75 0.20 0.00
0 0 3 0 0
0.00 0.00 3.00 0.00 0.00
0.00 0.00 0.30 0.00 0.00
:
:
SB B CB KB TB(1) (2) (3) (4) (5)
0 0 0 4 0TOTAL NILAI SELURUH SKALA PENERAPAN
A. STRUKTUR DAN INFRASTRUKTUR TATA KELOLA (S)
BPR memiliki kebijakan, sistem dan prosedur penyelesaian mengenai benturan
kepentingan yang mengikat setiap pengurus dan pegawai BPR termasuk administrasi,
dokumentasi dan pengungkapan benturan kepentingan dimaksud dalam Risalah Rapat
v
PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN
KRITERIA / INDIKATORSKALA PENERAPAN
KETERANGAN
KERTAS KERJA TATA KELOLA 4
NAMA BPR PT BPR MAJATAMA
TAHUN LAPORAN 2016
S+P+H 2.62
TOTAL PENILAIAN BERDASARKAN BOBOT FAKTOR 2 0.39
TOTAL NILAI SELURUH SKALA PENERAPAN
RATA-RATA
NILAI SETELAH DIKALI BOBOT HASIL PENERAPAN TATA KELOLA
NILAI AKHIR (H) 0.30
C HASIL PENERAPAN TATA KELOLA (H)
Hasil rapat Dewan Komisaris dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan
dengan baik dan jelas, termasuk dissenting opinions yang terjadi jika terdapat perbedaan
pendapat, serta dibagikan kepada seluruh anggota Dewan Komisaris
v
TOTAL NILAI SELURUH SKALA PENERAPAN
RATA-RATA
NILAI SETELAH DIKALI BOBOT PROSES PENERAPAN TATA KELOLA
NILAI AKHIR (P) 1.15
8 Anggota Dewan Komisaris melakukan pemantauan terhadap laporan
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab anggota Direksi yang membawahkan
fungsi kepatuhan yang memerlukan tindak lanjut Direksi
v
7 Anggota Dewan Komisaris tidak memanfaatkan BPR untuk kepentingan
pribadi, keluarga, dan/atau pihak lain yang merugikan atau mengurangi
keuntungan BPR, serta tidak mengambil dan/atau menerima keuntungan
pribadi dari BPR, selain remunerasi dan fasilitas lainnya yang ditetapkan RUPS
v
v
6 Pengambilan keputusan rapat Dewan Komisaris yang bersifat strategis telah
dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat atau suara terbanyak dalam hal
tidak tercapai musyawarah mufakat, atau sesuai ketentuan yang berlaku
dengan mencantumkan dissenting opinion jika terdapat perbedaan pendapat
v
5 Dewan Komisaris menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas
dan tanggung jawabnya secara optimal dan menyelenggarakan Rapat Dewan
Komisaris paling sedikit 1 (satu) kali dalam 3 bulan yang dihadiri oleh seluruh
anggota Dewan Komisaris
v
2 Dalam rangka melakukan tugas pengawasan, Komisaris mengarahkan,
memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis BPRv
PROSES PENERAPAN TATA KELOLA (P)
1 Dewan Komisaris telah melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan
tugas dan tanggung jawab serta memberikan nasihat kepada Direksi, antara
lain pemberian rekomendasi atau nasihat tertulis terkait dengan pemenuhan
ketentuan BPR termasuk prinsip kehati-hatian.
v
4 Dewan Komisaris memastikan bahwa Direksi menindaklanjuti temuan audit
intern, audit ekstern, hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan, dan/atau hasil
pengawasan otoritas lainnya antara lain dengan meminta Direksi untuk
menyampaikan dokumen hasil tindak lanjut temuan
v
3 Dewan Komisaris tidak terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan
operasional BPR, kecuali dalam hal penyediaan dana kepada pihak terkait
sebagaimana diatur dalam ketentuan mengenai batas maksimum pemberian
kredit BPR dan hal-hal lain yang ditetapkan dalam peraturan perundangan
dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasan
TOTAL NILAI SELURUH SKALA PENERAPAN
RATA-RATA
NILAI SETELAH DIKALI BOBOT STRUKTUR & INFRASTRUKTUR TATA KELOLA
NILAI AKHIR (S) 1.17
A
0.00 0.00 0.00 4.00 0.00
0.00 0.00 0.00 2.00 0.00
0 0 3 0 0
0.00 0.00 3.00 0.00 0.00
0.00 0.00 1.20 0.00 0.00
0 0 3 0 0
0.00 0.00 3.00 0.00 0.00
0.00 0.00 0.30 0.00 0.00
:
:
SB B CB KB TB(1) (2) (3) (4) (5)
0.00 2.00 9.00 4.00 0.00
0.00 0.40 1.80 0.80 0.00
0.00 0.20 0.90 0.40 0.00
v
B PROSES PENERAPAN TATA KELOLA
1 Anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan menetapkan langkah-
langkah yang diperlukan untuk memastikan BPR telah memenuhi seluruh
peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan lain
termasuk penyampaian laporan kepada Otoritas Jasa Keuangan dan otoritas
lainnya
v
TOTAL NILAI SELURUH SKALA PENERAPAN
RATA-RATA
NILAI SETELAH DIKALI BOBOT STRUKTUR & INFRASTRUKTUR TATA KELOLA
NILAI AKHIR (S) 1.50
3 Anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan memantau dan
menjaga kepatuhan BPR terhadap seluruh komitmen yang dibuat oleh BPR
kepada Otoritas Jasa Keuangan termasuk melakukan tindakan pencegahan
apabila terdapat kebijakan dan/atau keputusan Direksi BPR yang menyimpang
dari ketentuan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan
v
2 Anggota Direksi yang membawahkan Fungsi Kepatuhan melakukan upaya
untuk mendorong terciptanya budaya kepatuhan BPR antara lain melalui
sosialisasi dan pelatihan ketentuan terkini
2 Anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan memahami peraturan
Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan lain yang
berkaitan dengan perbankan
v
5 BPR memiliki ketentuan intern mengenai tugas, wewenang, dan tanggung
jawab bagi satuan kerja kepatuhan atau Pejabat Eksekutif yang menangani
fungsi kepatuhan
v
4 Satuan kerja kepatuhan atau Pejabat Eksekutif yang menangani fungsi
kepatuhan menyusun dan/atau mengkinikan pedoman kerja, sistem, dan
prosedur kepatuhan
v
A STRUKTUR DAN INFRASTRUKTUR TATA KELOLA (S)
1 Anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan tidak menangani
penyaluran danav
PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN
KRITERIA / INDIKATORSKALA PENERAPAN
KETERANGAN
KERTAS KERJA TATA KELOLA 5
NAMA BPR PT BPR MAJATAMA
TAHUN LAPORAN 2016
3 Pelaksanaan fungsi kepatuhan dilakukan dengan menunjuk Pejabat Eksekutif
yang menangani fungsi kepatuhan independen terhadap satuan kerja atau
fungsi operasional
v
S+P+H 3.50
TOTAL PENILAIAN BERDASARKAN BOBOT FAKTOR 4 0.35
TOTAL NILAI SELURUH SKALA PENERAPAN
RATA-RATA
NILAI SETELAH DIKALI BOBOT HASIL PENERAPAN TATA KELOLA
NILAI AKHIR (H) 0.30
C. HASIL PENERAPAN TATA KELOLA (H)
Benturan kepentingan yang dapat merugikan BPR atau mengurangi keuntungan BPR
diungkapkan dalam setiap keputusan dan telah terdokumentasi dengan baikv
TOTAL NILAI SELURUH SKALA PENERAPAN
RATA-RATA
NILAI SETELAH DIKALI BOBOT PROSES PENERAPAN TATA KELOLA
NILAI AKHIR (P) 1.20
B. PROSES PENERAPAN TATA KELOLA (P)
Dalam hal terjadi benturan kepentingan, anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, dan
Pejabat Eksekutif tidak mengambil tindakan yang dapat merugikan atau mengurangi
keuntungan BPR, atau tidak mengeksekusi transaksi yang memiliki benturan kepentingan
tersebut
v
RATA-RATA
NILAI SETELAH DIKALI BOBOT STRUKTUR & INFRASTRUKTUR TATA KELOLA
NILAI AKHIR (S) 2.00
A.
0.00 0.00 6.00 12.00 0.00
0.00 0.00 1.20 2.40 0.00
0.00 0.00 0.48 0.96 0.00
1 v
0.00 0.00 3.00 8.00 0.00
0.00 0.00 1.00 2.67 0.00
0.00 0.00 0.10 0.27 0.00
:
:
SB B CB KB TB(1) (2) (3) (4) (5)
0.00 6.00 6.00 0.00 0.00
0.00 1.20 1.20 0.00 0.00
0.00 0.60 0.60 0.00 0.00
B PROSES PENERAPAN TATA KELOLA
1 BPR menerapkan fungsi audit intern sesuai dengan ketentuan pedoman audit
intern yang telah disusun oleh BPR pada seluruh aspek dan unsur kegiatan
yang secara langsung diperkirakan dapat mempengaruhi kepentingan BPR dan
masyarakat
v
v
TOTAL NILAI SELURUH SKALA PENERAPAN
RATA-RATA
NILAI SETELAH DIKALI BOBOT STUKTUR & INFRASTRUKTUR TATA KELOLA
NILAI AKHIR (S) 1.20
5 BPR memiliki program rekrutmen dan pengembangan sumber daya manusia
yang melaksanakan fungsi audit internv
4 Pejabat Eksekutif yang menangani fungsi audit intern bertanggung jawab
langsung kepada Direktur Utamav
A STRUKTUR DAN INFRASTRUKTUR TATA KELOLA (S)
1 BPR memiliki Pejabat Eksekutif yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
fungsi audit internv
PENERAPAN FUNGSI AUDIT INTERN
KRITERIA / INDIKATORSKALA PENERAPAN
KETERANGAN
3 Pejabat Eksekutif yang menangani fungsi audit intern independen terhadap
satuan kerja operasional (satuan kerja terkait dengan penghimpunan dan
penyaluran dana)
v
2 Pejabat Eksekutif yang menangani fungsi audit intern telah memiliki dan
mengkinikan pedoman kerja serta sistem dan prosedur untuk melaksanakan
tugas bagi auditor intern sesuai peraturan perundang-undangan dan telah
disetujui oleh Direktur Utama dan Dewan Komisaris
KERTAS KERJA TATA KELOLA 6
NAMA BPR PT BPR MAJATAMA
TAHUN LAPORAN 2016
S+P+H 3.31
TOTAL PENILAIAN BERDASARKAN BOBOT FAKTOR 5 0.33
TOTAL NILAI SELURUH SKALA PENERAPAN
RATA-RATA
NILAI SETELAH DIKALI BOBOT HASIL PENERAPAN TATA KELOLA
NILAI AKHIR (H) 0.37
v
3 Anggota Direksi yang membawahkan Fungsi Kepatuhan menyampaikan
laporan khusus kepada Otoritas Jasa Keuangan apabila terdapat kebijakan atau
keputusan Direksi yang menyimpang dari peraturan Otoritas Jasa Keuangan
dan/atau peraturan perundang-undangan lain, sesuai ketentuan Otoritas Jasa
Keuangan
v
C HASIL PENERAPAN TATA KELOLA (H)
BPR berhasil menurunkan tingkat pelanggaran terhadap ketentuan
2 Anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan menyampaikan laporan
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab secara berkala kepada Direktur Utama
dengan tembusan kepada Dewan Komisaris. Dalam hal anggota Direksi yang
membawahkan fungsi kepatuhan adalah Direktur Utama, laporan disampaikan
kepada Dewan Komisaris
TOTAL NILAI SELURUH SKALA PENERAPAN
RATA-RATA
NILAI SETELAH DIKALI BOBOT PROSES PENERAPAN TATA KELOLA
NILAI AKHIR (P) 1.44
5 Satuan kerja kepatuhan atau Pejabat Eksekutif yang menangani fungsi
kepatuhan melakukan reviu dan/atau merekomendasikan pengkinian dan
penyempurnaan kebijakan, ketentuan, sistem maupun prosedur yang dimiliki
oleh BPR agar sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan
perundang-undangan
v
4 Satuan kerja kepatuhan atau Pejabat Eksekutif yang menangani fungsi
kepatuhan memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan, sistem, dan
prosedur, serta kegiatan usaha yang dilakukan BPR telah sesuai dengan
ketentuan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan
v
B
0.00 2.00 9.00 0.00 0.00
0.00 0.50 2.25 0.00 0.00
0.00 0.20 0.90 0.00 0.00
0.00 4.00 6.00 0.00 0.00
0.00 1.00 1.50 0.00 0.00
0.00 0.10 0.15 0.00 0.00
:
:
SB B CB KB TB(1) (2) (3) (4) (5)
0 2 0 0 0
0.00 2.00 0.00 0.00 0.00
0.00 1.00 0.00 0.00 0.00
0.00 4.00 0.00 0.00 0.00
0.00 2.00 0.00 0.00 0.00
0.00 0.80 0.00 0.00 0.00
C HASIL PENERAPAN TATA KELOLA
1 Hasil audit dan Management letter telah menggambarkan permasalahan BPR
dan disampaikan secara tepat waktu kepada BPR oleh KAP yang ditunjukv
TOTAL NILAI SELURUH SKALA PENERAPAN
RATA-RATA
NILAI SETELAH DIKALI BOBOT PROSES PENERAPAN TATA KELOLA
NILAI AKHIR (P) 0.80
2 BPR telah melaporkan hasil audit KAP dan Management Letter kepada Otoritas
Jasa Keuangan.v
B PROSES PENERAPAN TATA KELOLA
1 Dalam pelaksanaan audit laporan keuangan BPR, BPR menunjuk Akuntan
Publik dan KAP yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan serta memperoleh
persetujuan RUPS berdasarkan usulan Dewan Komisarisv
TOTAL NILAI SELURUH SKALA PENERAPAN
RATA-RATA
NILAI SETELAH DIKALI BOBOT STUKTUR & INFRASTRUKTUR TATA KELOLA
NILAI AKHIR (S) 1.00
A STRUKTUR DAN INFRASTRUKTUR TATA KELOLA
Penugasan audit kepada Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik (KAP) memenuhi
aspek-aspek legalitas perjanjian kerja, ruang lingkup audit, standar profesional akuntan
publik, dan komunikasi antara Otoritas Jasa Keuangan dengan KAP dimaksudv
PENERAPAN FUNGSI AUDIT EKSTERN
KRITERIA / INDIKATORSKALA PENERAPAN
KETERANGAN
KERTAS KERJA TATA KELOLA 7
NAMA BPR PT BPR MAJATAMA
TAHUN LAPORAN 2016
S+P+H 2.55
TOTAL PENILAIAN BERDASARKAN BOBOT FAKTOR 6 0.26
TOTAL NILAI UNTUK SELURUH SKALA PENERAPAN
RATA-RATA
NILAI SETELAH DIKALI BOBOT HASIL PENERAPAN TATA KELOLA
NILAI AKHIR (H) 0.25
4 BPR menyampaikan laporan pengangkatan atau pemberhentian Pejabat
Eksekutif yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan fungsi audit intern
kepada Otoritas Jasa Keuangan sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan
v
3 BPR menyampaikan laporan hasil kaji ulang oleh pihak ekstern kepada Otoritas
Jasa Keuangan sesuai ketentuan Otoritas Jasa KeuanganV
v
3 Pelaksanaan fungsi audit intern (kegiatan audit) dilaksanakan secara memadai
dan independen yang mencakup persiapan audit, penyusunan program audit,
pelaksanaan audit, pelaporan hasil audit, dan tindak lanjut hasil audit
v
2 BPR telah menyampaikan laporan pelaksanaan dan pokok-pokok hasil audit
intern dan laporan khusus (apabila ada penyimpangan) kepada Otoritas Jasa
Keuangan sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan
v
C HASIL PENERAPAN TATA KELOLA (H)
1 Pejabat Eksekutif yang menangani fungsi audit intern telah menyampaikan
laporan pelaksanaan audit intern kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris
dengan tembusan kepada anggota Direksi yang membawahkan fungsi
v
2 BPR menugaskan pihak ekstern untuk melakukan kaji ulang paling sedikit 1
(satu) kali dalam 3 (tiga) tahun atas kepatuhan terhadap standar pelaksanaan
fungsi audit intern, dan kelemahan SOP audit serta perbaikan yang mungkin
V
B
TOTAL NILAI SELURUH SKALA PENERAPAN
RATA-RATA
NILAI SETELAH DIKALI BOBOT PROSES PENERAPAN TATA KELOLA
NILAI AKHIR (P) 1.10
4 BPR melaksanakan peningkatan mutu keterampilan sumber daya manusia
secara berkala dan berkelanjutan terkait dengan penerapan fungsi audit intern
0.00 4.00 0.00 0.00 0.00
0.00 2.00 0.00 0.00 0.00
0.00 0.20 0.00 0.00 0.00
:
:
SB B CB KB TB(1) (2) (3) (4) (5)
0 2 0 0 0
0.00 2.00 0.00 0.00 0.00
0.00 1.00 0.00 0.00 0.00
0.00 0.00 6.00 0.00 0.00
0.00 0.00 3.00 0.00 0.00
0.00 0.00 1.20 0.00 0.00
0.00 2.00 3.00 0.00 0.00
0.00 1.00 1.50 0.00 0.00
0.00 0.10 0.15 0.00 0.00
:
:
SB B CB KB TB(1) (2) (3) (4) (5)
RENCANA BISNIS
KRITERIA / INDIKATORSKALA PENERAPAN
KETERANGAN
KERTAS KERJA TATA KELOLA 10
NAMA BPR PT BPR MAJATAMA
TAHUN LAPORAN 2016
S+P+H 2.45
TOTAL PENILAIAN BERDASARKAN BOBOT FAKTOR 9 0.18
TOTAL NILAI UNTUK SELURUH SKALA PENERAPAN
RATA-RATA
NILAI SETELAH DIKALI BOBOT HASIL PENERAPAN TATA KELOLA
NILAI AKHIR (H) 0.25
2 BPR tidak melanggar dan/atau melampaui BMPK sesuai ketentuan Otoritas
Jasa Keuanganv
C. HASIL PENERAPAN TATA KELOLA
1 Laporan pemberian kredit oleh BPR kepada pihak terkait dan/atau pemberian
kredit yang melanggar dan/atau melampaui BMPK telah disampaikan secara
berkala kepada Otoritas Jasa Keuangan secara benar dan tepat waktu sesuai
ketentuan Otoritas Jasa Keuangan
v
TOTAL NILAI SELURUH SKALA PENERAPAN
RATA-RATA
NILAI SETELAH DIKALI BOBOT PROSES PENERAPAN TATA KELOLA
NILAI AKHIR (P) 1.20
2 Proses pemberian kredit oleh BPR kepada pihak terkait dan/atau pemberian
kredit besar telah memenuhi ketentuan Otoritas Jasa Keuangan tentang BMPK
dan memperhatikan prinsip kehati-hatian maupun peraturan perundang-
undangan
v
B PROSES PENERAPAN TATA KELOLA
1 BPR secara berkala mengevaluasi dan mengkinikan kebijakan, sistem dan
prosedur BMPK agar disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan v
TOTAL NILAI SELURUH SKALA PENERAPAN
RATA-RATA
NILAI SETELAH DIKALI BOBOT STUKTUR & INFRASTRUKTUR TATA KELOLA
NILAI AKHIR (S) 1.00
A. STRUKTUR DAN INFRASTRUKTUR TATA KELOLA
BPR telah memiliki kebijakan, sistem dan prosedur tertulis yang memadai terkait dengan
BMPK termasuk pemberian kredit kepada pihak terkait, debitur grup, dan/atau debitur
besar, berikut monitoring dan penyelesaian masalahnya sebagai bagian atau bagian
terpisah dari pedoman kebijakan perkreditan BPR
v
BATAS MAKSIMUM PEMBERIAN KREDIT
KRITERIA / INDIKATORSKALA PENERAPAN
KETERANGAN
KERTAS KERJA TATA KELOLA 9
NAMA BPR PT BPR MAJATAMA
TAHUN LAPORAN 2016
S+P+H 2.00
TOTAL PENILAIAN BERDASARKAN BOBOT FAKTOR 7 0.05
C
TOTAL NILAI UNTUK SELURUH SKALA PENERAPAN
RATA-RATA
NILAI SETELAH DIKALI BOBOT HASIL PENERAPAN TATA KELOLA
NILAI AKHIR (H) 0.20
2 Cakupan hasil audit paling sedikit sesuai dengan ruang lingkup audit
sebagaimana diatur dalam ketentuan Otoritas Jasa Keuanganv
0.00 0.00 9.00 0.00 0.00
0.00 0.00 3.00 0.00 0.00
0.00 0.00 1.50 0.00 0.00
b.
c.
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
0 0 3 0 0
0.00 0.00 3.00 0.00 0.00
0.00 0.00 0.30 0.00 0.00
:
:
SB B CB KB TB(1) (2) (3) (4) (5)
0 0 3 0 0
0.00 0.00 3.00 0.00 0.00
0.00 0.00 1.50 0.00 0.00
3 BPR melaksanakan transparansi informasi mengenai produk, layanan dan/atau
penggunaan data nasabah BPR dengan berpedoman pada persyaratan dan tata
cara sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan
v
2 BPR menyusun laporan tahunan dengan materi paling sedikit memuat
informasi umum, laporan keuangan, opini dari akuntan publik atas laporan
keuangan tahunan BPR (apabila ada), seluruh aspek transparansi dan
informasi, serta seluruh aspek pengungkapan sesuai ketentuan Otoritas Jasa
v
B. PROSES PENERAPAN TATA KELOLA
1 BPR menyusun laporan keuangan publikasi setiap triwulanan dengan materi
paling sedikit memuat laporan keuangan, informasi lainnya, susunan pengurus
dan komposisi pemegang saham sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan
v
TOTAL NILAI SELURUH SKALA PENERAPAN
RATA-RATA
NILAI SETELAH DIKALI BOBOT STUKTUR & INFRASTRUKTUR TATA KELOLA
NILAI AKHIR (S) 1.50
A. STRUKTUR DAN INFRASTRUKTUR TATA KELOLA
Tersedianya sistem pelaporan keuangan dan non keuangan yang didukung oleh sistem
informasi manajemen yang memadai sesuai ketentuan termasuk sumber daya manusia
yang kompeten untuk menghasilkan laporan yang lengkap, akurat, kini, dan utuh.
v
TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN & NON KEUANGAN
KRITERIA / INDIKATORSKALA PENERAPAN
KETERANGAN
KERTAS KERJA TATA KELOLA 11
NAMA BPR PT BPR MAJATAMA
TAHUN LAPORAN 2016
S+P+H 3.00
TOTAL PENILAIAN BERDASARKAN BOBOT FAKTOR 10 0.23
TOTAL NILAI UNTUK SELURUH SKALA PENERAPAN
RATA-RATA
NILAI SETELAH DIKALI BOBOT HASIL PENERAPAN TATA KELOLA
NILAI AKHIR (H) 0.30
C HASIL PENERAPAN TATA KELOLA
Rencana bisnis termasuk perubahan rencana bisnis disampaikan kepada Otoritas Jasa
Keuangan sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.v
RATA-RATA
NILAI SETELAH DIKALI BOBOT PROSES PENERAPAN TATA KELOLA
NILAI AKHIR (P) 0.00
2 Dewan Komisaris melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan rencana
bisnis BPRv
a. Faktor eksternal dan internal yang dapat mempengaruhi
kelangsungan usaha BPR;
Azas perbankan yang sehat dan prinsip kehati-hatian; dan
Penerapan manajemen risiko
2 Rencana bisnis BPR menggambarkan rencana strategis jangka panjang dan
rencana bisnis tahunan termasuk rencana penyelesaian permasalahan BPR
yang signifikan dengan cakupan sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan
v
B PROSES PENERAPAN TATA KELOLA
1 Rencana bisnis BPR disusun dengan mempertimbangkan paling sedikit :
v
TOTAL NILAI SELURUH SKALA PENERAPAN
RATA-RATA
NILAI SETELAH DIKALI BOBOT STUKTUR & INFRASTRUKTUR TATA KELOLA
NILAI AKHIR (S) 1.50
TOTAL NILAI SELURUH SKALA PENERAPAN
A STRUKTUR DAN INFRASTRUKTUR TATA KELOLA
1 Rencana bisnis BPR telah disusun oleh Direksi dan disetujui oleh Dewan
Komisaris sesuai dengan visi dan misi BPRv
3 Rencana bisnis BPR didukung sepenuhnya oleh pemegang saham dalam rangka
memperkuat permodalan dan infrastruktur yang memadai antara lain sumber
daya manusia, teknologi informasi, jaringan kantor, kebijakan, dan prosedur.
v
0.00 8.00 0.00 0.00 0.00
0.00 2.00 0.00 0.00 0.00
0.00 0.80 0.00 0.00 0.00
0.00 4.00 0.00 0.00 0.00
0.00 2.00 0.00 0.00 0.00
0.00 0.20 0.00 0.00 0.00
Struktur
(S)Proses (P) Hasil (H) S+P+H
Nilai
Bobot
Faktor
1 0.75 1.15 0.24 2.14 0.43
2 1.17 1.15 0.30 2.62 0.39
3 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
4 2.00 1.20 0.30 3.50 0.35
5 1.50 1.44 0.37 3.31 0.33
6 1.20 1.10 0.25 2.55 0.26
7 1.00 0.80 0.20 2.00 0.05
8 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
9 1.00 1.20 0.25 2.45 0.18
10 1.50 1.20 0.30 3.00 0.23
11 1.50 0.80 0.20 2.50 0.19
2.40
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 NILAI KOMPOSIT
0.19 2.40
PERINGKAT KOMPOSIT Baik
0.33 0.26 0.05 0.00 0.18 0.23
3,4 ≤ Nilai Komposit < 4,2 Kurang Baik
Tidak Baik
FAKTOR
TOTAL NILAI FAKTOR 0.43 0.39 0.00 0.35
1,0 ≤ Nilai Komposit < 1,8 Sangat Baik
1,8 ≤ Nilai komposit < 2,6 Baik
2,6 ≤ Nilai Komposit < 3,4 Cukup Baik
Batas Maksimum Pemberian Kredit
Rencana Bisnis
Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan
Nilai Komposit
KETENTUAN PERINGKAT KOMPOSIT
NILAI KOMPOSIT PERINGKAT KOMPOSIT
Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas atau Fungsi Komite
Penanganan Benturan Kepentingan
Penerapan Fungsi Kepatuhan
Penerapan Fungsi Audit Intern
Penerapan Fungsi Audit Ekstern
Penerapan Manajemen Risiko
TABULASI SELF ASSESSMENT PT BPR MAJATAMA
No. Kriteria / Indikator
Skala Penerapan
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
S+P+H 2.50
TOTAL PENILAIAN BERDASARKAN BOBOT FAKTOR 11 0.19
TOTAL NILAI UNTUK SELURUH SKALA PENERAPAN
RATA-RATA
NILAI SETELAH DIKALI BOBOT HASIL PENERAPAN TATA KELOLA
NILAI AKHIR (H) 0.20
2 Laporan penanganan pengaduan dan penyelesaian pengaduan, dan laporan
pengaduan dan tindak lanjut pelayanan dan penyelesaian pengaduan
disampaikan sesuai ketentuan secara tepat waktu.
v
C. HASIL PENERAPAN TATA KELOLA
1 Laporan tahunan dan laporan keuangan publikasi ditandatangani paling sedikit
oleh 1 (satu) anggota Direksi dengan mencantumkan nama secara jelas serta
disampaikan secara lengkap dan tepat waktu kepada Otoritas Jasa Keuangan
dan/atau dipublikasikan sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan
v
B.
TOTAL NILAI SELURUH SKALA PENERAPAN
RATA-RATA
NILAI SETELAH DIKALI BOBOT PROSES PENERAPAN TATA KELOLA
NILAI AKHIR (P) 0.80
4 BPR menyusun dan menyajikan laporan dengan tata cara, jenis dan cakupan
sebagaimana diatur dalam ketentuan Otoritas Jasa Keuangan v
Lampiran 2
Pemberian Dana untuk kegiatan Sosial Masyarakat dan Kegiatan Politik
Secara garis besar, Kegiatan Sosial PT. BPR Majatama selama tahun 2016 adalah sebagai berikut :
Tanggal Kegiatan CSR Bank Manfaat bagi masyarakat dan
lingkungan Sosial
02/05/2016 Sponsorship dalam acara Pemilihan Gus dan Yuk Kab. Mojokerto
Ikut serta dalam program Kabupaten Mojokerto
03/05/2016 Bantuan dana Dalam rangka Festifal Anak Paud
Memberikan kontribusi mendukung kegiatan pendidikan dan program pemkab
11/05/2016 Bantuan sembako Pengobatan Gratis dalam rangka
Wujud langsung sumbangsih sosial kepada Masyarakat dan peduli dengan kegiatan yang melibatkan masyarakat dan program Pemkab
12/05/2016 Sponsorship Wisuda Madya XXII SMAN Memberikan kontribusi mendukung kegiatan Pendidikan kepada pelajar Kabupaten Mojokerto
23/05/2016 Sponsorship dalam kegiatan Lomba Lari Mojopahit 10k di pendopo Kab. Mojokerto
Sebagai wujud bank dekat dengan masyarakat dan peduli dengan kegiatan yang melibatkan masyarakat dan program Pemkab