Top Banner
1 Kwik Kian Gie: Subsidi BBM itu Bohong! http://infoindonesia.wordpress.com/2012/03/29/kwik-kian-gie-subsidi-bbm-itu-bohong/ Posted on Maret 29, 2012 2 Komentar Di bawah adalah tulisan Kwik Kian Gie yang menyatakan Subsidi BBM adalah bohong. Jika kita teliti, itu memang benar. Sesungguhnya biaya produksi minyak dari menggali minyak, kilang, hingga distribusi ke Pom Bensin menurut KKG adalah US$ 10/brl. Ada baiknya kita naikan saja jadi US$ 15/brl untuk memberi keuntungan bagi pendukung Neoliberalisme yang mengatakan Subsidi BBM itu ada. Itu sudah termasuk keuntungan yang cukup besar bagi para operator dan distributor. Buat yang ragu angkanya bisa lihat data komponen biaya dari website pemerintah AS: http://www.eia.gov/petroleum/gasdiesel Di situ dijelaskan biaya minyak mentah 72% dari harga jual, pengilangan 12%, Distribusi dan Pemasaran 5%, Pajak 11%. Taruhlah rate 1 US$ = Rp 10.000 dan 1 barrel = 159 liter. Jika harga minyak Rp 4.500/liter, artinya Rp 715.500/brl atau US$ 71/brl. Jadi dengan biaya produksi hanya US$ 15/brl dan harga jual US$ 71/brl, sebetulnya pemerintah untung US$ 56/brl. Bayangkan jika produksi BBM kita 1 tahun 350 juta barel. Pemerintah untung US$ 19,6 milyar atau Rp 196 trilyun/tahun. Itu kalau pakai harga “Subsidi” Rp 4.500/liter. Kalau pakai harga Pertamax yang Rp 9000/liter, pemerintah untung Rp 392 trilyun/tahun. Tapi bagaimana dengan harga minyak dunia yang misalnya US$ 120/brl? Bukankah kita rugi US$ 79/brl? Benar kalau kita adalah negara bukan penghasil minyak seperti Singapura atau Jepang yang harus beli minyak dari negara lain. Tapi Indonesia memproduksi sendiri minyaknya sebesar 907 ribu barel/hari. Bahkan mungkin lebih jika tidak dikadali perusahaan minyak asing yang mengelola 90% minyak kita. Sementara kebutuhan BBM “Subsidi” itu hanya 723 ribu bph (42 juta kilo liter/tahun). Jadi masih untunglah pemerintah. Mau harga minyak dunia naik sampai US$ 200/brl pun sebetulnya biaya produksi minyak di Indonesia tidak akan berubah. Paling banter cuma US$ 15/brl.
9

Kwik Kian Gie: Subsidi BBM itu Bohong! - gelora45.comgelora45.com/news/KwikKianGie_SubsidiBBMbohong.pdf · Cuma ya itu beda pemikiran ekonom kerakyatan atau Islam dibanding ekonom

Mar 15, 2019

Download

Documents

phamdang
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Kwik Kian Gie: Subsidi BBM itu Bohong! - gelora45.comgelora45.com/news/KwikKianGie_SubsidiBBMbohong.pdf · Cuma ya itu beda pemikiran ekonom kerakyatan atau Islam dibanding ekonom

1

Kwik Kian Gie: Subsidi BBM itu Bohong! http://infoindonesia.wordpress.com/2012/03/29/kwik-kian-gie-subsidi-bbm-itu-bohong/

Posted on Maret 29, 2012 2 Komentar

Di bawah adalah tulisan Kwik Kian Gie yang menyatakan

Subsidi BBM adalah bohong. Jika kita teliti, itu memang

benar.

Sesungguhnya biaya produksi minyak dari menggali

minyak, kilang, hingga distribusi ke Pom Bensin menurut

KKG adalah US$ 10/brl. Ada baiknya kita naikan saja

jadi US$ 15/brl untuk memberi keuntungan bagi

pendukung Neoliberalisme yang mengatakan Subsidi

BBM itu ada. Itu sudah termasuk keuntungan yang

cukup besar bagi para operator dan distributor.

Buat yang ragu angkanya bisa lihat data komponen biaya

dari website pemerintah AS:

http://www.eia.gov/petroleum/gasdiesel

Di situ dijelaskan biaya minyak mentah 72% dari harga jual, pengilangan 12%, Distribusi

dan Pemasaran 5%, Pajak 11%.

Taruhlah rate 1 US$ = Rp 10.000 dan 1 barrel = 159 liter.

Jika harga minyak Rp 4.500/liter, artinya Rp 715.500/brl atau US$ 71/brl.

Jadi dengan biaya produksi hanya US$ 15/brl dan harga jual US$ 71/brl, sebetulnya

pemerintah untung US$ 56/brl. Bayangkan jika produksi BBM kita 1 tahun 350 juta

barel. Pemerintah untung US$ 19,6 milyar atau Rp 196 trilyun/tahun.

Itu kalau pakai harga “Subsidi” Rp 4.500/liter. Kalau pakai harga Pertamax yang Rp

9000/liter, pemerintah untung Rp 392 trilyun/tahun.

Tapi bagaimana dengan harga minyak dunia yang misalnya US$ 120/brl? Bukankah kita

rugi US$ 79/brl?

Benar kalau kita adalah negara bukan penghasil minyak seperti Singapura atau Jepang

yang harus beli minyak dari negara lain.

Tapi Indonesia memproduksi sendiri minyaknya sebesar 907 ribu barel/hari. Bahkan

mungkin lebih jika tidak dikadali perusahaan minyak asing yang mengelola 90% minyak

kita. Sementara kebutuhan BBM “Subsidi” itu hanya 723 ribu bph (42 juta kilo

liter/tahun). Jadi masih untunglah pemerintah. Mau harga minyak dunia naik sampai

US$ 200/brl pun sebetulnya biaya produksi minyak di Indonesia tidak akan berubah.

Paling banter cuma US$ 15/brl.

Page 2: Kwik Kian Gie: Subsidi BBM itu Bohong! - gelora45.comgelora45.com/news/KwikKianGie_SubsidiBBMbohong.pdf · Cuma ya itu beda pemikiran ekonom kerakyatan atau Islam dibanding ekonom

2

Cuma ya itu beda pemikiran ekonom kerakyatan atau Islam dibanding ekonom

Neoliberal yang berpihak pada perusahaan-perusahaan minyak asing. Meski untung,

mereka tetap bilang rugi.

Padahal minyak itu adalah milik bersama rakyat Indonesia. Bukan milik perusahaan

minyak atau pemerintah Indonesia. Jadi tak pantas dijual dengan harga “Internasional”.

Simulasi Harga Minyak dalam bentuk XLS bisa didownload di sini:

http://www.mediafire.com/?jez4ynm4vzt

Kita akan tahu bahwa meski harga minyak dunia US$ 200/brl, Indonesia tetap untung

dgn harga Rp 4500/ltr atau US$ 71 brl mengingat biaya produksi hanya US$ 15/brl.

Lihat perbandingan beda pandangan antara pemahaman untung/rugi penjualan minyak

antara pemikiran Ekonom Islam/Rakyat dengan Ekonom Neoliberal yang dipengaruhi

Yahudi.

Di zaman Nabi ada Yahudi yang menjual air dengan harga tinggi kepada rakyat. Harap

diketahui, hingga sekarang harga air di Arab Saudi lebih mahal daripada harga minyak

karena air di sana sangat langka. Namun setelah dibeli ummat Islam sumur airnya, Nabi

membagikannya gratis kepada rakyat. Ini karena rakyat harus bisa mendapatkan

kebutuhan hidupnya dengan mudah.

Perbandingan di bawah dengan asumsi:

1 barel = 159 liter

1 US$ = Rp 10.000

Produksi minyak Indonesia = 907 ribu bph

Kebutuhan BBM “Subsidi” dgn harga Rp 4500/ltr (US$ 71/brl) = 740 ribu bph

Total biaya produksi minyak Indonesia = US$ 15/brl

HARGA MINYAK DUNIA (US$/BRL)

Persepsi Untung/Rugi 60 120 200 400

Ekonom Islam/Rakyat 56 56 56 56

Ekonom Neoliberal 11 -49 -129 -329

Orang awam memandang saat biaya produksi minyak US$ 15/brl dan dijual seharga Rp

4500/ltr (US$ 71/brl) sebagai untung sebesar US$ 56/brl.

Namun kaum Neolib memandangnya rugi sebesar US$ 49/brl saat harga minyak Dunia

naik jadi US$ 120/brl. Saat minyak dunia naik jadi US$ 400/brl juga dianggap rugi

sebesar US$ 329/brl padahal sebenarnya tetap untung.

Page 3: Kwik Kian Gie: Subsidi BBM itu Bohong! - gelora45.comgelora45.com/news/KwikKianGie_SubsidiBBMbohong.pdf · Cuma ya itu beda pemikiran ekonom kerakyatan atau Islam dibanding ekonom

3

Anggito Abimanyu, salah satu fundamentalis neo-liberal Indonesia yang selalu

bersikeras menaikkan harga BBM dengan alasan “mengurangi beban subsidi BBM“,

mengakui bahwa selama ini tidak pernah ada subsidi dalam BBM. “Masih ada surplus

penerimaan BBM dibanding biaya yang dikeluarkan,” katanya dalam acara talkshow

di TVOne hari Senin (13/03/2012), terkait rencana kenaikan harga BBM akibat

kenaikan harga BBM dunia. Anggito menjadi salah satu narasumber bersama Kwik Kian

Gie dan Wamen ESDM. Mungkin Anggito tidak akan pernah memberikan pengakuan

seperti itu kalau saja tidak karena ada Kwik Kian Gie yang telah lama menyampaikan

pendapatnya bahwa isu “subsidi” adalah pembohongan publik, dan pendapat itu diulangi

lagi dalam acaratalkshow tersebut di atas. http://muslimdaily.net/opini/opini-

17/anggito-abimanyu-selama-ini-tidak-pernah-ada-subsidi-bbm.html

Jika pun “benar” Pemerintah rugi, bisa jadi Pertamina dipaksa membeli minyak

Indonesia yang 90% dikelola oleh perusahaan2 minyak AS seperti Chevron dan Exxon

dengan harga New York. Jika begitu, solusinya adalah di Nasionalisasi. Cina dan

Norwegia mengelola minyak mereka dengan BUMN mereka. Arab Saudi, Iran, dan

Venezuela juga sudah menasionalisasi perusahaan minyak asing yang dulu memonopoli

minyak mereka. Sekarang mereka makmur karena penerimaannya bertambah karena

tidak dibohongi oleh perusahaan2 minyak asing.

http://infoindonesia.wordpress.com/2009/06/30/selama-kekayaan-alam-dirampok-

asing-indonesia-akan-terus-miskin/

Selama 90% kekayaan alam kita dikuasai asing, selama itu pula Indonesia melarat.

Harga minyak naik, bukannya untung malah rugi karena ceritanya “Subsidi” bertambah

berat. Harga minyak turun juga “Mengeluh” karena penerimaan berkurang. Tidak pernah

bersyukur makanya kena siksa Allah terus. “Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika

kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu

mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” [Ibrahim 7]

Satu wujud syukur kita dengan kekayaan alam kita adalah dengan mengelolanya sendiri

sehingga bisa menikmati seluruh hasilnya. Bukan justru mengabaikannya dan

menyerahkannya ke pihak asing sehingga akhirnya asinglah yang menikmati hasilnya

sementara rakyat Indonesia jadi miskin dan melarat.

Angka yang diajukan KKG sebetulnya sangat masuk akal. Apalagi menurut Lembaga

Statistika Energi AS (Energy Information Administration), 42 galon minyak mentah

setelah dikilang akan menghasilkan 45 galon (6% lebih banyak) seperti Bensin, Diesel,

dan Avtuur yang harganya sangat mahal. Jadi kalau pemerintah bilang rugi…rugi…rugi..

itu cuma bohong belaka.

http://energy.gov/articles/hows-and-whys-replacing-whole-barrel

Page 4: Kwik Kian Gie: Subsidi BBM itu Bohong! - gelora45.comgelora45.com/news/KwikKianGie_SubsidiBBMbohong.pdf · Cuma ya itu beda pemikiran ekonom kerakyatan atau Islam dibanding ekonom

4

Referensi:

Pertamina: konsumsi BBM “Subsidi” tahun 2011 sebesar 41,69 kilo liter

http://finance.detik.com/read/2012/01/04/181554/1806847/1034/kuota-bbm-

subsidi-di-2011-jebol-13-juta-kiloliter

BP Migas: Produksi minyak Indonesia 920 ribu bph:

http://finance.detik.com/read/2011/08/02/180541/1695071/1034/akhirnya-

produksi-minyak-indonesia-mulai-merangkak-naik

http://energy.gov/articles/hows-and-whys-replacing-whole-barrel

http://www.kaskus.us/showthread.php?t=6494160

BBM DISUBSIDI ADALAH OMONG KOSONG Percakapan antara Djadjang dan Mamad

Oleh Kwik Kian Gie

Pemerintah berencana tidak membolehkan kendaraan berpelat hitam membeli bensin

premium, karena harga Rp. 4.500 per liter jauh di bawah harga pokok pengadaannya.

Maka pemerintah rugi besar yang memberatkan APBN.

Apakah benar begitu ? Kita ikuti percakapan antara Djadjang dan Mamad. Djadjang

(Dj) seorang anak jalanan yang logikanya kuat dan banyak baca. Mamad (M) seorang

Doktor yang pandai menghafal.

Dj : Mad, apa benar sih pemerintah mengeluarkan uang tunai yang lebih besar dari

harga jualnya untuk setiap liter bensin premium ?

M : Benar, Presiden SBY pernah mengatakan bahwa semakin tinggi harga minyak

mentah di pasar internasional, semakin besar uang tunai yang harus dikeluarkan

oleh pemerintah untuk mengadakan bensin. Indopos tanggal 3 Juli 2008 mengutip

SBY yang berbunyi : “Jika harga minyak USD 150 per barrel, subsidi BBM dan

listrik yang harus ditanggung APBN Rp. 320 trilyun. Kalau USD 160, gila lagi. Kita

akan keluarkan (subsidi) Rp. 254 trilyun hanya untuk BBM.”

Page 5: Kwik Kian Gie: Subsidi BBM itu Bohong! - gelora45.comgelora45.com/news/KwikKianGie_SubsidiBBMbohong.pdf · Cuma ya itu beda pemikiran ekonom kerakyatan atau Islam dibanding ekonom

5

Dj : Jadi apa benar bahwa untuk mengadakan 1 liter bensin premium pemerintah

mengeluarkan uang lebih dari Rp. 4.500 ? Kamu kan doktor Mad, tolong jelaskan

perhitungannya bagaimana ?

M : Gampang sekali, dengarkan baik-baik. Untuk mempermudah perhitungan buat kamu

yang bukan orang sekolahan, kita anggap saja 1 USD = Rp. 10.000 dan harga

minyak mentah USD 80 per barrel. Biaya untuk mengangkat minyak dari perut

bumi (lifting) + biaya pengilangan (refining) + biaya transportasi rata-rata ke

semua pompa bensin = USD 10 per barrel. 1 barrel = 159 liter. Jadi agar minyak

mentah dari perut bumi bisa dijual sebagai bensin premium per liternya

dikeluarkan uang sebesar (USD 10 : 159) x Rp. 10.000 = Rp. 628,93 – kita

bulatkan menjadi Rp. 630 per liter. Harga minyak mentah USD 80 per barrel.

Kalau dijadikan satu liter dalam rupiah, hitungannya adalah : (80 x 10.000) : 159 =

Rp. 5.031,45. Kita bulatkan menjadi Rp. 5.000. Maka jumlah seluruhnya kan Rp.

5.000 ditambah Rp. 630 = Rp. 5.630 ? Dijual Rp. 4.500. Jadi rugi sebesar Rp.

1.130 per liter (Rp. 5.630 – Rp. 4.500). Kerugian ini yang harus ditutup oleh

pemerintah dengan uang tunai, dan dinamakan subsidi.

Dj : Hitung-hitunganmu aku ngerti, karena pernah diajari ketika di SD dan diulang-

ulang terus di SMP dan SMA. Tapi yang aku tak paham mengapa kau menghargai

minyak mentah yang milik kita sendiri dengan harga minyak yang ditentukan oleh

orang lain ?

M : Lalu, harus dihargai dengan harga berapa ?

Dj : Sekarang ini, minyak mentahnya kan sudah dihargai dengan harga jual dikurangi

dengan harga pokok tunai ? Hitungannya Rp. 4.500 – Rp. 630 = Rp. 3.870 per liter ?

Kenapa pemerintah dan kamu tidak terima ? Kenapa harga minyak mentahnya

mesti dihargai dengan harga yang Rp. 5.000 ?

M : Kan tadi sudah dijelaskan bahwa harga minyak mentah di pasar dunia USD 80 per

barrel. Kalau dijadikan rupiah dengan kurs 1 USD = Rp. 10.000 jatuhnya kan Rp.

5.000 (setelah dibulatkan ke bawah).

Dj : Kenapa kok harga minyak mentahnya mesti dihargai dengan harga di pasar dunia ?

M : Karena undang-undangnya mengatakan demikian. Baca UU no. 22 tahun 2001 pasal

28 ayat 2. Bunyinya : “Harga Bahan Bakar Minyak dan Gas Bumi diserahkan pada

mekanisme persaingan usaha yang sehat dan wajar.” Nah, persaingan usaha dalam

Page 6: Kwik Kian Gie: Subsidi BBM itu Bohong! - gelora45.comgelora45.com/news/KwikKianGie_SubsidiBBMbohong.pdf · Cuma ya itu beda pemikiran ekonom kerakyatan atau Islam dibanding ekonom

6

bentuk permintaan dan penawaran yang dicatat dan dipadukan dengan rapi di mana

lagi kalau tidak di New York Mercantile Exchange atau disingkat NYMEX ? Jadi

harga yang ditentukan di sanalah yang harus dipakai untuk harga minyak mentah

dalam menghitung harga pokok.

Dj : Paham Mad. Tapi itu akal-akalannya korporat asing yang ikut membuat Undang-

Undang no. 22 tahun 2001 tersebut. Mengapa bangsa Idonesia yang mempunyai

minyak di bawah perut buminya diharuskan membayar harga yang ditentukan oleh

NYMEX ? Itulah sebabnya Mahkamah Konstitusi menyatakannya bertentangan

dengan konstitusi kita. Putusannya bernomor 002/PUU-I/2003 yang berbunyi :

“Pasal 28 ayat (2) yang berbunyi : “Harga Bahan Bakar Minyak dan Gas Bumi

diserahkan pada mekanisme persaingan usaha yang sehat dan wajar dari Undang-

Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi bertentangan dengan

Undang-Undang Dasar Republik Indonesia.”

M : Kan sudah disikapi dengan sebuah Peraturan Pemerintah (PP) ?

Dj : Memang, tapi PP-nya yang nomor 36 tahun 2004, pasal 27 ayat (1) masih berbunyi :

“Harga Bahan Bakar Minyak dan Gas Bumi, keuali Gas Bumi untuk rumah tangga

dan pelanggan kecil, DISERAHKAN PADA MEKANISME PERSAINGAN USAHA

YANG WAJAR, SEHAT DAN TRANSPARAN”. Maka sampai sekarang istilah

“subsidi” masih dipakai terus, karena yang diacu adalah harga yang ditentukan

oleh NYMEX.

M : Jadi kalau begitu kebijakan yang dinamakan “menghapus subsidi” itu bertentangan

dengan UUD kita ?

Dj : Betul. Apalagi masih saja dikatakan bahwa subsidi sama dengan uang tunai yang

dikeluarkan. Ini bukan hanya melanggar konstitusi, tetapi menyesatkan. Uang

tunai yang dikeluarkan untuk minyak mentah tidak ada, karena milik bangsa

Indonesia yang terdapat di bawah perut bumi wilayah Republik Indonesia.

Menurut saya jiwa UU no. 22/2001 memaksa bangsa Indonesia terbiasa

membayar bensin dengan harga internasional. Kalau sudah begitu, perusahaan

asing bisa buka pompa bensin dan dapat untung dari konsumen bensin Indonesia.

Maka kita sudah mulai melihat Shell, Petronas, Chevron.

M : Kembali pada harga, kalau tidak ditentukan oleh NYMEX apakah mesti gratis,

sehingga yang harus diganti oleh konsumen hanya biaya-biaya tunainya saja yang

Rp. 630 per liternya ?

Page 7: Kwik Kian Gie: Subsidi BBM itu Bohong! - gelora45.comgelora45.com/news/KwikKianGie_SubsidiBBMbohong.pdf · Cuma ya itu beda pemikiran ekonom kerakyatan atau Islam dibanding ekonom

7

Dj : Tidak. Tidak pernah pemerintah memberlakukan itu dan penyusun pasal 33 UUD

kita juga tidak pernah berpikir begitu. Sebelum terbitnya UU nomor 22 tahun

2001 tentang Migas, pemerintah menentukan harga atas dasar kepatutan, daya

beli masyarakat dan nilai strategisnya. Sikap dan kebijakan seperti ini yang

dianggap sebagai perwujudan dari pasal 33 UUD 1945 yang antara lain

berbunyi : ”Barang yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang

banyak harus dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar

kemakmuran rakyat” Dengan harga Rp. 2.700 untuk premium, harga minyak

mentahnya kan tidak dihargai nol, tetapi Rp. 2.070 per liter (Rp. 2.700 – Rp. 630).

Tapi pemerintah tidak terima. Harus disamakan dengan harga NYMEX yang ketika

itu USD 60, atau sama dengan Rp. 600.000 per barrel-nya atau Rp. 3.774 (Rp.

600.000 : 159) per liternya. Maka ditambah dengan biaya-biaya tunai sebesar Rp.

630 menjadi Rp. 4.404 yang lantas dibulatkan menjadi Rp. 4.500. Karena sekarang

harga sudah naik lagi menjadi USD 80 per barrel pemerintah tidak terima lagi,

karena maunya yang menentukan harga adalah NYMEX, bukan bangsa sendiri.

Dalam benaknya, pemerintah maunya dinaikkan sampai ekivalen dengan harga

minyak mentah USD 80 per barrel, sehingga harga bensin premium menjadi

sekitar Rp. 5.660, yaitu: Harga minyak mentah : USD 80 x 10.000 = Rp. 800.000

per barrel. Per liternya Rp. 800.000 : 159 = Rp. 5.031, ditambah dengan biaya-

biaya tunai sebesar Rp. 630 = Rp. 5.660 Karena tidak berani, konsumen dipaksa

membeli Pertamax yang komponen harga minyak mentahnya sudah sama dengan

NYMEX.

M : Kalau begitu pemerintah kan kelebihan uang tunai banyak sekali, dikurangi dengan

yang harus dipakai untuk mengimpor, karena konsumsi sudah lebih besar

dibandingkan dengan produksi.

Dj : Memang, tapi rasanya toh masih kelebihan uang tunai yang tidak jelas ke mana

perginya. Kaulah Mad yang harus meneliti supaya diangkat menjadi Profesor.

1. DICKY CHANDRA berkata:

Maret 31, 2012 pada 7:55 pm

Yap… Setuju pak Kwik…. !!!

Perhitungan pak kwik tersebut betul, itu bila Rakyat Indonesia yg mempumyai negara ini. Ekonom2 Indonesia sudah di racuni otaknya di Harvard dan dikirim ke negaranya kembali untuk mengekspolitasi tanah tumpah darahnya sendiri, untuk itu diberikan kpd mereka sejumlah penghargaan oleh Pemerintah yg menganut paham NEOLIB.

Page 8: Kwik Kian Gie: Subsidi BBM itu Bohong! - gelora45.comgelora45.com/news/KwikKianGie_SubsidiBBMbohong.pdf · Cuma ya itu beda pemikiran ekonom kerakyatan atau Islam dibanding ekonom

8

Paham NEOLIB sudah memasuki semua cabang2 ilmu pengetahuan, yang tujuannya tidak lain adalah untuk mengekspolitasi semua SDA dan SDM, dan ini merupakan gambaran kerakusan dan ketamakan mereka.

Kerakusan dan ketamakan mereka banyak melahirkan malapetaka, mulai dari pemanasan global karena ekspolitasi bumi yg terlalu berlebihan, berakhir dengan pembunuhan massal dengan legitimasi PBB mulaii dari perang Afghanistan sampai dengan krisis di Suriah, semua krisis tersebut memakai jubah demokrasi dan mengatas-namakan hak azazi manusia untuk ikut terjun secara langsung ke negeri2 tersebut. Pada hal, tujuan sebenarnya adalah demi penguasaan SDA semata.

Taktik dan Strategi yg mereka lakukan adalah dengan merekrut anak2 bangsa yg terbaik sedini mungkin, mulai dalam bentuk pemberian Beasiswa yg disponsori oleh negara2 penganut paham NEOLIB sampai dengan pembiayaan yg sukarela karena pengaruh promosi dari negara2 tersebut. Fakta yg ada, negara2 NEOLIB baik AMERIKA maupun EROPA sudah dilanda krisis ekonomi yg berkepanjangan. Artinya, ahli yang mereka miliki-pun tidak mampu untuk mengatasi krisis tersebut.

Ironinya, sampai sekarang Pemimpin Negeri Kita masih saja tetap berkiblat kpd mereka.

Bagi Saya, tidak ada yg mengherankan di Negeri ini Pak Kwik. Rakyat yg goblok tetap akan memilih Pemimpin yg goblok pula. Tugas Kaum yg tercerahkan-lah yg akan mampu untuk melahirkan Pemimpin yg bertanggung jawab terhadap kesejahteraan masyarakatnya.

Abu Bakar Siddiq berkata kepada yg memilihnya “Bila Aku benar, maka turutilah Aku. Bila Aku salah/keliru, maka tunjuki-lah Aku”.

Semua penganut ajaran Muhammad SAW. sudah tahu, Pak Kwik kasih tahu mereka atau tidak dikasih tahu, itu akan tetap sama saja bagi mereka, karena hati dan pikiran mereka sudah tuli dan buta (Summum Bukhmum). Bagi Pemimpin yg masih mempunyai hati, Ia pasti akan berkata “Aku dengar, Aku pelajari dan jika itu baik untuk masyarakat yg Aku pimpin, maka akan Aku laksanakan”.

Tugas Pak Kwik, hanya mencerahkan. Sebagai tanggung jawab kaum intelektual Pak Kwik telah menyediakan waktu membuat tulisan di atas untuk memaparkan fakta yg ada sesuai dengan keilmuan dan pengalaman yg Pak Kwik miliki.

Sebagai orang muda, Saya mengucapkan terimakasih banyak…….

SELAMAT BERJUANG LEWAT TULISAN PAK KWIK…………

Balas

2. sinarilahdunia berkata:

April 2, 2012 pada 1:03 pm

Ijin berbagi info tentang propaganda kebohongan teori peak oil

Page 9: Kwik Kian Gie: Subsidi BBM itu Bohong! - gelora45.comgelora45.com/news/KwikKianGie_SubsidiBBMbohong.pdf · Cuma ya itu beda pemikiran ekonom kerakyatan atau Islam dibanding ekonom

9

Sejumlah pakar mengatakan bahwa minyak sebenarnya bukan bahan bakar fosil. Teori bahwa minyak bumi berasal dari sisa fosil biologis zaman dahulu adalah sebuah kebohongan besar dari Illuminati (yang memang sejak awal menguasai bisnis minyak, media, dan institusi pendidikan). Illuminati ingin menggunakan propaganda Peak Oil untuk menaikkan harga minyak dan mengeksekusi rencana depopulasi dunia mereka…

Teori Peak Oil adalah kebohongan masif yang dirancang untuk menciptakan kelangkaan buatan demi mendongkrak harga, juga memberikan negara sebuah alasan untuk mengorbankan standar hidup yang telah kita perjuangkan dengan susah payah. Publisitas menciptakan CFR dan Club of Rome strategy manual sejak 30 tahun lalu mengatakan bahwa pemerintah global perlu mengontrol populasi dunia melalui neo-feodalisme dengan menciptakan kelangkaan buatan.

untuk bahasan selanjutnya silahkan klik link artikelnya dibawah ini

=>http://sinarilahdunia.wordpress.com/2012/03/13/propaganda-peak-oil-ternyata-minyak-bumi-bukan-berasal-dari-fosil/