7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Definisi Sistem Kusrini (2007: 11) berpendapat bahwa “sistem merupakan kumpulan elemen yang saling berkaitan yang bertanggungjawab memproses masukan (input) sehingga menghasilkan keluaran (output)”. Sedangkan, Turban (2007: 54) menyatakan, “sistem adalah kumpulan objek seperti orang, sumber daya, konsep dan prosedur yang dimaksudkan untuk melakukan suatu fungsi yang dapat diidentifikasikan atau untuk melayani suatu tujuan”. 2.1.2. Definisi Sistem Pendukung Keputusan Sistem pendukung keputusan merupakan pasangan dari intelektual sumber daya manusia dengan kemampuan dari komputer untuk memperbaiki kualitas dari keputusan, yaitu sistem pendukung keputusan yang terkomputerisasi bagi pembuat keputusan manajemen yang menghadapi masalah semi terstruktur. Sistem pendukung keputusan merupakan suatu sistem interaktif yang membantu pengambilan keputusan melalui penggunaan data dan model-model
21
Embed
Kusrini (2007: 11) berpendapat bahwa “sistem merupakan kumpulan · Pada dasarnya pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan pendekatan sistematis pada hakekat suatu masalah,
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Tinjauan Pustaka
2.1.1. Definisi Sistem
Kusrini (2007: 11) berpendapat bahwa “sistem merupakan kumpulan
elemen yang saling berkaitan yang bertanggungjawab memproses masukan
(input) sehingga menghasilkan keluaran (output)”.
Sedangkan, Turban (2007: 54) menyatakan, “sistem adalah kumpulan
objek seperti orang, sumber daya, konsep dan prosedur yang dimaksudkan
untuk melakukan suatu fungsi yang dapat diidentifikasikan atau untuk
melayani suatu tujuan”.
2.1.2. Definisi Sistem Pendukung Keputusan
Sistem pendukung keputusan merupakan pasangan dari intelektual
sumber daya manusia dengan kemampuan dari komputer untuk memperbaiki
kualitas dari keputusan, yaitu sistem pendukung keputusan yang
terkomputerisasi bagi pembuat keputusan manajemen yang menghadapi
masalah semi terstruktur.
Sistem pendukung keputusan merupakan suatu sistem interaktif yang
membantu pengambilan keputusan melalui penggunaan data dan model-model
8
keputusan untuk memecahkan masalah-masalah yang sifatnya semi terstruktur
dan tidak terstruktur.
Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem
pendukung keputusan merupakan suatu sistem terkomputerisasi yang
dirancang untuk meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan dalam
memecahkan masalah yang bersifat semi terstruktur dan tidak terstruktur.
(Turban, Efraim, dkk (2005))
Pada dasarnya pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan
pendekatan sistematis pada hakekat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta,
penentuan yang matang dari alternatif yang dihadapi, dan pengambilan
tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat.
Pada sisi lain, pembuat keputusan kerap kali dihadapkan pada kerumitan dan
lingkup pengambilan keputusan dengan data yang begitu banyak. Untuk
kepentingan itu, sebagian besar pembuat keputusan mempertimbangkan rasio
biaya atau manfaat, dihadapkan pada suatu keharusan untuk mengandalkan
seperangkat sistem yang mampu memecahkan masalah secara efisien dan
efektif, yang kemudian disebut Sistem Pendukung Keputusan (SPK). (Hursini
(2007))
2.1.3. Komponen-Komponen Sistem Pendukung Keputusan
Suatu SPK mempunyai tiga subsistem utama yang menentukan
kapabilitas teknis SPK tersebut, yaitu subsistem manajemen basis data,
subsistem manajemen basis model, dan subsistem perangkat lunak
penyelenggara dialog. SPK memerlukan proses ekstraksi dan DBMS yang
9
dalam pengelolaannya harus cukup fleksibel untuk memungkinkan
penambahan dan pengurangan secara cepat. Dalam hal ini, kemampuan yang
diperlukan adalah sebagai berikut (Turban, dkk (2005)):
1. Kebutuhan untuk mengkombinasikan berbagai variasi data melalui
pengambilan dan ekstraksi data.
2. Kemampuan untuk menambahkan sumber data secara cepat dan mudah.
3. Kemampuan untuk menggambarkan struktur data logikal sesuai dengan
pengertian pengguna sehingga pengguna mengetahui apa yang tersedia dan
dapat menentukan kebutuhan penambahan dan pengurangan.
4. Kemampuan untuk menangani data secara personil sehingga pengguna
dapat mencoba berbagai alternatif pertimbangan personil.
5. Kemampuan untuk mengelola berbagai variasi data.
Salah satu keunggulan SPK adalah kemampuan untuk mengintegrasikan akses
data dan model-model keputusan. Hal ini dapat dilakukan dengan
menambahkan model-model keputusan ke dalam sistem informasi yang
menggunakan database sebagai mekanisme integrasi dan komunikasi diantara
model-model. Karakteristik ini menyatukan kekuatan pencarian dan pelaporan
data dari PDE dan pengembangan disiplin manajemen.
2.1.4. Definisi Piala
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, piala memiliki arti “cawan
berkaki dibuat dari emas, perak, dan sebagainya dipakai sebagai tempat minum
raja-raja dan orang-orang besar” atau “cawan berkaki, kadang-kadang
10
bertelinga, biasanya diberi tulisan, sebagai tanda peringatan, dibuat dari emas,
perak, dan sebagainya, dipakai sebagai hadiah para pemenang perlombaan”.
2.1.5. Konsep Metode Kumon
Metode Kumon adalah metode belajar perseorangan. Level awal untuk
setiap siswa Kumon ditentukan secara perseorangan. Siswa mulai dari level
yang dapat dikerjakannya sendiri dengan mudah, tanpa kesalahan. Lembar
kerjanya telah didesain sedemikian rupa sehingga siswa dapat memahami
sendiri bagaimana menyelesaikan soalnya. Jika siswa terus belajar dengan
kemampuannya sendiri, ia akan mengejar bahan pelajaran yang setara dengan
tingkatan kelasnya dan bahkan maju melampauinya. (id.kumonglobal.com)
2.1.6. Karakteristik EFL (English As Foreign Language)
Tujuan belajar program EFL adalah mengembangkan kemampuan
siswa untuk memahami bahasa Inggris yang umum dengan baik. Tujuan
tersebut tercapai dengan:
a. Meningkatkan kemampuan siswa untuk membaca dan memahami bahasa
Inggris secara umum.
b. Meningkatkan kemampuan siswa untuk mendengarkan dan memahami
bahasa Inggris secara umum.
Dengan belajar program EFL secara teratur, siswa akan mendapatkan
kemampuan untuk membaca/mendengar dan memahami bahasa Inggris secara
umum. Siswa yang mendapatkan kesempatan menggunakan bahasa Inggris
11
setiap hari melalui program EFL, kemampuan berbicara dan menulis mereka
dalam bahasa Inggris akan terus meningkat.
Sumber : id.kumonglobal.com
Gambar II.1. Kurikulum EFL (English As Foreign Language)