Pengaruh Makro Analisis Dalam Perkembangan Industri Migas Indonesia Dr Kurtubi Contact: email address: [email protected]. dan [email protected]Disampaikan pada Seminar Komunitas Migas Indonesia (KMI) Jakarta, Oktober 2011 Mengutip harap menyebut sumber
19
Embed
Kurtubi - Pengaruh Makro Analisis Dalam an Industri Migas Indonesia
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
5/14/2018 Kurtubi - Pengaruh Makro Analisis Dalam an Industri Migas Indonesia - slidepdf.com
Center for Petroleum and Energy Economics Studies (CPEES)
Peran Migas Dalam Perekonomian
Nasional
Sebagai Sumber Pendapatan Negara yang sangatdominant. Penunjang utama (setelah pajak) ketahanan
ekonomi nasional. Sebagai sumber energy mix yang dominant sehingga
pengelolaannya sangat mempengaruhi ketahananenergi nasional
Sebagai instrument kebijakan alokasi sumber daya,melalui alokasi pendapatan negara dari migas dan BBMPricing Policy. Untuk pembangunan infrastruktur danpertumbuhan ekonomi.
5/14/2018 Kurtubi - Pengaruh Makro Analisis Dalam an Industri Migas Indonesia - slidepdf.com
Coal 58 billion ton 19,3 billion ton 132 million ton 146
Perkiraan Sumber daya fossil/hydrocarbon, khususnya minyakdan gas yang terjebak disekitar 120 cekungan relatif masih
sangat besar. Luas wilayah daratan dan laut Indonesia setaradengan luas AS atau Benua Eropa. Sejak tahun 1999 trendharga minyak dunia terus naik. Semestinya arus investasi
explorasi akan sangat deras.Namun faktanya kegiatanexplorasi justru TURUN !.
Sumber: DESDM
5/14/2018 Kurtubi - Pengaruh Makro Analisis Dalam an Industri Migas Indonesia - slidepdf.com
Hampir seluruh pemboran eksplorasi terjadidi Blok lama/ yang sudah berproduksi.
Hampir Tidak ada pemboran di Blok baru
Draft of Oil & Gas Law in Parliament(1999-2000)
Oil & Gas Law in effective(2001 – present)
FAKTA: Investasi/ Pemboran Explorasi Anjlok Sejak 1999
Dampak: Sejak tahun 1999, nyaris tidak ada ditemukan cadangan di Blok baruyang significant selain Blok Cepu. Sehingga produksi hanya mengandalakanlapangan2 tua yang sudah matured/periode declining. Akibatnya: PRODUKSI
MINYAK SANGAT RENDAH.
5/14/2018 Kurtubi - Pengaruh Makro Analisis Dalam an Industri Migas Indonesia - slidepdf.com
Center for Petroleum and Energy Economics Studies (CPEES)
Sumber: Global Petroleum Survey 2010
Kondisi investasi Migas Indonesiapaling BURUK di Kawasan Oceania,Lebih buruk dari: PNG, Malaysia,Brunei, Philipina, Australia, NewZealand.Hanya lebih baik sedikit dari TimorLeste
5/14/2018 Kurtubi - Pengaruh Makro Analisis Dalam an Industri Migas Indonesia - slidepdf.com
Center for Petroleum and Energy Economics Studies (CPEES)
Pengelolaan Migas atas Dasar UU Migas telahTERBUKTI merugikan Negara
Selain telah menggiring Investasi Migas menjadi sangat buruk yang berbuntutpada rendahnya produksi dan rawannya Ketahanan Energi Nasional, UU Migas juga telah merugikan negara secara finansial.
Migas bagian negara harus dijual/dikembangkan oleh Pihak ketiga karena BPMigas tidak eligible untuk melaukan nkegiatan bisnis. Akibatnya potensipenerimaan negara berkurang. Proses Pengembangan dan Pemasaran Migasmenjadi sangat birokratik. Migas milik/ bagian negara berpotensi dijual murah.
Potensi kerugian dari Penjualan LNG Tangguh ke China bisa mencapai sekitarUS$4 milyar/tahun.
BP Migas didisain dengan tanpa Dewan Komisaris/MWA sehingga managementCost Recovery tidak sejalan dengan prinsip ‘Good Corporate governance”. Masalah CR yang timbul diselesaikan dengan solusi kontra produktif (PP)
Karena BP Migas tidak bisa mengoperasikan lapangan migas, makaBlok/Lapangan produksi yang sudah selesai kontrak, berpeluang menimbulkanmasalah/ineffisiensi.
Menurut KPK, asset migas senilai RP215 T tidak jelas.
Asset dan Revenues Pertamina hanya sekitar 20% dari asset dan revenuesPetronas, padahal Petronas yang berguru/meniru model Pengelolaan MigasIndonesia sebelum UU Migas.
Dengan UU Migas, kedaulatan Negara atas SDA Migas terdelusi karenaPemerintah berkontrak/disejajarkan dengan investor/swasta, dsbnya
5/14/2018 Kurtubi - Pengaruh Makro Analisis Dalam an Industri Migas Indonesia - slidepdf.com
Center for Petroleum and Energy Economics Studies (CPEES)
16
Padahal Harga Minyak, Gas, dan Batubara Sangat Dinamis danFluktuatif. Pergerakan Harga Gas Dunia Tidak Bisa Dipisahkan Dari
Pergerakan Harga Minyak. Gerak harga Energi Fossil Selalu BER-COINTEGRASI.Harga Gas Tangguh yang constant pada harga NOMINAL US$3.35/mmbtu,
sebenarnya secara riil (dengan memperhitungkan inflasi/suku bunga) harga jualnyamenjadi terus menurun setiap tahun !. Beberapa minggu setelah penandatanganan
kontrak penjualan (Sales Agreement) LNG Tangguh, pada bulan Oktober 2002, lewatArtikel kami di MAJALAH MINGGUAN TEMPO, sudah kami ingatkan akan potensi
kerugian bisa sampai MILYARAN US$ dari penjualan LNG Tangguh ke China !!!
MERUGIKAN NEGARA
MENGUNTUNGKAN NEGARA
5/14/2018 Kurtubi - Pengaruh Makro Analisis Dalam an Industri Migas Indonesia - slidepdf.com
Center for Petroleum and Energy Economics Studies (CPEES)
Kesimpulan dan Saran
Pengelolaan kekayaan migas nasional yang diadasarkan atas UUMigas No.22/2001, selain sudah cacat karena beberapa pasal sudahdiucabut oleh MK, juga telah menyebabkan investasi migas diIndonesia menjadi sangat buruk, produksi minyak sangat rendah,ketergantungan pada minyak import semakin tinggi, ketahanan energinasional sangat rawan, terjualnya kekayaan gas nasional ke luarnegeri dengan harga murah ditengah PLN, Industri dan Transportasikekurangan gas, tidak optimalnya pemanfaatan kekayaan migasnasional, dsbnya.
SOLUSI: Dibutuhkan tindakan Segera untuk mengganti/mencabut UUMigas No.22/2001. Presiden SBY (Mantan Mentamben Era Gus Dur)yang mengajukan RUU Migas Jilid II ke DPR (Lewat Sekneg)dihimbau untuk segera mengeluarkan PERPPU mencabut UU Migas
No.22/2001. Kalau sistem pengelolaan kekayaan migas nasional disederhanakan
mengikuti prinsip2 ekonomi yang effisien dibawah kendali entitasbisnis milik negara B2B), maka peluang terbuka lebar untukmeningkatkan produksi migas berikut industri penunjangnya secarasignificant. Optimis suatu saat Indonesia akan bisa kembali menjadi
anggota OPEC !
5/14/2018 Kurtubi - Pengaruh Makro Analisis Dalam an Industri Migas Indonesia - slidepdf.com
Center for Petroleum and Energy Economics Studies (CPEES)
19
Dr Kurtubi
Lahir: di Kediri, Lombok Barat, NTB, 9 April 1951
Pendidikan: 1. SR Negeri I Kediri Lombok Barat, SMP Negeri II Mataram dan SMA Negeri Mataram, NTB
2. S1 Ekonomi (Sarjana Ekonomi, SE): Universitas Indonesia, Jakarta
3. S2 Ekonomi Mineral (Master of Science, MSc): Colorado School of Mines (CSM), Golden Colorado, USA
4. S2 Ekonomi Perminyakan (Mastere Specialise, MSp): Ecole Natonale Superieure du Petrole et des Moteurs (ENSPM),
Rueil Malmaison, Paris, France
5. S3 Ekonomi Energi (Doctor of Philosophy, Ph.D): Colorado School of Mines (CSM), Golden Colorado, USA
Pekerjaan: 1. Pengajar dan Penguji thesis/disertasi S2/S3 pada Program Pascasarjana FEUI dan Universitas Paramadina
2. Direktur CPEES (Center for Petroleum and Energy Economics Studies)3. Konsultan paruh waktu diberbagai Instansi Pemerintah dan Swasta.
4. Komisaris PT Newmont Nusa Tenggara.
Organisasi: 1. Anggota USAEE (United States Association for Energy Economics)
2. Anggota AEA (American Economic Association,
3. dsbnya.
Publikasi International : OPEC Review, Energy Review, Indonesian Economic Almanac 2007, 2008, Paper Diterbitkan dalam Proceedings EnergyEconomics International Conference yang dilangsungkan di: Budapest, San Francisco, Washington DC, Quebec, Rome, Praha, dsbnya.
Sekitar 250 Tulisan/Analisa populer mengenai berbagai masalah dibidang Perminyakan dan Energi telah dimuat di berbagai Surat Kabar danMajalah di Indonesia
Pemikiran Tentang Kemandirian Energi dalam Sumbangan Tulisan berjudul: “Mengembalikan Pengelolaan Sumber Daya Energi danTambang Mineral Sesuai Konstitusi”, dalam Buku Menapaki Perjalanan Bangsa, Catatan 80 Tokoh Nasional (edt.) Menpora – 2008.
Paper/presentasi Tentang Perbaikan Management Migas Nasional, pada Sidang Paripurna Kongres ISEI XIII di Mataram, 2008 berjudul:“Menuju Ketahanan Energi Yang Tangguh Dengan Menyempurnakan Management Migas Nasional”.
Tahun 2008: Atas permintaan langsung/lisan dari Presiden Susilo Bambang Yudono, kami sudah menyampaikan konsep usulan perbaikan sistem management perminyakan nasional. (Konsep tertulis disampaikan melalui Juru Bicara Presiden Andi Mallarangeng)