42
BAB IPENDAHULUAN
A. Rasional/Latar Belakang Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa kurikulum
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua
dimensi kurikulum, yang pertama adalah rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua
adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Kurikulum
2013 yang diberlakukan mulai tahun ajaran 2013/2014 memenuhi kedua
dimensi tersebut. Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan
faktor-faktor sebagai berikut: 1. Tantangan Internal Tantangan
internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan
dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar
Nasional Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses,
Kompetensi Intilulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan,
standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Tantangan internal
lainnya terkait dengan perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari
pertumbuhan penduduk usia produktif. Saat ini jumlah penduduk
Indonesia usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari usia tidak
produktif (anak-anak berusia 0-14 tahun dan orang tua berusia 65
tahun ke atas). Jumlah penduduk usia produktif ini akan mencapai
puncaknya pada tahun 2020-2035 pada saat angkanya mencapai 70%.
Oleh sebab itu tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana
mengupayakan agar sumberdaya manusia usia produktif yang melimpah
ini dapat ditransformasikan menjadi sumberdaya manusia yang
memiliki kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar tidak
menjadi beban. Kurikulum dikembangkan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan nasional. Tujuan ini meliputi tujuan pendidikan
nasional, tujuan pendidikan dasar, dan tujuan yang disesuaikan
dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, serta satuan
pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu, kurikulum yang
disusun oleh satuan pendidikan, memungkinkan penyesuaian program
pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
Pengembangan Kurikulum 2013 yang beragam mengacu pada Standar
Nasional Pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan
nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi,
proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan
prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua
standar dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu
Standar Isi (SI) dan Kompetensi IntiLulusan (SKL), Standar
Penilaian Pendidikan, dan Standar Proses merupakan acuan utama bagi
satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum. Hal ini pun
digunakan SMP Negeri 2 Gringsing.Dalam rangka antisipasi isu-isu
strategis yang dikembangkan oleh Pemerintah(Kementrian Pendidikan
Nasional), maka Kurikulum SMP Negeri 2 Gringsing ini mengakomodasi
dan mengintegralkan pendidikan berwawasan kesetaraan gender;
pendidikan berwawasan kewirausahaan dan pendidikan budaya dan
karakter bangsa. 2. Tantangan Eksternal Tantangan eksternal antara
lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu yang terkait
dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi,
kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan
pendidikan di tingkat internasional. Arus globalisasi akan
menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan
tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern
seperti dapat terlihat di World Trade Organization (WTO),
Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Community,
Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), dan ASEAN Free Trade Area
(AFTA). Tantangan eksternal juga terkait dengan pergeseran kekuatan
ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains serta mutu, investasi,
dan transformasi bidang pendidikan. Keikutsertaan Indonesia di
dalam studi International Trends in International Mathematics and
Science Study (TIMSS) dan Program for International Student
Assessment (PISA) sejak tahun 1999 juga menunjukkan bahwa capaian
anak-anak Indonesia tidak menggembirakan dalam beberapa kali
laporan yang dikeluarkan TIMSS dan PISA. Hal ini disebabkan antara
lain banyaknya materi uji yang ditanyakan di TIMSS dan PISA tidak
terdapat dalam kurikulum Indonesia. 3. Penyempurnaan Pola Pikir
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai
berikut: a. pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi
pembelajaran berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus
memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari untuk
memiliki kompetensi yang sama; b. pola pembelajaran satu arah
(interaksi guru-peserta didik) menjadi pembelajaran interaktif
(interaktif guru-peserta didik-masyarakat-lingkungan alam,
sumber/media lainnya); c. pola pembelajaran terisolasi menjadi
pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari
siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh
melalui internet); d. pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran
aktif-mencari (pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat
dengan model pembelajaran pendekatan sains); e. pola belajar
sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim); f. pola
pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat
multimedia; g. pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan
pelanggan (users) dengan memperkuat pengembangan potensi khusus
yang dimiliki setiap peserta didik; h. pola pembelajaran ilmu
pengetahuan tunggal (monodiscipline) menjadi pembelajaran ilmu
pengetahuan jamak (multidisciplines); dan i. pola pembelajaran
pasif menjadi pembelajaran kritis.
4. Penguatan Tata Kelola Kurikulum Pelaksanaan kurikulum selama
ini telah menempatkan kurikulum sebagai daftar matapelajaran.
Pendekatan Kurikulum 2013 untuk Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah diubah sesuai dengan kurikulum satuan pendidikan. Oleh
karena itu dalam Kurikulum 2013 dilakukan penguatan tata kelola
sebagai berikut: a. tata kerja guru yang bersifat individual diubah
menjadi tata kerja yang bersifat kolaboratif; b. penguatan
manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen kepala
sekolah sebagai pimpinan kependidikan (educational leader); dan c.
penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan
proses pembelajaran. 5. Penguatan Materi Penguatan materi dilakukan
dengan cara pendalaman dan perluasan materi yang relevan bagi
peserta didik. B. Karakteristik Kurikulum 2013 Kurikulum 2013
dirancang dengan karakteristik sebagai berikut: 1. mengembangkan
keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa
ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual
dan psikomotorik; 2. sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang
memberikan pengalaman belajar terencana dimana peserta didik
menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan
memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar; 3. mengembangkan
sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam
berbagai situasi di sekolah dan masyarakat; 4. memberi waktu yang
cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan
keterampilan; 5. kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti
kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar
matapelajaran; 6. kompetensi inti kelas menjadi unsur
pengorganisasi (organizing elements) kompetensi dasar, dimana semua
kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk
mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti; 7.
kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif,
saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched)
antarmatapelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal
dan vertikal).
C. Landasan Pengembangan KurikulumLandasan pengembangan KTSP
terdiri atas:1.Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
No. 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
No.4301)2.Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan3.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 22
Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 23 Tahun 2006
tentang Kompetensi IntiLulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah.5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 24 Tahun 2006
tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22
dan 23 tahun 2006 6.Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan
Nomor 54 Tahun 2013 Tentang Kompetensi IntiLulusan Pendidikan Dasar
Dan Menengah7.Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 64 Tahun 2013 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar
Dan Menengah8.Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan
Dasar Dan Menengah9.Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2013 Tentang Standar Penilaian
Pendidikan10.Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 68
Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum Sekolah
Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah 11. Peraturan Menteri
Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81a Tahun 2013
Tentang Implementasi Kurikulum12.Keputusan Gubernr Jateng Nomor
423.5/27/2011 tentang Kurikulum Mata Pelajaran Muatan Lokal
(BahasaJawa)13.Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Tengah nomor 424 /1324 tentang Pedoman Penyusunan Kalender
Pendidikan Pada Jalur Pendidikan Formal Tahun Pelajaran
2014/2015
D. Tujuan Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 bertujuan untuk
mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup
sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif,
inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.Kurikulum
SMP Negeri 2 Gringsing ini dikembangkan mengacu pada Standar Isi,
Kompetensi IntiLulusan, Standar Penilaian, dan Standar Proses serta
berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP
serta memperhatikan pertimbangan Komite Sekolah. Kurikulum ini
dikembangkan berdasarkan prinsip sebagai berikut : 1. Berpusat pada
potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungan.Kurikulum dikembangkan berdasarkan bahwa peserta didik
memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 2.
Beragam dan terpaduKurikulum dikembangkan dengan memperhatikan
keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan
jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak deskriminatif terhadap
perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi
dan gender serta pendidikan dudaya dan karaker bangsa.3. Tanggap
terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seniKurikulum
dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmi pengetahuan, teknologi
dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat
dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk
mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni 4. Relevan dengan kebutuhan hidupPengembangan kurikulum
dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stake holders)
untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan hidup,
termasuk di dalamnya kehidupan bermasyarakat, kalangan dunia usaha
dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan
pribadi, keterampilan sosial, keterampilan akademik dan
keterampilan vokasional adalah kebutuhan yang penting atau suatu
keharusan.5. Menyeluruh dan berkesinambungan Substansi kurikulum
mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan
mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.6. Belajar
sepanjang hayat Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan,
pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung
sepanjang hayat. Kurikulum ini mencerminkan keterkaitan antara
unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan
memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu
berkembang sejalan dengan arah pengembangan manusia seutuhnya 7.
Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional,
daerah, untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Antara kedua kepentingan tersebut harus saling mengisi,
memberdayakan budaya dan karakter bangsa sejalan dengan falsafah
negara kita Bhinneka Tunggal Ika dalam kerangka NKRI E. Tujuan
Penyusunan KurikulumKTSP disusun sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan di SMP
Negeri 2 Gringsing yang dikembangkan dengan ciri-ciri tujuan
tingkat satuan pendidikan sesuai dengan visi, dapat diukur, dan
terjangkau yaitu : 1. Menyelaraskan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni2. Memperhatikan karakteristik
sosial budaya masyarakat setempat dan menjunjung kelestarian
keragaman budaya dan karakter bangsa.3. Memungkinkan pengembangan
keragaman potensi, minat, kecerdasan intelektual, emosional,
spiritual dan karakteristik peserta didik secaraoptimal sesuai
dengan tingkat perkembangannya4. Meningkatkan toleransi dan
kerukunan umat beragama dan memperhatikan norma agama yang berlaku
di lingkungan sekolah 5. Agar pembelajaran berkeadilan untuk
mendorong tumbuh kembangnya kesetaraan gender
BAB IITUJUAN SATUAN PENDIDIKAN
A. Kerangka Dasar Kurikulum 1. Landasan Filosofis Landasan
filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas peserta
didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum,
proses pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar,
hubungan peserta didik dengan masyarakat dan lingkungan alam di
sekitarnya. Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis
yang memberikan dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta
didik menjadi manusia Indonesia berkualitas yang tercantum dalam
tujuan pendidikan nasional. Pada dasarnya tidak ada satupun
filosofi pendidikan yang dapat digunakan secara spesifik untuk
pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia yang
berkualitas. Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan
menggunakan filosofi sebagai berikut. a. Pendidikan berakar pada
budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa kini dan masa
mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013 dikembangkan
berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk
membangun kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi
kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan. Mempersiapkan
peserta didik untuk kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian
kurikulum, hal ini mengandung makna bahwa kurikulum adalah
rancangan pendidikan untuk mempersiapkan kehidupan generasi muda
bangsa. Dengan demikian, tugas mempersiapkan generasi muda bangsa
menjadi tugas utama suatu kurikulum. Untuk mempersiapkan kehidupan
masa kini dan masa depan peserta didik, Kurikulum 2013
mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan kesempatan luas
bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan bagi
kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu bersamaan
tetap mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris budaya bangsa
dan orang yang peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa
masa kini. b. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang
kreatif. Menurut pandangan filosofi ini, prestasi bangsa di
berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah sesuatu yang harus
termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik. Proses
pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan
berpikir rasional dan kecemerlangan akademik dengan memberikan
makna terhadap apa yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari
warisan budaya berdasarkan makna yang ditentukan oleh lensa
budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan psikologis serta
kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan kemampuan
berpikir rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013
memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk
menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam
kehidupan pribadi, dalam interaksi sosial di masyarakat sekitarnya,
dan dalam kehidupan berbangsa masa kini. c. Pendidikan ditujukan
untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan kecemerlangan
akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini menentukan
bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran adalah
pembelajaran disiplin ilmu (essentialism). Filosofi ini mewajibkan
kurikulum memiliki nama matapelajaran yang sama dengan nama
disiplin ilmu, selalu bertujuan untuk mengembangkan kemampuan
intelektual dan kecemerlangan akademik. d. Pendidikan untuk
membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik dari
masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan
berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk
membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik
(experimentalism and social reconstructivism). Dengan filosofi ini,
Kurikulum 2013 bermaksud untuk mengembangkan potensi peserta didik
menjadi kemampuan dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian
masalah sosial di masyarakat, dan untuk membangun kehidupan
masyarakat demokratis yang lebih baik. Dengan demikian, Kurikulum
2013 menggunakan filosofi sebagaimana di atas dalam mengembangkan
kehidupan individu peserta didik dalam beragama, seni, kreativitas,
berkomunikasi, nilai dan berbagai dimensi inteligensi yang sesuai
dengan diri seorang peserta didik dan diperlukan masyarakat, bangsa
dan ummat manusia. 2. Landasan Teoritis Kurikulum 2013 dikembangkan
atas teori pendidikan berdasarkan standar (standard-based
education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi
(competency-based curriculum). Pendidikan berdasarkan standar
menetapkan adanya standar nasional sebagai kualitas minimal
warganegara yang dirinci menjadi standar isi, standar proses,
Kompetensi Intilulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan,
standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Kurikulum berbasis
kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman belajar
seluas-luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan
untuk bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak.
Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaan yang dilakukan guru
(taught curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa
kegiatan pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat; dan (2)
pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-curriculum)
sesuai dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal
peserta didik. Pengalaman belajar langsung individual peserta didik
menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh
peserta didik menjadi hasil kurikulum. 3. Landasan Yuridis Landasan
yuridis Kurikulum 2013 adalah: 1. Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional; 3. Undang-undang Nomor 17 Tahun
2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional, beserta
segala ketentuan yang dituangkan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional; dan 4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
B. Tujuan Pendidikan NasionalMengembangkan potensi peserta didik
agar menjadi manusia beriman, bertakwa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, bertanggung jawab, dan
demokratis.Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan yang
lebih lanjut.C. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah 1. Visi SMP Negeri 2
Gringsing MAJU DALAM PRESTASI, TRAMPIL DALAM BERKARYA, SANTUN DALAM
PERILAKU DAN BERIMAN. 2. Misi Sekolaha.Meningkatkan akademik
siswab.Mengembangkan kompetitif pada siswa dan guruc.Melaksanakan
pelatihan dan bimbingan di bidang olah raga d.Melestarikan dan
mengembangkan seni budaya Nasional dan Daerahe.Menyelenggarakan
pendidikan ketrampilan f.Menyelengarakan penghayatan terhadap agama
yang dianut dan berbudi pekerti luhur.g.Menciptakan lingkungan
sekolah yang tertib, bersih dan indah. 3. Tujuan SMP Negeri 2
Gringsinga. Tercapainya tingkat kelulusan 100% .b. Peningkatan
rata-rata nilai UAN 0,7c. Meningkatnya persentase lulusan yang
diterima di sekolah negeri (SMA/SMK/ MA) sekurang-kurangnya 80%
dari lulusan.d. Menjuarai berbagai kompetisi OSN, O2SN, FL2N, yang
mampu menjadi juara tingkat kabupaten dan tingkat nasionale.
Memiliki regu pramuka yang menjadi juara di tingkat kecamatan dan
kabupatenf. Memiliki perpustakaan yang memadai dan mampu menjuarai
lomba perpustakaan di tingkat propinsig. Terlaksananya program
tadarus Al-Quran h. Terlaksananya program berbagai kegiatan
keagamaan seperti: Bimbingan baca tulis Al-Quran, Pesantren Kilat/
Ramadhani. Terlaksananya program 7 K (Keamanan Ketertiban Keindahan
Kebersihan Kenyamanan Kerindangan Kekeluargaan) sehingga sekolah
menjadi kondusifj. Terlaksanannya progam 3 S (salam, senyum,
sapa)k. Membentuk peserta didik menjadi manusia yang berkepribadian
dan berbudi luhurl. Terlaksananya pelayanan yang optimal kepada
semua pihak yang memerlukan berdasarkan SIM (Sistem Informasi
Manajemen).m. Tersedianya media pembelajaran standar yang
diperlukan.n. Terjalinnya kerja sama antarwarga/keluarga besar
sekolah dan lingkungkan sekitar
BAB IIISTRUKTUR DAN MUATANKURIKULUM TINGKAT SATUAN
PENDIDIKAN
A. Struktur Kurikulum 2006Struktur Kurikulum SMP Negeri 2
Grinsging pada Tahun pelajaran 2014/2015 bagi peserta didik kelas
IX berpedoman pada Permendiknas Nomor 22 Tahun 2016 sebagai dasar
hukum pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Untuk jenis pendidikan
umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah terdiri atas:1. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak
mulia;2. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;3.
kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;4. kelompok
mata pelajaran estetika;5. kelompok mata pelajaran jasmani, olah
raga, dan kesehatan.Cakupan setiap kelompok mata pelajaran
disajikan pada Tabel 3.1.Tabel 3.1. Cakupan Kelompok Mata
PelajaranNoKelompok Mata PelajaranCakupan
1. Agama danAkhlak Mulia
Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan untuk
membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia
mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari
pendidikan agama.
2KewarganegaraandanKepribadian
Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik
akan status, hak, dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya
sebagai manusia. Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan,
jiwa dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak
asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup,
kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada
hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti
korupsi, kolusi, dan nepotisme.
3IlmuPengetahuandan Teknologi
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada
SMP/MTs/SMPLB dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi dasar ilmu
pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara
kritis, kreatif dan mandiri.
4EstetikaKelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk
meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan dan kemampuan
mengapresiasi keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi dan
mengekspresikan keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan
ekspresi, baik dalam kehidupan individual sehingga mampu menikmati
dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan kemasyarakatan
sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis.
5Jasmani,Olahraga danKesehatan
Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan pada
SMP/MTs/SMPLB dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta
membudayakan sportivitas dan kesadaran hidup sehat. serta
membudayakan sikap sportif, disiplin, kerja sama, dan hidup
sehat.Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku
hidup sehat yang bersifat individual ataupun yang bersifat kolektif
kemasyarakatan seperti keterbebasan dari perilaku seksual bebas,
kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber, dan penyakit
lain yang potensial untuk mewabah.
B. Prinsip Pengembangan KurikulumKurikulum tingkat satuan
pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah dikembangkan oleh
sekolah dan komite sekolah berpedoman pada Kompetensi Intilulusan
dan standar isi serta panduan penyusunan kurikulum yang dibuat oleh
BSNP. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip berikut.1.
Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik dan lingkungannyaKurikulum dikembangkan berdasarkan
prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk
mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Untukmendukung pencapaian
tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan
dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik serta tuntutan lingkungan.2. Beragam dan terpaduKurikulum
dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta
didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis pendidikan, tanpa
membedakan agama, suku, budaya dan adat istiadat, serta status
sosial ekonomi dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen
muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara
terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang
bermakna dan tepat antarsubstansi.3. Tanggap terhadap perkembangan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seniKurikulum dikembangkan atas
dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
berkembang secara dinamis, dan oleh karena itu semangat dan isi
kurikulum mendorong peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan
secara tepat perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.4.
Relevan dengan kebutuhan kehidupanPengembangan kurikulum dilakukan
dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk
menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk
di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja.
Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan
berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan
keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.5. Menyeluruh dan
berkesinambunganSubstansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi
kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang
direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antarsemua
jenjang pendidikan.6. Belajar sepanjang hayatKurikulum diarahkan
kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan peserta
didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan
keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal dan
informal, dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang
selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.7.
Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan
daerahKurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan
nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dan
kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan
dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan
Republik IndonesiaC. Struktur kurikulum SMP Negeri 2 Gringsing
Struktur kurikulum SMP Negeri 2 Gringsing Kelas IX disusun
berdasarkan standar kompetensilulusan dan Kompetensi Intimata
pelajaran dengan ketentuan sebagaiberikut.1. Kurikulum SMP/MTs
memuat 10 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri
seperti tertera pada Tabel 3.2. Muatan lokal merupakan kegiatan
kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan
ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang
materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang
ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.2.
Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SMP/MTs merupakan IPA
Terpadu dan IPS Terpadu.3. Jam pembelajaran untuk setiap mata
pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur
kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat
jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan.4. Alokasi waktu
satu jam pembelajaran adalah 40 menit.5. Minggu efektif dalam satu
tahun pelajaran (dua semester) adalah 40 minggu.Struktur kurikulum
SMP/MTs disajikan pada Tabel 3.2Tabel 3.2 Struktur Kurikulum SMP
Negeri 2 GringsingNoKomponenKelas dan Alokasi Waktu
VIIVIIIIX
A.Mata Pelajaran
1Pendidikan Agama--2
2Pendidikan Kewarganegaraan--2
3Bahasa Indonesia--4 *)
4Bahasa Inggris--4*)
5Matematika--4 *)
6Ilmu Pengetahuan Alam--4*)
7Ilmu pengetahuan Sosial--4
8Seni Budaya--2
9Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan--2
10Teknologi Informasi dan Komunikasi--2
B.Muatan Lokal--2
Jumlah--32
*) tambahan alokasi jam pelajaran**) tambahan alokasi jam
Bimbingan Konseling*) ekuivalen 1 jam pembelajaran**) ekuivalen 2
jam pembelajaranSekolah/madrasah dimungkinkan menambah maksimum
empat jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan sesuai dengan
kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi, dan /atau
dimanfaatkan untuk mata pelajaran lain yang dianggap penting dengan
mengungkapkan beberapa alasannya. Mata Pelajaran yang masuk dalam
Ujian Nasional (Bahasa Indonesia, Bahsa Inggris, Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam) ditambah 1 (satu) jam pembelajaran. Untuk
menyamakan jam pulang dengan kelas VII dan VIII maka Struktur
Kurikulum SMP Negeri 2 Gringsing kelas IX menambahkan 2 jam tatap
maka untuk Bimbingan Konseling sehingga jam tatap muka untuk kelas
IX menjadi 40 jam.Selain itu, perlu juga ditegaskan, bahwa: Alokasi
waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit Minggu efektif dalam
satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 40 minggu.D. Mata
Pelajaran WajibMata pelajaran merupakan materi bahan ajar
berdasarkan landasan keilmuan yang akan dibelajarkan kepada peserta
didik sebagai beban belajar melalui metode dan pendekatan tertentu.
Pada bagian ini sekolah/madrasah mencantumkan mata pelajaran,
muatan lokal, dan pengembangan diri beserta alokasi waktunya yang
akan diberikan kepada peserta didik. Untuk kurikulum SMP Negeri 2
Gringsing dari 10 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan
diri yang harus diberikan kepada peserta didik.Mata pelajaran
beserta alokasi waktu berpedoman pada struktur kurikulum di
atas.
Sesuai dengan ketentuan Standar Isi, maka SMP Negeri 2 Gringsing
dalam pembelajaran melaksanakan secara konsisten mata
pelajaran-mata pelajaran sesuai dengan Standar Isi, yang meliputi
:a. Mata Pelajaran Pendidikan Agama IslamPendidikan Agama Islam
yang diperuntukkan bagi yang menganut agama Islam dimaksudkan untuk
peningkatan potensi spiritual dan membentuk peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa dan berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti,
dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan AgamaTujuan Pendidikan
Agama Islam di SMP:1) Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian,
pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan,
pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam
sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan
ketakwaannya kepada Allah swt.;2) Mewujudkan manusia Indonesia yang
taat beragama dan berakhlak mulia yaitu manusia yang
berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil,
etis, berdisiplin, bertoleransi (tasamuh), menjaga keharmonisan
secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam
komunitas sekolah.b. Mata Pelajaran Pendidikan KewarganegaraanMata
Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang
memfokuskan pada pembentukan warganegara yang memahami dan mampu
melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warganegara
Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan
oleh Pancasila dan UUD 1945.Mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut.1) Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif
dalam menanggapi isu kewarganegaraan2) Berpartisipasi secara aktif
dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi3)
Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri
berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup
bersama dengan bangsa-bangsa lainnya4) Berinteraksi dengan
bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau
tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi.c. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Pembelajaran bahasa
Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik
untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar,
baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi
terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Mata pelajaran
Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut.1) Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai
dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis 2)
Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan dan bahasa negara3) Memahami bahasa Indonesia dan
menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan4)
Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan
intelektual, serta kematangan emosional dan sosial5) Menikmati dan
memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus
budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
berbahasa 6) Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai
khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.
d. Mata Pelajaran Bahasa InggrisMata Pelajaran Bahasa Inggris di
SMP bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut.Pembelajaran bahasa Inggris di SMP ditargetkan agar peserta
didik dapat mencapai tingkat functional yakni berkomunikasi secara
lisan dan tulis untuk menyelesaikan masalah sehari-hari. Sebagai
bahasa asing, pembelajaran bahasa Inggris diarahkan pada kegiatan
yang mampu membangkitkan hal-hal berikut:1) Mengembangkan
kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan dan tulis untuk
mencapai tingkat literasi functional 2) Memiliki kesadaran tentang
hakikat dan pentingnya bahasa Inggris untuk meningkatkan daya saing
bangsa dalam masyarakat global 3) Mengembangkan pemahaman peserta
didik tentang keterkaitan antara bahasa dengan budaya.
e. Mata Pelajaran Matematika Mata pelajaran Matematika perlu
diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk
membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis,
sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama.
Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki
kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk
bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan
kompetitif. Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut.1) Memahami konsep matematika,
menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau
algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam
pemecahan masalah2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat,
melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi,
menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan
matematika3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami
masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan
menafsirkan solusi yang diperoleh4) Mengomunikasikan gagasan dengan
simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan
atau masalah5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam
kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat
dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri
dalam pemecahan masalah.f. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan
AlamPembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah
(scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja
dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek
penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA di SMP
menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung
melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap
ilmiah. Mata pelajaran IPA di SMP bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut.1) Meningkatkan keyakinan
terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan,
keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-Nya.2) Mengembangkan
pemahaman tentang berbagai macam gejala alam, konsep dan prinsip
IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan
kesadaran terhadap adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara
IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat4) Melakukan inkuiri
ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bersikap dan bertindak
ilmiah serta berkomunikasi5) Meningkatkan kesadaran untuk
berperanserta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan
lingkungan serta sumber daya alam6) Meningkatkan kesadaran untuk
menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu
ciptaan Tuhan7) Meningkatkan pengetahuan, konsep, dan keterampilan
IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang
selanjutnya.
g. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan SosialMata pelajaran IPS
disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses
pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di
masyarakat. Dengan pendekatan tersebut diharapkan peserta didik
akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang
ilmu yang berkaitan.Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut. 1) Mengenal konsep-konsep yang
berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya2) Memiliki
kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,
inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan
sosial3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai
sosial dan kemanusiaan 4) Memiliki kemampuan berkomunikasi,
bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di
tingkat lokal, nasional, dan global. h. Mata Pelajaran Seni
BudayaPendidikan Seni Budaya dan Keterampilan memiliki peranan
dalam pembentukan pribadi peserta didik yang harmonis dengan
memperhatikan kebutuhan perkembangan anak dalam mencapai
multikecerdasan yang terdiri atas kecerdasan intrapersonal,
interpersonal, visual spasial, musikal, linguistik, logik
matematik, naturalis serta kecerdasan adversitas, kecerdasan
kreativitas, kecerdasan spiritual dan moral, dan kecerdasan
emosional. Mata pelajaran Seni Budaya bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut. 1). Memahami konsep dan
pentingnya seni budaya2). Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni
budaya3). Menampilkan kreativitas melalui seni budaya 4).
Menampilkan peran serta dalam seni budaya dalam tingkat lokal, 5).
regional, maupun global.i. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan KesehatanPendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan
merupakan media untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan
psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran,
penghayatan nilai-nilai
(sikap-mental-emosional-sportivitas-spiritual-sosial), serta
pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang
pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang
seimbang.Mata pelajaran Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan bertujuan
agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.1).
Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya
pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup
sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang
terpilih2). Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis
yang lebih baik.3). Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak
dasar4). Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui
internalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan
jasmani, olahraga dan kesehatan5). Mengembangkan sikap sportif,
jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri dan
demokratis6). Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan
diri sendiri, orang lain dan lingkungan7). Memahami konsep
aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai
informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola
hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang
positif
j. Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan KomunikasiMata
pelajaran ini perlu diperkenalkan, dipraktikkan dan dikuasai
peserta didik sedini mungkin agar mereka memiliki bekal untuk
menyesuaikan diri dalam kehidupan global yang ditandai dengan
perubahan yang sangat cepat. Untuk menghadapi perubahan tersebut
diperlukan kemampuan dan kemauan belajar sepanjang hayat dengan
cepat dan cerdas. Hasil-hasil teknologi informasi dan komunikasi
banyak membantu manusia untuk dapat belajar secara cepat. Dengan
demikian selain sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari,
teknologi informasi dan komunikasi dapat dimanfaatkan untuk
merevitalisasi proses belajar yang pada akhirnya dapat
mengadaptasikan peserta didik dengan lingkungan dan dunia
kerja.Mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
1). Memahami teknologi informasi dan komunikasi 2). Mengembangkan
keterampilan untuk memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi3). Mengembangkan sikap kritis, kreatif, apresiatif dan
mandiri dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi4).
Menghargai karya cipta di bidang teknologi informasi dan
komunikasi.
E. Muatan Lokal Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk
mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan
potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak
sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan atau terlalu
banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri. Substansi
muatan lokal ditentukan oleh sekolah, tidak terbatas pada mata
pelajaran seni-budaya dan keterampilan, tetapi juga mata pelajaran
lainnya, seperti Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di SMP.
Muatan lokal merupakan mata pelajaran, sehingga sekolah harus
mengembangkan Kompetensi Intidan Kompetensi Dasar untuk setiap
jenis muatan lokal yang diselenggarakan. Sekolah dapat
menyelenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal setiap semester,
atau dua mata pelajaran muatan lokal dalam satu tahun. Muatan lokal
yang diterapkan di sekolah kami adalah: Pendidikan Ketrampilan Tata
Busana Wajib bagi seluruh siswa kelas IX Alokasi waktu 2 jam
pelajaran. Bahasa Daerah selama 2 jam pelajaran Wajib bagi semua
siswa kelas IX. Tabel 3.3Alokasi waktu untuk mata pelajaran Muatan
Lokal yang diselenggarakan di SMP Negeri 2 Gringsingno. Mata
Pelajaran Muatan LokalAlokasi Waktu (JP)
VIIVIIIIX
1Tata Busana--2
2.Bahasa Daerah--2
Jumlah --4
Di kelas IX seluruh siswa mengikuti mata pelajaran Muatan Lokal
tersebut bertujuan menyiapkan siswa ke sekolah kejuruan pada
jenjang selanjutnya. Hal ini sesuai dengan minat sebagian besar
siswa (antara 40-50%) yang berkeinginan melanjutkan ke Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK)Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler
untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas
dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya
tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan/atau
terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri.
Muatan lokal yang dipilih adalah Bahasa Jawaa.MULOK: BAHASA
JAWATujuan:Untuk mengembangkan kompetensi berbahasa Jawa untuk
melestarikan bahasa Jawab.MULOK TATA BUSANATujuan:Mengembangkan
kompetensi tata busana untuk mwujudkan kecakapan hidup
F. Pengaturan Beban Belajar Beban belajar ditentukan berdasarkan
penggunaan sistem pengelolaan program pendidikan yang berlaku di
sekolah pada umumnya saat ini, yaitu menggunakan sistem Paket.
Adapun pengaturan beban belajar pada sistem tersebut sebagai
berikut.a.Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem
paket dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum.
Pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran yang terdapat
pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran dapat
dilakukan secara fleksibel dengan jumlah beban belajar yang tetap.
Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam
pembelajaran per minggu secara keseluruhan. Pemanfaatan jam
pembelajaran tambahan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik
dalam mencapai kompetensi, di samping dimanfaatkan untuk mata
pelajaran lain yang dianggap penting dan tidak terdapat di dalam
struktur kurikulum yang tercantum di dalam Standar Isi.b. Alokasi
waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur dalam sistem paket untuk SMP/MTs/SMPLB adalah antara 0%
- 50% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang
bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan
potensi dan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi. c.
Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di sekolah
setara dengan satu jam tatap muka. Empat jam praktik di luar
sekolah setara dengan satu jam tatap muka. Untuk kegiatan praktik
di sekolah kami, misalnya pada kegiatan praktikum IPA/Sains yang
berlangsung selama 2 jam pelajaran setara dengan 1 jam pelajaran
tatap muka, sesuai yang tertulis pada Struktur Kurikulum SMP Negeri
2 GringsingBeban belajar kegiatan tatap muka keseluruhan untuk
setiap satuan pendidikan adalah sebagaimana tertera pada Tabel
3.4Beban Belajar Kegiatan Tatap Muka Keseluruhan untuk SMP Negeri 2
GringsingSatuan PendidikanKelasSatu jam pemb. tatap muka
(menit)Jumlah jam pemb. Per mingguMinggu Efektif per tahun
ajaranWaktu pembelajaran per tahunJumlah jam per tahun (@60
menit)
SMPIX403634-381088 - 1216 jam pembelajaran(43520 -
48640menit)725-811
G. Ketuntasan BelajarKetuntasan belajar setiap indikator yang
dikembangkan sebagai suatu pencapaian hasil belajar dari suatu
kompetensi dasar berkisar antara 0-100%. Kriteria ideal ketuntasan
untuk masing-masing indikator 75%. Sekolah harus menentukan
kriteria ketuntasan minimal sebagai target pencapaian kompetensi
(TPK) dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta
didik serta kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan
pembelajaran. Sekolah secara bertahap dan berkelanjutan selalu
mengusahakan peningkatan kriteria ketuntasan belajar untuk mencapai
kriteria ketuntasan ideal.
Tabel 3.5Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) SMP 2
Gringsingyang berlaku saat ini.No.Mata PelajaranKKM
KelasVIIVIIIIX
1Agama--75
2Pendidikan Kewarganegaraan--75
3Bahasa Indonesia --73
4Bahasa Inggris --70
5Matematika --70
6IPA--70
7IPS--75
8Seni Budaya--75
9Pendididkan Jasmani--65
10Teknologi Informatika Komunikasi--75
11Bahasa Daerah--75
12Pendidikan Ketrampilan Tata Busana--77
H. Kenaikan Kelas dan KelulusanKenaikan kelas dilaksanakan pada
setiap akhir tahun ajaran. Kriteria kenaikan kelas di SMP negeri 2
Gringaing berlaku setelah siswa memenuhi persyaratan berikut,
yaitu:a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;b. Memperoleh
nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika,
dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan;c.
Peserta didik dinyatakan naik kelas , apabila yang bersangkutan
mencapai kriteria ketuntasan minimald. Peserta didik dinyatakan
harus mengulang di kelas yang sama bila. a). Jika peserta didik
tidak menuntaskan Kompetensi Intidan kompetensi dasar lebih dari
empat mata pelajaran sampai pada batas akhir tahun pelajaran dan
b). Jika karena alasan yang kuat , misal karena gangguan kesehatan
fisik emosi atau mental sehingga tidak mungkin berhasil dibantu
mencapai kompetensi yang ditargetkan.Dengan mengacu kepada
ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan
lulus dari SMP Negeri 2 Gringsing setelah memenuhi persyaratan
berikut, yaitu:a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;b.
memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh
mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia,
kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran
estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan
kesehatan;c. lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi; e. lulus Ujian Nasional;f. Di sekolah
kami, kelulusan juga mempertimbangkan kehadiran di kelas mencapai
minimal 90%I. Pendidikan Kecakapan Hidup (LIFE SKILL)Pendidikan
Kecakapan Hidup meliputi kecakapan personal, kecakapan sosial,
kecakapan akademik, kecakapan vokasional. kecakapan hidup personal
meliputi a. terampil membaca dan menulis Al Quran, b. terampil
menjahit dan membuat pakaianc. rajin beribadahd. jujure. disiplin
f. kerja kerasg. tertibKecakapan personal ini dapat dicapai dengan
mata pelajaran Agama dan akhlak mulia, Bahasa Indonesia, dan
Pendidikan Jasmani Olahraga dan KesehatanKecakapan Sosial meliputi
a. Terampil memecahkan masalah di lingkungannyab. Memiliki sikap
sportifc. Membiasakan hidup sehatd. Sanggup bekerjasamae. Sanggup
berkomunikasi lisan dan tertulis
Kecakapan sosial ini dapat dicapai dengan mata pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan, Ilmu Pengetahuan Sosial, Bahasa
Indonesia, dan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, Teknologi
Informasi dan Komunikasi, dan Ilmu Pengetahuan Alam.Kecakapan
Akademik a. Terampil dalam penelitian ilmiah (merencanakan dan
melakukan penelitian dengan merumuskan hipotesis, mengidentifikasi
variabel, dan membuktikan variabel)b. Terampil menerapkan teknologi
sederhanac. Kecakapan berpikir rasional
Kecakapan Akademik diintegrasikan denga Matematika, Bahasa
Indonesia Teknologi Informasi dan Komunikasi, dan Ilmu Pengetahuan
Alam.Kecakapan vokasional a. Terampil berbahasa Inggris,b. Terampil
mengoperasikan komputerc. Terampil membuat pakaian d. Terampil
membawakan acarae. Terampil menulis karangan
ilmiah/populerKecakapan vokasional diintegrasikan dengan mata
pelajaran Matematika, TIK, Elektronika, dan Bahasa Indonesia, Tata
BusanaJ. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Globala.
Keunggulan lokal yang dikembangkan berdasarkan kondisi SMP Negeri 2
Gringsing adalah ketrampilan tata busana. Untuk melestarikan budaya
bangsa khususnya budaya jawa sekolah mengembangkan muatan lokal
Bahasa Jawa.b. Keunggulan global yang dikembangkan berupa kemampuan
berbahasa Inggris dan pengoperasian komputer hingga pemanfatan
internet. Keunggulan global tersebut sejalan/didukung SMP Negeri 2
Gringsing berada di pinggiran kota Kecamatan, agar siswanya juga
mengenal lebih banyak tentang komputer dan jaringan
internet.Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah
pendidikan yang memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya
saing global dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi
informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-lain, yang bermanfaat
untuk pengembangan kompetensi peserta didik.K. Pendidikan Budaya
dan Karakter BangsaPendidikan budaya dan karakter bangsa merupakan
pendidikan yang mengedepankan nilai-nilai kehidupan yang melandasi
perilaku manusia berdasarkan norma agama, kebudayaan,
hukum/konstitusi, adat istiadat, dan estetika. Pelaksanaannya
terintegrasi dalam perencanaan, proses, dan penilaian pembelajaran.
Berikut merupakan contoh nilai-nilai karakter yang dapat dijadikan
sekolah sebagai nilai-nilai utama yang diambil/disarikan dari
butir-butir SKL dan mata pelajaran-mata pelajaran di SMP Negeri 2
Gringsing yang ditargetkan untuk diinternalisasi oleh siswa:1.
Nilai karakter dalam hubungannya dengan Tuhana. Religius2. Nilai
karakter dalam hubungannya dengan diri sendiria. Jujurb.
Bertanggung jawabc. Bergaya hidup sehatd. Disipline. Kerja kerasf.
Percaya dirig. Berjiwa wirausahah. Berpikir logis, kritis, kreatif,
dan inovatifi. Mandirij. Ingin tahuk. Cinta ilmu3. Nilai karakter
dalam hubungannya dengan sesamaa. Sadar akan hak dan kewajiban diri
dan orang lainb. Patuh pada aturan-aturan sosialc. Menghargai karya
dan prestasi orang laind. Santune. Demokratis4. Nilai karakter
dalam hubungannya dengan lingkungana. Peduli sosial dan
lingkungan5. Nilai kebangsaana. Nasionalisb. Menghargai
keberagaman
Tabel 3.6.Contoh Distribusi Nilai-Nilai Utama ke Dalam Mata
PelajaranMata Pelajaran
Nilai Utama
1.Pendidikan AgamaReligius, jujur, santun, disiplin, bertanggung
jawab, cinta ilmu, ingin tahu, percaya diri, menghargai
keberagaman, patuh pada aturan social, bergaya hidup sehat, sadar
akan hak dan kewajiban, kerja keras, peduli
2.PKnNasionalis, patuh pada aturan sosial, demokratis, jujur,
menghargai keragaman, sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang
lain
3.Bahasa IndonesiaBerfikir logis, kritis, kreatif dan inovatif,
percaya diri, bertanggung jawab, ingin tahu, santun, nasionalis
4.IPSNasionalis, menghargai keberagaman, Berpikir logis, kritis,
kreatif, dan inovatif, peduli social dan lingkungan, berjiwa
wirausaha, jujur, kerja keras
5.IPAingin tahu, berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif,
jujur, bergaya hidup sehat, percaya diri, menghargai keberagaman,
disiplin, mandiri, bertanggung jawab, peduli lingkungan, cinta
ilmu
6.Bahasa InggrisMenghargai keberagaman, santun, percaya diri,
mandiri, bekerjasama, patuh pada aturan sosial
7.Seni BudayaMenghargai keberagaman, nasionalis, dan menghargai
karya orang lain, ingin tahu, jujur, disiplin, demokratis
8.PenjasorkesBergaya hidup sehat, kerja keras, disiplin, jujur,
percaya diri, mandiri, menghargai karya dan prestasi orang lain
9.TIK/ KetrampilanBerpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif,
mandiri, bertanggung jawab, dan menghargai karya orang lain
10.Muatan LokalMenghargai keberagaman, menghargai karya orang
lain, nasionalis, peduli
L. Penambahan jam pelajaran dan Try Out ( Uji Coba ) mapel
UNMelalui program-program ini, para guru memberikan tambahan
pelajaran diluar jam pelajaran aktif yang dilakukan sore hari. .
Beberapa program yang dipersiapkan SMP Negeri 2 Gringsing untuk
menghadapi UN khususnya siswa kelas IX yang relatif sama seperti
tahun-tahun sebelumya , seperti penambahan jam pelajaran sesuai
bobot pelajarannya, khususnya materi ujian nasional, Bahasa
Indonesia, Matematika, IPA dan Bagasa Inggris. Program-program
tersebut, selain sebagai persiapan menghadapi UN, juga sebagai
upaya untuk mencapai target 100 persen kelulusan. SMP Negeri 2
Gringsing menargetkan 100 persen siswanya lulus pada UN tahun
pelajaran 2014/20151. Kegiatan Penambahan jam akan di mulai pada
bulan Januari 2015 minggu ke 2 setiap hari Senin dan Rabu dari
pukul 13.30-15.302. Kegiatan Try Out akan dilaksanakan selama 4
kali ( Pebruari, Maret, April, dan April)
M. Struktur Kurikulum 2013Struktur dan muatan kurikulum SMP
Negeri 2 Gringsing tahun pelajaran 2014/2015 bagi kelas VII dan
kelas VIII berpedoman pada Permendikbud No 68 tahun 2013 tentang
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama
sebagai landasan hukum kegiatan belajar mengajar.1. Kompetensi Inti
Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta
didik pada kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi
vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat
dijaga. Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
a. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
b. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial; c.
Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan d.
Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan. Uraian
tentang Kompetensi Inti untuk jenjang Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah dapat dilihat pada Tabel 3.7. berikut.
Tabel 3.7: Kompetensi Inti Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
TsanawiyahKOMPETENSI INTI KELAS VIIKOMPETENSI INTI KELAS
VIIIKOMPETENSI INTI KELAS IX
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 1.
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 1. Menghargai
dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya
diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya 2. Menghargai
dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya 2. Menghargai dan menghayati
perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata 3. Memahami
dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata 3. Memahami
dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan
ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/teori 4. Mengolah, menyaji, dan
menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori 4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan
ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/teori
2. Mata PelajaranBerdasarkan kompetensi inti disusun mata
pelajaran dan alokasi waktu yang sesuai dengan karakteristik satuan
pendidikan. Pada Struktur Kurikulum Pendidikan Dasar dan Menengah
berisi sejumlah mata pelajaran yang harus disampaikan kepada
peserta didik. Susunan mata pelajaran dan alokasi waktu untuk SMP
Negeri 2 Gringsing dapat dilihat dalm tabel 3.8 sebagai
berikut:
Tabel 3.8Struktur kurikulum SMP Negeri 2 GringsingKomponenKelas
dan Alokasi Waktu
VIIVIIIIX
A.Kelompok A
1.Pendidikan Agama dan Budi Pekerti33-
2.Pendidikan Kewarganegaraan 33-
3.Bahasa Indonesia 66-
4. Matematika 55-
5.Ilmu Pengetahuan Alam55-
6.Ilmu Pengetahuan Sosial44-
7.Bahasa Inggris 44-
B. Kelompok B
3. Seni Budaya33-
2.Pendidikan Kesehatan Jasmani, Olah Raga33-
3. Prakarya/TIK22-
Jumlah Alokasi Waktu per minggu3838
. Keterangan: a.Mata pelajaran Seni Budaya dapat memuat Bahasa
Daerah. b.Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di
dalam struktur kurikulum diatas, terdapat pula kegiatan
ekstrakurikuler SMP/MTs antara lain Pramuka (Wajib), Organisasi
Siswa Intrasekolah, Usaha Kesehatan Sekolah, dan Palang Merah
Remaja.c.Kegiatan ekstra kurikuler seperti Pramuka (terutama), Unit
Kesehatan Sekolah, Palang Merah Remaja, dan yang lainnya adalah
dalam rangka mendukung pembentukan kompetensi sikap sosial peserta
didik, terutamanya adalah sikap peduli. Disamping itu juga dapat
dipergunakan sebagai wadah dalam penguatan pembelajaran berbasis
pengamatan maupun dalam usaha memperkuat kompetensi keterampilannya
dalam ranah konkrit. Dengan demikian kegiatan ekstra kurikuler ini
dapat dirancang sebagai pendukung kegiatan kurikuler. d.Mata
pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya
dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri
atas mata pelajaran Seni Budaya, Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan, dan Prakarya adalah kelompok mata pelajaran yang
kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten
lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah.e.Bahasa Daerah
sebagai muatan lokal dapat diajarkan secara terintegrasi dengan
mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya atau diajarkan secara
terpisah apabila daerah merasa perlu untuk memisahkannya. Satuan
pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan
kebutuhan satuan pendidikan tersebut. SMP Negeri 2 Gringsing
menambah 2 jam pelajaran untuk mata pelajaran Bahasa jawa kelas VII
dan kelas VIII.f.Sebagai pembelajaran tematik terpadu, angka jumlah
jam pelajaran per minggu untuk tiap mata pelajaran adalah relatif.
Guru dapat menyesuaikannya sesuai kebutuhan peserta didik dalam
pencapaian kompetensi yang diharapkan. g.Jumlah alokasi waktu jam
pembelajaran setiap kelas merupakan jumlah minimal yang dapat
ditambah sesuai dengan kebutuhan peserta didik. h.Khusus untuk
matapelajaran Pendidikan Agama di Madrasah Tsanawiyah dapat
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan yang ditetapkan oleh
Kementerian Agama. i.Menambahkan 1 (satu) jam tatap muka Khusus
Bimbingan Konseling untuk kelas VII dan kelas VIII
3. Muatan LokalImplementasi Mulok Bahasa Jawa di Jawa Tengah
berdasarkan Peraturan Gubernur Propinsi Jawa Tengah Nomor 57 Tahun
2013 tentang Bahasa, Sastra dan Aksara Jawa dilaksanakan di satuan
pendidikan formal pada Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah
(MI)/Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB)/Paket A, Sekolah Menengah
Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (M.Ts)/Sekolah Menengah Pertama
Luar Biasa (SMPLB)/Paket B, Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah
Aliyah (MA)/Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB), Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK)/Paket C dan
sederajat. Atas dasar itu maka mata pelajaran muatan lokal di SMP
Negeri 2 Gringsing adalah Bahasa Jawa.Implementasi Muatan Lokal
Bahasa Jawa Kurikulum 2013a. Muatan lokal Wajib di lawa Tengah
adalah Bahasa Jawa.b. Pelaksanaan pembelajaran Muatan Lokal Bahasa
Jawa dilaksanakan secara terpisah atau berdiri sendiri sebagai Mata
Pelajaran.c. Jam pelajaran muatan lokal tetap dialokasikan pada
struktur kurikulum 2013.d. Alokasi jam Mata Pelajaran Muatan Loka!
Bahasa Jawa adalah 2 (dua) jam per mingguKompetensi IntiLulusan
Pelajaran Muatan Lokal Bahasa Jawa SMP Provinsi Jawa Tengah
memiliki sikap, keterampilan, dan pengetahuan sebagai berikut.Tabel
3.9:Kompetensi Lulusan SMP/MTs/SMPLB/ PAKET BDIMENSIKOMPETENSI
LULUSAN
SIKAPMemiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,
berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KETERAMPILANMemiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan
kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah atau sumber lain yang sama dengan yang
diperoleh dari sekolah.
PENGETAHUANMemiliki pengetahuan faktual, konseptual dan
prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata.
4. Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling Implementasi
kurikulum 2013 akan dapat menimbulkan masalah bagi peserta didik
SMP/MTs yang tidak mampu memantapkan minat belajar secara tepat dan
menentukan minat untuk melakukan pilihan pada studi lanjutan,
sehingga akan menimbulkan kesulitan dalam belajar dan kecenderungan
gagal dalam belajar.
a. Program Layanan Dari segi unit waktu sepanjang tahun ajaran
pada satuan pendidikan, ada lima jenis program layanan yang disusun
dan diselenggarakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling, yaitu
sebagai berikut : 1). Program Tahunan yaitu program pelayanan
bimbingan dan konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu tahun
ajaran untuk masing-masing kelas rombongan belajar pada satuan
pendidikan. 2). Program Semesteran yaitu program pelayanan
bimbingan dan konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu
semester yang merupakan jabaran program tahunan. 3).Program Bulanan
yaitu program pelayanan bimbingan dan konseling meliputi seluruh
kegiatan selama satu bulan yang merupakan jabaran program
semesteran. 4). Program Mingguan yaitu program pelayanan bimbingan
dan konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu minggu yang
merupakan jabaran program bulanan. 5). Program Harian yaitu program
pelayanan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan pada hari-hari
tertentu dalam satu minggu. Program harian merupakan jabaran dari
program mingguan dalam bentuk Satuan Layanan atau Rencana Program
Layanan dan/atau Satuan Kegiatan Pendukung atau Rencana Kegiatan
Pendukung pelayanan bimbingan dan konseling. b. Penyelenggaraan
Layanan Sebagai pelaksana pelayanan bimbingan dan konseling, Guru
Bimbingan dan Konseling atau Konselor bertugas dan berkewajiban
menyelenggarakan layanan yang mengarah pada (1) pelayanan dasar,
(2) pelayanan pengembangan, (3) pelayanan peminatan studi, (4)
pelayanan teraputik, dan (5) pelayanan diperluas. 1). Pelayanan
Dasar, yaitu pelayanan mengarah kepada terpenuhinya kebutuhan siswa
yang paling elementer, yaitu kebutuhan makan dan minum, udara
segar, dan kesehatan, serta kebutuhan hubungan sosio-emosional.
Orang tua, guru dan orang-orang yang dekat (significant persons)
memiliki peranan paling dominan dalam pemenuhan kebutuhan dasar
siswa. Dalam hal ini, Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor
pada umumnya berperan secara tidak langsung dan mendorong para
significant persons berperan optimal dalam memenuhi kebutuhan
paling elementer siswa. 2). Pelayanan Pengembangan, yaitu pelayanan
untuk mengembangkan potensi peserta didik sesuai dengan tahap-tahap
dan tugas-tugas perkem-bangannya. Dengan pelayanan pengembangan
yang cukup baik siswa akan dapat menjalani kehidupan dan
perkembangan dirinya dengan wajar, tanpa beban yang memberatkan,
memperoleh penyaluran bagi pengembangan potensi yang dimiliki
secara optimal, serta menatap masa depan dengan cerah. Upaya
pendidikan pada umumnya merupakan pelaksanaan pelayanan
pengembangan bagi peserta didik. Pada satuan-satuan pendidikan,
para pendidik dan tenaga kependidikan memiliki peran dominan dalam
penyelenggaraan pengembangan terhadap siswa. Dalam hal ini,
pelayanan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan oleh Guru
Bimbingan dan Konseling atau Konselor selalu diarahkan dan mengacu
kepada tahap dan tugas perkembangan siswa. 3). Pelayanan Arah
Peminatan/Lintas Minat/Pendalaman Minat Studi Siswa, yaitu
pelayanan yang secara khusus tertuju kepada peminatan/lintas
minat/pendalaman minat peserta didik sesuai dengan konstruk dan isi
kurikulum yang ada. Arah peminatan/lintas minat/pendalaman minat
ini terkait dengan bidang bimbingan pribadi, sosial, belajar, dan
karir dengan menggunakan segenap perangkat (jenis layanan dan
kegiatan pendukung) yang ada dalam pelayanan Bimbingan dan
Konseling. Pelayanan peminatan/lintas minat/pendalaman minat
peserta didik ini terkait pula dengan aspek-aspek pelayanan
pengembangan tersebut di atas. 4). Pelayanan Teraputik, yaitu
pelayanan untuk menangani pemasalahan yang diakibatkan oleh
gangguan terhadap pelayanan dasar dan pelayanan pengembangan, serta
pelayanan pemi natan. Permasalahan tersebut dapat terkait dengan
kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kehidupan keluarga, kegiatan
belajar, karir. Dalam upaya menangani permasalahan peserta didik,
Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor memiliki peran dominan.
Peran pelayanan teraputik oleh Guru Bimbingan dan Konseling atau
Konselor dapat menjangkau aspek-aspek pelayanan dasar, pelayanan
pengembangan, dan pelayanan peminatan. 5). Pelayanan Diperluas,
yaitu pelayanan dengan sasaran di luar diri siswa pada satuan
pendidikan, seperti personil satuan pendidikan, orang tua, dan
warga masyarakat lainnya yang semuanya itu terkait dengan kehidupan
satuan pendidikan dengan arah pokok terselenggaranya dan suskesnya
tugas utama satuan pendidikan, proses pembelajaran, optimalisasi
pengembangan potensi peserta didik. Pelayanan diperluas ini dapat
terkait secara langsung ataupun tidak langsung dengan kegiatan
pelayanan dasar, pengembangan peminatan, dan pelayanan teraputik
tersebut di atas. c. Waktu dan Posisi Pelaksanaan Layanan Semua
kegiatan mingguan (kegitan layanan dan/ atau pendukung bimbingan
dan konseling) diselenggarakan di dalam kelas (sewaktu jam
pembelajaran berlangsung) dan/atau di luar kelas (di luar jam
pembelajaran) 1) Di dalam jam pembelajaran: (a) Kegiatan tatap muka
dilaksanakan secara klasikal dengan rombongan belajar siswa dalam
tiap kelas untuk menyelenggarakan layanan informasi, penempatan dan
penyaluran, penguasaan konten, kegiatan instrumentasi, serta
layanan/kegiatan lain yang dapat dilakukan di dalam kelas. (b)
Volume kegiatan tatap muka klasikal adalah 2 (dua) jam per kelas
(rombongan belajar per minggu dan dilaksanakan secara terjadwal.
(c) Kegiatan tatap muka nonklasikal diselenggarakan dalam bentuk
layanan konsultasi, kegiatan konferensi kasus, himpunan data,
kunjungan rumah, tampilan kepustakaan, dan alih tangan kasus. 2) Di
luar jam pembelajaran: (a) Kegiatan tatap muka nonklasikal dengan
siswa dilaksanakan untuk layanan orientasi, konseling perorangan,
bimbingan kelompok, konseling kelompok, mediasi, dan advokasi serta
kegiatan lainnya yang dapat dilaksana-kan di luar kelas. (b) Satu
kali kegiatan layanan/pendukung bimbingan dan konseling di luar
kelas/di luar jam pembelajaran ekuivalen dengan 2 (dua) jam
pembelajaran tatap muka dalam kelas. (c) Kegiatan pelayanan
bimbingan dan konseling di luar jam pembe-lajaran satuan pendidikan
maksimum 50% dari seluruh kegiatan pelayanan bimbingan dan
konseling, diketahui dan dilaporkan kepada pimpinan satuan
pendidikan. d. Pihak Yang Terlibat Pelaksana utama pelayanan
bimbingan dan konseling adalah Guru Bimbingan dan Konseling atau
Konselor. Penyelenggara pelayanan bimbingan dan konseling di
SD/MI/SDLB adalah Guru Kelas. Penyelenggara pelayanan bimbingan dan
konseling di SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK adalah Guru Bimbingan dan
Konseling. Pelaksana Pelayanan Bimbingan dan Konseling pada
SMP/MTs/ SMPLB, SMA/MA/SMALB, dan SMK/MAK. 1). Pada satu
SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB/ SMK/MAK diangkat sejumlah Guru
Bimbingan dan Konseling atau Konselor dengan rasio 1 : 150 (satu
Guru bimbingan dan konseling atau Konselor melayani 150 orang
siswa) pada setiap tahun ajaran. 2). Jika diperlukan Guru Bimbingan
dan Konseling atau Konselor yang bertugas di SMP/MTs dan/atau
SMA/MA/SMK tersebut dapat diminta bantuan untuk menangani
permasalahan peserta didik SD/MI dalam rangka pelayanan alih tangan
kasus. Tabel 3.10Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelayanan
KonselingKelas : VII, VIII dan IX Semester IKompetensi
IntiKompetensi Dasar
Memahami tentang landasan hidupKematangan intelektualLandasan
Perilaku EtisKesadaran bertanggung jawabWawasan Persiapan
karirSholat dan berdoaKetertiban dan kepatuhanKemampuan mebela hak
pribadiDisiplinTanggung jawabPengembangan cita-citaKesungguhan
belajarKerja sama
Tabel 3.11Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelayanan
KonselingKelas : VII, VIII dan IX Semester IIKompetensi
IntiKompetensi Dasar
Kematangan emosionalKesadaran tanggung jawabPenerimaan diri dan
pengembangannyaKematangan hubungan dengan teman sebayaPengendalian
emosiMawas diriSikap kritisSikap rasionalPengembanagn
cita-citaSikap hematPemahaman tingkah laku orang lainKerja sama
5. Kegiatan Pengembangan DiriPengembangan diri adalah kegiatan
yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan,
bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.
Kegiatan pengembangan diri di bawah bimbingan konselor, guru, atau
tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan
ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan antara
lain melalui kegiatan pelayanan bimbingan konseling yang berkenaan
dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, berbagai
pembiasaan, dan pengembangan karier peserta didik serta kegiatan
ekstrakurikuler, yaitu: Rohis, Pramuka,Voli, Bulu tangkis, Paduan
Suara, English club, dan Kelompok Lomba Mapel, OSN, Drum Band,
FLS2NPengembangan Diri di SMP Negeri 2 Gringsing adalah:a. Kegiatan
terprogram yang terdiri atas 2 kelompok 1). Pelayanan konseling,
meliputi pengembangan:(a). kehidupan pribadi, (b). kemampuan
sosial, (c). kemampuan belajar, (d) wawasan dan perencanaan karir,
(e) kemampuan memecahkan masalah 2). Ekstrakurikuler, meliputi :
(a)Pramuka, (b). Voli , (c). Atletik, (d). Basket,(d).Karate, (e).
OSN,Rumpun Bahasa dan IPS, (f).Drum Band, (g).Rohis (h).Paduan
Suara, (i).English club, b. . Kegiatan rutin/spontan terprogram :1)
Rutin : Upacara Bendera, Doa bersama awal dan akhir pembelajaran,
Ibadah khusus keagamaan bersama, pembiasaan, pemeliharaan
kebersihan dan kesehatan diri., peduli siswa2) Spontan : memberi
salam, membuang sampah pada tempatnya, antre, mengatasi silang
pedapat (pertengkaran), operasi kelas dan fasilitas lainnya. Peduli
sosial3) Keteladanan: berpakaian rapi, berbahasa yang baik, rajin
membaca, memuji kebaikan/keberhasilan orang lain datang tepat
waktu.
c.Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pengembangan DiriTabel
3.12Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Ekstrakurikuler
PramukaKelas : VII Semester IKompetensi IntiKompetensi Dasar
Memahami organisasi PramukaMemahami Dasa Drama Pramuka dan Tri
SatyaMendiskripsikan sejarah lahirnya Pramuka di Dunia dan di
IndonesiaMendiskripsikan organisasi PramukaMendiskripsikan AD/ART
PramukaMendiskripsikan bunyi dan makna dasa Darma
PramukaMendiskripsikan bunyi dan makna Tri Satya
Tabel 3.13Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Ekstrakurikuler
PramukaKelas : VII Semester IIKompetensi IntiKompetensi Dasar
Memahami pelaksanaan program latihan pramukaMelaksanakan
upacara/apel bendera dalam kepramukaanMempraktikkan tali
temaliMempraktikkan sandi-sandi pramukaMelaksanakan perkemahan
Tabel 3.14Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar OSNKelas : VII,
VIII Semester IKompetensi IntiKompetensi Dasar
Memahami konsepkonsep MIPA meliputi Matematika, Fisika dan
BiologiMenjelaskan konsep MIPA MatematikaMenjelaskan konsep MIPA
FisikaMenjelaskan konsep MIPA Biologi
Tabel 3.15Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar OSNKelas : VII,
VIII Semester IIKompetensi IntiKompetensi Dasar
Memahami pentingnya mempelajari MIPA meliputi Matematika, Fisika
dan BiologiMenjelaskan tahapan-tahapan mempelajari
MIPAMempraktikkan MIPA
Tabel 3.16Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Rumpun Mapel
BahasaKelas : VII, VIII Semester IKompetensi IntiKompetensi
Dasar
Memberikan bimbingan terhadap peningkatan ketrampilan berbahasa
siswa
Ketrampilan membuat puisiKetrampilan membuat cerita
pendekKetrampilan membuat sinopsisKetrampilan berbicaraKetrampilan
membaca
Tabel 3.17Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Rumpun Mapel
BahasaKelas : VII, VIII Semester IIKompetensi IntiKompetensi
Dasar
Memberikan bimbingan terhadap siswa untuk meningkatkan prestasi
lomba rumpun bahasa
Peningkatan apresiasi baca puisiPeningkatan cerita
pendekPeningkatan ketrampilan membuat sinopsisPeningkatan
ketrampilan berbicaraPeningkatan ketrampilan membaca
Tabel 3.18Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Rumpun Mapel
IPSKelas : VII, VIII Semester IKompetensi IntiKompetensi Dasar
Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama Mengenal
konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan
lingkungannyaMemiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan
kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan
keterampilan dalam kehidupan sosial
Tabel 3.19Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Rumpun Mapel
IPSKelas : VII, VIII Semester IIKompetensi IntiKompetensi Dasar
Berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal,
nasional, dan globalMemiliki komitmen dan kesadaran terhadap
nilai-nilai sosial dan kemanusiaan
Tabel 3.20Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Olah raga Bolla
VollyKelas : VII, VIII Semester IKompetensi IntiKompetensi
Dasar
Memantapka tehnik dasar permanan dan olah raga serta nilai-nilai
yang terkandung di dalamnyaMenerapkan taktik dan tehnik bermain
dalam permainan dan olah ragaserta nilai-nilai yang terkandung di
dalamnyaMemantapkan tehnik dasar permainan bolla vollyMenerapkan
tehnik bermain bola volly dengan peraturan yang sederhana serta
koordinasi dan kerjasama yang baikmenerapkan taktik dan tehnik
bermain bola voly dengan peraturan yang sederhanaMenerapkan taktik
dan tehnik bola volly dengan peraturan yang sederhana
Tabel 3.21Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Olah raga Bolla
VollyKelas : VII,VIII Semester IIKompetensi IntiKompetensi
Dasar
Memantapkan variasi tehnik dasar permainan dan olah raga serta
nilai-nilai yang terkandung di dalamnyaMemantapkan taktik dan
tehnik bermain dalam permainan dan olah ragaserta nilai-nilai yang
terkandung di dalamnyaMemantapkan variasi tehnik dasar permainan
bolla volly dengan berbagai kombinasiMenerapkan tehnik bermain
bolla volly dengan koordinasi dan kerjasama yang baikMemantapkan
variasi tehnik dasar permainan bolla volly dengan berbagai
kombinasiMemantapkan taktik dan tehnik bermain bola volly dengan
berbagaivariasi dan kombinasiMemantapkan taktik dan tehnik bola
volly dengan berbagai variasi dan kombinasi
Tabel 3.22Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Ekstrakurikuler
AtletikKelas : VII, VIII Semester IKompetensi IntiKompetensi
Dasar
Memantapkan tehnik dasar permainan dan olah raga serta
nilai-nilai yang terkandung di dalamnyaMenerapkan taktik dan tehnik
bermain dalam permainan dan olah raga serta nilai-nilai yang
terkandung di dalamnyaMemantapkan tehnik dasar atletikMenerapkan
tehnik dasar atletik dengan peraturan yang sederhana serta
koordinasi dan kerjasama tim yang baikMenerapkan taktik atletik
dengan peraturan yang sederhanaMenerapkan tehnik atletik dengan
peraturan yang sedeerhana
Tabel 3.23Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Ekstrakurikuler
AtletikKelas : VII, VIII Semester IIKompetensi IntiKompetensi
Dasar
Memantapkan variasi tehnik dasar permainan dan olah raga serta
nilai-nilai yang terkandung didalamnyaMemantapkan taktik dan tehnik
bermain dalam permainan olah raga serta nilai-nilai yang terkandung
di dalamnyaMemantapkan variasi tehnik dasar olah raga atletik
dengan berbagai kombinasiMenerapkan tehnik dasar atletik dengan
koordinasi dan kerjasama tim yang baikMemantapkan taktik dan tehnik
atletik dengan berbagai variasi dan kombinasi
Tabel 3.24Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Ekstrakurikuler
KarateKelas : VII, VIII Semester IKompetensi IntiKompetensi
Dasar
Memantapkan tehnik dasar karate serta nilai-nilai yang
terkandung di dalamnyaMemantapkan tehnik dasar karateMenerapkan
tehnik karate dengan peraturan yang sederhana
Tabel 3.25Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Ekstrakurikuler
KarateKelas : VII, VIII Semester IIKompetensi IntiKompetensi
Dasar
Memantapkan variasi tehnik dan taktik karate serta nilai-nilai
yang terkandung di dalamnyaMemantapkan variasi tehnik dasar karate
dengan berbagai kombinasiMenerapkan tehnik karate dengan koordinasi
dan kerjasama tim yang baik
Tabel 3.26Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Ekstrakurikuler
Drum BandKelas : VII, VIII Semester IKompetensi IntiKompetensi
Dasar
Memahami peralatan Drum BandMemahami permainan Drum
BandMendiskripsikan alat-alat musik melodisMendiskripsikan
alat-alat musik ritmisMendiskripsikan alat-alat musik
harmonisMendiskripsikan bunyi alat-alat musik
melodisMendiskripsikan bunyi alat-alat musik ritmisMendiskripsikan
bunyi alat-alat musik harmonis
Tabel 3.27Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Ekstrakurikuler
Drum BandKelas : VII, VIII Semester IIKompetensi IntiKompetensi
Dasar
Memahami pelaksanaan permainan Drum BandMempraktikkan alat musik
melodisMempraktikkan alat musik ritmisMempraktikkan alat musik
harmonisMempraktikkan permainan drum band secara menyeluruh
Tabel 3.28Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Ekstrakurikuler
Rebana (Rohis)Kelas : VII, VIII Semester IKompetensi IntiKompetensi
Dasar
Memahami peralatan RebanaMemahami permainan
RebanaMendiskripsikan alat-alat musik melodisMendiskripsikan
alat-alat musik ritmisMendiskripsikan alat-alat musik
harmonisMendiskripsikan bunyi alat-alat musik
melodisMendiskripsikan bunyi alat-alat musik ritmisMendiskripsikan
bunyi alat-alat musik harmonis
Tabel 3.29Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Ekstrakurikuler
Rebana (Rohis)Kelas : VII, VIII Semester IIKompetensi
IntiKompetensi Dasar
Memahami pelaksanaan permainanRebanaMempraktikkan alat musik
melodisMempraktikkan alat musik ritmisMempraktikkan alat musik
harmonisMempraktikkan permainan rabana secara menyeluruh
Tabel 3.30Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelayanan
Ekstrakurikuler Tartil dan Seni Baca AlQuran (Rohis)Kelas : VII,
VIII Semester IKompetensi IntiKompetensi Dasar
Memahami ketrampilan tajuwit AlQuranMemahami seni baca
AlQuranMemahami dan menerapkan nilai-nilai
keislamanMengidentifikasikan tajuwid AlQuranMengaplikasikan tajuwid
AlQuranMendiskripsikan seni baca AlQuranMengaplikasikan sebi baca
AlQuran
Tabel 3.31Kompetensi Intidan Kompetensi Dasar Pelayanan
Ekstrakurikuler Tartil dan Seni Baca AlQuran (Rohis)Kelas : VII,
VIII Semester IIKompetensi IntiKompetensi Dasar
Memahami pelaksanaan Tartil dan seni baca AlQuranMempraktikkan
TartilMempraktikkan seni baca AlQuran
Tabel 3.32Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Ekstrakurikuler
Paduan SuaraKelas : VII, VIII Semester IKompetensi IntiKompetensi
Dasar
Memadukan vokal suara untuk menghasilkan irama laguMempraktikkan
tehnik vocal dengan benarPernapasan, Olah VocalMembaca nada angka
dan nada balokMempraktikkan paduan suara untuk upacara
Tabel 3.33Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Ekstrakurikuler
Paduan SuaraKelas : VII, VIII Semester IIKompetensi IntiKompetensi
Dasar
Memadukan vokal suara untuk menghasilkan irama laguMempraktikkan
tehnik vocalMempraktikkan irama laguMempraktikkan vocal dengan
iringan musikMempraktikkan paduan suara untuk upacara
Tabel 3.34Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Ekstrakurikuler
English club,Kelas : VII, VIII Semester IKompetensi IntiKompetensi
Dasar
Menggunakan bahasa inggris aktif dalam
berkomunikasiMengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk
lisan dan tulis untuk mencapai tingkat literasi functional Memiliki
kesadaran tentang hakikat dan pentingnya bahasa Inggris untuk
meningkatkan daya saing bangsa dalam masyarakat global
Tabel 3.35Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Ekstrakurikuler
English club,Kelas : VII, VIII Semester IIKompetensi IntiKompetensi
Dasar
Menggunakan bahasa inggris aktif dalam
berkomunikasiMengembangkan pemahaman peserta didik tentang
keterkaitan antara bahasa dengan budaya.
d. Pengaturan Waktu Pengembangan Diri
Tabel 3.36Alokasi Waktu Kegiatan Pengembangan DiriNo
HariKegiatanWaktu
1SelasaDrum band14.30-16.00
2Menyesuaikan Olimpiade MIPARumpun Bahasa dan IPSOlah raga (
meliputi Bola Volly, Atletik, Karate)Rebana, English
Club14.30-16.00
3SabtuPramuka
14.30-16.00
e. Profil JadwalTabel 3.41Profil JadwalNoHariJam
TMTambahanJumlahKeterangan
1Senin6281 jam upacara, 1 jam breafing
2Selasa8-8-
3Rabu8-8-
4Kamis8-8-
5Jumat4151 SKJ,
6Sabtu6 -6
Jumlah 413 44
f. Penilaian Pengembangan DiriTabel 3.42Penilaian Pengembangan
DiriNilaiKategoriKeterangan
86-100ASangat baik
71-85BBaik
56-70CCukup
41-55DKurang
3.65 dapat mengambil maksimal 32 sks. Selain itu, nilai
kompetensi sikap paling rendah B.
c. Kelulusan Peserta didik dapat memanfaatkan semester pendek
hanya untuk mengulang mata pelajaran yang belum tuntas. Bagi yang
sudah tuntas (mencapai ketuntasan minimal yang ditetapkan oleh
sekolah) tidak diperbolehkan untuk mengikuti semester pendek.
Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan yang
menyelenggarakan SKS dapat dilakukan pada setiap akhir semester.
Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan di SMP/MTs,
SMA/MA, dan SMK/MAK setelah: 1) menyelesaikan seluruh program
pembelajaran; 2) memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir
untuk seluruh mata pelajaran; 3) lulus ujian sekolah/madrasah; dan
4) lulus Ujian Nasional
BAB IVKALENDER PENDIDIKAN
Guna memberikan pedoman kepada Kepala Satuan Pendidikan baik
negeri maupun swasta di Jawa Tengah dalam mengatur waktu untuk
kegiatan pembelajaran selama tahun pelajaran 2014/2015 untuk
mewujudkan keserasian langkah seluruh satuan pendidikan di Jawa
Tengah dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, dipandang perlu
menetapkan Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2014/2015Kalender
pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran
peserta didik selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan
mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu
pembelajaran efektif dan hari libur.Tabel 4.1Struktur Jadwal SMP
Negeri 2 GringsingHariJadwal KegiatanKelas VII dan VIIIKelas IX
SeninUpacaraBreaffingKegiatan Belajar Mengajar07.15 - 07.5507.55
- 08.3508.35 - 13.0507.15 - 07.5507.55 - 08.3508.35 - 13.05
SelasaKegiatan Belajar Mengajar07.15 - 13.0507.15 - 13.05
RabuKegiatan Belajar Mengajar07.15 - 13.0507.15 - 13.05
KamisKegiatan Belajar Mengajar07.15 - 13.0507.15 - 13.05
JumatKegiatan SenamKegiatan Belajar Mengajar07.15 - 07.5507.55 -
10.5007.15 - 07.5507.55 - 10.50
SabtuKegiatan Belajar Mengajar07.15 - 13.0507.15 - 12.25
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan
kegiatan pembelajaran sesuai dengan kalnder pendidikan yang
ditetapkan oleh Dinas Pendidikan
Tabel 4.2PERHITUNGAN HARI EFEKTIF BELAJAR, HARI-HARI PERTAMA
MASUK SEKOLAH SATUAN PENDIDIKAN, KEGIATAN TENGAH SEMESTER,
MENGIKUTI UPACARA, PENYERAHAN BUKU LAPORAN BELAJAR (BLHB), LIBUR
AKHIR SEMESTER, LIBUR UMUM DAN LIBUR BULAN RAMADHAN TAHUN PELAJARAN
2014/2015 SMP NEGERI 2 GRINGSING
Tabel 4.3PROGRAM KEGIATAN SMP NEGERI 2 GRINGSINGTAHUN PELAJARAN
2014/2015NoT A N G G A LJENIS KEGIATANKELASKETERANGAN
ASemester Ganjil
114 Juli 2014Kegiatan Awal TahunVII,VIII.IXKepala Sekolah
24-16 Juli 2014MOSVIIPanitia MOS
317-19 Juli 2014Pondok RomadhonVII,VIII,IXOSIS
421-2 Agst 2014Libur IduL Fitri 1435 VII,VIII.IXLibur Umum
528-29 Juli 2014Idul Fitri 1435 HVII,VIII.IXLibur Umum
617 Agustus 2014Hari proklamasiVII,VIII.IXUpacara
74-30 Agustus 14K B MVII,VIII.IXGuru Mapel
81-30 Sept 2014KBMVII,VIII.IXGuru Mapel
91-7 Okt 2014KBMVII,VIII.IXGuru Mapel
105 Okt 2014Idul Adhs 1435 HVII,VIII,IXLibur Umum
116-11 Okt 2014UTS SMT IVII,VIII.IXPanitia UTS
1213-16 Okt 2014Jeda UTS SMT IVII,VIII.IXPanitia UTS/OSIS
1317-31 Okt 2014KBMVII,VIII.IXGuru mapel
141-30 Nov 2014K B MVII,VIII.IXGuru Mapel
151-6 Des 2014KBMVII,VIII,IXGuru Mapel
168-13 Des 2014U A SVII,VIII.IXPanitia UAS
1715-19 Des 2014Penulisan RaportVII,VIII.IXWalikelas
1820 Des 2014Pembagian RaportVII,VIII.IXWalikelas
1925 -26Des 2014NatalVII,VIII.IXLibur Umum
2022-31 Des 2014Libur Semester GanjilVII,VIII.IXLibur Umum
BSemester Genap
11 Januari 2015Tahun Baru 2015VII,VIII.IXLibur Umum
21-3 Jan 2015Libur SMT IVII,VIII,IXLibur Umum
33 Jan 2015Maulid Nabi 1435 HVII,VIII,IXLibur Umum
419-22 Jan 2015Try Out 1IXKurikulum
55-31 Jan 15K B MVII,VIII.IXGuru Mapel
62-28 Feb 2015KBMVII,VIII,IXGuru Mapel
719 Pebruari 2015ImlekVII,VIII.IXLibur Umum
82-7 Mar 2015Try Out 2IXKurikulum
99-14 Maret 15U T SVII,VIII.IXPanitia UTS
1021 Maret 2015Hari Raya NyepiVII,VIII.IXLibur Umum
1123-30 Mar15K B M/Ujian Praktik VII,VIII.IXPanitia Ujian
127-10 April 15Try Out 3 /PenjajaganIXKurikulum
133 April 2015Wafat Isa AlmasihVII,VIII.IXLibur Umum
1421 April 2015Hari KartiniVII,VIII,IXUpacara
1530 Mar-6 Apr 15Ujian SekolahIXPanitia Ujian
16 13-16 Apr15Try Out 4IXKaur Kurikulum
1720-23 Apr 15Ujian NasionalIXPanitia Ujian
1827-39 Apr 15Ujian SusulanIXPanitia Ujian
192 Mei 2015HardiknasVII, VIII,IXUpacara
201-30 Mei 2015KBMVII, VIIIGuru Mapel
2114 Mei 2015Kenaikan Isa AlmasihVII,VIII.IXLibur Umum
2216 Mei 2015Isra Miraj 1435HVII, VIII,IXLibur Umum
2323 Mei 2015Perpisahan Kelas IXVII