KURIKULUM SMALB-ABC MUHMMADIYAH BANJARSARI KABUPATEN CIAMIS TAHUN AJARAN 2012 – 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi, situasi, dan kemampuan tiap sekolah tentu berbeda-beda, baik dari segi kekuatan, kelemahan, kesempatan, maupun tantangan yang dihadapi. Hal itu dipengaruhi oleh lingkungan dan letak geogafis di mana sekolah itu berada. Sedangkan proses pendidikan harus dilakukan seoptimal mungkin disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik dan kondisi lingkungan yang ada. Oleh karena itu, solusi yang dipandang signifikan untuk dapat terselenggaranya pedidikan yang semakin berkualitas di sekolah kami, maka disusunlah KTSP sebagai hasil pertimbangan-pertimbangan disesuaikan dengan kondisi lingkungan sekolah kami. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemeriutah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan tersusunnya Kurikulum pada tingkat satuan pendidikan, jenjang pendidikan dasar dan menengah dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan (SNP) yakni ketentuan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP). Rambu-rambu ini dipergunakan sebagai acuan bagi sekolah untuk menyusun Kurikulum SLB Muhammadiyah Banjarsari Kabupaten Ciamis. Kurikulum SLB Muhammadiyah Banjarsari ini adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan (SDLB, SMPLB, dan SMALB) untuk peserta didik dengan jenis kelainan Tunanetra, Tunarungu, dan Tunagrahita. KTSP ini di dalamnya memuat tentang visi, misi, tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum, kalender pendidikan, dilengkapi dengan dokumen dua dan tiga tentang rencana pembelajaran dan pedoman-pedoman. KTSP merupakan disain program sekolah sebagai arah atau pedoman dalam penyusunan program dan pelaksanaan pembelajaran yang penyusunannya bekerjasama dengan pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders). KTSP dikembangkan dengan memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut : (1) Berpusat pada potensi, perkembangan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya, (2) Beragam dan terpadu, (3) Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
26
Embed
KURIKULUM SMALB-ABC MUHMMADIYAH · Kurikulum SLB Muhammadiyah Banjarsari ini adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan (SDLB, SMPLB,
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
KURIKULUM SMALB-ABC MUHMMADIYAH BANJARSARI KABUPATEN CIAMIS
TAHUN AJARAN 2012 – 2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kondisi, situasi, dan kemampuan tiap sekolah tentu berbeda-beda, baik dari segi
kekuatan, kelemahan, kesempatan, maupun tantangan yang dihadapi. Hal itu dipengaruhi oleh
lingkungan dan letak geogafis di mana sekolah itu berada. Sedangkan proses pendidikan harus
dilakukan seoptimal mungkin disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik dan kondisi
lingkungan yang ada. Oleh karena itu, solusi yang dipandang signifikan untuk dapat
terselenggaranya pedidikan yang semakin berkualitas di sekolah kami, maka disusunlah
KTSP sebagai hasil pertimbangan-pertimbangan disesuaikan dengan kondisi lingkungan
sekolah kami.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemeriutah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan tersusunnya Kurikulum pada tingkat
satuan pendidikan, jenjang pendidikan dasar dan menengah dengan mengacu pada Standar
Nasional Pendidikan (SNP) yakni ketentuan yang disusun oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan (BNSP). Rambu-rambu ini dipergunakan sebagai acuan bagi sekolah untuk
menyusun Kurikulum SLB Muhammadiyah Banjarsari Kabupaten Ciamis.
Kurikulum SLB Muhammadiyah Banjarsari ini adalah kurikulum operasional yang
disusun dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan (SDLB, SMPLB, dan
SMALB) untuk peserta didik dengan jenis kelainan Tunanetra, Tunarungu, dan Tunagrahita.
KTSP ini di dalamnya memuat tentang visi, misi, tujuan pendidikan tingkat satuan
pendidikan, struktur dan muatan kurikulum, kalender pendidikan, dilengkapi dengan
dokumen dua dan tiga tentang rencana pembelajaran dan pedoman-pedoman. KTSP
merupakan disain program sekolah sebagai arah atau pedoman dalam penyusunan program
dan pelaksanaan pembelajaran yang penyusunannya bekerjasama dengan pihak-pihak yang
berkepentingan (stakeholders).
KTSP dikembangkan dengan memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut : (1)
Berpusat pada potensi, perkembangan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya, (2)
Beragam dan terpadu, (3) Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni, (4) Relevan dengan kebutuhan kehidupan, (5) Menyusun dan berkesinambungan, (6)
Belajar sepanjang hayat, (7) Seimbang antara kepentingan nasional dan daerah.
Dalam menentukan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di SLB Muhammadiyah
Banjarsari Kabupaten Ciamis sebelumnya kami melakukan suatu analisis lingkungan. Hal
yang dijadikan bahan kajian dalam melakukan analisis ini ada 4 hal yaitu faktor kekuatan
(Strength), kelemahan (Weaknes), kesempatan (Oportunities), dan ancaman (Trength) yang
ada di lingkungan SLB Muhammadiyah Banjarsari Kabupaten Ciamis di bawah koordinasi
Bidang Pendidikan Luar Biasa Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.
Arah yang dijadikan sasaran dalam melakukan kajian ini adalah untuk
mempertahankan, meningkatkan, mendayagunakan, dan mengatasi faktor-faktor yang dapat
menjadi hambatan terhadap kelancaran proses pendidikan di SLB Muhammadiyah Banjarsari
Kabupaten Ciamis. Yakni mempertahankan, mendayagunakan dan meningkatkan faktor
kekuatan dan faktor kesempatan, mengupayakan agar faktor kelemahan dapat berubah
menjadi faktor kekuatan dan faktor ancaman dapat berubah menjadi suatu kesempatan yang
baik bagi perkembangan pendidikan di SLB Muhammadiyah Banjarsari Kabupaten Ciamis.
Lebih jelasnya ke 4 faktor yang menjadi pertimbangan dalam melakukan analisis ini
adalah sebagai berikut :
1. Faktor kekuatan
Kekuatan yang ada diantaranya terlihat dari faktor tenaga/personal, yaitu guru-guru
yang ada di SLB Banjarsari semuanya sudah memiliki latar belakang akademik sarjana
jurusan PLB dengan kualifikasi baik. Tenaga yang ada dari 7 orang guru sebanyak 6 orang
berstatus sebagai PNS. Pengalaman kerja guru-guru sudah mencukupi yaitu berkisar 5 sampai
dengan 20 tahun.
SLB Muhammadiyah Banjarsari sudah memiliki gedung sendiri, yang berdiri di tanah
milik Desa Cibadak dengan surat pernyataan Hak Guna Pakai yang tidak terbatas yaitu selama
SLB Berdiri.
Letak geografis SLB Muhammadiyah Banjarsari termasuk di wilayah kota yang
transportasinya tidak sulit dengan posisi yang strategis.
2. Faktor kelemahan
Di samping faktor kekuatan seperti tersebut di atas sudah barang tentu ada hal-hal
yang merupakan kelemahan di SLB Muhammadiyah Banjarsari. Salah satu kelemahan yang
ada misalnya sarana dan prasarana yang belum memadai seperti ruangan belajar yang masih
kurang, mubeler yang masih darurat, alat peraga pembelajaran yang masih kurang, sarana
bermain belum ada. Intinya yang jelas masih minimnya dana untuk melengkapi sarana-sarana
yang dibutuhkan.
Dari kesemuanya itu tentu apabila dibiarkan terus-menerus tentu keberhasilan
pendidikan dalam mencapai tujuan sebagaimana yang telah ditentukan sudah barang tentu
kelemahan-kelemahan itu akan menjadi ganjalan dalam menuju keberhasilan. Itulah sebabnya
sedikit demi sedikit hal-hal tersebut diupayakan secara terus-menerus untuk dicarikan
solusinya, misalnya dengan meminta subsidi ke Pemerintah melalui Dinas Pendidikan,
bekerja sama dengan para orang tua murid, dan mendayagunakan seefektif mungkin bantuan-
bantuan yang telah ada.
3. Faktor Kesempatan
Merujuk pada kebijakan-kebijakan yang ada pada saat ini walau bagaimana pun
Pendidikan Luar Biasa mengalami perkembangan yang bararti, misalnya saja semakin
meningkatnya bantuan-bantuan untuk pembangunan sarana dan prasarana PLB, meningkatnya
kesejahteraan guru, adanya Insentif bagi guru SLB, dan sebaginya. Hal inilah yang
merupakan kesempatan yang semakin baik yang tidak boleh disia-siakan oleh dunia PLB.
Jelasnya dengan adanya UU Sisdiknas, UU Guru dan Dosen, Perda yang mengatur
SLB dikelola langsung oleh Pemerintahan Provinsi, dan peraturan-peraturan lainnya tentang
PLB merupakan suatu kesempatan yang sudah semestinya direspon secara positif oleh semua
stakeholders termasuk SLB Muhammadiyah Banjarsari.
Selain itu, suatu kesempatan yang ada di lingkungan SLB Bajarsari adalah lingkungan
masyarakat misalnya SLB Banjarsari ini posisinya tidak begitu jauh dari pasar Banjarsari
sebagai pusat perdagangan. Hal ini merupakan sumber pembelajaran yang sangat berarti
dalam mengembangkan kreativitas dan kemandirian siswa dalam hal keterampilan dan
perdagangan. SLB Banjarsari juga berada di sekitar masyarakat petani, ini pun juga sama
merupakan sumber belajar yang sangat mendukung bagi keberhasilan pendidikan di SLB
Muhammadiyah Banjarsari.
Adanya perhatian dan simpati dari Pemerintahan Desa setempat, hal ini dibuktikan
dengan pemberian tanah sebagai hak guna pakai yang tidak terbatas waktu untuk dijadikan
tempat pendirian SLB Muhammadiyah Banjarsari. Dan sebenarnya masih banyak potensi-
potensi yang merupakan kesempatan yang dapat membuka perkembangan pendidikan di SLB
Muhammadiyah Banjarsari.
4. Faktor ancaman
Satu-satunya faktor ancaman yang masih sangat dominan sebagai penghambat bagi
perkembangan SLB Muhammadiyah Banjarsari adalah dari segi pengetahuan dan pengertian
masyarakatnya terhadap dunia pendidikan luar biasa. Sebagian masyarakat masih cenderung
apriori, bahkan masih merasa minder bila harus menyekolahkan anaknya yang berkelainan ke
SLB.
Permasalahan lainnya segi pelayanan dari pemerintah Kabupaten Ciamis yang masih
kurang dengan dalih bahwa SLB merupakan tanggung jawab pemerintahan provinsi.
Namun demikian apapun suatu permasalahan, tidak mungkin tidak ada jalan keluarnya
dan harus dipastikan bahwa suatu saat hal-hal yang menjadi ancaman ini akan berubah
menjadi suatu kesempatan yang baik bagi perkembangan SLB Muhammadiyah Banjarsari.
Dan sedikit demi sedikit kami upayakan dengan berusaha menjalin kerjasama dan sosialisasi
dengan masyarakat sekitar maupun ke pemerintahan setempat.
Keempat faktor itulah yang dijadikan dasar dalam melakukan analisis dalam rangka
penyusunan KTSP di SLB Muhammadiyah Banjarsari Kabupaten Ciamis.
Selain hal-hal tersebut di atas dalam penyusunan KTSP memperhatikan hal-hal
sebagai berikut : (1) Peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia, (2) Peningkatan potensi
kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik, (3)
Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan, (4) Tuntutan pembangunan
daerah dan nasional, (5) Tuntutan dunia kerja, (6) Agama, (7) Dinamika perkembangan
global, (8) Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan, (9) Kondisi sosial budaya
masyarakat setempat, (10) Kesetaraan jender, (11) Karakteristik satuan pendidikan.
Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi peserta
dideik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya maupun masyarakat. Dalam
hal ini peserta didik semestinya menerima pelayanan pendidikan yang bermutu, serta
memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis, dan