-
KUNCI JAWABAN MANDIRI BIOLOGI SMA JILID 1
BAB 1 Ruang Lingkup Biologi
I. Pilihan Ganda
1. b 11. a 21. c 31. b 41. c 51. c 61. b 71. b
2. b 12. b 22. d 32. a 42. d 52. c 62. c 72. b
3. d 13. e 23. a 33. e 43. e 53. d 63. c 73. c
4. a 14. b 24. a 34. a 44. d 54. d 64. a 74. c
5. c 15. c 25. e 35. c 45. b 55. e 65. c 75. e
6. c 16. a 26. d 36. d 46. a 56. c 66. b 76. a
7. b 17. a 27. b 37. e 47. b 57. b 67. a 77. d
8. c 18. c 28. d 38. e 48. b 58. c 68. d 78. a
9. b 19. e 29. c 39. e 49. e 59. d 69. a 79. d
10. a 20. a 30. e 40. d 50. c 60. a 70.e 80. e
II. Uraian
1. a. Rumusan masalah: Apakah kandungan air pada media tanam
memengaruhi perkecambahan biji kacang hijau?
b. Hipotesis alternatif: Kandungan air pada media tanam
memengaruhi perkecam-bahan biji kacang hijau.
Hipotesis nol: Kandungan air pada media tanam tidak memengaruhi
perkecam-
bahan biji kacang hijau.
c. Variabel bebas: Kandungan air pada media tanam. d. Variabel
terikat: Perkecambahan biji kacang hijau. e. Variabel kontrol:
Jumlah biji kacang hijau dan lama perendaman semua biji kacang
hijau sebelum diuji.
f. Kontrol: Percobaan III.
2. Morfologi mempelajari bentuk luar tubuh makhluk hidup.
Anatomi mempelajari bagian-bagian dari struktur tubuh makhluk
hidup.
Fisiologi mempelajari kerja fungsi (faal) organ tubuh makhluk
hidup.
3. Peningkatan suhu menyebabkan aktivitas enzim meningkat dan
mencapai optimum pada suhu 30
o C, namun setelah itu peningkatan suhu menyebabkan penurunan
aktivitas enzim.
4. Pengamatan kualitatif: tidak menggunakan alat ukur untuk
mengambil data, misalnya pada pengamatan warna bunga
Pengamatan kuantitatif: menggunakan alat ukur untuk mengambil
data, misalnya
pengukuran panjang tubuh hewan.
5. Virologi, ornitologi, fisiologi, dan sanitasi.
6. Tersusun oleh sel, memerlukan makanan, mengalami pertumbuhan
dan perkembangan, melakukan metabolisme, respirasi, ekskresi,
reproduksi, merespons rangsang, dan
beradaptasi terhadap lingkungan.
7. a. Ho: Lokasi A yang padat lalu lintas dan lokasi B yang
lengang memiliki kualitas udara yang sama.
-
b.HA: Lokasi A yang padat lalu lintas dan lokasi B yang lengang
memiliki kualitas udara
yang berbeda.
8. a. Membuktikan bahwa proses fotosintesis membutuhkan cahaya.
b. Pada perangkat I, yang terkena cahaya, terbentuk gas oksigen
yang membuktikan
terjadinya proses fotosintesis. Pada perangkat II, yang tidak
terkena cahaya, tidak
terbentuk gas oksigen yang membuktikan tidak terjadinya proses
fotosintesis.
c. Proses fotosintesis membutuhkan cahaya.
9. a. Karena alga melakukan respirasi yang menggunakan oksigen.
b. Untuk respirasi tanaman hidroponik. c. Dari pupuk daun. d.
Karena tanaman memperoleh makanan dari pupuk daun yang disemprotkan
setiap 3
hari sekali, dan memperoleh oksigen dari air yang diganti setiap
seminggu sekali.
e. Tumbuh dan berkembang, melakukan rsspirasi, dan membutuhkan
makanan.
10. (1) penemuan obat-obatan antibiotik dan antiinfeksi, (2)
pengetahuan tentang berbagai mikroorganisme patogen dan cara
penyebarannya, (3) bioteknologi kedokteran melalui
rekayasa genetika.
11. Tahapan proses yang sistematis dan logis dalam melakukan
penelitian biologi. Langkah metode ilmiah:
a. menemukan dan merumuskan masalah,
b. mengumpulkan keterangan/data,
c. merumuskan hipotesis,
d. melakukan eksperimen,
e. menganalisis data hasil eksperimen,
f. menarik kesimpulan,
g. menulis laporan penelitian.
12. Tabel, grafik, bagan, gambar, dan tulisan.
13. Dengan mengamati gejala alam dan membuat daftar pertanyaan
ABDIKASIM (apa, bagaimana, di mana, kapan, siapa, dan mengapa)
terhadap objek biologi yang diamati.
Pertanyaan yang paling menarik untuk dicari jawabannya dapat
diambil sebagai rumusan
masalah.
14. Variabel control: faktor-faktor yang berpengaruh yang dibuat
sama untuk semua organisme yang diuji.
Tujuan: Agar hasil percobaan lebih akurat karena tidak
dipengaruhi oleh perbedaan
faktor yang memengaruhi.
15. Contoh:
Tabel Data Pertumbuhan Berat Tubuh Kelinci Jantan
---------------------------------------------------------------
Usia (bulan) Berat tubuh (kg)
---------------------------------------------------------------
1 1,75
2 2,75
3 3,30
-
4 3,80
5 3,80
---------------------------------------------------------------
Grafik pertumbuhan berat tubuh kelinci jantan
------------ambil dari Istamar SMA 1A hal
16-----------------
16. Berpikir induktif : menarik kesimpulan dari hal-hal yang
khusus menjadi ketentuan yang berlaku umum. Contoh: kucing,
tumbuhan, dan manusia bernapas; kucing, tumbuhan,
dan manusia adalah makhluk hidup; kesimpulan: semua makhluk
hidup bernapas.
Berpikir deduktif : menarik kesimpulan dari hal-hal yang umum
menjadi ketentuan yang
berlaku khusus. Contoh: semua makhluk hidup bernapas; tumbuhan
adalah makhluk
hidup; kesimpulan: tumbuhan bernapas.
17. Molekul, sel, jaringan, organ, sistem organ, organisme,
populasi, komunitas, ekosistem, bioma, biosfer.
18. Melakukan pengamatan kualitatif dan kuantitatif, membuat
pertanyaan untuk merumuskan masalah, menggolongkan objek biologi
berdasarkan ciri tertentu,
menafsirkan data, memprediksi suatu peristiwa berdasarkan data
yang ada sebelumnya,
dan mengidentifikasi variabel bebas, variabel terikat, dan
variabel kontrol.
19. Teknik pengambilan sampel yang mewakili seluruh populasi
yang akan diteliti.
20. Untuk mengetahui teori dan hasil penelitian terdahulu yang
berkaitan dengan masalah yang akan kita teliti. Langkah selanjutnya
adalah perumusan hipotesis yang disusun
berdasarkan teori yang diperoleh dari tinjauan pustaka.
BAB 2 Keanekaragaman Hayati
I. Pilihan Ganda
1. c 11. e 21. b 31. d 41. b 51. e 61. b
2. b 12. d 22. e 32. d 42. a 52. c 62. a
3. c 13. e 23. c 33. a 43. d 53. e 63. e
4. b 14. d 24. e 34. b 44. d 54. c 64. d
5. a 15. d 25. c 35. b 45. c 55. e 65. c
6. e 16. d 26. c 36. a 46. d 56. c 66. b
7. c 17. c 27. c 37. e 47. d 57. d 67. e
8. a 18. e 28. a 38. b 48. b 58. e 68. c
9. d 19. e 29. b 39. c 49. b 59. d 69. a
10. c 20. c 30. c 40. b 50. e 60. e 70. e
II. Uraian
1. Keanekaragaman hayati adalah derajat keragaman bentuk
kehidupan baik pada tingkatan gen, spesies, ekosistem, maupun
biosfer.
-
2. Untuk menjaga agar ekosistem tetap stabil atau mantap
sehingga tidak mudah terpengaruh oleh gangguan terhadap ekosistem
tersebut.
3. Variasi antarindividu dalam satu spesies karena adanya
keanekaragaman gen. Contoh: varietas mangga indramayu, mangga
golek, dan mangga manalagi.
4. Upaya menghasilkan varietas unggul dengan cara melakukan
perkawinan silang. Upaya itu menghasilkan varietas baru sehingga
meningkatkan keanekaragaman hayati.
5. Penanaman hanya dilakukan untuk jenis tanaman yang dianggap
unggul. Akibatnya tanaman yang dianggap kurang menguntungkan
semakin berkurang jumlahnya. Upaya
ini menurunkan keanekaragaman hayati.
6. Garis Wallace membagi wilayah Indonesia menjadi dua daerah
zoogeografi, yaitu wilayah Oriental yang meliputi Sumatra, Jawa,
Bali, Kalimantan, dan wilayah Australia
yang meliputi Sulawesi, Papua, Maluku, NTB, dan NTT.
7. Karena fauna di Sulawesi memiliki ciri-ciri seperti fauna di
wilayah Oriental dan Australia.
8. - Curah hujan tinggi - Matahari bersinar sepanjang tahun -
Jenis tumbuhan sangat banyak dan terbentuk kanopi - Tumbuhan
khasnya adalah liana dan epifit - Hewannya antara lain burung,
kera, babi hutan, tupai, macan, gajah, rusa.
9. Litoral: bagian laut yang berbatasan dengan daratan Neritik:
bagian laut dangkal sampai kedalaman 200 m
Batial: bagian laut dengan kedalaman 200-2000 m
Abisal: bagian laut yang kedalamannya lebih dari 2000 m.
10. Upaya pengembangbiakan hewan dan tumbuhan langka secara ex
situ. Untuk mencegah punahnya hewan dan tumbuhan langka.
11. Terjadi penurunan keanekaragaman hayati karena hutan
konservasi yang semula terdiri atas beraneka ragam flora dan fauna
berubah menjadi hutan monokultur.
12. (1) Mencegah sistem perladangan berpindah (2) Melakukan
sistem tebang pilih
(3) Melakukan penghijauan dan reboisasi
(4) Mengadakan reservasi dan preservasi hutan
(5) Melakukan pelestarian secara in situ dan ex situ
13. Pelestarian in situ adalah pelestarian makhluk hidup di
dalam habitat aslinya. Contohnya daerah cagar alam dan suaka
margasatwa. Pelestarian ex situ adalah pelestarian makhluk
hidup di luar habitat aslinya. Contohnya kebun raya dan tempat
penangkaran.
14. Sebagai kawasan perlindungan terhadap sistem penyangga
kehidupan dan pelestarian sumber daya alam hayati dan
ekosistemnya.
-
15. Untuk menjaga kestabilan ekosistem dan ketersediaan sumber
daya alam hayati yang mendukung kesejahteraan hidup manusia.
BAB 3 Klasifikasi Makhluk Hidup
I. Pilihan Ganda
1. c 11. e 21. a 31. d 41. d 51. c 61. b 71. d
2. e 12. c 22. d 32. e 42. c 52. a 62. e 72. b
3. b 13. d 23. a 33. c 43. b 53. c 63. b 73. e
4. c 14. e 24. c 34. b 44. c 54. b 64. c 74. c
5. d 15. d 25. e 35. d 45. a 55. c 65. a 75. d
6. d 16. b 26. d 36. d 46. d 56. e 66. b 76. e
7. a 17. a 27. b 37. c 47. a 57. b 67. a 77. b
8. d 18. e 28. a 38. a 48. d 58. a 68. c 78. e
9. a 19. c 29. e 39. a 49. b 59. a 69. d 79. a
10. a 20. e 30. c 40. c 50. a 60. c 70. a 80. c
II. Uraian
1. Pengelompokan makhluk hidup berdasarkan persamaan dan
perbedaan ciri.
2. Karena makhluk hidup yang ada di dunia ini sangat beraneka
ragam sehingga perlu dilakukan pengklasifikasian untuk
menyederhanakannya agar mudah dipelajari.
3. Untuk memudahkan penelitian dan pemanfaatan makhluk hidup,
untuk memudahkan mengenal dan mempelajari makhluk hidup agar dapat
dilakukan upaya pelestarian
keanekaragaman hayati, dan untuk mengetahui hubungan kekerabatan
antara makhluk
hidup yang satu dengan yang lain.
4. a. Habitat, perilaku, ukuran, dan struktur tubuh makhluk
hidup. b. Ciri morfologi makhluk hidup c. Ciri morfologi, anatomi,
fisiologi, dan perilaku makhluk hidup.
5. a. Karena sistem klasifikasi berubah sesuai dengan
perkembangan ilmu dan penemuan terbaru.
b. Sistem klasifikasi dengan 5 atau 6 kingdom. Karena sistem
klasifikasi ini sesuai dengan perkembangan ilmu dan penemuan
terbaru di dalam biologi modern.
6. Nama spesies terdiri atas dua kata dalam bahasa latin atau
yang dilatinkan. Nama pertama adalah nama genus, huruf awalnya
menggunakan huruf kapital. Nama kedua
adalah penunjuk spesies, huruf awalnya menggunakan huruf kecil.
Nama spesies dicetak
miring atau berbeda dari teks yang lain, atau digarisbawahi.
7. Tumbuhan: (1) jumlah kotiledon, (2) susunan tulang daun, (3)
jumlah bagian-bagian bunga.
Hewan: (1) penutup tubuh, (2) jumlah kaki, (3) simetri
tubuh.
8. Bisa, karena keduanya merupakan satu spesies, hanya berbeda
varietas.
-
9. Monera bersifat prokariotik, yaitu selnya tidak memiliki
membran inti.
10. Jika keduanya dapat melakukan perkawinan dan menghasilkan
keturunan yang fertil.
11. Kingdom, karena merupakan takson tertinggi yang anggotanya
terdiri atas berbagai makhluk hidup anggota takson-takson di
bawahnya.
12. Plantae (tumbuhan): bersifat autotrof, eukariot
multiseluler, dan bereproduksi dengan spora.
Animalia (hewan): bersifat heterotrof dan eukariot
multiseluler.
Fungi (jamur): bersifat eukariot osmotrofik bersel satu atau
banyak.
Protista: anggotanya eukariot bersel satu, dan tidak memiliki
sel atau jaringan yang
terdiferensiasi.
Archaebacteria: anggotanya prokariot yang transkripsi dan
translasi genetiknya lebih
mirip eukariot.
Eubacteria (bakteri): anggotanya prokariot bersel satu.
13. Fungi bersifat heterotrof, yaitu memperoleh zat organik dari
lingkungannya, sedangkan Plantae bersifat autotrof, yaitu
memperoleh zat organik dengan cara menyintesisnya dari
zat-zat anorganik.
14. Contoh: Kingdom : Plantae Kingdom : Animalia
Divisio : Tracheophyta Filum : Chordata
Kelas : Angiospermae Kelas : Mammalia
Ordo : Rosales Ordo : Carnivora
Famili : Rosaceae Famili : Felidae
Genus : Rosa Genus : Felis
Spesies : Rosa gallica Spesies : Felis leo
15. a. Hewan A = 1a 2b 3a (Pisces) b. Hewan B = 1a 2a (Mammalia)
c. Hewan C = 1a 2b 3b 4b (Aves) d. Hewan D = 1b 5a (Gastropoda) e.
Hewan E = 1a 2b 3b 4a (Reptilia)
16. a. Genus b. (1) bertulang belakang, (2) memiliki kelenjar
susu, (3) alat gerak berjari dan berkuku,
(4) memiliki ekor, (5) penutup tubuh berupa rambut.
17. a. Memamah biak. b. Sapi, kambing, domba.
18. a. Kelapa memiliki satu kotiledon, sedangkan mangga memiliki
dua kotiledon. b. Kelapa berakar serabut, sedangkan mangga berakar
tunggang.
c. Berkas pembuluh tersusun kelapa tersebar, sedangkan berkas
pembuluh mangga
tersusun melingkar.
d. Batang kelapa tidak berkambium, sedangkan batang mangga
berkambium.
19. Karena paus, duyung dan pesut memiliki kelenjar susu,
melahirkan anaknya, dan penutup tubuhnya berupa rambut, seperti
ciri-ciri yang dimiliki mamalia.
-
20. Ciri morfologi : ciri bentuk luar tubuh makhluk hidup.
Contoh: kaki mamalia berjum-lah empat.
Ciri anatomi : ciri bagian-bagian dari struktur tubuh makhluk
hidup. Contoh:
jantung mamalia terdiri dari empat ruang.
21. Karena menurut sistem klasifikasi modern, animalia terdiri
atas organisme heterotrof yang eukariot multiseluler (terdiri atas
banyak sel), sedangkan protozoa adalah uniseluler
(terdiri atas satu sel).
22. Karena tumbuhan lumut tidak memiliki berkas pembuluh
pengangkut seperti yang dimiliki kelompok tumbuhan paku dan
biji.
23. Perbedaan proses transkripsi dan translasi genetiknya.
24. Varietas untuk menyatakan variasi pada tumbuhan, sedangkan
ras untuk menyatakan variasi pada hewan.
25. Abrus precatorius = saga Piper betle = sirih
Citrus aurantifolia = jeruk nipis
Cinnamomum zeylanicum = kayu manis
BAB 4 Virus
I. Pilihan Ganda
1. c 11. e 21. b 31. d 41. b 51. d 61. d
2. d 12. e 22. e 32. b 42. b 52. d 62. a
3. b 13. b 23. b 33. e 43. c 53. c 63. c
4. e 14. d 24. e 34. a 44. d 54. e 64. b
5. b 15. a 25. c 35. a 45. a 55. b 65. c
6. a 16. d 26. d 36. a 46. e 56. c 66. a
7. a 17. c 27. e 37. b 47. c 57. b 67. e
8. b 18. d 28. d 38. a 48. a 58. a 68. a
9. b 19. b 29. d 39. d 49. c 59. d 69. b
10. c 20. b 30. b 40. e 50. e 60. c 70. a
II. Uraian
1. - tidak memiliki sel
- berukuran 20-300 milimikron
- memiliki satu macam asam nukleat, DNA saja atau RNA saja
- berbentuk oval, silindris, polihedral, atau kompleks
- asam nukleat diselubungi oleh selubung protein (kapsid)
- hanya dapat hidup di dalam sel hidup
- tubuhnya dapat dikristalkan
2. Karena virus dapat dikristalkan.
3. - Fase adsorbsi: serabut ekor fag melekat di dinding sel
bakteri.
-
- Fase penetrasi: DNA fag masuk ke sel bakteri.
- Fase replikasi dan sintesis: fag merusak DNA bakteri untuk
replikasi DNA fag dan sintesis
kapsid baru.
- Fase perakitan: bahan-bahan fag disusun menjadi ratusan fag
baru.
- Fase litik: sel bakteri lisis sehingga ratusan fag baru
keluar.
4. a. DNA virus yang tersambung dengan DNA bakteri. b. Dengan
bereplikasi mengikuti replikasi DNA bakteri.
5. Virus RNA tidak dapat membentuk DNA, sedangkan virus RNA
transkripsi balik dapat membentuk DNA dengan menggunakan cetakan
RNA karena memiliki enzim transkriptase
balik.
6. Jika profag berubah menjadi aktif, misalnya karena radiasi
atau pengaruh zat kimia tertentu, sehingga profag memisahkan diri
dari DNA bakteri dan menghancurkan DNA bakteri.
7. a. Virus yang menyerang bakteri. b. ----ambil dari gambar 3.3
Istamar SMA 1A hal. 53.
8. Pencernaan manusia dapat terganggu karena bakteri E. coli
berperan penting u membusukkan sisa makanan di dalam usus besar
manusia.
9. (1) Polio, gejala: demam, sakit kepala, sakit tenggorokan,
mual, muntah, kaku leher dan tulang belakang.
(2) Hepatitis, gejala: kulit dan bola mata penderita berwarna
kuning.
(3) Gondong, gejala: bengkak di bagian belakang telinga.
10. (1) Penyakit kuku dan mulut pada hewan ternak, gejala: hewan
tidak dapat makan dan berjalan.
(2) Penyakit tetelo pada ayam, gejala: ayam mencret dan
batuk.
(3) Penyakit rabies pada anjing, kucing dan monyet, gejala:
hewan berperilaku agresif atau
mengalami kelumpuhan.
11. (1) Penyakit mosaik pada tembakau, tomat dan kentang,
gejala: bercak-bercak kuning pada daun.
(2) Penyakit CVPD, gejala: kerusakan pada pembuluh tapis tanaman
jeruk.
(3) Penyakit tungro pada padi, gejala: padi tumbuh kerdil.
12. DNA virus (profag) yang masuk ke dalam DNA bakteri dapat
disisipi oleh gen-gen yang menguntungkan sehingga sel bakteri
menjadi memiliki sifat yang menguntungkan pula.
13. Bakteri menjadi berkurang sifat patogennya sehingga menjadi
tidak berbahaya bagi manusia.
14. a. Virus flu burung: H5N1; virus flu babi: H1N1 c. - Manusia
menghirup udara yang tercemar virus flu burung atau flu babi
- Manusia melakukan kontak langsung dengan hewan yang
terinfeksi. d. - Membersihkan kotoran unggas setiap hari
- Memasak daging dan telur unggas hingga matang benar
-
- Mencuci tangan atau mandi dengan sabun setelah melakukan
kontak dengan unggas.
15. Karena jenis virus influenza yang menyerang tidak sama
dengan virus influenza yang telah menyerang sebelumnya.
BAB 5 Archaebacteria dan Eubacteria
I. Pilihan Ganda
1. e 11. e 21. b 31. b 41. c 51. d 61. c 71. e 81. b
2. a 12. e 22. e 32. d 42. a 52. e 62. c 72. c 82. b
3. c 13. c 23. a 33. e 43. c 53. d 63. b 73. b 83. b
4. c 14. d 24. b 34. b 44. e 54. b 64. a 74. d 84. c
5. e 15. b 25. b 35. a 45. d 55. d 65. e 75. b 85. d
6. d 16. c 26. b 36. d 46. c 56. a 66. e 76. a
7. a 17. c 27. d 37. e 47. d 57. d 67. c 77. b
8. b 18. a 28. c 38. e 48. b 58. d 68. c 78. d
9. c 19. d 29. b 39. c 49. b 59. d 69. a 79. e
10. e 20. b 30. a 40. e 50. c 60. b 70. b 80. a
II. Uraian
1. a. Bakteri parasit memperoleh makanan dari organisme lain
yang ditumpanginya (inangnya). Bakteri saprofit memperoleh makanan
dari sisa-sisa organisme yang telah mati.
b. Bakteri parasit, karena merugikan inangnya.
c. Bakteri saprofit, karena berfungsi sebagai pengurai sisa
makhluk hidup, penyedia nutrient
bagi tumbuhan, dan berperan dalam proses pengomposan dan
pembuatan biogas.
2. Perbedaan ciri Archaebacteria dan Eubacteria
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Karakteristik Archaebacteria Eubacteria
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Dinding sel Tidak mengandung peptidoglikan Mengandung
peptidoglikan
RNA polymerase Beberapa jenis Satu jenis
Lipid membran Hidrokarbon bercabang Hidrokarbon tidak
bercabang
Habitat Di lingkungan ekstrem Di berbagai lingkungan
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
3. Contoh: - Lactobacillus casei : keju - Acetobacter xylinum :
nata de coco - Streptococcus lactis : keju dan mentega
4. Menghambat atau membunuh mikroorganisme lain yang bersifat
patogen. Contoh: (1) Bacillus brevis menghasilkan tirotrosin, (2)
Bacillus subtilis menghasilkan basitrosin, (3)
Bacillus polymyxa menghasilkan polimixin.
-
5. Bakteri nitrifikasi mengubah amonium menjadi nitrit, dan
nitrit kemudian diubah menjadi nitrat yang menyuburkan tanah.
Contoh: bakteri Nitrosomonas yang mengubah amonium
menjadi nitrit, dan Nitrobacter yang mengubah nitrit menjadi
nitrat.
Bakteri denitrifikasi mengubah nitrit atau nitrat menjadi
nitrogen bebas di udara sehingga
mengurangi kesuburan tanah, contohnya Thiobacillus
denitrificans.
6. Dua bakteri berdekatan membentuk saluran konjugasi. Melalui
saluran ini terjadi perpindahan materi genetik dan sitoplasma dari
sel satu ke sel yang lain.
7. Filamen yang panjang terputus pada bagian sel mati menjadi
beberapa benang pendek yang disebut hormogonium. Setiap hormogonium
tumbuh menjadi filamen baru.
8. Karena Anabaena azollae dapat mengikat nitrogen bebas dari
udara yang menyuburkan tanah.
9. Membantu membusukkan sisa makanan di dalam usus besar dan
menghasilkan vitamin K yang penting dalam proses pembekuan
darah.
10. Kotoran hewan dimasukkan ke dalam tangki lalu ditutup rapat.
Bakteri saprofit yang ada di dalamnya akan memecahkan senyawa
organik menjadi gas metana (biogas). Gas yang
dihasilkan ditampung dan disalurkan ke rumah-rumah untuk bahan
bakar, seperti untuk
memasak dan memanaskan air.
11. Karena pada luka dapat terkandung bakteri tetanus yang
melakukan respirasi anaerob (tanpa oksigen) sehingga bakteri ini
akan semakin berkembang biak pada luka yang tertutup.
12. Karena jika dosisnya tidak tepat dapat meningkatkan
resistensi mikroorganisme patogen dan mempersulit
penyembuhannya.
13. Bakteri fotoautotrof menggunakan cahaya sebagai energi untuk
membantu proses sintesis zat organik dari zat anorganik. Contohnya
bakteri hijau dan bakteri ungu. Bakteri kemoautotrof
menggunakan bahan kimia sebagai energi untuk membantu proses
sintesis zat organik dari
zat anorganik. Contohnya Nitrosomonas dan Nitrosococcus.
14. Sebagai pusat pembentukan dinding sel baru di antara kedua
sel anak pada proses pembelahan biner.
15. Di dalam DNA virus terbawa sepenggal DNA bakteri yang
sebelumnya telah diinfeksinya dengan membentuk profag. Jika virus
tersebut menginfeksi bakteri lainnya, maka penggalan
DNA bakteri tersebut akan ikut berpindah ke bakteri yang baru
terinfeksi.
16. (1) Diberi garam, contohnya ikan asin
(2) Diberi gula, contohnya dodol buah
(3) Diberi asam, contohnya acar timun
(4) Diberi bahan pengawet, contohnya daging kornet ditambah
natrium nitrit.
17. a. Untuk mempertahankan diri dari lingkungannya yang
buruk.
b. Dinding sel menebal dan ukuran sel bertambah besar.
-
18. Metanogen hidup di lingkungan anaerobik, misalnya di rawa
dan di saluran
pencernaan hewan.
Halofil hidup di lingkungan dengan kadar garam tinggi, misalnya
di Laut Mati.
Termoasidofil hidup di daerah bersuhu tinggi dan bersifat asam,
misalnya di sumber
air panas.
19. Nama bakteri : - Shigella dysenteriae
- Streptomyces griceus
Peranan : - memecah nitrat menjadi nitrogen sehingga mengurangi
kesuburan
tanah
- pembuatan susu asam (yoghurt)
- menambat nitrogen bebas dari udara sehingga menyuburkan
tanah.
20. A = mesosom, berfungsi sebagai penghasil energi
B = tilakoid, berfungsi untuk fotosintesis.
BAB 6 Protista
I. Pilihan Ganda
1. a 11. b 21. b 31. e 41. d 51. d 61. a 71. c
2. b 12. a 22. a 32. d 42. b 52. d 62. d 72. d
3. c 13. a 23. e 33. a 43. b 53. c 63. b 73. d
4. d 14. c 24. c 34. c 44. a 54. b 64. e 74. c
5. c 15. c 25. c 35. c 45. e 55. b 65. e 75. a
6. d 16. e 26. b 36. e 46. d 56. a 66. b 76. c
7. c 17. b 27. b 37. c 47. c 57. c 67. a 77. b
8. d 18. e 28. d 38. b 48. b 58. b 68. c 78. d
9. d 19. b 29. e 39. d 49. b 59. b 69. d 79. d
10. a 20. e 30. c 40. b 50. b 60. e 70. e 80. a
II. Uraian
1. - Umumnya hidup bebas di perairan, beberapa bersimbiosis
dengan organisme lain - Eukariotik, organel telah dikelilingi oleh
membran - Respirasi aerobik - Umumnya uniseluler, beberapa
berkoloni, ada pula yang multiseluler sederhana - Reproduksi
aseksual atau seksual - Dibedakan menjadi protista mirip jamur,
mirip tumbuhan, dan mirip hewan.
2. - Mastigophora/Flagellata: bergerak dengan flagela -
Sarcodina/Rhizopoda: bergerak dengan pseudopodia (kaki semu)
- Ciliata/Ciliophora: bergerak dengan silia (rambut getar)
- Sporozoa: tidak memiliki alat gerak khusus dan berkembang biak
dengan spora.
3. Chrysophyta: keemasan - Pyrrhophyta: bercahaya
-
- Chlorophyta: hijau
- Phaeophyta: cokelat
- Rhodophyta: merah
4. Amoeba menjulurkan pseudopoda ke arah makanan, mengelilingi
makanan, dan terbentuk vakuola makanan. Vakuola makanan beredar di
dalam sitoplasma dan
mencerna makanan di dalamnya. Sari-sari makanan dimasukkan ke
sitoplasma,
kemudian vakuola makanan menepi dan pecah mengeluarkan ampas
makanan.
5. Vakuola kontraktil mengembang dan mengempis memompa cairan
sisa makanan ke luar sel melalui membran untuk memelihara tekanan
osmosis sel.
6. Karena Entamoeba gingivalis membusukkan sisa makanan yang
melekat pada gigi dan gusi, dan menyebabkan radang gusi.
7. Bakteri dan sapi sama-sama diuntungkan, disebut simbiosis
mutualisme, karena bakteri memperoleh makanan dan perlindungan dari
sapi sedangkan sapi dibantu mencerna
rumput yang mengandung selulosa oleh bakteri pada usus sapi
8. - Protozoa merupakan zooplankton sebagai sumber makanan bagi
ikan-ikan yang dikonsumsi oleh manusia.
- Fosil cangkang Rhizopoda dapat digunakan untuk memperkirakan
umur lapisan bumi dan sebagai penunjuk adanya sumber minyak
bumi.
9. (1) Plasmodium malariae menyebabkan malaria kuartana (2)
Entamoeba histolytica menyebabkan disentri
(3) Trypanosoma gambiense menyebabkan penyakit tidur
(4) Balantidium coli menyebabkan disentri
(5) Leishmania donovani menyebabkan penyakit kala azar.
10. Dua benang Spirogyra saling berdekatan membentuk saluran
konjugasi. Lewat saluran itu terjadi aliran protoplasma dari satu
sel ke sel yang lain, kemudian terjadi plasmogami
dan kariogami membentuk zigospora yang akan tumbuh menjadi
benang Spirogyra baru.
11. Tanah globigerina mengandung fosil-fosil cangkang
Foraminifera dari genus Globigerina. Daerah yang memiliki lapisan
tanah dengan banyak kandungan fosil
Globigerina biasanya merupakan sumber minyak bumi.
12. Saat pembelahan, bagian tutup dan wadah saling terpisah dan
masing-masing berperan sebagai tutup yang akan membentuk wadah
baru. Demikian seterusnya pada pembelahan
berikutnya sehingga ukuran sel menjadi semakin kecil.
13. (1) Plasmodium falciparum: sporulasi tiap 1-2 X 24 jam,
menyebabkan malaria tropika. (2) Plasmodium vivax: sporulasi tiap 2
X 24 jam, menyebabkan malaria tertiana.
(3) Plasmodium malariae: sporulasi tiap 3 X 24 jam, menyebabkan
malaria kuartana.
(4) Plasmodium ovale: sporulasi tiap 48 jam, menyebabkan
penyakit limpa.
14. a. a= dinding sel, b= sitoplasma , c= nukleus, d= pirenoid,
e= kloroplas. b. Untuk menyimpan cadangan makanan berupa amilum c.
Untuk tempat berlangsungnya proses fotosintesis
-
15. (1) Chlorella untuk makanan suplemen, obat-obatan, dan
kosmetik (2) Eucheuma spinosum untuk dibuat agar-agar
(3) Macrocystis pyrifera menghasilkan iodin
(4) Macrocystis untuk makanan suplemen hewan ternak
(5) Fucus menghasilkan asam alginat untuk bahan pengental
makanan.
16. Amoeba membentuk kista, yaitu membran plasmanya menebal dan
Amoeba menjadi tidak aktif. Jika kondisi lingkungan telah
memungkinkan maka dinding kista pecah dan
Amoeba aktif kembali.
17. Struktur tubuhnya seperti lendir, tersusun dari sitoplasma
tanpa dinding sel dan berinti banyak, dan bergerak ameboid.
18. Mirip Amoeba: Fase vegetatifnya bergerak ameboid
mengelilingi dan menelan makanannya, dan mencerna makanannya di
dalam vakuola makanan.
Mirip Fungi: reproduksi membentuk sporangium yang menghasilkan
spora.
19. (1) Phytophthora infestans parasit pada tanaman kentang (2)
Phytophthora nicotinae parasit pada tanaman teh
(3) Pythium menyebabkan penyakit rebah kecambah pada tanaman
20. a. sporozoit
b. merozoit
c. sporulasi
d. gametosit
e. zigot
f. fase C
g. di dalam tubuh nyamuk.
BAB 7 Jamur (Fungi)
I. Pilihan Ganda
1. c 11. a 21. a 31. b 41. c 51. b 61. e 71. c 81. c
2. d 12. c 22. c 32. d 42. b 52. c 62. d 72. b 82. a
3. e 13. b 23. b 33. d 43. e 53. d 63. e 73. d 83. e
4. c 14. c 24. a 34. c 44. a 54. c 64. c 74. d 84. b
5. d 15. d 25. c 35. c 45. e 55. e 65. a 75. e 85. e
6. a 16. e 26. d 36. d 46. a 56. a 66. c 76. a
7. e 17. a 27. e 37. d 47. d 57. a 67. b 77. b
8. a 18. c 28. d 38. a 48. d 58. a 68. b 78. a
9. b 19. e 29. b 39. b 49. b 59. d 69. a 79. c
10. d 20. e 30. d 40. a 50. d 60. b 70. e 80. a
II. Uraian
1. - eukariotik, uniseluler, atau multiseluler berbentuk hifa -
tidak berklorofil, bersifat saprofit atau parasit, dan ada yang
bersimbiosis
-
- dinding sel terdiri atas zat kitin - hifa ada yang bersekat
melintang dan ada yang tidak - menghasilkan spora
2. Zygomycota: reproduksi seksualnya menghasilkan zigospora
Ascomycota: reproduksi seksualnya menghasilkan askospora
Basidiomycota: reproduksi seksualnya menghasilkan
basidiospora
3. Jamur yang belum diketahui cara reproduksi seksualnya.
4. Sebelum diketahui cara reproduksi seksualnya, jamur oncom
dimasukkan dalam kelompok Deuteromycota dengan nama Monilia
sitophyla. Setelah diketahui cara reproduksi
seksualnya, jamur ini dimasukkan dalam Ascomycota dan namanya
diubah menjadi
Neurospora sitophyla atau Neurospora crassa.
5. Karena menghasilkan gas CO2. Reaksi: C6H12O6 (gula) 2C2H5OH
(alkohol) + 2CO2 + Energi
6. a. Aspergillus flavus b. Aflatoksin c. Menyebabkan kanker
hati
7. (1) Saccharomyces cerevisiae untuk membuat roti (2) Rhizopus
oryzae untuk membuat tempe
(3) Mucor javanicus untuk membuat tape
(4) Neurospora crassa untuk membuat oncom
(5) Aspergillus sojae untuk membuat kecap
8. Contoh: (1) Lentinula edodes (shiitake), (2) Pleurotes (jamur
tiram), (3) Auricularia polytricha (jamur kuping), (4) Volvariela
volvacea (jamur merang), (5) Agaricus.
9. Jamur ada yang dapat menghasilkan antibiotik, seperti
Penicillium notatum dan Penicillium chrysogenum menghasilkan
penisilin.
10. Askogonium membentuk saluran trikogin yang menghubungkannya
dengan anteridium. Melalui trikogin, inti sel dari anteridium masuk
ke dalam askogonium dan terjadi plasmogami
sehingga terbentuk pasangan inti. Dari askogonium tumbuh hifa
yang ujungnya membentuk
askus yang berisi askospora. Cabang-cabang hifa membentuk
miselium dan tumbuh menjadi
askokarp (tubuh buah).
11. Ujung hifa (+) dan (-) saling bertemu dan melebur membentuk
saluran, terjadi plasmogami sehingga terbentuk dua inti
(dikariotik). Sel dikariotik tumbuh membentuk hifa baru,
kemudian menjadi miselium yang membentuk basidiokarp (tubuh
buah). Basidiokarp
menghasikan banyak basidium yang berisi basidiospora.
12. Simbiosis antara jamur dan alga membentuk lumut kerak.
Simbiosis ini merupakan simbiosis mutualisme. Jamur diuntungkan
karena mendapat makanan dari hasil fotosintesis alga
sedangkan alga diuntungkan karena mendapat air, mineral, dan
perlindungan dari jamur.
13. Endomikoriza: hifa jamur menembus dinding sel akar hingga ke
jaringan korteks.
-
Ektomikoriza: hifa jamur hanya tumbuh di permukaan sel akar,
yakni pada jaringan
epidermis.
14. Karena tumbuhan mendapat asupan air dari jamur.
15. (1) Untuk bahan obat (2) Untuk menambah rasa dan aroma
makanan
(3) Pigmennya untuk bahan kertas lakmus atau indikator pH
(4) Sebagai vegetasi perintis
(5) Sebagai indikator pencemaran udara
16. Dapat, namun dilakukan sendiri-sendiri oleh jamur maupun
alga. Spora jamur yang bertemu dengan alga akan membentuk lumut
kerak kembali.
17. Nama jamur : 3. Tinea versicolor 4. Aspergillus sojae
Peranan : 1. penyakit saluran pernapasan unggas
2. toksinnya dapat membunuh lalat 5. obat-obatan
19. Khamir bersifat uniseluler, berinti satu, dan berbentuk
bulat atau oval. Kapang berbentuk filamen panjang bercabang seperti
benang yang disebut hifa, dan setiap selnya dapat berinti
banyak.
19. (1) Aspergillus niger menghasilkan asam sitrat
(2) Aspergillus sojae untuk pembuatan kecap
(3) Penicillium notatum menghasilkan antibiotik
(4) Penicillium camemberti untuk meningkatkan kualitas keju
(5) Saccharomyces cerevisiae untuk pembuatan roti.
20. (1) Amanita muscaria menghasilkan toksin muskarin yang dapat
membunuh lalat (2) Puccinia graminis menyebabkan bercak-bercak
seperti karat pada daun rumput-rumputan
(3) Exobasidium vexans merupakan parasit pada tanaman teh.
BAB 8 Tumbuhan (Plantae)
I. Pilihan Ganda
1. d 11. c 21. b 31. b 41. c 51. b 61. b 71. b
2. a 12. e 22. e 32. b 42. a 52. a 62. c 72. d
3. b 13. d 23. a 33. a 43. e 53. d 63. e 73. e
4. c 14. a 24. c 34. d 44. a 54. e 64. c 74. e
5. a 15. c 25. e 35. b 45. b 55. c 65. e 75. c
6. a 16. b 26. d 36. b 46. b 56. b 66. d 76. d
7. b 17. b 27. c 37. a 47. c 57. e 67. a 77. c
8. e 18. c 28. a 38. c 48. d 58. b 68. e 78. c
9. d 19. a 29. c 39. d 49. b 59. b 69. c 79. e
10. d 20. e 30. d 40. e 50. b 60. b 70. d 80. c
-
II. Uraian
1. Tumbuhan lumut: - tidak memiliki berkas pembuluh
- memiliki akar, batang, dan daun semu
- fase dominannya (tumbuhan lumut) adalah generasi
gametofit.
Tumbuhan paku: - memiliki berkas pembuluh
- memiliki akar, batang, dan daun sejati
- fase dominannya (tumbuhan paku) adalah generasi sporofit.
2. (1) Lumut hati (Hepatophyta), contoh: Marchantia polymorpha
(2) Lumut tanduk (Anthocerophyta), contoh: Anthoceros
(3) Lumut daun (Bryophyta), contoh: Sphagnum.
3. Fase reproduksi vegetatif: Sporogonium menghasilkan spora.
Spora yang jatuh di tempat yang cocok tumbuh menjadi protonema.
Protonema tumbuh menjadi tumbuhan
lumut.
Fase reproduksi generatif: tumbuhan lumut membentuk anteridium
dan arkegonium yang
menghasilkan sperma dan ovum. Terjadi fertilisasi yang
menghasilkan zigot. Zigot
tumbuh menjadi embrio. Embrio berkembang menjadi
sporogonium.
4. (1) vegetasi perintis (2) menahan erosi, mengurangi banjir,
dan menyerap air
(3) obat hepatitis (Marchantia) dan bahan pembalut
(Sphagnum).
5. (1) Paku telanjang (Psilophyta), contoh: Psilotum (2) Paku
kawat (Lycophyta), contoh: Selaginella
(3) Paku ekor kuda (Sphenophyta), contoh: Equisetum
(4) Paku sejati (Pterophyta), contoh: Marsilea crenata
6. Fase reproduksi vegetatif: Tumbuhan paku membentuk
sporogonium yang menghasilkan spora. Spora yang jatuh di tempat
yang cocok tumbuh menjadi protalium.
Fase reproduksi generatif: Protalium membentuk anteridium dan
arkegonium yang
menghasilkan sperma dan ovum. Terjadi fertilisasi yang
menghasilkan zigot. Zigot
tumbuh menjadi tumbuhan paku.
7. (1) Untuk tanaman hias (contoh: Asplenium nidus) (2) Untuk
obat-obatan (contoh: Dryopteris filix-mas)
(3) Untuk sayuran (contoh: Marsilea crenata)
(4) Untuk tempat menanam anggrek (contoh: Alsophilla glauca)
(5) Untuk pupuk hijau (Azolla pinnata)
8. (1) Hidup di air (hidrofit), (2) di tempat lembap (higrofit),
(3) menempel pada tumbuhan lain (epifit), (4) di sisa-sisa tumbuhan
lain atau sampah (saprofit).
9. Pada lumut adalah generasi gametofit, yang merupakan fase
haploid. Pada tumbuhan paku adalah generasi saprofit, yang
merupakan fase diploid.
10. Karena fosilnya membentuk batubara yang dapat dimanfaatkan
untuk bahan bakar.
11. Karena terjadi dua macam pembuahan. Pada pembuahan pertama
inti sperma I melebur dengan ovum menjadi lembaga. Pada pembuahan
kedua inti sperma II melebur dengan
inti kandung lembaga sekunder menjadi kotiledon.
-
12. Dikotil: - terdiri atas dua kotiledon - bertulang daun
menjari atau menyirip - berkas pembuluh xilem dan floem tersusun
dalam lingkaran - batang berkambium - jumlah bagian bunga kelipatan
4 atau 5.
Monokotil:
- terdiri atas satu kotiledon - bertulang daun sejajar - berkas
pembuluh xilem dan floem tersusun tersebar - batang tidak
berkambium - jumlah bagian bunga kelipatan 3
13. a. Melindungi bunga saat masih kuncup b. Menarik serangga
penyerbuk, melindungi benang sari dan putik, tempat hinggapnya
serangga pengisap madu
c. Alat perkembangbiakan jantan d. Alat perkembangbiakan
betina
14. Air dari lingkungan masuk ke tubuh lumut secara difusi
langsung, kemudian terjadi pengangkutan dari sel ke sel ke seluruh
bagian tubuh lumut.
15. a. 1= tangkai bunga 5= tangkai sari dan kepala sari 2= dasar
bunga 6= tangkai putik dan kepala putik
3= kelopak bunga 7= bakal buah
4= mahkota bunga 8= bakal biji
b. 3= melindungi bunga saat masih kuncup
4= menarik serangga penyerbuk
5= alat perkembangbiakan jantan
6= alat perkembangbiakan betina
8= akan berkembang menjadi biji.
16. Karena daun sporofil selain berfungsi sebagai penghasil
spora, juga berfungsi untuk fotosintesis.
17. Lumut kering yang digunakan sebagai media tanam.
18. Karena tumbuhan paku itu bersimbiosis dengan Anabaena
azollae yang mampu mengikat nitrogen bebas dari udara sehingga
menyuburkan tanah.
19. Generasi sporofit: - merupakan fase diploid dan dominan -
ukuran lebih besar dan tumbuh selama bertahun-tahun.
Generasi gametofit: - merupakan fase haploid dan tidak
menonjol
- ukuran sangat kecil, berumur pendek, dan bertahan hanya
beberapa
minggu.
20. Lihat skema daur hidup lumut homotalus di Biologi Istamar
SMA jilid 1B hlmn 40
-
21. Paku homospora: hanya menghasilkan satu macam ukuran spora,
disebut tumbuhan berumah satu.
Paku heterospora: menghasilkan dua macam ukuran spora, yang
kecil berkelamin jantan
disebut mikrospora, dan yang besar berkelamin betina disebut
makrospora.
Paku peralihan: menghasilkan spora berukuran sama, namun dapat
dibedakan antara
spora jantan (+) dan betina (-).
22. a. Bunga yang mempunyai kelopak, mahkota, benang sari, dan
putik. b. Bunga yang tidak memiliki salah satu atau beberapa bagian
bunga c. Bunga yang memiliki benang sari dan putik d. Bunga yang
memiliki benang sari saja atau putik saja.
23. a. Penyerbukan sendiri: serbuk sari dan putik berasal dari
bunga yang sama. Penyerbukan tetangga: serbuk sari dan putik
berasal dari bunga berbeda pada
tumbuhan yang sama.
Penyerbukan silang: serbuk sari dan putik berasal dari bunga
pada tumbuhan yang
berbeda namun masih satu spesies.
b. Penyerbukan sendiri.
c. Penyerbukan silang.
24. Penyilangan dengan serbuk sari dan putik berasal dari dua
tanaman yang berbeda varietas, spesies, atau genusnya. Contoh:
pembastaran antara mangga golek dan mangga
gadung.
25. - Ekstrak daun sirih - Ekstrak akar kayu manis - Ekstrak
buah jeruk nipis - Ekstrak batang pulasari
BAB 9 Hewan (Animalia)
I. Pilihan Ganda
1. a 11. a 21. c 31. e 41. c 51. a 61. a 71. b 81. e 91. b
2. a 12. d 22. a 32. c 42. b 52. a 62. d 72. b 82. a 92. e
3. e 13. d 23. c 33. a 43. e 53. c 63. e 73. d 83. c 93. b
4. a 14. e 24. d 34. b 44. c 54. c 64. e 74. b 84. e 94. a
5. c 15. b 25. e 35. c 45. b 55. d 65. d 75. c 85. d 95. b
6. a 16. b 26. c 36. c 46. a 56. e 66. b 76. a 86. d
7. b 17. c 27. a 37. d 47. d 57. e 67. a 77. e 87. a
8. d 18. e 28. b 38. e 48. a 58. c 68. a 78. e 88. b
9. d 19. a 29. c 39. a 49. b 59. c 69. c 79. c 89. b
10. b 20. c 30. d 40. c 50. c 60. d 70. d 80. b 90. c
II. Uraian
1. Tubuh Cnidaria tersusun dari dua lapis sel (diploblastik),
yaitu lapisan ektoderma atau epidermis di bagian luar yang
berfungsi sebagai kulit pelindung, dan lapisan endoderma
atau gastrodermis di bagian dalam yang berfungsi sebagai usus
atau perut.
-
2. - Membentuk kuncup/tunas yang akan tumbuh menjadi porifera
baru - Membentuk gemula, yaitu sel-sel koanosit yang terbungkus
kuat, tebal, dan tahan
kekeringan, yang jika lingkungan membaik akan tumbuh menjadi
porifera baru.
3. Polip: bentuknya seperti batang/tabung, melekat pada dasar
perairan. Medusa: bentuknya seperti payung, berenang bebas di air,
merupakan fase reproduksi
seksual.
4. Zat makanan diedarkan melalui usus yang bercabang-cabang
membentuk sistem gastrovaskuler yang menyebar ke seluruh tubuh. Gas
pernapasan berdifusi langsung
melalui permukaan tubuh.
5. a. sistiserkus b. telur c. onkosfer d. skoleks e. di usus
halus manusia
6. a. Indra peraba dan kemoreseptor b.Alat keseimbangan
tubuh
c. Organ untuk mengetahui arah aliran air
7. Karena setiap proglotid mampu menyerap makanan, bernapas,
bersifat hermafrodit dan mampu melakukan reproduksi sendiri.
8. Daur hidup Fasciola hepatica: Tubuh siput
(mirasidiumsporosistarediaserkaria) serkaria menempel di tumbuhan
air metaserkaria di tumbuhan air termakan oleh manusia/ternak
metaserkaria menetas di usus manusia/ternak cacing tumbuh dewasa di
hati manusia/ternak telur keluar melalui feses telur berembrio di
air telur menetas menjadi mirasidium ke tubuh siput.
9. Karena kemungkinan sayuran itu mengandung metaserkaria cacing
Fasciola hepatica.
10. Cacing betina bertelur di sekitar dubur penderita sehingga
dubur terasa gatal. Saat penderita menggaruknya telur cacing
menempel di jari tangan, dan saat penderita makan,
telur cacing dapat ikut tertelan kembali. Di usus penderita,
telur akan menetas dan
tumbuh menjadi dewasa.
11. Tanah hasil pencernaan cacing tanah mengandung nitrogen yang
menyuburkan tanah, dan cacing tanah menyebabkan tanah menjadi
berongga dan gembur sehingga tanah
memiliki aliran udara yang baik.
12. Klitelum berisi kelenjar yang digunakan untuk membungkus
telur menjadi kokon.
13. Untuk menghindari gigitan pacet, kulit kita gosok dengan
balsem atau minyak kayu putih atau minyak cengkih. Untuk melepaskan
gigitan pacet dengan cara menetesinya dengan
air tembakau.
-
14. Karena telur dan spermanya tidak matang bersamaan.
15. Benda asing dimasukkan di antara lapisan mantel dan cangkang
sehingga tiram mutiara akan berusaha mengeluarkan benda tersebut
dengan cara membungkusnya dengan lendir.
Lendir itu akan mengeras menjadi mutiara.
16. Contoh yang merugikan: keong mas merupakan hama padi, dan
bekicot memakan daun tanaman. Contoh yang menguntungkan: keong
sawah, keong mas, dan bekicot dapat
menjadi bahan makanan yang berprotein tinggi.
17. a. kepala dan dada menjadi satu b. rahang atas c. rahang
bawah d. kaki capit e. kulit keras pelindung kepala-dada
18. Daur metamorfosis sempurna: telur larva (ulat) kepompong
(pupa) hewan dewasa (imago). Bentuk larva berbeda dengan hewan
dewasa. Contoh: kupu-kupu.
Daur metamorfosis tidak sempurna: telur hewan muda (nimfa) hewan
dewasa (imago). Bentuk hewan muda mirip dengan hewan dewasa.
Contoh: belalang.
19. Laba-laba jantan meletakkan spermanya di dalam kantong kecil
yang dipintalnya lalu disimpan di dalam pedipalpus. Saat kawin,
laba-laba jantan memasukkan pedipalpusnya
ke dalam tubuh betina dan meletakkan kantong berisi sperma ke
reseptakel semen di
tubuh betina.
20. Contoh: - nyamuk Anopheles betina vektor Plasmodium penyebab
malaria - nyamuk Aedes aegypti vektor virus demam berdarah - nyamuk
Culex vektor larva cacing Filaria penyebab kaki gajah - lalat
tsetse (Glossina) vektor Trypanosoma penyebab penyakit tidur
21. Rayap berkembang dari telur yang tidak dibuahi
(partenogenesis) dan tidak memiliki sayap. Laron merupakan hasil
dari fertilisasi sperma dan ovum, dan memiliki dua
pasang sayap yang sama.
22. Karena memakan bangkai organisme lain dan sampah pantai yang
mengandung bahan organik.
23. Untuk menangkap mangsa, melindungi insang dermal, dan
mencegah agar tubuh tidak tertimbun kotoran, pasir, atau kapur.
24. Lengan bintang laut yang terluka dapat dilepaskan dan lengan
tersebut akan terbentuk kembali seperti sedia kala.
25. Korda dorsalis: kerangka sumbu tubuh yang berfungsi sebagai
penguat pada fase embrio. Kolumna vertebralis: ruas-ruas tulang
belakang yang berkembang dari korda dorsalis.
-
26. (1) Crustacea: tubuh terdiri atas kepala dada (sefalotoraks)
dan badan belakang (abdomen), tidak bersayap, memiliki sepasang
kaki hampir di setiap ruas tubuh,
bernapas dengan insang.
(2) Arachnida: tubuh terdiri atas kepala dada dan badan
belakang, tidak bersayap, di
kepala dada terdapat 4 pasang kaki, sepasang alat sengat dan
sepasang alat capit,
bernapas dengan paru-paru buku.
(3) Myriapoda: tubuh terdiri atas kepala dan badan belakang yang
memanjang, tidak
memiliki dada, tidak bersayap, memiliki sepasang kaki hampir di
setiap ruas tubuh,
bernapas dengan trakea.
(4) Hexapoda: tubuh terdiri atas kepala, dada dan badan
belakang, memiliki sayap,
memiliki 3 pasang kaki di bagian dada, bernapas dengan
trakea.
27. Daur hidup Aurelia: Polip skifistoma strobila efira medusa
sperma + sel telur blastula planula polip.
28. Mengeluarkan racun untuk melumpuhkan mangsa. Filum
Cnidaria.
29. Sistem pencernaan, sistem transportasi, sistem saraf dan
indra, sistem ekskresi dan osmoregulasi, dan sistem reproduksi.
30. Sebagai alat gerak, untuk menangkap mangsa, dan alat
pengisap pada tentakel mengandung berbagai reseptor.
31. Insekta menguntungkan: lebah madu menghasilkan madu, ulat
sutra menghasilkan benang sutra, lebah dan kupu-kupu membantu
penyerbukan bunga.
Insekta merugikan: nyamuk dan lalat menularkan penyakit, wereng
merupakan hama
padi, dan kutu kepala mengisap darah manusia.
32. Contoh Polychaeta: cacing palolo (Eunice viridis) dan cacing
wawo (Lysidice oele) sebagai makanan berprotein tinggi.
Contoh Oligochaeta: cacing tanah (Pheretima) untuk menyuburkan
tanah dan cacing
Tubifex untuk makanan burung dan ikan hias, dan sebagai
bioindikator pencemaran air.
33. Apterygota: serangga tidak bersayap, contohnya kutu buku.
Pterygota: serangga bersayap, contohnya kupu-kupu, nyamuk, dan
lalat.
34. Cacing Ancylostoma duodenale memiliki kait untuk
mencengkeramkan diri di usus dan mengisap darah penderita.
35. Karena langsung menyerap sari makanan hasil pencernaan di
usus halus inangnya.
-
BAB 10 Ekosistem
I. Pilihan Ganda
1. d 11. a 21. a 31. c 41. b 51. a 61. a
2. a 12. d 22. c 32. a 42. e 52. d 62. c
3. e 13. d 23. c 33. c 43. a 53. b 63. a
4. d 14. c 24. c 34. d 44. a 54. d 64. c
5. d 15. b 25. a 35. e 45. b 55. e 65. c
6. b 16. a 26. c 36. a 46. c 56. c 66. e
7. d 17. a 27. b 37. b 47. e 57. e 67. e
8. e 18. e 28. b 38. c 48. b 58. c 68. e
9. b 19. a 29. d 39. a 49. c 59. d 69. a
10. d 20. b 30. d 40. a 50. c 60. b 70. d
II. Uraian
1. - Hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan
lingkungannya. - Faktor biotik dan abiotik - Produsen, konsumen,
dan pengurai.
2. - Kemampuan lingkungan untuk pulih kembali ke keadaan
seimbang - Karena semakin besar gangguan yang merusak lingkungan,
semakin kecil daya lenting
lingkungan, artinya waktu yang diperlukan oleh lingkungan untuk
pulih kembali semakin
lama. Lingkungan mampu memulihkan diri jika gangguan yang
diterimanya masih dalam
batas toleransi.
3. Dekomposer menguraikan zat organik dari sisa makhluk hidup,
kotoran, dan bangkai menjadi zat anorganik, seperti CO2, air, dan
mineral yang dapat dimanfaatkan kembali oleh tumbuhan.
4. A= simbiosis mutualisme antara alga dan jamur membentuk lumut
kerak. Alga memperoleh air dan unsur hara dari jamur, sedangkan
jamur memperoleh makanan dari hasil fotosintesis
alga.
B= simbiosis mutualisme antara akar tanaman leguminosae dan
bakteri Rhizobium penambat
nitrogen membentuk nodul/bintil akar. Tanaman leguminosae
memperoleh nitrogen dari
hasil fiksasi oleh bakteri, sedangkan bakteri memperoleh makanan
dan tempat berlindung
dari akar tanaman leguminosae.
C= simbiosis komensalisme antara tumbuhan anggrek dengan pohon
yang ditempelinya.
Tumbuhan anggrek memperoleh tempat hidup di pohon, sedangkan
pohon tidak diuntungkan
maupun dirugikan.
5. Alelopati adalah hubungan antarpopulasi di mana populasi yang
satu menghasilkan zat yang dapat menghalangi tumbuhnya populasi
yang lain. Contoh: rumput teki menghasilkan zat
toksik yang menghalangi tumbuhnya rumput lain.
Anabiosis adalah alelopati pada mikroorganisme. Contoh: jamur
Penicillium menghasilkan
antibiotik yang menghambat pertumbuhan bakteri tertentu.
6. Suksesi primer berlangsung pada permukaan batuan yang terbuka
dan kosong sehingga muncul ekosistem baru. Kehidupan diawali dari
munculnya organisme perintis (pioner).
Tahapannya: batuan pioner lumut kerak tumbuhan paku semak-semak
tumbuhan biji komunitas klimaks.
-
Suksesi sekunder berlangsung di bekas ekosistem yang tidak
mengalami kerusakan total.
Tahapannya: ekosistem rusak rumput/ilalang semak-semak tumbuhan
biji komunitas klimaks.
7. Habitat adalah lingkungan tempat hidup suatu organisme.
Contoh: habitat ulat jeruk dan kutu daun di pohon jeruk.
Nisia adalah peranan khusus atau aktivitas suatu organisme di
dalam habitatnya. Contoh:
ulat jeruk memakan daun jeruk, kutu daun mengisap cairan tanaman
jeruk.
8. Semakin beraneka ragam spesies makhluk hidup di dalam
ekosistem, jaring-jaring makanan yang terbentuk semakin kompleks
dan ekosistem menjadi semakin stabil sehingga jika salah
satu populasi spesies hilang, jaring-jaring makanan atau aliran
energi di dalam ekosistem
tersebut masih tetap berjalan.
9. Aliran energi di dalam ekosistem berlangsung karena adanya
proses makan dan dimakan dari produsen hingga karnivor puncak yang
disebut rantai makanan.
10. Karena tumbuhan memiliki jarak transfer energi terdekat
dengan sumber energi (matahari) sehingga aliran energi yang
diterimanya paling besar dan jumlah populasinya paling banyak
dibanding organisme pada tingkat trofik lainnya.
Karnivor puncak memiliki jarak transfer energi terjauh dari
sumber energi sehingga aliran
energi yang diterimanya paling kecil dan jumlah populasinya
paling sedikit dibanding
organisme pada tingkat trofik lainnya.
11. Konsumen I akan semakin bertambah jumlahnya karena tidak ada
hewan pemangsanya sedangkan konsumen III akan semakin berkurang
jumlahnya karena hewan mangsanya
punah.
12. a. Keduanya merupakan mangsa ular. b. Populasi burung akan
menurun karena banyak dimangsa oleh ular.
c. Populasi ulat akan semakin bertambah banyak.
d. Populasi tikus, burung, burung hantu, dan elang. Populasi
tikus dan burung akan
bertambah banyak karena hewan pemangsanya punah. Populasi burung
hantu dan elang akan
berkurang karena hewan mangsanya punah.
e. 1. Padi tikus burung hantu 2. Padi tikus ular burung hantu 3.
Padi tikus ular elang 4. Padi ulat burung ular elang 5. Padi ulat
burung ular burung hantu 6. Pohon ulat burung ular burung hantu 7.
Pohon ulat burung ular elang 8. Pohon belalang burung ular elang 9.
Pohon belalang burung ular burung hantu 10. Pohon belalang katak
11. Rumput belalang katak 12. Rumput belalang burung ular elang 13.
Rumput belalang burung ular burung hantu
13. Karena pengurai dapat menguraikan zat organik dari sisa-sisa
makhluk hidup, kotoran, dan bangkai menjadi zat anorganik yang
dapat dimanfaatkan kembali oleh tumbuhan. Jika tidak
-
ada pengurai, sampah organik akan menumpuk memenuhi lingkungan
dan mengganggu
keseimbangan ekosistem.
14. Karena hanya 10% energi yang digunakan oleh organisme pada
setiap tingkat trofik, sedangkan energi lainnya dipancarkan ke
lingkungan dalam bentuk panas yang tidak
dimanfaatkan lagi.
15. Sisa pernapasan hewan dan tumbuhan, serta penguraian tubuh
hewan dan tumbuhan yang mati oleh pengurai menghasilkan CO2 yang
dilepaskan ke udara. CO2 digunakan oleh
tumbuhan untuk melakukan fotosintesis yang melepaskan O2 ke
udara. O2 digunakan untuk
pernapasan hewan dan tumbuhan yang menghasilkan CO2.
16. Nitrosomonas dan Nitrobacter berperan dalam proses
nitrifikasi pada daur nitrogen. Nitrosomonas mengubah amonium
menjadi nitrit sedangkan Nitrobacter mengubah nitrit
menjadi nitrat yang dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan.
17. Baik diterapkan dalam ekosistem karena cairan tersebut tidak
membunuh hewan target maupun makhluk hidup lainnya sehingga tidak
mengganggu rantai makanan.
18. Faktor lingkungan biotik maupun abiotik yang dapat membatasi
keberadaan, jumlah, reproduksi, dan penyebaran organisme. Contoh:
air merupakan faktor pembatas bagi
keberadaan tumbuhan; meskipun udara, mineral, dan cahaya cukup,
jika air kurang maka
keanekaragaman tumbuhan menjadi rendah.
19. Makhluk hidup memiliki rentang toleransi terhadap kekurangan
atau kelebihan faktor lingkungan tertentu dalam batas-batas
tertentu. Contoh: tanaman jagung yang tumbuh di
daerah kurang cahaya dan kurang air masih dapat hidup namun
tidak menghasilkan biji.
20. Berdampak positif karena flora dan fauna langka yang
dibudidaya akan terus dipelihara dan diperbanyak oleh manusia
sehingga terjaga kelestariannya.
21. Karena cahaya matahari digunakan oleh tumbuhan untuk
melakukan fotosintesis. Energi matahari diubah menjadi energi kimia
melalui proses fotosintesis yang kemudian disimpan
sebagai makanan yang dimanfaatkan oleh makhluk hidup
lainnya.
22. Piramida jumlah menggambarkan jumlah individu dalam populasi
pada setiap tingkat trofik. Piramida biomassa menggambarkan berat
total populasi pada setiap tingkat trofik pada waktu
tertentu, yang menunjukkan aliran energi ekosistem pada waktu
tertentu.
Piramida energi menggambarkan banyaknya energi yang tersimpan
dalam bentuk senyawa
organik pada setiap tingkat trofik, yang menunjukkan aliran
energi ekosistem dalam jangka
waktu lama.
23. Karena angin dapat membantu penyerbukan tumbuhan, serta
penyebaran spora dan biji tumbuhan.
24. Karena unsur-unsur kimia di dalam ekosistem mengalami suatu
siklus yang berputar melalui tubuh makhluk hidup (bio), tanah
(geo), dan reaksi-reaksi kimia.
25. Karena tanaman venus fly trap memperoleh nitrogen dari
serangga yang ditangkap dan dicernanya.
-
26. Tidak. Bercocok tanam dapat menggunakan media selain tanah,
seperti air, arang sekam, pasir, batu apung, dan batu kali, yang
disebut hidroponik. Ada pula cara aeroponik, yaitu
bercocok tanam dengan akar menggantung di udara tanpa menempel
pada media apa pun.
27. Faktor biotik, yaitu makhluk hidup penghuni akuarium,
seperti ikan, tumbuhan air, anemon, kerang, bintang laut, dan
lain-lain. Faktor abiotik, seperti pengaturan udara (aerasi),
air,
cahaya, pasir, batu-batuan, dan lain-lain.
28. Glukosa/amilum/senyawa karbon. Melalui proses
fotosintesis.
29. Pada akar tanaman lamtorogung terdapat bintil-bintil akar
yang mengandung bakteri Rhizobium penambat nitrogen yang dapat
menyuburkan tanah.
30. Humus terbentuk dari hasil penguraian serasah tumbuhan atau
hewan dan tumbuhan yang sudah mati oleh mikroorganisme
pengurai.
BAB 11 Manusia dan Lingkungan
I. Pilihan Ganda
1. b 11. a 21. a 31. c 41. b 51. a 61. a
2. c 12. d 22. c 32. a 42. e 52. d 62. c
3. c 13. d 23. c 33. c 43. a 53. b 63. a
4. d 14. c 24. c 34. d 44. a 54. d 64. c
5. b 15. b 25. a 35. e 45. b 55. e 65. c
6. c 16. a 26. c 36. a 46. c 56. c 66. e
7. e 17. a 27. b 37. b 47. e 57. e 67. e
8. e 18. e 28. b 38. c 48. b 58. c 68. e
9. e 19. a 29. d 39. a 49. c 59. d 69. a
10. d 20. b 30. b 40. a 50. c 60. b 70. d
II. Uraian
1. a. Kemampuan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan organisme
yang hidup di dalamnya agar dapat tumbuh dan berkembang secara
wajar.
b.Akan terjadi kompetisi untuk memperebutkan makanan, terjadi
kelaparan, dan terjadi
kematian organisme yang menurunkan jumlah populasi organisme
tersebut.
2. Contoh: Suatu ekosistem sungai tercemar DDT. Di sungai itu
terdapat rantai makanan: fitoplankton zooplankton ikan kecil ikan
besar manusia. DDT di air sungai akan langsung diserap oleh
fitoplankton. Konsentrasi DDT akan terus mengalami pemekatan di
dalam tubuh organisme sejalan dengan rantai makanan. DDT akan
terakumulasi paling
banyak di konsumen puncak, yaitu manusia.
3. Danau tersebut kemungkinan tercemar oleh pupuk limbah
pertanian sehingga terjadi peningkatan kesuburan perairan yang
disebut eutrofikasi. Akibatnya terjadi penurunan kadar
oksigen terlarut di perairan itu karena oksigen banyak digunakan
oleh mikroorganisme untuk
menguraikan (mengoksidasi) sisa-sisa tumbuhan eceng gondok.
Akibatnya hewan-hewan air
banyak kekurangan air dan akhirnya mati. Sisa-sisa tumbuhan
eceng gondok yang
mengendap ke dasar danau juga dapat mengakibatkan pendangkalan
danau.
-
4. Efek rumah kaca terutama disebabkan oleh gas CO2 yang
memerangkap panas di bumi. Berkurangnya hutan hujan tropis
menyebabkan semakin tingginya kandungan gas CO2 di
udara karena populasi tumbuhan yang menyerap CO2 untuk
fotosintesis semakin berkurang.
Akibatnya terjadi peningkatan efek rumah kaca.
5. Sulfur dioksida hasil pembakaran minyak dan batu bara
bereaksi dengan oksigen dan uap air menghasilkan asam sulfur. Asam
sulfur akan membentuk kabut yang akan menjadi hujan
asam. Contoh dampaknya adalah kematian tumbuhan dan hewan,
produksi pertanian
merosot, besi dan logam berkarat, kerusakan candi, gedung, dan
jembatan.
6. Memperkecil penambahan kandungan gas CFC di lapisan ozon
sehingga mengurangi terjadinya reaksi antara gas CFC dan ozon yang
merusak ozon.
7. Agar dampak lingkungan yang kemungkinan terjadi dari suatu
proyek pembangunan dapat diperkirakan dan diantisipasi dari awal.
Jika dampak negatif lebih besar daripada dampak
positifnya, pemerintah tidak memberi izin atas proyek
tersebut.
8. Hutan kota diperlukan karena tumbuhan dapat mengurangi
pencemaran udara dengan menyerap CO2, debu, meredam kebisingan,
menghasilkan O2, memberi keteduhan, dan
memperindah pemandangan.
9. - Tidak mencuci peralatan penyemprot pestisida di sungai atau
di sumur penduduk. - Membuang sisa pestisida di tempat khusus yang
jauh dari permukiman penduduk.
- Tidak menggunakan pestisida melebihi takaran.
- Mengurangi penggunaan pestisida dengan pemberantasan hama
secara biologi dan
mekanik.
10. - Hutan dapat menyimpan air sehingga mencegah kekeringan di
musim kemarau dan banjir di musim hujan.
- Hutan dapat mencegah tanah longsor.
- Hutan dapat menyerap CO2 dan melepaskan O2.
- Hutan memberikan keteduhan dan menyegarkan udara.
11. a. Proses peningkatan kadar bahan pencemar melewati tubuh
makhluk hidup di sepanjang rantai makanan.
b. Di air c. Di dalam tubuh manusia d. Manusia
12. Untuk membatasi kadar bahan pencemar yang masih boleh
terdapat di lingkungan. Jika pencemaran di suatu lingkungan
melewati standar baku mutu lingkungan, pihak pencemar
dapat dikenakan sanksi.
13. Sistem pertanian polikultur. Karena hama pertanian dapat
terkendali secara alami dengan adanya interaksi antarkomponen
biotik, penggunaan pestisida dapat dikurangi, dan panen
dapat berlangsung berkali-kali.
14. - Mengurangi limbah sehingga mengurangi pencemaran
lingkungan. - Mengurangi penggunaan bahan baku atau sumber daya
alam - Produk daur ulang memiliki nilai ekonomi yang tinggi di
pasaran sehingga dapat mendatangkan keuntungan.
-
15. Karena freon AC menghasilkan gas CFC yang dapat mencapai
lapisan ozon dan bereaksi dengan gas ozon membentuk lubang ozon.
Akibatnya sinar ultraviolet yang memasuki bumi
semakin tinggi intensitasnya dan mengganggu kehidupan di
bumi.
16. Untuk mengetahui apakah kadar gas buangan (emisi) dari suatu
kendaraan bermotor telah sesuai dengan standar yang diperbolehkan.
Jika melebihi berarti kendaraan tersebut
berpotensi mencemari udara dan memerlukan perbaikan pada sistem
pembakaran bahan
bakarnya.
17. Contoh reuse: kotak sepatu dimanfaatkan untuk menyimpan
surat. Contoh recycle: membuat kertas daur ulang dan pupuk
kompos.
Contoh reduce: mengurangi penggunaan kemasan plastik
Contoh replace: mengganti kantong plastik dengan kantong
kertas.
Contoh refill: membeli kemasan isi ulang untuk mengisi kembali
wadah produk.
Contoh repair: memperbaiki dan memoles meja kayu agar bisa
digunakan lagi, daripada
membeli meja baru.
18. Karena makhluk hidup yang berada terus-menerus di dalam air
dapat terpengaruh secara langsung oleh keberadaan bahan pencemar.
Meskipun di saat pengamatan tidak ditemukan
bahan pencemar, organisme air sudah terkena dampaknya.
Sebaliknya, pada pengamatan
kimiawi, limbah yang dibuang pada malam hari dapat tidak
terdeteksi saat dilakukan
pengukuran pada keesokan harinya.
19. Karena pupuk buatan dapat menyebabkan tanah menjadi asam
sehingga produktivitas tanaman pertanian merosot, dan unsur
nitrogen dalam pupuk buatan dapat membentuk larutan
nitrit yang dapat meresap ke sumur penduduk dan membahayakan
kesehatan. Perlu diselingi
dengan pupuk hijau dan pupuk kandang karena dapat memperbaiki
struktur tanah,
menggemburkan tanah, dan menyuburkan tanah.
20. Contoh: - Membuang sampah pada tempatnya. - Menggunakan air
seperlunya (hemat air) - Menggunakan listrik seperlunya (hemat
energi) - Gemar menanam dan merawat tanaman - Membawa tas plastik
dari rumah jika berbelanja ke pasar.