Sekilas Tentang Pantun Pantun adalah bentuk puisi yang terdiri atas empat baris yang bersajak bersilih dua-dua (pola ab-ab), dan biasanya, tiap baris terdiri atas empat perkataan. Dua baris pertama disebut sampiran (pembayang), sedangkan dua baris berikutnya disebut isi pantun. Ada dua pendapat mengenai hubungan antara sampiran dan isi pantun. Pendapat pertama dikemukakan oleh H.C. Klinkert pada tahun 1868 yang menyebutkan bahwa, antara sampiran dan isi terdapat hubungan makna. Pendapat ini dipertegas kembali oleh Pijnappel pada tahun 1883 yang mengatakan bahwa, hubungan antara keduanya bukan hanya dalam tataran makna, tapi juga bunyi. Bisa dikatakan jika sampiran sebenarnya membayangkan isi pantun. Pendapat ini dibantah oleh van Ophuysen yag mengatakan bahwa, sia-sia mencari hubungan antara sampiran dan isi pantun. Menurutnya, yang muncul pertama kali dibenak seseorang adalah isi, baru kemudian dicari sampirannya agar bersajak. Dalam perkembangannya, Hooykas kemudian memadukan dua pendapat ini dengan mengatakan bahwa, pada pantun yang baik, terdapat hubungan makna tersembunyi dalam sampiran, sedangkan pada pantun yang kurang baik, hubungan tersebut semata-mata hanya untuk keperluan persamaan bunyi. Pendapat Hooykas ini sejalan dengan pendapat Dr. (HC) Tenas Effendy yang menyebut pantun yang baik dengan sebutan pantun sempurna/penuh, dan pantun yang kurang baik dengan sebutan pantun tak penuh/tak sempurna. Karena sampiran dan isi sama-sama mengandung makna yang dalam (berisi), maka kemudian dikatakan, “sampiran dapat menjadi isi, dan isi dapat menjadi sampiran.” Dalam kehidupan masyarakat Melayu sehari-hari, pantun merupakan jenis sastra lisan yang paling populer. Penggunaannya hampir merata di setiap kalangan: tua-muda, laki-laki-perempuan, kaya miskin, pejabat-rakyat biasa dst. Dalam prkatiknya, pantun ini diklasifikasi ke dalam beberapa jenis yaitu: Pantun Nasihat, Pantun Berkasih Sayang, Pantun Suasana Hati, Pantun Pembangkit Semangat, Pantun Kerendahan Hati, Pantun Pujian, Pantun Teka-teki, Pantun Terhadap Perempuan, dan Pantun Jenaka.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Sekilas Tentang Pantun
Pantun adalah bentuk puisi yang terdiri atas empat baris yang bersajak bersilih dua-dua (pola ab-ab), dan biasanya, tiap baris terdiri atas empat perkataan. Dua baris pertama disebut sampiran (pembayang), sedangkan dua baris berikutnya disebut isi pantun. Ada dua pendapat mengenai hubungan antara sampiran dan isi pantun. Pendapat pertama dikemukakan oleh H.C. Klinkert pada tahun 1868 yang menyebutkan bahwa, antara sampiran dan isi terdapat hubungan makna.Pendapat ini dipertegas kembali oleh Pijnappel pada tahun 1883 yang mengatakan bahwa, hubungan antara keduanya bukan hanya dalam tataran makna, tapi juga bunyi. Bisa dikatakan jika sampiran sebenarnya membayangkan isi pantun. Pendapat ini dibantah oleh van Ophuysen yag mengatakan bahwa, sia-sia mencari hubungan antara sampiran dan isi pantun. Menurutnya, yang muncul pertama kali dibenak seseorang adalah isi, baru kemudian dicari sampirannya agar bersajak. Dalam perkembangannya, Hooykas kemudian memadukan dua pendapat ini dengan mengatakan bahwa, pada pantun yang baik, terdapat hubungan makna tersembunyi dalam sampiran, sedangkan pada pantun yang kurang baik, hubungan tersebut semata-mata hanya untuk keperluan persamaan bunyi. Pendapat Hooykas ini sejalan dengan pendapat Dr. (HC) Tenas Effendy yang menyebut pantun yang baik dengan sebutan pantun sempurna/penuh, dan pantun yang kurang baik dengan sebutan pantun tak penuh/tak sempurna. Karena sampiran dan isi sama-sama mengandung makna yang dalam (berisi), maka kemudian dikatakan, “sampiran dapat menjadi isi, dan isi dapat menjadi sampiran.”
Dalam kehidupan masyarakat Melayu sehari-hari, pantun merupakan jenis sastra lisan yang paling populer. Penggunaannya hampir merata di setiap kalangan: tua-muda, laki-laki-perempuan, kaya miskin, pejabat-rakyat biasa dst. Dalam prkatiknya, pantun ini diklasifikasi ke dalam beberapa jenis yaitu: Pantun Nasihat, Pantun Berkasih Sayang, Pantun Suasana Hati, Pantun Pembangkit Semangat, Pantun Kerendahan Hati, Pantun Pujian, Pantun Teka-teki, Pantun Terhadap Perempuan, dan Pantun Jenaka.Pantun juga berfungsi sebagai bentuk interaksi yang saling berbalas, baik itu dilakukan pada situasi formal maupun informal. Pantun pada masyarakat Melayu mengalir berdasarkan tema apa yang tengah diperbincangkan. Ketika seseorang mulai memberikan pantun, maka rekan lainnya berbalas dengan tetap menjaga tali perbincangan. Dalam interaksi pantun berbalas ini berlatar belakang pada situasi formal maupun situasi informal. Pada situasi formal semisal ketika meminang atau juga membuka sebuah pidato, sedangkan pada situasi informal seperti perbincangan antar rekan sebaya.
Pantun adalah genre sastra tradisional yang paling dinamis, karena dapat digunakan pada situasi apapun. Sebagaimana dikatakan bahwa:
Di mana orang berkampung disana pantun bersambung. Di mana ada nikah kawin disana pantun dijalin. Di mana orang berunding di sana pantun bergandeng. Dimana orang bermufakat di sana pantun diangkat. Di mana ada adat dibilang, di sana pantun diulang. Di mana adat di bahas di sana pantun dilepas”.
Karena itu tidak pandang latar belakang apapun, pantun dapat digunakan baik untuk
anak-anak, orang muda maupun orang tua. Adapun beberapa klasifikasi berbagai pantun antara lain berupa: Pantun nasehat, Pantun lucu, Pantun cinta, Pantun pujian, Pantun suasana hati, DLLPantun Nasehat
Kumpulan Pantun
Pantun Nasehat
Beli barang jangan yang murahBiarlah saja asal sanggupJanganlah kamu mudah menyerah Hadapi semua rintangan hidup
Pantun Teka-Teki
Aduh sakit gigiku bengkakSekarang jangan banyak bertanyaHewan imut lincah bergerakMirip tikus apa namanya
Pantun Jenaka
Monyet muda mengambil kelapaBerlari riang di saat hujan Aduh heran gelengkan kepalaMelihat kucing pandai berdandan
Pantun Agama
Malam hari lihat bulanMelihat bulan bersama-samaJika ingin disayang TuhanBerbuat baiklah pada sesama
Kumpulan Pantun Nasehat
Banyak sayur dijual di pasarBanyak juga menjual ikanKalau kamu sudah laparcepat cepatlah pergi makan
Kalau harimau sedang mengaumBunyinya sangat beriramaKalau ada ulangan umumMarilah kita belajar bersama
Hati-hati menyeberangJangan sampai titian patahHati-hati di rantau orang
Jangan sampai berbuat salah
Manis jangan lekas ditelanPahit jangan lekas dimuntahkanMati semut karena manisanManis itu bahaya makanan.
Buah berangan dari JawaKain terjemur disampaianJangan diri dapat kecewaLihat contoh kiri dan kanan
Di tepi kali saya menyinggahMenghilang penat menahan jeratOrang tua jangan disanggahAgar selamat dunia akhirat
Tumbuh merata pohon tebuPergi ke pasar membeli dagingBanyak harta miskin ilmuBagai rumah tidak berdinding
Pinang muda dibelah duaAnak burung mati diranggahDari muda sampai ke tuaAjaran baik jangan diubah
Anak ayam turun sepuluhMati satu tinggal sembilanTuntutlah ilmu dengan sungguh-sungguhSupaya engkau tidak ketinggalan
Anak ayam turun sembilanMati satu tinggal delapanIlmu boleh sedikit ketinggalanTapi jangan sampai putus harapan
Anak ayam turun delapanMati satu tinggal lah tujuhHidup harus penuh harapanJadikan itu jalan yang dituju
Ada ubi ada talasAda budi ada balasSebab pulut santan binasaSebab mulut badan merana
Jalan kelam disangka terangHati kelam disangka suciAkal pendek banyak dipandangJanganlah hati kita dikunci
Bunga mawar bunga melatiKala dicium harum baunyaBanyak cara sembuhkan hatiBaca Quran paham maknanya
Ilmu insan setitik embunTiada umat sepandai NabiKala nyawa tinggal diubunTurutlah ilmu insan nan mati
Ke hulu membuat pagar,Jangan terpotong batang durian;Cari guru tempat belajar,Supaya jangan sesal kemudian.
Tiap nafas tiadalah kekalSiapkan bekal menjelang wafatTurutlah Nabi siapkan bekalDengan sebar ilmu manfaat
Banyak sayur dijual di pasarBanyak juga menjual ikanKalau kamu sudah laparcepat cepatlah pergi makan
Kalau harimau sedang mengaumBunyinya sangat beriramaKalau ada ulangan umumMarilah kita belajar bersama
Hati-hati menyeberangJangan sampai titian patahHati-hati di rantau orangJangan sampai berbuat salah
Manis jangan lekas ditelanPahit jangan lekas dimuntahkanMati semut karena manisanManis itu bahaya makanan.
Buah berangan dari JawaKain terjemur disampaianJangan diri dapat kecewaLihat contoh kiri dan kanan
Di tepi kali saya menyinggahMenghilang penat menahan jeratOrang tua jangan disanggahAgar selamat dunia akhirat
Tumbuh merata pohon tebuPergi ke pasar membeli dagingBanyak harta miskin ilmuBagai rumah tidak berdinding
Pinang muda dibelah duaAnak burung mati diranggahDari muda sampai ke tuaAjaran baik jangan diubah
Anak ayam turun sepuluhMati satu tinggal sembilanTuntutlah ilmu dengan sungguh-sungguhSupaya engkau tidak ketinggalan
Anak ayam turun sembilanMati satu tinggal delapanIlmu boleh sedikit ketinggalanTapi jangan sampai putus harapan
Anak ayam turun delapanMati satu tinggal lah tujuhHidup harus penuh harapanJadikan itu jalan yang dituju
Ada ubi ada talasAda budi ada balasSebab pulut santan binasaSebab mulut badan merana
Jalan kelam disangka terangHati kelam disangka suciAkal pendek banyak dipandangJanganlah hati kita dikunci
Bunga mawar bunga melati
Kala dicium harum baunyaBanyak cara sembuhkan hatiBaca Quran paham maknanya
Ilmu insan setitik embunTiada umat sepandai NabiKala nyawa tinggal diubunTurutlah ilmu insan nan mati
Ke hulu membuat pagar,Jangan terpotong batang durian;Cari guru tempat belajar,Supaya jangan sesal kemudian.
Tiap nafas tiadalah kekalSiapkan bekal menjelang wafatTurutlah Nabi siapkan bekalDengan sebar ilmu manfaat
Hati-hati menyeberangJangan sampai titian patahHati-hati di rantau orangJangan sampai berbuat salah
Manis jangan lekas ditelanPahit jangan lekas dimuntahkanMati semut karena manisanManis itu bahaya makanan.
Buah berangan dari JawaKain terjemur disampaianJangan diri dapat kecewaLihat contoh kiri dan kanan
Anak ayam turun sepuluhMati satu tinggal sembilanTuntutlah ilmu dengan sungguh-sungguhSupaya engkau tidak ketinggalan
Anak ayam turun sembilanMati satu tinggal delapanIlmu boleh sedikit ketinggalanTapi jangan sampai putus harapan
Anak ayam turun delapanMati satu tinggal lah tujuh
Hidup harus penuh harapanJadikan itu jalan yang dituju
Di tepi kali saya menyinggahMenghilang penat menahan jeratOrang tua jangan disanggahAgar selamat dunia akhirat
Tumbuh merata pohon tebuPergi ke pasar membeli dagingBanyak harta miskin ilmuBagai rumah tidak berdinding
Pinang muda dibelah duaAnak burung mati diranggahDari muda sampai ke tuaAjaran baik jangan diubah
asam kendis asam gelugurke 3 asam riang riangbadan menangis di dlm kuburteringat badan tak pernah sembahyang
Kemumu di tengah pekanDi hembus angina jatuh ke bawahIlmu yang tak pernah di amalkanBagai pohon tak berbuah
Buah semangka buah labuBuah di atas enak rsanyaBerbondonglah kamu menuntut ilmuKarena wajib hukumnya
Naik pesawat ke pakistanSampainya pasti cepatBelajarlah dari kesalahanKelak kebahagiaan akan di dapat
Pantun Pujian Kepada Allah SWT
Banyaklah haji perkara hajiHaji berkunjung ke BaitullahBanyaklah puji perkara pujiPujian agung kepada Allah
Banyaklah lebah perkara lebahLebah meniti kepada galahBanyaklah sembah perkara sembahSembah sejati kepada Allah
Pantun Pujian Kepada Nabi Muhammad, SAW
Banyak hari diantara hariTidak semulia hari Jum‘atBanyak nabi diantara nabiTidak semulia nabi Muhammad
Banyaklah redup perkara redupRedup alamat hari kan hujanBanyaklah hidup perkara hdiupHidup Muhammad menjadi teladan
Jaringan puput merata-rataCampakkan bilis ke dalam pukatKeringlah laut menjadi tintaTakkan tertulis ajaran Muhammad
Pantun Pujian Kepada Orang Tua
Banyaklah angsa berebut terbangMembumbung angsa menuju lepakBanyaklah jasa disebut orangAgunglah jasa ibu dan bapak
Sebesar-besar mayang pinangTakkan sama mayang kelapaSebesar-besar sayang orangTak sama sayang ibu bapa
Supaya tangan tidak terlukaJangan dikepit hulunya kapakSupaya Tuhan tiada murka
Jangan sakiti ibu dan bapak
Pantun Pujian Kepada Pemimpin
Banyaklah orang mencari rusaSekali tembak kaki berpilinBanyaklah orang jadi penguasaTapi tak layak jadi pemimpin
Kalau hendak menyalin suratHari petang lampu berminyakKalau hendak mempimpin rakyatHati lapang ilmu pun banyak
Besarlah batang sagu bertampinBila dikerat mati ujungnyaBesar hutang jadi pemimpinDunia akhiratkan ditanggungnya
Kumpulan Pantun Nasehat Agama
Orang Bayang pergi mengajiKe Cubadak jalan ke PantiMeninggalkan sembahyang jadi beraniSeperti badan tak akan mati
Pangkal dibelit di pohon jarakJarak nan tumbuh tepi serambiJangan dibuat yang dilarang syarakItulah perbuatan yang dibenci Nabi
Jarak nan tumbuh tepi serambiPohon kerekot bunganya samaItulah perbuatan yang dibenci NabiPetuah diikut segala ulama
Pohon kerekot bunganya samaBuahnya boleh dibuat colokPetuah diikut semua ulamaJangan dibawa berolok-olok
Rusa banyak dalam rimbaKera pun banyak tengah berhimpunDosa banyak dalam dunia
Segeralah kita minta ampun
Kera banyak tengah berhimpunSandarkan galah pada pohonSegeralah kita meminta ampunKepada Allah tempat bermohon
Tuman dipegang jatuh ke lautDisambar yu jerung tenggiriImanpun tetap sehingga mautDi situ baru tahukan diri
Disambar yu jerung tenggiriSutan Amat mandi bersimburDi situlah baru tahukan diriMalaikat memalu dalam kubur
Kait-kait di padang temuTerap ditimbun di ujung galahBaik-baik berpegang pada ilmuHarapkan ampun pada Allah
Temu itu banyak warnanyaAda yang putih ada yang biruIlmu itu banyak gunanyaTiada boleh orang menggaru
Pecah cawan di atas petiCawan minum Sutan AmatTuhan Allah yang mahasuciJangan dilupakan setiap saat
Banyaklah hari antara hariTidak semulia hari JumatBanyaklah nabi antara nabiTidak semulia Nabi Muhammad
Delima batu dipenggal-penggalBawa galah ke tanah merahLima waktu kalau ditinggalIbu bapak pasti marah
Buah ini buah beranganMasak dibungkus sapu tanganDunia ini pinjam-pinjamanAkhirat kelak kampung halaman
Belah buluh bersegi-segiBuat mari serampang ikanKuasa Allah berbagi-bagiLebih laut dan juga daratan
Asam rumbia dibelah-belahBuah separuh di dalam ragaDunia ikut firman AllahAkhirat dapat masuk surga
Ambil galah kupaskan jantungOrang Arab bergoreng kicapKepada Allah tempat bergantungKepada Nabi tempat mengucap
Asam kandis asam gelugurKetiga asam riang-riangMenangis di pintu kuburTeringat badan tidak sembahyang
Asam kandis asam gelugurKetiga asam riang-riangMenangis di pintu kuburTeringat badan tidak sembahyang
Kemumu di dalam semakJatuh melayang selaranyaMeski ilmu setinggi tegakTidak sembahyang apa gunanya
Bunga mawar bunga melatiKala dicium harum baunyaBanyak cara sembuhkan hatiBaca Quran paham maknanya
Pantun Suka Cita
Elok rupanya kumbang jatiDibawa itik pulang petangTidak terkata besar hatiMelihat ibu sudah datang
Dibawa itik pulang petangDapat dirumput bilang-bilang
Melihat ibu sudah datangHati cemas menjadi hilang
Dapat di rumput bilang-bilangMenghisap bunga dengan mayangHati cemas menjadi hilangPerut lapar menjadi kenyang
Juragan bernama Sutan TahirMuat beras bercampur pulutSelama masa adikku lahirTelah beroleh kawan bergelut
Orang Bandung memintal kapasAnak Cina berkancing tulangAyah kandung pulanglah lekasAnanda rindu bukan kepalang