Top Banner

of 37

Kuliahbiofar Paru 151205163454 Lva1 App6892

Jul 07, 2018

Download

Documents

HestiFebrianty
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/18/2019 Kuliahbiofar Paru 151205163454 Lva1 App6892

    1/37

    BIOFARMASI SEDIAAN YANGDIBERIKAN MELALUI PARU :

     AEROSOL

    Surya Amal

    PROGRAM STUDI FARMASI FIK UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR 

  • 8/18/2019 Kuliahbiofar Paru 151205163454 Lva1 App6892

    2/37

     AEROSOL (AEROSOLUM)

    ☻ “aerosol” (aer = udara dan sol = larutan, jadi aerosolmerupakan larutan dalam udara)

     »» Istilah aerosol kini dikenal dengan pengertian kabut

    yang dibentuk oleh partikel-partikel padat atau

    cairan yang terdispersi dalam udara atau dalam gas,dan partikel tersebut cukup halus hingga tetaptersuspensi dalam waktu singkat.

    ☻ Aerosol Farmasetik adalah sediaan yang dikemas di

    bawah tekanan, mengandung zat aktif terapetik yang

    dilepas pada saat sistem katup yang sesuai ditekan.

     »» Istilah ‘aerosol’ digunakan untuk sediaan semprotankabut tipis dari suatu sistem bertekanan tinggi.

  • 8/18/2019 Kuliahbiofar Paru 151205163454 Lva1 App6892

    3/37

     AEROSOL ( AEROSOLUM )

    ☻ Aerosol digunakan untuk memasukkan obat ke

    dalam alveolus pulmonari melalui saluran napas

    atas tanpa disertai hambatan yang berarti saat

    melewati saluran napas.

    ☻ Dalam hal Aerosol Inhalasi, ukuran partikel obat

    harus dikontrol dan ukuran rata-rata partikel

    harus lebih kecil dari 10 μm. Sediaan ini jugadikenal sebagai inhaler dosis terukur. (FI Ed. IV)

  • 8/18/2019 Kuliahbiofar Paru 151205163454 Lva1 App6892

    4/37

    KOMPONEN-KOMPONEN DASARSISTEM AEROSOL

    1. WADAH

    2. PROPELAN »» gas yang dicairkan atau gas dimampatkan,umumya mempunyai tekanan uap lebih besar daritekanan atmosfer. Contoh hidrokarbon.

    3. KONSENTRAT mengandung zat aktif 

    4. KATUP »» mengatur aliran zat terapetik dan propelan dari wadah. Sediaan farmasi untuk inhalasi oral atau inhalasi

    nasal sering menggunakan katup dosis terukur yangharus memberikan jumlah semprotan seragam jika katupditekan

    5. PENYEMPROT (aktuator)

  • 8/18/2019 Kuliahbiofar Paru 151205163454 Lva1 App6892

    5/37

     JENIS AEROSOL

     A. Sistem Dua Fase (gas dan cair)☻ Larutan zat aktif dalam propelan cair dan propelan

    bentuk uap.

    ☻ Pelarut yang digunakan »» propelan atau campuran

    propelan dan kosolven seperti etanol, propilen glikol,

    dan polietilen glikol yang digunakan untuk menam-bah kelarutan zat aktif.

    B. Sistem Tiga Fase (gas, cair, dan padat atau cair)

    Terdiri dari suspensi atau emulsi zat aktif dan propelanbentuk uap. Suspensi terdiri dari zat aktif yang dapat di-dispersikan oleh sistem propelan dengan zat tambahan

     yang sesuai seperti zat pembasah dan atau bahan pem-

    bawa padat seperti talk atau silika koloidal

  • 8/18/2019 Kuliahbiofar Paru 151205163454 Lva1 App6892

    6/37

  • 8/18/2019 Kuliahbiofar Paru 151205163454 Lva1 App6892

    7/37

  • 8/18/2019 Kuliahbiofar Paru 151205163454 Lva1 App6892

    8/37

  • 8/18/2019 Kuliahbiofar Paru 151205163454 Lva1 App6892

    9/37

      N TOMI D N FISIOLOGI S LUR N N P S

    DAERAH KONDUKSI

    Daerah konduksi pada saluran napas merupakanseluruh saluran udara dari trakea sampai

    bronchiolus terminalis, yang berperan pada transfer

    gas ke daerah pertukaran.

    » Hidung

    » Mulut

    » Trakea

    » Bronkus   » Silia » Getah bronkus

  • 8/18/2019 Kuliahbiofar Paru 151205163454 Lva1 App6892

    10/37

      N TOMI D N FISIOLOGI S LUR N N P S

    DAERAH PERTUKARAN

    Daerah pertukaran secara anatomis berhubungandengan struktur  acinus pulmonalis  yang sebagian

    atau seluruh strukturnya beralveoli. Daerah pertu-karan tersebut berupa kanal-kanal (bronchiolusrespiratorius tingkat 1,2 dan 3, dan kantong alveolarSA). Sesuai dengan namanya, struktur tersebut

    bertugas melaksanakan pertukaran udara antaraalveolus dan pembuluh darah.

  • 8/18/2019 Kuliahbiofar Paru 151205163454 Lva1 App6892

    11/37

    PERJALANAN AEROSOL DI DALAM TUBUH

    ☻ TRANSIT ATAU PENGHIRUPAN

    ☻ PENANGKAPAN ATAU DEPO

    ☻ PENAHANAN DAN PEMBERSIHAN

    ☻ PENYERAPAN

  • 8/18/2019 Kuliahbiofar Paru 151205163454 Lva1 App6892

    12/37

    PENGHIRUPAN DAN PERPINDAHAN

    ☻ Aerosol memulai pejalanan dari alat generator sampaititik fiksasinya di epitel pernapasan.

    ☻ Tetesan aerosol mula-mula mencapai cavum bucallis,

    kemudian menuju trakea, bronkus, bronkiolus, kanalalveoli dan akhirnya ke alveoli paru.

    ☻ Faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan partikel :

    Ukuran partikel, pernapasan dan laju pengaliran udara, jenisaliran, kelembaban, suhu dan tekanan.

  • 8/18/2019 Kuliahbiofar Paru 151205163454 Lva1 App6892

    13/37

    DiameterPartikel Aerosol

    PermukaanPenetrasiMaksimum

    < 30 μmLubang HidungPharynxLarynx

    20 – 30 μm  Trakea

    10 – 20 μmBronkus danBronchiolus

    3 – 5 μm   Bronchiolusterminalis

    < 3 μmCanal alveoli,Lalu ke Alveoli paru

    Skema : Jalur

    penembusanpartikel padaberbagai tahap

     yang berbeda dipercabangansaluran napasberdasarkan

    ukuran partikel

  • 8/18/2019 Kuliahbiofar Paru 151205163454 Lva1 App6892

    14/37

    PENAHANAN ATAU DEPO

    ☻ Pada tahap kedua dimana terjadi penahananatau depo, partikel aerosol ditahan oleh epitel

    oleh broncho-alveoli. Hanya sebagian partikelyang diteruskan sedang bagian lainnya ditolak.

    ☻ Cara Penahanan :

    1. Tumbukan karena kelembaban

    2. Pengendapan karena gaya tarik bumi3. Difusi (gerakan brown)

  • 8/18/2019 Kuliahbiofar Paru 151205163454 Lva1 App6892

    15/37

    Cara Penahanan : Tumbukan karena kelembaban

    Ut.U.sinθI = ------------

    g R 

    U = Laju pengaliran udara

    Ut = Laju partikel

    θ   = Sudut bengkokan bronkus

    R = Jari-jari bronkusg = Gaya tarik bumi

    Persamaan inimenunjukkankemungkinan terjadinyatumbukan olehkelembaban yang semakin

    meningkat denganbertambahnya diameterpartikel, laju pengaliranudara, sudut lekukan dan

    penurunan jari-jaribronkus; tumbukan tidakterjadi di alveoli yang lajupengaliran gas adalah nol.

  • 8/18/2019 Kuliahbiofar Paru 151205163454 Lva1 App6892

    16/37

    σ.g.d²

    Ut = ------------

    18 ή

    g = gaya tarik bumi

    d = diameter partikel

    σ  = bobot jenis udaraή = kekentalan udara

    Cara Penahanan : Pengendapn karena gaya tarik bumi

    Proses penahanan bekerjadibawah rangsangan yangmerupakan fungsi darilaju perpindahan partikel,

    lamanya melewati salurandan inklinasi sudutsaluran. Jadi pengendapanpartikel berbanding

    terbalik dengan lajupengaliran udara danberbanding lurus denganbobot partikel.

  • 8/18/2019 Kuliahbiofar Paru 151205163454 Lva1 App6892

    17/37

    Cara Penahanan : Difusi (gerak Brown)

    RT C 1/2

     Δ = ---- . ----------

    N 2 π.ή.d

     Δ = Laju perpindahan partikel

    R = Tetapan gas murni

    T = Suhu mutlak

    N = Bilangan avogadroC = Faktor pembentukan Cunninghum

    ή = Kekentalan udara

    d = diameter partikel

    Laju penahanan ataudepo karena difusi

     yang disebabkan olehgerak Brownumumnya sebanding

    dengan jumlahpartikel yangtersuspensi dalamudara, luas

    permukaan, muatanion, perubahan suhudan waktu istirahatantara gerakan-gerakan pernapasan

  • 8/18/2019 Kuliahbiofar Paru 151205163454 Lva1 App6892

    18/37

    Konsentrasi erosolLama kontak

     Volume Pernapasandepo

      Penahanan pada

    saluran napas

    Pembersihan

    / epurasi

    Respon farmakologis

    Kadar obat dalam darah

  • 8/18/2019 Kuliahbiofar Paru 151205163454 Lva1 App6892

    19/37

    Nasopharynx

    Trachea-bronchus

    Paru bagian dalam

    Salur

    annap

    as

    Darah

    Partikel Ekspirasi

    Partikel yang dihirup

    Getah bening

    Cepat

    Cepat

    Cepat

    Cepat

    Cepat

    Cepat

    Pelan   Pelan

    Skemapenembusan

    partikel

  • 8/18/2019 Kuliahbiofar Paru 151205163454 Lva1 App6892

    20/37

    PENAHANAN DAN PEMBERSIHAN

    ☻ Setelah penangkapan zat aktif yang dihirup dari aerosolmaka partikel akan tertahan di permukaan tempat depo.

    ☻ Aktivitas partikel aerosol ditentukan oleh laju pelarutan

    dan difusi melintasi selaput mukosa, perubahan laju

    perjalanan dan peniadaannya dari lapisan mukosa ter-sebut.

    ☻ Pada mekanisme pembersihan paru (makrofag alveoler),

    maka peniadaan partikel oleh mukosilia adalah lebih

    penting. Lamanya pembersihan ini adalah sekitar 100

     jam untuk partikel yang dibersihkan oleh selaputmukosilia, 30-40 % dikeluarkan pada 24 jam pertama.

  • 8/18/2019 Kuliahbiofar Paru 151205163454 Lva1 App6892

    21/37

    P E N Y E R A P A N

    ☻ Pada tahap penyerapan, sebagian bahan yang

    dihirup dalam bentuk aerosol akan terikatdalam saluran napas dan selanjutnya diserapoleh mukosa saluran.

    ☻ Untuk bahan dalam jumlah yang sangat besarkadarnya di dalam darah dan air kemih perluditentukan.

    ☻ Penyerapan ini dapat terjadi pada berbagai

    tempat yang berbeda dan kadang-kadang

    selektif untuk beberapa zat aktif tertentu. »» di hidung, mulut, trakea, bronkus, alveoler,

    dan di saluran cerna.

  • 8/18/2019 Kuliahbiofar Paru 151205163454 Lva1 App6892

    22/37

    Bahan Aktif Beraksi Sistemik yangDigunakan Dalam Sediaan Aerosol

    1. Vasokonstriktor » » epinefrin, benzedrina2. Vasodilator » » kolin ester3. Kardiotonik » » digitalin, kuobaina4. Diuretika » » kafeina, teobrimina5. Konvulsan » » striknin6. Penekan sistem syaraf » » barbiturat pusat

    7. Hormon » » estrogen, insulin8. Antibiotika9. Salisilat dll

  • 8/18/2019 Kuliahbiofar Paru 151205163454 Lva1 App6892

    23/37

    KESIMPULAN

    ☻ Aerosol obat dicirikan oleh alat yang digunakan, yang

    selanjutnya menentukan ukuran partikel, tempatpermukaan penembusan obat dan jumlah zat aktif yang dilepaskan.

    ☻ Harus diketahui atau ditentukan sebaik mungkin

    aktivitas zat aktif yaitu aksi setempat atau sistemikserta laju peniadaan zat aktif dari bagian saluran

    napas yang berbeda agar dapat ditentukan kurva dosisdan respon.

    ☻ Pemberian pendidikan pada penderita, karenapengobatan aerosol akan berhasil bila digunakan

    dengan cara yang tepat, irama pernapasan istirahatyang bersamaan dengan penghirupan obat.

  • 8/18/2019 Kuliahbiofar Paru 151205163454 Lva1 App6892

    24/37

  • 8/18/2019 Kuliahbiofar Paru 151205163454 Lva1 App6892

    25/37

    MDI

  • 8/18/2019 Kuliahbiofar Paru 151205163454 Lva1 App6892

    26/37

    Terapi Oral vs Inhalasi

    Onset lambat

    Dosis besar

    Efek sampingbanyak

    Tidak digunakanuntuk kondisiakut

    Onset cepat

    Dosis lebih kecil

    Toleransi terhadapefek samping

    Terapi pilihanuntuk kondisi akut

    ORAL INHALASI

  • 8/18/2019 Kuliahbiofar Paru 151205163454 Lva1 App6892

    27/37

    Delivery systems Aerosol & Alat yang

    tersedia

    Spacers/Holding

    chambers

     Metered dose inhalers(MDI)

    Dry powder inhalers( Rotahaler  )

    C t

  • 8/18/2019 Kuliahbiofar Paru 151205163454 Lva1 App6892

    28/37

    Cont….

     Bersihkan mulut aerosol dengan air hangat. Kumur-kumur mulut dengan air.

    28

     Atroven®Inhaler =Ipratropium Bromida0,02 mg tiap semprot

    Berodual®Inhaler =Ipatropium Br 0,02 mg,fenoterol Hbr 0,05 mg

    Berotec®Inhaler =Fenoterol HBr1,0 mg/ml

  • 8/18/2019 Kuliahbiofar Paru 151205163454 Lva1 App6892

    29/37

    Penggunaan MDI yang Benar

     Kocok inhaler dengan baik dan buka tutupnya.

     Keluarkan nafas dengan lambat melalui bibir.

    29

  • 8/18/2019 Kuliahbiofar Paru 151205163454 Lva1 App6892

    30/37

     Jika menggunakan teknik “mulut tertutup” peganginhaler tegak lurus dan tempatkan bagian mulut diantara kedua bibir. Hati-hati jangan menghambat

    bukaan dengan lidah atau gigi.

    30

    Penggunaan MDI yang Benar

  • 8/18/2019 Kuliahbiofar Paru 151205163454 Lva1 App6892

    31/37

    Penggunaan MDI yang Benar Jika menggunakan teknik “mulut terbuka”, mulut

    dibuka lebar dan pegang inhaler tegak lurus 1-2 incidari mulut, pastikan inhaler sampai.

    31

  • 8/18/2019 Kuliahbiofar Paru 151205163454 Lva1 App6892

    32/37

    Cont…

     Tekan inhaler perlahan sekali sambil mulaimengambil nafas secara lambat dan dalam.

     Lanjutkan mengambil nafas secara lambat dan dalammelalui mulut. Coba untuk mengambil nafassekurang-kurangnya selama 5 detik.

    32

  • 8/18/2019 Kuliahbiofar Paru 151205163454 Lva1 App6892

    33/37

     Tahan nafas selama 10 detik. Jika 10 detik membuattidak enak, tahan sekurang-kurangnya 4 detik.

     Keluarkan nafas secara lambat.

     Tunggu sekitar sekurangnya 30-60 detik sebelum

    menghirup MDI selanjutnya

    33

  • 8/18/2019 Kuliahbiofar Paru 151205163454 Lva1 App6892

    34/37

    Keuntungan Rotahaler  (t he dry powder )

    •  Overcomes hand -lung:

    coordination problems that are

    encountered with MDI• Mudah digunakan untuk anak,

    lansia, dan pasien artritis

    • Dapat diberi inhalasi multipel jika

    seluruh obat tidak habis dalam 1x

    inhalasi

  • 8/18/2019 Kuliahbiofar Paru 151205163454 Lva1 App6892

    35/37

    Rotahaler 

  • 8/18/2019 Kuliahbiofar Paru 151205163454 Lva1 App6892

    36/37

    Keuntungan Spacer 

     Tidak butuh koordinasi

      Tidak memiliki efek freon dingin

      Deposisi orof aringeal minimal   Meningkat deposisi obat dalam

    paru

  • 8/18/2019 Kuliahbiofar Paru 151205163454 Lva1 App6892

    37/37

     Terima Kasih