Top Banner
23:40 Pencernaan 1 1 PENCERNAAN: Dasar-dasar Fungsi Fungsi: 1.memperoleh material organik penyusun tubuh 2.sumber energi Mekanisme dasar: 1. hidrolisis - reaksi menambahkan air sehingga makromolekul terurai menjadi monomer 2. Supporting activities to speed up the hydrolisis reaction, efficiently
25

Kuliah pencernaan

Jan 19, 2016

Download

Documents

Kuliah pencernaan struktur hewan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Kuliah pencernaan

14:56 Pencernaan 1 1

PENCERNAAN: Dasar-dasar Fungsi

Fungsi:1.memperoleh material organik penyusun tubuh2.sumber energi

Mekanisme dasar:1. hidrolisis - reaksi menambahkan air sehingga makromolekul

terurai menjadi monomer

2. Supporting activities to speed up the hydrolisis reaction, efficiently

Page 2: Kuliah pencernaan

14:56 Pencernaan 1 2

PENCERNAAN: Dasar-dasar Fungsi

Nilai penting hidrolisis: kedaulatan tubuh: biosintesis didikte oleh genom transmembran transport difficulties of macromolecule

hidrolisis = kebalikan biosintesis Protein + H2O asam amino (20 jenis) Polisakarida + H2O gula sederhana Asam nukleat + H2O basa nitrogen + pentosa + fosfat Trigliserida + H2O gliserol dan asam lemak

terjadi spontan, tidak membutuhkan energi ATP lambat ?

Page 3: Kuliah pencernaan

14:56 Pencernaan 1 3

PENCERNAAN: Dasar-dasar Fungsi

Physical reduction of food is necessary:• to release nutrients from undigestable components• to increase the surface contact simultaneous reactionmethods:1. selecting, chewing, rasping, grinding of oral teeth,

pharyngeal teeth (some fishes) or stomach (gizzard of birds)

2. moistening, softening & dissolving of food by fluids of mouth, stomach, intestine

3. churning & mixing by contraction segmental of tongue, peristalsis, reverse peristalsis, segmentation of the stomach & intestine, mass waves into gut wall & otonomous nerve modulation

Page 4: Kuliah pencernaan

14:56 Pencernaan 1 4

PENCERNAAN: Dasar-dasar Fungsi

solubilisasi emulsifikasi lemak, penurunan tegangan permukaan

enzim-enzim: amilase, protease, nuklease, lipase suasana asam oleh HCl suhu 37oC kompartementasi dan spesialisasi?

Chemical reduction of food:1. secretes enzymes in stomach, intestine & accessories

gland2. microbial digestion/fermentation

Page 5: Kuliah pencernaan

14:56 Pencernaan 1 5

PENCERNAAN: Dasar-dasar FungsiPada tingkat sel, cara makan dibagi menjadi:1. Fagotrof atau holozoik: menangkap partikel makanan2. Osmotrof atau saprozoik: menyerap material makanan

terlarut

SISTEM PENCERNAAN:Kombinasi dari jenis makanan, cara makan dan struktur pencernaanthe system reveals general dietary habits, and some parts vary in ways that limited evolutionary significance (?)

Material organik sebagai bagian dari material alam berdaur

Penggerak daur material adalah energi yang mengalir(sumber utama: matahari, geothermal, dan ?)

Page 6: Kuliah pencernaan

14:56 Pencernaan 1 6

Tubuh belum mempunyai sistem jaringan yang definitif sel-sel yang ada di sisi luar tubuh melakukan osmotrof parasites in marine invertebrates

Beberapa sel panyusun tubuh Placozoa ditenggarai bersifat ameboid berarti ada peluang menfagositosis partikel makanan

PENCERNAAN PADA MESOZOA & PLACOZOA

Page 7: Kuliah pencernaan

14:56 Pencernaan 1 7

PENCERNAAN PADA PORIFERA tubuh tanpa jaringan yang definitif, belum ada mulut dan

anus sistem kanal Digesti partikel makanan dilakukan secara intraselular

oleh sel-sel dinding kanal:

1. Pinakosit sel-sel epitel sisi luar (pinakoderm) dan dinding kanal menfagositosis partikel makanan di sisi luar tubuh

2. Koanosit Sel-sel dinding kanal + flagela dikelilingi oleh mikrofilli

yang membentuk leher Menfagositosis partikel makanan Mengabsorbsi nutrien terlarut dengan cara pinositosis hanya menangkap partikel makanan kemudian

dialirkan ke arkeosit yang ada di bawahnya

Page 8: Kuliah pencernaan

14:56 Pencernaan 1 8

PENCERNAAN PADA PORIFERA, contd

3. Arkeosit1. sel amuboid, di bawah koanosit2. menfagositosis partikel makanan berukuran relatif

besar yang melalui aliran air dalam kanal

Jadi, makanan Porifera berukuran antara 50 um (seukuran dengan ostium) – 0.1 um (selebar rongga antar mikrovilli dari leher koanosit berupa plankton, detritus dan beragam partikel yang tersuspensi dalam air dan material organik yang terlarut dalam air.

Page 9: Kuliah pencernaan

14:56 Pencernaan 1 9

PENCERNAAN RADIATA, CNIDARIA

Merupakan hewan diploblastis Orientasi tubuh: oral (bagian mulut atau operkulum) dan

aboral (bagian yang berlawanan, biasanya menempel ke substrat)

Saluran pencernaan tidak lengkap, yi ada mulut tapi tidak ada anus kantong gastrovaskular

makanan biasanya berupa krustasea, larva insekta dan cacing annelida ditangkap menggunakan tentakel dimatikan oleh nematosis dimasukkan ke mulut oleh gerakan tentakel rongga gastrovaskular

Page 10: Kuliah pencernaan

14:56 Pencernaan 1 10

PENCERNAAN RADIATA, CNIDARIA, contdcairan digesti disekresikan oleh sel-sel kelenjar (kelenjar

uniselular) gastrodermis mencerna makanan menjadi partikel-partikel kecilnotes: winthin unpartitioned space, inefficient ly

phagocytosis aided by pseudopodia of gastroderm cell lining, i.e. nutritive-muscular cells

Material yang tidak dicerna kemudian di eksositosis ke rongga gastrovaskular untuk dibuang melalui mulut

A great news from ancient Lake in Sulawesi:new species of crustacean trapped within

gastrovascular because of her body size

Page 11: Kuliah pencernaan

14:56 Pencernaan 1 11

PENCERNAAN RADIATA, CNIDARIA, contdKontrol makan: Glutathion yang disekresikan oleh luka dari mangsa yang terkena nematosis.

Bukti: jika ke dalam media ditambahkan glutathion hydra melakukan pergerakan untuk makan.

http://jgp.rupress.org/cgi/reprint/45/2/331

The Journal of General Physiology, November 1, 1961

Activation of the Feeding Reflex in Hydra littoralis

I. Role played by reduced glutathione, and quantitative assay of the feeding reflex

HOWARD M. LENHOFFFrom the Laboratories of Biochemistry, Howard Hughes Medical Institute, and the Zoology Department, University of Miami, Miami

Page 12: Kuliah pencernaan

14:56 Pencernaan 1 12

PENCERNAAN RADIATA, CNIDARIA, contd

ABSTRACT A simple and accurate quantitative assay of the glutathione

activated feeding reflex in Hydra is described. The results show:

(a) There are a limited number of receptor-effector systems, probably

localized in the area immediately around the mouth and on the tentacles.

(b) Concentrations of glutathione greater than 5 x 10-6 M activate all these

systems; 10-6 M glutathione elicits a half-maximum response.

(c) Glutathione must be constantly present at the receptor site in order for

a response to occur.

(d) The response stops in the presence of excess glutathione because of

some change within the Hydra, and not as a result of any alteration to the

glutathione. The present state of knowledge concerning the mechanism by

which glutathione combines with and activates the glutathione receptor to

elicit the feeding reflex is summarized.

Page 13: Kuliah pencernaan

14:56 Pencernaan 1 13

PENCERNAAN RADIATA, CNIDARIA, contdhttp://www.nature.com/nature/journal/v182/n4638/abs/182804a0.htmlNature 182, 804 - 805 (20 September 1958)

Effect of Analogues of Glutathione on the Feeding Reaction of HydraE. E. CLIFFE & S. G. WALEYNuffield Laboratory of Ophthalmology, University of Oxford. July 14.

LOOMIS has shown that the 'feeding reaction' which Hydra littoralis exhibit after they have captured living prey is controlled chemically: the feeding reaction is elicited by glutathione released from the prey. In the absence of prey, glutathione induces writhing of the tentacles and, in higher concentrations, glutathione causes the hydra to retract the tentacles. These effects were found to be more marked when the hydra had previously been starved for several days. Loomis found that the effect was quite specific and that even the closely related aspartathione was inactive. Two analogues of glutathione (ophthalmic acid and norophthalmic acid) have recently been isolated from calf lens; they differ structurally from glutathione in that the SH group is replaced by a CH3 group in ophthalmic acid, and an H atom in norophthalmic acid. We have now found that these analogues of glutathione also elicit the feeding reactions in Hydra littoralis.

Page 14: Kuliah pencernaan

14:56 Pencernaan 1 14

Pada ubur-ubur Aurelia bertentakel pendek: mangsa - umumnya zooplankton- nempel ke lendir di

permukaan tepian payung dikumpulkan oleh gerakan silia membentuk kantong

makanan di tepian payung kantong makanan dimasukkan ke rongga gastrovaskular

melalui mulut oleh oral arm (lengan mulut) Pada ubur-ubur Cassiopeia tanpa tentakel dan lengan oral

mangsa menempel di payung dialirkan ke kanal brachial oleh silia masuk ke gastrovaskular melalui mulut.

kanal dibentuk dari lipatan-lipatan tepian lobus oral Rongga gastrovaskular bersekat-sekat yang dikenal

dengan gastric pouch. Sekat atau gastric filament masih dilengkapi nematosis untuk mendiamkan mangsa.

PENCERNAAN RADIATA, CNIDARIA, contd

Page 15: Kuliah pencernaan

14:56 Pencernaan 1 15

PENCERNAAN RADIATA, CNIDARIA, contd Pada Anthozoa,

mangsa berukuran lebih besar sekat rongga gastrovaskular sangat ekstensif sehingga

sering disebut dengan mesenterium sekat tsb bisa dikeluarkan melalui mulut untuk membantu

menangkap mangsa karena dilengkapi dengan nematosis.

Kontrol perilaku makan pada Anthozoa: asparagin: menggerakkan tentakel menangkap mangsa

dan memasukkan ke mulut glutathion (bentuk tereduksi): merangsang agar faring

menelan makanan

Page 16: Kuliah pencernaan

14:56 Pencernaan 1 16

PENCERNAAN BILATERIA, ASELOMATAPlatyhelminthes & Gnathostomulida

Merupakan hewan triploblastis Saluran buntu tanpa anus ~ rongga gastrovaskular (?):

mulut faring usus bercabang-cabang deteksi mangsa: kemoreseptor sel sel dinding tubuh penangkapan mangsa: mukosa/adhesive gland dinding

tubuh, faring berotot, faring statis, faring lempar ukuran dan jenis mangsa

Pencernaan ekstraselular: sekresi cairan pencernaan oleh kelenjar uniselular di sela-sela epitel kolumnar penyusun dinding usus

partikel kecil fagositosis pencernaan intraselular partikel makanan tak tercerna: egesti melalui faring

Page 17: Kuliah pencernaan

14:56 Pencernaan 1 17

Platyhelminthes, cont’d

Ragam pada Turbellaria mulai dari “no recognizable pharynx” sampai ke

“folded pharynx” mulai dari “ no gut” sampai ke “multibranches gut”

Jika tidak ada saluran usus? makanan masuk ke mulut pembentukan rongga

temporer yang dikelilingi oleh mesenkim partikel makanan difagositosis oleh sel-sel gastrodermal

Cestoda: tidak mempunyai sistem pencernaan dinding luar tubuh dilengkapi dengan “mikrovili”

(=microthrix of tegument) mirip dinding usus vertebrata absorbsi makanan tercerna dari inang

Page 18: Kuliah pencernaan

14:56 Pencernaan 1 18

Platyhelminthes, cont’d

Gutless WonderBurns JM. 1975. BioGraffiti: A Natural Selection. WW. Norton & Co Inc

Through lacking skeletal strengthsWhich we associate with mostLarge forms, tapeworm go to great lengthsTo take the measure of a host

Monotonous body sectionsIn a limp mass-production lineHave nervous and excretory connectionsAnd the means to sexually combine

And to coddle countless progenyBut no longer have the gutsTo digest for themselves or live freeOr know a meal from soup to nuts

Page 19: Kuliah pencernaan

14:56 Pencernaan 1 19

PENCERNAAN BILATERIA, ASELOMATANemertea

Saluran lengkap: mulut esofagus pelebaran saluran: lambung usus anterior lateral ceca usus posterior anus

Ingesti: slime-covered proboscis Pencernaan ekstraselular di sepanjang saluran Absorbsi di sepanjang saluran

it passed through the cellular lining of the gut into blood-vascular system

Eliminasi: indigestible material passes out the anus

Page 20: Kuliah pencernaan

14:56 Pencernaan 1 20

PENCERNAAN BILATERIA PSEUDOSELOMATA & EUSELOMATA

Saluran pencernaan lengkap:mulut anus

Kelenjar pencernaan: uniselular dan multiselular …. …. …. ….

Page 21: Kuliah pencernaan

14:56 Pencernaan 1 21

FUNGSI SISTEM PENCERNAAN BILATERIA PSEUDO-SELOMATA & EUSELOMATA - VERTEBRATAyang mendikte struktur1. menerima atau mengambil makanan

: gigi dan rahang, lidah (beberapa Agnatha & tetrapoda), anggota tubuh (beberapa mamalia), bibir (beberapa mamalia), paruh (burung) atau faring penghisap (sebagian besar ikan, amfibia & kura-kura).

2. mengalirkan & menyimpannya secara temporer :faring & esofagus; lapisan epitel bersilia, mengeras, lapisan zat tanduk, lendir:pengaturan oleh syaraf & hormon (&autokrin & parakrin)

Page 22: Kuliah pencernaan

14:56 Pencernaan 1 22

FUNGSI SISTEM PENCERNAAN cont’d

3. menyimpannya secara temporer: pola makan intermitten atau jarang makan pemasukan makanan lebih cepat dibanding penguraiannya kantong penyimpan: lambung, tembolok, kantong pipi

4. mencerna makanan secara fisik dan kimiawi: gigi, pengerasan dinding saluran: kelenjar pencerna + pembasah (usus bagian depan) : simbiosis dengan mikroorganisme: ruang diperbesar (lambung atau sekum): peristalsis (sepanjang saluran)

Page 23: Kuliah pencernaan

14:56 Pencernaan 1 23

5. Menyerap makanan yang terurai: bidang penyerapan luas – usus memperpanjang usus melipat-lipat dinding usus dalam membentuk penjuruan: vili sampai ke

mikrovili kontak bidang penyerapan

6. Menyimpan sementara makanan tak tercerna dan kemudian membuangnya diferensiasi usus halus dan usus besar;

preservasi air hewan darat muara dari sistem ekskresi lainnya: tubulus

malfigi simbiosis mikroorganisme koprofagus muara posterior saluran: kloaka, anus

FUNGSI SISTEM PENCERNAAN cont’d

Page 24: Kuliah pencernaan

14:56 Pencernaan 1 24

saluran sederhanatabung lurus tanpa pelipatan, pendek

saluran kompleksberlipat, berkelok, diferensiasi & spesialisasi struktur dan penyebaran kelenjar

organ-organ asesoris Urutan:

mulut faring esofagus lambung usus halus usus kasar kloaka

Struktur Umum:

Page 25: Kuliah pencernaan

14:56 Pencernaan 1 25

MULUT DAN RONGGA MULUT

• organ dari banyak sistem: pencernaan, kerangka & pernafasan

• Ancestral vetebrates as filter feeder (shown by Amphioxus, Lamprey), it probably had• a small mouth • virtually no oral cavity• a large pharynx that specialized to trap food particle in

mucus covering numerous gill bars cilia waves moved the food particles to the intestine

• Agnatha as filter feeding, have no jaw or true teeth• a small mouth• ingest small/soft food correspondingly small oral

cavities