Singkatan Laten dalam Resep Dokter Dokter menulis resep obat
untuk pasiennya menggunakan singkatan bahasa latin yang sudah
lazim. Akan tetapi, pada orang awam hal ini terlihat lebih sulit
dimengerti karena bahasanya yang lain daripada yang lain.Resep
dapat ditulis sepertigambar dibawah
Penulisan tanda buka(3), Dosis pengobatan(4,b), Bentuk sediaan
serta jumlah(4c&d) dan aturan pakai(5) dari obat dalam suatu
Resep ditulis dengan menggunakan singkatan bahasa laten (3).Tanda
buka,dituli dengan singkatan huruf : R/= recipe Yang berarti
ambillah. Huruf R/menurut bangsa yunani kuno berarti air mata dewa.
Penulisan Nama obat dalam Resep(4.a).Ditulis dengan 2 cara 1. Nama
bahan obat 2. Nama sediaan obat
a.Dalam bentuk unit : pulveres = sebuk terbagi-bagi, tablet,
caps=capsul, ampul, fls= botol, flc=flacon, suppos = suppositoria
dll ). b. Tidak berupa unit : pulvis adsp=pulvis adspersorious=
bedak tabur. (4b).Dosis Adalah jumlah pemakaian obat 1 kali atau
satu kali pengobatan yang dapat memberikan efek terapeutikPenulisan
dosis obat dinyatakan dalam satuan berat untuk bahan padat (g=gram,
microgram=mcg, milligram/mg,iu=intenasional unit, %=g/100g) dan
satuan isi untuk cairan (gtt=tetes, milliliter=ml, liter=l, %=g/100
ml). Penulisan dalam angka desimal dihindari untuk mencegah
terjadinya kesalahan pembacaan. Ad1.Penulisan Dosis dengan nama
bahan obat/ bentuk sediaan yang tidak berupa unit Dosis 1x pakai
untuk bahan padat Contoh: 1.R/ Paracetamol 500 mg 2. R/ Colistin
180000 IU 3.R/ Pulvis adsp ad10gDosis 1xpakai untuk bahan obat cair
Contoh 1. R/ Pevidon Iodine 1% = (1 g/100ml) 2. R/acid boric 2% (
2g/100g sediaan )Dosis satu kali pengobatan bahann obat padatSama
seperti penulisan dosis 1 x pakai,hanya disini harus dikali berapa
kali pemakaian dalam satu harinya dan dikali lagi dengan berapa
lama pasien memakai obat Contoh:Jumlah pemakaian paracetamol dalam1
hari = 3 x, lama pemakaian = 5 hari -> maka dosis 1x pengobatan
paracetamol = 3x5x 500mg= 7,5 g Penulisan R/1.R/ Paracetamol 7,5
g2.R/ Pevidon Iodine 1% 60 ml (1g/ 100 ml ).Ad2. Nama sediaan obat
dalam bentuk unit : a.Dosis satu kali pakai Penulisan disingkat
dengan :No.?( ,I, xv dst..) Contoh 1. R/ Amoksisillin capsul No I
2. R/Amoksan caps. No I 3. R/ Acyclovir 400 mg tab No. I 4. R/
Gentamicin 80 mg/2 ml inj amp No.I b.Dosis 1xpengobatan Sama
seperti penulisan 1 x pakai,hanya disini harus dikali berapa kali
pemakaian dalam satu harinya dan dikali lagi dengan berapa lama
pasien memakai obat Contoh Jumlah pemakaian Acyclovir 400 mg 1 hari
5x 2 tablet lama pemakaian 7 hari maka Resep: R/ Acyclovir 400 mg
No.LXX
4 c&d)..Bentuk Sediaan&Jumlah Bila mengini obat sediaan
racikan diminta dengan singkatan mf.? m= misce = buatlah dan
campurlah m.f.l.a. misce fac lege artis campur danbuatlah menurut
cara semestinya pulvpulveres serbuk terbagi(puyer) d.t.d da tales
dosisberikan sebanyakdosis tersebut No numero sejumlah..
la=legeartis = dengan pengetahuan keahlian ad= sampai 10 g Lalu
ditulis bentuk sediaannya
(Tablet,capsul,pulveres,pulvis,fls,ampul,flc,gargl,) Contoh : R/ mf
pulv Bila tidak berbentuk unit seperti (Pot, suspensi,
emulsi,pulv.adsp,Ungt..),jumlah ditulis dengan satuan g,,ml,l.
Contoh mf la/mf lalu bentuk sediaan ( Ungt.ad
10g)Pulv.=pulveres=serbuk terbagi-bagi dalam bungkus kecil-kecil
pulv.adsp =pulvis adspersorious=bubuk tabur Ungt
=unguentum=zalep=sediaan setengah padat (5).Signatura ( aturan
pakai obat ) Jumlah pemakaian satu hari, ditulis dengan singkatan
laten S signa tandailah; s=semel=satu kali; b=bis=dua ; t=ter ;
q=quarter =4;q=quatuor=5dd=de die=sehari 3dd.pulv.I ter de die
pulveres I 3xsehari 1 puyer Contoh 1. S b dd tab. No I ( pc/ac 2. S
b dd gargl.m et vesp.3. 3dd.pulv.I ter de die pulveres I 3xsehari 1
puyerpc=post coenam= sesudah makan ac= antecoenam= sebelummakan
gargl=gargel= obat kumur-kumur m et vesp.=mane etvespere=pagi dan
malam simm=signa in mamummedicine=diserahkan ketangan dr
C=Coechlear=sendok makan=15ml; Cp=Cochlear pultis=sendokbubur ;
Cth=Cochlear theae=sendok teh=5ml
contoh Resep Dokter dibawah ini (gambar untuk lebih
jelasnya):
Keterangan gambar :
1. Sebuah Resep yang Lengkap diantaranya Harus Mencantumkan Nama
Dokter dan Alamat Prakteknya, seperti terlihat dibagian atas Resep
ini.2. Harus menyertakan Tanda R/ di resepnya. Tanda R/ ini
singkatan dari Bahasa Latin yakni Recipe artinya Ambilah.3. Di
bagian R/ yang pertama terlihat ada beberapa obat dalam satu R/.
Sudah bisa ditebak, bahwa Obat ini akan diracik. Obat yang terdapat
didalam R/ yang pertama terdiri dari : CTM, Efedrin, Aminophyline,
Laktas Calsium, Glyceril guaicolate. Jumlah Miligram (mg) atau
Tablet (tab) disamping obat, adalah jumlah obat yang dibutuhkan.4.
Masih diresep R/ pertama, ada perintah Cara Pembuatan dengan
kata-kata seperti ini : " m.f. pulv. dtd No. XC da in caps". Ini
adalah singkatan dalam Bahasa Latin yakni "Misce Fac Pulveres Da
Tales Dosis Numero XC, Da In Capsule".m.f = Misce Fac = Buatlahpulv
= Pulvis = Serbukdtd = Da Tales Dosis = Sesuai DosisNo. XC = Nomero
XC = Banyaknya 90da in caps = Da In Capsule = Buat dalam bentuk
Kapsul5. Masih di R/ yang pertama. Tertulis "S. 3 dd caps I". Ini
dapat diartikan : Signa Tre De Die Capsule Uno. Artinya : Tandailah
3 Kali Sehari Satu Kapsul.6. Beralih di R/ yang kedua. Tertulis
"Salbutamol 2mg tab No VL". Artinya : Obat Salbutamol 2mg Berbentuk
Tablet Sebanyak 45 Tablet. Setelah itu tertulis juga : "S. 3 dd ",
artinya "Pakailah Salbutamol 2mg itu, 3 kali sehari 1/2 Tablet
sekali minumnya"7. Beralih ke R/ yang ke tiga. Tertulis
"Interhistin tab No XXX". Sama dengan R/ yang kedua, Obat
Interhistin diminta sejumlah 30 tablet. Dan dibawahnya tertulis
aturan pakainya : "S. 2 dd 1", artinya Minumlah 2 Kali sehari
masing-masing 1 tablet.8. Masuk ke R/ ke empat. Disana tertulis
"OBH Syr fl. I". Bahasa latinnya : "OBH Sirup Flesh Uno". Artinya :
"OBH Sirup sebanyak 1 Botol. Dibawahnya tertulis aturan pakai nya
"S. 3 dd C I". Bahasa Latinnya : "Signa Thre De Die Cochlear Uno".
Artinya : "Minum OBH Sirup 3 Kali Sehari Satu Sendok
Makan".Beberapa tanda dalammenulis resepBeberapa resep tertentu
yang dianggap perlu oleh dr, pada kanan atas ditulis dengan tanda
sbb.Cyto=berbahaya bila ditunda ; Urgent=penting ;
Iter=Iterasi=ulang Iter 3x=Iterasi 3x=ulang tigakali ;
det=detur=sudah diambil ;ndet=nedetur=belum diambil did=da tale
dosis=sudah diambilsetengahnya; Pcc=procopie comform=disalinsesuai
aslinya.
DiskusiTulis dalam selembar kertar Resep untuk Tina ( 7 th ),
yang terdiri dari 1. Resep Obat minum yang berisi Amoksisillin,
dosis 1x pakai 200 meligram,dengan dosis 3xsehari,lama pemakaian 5
hari, diminum sebelum makan.2. Resep serbuk terbagi-bagi, yang
berisi paracetamol, CTM tablet, Vitamin C 100 meligram,Dosis
1xpakai , berturut-turut 100 meligram, 1/4 tablet dan 1
tablet,dengan dosis 3xsehari sesudah makan.3. Betadin kumur-kumur 1
botol,dengan aturan pakai kumur-kumur 2 kali sehari pagi dan sore
sesudah makan.
Kuliah II.BIAVAILABILITASDefinisiBioavailabilitas Jumlah obat
dalam(%) terhadap dosis yang mencapai tempat kerja atau sirkulasi
sistemik, tidak semua obat yang diabsorpsi ditempat
pemberian,tetapi sebahagian dimetabolisir oleh enzim di dinding
usus pada pemberian oral dan/atau di hati pada lintasannya Obat
biasanya diberikan dalamdosis biasa atau dosis rata-rata,yang cocok
untuk sebahagian besar penderita.Untukpenderita lainnya,dosis biasa
ini terlalu besar sehingga menimbulkan efek tiksik atau terlalu
kecil sehingga tidak menimbulkan efek .Berbagai factor yang
mempengaruhi respon penderita terhadap obat dapat dilihat pada
gambar dibawah
Faktor DEPOTJARINGAN Bebas TerikatTempat Kerja(Reseptor)Terikat
BebasFarmakokinetikTempat Kerja(Reseptor)TTt
Sirkulasi Sistemik Obat BebasObat Terikat Metabolit
EKSRESIABSORPSI
BIOTRANSFORMASI
( Berbagai Proses Farmakokinetik Obat )Farmakokinetik
Menguraikan proses-proses absorpsi,distribusi,biotransformasi dan
eksresi dan memperkirakan besarnya kadar obat dalam plasma sebagai
fungsi besarnya dosis,interval pemberian dan waktu pemberian.
Faktor farmakokinetikmenentukan berapa jumlah obat dapat mencapai
tempat kerja obat untuk bereaksi dengan reseptor Prinsip
Farmakokinetik dalam klinik perlu diketahui oleh dr/drg agar dapat
menetapkan regimen dosis yang optimal bagi masing-masing
penderita,dengan berpedoman kadar obat dalam plasma(bioavaibilitas)
Absorpsi Merupakan proses penyerapan obat dari tempat
pemberian,menyangkut kelengkapan dan kecepatan transfer obat dari
tempat pemberiannya ( %).Pemberian obat peroralCara ini merupakan
pemberian obat yang paling umum dilakukan Karen mudah,aman dan
murah.Kerugiannya ialah banyaknya factor yang mempengaruhi
bioavailabilitasnya seperti gambar diatas.Obat dapat mengiritasi
saluran cerna dan perlu kerjasama dengan penderita,tidak bisa
dilakukan bila pasien koma.
Berbagai factor yang dapat mempengaruhi Bioavailabiliti obat
pada pemberia peroral1.Faktor obat a.Sifat-sifat fisiko kimia 0bat
- stabilitas pH lambung - stabilitas terhadap enzim-enzim
pencernaan - stabilitas terhadap flora usus - kelarutan dalam
air/cairan saluran cerna - ukuran molekul - derajat ionisasi pada
sal.cerna - kelarutan bentuk non ion dalam lemak - stabilitas
terhadap enzim-enzim dalam saluran cerna - stabilitas terhadap
enzim-enzim dalam hatib. Formulasi obat - keadaan fisisk obat (
ukuran partikel,bentuk kristal/bubuk dll) - eksepien ( za-zat
pengisis,pengikat,pelicin,penyalut dll)2.Faktor
penderita3.Interaksi dalam absorpsi disaluran cerna.Pemberian
secara suntikan(parentral )Keuntungan:1.Efek timbullebih cepat dan
teratur disbanding peroral2.Dapatdiberikan pada penderita yang
tidakkooperatif,tidak sadar atau koma,mutah-muntah. - Pemberian
cara iv obat didak mengalami tahap absorpsi,maka kadar obat
dalamdarah dapat diperoleh secara cepat,tepat.,obat yang
mengalamihemolisis tidakboleh diberikan dengan cara ini dan haru
dilakukan perlahan lahan dan diawasi.- sk hanya boleh digunakan
untuk obat yang tidak iritasi jaringan.- im absorpsi sangat
tergantung kepada kelarutan obat dalam air. Obat yang larut dalam
air sangat cepat diserap,tergantung darialiran darah ditempat
suntikan.Pemberian melalui paru-paruCara ini hanya dapat dilakukan
untukobat yang berbentuk gas atau cairan yang mudah menguap
misalnya anestesi umum dan obat yang dapat diberikan dalam
bentuklain yakni aerosol.Pemberian obat TopikalTidakbanyak yang
dapat menembus kulit utuh.Jumlah obat yang diserapbergantung
padaluas permukaan kulit yang terpajan serta kelarutan obat
dalamlemak karena epidermis bertindak sebagai sawar
lemak.Distribusi Setelah di absorpsi,obat akan di distribusi
langsung melalui sirkulasi darah,selaian tergantung dari aliran
darah,juga tergantung dari sifat fisiko kimianya.Sifat fisiko kimia
obat menentukan cara transport obatialah bentuk molekul,kelarutan
dalam air,derajat ionisasi dan kelarutan dalamlemak.Distribusi obat
dibedakan atas 2 fase1.Distribusi pertama segera setelah segera
terjadi setelah penyerapan,yaitu ke organ yang perfusinya sangat
baik,misalnya jantung ,hati, ginjal dan otak.2. Distribusi fase ke
dua ke jaringan yang perfusinya tidak sebaik organ diatas yakni
otot,vicera,kulit dan jaringan lemak.Biotransformasi
Biotransformasi atau metabolisme obat ialah proses perubahan
struktur kimia obatyang terjadi di dalam tubuh dan dikatalisis oleh
enzim.Padaproses inimolekulobat di ubah menjadi lebih polar,mudah
larut dalam air dan kuranglarut dalam lemak sehinggalebih mudah di
eksresi melalui ginjal Eksresi Obat dikeluarkan dari tubuh melalui
berbagai organ eksresi dalam bentuk metabolit hasil biotransformasi
atau dalam bentuk asalnya.Obat dalam bentuk polar lebih cepat di
eksresi dari pada obat larut lemak,kecuali eksresi melalui paru.
Ginjal merupakan organ eksresi yang paling penting. Glomerulus
merupakan jaringan kapiler yang dapat melewatkan,dapat melewatkan
semuazatyang sangat kecil.
Diskusi;1. Bapak Ali ( 65 th ) menderita Gingivitis, gusi
bengkak dan suhu tubuh naik 39 0. Dalam perawatan dia mendapat
Resep tetrasiklin 500 meligram dan Asam Mefenamat 500meligram,
sebanyak 5 hari pakai dengan dosis 1xpakai. paracetamol 3x sehari
sesudah makan dan Asam Mefenama 3xsehari sebelum makan, serta
sangobion 2xsehari sesudah makan. Setelah obat habis dimakan
ternyata, Bapak Ali tidak sehat. Dan lambungnya terasa perih.
Sebutkan kemungkinan kesalahan dari Resep yang diberikan, hingga
Bapak Ali tidak sehat. Buatkan resep benarnya.
Kuliah IIIKONDISI FISIOLOGIKDosis untuk anak Dapat dihitung
berdasarkan usia,,berat badan,luas permukaan tubuh atau kombinasi
faktor ini dapat digunakan .untuk menghitung dosis anak Untuk
perhitungan dosis,usia anak dibagi Usia a. s/d 1bulan (neonatus )
b. s/d 1 tahun bayi c. anak1-5 th d. anak 6-12th Luas permukaan
badan Luas permukaan tubuh lebih tepat untuk menghitung dosis anak
karena banyak fenomena fisik lebih erat hubungannya luas permukaan
tubuh. Berdasarkan luasv permukaan tubuh ini,besarnya dosis anak
sebagai prosentase dari dosis dewasa.
Neonatus & Bayi prematurePada usia ekstrim ini terdapat
perbedaan responsterutama disebabkan oleh belum sempurnanya
berbagai funsi farmakokinetik tubuh 1. Fungsi biotransformasi hati
2. Fungsi eksresi ginjal 60-70% dari fungsi filtrasi orang dewasa
3. Kapasitas ikatan protein4. Sawar darah otah & sawar darah
kulit yang belum sempurna Dengan demikian diperoleh kadar obat yang
tinggi dalam darah dan jaringan.Prinsip umum penggunaan obat pada
neonatus dan bayi 1.Hindarkan pemakaian Sulfonamid,aspirin,morfin
& Barbiturat iv2.Untuk obat-obat lain gunakan dosis yang lebih
rendah dari dosis yang dihitung berdasarkan luas permukaan
tubuh.
Usia LanjutPerubahan respons Usia lanjut disebabkan oleh banyak
faktor,yakni 1.Penurunan fungsi ginjal.Penurunan filtrasi
glomerulus sekitar 30% pada usia 65 th,perobahan farmakokinetik
lainnya sehingga dapat merobah distribusi obat dan berkurangnya
absorpsi aktif->akibatnya terdapat kadar obat yang lebih tinggi
dan bertahan lebih lama dalam jaringan dan t dapat meningkat s/d
50%2. Peningkatan sesnsitivitas reseptor,terutama di otak untuk
obat yang bekerja sentral dan penurunan homeostatik kardiovaskulart
terhadap obat-obat antihipertensi 3.Adanya berbagai penyakit
4.Penggunaan banyak obat,sehinggakemungkinan interaksi
obat->sehingga terjadi respon yang berlebihan dan toksik,bila
diberikan dengan dosis orang dewasa muda. Perinsip umum pemberian
obat pada usia lanjut1.Berikan obat hanya yang betul-betul
diperlukan,bila perlu efek placebo,berikan placebo yangsesungguhnya
( yang tidak mengandung bahan aktif).2.Pilih obat yang memberikan
rasio mamfaat resiko paling menguntungkanbagi usialanjut ( misalnya
diperlukan hipnotik berikan Barbiturat )3.Mulaipengobatan dengan
dosisyang biasa diberikan kepada penderita dewasa muda4.Mulai
pengobatan dengan dosis separoh,lebih sedikit dari dosis yang biasa
diberikan kepada penderita dewasa muda.5.Berikan regimen dosis yang
sederhana(ideal1xsehari) dan sediaan obat yang mudahditelan(
sebaiknya sirop dan tablet yang dilarutkandalam air)6.Periksa
secara berkala semua obat yang dimakan penderita dan hentikan obat
yang tidak diperlukan.lagi.DiskusiIbu Nina usia 61 tahun menderita
gusi bengkak,susah tidur dan demam karena gigi palsu tak pernah
dibersihkan. Dokter memberikan resep yang terdiri dari
metronidazol,Asam mefenamat dan Phenobarbital sebagai obat tidur.
.Bagaimana pendapat saudara tentang resep yang diberikan dokter.
Buatlah resep yang rasional( tepat obat,tepat dosis, dan bentuk
sediaan yang tepat) .
KULIAH .IVKondisi Patologik
Karena banyaknya macam penyakit hanya penyakit saluran cerna
yang dibicarakan karena berhubungan dengan proses
FarmakokinetikPenyakit saluran cernaPenyakit ini dapat mengurangi
kecepatan/jumlah yang diabsorpsi pada pemberian oral melalui
perlambatan pengosongan lambung,percepatan waktu transit dalam
saluran cerna,metabolism dalam saluran cerna.Prinsipumum pemberian
obat pada penyakit saluran cerna1.Hindarkan obat iritan,
mis.KCl,Aspiri, Anti inflamasi nonsteroidlainnya.pada keadaan
hipomotilitassaluran cerna.2.Hindarkan sediaan lepas lambat dan
sediaan salut enteric pada keadaan hiper ma pun hipo motilitas
saluran cerna.3.Berikan levodopa dalamkombinasidengan
karbidopa4.Untukobat-obat lain:dosis harus disesuaikan berdasarkan
respon klinik penderita atau bila perlu melalui pengukuran kadar
obat dalam plasma
Perobahan Respons Terhadap Obat Pada Berbagai Keadaan
PatologikNoPenyakitObatResponsMekanisme utama
.
1
2
1.
2
1. . .
2
1
2.. . Penyakit Sluran Cerna
Diare/Gastroenteritis
Stenosis pylorus
Penyakit Kardiovaskuler
Infark miokard tu. Stokatau gagal jantung
Idem
Penyakit hati
Hepatitis,sirosis hepatitis
Ikterus obstruktif
Penyaki Ginjal Gangguan .Ginjal
Uremia
Sedian. Salut enteric,sed..lepas lambat
Paracetamol,aspirin
Lidokain
Prokainamid,kuinidin
Antikoagulan oral
Idem
Tetrasiklin
Aspirin
Respons
Respons
Intoksikasi
Intoksikasi
Pendarahan
idem
Kerusakan ginjal
Pendarahan lambung
Waktu transit dlm sal.cerna waktu unt.obatmelarutediabsorpsi
Jml.obat yg diabsorpsi
Kecp.Pengs.lambungKecp.absorpsi
Vol.distribusi ,aliran darah hepar unt.eliminasiKadar obat
Vol.distribusi , aliran darahginjal untuk eliminasi Kadar
obat
Sintesis faktor2 pembekuan darah
Absorpsi vit.K
Eksresi efek antianabolik
Ikatan protein plasma
DISKUSIIbu Tati ( 40 th) menderita gusi bengkak dan berdarah,
dating ke dokter gigi, setelah di lakuakan anamnesa ibu Tati
menderita scorbut karena defisiensi Vit.C serta diare.. Dokter
memberikan Vitalong C 2X sehari., bagaimana pendapat saudara dan
kalau salah tolong saudara betul kan.KULIAH FARMASI
Oleh Dra.Armi Djamain,M.Farm,Apt
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGIUNIVERSITAS BAITURRAHMAHP A D A N
G201219
Faktor yang mempengaruhi respon penderita terhadap obatDosis
yang diberikan ( Resep) Kepatuhan penderita,kesalahan medikasiDosis
yang diminum Faktor farmakokinetik - Absorpsi ( jumlah dan
kecepatan ) - Distribusi (ukuran dan komposisi tubuh, distribusi
dalam cairan tubuh,ikatan dengan protein plasma dan jaringan )
-Biotransformasi -Eksresi eliminasi (kecepatan ) Kondisi
fisiologikKadar di tempat Kondisi patologikKerja obat Faktor
Genetik Interaksiobat Toleransi Faktor farmakodinamik - Intensitas
obat reseptor Sensitivitas reseptor/jaringan - Keadaan fungsional
jaringan - Mekanisme homeostatik
Intensitas Efek Farmakologik( Respons Penderita )
Tabel Dosis Neonatus & Bayi prematur*(Dihitung berdasarkan
luas permukaan tubuh)UsiaBerat Bada(kg)Dosis anak(%
dosisdewasa)1Neonatus**3,4