KULIAH DHUHA 29/06/2015
HURAIAN
Sedekah berasal dari kata shadaqa yang bererti benar. Orang yang
suka bersedekah adalah orang yang benar pengakuan imannya. Menurut
terminologi syariat, pengertian sedekah sama dengan pengertian
infaq iaitu mengeluarkan sebahagian dari harta untuk suatu
kepentingan yang diperintahkan Islam.
Namun begitu, sedekah memberi maksud yang lebih luas daripada
infaq kerana infaq hanya berkaitan dengan material, manakala
sedekah merangkumi material dan non-material.
Walaupun kebanyakan kalimah sedekah yang disebut dalam Al-Quran
membawa maksud berzakat, namun perkara yang diperhatikan adalah
bahawa, jika seseorang itu telah berzakat tetapi masih mempunyai
kelebihan harta, sangat dianjurkan untuk berinfaq dan
bersedekah.
Selain daripada sedekah wajib, umat Islam digalakkan memberi
sedekah sunat sebagai tanda kesyukuran akan nikmat yang dikurniakan
Allah terutamanya nikmat Islam.
PERBANDINGAN SEDEKAH MENURUT AL-QURAN "Bandingan pemberian
orang-orang yang membelanjakan hartanya pada jalan Allah, sama
seperti sebiji benih yang tumbuh mengeluarkan tujuh tangkai, setiap
tangkai itu mengandungi 100 biji. Dan ingatlah, Allah akan
melipatgandakan pahala bagi sesiapa yang dikehendakiNya dan Allah
Maha Luas ( rahmatNya ) lagi meliputi ilmu pengetahuanNya". (
Al-Baqarah : 261 )
DIPANJANGKAN UMUR & MENCEGAH AJAL YANG BURUK Maksud sabda
Rasulullah saw : "Sesungguhnya sedekah seseorang muslim itu
memanjangkan umur dan mencegah dari mati dalam keadaan buruk dan
Allah Taala pula menghapuskan sikap sombong dan membangga diri si
penderma dengan sebab sedekahnya" ( H.R. Tabrani )
MENOLAK BALA BENCANA Maksud sabda Nabi saw : "Segeralah kamu
bersedekah, kerana bala bencana itu tidak dapat melangkahi sedekah"
( H.R Al-Baihaqi )
SELAGI PELUANG MASIH ADA Dari Abu Hurairah r.a katanya : Seorang
lelaki menghadap Rasulullah saw lalu bertanya : Wahai Rasulullah!
Sedekah mana satu yang lebih besar ? Nabi saw menjawab : Engkau
bersedekah ketika sihat dan sangat sayangkan hartamu; ketika engkau
takutkan kepapaan dan berharap hendakkan kaya-raya. Janganlah
engkau bertangguh untuk bersedekah, sehingga apabila nyawa sampai
ke kerongkong, barulah engkau berkata : Aku mahu bersedekah untuk
si anu.. sekian untuk si anu dan sekian lagi untuk si anu ( H.R
Al-Bukhari )
1. Sedekah dapat menghapus dosa.A. shallallahu alaihi wa
sallambersabda: Sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air
memadamkan api.(HR. Tirmidzi, di shahihkan Al Albani dalam Shahih
At Tirmidzi, 614)Diampuninya dosa dengan sebab sedekah di sini
tentu saja harus disertai taubat atas dosa yang dilakukan. Tidak
sebagaimana yang dilakukan sebagian orang yang sengaja bermaksiat,
seperti korupsi, memakan riba, mencuri, berbuat curang, mengambil
harta anak yatim, dan sebelum melakukan hal-hal ini ia sudah
merencanakan untuk bersedekah setelahnya agar impas tidak ada dosa.
Yang demikian ini tidak dibenarkan karena termasuk dalam merasa
aman dari makar Allah, yang merupakan dosa besar. Allah Taala
berfirman: Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah? Tiada
yang merasa aman dan azab Allah kecuali orang-orang yang
merugi.(QS. Al Araf: 99)
2. Orang yang bersedekah akan mendapatkan naungan di hari
akhir.A. shallallahu alaihi wa sallammenceritakan tentang 7 jenis
manusia yang mendapat naungan di suatu, hari yang ketika itu tidak
ada naungan lain selain dari Allah, yaitu hari akhir. Salah satu
jenis manusia yang mendapatkannya adalah: Seorang yang bersedekah
dengan tangan kanannya, ia menyembunyikan amalnya itu sampai-sampai
tangan kirinya tidak mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan
kanannya.(HR. Bukhari no. 1421)
3. Sedekah memberi keberkahan pada harta.A. shallallahu alaihi
wa sallambersabda: Harta tidak akan berkurang dengan sedekah. Dan
seorang hamba yang pemaaf pasti akan Allah tambahkan kewibawaan
baginya.(HR. Muslim, no. 2588)Apa yang dimaksud hartanya tidak akan
berkurang? DalamSyarh Shahih Muslim, An Nawawi menjelaskan: Para
ulama menyebutkan bahwa yang dimaksud disini mencakup 2 hal:
Pertama, yaitu hartanya diberkahi dan dihindarkan dari bahaya. Maka
pengurangan harta menjadi impas tertutupi oleh berkah yang abstrak.
Ini bisa dirasakan oleh indera dan kebiasaan. Kedua, jika secara
dzatnya harta tersebut berkurang, maka pengurangan tersebut impas
tertutupi pahala yang didapat, dan pahala ini dilipatgandakan
sampai berlipat-lipat banyaknya.4. Allah melipatgandakan pahala
orang yang bersedekah.Allah Taala berfirman: Sesungguhnya
orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan
meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan
dilipat-gandakan (ganjarannya) kepada mereka; dan bagi mereka
pahala yang banyak.(Qs. Al Hadid: 18)5. Terdapat pintu surga yang
hanya dapat dimasuki oleh orang yang bersedekah. : Orang memberikan
menyumbangkan dua harta di jalan Allah, maka ia akan dipanggil oleh
salah satu dari pintu surga: Wahai hamba Allah, kemarilah untuk
menuju kenikmatan. Jika ia berasal dari golongan orang-orang yang
suka mendirikan shalat, ia akan dipanggil dari pintu shalat, yang
berasal dari kalangan mujahid, maka akan dipanggil dari pintu
jihad, jika ia berasal dari golongan yang gemar bersedekah akan
dipanggil dari pintu sedekah.(HR. Bukhari no.3666, Muslim no.
1027)6. Sedekah akan menjadi bukti keimanan seseorang.A.
shallallahu alaihi wa sallambersabda: Sedekah adalah bukti.(HR.
Muslim no.223)An Nawawi menjelaskan: Yaitu bukti kebenaran imannya.
Oleh karena itu shadaqah dinamakan demikian karena merupakan bukti
dari Shidqu Imanihi (kebenaran imannya)7. Sedekah dapat membebaskan
dari siksa kubur.A. shallallahu alaihi wa sallambersabda: Sedekah
akan memadamkan api siksaan di dalam kubur.(HR. Thabrani, di
shahihkan Al Albani dalam Shahih At Targhib, 873)8. Sedekah dapat
mencegah pedagang melakukan maksiat dalam jual-beliA. shallallahu
alaihi wa sallambersabda: ! . Wahai para pedagang, sesungguhnya
setan dan dosa keduanya hadir dalam jual-beli. Maka hiasilah
jual-beli kalian dengan sedekah.(HR. Tirmidzi no. 1208, ia berkata:
Hasan shahih)9. Orang yang bersedekah merasakan dada yang lapang
dan hati yang bahagia.A. shallallahu alaihi wa sallammemberikan
permisalan yang bagus tentang orang yang dermawan dengan orang yang
pelit: : . : Perumpamaan orang yang pelit dengan orang yang
bersedekah seperti dua orang yang memiliki baju besi, yang bila
dipakai menutupi dada hingga selangkangannya. Orang yang
bersedekah, dikarenakan sedekahnya ia merasa bajunya lapang dan
longgar di kulitnya. Sampai-sampai ujung jarinya tidak terlihat dan
baju besinya tidak meninggalkan bekas pada kulitnya. Sedangkan
orang yang pelit, dikarenakan pelitnya ia merasakan setiap lingkar
baju besinya merekat erat di kulitnya. Ia berusaha melonggarkannya
namun tidak bisa.(HR. Bukhari no. 1443)Dan hal ini tentu pernah
kita buktikan sendiri bukan? Ada rasa senang, bangga, dada yang
lapang setelah kita memberikan sedekah kepada orang lain yang
membutuhkan.Dan masih banyak lagi dalil-dalil yang mengabarkan
tentang manfaat sedekah dan keutamaan orang yang bersedekah.
Tidakkah hati kita terpanggil?10. Pahala sedekah terus
berkembangPahala sedekah walaupun hanya sedikit itu akan terus
berkembang pahalanya hingga menjadi besar. Rasulullah shallallahu
alaihi wa sallam bersabda: sesungguhnya Allah menerima amalan
sedekah dan mengambilnya dengan tangan kanan-Nya. Lalu Allah
mengembangkan pahalanya untuk salah seorang dari kalian,
sebagaimana kalian mengembangkan seekor anak kuda. Sampai-sampai
sedekah yang hanya sebiji bisa berkembang hingga sebesar gunung
Uhud (HR. At Tirmidzi 662, ia berkata: hasan shahih)11. Sedekah
menjauhkan diri dari api nerakaSesungguhnya sedekah itu walaupun
sedikit, memiliki andil untuk menjauhkan kita dari api neraka.
Semakin banyak sedekah, semakin jauh kita darinya. Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam bersabda jauhilah api neraka, walau
hanya dengan bersedekah sebiji kurma. Jika kamu tidak punya, maka
bisa dengan kalimah thayyibah (HR. Al Bukhari 6539, Muslim 1016)12.
Boleh iri kepada orang yang dermawanIri atau hasad adalah akhlak
yang tercela, namun iri kepada orang yang suka bersedekah, ingin
menyaingi kedermawanan dia, ini adalah akhlak yang terpuji.
Rasulullahshallallahu alaihi wa sallambersabda : tidak boleh hasad
kecuali pada dua orang: seseorang yang diberikan harta oleh Allah,
kemudia ia belanjakan di jalan yang haq, dan seseorang yang
diberikan oleh Allah ilmu dan ia mengamalkannya dan mengajarkannya
(HR. Al Bukhari 73, Muslim 816)1. Puasa digabungkan dengan sedekah
dan shalat malam sama dengan jaminan surga.Puasa di bulan Ramadhan
adalah ibadah yang agung, bahkan pahala puasa tidak terbatas
kelipatannya. Sebagaimana dikabarkan dalam sebuah hadits qudsi: :
Setiap amal manusia akan diganjar kebaikan semisalnya sampai 700
kali lipat. Allah Azza Wa Jalla berfirman: Kecuali puasa, karena
puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya.(HR. Muslim
no.1151)Dan sedekah, telah kita ketahui keutamaannya. Kemudian
shalat malam, juga merupakan ibadah yang agung, jika didirikan di
bulan Ramadhan dapat menjadi penghapus dosa-dosa yang telah lalu,
Rasulullahshallallahu alaihi wa sallambersabda: Orang yang shalat
malam karena iman dan mengharap pahala, akan diampuni dosanya yang
telah lalu.(HR. Bukhari no.37, 2009, Muslim, no. 759)Ketiga amalan
yang agung ini terkumpul di bulan Ramadhan dan jika semuanya
dikerjakan balasannya adalah jaminan surga. Sebagaimana sabda
Rasulullahshallallahu alaihi wa sallam: Sesungguhnya di surga
terdapat ruangan-ruangan yang bagian luarnya dapat dilihat dari
dalam dan bagian dalamnya dapat dilihat dari luar. Allah
menganugerahkannya kepada orang yang berkata baik, bersedekah
makanan, berpuasa, dan shalat dikala kebanyakan manusia tidur.(HR.
At Tirmidzi no.1984, Ibnu Hibban diAl Majruhin1/317, dihasankan
Ibnu Hajar Al Asqalani diHidayatur Ruwah, 2/47, dihasankan Al
Albani diShahih At Targhib, 946)2. Mendapatkan tambahan pahala
puasa dari orang lain.Kita telah mengetahui betapa besarnya pahala
puasa Ramadhan. Bayangkan jika kita bisa menambah pahala puasa kita
dengan pahala puasa orang lain, maka pahala yang kita raih lebih
berlipat lagi. Subhanallah! Dan ini bisa terjadi dengan sedekah,
yaitu dengan memberikan hidangan berbuka puasa untuk orang lain
yang berpuasa. Rasulullahshallallahu alaihi wa sallambersabda:
Orang yang memberikan hidangan berbuka puasa kepada orang lain yang
berpuasa, ia akan mendapatkan pahala orang tersebut tanpa
sedikitpun mengurangi pahalanya.(HR. At Tirmidzi no 807, ia
berkata: Hasan shahih)Padahal hidangan berbuka puasa sudah cukup
dengan tiga butir kurma atau bahkan hanya segelas air, sesuatu yang
mudah dan murah untuk diberikan kepada orang lain. Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam biasa berbuka puasa dengan beberapa
ruthab (kurma basah), jika tidak ada maka dengan beberapa tamr
(kurma kering), jika tidak ada maka dengan beberapa teguk air.(HR.
At Tirmidzi, Ahmad, Abu Daud, dishahihkan Al Albani di Shahih At
Tirmidzi, 696)Betapa Allah Taala sangat pemurah kepada hamba-Nya
dengan membuka kesempatan menuai pahala begitu lebarnya di bulan
yang penuh berkah ini.3. Bersedekah di bulan Ramadhan lebih
dimudahkan.Salah satu keutamaan bersedekah di bulan Ramadhan adalah
bahwa di bulan mulia ini, setiap orang lebih dimudahkan untuk
berbuat amalan kebaikan, termasuk sedekah. Tidak dapat dipungkiri
bahwa pada dasarnya manusia mudah terpedaya godaan setan yang
senantiasa mengajak manusia meninggalkan kebaikan, setan berkata:
Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan
(menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus.(Qs. Al
Araf: 16)Sehingga manusia enggan dan berat untuk beramal. Namun di
bulan Ramadhan ini Allah mudahkan hamba-Nya untuk berbuat kebaikan,
sebagaimana dikabarkan oleh Rasulullahshallallahu alaihi wa sallam:
Jika datang bulan Ramadhan, pintu surga dibuka, pintu neraka
ditutup dan setan-setan dibelenggu.(HR. Bukhari no.3277, Muslim no.
1079)Dan pada realitanya kita melihat sendiri betapa suasana
Ramadhan begitu berbedanya dengan bulan lain. Orang-orang
bersemangat melakukan amalan kebaikan yang biasanya tidak ia
lakukan di bulan-bulan lainnya. Subhanallah.
Jika kita bersedekah, harta yang kita keluarkan itu tidak hanya
berhenti terhadap penerimanya sahaja, bahkan dari penerimanya akan
berpindah kepada orang lain, seterusnya kepada orang-orang lain dan
akhirnya akan kembali kepada kita semula. Ianya seperti satu
kitaran bahkan mungkin kita akan mendapat lebih lagi. Harta yang
hanya ada pada kita tanpa sedekah, tidak akan bertambah dan
bergerak dalam kitaran itu pasti statik saja sifatnya.Rezeki yang
diberikan oleh Allah kepada kita bukan milik kita keseluruhannya.
Ianya juga rezeki orang lain yang Allah berikan melalui kita untuk
menambahkan pahala kita. Allah boleh berikan rezeki itu terus
kepada orang itu, namun Allah memberinya melalui kita untuk memberi
manfaat kepada kita. Contohnya apabila kita belanja kawan kita
makan, usah kita terlalu bangga dengannya kerana itu memang
rezekinya yang Allah berikan kepada kita untuk menambah pahala
kita. Begitu juga jika orang belanja kita makan atau beri sesuatu
hadiah, jangan cepat ucap terima kasih tetapi dahulukan ucapan itu
dengan Alhamdulillah sebelum terima kasih. Allah yang memberi
rezeki, namun melalui rakan kita. Saya ada beberapa kisah menarik
mengenainya. Mari sama-sama kita hayati :)Kisah belanja makan
Pernahkah sahabat-sahabat belanja kawan makan dan dibelanja
makan oleh kawan? Nampak tak keajaibannya? Pernah tak
sahabat-sahabat belanja kawan hanya makanan biasa tetapi dibelanja
kawan yang lain makanan yang lebih hebat. Itulah hebatnya jika kita
bersifat pemurah. Apabila makan bersama sahabat, saya sangat tidak
suka makanan kami dikira asing2. Mesti dimasukkan dalam satu bil,
samada dia bayar atau saya bayar itu perkara kedua. Jika beliau
tidak mahu membayar saya yang akan bayar.
Saya pernah makan di gerai dengan seorang sahabat dan saya
membayarnya, namun keesokan harinya seorang sahabat yang lain
mengajak saya makan di restoran yang agak mewah dan beliau
membayarnya. Ia seperti satu 'balasan'. Saya mempunyai seorang
kawan yang agak berkira. Apabila makan bersama, pasti beliau mahu
bayar asing2, saya amat tidak menggemarinya dan saya
memintawaitermengiranya sekaligus, beliau bertanya"siapa nak
bayar?"
"biar saya bayar", kata saya. Beliau menganggukkan
kepalanya.
Begitulah setiap kali kami bertemu sehingga kali keempat beliau
meminta kepada saya untuk membayar. Sehingga ke hari ini apabila
kami berjumpa pasti dia yang akan membayar sehingga kadang-kadang
saya terpaksa ke kaunter untuk membayar kerana jika
menungguwaiterdatang pasti dia akan bayar.
Kisah lampu meja
Semasa mengunjungi sahabat di kolej kediaman universiti, beliau
memberikan sebuah lampu meja untuk saya belajar kerana saya tinggal
di rumah sewa. Kata beliau, ambillah kerana mungkin beliau tidak
akan menggunakannya dan saya lebih memerlukan. Selepas beliau
keluar kolej tersebut saya jarang menemuinya di bilik, kami lebih
banyak bertemu di luar. Lebih kurang 2 tahun kemudian, saya ke
biliknya dan mendapati beliau mempunyai lampu meja yang lebih
cantik dari yang dihadiahkan kepada saya.
"beli yang baru ke?", saya bertanya dan menambah"lampu hari tu
ada lagi kat kawe".
"taklah. ada kawan bilik sebelah bagi. Dia dah nak habis
belajar". jawabnya. Subhanallah. Beliau mendapat ganti yang lebih
baik.
Kisah Handphone
Adik perempuan saya masih di bangku sekolah menengah dan meminta
sebuah handphone dari saya kerana saya mempunyai 2 handphone. Saya
menghadiahkan kepadanya kerana menyedari keperluan beliau untuk
berhubung dengan sahabat sekolahnya dan menelefon rumah.
Tidak lama kemudian, telefon saya mempunyai masalah, saya
berhajat untuk membeli handphone baru. Sewaktu keluar bersama
sahabat, saya memaklumkan saya ingin membeli handphone baru dan
mengajak beliau bersama saya memilih handphone yang sesuai. Namun
beliau mencadangkan saya mengambil telefon beliau saja kerana
beliau mempunyai handphone baru yang dihadiahkan oleh adik beliau.
Pada mulanya saya menolak, namun beliau tetap memaksa.
Saya terfikir, saya hanya menghadiahkan kepada adik saya
handphone biasa yang hanya mempunyai radio tetapi handphone yang
dihadiahkan oleh kawan saya mempunyai kamera, boleh video call, 3G,
boleh bluetooth, ada mp3,ada memori kad dan sbg yang jauh lebih
canggih dari handphone lama saya. Berganda apa yang saya dapat
berbanding apa yang saya beri.
Kisah duit belanja
Sejak bekerja, saya membahagikan duit gaji kepada beberapa
bahagian, antara bahagian itu adalah untuk bonda. Saya biasanya
pulang ke kampung setiap bulan, adakalanya sebulan lebih dan
bahagian bonda saya berikan sebelum saya berangkat kembali ke
tempat kerja. Saya lebih suka beri di tangan dan tidak
pernahbank-inkepada bonda. Bagi saya beri duit ditangan bonda
sendiri mempunyaisignificantyang tersendiri lebih2 lagi sambil
mencium pipi bonda. Saya memberi sekaligus untuk ayahanda, sengaja
tidak mahu mengasingkannya supaya jumlah nampak lebih besar :)
Suatu ketika saya terlupa untuk memberikannya kerana agak kalut.
takut tertinggal bas, saya tidak sempatdrawduit dan menyerahkan
kepada bonda sebagaimana biasa. Bonda tidak pernah meminta
sebenarnya bahkan selalu juga menolak kerana bonda masih bekerja
namun sebagai anak, saya bagi juga. Oleh kerana tidak sempat, saya
abaikan saja dan terdetik dihati,"takpelah, peruntukan bonda ni
boleh buat beli benda lain". Allah Maha Besar, Tidak sampai
seminggu saya kembali ke tempat kerja, motor saya buat hal yang
tidak pernah dia buat sebelum ini. setakat, pancit, tukar minyak
hitam, tukar plug tu perkara biasa, namun kali ini kerosakan di
bahagianenginedan belanja membaiki mencecah ratusan ringgit. huhu,
baik bagi pada bonda dari bagi apda pomen. Sejak itu, saya tidak
pernah lupa bagi kepada bonda.
Bagi duit pada mak ayah itu berkat. Jangan abaikannya. Begitu
juga sedekah-sedekah lain, ianya untuk membersihkan harta kita
juga. Banyak lagi kisah menarik untuk dikongsi, namun saya rasa
untuk kali ini cukuplah setakat ini. Banyakkan memberi ye