Top Banner
BAB I PENDAHULUAN Jumlah penduduk bertambah Peningkatan kebutuhan hidup Peningkatan status sosial budaya Diversifikasi dan perbaikan mutu produk pertanian Perlu kenaikan produksi pertanian Perlu ragam dan mutu hasil yang lebih baik Usaha yang dapat dilakukan : Pengelolaan tanaman Pengelolaan lingkungan hidup tanaman Intensifikasi Ekstensifikasi Diversifikasi Rehabilitasi Masalah : Daya dukung lingkungan terbatas Eksploitasi berlebihan Kerusakan lingkungan 1
30

Kuliah 7. Persiapan Lahan Dan Penanaman

Jan 01, 2016

Download

Documents

marsusyi
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Kuliah 7. Persiapan Lahan Dan Penanaman

BAB I PENDAHULUAN

Jumlah penduduk bertambah

Peningkatan kebutuhan hidup

Peningkatan status sosial budaya

Diversifikasi dan perbaikan mutu produk pertanian

Perlu kenaikan produksi pertanian

Perlu ragam dan mutu hasil yang lebih baik

Usaha yang dapat dilakukan :

Pengelolaan tanaman

Pengelolaan lingkungan hidup tanaman

Intensifikasi

Ekstensifikasi

Diversifikasi

Rehabilitasi

Masalah :

Daya dukung lingkungan terbatas

Eksploitasi berlebihan

Kerusakan lingkungan

Daya dukung menurun

Kegagalan usaha pertanian (kekeringan, banjir,

erosi, longsor, dll).

Agar produksi pertanian maksimal dan berkelanjutan

perlu pengelolaan secara bijak dengan penerapan ilmu

dan teknologi tepat guna.

1

Penduduk

Kebutuhan hidup bertambah

Jumlah bertambah Nilai sosial budaya meningkat

Jenis dan mutu bahan lebih banyak

Peningkatan produksi pertanian

Diversifikasi dan perbaikan mutu dan jenis

produk pertanian

AGRONOMI

Pengelolaan tanaman dan lingkunganIntensifikasiEkstensifikasiDiversifikasi

Ilmu Produksi Tanaman

Tanaman dan lingkungan terbatas dan labil

Page 2: Kuliah 7. Persiapan Lahan Dan Penanaman

2

Page 3: Kuliah 7. Persiapan Lahan Dan Penanaman

Arti dan Tujuan

Agronomi Agros dan Nomos

Agros = Lapangan produksi (tanaman dan lingkungan)

Nomos = Manage / mengelola

Ilmu yang mempelajari cara pengelolaan tanaman

dan lingkungannya untuk mendapatkan produksi

secara maksimal dan berkelanjutan.

Ada 3 faktor yang perlu diperhatikan:

1. Jenis tanaman (Variety)

2. Lingkungan Tanaman (Environment)

3. Teknik budidaya (Culture technic)

Secara matematik : Y = f (V, E, C)

bila E = soil, climate, energi, tool, biotik

maka Y = f (V, S, Cl, En, T, B, C)

faktor tersebut saling berhubungan dan saling pengaruh

membentuk suatu sistem

Tujuan = Mendapatkan produksi tanaman secara

maksimal dan berkesinambungan

Budidaya tanaman Industri dengan faktor produksi

tanaman dan lingkungan

Anorganik Organik

Aspek dan Ruang Lingkup

Terdapat 3 aspek pokok yang harus diperhatikan :

1. Pemulian tanaman

2. Ekologi tanaman

3. Fisiologi tanaman

Ketiganya secara langsung mempengaruhi proses produksi tanaman

3

Page 4: Kuliah 7. Persiapan Lahan Dan Penanaman

Ruang lingkup meliputi berbagai disiplin ilmu:

a. Ilmu yang mempelajari tanaman dan lingkungan

Botani, fisiologi tanaman, ekologi tanaman, iklim, HPT

b. Perubahan lingkungan

Pengelolaan tanah, ilmu pemupukan, proteksi

c. Perbaikan potensi

Pemuliaan, teknologi benih, perbanyakan tanaman

Konsep dasar produksi tanaman

Merupakan kerangka pemikiran yang mendasar

tentang pelaksanaan proses produksi tanaman

yang dilandasi ilmu dan teknologi

BAB IIFAKTOR LINGKUNGAN

Tanah Jenis dan sifat beragam Sangat dipengaruhi banyak faktor

Tanah = f (Bi, I, O, T, W)Bi = Bahan indukI = IklimO = Organisme/ biotik Komposisi tanahT = TopografiW = Waktu

Sifat tanah

Fisik

- tekstur

- struktur

- porositas

Kimia

- Komplek jerapan (KPK)

- pH

- Buffer

Peranan dalam budidaya

4

Page 5: Kuliah 7. Persiapan Lahan Dan Penanaman

a. sebagai tempat tumbuh

b. sebagai hara bagi tanaman

c. sebagai air tanah

d. sebagai udara untuk respirasi akar

IklimCahaya

Kualitas cahaya (panjang gelombang)

Lama penyinaran

Intensitas

Manfaat

Langsung

- sebagai energi utama dalam fotosintesis

- menghambat pertumbuhan vertikal

- merangsang pertumbuhan generatip

Tak langsung

- Suhu

- Kelembaban

- Perkembangan hama dan penyakit

Suhu (efek altitude)

Peranannya antara lain:

Perkecambahan

Suhu rendah tumbuh lambat

Suhu tinggi merusak protoplasma, respirasi

meningkat

Kelembaban/ hujan/ air

Berkaitan dengan air, suhu, cahaya

fungsi internal

- penyusun tubuh tanaman

- sebagai reagent

- sebagai pelarut

5

Page 6: Kuliah 7. Persiapan Lahan Dan Penanaman

- sebagai pengangkut

- pengatur suhu tanaman

- mengatur turgor

fungsi eksternal

- membantu penyerbukan

- membantu penyebaran tanaman

- mempengaruhi morfologi tanaman

- mempengaruhi pengolahan tanah

Biotik/ Hayati Mikroorganisme; dapat membantu dekomposisi

bahan organik dan menggunakan hasilnya sebagai

bahan makanannya.

Cacing; memperbaiki kondisi tanah yaitu aerasi,

draenasi.

Serangga dapat membantu penyerbukan, predator

dari parasit tanaman (hama), dan pengaruh negatif

dari serangga menggunakan tanaman sebagai bahan

makanan

Gulma; sebagai pesaing tanaman

Manusia; menguntungkan yaitu dapat memperbaiki

kondisi fisik lingkungan tanaman, faktor biologis,

pengendalian hama dan penyakit atau bahkan

memusnahkan

Binatang sebagai faktor biotis

Dapat berpengaruh positif terhadap tanaman

Sehingga dalam ekosistem, faktor biotis dapat

menentukan penciptaan tanaman tetapi juga dapat

dipengaruhi oleh tanaman

6

Page 7: Kuliah 7. Persiapan Lahan Dan Penanaman

- bila populasi tanaman mencapai klimaks (kondisi

tinggi) akan memacu perkembangan binatang sebab

makanannya banyak.

- binatang makan tanaman menyebabkan populasi

tanaman turun (makanan sedikit) binatang banyak

yang mati, sehingga tercapai kondisi yang seimbang

BAB III PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

Pertumbuhan:

Yaitu suatu proses yang menunjukkan adanya

penambahan bobot kering dan ukuran yang tidak dapat

balik. Penambahan bobot kering, jumlah dan ukuran

bertambah

Perkembangan:

Merupakan proses diferensiasi, perubahan ke

tingkat yang lebih tinggi menyangkut spesialisasi dan

organisasi susunan anatomi serta fungsi fisiologi.

Seperti bentuk dan fungsi.

Pertumbuhan dan perkembangan tanaman dipengaruhi

oleh :

Kondisi sel atau jaringan meristem

Hasil asimilasi

Hormon

Lingkungan

7

Page 8: Kuliah 7. Persiapan Lahan Dan Penanaman

Pertumbuhan karena serangkaian proses fisiologi

yaitu:

Fotosintesis

Respirasi

Absorbsi dan transportasi

Fase Pertumbuhan Fase Vegetatif

Pembentukan dan perkembangan akar, batang, dan daun melalui 4 proses yaitu:1. pembesaran dan pembelahan sel2. diferensiasi dan pembentukan sel3. pembentukan organ baru4. pematangan jaringan dan pembentukan cadangan

makananProses tersebut dapat terjadi bila : tersedia karbohidrat tersedia air aktivitas hormon lingkungan yang baik/ sesuai

Fase ReproduktifPembentukan dan perkembangan: kuncup bunga, bunga, buah, biji, pembesaran dan pendewasaan struktur penyimpanan makanan. Proses yang terjadi meliputi:- Inisiasi bunga/ flower initiation- Primordia bunga/ flower primordia- Pembentukan kuncup/ flower bud formation- Perkembangan bunga/ flower development- Pematangan bunga/ flower maturity- Penyerbukan/ pollination- Pembuahan/ fertilization- Perkembangan buah dan biji/ fruit and seed

development- Pematangan buah dan biji/ fruit and seed maturity- Penuaan/ senescence

8

Page 9: Kuliah 7. Persiapan Lahan Dan Penanaman

Fase reproduktif berjalan baik bila:1. tersedia hasil asimilasi yang banyak2. ada enzim yang tepat untuk biosintesis3. tersedia air4. lingkungan yang menguntungkan

BAB IVPENYIAPAN LAHAN DAN TANAH

Latar Belakang

Dalam budidaya tanaman langkah pertama yang

dilakukan adalah :

memilih lahan yang tepat untuk jenis tanaman yang

akan diusahakan, atau

memilih jenis tanaman yang tepat untuk diusahakan

pada lahan yang ada

Penentuan lahan atau jenis tanaman yang tepat harus

dipertimbangkan berbagai faktor, antara lain:

teknis agronomi dan ekologi

sosial ekonomis

bila tidak akan dihadapi resiko kegagalan dan

menimbulkan dampak negatif baik terhadap SDA atau

lingkungan hidup, oleh karena itu tujuan pemilihan

tersebut untuk memberikan:

- hasil yang tinggi dan mutu yang baik

- menguntungkan dan berkesinambungan

Prinsip Dasar

Agar tanaman hasil tinggi, kondisi lingkungan harus

sesuai syarat ekologi tanaman.

9

Page 10: Kuliah 7. Persiapan Lahan Dan Penanaman

Bila lahan kurang sesuai, maka perlu tindakan

budidaya (biaya mahal).

Untuk menunjang teknik budidaya yang tinggi, biaya

lebih mahal lagi (seperti jaringan irigasi, pestisida dll).

Penyiapan untuk budidaya tanaman, meliputi beberapa

kegiatan antara lain:

a. Pembuatan pagar keliling, yaitu untuk mengamankan

pertanaman, bangunan dan sarana produksi dari

berbagai gangguan dari luar. Bahan dapat berupa :

- Pagar hidup

- Pagar mati

b. Pembuatan jaringan jalan kebun, berguna untuk

memperlancar mobilitas pekerjaan, pengawasan,

sarana produksi, dan peralatan serta pengangkutan

hasil kebun.

c. Pembuatan jaringan irigasi dan drainase,

Irigasi = untuk menyediakan air bagi tanaman yaitu

pada saat air hujan tidak cukup

Draenase = untuk menghilangkan genangan air di

atas lahan dengan cara membuang

kelebihan air keluar lahan

d. Pembuatan sarana pengendali erosi atau sarana

konservasi, untuk mencegah atau mengurangi

kehilangan tanah karena erosi.

e. Penanaman tanaman pelindung atau penegak, yaitu

untuk melindungi dari matahari, angin, atau curah

hujan. Penegak untuk membantu tegaknya tanaman.

Penyiapan Tanah

Meliputi:

Pengolahan tanah

10

Page 11: Kuliah 7. Persiapan Lahan Dan Penanaman

Pembuatan guludan dan bedengan

Pemberian pupuk dasar

Pengapuran

Sanitasi

Pengolahan tanahPemecahan massa tanah lapisan atas menjadi bongkahan/

butiran tanpa banyak merubah posisi tanah

Terdapat 3 tahap, yaitu:

Pemecahan masa tanah

Penggemburan

Penataan

Untuk lahan sawah hasil akhir adalah lumpur

Pengolahan tanah mempunyai 4 fungsi, antara lain:

Memperbaiki struktur dan konsistensi tanah

Memberantas gulma

Membersihkan tanah dari sisa tanaman

Meratakan permukaan tanah

Tujuan

Pengolahan tanah bertujuan untuk menciptakan media

tumbuh yang baik bagi tanaman, yaitu :

Menjamin pertumbuhan akar dan umbi yang baik

Menjamin penyerapan hara dan air yang lancar

Memperbaiki aerasi dan drainase

Menjamin pertumbuhan dan perkembangan anakan

Prinsip dasar

Dengan alat tertentu masa tanah dipecah menjadi

bentuk gumpal atau sampai dengan butiran (terjadi

perubahan fisik, struktur tanah).

11

Page 12: Kuliah 7. Persiapan Lahan Dan Penanaman

Perubahan struktur akan memperbaiki porositas dan

konsistensi (aerasi dan drainase).

Meningkatkan oksidasi, dekomposisi bahan organik

Meningkatkan kepekaan erosi.

Teknik pengolahan tanah ditentukan oleh :

Alat pengolah

Sifat dan kondisi tanah

Jenis tanaman

Pengairan, kelembaban tanah

Kondisi lingkungan

Pengolahan dengan tenaga manusia

Dengan alat cangkul

a. sistem buruhan/ glebagan

1. tanah dibalik ke satu arah, istirahat 1 minggu, lalu

dibalik ke arah berlawanan, istirahat 5 hari dan

diaduk atau diratakan sambil membersihkan gulma.

Biasa dilakukan pada tanah berat seperti tanah

sawah.

2. tanah dibalik satu arah, istirahat 1 minggu, lalu

dibalik dan diratakan.

3. seperti cara di atas (1 dan 2), hanya dilakukan pada

akhir musim kering, dibiarkan sampai dengan turun

hujan (terjadi granulasi), lalu digemburkan.

4. tanah dibalik langsung diaduk dan diratakan.

b. sistem parit

dilakukan dengan menggali dan menutup parit, ada 2

macam:

12

Page 13: Kuliah 7. Persiapan Lahan Dan Penanaman

b.1 sistem parit tradisional

menggali parit sedalam 30-50 cm dan lebar ± 40 cm,

rumput dimasukkan parit bersamaan tanah atas dan

ditimbun tanah lapisan bawah. Biasa dilakukan di

wilayah pegunungan atau tanah ringan.

b.2 sistem parit perkebunan

tanah dibagi menjadi 3 lapisan (A, B, C) masing-

masing sedalam 15 cm.

vvvvvVVVvvvVvvvvVvvvvvvvvvvVVvvvvvvvVvvvvvvvA

BC

50 cm 2 4 5 6 7 8

ALapisan A1, B1 dan A2 disingkirkan, lapisan C1 diaduk

BC

1 2 3 4 5

AB2 ke B1A3 ke A1C2 diolah, dst.

BC

1 2 3 4 5

Lapisan tanah tidak berubah, Bn ke Bn-1; An+1 ke An-1,

C diolah dan seterusnya.

c. Sistem Reinoso

Yaitu pengolahan tanah dilakukan dengan menggali

parit-parit dengan ukuran tertentu, dibiarkan 2-4

minggu, jarak antar parit sama dengan jarak antar

barisan tanaman. Biasa digunakan pada perkebunan

tebu, rumput, rami.

13

Page 14: Kuliah 7. Persiapan Lahan Dan Penanaman

I II

III IV

Pengolahan dengan tenaga hewan

Di Indonesia : kerbau dan sapi

Di Eropa : kuda dan sapi

Kerbau : kuat tetapi tidak tahan panas, di sawah (06.30

s.d 10.30 wib).

Sapi/ kuda : tidak begitu kuat, lebih tahan terhadap terik

matahari (07.00-12.00 wib). Pada lahan

kering/ sawah dengan tekstur ringan,

lapisan olah dangkal < 20 cm.

Alat pengolah : bajak, garu

Pengolahan dengan tenaga mesin

Terdapat 2 macam : - traktor tangan

- traktor sedang/ besar

Alat pengolah tanah :

Bajak singkal/ mold board

Bajak piringan/ disc

Bajak paku/ brujul/ chisel

Deep plough

Rotary tiller

Tister/ pembuat gulud

Garu/ harrow

14

I. Selama istirahat terjadi granulasi di atas dan oksidasi di dalam lubang

II. Bibit di tanam

III. Setelah tumbuh lubang ditutup bertahap

IV. Lubang tanam menjadi guludan

Page 15: Kuliah 7. Persiapan Lahan Dan Penanaman

Pengolahan tanah menggunakan traktor 145 ha/hari,

sedangkan dengan hand traktor 0,5 ha/ hari.

Teknik pengolahan bervariasi tergantung dari:

Jenis tanah

Sifat dan kondisi tanah

Lingkungan

Terdapat 8 teknik pengolahan tanah yang dikenal pada

umumnya, antara lain:

Pembajakan dan penggaruan secara konvensional

Listing

Membuat guludan untuk ditanami yang dapat didahului

dengan pembajakan/ penggaruan atau tidak

Ridge planting

Membajak sambil membuat guludan dan langsung

ditanami

Till planting

Hanya membersihkan tanah dari rumput

Strip tillage

Hanya mengolah pada jalur yang akan ditanami

Chisel tillage

Pengolahan tanah dengan chisel

Plow plant

Sama dengan Ridge plant tetapi penanaman pada

alurnya

Wheel track plant

Seperti Plow plant tetapi penanaman dan pembajakan tidak serentak

Keuntungan: Kerugian:

Waktu cepat Terjadi pemadatan tanah

15

Page 16: Kuliah 7. Persiapan Lahan Dan Penanaman

Struktur lebih baik

Kedalaman dapat diatur Perlu tenaga terlatih

Tidak dapat digunakan pada

kondisi lahan berbukit dan

berteras

Pengolahan Tanah Konservasi

Merupakan pengolahan tanah yang disertai upaya

pengawetan tanah (khususnya upaya pencegahan

erosi). Macamnya antara lain:

No tillage

Minimum tillage

Strip tillage

Spot tillage

Contour tillage

Pengolahan disertai dengan penutupan

permukaan tanah

Dampak negatif pengolahan tanah:

- Meningkatkan kepekaan tanah terhadap erosi, karena

pengolahan tanah mengubah konsistensi tanah

- Menimbulkan kepadatan tanah

- Mempercepat penguraian humus

Syarat pengolahan tanah yang baik:

- Intensitas minimum, bila perlu dengan TOT

- Kadar air tanah ± kapasitas lapang

- Usahakan tidak memakai alat berat

- Pada tanah miring pengolahan ll dengan garis tinggi

- Pengolahan tanah sebelum musim hujan lebat

- Saat pengolahan, air irigasi dihentikan

Pembuatan Guludan dan Bedengan

16

Page 17: Kuliah 7. Persiapan Lahan Dan Penanaman

Guludan adalah bagian lahan yang tanahnya lebih

tinggi dari sebelahnya dengan permukaan cembung,

ukuran (lebar dan tinggi) disesuaikan dengan jenis dan

jarak tanaman.

p

l t

Bedengan adalah bagian lahan yang tanahnya dibuat

lebih tinggi dari sebelahnya dengan permukaan rata.

s

p

l t

Adapun peran atau fungsi dari guludan dan bedengan

yaitu untuk menghindarkan genangan sehingga dapat:

Mencegah pemadatan tanah

Mencegah tanaman kotor

Memperbaiki aerasi

Memudahkan pemeliharaan tanaman

Mencegah penularan penyakit tanaman

Dapat untuk saluran irigasi atau draenase

Tanaman = rumput, bawang, talas, dll.

Pemberian Pupuk Dasar

17

Panjang (p), tinggi (t), lebar (l) dan saluran drainase (s), tergantung kondisi lahan jenis tanaman

Page 18: Kuliah 7. Persiapan Lahan Dan Penanaman

Pupuk dasar adalah pupuk yang diberikan bersamaan atau segera setelah pengolahan tanah.Jenisnya antara lain pupuk kandang, pupuk hijau, kompos dan SP-36.Cara pemberian : Masukan lubang tanam dan ditutup tanah Masukan tanah bersamaan dgn pembuatan guludanJumlah : tergantung jenis pupuk, sifat dan kondisi tanah dan jenis tanaman.Pengapuran : untuk meningkatkan pH pada tanah masam (gambut, PMK).Bentuk kapur : Gamping (CaCO3) Kapur tohor (CaO) Dolomit (CaMg(CO3)2).Pupuk dasar diberikan bersamaan pada saat pengolahan tanah, bila CaO maka perlu ditambah air.Jumlah kapur tergantung pH tanah, jika pH 4,6 s.d 7 perlu diberikan, ± 3,4 t/ ha dolomit atau ± 3 t/ ha CaCO3

tergantung CCE (Cal Carbon Eq)CaCO3 = 100, CaO = 179, Ca(OH)2 = 136 dan dolomit = 109

Sanitasi Tanahmerupakan usaha membersihkan tanah dari bibit penyakit dan hama

Caranya: Bersihkan tanah dari sisa tanaman dan bahan yang

dapat mengganggu pertumbuhan tanaman, seperti

plastik, dll.

Mematikan bibit penyakit atau hama, seperti dengan

menggunakan pestisida atau uap panas.

Menanam tanaman pelindung

18

Page 19: Kuliah 7. Persiapan Lahan Dan Penanaman

Pembuatan lubang tanam untuk tanaman tahunan, tahapannya meliputi: Penentuan jarak tanam Pembuatan lubang Dibiarkan terbuka Penanaman Penutupan dengan tanah

3.6 Usaha Pengawetan Tanah3.6.1 Latar belakang dan permasalahanLahan alam dibuka lahan pertanian digunakan (?) kemunduran dan kerusakan produktivitas turun tandusBentuk kerusakan antara lain: Berkurangnya lapisan tanah akibat erosi

Berkurangnya kemampuan tanah menyerap dan

menyimpan air hujan

Berkurangnya kandungan hara tanah

Penurunan kandungan humus

Pencemaran tanah oleh bahan kimia

Peningkatan organisme yang merugikan dalam tanah

Penurunan pH tanah Pemadatan tanah

Agar produktivitas dan kesuburan tidak menurun perlu usaha untuk mempertahankan yaitu dengan pengawetan tanah.Permasalahan yang terjadi: Bagaimana erosi terjadi? Faktor apa yang mempengaruhi besarnya erosi? Usaha-usaha apa yang dapat mengendalikan erosi?

19

Page 20: Kuliah 7. Persiapan Lahan Dan Penanaman

3.6.2 Tujuanuntuk mempertahankan kondisi tanah dan daya guna lahan (untuk usaha pertanian, khususnya budidaya tanaman) dengan berbagai usaha dan kegiatan agar solum dan atau kesuburan tanah tetap.

3.6.2 Prinsip Dasaryaitu didasarkan pada pemikiran bahwa erosi dipengaruhi oleh berbagai faktor yang dapat dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu:

Lama dan derasnya hujan perlindungan tanah terhadap curah hujan

Volume dan kecepatan aliran permukaan Ketahanan tanah terhadap erosi

Ada tidaknya usaha konservasiDilihat dari faktor yang mempengaruhi maka dibuat suatu formula “Persamaan umum kehilangan tanah (PUKT) atau USLE” oleh Wishmeier dan Smith (1978)

A = jumlah tanah yang hilang(toh/ ha)R = indeks erosivitas hujanK = faktor erodibilitas tanahL = panjang lerengS = kemiringan/ slopeC = faktor tanamanP = faktor pengelolaanBerdasarkan faktor tersebut diajukan 4 prinsip pengendalian erosi yaitu:1. melindungi tanah dari curahan air hujan2. mengurangi volume dan kecepatan Run off3. meningkatkan volume air yang diserap tanah4. meningkatkan ketahanan tanah terhadap erosi

20

A = R x K x L x S x C x P

Page 21: Kuliah 7. Persiapan Lahan Dan Penanaman

Teknik pengendalian erosi ada 4 cara:1. Cara mekanis

a. Pembuatan tanggul (ridge)- Untuk menahan aliran permukaan- Tanggul diperkuat dengan tanaman pagar,

seperti Leucena glauca- Dibelakang tanggul dibuat saluran buntu

b. Pembuatan terasUntuk mengurangi aliran permukaan dan meningkatkan infiltrasi.Macam-macam teras:No Nama < Lereng Lebar Tinggi1. Dasar lebar

(broad base)12-15 % ± 8 m ≤ 1 m

2. Dasar sempit (narrow base)

15-20 % ± 6 m ± 1 m

3. Teras bangku > 20 % < 5 m > 1 m4. Teras individu > 30 % < 3 m > 1 m

c. Saluran airUntuk menghambat run off, macamnya:- Countour

- Slow water chanel

- Draenage chanel

- Checkdam

2. Menggunakan vegetasiVegetasi yang ditanam atau tumbuh dapat berguna untuk:- Melindungi tanah dari curahan air hujan

- Menghambat run off

- Meningkatkan infiltrasi

- Meningkatkan daya simpan air

21

Page 22: Kuliah 7. Persiapan Lahan Dan Penanaman

Jenis vegetasi dapat dikelompokkan antara lain:- Pohon-pohonan (tall cover); albesia, erythrima,

leucena.- Tanaman pagar (medium cover); L. glauca,

flemingia, glyricedea, crotalaria.- Tanaman penutup tanah; pureria, calopogonium,

centrosoma.- Rumput; r. gajah, r. setaria.- Vegetasi liar; hutan, alang-alang.

3. Cara crop management

- Pemilihan jenis tanaman dan pola tanam,

disesuaikan lingkungan dan tumpangsari

- Pengaturan jarak tanam dan saat tanam

- Pengaturan tata letak tanaman

4. Dengan land and soil management

- Perbaikan tata guna lahan

- Perbaikan pengolahan tanah

- Pemberian mulsa

- Perbaikan sistem draenase

- Pemakaian bahan kimia (soil conditioner).

22