Kuliah 7 Variabel Organisasi Erwan Agus Purwanto-Marlan Hutahaean 1
Kuliah 7Variabel Organisasi
Erwan Agus Purwanto-MarlanHutahaean 1
Mengapa Organisasi Penting Organisasi pengimplementasi kebijakan memiliki
peran strategis dalam proses implementasi. Organisasi bertanggung jawab terhadap delivery
mechamism process, yaitu: bagaimana policy outputdapat mencapai kelompok sasaran.
Jika organisasi yang diberi tugasmengimplementasikan kebijakan tidak efektifmaka konsekuensinya implementasi akan gagaldilaksanakan.
Erwan Agus Purwanto-MarlanHutahaean 2
Siapa yang bertanggung jawab?
Pemerintah Pusat Pemerintah Daerah Civil Society Organisation (CSO) Swasta Hybrid atau quasi organisation
Erwan Agus Purwanto-MarlanHutahaean 3
Kapasitas Organisasi Sebagai Fungsi HubunganPemerintah Pusat-Daerah
Dalam konteks hubungan pemerintah pusat dan daerah,organisasi pengimplementasi mencerminkan fungsihubungan antara pemerintah pusat dan pemerintahdaerah.
Sehingga : kapasitas organisasi pengimplementasidipengaruhi oleh variabel-variabel yang ada padapemerintah pusat (inducements and constraints).
Dan juga oleh variabel-variabel yang ada pada pemda(state capacity: ecological, both economic and political andorganisational capacity).
Erwan Agus Purwanto-MarlanHutahaean 4
Kemampuan Organisasi Pada LevelPemda
Kapasitas pemda dalam mengimplementasikan suatukebijakan adalah kemampuan yang dimiliki pemdauntuk menggerakkan semua sumber daya yang ada didaerah untuk mewujudkan tujuan kebijakan.
Kapasitas pemda dalam hal ini dipengaruhi oleh, antaralain: Kemampuan pimpinan kepala dinas. Apakah kepala dinas
tersebut dipilih atau diangkat. Secara teoritis dikatakan bahwakepala dinas yang diangkat akan lebih capable dalam meng-handle tugas-tugas implementasi.
Kemampuan eksekutif dalam menentukan arah kebijaksanaan Profesionalisme lembaga legislatif
Erwan Agus Purwanto-MarlanHutahaean 5
Kapasitas…[2] Dalam perspektif organisasional, kapasitas pemda dapat
diartikan sebagai kemampuan pemerintah daerah untukmelakukan kegiatan secara bersama-sama (get its acttogether) dengan cara:
membangun struktur organisasi, mengatur operasionalisasinya, mengkoordinasi upaya-upaya pencapaian tujuan yang
dilakukan oleh sejumlah personel yang berkemampuanuntuk merubah pesan-pesan kebijakan menjadipencapaian-pencapaian yang nyata.
Erwan Agus Purwanto-MarlanHutahaean 6
Faktor-faktor yang mempengaruhikapasitas organisasi
Kemampuan organisasi akan sangat dipengaruhiatau (produk) dari tiga hal pokok: Struktur Personel finansial
Erwan Agus Purwanto-MarlanHutahaean 7
Isu-isu penting tentang strukturorganisasi-Implementasi
Bahwa struktur organisasi yang “hierarchicallyintegrated” akan lebih memungkinkan implementasiuntuk berhasil karena: Komunikasi akan berjalan lebih lancar Adanya kedekatan unit-unit organisasi dan personel
Implementasi yang dilakukan oleh intraorganisasi akanlebih berhasil dibanding dengan implementasi olehinterorganisasi (O’toole, 1983)
Erwan Agus Purwanto-MarlanHutahaean 8
Struktur-lanjutan Jumlah organisasi yang terlibat akan menentukan
keberhasilan implementasi (Kelman, 1984). Adanya “assistance structure” juga akan berpengaruh
terhadap keberhasilan implementasi suatu kebijakan Untuk kebijakan yang secara teknis tidak memerlukan
adaptasi dan perubahan, struktur yang sederhana lebihcocok dipilih. Untuk kebijakan yang memerlukanadaptasi struktur yang kompleks akan lebih cocok
Erwan Agus Purwanto-MarlanHutahaean 9
Struktur-lanjutan Perlunya lembaga (agen) tunggal pelaksana
implementasi. Agen tunggal akan mendukung integrasihierarki, akan tetapi mengurangi fleksibilitas
Perlunya penyertaan LSM/swasta. Pemda sering tidakmungkin melaksanakan kebijakan sendiri, merekakadang membutuhkan bantuan LSM dan bahkan swastadalam implementasi kebijakan tertentu
Perlunya lead agency yang memiliki kewenangan untukmelakukan peran koordinasi (integrasi)
Erwan Agus Purwanto-MarlanHutahaean 10
89th congress1965-1966
103rd Congress1993-1994
Total
Single agency 16.5%(16)
10.0%(4)
14.6%(20)
Multiactor 83.5%(81)
90.0%(36)
85.4%(117)
Total 100.0%(97)
100.0%(40)
100.0%(137)
Fakta Tentang Stuktur Organisasi untukImplementasi Kebijakan
Source: Hall, T. and O’Toole, L.J (jr). (2000), Administrationand Society, pp. 679.
Erwan Agus Purwanto-MarlanHutahaean 11
89th congress1965-1966
103rd Congress1993-1994
Total
Pooled 17.5%(17)
25.0%(10)
19.7%(27)
Sequential 47.4(46)
32.5(13)
43.1(59)
Reciprocal 18.6(18)
32.5(13)
22.6(31)
Single agency 16.5(16)
10.0(4)
14.6(20)
Total 100.0%(97)
100.0%(40)
100.0%(137)
Fakta Tentang Hubungan Antar Aktordalam Implementasi Kebijakan
Source: Hall, T. and O’Toole, L.J (jr). (2000), Administration andSociety, pp. 691 Erwan Agus Purwanto-Marlan
Hutahaean 12
Persoalan untuk MembentukStruktur yang Baru
Dalam implementasi kebijakan sering tidak ditunjuksuatu institusi khusus yang ditugasi untukmengimplementasikan suatu kebijakan
Implementasi diserahkan kepada birokrasi yang sudahada, sebagai akibatnya implementasi tidak berjalanlancar karena birokrasi memiliki tanggung jawab untukmelaksanakan tugas rutin mereka.
Di sisi yang lain, membentuk institusi yang baru tidakselalu mudah karena akan menimbulkan persoalanmenyangkut: aturan hukum, personel, dukunganfinansial dan konflik kewenangan.
Erwan Agus Purwanto-MarlanHutahaean 13
Model Disain Struktur
Direktur
Divisi Divisi
Simple structure
Erwan Agus Purwanto-MarlanHutahaean 14
Model…[2]
Direktur
Divisi Divisi
Direktur
Divisi Divisi
Complex structure
Erwan Agus Purwanto-MarlanHutahaean 15
Model…[3]Fungsi Departemen
D E F
A
B
C
D
Matrix structure
Erwan Agus Purwanto-MarlanHutahaean 16
Model…[4]
Direktur
Divisi Divisi
CSO
Kelompok sasaran
Assistance structureErwan Agus Purwanto-Marlan
Hutahaean 17
Model…[5]
Direktur
Divisi Divisi
Direktur
Divisi Divisi
Direktur
DivisiDivisi
Target group
Lead agencystructure Erwan Agus Purwanto-Marlan
Hutahaean 18
Stuktur Atas Dasar Aliran Kerja
A B C Target group
Sequential
Erwan Agus Purwanto-MarlanHutahaean 19
Struktur Aliran…[2]
A B C
Target group
Pooled
Erwan Agus Purwanto-MarlanHutahaean 20
Struktur Aliran…[3]
A B C
Target group
Recriprocal
Erwan Agus Purwanto-MarlanHutahaean 21
Personel
Semakin besar jumlah personel perkapita yangdimiliki oleh pemda (propinsi/kabupaten) akanmempercepat proses implementasi
Semakin meningkat jumlah staf profesionalperkapita maka implementasi akan lebih berhasil
Erwan Agus Purwanto-MarlanHutahaean 22
Personel-lanjutan
Isu-isu penting yang lain yang berhubungandengan personel: Kesesuaian tujuan individu/personel dengan pesan
kebijakan Komitmen (motivasi) dan kompetensi (keahlian)
personel untuk melaksanakan implementasi (will andskill)
Pengalaman dan senioritas
Erwan Agus Purwanto-MarlanHutahaean 23
Finansial
Dukungan finansial merupakan salah satu bagiandari kejelasan pesan kebijakan apakah dukunganfinansial datang dari pemerintah pusat, pemda,atau kedua-duanya.
Erwan Agus Purwanto-MarlanHutahaean 24
Finansial-lanjut Asumsi-asumsi pokok:
Semakin besar budget yang dialokasikan untuk suatu programmaka semakin straitght forward proses implementasi danpeluang implementasi akan lebih besar
Kejelasan target (sasaran program) yang dibiayai sering lebihpenting daripada kemampuan daerah untuk membiayaprogram itu sendiri.
Komitment pemda untuk mengalokasikan anggaran padasuatu program (political will yang diwujudkan dalam alokasianggaran) akan mempengaruhi keberhasilan implementasi
Erwan Agus Purwanto-MarlanHutahaean 25
Kapasitas Organisasi Untuk Sukses Kemampuan untuk Menjembatani berbagai kepentingan Kapasitas untuk menggalang dan menjaga dukungan Kemampuan untuk beradaptasi terhadap tugas-tugas yang baru
dan memiliki suatu framework untuk melakukan prosespembelajaran
Kemampuan untuk mengenali perubahan lingkungan Kemampuan untuk melakukan lobby and advokasi Memiliki kemampuan untuk memonitor dan mengendalikan
implementasi Memiliki mekanisme koordinasi yang baik Memiliki mekanisme untuk memonitor dampak dari kebijakan(Sumber: Crosby, 1996: pp. 23-24).
Erwan Agus Purwanto-MarlanHutahaean 26