Top Banner
TOKSIKOLOGI D S R Setyo S Rahardjo Lab. Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret SURAKARTA 2013 
53

Kul. Toksikologi.ppt

Oct 18, 2015

Download

Documents

Sheilla Elfira

kul
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 5/28/2018 Kul. Toksikologi.ppt

    1/53

    TOKSIKOLOGI D S RSetyo S Rahardjo

    Lab. Farmakologi Fakultas Kedokteran

    Universitas Sebelas Maret

    SURAKARTA

    2013

  • 5/28/2018 Kul. Toksikologi.ppt

    2/53

    DEFINISI : Kajian tentang hakekat dan mekanisme efektoksik berbagai bahan terhadap makluk hidup dan sistem

    biologik lainnya.

    > 100.000 zat kimia digunakan manusia

    Toksikologi mempelajari : - sifat racun zat kimia- keamanan zat kimia

    Penilaian zat kimia (xenobiotik)- dilakukan pada hewan coba- pada mns hanya PERKIRAAN

    Ilmu penyusun toksikologi : kimia, biokimia, biologi,FARMAKOLOGI, patologi dll

  • 5/28/2018 Kul. Toksikologi.ppt

    3/53

    I. RUANG LINGKUP DAN SEJARAH

    TOKSIKOLOGI

    Analitik

    klinik Forensik

    Hukum

    Kerja

    Lingkungan Konvensional

    Mekanisme

  • 5/28/2018 Kul. Toksikologi.ppt

    4/53

    PARACELSUS (1493-1541)

    DALIL :1. Percobaan pada hewan mrp cara terbaik dlm

    mempelajari respon tubuh thd zat kimia2. Efek suatu bahan thd tubuh :

    -efek terapeutikkrn perbedaan dosis

    - efek toksik

    M. JOSEPH ORFILA (1787-1853)

    - pelopor toksikolog modern- toksikologi forensik- ilmu hal ihwal racun

  • 5/28/2018 Kul. Toksikologi.ppt

    5/53

    II. ASPEK TOKSIKOLOGI

    1. Absorpsi

    SALURAN CERNA- Lambung : tempat penyerapan terpenting- Usus halus

    SALURAN NAFAS

    - Tempat utama alveoli paru- Laju absorpsi tgt daya larut gas dlm darah- Partikel yg masuk 0,01-10 m- Partikel besar : nasopharing

    - kecil : trakea, bronki, bronkioli

    JALUR UTAMA :- Sal cerna

    - Paru2

    - Kulit

    JALUR KHUSUS :- Intra peritoneal

    - Intra muskuler

    - Subkutan

  • 5/28/2018 Kul. Toksikologi.ppt

    6/53

    KULIT

    - Barrier terhadap lingkungan

    Zat kimia diserap lewat

    -Dua fase :

    * difusi lewat epidermis tu. Stratum korneum

    * difusi lewat dermis

    Folikel rambutSel kelenjar

    keringatSel kelenjar

    sebaceaMenembus

    Lapisan kulit

  • 5/28/2018 Kul. Toksikologi.ppt

    7/53

    2. Distribusi

    Zat kimia masuk darah distribusi

    Tergantung :

    Aliran darahMudah tidaknya melewati dinding kapiler

    Afinitas komponen alat tubuh

    SAWAR

    Dinding kapiler sel endotel rapat kemampuan transfer

    Penetrasi toksikan ke otak tgt : daya larut lemaknya

    (metil merkuri)

    menghalangi toksikan

    Sawar darah otak

    Sawar plesenta

  • 5/28/2018 Kul. Toksikologi.ppt

    8/53

    PENGIKATAN DAN PENYIMPANAN

    Pengikatan zat kimia kadar zat kimia dlm jaringan

    ikatan KOVALEN : irreversibleikatan NON KOVALEN : reversible

    Protein plasma (albumin) mengikat zat kimia reversible

    Lepas kadar zat kimia bebas

    Misal : SULFONAMID + ANTIDIABETIK ORAL

    KOMA HIPOGLIKEMIK

    Hati dan ginjal : kapasitas tinggi (metabolik-ekskretorik)Jar lemak : menyimpan zat larut lemak (DDT, dieldrin)

    Tulang : utk penimbunan florida, timbal, stronsium

  • 5/28/2018 Kul. Toksikologi.ppt

    9/53

    3. Biotransformasi

    Absorpsi Distribusi Ekskresi

    Dalam tubuh : BIOTRANSFORMASI

    Tempat : hati, paru,lambung, usus, kulit, ginjalTujuan : mengolah senyawa asal metabolit

    konjugat

    Bisa untuk DETOKSIKASI lebih mudah diekskresi

    Bila hasil lebih toksik : BIOAKTIVASI

  • 5/28/2018 Kul. Toksikologi.ppt

    10/53

    4. Ekskresi

    Toksikan dpt dikeluarkan dalam bentuk :

    Asal Metabolit

    Konjogat

    Jalur utama : urine, hati, paru

    EKSKRESI URINE

    = ekkskresi metabolisme faali : - filtrasi glomerulus

    - difusi tubuler

    - sekresi tubulerToksikan besar (BM>60.000)

    sulit lewat glomerulus

    Terikat erat protein plasma

  • 5/28/2018 Kul. Toksikologi.ppt

    11/53

    EKSKRESI EMPEDU

    Hati Sal. Empedu FesesSal empedu diikat : toksisitas bertambah

    EKSKRESI PARU PARU

    Untuk zat berbentuk gas, cairan mudah menguap

    JALUR LAIN- Saluran cerna

    - ASI- Keringat/liur

  • 5/28/2018 Kul. Toksikologi.ppt

    12/53

    5. Toksisitas dan hubungan Dosis dng Efek

    RACUN timbulkan KERUSAKAN sistem biologis

    Gangguan fungsi KOMPENSASI

    Gejala keracunan tak muncul

    TOKSISITAS : kemampuan racun menimbulkan kerusa-

    sistem biologis

    POTENSI/DAYA MERACUNI : ukuran toksisitas secarakwantitatif

  • 5/28/2018 Kul. Toksikologi.ppt

    13/53

    Ukurannya : LD50(dosis yang diperlukan untukmenimbulkan kematian 50%hewan uji)

    Dalam POPULASI ADA :

    Respon maksimal : MATI

    Respon minimal :TETAP HIDUP

    Insien kematianmerupakan efek yg dpt diukur

    DOSIS

  • 5/28/2018 Kul. Toksikologi.ppt

    14/53

    KURVE DOSIS RESPON SUBSTANSI A dan B

    100 A B

    RES 50PO

    N 5

    B A A B A BLD 5 LD 50 LD 100 dosis

    - LD 50 racun A

  • 5/28/2018 Kul. Toksikologi.ppt

    15/53

    Dosis respon mencerminkan batas keamanan (MARGIN OFSAFETY) dan ikut menentukan toksisitas substansi

    MOS : merupakan jarak antaradosisyg menimbulkanefek yang diharapkan dengan dosisyang mulaimenimbulkan kematian (ED99LD1)

    INDEK TERAPEUTIK(perbandingan antara LD1 dengan ED99)Biasanya dinyatakan pada tingkat 50%

    LD50ED50

  • 5/28/2018 Kul. Toksikologi.ppt

    16/53

    6. Menilai Keamanan Zat Kimia

    Zat kimia/obat yg baru disintesa dan akan digunakanharus DIUJI TOKSISITAS dan KEAMANANnya

    OBAT (dosis besar) gx TOKSIS

    UJI HEWAN COBAdosis terbesar yg tak menimbulkan efek merugikan

    (mg/Kg BB/hari)

    NEL : No Effect LevelNOEL : No (Observed) Effect Level

  • 5/28/2018 Kul. Toksikologi.ppt

    17/53

    NEL : Jumlah/konsentrasi suatu zat kimia yg ditemukan

    melalui penelitian yg tidak menimbulkan kelainanburuk, perubahan morfologi atau fungsi organ,

    pertumbuhan, perkembangan maupun mengurangilama hidup hewan coba.

    NEL

    ADI : Mg/KgBB/hari

    100

    ADI (Acceptable Daily Intake) :

    Dosis suatu zat kimia terbesar (Mg/KgBB/hari) yg dpt

    diberikan setiap hari seumur hidup dan diperkirakan takmenimbulkan efek kesehatan yg buruk pd mns, berdasarkanpengetahuan yg ada pada waktu itu.

    http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_1/ADI.htmhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_1/ADI.htm
  • 5/28/2018 Kul. Toksikologi.ppt

    18/53

    MPC (Maximal Permisible Consentration) :Berapa konsentrasi zat kimia yang diperbolehkan beradadalam makanan tertentu

    ADI x Berat Badan (Kg)

    MPC : = ppm

    Faktor makanan (Kg)

  • 5/28/2018 Kul. Toksikologi.ppt

    19/53

    III. PENYEBAB, GX, DX, TX KERACUNAN

    1. Penyebab Keracunan

    - Anak , 5 th hati-hati

    - Obat berlapis gula

    - Minyak tanah

    - Barbiturat, hipnotik sedatif

    - Insektisida

    - Enterotoksin staphylococcus dan toksin

    batulinus

    - Sianida singkong

    - Muskarin jamur, jengkol

  • 5/28/2018 Kul. Toksikologi.ppt

    20/53

    2. Gejala dan Diagnosa Keracunan

    Anamnesa penting

    Penilaian klinis penting

    Tx simptomatis

    A. Kesadaran- petunjuk beratnya keracunanDerajat kesadaran : tingkat I : ngantuk

    tingkat II : soportingkat III : soporokomatingkat IV : koma

  • 5/28/2018 Kul. Toksikologi.ppt

    21/53

    B. Respirasi- Jalan nafas- Volume semenit dan volume respirasi

    C. Tekanan darah : syok (barbiturat)Tx : tungkai dinaikkan, metaraminol 5 mg im 2-3 kali/20mnt, infus dekstran, asidemia dan payah jantungdiatasi,hidrokortison 100 mg/6jam

    D. Kejang : tanda adanya- rangsangan SSP- Rangsangan medula spinalis

    - Rangsangan hubungan saraf otot

    E. Pupil dan Reflek Ektremitas : bervariasi- keracunan hipnotik pupil anisokor midriasis

    menetap

  • 5/28/2018 Kul. Toksikologi.ppt

    22/53

    F. Bising usus

    - Menyertai derajat kesadaran

    - Derajat III bising usus negatif

    G. Jantung: aritmia

    H. Lain-lain

    - Gangguan keseimbangan asam basa, air,

    kelainan EEG, retensi urine, kerusakan hati-

    ginjal, muntah, diare.

    I. Peranan Laboratorium

    - Penentu diagnosa akhir

    - Pemeriksaan darah, urin, muntahan

    - Cukup sulit

  • 5/28/2018 Kul. Toksikologi.ppt

    23/53

    3. Terapi Keracunan

    - Prinsip merawat penderita

    - Pengobatan tak berlebihan- Tx simptomatis tak kalah penting dg antidotum

    KEADAAN DARURAT

    Gagal Nafas

    Sumbatan jalan nafas dibersihkan

    Evaluasi nafas, vol semenit < 4l O2Apnoe : bila perlu respirator

  • 5/28/2018 Kul. Toksikologi.ppt

    24/53

    Syok Curah jantung menurun (keracunan barbiturat)

    Depresi otot jantung

    Prevensi Absorpsi Obat Keracunan lewat kulit bersihkan dg air+sabun Perinhalasi udara segar

    Ditelan :- Timbulkan muntah- Bilas lambung (karet diameter besar)- Pencahar (absorpsi usus menurun, peristaltik

    meningkat

  • 5/28/2018 Kul. Toksikologi.ppt

    25/53

    Tindakan Lain Penderita memerlukan pengobatan simptomatik Kejang2 barbiturat, diazepam

    Gangguan keseimbangan elektrolit cairan IV Komplikasi radang paru AB

    Tindakan simptomatis lain yg khusus Transfusi : paling aman dan mudah Dialisis peritoneal : peritoneum sebagai

    membran semipermiabel Diuresis paksa : pemberian cairan

    parenteral jml banyak

    Hemodialisis : pakai alat khusus Hemoperfusi : darah dialirkan ke tabung

  • 5/28/2018 Kul. Toksikologi.ppt

    26/53

    KERACUNAN PESTISIDA ORGANOFOSFAT

  • 5/28/2018 Kul. Toksikologi.ppt

    27/53

    LATAR BELAKANG

    MANUSIA

    INSEKTISIDA

    AKUTDOSIS BESAR KRONIS

    Menghambatasetilkolinesterase

    Merangsang reseptor KolinergikMuskarinikNikotinik

    - Motor and plate- SSP

    (Darmansyah & Wiria, 2007;Lu, 1995)

    RESPONS IMUN

  • 5/28/2018 Kul. Toksikologi.ppt

    28/53

    CARA KERJA

    Menghambat asetilkolin esterase

    Akumulasi asetilkolin endogen pada ujung saraf

    KOLINERGIK

    Rangsangan reseptor kolinergik : MUSKARINIK

    NIKOTINIK

  • 5/28/2018 Kul. Toksikologi.ppt

    29/53

    MUSKARINIK

    Hipersalivasi

    Hipermotilitas saluran cerna

    Hipersekresi kelenjar saluran nafas

    Bronko-kontriksi

    Berkeringat banyak

    NIKOTINIK

    Motor end plate : kekakuan otot

    fasikulasi & kelumpuhan otot nafas

    DISPNEU

    SIANOSIS

  • 5/28/2018 Kul. Toksikologi.ppt

    30/53

    PADA SSP Ketegangan mental, anxiety Tak dapat diam Labilitas emosi Konvulsi

    DIAGNOSA KERACUNAN Riwayat keracunan Gejala/tanda perangsangan reseptor kolinergik

    Px lab. (penurunan aktivitas enzim kolinesterasedarah

  • 5/28/2018 Kul. Toksikologi.ppt

    31/53

    TERAPI

    Melonggarkan pernafasan

    Antidotum fisiologis (antagonis kompetitifterhadap

    asetilkolin)ATROPIN (2-4 mg IV) diulang 5-10 menit

    ATROPINISASI

    o Muka meraho Hipersalivasi berhenti

    o Midriasis

    o Bradikardi takikardi

    o Tak berkeringat banyak

    Reaktivasi kolinesterase Prolidoksin 1 g IV pelan

    DAMPAK LAIN PESTISIDA ORGANOFOSFAT

  • 5/28/2018 Kul. Toksikologi.ppt

    32/53

    DAMPAK LAIN PESTISIDA ORGANOFOSFAT

    INSEKTISIDAOrganofosfat

    ASETIKOLIN

    PenghambatAsetilkolinesterase

    Kerusakan OksidatifModulasi SinyalJalur Transduksi

    SISTEMKOLINERGIK

    LIMFOSIT

    RESPONS IMUN

    Stres PsikisAnsietasDepresi

    Stres KimiaObat-obatanToksin

    Stres FisikKelembabanKebisinganSuhu

    MEKANISME COPING

    HIPOTALAMUSCRF

    HIPOFISIS ANTERIORACTH

    KORTEKS ADRENAL

    KORTISOL

    IL-2

    MenggangguNF-kB

    Feedbacknegative

    IL- 4 IFN-

    Pencemaran Lingkungan(Residu Insektisida

    Dalam tanah)

  • 5/28/2018 Kul. Toksikologi.ppt

    33/53

    INTOKSIKASI MERKURI

    PENDAHULUAN

  • 5/28/2018 Kul. Toksikologi.ppt

    34/53

    PENDAHULUAN

    Merkuri dapat digunakan sebagai :

    diuretik, antibakteri, antiseptik, salep kulit laksan

    penambangan, peleburan, pembakaran bahan bakar fosil,

    produksi baja, semen serta fosfat.

    JENIS DAN SUMBER MERKURI

    1. Uap Hg (unsur Hg)- Hg anorganik yg paling mudah menguap

    - Keracunan krn ruang ventilasi buruk

  • 5/28/2018 Kul. Toksikologi.ppt

    35/53

    2. Garam Hg

    - HgCl2 (kalomel) : obat cacing, krim antiseptik

    - di industri untuk memproduksi kloralkali, alat

    elektronik, plastik, fungisida, germisida, amalgam

    3. Hg organik

    - metilmerkuri (paling berbahaya)- sebagai fungisida

    - keracunan di Irak (1971)

    - MINAMATA

  • 5/28/2018 Kul. Toksikologi.ppt

    36/53

    KADAR Hg

    Dalam udara : sangat rendah

    Dalam air : 0,1 g/l (tak tercemar), 80 g/l (tercemar)

    Dalam makanan kecuali ikan : 5-20 g/Kg

    Ikan tuna/cucut : 200-1000 g/Kg

    Rambut : 50-125

    g/gr (WHO), 2,42

    g/gr (Buyat)

    Ikan: 0,5 g/gr (WHO), 10 /gr Minamata, 0,24g/gr(Buyat)

    Darah : 8 g/l (WHO). Minamata 200-500 g/l

    Urine : 25 g/l

  • 5/28/2018 Kul. Toksikologi.ppt

    37/53

    MEKANISME KERJA

    Hg sulfur

    Hg sulfhidril merkaptida

    x-Hg-SR dan Hg(SR)2

    enzim sulfhidril metabolisme & fungsi sel TERGANGGU

  • 5/28/2018 Kul. Toksikologi.ppt

    38/53

    FARMAKOKINETIK1. Unsur Hg

    - Tak toksik bila termakan

    - Uap Hg paru (oksidasi) kation Hg divalen

    lintas membran otak (ssp)

    2. Garam merkuri organik

    Oral : 10 % absorpsi ginjal urin

    90 % tak absorpsi tinja

    sukar melewati sawar darah otak/plasenta

  • 5/28/2018 Kul. Toksikologi.ppt

    39/53

    3. Merkuri organik

    Oral > 90 % absorpsi melintasi sawar otak/

    plasenta

    tinja / urin

    TOKSISITAS

    1. Unsur Hg (uap)

    - Akut : rasa lemah, menggigil, rasa logam, mual, muntah,diare, batuk sesak nafas pneumonia

    - Kronis : sindroma vegetatif astenik, eretism,

    hipersalivasi, ginggivitis

  • 5/28/2018 Kul. Toksikologi.ppt

    40/53

    2. Garam Hg anorganik

    - Akut : warna mulut, faring dan saluran cerna keabu-abuan

    nyeri hebat, muntah

    - Efek korosif : kejang perut, diare berdarah, perdarahannekrosis sal cerna.

    - Kerusakan ginjal : oliguri, anuria dan uremia.

    3. Hg organik

    - Ggn neurologis : skotoma, penyempitan medan penglihatan

    ataksia, parestesia, neurastenia,

    pendengaran hilang, kemunduran mental,tremor, gangguan motorik, paralisis, t

  • 5/28/2018 Kul. Toksikologi.ppt

    41/53

    DIAGNOSIS1. Riwayat pajanan

    2. Gejala

    3. Laboratorium

    TERAPI

    1. Uap unsur Hg

    - Mengakhiri pajanan (lihat fungsi paru)

    - Bantuan nafas

    - Terapi kelasi (spt keracuna Hg anorganik)

    2 M k k

  • 5/28/2018 Kul. Toksikologi.ppt

    42/53

    2. Merkuri anorganik

    - Tindakan untuk keseimbangan cairan dan elektrolit

    - Status hematologis

    - Emesis, bilas lambung (karbon aktif, MgSo4)- Terapi kelasi :

    (1) dimerkaprol

    * 5 mg/Kg BB disusul 2,5 mg/Kg BB Im / 12 jam (10 hr)

    (2) penisilamin

    * 250 mg oral setiap 6 jam

    - Hasil tx dipantau dng mengukur merkuri dlm darah/urine

    - Hemodialisis

    3 M k i ik

  • 5/28/2018 Kul. Toksikologi.ppt

    43/53

    3. Merkuri organik

    - Sulit dikeluarkan dari tubuh

    - dimerkapol dikontraindikasikan

    - penisilamin memudahkan ekskresi metilmerkuri dr tubuhtetapi perlu dosis besar (2 gr/hari)

    - Hemodialisis konvensional kurang berarti

  • 5/28/2018 Kul. Toksikologi.ppt

    44/53

    PENGGUNAAN MERKURI PADAKOSMETIK

  • 5/28/2018 Kul. Toksikologi.ppt

    45/53

    KULIT PUTIH ADALAH SIMBOL KECANTIKAN

    BERBAGAI CARA DILAKUKAN UNTUK MEMUTIHKAN KULIT

    DIMANFAATKAN PABRIK KOSMETIK

    KRIM BERMERKURI ?

  • 5/28/2018 Kul. Toksikologi.ppt

    46/53

    FUNGSI:Barrier mekanisPertahanan

    AbsorpsiEkskresi dll

    MERKURI YANG DIOLES:Korosif

    Iritasi

    Absorbed

  • 5/28/2018 Kul. Toksikologi.ppt

    47/53

    ENZIM TYROSINANE

    MELANOSIT

    MELANIN

    Memberikan warna kulit

    Melindungi kulit dari UV

    Efek UV merusak nukleusyang mengandung DNA(mutasi)

    MERKURIMerusak sel

    kulit

  • 5/28/2018 Kul. Toksikologi.ppt

    48/53

  • 5/28/2018 Kul. Toksikologi.ppt

    49/53

    DAMPAK PENGGUNAAN MERKURI

    Wajah menjadi kusam nyaris keabu-abuan (setelah merkuri dihentikan)

    Muncul jerawat

    Muncul flek-flek

    Keluhan lain:

    lemas, rambut mudah rontok, gemetar, sakit kepala, mudahkehilangan kontrol, gagal ginjal, kanker dll

  • 5/28/2018 Kul. Toksikologi.ppt

    50/53

    CIRI KRIM PEMUTIH MENGANDUNG MERKURI

    1. Bau agak keras (sedikit bau logam)

    2. Biasanya diberi parfum biar wangi tapi malah menyengat

    3. Krim agak mengkilat warnanya

    4. Membuat kulit wajah putih dalam waktu singkat5. Umumnya menimbulkan rasa gatal yang amat sangat

    6. Kulit menjadi lebih sensitif terhadap sinar matahari

    7. Kulit terasa perih kemerahan

  • 5/28/2018 Kul. Toksikologi.ppt

    51/53

    PEMUTIH ALAMI

    1. KENTANG

    2. PEPAYA (papain : mempercepat regenerasi kulit)

    3. MENTIMUN

    4. BERASPABA: tabir surya

    Asam ferulis : anti oksidan

    Alantonin : mempercepat regenerasi kulit

  • 5/28/2018 Kul. Toksikologi.ppt

    52/53

    KRIM BERMERKURI YANG DILARANG

    http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_1/Daftar%20Produk%20Kosmetik%20yang%20Dilarang%20Digunakan%20Oleh%20BPOM%20_%20Kaskus.ES.htmhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_1/Daftar%20Produk%20Kosmetik%20yang%20Dilarang%20Digunakan%20Oleh%20BPOM%20_%20Kaskus.ES.htm
  • 5/28/2018 Kul. Toksikologi.ppt

    53/53

    TERIMAKASIH